meningitis-purulenta fix 1
TRANSCRIPT
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningitis purulenta merupakan infeksi purulen akut di ruang
subarakhnoid yang diikuti oleh reaksi inflamasi sistem saraf pusat yang dapat
menyebabkan koma, aktivitas kejang, peningkatan tekanan intrakranial, dan infark
iskemik. Menings, ruang subarakhnoid, dan parenkim otak dapat terlibat dalam
proses reaksi inflamasi ini. Penyakit ini dapat mengenai semua usia dengan
predileksi usia sangat muda dan sangat tua1,2.
Meningitis purulenta merupakan penyakit di seluruh dunia dengan tingkat
mortalitas dan morbiditas yang tinggi yang berkisar antara 10-30. !ngka
mortalitasnya yaitu " pada anak, 2" pada neonatus, dan 2" pada de#asa. $i
!merika %erikat, pada penelitian tahun 1&&" menunjukkan bah#a insidensi
penyakit ini telah berkurang sebanyak 0,2 kasus per 100.000 populasi, terutama
disebabkan oleh peningkatan penggunaan vaksin meningokokus. $imana saja di
seluruh dunia, angka insidensi tetap tinggi terutama di negara berkembang seperti
!frika 'arat dimana dijumpai 213.(") kasus meningitis yang menyebabkan
21.)30 orang meninggal antara tahun 1&&(-1&&*.2
Pada umumnya meningitis purulenta timbul sebagai komplikasi dari
septikemia. Pada meningitis meningokokus, prodrom atau gejala a#alnya berupa
infeksi nasofaring, oleh karena invasi dan multiplikasi meningokokus terjadi di
nasofaring. 'aik menimgokokus, hemofilis influen+a maupun pneumokokus dapat
menjadi penyebab otitis media. Meningitis purulenta dapat menjadi komplikasi
dari otitis media akibat infeksi kuman-kuman tersebut.3
Meningitis purulenta termasuk dalam kega#atdaruratan medis dengan
inflamasi menings sebagai bentuk respon imun tubuh tehadap infeksi baterial.
'ila tidak ditangani, mortalitasnya sampai 100, meskipun sudsh diobati dengan
antibiotik, insiden kematian menapai "-10. $i dunia, resiko timbul seuel
neurologis pada pasien menapai 20. $iagnose sedini mungkin dan penanganan
tepat sangat diperlukan.3
1
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 2/22
ang masih menjadi pertanyaan di antara komunitas medis yaitu
bagaimana terapi untuk meningitis purulenta yang efektif bagi anak dan de#asa
yang mengalami penyakit ini untuk meminimalisasi komplikasi dan permasalahan
yang berhubungan seperti kehilangan pendengaran dan sekuele neurologis.
/omplikasi jangka panjang, seperti defisit kognitif, epilepsi, hidrosefalus, dan
tuli, yang dialami oleh seperempat pasien. !ntibiotik telah menjadi standar terapi
bagi pasien, tetapi penggunaan terapi kortikosteroid ajuvan masih dipertanyakan.3
2
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 3/22
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi
Menings
tak dan medulla spinalis diselimuti meningss yang melindungi struktur
saraf yang halus, memba#a pembuluh darah dan sekresi airan serebrospinal.
Meningss terdiri dari tiga lapis, yaitu3,
1. apisan uar 4$urameter5
$urameter merupakan tempat yang tidak kenyal yang membungkus otak,
medulla spinalis, airan serebrospinal dan pembuluh darah. $urameter terbagi
lagi atas durameter bagian luar yang disebut selaput tulang tengkorak
4periosteum5 dan durameter bagian dalam 4meningeal5 meliputi permukaan
tengkorak untuk membentuk falks serebrum, tentorium serebelum dan
diafragma sella3, .
2. apisan 6engah 4!rakhnoid5
$isebut juga selaput otak, merupakan selaput halus yang memisahkan
durameter dengan piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi
airan otak yang meliputi seluruh susunan saraf pusat. 7uangan diantara
durameter dan arakhnoid disebut ruangan subdural yang berisi sedikit airan
jernih menyerupai getah bening. Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah
arteri dan vena yang menghubungkan sistem otak dengan menings serta
dipenuhi oleh airan serebrospinal3, .
3. apisan $alam 4Piameter5
apisan piameter merupakan selaput halus yang kaya akan pembuluh darah
keil yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak. apisan ini
melekat erat dengan jaringan otak dan mengikuti gyrus dari otak. 7uangan
diantara arakhnoid dan piameter disebut sub arakhnoid. Pada reaksi radang
ruangan ini berisi sel radang. $isini mengalir airan serebrospinalis dari otak
ke sumsum tulang belakang3,
.
3
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 4/22
Gambar 1. Meningss4
4
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 5/22
2.2. Meningitis Prlenta
2.2.1. De!inisi
Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang
bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh
bakteri spesifik maupun virus. Meningitis purulenta merupakan infeksi %%P pada
meanings dengan penyebab utama bakteri non spesifik 4 Haemophilus influenza
tipe '8 9ib, Streptococcus pneumonia, et5 yang ditandai dengan demam bersifat
akut 4:3)o; rektal atau 3)o; aksilar5 disertai dengan satu atau lebih gejala
misalnya kaku kuduk, penurunan kesadaran dan tanda /ernig atau 'rud+inski .
2.2.2. E"i#emiologi
Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak karena
sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. Punak insidensi kasus
meningitis karena Haemophilus influenzae di negara berkembang adalah pada
anak usia kurang dari ( bulan, sedangkan di !merika %erikat terjadi pada anak
usia (-12 bulan. %ebelum tahun 1&&0 atau sebelum adanya vaksin untuk
Haemophilus influenzae tipe b di !merika %erikat, kira-kira 12.000 kasus
meningitis 9ib dilaporkan terjadi pada umur < " tahun.& =nsidens 7ate pada usia <
" tahun sebesar 0-100 per 100.000.* %etelah 10 tahun penggunaan vaksin,
=nsidens 7ate menjadi 2,2 per 100.000.& $i >ganda 42001-20025 =nsidens 7ate
meningitis 9ib pada usia < " tahun sebesar )) per 100.0003,,".
$i =ndonesia sendiri kasus tersangka meningitis purulenta sekitar
1")8100.000 per tahun, dengan etiologi 9ib 1(8100.000 dan bakteri lain
(*8100.000, angka yang tinggi bila dibandingkan dengan negara maju.3,
Penyebab utama meningitis purulenta adalah Haemophilus influenzae tipe
' 49ib5 dan Streptococcus pneumonia 4invasive pneumococcal disease/ =P$5.
=nsiden meningitis purulenta di negara maju sudah menurun sebagai akibat
keberhasilan imunisasi 9ib dan =P$.2
7isiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-
ekonomi rendah, lingkungan yang padat 4seperti asrama, kamp-kamp tentara dan
jemaah haji5, dan penyakit =%P!.1(
Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara
5
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 6/22
yang sedang berkembang dibandingkan pada negara maju. =nsidensi tertinggi
terjadi di daerah yang disebut dengan the African Meningitis belt, yang luas
#ilayahnya membentang dari %enegal sampai ke ?thiopia meliputi 21 negara.
/ejadian penyakit ini terjadi seara sporadis dengan =nsidens 7ate 1-20 per
100.000 penduduk dan diselingi dengan /' besar seara periodik. $i daerah
Mala#i, !frika pada tahun 2002 =nsidens 7ate meningitis yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae 20-0 per 100.000 penduduk .
/ejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus-
kasus infeksi saluran pernafasan juga meningkat. $i ?ropa dan !merika >tara
insidensi infeksi Meningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi
sedangkan di daerah %ub-%ahara punaknya terjadi pada musim kering3,".
Meningitis yang disebabkan oleh Pneumococcus paling sering menyerang
bayi di ba#ah usia dua tahun. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri
Pneumokokus 3, kali lebih besar pada anak kulit hitam dibandingkan yang
berkulit putih3,.
2.2.$. Etiologi
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal
dibandingkan meningitis penyebab lain karena mekanisme kerusakan dan
gangguan otak yang disebabkan oleh bakteri maupun produk bakteri lebih berat.
Infectious Agent meningitis purulenta mempunyai keenderungan pada golongan
umur tertentu, yaitu golongan neonatus paling banyak disebabkan oleh ?.;oli,
%.beta hemolitikus dan isteria monositogenes. @olongan umur diba#ah " tahun
4balita5 disebabkan oleh H.influenzae, Meningococcus dan Pneumococcus.
@olongan umur "-20 tahun disebabkan oleh Haemophilus influenzae, eisseria
meningitidis dan Streptococcus Pneumococcus, dan pada usia de#asa 4:20 tahun5
disebabkan oleh Meningococcus, Pneumococcus, Stafilocccus, Streptococcus dan
!isteria",(.
Meningitis purulenta paling sering disebabkan oleh Meningoous,
Pneumoous dan Haemophilus influenza. Meningitis Meningococcus yang
sering me#abah di kalangan jemaah haji dan dapat menyebabkan karier
6
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 7/22
disebabkan oleh eisseria meningitidis serogrup !,',;,A,,B dan C 13". @rup
!,' dan ; sebagai penyebab &0 dari penderita. $i ?ropa dan !merika atin,
grup ' dan ; sebagai penyebab utama sedangkan di !frika dan !sia penyebabnya
adalah grup !. Cabah meningitis Meningococcus yang terjadi di !rab %audi
selama ibadah haji tahun 2000 menunjukkan bah#a ( merupakan serogroup
C13" dan 3( serogroup !. 9al ini merupakan #abah meningitis
Meningococcus terbesar pertama di dunia yang disebabkan oleh serogroup C13".
%eara epidemiologi serogrup !,',dan ; paling banyak menimbulkan penyakit,(.
2.2.4. Patogenesis
Penularan kuman dapat terjadi seara kontak langsung dengan penderita
dan droplet infection yaitu terkena perikan ludah, dahak, ingus, airan bersin dan
airan tenggorok penderita. %aluran nafas merupakan port d"entree utama pada
penularan penyakit ini. 'akteri-bakteri ini disebarkan pada orang lain melalui
pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk
seara hematogen 4melalui aliran darah5 ke dalam airan serebrospinal dan
memperbanyak diri didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput
otak dan otak ",(.
Proses terjadinya meningitis purulenta melalui jalur hematogen dengan
tahap-tahap (,*,)
1. 'akteri melekat pada sel epitel nasofaring 4kolonisasi5
2. 'akteri menembus rintangan mukosa
3. 'akteri memperbanyak diri dalam aliran darah 4menghindar dari sel fagosit
dan aktivitas bakteriolitik5 dan menimbulkan bakterimia
. 'akteri masuk untuk beberapa hari pertama penyakit. 'akteri ini resisten
terhadap penisilin, kurang lebih dalam 30-3" kasus merupakan 9ib resisten
penisilin. 30 memiliki sekuele yang lama. Pemberian deDametasone
sebagai pengobatan a#al mengurangi mobiditas dan sekuele.
7
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 8/22
@ambar 2. Patogenesis&.
angkah - langkah patogenesis meningitis bakteri
1. kolonisasi bakteri
2. menginvasi aliran darah
3. sisanya akan memperbanyak diri
. menyebabkan bakterimia, melalui aliran darah dan otak.
". menginvasi menings dan sistem saraf pusat
(. selanjutnya, bakteri dapat menginduksi dan meningkatkan permeabilitas darah,
pembatas otak
*. pleoytosis
). menyebabkan edema dan meningkatkan tekanan intraranial
&. melepaskan senya#a proinflamasi dari infeksi sel darah putih dan sel inang
lainnya.
10. akhirnya, proses ini menyebabkan edera neuronal.
8
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 9/22
Penyebaran bakteri dapat pula seara perkontinuitatum dari peradangan organ
atau jaringan yang ada di dekat selaput otak, misalnya di abses otak, otitis media,
mastoiditis, trombosis sinus kavernosus dan sinusitis. Penyebaran kuman bisa
juga terjadi akibat trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah
otak. =nvasi kuman-kuman kedalam ruang sub arakhnoid menyebabkan reaksi
radang pada piamater dan araknoid, ;%% 4airan serebrospinal5 dan sistem
ventrikulus.",(
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang keil dan sedang mengalami
hiperemiE dalam #aktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit
polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat.
$alam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam minggu
kedua sel-sel plasma. ?ksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan, bagian luar
mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di lapisaan dalam
terdapat makrofag",).
Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena di korteks dan
dapat menyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuron-
neuron. 6rombosis serta organisasi eksudat perineural yang fibrino-purulen
menyebabkan kelainan kranialis",).
2.2.%. Mani!estasi &linis
Meningitis bakteri biasanya didahului oleh gejala gangguan alat
pernafasan dan gastrointestinal. Meningitis bakteri pada neonatus terjadi seara
akut dengan gejala panas tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang,
nafsu makan berkurang, dehidrasi dan konstipasi, biasanya selalu ditandai dengan
fontanella yang menembung. /ejang dialami lebih kurang anak dengan
penyebab Haemophilus influenzae, 2" oleh Streptococcus pneumoniae, 21
oleh Streptococcus, dan 10 oleh infeksi Meningococcus. Pada anak-anak dan
de#asa biasanya dimulai dengan gangguan saluran pernafasan bagian atas,
penyakit juga bersifat akut dengan gejala panas tinggi, nyeri kepala hebat,
malaise, nyeri otot dan nyeri punggung. ;airan serebrospinal tampak kabur, keruh
atau purulen(,),10
.
9
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 10/22
2.2.'. Diagnosis
$iagnosis meningitis purulenta ditegakkan dari anamnesis serta
pemeriksaan fisik dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium serta radiologis.
%aat datang ke rumah sakit, kebanyakan pasien telah mengalami meningitis
selama 1-* hari. @ejala yang dialami termasuk demam, konfusi, muntah, nyeri
kepala, serta kekakuan pada leher *,10.
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya demam dan tanda-tanda
infeksi parameningeal sistemik, seperti abses kulit atau otitis. 7uam petekie
dijumpai pada "0-(0 pasien dengan meningitis meningitides. 6anda iritasi
meningeal dijumpai pada sekitar )0 kasus, tetapi sering tidak dijumpai pada
pasien yang terlalu muda dan terlalu tua, atau dengan kesadaran yang terganggu
sebelumnya. 6anda-tanda tersebut yaitu kaku kuduk pada fleksi pasief, fleksi paha
saat memfleksikan leher 4tanda 'rud+inski5, dan tahanan pada ekstensi pasif dari
lutut dengan fleksi sendi panggul 4tanda /ernig5. 6ingkat kesadaran, jika berubah,
dalam rentang konfusi ringan sampai koma. 6anda neurologis fokal, kejang, dan
paralisis nervus kranialis dapat dijumpai*,10.
2.2.(. Diagnosa ban#ing
%elain S.pneumoniae, .meningitidis, dan Hib banyak mikroorganisme lain
yang dapat menyeluruh di %%P dengan manifestasi klinis yang sama. rganisme
ini antara lain bakteri atipik seperti M.tuberculosis, ocardia spp, #reponema
pallidum 4%ifilis5, jamur 49istoplasma5 dan infeksi oportunistik 4;andida,
;ryptoous, dan !spergillus5, parasit seperti 6oDoplasma @ondinii dan
penyebab ;ystierosis, serta virus. =nfeksi fokal dari %%P seperti abses otak dan
abses parameningeal 4empiema subdural, abses epidural dan ranial5 juga dapat
disalahkelirukan dengan meningitis. Penyakit non infeksi, antara lain keganasan,
sindrom kolagen vasular, dan eksposur dengan raun atau +at toksik ),10.
>ntuk menentukan penyebab spesifik dari infeksi %%P dapat difasilitasi
dengan pemeriksaan teliti dari ;%F dengan pe#arnaan spesifik 4karbol fusin
/inyon untuk miobateria, 6inta india untuk jamur5, sitologi, deteksi antigen
10
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 11/22
4;ryptoous5, serologi 4sifilis, arbovirus5, kultur virus 4enterovirus5, dan P;7
pada herpes simpleks dan enterovirus. Pemeriksaan diagnotik lain yang bernilai
antara lain kultur darah, ;6 dan M7= dari otak, tes serologi, serta biopsy otak ),10.
Meningitis virus akut adalah yang paling sulit dibedakan dengan meningitis
bakterial. Meskipun dari klinis memiliki gejala lebih ringan dibandingkan
meningitis purulenta, namun beberapa anak dengan meningitis purulenta juga
mungkin memiliki gejala dan tanda yang lebih ringan, sementara meningitis viral
kadang lebih berat. %ehingga pemeriksaan ;%F sangat diperlukan&,10.
2.2.). Pemeriksaan Penn*ang
Pemeriksaan Pngsi Lmbal
umbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan
protein airan erebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan
tekanan intrakranial. Pada Meningitis Purulenta terdapat tekanan meningkat,
airan keruh, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun,
kultur 4G5 beberapa jenis bakteri),10.
$apat dijumpai adanya defisit fokal dengan bukti peningkatan sel dari
2"0-100.000 sel8mm3, tetapi biasanya 1000-10.000 sel8mm3. Heutrofil
mendominasi 4)"-&" dari total hitung jenis sel5, tetapi peningkatan proporsi sel
mononuklear ditemukan pada infeksi yang berkepanjangan, khususnya pada
meningitis yang diterapi tidak adekuat. 9itung sel :"0.000 sel8mm3 meningkatkan
kemungkinan adanya abses otak yang ruptur ke ventrikel. $apat dijumpai
peningkatan jumlah total leukosit di airan serebrospinal dalam 1)-3( jam setelah
inisiasi terapi antibiotik ),10.
/onsentrasi glukosa airan serebrospinal lebih rendah dibandingkan
dengan serum. @lukosa ;%% normal antara "-)0 mg8dl pada pasien dengan
glukosa serum *0-120 mg8dl, atau sekitar (" glukosa serum. /onsentrasi
glukosa ;%% di ba#ah 0 mg8dl merupakan keadaan yang abnormal.
9iperglikemia meningkatkan konsentrasi glukosa ;%% dan keadaan ini akan
menyamarkan penurunan konsentrasi glukosa ;%%. leh karena itu paling baik
11
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 12/22
ditentukan dengan rasio glukosa ;%%serum. 7asio glukosa ;%%serum normal
yaitu 0,(. 7asio glukosa ;%%serum kurang dari atau sama dengan 0, merupakan
prediktif tinggi terhadap meningitis purulenta",).
Hilai normal konsentrasi protein di ;%% sisterna dan ventrikular berkisar
dari 13-30 mg8dl pada de#asa, dan dari 20-1*0 mg8dl pada neonatus. Peningkatan
konsentrasi protein ;%% biasanya dijumpai pada meningitis purulenta, tetapi
konsentrasi protein ;%% akan meningkat pada semua proses yang merusak sa#ar
darah otak. /etika punksi lumbal menyebabkan trauma konsentrasi protein ;%%
akan meningkat 1 mg8dl untuk setiap 1000 eritrosit yang ada per kubik mm",).
Peningkatan konsentrasi laktat pada meningitis purulenta pertama kali
diketahui pada tahun 1&2". /onsentrasi asam laktat ;%% telah ditunjukkan
penggunaan klinisnya untuk membantu membedakan meningitis tuberulosis dan
meningitis purulenta dengan meningitis viral. /onsentrasi asam laktat I hingga 3"
mg8dl merupakan prediktif yang tinggi terhadap adanya meningitis purulenta atau
meningitis tuberkulosa3,10.
$alam keadaan pleositosis ;%%, konsentrasi $%reactive protein 4;7P5 :
100 ng8ml berguna untuk mengidentifikasi meningitis purulenta. ;7P telah
dilaporkan memiliki sensitivitas 100 dan spesivisitas & dalam membedakan
meningitis purulenta dari meningitis non-purulen pada bayi 4 minggu atau lebih5
dan anak-anak (,*.
+abel 1. +eman "a#a "emeriksaan ,SS "a#a meningitis(
12
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 13/22
Pemeriksaan #ara-
$ilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, aju ?ndap
$arah 4?$5, kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur. Pada Meningitis
Purulenta didapatkan peningkatan leukosit3,).
Pemeriksaan a#iologis
Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala 4periksa mastoid, sinus
paranasal, gigi geligi5 dan foto thoraks3. Foto thoraks dapat dilakukan untuk
melihat tanda-tanda pneumonia atau airan di dalam paru. %ebanyak "0 pasien
dengan meningitis pneumokokal dibuktikan mengalami pneumonia pada foto
thoraks),10.
Peran yang paling penting dari ;6 san pada pasien dengan meningitis
yaitu untuk mengidentifikasi kontraindikasi punksi lumbal dan komplikasi yang
memerlukan intervensi bedah saraf segera, seperti hidrosefalus simptomatik,
empiema subdural, dan abses serebral. ;6 san dengan kontras juga dapat
mendeteksi komplikasi seperti thrombosis vena, infark, dan ventrikulitis.
Jentrikulitis merupakan komplikasi meningitis purulenta yang umum dijumpai
pada neonatus. &nhancement ependimal dapat dijumpai pada ;6 san dengan
kontras).
Hilai ;6 san dalam diagnosis dini empiema subdural dan efusi masih
kontroversial, karena modalitas ini tidak dapat mendeteksi meningitis, khususnya
;6 san tanpa kontras pada stadium a#al penyakit. 9asil yang normal dari ;6
san tidak dapat mengesampingkan adanya meningitis akut),10.
;6 san dapat menunjukkan penyebab infeksi meningeal. 9idrosefalus
obstruktif dapat terjadi dengan perubahan inflamasi kronik pada ruang
subarakhnoid atau pada kasus obstruksi ventriular. $efek struktur otorinologik,
kongenital, dan kalvaria pasa trauma juga dapat dievaluasi),&,10.
13
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 14/22
Gambar $. Serebritis #an "embentkan abses "a#a "asien #engan meningitis "rlenta. ,+
s/an #engan kontras0 "otongan aksial #ilakkan 1 blan setela- be#a- #an menn*kkana#ana massa ke/il0 ring-enhanced 0 -i"oattenasi abses rekren3 #i ganglia basalis "ana-3
#an km"lan /airan sb#ral berbentk lenti!ormis #engan enhanced meningss anak
"ana-3)
M7= dengan kontras merupakan modalitas paling sensitif untuk diagnosis
meningitis purulenta karena pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya
dan luasnya proses inflamasi di menings begitu juga dengan komplikasinya. M7=
tanpa kontras yang dilakukan pada pasien dengan meningitis purulenta tanpa
komplikasi menunjukkan hasil yang kurang bermakna).
Gambar 4. Sinsitis !rontalis0 em"iema0 #an "embentkan abses "a#a "asien #engan
meningitis "rlenta. T2-weighted axial MI menn*kkan sinsitis !rontalis0 #e!ek tlang
"ana-30 #engan e#ema kortikal anak "ana-30 #an km"lan /airan sb#ral
oksi"ito"arietal kanan em"iema3).
14
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 15/22
2.2.. Penatalaksanaan
Kika pemeriksaan fisik tidak menunjukkan adanya kelainan neurologis
fokal atau papiledema, punksi lmbal harus dilakukan sesegera mungkin. Kika
airan serebrospinal tidak jernih, terapi antibiotik dimulai tanpa penundaan.
/etika tanda fokal atau papiledema dijumpai, pemeriksaan kultur darah sebaiknya
dilakukan, antibiotik dimulai, dan ;6 san dilakukan. Kika dari ;6 san tidak
dijumpai lesi fokal yang akan menyebabkan kontraindikasi untuk dilakukannya
punksi lumbal, punksi lumbal dapat dilakukan11,13.
Pilihan antibiotik inisial yaitu seara empiris, berdasarkan pada usia dan
faktor predisposisi pasien. 6erapi disesuaikan seperti yang diindikasikan jika
pe#arnaan @ram atau pemeriksaan kultur dan sensitivitas telah tersedia. Punksi
lumbal dapat diulang untuk menilai respon terhadap terapi. ;airan serebrospinal
harus steril selama 2 jam. Penurunan pleositosis serta penurunan proporsi
leukosit PMH harus terjadi dalam 3 hari11,13.
7egimen terapi empiris untuk meningitis purulenta ditunjukkan pada tabel
di ba#ah ini10,12
+abel 2. +era"i Em"iris Meningitis Prlenta12
5A&+6 PASIEN +EAPI EMPIIS
De7asa 8%9 ta-n
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam
atau
• ;efotaDime 2 g =J setiap -( jam
ditambah dengan vanomyin 1"
mg8kg'' =J setiap )-12 jam
De7asa : %9 ta-n
• !mpisilin 2 g =J setiap jam
ditambah dengan eftriaDone 2 g
=J setiap 12 jam atau
• ;efotaDime 2 g =J setiap -( jam
ditambah dengan vanomyin 1"
mg8kg'' =J setiap )-12 jam
Ganggan imnitas seller • !mpisilin 2 g =J setiap jam
ditambah dengan efta+idime 1 g
15
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 16/22
=J setiap ) jam ditambah dengan
vanomyin 1" mg8kg'' =J setiap
)-12 jam
Be#a- sara!0 /e#era ke"ala0 ata
CSF shunt
• Janomyin 1" mg8kg'' =J
setiap )-12 jam ditambah dengan
efta+idime 1 g =J setiap ) jam
7egimen terapetik spesifik organisme untuk meningitis purulenta
termasuk untuk meningitis yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia,
Haemophillus influenza, eisseria meningitides, !isteria monoc'togenes,
Streptococcus agalactie, ?nterobateriaeae, dan Pseudomonas aeruginosa
ditampilkan pada tabel di ba#a ini11,13.
+able $. egimen +era"i Antibiotik S"esi!ik 6rganisme012
6GANISME EGIMEN +EAPI
Streptococcus pneumonia %ensitif Penisilin
• Penisilin @ juta > =J setiap jam atau
ampisilin 2 g =J setiap -( jam
• ;eftriaDon 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =J setiap -( jam
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =Jsetiap -( jam ditambah
dengan vanomyin 1" mg8kg'' =J setiap
)-12 jam
• $urasi terapi 10-1 hari
%ensitif ;eftriaDone
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =J setiap -( jam ditambah
dengan vanomyin 1" mg8kg'' =J setiap
)-12 jam atau rifampin (00 mg P8=J8hari
16
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 17/22
• $urasi terapi 10-1 hari
Haemophillus influenza
Hegatif beta laktamase
• !mpisilin 2 g =J setiap -( jam
• $urasi terapi * hari
Positif beta laktamase
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =J setiap -( jam
• $urasi terapi * hari
Neisseria meningitides
• Penisilin @ juta > =J setiap jam atau
ampisilin 2 g =J setiap -( jam
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =J setiap -( jam• $urasi terapi * hari
Listeria monocytogenes
• Penisilin @ juta > =J setiap jam atau
ampisilin 2 g =J setiap -( jam ditambah
dengan 3-" mg8kg'' =J perhari dibagi
setiap ) jam
• $urasi terapi I 21 hari
Streptococcus agalactie • Penisilin @ juta > =J setiap jam
ditambah dengan gentamisin 3-" mg8kg''
17
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 18/22
=J per hari, dibagi setiap ) jam, jika
diperlukan
• $urasi terapi 1-21 hari
Enteroba/teria/eae
• ;eftriaDone 2 g =J setiap 12 jam atau
efotaDime 2 g =J setiap -( jam ditambah
dengan gentamiin 3-" mg8kg'' =J per hari
dibagi setiap ) jam
• $urasi terapi 21 hari
seudomonas aeruginosa
• ;efta+idime 1 g =J setiap ) jam atau
efepime 2 g =J setiap ) jam ditambah
dengan 3-" mg8kg'' =J per hari dibagi
setiap ) jam
• $urasi terapi 21 hari
%itokin inflamasi seperti =-1,( dan 6HF-alfa meningkatkan respon ;%%
terhadap pelepasan produk dinding sel bakteri aktif. 9al ini akan menyebabkan
eksaserbasi inflamasi dan kerusakan sa#ar darah otak lebih lanjut. 'erdasarkanhal di atas, terapi ajuvan kortikosteroid telah dioba. Pada penelitian prospektif,
placebo controlled trials pada anak lebih dari 2 bulan, terapi tambahan dengan
deksametason menghasilkan penurunan sekuele audiologik dan neurologi.
Hamun, kebanyakan pasien anak terinfeksi dengan H.influenza dan keuntungan
terapi glukokortikoid tidak dapat diaplikasikan pada anak yang terinfeksi
organism lain seperti S.pneumonia11,13.
/euntungan glukokortikoid ajuvan pada de#asa belum jelas. 6erapi
tersebut akan menurunkan penetrasi beberapa antibiotik seperti vanomyin ke
;%%. leh karena itu, terapi deksametason direkomendasikan pada anak lebih dari
2 bulan yang mengalami meningitis purulenta, terutama H.influenza, anak yang
tidak divaksinasi terhadap H.influenza, atau ditemukannya kokobasil gram
negative pada pe#arnaan @ram ;%%. $eksametason diberikan dengan dosis 0,1"
mg8kg =J, setiap ( jam selama hari. Pada de#asa, penggunaan glukokortikoid
terbatas pada pasien dengan konsentrasi bakteri yang tinggi di ;%% dan bukti
18
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 19/22
peningkatan tekanan intrakranial. $osis 0,1" mg8kg'' =J setiap ( jam
direkomendasikan11,13.
2.2.19. Prognosis
Pengobatan antibiotika yang adekuat dapat menurunkan mortalitas
meningitis purulenta, tetapi "0 dari penderita yang selamat akan mengalami
se(uelle 4akibat sisa5. ima puluh persen meningitis purulenta mengakibatkan
keaatan seperti ketulian, keterlambatan berbiara dan gangguan perkembangan
mental, dan " L 10 penderita mengalami kematian3,10.
2.2.11. Pen/ega-an
Pen/ega-an Primer
6ujuan penegahan primer adalah menegah timbulnya faktor risiko
meningitis bagi individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan
melaksanakan pola hidup sehat. Penegahan dapat dilakukan dengan memberikan
imunisasi meningitis pada bayi agar dapat membentuk kekebalan tubuh. Jaksin
yang dapat diberikan seperti Haemophilus influenzae t'pe b 49ib5, Pneumococcal
con)ugate vaccine 4P;J*5, Pneumococcal pol'saccaharide vaccine 4PPJ5,
Meningococcal con)ugate vaccine 4M;J5, dan MM* +Measles dan *ubella.
=munisasi 9ib $on)ugate vaccine + 9b- ; atau P7P-MP5 dimulai sejak usia 2
bulan dan dapat digunakan bersamaan dengan jad#al imunisasi lain seperti $P6,
Polio dan MM7. Jaksinasi 9ib dapat melindungi bayi dari kemungkinan terkena
meningitis 9ib hingga &*. Pemberian imunisasi vaksin 9ib yang telah
direkomendasikan oleh C9, pada bayi 2-( bulan sebanyak 3 dosis dengan
interval satu bulan, bayi *-12 bulan di berikan 2 dosis dengan interval #aktu satu
bulan, anak 1-" tahun ukup diberikan satu dosis. Kenis imunisasi ini tidak
dianjurkan diberikan pada bayi di ba#ah 2 bulan karena dinilai belum dapat
membentuk antibodi3,10,11.
Meningitis Meningococcus dapat diegah dengan pemberian
kemoprofilaksis 4antibiotik5 kepada orang yang kontak dekat atau hidup serumah
dengan penderita.Jaksin yang dianjurkan adalah jenis vaksin tetravalen !, ;,
19
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 20/22
C13" dan . Meningitis juga dapat diegah dengan ara meningkatkan personal
h'giene seperti menui tangan yang bersih sebelum makan dan setelah dari
toilet3,10.
Pen/ega-an Sekn#er
Penegahan sekunder bertujuan untuk menemukan penyakit sejak a#al,
saat masih tanpa gejala 4asimptomatik5 dan saat pengobatan a#al dapat
menghentikan perjalanan penyakit. Penegahan sekunder dapat dilakukan dengan
diagnosis dini dan pengobatan segera. $eteksi dini juga dapat ditingkatan dengan
mendidik petugas kesehatan serta keluarga untuk mengenali gejala a#al
meningitis3,10.
$alam mendiagnosa penyakit dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan airan otak, pemeriksaan laboratorium yang meliputi test darah dan
pemeriksaan A-ray 4rontgen5 paru. %elain itu juga dapat dilakukan surveilans ketat
terhadap anggota keluarga penderita, rumah penitipan anak dan kontak dekat
lainnya untuk menemukan penderita seara dini. Penderita juga diberikan
pengobatan dengan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis penyebab
meningitis3,10.
Pen/ega-an +ertier
Penegahan tertier merupakan aktifitas klinik yang menegah kerusakan
lanjut atau mengurangi komplikasi setelah penyakit berhenti. Pada tingkat
penegahan ini bertujuan untuk menurunkan kelemahan dan keaatan akibat
meningitis, dan membantu penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap
kondisi-kondisi yang tidak diobati lagi, dan mengurangi kemungkinan untuk
mengalami dampak neurologis jangka panjang misalnya tuli atau
ketidakmampuan untuk belajar. Fisioterapi dan rehabilitasi juga diberikan untuk
menegah dan mengurangi aat3,10
BAB III
20
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 21/22
&ESIMPULAN
Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang
bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh
bakteri spesifik maupun virus3. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat
lebih fatal dibandingkan meningitis penyebab lain karena mekanisme kerusakan
dan gangguan otak yang disebabkan oleh bakteri maupun produk bakteri lebih
berat.
Penularan kuman dapat terjadi seara kontak langsung dengan penderita
dan droplet infection yaitu terkena perikan ludah, dahak, ingus, airan bersin dan
airan tenggorok penderita. Penyebaran bakteri dapat pula seara
perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput
otak. Penyebaran kuman bisa juga terjadi akibat trauma kepala dengan fraktur
terbuka atau komplikasi bedah otak. @ejala yang dialami termasuk demam,
konfusi, muntah, nyeri kepala, serta kekakuan pada leher.
Kika pemeriksaan fisik tidak menunjukkan adanya kelainan neurologis
fokal atau papiledema, punksi lmbal harus dilakukan sesegera mungkin. Kika
airan serebrospinal tidak jernih, terapi antibiotik dimulai tanpa penundaan.
Pilihan antibiotik inisial yaitu seara empiris, berdasarkan pada usia dan faktor
predisposisi pasien. 6erapi disesuaikan seperti yang diindikasikan jika pe#arnaan
@ram atau pemeriksaan kultur dan sensitivitas telah tersedia. $eksametason
diberikan dengan dosis 0,1" mg8kg =J, setiap ( jam selama hari.
DA5+A PUS+A&A
21
8/12/2019 Meningitis-Purulenta Fix 1
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-purulenta-fix-1 22/22
1. $hamija 7M, 'ansal K. 'aterial Meningitis 4Meningoenephalitis5 !
7evie#. K=!;M 200(E *435 22"-3".
2. H=;? linial guideline 102. 'aterial Miningitis and Meningooal
%eptiaemia. 2010. $eveloped by the Hational ;ollaborating ;entre for
Comens and ;hildrens 9ealth.
3. !llen 7, 6unkel, 'arry, dkk. Pratie @uidelines for the Management of
'aterial Meningitis. ;=$ 200E3&12(*-).
. 9aines $?. Heuroanatomy !n !tlas of %truture, %etions, and %ystems.
200). ippinott Cilliams N Cilkins He# orl.p *.
". %iddiui, ?>. Heurologi ;ompliations of 'aterial Meningitis. =n
M?H=H@=6=%. 2012. !ga /han >niversity 9ospital Pakistan.p. 3"-.
(. Poblano P, !rtega ;. ?arly Heuroligi utame and ??@ of =nfants #ith
'aterial Meningitis. 2012. Hational >niversity of MeDio MeDio ;ity.p.
"-"0.
*. %toddard K.K, $e6ora .M. %trategies for the Prevention of Meningitis. 2012.
Marburg >niversity @ermany.p. 1(-1)0.
). Hagarathna %, 9.'. Jeenakumari. aboratory $iagnosis of Meningitis. 1&&).
$epartment of Heuromirobiology. 'alanguru /arnataka =ndia.p. 1)"-21.
&. $an, ;ass. ?arly 7eognition and Management of Meningitis. 2001. 6he
;anadian Kournal of ;M?. >niversity of 6oronto ;anada.p. 10"-1.
10. =nesu, utfi. Kames @. =maging in 'aterial Meningitis. 2013. !vailable from
###. Medsape.om.
11. %mith, $%. 'aterial Meningitis rganism-%peifi 6herapy. 2013. !vailable
from ##.Medsape.om
12. @reenberg $!, !minoff MK, %imon 7P. 2002. ;linial Heurology. "th
?dition. M@ra#-9ill8!ppleton N ange >nited %tates.
13. 'rian M, @reen#ood M$. 200*. ;ortiosteroids in !ute 'aterial
Meningitis. 6he He# ?ngland Kournal of Mediine. !vailable from
###.H?KM.org.
22