metode penelitian

6
METODE PENELITIAN A. FASE GERAK Ambil KH 2 PO 4 0,01 M sebanyak 420 ml Tambahkan metanol sebanyak 20 ml Tambahkan asetonitril sebanyak 30 ml Tambahkan isopropil alkohol sebanyak 30 ml Saring dengan membran whatman filter PTFE 0,2 μm Sonikasi eelama 30 menit Ambil KH 2 PO 4 0,01 M sebanyak 420 ml. Kemudian tambahkan metanol, asetonitril, dan isopropil alkohol. Masing-masing sebanyak 20 ml, 30 ml dan 30 ml. Saring dengan membran filter whatman 0,2 μm dan sonikasi selama 30 menit. B. LARUTAN STANDART/LARUTAN INDUK Timbang 125 mg Parasetamol dan 12,5 mg kofein secara seksama Larutkan masing-masing bahan dengan pelarut sebanyak 20 ml Masukkan dalam labu takar 50 ml

Upload: indrayansah-siahaan

Post on 08-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. FASE GERAK

Ambil KH2PO4 0,01 M sebanyak 420 ml

Tambahkan metanol sebanyak 20 ml

Tambahkan asetonitril sebanyak 30 ml

Tambahkan isopropil alkohol sebanyak 30 ml

Saring dengan membran whatman filter PTFE 0,2 μm

Sonikasi eelama 30 menit

Ambil KH2PO4 0,01 M sebanyak 420 ml. Kemudian tambahkan metanol,

asetonitril, dan isopropil alkohol. Masing-masing sebanyak 20 ml, 30 ml dan 30 ml.

Saring dengan membran filter whatman 0,2 μm dan sonikasi selama 30 menit.

B. LARUTAN STANDART/LARUTAN INDUK

Timbang 125 mg Parasetamol dan 12,5 mg kofein secara seksama

Larutkan masing-masing bahan dengan pelarut sebanyak 20 ml

Masukkan dalam labu takar 50 ml

Sonikasi selama 15 menit

Ad-kan hingga garis tanda labu takar

Saring dan filtrat sebagai larutan induk

Timbang parasetamol dan kofein masing-masing sebanyak 125 mg dan 12,5

mg secara seksama. Larutkan masing-masing bahan dengan pelarut sebanyak 20 ml.

Page 2: METODE PENELITIAN

Kemudian masukkan ke dalam labu takar 50 ml dan sonikasi selama 15 menit. Ad-

kan hingga garis tanda labu takar kemudian saring.

Konsentrasi parasetamol = 125mg50ml

x 1000 = 2500 ppm

Konsentrasi kofein = 12,5mg50ml

x 1000 = 250 ppm

C. KURVA KALIBRASI STANDART (CAMPURAN PARASETAMOL DAN

KAFEIN)/LARUTAN BAKU

PARASETAMOL

Larutan induk (2500 ppm)

Masukkan dalam labu takar 10 ml

Tambahkan pelarut ad 10 ml dan kocok

Saring dengan membran filter 0,2 μm

Sonikasi selama 20 menit

Injeksikan ke sistem HPLC dengan volume 10 μl dengan panjang gelombang 215 nm

KAFEIN

Larutan induk (250 ppm)

Masukkan dalam labu takar 10 ml

Tambahkan pelarut ad 10 ml dan kocok

Pipet 0,4 ml

Pipet 0,8 ml

Pipet 1,2 ml

Pipet 1,6 ml

Pipet 2 ml

Pipet 0,4 ml

Pipet 0,8 ml

Pipet 1,2 ml

Pipet 1,6 ml

Pipet 2 ml

Page 3: METODE PENELITIAN

Saring dengan membran filter 0,2 μm

Sonikasi selama 20 menit

Injeksikan ke sistem HPLC dengan volume 10 μl dengan panjang gelombang 215 nm

Larutan induk dari parasetamol dan kofein masing-msing di pipet sebanyak

0,4 ml; 0,8 ml; 1,2 ml; 1,6 ml; dan 2 ml. Masukkan ke dalam labu takar 10 ml dan

adkan dengan pelarut. Kocok dan saring dengan membran filter 0,2 μm. Kemudian

sonikasi selama 20 menit dan injeksikan ke sistem HPLC dengan volume 10 μl

dengan panjang gelombang 215 nm.

Konsentrasi baku parasetamol Konsentrasi baku kofein

0,4ml10ml

x 2500 = 100 ppm0,4ml10ml

x 250 = 10 ppm

0,8ml10ml

x 2500 = 200 ppm0,8ml10ml

x 250 = 20 ppm

1,2ml10ml

x 2500 = 300 ppm1,2ml10ml

x 250 = 30 ppm

1,6ml10ml

x 2500 = 400 ppm1,6ml10ml

x 250 = 40 ppm

2ml10ml

x 2500 = 500 ppm2ml

10ml x 250 = 50 ppm

D. SAMPEL

Timbang sebanyak 20 tablet dan gerus

Timbang serbuk sebanyak 125 mg

Larutkkan dengan pelarut sebanyak 15 ml

Masukkan ke dalam labu takar 25 ml

Sonikasi selama 30 menit

Page 4: METODE PENELITIAN

Ad-kan hingga garis tanda

Kocok dan saring (buang 5 ml filtrat pertama)

Pipet 1 ml

Masukkan dalam labu takar 10 ml

Ad-kan dengan pelarut hingga garis tanda

Saring dengan membran filter 0,2 μm

Sonikasi selama 20 menit

Injeksikan sebanyak 10 μl ke sistem HPLC dengan panjang gelombang 215 nm

Hitung kadar

Ambil 20 tablet dan gerus. Timbang sebanyak 125 mg serbuk dan larutkan

serbuk dengan pelarut sebanyak 10 ml. Masukkan dalam labu takar 25 ml dan

sonikasi selama 30 menit. Ad-kan hingga garis tanda, lalu kocok dan saring. Buang

filtrat pertama sebanyak 5 ml. Pipet sebanyak 1 ml kemudian masukkan ke dalam

labu takar 10 ml. Ad-kan dengan pelarut hingga garis tanda. Saring dengan membran

filter 0,2 μm dan sonikasi selama 20 menit. Injeksikan sebanyak 10 μl ke dalam

HPLC dengan panjang gelombang 215 nm. Hitung kadarnya.

Konsentrasi sampel = 125mg25ml

x 1000 = 5000 ppm

Di pipet 1 ml = 1ml

10ml x 5000 = 500 ppm

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis penetapan kadar parasetamol dan kofein dilakukan secara simultan dengan

menggunakan HPLC dengan fase gerak KH2PO4 0,01 M – meyanol – asetonitril – isopropil

alkohol (420 : 20 : 30 : 30) dan panjang gelombang 215 nm dan kolom C8. Pada penelitian ini

Page 5: METODE PENELITIAN

menggunakan fase diam kolom C18. Hasil penelitian ini membandingkan antara kolom C8

dengan kolom C18. Diperoleh hasil yang berbeda pada sampel yaitu pada kolom C18 waktu

retensinya lebih cepat dibandingkan dengan kolom C8. Hal ini membuktikan bahwa interaksi

parasetamol dan kofein pada kolom C18 lebih lemah dibandingkan dengan kolom C8.