michael bogdan
DESCRIPTION
Michael Bogdan, Perbandingan Sistem HukumTRANSCRIPT
BAB I
PENGANTAR PERBANDINGAN SISTEM HUKUM
A. Pendahulan
Tulisan ini akan membedah buku yang berjudul “Pengantar Perbandingan Sistem
Hukum” yang ditulis oleh Michael Bogdan. Buku ini membandingkan beberapa sistem
hukum terpenting yang ada di dunia: Inggris, Jerman, Perancis, Amerika, Cina, Sosialis, dan
Islam. Kajian difokuskan pada masalah asal-usul, kaidah, perkembangan dan solusi hukum.
Buku ini dimaksudkan untuk dipergunakan sebagai teks kuliah pengantar hukum luar negeri
dan perbandingan sistem hukum (comparative law). Di era globalisasi buku ini mempunyai
nilai praktis dan teoretis yang sangat signifikan, diantaranya:
1. Menambah pengetahuan dan pemahaman praktisi hukum akan kebudayaan dan cara
hidup bangsa-bangsa lain, memungkinkan terjadinya kontak internasional dan
komunikasi yang berarti dengan kolega-kolega asing.
2. Memungkinkan seorang yuris untuk melihat sistem hukum di negerinya sendiri dari
sudut pandang yang baru dengan jarak tertentu. Lewat persepektif baru ini, akan
diperoleh pemahaman yang baik mengenai fungsi dan nilai-nilai fenomena hukum
yang sudah dikenal baik dalam hukum di negerinya sendiri.
3. Merupakan sumber pengetahuan yang kaya dan penting yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pengembangan terminologi hukum internasional dan pembuatan
kamus-kamus hukum dwibahasa atau multibahasa.
Buku ini dapat juga dipergunakan oleh para praktisi hukum dan siapapun yang ingin
memperoleh pegetahuan dasar perihal sistem-sistem hukum yang dominan di dunia dan
persoalan-persoalan metodologi yang muncul sehubungan dengan studi atau pekerjaan yang
berkenaan dengan hukum luar negeri pada umumnya.
Perbandingan mengacu pada metode dan ilmu tentang bagaimana membandingkan
berbagai sistem hukum yang berlaku didunia. Di beberapa Negara istilah perbandingan
hukum disebut dengan berbagai macam nama, ada yang menyebut comparative law (Inggris),
droit compare (Perancis), rechtsvergleichung (Jerman). Mengapa studi perbandingan hukum
menjadi penting, karena selain sistem hukum indonesia, diluar sana terdapat ratusan sistem
hukum yang berbeda dari Indonesia, meskipun objek pengaturannya sama belum tentu isi
peraturannya juga sama.
Menurut data perserikatan bangsa-bangsa, Didunia ini terdapat sekitar 160-an negara,
dapat dibayangkan berapa banyak sistem hukum yang berbeda di luar sana, belum lagi
ada satu negara yang memberlakukan lebih dari satu sistem hukum dinegaranya (hukum
adat). Secara umum, Michael Bogdan membagi sistem hukum atas beberapa bagian, yaitu:
1. Sistem hukum Inggris
2. Sistem hukum Amerika
3. Sistem hukum Perancis
4. Sistem hukum Jerman
5. Sistem hukum Sosialis
6. Sistem hukum China
7. Sistem hukum Islam
Menurut Michael Bogdan, kegiatan perbandingan hukum berupa membandingkan
berbagai sistem hukum yang berbeda-beda dengan maksud untuk menentukan persamaan dan
perbedaannya. Mengolah persamaan dan perbedaan diantara berbagai sistem hukum yang
telah didapat tersebut, misalnya menjelaskan asal-usulnya (historis), mengevaluasi jalan
keluar yang dipakai atau dianut dalam berbagai sistem hukum yang berebda tersebut,
mengelompokkan berbagai system hukum kedalam family atau tradisi hukum. Hukum
komparatif telah baku dan dapat digunakan secara sah dalam pustaka, sebagai mata kuliah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perbandingan sistem hukum?
2. Bagaimanakah peran perbandingan hukum dalam pengembangan ilmu hukum?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Perbandingan Hukum
1. Definisi Subyek
Definisi hukum komparatif mencakup kegiatan membandingkan system-sistem
hukum yang berbeda-beda dengan tujuan menegaskan persamaan dan perbedaan masing-
masing. Yang dimaksud bekerja dengan menggunakan persamaan dan perbedaan misalnya:
- Menjelaskan asal usulnya;
- Mengevaluasi solusi-solusi yang dipergunakan dalam system-sistem hukum yang
menjadi keluarga-keluarga hukum.
- Mencari kesamaan inti dalam system-sistem hukum tersebut;
- Menguraikan masalah-masalah metodologis yang muncul.
2. Hukum Komparatif dan Studi Hukum Luar Negeri
Hukum komparatif memang sulit untuk didefinisikan karena fakta bahwa ide-ide
tentang makna konsep itu sangat luas. Pada dasarnya manusia hidup dalam masyarakat yang
teratur dan tingkat keteraturannya ini biasanya sangat tinggi. Peraturan untuk mengatur
perilaku manusia ini telah mengadopsi dari berbagai peraturan-peraturan Negara lain yang
lebih dahulu memiliki peraturan. Cara hidup manusia dibelahan dunia ini ada yang sama dan
yang ada berbeda, oleh karena itu timbul perbedaan-perbedaan penting antar peraturan-
peraturan hukum di masyarakatyang berbeda-beda. Jadi masalah-masalah di masyarakat yang
melakukan peraturan hukum seringkali identik atau sekurang-kurangnya sangat mirip.
Masalah tersebut antara lain:
- Peraturan pertanggungjawaban penjual atas kualitas produk yang telah terjual;
- Pembagian tanah milik;
- Tindakan menghilangkan nyawa orang lain;
Dalam mengatasi masalah tersebut di atas pengacara akan menggunakan hukum sesuai yang
berlaku di negaranya dan dapat juga melihat dari hukum luar negeri atau hukum privat
internasional. Disinilah pakar hukum atau pengacara mebanding-bandingkan peraturan
hukum yang berbeda-beda di Negara yang berbeda-beda dengan mempelajari hukum
komparatif.
3. Hukum Komparatif-Metode atau Ilmu
Hukum kompratif akan terasa apabila orang mulai mempeunyai tujuan untuk
mengetahui dengan pasti persamaan danperbedaan antara sistem-sistem hukum, misalnya
ketika perbandingan bukan hanya merupakan produk sampaingan yang kebetulan. Inti dalam
pekerjaan komparatif adalah perbandingan tersebut (the comparatisa). Perbandingan berarti
menghadapkan unsure-unsur yang dapat diperbandingkan dari dua sistem hukum atau lebih
terhadap satu sama lain untuk menemukan perbedaan dan persamaan diantara system–sistem
hukum.
Menurut Michael Bogdan, sistem-sistem hukum yang ada dibagi menjadi keluarga-
keluarga hukum, misalnya keluarga hukum eropa continental, anglo, anglo-amerika, sosialis,
dan lain-lain. Penjelasan menganai persamaan dan perbedaan yang ditemukan diantara
sistem-sistem hukum menambah pemahaman penggunaan metode perbandingan dalam
hukum negaranya sendiri. Evaluasi komparatif terhada berbagai solusi yang berbeda-beda
diberbagai Negara terkait isu yang sama atau serupa akan sangat bermanfaat untuk
pembuatan draf legislasi atau pekerjaan de lege ferenda lainnya.
Pengelompokan sistem-sistem huku menjadi keluarga-keluarga hukum memiliki nilai
evaluasi tinggi, sebab bisa memudahkan studi hukum luar negeri. Hukum administratif atau
penelitian hukum dalam hukum administratif harus diulas dengan menggunakan metode
hukum komparatif. Begitu juga dalam melakukan penelitian, orang akan bersinggungan
dengan dengan teori hukum umum (yurisprudensi) atau penelitian khusus dan teori hukum
umum yang memerlukan penggunaan metode komparatif. Karya yang bermutu tinggi dalam
hukum komparatif jelas memiliki karakter ilmiah ,walaupun tidak ada definisi umum yan
dapat diterima untuk yang ilmiah. Hukum komparatif dianggap merupakan sebuah ilmu yang
berdiri sendiri dan tisak ada kriteria yang diakui secara umum untuk bidang penelitian ilmiah
yang berdiri sendiri dan tidak ada perbedaan jelas diantara disiplin-disiplin ilmu hukum
tradisional yang sudah diakui. Michael Bogdan menambahkan bahwa studi hukum
komparatif dewasa ini merupakan salah satu mata kuliah wajib atau mata kuliah pilhan
dibanyak fakultas hukum.
B. Penggunaan Hukum Komparatif
Michael Bogdan memberikan beberapa fungsi penggunaan hukum komparatif dalam
ilmu hukum dan masyarakat.
1. Pendidikan Umum
Penelitian hukum komparatif menambah pengetahuan kita tentang sistem hukum
sebagai sebuah gejala sosial. Hukum komparatif menambah pengetahuan dan pemahaman
pengacara akan kebudayaan dan cara hidup bangsa-bangsa lain, memungkinkan terjadinya
kontak internasional dan komunikasi yang berarti dengan kolega-kolega asing. Hukum
komparatif merupakan suatu latihan intelektual yang menarik dan bermanfaat dan semua ini
bermuara pada meningkatnya pengertian antarbangsa secara umum.
2. Memperoleh Pemahaman yang Lebih Baik tentang Sistem Hukum di Negeri
Sendiri
Banyak peraturan hukum dan lembaga hukum yang diterima di masyarakat berbudaya
sesungguhnya muncul secara kebetulan dalam sistem hukum di negeri tersebut atau karena
faktor sejarah atau faktor geografi khusus dan kemungkinan besar banyak sistem hukum lain
yang dapat bertahan cukup baik tanpa pengaturan-pengaturan serupa itu. Dalam sistem-
sistem hukum yang lain itu, penyelesaian masalah-masalah yang sama mungkin dilakukan
dengan cara yang sama sekali berbeda, bahkan barangkali cara itu lebih sederhana dan lebih
baik.
3. Bekerja de lege ferenda (with a view to the future law)
Bertalian dengan pekerjaan membuat legislasi baru, juga dalam kasus-kasus ketika
pengacara bekerja de lege ferenda, misalnya bila hakim membuat preseden atau sarjana
hukum merekomendasikan pembaruan hukum. Kebutuhan yang sama untuk memanfaatkan
pengalaman negara lain iu juga diakui di dalam bidang hukum. Disertasi doktoral di banyak
negara biasanya memuat sedikitnya peraturan-peraturan hukum relevan di beberapa sistem
hukum luar negeri. Masalahnya hal ini jarang sekali dilanjutkan dengan memanfaatkan solusi
dan pengalaman negara asing itu. Pembaca sering mendapat kesan bahwa tinjauan terhadap
hukum luar negeri itu dilakukan lebih karena formalitas atau kewajiban tradisi saja, bukan
karena benar-benar mempertimbangkan pengalaman negara lain dengan mengevaluasi dan
berupaya memetik pelajaran dari mereka. “Bantuan-bantuan” yang diberikan para pakar
hukum Barat itu tentu tidak bebas masalah dan memunculkan banyak persoalan menarik
untuk hukum komparatif.
4. Penyelarasan dan Penggabungan Hukum
Bertalian dengan penyelarasan hukum yakni dengan sengaja membuat agar peraturan
hukum pada dua sistem hukum atau lebih, menjadi serupa. Hukum komparatif juga sangat
penting dengan kaitannya dengan penggabungan hukum, yakni dengan sengaja memasukkan
peraturan-peraturan hukum yang identik ke dua distem hukum atau lebih. Kesulitan yang
dihadapi ialah banyaknya perpedaan opini dan kurangnya pemahaman akan cara pikir hukum
dan konsep-konsep hukum satu sama lain.
5. Bekerja de lege lata
Hukum komperatif juga dapat digunakan untuk menginterpretasikan dan menerapkan
peraturan-peraturan hukum yang diambil dari stsem hukum lain. Di negara yang secara
harafiah mengambil peraturan hukum dari hukum negara-negara lain (misalnya, Kitab UU
Hukum Sipil Swiss yang diadopsi oleh Turki), pembanding antara penerapan peraturan-
peraturan hukum dari luar negeri oleh pengadilan-pengadilan di negara penerima dengan
pengadilan-pengadilan di negara asal peraturan-perauran itu bisa mengandung signifikansi
praktis yang sangat besar.
Hal yang lumrah bila mengupayakan bantuan hukum komparatif untuk mengisi
kekosongan pada sistem hukum di dalam negeri. Sehingga wajar untuk menelaah dan
membandingkan solusi yang pernah diterapkan di negara lain, walaupun hal ini tidak selalu
jelas kelihatan dalam penalaran yudisial putusan-putusan tersebut. Pengisian kekosongan
seperti ini dapat dianggap berada ditengah-tengah perbatasan antara mengeksploitasi de lege
lata dan de lege ferenda.
6. Hukum Publik Internasional
Pasal 38 UU Mahkamah Internasional memuat daftar sumber hukum yang digunakan
Mahkamah, diantaranya :”general principles of law recognized by civilized nations”. Yang
dimaksud disini adalah prinsip-prinsip hukum di dalam hukum nasional domestik negara-
negara. Satu-satunya cara yang dapat diterima secara ilmiah untuk menentukan prinsip-
prinsip hukum yang sama bagi negara-negara berbudaya di dunia ialah dengan
membandingkan sistem-sistem hukum yang ada. Sesungguhnya belum pernah ada telaah
komparatif yang layak tentang prinsip-prinsip hukum manakah yang dapat diterima secara
universal.
Dalam kasus-kasus tertentu diperlukan kontribusi hukum komparatif untuk
menentukan inti dari hukum publik internasional yang telah menjadi adat-kebiasaan.
Tentunya ini melibatkan peraturan-peraturan umum hukum publik internasional, negara-
negara diwajibkan memperlakukan warga negara asing sesuai dengan standar minimum
internasional yang sesuai dengan standar moral negara yang berbudaya. Selanjutnya, perihal
konsep teks perjanjian penting untuk dilakukan penafsiran isi perjanjian. Studi-studi tersebut
akan membantu mencapai hasil yang sedapat mungkin sesuai dengan maksud dan tujuan
pihak-pihak saat perjanjian tersebut ditandatangani.
7. Hukum Privat Internasional dan Hukum Pidana Internasional
Kadang peraturan hukum privat internasional menyebabkan pengadilan dan otoritas
lainnya menerapkan hukum asing. Proses mencari informasi dan menerapkan hukum asing
itu sendiri tidak sama dengan pekerjaan komparastif, namun untuk menerapkan hukum asing
diperlukan pembanding-pembanding tertentu, secara tidak langsung, antara hukum negara
asing tersebut dengan lex fori (hukum di negara tempat pengadilan berada), meskipun
pembanding-pembanding ini tidak selalu dibicarakan secara eksplisit dalam putusan
pengadilan atau putusan hakim.
Terminologi dan konsep-konsep dalam sistem hukum negara orang itu tidak bisa
diandalkan begitu saja: misalnya, ketentuan dari negeri asing mengenai keabsahan surat
wasiat. Menurut pemahaman hukum di Swedia berhubungan dengan bentuk surat wasiat
tersebut, sedangkan di negara asing dianggap berhubungan dengan kecakapan atau kualifikasi
si pembuat surat wasiat di bidang hukum.
Aturan-aturan hukum luar negeri tidak mungkin diterapkan, keputusan dan putusan
dari pengadilan asing tidak dapat diakui atau dilaksanakan apabila jelas bertentangan dengan
prinsip hukum dasar dalam forum negara tersebut yaitu jika bertentangan dengan kebijakan
publik (order publik). Hal ini tentu tidak bisa dirapkan tanpa membandingkan hukum luar
negeri tersebut dengan prinsip-prinsip lex fori.
8. Penggunaan untuk Tujuan Pendidikan
Sebagaimana sebelumnya telah disinggung, untuk yuris karena satu atau lain hal perlu
membiasakan diri dengan aturan-aturan tertentu dalam hukum asing, studi hukum komparatif
sangat penting bila sebelumnya tidak ada keharusan untuk memulai studi tersebut sejak awal.
Memiliki nilai pendidikan tinggi ialah bahwa banyak sekali pengguna metode pembanding
yang sudah pernah mengulas, membandingkan dan mengelompokkan sistem hukum menjadi
keluarga-keluarga hukum.
9. Penggunaan dalam Bidang-Bidang Lain
Tidak mungkin disini dibahas mendalam semua bidang yang mungkin pekerjaan
hukum komparatif bisa berguna di dalamnya. Selain bidang yang telah dibahas, hukum
komparatif juga dipergunakan dalam penelitian sejarah hukum. Beberapa pengguna metode
pembandingan percaya bahwa tugas utama hukum komparatif ialah mempelajari dan bekerja
dengan ikatan-ikatan sejarah di antara sistem-sistem hukum.
Hukum komparatif merupakan sumber pengetahuan yang kaya dan penting,
diperlukan dalam hubungannya dengan pengembangan terminologi hukum internasional dan
pembuatan kamus hukum dwibahasa atau multibahasa. Dapat dikatakan stuti hukum
komparatif penting bagi para sosiolog hukum, sebab menunjukkan pelaksanaan fungsi solusi
hukum alternatif yang berbeda-beda dalam praktik. Dengan cara ini, hukum komparatif
sampai taraf tertentu mampu menggantikan eksperimen sosiologis yang karena alasan-alasan
wajar mustahil dilakukan dalam bidang hukum.
BAB III
KESIMPULAN
1. Menurut Michael Bogdan dalam berbudaya Perbandingan Sistem Hukum
mengatakan Hukum Komparatif mencakup membandingkan sistem-sistem
hukum yang berbeda-beda dengan tujuan menegasakan persamaan dan
perbedaan masing-masing. Bekerja dengan persamaan dan perbedaan yang
telah ditugaskan itu, misalkna menjelaskan asal usulnya, mengevaluasi solusi-
solusi yang dipergunakan dalam sistem-sistem hukum yang berbeda,
mengelompokkan sistem-sistem hukum menjadi keluarga-keluarga hukum
atau mencari kesamaan inti dakam sistem hukum tersebut dan menguraikan
masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan tugas-tugas ini, termasuk
masalah-masalah metodologis yang terkait dengan studi hukum luar negeri.
2. Sistem hukum di dunia terdiri dari 7 (tujuh) golongan besar, yaitu:
1. Sistem hukum Inggris
2. Sistem hukum Amerika
3. Sistem hukum Perancis
4. Sistem hukum Jerman
5. Sistem hukum Sosialis
6. Sistem hukum China
7. Sistem hukum Islam
3. Sistem hukum sebuah Negara dipengaruhi oleh kondisi fisik yang ada dinegara
tersebut, terutama geografi, iklim dan sumber daya alamnya. Risiko gempa
bumi mempengaruhi aturan-aturan hukum mengenai konstruksi, iklim
mempengaruhi aturan-aturan tentang pengendalian bahan pangan, penemuan
lading-ladang minyak memunculkan perlunya legislasi tentang eksplorasi
minyak.
4. Hukum komparatif sangat penting dalam hubungan dengan penyelarasan
hukum yaitu dengan sengaja membuat agar peraturan hukum pada dua sistem
hukum atau lebih menjadi lebih serupa. Hukum komparatif juga sangat penting
dalam kaitannya dengan penggabungan hukum yaitu dengan sengaja
emmasukkan peraturan-peraturan hukum yang identik dengan kedua sistem
hukum atau lebih.