meningitis serosa
DESCRIPTION
Presentasi KasusTRANSCRIPT
![Page 1: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. MZ
TTL / Umur : 3 Mei 2014 / 1 Tahun 1 bulan
BB : 9,9 kg
TB : 76 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Cipayung, Jakarta
Masuk RS : 6 Juni 2015
Keluar RS : -
Tgl.Pemeriksaan : 26 Juni 2015
B. Identitas Orang Tua Ayah Ibu
Nama : Tn. H Ny. N
Umur : 26 tahun 23 tahun
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Montir IRT
Agama : Islam Islam
C. Anamnesa
Alloanamnesa dengan orangtua pasien tanggal 26 juni 2015 di bangsal mawar
• Keluhan utama : Pasien tidak sadar atau selalu tidur sejak 3 hari SMRS.
• Keluhan Tambahan : Demam, batuk.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS PR rujukan dari RS A dengan penurunan kesadaran sejak
3 hari SMRS.
Pasien batuk sejak 3 minggu SMRS, batuk berdahak namun sulit keluar, nyeri
menelan (-), darah (-), sesak (-). Keluhan batuk disertai demam sejak 3
minggu SMRS, demam naik turun dengan suhu tertinggi 39ºC, diberi obat
penurun panas suhu kembali normal namun demam lagi 6 jam setelah minum
obat, disertai kejang satu kali pada hari ke 3 demam, kejang seluruh badan
selama ± <1 menit. Keluhan mual, muntah, BAB cair, penurunan berat badan
![Page 2: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/2.jpg)
selama beberapa bulan terakhir disangkal. Pasien lalu berobat ke poli Anak
RSUD Pasar Rebo lalu diberi obat dan sembuh dari batuk dan demam 2
minggu kemudian. Namun setelah itu pasien menjadi kurang aktif dalam
bermain, napsu makan mulai menurun, sering tidur. Pasien lalu dibawa ke RS
Adiyaksa 3 hari SMRS, karena pasien tidur dan sulit untuk dibangunkan,
hanya bangun ketika makan saja. Pasien sempat dirawat namun tidak ada
perbaikan dan kumudian di rujuk ke RS PR untuk terapi lebih lanjut.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien sering batuk sejak usia enam bulan namun sembuh ketika berobat ke
dokter. Riwayat kejang dan alergi disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adik pasien tidak
mengalami hal serupa. Orang tua serta kakek nenek juga tidak ada memiliki
riwayat TB atau pengobatan 6 bulan. Ayah pasien merokok.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Riwayat tumbuh kembang
Riwayat Antenatal
Merupakan kehamilan yang diinginkanIbu pasien menyangkal mengalami sakit yang serius selama hamilRiwayat alkohol, jamu, dan obat disangkalIbu memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke bidan
Riwayat Natal
Pasien lahir Normal (33 minggu)Nilai apgar ibu tidak tahu (langsung menangis)BB lahir : 2300grPB lahir : 56 cmLK lahir : -Di tolong bidanTempat : Klinik
Riwayat Neonatal
tidak ada
![Page 3: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/3.jpg)
Usia Motorik Kasar Motorik Halus Bicara Sosial
4 bulan
6 bulan
9 bulan
Mengangkat kepala
sambil tengkurap bolak
balik
Duduk dibantu
Berdiri berpegangan
-
-
-
-
-
Kata-kata namun
belum jelas
Bereaksi thd
suara
Tertawa saat
bermain
Komunikasi
Riwayat Makan
Pasien tidak mendapatkan ASI sejak lahir dan diganti oleh susu formula
sampai saat ini. Bubur susu instan diberikan usia 4 bulan. Buah sudah
diberikan sejak usia 6 bulan, nasi tim dan bubur bayi pada usia 9 bulan. Usia 1
tahun pasien memakan menu makanan keluarga. Nafsu makan pasien baik
apabila pasien tidak sakit. Pasien selalu minum susu formula 6 botol susu
perhari, pasien makan 3 kali sehari 1 piring dengan lauk yang bervariasi.
Pasien sudah memakan sayur, telor, ayam dan daging.
Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan sampai saat ini masih normal.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi di Bidan
0 Bulan : Hepatitis B 0
1 Bulan : BCG, Polio 1
2 Bulan : DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 Bulan : DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 Bulan : DPT-HB-Hib 3, Polio 4
9 Bulan : Campak
Riwayat Sosial Ekonomi
Sosial Ekonomi:
Jumlah penghasilan ayah Rp 2.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- per bulan,
yang dirasa cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Seluruh anggota
keluarga pasien sudah mengikuti program BPJS sejak pasien berusia 4 bulan.
![Page 4: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/4.jpg)
Lingkungan:
Pasien sempat tinggal bersama dengan kakek dan neneknya sampai usia 6
bulan, lalu setelah itu pindah tinggal sendiri di rumah milik sendiri sampai
sekarang. Pasien saat ini tinggal di Cipayung Jakarta Timur. Rumah tidak
berdekatan dengan pabrik besar ataupun pusat listrik bertegangan tinggi.
Rumah berukuran kurang lebih 100 m2. jarak antar rumah tidak berdekatan,
udara dan pencahayaan rumah cukup baik, sarana prasarana tempat
pembuangan sampah cukup baik. Di dalam rumah terdapat 1 ruangan
keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Sarana air bersih berasal
dari pompa air tanah dan listrik berasal dari PLN. Hubungan dengan tetangga
cukup baik. Tetangga tidak ada yang sedang pengobatan TB atau batuk lama.
Fasilitas kesehatan yang terdekat yaitu bidan dalam radius 1 km.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit berat
2. Kesadaran : Apatis. GCS 9 (E2V2M5)
3. Tanda Vital
• Frekuensi nadi : 132 x/menit, teratur, nadi kuat, isi cukup
• Frekuensi napas : 36 x/menit
• Suhu : 37,30 Celsius
• Tekanan darah : 90/70 mmHg
4. Kulit : Turgor baik, CRT < 2 detik
5. Kepala : Lingkar kepala 46 cm, rambut hitam merata, tidak mudah
dicabut
6. Mata : Refleks cahaya (+/-), pupil bulat anisokor Ø3/4,
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
7. Leher : Dalam batas normal tidak terdapat pembesaran KGB
8. Telinga : Normotia, serumen (+)
9. Hidung : Normotia, secret (-), hiperemis (-)
10. Tenggorok : Sulit dinilai
11. Mulut : mukosa bibir basah, sianosis tidak ada
12. Jantung
a. Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
b. Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V midklavikula kiri
![Page 5: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/5.jpg)
c. Perkusi :
i. Batas atas jantung di sela iga 3 garis sternal kiri
ii. Batas kanan jantung di sela iga 4 garis sternal kanan
iii. Batas kiri jantung di sela iga 4 garis midklavikula kiri
d. Auskultasi : Bunyi jantung I – II regular, tidak ada murmur, tidak
ada gallop
13. Paru
a. Inspeksi : Gerak simetris saat statis dan dinamis.
b. Palpasi : Fremitus, simetris kanan-kiri.
c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler, wheezing tidak ada, rhonki
tidak ada.
14. Abdomen
a. Inspeksi : Datar, tidak ada massa
b. Auskultasi : Bising usus positif normal
c. Palpasi : Supel, hepar tidak teraba, Lien tidak teraba.
Nyeri tekan (-). Turgor baik.
d. Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen
15. Ektremitas : Edema + +, spasme + + , akral hangat, tidak ada
deformitas.
+ + + +
16. Tanda rangsang meningeal
a. Kaku kuduk : Negatif
b. Brudzinki I : Negatif
c. Brudzinki II : Negatif
d. Kernig : Negatif
e. Lasque : Negatif
17. Status gizi
Klinis: edema -/-, tampak kurus -/-
Antropometris:
• Berat Badan (BB) : 9,9 kg
• Tinggi/Panjang Badan : 76 cm
![Page 6: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/6.jpg)
• Lingkar kepala : 46 cm
• Lingkar lengan atas : 14 cm
• BB/U : -2 s/d +2
• TB/U : -2 s/d +2
• BB/TB : -2 s/d +2
Simpulan status gizi : gizi baik.
E. Data Laboratorium
9/6 10/6 15/6 17/6 20/6 23/6 27/6
Hematologi
Hemoglobin 11,3 9,8 9,5 9,3 9,1 11,7
Hematokrit 34 31 31 30 30 36
Leukosit 13830 10330 12060 6580 6790 9380
Eritrosit 4,7 4,2 4,2 3,9 3,8 4,6
Trombosit 29800
0
81000 153000 342000 301000 287000
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
batang
Neutrofil
segmen
Limfosit
Monosit
LUC
0
0
0
63
0
0
0
66
0
1
0
55
0
1
0
59
28
0
1
0
59
1
0
0
43
43
![Page 7: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/7.jpg)
28
6
3
28
4
2
35
6
3
8
4
29
7
4
9
4
Kimia
Klinik
SGOT 43 106 115 159
SGPT 25 280 136 88
Ureum
darah
16 13
Kreatinin
darah
0,40 0,39
eGFR 535,5 551,3
Elektrolit
Natrium 138 140 134 145
Kalium 5,0 4,6 3,6 4,8
Klorida 100 95 93 98
USG kepala (10/6/2015)
Hasil : Tidak tampak lesi hiperekhoik/isoekhoik/hipoekhoik intraserebral.
Dilatasi ventrikel lateral kanan-kiri dan ventikrel III
Tidak tampak deviasi midline. Sulcy dan gyri baik.
Kesan : Hidrocephalus.
Laboratorium Analisa Cairan Tubuh (11/6/2015)
Glukosa 6 mg/dL Dewasa : 40-70
Anak : 60-80
![Page 8: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/8.jpg)
Protein Cairan Liquor 0,38
Cairan tubuh
Spesimen Liquor
Jumlah sel 140 /µL (transudat) <500 : Transudat
>500 : Eksudat
Hitung Jenis MN
Limfosit 5 %
Monosit 3 %
Hitung Jenis PMN
Neutrofil 92 %
Test Mauntoux (+)
CT Scan Kepala (12/6/2015)
CT Scan Kepala tanpa dan dengan kontras, potongan axial ketebalan slice 5-
10 mm, dengan hasil sbb :
Tampak kontras enhacement pada white matter, falx cerebri, dan fisura sylvii.
Dilatasi ventrikel lateral kanan kiri, ventrikel III dan plexus choroideus kanan
kiri.
Tidak tampak deviasi midline. Tidak tampak lesi di pons, CPA maupun
cerebellum.
Sulci dan gyri baik. Tulang intak. Pneumatisasi mastoid, bulbus oculi dan
N.optikus baik.
Sinus eithmoidalis, sinus frontalis, dan sphenoidalis baik.
Kesan : Hidrocephalus
Meningoensefalitis
Laboratorium bakteriologi (15/6/2015)
Biakan Aerob & resitensi
![Page 9: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/9.jpg)
Spesimen : Darah dan cairan otak.
Result : tidak ada pertumbuhan mikroorganisme.
Laboratorium urinalisa (22/6/2015)
Urin Lengkap Hasil Rujukan
Makroskopik
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Kimia Urin
Berat jenis 1.010 1.015 – 1.025
pH 7,5 4,8 – 7,4
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah / Hb 2+ Negatif
Protein Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit esterase Negatif Negatif
Sedimen
Leukosit 2-3/LPB < 10/µL
Eritrosit 3-7/LPB <3/µL
Silinder Negatif
Sel epitel 1+ Positif
![Page 10: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/10.jpg)
Kristal Negatif
Bacteria 1+ Negatif
Lain-lain Negatif
Pemeriksaan EEG (24/6/2015)
Informasi klinis :
Dirawat dengan diagnosis me ningoensefalitis (LCS : Leukosit >>, PMN : 92 :
8
CT Scan kepala : Hidrocephalus
Riwayat demam, disertai kejang hari ke 3 demam.
Perekaman dilakukan selama 40 menit dalam keadaan tidak sadar
(Soporocomatous/GCS 6). Rekaman didominasi gelombang lambat teta
bercampur dengan teta difus. Reaktifitas terhadap buka tutup mata tidak dapat
dinilai. Reaktifitas terhadap rangsang nyeri.
Beberapa kali tampak cetusan gelombang tajam didaerah frontal kiri (F3).
Kesan :
EEG interiktal Abnormal berupa :
1. Perlambatan umum.
2. Aktifitas epileptiform fokal di frontak kiri.
Kolerasi klinis : sesuai dengan disfungsi kortikal difus (encephalopathy/edema
cerebri difus) dengan potensial epileptogenik di frontal kiri.
F. Resume
• Pasien datang ke IGD RS PR rujukan dari RS A dengan penurunan kesadaran
sejak 3 hari SMRS. Pasien batuk sejak 3 minggu SMRS dan diserat demam
serta kejang 1x saat demam. Pasien sudah sering batuk sejak usia 6 bulan dan
sembuh dengan obat dari dokter namun kembali batu ± 1-2 minggu setelah
obat habis. Orang tua pasien tidak mengetahui apakah sekitar pasien ada
penderita TB atau tidak.
• Pemeriksaan Fisis
• GCS 9
![Page 11: Meningitis Serosa](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082708/563db957550346aa9a9c695c/html5/thumbnails/11.jpg)
• Mata : Refleks cahaya (+/-), pupil bulat anisokor Ø3/4.
• Ekstremitas : Edema + +, spasme + + , akral hangat, tidak ada
deformitas.
+ + + +
• Rangsang meningeal : saat diperiksa (-)
• Pemeriksaan penunjang
• LCS : Glukosa 6,
• CT.scan kepala hydrocephalus
• Test Mauntoux (+) positif
G. Diagnosis Kerja
Meningitis serosa (tuberkulosa)
H. Diagnosis Banding
Ensefalitis
I. Tatalaksana
Minum susu 125cc/3jam
Sanmol drip 100mg/6jam
Kalmetasone 3x1mg
Ceftriaxone 3x300mg
Rimcure 1tabx1
J. Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam