metode penelitian eksperimen (sugiyono)

14
TUGAS KELOMPOK METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DISUSUN OLEH: KELOMPOK III ARIFIANTO ANTO HENDRI AGUSTINA VERAWATI RIA ANGGRAINI PGSD S-1

Upload: muchlas-yulianto

Post on 26-Nov-2015

699 views

Category:

Documents


152 download

DESCRIPTION

icas

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

TUGAS KELOMPOK

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

ARIFIANTO

ANTO HENDRI

AGUSTINA VERAWATI

RIA ANGGRAINI

PGSD S-1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

MUARA BULIAN

2009

Page 2: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

a. Pengertian

Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaru perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika penelitian-penelitian dapat

menggunakan desain eksperimen karna variabel-variabel dapat di pilih dan

variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara

tepat, adapun cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap

muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di

ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga pengaruh-

pengaruh variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam penelitian

social khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian

akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar yang

berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh

metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran

matematika.

b. Beberapa bentuk desain eksperimen

Macam-Macam Design Eksperimen

Pre-Eksperimental

True- Eksperimental

Factorial Experimental

Quasi Experimental

One-shot Case Studi

One Group Petest-Posttest

Intec-Group Comparison

Posttest Only Control Design

Prettest- Control Group Design

Time- series Design

Nonequivalet Ctroup Design

Page 3: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

1. Pre- Experimental Designs (Nondesigns)

Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre- Experimental Designs

(nondesigns) ada beberapa macam yaitu:

a. One-Shot Cose Study

Paradikma dalam penelitian eksperimen model ini dapa di

gambarkan sebagai berikut:

X= Treatment yang diberikan

(variabel independen)

O= Observasi

(Variabel dependen)

Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu

kelompok diberi trikmen atau perlakuan dan selanjutnya di

observasi hasilnya.

b. One- Group Pretest-Posttest Design

Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada

paradikma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan

sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan.

O1= nilai pretest (sebelum diberi

diklat)

O2 = nilai posttest( setelah diberi

diklat)

Pengaruh diklat terhadap prestasi

kerja pegawai = (O2- O1)

c. Intact-Group Comparison

X O

O1 X O2

Page 4: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi

dibagi 2 yaitu setengah kelompok eksperimen dan setengah

kelompok untuk kontrol

O1= Hasil pengukuran setengah

kelompok yang diberi

perlakuan

O2= Hasil pengukuran setengah

kelompok yang tidak di beri

perlakuan

Pengaruh perlakuan = O1 – O2

2. Tru-Experimental design

Dikemukakan 2 bentuk yaitu:

a. Pottest-Only Control Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

di pilih secara randum (R). Kelompok pertama diberi perlakuan

(X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di beri

perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang di

beri (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang

sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,

pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

maka perlakuan yang di berikan berpengaruh secara signifikan.

b. Pretest-posttest control group design

Terdapat dua kelompok yang di pilih secara randum, kemudian

di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

X O1

O2

R X O2

R O4

R O1 X O2

R O3 O4

Page 5: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak

berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 –

O1) – (O4 – O3)

3. Factorial Design

Merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan

memperlihatkan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan ( variabel independen) terhadap hasil

(variabel dependen). Paradigma design faktorial dapat digambarkan

seperti berikut:

Semua kelompok di pilih secara randum, kemudian masing-masing

diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila setiap

keompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7

4. Quasi Experimental Design

Merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit

dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Dua bentuk eksperimen ini yaitu:

a. Time series design

Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi

perlakuan kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud

untuk mengetahui keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri

perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilanya

berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan konsisten.

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Page 6: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang

baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah=

(O5 + O6 + O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).

Dibawah ini merupakan grafik berbagai kemungkinan hasil penelitian

yang menggunakan desain time series

b. Nonequivalent control group design

Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain,

hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol

tidak dipilih secara random.

POPULASI DAN SAMPEL

A. PopulasiAdalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya.

B. Sampel

Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili).

C. Teknik Samping

Merupakan teknik pengambilan sampel, teknik sampling pada dasarnya

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probablility sampling dan

O1 X O2

O3 O4

Page 7: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

nonprobabbility sampling.

Gambar: Macam-macam Teknik Sampling

1. Probability Sampling

Merupakan pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

a. Simple Random Sampling.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu.

Gambar: teknik simple Random Sampling

Simple random samplingproportionate stratified random samplingdisproportionate stratified random samplingArea (cluster) sampling (sampling menurut daerah)

TeknikSampling

Non probability sampling

sampling sistematissampling kuotasampling incidentalpurposive samplingsampling jenuhsnowball sampling

Probability sampling

Sample

Yang

representatif

Diambil secara

random

Populasi

homogen/

relative

homogen

Page 8: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

b. Proportionate Stratified random Sampling

Digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen

dan berstrata secara proporsional.

c. Disproortionate Stratified Random Sampling

Digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata

tetapi kurang proporsional.

d. Cluster sampling (Area Samling)

2. Nonprobabbility sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel.

a. Sampling Sistematis

Merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota

populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang

terdiri dari 100 orang.

Gambar. Sampling sistematis No populasi kelipatan tiga yang diambil (3, 6,

9 dan seterusnya)

POPULASI

1 11 21 312 12 22 323 13 23 334 14 24 345 15 25 356 16 26 367 17 27 378 18 28 389 19 29 3910 20 30 40

SAMPEL

3 246 279 30

12 3315 3618 39

21

Diambil secara sistematis

Page 9: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

b. Samling kuota

Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai

ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling insidental

Adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai

sumber data.

d. Sampling purposive

Adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggopta populasi digunakan

sebagai sampel

f. Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar.

D. Menetukan ukuran sampel

Cara menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan didasarkan

atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal, bila tidak normal maka cara

tersebut tidak perlu dipakai.

E. Contoh menentukan ukuran sampel

Misalnya:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500

2. bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya:pria-wanita, pegawai negeri-

swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

30.

Page 10: Metode Penelitian Eksperimen (SUGIYONO)

3. bila dalam pelitian akan melakukan analisis dengan multivarite (korelasi

atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10

kali dari jumlah variabel yang diteliti

4. untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel

masing-masing antara 10 s/d 20

F. Cara Mengambil anggota sampel

Pengambilan sampel secara randum/acak dapat dilakukan dengan bilangan

random, komputer, maupun dengan undian. Jika teknik pengambilan sampel

adalah random, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai

dengan jumlah anggota populasi.