metodologi bendung karet
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
1/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Bab
3Rencana Kegiatan
Pelaksanaan Pekerjaan
3.1 RENCANA KERJA DAN JADUAL KEGIATAN
Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR)
pekerjaan Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon,
Konsultan PT. Purnatama Kindoteknik telah menusun rencana kerja sepertti
terlihat dalam !adual Pelaksanaan Pekerjaan pada Tabel 3.1.
!adual pelaksanaan pekerjaan disusun team konsultan se"agai alat kendali
dan panduan kegiatan ang mencakup pertim"angan ke"utuhan #aktu
pelaksanaan sur$e, proses kajian%analisa, pelaporan serta monitoring
e$aluasi.
!A&'A pelaksanaan pekerjaan merupakan unsur penting dalam pengendalian
pekerjaan karena dengan adana jadual pelaksanaan, pekerjaan dapat
dilakukan terencana dan "erjalan secara eisien.
!adual pelaksanaan pekerjaan menguraikan antara lain *
- 'raian seluruh kegiatan ang akan dilaksanakan
- Bo"ot persentase (+) dari masing-masing kegiatan
- Banakna hari ang di"utuhkan untuk menelesaikan pekerjaan
- Besarna "o"ot rencana dan realisasi setiap minggu, sehingga dapat
terlihat "esarna kemajuan pekerjaan setiap mingguna.
- Kur$a-, ang dapat mengetahui secara grais mengenai kemajuan
pekerjaan
Adapun !adual Penugasan Personil dan Alat ang merupakan personil dan
instrumen dari semua kegiatan, disajikan dalam Ta"el . dan Ta"el . ang
menguraikan antara lain *
- !umlah personil dan alat sesuai dengan ke"utuhan
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-1
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
2/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
- Banakna hari ang di"utuhkan untuk menelesaikan pekerjaan
3.2 BAGAN ALIR KEGIATAN
Berdasarkan tahapan kegiatan ang disajikan pada !A&'A pelaksanaan
maka di"uat "agan alir untuk pekerjaan Perencanaan Detail Bendung Karet
Jamblang Kabupaten Cirebon seperti disajikan pada Gambar …3.1.
3.3 PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
3.3.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap a#al ang sangat
menentukan kelancaran pekerjaan selanjutna. !ika pekerjaan ini dapat
dilaksanakan dengan "aik, maka kegiatan "erikutna diharapkan akan dapatdilaksanakan dengan "aik pula sesuai dengan ang direncanakan. /ang
termasuk dalam kegiatan persiapan ini adalah*
• Penelesaian administrasi kontrak.
• Pem"uatan surat-surat untuk keperluan legalitas kegiatan pengumpulan
data.
• Penusunan jadual kegiatan ang le"ih rinci, terutama kegiatan
pengumpulan data (sudah termasuk menentukan jenis-jenis data ang
di"utuhkan dan perkiraan tempat di mana data ang di"utuhkan dapat
diperoleh).
0o"ilisasi peralatan dan personil, termasuk pengarahan dari Ketua Tim
mengenai lingkup tugas dan #aktu penugasan untuk masing-masing personil
ang terli"at dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
3.3.2 Pengupu!an Da"a Se#un$er
Kegiatan pengumpulan data sekunder merupakan kegiatan ang mutlak harus
dilakukan dalam pekerjaan ini. !enis-jenis data sekunder ang akan
dikumpulkan sesuai dengan ang terdapat dalam TOR ditam"ah dengan data
lain ang menurut Konsultan diperlukan.
Berikut antara lain data-data sekunder ang perlu didapatkan*
- Peta situasi skala 1 * 2.333 ter"itan ter"aru dari Bakosurtanal
- Peta geologi regional dan data dasar lain "erkaitan dengan pekerjaan ini
- &ata sosial ekonomi penduduk sekitar lokasi minimal tahun terakhir.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-2
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
3/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
- &ata studi terdahulu ang pernah dilakukan di lokasi pekerjaan se"agai
pertim"angan untuk pekerjaan ang akan dilaksanakan seperti tersurat
dalam Kerangka Acuan Kerja.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-3
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
4/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
- &ata iklim untuk analisa hidrologi dari Badan 0eteorologi dan 4eoisika.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-4
G a % a r 3 . 1
B a g a n
a l i r r e n c a n a
p r o s e s p e l a k s a n a a n
p e k e r j a a n .
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
5/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
- &okumen-dokumen lain ang dapat menggam"arkan kondisi lokasi
pekerjaan seperti Ka"upaten 5ire"on &alam Angka dan Propinsi !a#a
Barat &alam Angka dari Biro Pusat tatistik (BP)
- &atar harga satuan "arang dan upah dari pemerintah daerah dan dari
jurnal 67K67&O.
3.& SUR'E( LAPANGAN )PENGUMPULAN DATA PRIMER*
3.&.1 Sur+e, S-sia! E#-n-i $an S-sia!isasi
ur$ei sosial ekonomi dilaksanakan untuk mengetahui kondisi ekonomi
masarakat, memperoleh inormasi tentang persepsi masarakat mengenai
pemanaatan potensi air "aku ang dapat diterapkan, dan untuk mengetahui
dampak ekonomi dan lingkungan atas kegiatan pemanaatan potensi air "aku
untuk kepentingan masarakat. ur$ei ini dilaksanakan dengan melakukan
#a#ancara dan pene"aran 8uesioner.
Pem"angunan dalam pengelolaan sum"erdaa air memerlukan perencanaan
ang optimal. Begitu kompleksna permasalahan dalam pengelolaan
sum"erdaa air, maka keterpaduan semua aktor ang terkait dengan
pengelolaan perlu diakomodasi. Potensi sum"erdaa, 6lmu pengetahuan dan
teknologi pengelolaan, serta partisipasi stakeholders (pemerintah, s#asta,
masarakat) perlu terangkum dalam strategi pengelolaan ang andal dan
mampu mengeliminir potensi konlik. emangat otonomi ang "erle"ihan
hana akan menghasilkan egosektor ang mem"erikan manaat sesaat dan
mengundang "encana ang "erkepanjangan. 'ntuk itu, konsep pengelolaan
sum"erdaa air dalam era otonomi harus mencakup (0ardianto, 331)*
- Kesamaan persepsi di antara para pihak.
- Komitmen "ersama dari para pihak (Pemerintah Pusat, Propinsi
Ka"upaten%Kota, pihak s#asta, perguruan tinggi, 0, serta
masarakat).
- upremasi hukum ang sangat erat kaitanna dengan pelaksanaan
konser$asi sum"erdaa air.
Pengelolaan sum"erdaa air "ukanlah upaa ang mudah. Peru"ahan nilai air
dan komoditi ang "erungsi sosial menjadi komoditas ang "enilai sosial dan
komersial harus diikuti pula dengan peru"ahan pemahaman pada sisi
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-5
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
6/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
stakeholders. Tujuan pengelolaan sum"erdaa air menurut oepilmuono
(1999) adalah :dipenuhina permintaan masarakat atas pasokan air dalam
jumlah, mutu dan #aktu ang di"utuhkan, dengan "iaa ang terjangkau.
ampai saat ini komponen "iaa dalam pengelolaan sum"erdaa air masih
sering menjadi perde"atan di antara stakeholders, aki"at ke"eradaan
kelompok free rider ang sangat dominan aitu Kelompok Pertanian se"agai
pengguna ter"esar (;3+ - ;out come: pengelolaan sum"erdaa
air. Terhadap kesenjangan terse"ut ri ?erno#o (1999) menatakan,
?arapan stakeholders ang realistik diantarana adalah jaminan kualitas
pelaanan dengan tari ang terjangkau oleh konsumen penerima manaat
termasuk oleh konsumen ang tidak mem"aar secara langsung seperti
pemakai air irigasi.
0enurut Clark (1992) pem"angunan "aru dapat dikatakan se"agai
pem"angunan apa"ila semua unsur "erikut turut dipertim"angkan *
Penediaan prasarana isik
Pertum"uhan ekonomi
Pengentasan kemiskinan
Persamaan atau kesetaraan
Perlindungan terhadap sum"erdaa alam
&emokratis
Keadilan sosial
'ntuk me#ujudkan semua itu dan terjalin kerjasama antara masarakat
dengan instansi terkait serta pelaksana kegiatan dilapangan dalam hal ini
adalah konsultan, maka diperlukan suatu pertemuan pu"lik konsultasi
(sosialisasi) agar hasil ang diperoleh juga merupakan "utir-"utir
kesepakatan antara "er"agai stake holder dalam kegiatan ini.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-6
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
7/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
3.&.2 Sur+e, Ling#ungan
ur$ei lingkungan dilakukan dengan melakukan 8uestioner kepada
masarakat mengenai kondisi lingkungan di sekitar lokasi untuk dijadikan"ahan kajian konsultan dalam perencanaan pekerjaan ini.
3.&.3 Sur+e, T-p-grai
ur$e topograi ditujukan untuk mem"uat peta situasi ang sesuai dengan
kondisi lapangan se"enarna (eksisting), "erikut trase, penampang dan
o"jek-o"jek ang diperlukan ang "erada di lokasi perkerjaan.
&ata lapangan ang telah diproses disajikan dalam "entuk peta situasi detail
dengan skala 1*2.333 dan peta ikhtisar 1*3.333 atau 1*13.333 (disesuaikan
dengan luasan). 6nter$al kontur ang dipakai adalah 3,2 untuk daerah datar
dan 3,2 untuk daerah "er"ukit.
Peta situasi ang akan dihasilkan merupakan gam"ar lapangan se"enarna
ang dilengkapi dengan koordinat horisontal @ dan / dan koordinat $ertikal
(ele$asi) dimana garis kontur ang ada akan digunakan dalam perencanaan
teknis tata saluran.
A. /rien"asi Lapangan
Pada kegiatan ini dilaksanakan* penetapan jalur pengukuran, penentuan titik
a#al pengukuran, penentuan lokasi titik-titik Bench Mark (B0) dan penetapan
"atas ka#asan proek. &isamping itu dilakukan juga peniapan base camp
dan penediaan tenaga lokal.
B. Pengaa"an A0iu" As"r-n-is
'ntuk mengetahui arah%aimut a#al dilakukan dengan pengamatan matahari
ang dilakukan dengan menggunakan alat ukur Theodolite T.
Tujuan dari pengamatan aimut ini adalah*
• e"agai koreksi aimuth guna menghilangkan kesalahan akumulati
pada sudut-sudut terukur dalam jaringan poligon.
• 'ntuk menentukan aimuth%arah titik-titik kontrol%poligon ang tidak
terlihat satu dengan ang lainna.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-7
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
8/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
• Penentuan sum"u @ dan / untuk koordinat "idang datar pada
pekerjaan pengukuran ang "ersiat lokal%koordinat lokal.
0etode ang akan dilaksanakan pada pengamatan aimut astronomi ini
adalah se"agai "erikut *
• Tempat pengamatan, titik a#al (B01).
• Arahkan teropong ke matahari dalam kedudukan "iasa.
• Tempatkan tepi kiri "aangan matahari pada "enang silang $ertikal
dengan memutar sekrup penggerak hulu horisontal dan $ertikal.
&engan memutar diaragma maka diperoleh "aangan matahari ang
jelas pada kertas tadah.
• 4eser tepi atas "aangan matahari hingga menentuh "enang silang
horisontal dengan cara memutar sekrup penggerak $ertikal pada
kedudukan 6 dan 666 (Ga%ar 3.2).
• 5atat #aktu pengamatan sampai satuan detik "ersamaan dengan
langkah 7o.1, dan selesai.
• 5atat sudut horisontal dan $ertikal.
• Putar "alik teropong menjadi kedudukan luar "iasa. &engan cara ang
sama ulangi langkah 7o. 1 C 2 untuk kedudukan 66 dan 6D (Ga%ar3.2).
• Arahkan teropong ke arah target dan "aca sudut horisontal dalam
keadaan "iasa dan luar "iasa sehingga diperoleh asimut sisi target
dan alat.
• &ari hasil pengamatan 7o. 1-E dapat dihitung aimuth geograis.
• &engan melihat metode pengamatan aimuth astronomis (αT)
adalah *
αT F α0 G β atau
αT F α0 G ( ιT - ι0 )
dimana*
αT F Aimuth ke target.
α0 F Aimuth pusat matahari.
(ιT) F Bacaan jurusan mendatar ke target.
(ι0) F Bacaan jurusan mendatar ke matahari.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-8
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
9/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
β F udut mendatar antara jurusan ke matahari dengan jurusan
ke target.
• &ari hasil pengamatan diperoleh sejumlah harga aimuth hasil
hiutngan. Aimuth ang dipakai adalah hasil rata-rata dari aimuth
hasil hitungan.
• 'ntuk kontrol hasil pengamatan aimuth, maka hitungan salah satu
penutup (standard error) dengan rumus :
α =[ ]
1
2
−nV
, dimana α = salah penutup; V = residu
Ga%ar 3.2 Posisi "aangan matahari pada kertas tadah.
C. Pe%ua"an Ti"i# Te"ap )Ben Mar#*
Pemasangan Bench 0ark di suatu ka#asan memiliki ukuran ang telah
ditentukan sesuai spesiikasi teknis.
Bentuk desain titik Bench 0ark disesuaikan dengan Kerangka Acuan Kerja dan
ungsina se"agai titik acuan serta ke"utuhan pada saat konstruksi,
diantarana*
• 'kuran (3H3H133)cm dipancang ke dalam tanah dan diperkuat
dengan "eton cor ukuran (I3HI3H12)cm. &ipasang sedemikian rupa
sehingga ang muncul di permukaan setinggi I3cm.
• Titik Bench 0ark di"uat pada tempat ang aman dan terlindung dari
kemungkinan kerusakan ataupun "ergeser. Rencana penempatan titik
tetap Bench 0ark ang dipasang "erjumlah "uah ang di"eri nama
kode.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-9
Ke$u$u#an I Ke$u$u#an II Ke$u$u#an III Ke$u$u#an I'
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
10/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
• Titik Bench 0ark ditetapkan se"agai reerensi koordinatna dan nilai
ele$asi () ang merupakan posisi Bench 0ark terhadap Bench 0ark
ang ada di lapangan atau terhadap muka air laur rata-rata (0ean
ea e$el%0).
• &engan tujuan terlihat dan dapat mem"edakan dengan "entuk "enda
ang "erada di sekelilingna, titik Bench 0ark di"eri tanda dan nomor
urut ang teratur sesuai dengan petunjuk &ireksi% Penga#as serta
di"eri "aut di "agian atas (pen kuning le$el) dan di"u"uhi "atu
marmer (1H1)cm.
• 4am"ar penampang Bench 0ark ang dipasang pada B0 dapat dilihat
pada Ga%ar 3.3.
okasi penempatan Bench 0ark memenuhi ketentuan se"agai "erikut*
• &itempatkan di setiap titik simpul, pada setiap letak rencana
"angunan "agi%sadap.
• Tanah tempat Bench 0ark "erada merupakan tanah keras dan harus
terhindar dari sa#ah.
• &ipasang paling sedikit 13m dari pinggir jalan dan daerah ang akan
terkena peru"ahan.
• &itempatkan 13 m jauhna dari trase saluran irigasi atau pem"uang
ang sudah ada atau ang "aru diusulkan agar Bench 0ark tidak
terganggu selama pelaksanaan salura-saluran irigasi dan pem"uang.
• Bench 0ark dipasang se"elum dilaksanakan pengukuran dan
ditempatkan di lokasi ang aman tanahna sta"il serta mudah dicari
kem"ali.
• etiap Bench 0ark di"uat deskripsi dengan oto "er#arna, lengkap
dengan sketsa.
• 5ontrol Point atau Bench 0ark ukuran kecil untuk tanda aimut
dipasang dekat Bench 0ark dengan jarak ± 123m dan "e"as pandang.
• 5ontrol Point "eton φ 13 cm diisi dengan "eton cor panjang 133 cm
ditanam ke dalam tanah sedalam
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
11/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
• 4am"ar penampang Bench 0ark ang dipasang pada B0 dapat dilihat
pada Ga%ar 3&.
Pengamatan 4P memenuhi ketentuan se"agai "erikut *
• Pada area daerah irigasi dilakukan pengamatan 4P minimal titik
Bench 0ark.
• Alat ang digunakan adalah tpe standar.
Gamba 3.3 Penampang BM.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-11
Angka dalam satuan mm
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
12/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Gamba 3.4 Penampang CP dan bentuk logonya.
D. Pengu#uran Kerang#a 4-ris-n"a!
Tujuan pengukuran horisontal untuk mengetahui posisi setiap titik Bench 0ark
ang terpasang, dan memperoleh data kerangka horisontal sepanjang jalur
ang dilalui.
Pengukuran Poligon 'tama.
5ara pengukuran dan "atasan ang akan dilaksanakan adalah se"agai
"erikut*
Poligon utama harus meliputi daerah ang akan dipetakan dan
merupakan kring tertutup ang diikatkan pada titik reerensi (reerence
point) ang telah ada di lapangan atau cara lain ang disetujui oleh
&ireksi.
!ika poligon utama terlalu "esar, harus di"agi dalam "e"erapa kring
tertutup.
Poligon utama di"agi atas seksi-seksi dengan panjang maksimum tiap
seksi ,2 km.
emua Bench 0ark "aik ang ada maupun "aru harus dilalui poligon.
Pengukuran sudut poligon utama maksimum 13√7, dimana 7 adalah
"anakna titik poligon utama.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-12
Angka dalam satuan mm
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
13/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
udut $ertikal di"aca dalam 1 (satu) seri dengan ketelitian sudut 3J
(dua "acaan sudut).
!arak diukur dengan pita ukur "aja dan dikontrol dengan jarak optis
dilakukan pulang pergi masing-masing kali "acaan.
Alat ukur sudut ang digunakan adalah Theodolit T ild dan
pengukuran sudut dilakukan dengan titik nol ang "erada (3, I2, 93
detik).
Pengukuran udut !urusan.
udut jurusan sisi-sisi poligon adalah "esarna "acaan lingkaran horisontal
alat ukur sudut pada #aktu pem"acaan ke suatu titik. Besarna sudut
jurusan dihitung "erdasarkan hasil pengukuran sudut mendatar di masing-masing titik poligon.
Penjelasan pengukuran sudut jurusan se"agai "erikut*
Kontrol aimuth ditentukan dengan pengamatan astronomi dengan
ketelitian 12:.
Pem"acaan sudut horiontal dilakukan dengan cara "iasa dan luar "iasa
dalam seri.
!umlah titik poligon antar dua titik aimuth maksimum 23 titik. Koreksi
sudut antara dua kontrol aimuthF12:, koreksi setiap titik poligon
maksimum ;:.
alah penutup koordinat maksimum 1*2.333
?itungan poligon utama untuk menentukan koodinat (H,) dari
pengukuran poligon dilapangan. &ata-data ang diperlukan dalam
memperhitungkan ini adalah aimuth matahari untuk menghitung sudut
jurusan tiap sisi poligon m dan sudut horiontal, disertai data jarak.
Penentuan alah Penutup udut *
&alam poligon tertutup harus dipenuhi sarat-sarat se"agai "erikut*
untuk sudut luar β F ∑ β - (n G ) 1;3
untuk sudut dalam β F ∑ β - (n - ) 1;3
dimana *
β F salah penutup sudut
β F jumlah sudut ukuran
n F "anakna titik dalam satu oop
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-13
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
14/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
&alam poligon terikat sempurna, salah penutup sudut *
a F ∑ β-(n ±1;3 )-(αakhir-αa#al)
Kesalahan dari penutup sudut terse"ut tidak "oleh mele"ihi 13√n.
Penentuan salah penutup a"sis dan ordinat *
Penentuan salah penutup a"sis dan ordinat se"agai "erikut *
H F ∑d.sin α
F ∑d.cos α
dimana *
H F salah penutup a"sis
F salah penutup ordinat
∑d F jumlah jarak
&alam poligon terikat sempurna *
H F ∑d.sin α - ( Hakhir - Ha#al )
F ∑d.cos α - ( akhir - a#al )
C
B
β
α AB
α AC
Ga%ar 3.5 Pengukuran sudut jurusan
Pengukuran Poligon 5a"ang
Ketentuan-ketentuan ang harus dipenuhi adalah se"agai "erikut*
Poligon ca"ang harus dimulai dan diakhiri pada poligon utama.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-14
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
15/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
isi-sisi poligon sama panjang.
emua Bench 0ark ang ada maupun ang "aru dilalui poligon.
Poligon ca"ang ter"agi atas seksi-seksi dengan panjang maksimum tiap
seksi adalah ,2 km.
Pengukuran sudut ca"ang dilakukan dalam 1 (satu) seri dengan
ketelitian 3J (satu "acaan sudut).
Kesalahan penutup sudut maksimum 3√7, dimana 7 adalah "anak
titik poligon ca"ang.
Ketelitian linier poligon ca"ang 1*2.333.
Pem"acaan sudut jurusan poligon dilakukan dalam posisi teropong "iasa
(B) dan luar "iasa (B) dengan spesiikasi teknis se"agai "erikut *
!arak antara titik-titik poligon adalah ≤ 133 m.
Alat ukur sudut ang digunakan Theodolite T ild.
Alat ukur jarak ang digunakan pita ukur 23 meter.
!umlah seri pengukuran sudut I seri (B1, B, B1, B).
Karena pengukuran poligon dilakukan tertutup (loop) maka hasil
ukuran sudut dan jarak harus memenuhi sarat geometris se"agai
"erikut *
- !umlah sudut (Σ) ≈ (nG) H 1;3o (rumus sudut luar)
- !umlah @ (Σ@) ≈ 3
- !umlah / (Σ/) ≈ 3
elisih sudut antara dua pem"acaan ≤ 2J (lima detik).
Ketelitian jarak linier (K6) ditentukan dengan rumus "erikut.
000.5:d
! ! "#
$y
$%
≤+
=
∑dimana * H F jumlah @ dan F jumlah /Perhitungan terhadap data pengukuran kerangka dasar horisontal dilakukan
dalam "entuk spreadsheet sehingga koreksi perhitungan dapat dilakukan
dengan tepat dan merata. ?asil perhitungan terse"ut diplot dalam "entuk
gam"ar graik poligon pengukuran.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-15
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
16/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
E. Pengu#uran Kerang#a Dasar 'er"i#a!
Kerangka dasar $ertikal diperoleh dengan melakukan pengukuran sipat datar
pada titik-titik jalur poligon. !alur pengukuran dilakukan tertutup (loop), aitu
pengukuran dimulai dan diakhiri pada titik ang sama. Pengukuran "eda
tinggi dilakukan dou"le stand dan pergi pulang. eluruh ketinggian di tra$erse
net (titik-titik kerangka pengukuran) telah diikatkan terhadap B0.
Perhitungan tinggi menggunakan metoda "eda tinggi (siat datar) aitu
dilakukan dengan menghitung "eda tinggi per seksi.
'kuran #aterpass dilakukan pergi pulang dalam setiap seksi dan "enang
di"aca lengkap (BA - BT - BB). Pengukuran pergi pulang dilakukan dalam satu
hari, untuk menghindari kesalahan aki"at releksiPengukuran dilakukan dalam "entuk loop (kring tertutup) ang di"agi
"e"erapa seksi.
&alam ukuran pergi pulang didapat *
Beda tinggi pergi F ?1
Beda tinggi pulang F ?
!adi "eda tinggi pada ukuran pergi pulang didapat*
H
H H
=
+( )1 22
!arak pergi, didapat dari jumlah jarak "elakang ditam"ah jarak muka,
demikian pula jarak pulang. alah penutup ang diiinkan * 13√& (jarak rata
dalam km)
pesiikasi Teknis pengukuran #aterpass adalah se"agai "erikut *
Pengukuran siat #aterpass dilakukan setelah Bench 0ark terpasang.
Alat ang digunakan adalah alat ukur siat datar Autometic e$el 7i..
Bidikan ram"u "erada diantara 3,2 m dan ,E2 m untuk ram"u dengan
panjang m.
Tiap seksi di"agi menjadi slag ang genap.
etiap pindah slag ram"u muka menjadi ram"u "elakang dan ram"u
"elakang menjadi ram"u muka.
Pengukuran dilakukan dou"le stand pergi pulang pem"acaan ram"u
lengkap Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Ba#ah (BB)
dan memenuhi *
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-16
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
17/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
BT F BA G BB
elisih pem"acaan stand 1 dengan stand le"ih kecil atau sama dengan
mm.
!arak ram"u ke alat maksimum 23 m.
etiap a#al dan akhir pengukuran dilakukan pengecekan garis "idik.
Toleransi salah penutup "eda tinggi (T) ditentukan dengan rumus "erikut*
13√&, dimana & adalah jarak antara titik kerangka dasar $ertikal dalam
satuan kilometer
Pengolahan data hasil pengukuran lapangan terhadap kerangka dasar $ertikal
menggunakan spreadsheet se"agaimana kerangka horisontalna. ?asil
pengolahan terse"ut mendapatkan data ketinggian relati pada titik-titikpatok terhadap Bench 0ark acuan.
!. Pengu#uran Si"uasi De"ai!
4aris kontur untuk masing-masing ketinggian dapat ditentukan dengan cara
interpolasi.
ecara umum, pengukuran situasi memenuhi persaratan se"agai "erikut*
0etode ang digunakan adalah methode tachmetri dengan mem"uat jalur
ra, dimana setiap ra terikat pada titik-titik poligon sehingga mem"entuk
jalur poligon dan #aterpass terikat sempurna.
Pem"acaan detail dilakukan mene"ar ke seluruh areal ang dipetakan
dengan kerapatan disesuaikan dengan skala peta ang di"uat. 4undukan
tanah, "atu-"atu "esar ang mencolok serta garis pantai diukur dengan
"aik. !uga "angunan-"angunan ang penting dan "erkaitan dengan
pekerjaan desain telah diam"il posisina.
pesiikasi teknis pengukuran situasi detail ang akan dilaksanakan sesuaidengan KAK adalah*
Alat ang digunakan adalah theodolit T3.
0etode ang digunakan adalah poligon ra.
!arak antara dua potongan melintang atau ra kurang le"ih 23 m
pada "agian lurus dan 2 m pada "agian% tikungan dan pada tiap 2 m
untuk 1 titik detail sepanjang jarak ra.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-17
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
18/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ketelitian poligon untuk sudut adalah 3√n, dimana n adalah "anakna
titik sudut poligon ra.
Pengukuran sudut poligon ra dilakukan dalam 1 seri.
Ketelitian tinggi poligon ra 13√&, dimana & adalah panjang poligon ra
dalam km.
Ketelitian linier poligon ra 1*1.333.
Kerapatan titik detial di lapangan sedemikian rupa sehingga
penggam"aran tampakan di permukaan "umi dapat sesuai dengan di
lapangan.
Pengukuran situasi dile"ihkan se"esar ± 23 m dari "atas ang
ditentukan.
Pengukuran di sekitar sungai dilakukan dengan selengkap mungkin
dengan memasukkan ele$asi as, tepi dan le"ar sungai.
Perhitungan situasi sungai dilaksanakan memakai metode tachmetri
dengan cara mengukur "esar sudut dari poligon (titik pengamatan
situasi) ke arah titik rinci ang diperlukan terhadap arah titik poligon
terdekat lainna, dan juga mengukur jarak optis dari titik pengamatan
situasi.
Ketentuan pengukuran situasi "angunan utama dilakukan se"agai "erikut*
jarak antar ra ± 2 m dan tiap-tiap 12 m satu titik detail sepanjang
ra.
Apa"ila situasi "endung (seluas 23 ha) masih "elum mencakup ang
ditentukan atau ele$asi ang diminta, maka pengukuranna dilanjutkan
sampai "atas topograi ang diminta.
&engan cara ini diperoleh data-data se"agai "erikut*
Aimuth magnetis.
Pem"acaan "enang diaragma (atas, tengah, "a#ah).
udut enith atau sudut miring.
Tinggi alat ukur.
Berdasarkan data ang diperoleh selanjutna melalui proses hitungan,
diperoleh !arak datar dan "eda tinggi antara dua titik ang telah
diketahui koordinatna (@,/,).
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-18
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
19/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
'ntuk menentukan tinggi titik B dari titik A ang telah diketahui koordinat
(@,/,), digunakan rumus se"agai "erikut *
HTT AB ∆+=
'ntuk menghitung jarak datar adalah tachmetri dengan rumus*
( ) BT Sin BB BA H −
−⋅=∆ α 21002
1
&d F &O.5osα
&d F 133(Ba-B")5osα
dimana*
TA F Titik tinggi A ang telah diketahui
TB F Titik tinggi B ang akan ditentukan
∆? F Beda tinggi antara titik A dan B
BA F Bacaan "enang atas
BB F Bacaan "enang "a#ah
BT F Bacaan "enang tengah
TA F Tinggi alat
&o F !arak optis
α F sudut $ertikal
0engingat "anakna titik-titik detail ang diukur, serta ter"atasna
kemampuan jarak ang dapat diukur dengan alat terse"ut, maka diperlukan
titik-titik "antu ang mem"entuk jaringan poligon kompas terikat sempurna.
e"agai konsekuensina pada jalur poligon kompas akan terjadi per"edaan
arah orientasi utara magnetis dengan arah orientasi utara peta sehingga
se"elum dilakukan hitungan, data aimuth magnetis di"eri koreksi Boussole
supaa menjadi aimuth geograis.
?u"ungan matematik koreksi "oussole (5) adalah *
5 F αg - αm
dimana* g F Aimuth 4eograis
m F Aimuth 0agnetis
Pada pelaksanaanna kerapatan titik detail sangat tergantung pada skala peta
ang di"uat, selain itu untuk keadaan tanah ang mempunai per"edaan
tinggi ang ekstrim dilakukan pengukuran le"ih rapat. ?asil dari pengukuran
"erupa data ra dari masing-masing ruas dalam jalur poligon ang
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-19
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
20/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
menajikan ketinggian titik-titik tanah ang dipilih dan posisi "angunan ang
dianggap penting.
?asil perhitungan koordinat titik dalam tiap ra lalu diikatkan pada masing-
masing patokna sehingga didapatkan posisina terhadap "idang reerensi.
ecara jelas titik-titik ini dapat dilihat pada gam"ar topograi ang memiliki
skala rinci.
G. Peri"ungan $an Pengga%aran Dra" Pe"a
Perhitungan data ukur dilaksanakan "ersamaan dengan pelaksanaan
pengukuran, dengan maksud untuk memudahkan kontrol apa"ila ditemui
kegagalan%kesalahan pengukuran. etiap hasil pengukuran dan perhitungan
"uku ukur akan diajukan kepada &ireksi atau Penga#as lapangan untuk
mendapat persetujuan agar dapat segera dilakukan penggam"aran drat di
lapangan.
3.&.& Sur+e, 4i$r-!-gi $an 4i$r-e"ri
ur$e ?idrologi dan ?idrometri ang akan dilaksanakan meliputi*
Pengukuran penampang melintang sungai pada setiap lokasi pengukuran
muka air ang diukur tiap 1 km.
Pengamatan karakteristik sungai (antara lain morologi, sedimentasi,
keasaman).
Pengam"ilan contoh air untuk dianalisa di la"oratorium.
Pengukuran siat datar (le$elling) untuk mengikat peilschaal terhadap B0.
&ata luas daerah tangkapan ang tercakup dalam peta topograi dengan
skala ang memadai.
Pengumpulan data sekunder hidrologi akan dilaksanakan meliputi* Pengumpulan data hujan.
Pengumpulan data klimatologi ter"aru selama 2 tahun dari stasiun iklim
terdekat.
Pengumpulan data inormasi "anjir (tinggi, durasi dan luas genangan)
dengan cara me#a#ancarai #arga setempat dan memperhatikan "ekas-
"ekas tanda "anjir di pohon, rumah dan sungai.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-20
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
21/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
uas daerah tangkapan air hujan (catchment area) diukur dari peta topograi
skala 1*2.333 atau ang le"ih "esar. &ata curah hujan diam"il dari stasiun
pengukuran ang termasuk di dalam catchment area atau minimal stasiun
terdekat dengan lokasi jika data ang pertama tidak tersedia.
&ata karakteristik aliran di lapangan dapat diketahui dengan mengadakan
sur$e hidrometri ang mencakup pengukuran kecepatan aliran, penampang
aliran, luktuasi muka air dan penelitian la"oratorium terhadap siat-siat
kandungan isik dan kimia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
potensi-potensi ang "erpengaruh dalam upaa pem"uatan jaringan irigasi
dan drainase, mengoptimalkan jaringan irigasi dan drainase, dan menghindari
terjadina genangan terus menerus dalam jangka #aktu lama.Rencana kerja ang akan dilaksanakan dalam sur$e hidrometri ini di"agi
dalam "e"erapa tinjauan sesuai dengan lingkup kegiatan dan lokasi kerja*
A. Pengu#uran Kara#"eris"i# $an M-r-!-gi Sungai $an Sa!uran
Pengukuran morologi karakteristik dan morologi sungai dilakukan pada
sungai ang ada dan juga pada saluran rencana atau saluran ang sudah ada.
'ntuk sungai minimum diukur tiap 1 km. &ari pengukuran morologi sungai
akan diperoleh penampang melintang sungai, ang selanjutna akan menjadi
dasar perhitungan de"it.
Pengukuran morologi sungai menggunakan alat ukur optis (T3) "ertepatan
dengan lokasi pengukuran luktuasi muka air. Titik-titik rencana pengukuran
adalah lokasi ang mempunai per"edaan ele$asi ang menolok terhadap
lokasi sekelilingna. uas penampang aliran ang telah diperoleh jika
dikorelasikan dengan kecepatan aliran akan mem"erikan de"it pada alur ang
"ersangkutan.Berikut ini disajikan sketsa sur$e pengukuran penampang melintang sungai
(Ga%ar 3.6, 3.7 dan 3.8)
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-21
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
22/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
.
Gamba 3.6 &ketsa sur'ey pengukuran penampang sungai dangkal.
Gamba 3.7 Pengukuran penampang sungai dangkal.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-22
Benchmark
Muka Air
Sungai
∆h1∆h2∆h3
ElevasiUtama
Palem /
Peilschaal
am!u
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
23/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ga%ar 3.8 ketsa sur$e pengukuran penampang sungai denganmenggunakan "andul (sungai dalam).
B. Pengu#uran Keepa"an Arus
Tujuan pengukuran arus adalah untuk mendapatkan "esaran kecepatan dan
arah arus ang "erguna dalam penentuan siat dinamika perairan lokal.
0etode pelaksanaan pengukuran ini dijelaskan se"agai "erikut*
Pengukuran arus dilakukan pada satu lokasi dimana arus mempunai
pengaruh penting. Penempatan titik pengamatan ini disesuaikan dengan
kondisi oceanograph lokal dan ditentukan hasil studi pengamatan%sur$e
pendahuluan (reconnaissance survey ). /ang dilakukan adalah* pengukuran
distri"usi kecepatan, dalam hal ini pengukuran dilakukan di "e"erapa
kedalaman dalam satu penampang.
Berdasarkan teori ang ada, kecepatan arus rata-rata pada suatu
penampang ang "esar adalah *
F 3.2 ( 3.d G × 3.
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
24/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ga%ar 3.9 Pengukuran kecepatan arus.
Pada lokasi pengukuran arus dilakukan pula pengukuran penampang
melintang sungai. Pengukuran penampang melintang sungai dilakukan
dengan inter$al jarak 33 meter.
C. Pengu#uran Transp-r Se$ien $an Se$ien Dasar
Pengukuran sedimen dilakukan dengan mengam"il sampel tanah ang "erada
di lapisan dasar sungai dan sampel tanah ang mengam"ang di sungai.
ampel kedua tanah terse"ut disimpan dalam "otol%ta"ung dan plastik ang
"ersih se"anak 13 ta"ung ang selanjutna di"eri la"el sesuai dengan nama
sampel dan lokasi pengam"ilan.
5ontoh air sungai dan sedimen diam"il pada lokasi peilschaal, sekali pada
saat pasang tertinggi dan sekali pada pasang terendah, selanjutna dianalisa
di la"oratorium sesuai dengan kepentinganna.
Gamba 3.10 Pengambilan sampel air.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-24
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
25/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
D. Pengaa"an E!e+asi Mu#a Air Sungai: Lau"
Pengamatan ele$asi muka air sungai dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pengukuran kecepatan arus dan penampang sungai. Pengamatan ele$asi
muka air sungai dilaksanakan memakai peilschaal dengan inter$al skala 1 cm.
?asil pengamatan ini diikatkan (le$elling) ke patok pengukuran topograi
terdekat seperti Ga%ar 3.11 untuk mengetahui ele$asi nol peilschaal
dengan menggunakan eiss 7i- aterpass. ehingga pengukuran topograi
dan muka air sungai mempunai datum ("idang reerensi) ang sama.
3.&.5 Pen,e!i$i#an Ge-!-gi Te#ni# Me#ani#a Tana
ur$e ini "ertujuan untuk mengetahui siat-siat isik tanah ang akandipakai pada rencana tanggul saluran, "angunan-"angunan air, pondasi
jem"atan, serta "angunan pelengkap lainna ang diperlukan.
&ari hasil sur$e ini diharapkan akan didapat parameter-parameter*
&aa dukung tanah, ang diperlukan dalam disain pondasi dan
tanggul saluran.
Kesta"ilan lereng, diperlukan dalam perhitungan tanggul saluran.
Penurunan tanah (settlement ), dalam perhitungan tanggul dan
"angunan.
Permea"ilitas tanah dalam perhitungan "angunan, rem"esan, dan
se"againa.
Gamba 3.11 Pengikatan (levelling) peils*haal.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-25
BT. 1BT.
7ol Peilscaal
T.P
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
26/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
elain ang terse"ut di atas, setelah dianalisa di la"oratorium hasil sur$e
dapat mem"erikan saran atau usulan terhadap metode ang digunakan dalam
disain rencana.
Kegiatan sur$e mekanika tanah diuraikan se"agai "erikut*
Pem"oran (!oil Boring)
Pem"oran dilaksanakan dengan menggunakan adalah mata "or i#an "iasa
("#an $uger ) "erdiameter 13 cm, di lokasi ang ditunjuk oleh &ireksi. Alat
ang "or diputar sampai kedalaman 12 meter atau sampai pada lapisan
keras ang tidak dapat ditem"us. ?asilna adalah sampel tanah tidak
terganggu (undisturbed sample). etiap peru"ahan lapisan tanah diam"il
satu sampel.
Gamba 3.12 Peralatan pengambilan sampel : Thin Wall Tube Sampler .
Gamba 3.13 Penyelidikan tanah dengan bor.
+es &ondir (Penetration Test )
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-26
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
27/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
okasi tes ditentukan bersama-sama dengan ireksi peker/aan pada saat
sur'ey dilaksanakan. lat yang digunakan adalah penetrometer tipe
sedang (hand penetrometer ) yang berkapasitas tekanan u/ung 00 kg1*m$
atau dapat menembus sampai kedalaman 5 meter. Pemba*aan tekanan
dilakukan setiap kedalaman $0 *m.
Ga%ar 3.1& Peralatan sondir * Dutch Penetration %est .
Ga%ar 3.15 Tes sondir ( penetration test ).
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-27
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
28/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
%est Pit
Tujuan pegujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tanah ang
akan digunakan se"agai tim"unan. okasi titik pengamatan ditentukan
atas persetujuan &ireksi pekerjaan. 'kuran lu"ang uji (%est Pit ) adalah
(1.2 H 1.2) m pada kedalaman maksimum 2 m. Pada keadaan muka
air tanah dangkal, %est Pit dilakukan dengan pem"oran sampai kedalaman
2 meter. Pada setiap lu"ang uji diam"il contoh tanah terganggu (disturbed
soil sample) di setiap peru"ahan lapisan se"erat 3 kg untuk diuji siat-
siat pemadatanna (compaction test ) di a"oratorium.
Ga%ar 3.16 Penelidikan tanah dengan mem"uat lu"ang uji (test pit ).
3.5 PER4ITUNGAN DAN PERENCANAAN DETAIL
3.5.1 Ana!isis Da"a T-p-grai
&ata hasil pengukuran sur$ei topograi direalisasikan dalam "entuk
gam"ar%peta teknis. Penggam"aran akhir dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan dari &ireksi, setelah pekerjaan lapangan disetujui oleh &ireksi
pekerjaan, terutama "erkaitan dengan perhitungan-perhitungan data ukur
dan hasil asistensi peta drat situasi hasil lapangan.
A. Peri"ungan
Pekerjaan perhitungan sementara diselesaikan di lapangan sehingga
kesalahan dapat segera diulang untuk diper"aiki, selain itu setiap perhitungan
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-28
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
29/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
disertai dengan sketsa penggam"aran. ketsa penggam"aran mencantumkan
hal-hal ang diperlukan, diantarana *
alah satu penutup sudut poligon dan jumlah titik.
alah linier poligon dan harga toleransi.
alah penutup siat datar dan harga toleransi.
!umlah jarak.
tasiun pengamatan matahari.
Ketentuan perhitungan meliputi*
Perhitungan poligon menggunakan metode Bo#ditch, &eil atau kuadrat
terkecil.
Perhitungan dilakukan dalam proeksi ang sudah ada sesuai dengan datareerensi pada a#al pengukuran.
B. Ke"e!i"ian Pengga%aran
pesiikasi teknis ang harus dipenuhi dalam memenuhi ketelitian
penggam"aran adalah*
Tanda silang untuk grid koordinat memiliki kesalahan L 3, mm diukur
dari titik kontrol horisontal terdekat.
Titik kontrol posisi horisontal memiliki kesalahan L 3,< mm diukur dari
garis grid.
92 + dari "angunan memiliki kesalahan L 3,< mm diukur dari garis grid
atau titik kontrol horisontal. isana 2 + memiliki kesalahan L 1, mm
93 + dari penarikan garis kontur tidak menimpang dari M kali inter$al
ang "ersangkutan.
Pada sam"ungan lem"ar peta satu dengan ang lain, garis kontur,
"angunan, saluran, sungai harus tepat tersam"ung. Batas pergeseranang diper"olehkan L 3, mm.
C. Pengga%aran
Kaidah penggam"aran dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari &ireksi
pekerjaan. Peta% gam"ar ang akan disajikan dari pekerjaan topograi adalah*
4am"ar konsep (drat) di"uat di atas kertas milimeter (graik) ang telah
disetujui &ireksi.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-29
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
30/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Peta situasi dan trase saluran di"uat pada skala 1*2.333 dengan inter$al
kontur ,23 untuk daerah datar dan 2 m untuk daerah "er"ukit.
Titik-titik poligon utama, poligon ca"ang dan poligon ra digam"ar dengan
sistem koordinat.
emua B0 dan titik pengikat ang ada di lapangan digam"ar dengan
legenda ang telah ditentukan dan dilengkap dengan ele$asi dan
koordinat.
Trase dan penampang saluran di"uat secara memanjang dalam skala
panjang 1*1333 atau 1*333 dan skala tegak 1*133 atau 1*33. ecara
melintang dalam skala panjang 1*133 dan skala tegak 1*133.
Rencana tapak "angunan digam"ar dengan skala 1*33 atau 1*133 atau1*23 (disesuaikan dengan kondisi "angunan).
4aris silang grid di"uat dengan jarak 13 cm.
egenda gam"ar mengikuti aturan ang ditetapkan oleh &ireksi pekerjaan.
4am"ar situasi di"uat di atas kodak trace dou"le ace dan gam"ar lainna
di"uat di atas kalkir 93-92 gram dan cetak "iru.
4aris sam"ungan (o$erlap) peta se"esar 2 cm.
Peta ikhtisar mencantumkan nama kampung, nama sungai, B0, jalan,
jem"atan, rencana jaringan dan "angunan.
3.5.2 Ana!isis Ge-!-gi: Me#ani#a Tana
A. Ana!isa Da"a $i Lapangan
Analisa data lapangan adalah analisa mengenai hasil pem"oran di tanah ang
dilangsungkan di lapangan pada saat pengukuran dilaksanakan. Analisa ini
dilakukan untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah sampai kedalaman
maksimum. etiap peru"ahan lapisan tanah di"uatkan deskripsina, ang
mencakup jenis, #arna, "ahan induk (organik atau lainna), kekuatan
"utiran, dan muka air tanah.
edangkan dari hasil penelidikan tanah dengan menggunakan cone
penetration test (5PT%sondir), diperoleh nilai ham"atan tanah (soil resistance)
ang terdiri dari ham"atan konus dan ham"atan lekat.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-30
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
31/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
B. Pen,e!i$i#an $i La%-ra"-riu
emua penelidikan tanah ang dilakukan di la"oratorium mengacu kepada
prosedur "aku dari $merican !ociety for %esting Materials &$!%M' dengan
"e"erapa modiikasi ang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Penelidikan
la"oratorium ang akan dilaksanakan adalah *
1. C-n"- Tana Ti$a# Terganggu
iat isik tanah ang mencakup*
Berat !enis Tanah (peciic 4ra$it)
Berat 6si Tanah ('nit eight)
Angka pori
Porositas Atter"erg imits (5onsistenc)
4radasi Butiran (4rain ie Analsis)
Permea"ilitas
iat mekanis tanah*
Konsolidasi
Pengujian Kompresi um"u (TriaHial 5ompression Test) !enis
5onsolidated 'ndrained (5')
2. C-n"- Tana Terganggu )Dis"ur%e$ S-i! Sap!e*
Pengujian siat isik tanah mencakup*
Berat !enis Tanah (peciic 4ra$it)
Atter"erg imits (5onsistenc)
4radasi Butiran (4rain-ie &istri"ution)
Pengujian siat mekanis tanah*
'ji Pemadatan (5ompaction Test)
'ji Konsolidasi (5onsolidation Test)
'ji 4aa 4eser angsung (&irect hear Test)
emua penelidikan di la"oratorium dilakukan menurut prosedur AT0
dengan "e"erapa modiikasi ang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Penelidikan terhadap contoh% sampel tanah ang diam"il dari kegiatan
"oring adalah se"agai "erikut.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-31
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
32/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
• Penelidikan siat mekanis tanah (engineering properties), seperti uji
triaHial, uji konsolidasi, uji permea"ilitas.
• Penelidikan siat isik tanah (inde( properties), seperti uji "erat jenis
tanah (spesific gravity ), "erat $olume tanah (volume unit #eight ),
atterberg limits, ukuran "utiran dan permea"ilitas.
Prosedur pengujian dari masing-masing kegiatan di atas adalah se"agai
"erikut*
Ta%e! 3.& Prosedur Pengujian ur$e 0ekanika Tanah
P"#$%&'a# M"()*"
Pengu/ian lat &ondir &2# 03-$4$-66$Pengeboran &7+8 + $$5-43 &2# 03-3696-669
&ling inding +ipis &+M -54 &2# 03-4-669
Berat enis &7+8 + 00-60 &2# 03-69-660
"adar ir &7+8 + $95-4 &2# 03-695-660
Berat #si &7+8 + $39-4 &2# 03-3$0-66
"uat +ekan Bebas &7+8 + $04-60 &2# 03-3934-66
"uat kasi +anah ?&C&1&+M($4)
3.5.3 Ana!isis 4i$r-!-gi: 4i$r-e"ri
A. Ana!isis Cura 4u;an
In+en"arisasi Da"a 4u;an
&ata-data curah hujan ang diperoleh pada suatu lokasi studi kadang kala
tidak lengkap, "erasal le"ih dari satu stasiun pengamat hujan dan "ahkan
tidak ada sama sekali. 'ntuk itu perlu dilakukan analisa agar data ang
digunakan me#akili karakteristik daerah proek ang "ersangkutan.
U;i K-nsis"ensi Da"a 4u;an
Pada dasarna metode pengujian terse"ut merupakan pem"andingan
data stasiun ang "ersangkutan dengan data stasiun lain di sekitarna.
?al ini dilakukan dengan asumsi peru"ahan meteorologi tidak akan
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-32
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
33/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
mene"a"kan peru"ahan kemiringan garis hu"ungan antara data stasiun
terse"ut dengan data stasiun disekitarna, karena stasiun-stasiun
lainna pun akan ikut terpengaruh kondisi ang sama. Konsistensi data-
data hujan "agi masing-masing stasiun dasar (stasiun ang akan
digunakan untuk menguji) harus diuji terle"ih dahulu dan ang
menunjukkan catatan ang tak konsisten harus di"uang se"elum
dipergunakan. !ika tidak ada stasiun ang "isa dijadikan stasiun dasar,
atau tidak terdapat catatan historis mengenai peru"ahan data, maka
analisa a#al terhadap data adalah menghapus data-data ang dianggap
meragukan.
Meper#ira#an Da"a Cura 4u;an ,ang 4i!ang'ntuk data-data ang hilang atau tidak tercatat, agar terjamin
kontinuitas data maka perlu ditetapkan data curah hujan ang hilang.
&ata terse"ut akan dicari dengan metode per"andingan normal ang
mem"eri rumus se"agai "erikut.
∑=
=
n
n
ii
%% r .
@
@ .
n
P
dimana *
PH * data hujan ang hilang,
RH * curah hujan tahunan rata-rata pada stasiun dimana data ang
hilang dihitung,
ri * curah hujan harian pada stasiun ke-i pada tahun ang hilang,
Ri * curah hujan tahunan rata-rata pada stasiun ke-i, dan
n * "anakna stasiun ang datana tidak hilang pada tahun terse"ut.
• 4u;an
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
34/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
5ara rata-rata alja"ar dinatakan dalam ormula di "a#ah ini.
2
@.......................@@@@ 23$
++++=
dimana*
Ri F "esarna curah hujan (mm), dan
7 F jumlah pos pengamatan.
Cara P-!ig-n Tiessen
!ika titik-titik di daerah pengamatan di dalam daerah itu tidak terse"ar
merata, maka cara perhitungan curah hujan dilakukan dengan
memperhitungkan daerah pengaruh tiap pengamatan.
23$
22:3$$....................
@.............................@@@@ ++++ ++++=
dimana* Ai adalah luas pengaruh dari stasiun i.
Ga%ar 3.17 mendeskripsikan penentuan curah hujan representati
dengan cara Poligon Thiessen.
Cara Is-,e"
Peta 6sohet (tempat kedudukan ang mempunai tinggi hujan sama)
digam"ar pada peta toograi dengan per"edaan 13 mm sampai 3
mm "erdasarkan data curah hujan pada titik-titik pengamatan ang
dimaksud. uas "agian daerah antara garis isohet ang "erdekatan
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-34
R 1
R 2
R 3
A3A
1
A2
Ga%ar 3.17 Penentuan curah hujan representati cara PoligonThiessen.
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
35/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
diukur dengan planimetri. 5urah hujan daerah itu dapat dihitung
menurut persamaan se"agai "erikut*
23$
22:3$$
....................
@.............................@@@@
++++
++++=
dimana*
@ F 5urah hujan rata-rata Regional
Ri F 5urah hujan rata-rata pada "agian-"agian Ai
Ai F uas "agian antara garis isohet
5ara ini adalah cara rasional ang ter"aik jika garis-garis isohet
dapat digam"ar secara teliti.
Ma#siu Renana
Be"an curah hujan maksimum rencana ang digunakan adalah curah hujan
maksimum 1-harian, -harian, -harian, I-harian, 2-harian dan
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
36/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
* %r F reduced variated
&engan memasukkan data curah hujan ang ada ke dalam persamaan di
atas, maka akan diperoleh data curah hujan maksimum untuk periode ulang
ang dicari.
B. Peri"ungan Cura 4u;an Ma#siu
Berdasarkan data hidrologi ang "erhasil dikumpulkan, dilakukan analisa
curah hujan maksimum aitu analisa rekuensi untuk menghasilkan curah
hujan rencana dengan periode ulang 1, 2, 13, 12, 2, 23 dan 133 tahun.
Perhitungan curah hujan maksimum dilakukan dengan menggunakan 0etode
4um"el dan 0etoda ?asper. 0etoda perhitungan adalah se"agai "erikut.
1. Me"-$a Gu%e!
Perhitungan dengan metoda 4um"el didasarkan pada data curah hujan harian
maksimum. Persamaan ang dipergunakan adalah se"agai "erikut*
RT F G KT H
H F$ %R R
n
i −
−
∑ 2
1
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-36
113 mm
113 mm 133 mm93 mm
93 mm92 mm
92 mm
133 mm
1
I
A1
A
A
AI
Gambar 3.18 Penentuan curah hu&an re'resentati( cara )s*h+et,
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
37/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
KT F − +−
-0 .2
1π $ ln$ln$ %%
T
T atau KT F (/T - /n) % n
&imana *
RT F curah hujan maksimum dalam perioda ulang T tahun,
F curah hujan rata-rata,
KT F aktor rekuensi,
H F standar de$iasi,
T F periode ulang,
Ri F curah hujan tahunan ke-i,
n F jumlah data,
/n F reduced mean,n F reduced standard deviation, dan
/T F reduced variated .
&engan memasukkan nilai-nilai terse"ut, maka diperoleh nilai curah hujan
maksimum untuk "e"erapa periode ulang ang diperlukan.
2. Me"-$a 4asper
Perhitungan dengan metoda ?asper juga didasarkan pada data curah hujan
harian maksimum. Persamaan ang dipergunakan adalah se"agai "erikut*
RT F G µ H
H F
ui ter!esar
T F (n G 1) % m
dimana*
RT F curah hujan maksimum dalam perioda ulang T tahun,
F curah hujan rata-rata,
µ F koeisien hasper,
u F standar $aria"el,
H F standar de$iasi,
T F periode ulang,
Ri F curah hujan tahunan ke-i,
n F "anakna data,
m F "anakna data maksimum.
Tab"+ 3.5 "oe>sien 7asper (µ)
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-37
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
38/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
P"')*"U+a#$ ,T
K)"/'"#
a/" ,µ
.05 -.5$ -0.$45 0.90 .$95 .93$5 $.050 $.500 3.3
&engan memasukkan data curah hujan ang ada ke dalam persamaan
terse"ut di atas akan diperoleh data curah hujan masimum untuk periode
ulang ang dicari.
C. Peri"ungan De%i" Ban;ir
'ntuk memperkirakan de"it "anjir ang akan terjadi dapat dilakukan analisa
hidrologi dengan menggunakan metoda rasional dan metode hidrogra. &e"it
"anjir ini digunakan dalam simulasi perilaku hidrolik untuk mengetahui tinggi
muka air maksimum sungai atau saluran.
1. Me"-$e Rasi-na!
Perhitungan de"it "anjir dengan metode rasional ang akan dilakukan adalah
metoda ?aspers, metoda 0elchior, dan edu#en. 'ntuk memperoleh de"it"anjir dengan menggunakan pendekatan ini, perlu diketahui terle"ih dahulu
hujan maksimum ang terjadi pada daerah ang ditinjau ang diperoleh dari
perhitungan curah hujan maksimum.
&ari masing-masing metoda perhitungan de"it "anjir terse"ut terdapat
"atasan-"atasan, aitu*
• 0etoda ?asper dapat digunakan untuk luas daerah pengaliran
sungaina sem"arang,
• 0etoda 0elchior dapat digunakan untuk luas daerah pengaliran
sungaina le"ih "esar dari 133 km, dan
• 0etoda edu#en dapat digunakan untuk luas daerah pengaliran
sungaina le"ih kecil dari 133 km.
&alam analisa de"it "anjir ini digunakan metoda ?asper dan 0etoda 0elchior.
a. Me"-$a 4asper
Persamaan ang digunakan dalam perhitungan de"it "anjir dengan
menggunakan metoda ?asper adalah se"agai "erikut*
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-38
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
39/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
• &e"it Banjir ()
F H α H β H 8 (m %dtk)
• Koeisien Runo (α)
Koeisien Runo (α) dihitung dengan persamaan*
α F 1 0 012
1 0 0.
+
+
# (
# (
0,
0,
• Koeisien Reduksi (β)
Koeisien Reduksi (β) dihitung dengan persamaan*
11
3
1. 12
3
β = +
+
+
T#
( / 10
T
0,#T
2
• aktu Konsentrasi (T)
T F 3,1 H 3.; H 6-3.
• ?ujan 0aksimum (8)
?ujan maksimum tergantung dari durasi hujan.
• 'ntuk T L jam
rT FT #
T T
2
# $2-0+ − − −1 0 0004 222 %$ %
dimana T dalam jam dan rT, RI dalam mm.
• 'ntuk jam ≤ T ≤ 19 jam
rT FT #
T2
+ 1 dimana T dalam jam dan rT, RI dalam mm.
• 'ntuk 19 jam ≤ T ≤ 3 hari
rT F 3,E3E H RI H T + 1 dimana T dalam jam dan rT, RI dalam
mm.
?ujan maksimum dihitung dengan rumus*
8 Fr T
3 - # T dimana T dalam jam dan 8 dalam m %km %dtk.
%. Me"-$a Me!i-r
Persamaan ang digunakan dalam perhitungan de"it "anjir dengan
menggunakan metoda 0elchior adalah se"agai "erikut*
F α H 8 H H T200
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-39
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
40/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
uas Qllips F n F 1 πa!
dimana*
α F koeisien pengaliran ang tergantung dari $egetasi, kondisi
tanah, kemiringan dan iklim,
Fluas daerah pengaliran,
8 F "esar de"it dalam m %detik%km ang diperoleh dari graik,
RT F curah hujan maksimum untuk periode ulang tertentu,
33 F curah hujan standar ang ditetapkan oleh 0elchior dalam
penelitian,
a F sum"u panjang ellips, dan
" F sum"u pendek ellips.
Ta%e! 3.6 ?u"ungan Antara uas Qllips (n) dan 8 (hujan harian)
#!,m2
,m3*(m2
#!,m2
,m3*(m2
#!,m2
,m3*(m2
0, $6,90 ,00 ,5 $0,00 $,300,$ $$,5 $9,00 ,00 040,00 ,45,0 6,60 $44,00 3,90 0,00 ,55,$0 ,5 390,00 3,30 $90,00 ,$0
,00 ,45 3$,00 3,05 $440,00 ,00
$6,00 6,00 50,00 $,45 3$0,00 0,0$,00 9,$5 59,00 $,95 590,00 0,504,00 5.$5 94,00 $,5 $00,00 0,4
2. Me"-$e 4i$r-gra
0etode hidrogra ang digunakan adalah hidrogra 5 (!oil Conservation
!ervice). alah satu metode hidrogra ang digunakan dalam memperkirakan
de"it "anjir adalah ?idrogra atuan intetik. 'ntuk mem"uat hidrogra "anjir
pada sungai-sungai ang tidak ada atau sedikit sekali dilakukan o"ser$asi
hidrogra "anjirna, maka perlu dicari karakteristik atau parameter daerah
pengaliran terse"ut terle"ih dulu, misalna #aktu konsentrasi (tc),
kemiringan, panjang alur terpanjang (length of the longest channel ), koeisien
limpasan (runoff coefficient ) dan se"againa. &alam hal ini dapat digunakan
hidrogra-hidrogra sintentik dimana parameter-parameterna harus
disesuaikan terle"ih dahulu dengan karakteristik daerah pengaliran ang
ditinjau.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-40
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
41/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
&alam perhitungan de"it "anjir dengan 0etode ?idrogra terse"ut digunakan
program 0A&A (anielista, 199E). Perhitungan ang digunakan dalam
metode hidrogra ini adalah se"agai "erikut*
a. Peri"ungan
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
42/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
digunakan 57 9, sedangkan untuk daerah hutan dan ra#a digunakan
57
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
43/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Alternati lain adalah melakukan prediksi kuantitas "erdasarkan data
sekunder ang ada, dengan durasi ang lama. &ata sekunder ang dimaksud
adalah data klimatologi. alah satu metode untuk memperkirakan limpasan
(aliran permukaan % runoff ) adalah dengan menggunakan metode 0ock. Agar
hasil kajian dengan metode ini dapat diandalkan, data hasil sur$ei lapangan
sangat perlu untuk digunakan se"agai acuan dalam menentukan SordeJ
"esaran de"it ang diperkirakan.
Pada "agian "erikut ini disajikan metode perhitungan ketersediaan air di
sungai dengan menggunakan metode 0ock. elain data klimatologi, inormasi
lain ang diperlukan untuk analisis ini adalah data kondisi isik lokasi kajian
(&aerah Aliran ungai), seperti jenis tanah, tum"uhan penutup permukaan,kondisi topograi, luas &A, dan lain-lain.
Pengam"ilan air "aku ang paling mudah dilakukan adalah di sungai karena
langsung mendapatkan de"it. &e"it sungai "erasal dari aliran limpasan hujan
(direct run off ) dan aliran air tanah (mata air).
Air permukaan adalah air ang mengalir secara "erkesinam"ungan atau
dengan terputus-putus dalam alur sungai atau saluran dari sum"erna ang
tertentu, dimana semua ini merupakan "agian dari sistem sungai ang
meneluruh. 6lustrasi dari proses ter"entukna aliran permukaan disajikan
pada gam"ar se"agai "erikut *
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-43
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
44/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
#@ +27
B+? PA@"8
#2#+@
7?2
+27
Ga%ar 3.19 6lustrasi aliran permukaan.
/ang paling "erperan dalam studi penediaan air "aku adalah data rekaman
de"it aliran sungai. Rekaman terse"ut harus "erkesinam"ungan dalam
periode #aktu ang dapat digunakan untuk pelaksanaan proek penediaan
air "aku. Apa"ila penadapan air "aku akan dilakukan dari sungai ang masih
alami, maka diperlukan rekaman data dari periode-periode aliran rendah ang
kristis ang cukup panjang, sehingga keandalan pasok air dapat diketahui.
!ika tidak ada data rekaman de"it sungai ang ada di #ilaah kajian, maka
untuk mengetahui "esarna potensi air permukaan (air sungai) akan
dilakukan dengan cara simulasi hujan-limpasan sehingga diperoleh "esarna
de"it sintetik.
?asil penaksiran atau perkiraan de"it limpasan (run o) tidak "isa
menggantikan dokumentasi data aliran sungai. 7amun dalam hal dimana
sangat di"utuhkan tersediana data terse"ut, maka diperlukan adana
penaksiran atau perkiraan.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-44
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
45/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ada "anak metode untuk menaksir de"it limpasan. Akurasi dari masing-
masing metode terse"ut "ergantung pada keseragaman dan keandalan data
ang tersedia. alah satu metode terse"ut adalah 0etode 0ock.
0etode 0ock adalah suatu metode untuk memperkirakan ke"eradaan air
"erdasarkan konsep #ater "alance. Ke"eradaan air ang dimaksud di sini
adalah "esarna de"it suatu daerah aliran sungai. &ata ang digunakan untuk
memperkirakan de"it ini "erupa data klimatologi dan karakteristik daerah
aliran sungai.
0etode 0ock dikem"angkan oleh &r. . !. 0ock "erdasarkan atas daur
hidrologi. 0etode 0ock merupakan salah satu dari sekian "anak metode
ang menjelaskan hu"ungan rainfall1runoff .0etode 0ock dikem"angkan untuk menghitung de"it "ulanan rata-rata. &ata-
data ang di"utuhkan dalam perhitungan de"it dengan 0etode 0ock ini
adalah data klimatologi, luas, dan penggunaan lahan dari catchment area.
Pada prinsipna, 0etode 0ock memperhitungkan $olume air ang masuk,
keluar, dan ang disimpan dalam tanah (soil storage). Dolume air ang masuk
adalah hujan. Air ang keluar adalah iniltrasi, perkolasi, dan ang dominan
adalah aki"at e$apotranspirasi. Perhitungan e$apotranspirasi menggunakan
0etode Aritmatik. ementara soil storage adalah $olume air ang disimpan
dalam pori-pori tanah, hingga kondisi tanah menjadi jenuh. ecara
keseluruhan perhitungan de"it dengan 0etode 0ock ini mengacu pada #ater
"alance, dimana $olume air total ang ada di "umi adalah tetap, hana
sirkulasi, dan distri"usina ang "er$ariasi.
Proses perhitungan ang dilakukan dalam 0etode 0ock dijelaskan dalam
Ga%ar 3.2=
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-45Perhitungan
Base lo#, &irect Run O, dan tormRun O
PerhitunganQ$apotranspirasi Potensial
(0etode Penman)
PerhitunganQ$apotranspirasi Aktual
Perhitungan
ater urplus
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
46/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ga%ar 3.2= Bagan alir perhitungan de"it dalam 0etoda 0ock.
3.5.&.1 Ea ? TR/
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-46
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
47/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Be"erapa hal ang dijadikan acuan dalam prediksi de"it dengan 0etode 0ock
sehu"ungan dengan #ater "alance untuk kurun #aktu tertentu adalah *
&alam satu tahun, peru"ahan ground#ater storage (∆4) harus sama dengan
nol. !umlah total e$apotranspirasi dan total run o selama satu tahun harus
sama dengan total presipitasi ang terjadi dalam tahun itu. &engan tetap
memperhatikan kondisi-kondisi "atas #ater "alance di atas, maka prediksi
de"it dengan 0etode 0ock akan akurat.
Ga%ar 3.21 irkulasi air.
3.5.&.2Da"a I#!i
&ata iklim ang digunakan dalam 0etode 0ock adalah presipitasi, temperatur,
peninaran matahari, kelem"a"an relati dan data kecepatan angin. ecara
umum data-data ini digunakan untuk menghitung e$apotransprasi. &alam
0etode 0ock, data-data iklim ang dipakai adalah data "ulanan rata-rata,
kecuali untuk presipitasi ang digunakan adalah jumlah data dalam satu
"ulan. 7otasi dan satuan ang dipakai untuk data iklim dita"elkan pada Ta%e!
3.7
Ta%e! 3.7 7otasi dan atuan Parameter 6klim
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-47
5urah ?ujan
Air Permukaan
Presipitasi
impasan
Perkolasi
A i r
k e l u a r
P e
r k
o l
a s i
Presipitasi
Q$aporasi
Presi itasi
Q$aporasi
'ap Air
Kelem"a"an Tanah
dan Air Tanah
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
48/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Da(a M"("))+)$' N)(a/' a(%a#
Presipitasi P Milimeter (mm)
+emperatur + era/at Cel*ius (0C)
PenyinaranMatahari
& Persen ()
"elembaban @elati! 7 Persen ()
"e*epatan ngin D Mile per hari (mile1hr)
3.5.&.3E+ap-"ranspirasi
Q$apotranspirasi merupakan aktor penting dalam memprediksi de"it dari
data curah hujan dan klimatologi dengan 0etode 0ock. Alasanna adalah
karena e$apotranspirasi ini mem"erikan nilai ang "esar untuk terjadina
de"it dari suatu daerah pengaliran sungai. Q$apotranspirasi diartikan se"agai
kehilangan air dari lahan dan permukaan air dari suatu daerah pengaliran
sungai aki"at kom"inasi proses e$aporasi dan transpirasi. Q$apotranspirasi
potensial dan e$apotranspirasi aktual diuraikan di "a#ah ini.
A. E+ap-"ranspirasi P-"ensia!
Q$apotranspirasi potensial adalah e$apotranspirasi ang mungkin terjadi pada
kondisi air ang tersedia "erle"ihan. aktor penting ang mempengaruhi
e$apotranspirasi potensial adalah tersediana air ang cukup "anak. !ika
jumlah air selalu tersedia secara "erle"ihan dari ang diperlukan oleh
tanaman selama proses transpirasi, maka jumlah air ang ditranspirasikan
akan relati le"ih "esar di"andingkan apa"ila tersediana air di "a#ah
keperluan. Be"erapa rumus empiris untuk menghitung e$apotranspirasi
potensial adalah* rumus empiris dari Thornth#aite, Blane-5riddle, Penman
dan Turc-ang"ein-undt. &ari rumus-rumus empiris di atas, 0etode 0ockmenggunakan rumus empiris dari Penman. Rumus empiris Penman
memperhitungkan "anak data klimatologi aitu temperatur, radiasi matahari,
kelem"a"an, dan kecepatan angin sehingga hasilna relati le"ih akurat.
Perhitungan e$aporasi potensial Penman didasarkan pada keadaan "ah#a
agar terjadi e$aporasi diperlukan panas.
0enurut Penman "esarna e$apotranspirasi potensial diormulasikan
se"agai "erikut *
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-48
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
49/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
0,$
0,$7A
++
=
dengan *
? F energy budget ,
F R (1-r) (3,1; G 3,22 ) - B (3,2< C 3,39 d e ) (3,13 G 3,9 )
& F panas ang diperlukan untuk e$apotranspirasi, dan
F 3,2 (ea C ed) (k G 3,31#)
A F slope $apour pressure cur$e pada temperatur rata-rata, dalam
mm?g%o.
B F radiasi "enda hitam pada temperatur rata-rata, dalam
mm?O%hari.ea F tekanan uap air jenuh (saturated $apour pressure) pada
temperatur rata- rata (mm?g).
Besarna A, B dan ea tergantung pada temperatur rata-rata. ?u"ungan
temperatur rata-rata dengan parameter e$apotranspirasi ini dita"elkan
pada Ta%e! 3.8
Ta%e! 3.8 ?u"ungan Temperatur Rata-rata $s Parameter Q$apotranspirasi A, B dan
ea
T"m"a(%
(0C)
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
A
(mm7g10)0.30 0.3$ 0.345
0.3$
0.4 0.5 0.903 0.9 0.9 0.4$4 0.6 .03
B
(mm7$81hari)$.90 $.60 3.30 3.0 .40 .50 .60 5.0 5.40 9.$0 9.0 .0
"a
(mm7g)4.05 6.$ 0.50 $.00 3.90 5.50 .50 6.40 $$.0 $5.$0 $4.30 3.40
Sumber: Sudirman (22!"
R F radiasi matahari, dalam mm%hari.
Besarna tergantung letak lintang. Besarna radiasi matahari ini
"eru"ah-u"ah menurut "ulan, seperti Ta%e! 3.9 "erikut ini.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-49
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
50/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Tab"+ 3.9 2ilai @adiasi Matahari Pada Permukaan 7oriEontal uar tmos>r
(mm1hari)
B%+a# a# P"b Ma A M"' %# %+ A$% " O( N) D"/50 ? 3. .5 5.0 5.0 .5 . .$ .9 .6 .9 3.6 3. .36
00 .5 5.0 5.$ . 3.6 3. 3.5 .$ .6 5.0 .9 .3 .5
50 & 5.$ 5. 5.$ .3 3.$ $.5 $. 3.9 . 5.$ 5.$ 5. .33
00 & 5.4 5. 5. 3.4 $. .9 .6 3.0 . 5.3 5. 5.4 .$
Sumber: Sudirman (22!"
r F koeisien releksi, aitu per"andingan antara radiasi
elektromagnetik (dalam sem"arang rentang nilai panjang
gelom"ang ang ditentukan) ang dipantulkan oleh suatu "enda
dengan jumlah radiasi ang terjadi, dan dinatakan dalam
persentasi.
00%ter/adiyangradiasi /umlah
ndipantulkayangnetikelektromag radiasir =
Koeisien Releksi sangat "erpengaruh pada e$apotranspirasi. Ta%e!
3.1= adalah nilai koeisien releksi ang digunakan dalam 0etode 0ock.
Tab"+ 3.10 "oe>sien @eFeksi, r
N). P"m%aa#K)"/'"# R""/'
@ata-rata permukaan bumi 0
$ Cairan sal/u yang /atuh diakhir musim G masih 0 G 45
3 &pesies tumbuhan padang pasir dengan daun 30 G 0
@umput, tinggi dan kering 3 G 33
5 Permukaan padang pasir $ G $4
9 +umbuhan hi/au yang membayangi seluruh
$ G $ +umbuhan muda yang membayangi sebagian
5 G $
4 7utan musiman 5 G $0
6 7utan yang menghasilkan buah 0 G 5
0 +anah gundul kering $ G 9
+anah gundul lembab 0 G $
$ +anah gundul basah 4 G 0
3 Pasir, basah G kering 6 G 4
ir bersih, ele'asi matahari 50 5
5 ir bersih, ele'asi matahari $00
Sumber: Sudirman (22!"
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-50
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
51/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
& = rata-rata persentasi penyinaran matahari bulanan, dalam
persen ().
ed = tekanan uap air sebenarnya (a*tual 'apour pressure),dalam mm7g.
= ea % h.
h = kelembaban relati! rata-rata bulanan, dalam persen ().
k = koe>sien kekasaran permukaan e'aporasi (e'aporating
sur!a*e).
?ntuk permukaan air nilai k = 0,50 dan permukaan 'egetasi
nilai
k = ,0.
H = ke*epatan angin rata-rata bulanan, dalam mile1hari.
&ubstitusi persamaan-persamaan di atas menghasilkan :
( ) ( ) ( ) ( ) ({0,$
0,0kdeae0,350,$ 0,6&0,de0,06$-0,5B0,55&0,4r@A
+
+−++−+−=
dalam bentuk lain :
( )( )
( )( )
(0,$
ae 0,35 %0,$ 0,6&0, 0,$
de0,06$0,59B r@
0,$
0,55&0,4A
+
−++
+
−−−
++
=
/ika:
( )0,$
0,55&0,4&)!(+, +
+==
0,$
de0,06$0,59Bh)!(+,$ +
−==
0,$
deae 0,35%0,$h)!(+,3 +
−==
maka *Q F 1 H R(1 - r) - H (3,1 G 3,9) G H (k G 3,31#)
dan jika*
Q1 F 1 H R(1 - r)
Q F H (3,1 G 3,9)
Q F H (k G 3,31#)
maka "entuk ang sederhana dari persamaan e$apotranspirasi
potensial menurut Penman adalah *
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-51
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
52/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Q F Q1 - Q G Q
ormulasi inilah ang dipakai dalam 0etode 0ock untuk menghitung
"esarna e$apotranspirasi potensial dari data-data klimatologi ang
lengkap (temperatur, lama peninaran matahari, kelem"a"an relati,
dan kecepatan angin). Besarna e$apotrans-pirasi potensial ini
dinatakan dalam mm%hari. 'ntuk menghitung "esarna e$apotrans-
pirasi potensial dalam 1 "ulan maka kalikan dengan jumlah hari dalam
"ulan itu.
B. E+ap-"ranspirasi A#"ua!
!ika dalam e$apotranspirasi potensial air ang tersedia dari ang diperlukan
oleh tanaman selama proses transpirasi "erle"ihan, maka dalame$apotranspirasi aktual ini jumlah air tidak "erle"ihan atau ter"atas. !adi
e$apotranspirasi aktual adalah e$apotranspirasi ang terjadi pada kondisi air
ang tersedia ter"atas. Q$apotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi
permukaan luar ang tidak tertutupi tum"uhan hijau &e(posed surface' pada
musim kemarau. Besarna e(posed surface (m) untuk tiap daerah "er"eda-
"eda. .!. 0ock mengklasiikasikan menjadi tiga daerah dengan masing-
masing nilai e(posed surface ditampilkan pada Ta%e! 3.11
Ta%e! 3.11 QHposed urace, m
2o. m aerah
0 7utan primer, sekunder
$ 0 G 0 aerah tererosi
3 30 G 50 aerah ladang pertanian
Sumber: Sudirman (22!"
elain e(posed surface e$apotranspirasi aktual juga dipengaruhi oleh jumlah
hari hujan (n) dalam "ulan ang "ersangkutan.
0enurut 0ock rasio antara selisih e$apotranspirasi potensial dan
e$apotranspirasi aktual dengan e$apotranspirasi potensial dipengaruhi oleh
e(posed surface (m) dan jumlah hari hujan (n), seperti ditunjukan dalam
ormulasi se"agai "erikut.
( )n4$0
m
A
IA
P
−
=
ehingga*
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-52
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
53/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
( )n4$0
m PAIA −
=
&ari ormulasi diatas dapat dianalisis "ah#a e$apotranspirasi potensial akan
sama dengan e$apotranspirasi aktual (atau Q F 3) jika*
1. Q$apotranspirasi terjadi pada hutan primer atau hutan sekunder. &imana
daerah ini memiliki harga e(posed surface (m) sama dengan nol.
. Banakna hari hujan dalam "ulan ang diamati pada daerah itu sama
dengan 1; hari.
!adi e$apotranspirasi aktual adalah e$apotranspirasi potensial ang
memperhitungkan aktor e(posed surface dan jumlah hari hujan dalam
"ulan ang "ersangkutan. ehingga e$apotranspirasi aktual adalahe$apotranspirasi ang se"enarna terjadi atau actual
evapotranspiration, dihitung se"agai "erikut*
IAPAa*tualA −=
3.5.&.&
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
54/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
dengan,
60 F initial soil moisture storage (tampungan kelem"a"an tanah a#al),
merupakan soil moisture capacit (05) "ulan se"elumna.
PCQa F presipitasi ang telah mengalami e$apotranspirasi.
Asumsi ang dipakai oleh &r. .!. 0ock adalah air akan memenuhi 05
terle"ih dahulu se"elum #ater surplus tersedia untuk iniltrasi dan perkolasi
ang le"ih dalam atau melimpas langsung &direct run off'2 Ada dua keadaan
untuk menentukan 05, aitu*
05 F 33 mm%bulan, 3ika P 4 -a 5 62
$rtinya soil moisture storage &tampungan tanah lembab' sudah mencapai
kapasitas maksimumnya atau terlampaui sehingga air tidak disimpan dalamtanah lem"a". 6ni "erarti soil storage () sama dengan nol dan "esarna
#ater surplus sama dengan P - Qa.
05 F 05 "ulan se"elumna G (P C Qa), jika P C Qa L 3.
'ntuk keadaan ini, tampungan tanah lem"a" (soil moisture storage) "elum
mencapai kapasitas maksimum, sehingga ada air ang disimpan dalam tanah
lem"a". Besarna air ang disimpan ini adalah P C Qa. Karena air "erusaha
untuk mengisi kapasitas maksimumna, maka untuk keadaan ini tidak ada
#ater surplus ( F 3).
elanjutna ini akan mengalami iniltrasi dan melimpas di permukaan
&run off'. Besarna iniltrasi ini tergantung pada koeisien iniltrasi.
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-54
KAPA6TA KQQ0BABA7
TA7A?
J82 #2#+@
LIMPASAN PERMUKAAN 7 7 7 7 Σ
PRQ6P6TA6
QDAPOTRA7P6RA6
+ 0 M P ? 2 < 0 2
" A , A M B 0 B 0 2
+ 0 2 0 7
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
55/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Ga%ar 3.22 ater surplus merupakan presipitasi ang telah mengalamie$apotranspirasi atau limpasan ang ditam"ah iniltrasi.
Tab"+ 3.12 2ilai Soil #oisture Capacit$ ?ntuk Berbagai +ipe +anaman dan +ipe +anah
T'" Ta#ama# T'" Ta#a:;)#" Aa
,*a+am m
Soil MoistureCapacity
,*a+am mmPasir 7alus 0.50 50
Pasir 7alus dan oam 0.50 5
anau dan oam 0.9$ $5
empung dan oam 0.0 00
+anaman BerakarPendek
empung 0.$5 5
Pasir 7alus 0.5 5
Pasir 7alus dan oam .00 50
anau dan oam .00 $00
empung dan oam 0.40 $00
+anaman Berakar&edang
empung 0.50 50
Pasir 7alus .00 00Pasir 7alus dan oam .00 50
anau dan oam .$5 $50
empung dan oam .00 $50
+anaman Berakaralam
empung 0.9 $00
Pasir 7alus .50 50
Pasir 7alus dan oam .9 $50
anau dan oam .50 300
empung dan oam .00 $50
+anaman Palm
empung 0.9 $00
Pasir 7alus $.50 $50
Pasir 7alus dan oam $.00 300
anau dan oam $.00 00
empung dan oam .90 00
Mendekati 7utanlam
empung . 350
Sumber: Sudirman (22!"
3.5.&.5 Lipasan T-"a!
Air hujan ang telah mengalami e$apotranspirasi dan disimpan dalam tanah
lem"a" selanjutna akan melimpas di permukaan (surface run off ) dan
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-55
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
56/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
mengalami perkolasi. Berikutna, menurut 0ock "esarna iniltrasi adalah
#ater surplus () dikalikan dengan koeisien 6niltrasi (i), atau*
Ini!"rasi )i* >
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
57/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Gamba 3.23 Per/alanan air hu/an sampai terbentuk debit.
eperti telah dijelaskan, metode 0ock adalah metoda untuk memprediksi
de"it ang didasarkan pada #ater balance. Oleh se"a" itu, "atasan-"atasan#ater balance ini harus dipenuhi. alah satuna adalah "ah#a peru"ahan
ground#ater storage (4) selama rentang Peru"ahan ground#ater storage
(4) adalah selisih antara ground#ater storage "ulan ang ditinjau dengan
ground#ater storage "ulan se"elumna. Peru"ahan ground#ater storage ini
penting "agi ter"entukna aliran dasar sungai &base flo# , disingkat B).
&alam hal ini base flo# merupakan selisih antara iniltrasi dengan peru"ahan
ground#ater storage, dalam "entuk persamaan*
B > i GS
!ika pada suatu "ulan 4 "ernilai negati (terjadi karena 4 "ulan ang
ditinjau le"ih kecil dari "ulan se"elumna), maka base flo# akan le"ih "esar
dari nilai 6niltrasina. Karena #ater balance merupakan siklus tertutup
dengan perioda tahunan tertentu (misalna 1 tahun) maka peru"ahan
ground#ater storage (4) selama 1 tahun adalah nol. &ari persaman di atas
maka dalam 1 tahun jumlah base #aktu tahunan tertentu adalah nol, atau
(misalna untuk 1 tahun)*
flo# akan sama dengan jumlah iniltrasi. elain base flo# , komponen de"it
ang lain adalah direct run off (limpasan langsung) atau surface run off
(limpasan permukaan). impasan permukaan "erasal dari #ater surplus ang
telah mengalami iniltrasi. !adi direct run off dihitung dengan persamaan*
DR/ >
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
58/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
etelah base flo# dan direct run off komponen pem"entuk de"it ang lain
adalah storm run off , aitu limpasan langsung ke sungai ang terjadi selama
hujan deras. !torm run off ini hana beberapa persen saja dari hujan. !torm
run off hana dimasukkan ke dalam total run o, "ila presipitasi kurang dari
nilai maksimum soil moisture capacity . 0enurut 0ock storm run off
dipengaruhi oleh percentage factor , disim"olkan dengan P. Percentage factor
adalah persen hujan ang menjadi limpasan. Besarna P oleh 0ock
disarankan 2+ - 13+, namun tidak menutup kemungkinan untuk meningkat
secara tidak "eraturan hingga mencapai E,+.
&alam perhitungan de"it ini, 0ock menetapkan "ah#a *
!ika presipitasi (P) maksimum soil moisture capacit, nilai storm run o F3.
!ika P L maksimum soil moisture capacit maka storm run o adalah jumlah
curah hujan dalam satu "ulan ang "ersangkutan dikali percentage actor,
atau*
SR/ > P P
&engan demikian maka total run o (TRO) ang merupakan komponen-
komponen pem"entuk de"it sungai (stream lo#) adalah jumlah antara "ase
lo#, direct run o dan storm run o, atau*
TR/ > B ? DR/ ? SR/
Total run o ini dinatakan dalam mm%"ulan. 0aka jika TRO ini dikalikan
dengan catchment area (luas daerah tangkapan air) dalam km dengan suatu
angka kon$ersi tertentu akan didapatkan "esaran de"it dalam m%det.
3.5.&.6 Parae"er M-#
ecara umum, parameter-parameter ang akan dijelaskan ini mempengaruhi
"esarna e$apotranspirasi, 6niltrasi, ground#ater storage dan storm run off .
K-eisien re!e#si )r* aitu per"andingan antara jumlah radiasi matahari
ang dipantulkan oleh suatu permukaan dengan jumlah radiasi ang terjadi,
ang dinatakan dalam persen. Koeisien releksi ini "er"eda-"eda untuk tiap
permukaan "umi. 0enurut 0ock, rata-rata permukaan "umi mempunai
harga koeisien releksi se"esar I3+. 0ock telah mengklasiikasikan tiap
permukaan "umi dengan nilai koeisien releksina masing-masing. Koeisien
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-58
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
59/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
releksi untuk masing-masing permukaan "umi seperti telah dita"elkan dalam
Ta%e! 3.13.
Ep-se$ surface )m* aitu asumsi proporsi permukaan luar ang tidak
tertutupi tum"uhan hijau pada musim kering dan dinatakan dalam persen.
Besarna harga m ini, tergantung daerah ang diamati. 0ock
mengklasiikasikan menjadi tiga "agian daerah, aitu hutan primer atau
sekunder, daerah tererosi dan daerah ladang pertanian. Besarna harga
e(posed surface ini "erkisar antara 3+ sampai 23+ dan sama untuk tiap
"ulan. ?arga m untuk ketiga klasiikasi daerah ini telah dita"elkan dalam
Ta%e! 3.11di atas.
Tab"+ 3.13 "oe>sien @eFeksi (2ilai lbedo ), r
N) P"m%aa# K)"/'"# R""/'
@ata-rata permukaan bumi 0
$ Cairan sal/u yang /atuh diakhir musim G masih 0 G 45
3 &pesies tumbuhan padang pasir dengan daun 30 G 0
@umput, tinggi dan kering 3 G 33
5 Permukaan padang pasir $ G $4
9 +umbuhan hi/au yang membayangi seluruh tanah $ G $
+umbuhan muda yang membayangi sebagian
5 G $
4 7utan musiman 5 G $0
6 7utan yang menghasilkan buah 0 G 5
0 +anah gundul kering $ G 9
+anah gundul lembab 0 G $
$ +anah gundul basah 4 G 0
3 Pasir, basah G kering 6 G 4
ir bersih, ele'asi matahari 50 5
5 ir bersih, ele'asi matahari $00
3.5.&.7 Da"a Ka!i%rasi
PT. PURNATAMA KINDOTEKNIK III-59
-
8/17/2019 metodologi bendung karet
60/102
LAPORAN PENDAHULUAN Perencanaan Detail Bendung Karet Jamblang Kabupaten Cirebon
Kali"rasi terhadap parameter 0ock ang digunakan perlu dilakukan agar hasil
perhitungan de"it dengan metoda ini dapat me#akili kondisi aktual seperti di
lapangan (di"andingkan dengan de"it hasil sur$ei hidrometri).
&alam perhitungan de"it limpasan dengan menggunakan metode 0ock
terse"ut, akan digunakan data de"it hasil sur$ei hidrometri untuk kali"rasi
ang dilakukan pada "e"erapa sungai di #ilaah kajian.
3.5.&.8 Kuan"ii#asi P-"ensi Air Peru#aan
A. Ju!a Sungai
angkah kuantiikasi air permukaan adalah melacak &A dan menghitung luas
catchment area pada peta hasil sur$ei topograi. Penelusuran didasarkan pada
muara aliran di sepanjang garis pantai. &ari sekitar sungai dan alur ang
terdapat di #ilaah kajian, tidak semua akan dihitung "esar de"it sintetikna.
&ilakukan pemilihan dan pemilahan terhadap sungai-sungai ang dianggap
mempunai potensi dimanaatkan se"agai sum"er air "aku, ditinjau dari
aspek kuantitasna.
B. Ti"i# Peri"ungan
Besar ketersediaan air "aku di sungai dihitung "erdasarkan curah hujan
di &A (hujan "ulanan), luas &A dan koeisien pengaliran. &engan
demikian ketersediaan air "aku adalah "esar de"it di suatu titik
pengeluaran (outlet ) pada suatu #aktu tertentu. &e"it ang dihitung
adalah de"it pada tiap