menurut lynch di buku a theory of good city form

3
Menurut Lynch di buku A Theory of Good City Form (1981), ada beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menghadirkan kota yang ideal, yang disebut sebagai dimensi (dimensions). Dimensi tersebut yaitu: vitality, senses, fit, access, control, efficiency dan justice. Di dalam senses sendiri, mencakup tiga hal, yaitu: sense of place, sense of event/ occasion, dan sense of formal structure. Di dalam buku ini, Lynch menyatakan bahwa tidak hanya melalui kekuatan visual saja kota dianggap sebagai kota ideal, tetapi dari banyak faktor lain yang mempengaruhi, diantaranya kemampuan kota memenuhi kebutuhan dasar penghuni, ketersediaan fasilitas penghuni untuk beraktifitas dan juga rasa terhadap ruang- ruang kota yang bermakna. Sense of place sendiri adalah segala sesuatu yang kasat mata dan memiliki makna, karena berkaitan erat dengan budaya. Sedangkan sense of formal structure berkaitan erat dengan kemampuan seseorang terhadap orientasi di dalam setting kota (mental map), selain itu dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari dan budaya seseorang. Teori mengenai bagaimana bentuk kota yang baik sudah dibicarakan puluhan tahun yang lalu. “A Theory of Good City Form”, buku klasik karya Kevin Lynch (1981) menjelaskan kinerja kota yang baik melalui tiga kategori teori, yaitu teori fungsional, teori perencanaan, dan teori normatif. Teori fungsional menggambarkan tentang bagaimana sebenarnya kota dapat bekerja dengan baik. Teori kedua, yaitu teori perencanaan merujuk pada bagaimana praktek perencanaan berlangsung. Teori perencanaan yang dimaksud oleh Lynch, dalam tulisan ini dipahami sebagai teori perencanaan kota. Teori ketiga, sebagai kategori terakhir adalah teori normatif yang diaplikasikan pada bentuk kota. Kategori tersebut juga didukung oleh teori kota ideal (good city) menurut Kevin Lynch (1981), yaitu disandarkan pada beberapa kategori; vitality, sense, fit, access, control.pada memori otak manusia melalui pengalaman kebiasaan masa kecil dan pengetahuan yang pernah didapat sebelumnya. Warga kota yang memiliki sense/rasa yang sama terhadap sesu-atu, seperti budaya dan pengetahuan yang didapat karena tinggal di satu kota yang sama akan memiliki sifat yang sama tentang per-ubahan kota di masa depan. Menurut Lynch, aspek sense ini menjelaskan soal definisi tempat yang baik adalah tempat yang nyaman bagi orang itu dan budayanya yang membuat mereka sadar akan komunitas tempat tinggalnya juga masa lalunya. Kata kuncinya adalah

Upload: lala-rizqy-larasati

Post on 07-Dec-2015

740 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

urban design theory

TRANSCRIPT

Page 1: Menurut Lynch Di Buku a Theory of Good City Form

Menurut Lynch di buku A Theory of Good City Form (1981), ada beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menghadirkan kota yang ideal, yang disebut sebagai dimensi (dimensions). Dimensi tersebut yaitu: vitality, senses, fit, access, control, efficiency dan justice. Di dalam senses sendiri, mencakup tiga hal, yaitu: sense of place, sense of event/ occasion, dan sense of formal structure. Di dalam buku ini, Lynch menyatakan bahwa tidak hanya melalui kekuatan visual saja kota dianggap sebagai kota ideal, tetapi dari banyak faktor lain yang mempengaruhi, diantaranya kemampuan kota memenuhi kebutuhan dasar penghuni, ketersediaan fasilitas penghuni untuk beraktifitas dan juga rasa terhadap ruang-ruang kota yang bermakna. Sense of place sendiri adalah segala sesuatu yang kasat mata dan memiliki makna, karena berkaitan erat dengan budaya. Sedangkan sense of formal structure berkaitan erat dengan kemampuan seseorang terhadap orientasi di dalam setting kota (mental map), selain itu dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari dan budaya seseorang.

Teori mengenai bagaimana bentuk kota yang baik sudah dibicarakan puluhan tahun yang lalu. “A Theory of Good City Form”, buku klasik karya Kevin Lynch (1981) menjelaskan kinerja kota yang baik melalui tiga kategori teori, yaitu teori fungsional, teori perencanaan, dan teori normatif. Teori fungsional menggambarkan tentang bagaimana sebenarnya kota dapat bekerja dengan baik. Teori kedua, yaitu teori perencanaan merujuk pada bagaimana praktek perencanaan berlangsung. Teori perencanaan yang dimaksud oleh Lynch, dalam tulisan ini dipahami sebagai teori perencanaan kota. Teori ketiga, sebagai kategori terakhir adalah teori normatif yang diaplikasikan pada bentuk kota.

Kategori tersebut juga didukung oleh teori kota ideal (good city) menurut Kevin Lynch (1981), yaitu disandarkan pada beberapa kategori; vitality, sense, fit, access, control.pada memori otak manusia melalui pengalaman kebiasaan masa kecil dan pengetahuan yang pernah didapat sebelumnya. Warga kota yang memiliki sense/rasa yang sama terhadap sesu-atu, seperti budaya dan pengetahuan yang didapat karena tinggal di satu kota yang sama akan memiliki sifat yang sama tentang per-ubahan kota di masa depan. Menurut Lynch, aspek sense ini menjelaskan soal definisi tempat yang baik adalah tempat yang nyaman bagi orang itu dan budayanya yang membuat mereka sadar akan komunitas tempat tinggalnya juga masa lalunya. Kata kuncinya adalah komunitas dan kondisi masyarakat. Kategori yang didukung oleh teori ini adalah kategori sosial dengan persentase sebesar 14% yang ditunjukkan oleh kata kunci pendukung hubungan sosial baik, kota nyaman, dan tidak adanya kesenjangan sosial.Aspek vitality atau vitalitas meliputi aspek-aspek yang menunjang ketahanan manusia dalam kehidupan sebuah kota dan lingkungan sekitarnya. Kategori yang didukung oleh aspek ini adalah fisik kota, kualitas lingkungan, fasilitas, dan utilitas, yang merupakan kategori yang vital bagi keberlanjutan sebuah kota. Diagram 2 menunjukkan kategori fisik kota yang merupakan vitalitas sebuah kota berada diuru-tan pertama dengan persentasi sebesar 30%.

Aspek Sense berarti rasa, artinya dalam menentukan ciri kota yang baik, setiap warganya harus mengolah rasa yang terkait dengan kemampuan merinci, mengenali, meng-ingat, menggambarkan untuk kemudian diolahAspek fit. Maknanya adalah pas, atau cukup, yang merupakan tolak ukur dari kondisi nyaman dan puas bagi individu untuk bergerak. Tempat yang baik menurut aspek ini adalah tempat yang nyaman dan enak untuk digunakan para warganya. Keadaan yang berarti cukup tidak berkekurangan dan nyaman. Kategori yang dituju adalah kategori iklim dan geografis de-ngan persentase sebesar 7%.Acces berarti pencapaian; yang berarti sebuah kondisi di mana warga kota mendapatkan kemu-dahan akses di segala bidang meliputi, peker-jaan, pendidikan, transportasi, dan arus infor-masi. Pencapaian tersebut berkaitan erat dengan keterbukaan dan berarti warga kota

Page 2: Menurut Lynch Di Buku a Theory of Good City Form

dapat saling berinteraksi dengan mudah. Warga kota mampu beradaptasi dan bertoleransi satu sama lain dengan baik. Kategori yang dituju adalah kategori transportasi-aksesibilitas dengan persentase sebesar 21%. Kategori ini men-duduki peringkat kedua yang dominan karena transportasi adalah faktor penting yang meng-hubungkan aktivitas masyarakat per-kotaan. Responden merasakan sistem transportasi di kota yang dihuni saat ini masih buruk kon-disinya.

Dimensi control lebih dekat dengan makna menjaga dan menata. Control dilakukan oleh warganya dan pemerintahannya. Fungsi control sangat berkaitan erat dengan aspek vitality karena kalau aspek control dapat berjalan dengan maksimal, vitalitas sebuah kota akan maksimal pula sehingga keberlanjutan dan kelangsungan hidup para warga dari sebuah kota akan semakin baik. Kategori yang dituju adalah kategori birokrasi dan pemerintahan dengan persentase sebesar 2%.