migren

8
MIGREN DEFINISI Migren adalah gangguan periodic yang ditandai oleh nyeri kepala unilateral (kadang bilateral) yang dapat disertai muntah dan gangguan visual. 1 EPIDEMIOLOGI Kondisi ini sering terjadi pada lebih dari 10% populasi umum mengalami setidaknya satu serangan migren dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya onset terjadi pada saat remaja atau usia dua puluhan, wanita lebih sering. Terdapat riwayat migren dalam keluarga pada sebagian besar pasien. Anak-anak yang mengalami mabuk perjalanan dan muntah yang bersiklus seringkali mengalami migren. 1 PATOFISIOLOGI Patofisiologi yang mendasari migren masih belum jelas, tetapi gejala neurologis awal-aura (gejala visual, sensorik, dan fenomena lainnya) menunjukkan fase vasokontriksi intraserebral (ini merupakan penyederhanaan, aura lebih mungkin merupakan penyebaran gelombang depolarisasi melalui korteks serebri). 1 1 | MIGREN

Upload: nurholis-majid

Post on 28-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MIGREN

TRANSCRIPT

MIGRENDEFINISIMigren adalah gangguan periodic yang ditandai oleh nyeri kepala unilateral (kadang bilateral) yang dapat disertai muntah dan gangguan visual.1EPIDEMIOLOGIKondisi ini sering terjadi pada lebih dari 10% populasi umum mengalami setidaknya satu serangan migren dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya onset terjadi pada saat remaja atau usia dua puluhan, wanita lebih sering. Terdapat riwayat migren dalam keluarga pada sebagian besar pasien. Anak-anak yang mengalami mabuk perjalanan dan muntah yang bersiklus seringkali mengalami migren.1PATOFISIOLOGIPatofisiologi yang mendasari migren masih belum jelas, tetapi gejala neurologis awal-aura (gejala visual, sensorik, dan fenomena lainnya) menunjukkan fase vasokontriksi intraserebral (ini merupakan penyederhanaan, aura lebih mungkin merupakan penyebaran gelombang depolarisasi melalui korteks serebri).1Nyeri kepala mungkin disebabkan oleh terjadinya vasodilatasi setelah vasokontriksi, terutama pada pembuluh darah ekstraserebral kulit kepala dan dura. Terdapat bukti farmakologis mengenai keterlibatan jalur seratoninergik (5-HT) beserta neuropeptida vasoaktif. Berbagai faktor dapat memicu serangan migren:1 Stress, terutama setelah stress berakhir, misalnya pada akhir mingggu atau hari libur. Latihan fisik Diet-alkohol, kadang makanan tertentu dapat menjadi pencetus, misalnya keju, cokelat, anggur merah. Hormone. Onset migren dapat terjadi setelah menarke dan gejala dapat bertambah parah saat menopause. Serangan juga dapat terjadi sehubungan dengan menstruasi.KRITERIA DIAGNOSTIK2A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-DB. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diobati atau tidak berhasil diobati). C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut:1. Lokasi unilateral 2. Kualitas berdenyut 3. Intensitas nyeri sedang atau berat 4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau penderita menghindari aktivitas fisik rutin (seperti berjalan atau naik tangga). D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini: 1. nausea dan atau muntah 2. fotofobia dan fonofobia. E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain.

FASE PREMONITORIKFenomena premonitorik terjadi beberapa jam-hari sebelum onset nyeri kepala, hal ini terjadi pada kurang lebih 60% penderita migraine dan bisa berupa psikologik, neurologik, atau gejala-gejala umum (konstitusional, autonom). Gejala-gejala psikologik berupa depresi, euforia, iritabel, gelisah, lemah mental, hiperaktifitas, kelelahan, dan mengantuk. Gejala-gejala neurologik berupa fotofobia, fonofobia, dan hiperosmia. Gejala-gejala umum berupa kaku leher, perasaan dingin, malas, rasa haus meningkat, urin meningkat, anoreksia, diare, konstipasi, dan retensi cairan.Pada kejadian migraine sering ditemukan adanya Aura. Aura ini terdiri dari fenomena neurologik yang mendahului atau menyertai serangan. Sebagian besar aura berkembang selama 5-20 menit dan biasanya berakhir kurang dari 60 menit. Aura dapat berupa visual, sensorik, atau fenomena motorik dan dapat juga gangguan berbahasa atau gangguan batang otak. Apabila hal ini terjadi, biasanya sakit kepala dimulai dalam 60 menit dari berakhirnya aura tersebut. Pada suatu penelitian prospektif, sakit kepala yang disertai aura hanya terjadi 80% .3Nyeri kepala pada migraine khasnya unilateral, berdenyut, sedang hingga berat, dan dicetuskan oleh aktifitas fisik rutin. Nyeri kepala dapat terjadi kapanpun baik siang atau malam tetapi lebih sering pada pagi hari. Onsetnya biasanya bertahap, nyeri memuncak lalu kemudian berkurang dan berakhir kurang dari 24 jam, dengan batasan 4-72 jam pada dewasa dan 2-48 jam pada anak-anak. Nyeri kepala bilateral sebanyak 40% dan unilateral 60%; terjadi secara menetap pada sisi yang sama pada 20% pasien. Nyeri kepala pada migraine sangat bervariasi intensitasnya, mulai dari mengganggu saja hingga tidak mampu melakukan aktifitas, meskipun sebagian besar penderita melaporkan nyeri yang sedang. Setelah nyeri kepala, penderita dapat kehilangan konsentrasi atau merasa lelah, malas dan iritabel. Jarang orang merasakan kesegaran yang tidak biasa atau euforia setelah serangan.3Diagnosis migraine dapat dibuat berdasarkan riwayat dan pemeriksaan. Pada umumnya pemeriksaan neurodiagnostik tidak diindikasikan. Tetapi pada riwayatnya, dapat ditemukan gambaran migraine awal yang meliputi nyeri kepala unilateral, adanya aura peringatan (sering visual) dan mual atau muntah.Menurut Headache Classification Subcommittee, 2004, menyatakan diagnosis migraine diketahui dengan mengamati adanya serangan berulang nyeri kepala, dengan intensitas, frekuensi dan durasi yang sangat bervariasi, onset serangan biasanya unilateral yang disertai anoreksia dan kadang-kadang mual dan muntah; beberapa didahului atau berkaitan dengan gangguan mood, sensorik dan motorik yang nyata; dan sering familial/keturunan, disertai kriteria tambahan yaitu fotofobia dan fonofobia dengan durasi 4-72 jam.3Pada tahun 1988 International Headache Society (IHS) membagi nyeri kepala migraine menjadi 2 jenis: migraine dengan aura (Classic Migraine) dan migraine tanpa aura (Common Migraine). Seorang pasien dapat menderita migraine tanpa aura, migraine dengan aura, dan aura saja tanpa adanya nyeri kepala.3DIAGNOSISTidak ada pemeriksaan laboratorium yang bisa membantu penegakkan diagnosis migren.4Diagnosis migren ditegakkan berdasarkan anamnesis, yang terpenting adalah periode serangannya.1

PENATALAKSANAANPasien akan merasa lebih nyaman berbaring di ruangan gelap dan tidur. Analgesic sederhana seperti parasetamol atau aspirin diberikan dengan kombinasi antiemetic. Episode yang tidak responsive dengan terapi diatas dapat diberi ergotamine, suatu vasokonstriktor poten (jarang digunakan), atau sumatriptan, agonis reseptor selektif 5-HT, dan yang terbaru dapat diberikan subkutan, intranasal, atau oral. Akan tetapi, kedua obat tersebut (ergotamine & sumatriptan) memiliki kelemahan. Alkaloid ergot dapat menyebabkan keracunan akut (ergotisme), dengan gejala muntah, nyeri dan kelemahan otot, parestesi ekstremitas, nyeri dada, pruritus dan disritmia jantung.1, 4

DAFTAR PUSTAKA1. Ginsberg L. lecture notes neurologi. 8th ed. Jakarta: Erlangga; 20082. Migren [serial online]. Available from: http://usupress.usu.ac.id/files/NYeri%20Kepala%20_layout__normal_bab%202.pdf3. Migren [serial online]. Available from: http://www.medikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=197&ts=1324479225&qs=health4. Migren [serial online]. Available from: http://medicastore.com/penyakit/23/Sakit_Kepala_Migren.html1 | MIGREN