meningkatkan hasil belajar apresiasi puisi
TRANSCRIPT
LAPORAN PKP
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR APRESIASI PUISIDENGAN METODE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)SISWA KELAS V SD NEGERI 11 WAKORSEL
OLEH :
NAMA : LA MURUDIANIM : 820125956 SEMESTER : X (SEPULUH)POKJAR : RAHA C
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : “Meningkatkan Hasil Belajar Apresiasi Puisi Dengan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Pada Kelas V Sd Negeri 11 Wakorsel”
1. IDENTITAS MAHASISWA
NAMA MAHASISWA : LA MURUDIA
NIM : 820125956
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
UNIVERSITAS : UNIVERSITAS TERBUKA
2. NAMA LENGKAP : Dr. LA SAWALI, SPd. M.KesNIP : 197312312002121003JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
Mataindaha, 14 Juni 2014
Mengetahui : Mahasiswa
Dosen Pembimbing
Dr. LA SAWALI, SPd. M.Kes LA MURUDIANIP : 197312312002121003 NIM : 820125956
MengetahuiKepala UPBJJ Kendari
Drs. WAWAN RUSWANTO, M.SiNIP. 196307151991031006
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Mataindaha, 14 Juni 2014
Yang membuat pernyataan
LA MURUDIANIM. 820125956
KATA PENGANTAR
Dengan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajran yang berjudul : “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR APRESIASI PUISI DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KELAS V SD NEGERI 11 WAKORSEL”.
Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) S-1 PGSD Universitas Terbuka. Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak menemukan berbagai hambatan namun berkat bantuan yang penulis peroleh dari berbagai pihak maka semua hambatan dapat teratasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. La Sawali, S.Pd. M.Kes sebagai dosen pembimbing Mata Kuliah PKP yang selalu mengeluarkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan hingga selesainya laporan ini.
Selain itu, penulis juga menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Drs. Wawan Ruswanto, M.Si selaku Kepala UPBJJ Universitas
Terbuka Kendari.2. Bapak dan Ibu Pengelola UPBJJ Universitas Terbuka Kendari.3. Bapak La Puro Ahsan, S.Ag selaku pengelola Pokjar Raha UPBJJ Universitas
Terbuka .4. Bapak La Djaari, A.Ma.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 11 Wakorsel.5. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 11 Wakorsel yang telah membantu dalam
proses PKP.6. Secara khusus ucapan terima kasih kepada orang tua ayahanda Bapak La
Ngkobaru, Ibunda Ny. Wa Sania, kedua mertua saya Bapak La Zainuddin dan Ny. Wa Amna, Istri yang tercinta Zainab, anakku yang tersayang Ahmad Alfian, semua saudara kandungku, serta semua teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan serta doa dn kasih saying selama penulis melanjutkan pendidikan di FKIP Universitas Terbuka .
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii
ABSTRAK.......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
Rumusan Masalah............................................................................................... 6
Tujuan Penelitian................................................................................................ 6
Manfaat Penelitian.............................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 8
Hasil Belajar........................................................................................................ 8
Apresiasi Puisi..................................................................................................... 10
Metode Mengajar................................................................................................ 10
Metode STAD..................................................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN........................ 12
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 12
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran........................................................... 12
Faktor yang Diselidiki......................................................................................... 13
Deskripsi Persiklus.............................................................................................. 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 20
Deskripsi Persiklus.............................................................................................. 20
Pembahasan......................................................................................................... 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT............................. 29
A. Kesimpulan............................................................................................. 29B. Saran dan Tindak Lanjut......................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 30
LAMPIRAN........................................................................................................ 31
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Lembar Observasi Terhadap Guru.............................................. 17
Tabel 2. Lembar Observasi Terhadap Siswa............................................. 18
Tabel 3. Hasil Observasi Siswa Siklus I.................................................... 20
Tabel 4. Hasil Observasi Siswa Siklus II................................................... 22
Tabel 5. Hasil Observasi Siswa Siiklus III................................................ 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa
Indonesia................................................................................. 13
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas............................................ 26
Gambar 3. Diagram Perkembangan Penguasaan Konsep.......................... 28
ABSTRAK
Nama La Murudia, NIM 820125956, Pelajar Raha C yang mencakup latar
belakang pembelajaran. Tujuan apresiasi puisi adalah siswa mampu menikmati
dan memanfaatkan karya puisi untuk memperluas wawasan, memperluas budi
pekerti, meningkatkan kemampuan pengetahuan dan kemampuan berbahasa serta
siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia (BSNP, 2006:2).
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran mencakup subjek, tempat dan
waktu pembelajaran yaitu subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SD Negeri
11 Wakorsel dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki
dan 7 orang perempuan, tempat penelitian yaitu kegiatan perbaikan pembelajaran
bahasa Indonesia yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri 11 Wakorsel dan waktu
penelitian yaitu selama 3 (tiga) minggu, dari minggu ketiga bulan april 2014
sampai dengan minggu kesatu bulan Mei 2014 yaitu pada pertengahan semester II
(genap) tahun pembelajaran 2013/2014. Kesimpulannya yaitu dari hasil perbaikan
: penerapan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan model
STAD dapat meningkatkan kemampuan apresiasi puisi pada siswa kelas V SD
Negeri 11 Wakorsel.
(BSNP, 2006:2)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan pembelajaran apersepsi puisi adalah siswa mampu menikmati dan
memanfaatkan karya puisi untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti,
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, serta siswa menghargai
dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia (BSNP, 2006 : 2).
Pada pasal 7 ayat 2 dinyatakan bahwa muatan bahasa mencakup antara
lain penanaman kemahiran berbahasa dan kemampuan dalam apresiasi terhadap
karya puisi. Jika pembelajaran bahasa merupakan sarana untuk mengembangkan
penanaman kemahiran yang menyangkut penalaran, pembelajaran apresiasi serta
merupakan saran efektif, bukan kogniktif ( Boen S. Oemarjati, 2005 : 7).
Pembelajaran apresiasi puisi dapat membantu siswa dalam mengembangkan
kualitas kepribadian, antara lain ketekunan, kepandaian, pengimajinasian, dan
penciptaan. Melalui kegiatan apresiasi puisi, siswa selalu dipertemukan dengan
berbagai pengalaman terutama pengalaman batin. Misalnya pengalaman
menginterprestasikan karya sastra, pengalaman mengikuti dan menganalisis puisi,
sampai pada bagaimana siswa mengalami proses kreatif penciptaan puisi.
Kemampuan berpuisi memiliki peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini karena fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan
bahasa akan lebih hidup dan bernilai dengan puisi. Kemampuan berbahasa yang
baik dapat menentukan keberhasilan komunikasi sehingga siswa dapat beradaptasi
dan dapat bertahan dalam suatu masyarakat. Sedangkan mempelajari puisi dapat
memperluas budi pekerti, saling menghargai sesama mahluk tuhan, sehingga
hidup menjadi lebih bermakna. Dalam kurikulum yang berlaku sekarang,
kemampuan berpuisi yang diharapkan dan dicapai oleh siswa meliputi : (1)
mendengarkan karya puisi, (2) melisankan karya puisi dan berbicara karya puisi,
(3) membaca karya puisi, dan (4) menulis karya puisi ( Depdiknas, 2006 : 8 ).
Oleh karena itu kurikulum menuntut kepada guru untuk memiliki kemampuan
yang memadai dalam apresiasi puisi, sehingga ia mampu melibatkan siswanya ke
dalam pengalaman berapresiasi puisi seperti tercantu dalam kurikulum.
Selama ini dalam praktiknya pembelajarn puisi belum mendapat porsi
yang sama disbanding dengan pembelajaran bahasa. Porsi waktu dan muatan
materimanya kurang mendukung siswa untuk belajar puisi dengan baik. Banyak
kalangan yang menganggap bahwa pembelajaran kurang penting. Padahal
pembelajaran puisi apabila ditinjau dari fungsinya adalah untuk penghalusan budi,
peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi
budaya, penyaluran gagasan, imajinasi, dan ekspresi secara konstruktif baik secara
lisan maupun secara tertulis ( Depdiknas, 2004 : 5 ). Sastra dianggap mampu
membuka pintu hati pembacanya untuk menjadi manusia berbudaya, yakni
manusia yang serponsif terhadap lingkungan komunitasnya, mengikuti keluhuran
budi dalam hidup, dan berusaha menghindari perilaku negative yang bisa menodai
citra keharmonisan hidup. Hal ini terwujud apabila seseorang mempunyai tingkat
apresiasi sastra cukup tinggi.
Menurut siswa pembelajaran puisi dianggap tidak menarik untuk dipelajari
dan penyampaian pembelajaran puisi kurang inofatif menyebabkan mereka bosan.
Menurut siswa pembelajaran puisi sulit dan kurang menarik, sehingga mereka
tidak tertarik untuk mempelajarinya. Tidak tertariknya siswa pada puisi menjadi
salah satu penyebabnya. Keprihatinan berbagai pihak terhadap pembelajaran
apresiasi sastra disebabkan pula oleh sejumlah keterbatasan yang berkaitan
dengan pembelajaran tersebut. Hal itu tampak pada terbatasnya sarana dan
prasarana yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran puisi, terbatasnya
sosialisasi model-model pembelajaran sastra yang inovatif, dan terbatasnyamateri
sastra yang dimasukkan ke dalam buku ajar atau buku pelajaran sekolah,
khususnya buku pelajaran bahasa Indonesia. ( Andayani, 2008 ).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di SD Negeri 11 Wakorsel,
penulis mencoba mengidentifikasikan permasalahan yang ada bahwa
pembelajaran apresiasi puisi yang selama ini berlangsung di SD Negeri 11
Wakorsel, (1) masih bersifat individual belum memanfaatkan potensi interaksi
dan kerja sama antar siswa, (2) minimnya umpan balikdari guru maupun teman
sejawat atau sesama teman belajar, (3) penyusunan rencana pembelajaran
apresiasi puisi, (4) penyediaan bahan ajar apresiasi puisi masih sangat rendah. Hal
ini diketahui dari observasi dan data berupa nilai siswa. Sedangkan dari hasil
wawancara dengan siswa juga didapatkan informasi bahwa sebenarnya siswa
menyukai pelajaran tentang puisi, tetapi kurang tertarik karena dianggap kuno dan
cara penyampaian guru yang terkesan membosankan. Hal ini dapat diketahui
ketika disuruh oleh guru untuk membacakan puisi di depan kelas, tidak ada siswa
yang berani. Hal ini dapat disebabkan oleh siswa itu sendiri yang belum
mempunyai keberanian untuk tampil di depan kelas, dapat juga karena siswa
enggan.
Hasil wawancara dengan guru, dikatakan bahwa memang selama ini anak-
anak kurang tertarik dalam pembelajaran puisi. Guru telah mencoba berbagai
metode yang dimiliki namun belum dapat mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi. Proses belajar mengajar tergantung pada tiga unsur : (1) tingkat
partisipasi dan jenis kegiatan belajar yang dihayati siswa, (2) peran guru dalam
proses belajar mengajar, (3) suasana proses belajar. Makin intensif partisipasi
dalam proses belajar mengajar makin tinggi kualitas proses belajar itu. Tingkat
partisipasi siswa yang tinggi dapat dicapai apabila mereka memiliki kesempatan
untuk secara langsung : (1) melakukan berbagai bentuk pengkajian untuk
memperoleh pengetahuan dan pemahaman, (2) berlatih berbagai keterampilan
kognitif, persona-sosial, dan psikomotorik, baik yang berbentuk sebagai efek
langsung pengajaran maupun sebagai dampak pengiring pelaksanaan berbagai
kegiatan belajar, dan (3) menghayati berbagai peristiwa sarat nilai baik secara
pasif dalam bentuk pengamatan dan pengkajian maupun secara aktif keterlibatan
langsung di dalam berbagai kegiatan serta peristiwa sarat nilai. Lebih lanjut
dikatakan bahwa, pembelajaran apresiasi puisi menjadi hal yang penting untuk
dikaji secara cermat karena pada hakikatnya dalam pembelajaran apresiasi puisi,
khususnya di sekolah dasar, siswa seharusnya akan mendapat kesempatan
mendalami karya sastra berupa puisi, cerita dan drama anak-anak. Berkaitan
dengan hal tersebut, diuraikan oleh Herman J. Wluyo (2002 : 3) bahwa kekuatan
karya sastra terletak pada pesan yang terkandung di dalamnya. Pesan yang
disampaikan melalui karya puisi dapat sangat kuat dan lebih bersifat abadi jika
dibandingkan dengan pesan secara harfiah. Karena itu, apresiasi puisi sebagai
kegiatan pembelajaran menjadi hal yang penting. Guru dituntut pula memahami
kurikulum pembelajaran puisi dengan fungsinya, ruang lingkup, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, serta mampu pula
menggunakannya dalam penyusunan silabus, dalam menyusun bahan pelajaran,
dan dalam menyajikan pelajaran di kelas. Permasalahan pembelajaran apresiasi
sastra (puisi) membutuhkan kajian yang lebih spesifik untuk mencapai sasaran
secara tepat. (Andayani, 2007).
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin menerapkan metode Student Team
Archievement Division (STAD) dalam pembelajaran apresiasi puisi. Metode
Student Team Archievement Division (STAD) adalah pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok. Penerapan metode ini menggunakan beberapa
pendekatan pembelajaran, seperti pendekatan kooperatif, konsektual, dan
konstruktif. Keterpaduan ini dapat terwujud dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan perolehan nilai atau kemampuan siswa pada suatu kegiatan
belajar mengajar yang konsisten.
Alasan pemilihan metode ini karena diperkirakan akan mampu mengatasi
permasalahan diatas. Metode ini termasuk ke dalam metode diskusi kelompok
berbasis pembelajaran kooperatif dengan menempatkan siswa dalam tim
campuran (heterogen) berdasarkan prestasi, jenis kelamin, dan suku. Hal ini
sangat memungkinkan siswa untuk belajar mengapresiasi puisi secara
berkelompok dengan memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama antar siswa.
Namun demikian, kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih ditekankan
pada kompetensi individual meskipun dilaksanakan dalam bentuk diskusi
kelompok.
Dalam metode ini, siswa ditempatkan dalam tim tim yang beranggotakan
empat atau lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan siswa bekerja sama dalam tim
mereka untuk memastikan seluruh anggota tim menguasai pelajaran tersebut.
Seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu. Saat belajar kelompok,
siswa saling membantu untuk menuntaskan materi yang dipelajari. Setiap siswa
menggunakan nomor yang telah diberikan guru, dalam satu kelompok memiliki
nomor yang berbeda. Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih
ditekankan pada kompetensi individual meskipun dilakukan dengan bentuk
diskusi kelompok. Penggunaan nomor sebagai upaya untuk membangkitkan
motivasi siswa secara individu dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan
secara lisan.
Setiap anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap
permasalahan yang dibahas dalam forum diskusi. Dengan demikian anggota akan
selalu siap jika sewaktu-waktu ditunjuk oleh guru berdasarkan nomor yang
dimilikinya. Guru memantau dan mengelilingi tiap kelompok untuk melihat
adanya kemungkinan siswa yang memerlukan bantuan. Metode ini pun dibantu
oleh metode pelatihan, penugasan, dan tanya jawab sesuai dengan satuan
pelajaran sehingga ketuntasan materi dapat terwujud. Penelitian tentang penerapan
metode STAD untuk meningkatkan kemampuan apresiasi puisi belum pernah
dilakukan di SD Negeri 11 Wakorsel. Penelitian ini dilakasanakan dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas. Hal ini dipilih karena kelas merupakan
unit kecil dalam sistem pembelajaran, sehingga semua guru perlu mendalami dan
kritis terhadap apa yang sebenarnya dilakukan oleh siswa maupun guru.
Dengan demikian guru dapat mengubah sendiri strategi pembelajaran
untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus mengubah proses pembelajaran
menjadi lebih efektif. Oleh karena penelitian ini berjudul “Peningkatan
Kemampuan Apresiasi Puisi dengan Metode Student Team Archievement
Division (STAD) pada Siswa Kelas VI SD Negeri 11 Wakorsel (Penelitian
Tindakan Kelas)”.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model
STAD dapat meningkatkan kemampuan apresiasi puisi pada siswa kelas V pada
SD Negeri 11 Wakorsel.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran STAD dalam mengetahui kemampuan apressiasi puisi pada siswa
kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
dalam pendidikan kebahasaan dan kesastraan, terutama dalam penerapan metode
pembelajaran STAD dalam pembelajaran sastra khususnya apresiasi puisi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Meningkatnya kemampuan mengapresiasi puisi siswa;
Memberikan kesempatan kepada siswa menjadi aktif dan kreatif;
Membantu siswa untuk dapat berinteraksi dengan baik antar sesama
teman dan melatih kerja sama dalam tim, melatih tanggung jawab
individu;
Membantu mengatasi kesulitan pembelajaran sastra khususnya pada
apresiasi puisi
b. .Bagi Guru
Memperoleh informasi tentang tingkat kemampuan siswa dalam
mempelajari apresiasi puisi untuk menjadikan acuan pada
pembelajaran berikutnya;
Meningkatkan intensitas proses pembelajaran bahasa dan sastra
khususnya apresiasi puisi;
Mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode yang inovatif
terutama terhadap pelajaran sastra khususnya pada apresiasi puisi;
Memberikan solusi pada kesulitan pelaksanaan pembelajaran puisi di
kelas V SD Negeri 11 Wakorsel.
c. Bagi Sekolah
Dapat menumbuhkan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga
tercipta kualitas pembelajaran yang baik, aktif, kreatif dan inovatif;
Sebagai masukan dalam rangka pembinaan dan peningkatan
profesionalisme guru;
Menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi pada puisi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan
proses pendidikan yang artinya berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
tergantung bagaimana proses pembelajaran yang dialami siswa.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam bukunya “Introduction to Psykology”
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau
diubahnya suatu kegiatan karena mereka suatu keadaan. Perubahan itu tidak
disebabkan oleh proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organism yang
sementara (seperti kelelahan atau karena pengaruh obat-obatan).
Menurut Winkel dalam Darsono, dkk. (2000 : 4) belajar adalah aktivitas
mental atau psikis yang langsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan nilai
sikap. Rogers dalam Darsono, dkk. (2000 : 21) mengemukakan beberapa prinsip
belajar yang manusiawi, yaitu :
1. Hasrat belajar, artinya setiap orang mempunyai keinginan belajar secara
kodrati.
2. Belajar bermakna, artinya keberhasilan belajar antara lain ditentukan oleh
bermakna tidaknya bahan yang dipelajari. Kebermaknaan ini dikaitkan dengan
relevansi bahan atau materi dengan kehidupan nyata.
3. Belajar tanpa ancaman, artinya belajar sebagai suatu kegiatan komplek, yang
menuntut kemampuan kogniktif, afektif dan psikomotorik, tidak selalu lancer.
4. Belajar atas inisiatif sendiri, artinya belajar dengan inisiatif sendiri yang
melibatkan fikiran dan perasaan sendiri, membuat belajar lebih bermakna.
5. Belajar dan perubahan.
Sesuai dengan prinsip pada poin terakhir yaitu belajar dan perubahan,
maka jelas bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi
perubahan. Sesuai dengan pengertian belajar diatas, bahwa belajar menghasilkan
perubahan, namun terjadinya perubahan tidak bisa lepas dengan hal yang
diperankan oleh guru yang mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sudjana (2000:28) bahwa belajar dan mengajar merupakan dua
konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Belajar menunjuk hal yang
dilakukan seseorang sebagai objek yang menerima pelajaran (peserta didik),
sedangkan mengajar menunjuk pada hal yang harus dilakukan oleh guru sebagai
seorang pendidik. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan,
manakala terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, yaitu
pada saat pelajaran berlangsung.
Menurut Sudjana (2000:39) ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yang yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri
siswa/faktor lingkungan. Agar lebih jelasnya faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar akan diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor dari dalam diri siswa
Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada
faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, social ekonomi, faktor psikis dan fisik.
2. Faktor dari luar siswa
Faktor yang dating dari luar siswa dapat menentukan atau mempengaruhi
hasil belajar yang dicapai. Ada satu faktor dari luar yang mempengaruhi proses
belajar dan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, faktor tersebut adalah kualitas
pembelajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran ialah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
pengajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa
dan kualitas pengajaran.
Kegiatan belajar mengajar itulah yang disebut pembelajaran, maka
pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik
(Dasono, 2000:24), lebih lanjut dijelaskan bahwa sebagai satu kegiatan yang
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang
bagi siswa.
4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik
maupun psikis.
B. APRESIASI PUISI
Salah kompentensi yang dimiliki oleh guru sebagai seorang professional
adalah menguasai bahan pelajaran serta konsep-konsep dasar keilmuannya
(Depdikbud, 1980). Menurut Johnson (1980), penguasaan materi terdiri atas
penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari
bahan yang akan diajarkannya itu. Dengan demikian untuk menguasai materi
pelajaran diperlukan penguasaan materinya itu sendiri.
C. METODE MENGAJAR
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang diperlukan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajarn
kepada siswa di dalam kelas, baik secara individu atau secara kelompok/klasikal,
agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan
baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas
tentunya bukanlah asal pakai, tetapi setelah seleksi yang disesuaikan dengan
tujuan instrusional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya
dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan.
Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu.
D. 1. METODE STUDENT TEAM ARCHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Metode Student Team Archievement Division (STAD) adalah
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Penerapan metode ini
menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran, seperti pendekatan kooperatif,
konsektual dan konstruktif. Apabila alat laboratorium tidak cukup untuk
melakukan eksperimen maka metode demonstrasi yang cocok dilakukan. Langka-
langkah metode Student Archievemnt Team Division (STAD) :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai scenario yang
telah disiapkan.
e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan
g. Guru membuat kesimpulan.
Kelebihan metode Student Team Achiement Division (STAD) adalah dapat
meningkatkan kemampuan apresiasi puisi pada siswa kelas V SD Negeri 11
Wakorsel dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
D. 2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ialah suatu metode di dalam pendidikan dan
pengajaran dimana guru bertanya sedangkan murid-murid menjawab tentang
bahan materi yang ingin diperolehnya. Slameto dalam bukunya mengatakan,
metode Tanya jawab ialah cara penyajian bahan pengajaran dengan jalan
mengajukan pertanyaan dengan maksud untuk mendapatkan jawaban lisan atau
berupa tindakan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
guru/instruktur kepada siswa atau sebaliknya sebagai upaya untuk melengkapi
atau memperdalam penguasaan bahan guru mencapai tujuan pengajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V SD Negeri 11 Wakorsel
dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 7
orang perempuan.
2. Tempat Penelitian
Kegiatan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di
kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) minggu, dari minggu ke 3 Bulan
April 2014 sampai dengan minggu ke 1 bulan mei 2014, yaitu pada pertengahan
semester II (genap) Tahun pembelajaran 2013/2014 dengan rincian jadwal sebagai
berikut :
Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas
Materi
Pelajaran Siklus Ket.
Senin, 21 April 2014 Bahasa Indonesia V Puisi I
Senin, 28 April 2014 Bahasa Indonesia V Puisi II
Senin, 5 Mei 2014 Bahasa Indonesia V Puisi III
B. DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus
meliputi prosedur sebagai berikut : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,
(3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi. Secara rinci prosedur penelitian
tindakan kelas ini digambarkan sebagai berikut :
Pelaksanaan Siklus 2
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Observasi dan
Evaluasi/Tes Hasil Belajar
Refleksi, Analisis Data, Tindak Lanjut
dan Penyimpulan
Pelaksanaan Siklus 2
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Observasi dan
Evaluasi/Tes Hasil Belajar
Refleksi, Analisis Data, Tindak Lanjut
dan Penyimpulan
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Penyusunan Rencana
Perbaikan Pembelajaran
(RPP)
Observasi dan
Evaluasi/Tes Hasil Belajar
Refleksi, Analisis Data, Tindak Lanjut
dan Penyimpulan
Studi Eksplorasi Refleksi Awal Identifikasi Masalah
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia
C. FAKTOR YANG DISELIDIKI
Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi pada pelaksanaan
pembelajaran sebelumnya, ditemukan siswa dalam belajar kurang bergairah
dikarenakan cara pembelajaran yang monoton tidak membawa suasana belajar
Kegiatan Pendahuluan
Pelaksanaan Siklus 1
yang sesuai, maka peningkatan kemampuan siswa pada apresiasi puisi dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini akan diteliti, yaitu :
1. Faktor hasil belajar, untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar materi
Peningkatan Kemampuan Apresiasi dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mata pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 11 Wakorsel.
2. Faktor guru, untuk melihat kemampuan guru melaksanakn model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)
mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 11 Wakorsel, melalui
aktivitas guru.
3. Faktor siswa, untuk melihat aktivitas siswa dalam menerima pembelajaran
koopretif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mata pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 11 Wakorsel.
D. DESKRIPSI PERSIKLUS
Secara umum prosedur pelaksanaan perbaikan mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V SD Negeri 11 Wakorsel ini terjadi dalam tiga siklus. Setiap
siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah
didesain dalam analisis dan perumusan masalah.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran (penerapan RPP) yang
mengajar langsung ialah guru bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11
Wakorsel sebagi pelaksana tindakan perbaikan, dan 1 (satu ) orang guru sebagai
teman sejawat yang bertugas mengamati proses dan aktivitas pembelajaran serta
membantu penulis dalam diskusi dan refleksi pembelajaran pada setiap siklus,
untk mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
Data dan informasi yang diperlukan dierakam dalam bentuk catatan,
format pengamatan pembelajaran, dan hasil tes untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas V SD Negeri 11 Wakorsel. Selanjutnya dilakukan refleksi dan
menganalisis data pada setiap akhir siklus dengan prosedur analisis sebagai
berikut : menyusun dan mereduksi data,; analisis dan menyajikan data; dan
penyimpulan. Refleksi dilakukan terhadap seluruh hasil observasi dan catatan
selama kegiatan pembelajaran pada setiap siklus untukmennetukan tindakan dan
umpan balik pada tahap pembelaran berikutnya. Langkah akhir dari keseluruhan
tindalan perbaikan pembelajaran adalah menyusun laporan hasil perbaikan
pembelajaran.
Sebagai tolak ukur dalam penarikan kesimpulan serta saran-saran tindak
lanjut, perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan. Indikator proses
pembelajaran ditandai oleh keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan
guru, melakukan kegiatan dan berdiskusi atau Tanya jawab dan mengambil
giliran., serta guru mangarahkan, membimbing, memotivasi, melakukan
penguuatan, dan membagi giliran dalam interaksi pembelajaran.
Indikator hasil belajar pada siklus I, hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan materi penngkatan kemampuan apresiasi puisi
dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) dengan metode
Tanya jawab belum maksimal secara individu maupun klasikal pada setiap siklus
I; secara individu ≥ 36 % tidak tuntas dari 19 orang siswa sedangkan nilai
ketuntasan adalah 64 % dari 19 orang pada siswa kelas V SD Negeri 11 Wakorsel.
Indikator hasil belajar pada siklus 2, hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan materi penngkatan kemampuan apresiasi puisi
dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) cenderung
meniingkat baik secara individu maupun klasikal, secara individu ≥ 16 % tidak
tuntas dari 19 siswa sedangkan nilai ketuntasan adalah 84 % dari 19 orang pada
siswa kelas V SD Negeri 11 Wakorsel.
Indikator hasil belajar pada siklus 3, hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan materi peningkatan kemampuan apresiasi puisi
dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) cenderung
meniingkat baik secara individu maupun klasikal pada siklus 3, secara individu ≥
95 % (tingkat pencapaian SKBM ≥ 95 %) dari nilai maksimum yang mungkin
dicapai pada setiap tes belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus.
1. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V
pada SD Negeri 11 Wakorsel ini terjadi dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain dalam
analisis dan perumusan masalah Pelaksanaan perbaikan pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
a) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel secara umum meliputi :
1. Membuat scenario pembelajaran
2. Membuat lembar observasi
3. Menyiapkan bahan dan media pembelajaran
4. Membuat alat evaluasi untuk tes tindakan setiap siklus
5. Menyiapkan jurnal/catatan kecil
b) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan melalui materi peningkatan kemampuan apresiasi
puisi dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa
kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel melakukan scenario pembelajaran yang
telah dibuat dan diamati oleh teman sejawat. Secara umum langkah-langkah
pelaksanaan tindakan dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengadakan apersepsi sebagai kegiatan awal.
2. Menyampaikan tujuan dan materi pelajaran yang akan dibahas.
3. Membahas materi dengan menggunakan media disertai dengan pemberian
contoh soal yang sederhana yang melibatkan siswa secara optimal.
4. Memberikan kepada siswa bertanya.
5. Membagi siswa kedalam kelompok belajar dan masing-masing siswa mencari
anggota kelompoknya.
6. Pembahasan hasil diskusi kelompok.
7. Memberi penguatan dan motivasi kepada siswa/kelompok yang menjawab
pertanyaan dengan benar.
8. Menyimpulkan materi pembelajaran.
9. Mengadakan evaluasi akhir.
10. Memberi pekerjaan rumah PR).
c) Observasi
Pada tahap pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11
Wakorsel ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan
pelaksanaan evaluasi.
Tabel 1. Lembar Observasi Terhadap Guru
No Aspek yang diamati Terlaksana Tidak terlaksana
1 Membuka pelajaran
2 Mengaitkan topic dengan pengetahuan
awal siswa
3 Menyampaikan tujuan dan langkah-
langkah pembelajaran
4 Menyampaikan tujuan awal
pembelajaran
5 Menjelaskan tentang pengenalan puisi
6 Memberi kesempatan pada siswa
untuk melakukan Tanya jawab
7 Memberikan tugas kepada siswa
membuat puisi sendiri
8 Membimbing siswa mendiskripsikan
puisi karya sendiri
9 Menyimpulkan materi pelajaran
10 Mengevaluasi kemampuan siswa
11 Memberikan pekerjaan rumah
Tabel 2. Lembar Observasi Terhadap Siswa
No Aspek yang diamati Terlaksana Tidak terlakasana
1 Merespon apa yang disampaikan guru
2 Menjawab pertanyaan guru
3 Memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan dan langkah-langkah
pembelajaran
4 Memperhatikan penjelasan guru tentang
gambaran inti pelajaran
5 Menyimak dan memperhatikan
penjelasan guru
6 Siswa bertanya dan dijawab atau
direspon siswa lain
7 Siswa membuat puisi
8 Siswa mendiskripsikan puisi hasil karya
sendiri
9 Siswa memperhatikan kesimpulan dari
guru
10 Siswa menilai hasil tes pemahamannya
tentang puisi
11 Siswa menulis pekerjaan rumah
d) Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi evaluasi dikumpulkan setelah
proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel
yang dilakukan. Pada tahap ini dianalisis kelemahan atau kekurangannya yang
terjadi pada setiap siklus berikutnya.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi pada pembelajaran bahasa Indonesia
di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel yang dihadapi yakni banyaknya siswa
yang tidak dapat menguasai materi pelajaran yang diajarkan, yang khusus menjadi
perhatian secara umum dalam perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
V pada SD Negeri 11 Wakorsel adalah penggunaan metode pembelajaran yang
dapat membuat siswa antusias. Penggunaan yang disertai peningkatan
kemampuan apresiasi dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin dalam proses
pembelajaran dan juga pemberian penguatan dan motivasi kepada siswa atau
kelompok yang menjawab atau mengerjakan soal/pertanyaan dengan benar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PERSIKLUS
Siklus I
1. Hasil Pengolahan Data
Hasil observasi terhadap penggunaan materi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel dijabarkan sebagai
berikut :
No. L/P Nama Siswa Nilai Diperoleh Siswa
Ket.
1 L Jihan Firdaus 9.0 T2 L Baitul Zamrin 8.0 T3 P Waode Rahmatia 4.0 BT4 L Laode Upar Konabu 9.0 T5 L Dardan 5.0 BT6 P Nunung Supriatin 7.0 T7 L Fajar Maulana 5.0 BT8 L Laode Al-Hamid 4.0 BT9 P Riska 8.0 T10 P Lisnawati 7.0 T11 P Dian 7.0 T12 P Sarlin 8.0 T13 L Nursalam 3.0 BT14 L Hengki 8.0 T15 L Jufri 7.0 T16 P Waode Sri Santika Dewi 8.0 T17 L Insan Akbar Tanjung 3.0 BT18 L Murwan 7.0 T19 L Mirwan 5.0 BT
Nilai Tertinggi 9.0Nilai Terendah 3.0Nilai Rata-Rata 6.42
Pada siklus ini untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada SD
Negeri 11 Wakorsel sudah mulai ada kemajuan yakni :
a. Perhatian siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran sudah mulai
terpusat.
b. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sudah mulai meningkat.
c. Keraguan siswa untuk bertanya sudah mulai berkurang walaupun sebagian
yang bertanya masih agak kaku.
2. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Pada siklus ini penerapan model pembelajaran dengan penjelasan
menggunakan media dan pemberian penguatan serta motivasi kepada siswa belum
sepenuhnya berjalan sempurna. Tahap refleksi yang dilakukan antara penulis
dengan teman sejawat disimpulkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki.
Dari pihak siswa, kelemahan yang ada adalah masih terdapat beberapa
siswa yang kurang menguasai materi dan tidak memperhatikan materi serta masih
ada juga beberapa siswa yang lamban dan menguasai materi pelajaran yang
diajarkan serta masih ada juga siswa yang enggan untuk bertanya baik kepada
temannya atau kepada guru.
Dari pihak guru, kelemahan yang ada adalah penggunaan model
pembelajaran masih berjalan kaku, karena penggunaan multi metode dan
penggunaan media belum sepenuhnya berjalan sempurna.
Keberhasilan yang diperoleh dari siklus I untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel adalah 36 % bisa menguasai
materi atau memahami batas standar ketuntasan belajar diatas 65 %. Dan
selebihnya masih dibawah 65 % (belum tuntas).
Siklus II
1. Hasil Pengolahan Data
Hasil observasi terhadap penggunaan materi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel dijabarkan sebagai berikut :
No. L/P Nama Siswa Nilai Diperoleh Siswa
Ket.
1 L Jihan Firdaus 9.0 T2 L Baitul Zamrin 8.0 T3 P Waode Rahmatia 7.0 T4 L Laode Upar Konabu 9.0 T5 L Dardan 5.0 BT6 P Nunung Supriatin 7.0 T7 L Fajar Maulana 6.0 T8 L Laode Al-Hamid 5.0 BT9 P Riska 8.0 T10 P Lisnawati 7.0 T11 P Dian 7.0 T12 P Sarlin 8.0 T13 L Nursalam 4.0 BT14 L Hengki 8.0 T15 L Jufri 7.0 T16 P Waode Sri Santika Dewi 8.0 T17 L Insan Akbar Tanjung 7.0 T18 L Murwan 7.0 T19 L Mirwan 7.0 T
Nilai Tertinggi 9.0Nilai Terendah 4.0Nilai Rata-Rata 7.0
Pada siklus ini untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada SD
Negeri 11 Wakorsel sudah mulai ada kemajuan yakni :
a. Perhatian siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran sudah mulai
terpusat.
b. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sudah mulai meningkat.
c. Siswa sudah mulai menunjukkan untuk bertanya baik kepada guru atau
kepada temannya.
2. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Pada pelaksanaan siklus ini, penerapan model tanya jawab pada saat
penjelasan materi sudah mulai meningkat walaupun sepenuhnya belum berjalan
sempurna. Begitupula dengan pemberian penguatan dan motivasi terhadap
siswa/kelompok yang mengajukan pertanyaan atau yang menjawab dengan benar
juga mulai membangkitkan semangat siswa untuk berusaha menguasai materi
pelajaran.
Tahap refleksi yang dilakukan antara penulis dengan teman sejawat
disimpulkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Dari pihak siswa, kelemahan yang ada adalah yakni masih terdapat siswa
yang tegang dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11
Wakorsel, masih ada kesulitan materi yang diberikan sehingga nilainya masih
belum mencapai batas standar ketuntasan belajar.
Dari pihak guru, kelemahan yang ada yakni penerapan model belajar
serta penggunaan/penetapan multi metode sudah mulai membaik dan meningkat
walapun belum sepenuhnya berjalan sempurna.
Keberhasilan yang diperoleh dari siklus II untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel adalah 84 % atau 14 siswa dari
19 siswa sudah bisa mencapai standar ketuntasan belajar walaupun 26 % siswa
belum tuntas belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia ini di kelas V pada SD
Negeri 11 Wakorsel.
Siklus III
1. Hasil Pengolahan Data
Hasil observasi terhadap penggunaan materi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel dijabarkan sebagai berikut :
No. L/P Nama Siswa Nilai Diperoleh Siswa
Ket.
1 L Jihan Firdaus 10.0 T2 L Baitul Zamrin 8.0 T3 P Waode Rahmatia 7.0 T4 L Laode Upar Konabu 10.0 T5 L Dardan 8.0 T6 P Nunung Supriatin 7.0 T7 L Fajar Maulana 7.0 T8 L Laode Al-Hamid 7.0 T9 P Riska 8.0 T10 P Lisnawati 7.0 T11 P Dian 7.0 T12 P Sarlin 8.0 T13 L Nursalam 5.4 BT14 L Hengki 8.0 T15 L Jufri 7.0 T16 P Waode Sri Santika Dewi 9.0 T17 L Insan Akbar Tanjung 7.0 T18 L Murwan 8.0 T19 L Mirwan 7.0 T
Nilai Tertinggi 10.0Nilai Terendah 5.4Nilai Rata-Rata 7.26
Disamping hal diatas, pada siklus ini untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel sudah mulai ada kemajuan
yakni :
a. Penguasaan siswa terhadap materi sudah memenuhi standar ketuntasan
belajar baik secara individual maupun kelompok.
b. Perhatian siswa terhadap materi sudah sepenuhnya terpusat.
c. Motivasi dan semangat siswa lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
d. Seluruh siswa sudah menunjukkan sikap berani dalam mengajukan
pertanyaan terhadap materi yang belum dipahami.
2. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Pada pelaksanaan siklus III ini, penerapan model tanya jawab membuat
siswa lebih aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah yang diberikan.
Penerapan metode Tanya jawab, pemberian contoh soal latihan dan pemberian
penguatan semuanya sudah berjalan sempurna yang membuat siswa lebih
bergairah dalam belajar.
Tahap refleksi yang dilakukan antara penulis dengan teman sejawat
disimpulkan bahwa, kelemahan siswa yang terdapat pada siklus I dan siklus II
sudah tidak nampak. Animo siswa untuk belajar semakin tinggi.
Dari pihak guru, semua keterampilan yang ditetapkan dalam proses
belajar mengajar sepenuhnya sudah berjalan sempurna, sehingga penulisdan
teman sejawat menyimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dihentikan sampai
pada siklus III. Ini berarti masalah yang dihadapi dalam pembelajaran sudah lebih
baik.
Keberhasilan yang diperoleh pada mata pelajaran bahasa Indonesia di
kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel
yang menguasai materi sudah mencapai 95 % sudah menguasai materi secara
klasikal.
REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
B. PEMBAHASAN
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Siklus I
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran yang
dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
siswa sebanyak 36 % yang belum menguasai materi (menjawab pertanyaan) dan
64 % bisa menguasai materi (menjawab pertanyaan) dan ada siswa yang lebih
berani mengajukan pertanyaan.
PERENCANAAN
Pada pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada SD
Negeri 11 Wakorsel pada siklus I terdapat 12 siswa dari 19 siswa yang memenuhi
standar ketuntasan belajar atau menguasai materi. Setelah melakukan refleksi dan
diskusi dengan teman sejawat maka peneliti membuat rencana pembelajaran dan
melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada
SD Negeri 11 Wakorsel dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan arahan dari Supervisor
serta Kepala Sekolah dan Dewan Guru pada SD Negeri 11 Wakorsel, pembelajran
yang dilakukan sudah menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan siklus I pada
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel. Hal ini
ditujukan dengan adanya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan
nilai yang diperoleh siswa serta perhatian dan semangat siswa terhadap pelajar
sudah lebih meningkat.
Setelah melakukan refleksi dan berdiskusi dengan teman sejawat dan arahan
dari supervisor serta Kepala Sekolah dan Deawan Guru pada SD Negeri 1
Wakorsel, maka peneliti harus membuat rencana pembelajaran untuk
melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran pada siklus III.
Siklus III
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus ini sudah lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
yang diperoleh siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V pada SD
Negeri 11 Wakorsel sudah mencapai 95 % yang tuntas belajarnya.
Perbaikan yang terjadi dalam pembelajaran dari siklus I sampai dengan
siklus III betul-betul sudah menunjukkan peningkatan yang luar biasa baik dari
pihak siswa maupun guru yang mengolah KBM pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
Perkembangan penguasaan konsep untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel adalah dapat dilihat pada diagram berikut
ini :
Siklus I Siiklus II Siklus III0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
TuntasBelum Tuntas
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
1. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa :
a. Penerapan model STAD dapat meningkatkan intensitas proses pembelajaran
apresiasi pada siswa kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
b. Penerapan model STAD dapat meningkatkan kemampuan apresiasi puisi
pada siswa kelas V pada SD Negeri 11 Wakorsel.
2. Saran dan Tindak Lanjut
Kalau terbukti STAD dapat meningkatkan kemampuan apresiasi puisi maka
sebaiknya diterapkan pada pembelajaran apresiasi puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joto Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
Andayani.; dkk. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional PDGK4501. Edisi
I. Jakarta : Universitas Terbuka.
Anshori, Isa. Perencanaan Sistem Pembelajaran. : Umsida Press, 2008.
Anggoro, M.T.; dkk (2007). Metode Penelitian IDIK4306/Modul 1-6, Edisi2.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Mikasa, H. L.; dan Puji Lestari. (2007). Pendidikan Anak di SD
PGSD4302/Modul 1-12. Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Satori, D.; dkk. (2007). Profesi Keguruan MKDK4005/Modul 1-6. Edisi 1.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana, Nana. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Winataputra, U. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. MKDK4004/Modul 1-6.
Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani, I.; dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas IDIK4008/Modul 1-6.
Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
LAMPIRAN IFormat Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam
Penyelenggaraan PKP
KepadaYth. Kepala UPBJJ-UT KendariDi,-
Kendari
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama : SYAHRINA, S.Pd
NIP : 196608011988032018
Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Wakorsel
Alamat Sekolah : Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga
Telp. : -
Menyatakan bersedia menjadi teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan PKP atas nama :
Nama : LA MURUDIA
NIM : 820125956
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Wakorsel
Alamat Sekolah : Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga
Telp. : -
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mataindaha, 21 April 2014
Mengetahui :
Kepala SD Negeri 11 Wakorsel Teman Sejawat
LA DJAARI, A.Ma.Pd SYAHRINA, S.PdNIP. 195712311977021021 NIP. 196608011988032018
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama : LA MURUDIA
NIM : 820125956
UPBJJ-UT : KENDARI
Menyatakan bahwa :
Nama : SYAHRINA, S.Pd
NIP : 196608011988032018
Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Wakorsel
Guru Kelas : V (Lima)
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas akhir mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mataindaha, 21 April 2014
Yang Membuat Pernyataan
Teman Sejawat Mahasiswa,
SYAHRINA, S.Pd LA MURUDIA NIP. 196608011988032018 NIM. 820125956
SKENARIO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS/SEMETER : V/II
TEMA : PUISI
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan membaca puisi.
B. KOMPETENSI DASAR
Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2. Siswa mampu menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti
makna.
3. Siswa mampu menggunakan ekspresi yang tepat (seddih, haru, gembira,
dan lain-lain).
4. Siswa mampu menulis puisi dalam jeda/penggalan kata yang tepat
mengerti makna.
5. Siswa mampu mendeskripsikan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang
tepat.
Karakter Peserta Didik yang diharapkan :
Disiplin (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
D. MATERI POKOK
Puisi
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
F. TUJUAN PERBAIKAN
1. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
2. Peserta didik mampu menunjukkan keberanian untuk bertanya.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (± 5 Menit)
1. Apersepsi/motivasi
Kegiatan Inti (± 25 Menit)
1. Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a. Memberikan contoh tentang puisi yang akan dibaca.
b. Menunjuk salah satu peserta didik untuk membaca puisi di depan
kelas
c. Menyajikan puisi kepada peserta didik.
2. Elaborasi
Dalam elaborasi, guru :
a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
b. Menjelaskan tentang ekspresi yang tepat kepada peserta didik pada
saat membaca puisi.
c. Membimbing peserta dalam menentukan jeda/penggalan kata yang
tepat mengerti makna.
d. Membimbing peserta didik pada saat menulis puisi dalam
menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna.
e. Membimbing peserta didik pada saat membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
3. Konfirmasi
Dalam konfirmasi, guru :
a. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh peserta
didik.
b. Bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan.
Kegiatan Akhir (± 10 Menit)
a. Memberi tugas
b. Memberikan pekerjaan rumah
c. Menutup pelajaran
H. SUMBER BELAJAR
a. Bahan : Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD
Puisi Karya Sendiri
I. PENILAIAN
IndikatorTeknik
PenilaianBentuk
InstrumenInstrument
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
Lisan Praktek
Menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna
Tes tertulis Uraian
Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru, gembira dan lain-lain).
Non tes Tugas/praktek
Format Kriteria Penilaian
No
.
Aspek Kriteria Skor
1. Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
3
2
1
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Praktek Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
2. Sikap Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Peserta DidikPerformansi
ProdukJumlah
SkorNilai
Pengetahuan Sikap
1 Jihan Firdaus2 Baitul Zamrin3 Waode Rahmatia4 Laode Upar Konabu5 Dardan6 Nunung Supriatin7 Fajar Maulana8 Laode Al-Hamid9 Riska10 Lisnawati11 Dian12 Sarlin13 Nursalam14 Hengki15 Jufri16 Waode Sri Santika Dewi17 Insan Akbar Tanjung18 Murwan19 Mirwan
Nilai Peroehan = Jumlah bobot yang dicapaiJumlah bobot seluruhnya
X 100 %
a. Pedoman Penilaian Perbuatan
No Aspek yang Dinilai Rentang Nilai
1 Sikap duduk 0 – 20
2 Sikap terhadap karya puisi 0 – 20
3 Teknik bertanya 0 – 20
4 Kerja sama dengan teman 0 – 20
5 Sikap terhadap guru 0 – 20
JUMLAH 100
Mataindaha, 21 April 2014
Mengetahui :
Kepala SD Negeri 11 Wakorsel Mahasiswa
LA DJAARI, A.Ma.Pd LA MURUDIANIP. 195712311977021021 NIM. 820125956
SKENARIO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS/SEMETER : V/II
TEMA : PUISI
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan membaca puisi.
B. KOMPETENSI DASAR
Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2. Siswa mampu menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti
makna.
3. Siswa mampu menggunakan ekspresi yang tepat (seddih, haru, gembira,
dan lain-lain).
4. Siswa mampu menulis puisi dalam jeda/penggalan kata yang tepat
mengerti makna.
5. Siswa mampu mendeskripsikan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang
tepat.
Karakter Peserta Didik yang diharapkan :
Disiplin (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
D. MATERI POKOK
Puisi
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
F. TUJUAN PERBAIKAN
1. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
2. Peserta didik mampu menunjukkan keberanian untuk bertanya.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (± 5 Menit)
1. Apersepsi/motivasi
Kegiatan Inti (± 25 Menit)
1. Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a. Memberikan contoh tentang puisi yang akan dibaca.
b. Menunjuk salah satu peserta didik untuk membaca puisi di depan
kelas
c. Menyajikan puisi kepada peserta didik.
2. Elaborasi
Dalam elaborasi, guru :
a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
b. Menjelaskan tentang ekspresi yang tepat kepada peserta didik pada
saat membaca puisi.
c. Membimbing peserta dalam menentukan jeda/penggalan kata yang
tepat mengerti makna.
d. Membimbing peserta didik pada saat menulis puisi dalam
menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna.
e. Membimbing peserta didik pada saat membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
3. Konfirmasi
Dalam konfirmasi, guru :
c. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh peserta
didik.
d. Bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan.
Kegiatan Akhir (± 10 Menit)
a. Memberi tugas
b. Memberikan pekerjaan rumah
c. Menutup pelajaran
H. SUMBER BELAJAR
a. Bahan : Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD
Puisi Karya Sendiri
I. PENILAIAN
IndikatorTeknik
PenilaianBentuk
InstrumenInstrument
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
Lisan Praktek
Menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna
Tes tertulis Uraian
Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru, gembira dan lain-lain).
Non tes Tugas/praktek
Format Kriteria Penilaian
No
.
Aspek Kriteria Skor
1. Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
4
3
2
Semua salah 1
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Praktek Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
2. Sikap Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Peserta DidikPerformansi
ProdukJumlah
SkorNilai
Pengetahuan Sikap
1 Jihan Firdaus2 Baitul Zamrin3 Waode Rahmatia4 Laode Upar Konabu5 Dardan6 Nunung Supriatin7 Fajar Maulana8 Laode Al-Hamid9 Riska10 Lisnawati11 Dian12 Sarlin13 Nursalam14 Hengki15 Jufri16 Waode Sri Santika Dewi17 Insan Akbar Tanjung18 Murwan19 Mirwan
Nilai Peroehan = Jumlahbobot yangdicapaiJumlahbobot seluruhnya
X 100 %
a. Pedoman Penilaian Perbuatan
No Aspek yang Dinilai Rentang Nilai
1 Sikap duduk 0 – 20
2 Sikap terhadap karya puisi 0 – 20
3 Teknik bertanya 0 – 20
4 Kerja sama dengan teman 0 – 20
5 Sikap terhadap guru 0 – 20
JUMLAH 100
Mataindaha, 28 April 2014
Mengetahui :
Kepala SD Negeri 11 Wakorsel Mahasiswa
LA DJAARI, A.Ma.Pd LA MURUDIANIP. 195712311977021021 NIM. 820125956
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS/SEMETER : V/II
TEMA : PUISI
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan membaca puisi.
B. KOMPETENSI DASAR
Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2. Siswa mampu menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti
makna.
3. Siswa mampu menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru, gembira,
dan lain-lain).
4. Siswa mampu menulis puisi dalam jeda/penggalan kata yang tepat
mengerti makna.
5. Siswa mampu mendeskripsikan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang
tepat.
Karakter Peserta Didik yang diharapkan :
Disiplin (discipline)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
D. MATERI POKOK
Puisi
E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
F. TUJUAN PERBAIKAN
1. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
2. Peserta didik mampu menunjukkan keberanian untuk bertanya.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (± 5 Menit)
1. Apersepsi/motivasi
Kegiatan Inti (± 25 Menit)
1. Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a. Memberikan contoh tentang puisi yang akan dibaca.
b. Menunjuk salah satu peserta didik untuk membaca puisi di depan
kelas
c. Menyajikan puisi kepada peserta didik.
2. Elaborasi
Dalam elaborasi, guru :
a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
b. Menjelaskan tentang ekspresi yang tepat kepada peserta didik pada
saat membaca puisi.
c. Membimbing peserta dalam menentukan jeda/penggalan kata yang
tepat mengerti makna.
d. Membimbing peserta didik pada saat menulis puisi dalam
menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna.
e. Membimbing peserta didik pada saat membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
3. Konfirmasi
Dalam konfirmasi, guru :
a. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh peserta
didik.
b. Bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan.
Kegiatan Akhir (± 10 Menit)
a. Memberi tugas
b. Memberikan pekerjaan rumah
c. Menutup pelajaran
H. SUMBER BELAJAR
a. Bahan : Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD
Puisi Karya Sendiri
I. PENILAIAN
IndikatorTeknik
PenilaianBentuk
InstrumenInstrument
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
Lisan Praktek
Menentukan jeda/penggalan kata yang tepat mengerti makna
Tes tertulis Uraian
Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru, gembira dan lain-lain).
Non tes Tugas/praktek
Format Kriteria Penilaian
No
.Aspek Kriteria Skor
1. Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
4
3
2
Semua salah 1
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan Mengetahui
Kadang-kadang mengetahui
Tidak mengetahui
4
2
1
2. Praktek Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
3. Sikap Aktif praktek
Kadang-kadang
Tidak aktif
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Peserta DidikPerformansi
ProdukJumlah
SkorNilai
Pengetahuan Praktek Sikap
1 Jihan Firdaus2 Baitul Zamrin3 Waode Rahmatia4 Laode Upar Konabu5 Dardan6 Nunung Supriatin7 Fajar Maulana8 Laode Al-Hamid9 Riska10 Lisnawati11 Dian12 Sarlin13 Nursalam14 Hengki15 Jufri16 Waode Sri Santika Dewi17 Insan Akbar Tanjung18 Murwan19 Mirwan
Nilai Perolehan = Jumlahbobot yangdicapaiJumlahbobot seluruhnya
X 100 %
a. Pedoman Penilaian Perbuatan
No Aspek yang Dinilai Rentang Nilai
1 Sikap duduk 0 – 20
2 Sikap terhadap karya puisi 0 – 20
3 Teknik bertanya 0 – 20
4 Kerja sama dengan teman 0 – 20
5 Sikap terhadap guru 0 – 20
JUMLAH 100
Mataindaha, 5 Mei 2014
Mengetahui :
Kepala SD Negeri 11 Wakorsel Mahasiswa
LA DJAARI, A.Ma.Pd LA MURUDIANIP. 195712311977021021 NIM. 820125956