mh_fix

29
MORBUS HANSEN (CASE REPORT) Oleh : Andre Prasetyo Mahesya, S.Ked William Doktrian Julius, S.Ked Preceptor : dr. M. Syafei Hamzah, Sp.KK dr. Hendra Tarigan Sibero, M.Kes., Sp.KK STASE ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD ABDOEL MOELOEK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 1

Upload: andre-prasetyo-mahesya

Post on 26-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

morbus hansen

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

MORBUS HANSEN

(CASE REPORT)

Oleh :Andre Prasetyo Mahesya, S.Ked

William Doktrian Julius, S.Ked

Preceptor :dr. M. Syafei Hamzah, Sp.KK

dr. Hendra Tarigan Sibero, M.Kes., Sp.KK

STASE ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD ABDOEL MOELOEK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

1

1

BAB I

STATUS PASIEN

2

Nama: Ny. H

Umur: 48 tahun

Jenis kelamin: Perempuan

Alamat:Kampung masjid RT/005 Kali miring Kota agung barat Tanggamus

Pekerjaan: Mengurus rumah tangga

Suku bangsa: Jawa

Agama: Islam

Status: Menikah

Pendidikan: SMA

Masuk RS: Minggu, 28 Maret 2015 Pukul 19.15 WIB

Pemeriksaan: Sabtu, 4 April 2015 Pukul 10.00 WIB

I. IDENTITAS PASIEN

3

II. AUTONAMSESIS

4

Keluhan Utama

Luka koreng pada tangan dan kaki sejak 6 bulan lalu

Keluhan Tambahan

Bercak-bercak putih pada perut, punggung, leher, lenggan, dan tungkai

Beberapa kulit mengelupas pada ujung jari tangan dan kaki terkadang disertai nyeri

Kesemutan pada tangan dan kaki

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Luka ersebut timbul sejak 6 bulan lalu, awalnya berbentuk bintil-bintil dan melebar berisi cairan, lama kelamaan kulit bagian luar menjadi mengering dan keras pada bagian ujung jarinya, saat inilah pasien merasakan baal pada ujung jarinya. Selanjutnya berubah warna menjadi biru kehitaman, lalu lepas dari jarinya. Keadaan seperti ini sudah pernah dialami oleh pasien pada jari yang lain sejak 4 tahun terakhir. Pasien juga sering merasakan kesemutan pada tangan dan kakinya.

Selama ini pasien sudah menjalani berobat kemana-mana, baik ke tenaga medis maupun minum obat-obatan herbal, tetapi tidak meberikan hasil yang maksimal. Sehingga penyakitnya hilang timbul selama 4 tahun terakhir. Sekarang setelah dirawat bebrapa hari di RSAM pasien mengatakan gatal-gatalnya mulai hilang pada seluruh tubuh.

Riwayat gatal-gatal akibat makanan tertentu disangkal, riwayat sesak napas disertai suara mengik disangkal, riwayat flu atau bersin-bersin akibat perubahan cuaca disangkal, riwayat kencing manis disangkal. Begitu juga pada anggota keluarga lainnya.

6

Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis

Status gizi: Normal

Tanda-tanda vital

Tekanan Darah: 140/90 mmHg

Nadi: 80x/menit

Respirasi: 22x/menit

Suhu: 36,7 C

III. STATUS GENERALIS

7

Berat badan: 58 kg

Tinggi badan: 166 cm

Bentuk badan: normal

Mata: ananemis, anikhterik

Thoraks: dalam batas normal

Abdomen: dalam batas normal

KGB: tidak terdapat pembesaran

Ekstremitas

Superior: edem (-/-)

Inferior: edem (-/-)

III. STATUS GENERALIS

8

Lokasi: Regio Digiti II Pedis.

Inspeksi: Tampak Ulkus berbentuk bulat ukuran 3x1,5x2cm tepi rata ditutupi Krusta Hemoragik teraba hangat dan terasa nyeri.

IV. STATUS DERMATOLOGIS

9

10

Lokasi: Regio Digiti III Manus.

Inspeksi: Tampak Ulkus berbentuk bulat ukuran 1x1,5cm tepi tidak rata dinding bergaung dan bergranul isi cairan seperti pus perabaan hangat dan terasa nyeri.

11

12

Lokasi : Regio Colli, Abdomen, Thorax posterior, Brachii, Antebrachii, Femoralis dan Cruris.

Inspeksi : Makula hipopigmentasi, batas tegas, multiple, lentikular, deskreat, squama halus selapis.

13

14

15

Raba, nyeri, dan suhu (annestesi) pada daerah ulkus yang masih terlapis oleh Krusta.

Uji Sesnsibilitas

16

Uji Penebalan syaraf tepi

Tidak ditemukan penebalan syaraf tepi.

Kimia Darah

Ureum: 22 mg/dl

Creatinin: 0,6 mg/dl

GDS: 192 mg/dl

V. LABORATORIUM

17

Urine Lengkap

Warna : kuning tua

Kejernihan : jernih

Berat jenis : 1.015

Ph: 6

Leukosit: negatif

Nitrit : negatif

Protein: negatif

Glukosa : negatif

Keton: negatif

Urobilinogen : negatif

Bilirubin: negatif

Darah samar : 10/ul

Sedimen Leukosit: 0-1/LPB

Eritrosit : 0-2/LPB

Epitel: +/positif

Bakteri: negatif

Kristal: negatif

Silinder : negatif

Lain-lain : negatif

V. LABORATORIUM

18

19

Diagnosis Banding

Morbus Hunsen tipe MB

Diagnosis

Morbus Hunsen tipe MB

Ulkus Diabetikum

Pitiriasis Vesikolor

Pitiriasis Alba

Menjelaskan bahwa penyakitnya masih perlu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosanya;

Selalu memakai alas kaki/pelindung;

Minum obat secara teratur;

Jaga kebersihan luka;

TATALAKSANA UMUM

20

MDT MB 12 bulan

Hari pertama :

Rifampisin 600 mg

Clofazimin 300 mg

Dapson 100 mg

Hari kedua sampai dua puluh delapan :

Clofamizin 1x50 mg/hari

Dapson 1x100 mg/hari

Prednison minggu 1-2 : 40 mg

TATALAKSANA KHUSUS

21

Pemeriksaan pewarnaan tahan asam (Ziehl-Nelsen) dan diharapkan diemukan kuman Mycobacterium Lepra.

Pemeriksaan KOH.

PEMERIKSAAN ANJURAN

Quo ad vitam: dubia ad bonam

Quo ad functionam: dubia ad malam

Quo ad sanationam: dubia

PROGNOSIS

22

BAB II

PEMBAHASAN

23

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosa Morbus Hansen karena telah terdapat 2 tanda Cardinal signs Menurut WHO tahun 1997, diagnosis kusta berdasarkan adanya tanda utama yaitu (1)Terdapat kelainan kulit yang hipopigmentasi. 2) terdapat Ulkus.

Apakah diagnosa pada kasus ini sudah tepat?

24

pasien ini diberikan terapi MDT MB selama 12 bulan. Pada hari pertama diberikan rifampisin 600 mg, clofazimin 300 mg, dapson 100 mg, hari kedua sampai dua puluh delapan diteruskan clofazimin 1x 50mg/ hari dan dapson 1x 100 mg/hari. Setelah diberikan terapi, perlu dilakukan KIE pada pasien agar pasien minum obat secara teratur, menghindari kontak dengan orang lain karena penyakitnya menular, jangan bekerja sebagai pengasuh anak karena dapat menular dan kontrol tiap bulan atau bila ada keluhan lain. selain itu kita perlu juga menginformasikan mengenai efek samping yang mungkin timbul akibat pemberian terapi dan komplikasi jika penyakit ini tidak tertangani dengan baik. Komplikasinya berupa infeksi sekunder, reaksi kusta, dan kecacatan.

Apakah Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat ?

25

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

26

27

MORBUS HANSEN

Kusta/ Lepra/ Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksikronis yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium leprae.

Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.

Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata.

Klasifikasi menurut Ridley dan Jopling

28

SifatLepromatous Leprosy (LL)Borderline Lepromatous (BL)Mid Borderline (BB)LesiBentukMakula, Infiltrat Difus, Papul, NodulMakula, Plakat, PapulPlakat, Dome Shaped (Kubah), Punched OutJumlahTidak terhitung, praktis tidak ada kulit sehatSukar dihitung, masih ada kulit sehatDapat dihitung, kulit sehat jelas adaDistribusiSimetrisHampir SimetrisAsimetrisPermukaanHalus BerkilatHalus BerkilatAgak Kasar/berkilatBatasTidak JelasAgak JelasAgak JelasAnastesiaBiasanya Tak JelasTak JelasLebih JelasBTALesi KulitBanyak (ada globus)BanyakAgak BanyakSekret HidungBanyak (ada globus)Biasanya NegatifNegatifTes LeprominNegatifNegatifBiasanya Negatif

TERIMA KASIH

29