microsoft word - laporan penelitian.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/microsoft word -...

111
1 Kesehatan LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2011 PENGEMBANGAN POTENSI HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM LOKAL (Glycin soja) SEBAGAI IMUNOMODULATOR AGEN KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA (DIMETILBENZAANTRASENA) Penelit i : Dra. Eddy Sulistyowati, Apt, MS Prof. Dr. Sri Atun, M.Si Retno Arianingrum, M.Si Dibiayai oleh DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, DIKTI, Kementrian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan dalam rangka Pelaksanaan Program Penelitian Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2011 Nomor : 034/SP2H/PL/Dit.litabmas/IV/2011 Tanggal 14 April 2011 Perguruan Tinggi Pengusul : UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 15 Oktober, 2011

Upload: lamnguyet

Post on 21-May-2018

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

1Kesehatan

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH BERSAING PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2011

PENGEMBANGAN POTENSI HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM LOKAL (Glycin soja) SEBAGAI IMUNOMODULATOR

AGEN KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA

(DIMETILBENZAANTRASENA)

Peneliti :

Dra. Eddy Sulistyowati, Apt, MS Prof. Dr. Sri Atun, M.Si Retno

Arianingrum, M.Si

Dibiayai oleh DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, DIKTI, Kementrian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan dalam

rangka Pelaksanaan Program Penelitian Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2011 Nomor :034/SP2H/PL/Dit.litabmas/IV/2011 Tanggal 14 April 2011

Perguruan Tinggi Pengusul :

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA15 Oktober, 2011

Page 2: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

2

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

1. Judul Penelitian

PENGEMBANGAN POTENSI HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM LOKAL (Glycin soja) SEBAGAI IMUNOMODULATOR AGEN

KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA (DIMETILBENZAANTRASENA)

2. Ketua Peneliti

a. Nama : Dra. Eddy Sulistyowati, Apt, MSb. Jenis Kelamin : Perempuanc. NIP : 19520610198232001 d. Jabatan Struktural : -e. Jabatan Fungsional : Lektorf. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pendidikan Kimia g. Pusat Penelitian :-h. Alamat Kantor : Jurdik Kimia, FMIPA UNY, Karangmalang,

Yogyakarta 55281i. Telpon/Faks : (0274) 586168 psw. 215, 217

Fax : (0274) 540713J. Alamat Rumah : Perum. Fak Tenik UGM No. 12,

Seturan, Yogyakartak. Telepon/Faks/ E-mail : Hp. 0811259907

3. Jangka waktu Penelitian : 2 tahun4. Pembiayaan

a. Jumlah biaya yang diajukan ke DIKTI : Rp. 100.000.000,- b. Jumlah biaya yang disetuji

tahun ke 1 (2011) : Rp. 37.500.000,-- Biaya tahun ke 2 (2012) : Rp. 50.000.000,-- Biaya tahun ke 2 dari instansi lain : -

Yogyakarta, 15 Oktober 2011Mengetahui : Ketua Peneliti, Dekan FMIPA UNY

(Dr. Hartono) (Dra. Eddy Sulistyowati, Apt, MS) NIP. 19620329 198702 1 002 NIP. 19520610198232001

Menyetujui :Ketua Lembaga Penelitian UNY

(Prof. Sukardi, Ph.D )

Page 3: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

3

NIP. 19530519 1978 1 001RINGKASAN DAN SUMMARY

Ringkasan

A. Judul Penelitian

PENGEMBANGAN POTENSI HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM LOKAL (Glycin soja) SEBAGAI IMUNOMODULATOR AGEN

KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA (DIMETILBENZAANTRASENA)

M.Si;Peneliti : Dra. Eddy Sulistyowati, Apt, MS; Prof. Dr. Sri Atun,

Retno Arianingrum, M.SiTahun : 2011Jumlah halaman : 44

B. PENDAHULUANAkhir-akhir ini penggunaan bahan alami sebagai obat untuk mengendalikan

kanker sangat diminati, karena bahan alami dianggap tidak memiliki efek samping yang membahayakan apabila dibandingkan dengan kemoterapi yang memiliki toksisitas dan efek samping tinggi. Penelitian dan penemuan senyawa alami sebagai obat antikanker telah banyak dilakukan. Demikian pula penelitian tentang penggunaan senyawa bahan alami sebagai terapi kombinasi yang bersifat kemopreventif juga telah berkembang. Salah satu bahan alami yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pencegah kanker payudara adalah isoflavon dari kedelai.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TAHUN 1Tujuan penelitian tahun 1 adalah :

a. Mengetahui struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil fermentasi 2 dan 6 hari

b. Mengetahui aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo.

c. Mengetahui waktu fermentasi kedelai hitam lokal (Glycin soja. var.Malika) dengan jamur Rhizopus oligosporus (Ragi tempe) dan dosis berapakah yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat diketahui ekstrak kedelai terfermentasi pada berbagai variasi waktu serta konsentrasi yang menunjukkan aktivitas tinggi sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker pada tikus putih yang diinduksi DMBA, dan dapat dikembangkan sebagai produk yang memiliki nilai jual. Penelitian ini juga memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa, khususnya di bidang kesehatan melalui pemanfaatan bahan pangan lokal. Disamping itu dari penelitian ini diharapkan dapat ditulis dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional, serta dapat diperoleh HAKI.D. METODE PENELITIAN

Page 4: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

1. Desain PenelitianPenelitian ini bersifat eksperimental, dengan variabel bebas lama waktu

fermentasi kedelai dengan ragi tempe dan variabel terikat aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA.2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kedelai hitam lokal dari daerah Bantul Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA, serta optimasi pengembangan produk hasil fermentasi kedelai hitam melalui teknik formulasi yang sesuai standar.3. Prosedur kerja :

a. Pembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktub. Isolasi kandungan senyawa isoflavon dan derivatnya dari kedelai terfermentasi c. Induksi karsinogenesis dengan DMBA dan perlakuan dengan ekstrak hasil

fermentasi kedelai pada variasi waktu 2 dan 6 hariE. HASIL DAN PEMBAHASAN

Fermentasi kedelai hitam dalam waktu 2 hari menunjukkan hasil fermentasi berupa tempe yang sudah jadi, sedangkan waktu fermentasi 6 hari menunjukkan sudah berupa tempe busuk. Selama proses fermentasi terjadi proses perubahan senyawa- senyawa metabolit sekunder, antara lain hidrolisis senyawa glukosida maupun senyawa polifenol komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hal ini juga terjadi dalam penelitian ini karena hasil isolasi dari kedelai fermentasi 2 hari diperoleh genestin glukosida (isolat 1), namun setelah fermentasi 6 hari yang dapat diisolasi adalah genestin (isolat 4). Demikian juga adanya senyawa p-hidroksibenzoat (isolat 3) pada kedelai terfermentasi 6 hari menunjukkan adanya reaksi hidrolisis dari senyawa polifenol membentuk senyawa fenol sederhana.

Hasil uji sitotoksisitas terhadap sel Hela S3 ekstrak metanol kedelai terfermentasi6 hari juga menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi dibanding terfermentasi 2 hari (Sri Atun, 2010). Selanjutnya uji aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA dalam 6 minggu belum menunjukkan adanya gejala benjolan payudara yang dipalpasi baik dari tikus kontrol positif maupun perlakuan. Oleh karena itu, pengamatan masih akan dilanjutkan sampai minimal minggu ke-16. Selain pengamatan secara palpasi juga akan dilakukan nekropsi untuk mengamati keadaan seluler dari organ payudara yang terkena kanker dengan pewarnaan AgNO3 untuk mengetahui proliferasinya. DMBA merupakan senyawa induktor terbentuknya sel kanker payudara.

F. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil fermentasi 2 diperoleh satu senyawa genestin glukosida (isolat 1), sedangkan hasil fermentasi kedelai 6 hari diperoleh tiga senyawa yaitu soyasaponin (isolat2), asam p-hidroksibenzoat (isolat 3) dan genestein (isolat 4).

Page 5: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

b. Aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo masih dalam proses pengamatan minimal 10 minggu lagi. Pengamatan selama 6 minggu belum menunjukkan adanya gejala kanker payudara baik pada tikus kontrol positif maupun perlakuan

2. SaranPenelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mengamati pengaruh induksi DMBA

terhadap terjadinya kanker payudara tikus, maupun efektivitas ekstrak metanol kedelai dalam mencegah terjadinya kanker payudara. Penelitian lebih lanjut juga perlu ditentukan komposisi dari ekstrak yang paling efektif mencegah kanker payudara dan formulasinya.

G. Identitas KelembagaanJurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri YogyakartaNomor kontrak : 034/SP2H/PL/Dit.litabmas/IV/2011 Tanggal 14 April 2011

Page 6: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

SUMMARY A.Title :DEVELOPMENT OF POTENTIAL BLACK SOYBEAN FERMENTED (Glycine Soja) AS IMUNOMODULATOR CHEMOPREVENTIVE AGENT OF BREAST CANCER WHITE RATS BY INDUCTION OF DMBA (DIMETHYLBENZENAANTRACENA)

Researcher : Eddy Sulistyowati, Sri Atun, and Retno ArianingrumYear : 2011Number of page : 44

B. IntroductionLately the use of natural materials as a cure for cancer control in great demand,

because the natural ingredients considered to have no harmful side effects when compar- ed with chemotherapy that has a high toxicity and side effects. Research and discovery of natural compounds as anticancer drugs have been widely applied.Similarly, research on the use of natural materials as compounds that arechemopreventive combination therapy has also been developed. One of the many natural materials used as ingredients of breast cancer pre-vention is the isoflavones from soy.C. Objectives and benefit these researchThe research objective year 1 is:

a. Knowing the structure of secondary metabolites found in fermented black soybean at 2 and 6 days

b. Knowing the activity of methanol extract of fermented black soybeans at 2 and 6 days as an immunomodulator of breast cancer chemopreventiveagent in miceinduced with DMBA in vivo.

c. Knowing the local black fermented soybeans ( Glycin soja. Var. Malika) with thefungus Rhizopus oligosporus (tempeh Yeast) and what dose that shows immunomodulatory activity as a chemopreventive agent in breast cancer of white rats with DMBA-induced invivo optimal.

The benefits of this research is the fermented soy extract can be known at the time and concentration variations that show high activity for the prevention of the formation of cancer cells in the rat DMBA-induced, and can be developed as a product that has a sale value. This study also contributes to the development of the nation, particularly in health through the utilization of local food. Besides, the research is expected to be written in the national and international scientific journals, as well as intellectual property rights can be obtained.D. Methode of the research1. Research design

This research is experimental, with the independent variable length of

Page 7: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

time with yeastfermentation of soybean tempeh and the dependent variable as a deterrent activity ofthe formation of cancer cells in vivo using white mice using the DMBA-induced2. Subject and object research

The subjects of this study is the local black beans from the region of Bantul, Yogyakarta. Object of this research is the activity as a deterrent formation of cancercells in vivo using white mice using the DMBA-induced, as well asthe optimization of product development fermented black soybeans through formulation techniques arestandards compliant3. Procedure experiment

a. Preparation of methanol extract of soybean fermentation results at various times b. Isolation of Compounds contain derivatives of soy isoflavones and fermentedc. Induction of carcinogenesis with DMBA and treated with the

fermented soy extracton the time variation of 2 and 6 daysE. Research and Discussion

Fermented black beans in 2 days show results in the form of tempeh fermentation is finished, whereas the fermentation time was 6days showed a rotten tempeh. During the fer-mentation process is a process of change in the compounds of secondary metabolites, such as hydrolysis of glucoside compound and complex polyphenolic compounds into simpler compounds. This also occurs in this study because the results of isolationfrom fermented soy genestin glucoside obtained 2 days (isolate1), but after 6 days of

fermentation that can be isolated is genestin (isolates 4).Similarly, the compound p- hydroxy-benzoic (isolates 3) in fermented soybean 6 days

showed the hydrolysis reaction of poly-phenolic compounds form simple phenolic compounds. The results of cyto-toxicity tests on HeLa S3 cells fermented soy methanol extract 6 days also showed higher activi-ty than fermented 2

days (Sri Atun, 2010). Further testing activities as a deter-rent formation of cancer cells in vivo using white rats using the DMBA-induced within 6

weeks have notshown any symptoms of palpable breast lumps from both positive control and treat-ment mice. Therefore, theobservations will still be continued until at least the 16th week. In addition to palpation, observation will also do a necropsy to observe the cellular state of the organ affected by breast cancer by AgNO3 staining to determine proliferation. DMBAis a compound inductor formation of breast cancer cells.

F. CONCLUSION AND SUGGESTION1. Conclusion

a. The structure of secondary metabolites found in fermented black beans 2 obtainecompound genestin glucoside (isolate 1), whereas the 6- day fermented soybeanobtained threecompounds namely soyasaponin (isolate 2), p-hydroxybenzoic acid (3 isolates) and genestein (isolates 4).

Page 8: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

b. Activity of methanol extract of fermented black soybeans at 2 and 6 days as an immunomodulator of breast cancer chemopreventive agent in mice induced with DMBA in vivo is still in the process of observation of at least10 weeks. Observation for 6 weeks has not shown any symptoms of breast cancer in mice and positive control treatment

2. SuggentionThis research is still necessary to continue to observe the effect on the occurrence

ofDMBA induced breast cancer rats, as well as the effectiveness of the methanolextract of soy in preventing the occurrence of breast cancer. Furtherresearch is alsonecessary to determine the composition of the extract of the most effective in preventing breast cancer and formulation.

G. Institution IdentityJurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri YogyakartaNumber of contract : 034/SP2H/PL/Dit.litabmas/IV/2011 Tanggal 14 April 2011

PRAKATA

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, penulis panjatkan

segala puji kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmad dan karuniaNya,

yang karena izin-Nya jualah, penulis sampai pada tahap penyelesaian laporan penelitian

Hibah Bersaing tahun 2011.

Secara khusus penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih

kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam penyelesaian program ini, kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberi kesempatan dan

fasilitas yang diperlukan.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi ijin untuk

penelitian.

3. Staf laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM yang telah membantu

uji aktivitas.

4. Semua pihak yang telah membantu jalannya penelitian ini hingga selesai.

Mudah-mudahan segala bentuk bantuan yang telah diberikan merupakan amal saleh

disisi ALLah SWT, dan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Page 9: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Peneliti

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

Halaman

RINGKASAN DAN SUMMARY ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

I. PENDAHULUAN 1

II .TINJAUAN PUSTAKA 5

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 13

IV. METODE PENELITIAN 15

Page 10: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

10

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 20

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 24

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 33

B. DRAF ARTIKEL ILMIAH 39

C. SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN 53

DAFTAR TABEL

Tabel No Judul Halaman

1 Kelompok tikus dan perlakuan 18

2 Hasil ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanolkedelai hitam

21

3 Data berat badan tikus 25

Page 11: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar No Judul Halaman

1 Sistematika Penelitian 4

2 Beberapa senyawa isoflavon dan derivatnya darikedelai

5

3 Reaksi metabolisme pembentukan isoflavon dalamkedelai

7

4 Struktur DMBA (7,12 dimetilbenzaatrazena) 11

5 Diagram pentahapan penelitian 18

6 Kedelai hitam (a); kedelai siap difermentasi (b); Hasilfermentasi kedelai pada variasi 2 (c) dan 6 hari (d)

20

7 Perkiraan struktur senyawa isolat 1 22

8 Struktur soyasaponin 23

9 Struktur asam p-hidroksibenzoat dan posisi δ protondan karbonnya

24

10 Struktur senyawa isolat 4 dan posisi geseranprotonnya

24

11 Grafik kenaikan berat badan tikus dari masing-masingkelompok

25

Page 12: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

12

PENGEMBANGAN POTENSI HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM LOKAL (Glycin soja) SEBAGAI IMUNOMODULATOR AGEN

KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA (DIMETILBENZAANTRASENA)

Oleh : Eddy Sulistyowati; Sri Atun, dan Retno Arianingrum

ABSTRAKPenelitian ini sebagai upaya untuk mengembangkan potensi lokal kedelai hitam

(Glycin soja) varietas malika dari daerah Bantul Yogyakarta sebagai material produk yang lebih bermanfaat, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya dan mengurangi ketergantungan terhadap kedelai import. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mengembangkan potensi kedelai hitam lokal sebagai bahan obat alternatif kanker payudara. Secara bertahap penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 2 tahun.

Tahun 1 telah dilakukan uji aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada berbagai variasi waktu sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA (Dimetilbenzaantrasena). Pada tahun ke 2 akan dilanjutkan dengan analisis komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas tinggi, dan pengembangan produk hasil fermentasi kedelai hitam melalui teknik formulasi yang sesuai standar. Fermentasi kedelai hitam dilakukan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus (Ragi tempe) pada variasi waktu 2 dan 6 hari. Selanjutnya, dilakukan maserasi dengan pelarut metanol, sehingga diperoleh ekstrak metanol. Ekstrak metanol yang diperoleh dikeringkan dan diuji aktivitasnya sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara in-vivo. Tikus Sprague Dawley (SD) yang digunakan pada penelitian berumur 30 hari dikelompokkan menjadi 6 kelompok, dengan jumlah setiap kelompok 6 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol positif dengan diinduksi DMBA,

Page 13: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

13

kelompok (3-5) merupakan kelompok perlakuan dengan memberikan induksi DMBA dan diberikan ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi masing-masing pada dua variasi dosis, sedangkan kelompok 6 sebagai kontrol negatif (blanko) yang hanya diberikan minyak jagung. Senyawa DMBA digunakan untuk induksi terjadinya kanker payudara diberikan seminggu dua kali selama lima minggu pada tikus. Timbulnya kanker payudara diamati dengan palpasi setiap minggu hingga 16 minggu setelah pemberian DMBA terakhir. Pada akhir pengamatan dilakukan nekropsi untuk mengamati keadaan seluler dari organ payudara yang terkena kanker dengan pewarnaan AgNO3 untuk mengetahui proliferasinya. Isolasi senyawa bioaktif dari masing-masing ekstrak dilakukan secara kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni. Sedangkan identifikasi struktur dilakukan secara spektroskopi UV, IR, dan NMR.

Hasil penelitian tahun I dapat diketahui struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil fermentasi 2 hari diperoleh satu senyawa genestin glukosida (isolat 1), sedangkan hasil fermentasi kedelai 6 hari diperoleh tiga senyawa yaitu soyasaponin (isolat 2), asam p-hidroksibenzoat (isolat 3) dan genestein (isolat 4). Aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara in-vivo masih dalam proses pengamatan minimal 10 minggu lagi. Pengamatan selama 6 minggu belum menunjukkan adanya gejala kanker payudara baik pada tikus kontrol positif maupun perlakuan

Kata kunci : kedelai hitam lokal; Glycin soja; kanker payudara; induksi DMBABAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker adalah proses pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang diikuti oleh

invasi sel ke jaringan di sekitarnya serta penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lain.

Sifat utama sel kanker adalah proliferasi terus menerus sehingga menyebabkan

ketidakseimbangan antara sel hidup dengan sel mati (Parton et al, 2001). Menurut catatan

WHO pada tahun 2000 hingga tahun 2010 kanker menempati urutan kedua sebagai

penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung, dan diperkirakan akan mengalami

peningkatan hingga pada tahun 2030 akan menempati urutan pertama. Tahun 2005

kanker membunuh sekitar 206.000 penderita di Indonesia, 135.000 diantaranya berusia di

bawah 70 tahun. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan yang tepat untuk meningkatkan

kualitas hidup penderita kanker (Anonim, 2007-a).

Pengobatan kanker pada umumnya didasarkan pada upaya pengambilan jaringan

kanker atau dengan mematikan sel kanker dan meminimalkan efek pengobatan terhadap

Page 14: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

14

sel normal di sekitarnya. Saat ini pengambilan sel kanker yang paling utama adalah

operasi, radioterapi dan kemoterapi, namun ketiga jenis pengobatan tersebut memiliki

kekurangan. Operasi akan berhasil pada beberapa tumor yang telah berkembang, tetapi

sulit mengobati pada stadium awal metastasis. Pengobatan dengan radiasi mampu

membunuh tumor lokal namun radiasi juga akan membunuh sel normal di sekitarnya.

Sebagian besar obat kemoterapi seperti taxol, 5-fluorourasil (5-FU) dan

adriamisin memiliki target pada pembelahan sel (Boyer, 2005), tetapi kemoterapi ini bisa

menyebabkan diare dan kerontokan rambut. Agen kemoterapi ini juga tidak efektif untuk

sel yang mengalami mutasi p53. Sehingga perlu dikembangkan agen-agen baru untuk

pengobatan kanker yang aman. Akhir-akhir ini penggunaan bahan alami sebagai

obat untuk mengendalikan kanker sangat diminati, karena bahan alami dianggap tidak

memiliki efek samping yang membahayakan apabila dibandingkan dengan kemoterapi

yang memiliki toksisitas dan efek samping tinggi. Penelitian dan penemuan senyawa

alami sebagai obat antikanker telah banyak dilakukan. Demikian pula penelitian tentang

penggunaan senyawa bahan alami sebagai terapi kombinasi yang bersifat kemopreventif

juga telah berkembang. Salah satu bahan alami yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan

pencegah kanker payudara adalah isoflavon dari kedelai.

Isoflavon tergolong kelompok senyawa flavonoid, yang banyak ditemukan dalam

buah–buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Dari beberapa bahan pangan yang telah

dianalisis, diketahui kedelai menempati urutan pertama, mengandung senyawa isoflavon

dan derivatnya. Isoflavon dan derivatnya merupakan senyawa yang diketahui berfungsi

sebagai antioksidan, antitumor, antiosteroklerosis (Dixon RA, Steele CL , 1999; Yuan D,

2008). Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2-4 mg/g kedelai. Senyawa isoflavon

ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan senyawa gula

melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon ini terutama adalah genistin, daidzin,

dan glisitin. Bentuk senyawa demikian ini mempunyai aktivitas fisiologis kecil. Selama

proses pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun proses nonfermentasi,

senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi, terutama melalui proses hidrolisis

sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi

aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah genistein, glisitein, dan daidzein.

Hasil penelitian kedelai yang terfermentasi jamur Rhizopus oligosporus, seperti

Page 15: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

15

tempe menunjukkan kandungan isoflavon dan derivatnya yang lebih tinggi dari pada

dalam biji kedelai (Ralston L, 2005). Kandungan isoflavon yang lebih tinggi tersebut

diakibatkan oleh reaksi metabolisme secara anaerob jamur Rhizopus oligosporus yang

dapat mengubah senyawa flavonoid menjadi isoflavonoid. Hasil penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari menunjukkan

aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D secara in-vitro (Eddy S, Sri Atun,

Retno A, 2009), sedangkan aktivitas sitotoksik terhadap sel Hela S3 dan Raji

menunjukkan kedelai hitam terfermentasi 6 hari yang menunjukkan aktivitas sitotoksik

tinggi (Sri Atun, 2010). Oleh karena itu penelitian tersebut perlu dilanjutkan untuk

mengetahui aktivitas secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi

menggunakan DMBA, serta optimasi pengembangan produk hasil fermentasi kedelai

hitam melalui teknik formulasi yang sesuai standar.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat diketahui ekstrak kedelai

terfermentasi pada berbagai variasi waktu serta konsentrasi yang menunjukkan aktivitas

tinggi sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker pada tikus putih yang diinduksi

DMBA, dan dapat dikembangkan sebagai produk yang memiliki nilai jual. Penelitian ini

juga memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa, khususnya di bidang kesehatan

melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.

Rumusan permasalahan yang diajukan dari penelitian ini adalah :

a. Bagaimana struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada

kedelai hitam hasil fermentasi 2 dan 6 hari?

b. Bagaimanakah aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada

waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada

kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo.

c. Waktu fermentasi kedelai hitam lokal (Glycin soja. var. Malika) dengan

jamur Rhizopus oligosporus (Ragi tempe) dan dosis berapakah yang

menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada

kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo

optimal?

Page 16: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

16

d. Bagaimanakah formulasi ekstrak hasil fermentasi kedelai yang sesuai dan

menunjukkan aktivitas optimal?

B. Sistimatika penelitian

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan meliputi fermentasi kedelai hitam lokal

pada variasi waktu 2 dan 6 hari, uji aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi

sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang

diinduksi dengan DMBA secara invivo, komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang

menunjukkan aktivitas optimal, serta pengembangan formulasi ekstrak hasil fermentasi

kedelai yang sesuai dan menunjukkan aktivitas optimal. Formulasi ekstrak dilakukan

dalam bentuk kapsul dengan ditambahkan bahan pengisi, seperti laktosa M 200, aerosol,

corn starch, dan asam benzoat sebagai pengawet. Komposisi masing-masing bahan

dipilih berdasarkan kualitas produk yang dihasilkan.

Dari penelusuran literatur, belum pernah ada laporan penelitian sebelumnya yang

menggunakan kedelai hitam lokal (Glycine soja var Malika) dan menguji aktivitasnya

sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang

diinduksi dengan DMBA secara invivo. Sistematika penelitian ini seperti terdapat dalam

diagram Gambar 1 berikut:

Kedelai siap dibuat tempe (10 Kg)

+ Ragi tempe 2%Dibagi 2 bagian dan difermentasikan

F1 ( 2 hari) F2 (6 hari)

Digiling, di ekstrak dengan metanol

· Analisis kadar fenol dan flavanoid total ekstrak hasil fermentasi kedelai pada berbagai waktu

· Uji aktivitas ekstrak metanol hasil fermentasi kedelai terhadap sela Hela S3 dan Raji (Sri Atun, 2010)

Ekstraks kedelai

terfermentasi pada variasi

waktu 2 dan 6 hari

Uji aktivitas ekstrak hasil fermentasi kedelai hitam terhadap sel payudara T47D(Eddy S, Sri Atun, RetnoA, 2009)

Page 17: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

BAB II

Tahun 1a. Mengetahui aktivitas ekstrak metanol

kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudaratikus putih yang diinduksi dengan DMBAsecara invivo.

b. Mengetahui waktu fermentasi dan dosis yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal

Tahun 2a. Menentukan komposisi dan struktur senyawa

bioaktif yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal.

b. Menentukan formulasi ekstrak hasilfermentasi kedelai yang sesuai dan menunjukkan aktivitas optimal.

Target :· Mendapatkan ekstrak hasil fermentasi kedelai yang menunjukkan

aktivitas tinggi sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker pada tikus putih yang diinduksi DMBA,

· Mengetahui dosis yang tepat· Formulasi produk yang memiliki nilai jual

Gambar 1. Sistematika Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kedelai sebagai bahan makanan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Di antara

jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan

serat yang paling baik. Dalam lemak kedelai terkandung beberapa fosfolipida penting,

yaitu lesitin, sepalin dan lipositol. Kedelai sudah diyakini banyak orang untuk

penyembuhan penyakit, seperti diabetes, ginjal, anemia, rematik, diare, hepatitis, dan

hipertensi. Kandungan zat dalam kedelai diyakini cukup berkhasiat untuk

menyembuhkan berbagai penyakit tersebut. Dengan berbagai manfaat dan khasiatnya itu,

Page 18: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

edelai sebagai sumber pangan dapat dikonsumsi melalui berbagai

sangat disayangkan sampai saat ini negara kita masih belum dapat memenuhi sendiri

kebutuhan akan kedelai .

Kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein, suatu antioksidan

flavonoid paling tinggi dibanding produk olahan lainnya seperti tahu. Antioksidan

flavonoid berfungsi sebagai antitumor atau antikanker. Isoflavon tergolong kelompok

flavonoid, senyawa polifenolik yang banyak ditemukan dalam buah–buahan, sayur-

sayuran, dan biji-bijian. Yang termasuk isoflavon di antaranya adalah genistin, daidzin,

genistein, dan daidzein, dengan struktur seperti pada gambar 2 (Yuan D, 2008).

9 1R3O O

8 10 2

4 3 2'

R2 7 6 1'3'

O 4'R1 6'

5' OH

Se n ya wa R 1 R 2 R 3

Daedzein (DAE)Glisetin (GLE)

HH

HOCH3

HH

Genestein (GEE) OH H HDaedsin (DAI) H H 7-O-β-D-glukosidaGlisetin (GLI) H OCH3 7-O-β-D-glukosidaGenestin (GEI) OH H 7-O-β-D-glukosidaAc-DAI H H 6”-O-Asetil-7-O-β-D-glukosidaAc-GLI H OCH3 6”-O-Asetil-7-O-β-D-glukosidaAc-GEI OH H 6”-O-Asetil-7-O-β-D-glukosidaMal-DAI H H 6”-O-malonil-7-O-β-D-glukosidaMal-GLI H OCH3 6”-O-malonil-7-O-β-D-glukosidaMal-GEI OH H 6”-O-malonil-7-O-β-D-glukosida

Gambar 2. Beberapa senyawa isoflavon dan derivatnya dari kedelaiK produk

olahannya seperti bubuk kedelai, isolat dan konsentrat protein kedelai, soybean paste,

tahu, tempe dan tauco. Belakangan ini telah banyak penelitian yang mencoba mengetahui

efek osteoprotektif dari protein kedelai dan isoflavonnya. Studi dengan menggunakan

tikus yang diovariektomi (diambil ovarium/indung telurnya, sebagai model

pascamenopause) oleh beberapa peneliti telah terbukti, diet dengan kaya isoflavon

kedelai dapat mempertahankan baik tulang tengkorak maupun vertebra sehingga mampu

bersifat osteoprotektif.

Page 19: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Bahram H. Arjmandi (Anonim, 2007-b) melaporkan bahwa konsumsi 40 g protein

kedelai setiap hari selama tiga bulan pada wanita pascamenopause, secara nyata

menurunkan ekskresi deoksipiridinolin (Dpd) urin. Dpd merupakan marker (penanda)

spesifik untuk resorpsi sel-sel tulang. Dpd urin rendah berarti proses resorpsi sel-sel

tulang berlangsung baik. Demikian halnya, hasil pengamatan terhadap wanita-wanita

pascamenopause di Jepang. Adanya asupan protein kedelai memberikan respons ekskresi

Dpd yang rendah di dalam urin mereka. Setidaknya terdapat dua alasan mengapa kedelai

meningkatkan pembentukan tulang. Pertama, isoflavon kedelai menstimulasi aktivitas

osteoblastik (pembentukan sel-sel tulang) melalui aktivitas reseptor-reseptor estrogen.

Kedua, kedelai atau isoflavonnya meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yakni

insulin-like growth factor -1 (IGF-1).

Hasil pengamatan terhadap wanita–wanita pra-; peri-, dan pascamenopause

diketahui konsentrasi IGF-1 memiliki korelasi yang positif dengan pembentukan masa

tulang. Hormon ini ikut beperan aktif dalam meningkatkan aktivitas osteoblastik.

Aktivitas estrogenik isoflavon ternyata terkait dengan struktur kimianya yang mirip

dengan stilbestrol, yang biasa digunakan sebagai obat estrogenik. Bahkan, senyawa

isoflavon mempunyai aktivitas yang lebih tinggi dari stilbestrol. Daidzein merupakan

senyawa isoflavon yang aktivitas estrogeniknya lebih tinggi dibandingkan dengan

senyawa isoflavon lainnya.

Di atas disebutkan bahwa senyawa isoflavon banyak mempunyai aktivitas

biologis. Mekanisme aktivitas senyawa ini dapat dipandang sebagai fungsi "alat

komunikasi" (molecular messenger) dalam proses interaksi antar sel yang selanjutnya

mempengaruhi proses metabolisma sel atau makhluk hidup yang bersangkutan. Dalam

hal ini, dapat secara negatif (menghambat) maupun secara positif (menstimulasi). Dari

penelitian tersebut dapat diketahui bahwa isoflavon merupakan zat aktif dari kedelai yang

memiliki berbagai aktivitas biologi yang berguna. Oleh karena itu para ahli berupaya

untuk meningkatkan kandungan isoflavon dari kedelai melalui teknik fermentasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ralston (2005) menunjukkan bahwa enzim-enzim yang

dihasilkan oleh jamur Rhizopus oligosporus yang terdapat dalam ragi tempe dapat

mengubah senyawa flavanon menjadi isoflavon selama proses fermentasi, melalui reaksi

yang terdapat pada gambar 3.

Page 20: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

20

OH

HOOH

OH

R

Calkon

O

CHI

HO O

OH

OH R O

HO O F3H Dihidroflavonol

FNS II OH

R O

Flavanon HO O

IFS

R O

HO OFlavon

R OOH

Isoflavon

Gambar 3. Reaksi metabolisme pembentukan isoflavon dalam kedelai( Keterangan : CHI = chalcone isomerases; IFS= isoflavon synthases;

FNS = flavones synthases; F3H = flavanone 3b-hydroxylase)

Proses fermentasi juga dapat menghidrolisis senyawa-senyawa flavon glikosida

menjadi aglikonnya, yang menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Senyawa

isoflavon merupakan salah satu komponen yang juga mengalami metabolisme. Senyawa

isoflavon ini pada kedelai berbentuk senyawa konjugat dengan senyawa gula melalui

ikatan -O- glikosidik. Selama proses fermentasi, ikatan -0- glikosidik terhidrolisis,

sehingga dibebaskan senyawa gula dan isoflavon aglikon yang bebas. Senyawa isoflavon

aglikon ini dapat mengalami transformasi lebih lanjut membentuk senyawa transforman

baru.

Hasil transformasi lebih lanjut dari senyawa aglikon ini justru menghasilkan

senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas biologi lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan

Page 21: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

oleh Murata (1985) yang membuktikan bahwa Faktor-II (6,7,4'-tri-hidroksiisoflavon)

mempunyai aktivitas antioksidan dan antihemolisis lebih baik dari daidzein dan genistein.

Selain itu, Jha (1985) menemukan bahwa senyawa isoflavon 10 kali lebih aktif dari

senyawa karboksikroman.

Kanker atau tumor merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif yang sampai

saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya maupun obat yang secara spesifik

mampu menyembuhkannya. Penyakit degeneratif umumnya terjadi akibat kerusakan sel,

jaringan lemak, protein, sistem kekebalan, dan DNA yang disebabkan oleh berbagai

faktor baik terjadi secara alami, terkena radiasi, atau oleh zat-zat kimia yang bersifat

karsinogenik. Salah satu teori yang dianggap cukup signifikan adalah teori reaksi radikal

bebas. Menurut teori ini penyebab penyakit degeneratif adalah akibat timbulnya radikal

hidroksil dalam mekanisme biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Oleh karena sifatnya

yang sangat reaktif dan gerakannya yang tidak beraturan, maka apabila terjadi di dalam

tubuh makhluk hidup akan menimbulkan kerusakan di berbagai bagian sel (Muhilal,

1991; Auroma, 1994).

Kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh serangan radikal bebas antara lain

kerusakan membran sel, protein, DNA, dan lipid. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan

timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif seperti katarak, kanker, atherosklerosis,

dan proses ketuaan (Muhilal, 1991). Salah satu cara pencegahan untuk memunahkan

radikal bebas dalam tubuh adalah dengan asupan senyawa antioksidan dari luar. Senyawa

antioksidan ini banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan yang biasanya mengandung

senyawa fenolik (Galati G, O’Brien PJ., 2004; Lim H, 2004; Lin-Hao L., 2004; Moyers

SB, 2004).

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang mempunyai prevalensi

cukup tinggi. Kanker payudara dapat terjadi pada pria maupun wanita, hanya saja

prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi. Diperkirakan pada tahun 2006 di Amerika,

terdapat 212.920 kasus baru kanker payudara pada wanita dan 1.720 kasus baru pada

pria, dengan 40.970 kasus kematian pada wanita dan 460 kasus kematian pada pria Di

Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim.

Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker (Parton

et al, 2001).

Page 22: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Pada umumnya tumor pada payudara bermula dari sel epitelial, sehingga

kebanyakan kanker payudara dikelompokkan sebagai karsinoma (keganasan tumor

epitelial). Sedangkan sarkoma, yaitu keganasan yang berangkat dari jaringan

penghubung, jarang dijumpai pada payudara. Berdasarkan asal dan karakter histologinya

kanker payudara dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu in situ karsinoma dan

invasive karsinoma. Karsinoma in situ dikarakterisasi oleh lokalisasi sel tumor baik di

duktus maupun di lobular, tanpa adanya invasi melalui membran basal menuju stroma di

sekelilingnya. Sebaliknya pada invasive karsinoma, membran basal akan rusak sebagian

atau secara keseluruhan dan sel kanker akan mampu menginvasi jaringan di sekitarnya

menjadi sel metastatik (Hondermarck, 2003).

Kanker payudara pada umumnya berupa ductal breast cancer yang invasif dengan

pertumbuhan tidak terlalu cepat. Kanker payudara sebagian besar (sekitar 70%) ditandai

dengan adanya gumpalan yang biasanya terasa sakit pada payudara, juga adanya tanda

lain yang lebih jarang yang berupa sakit pada bagian payudara, erosi, retraksi,

pembesaran dan rasa gatal pada bagian puting, juga secara keseluruhan timbul

kemerahan, pembesaran dan kemungkinan penyusutan payudara. Sedangkan pada masa

metastasis dapat timbul gejala nyeri tulang, penyakit kuning atau bahkan pengurangan

berat badan. Sel kanker payudara dapat tumbuh menjadi benjolan sebesar 1 cm2 dalam

waktu 8-12 tahun. Pada tumor yang ganas, benjolan ini besifat solid, keras, tidak

beraturan, dan nonmobile. Pada kasus yang lebih berat dapat terjadi edema kulit,

kemerahan, dan rasa panas pada jaringan payudara (Lindley, 2005; Dotzlaw, 1999).

Penyebab kanker payudara sangat beragam, tetapi ada sejumlah faktor risiko yang

dihubungkan dengan perkembangan penyakit ini yaitu asap rokok, konsumsi alkohol,

umur pada saat menstruasi pertama, umur saat melahirkan pertama, lemak pada makanan,

dan sejarah keluarga tentang ada tidaknya anggota keluarga yang menderita penyakit ini.

Hormon tampaknya juga memegang peranan penting dalam terjadinya kanker payudara.

Estradiol dan atau progresteron dalam daur normal menstruasi meningkatkan resiko

kanker payudara. Hal ini terjadi pada kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen,

dimana memang 50 % kasus kanker payudara merupakan kanker yang tergantung

estrogen (Lindley, 2005).

Page 23: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Meskipun mekanisme molekuler yang mempengaruhi risiko terjadinya kanker

payudara dan progresi dari penyakit ini belum dapat diketahui secara persis namun

aktivasi onkogen yang disebabkan oleh modifikasi genetik (mutasi, amplifikasi atau

penyusunan ulang kromosom) atau oleh modifikasi epigenetik (ekspresi berlebihan)

dilaporkan mampu mengarahkan pada terjadinya multiplikasi dan migrasi sel. Beberapa

onkogen telah diketahui mempengaruhi karsinogenesis kanker payudara, diantaranya

Ras, c-myc, epidermal growth factor receptor (EGFR, erb-B1), dan erb-B2 (HER-2/neu).

Perubahan ekspresi maupun fungsi dari gen supresor tumor seperti BRCA1, BRCA2 dan

p53 tidak sepenuhnya bertanggungjawab dalam tingginya prevalensi kanker payudara

spontan. Mutasi atau ketiadaan BRCA1 terdapat pada <10% kanker payudara, sementara

itu mutasi p53 terjadi pada lebih dari 30% kanker payudara (Bouker et al., 2005).

Diperkirakan perkembangan tumor dari perubahan seluler pertama kali sampai

kemudian terlihat melalui mammografi memerlukan waktu 6 sampai 8 tahun. Adanya

perubahan sel kanker payudara menjadi sel yang ganas telah membentuk heterogenisitas

dalam lingkungan di dalam sel. Selain itu, inflamasi lokal yang terjadi pada kasus kanker

payudara mengindikasikan aktivitas sel sistem imun dan interaksinya dengan tumor

(Hondermarck, 2003).

Deteksi kanker payudara dapat dilakukan dengan mammograms yang kadang-kadang

dapat mendeteksi tumor secara dini. Stadium kanker payudara dapat diklasifikaskan

berdasarkan diameter tumor, keterlibatan nodus lymphe, dan ada tidaknya jaringan yang

terkena invasi metastasis kanker. Faktor prognostik pemeriksaan kanker payudara juga

meliputi status nodus lymphe, kondisi dan diferensiasi tumor, dan kehadiran reseptor

estrogen.

Salah satu model sel kanker payudara yang banyak digunakan dalam penelitian

adalah sel MCF7 dan sel T47D. Sel MCF-7 adalah sel kanker payudara yang diperoleh

dari pleural effusion breast adenocarcinoma seorang pasien wanita Kaukasian berumur

69 tahun, golongan darah O, dengan Rh positif. Sel menunjukkan adanya diferensiasi

pada jaringan epitel mammae termasuk diferensiasi pada sintesis estradiol. Media dasar

penumbuh sel MCF-7 adalah media EMEM terformulasi. Untuk memperoleh media

kompleks, maka ditambahkan 0,01 mg/ml bovine insulin hingga konsentrasi akhir media

menjadi 10%. Sel MCF-7 biasanya ditumbuhkan pada suhu 37 oC dengan kadar CO2 5%.

Page 24: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

MCF-7 tergolong cell line adherent yang mengekspresikan reseptor estrogen alfa (ER-

α), resisten terhadap doxorubicin (Lindley, 2005), dan tidak mengekspresikan caspase-3.

Karakteristik tersebut membedakannya dengan sel kanker payudara lain, seperti sel

T47D.

Sel kanker payudara T47D merupakan continous cell lines yang morfologinya

seperti sel epitel yang diambil dari jaringan payudara seorang wanita berumur 54 tahun

yang terkena ductal carcinoma. Sel ini dapat ditumbuhkan dengan media dasar

penumbuh RPMI (Roswell Park Memorial Institute) 1640. Untuk memperoleh media

kompleks, maka ditambahkan 0,2 mg/ml bovine insulin dan Foetal Bovine Serum (FBS)

hingga konsentrasi akhir FBS dalam media menjadi 10%. Sel ditumbuhkan pada suhu

37°C dengan kadar CO2 5%. Sel ini termasuk cell line adherent (Hantz; 2005; Vladusic

E, 2000) yang mengekspresikan ER-β dibuktikan dengan adanya respon peningkatan

proliferasi sebagai akibat pemaparan 17β-estradiol. Sel ini memiliki doubling time 32 jam

dan diklasifikasikan sebagai sel yang mudah mengalami diferensiasi karena memiliki

reseptor estrogen + (Bouker, 2005). Sel ini sensitif terhadap doxorubicin dan mengalami

missense mutation pada residu 194 (dalam zinc binding domain L2) gen p53. Loop L2 ini

berperan penting pada pengikatan DNA dan stabilisasi protein. Jika p53 tidak dapat

berikatan dengan response elemen pada DNA, kemampuannya untuk regulasi cell cycle

dapat berkurang atau hilang. Pada sel tumor dengan mutasi p53, diketahui terjadi

pengurangan respons terhadap agen-agen yang menginduksi apoptosis dan tumor-tumor

tersebut kemungkinan menjadi resisten terhadap obat antineoplastik yang memiliki target

pengrusakan DNA (Freshney , 2000; Bouker, 2005; Mathivadani, 2007).

DMBA (dimetilbenzaantrazena) merupakan senyawa golongan polisiklik

aromatik hidrokarbon, dengan struktur seperti gambar 4. DMBA dikenal sebagai senyawa

karsinogenik spesifik untuk eksperimental kanker payudara dan kanker kulit pada hewan

percobaan. Aktivitas karsinogenik dari DMBA terjadi karena kemampuannya berikatan

dengan DNA dan menyebabkan mutasi somatik (Kubatka, et al, 2002).

CH3

CH3

Page 25: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Gambar 4. Struktur DMBA (7,12 dimetilbenzaatrazena)

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak metanol kedelai hitam

terfermentasi 6 hari menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D

secara invitro (Eddy S, Sri Atun, Retno A, 2009), sedangkan aktivitas sitotoksik terhadap

sel Hela S3 dan Raji menunjukkan kedelai hitam terfermentasi 6 hari yang menunjukkan

aktivitas sitotoksik tinggi (Sri Atun, 2010). Oleh karena itu penelitian tersebut perlu

dilanjutkan untuk mengetahui aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker

secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA, serta

optimasi pengembangan produk hasil fermentasi kedelai hitam melalui teknik formulasi

yang sesuai standar.

Page 26: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini akan dilakukan

penelitian secara bertahap selama 2 tahun.

Tujuan penelitian tahun 1 adalah :

d. Mengetahui struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada

kedelai hitam hasil fermentasi 2 dan 6 hari

e. Mengetahui aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada

waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada

kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo.

f. Mengetahui waktu fermentasi kedelai hitam lokal (Glycin soja. var.

Malika) dengan jamur Rhizopus oligosporus (Ragi tempe) dan dosis

berapakah yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen

kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan

DMBA secara invivo optimal?

Tujuan penelitian tahun ke 2 adalah :

a. Menentukan komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang menunjukkan

aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker

payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal.

Page 27: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

b. Menentukan formulasi ekstrak hasil fermentasi kedelai yang sesuai dan

menunjukkan aktivitas optimal.

B. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat diketahui ekstrak kedelai terfermentasi

pada berbagai variasi waktu serta konsentrasi yang menunjukkan aktivitas tinggi sebagai

pencegah terbentuknya sel-sel kanker pada tikus putih yang diinduksi DMBA, dan dapat

dikembangkan sebagai produk yang memiliki nilai jual. Penelitian ini juga memberikan

kontribusi bagi pembangunan bangsa, khususnya di bidang kesehatan melalui

pemanfaatan bahan pangan lokal. Disamping itu dari penelitian ini diharapkan dapat

ditulis dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional, serta dapat diperoleh HAKI.

Dampak lebih lanjut dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan produktivitas kedelai

hitam lokal sehingga mengurangi ketergantungan terhadap kedelai import. Manfaat

lainnya secara institusional penelitian ini dapat dijadikan sebagai payung penelitian bagi

mahasiswa yang akan mengambil skripsi.

Page 28: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

BAB IV METODE

PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan variabel bebas lama waktu

fermentasi kedelai dengan ragi tempe dan variabel terikat aktivitas sebagai pencegah

terbentuknya sel-sel kanker secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi

menggunakan DMBA.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kedelai hitam lokal dari daerah Bantul Yogyakarta.

Obyek penelitian ini adalah aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara

invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA, serta optimasi

pengembangan produk hasil fermentasi kedelai hitam melalui teknik formulasi yang

sesuai standar.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

Alat :

Page 29: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

§ Evaporator Buchi Rotavapor R-114

§ Kandang tikus

§ Peralatan gelas

§ Peralatan bedah

§ Spektroskopi UV Varian Cary 100 Conc

§ Spektroskopi inframerah (IR), FTIR spektrum ONE Perkin Elmer

§ Spektroskopi 1H dan 13C NMR , JEOL JNM A-500 yang dioperasikan pada 500

MHz (1H) dan 125,65 MHz (13C) dengan menggunakan puncak residu dan pelarut

terdeuterasi sebagai standar.

§ Kromatografi cair vakum (kcv) untuk fraksinasi dilakukan dengan silika gel

Merck 60 GF254,

§ Kromatografi gravitasi (kkg) dilakukan dengan silika gel 60 (35–70 mesh)

§ Kromatografi kolom tekan (kkt) menggunakan silika gel 60 (230–400 mesh)

§ Kromatografi sentrifugal sistem radial (kromatotron) dilakukan dengan silika gel

Merck PF254 (0,5; 1; dan 2 mm),

§ Analisis kromatografi lapis tipis (klt) menggunakan plat Si-gel Merck 60 F254 0,25

mm.

§ Sentrifuge

§ Water bath

§ Shaker bath

Bahan :

§ Kedelai hitam lokal

§ Ragi tempe

§ Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi ( etanol, metanol)

§ Pereaksi penampak noda pada analisis kromatografi lapis tipis digunakan larutan

2% serium sulfat (CeSO4) dalam asam sulfat.

§ Pelarut yang digunakan untuk proses pemisahan antara lain metanol, aseton, n-

heksan, etil asetat, metilen klorida, kloroform dengan kualitas teknis dan p.a.

§ Untuk pembuatan model kanker payudara digunakan DMBA (7,12-

dimetilbenz(a)ntrasen) (Sigma Chem.)

Page 30: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

30

§ Pakan tikus sesuai standar

§ Minyak jagung

Subyek uji

§ Hewan uji yang digunakan adalah tikus betina galur Sprague Dawley umur 30

hari dengan berat badan 40-60 g

D. Prosedur penelitian

Tahap 1 (Tahun 1)

1. Pembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

10 Kg kedelai lokal direndam dalam air panas, dihilangkan kulit arinya, dicuci

sampai bersih, direbus, dan dibiarkan menjadi dingin. Selanjutnya ditambahkan ragi

tempe sebanyak 2% dicampur hingga rata. Kedelai yang telah dicampur dengan ragi

tempe selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing difermentasikan dalam

waktu 2 dan 6 hari. Setiap selang waktu tersebut kedelai terfermentasi dihancurkan dan

diekstrak menggunakan metanol, dikeringkan pada tekanan rendah.

2. Isolasi kandungan senyawa isoflavon dan derivatnya dari kedelai terfermentasi

Sebagian ekstrak metanol kedelai hitam dari masing-masing waktu fermentasi

yang diperoleh digunakan untuk proses isolasi senyawa yang terkandung di dalamnya.

Pemisahan dan pemurnian senyawa kimia yang terdapat pada masing-masing ekstrak

dilakukan dengan teknik kromatografi, seperti kromatografi vakum cair (kvc),

kromatografi kolom gravitasi (kg), kromatografi kolom tekan (kkt), dan kromatografi

sentrifugal (kromatotron), serta kristalisasi untuk senyawa-senyawa yang dapat

membentuk kristal. Identifikasi dan elusidasi struktur dilakukan berdasarkan cara yang

lazim, dimulai dengan uji kemurnian dengan analisis kromatografi lapis tipis

menggunakan beberapa eluen dengan kepolaran berbeda, serta analisis spektrum UV, IR,1H NMR, 13C NMR, dan MS.

3. Induksi karsinogenesis dengan DMBA dan perlakuan dengan ekstrak hasil

fermentasi kedelai pada variasi waktu 2 dan 6 hari

Tikus Sprague Dawley (SD) yang digunakan pada penelitian berumur 30 hari

dengan berat badan 40 -60 g. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok, dengan jumlah

Page 31: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

31

setiap kelompok 6 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol positif, kelompok yang diinduksi

DMBA, kelompok 2-5 merupakan kelompok perlakuan dengan memberikan induksi

DMBA dan diberikan ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 2 dan 6 hari masing-

masing pada dosis 250 mg/kg bb dan 500 mg/kg bb. Sedangkan kelompok 6 sebagai

kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan minyak jagung. Senyawa DMBA

digunakan untuk induksi terjadinya tumor payudara diberikan 20 mg/kg bb seminggu dua

kali selama lima minggu pada tikus, yang dimulai pada minggu ke-3 sampai ke-7.

Ekstrak metanol kedelai hitam hasil fermentasi masing-masing dengan peringkat 2 dosis,

yakni 250 dan 500 mg/kg bb diberikan mulai minggu pertama sampai minggu ke-7. Tikus

ditimbang setiap minggunya, dan setelah pemberian DMBA dilakukan palpasi payudara

setiap minggu untuk mengamati perkembangan tumor sampai minggu ke-16 (modifikasi

dari Kubatka et al., 2002). Semua tikus diberi makan dan minum setiap hari secukupnya.

Pakan berupa pellet AD2 yang diproduksi PT COMFED Surabaya. Secara singkat

pembagian kelompok tikus terdapat dalam table 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Kelompok tikus dan perlakuan

Kelompok PerlakuanI Kontrol positif,diinduksi dengan DMBA dalam minyak jagung dosis 20

mg/kg bb dua kali seminggu, mulai minggu ke 3 sampai 7.II Diberi ekstrak metanol kedelai terfermentasi 2 hari dengan dosis 500 mg/kg

bb setiap hari mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-7, pemberian DMBA pada minggu ke-3 sampai minggu ke-7 dengan dosis, frekuensi, cara pemberian DMBA sama dengan kontrol positif.

III Diberi ekstrak metanol kedelai terfermentasi 2 hari dengan dosis 250 mg/kgbb setiap hari mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-7, pemberian DMBA pada minggu ke-3 sampai minggu ke-7 dengan dosis, frekuensi, cara pemberian DMBA sama dengan kontrol positif.

IV Diberi ekstrak metanol kedelai terfermentasi 6 hari dengan dosis 500 mg/kgbb setiap hari mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-7, pemberian DMBA pada minggu ke-3 sampai minggu ke-7 dengan dosis, frekuensi, cara pemberian DMBA sama dengan kontrol positif.

V Diberi ekstrak metanol kedelai terfermentasi 6 hari dengan dosis 250 mg/kgbb setiap hari mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-7, pemberian DMBA pada minggu ke-3 sampai minggu ke-7 dengan dosis, frekuensi, cara pemberian DMBA sama dengan kontrol positif

VI Kontrol negatif, diberi minyak jagung dua kali seminggu mulai minggu ke-3sampai 7.

Page 32: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

32

Tikus ditimbang setiap minggunya, dan mulai minggu ke-1 setelah pemberian

DMBA dilakukan palpasi payudara setiap minggu untuk mengamati perkembangan

tumor sampai minggu ke 16. Pada akhir pengamatan dilakukan nekropsi untuk

mengamati keadaan seluler dari organ payudara yang terkena kanker dengan pewarnaan

AgNO3 untuk mengetahui proliferasinya. Organ difiksasi dengan larutan formalin 10%

sebelum dilakukan pengeblokan dengan parafin.

Tahap 2 (Tahun 2)

a. Menentukan komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas

sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang

diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal. Komposisi struktur dari ekstrak yang

menunjukkan aktivitas tinggi dilakukan dengan menganalisis ekstrak menggunakan

senyawa standar yang telah ditemukan sebelumnya secara TLC Scanner atau HPLC.

Dari analisis tersebut dapat diketahui komponen utama yang terkandung dalam

masing-masing ekstrak.

b. Pengembangan formulasi, Formulasi ekstrak, pembuatan kapsul obat, dengan variasi

komposisi bahan pengisi, pengikat, pelicin, dan penghancur. Formulasi ekstrak

dilakukan dalam bentuk kapsul dengan ditambahkan bahan pengisi, seperti laktosa M

200, aerosol, corn starch, dan asam benzoat sebagai pengawet.

Tahap penelitian yang akan dilakukan serta hasil yang dijanjikan seperti

tercantum pada diagram berikut :

Tahap/ kegiatan Target

Tahun 1· Melakukan ekstraksi kedelai hitam

terfermentasi 2 dan 6 hari.· Melakukan isolasi dan identifikasi

senyawa dalam masing-masing ekstrak

· Mengetahui aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari sebagai imunomodulator agen kemopreventifpada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secarainvivo.

· Mengetahui waktu fermentasi dan dosis yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara

· Diperoleh ekstrak metanol hasil fermentasi kedelai hitam pada waktu 2 dan 6 hari dan struktur senyawa hasil isolasinya

· Diketahui masing-masing aktivitasnya sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo.

· Waktu fermentasi dan dosis yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal

· Hasil analisis data· Laporan , seminar

Page 33: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

BAB V

Tahun 2· Menentukan komposisi dan struktur

senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal.

· Menentukan formulasi ekstrak hasil fermentasi kedelai yang sesuai dan menunjukkan aktivitas optimal.

· Dapat ditentukan komposisi dan struktur senyawa bioaktif dari ekstrak yang menunjukkan aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal.

· Dapat dibuat formulasi ekstrak hasil fermentasi kedelai yang sesuai standar dan menunjukkan aktivitas optimal.

· Hasil analisis data· Laporan , seminar· Publikasi

Gambar 5. Diagram pentahapan penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Fermentasi kedelai hitam pada berbagai variasi waktu

Kedelai hitam lokal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 Kg dibeli

dari pasar tradisional di daerah Bantul. Kedelai hitam selanjutnya dilakukan perendaman

selama 24 jam, perebusan selama 2 jam, dan perendaman kembali sambil dihilangkan

kulit arinya, dan dicuci sampai bersih. Selanjutnya kedelai yang sudah terkelupas semua

kulit arinya di rebus sampai masak dan didinginkan. Setelah dingin selanjutnya

ditambahkan ragi tempe sebanyak kurang lebih 2%, serta dibungkus menggunakan daun

pisang dan difermentasikan dalam waktu 2 dan 6 hari. Hasil dari proses fermentasi

kedelai dapat dilihat pada gambar 6.

Page 34: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

(a) Kedelai hitam (b) Kedelai siap difermentasi

(c) Hasil fermentasi 2 hari (d) Hasil fermentasi 6 hari

Gambar 6. Kedelai hitam (a); kedelai siap difermentasi (b); Hasil fermentasi kedelai pada variasi 2 (c) dan 6 hari (d)

2. Hasil ekstraksi kedelai hitam terfermentasi pada berbagai variasi waktu

Kedelai hitam yang telah difermentasikan pada berbagai variasi waktu tersebut

selanjutnya masing-masing digiling dan ditambahkan pelarut metanol, direndam selama

24 jam, filtrat dipisahkan dengan disaring, serta di remaserasi kembali dengan pelarut

metanol. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan menggunakan evaporator

vakum, sehingga diperoleh ekstrak kental. Hasil ekstrak metanol kental dari masing-

masing kedelai terdapat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol kedelai hitam

No Sampel Beratsampel (g)

Berat ekstrak(g)

Rendemen (%)

1 Kedelai terfermentasi 2 hari 1623,14 165,85 0,10222 Kedelai terfermentasi 6 hari 1444,55 239,16 0,1656

3. Isolasi senyawa dalam ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 2 hari (tempe)

Ekstrak metanol pekat kedelai terfermentasi 2 hari (160 g) dilarutkan dalam

metanol dan dipartisi dengan menambahkan n-heksan (2 x 100 ml) dan dipisahkan

dengan corong pisah, sehingga diperoleh fraksi n-heksan. Fraksi terlarut dalam metanol

Page 35: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

selanjutnya dipartisi kembali dengan menambahkan etil asetat (2 x 200 ml), sehingga

diperoleh fraksi etil asetat dan fraksi terlarut dalam metanol. Masing-masing fraksi

setelah dipekatkan diperoleh fraksi n-heksan (0,65 g), fraksi etil asetat (23,4 g), dan fraksi

terlarut dalam metanol (66,54 g). Fraksi etil asetat (20 g) selanjutnya dipisahkan

senyawanya secara kromatografi gravitasi dengan menggunakan kolom diameter ukuran

2,5 Cm, adsorben silica gel (200 mesh), tinggi 15 Cm eluen n-heksan-etil asetat (6:4).

Fraksi yang menunjukkan satu noda selanjutnya dikumpulkan dan dipekatkan sebanyak

35 mg disebut senyawa isolat 1.

4. Isolasi senyawa dalam ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari

Ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari sebanyak 100 g difraksinasi

sebanyak dua kali dengan metode kromatografi vakum cair (KVC) dengan eluen

campuran n-heksan : etil asetat dengan perbandingan 10: 0; 9 : 1; 8 : 2; 6 : 4; 4 : 6; dan 0 :

10, masing-masing dengan volume 2 x 200 ml campuran). Dari hasil KVC tersebut

selanjutnya fraksi-fraksi yang menunjukkan pola senyawa dan Rf yang sama

dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok 1 (1-3), kelompok 2 (4-5), dan

kelompok 3 (6-8). Pemisahan lebih lanjut secara kromatografi gravitasi terhadap fraksi

kelompok 2 diperoleh senyawa isolat 2, dan kelompok 3 diperoleh senyawa isolat 3 dan

4.

5. Identifikasi struktur senyawa hasil isolasi

a. Senyawa isolat 1

Senyawa isolat 1 hasil isolasi dari ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 2

hari berupa padatan kekuningan. Spektrum UV senyawa isolat 1 menunjukkan panjang

gelombang maksimum pada 378 dan 498 nm, yang mengindikasikan adanya gugus fenol

yang terkonjugasi. Spektrum IR dalam Kbr menunjukkan serapan pada daerah 3414 (OH

); 2927 (CH alifatik); 1651 (C=O); 1615-1481 (C=C aromatik); dan 1204 (C-O eter);

Spektrum 1H NMR menunjukkan sinyal pada 13,04 (1H,s); δ 8,16 (1H,s); 7,45 (2H,d, 8,6

Hz); 6,90 (2H,d, 8,6); 6,41 (1H,d, 2,0 Hz); 6,28 (1H, d, 2,0 Hz) ppm; serta sederetan

sinyal pada daerah 2,05-5,62 ppm yang mengindikasikan adanya proton dari gula

(glukosa). Data spektrum 1H NMR tersebut menunjukkan puncak yang identik dengan

genestein yang telah ditemukan sebelumnya, kecuali adanya proton glukosa pada daerah

Page 36: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

2,0 -5,62 ppm, sehingga diperkirakan struktur senyawa isolat 1 adalah genestein tetapi

memiliki substituen glukosa. Perkiraan struktur senyawa isolat 1 adalah seperti tercantum

dalam Gambar 7 (data spektroskopi terdapat dalam lampiran).

RO

6,28

6,41

OR

O8,16

O6,90

6,90

7,45

R = glukosa

7,45 OH

Gambar 7. Perkiraan struktur senyawa isolat 1

b. Senyawa isolat 2

Senyawa isolat 2 diperoleh dari hasil isolasi ekstrak metanol kedelai terfermentasi

6 hari berupa cairan kental berwarna kuning tua. Senyawa ini mempunyai data

spektroskopi UV pada pada panjang gelombang maksimum 243 nm; IR menunjukkan

serapan pada 2926 (CH alifatik); 2854 (CH alifatik); 1461 (CH alkena alifatik); 1246 (C-

O eter) cm-1; Spektrum 1H NMR menunjukkan beberapa sinyal di daerah alifatik yaitu

pada δ 0,9 (36 H; s, 12 CH3); 1,6 (24 H, d, 12 CH2); 2,3 (24 H, d, 12 CH2); 2,85 (12H,

CH dan CH2); 3,6 (6H, s, 2CH3); dan 5,35 (3 H, OH alifatik) ppm, proton glukosida pada

daerah (3,54; 3,82; 4,06; 4,12; 5,35 ppm). Sedangkan spektrum 13C NMR menunjukkan

sederetan sinyal pada δ 14,3; 23,2; 23,3; 25,6; 26,2; 27,8; 29,5; 30,1; 30,3; 32,2; 32,6;

34,2; 50,1; 51,0; 64,0; 66,0; 72,0; 128,7; 128,8; 130,7; 130,8; 174,7. Dari data

spektroskopi UV, IR, 1H dan 13C NMR senyawa isolat 2 adalah triterpen golongan

oleanan yang mengandung glukosa. Dari data spektroskopi UV, IR, 1H dan 13C NMR

senyawa isolat 2 adalah triterpen golongan oleanan yang mengandung glukosida (data

spektroskopi terdapat dalam lampiran), senyawa ini mempunyai data geseran kimia yang

mirip dengan soyasaponin yang telah ditemukan oleh Hosny M dan Rosazza (1999)

dengan struktur sebagai berikut :

OH

RO

CH2OH

Page 37: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

R = 3 unit glukosaGambar 8. Struktur soyasaponin

d. Senyawa isolat 3

Senyawa isolat 3 berupa kristal putih. Data spektroskopi UV menunjukkan

panjang gelombang maksimum pada 239,5 dan 280 nm, yang mengindikasikan adanya

gugus fenol. Spektrum IR dalam pellet KBr menunjukkan serapan di derah 3445 (OH);

3114 (CH aromatik); 2937 (CH alifatik); 1737 (C=O asam); 1670-1419 (C=C aromatik;

dan 1236 (C-O eter) cm-1. Spektrum 1H NMR menunjukkan beberapa sinyal di daerah

aromatik yaitu pada δ 5,45 (2H, d, 8,6 Hz); 7,38 (2H, d, 8,6 Hz) ppm yang menunjukkan

dua pasang proton aromatik kopling orto, mengindikasikan adanya unit 1,4-

disubstitusibenzena. Serapan yang lainnya adalah pada δ 11,0 (2H, br s) ppm yang

ditimbulkan oleh proton dari gugus karboksilat dan proton gugus fenol. Spektrum 13C

NMR menunjukkan sederetan sinyal pada δ 164,3 ppm (C gugus karboksilat); δ 151,5

ppm (2C kuarterner aromatik); δ 141,1 ppm (2 CH aromatik); δ 100,2 (2 CH aromatik).

Selain data spektroskopi tersebut senyawa isolat 3 juga dilengkapi dengan data

spektroskopi dua dimensi HMQC; HMBC; dan COSY, sehingga struktur senyawa isolat

3 dapat teridentifikasi secara menyakinkan, yaitu p-hidroksibenzoat. Struktur senyawa

isolat 3 dan posisi geseran kimia proton dan karbonnya dapat dilihat pada gambar 9.

164,3COOH 11,0

100,2/ 5,4

151,5

100,2/ 5,4

142,1/ 7,4142,1/ 7,4

151,5

OH 11,0

Page 38: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Gambar 9. Struktur asam p-hidroksibenzoat dan posisi δ proton dan karbonnya

e. Identifikasi senyawa isolat 4

Senyawa isolat 4 berupa padatan berwarna kuning muda, menunjukkan data UV

pada panjang gelombang maksimum 240,5 dan 348,0 nm karakteristik untuk senyawa

golongan isoflavon; IR menunjukkan serapan pada 3100 (OH); 2925 (CH alifatik); 1713

(C=O);1632-1461 (cincin benzena); 1278 (C-O eter) cm-1; Spektrum 1H NMR

menunjukkan beberapa sinyal di daerah aromatik yaitu pada δ 8,16 (1H,s); 7,45 (2H,d,

8,6 Hz); 6,90 (2H,d, 8,6); 6,41 (1H,d, 2,0 Hz); 6,28 (1H, d, 2,0 Hz) ppm. Dari data

spektroskopi tersebut menunjukkan bahwa senyawa isolat 4 adalah genestein dengan

struktur sebagai berikut :

6,41

HO O8,16

6,28

OH O

OH

Gambar 10. Struktur senyawa isolat 4 dan posisi geseran protonnya

6. Uji aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara invivo menggunakan

tikus

putih yang diinduksi menggunakan DMBA

Uji aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker secara invivo

menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA menggunakan metode

modifikasi dari Kubatka et al., (2002). Pengamatan uji aktivitas dilakukan selama

minimal 16 minggu namun sampai saat ini baru diperoleh pengamatan selama 6 minggu,

sehingga penelitian masih harus dilanjutkan. Data berat badan tikus selama 6 minggu

dapat dilihat pada tabel 2, dan dibuat grafik seperti pada gambar 11. Dari pengamatan

berat badan menunjukkan semua tikus dalam kondisi yang sehat, artinya belum

menunjukkan adanya gejala sakit akibat induksi DMBA maupun pemberian ekstrak

Page 39: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

metanol kedelai hitam terfermentasi. Pengamatan secara palpasi payudara tikus juga

menunjukkan belum ada yang mengalami perbesaran payudara

Tabel 3. Data berat badan tikus

KelompokBerat Tikus (Gram) Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6I 67 75,2 80,4 88 97,2 100II 59,8 66,8 71 81 86,8 90,6III 63,6 71,6 74,4 84,4 90,6 93,8IV 65,4 77,8 81,6 87,6 94,4 100,8V 47,8 62,2 65,8 73,8 76,4 88VI 50 65,8 72,8 80,4 88,4 95,8

Gambar 11. Grafik kenaikan berat badan tikus dari masing-masing kelompok

Page 40: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

40

B. Pembahasan

Fermentasi kedelai hitam dalam waktu 2 hari menunjukkan hasil fermentasi

berupa tempe yang sudah jadi, sedangkan waktu fermentasi 6 hari menunjukkan sudah

berupa tempe busuk. Selama proses fermentasi terjadi proses perubahan senyawa-

senyawa metabolit sekunder, antara lain hidrolisis senyawa glukosida maupun senyawa

polifenol komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hal ini juga terjadi dalam

penelitian ini karena hasil isolasi dari kedelai fermentasi 2 hari diperoleh genestin

glukosida (isolat 1), namun setelah fermentasi 6 hari yang dapat diisolasi adalah genestin

(isolat 4). Demikian juga adanya senyawa p-hidroksibenzoat (isolat 3) pada kedelai

terfermentasi 6 hari menunjukkan adanya reaksi hidrolisis dari senyawa polifenol

membentuk senyawa fenol sederhana.

Hasil uji sitotoksisitas terhadap sel Hela S3 ekstrak metanol kedelai terfermentasi

6 hari juga menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi dibanding terfermentasi 2 hari (Sri

Atun, 2010). Selanjutnya uji aktivitas sebagai pencegah terbentuknya sel-sel kanker

secara invivo menggunakan tikus putih yang diinduksi menggunakan DMBA dalam 6

minggu belum menunjukkan adanya gejala benjolan payudara yang dipalpasi baik dari

tikus kontrol positif maupun perlakuan. Oleh karena itu, pengamatan masih akan

dilanjutkan sampai minimal minggu ke-16. Selain pengamatan secara palpasi juga akan

dilakukan nekropsi untuk mengamati keadaan seluler dari organ payudara yang terkena

kanker dengan pewarnaan AgNO3 untuk mengetahui proliferasinya. DMBA merupakan

senyawa induktor terbentuknya sel kanker payudara. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Matsukawa (Pan, 2002) menunjukkan adanya beberapa senyawa flavonoid seperti

apigenin, genistein, dan quersetin mampu menginduksi G2/M arrest sehingga tidak

terjadi proliferase pada beberapa cell lines.

Page 41: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil

fermentasi 2 diperoleh satu senyawa genestin glukosida (isolat 1), sedangkan

hasil fermentasi kedelai 6 hari diperoleh tiga senyawa yaitu soyasaponin (isolat

2), asam p-hidroksibenzoat (isolat 3) dan genestein (isolat 4).

2. Aktivitas ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi pada waktu 2 dan 6 hari

sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih

yang diinduksi dengan DMBA secara invivo masih dalam proses pengamatan

minimal 10 minggu lagi. Pengamatan selama 6 minggu belum menunjukkan

adanya gejala kanker payudara baik pada tikus kontrol positif maupun perlakuan

B. Saran

Penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mengamati pengaruh induksi DMBA

terhadap terjadinya kanker payudara tikus, maupun efektivitas ekstrak metanol kedelai

dalam mencegah terjadinya kanker payudara. Penelitian lebih lanjut juga perlu ditentukan

komposisi dari ekstrak yang paling efektif mencegah kanker payudara dan formulasinya.

Page 42: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

42

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,(2007-a),The impact of cancer in Indonesia, h tt p :/ / www.w ho . i n t/ i n f o b a s e / report.aspx.iso, disitasi 10 Agustus 2007.

Anonim, (2007-b), Kedelai sumber pangan bergizi tinggi h tt p :/ / s p i r it o fa d h i e. w o r dp re ss .c o m disitasi 11 Juli 2007.

Auroma O.I (1994). Free radicals and antioxidant strategies in sports, J. Nutr.Biochem.Vol.5 hal. 370-381

Boyer, M.J., and Tannock, I.F., (2005), The Basic Science of Oncology: Cellular and Molecular Basis of Drug Treatment for Cancer, Mc Graw Hill Compay, forth edition, New York.

Bouker, K.B., Skaar, T.C., Hamburger, D.S., Riggins, R.B., Fernandez, D.R., Zwart, A., Wang, A. & Clarke, R., (2005), Tumor suppressor activities of interferon regulatory factor-1 in human breast cancer associated with caspase activation and induction of apoptosis, Carcinogenesis 26 1527-1535.

Dixon RA, Steele CL , (1999), Flavonoids and Isoflavone : a gold mine for metablicengineering. Trends Plant Sci, 4, 394 -400

Dotzlaw H., Leygue E., Watson P. H., and Murphy L. C., (1997), Expression of estrogen receptor-ß in human breast tumors. J. Clin. Endocrinol. Metab., 82: 2371-2374.

Freshney, R.I., (2000), Culture of Animal Cells : A Manual of Basic Technique, JohnWilley & sons, Inc Publications, forth edition, New York

Galati G, O’Brien PJ., (2004), Potential toxicity of flavonoids and other dietary phenolics: significance for their chemopreventive and anticancer properties, Free Radic. Biol. Med., 37(3), 287-303

Graham, T.L. dan Graham, M.Y. (1991), Glyceollin Elicitor Induce Major but Distinctly Different Shifts in Isoflavonoid Metabolism ih Proximal and Distal Soybean Cell Popolations. Molecular Plant-Microbe Interactions Vol.4, No. 1.

Hantz, H.L., Young, L.F., and Martin, K. R.,(2005), Physiologically Attainable Concentrations of Lycopene Induce Mitochondrial Apoptosis in LNCap Human Prostate Cancer Cells, Exp. Biol. Med,., 230: 171-170

Hondermarck Hubert, (2003), Breast cancer: when proteomics challenges biological complexity.Molecular & cellular proteomics : MCP 2003;2(5):281-91.

Jha, H.C. (1985). Novel isoflavanoids and its derivates, new antioxydant derived from fermented soybean (tempe). Asian Symposium Non-salted Soybean Fermentation, Tsukuba, Japan, July 14-16,1985.

Lim H, Park H, Kim HP, (2004), Inhibition of contact dermatitis in animal model and suppression of proinflammatory gene expression by topically applied flavonoid, wogonin, Arch. Pharm. Res, 27(4), 442-8.

Lindley C, Boehnke Michaud L. Breast Cancer. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee G, Matzke G, eds. (2005), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach: The McGraw-Hill Companies, Inc.; p.2329-2364.

Page 43: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

43

Lin-Hao L., Li-Jun Wu, Bei Zhou, Zhen-Wu, Shin-ichi T, S. Onodera, F. Uchiumi, T.Ikejima, (2004), Silymarin prevents UV pradiation induced A375-S2 cell apoptosis, Biol. Pharm. Bull. 67 27 (7), 1031-1036

Kubatka, P., Ahlersova E., Ahlers I., Bojkova B., Kalicka K., Adamekova E., MarkovaM.,Chamilova, M., and Cermakova, M., (2002), Variability of MammaryCarsinogenesisInduction in Female Sprague-Dawley and Wistar : Han Rats : the Effect of Season andAge, Physiol. Res. , 51, 633 - 640.

Mathivadani, P., Shanthi, P., and Sachdanandam, P., (2007), Apoptotic Effect ofSemecarpus anacardium nut Extract on T47D Cancer Cell Line., Cell.Biol. Int.,31, 1198-1206

Moyers SB, Kumar NB, (2004), Green tea polyphenols and cancer chemoprevention :multiple mechanisms and endpoints for phase II trial, Nutr. Rev., 62(5), 204-11.

Murakami, H., Asakawa, T., Terao, J. dan Matsushita, S. (1984). Antioxydative stabilityof Tempch and Liberation of Isoflavones by fermentation. Agric. Biot. Chem., 48 (12), 2971-2975.

Murata, K, (1985). Formation of antioxidants and nutrient in tempe, Asian Symposium onNon-salted soybean fermentation, Tsukuba, Japan, July 14-16, 1985.

Muhilal (1991), Teori radikal bebas dalam gizi dan kedokteran, Cermin DuniaKedokteran No. 73 hal. 9-11

Mosmann, T., (1983), Rapid Colorimetric Assay for Cellular Growth and Survival: Aplication to Proliferation and Citotoxicity Assays, J. Immunol. Methods, 65(1-2):55-63.

Pan, M.H., Chen W.J., Shiau, S.Y.L., Ho. C.T., Lin J.K. (2002). Tangeretin induce cell cycle GI arrest thrugh inhibiting cyclin dependent kinase 2 and 4 activities as wee as elevating cdk inhibitor p21 and p27 in human colorectal carcinoma cell, Carcinogenesis, Vol. 23, 1677-1684

Parton, Martina., Dowsett, Mitchel., and Smith, I., (2001), Studies of Apoptosis in BreastCancer, BMJ, 322: 1528-1532

Ralston L, (2005), Partial reconstruction of flavonoid and isoflavonoid biosynthesis inYeast using soybean type I and II chacone isomerase, Plant physiology, vol. 137, p1375-1388

Schafer., J.M., Lee, E.S., O’Regan, R.M., Yao, K., and Jordan, V.C.,( 2000), Rapid Development of Tamoxifen-stimulated Mutant p53 Breast Tumors (T47D) in Athymic Mice, Clin. Cancer Res., 6, 4373-4380

Sri Atun, Retno A.,Takaya Yoshiaki, Niwa Masatake, (2010) Phenolic content and cytotoxic properties of fermented black soybeans (Glycine soja) extract on human Hela S3 and Raji cell lines, Proceeding PACCON, 22-24 January, 2010. Thailand

Vladusic E. A., Hornby A. E., Guerra-Vladusic F. K., Lakins J., and Lupu R., (2000), Expresion and regulation of estrogen receptor ß in human breast tumors and cell lines. Oncol. Rep., 7: 157-167

Yuan D, Yingni PAN, Yan Chen, Toshio Uno, Shahui Zhang, Yoshihiro Kano, (2008), An improved method for basic hydrolysis of isoflavone malonylglucosides and qualiy evaluation of Chinese soy materials, Chem. Pharm. Bull., 56(1), 1-6.

Page 44: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

44

B. DRAF ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS STRUKTUR SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DALAM EKSTRAK METANOL HASIL FERMENTASI KEDELAI HITAM

Sri Atun, Eddy Sulistyowati, Retno ArianingrumDosen Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi struktur senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol kedelai hitam yang difermentasi. Fermentasi kedelai hitam dilakukan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus (Ragi tempe) pada variasi waktu 2 dan 6 hari. Selanjutnya, dilakukan maserasi dengan pelarut metanol, sehingga diperoleh ekstrak metanol. Ekstrak metanol yang diperoleh selanjutnya dilakukan isolasi dengan teknik kromatografi, sehingga diperoleh senyawa murni. Identifikasi struktur dilakukan secara spektroskopi UV, IR, dan NMR. Hasil penelitian dapat diketahui struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil fermentasi 2 hari diperoleh satu senyawa genestin glukosida (isolat 1), sedangkan hasil fermentasi kedelai 6 hari diperoleh tiga senyawa yaitu soyasaponin (isolat 2), asam p-hidroksibenzoat (isolat 3) dan genestein (isolat 4).

Kata kunci : kedelai hitam lokal; Glycin soja; senyawa metabolit sekunder

Pendahuluan

Kanker adalah proses pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang diikuti oleh

invasi sel ke jaringan di sekitarnya serta penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lain.

Sifat utama sel kanker adalah proliferasi terus menerus sehingga menyebabkan

ketidakseimbangan antara sel hidup dengan sel mati (Parton et al, 2001). Menurut catatan

Page 45: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

45

WHO pada tahun 2000 hingga tahun 2010 kanker menempati urutan kedua sebagai

penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung, dan diperkirakan akan mengalami

peningkatan hingga pada tahun 2030 akan menempati urutan pertama. Tahun 2005

kanker membunuh sekitar 206.000 penderita di Indonesia, 135.000 diantaranya berusia di

bawah 70 tahun. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan yang tepat untuk meningkatkan

kualitas hidup penderita kanker (Anonim, 2007-a).

Pengobatan kanker pada umumnya didasarkan pada upaya pengambilan jaringan

kanker atau dengan mematikan sel kanker dan meminimalkan efek pengobatan terhadap

sel normal di sekitarnya. Saat ini pengambilan sel kanker yang paling utama adalah

operasi, radioterapi dan kemoterapi, namun ketiga jenis pengobatan tersebut memiliki

kekurangan. Operasi akan berhasil pada beberapa tumor yang telah berkembang, tetapi

sulit mengobati pada stadium awal metastasis. Pengobatan dengan radiasi mampu

membunuh tumor lokal namun radiasi juga akan membunuh sel normal di sekitarnya.

Sebagian besar obat kemoterapi seperti taxol, 5-fluorourasil (5-FU) dan adriamisin

memiliki target pada pembelahan sel (Boyer, 2005), tetapi kemoterapi ini bisa

menyebabkan diare dan kerontokan rambut. Agen kemoterapi ini juga tidak efektif untuk

sel yang mengalami mutasi p53. Sehingga perlu dikembangkan agen-agen baru untuk

pengobatan kanker yang aman.

Akhir-akhir ini penggunaan bahan alami sebagai obat untuk mengendalikan

kanker sangat diminati, karena bahan alami dianggap tidak memiliki efek samping yang

membahayakan apabila dibandingkan dengan kemoterapi yang memiliki toksisitas dan

efek samping tinggi. Penelitian dan penemuan senyawa alami sebagai obat antikanker

telah banyak dilakukan. Demikian pula penelitian tentang penggunaan senyawa bahan

alami sebagai terapi kombinasi yang bersifat kemopreventif juga telah berkembang. Salah

satu bahan alami yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pencegah kanker payudara

adalah isoflavon dari kedelai.

Isoflavon tergolong kelompok senyawa flavonoid, yang banyak ditemukan dalam

buah–buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Beberapa bahan pangan yang telah

dianalisis, diketahui kedelai menempati urutan pertama, mengandung senyawa isoflavon

dan derivatnya. Isoflavon dan derivatnya merupakan senyawa yang diketahui berfungsi

sebagai antioksidan, antitumor, antiosteroklerosis (Dixon RA, Steele CL , 1999; Yuan D,

Page 46: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

46

2008). Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2-4 mg/g kedelai. Senyawa isoflavon

ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan senyawa gula

melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon ini terutama adalah genistin, daidzin,

dan glisitin. Bentuk senyawa demikian ini mempunyai aktivitas fisiologis kecil. Selama

proses pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun proses non-fermentasi,

senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi, terutama melalui proses hidrolisa

sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi

aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah genistein, glisitein, dan daidzein.

Hasil penelitian kedelai yang terfermentasi jamur Rhizopus oligosporus, seperti

tempe menunjukkan kandungan isoflavon dan derivatnya yang lebih tinggi dari pada

dalam biji kedelai (Ralston L, 2005). Kandungan isoflavon yang lebih tinggi tersebut

diakibatkan oleh reaksi metabolisme secara an aerob jamur Rhizopus oligosporus yang

dapat mengubah senyawa flavonoid menjadi isoflavonoid. Hasil penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari menunjukkan

aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D secara in-vitro (Eddy S, Sri Atun,

Retno A, 2009), sedangkan aktivitas sitotoksik terhadap sel Hela S3 dan Raji

menunjukkan kedelai hitam terfermentasi 6 hari yang menunjukkan aktivitas sitotoksik

tinggi (Sri Atun, 2010). Oleh karena itu penelitian tersebut perlu dilanjutkan untuk

mengetahui aktivitas secara in vivo menggunakan tikus putih yang diinduksi

menggunakan DMBA, serta optimasi pengembangan produk hasil fermentasi kedelai

hitam melalui teknik formulasi yang sesuai standar.

Isoflavon merupakan zat aktif dari kedelai yang memiliki berbagai aktivitas

biologi yang berguna. Oleh karena itu para ahli berupaya untuk meningkatkan kandungan

isoflavon dari kedelai melalui teknik fermentasi. Penelitian yang dilakukan oleh Ralston

(2005) menunjukkan bahwa enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur Rhizopus

oligosporus yang terdapat dalam ragi tempe dapat mengubah senyawa flavanon menjadi

isoflavon selama proses fermentasi, melalui reaksi yang terdapat pada gambar 1.

OH

HOOH

OH

R

Calkon

O

CHI

HO O

OH

OH R O

HO O F3H Dihidroflavonol

Page 47: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Proses fermentasi juga dapat menghidrolisis senyawa-senyawa flavon gliko

Gambar 1. Reaksi metabolisme pembentukan isoflavon dalam kedelai( Keterangan : CHI = chalcone isomerases; IFS= isoflavon synthases;

FNS = flavones synthases; F3H = flavanone 3-hydroxylase) sida

menjadi aglikonnya, yang menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Senyawa

isoflavon merupakan salah satu komponen yang juga mengalami metabolisme. Senyawa

isoflavon ini pada kedelai berbentuk senyawa konjugat dengan senyawa gula melalui

ikatan -O- glikosidik. Selama proses fermentasi, ikatan -0- glikosidik terhidrolisa,

sehingga dibebaskan senyawa gula dan isoflavon aglikon yang bebas. Senyawa isoflavon

aglikon ini dapat mengalami transformasi lebih lanjut membentuk senyawa transforman

baru.

Metode Penelitian

1. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kedelai hitam lokal dari daerah Bantul Yogyakarta.

Obyek penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder dari kedelai hitam yang

terfermentasi 2 hari dan 6 hari.

2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

Page 48: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Alat :

§ Evaporator Buchi Rotavapor R-114

§ Peralatan gelas

§ Spektrum ultraviolet (UV) Varian Cary 100 Conc

§ Spektrum inframerah (IR) FTIR ONE Perkin Elmer

§ Spektrum 1H dan 13C NMR direkam dengan JEOL JNM A-500 yang dioperasikan

pada 500 MHz (1H) dan 125,65 MHz (13C) dengan menggunakan puncak residu

dan pelarut terdeuterasi sebagai standar.

§ Spektrum massa resolusi tinggi dengan teknik tembakan atom cepat (HRFABMS)

diperoleh dari spektrometer VG Autospec (8000 V).

§ Evaporator Buchi Rotavapor R-114

§ Kromatografi cair vakum (kcv) untuk fraksinasi dilakukan dengan silika gel

Merck 60 GF254,

§ Kromatografi gravitasi (kkg) dilakukan dengan silika gel 60 (35–70 mesh)

§ Kromatografi kolom tekan (kkt) menggunakan silika gel 60 (230–400 mesh

§ Kromatografi sentrifugal sistem radial (kromatotron) dilakukan dengan silika gel

Merck PF254 (0,5; 1; dan 2 mm),

§ Analisis kromatografi lapis tipis (klt) menggunakan plat Si-gel Merck 60 F254 0,25

mm.

Bahan :

§ Kedelai hitam lokal

§ Ragi tempe

§ Pelarut yang digunakan antara lain metanol, aseton, n-heksan, etil asetat, metilen

klorida, kloroform dengan kualitas teknis dan p.a.

3. Prosedur penelitian

a. Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

10 Kg kedelai lokal direndam dalam air panas, dihilangkan kulit arinya, dicuci

sampai bersih, direbus, dan dibiarkan menjadi dingin. Selanjutnya ditambahkan ragi

Page 49: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

tempe sebanyak 2% dicampur hingga rata. Kedelai yang telah dicampur dengan ragi

tempe selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing difermentasikan dalam

waktu 2 dan 6 hari. Setiap selang waktu tersebut kedelai terfermentasi dihancurkan dan

diekstrak menggunakan metanol, dikeringkan pada tekanan rendah.

b. Isolasi kandungan senyawa isoflavon dan derivatnya dari kedelai terfermentasi

Isolasi senyawa kimia dari kedelai terfermentasi dilakukan dengan cara maserasi

secara tuntas dengan pelarut metanol pada suhu kamar selama 3 x 24 jam. Ekstrak yang

diperoleh dipekatkan pada tekanan rendah dan selanjutnya dipartisi berturut-turut

menggunakan pelarut n-heksan, kloroform, dan etil asetat. Pemisahan dan pemurnian

senyawa kimia yang terdapat pada masing-masing fraksi dilakukan dengan teknik

kromatografi, seperti kromatografi vakum cair (kvc), kromatografi kolom gravitasi (kg),

kromatografi kolom tekan (kkt), dan kromatografi sentrifugal (kromatotron), serta

kristalisasi untuk senyawa-senyawa yang dapat membentuk kristal. Identifikasi dan

elusidasi struktur dilakukan berdasarkan cara yang lazim, dimulai dengan uji kemurnian

dengan analisis kromatografi lapis tipis menggunakan beberapa eluen dengan kepolaran

berbeda, penentuan titik leleh, dan putaran optik, serta analisis spektrum UV, IR, 1H

NMR, 13C NMR, dan MS.

Hasil Penelitian

1. Fermentasi kedelai hitam pada berbagai variasi waktu

Kedelai hitam lokal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 Kg dibeli

dari pasar tradisional di daerah Bantul. Kedelai hitam selanjutnya dilakukan perendaman

selama 24 jam, perebusan selama 2 jam, dan perendaman kembali sambil dihilangkan

kulit arinya, dan dicuci sampai bersih. Selanjutnya kedelai yang sudah terkelupas semua

kulit arinya di rebus sampai masak dan didinginkan. Setelah dingin selanjutnya

ditambahkan ragi tempe sebanyak kurang lebih 2%, serta dibungkus menggunakan daun

pisang dan difermentasikan dalam waktu 2 dan 6 hari. Hasil dari proses fermentasi

kedelai dapat dilihat pada gambar 2.

Page 50: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

50

(a) Kedelai hitam (b) Kedelai siap difermentasi

(c) Hasil fermentasi 2 hari (d) Hasil fermentasi 6 hari

Gambar 2. Kedelai hitam (a); kedelai siap difermentasi (b); Hasil fermentasi kedelai pada variasi 2 (c) dan 6 hari (d)

2. Hasil ekstraksi kedelai hitam terfermentasi pada berbagai variasi waktu

Kedelai hitam yang telah difermentasikan pada berbagai variasi waktu tersebut

selanjutnya masing-masing digiling dan ditambahkan pelarut metanol, direndam selama

24 jam, filtrat dipisahkan dengan disaring, serta di remaserasi kembali dengan pelarut

metanol. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan menggunakan evaporator

vakum, sehingga diperoleh ekstrak kental. Hasil ekstrak metanol kental dari masing-

masing kedelai terdapat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol kedelai hitam

No Sampel Beratsampel (g)

Berat ekstrak(g)

Rendemen (%)

Page 51: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

51

1 Kedelai terfermentasi 2 hari 1623,14 165,85 0,1022

2 Kedelai terfermentasi 6 hari 1444,55 239,16 0,1656

3. Isolasi senyawa dalam ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 2 hari (tempe)

Ekstrak metanol pekat kedelai terfermentasi 2 hari (160 g) dilarutkan dalam

metanol dan dipartisi dengan menambahkan n-heksan (2 x 100 ml) dan dipisahkan

dengan corong pisah, sehingga diperoleh fraksi n-heksan. Fraksi terlarut dalam metanol

selanjutnya dipartisi kembali dengan menambahkan etil asetat (2 x 200 ml), sehingga

diperoleh fraksi etil asetat dan fraksi terlarut dalam metanol. Masing-masing fraksi

setelah dipekatkan diperoleh fraksi n-heksan (0,65 g), fraksi etil asetat (23,4 g), dan fraksi

terlarut dalam metanol (66,54 g). Fraksi etil asetat (20 g) selanjutnya dipisahkan

senyawanya secara kromatografi gravitasi dengan menggunakan kolom diameter ukuran

2,5 Cm, adsorben silica gel (200 mesh), tinggi 15 Cm eluen n-heksan-etil asetat (6:4).

Kromatogram yang diperoleh seperti terdapat pada Gambar 9. Dari data kromatogram

tersebut menunjukkan ada satu noda yang sudah terpisah, namun kromatografi gravitasi

ini masih terus dilanjutkan untuk memisahkan senyawa lainnya. Fraksi yang

menunjukkan satu noda selanjutnya dikumpulkan dan dipekatkan sebanyak 35 mg

disebut senyawa isolat 1.

4. Isolasi senyawa dalam ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari

Ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 6 hari sebanyak 100 g difraksinasi

sebanyak dua kali dengan metode kromatografi vakum cair (KVC) dengan eluen

campuran n-heksan : etil asetat dengan perbandingan 10: 0; 9 : 1; 8 : 2; 6 : 4; 4 : 6; dan 0 :

10, masing-masing dengan volume 2 x 200 ml campuran). Selanjutnya masing-masing

fraksi yang diperoleh dikumpulkan dan dilakukan analisis kromatografi lapis tipis, serta

dielusi dengan eluen kloroform-metanol (8 : 2). Dari hasil KVC tersebut selanjutnya

fraksi-fraksi yang menunjukkan pola senyawa dan Rf yang sama di kelompokkan

menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok 1 (1-3), kelompok 2 (4-5), dan kelompok 3 (6-8).

Page 52: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

a isolat 2

52

Pemisahan lebih lanjut secara kromatografi gravitasi terhadap fraksi kelompok 2

diperoleh senyawa isolat 2 (F8.1), dan kelompok 3 diperoleh senyawa isolat 3 dan 4.

5. Identifikasi struktur senyawa hasil isolasi

a. Senyawa isolat 1

Senyawa isolat 1 hasil isolasi dari ekstrak metanol kedelai hitam terfermentasi 2

hari berupa padatan kekuningan.Spektrum UV senyawa isolat 1 menunjukkan panjang

gelombang maksimum pada 378 dan 498 nm, yang mengindikasikan adanya gugus fenol

yang terkonjugasi. Spektrum IR dalam Kbr menunjukkan serapan pada daerah 3414 (OH

); 2927 (CH alifatik); 1651 (C=O); 1615-1481 (C=C aromatik); dan 1204 (C-O eter);

Spektrum 1H NMR menunjukkan sinyal pada 13,04 (1H,s); δ 8,16 (1H,s); 7,45 (2H,d, 8,6

Hz); 6,90 (2H,d, 8,6); 6,41 (1H,d, 2,0 Hz); 6,28 (1H, d, 2,0 Hz); serta sederetan sinyal

pada daerah 2,05-5,62 yang mengindikasikan adanya proton dari glukosida. Data

spektrum 1H NMR tersebut menunjukkan puncak yang identik dengan genestein yang

telah ditemukan sebelumnya, kecuali adanya proton glukosida pada daerah 2,0 -5,62,

sehingga diperkirakan struktur senyawa isolat 1 adalah genestein tetapi memiliki

substituent glukosa. Perkiraan struktur senyawa isolat 1 adalah seperti tercantum dalam

Gambar 3.

RO

6,28

6,41

OR

O8,16

O6,90

6,90

7,45

R = glukosa

7,45 OH

b. SenyawGambar 3. Perkiraan struktur senyawa isolat 1

Senyawa isolat 2 diperoleh dari hasil isolasi ekstrak metanol kedelai terfermentasi

6 hari berupa cairan kental berwarna kuning tua. Senyawa ini mempunyai data

spektroskopi UV pada pada panjang gelombang maksimum 243 nm; IR menunjukkan

serapan pada 2926 (CH alifatik); 2854 (CH alifatik); 1461 (CH alkena alifatik); 1246 (C-

O eter) cm-1; Spektrum 1H NMR menunjukkan beberapa sinyal di daerah alifatik yaitu

Page 53: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

pada δ 0,9 (36 H; s, 12 CH3); 1,6 (24 H, d, 12 CH2); 2,3 (24 H, d, 12 CH2); 2,85 (12H,

CH dan CH2); 3,6 (6H, s, 2CH3); dan 5,35 (3 H, OH alifatik) ppm, proton glukosida pada

daerah (3,54; 3,82; 4,06; 4,12; 5,35 ppm). Sedangkan spektrum 13C NMR menunjukkan

sederetan sinyal pada δ 14,3; 23,2; 23,3; 25,6; 26,2; 27,8; 29,5; 30,1; 30,3; 32,2; 32,6;

34,2; 50,1; 51,0; 64,0; 66,0; 72,0; 128,7; 128,8; 130,7; 130,8; 174,7. Dari data

spektroskopi UV, IR, 1H dan 13C NMR senyawa isolate 2 adalah triterpen golongan

oleanan yang mengandung glukosa. Dari data spektroskopi UV, IR, 1H dan 13C NMR senyawa isolat 2 adalah triterpen golongan oleanan yang mengandung glukosida,

senyawa ini mempunyai data geseran kimia yang mirip dengan soyasaponin yang telah

ditemukan oleh Hosny M dan Rosazza (1999) dengan struktur sebagai berikut :

OH

RO

CH2OH

R = 3 unit glukosaGambar 4. Struktur soyasaponin

d. Senyawa isolat 3

Senyawa isolat 3 berupa Kristal putih. Data spektroskopi UV menunjukkan

panjang gelombang maksimum pada 239,5 dan 280 nm, yang mengindikasikan adanya

gugus fenol. Spektrum IR dalam pellet KBr menunjukkan serapan di derah 3445 (OH);

3114 (CH aromatik); 2937 (CH alifatik); 1737 (C=O asam); 1670-1419 (C=C aromatik;

dan 1236 (C-O eter) cm-1. Spektrum 1H NMR menunjukkan beberapa sinyal di daerah

aromatik yaitu pada δ 5,45 (2H, d, 8,6 Hz); 7,38 (2H, d, 8,6 Hz) ppm yang menunjukkan

dua pasang proton aromatik kopling orto, mengindikasikan adanya unit 1,4-

disubstitusibenzena. Serapan yang lainnya adalah pada δ 11,0 (2H, br s) ppm yang

Page 54: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

ditimbulkan oleh proton dari gugus karboksilat dan proton gugus fenol. Spektrum 13C

NMR menunjukkan sederetan sinyal pada δ 164,3 ppm (C gugus karboksilat); δ 151,5

ppm (2C kuarterner aromatik); δ 141,1 ppm (2 CH aromatik); δ 100,2 (2 CH aromatik).

Selain data spektroskopi tersebut senyawa isolate 3 juga dilengkapi dengan data

spektroskopi dua dimensi HMQC; HMBC; dan COSY, sehingga struktur senyawa isolate

3 dapat teridentifikasi secara menyakinkan, yaitu p-hidroksibenzoat. Struktur senyawa

isolate 3 dan posisi geseran kimia proton dan karbonnya dapat dilihat pada gambar 5.

164,3COOH 11,0

100,2/ 5,4

142,1/ 7,4

151,5

100,2/ 5,4

142,1/ 7,4151,5

OH 11,0

Gambar 5. Struktur asam p-hidroksibenzoat dan posisi δ proton dan karbonnya

e. Identifikasi senyawa isolat 4

Senyawa isolat 4 berupa padatan berwarna kuning muda, menunjukkan data UV

pada panjang gelombang maksimum 240,5 dan 348,0 nm karakteristik untuk senyawa

golongan isoflavon; IR menunjukkan serapan pada 3100 (OH); 2925 (CH alifatik); 1713

(C=O);1632-1461 (cincin benzena); 1278 (C-O eter) cm-1; Spektrum 1H NMR

menunjukkan beberapa sinyal di daerah aromatik yaitu pada δ 8,16 (1H,s); 7,45 (2H,d,

8,6 Hz); 6,90 (2H,d, 8,6); 6,41 (1H,d, 2,0 Hz); 6,28 (1H, d, 2,0 Hz) ppm. Dari data

spektroskopi tersebut menunjukkan bahwa senyawa isolat 4 adalah genestein dengan

struktur sebagai berikut :

6,41

HO O8,16

6,28

OH O

OH

Page 55: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Gambar 6. Struktur senyawa isolat 4 dan posisi geseran protonnya

Pembahasan

Fermentasi kedelai hitam dalam waktu 2 hari menunjukkan hasil fermentasi

berupa tempe yang sudah jadi, sedangkan waktu fermentasi 6 hari menunjukkan sudah

berupa tempe busuk. Selama proses fermentasi terjadi proses perubahan senyawa-

senyawa metabolit sekunder, antara lain hidrolisis senyawa glukosida maupun senyawa

polifenol komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hal ini juga terjadi dalam

penelitian ini karena hasil isolasi dari kedelai fermentasi 2 hari diperoleh genestin

glukosida (isolat 1), namun setelah fermentasi 6 hari yang dapat diisolasi adalah genestin

(isolat 4). Demikian juga adanya senyawa p-hidroksibenzoat (isolat 3) pada kedelai

terfermentasi 6 hari menunjukkan adanya reaksi hidrolisis dari senyawa polifenol

membentuk senyawa fenol sederhana.

Kesimpulan

Struktur senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kedelai hitam hasil

fermentasi 2 diperoleh satu senyawa genestin glukosida (isolat 1), sedangkan hasil

fermentasi kedelai 6 hari diperoleh tiga senyawa yaitu soyasaponin (isolat 2), asam p-

hidroksibenzoat (isolat 3) dan genestein (isolat 4).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,(2007-a),The impact of cancer in Indonesia, h tt p :/ / www.w ho . i n t/ i n f ob a s e / report.aspx.iso, disitasi 10 Agustus 2007.

Page 56: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Anonim, (2007-b), Kedelai sumber pangan bergizi tinggi h tt p :/ / s p i r it o fa d h i e. w o r dp re ss .c o m disitasi 11 Juli 2007.

Auroma O.I (1994). Free radicals and antioxidant strategies in sports, J. Nutr.Biochem.Vol.5 hal. 370-381

Boyer, M.J., and Tannock, I.F., (2005), The Basic Science of Oncology: Cellular and Molecular Basis of Drug Treatment for Cancer, Mc Graw Hill Compay, forth edition, New York.

Bouker, K.B., Skaar, T.C., Hamburger, D.S., Riggins, R.B., Fernandez, D.R., Zwart, A., Wang, A. & Clarke, R., (2005), Tumor suppressor activities of interferon regulatory factor-1 in human breast cancer associated with caspase activation and induction of apoptosis, Carcinogenesis 26 1527-1535.

Dixon RA, Steele CL , (1999), Flavonoids and Isoflavone : a gold mine for metablic engineering. Trends Plant Sci, 4, 394 -400

Dotzlaw H., Leygue E., Watson P. H., and Murphy L. C., (1997), Expression of estrogen receptor-ß in human breast tumors. J. Clin. Endocrinol. Metab., 82: 2371-2374.

Freshney, R.I., (2000), Culture of Animal Cells : A Manual of Basic Technique, JohnWilley & sons, Inc Publications, forth edition, New York

Galati G, O’Brien PJ., (2004), Potential toxicity of flavonoids and other dietary phenolics: significance for their chemopreventive and anticancer properties, Free Radic. Biol. Med., 37(3), 287-303

Graham, T.L. dan Graham, M.Y. (1991), Glyceollin Elicitor Induce Major but Distinctly Different Shifts in Isoflavonoid Metabolism ih Proximal and Distal Soybean Cell Popolations. Molecular Plant-Microbe Interactions Vol.4, No. 1.

Hantz, H.L., Young, L.F., and Martin, K. R.,(2005), Physiologically Attainable Concentrations of Lycopene Induce Mitochondrial Apoptosis in LNCap Human Prostate Cancer Cells, Exp. Biol. Med,., 230: 171-170

Hondermarck Hubert, (2003), Breast cancer: when proteomics challenges biological complexity.Molecular & cellular proteomics : MCP 2003;2(5):281-91.

Jha, H.C. (1985). Novel isoflavanoids and its derivates, new antioxydant derived from fermented soybean (tempe). Asian Symposium Non-salted Soybean Fermentation, Tsukuba, Japan, July 14-16,1985.

Lim H, Park H, Kim HP, (2004), Inhibition of contact dermatitis in animal model andsuppression of proinflammatory gene expression by topically applied flavonoid, wogonin, Arch. Pharm. Res, 27(4), 442-8.

Lindley C, Boehnke Michaud L. Breast Cancer. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee G, Matzke G, eds. (2005), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach: The McGraw-Hill Companies, Inc.; p.2329-2364.

Lin-Hao L., Li-Jun Wu, Bei Zhou, Zhen-Wu, Shin-ichi T, S. Onodera, F. Uchiumi, T.Ikejima, (2004), Silymarin prevents UV pradiation induced A375-S2 cell apoptosis, Biol. Pharm. Bull. 67 27 (7), 1031-1036

Kubatka, P., Ahlersova E., Ahlers I., Bojkova B., Kalicka K., Adamekova E., MarkovaM.,Chamilova, M., and Cermakova, M., (2002), Variability of MammaryCarsinogenesis

Page 57: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

Induction in Female Sprague-Dawley and Wistar : Han Rats : the Effect of Season andAge, Physiol. Res. , 51, 633 - 640.

Mathivadani, P., Shanthi, P., and Sachdanandam, P., (2007), Apoptotic Effect ofSemecarpus anacardium nut Extract on T47D Cancer Cell Line., Cell.Biol. Int.,31, 1198-1206

Moyers SB, Kumar NB, (2004), Green tea polyphenols and cancer chemoprevention :multiple mechanisms and endpoints for phase II trial, Nutr. Rev., 62(5), 204-11.

Murakami, H., Asakawa, T., Terao, J. dan Matsushita, S. (1984). Antioxydative stabilityof Tempch and Liberation of Isoflavones by fermentation. Agric. Biot. Chem., 48 (12), 2971-2975.

Murata, K, (1985). Formation of antioxidants and nutrient in tempe, Asian Symposium onNon-salted soybean fermentation, Tsukuba, Japan, July 14-16, 1985.

Muhilal (1991), Teori radikal bebas dalam gizi dan kedokteran, Cermin DuniaKedokteran No. 73 hal. 9-11

Mosmann, T., (1983), Rapid Colorimetric Assay for Cellular Growth and Survival: Aplication to Proliferation and Citotoxicity Assays, J. Immunol. Methods, 65(1-2):55-63.

Pan, M.H., Chen W.J., Shiau, S.Y.L., Ho. C.T., Lin J.K. (2002). Tangeretin induce cell cycle GI arrest thrugh inhibiting cyclin dependent kinase 2 and 4 activities as wee as elevating cdk inhibitor p21 and p27 in human colorectal carcinoma cell, Carcinogenesis, Vol. 23, 1677-1684

Parton, Martina., Dowsett, Mitchel., and Smith, I., (2001), Studies of Apoptosis in BreastCancer, BMJ, 322: 1528-1532

Ralston L, (2005), Partial reconstruction of flavonoid and isoflavonoid biosynthesis inYeast using soybean type I and II chacone isomerase, Plant physiology, vol. 137, p1375-1388

Schafer., J.M., Lee, E.S., O’Regan, R.M., Yao, K., and Jordan, V.C.,( 2000), Rapid Development of Tamoxifen-stimulated Mutant p53 Breast Tumors (T47D) in Athymic Mice, Clin. Cancer Res., 6, 4373-4380

Sri Atun, Retno A.,Takaya Yoshiaki, Niwa Masatake, (2010), Phenolic content and cytotoxic properties of fermented black soybeans (Glycine soja) extract on human Hela S3 and Raji cell lines, Proceeding PACCON, 22-24 January, 2010. Thailand

Vladusic E. A., Hornby A. E., Guerra-Vladusic F. K., Lakins J., and Lupu R., (2000), Expresion and regulation of estrogen receptor ß in human breast tumors and cell lines. Oncol. Rep., 7: 157-167

Yuan D, Yingni PAN, Yan Chen, Toshio Uno, Shahui Zhang, Yoshihiro Kano, (2008), An improved method for basic hydrolysis of isoflavone malonylglucosides and qualiy evaluation of Chinese soy materials, Chem. Pharm. Bull., 56(1), 1-6.

Page 58: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

C. SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tahun ke-2 adalah:

a. Menentukan komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang menunjukkan

aktivitas sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker

payudara tikus putih yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal.

b. Menentukan formulasi ekstrak hasil fermentasi kedelai yang sesuai dan

menunjukkan aktivitas optimal.

2. Metode

a. Alat dan Bahan

Alat :

§ Evaporator Buchi Rotavapor R-114

§ Peralatan gelas

§ Spektrum ultraviolet (UV) Varian Cary 100 Conc

§ Spektrum inframerah (IR) FTIR ONE Perkin Elmer

§ Spektrum 1H dan 13C NMR direkam dengan JEOL JNM A-500 yang dioperasikan

pada 500 MHz (1H) dan 125,65 MHz (13C) dengan menggunakan puncak residu

dan pelarut terdeuterasi sebagai standar.

§ Spektrum massa resolusi tinggi dengan teknik tembakan atom cepat (HRFABMS)

diperoleh dari spektrometer VG Autospec (8000 V).

§ Evaporator Buchi Rotavapor R-114

§ Kromatografi cair vakum (kcv) untuk fraksinasi dilakukan dengan silika gel

Merck 60 GF254,

§ Kromatografi gravitasi (kkg) dilakukan dengan silika gel 60 (35–70 mesh)

§ Kromatografi kolom tekan (kkt) menggunakan silika gel 60 (230–400 mesh

§ Kromatografi sentrifugal sistem radial (kromatotron) dilakukan dengan silika gel

Merck PF254 (0,5; 1; dan 2 mm),

Page 59: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

§ Analisis kromatografi lapis tipis (klt) menggunakan plat Si-gel Merck 60 F254 0,25

mm.

Bahan :

§ Kedelai hitam lokal

§ Ragi tempe

§ Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi ( etanol, metanol)

§ Pereaksi penampak noda pada analisis kromatografi lapis tipis digunakan larutan

2% serium sulfat (CeSO4) dalam asam sulfat.

§ Pereaksi geser untuk analisis spektrofotometer UV digunakan larutan natrium

hidroksida (NaOH) 2 %.

§ Pelarut yang digunakan antara lain metanol, aseton, n-heksan, etil asetat, metilen

klorida, kloroform dengan kualitas teknis dan p.a.

b. Prosedur Kerja

1) Menentukan komposisi dan struktur senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas

sebagai imunomodulator agen kemopreventif pada kanker payudara tikus putih

yang diinduksi dengan DMBA secara invivo optimal. Komposisi struktur dari

ekstrak yang menunjukkan aktivitas tinggi dilakukan dengan menganalisis ekstrak

menggunakan senyawa standar yang telah ditemukan sebelumnya secara TLC

Scanner atau HPLC. Dari analisis tersebut dapat diketahui komponen utama yang

terkandung dalam masing-masing ekstrak.

2) Pengembangan formulasi, Formulasi ekstrak, pembuatan kapsul obat, dengan

variasi komposisi bahan pengisi, pengikat, pelicin, dan penghancur. Formulasi

ekstrak dilakukan dalam bentuk kapsul dengan ditambahkan bahan pengisi,

seperti laktosa M 200, aerosol, corn starch, dan asam benzoat sebagai pengawet.

3. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan Tahun ke-2 Bulan ke1-2 3-4 5-6 7-8 9 10

Pengumpulan bahan, persiapan alat danbahanFermentasi, ekstraksi, analisis strukturAnalisis komposisi;FormulasiPembuatan laporanSeminar

Page 60: Microsoft Word - LAPORAN PENELITIAN.hibah …eprints.uny.ac.id/25378/1/Microsoft Word - LAPORAN... · Web viewPembuatan ekstrak metanol hasil Fermentasi kedelai pada berbagai waktu

60