metode paho

22
Metode PAHO-CENDES Metode PAHO-CENDES dikembangkan oleh Pan American Health Organization – Center for Development Studies. Rumus metode tersebut adalah : Priority = Magnitude x Importancy x Vulnerability Cost Magnitude (M) : besarnya masalah Importancy (I) : pentingnya masalah Vulnerability (V) : kerentanannya terhadap cara inervensi Cost (C) : besarnya biaya. Magnitude terdiri dari : Severity (S) : berat ringannya masalah tersebut terhadap masalah kesehatan pada umumnya (semakin berat, nilai semakin tinggi). Rate of Increase (RI) : berat ringannya hambatan jika masalah tersebut tidak segera ditangani (semakin berat hambatan, nilai semakin tinggi). Public Concern (Pco) : banyak sedikitnya masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat (semakin menjadi perhatian, nilai semakin tinggi)

Upload: atik-azmi

Post on 30-Nov-2015

160 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paho

TRANSCRIPT

Page 1: Metode PAHO

Metode PAHO-CENDES

Metode PAHO-CENDES dikembangkan oleh Pan American Health Organization – Center for

Development Studies. Rumus metode tersebut adalah :

Priority =Magnitude x Importancy x Vulnerability

Cost

Magnitude (M)    :     besarnya masalah

Importancy (I)   :     pentingnya masalah

Vulnerability (V)  :     kerentanannya terhadap cara inervensi

Cost (C)            :     besarnya biaya.

Magnitude terdiri dari :

Severity (S)                    :     berat ringannya masalah tersebut terhadap masalah kesehatan pada

umumnya (semakin berat, nilai semakin tinggi).

Rate of Increase (RI)       :     berat ringannya hambatan jika masalah tersebut tidak segera ditangani

(semakin berat hambatan, nilai semakin tinggi).

Public Concern (Pco)        :     banyak sedikitnya masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat

(semakin menjadi perhatian, nilai semakin tinggi)

Political Climate (PC)        :     banyak sedikitnya perhatian politik terhadap masalah tersebut

(semakin menjadi perhatian politik, nilai semakin tinggi)

Social Benefit (SB)           :     banyak sedikitnya masalah tersebut memberikan manfaat sosial jika

ditangani (semakin banyak memberi manfaat sosial, nilai semakin tinggi)

Page 2: Metode PAHO

Contoh Tabel :

NOMASALA

H

IM V C Nilai

S RI PCo PCl SB

1 Masalah 13 3 5 1 3

5 3 1 453

2 Masalah 23 3 1 3 1

1 5 1 112

2 Masalah 21 3 3 5 3

5 5 3 253

PROMOSI KESEHATAN DALAM TEORI

Promosi kesehatan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu health promotion.

Sesungguhnya, penerjemahan kata health promotion atau tepatnya promotion of health

kedalam bahasa Indonesia pertama kali dilakukan ketika para ahli kesehatan masyarakat di

Indonesia menerjemahkan lima tingkatan pencegahan (five levels of prepention) dari

H.R.Leavell dan E. G. Clark dalam buku preventive medicine for the doctor in his

community. Menurut leavell dan clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat,

terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap penyakit, yaitu : 1.promotion of healt 2.specifik

protection 3.early diagnosis and prompt treatment 4.limitation of disability dan

5.rehablitation.      

Tingkat pencegahan yang pertama,yaitu promotion of healt oleh para ahli kesehatan

masyarakat di Indonesia di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan,bukan promosi

kesehatan.mengapa demikian? Tidak lain karena makna yang terkangdung dlam istilah

promotion of healt disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang,yaitu melalui asupan gizi

seimbang,olahraga teratur,dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat,tidak terserang

penyakit.

Page 3: Metode PAHO

Namun demikian,bukan berarti bahwa peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya

dengan promosi kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tengtan promotion of

health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dll,peningkatan kesehatan juga

dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education)kepada

individu dan masyarakat.

Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai

promosi kesehatan :

“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and

improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being,

an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to

change or cope with the environment “. (Ottawa Charter,1986).

Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses

untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,

dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,

kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial

budaya dan sebagainya). Dalam konferensi ini ,health promotion di maknai sebagai perluasan

dari healt education atau pendidikan kesehatan.

B.      PENCEGAHAN PENYAKIT (USAHA PREVENTIF)

Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan, dapat dibagi dalma 3 golongan, yaitu :

1.      Usaha pencegahan (usaha preventif)

2.      Usaha pengobatan (usaha kuratif)

3.      Usaha rehabilitasi

Dari ketiga jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama,

karena dengfan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memrlukan

biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi. Dapat

kita mengerti bahwa mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik

serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah

patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

C.      TINGKAT-TINGKAT USAHA PENCEGAHAN

Page 4: Metode PAHO

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his

Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan

pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.

Usaha-usaha pencegahan itu adalah :

·         Masa sebelum sakit

                                                         1.      Mempertinggi nilai kesehatan (health promotion)

                                                         2.      Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit ( spesific

protection)

·         Pada masa sakit

                                                         3.      mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingakt awal, serta

mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt treatment)

                                                         4.      Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan

kemampuan bekerja yang diakibatkan suatu penyakit (disibility limitation)

                                                         5.      Rehabilitasi (rehabilitation)

1.       MEMPERTINGGI NILAI KESEHATAN (HEALTH PROMOTION)

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.

Beberapa usaha diantaranya :

·         Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.

·         Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang

baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.

·         Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

·         Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik

2.       MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP SUATU PENYAKIT

(SPECIFIC PROTECTION)

Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit

tertentu.  Beberapa usaha diantaranya adalah :

·         Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu

·         Isolasi penderita mpenyakit menular

·         Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja

Page 5: Metode PAHO

3.      MENGENAL DAN MENGETAHUI JENIS PENYAKIT PADA TINGKAT AWAL

SERTA MENGADAKAN PENGOBATAN YANG TEPAT DAN SEGERA (early diagnosis

and prompt treatment)

Tujuan utama dari usaha ini adalah :

a.      Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari seytiap jenis penyakit sehingga

tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera

b.      Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular

c.       Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit

Beberapa usaha diantaranya :

·         Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan misalnya pemeriksaan

darah, rontgen, paru-paru dsb, serta memberikan pengobatan

·         Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact

person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat diberikan segera pengobatan dan

tindakan-tindakan yang lain misalnya isolasi, desinfeksi, dsb.

·         Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit

pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa

berhasil atau tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat

serta keahlian tenaga kesehatnnya, melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu

diberikan. Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan usaha penyembuhan menjadi lebih

sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma)

yang terlambat.  Kemungkinan kecacatan terjadi lebih besar penderitaan si sakit menjadi

lebih lama, biaya untuk pengobatan dan perawatan menjadi lebih besar.

4.      PEMBATASAN KECACATAN DAN BERUSAHA UNTUK MENGHILANGKAN

GANGGUAN KEMAPUAN BEKERJA YANG DIAKIBATKAN SUATU PENYAKIT

(disibility limitation)

Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan

perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi

kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat  (dibatasi), fungsi

dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.

5.       REHABILITASI  (REHABILITATION)

Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam

masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk

Page 6: Metode PAHO

dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Rehabilitasi ini

terdiri atas :

a.      Rehabilitasi fisik

Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya. Misalnya, seorang

yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah

yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki yang

sesungguhnya.

b.      Rehabilitasi mental

Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social

secara memuaskan .seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badania muncul pula

kelainan-kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan

bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam masyarakat.

c.       Rehabilitasi social vokasional

Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan

kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.

d.      Rehabilitasi aesthetis

Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun

kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya:

misalnya penggunaan mata palsu.

Usaha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat, memerlukan bantuan

dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami

keandaan mereka (fisik mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam

proses penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam keadan yang sekarang ini.

Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila

yang berdasarkan unsure kemanusian dan keadailan social. Mereka yang direhabilitasi ini

memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat, bukan hanya berdasarkan belas kasian

semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak asasinya sebagai manusia.

Page 7: Metode PAHO

Upaya Promotif Dan Preventif Menurut Leavel Dan Clark

Tingkat-tingkat usaha pencegahan

Leavell dan clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the doctor in his community”

membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa

sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah :

A. Masa sebelum sakit

a. Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)

b. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).

B. Pada masa sakit

c. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan pengobatan yang

tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).

d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan

bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation).

e. Rehabilitasi (Rehabilitation).

a. Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.

Beberapa usaha di antaranya :

-        Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.

-        Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga

yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.

-        Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

-        Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

b. Memberikan perlindungan Khusus terhadap sesuatu penyakit

Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.

Beberapa usaha di antaranya :

-        Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.

-        Isolasi penderitaan penyakit menular .

-        Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.

Page 8: Metode PAHO

c.   Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan

yang tepat dan segera.

     Tujuan utama dari usaha ini adalah :

         1)         Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit

sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.

         2)         Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.

         3)         Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.

     Beberapa usaha di antaranya :

-        Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan

darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan

-        Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah

berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita

penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu

misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.

-        Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada

tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil

atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta

keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu

diberikan.

   Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :

-        Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya

pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.

-        Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.

-        Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.

-        Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.

d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja

yang diakibatkan sesuatu penyakit.

Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha ad. C, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang

sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat.

Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah

berat (dibatasi),dan fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal

mungkin.

Page 9: Metode PAHO

e.Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam

masyarakat,sehingga dapat berfungsi laig sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk

dirinya dan masyarakat,semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.

Rehabilitasi ini terdiri atas :

1)      Rehabilitasi fisik

yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.

Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi

dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.

2)   Rehabilitasi mental

yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social

secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula

kelainan-kelainan atau gangguan mental.

Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke

dalam masyarakat.

3)   Rehabilitasi sosial vokasional

yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan

kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak

mampuannya.

4)  Rehabilitasi aesthesis

usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun

kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya :

penggunaan mata palsu.

Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan

pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan

mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses

penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang.

Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang

berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini. Mereka yang direhabilitasi ini

memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan

semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.

Usaha pencegahan dan kejadian penyakit

Page 10: Metode PAHO

Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan

yaitu :

a.      Sembuh sempurna.

b.      Sembuh dengan cacat

c.        Tidak sembuh lagi (meninggal)

yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan,

maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban

(penderitaan) untuk selama-lamanya.

Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan

berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.

Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk

memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun

perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).

Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.

Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya

penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya

Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan

berdasarkan lima tingkatan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, sebagai

berikut :

1.      Promosi kesehatan ( health promotion)

Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam peningkatan gizi,

kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga yang

baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene perorangan, rekreasi,

sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause.

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.

Beberapa usaha di antaranya :

-  Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.

-  Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga yang

baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.

-  Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

-  Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

Page 11: Metode PAHO

2.   Perlindungan khusus (specific protection)

Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus, pendidikan kesehatan

sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran

masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada

dirinya maupun anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan diperlukan

sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat umum maupun tempat kerja.

Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan

masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan

Beberapa usaha lain di antaranya :

-     Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.

-     Isolasi penderitaan penyakit menular .

-     Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.

3.   Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)

Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit,

maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-

kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat

menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatn yang layak. Oleh sebab itu

pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam tahap ini.

Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara mendeteksi dini penyakit

kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan pemeriksaan

diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi

atau kolposcopy 

Tujuan utama dari usaha ini adalah :

1)  Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga

tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.

2)  Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.

         3)  Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.

     Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :

-     Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan

darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan

Page 12: Metode PAHO

-    Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah

berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita

penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu

misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.

-    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada

tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil

atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta

keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu

diberikan.

   Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :

-     Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya

pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.

-     Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.

-     Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.

-     Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.

4. Pembatasan cacat (disability limitation)

Oleh karena kurangnyaa pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan

penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan

kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap

penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang

bersangkutan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga

diperlukan pada tahap ini.

Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi menjegah terjadinya

infertilitas.

5. Rehabilitasi (rehabilitation)

Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk

memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh karena

kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan latihan-

latihan yang dianjurkan. Disamping itu oorang yang cacat stelah sembuh dari penyakit,

kadang-kadang malu untik kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau

Page 13: Metode PAHO

menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan

kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu

pendidikan kesehatan pada  masyarakat.

Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.

Rehabilitasi ini terdiri atas :

1)   Rehabilitasi fisik

yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.

Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi

dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.

2)  Rehabilitasi mental

yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social

secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula

kelainan-kelainan atau gangguan mental.

Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke

dalam masyarakat.

3)  Rehabilitasi sosial vokasional

yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan

kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak

mampuannya.

4)  Rehabilitasi aesthesis

usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun

kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya :

penggunaan mata palsu.

Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan

pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan

mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses

penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang.

Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang

berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini. Mereka yang direhabilitasi ini

memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan

semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.

Page 14: Metode PAHO

Usaha pencegahan dan kejadian penyakit

Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan

yaitu :

a.      Sembuh sempurna.

b.      Sembuh dengan cacat

c.        Tidak sembuh lagi (meninggal)

yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan,

maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban

(penderitaan) untuk selama-lamanya.

Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan

berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.

Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk

memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun

perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).

Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.

Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya

penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya