menjadi orang tua, sahabat, dan teladan untuk anak

45
Gedung Pendopo kab . Kendal | Sabtu , 14 Maret 2015

Upload: farid-mujib

Post on 16-Jul-2015

101 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Gedung Pendopo kab. Kendal | Sabtu, 14 Maret 2015

BIODATA• Nama : H. Karim Santoso, S.Pd, M.Si

• Ttl : Musi Rawas, 25 Maret 1976

• Alamat : JL.Kalibata Utara II No.66 Rt.08/07

Pancoran - Jakarta Selatan

HP 081319266628Email : [email protected]

[email protected]

• Pendidikan : S2 Kajian Islam dan Psikologi UI

S3 Psikologi Islam UIN Jakarta

• Aktivitas : - Presiden Direktur INSAN MANDIRI Jakarta

- Trainer dan Konsultan Pendidikan

- Nara Sumber Radio, TV

• Keluarga : Isteri: Hj. Heni Lestari,S.Pd, M.Si

(Praktisi pendidikan dan penulis buku “Bunda Berikan Aku Cinta”)

• Anak : Nabiel Muhammad (11 tahun)

Anak adalah amanah Allah SWT kepada orang tua, hatinya masih bagaikantambang asli yang masih

bersih dari segalamacam corak dan warna. Ia

siap dibentuk untukdijadikan apa saja

tergantung keinginanpembentuknya.

Jika dibiasakan dan dibina untukmenjadi baik maka ia akan

menjadi baik.Kedua orangtua, guru dan pendidiknya pun

akan menuai kebaikan di duniadan akhirat. Sebaliknya bila

dibiasakan terhadapkeburukan dan diabaikan

pembinaannyalaksana binatang ternak,

maka buruklah jadinya dania pun akan merugi. Orangtua dan para

pendidiknya pun akan turutmenanggung dosanya.

( Al Ghazali dalam kitabnya"Ihya Ulumuddin )

Seorang anak yang seringmenerima panggilan

"anak nakal" dari orang tua dan gurunya, pada

panggilan pertama mungkinia

kurang memahami apamakna dari nakal tersebut.

Baginya kata tersebutsangat imajiner. Namun

dengan semakinseringnya kata tersebut

diarahkan kepadadirinya,

maka kata yang imajinertersebut lambat laun

akan menjadi kata yang lebih realistik dan dekat

dengan dirinya

Menggapai keluarga bahagia 9 hukum alam yang dapat memperkaya kehidupan keluarga

1. Prinsip I : KOMITMEN (Hukum Angsa)

2. Prinsip II : MEMUJI

(Hukum Kepiting)

3. Prinsip III : KOMUNIKASI (Hukum Ikan Paus)

4. Prinsip IV : KONSISTENSI (Hukum Kura-kura)

5. Prinsip V : DISIPLIN

(Hukum Belalai Gajah)

6. Prinsip VI : RASA AMAN (Hukum Pohon Kayu Merah)

7. Prinsip VII : TANGGUNG JAWAB (Hukum Beruang)

8. Prinsip VIII : KESADARAN (Hukum Katak)

9. Prinsip IX : KEBEBASAN (Hukum Kutu)

Prinsip I : KOMITMEN (Hukum Angsa)

”Angsa berkawan seumur hidup, meskipun ia bermigrasi ribuanmil, mereka selalu pulang karena keluarga adalah segalanya.”

Hukum angsa adalah komitmendan prioritas. Komitmen padatujuan dari sebuah pernikahan.Kita perlu mengatakan komitmentotal kita secara lebih sering danbetapa pentingnya anak-anak kitadibanding yang lainnya.

Prinsip II : MEMUJI (Hukum Kepiting)

”Secara insting kepiting akan menarik ke bawah

kepiting lainnya yang mencoba memanjat ke atas.”

Analogi hukum kepiting terhadap perilakumanusia: akan berusaha untuk menjatuhkanorang lain itu baik secara fisik, verbal, atau secaratertulis, dengan mengkritik atau melakukanpenilaian. Jadi, kita seharusnya memberi lebihbanyak perhatian terhadap perilaku positif anakdibanding dengan perilaku negatifnya.Kebanyakan insting pengasuhan kita adalahuntuk mengkritik, mengoreksi, menyalahkan,dan menghukum. Tahanlah insting untukmengoreksi, munculkan insting untuk memuji.

ن تا نة لما اض الجا ب عمي ببايت ف را بباي أنا زا نا محقا وا ن كاا اءا وا كا المرا ط را سا ت ف وا

ازحا وا نا ما ن كاا كا الكاذبا وا ن تارا نة لما ن الجا نة لما نا خلقاه ببايت ف أعلا الجا س حا

(HR. Abu Daud no. 4800 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih

Al-Jami’ no. 1464)

“Aku akan menjamin sebuah rumah di tepi surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun dia yang benar. Aku juga menjamin

rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan kedustaan walaupun dia sedang

bergurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi siapa saja yang

berakhlak baik.”

(HR. Abu Daud no. 4800 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1464)

Prinsip III : KOMUNIKASI (HUKUM IKAN PAUS)

”Nyanyian ikan paus akan mendorong satu sama lain

dalam keluarga paus, dan mereka tidak pernah mengganggu satu sama

lain.”

Komunikasi dalam kelurga berkaitan denganmendengarkan dan meringankan beban. Mendengarkan merupakan kuncikomunikasi. Tanpanya keluarga tidak akanpernah menjadi tempat berbagipembelajaran, keinginan, dan kepercayaan. Komunikasi yang positi dalam keluarga, mirip dengan pintu gerbang yang terbukayang memungkinkan nilai-nilai diajarkan, kesenangan dibagikan, dan masalahdihadapi.

Prinsip IV : KONSISTENSI (HUKUM KURA-KURA)

”Kura-kura menang karena ia tahu (dan memprioritaskan)

ke mana ia harus pergi.”

Dalam keluarga, kemantapan, konsistensi, dan ketekunan selalu menghasilkan kemenangan. Keluarga menjadikan pertandingan sebagai hal yang menyenangkan. Orang tua yang memiliki sikap seperti kura-kura (yang tahu arena pacuannya panjang), akan cenderung mengembangkan ketenangan dan kepercayaan yang membuat anak-anaknya merasa aman.

50%

30%

20%

USIA 0 – 4 TAHUN

USIA 5 – 8 TAHUN

USIA 9 TAHUN KE ATAS

Benjamin S. Bloom, dalam Stability and Change in Human Characteristic membuktikan bahwa 50% kemampuan belajarseseorang ditentukan dalam 4 tahun pertamanya. 30 % yang

lainnya dikembangkan dalam usia ke delapan. Hal-hal lain yang seseorang pelajari sepanjang hidup akan dibangun di

atas dasar tersebut.

GOLDEN AGE

HUBUNGAN OTAK KIRI – OTAK KANAN DENGAN PERKEMBANGAN USIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Menurut Tony Buzan

100%

50%

USIA0 8 12 60

Prinsip V : DISIPLIN (HUKUM BELALAI GAJAH)

”Belalai gajah mampu mengangkat balok kayu seberat 250 kg atau

mengambil seikat rumput, atau membelai lembut anaknya.”

Cinta dalam keluarga bisa lembut danmenguatkan. Cinta tanpa disiplin bisaberbahaya dan merusak. Cinta juga janganterlalu menuntut dan kaku. Dalam keluarga, marilah kita mencoba menjadi lunak danbaik terhadap satu sama lain, tapi benar-benartegas dalam hal menjaga aturan danmelakukan yang benar.

Prinsip VI : RASA AMAN(HUKUM POHON KAYU MERAH)

”Pohon kayu merah berakar pendek dan dangkal, namun

mampu bersambungan dengan akar lain di rumpunnya.”

Keluarga dengan akar hubungan yang sehatakan mampu melawan goncangan. Salingmendukung dalam keluarga, ungkapan cintayang terbuka, kedekatan emosional yang konsisten, pembelajaran moral, akanmembuat keluarga tetap berdiri tegak lurus, bahkan bila ada angin dan badai. Olehkaarena itu, dukunglah anak-anak melaluihal-hal kecil, misal: hadir saat merekabertanding, dsb.

Prinsip VII : TANGGUNG JAWAB (HUKUM BERUANG)

Hukum beruang adalah hukum tanggung jawab,

yaitu mengambil tanggung jawab penuh dan

lengkap bagi keluarga dan semua anak kita.

Memprioritaskan peran pengasuhan kitadibanding peran lainnya, dan mengajarkan anak-anak dengan keteladanan. Melarikan diri daritanggung jawab sehari-hari kepada anak-anakakan mengakibatkan hilangnya peluang merekauntuk menikmati masa kanak-kanak, kurangnyakepercayaan dan komunikasi mereka.

Prinsip VIII : KESADARAN (HUKUM KATAK)

”Katak adalah binatang yang sangat mudah beradaptasi.

Karena katak berdarah dingin, ia tidak bisa sensitif

terhadap suhu air, sehingga ia tidak menyadari bahwa

suhunya perlahan-lahan naik, bahkan ia merasa nyaman

dan mengantuk. Ia tidak sadar dan tidak waspada.”

Kesadaran adalah aset terbesar orang tua. Kurang kesadaran akan menjadikanmasalah berubah menjadi lebih besaruntuk ditangani.

AREA KOMUNIKASI

A : Area masalah pada anak / murid

B : Area masalah pada

orang tua / guru

C : Area bebas masalah /

kondisi siap belajar

Prinsip IX : KEBEBASAN (HUKUM KUTU)

”Hukum kutu adalah jangan terlalu lama menyimpan

dalam kotak atau memasang tutupnya terlalu rendah”.

Hukum kutu adalah hukum pemberdayaan dankebebasan. Kita sebagai orang tua tidak ada yang tahu potensi unik, penuh, dan individual dalamdiri anak-anak kita. Sehingga menjadi tanggungjawab kita untuk membantu setiap anakmenemukan siapa dirinya, apa yang mampu ialakukan, dan ke mana ia mengarah.

Bismillah …Ya Ilahi …

HambaMu bermunajat kepadaMudengan penghambaan yang mendalam

HambaMu bermunajat sebab tahuada yang hamba pertanggungjawabkan kelak di

hadapanMuHambaMu bermunajat sebab tahu

ada makhlukMu yang Kau titipkan pada hambaHambaMu bermunajat sebab tahu

anak-anak hamba adalah amanahMu

Ilahi, Peliharalah tangan hamba untuk selama-lamanyapabila tangan ini tidak untuk memukul amanahMusungguh mereka hadir dalam keinginan untuk tahu

bukan untuk kenakalannya

Jagalah mata hamba untuk selama-lamanyapabila dengan mata ini akan selalu membuat mereka teduh hati

amanahMu

Harumkan tutur kata hamba untuk selama-lamanyaserta jauhkan hamba dari perkataan yang setiap detik

mendamprat, membentak, bahkan memberi sumpah serapahkepada amanahMu

padahal mereka ada dengan rasa ingin diperhatikanbukan kebiadaban

Ya Ilahi …hari ini hambaMu tahu banyak cara untuk membuat bahagia amanahMu

hambaMu tahu banyak yang harus hamba lakukan sebagai orangtua pengembanamanah

Ya Ilahi …berikan kekuatan sabar pada hamba

mampu melejitkan kemampuan anak hambadengan memberi samudera kesempatan untuk kreatif

dengan kebebasan angin untuk cerdasdengan suguhkan kelapangan langit untuk sukses dunia akhirat

mampu memberi kebahagiaan dan kedamaian kepada orangtuanya selama masihhidup

menjadi pohon teduh yang menaungi kubur kedua orang tuanya dengan wewangiandoa yang tulus dari anak yang shaleh..

makhluk yang bermanfaat buat orang banyakmenjadi makhluk yang punya percaya diri

menjadi makhluk yang mampu menyelesaikan masalahmenjadi makhluk yang ber-akhlakul karimah

menjadi makhluk yang setia sampai mati memegang teguh agamanyaAmien ya robbal alamien