mengelas listrik dasar bu hettyk

59
oleh: HETTYK RATNASARI LAS LISTRIK

Upload: hettyk-sari

Post on 22-Dec-2014

1.049 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. oleh: HETTYK RATNASARI

2. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. PENGERTIAN PENGELASAN 2. PENGERTIAN LAS BUSUR LISTRIK 3. MACAM PERALATAN LAS LISTIK 4. FUNGSI PERALATAN LAS LISTRIK 3. MENGELAS PROSES PENYAMBUNGAN LOGAM YANG MENGIKUT SERTAKAN PANAS DENGAN ATAU TANPA TEKANAN, DENGAN ATAU TANPA BAHAN LOGAM PENGISI YANG DILINDUNGI PELINDUNG TERHADAP KOTORAN UDARA 4. LAS BUSUR LISTRIK PROSES PENYAMBUNGAN LOGAM DGN LOGAM DENGAN DENGAN MEMANFAATKAN TENAGA LISTRIK SEBAGAI PANASNYA 5. ALAT-ALAT UNTUK LAS LISTRIK 1. MESIN LAS 2. PEMEGANG ELEKTRODA 3. ELEKTRODA 4. KABEL 6. MACAM2 MESIN LAS 1. MESIN LAS AC (ARUS BOLAK- BALIK) 2. MESIN LAS DC (ARUS SEARAH) 3. MESIN LAS ACDC 7. 1. MESIN LAS AC (ARUS BOLAK-BALIK) 8. MESIN LAS AC Aliran listrik dari gardu induk atau jaringan listrik PLN Arus listrik tersebut sangat tinggi sehingga dirubah tegangannya pada saat mengelas. Yang merubah disebut transformator. 9. 2. MESIN DC (ARUS SEARAH) 10. MESIN DC Arus listrik berasal dari dinamo motor listrik arus searah Dinamo digerakkan atau diputar oleh motor listrik, motor bensin atau motor diesel. 11. 3. MESIN AC/DC 12. Macam pengkutuban pada sircuit las listrik A. Pengkutuban langsung B. Pengkutuban tidak langsung/terbalik 13. Pengkutuban langsung Kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan kabel massa di terminal positif Disebut juga sircuit las listrik dengan elektroda negatif (DC-) 14. Pengkutuban tidak langsung Kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa di terminal negatif Disebut juga sircuit las listrik dengan elektroda positif (DC+) 15. PERBEDAAN HASIL PENGELASAN DENGAN MESIN LAS Pengkutuban Elektroda Arus DC : Pengkutuban Langsung (DC-) Kabel elektroda terminal (-) Klem masa (benda kerja) terminal (+) Pengkutuban Terbalik (DC+) Kabel elektroda terminal (+) Klem masa (benda kerja) terminal (-) DC penembusan lasnya dangkal AC penembusan las bisa dangkal bisa dalam DC+ penembusan lasnya dalam 16. ELEKTRODA LAS 17. Elektroda 18. KETENTUAN PEMILIHAN DIAMETER ELEKTRODA RUMUS : S d = ------ - 1 2 d = diameter elektroda dlm mm S = tebal plat yg dilas dlm mm 19. JENIS-JENIS LISTRIK 20. PENJEPIT ELEKTRODA LAS 21. KABEL MESIN LAS 22. PROSES PENGELASAN DENGAN ELEKTRODA 23. SOAL 1. Sebutkan peralatan yang dipergunakan dalam satu unit las listrik! 2. Apa yang dimaksud dengan pengkutuban langsung? 3. Apa yang dimaksud dengan pengkutuban terbalik? 4. Sebutkan 3 macam jenis mesin las listrik! 5. Sebutkan kelebihan mesin las AC ataupun las DC! 24. SOAL 6. Sebutkan 3 alat bantu pada las listrik! 7.Jelaskan mengapa radiasi las busur berbahaya bagi mata ? 8. Sebutkan alat keselamatan kerja yang harus dipergunakan saat bekerja dengan las listrik! 9.Apa maksud angka 70 pada elektroda E 7018 ? 10.Sebutkan 4 contoh cacat las 25. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menentukan alat-alat keselamat kerja yang dipakai dalam pengelasan Siswa dapat mengetahui bahaya-bahaya yang ada pada saat pengelasan 26. KESELAMATAN KERJA PADA BENGKEL LAS LISTRIK BAHAYA SENGATAN LISTRIK (55 85 V) BAHAYA SINAR ULTRA VIOLET DARI CAHAYA LAS BAHAYA PANAS BENDA SAAT ATAU SETELAH PENGELASAN 27. KACA MATA LAS Melindungi mata dan wajah dari sinar ultra violet dan panas pengelasan 28. SARUNG TANGAN LAS Menghindari panas akibat pengelasan (saat memegang benda kerja) 29. SEPATU LAS Melindungi kaki dari olie, dari sengatan listrik dan benda-benda tajam. 30. MASKER LAS Melindungi mata, wajah dari sinar ultar violet dan penciuman dari asap pengelasan 31. APRON Melindungi badan dari panas dan percikan bunga api pengelasan 32. JAKET LAS Melindungi badan dari panas dan percikan bunga api pengelasan 33. KAMAR LAS 34. Alat-alat yang digunakan untuk kerja las listrik 1. Alat untuk melukis: penggores, mistar baja, jangka besi, mistar siku, busur baja, penitik dll 2. Alat untuk memotong: gunting plat, gergaji, kikir 3. Alat bantu lainnya: palu terak, sikat baja, tang pemegang benda kerja 35. Palu terak Membersihkan hasil pengelasan 36. Sikat baja Membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah pengelasan 37. Tang pemegang benda kerja Termasuk alat bantu, fungsinya untuk menghidari panas setelah pengelasan (membantu memegang benda kerja) 38. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa bisa menentukan besar kecilnya arus dalam pengelasan 2. Siswa bisa menentukan kecepatan dari gerakan elektroda 39. Teknik Pengelasan 1. Menentukan Besar Arus dan Tegangan Listrik Besar arus pengelasan tergantung pada diameter elektroda d = (s/2) 1, dimana ; s = tebal plat (bahan) tebal plat (bahan) jenis elektroda posisi pengelasan polaritas (pemakaian arus) Perkiraan Arus Yang Dipakai Untuk Mengelas Diameter x Panjang Daerah Arus Polaritas Elektroda 2,6 x 350 45 - 95 AC atau DC 3,2 x 350 60 - 130 AC atau DC 4,0 x 400 90 - 160 AC atau DC 40. 2. Menyalakan Elektroda Cara Sentakan Cara Goresan Setelah elektroda nyala, pertahankan jarak busur las (jarak antara elektroda dengan benda kerja). Jarak = d elektroda 41. 3. Macam Gerakan Ayunan Elektroda Alur Spiral Alur Zig-Zag Alur Segitiga 42. 4. Las Titik / Catat / Tack Weld Las titik (Tack Weld) perlu dilakukan untuk melakukan penguncian benda kerja yang akan dilas agar benda kerja tidak mengalami pergeseran setelah di set. Tack Weld biasanya dilakukan pada ujungujung benda kerja dan pada setiap jarak tertentu, tergantung dari panjang dan ketebalan benda kerja. 1 3 2 43. POSISI PENGELASAN 1. Posisi di Bawah Tangan Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan elektroda las sekitar 10 20 terhada garis vertikal dan 70 80 terhadap benda kerja. 2. Posisi Tegak (Vertikal) Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10 15 terhada garis vertikal dan 70 85 terhadap benda kerja. 44. POSISI PENGELASAN 3. Posisi Datar (Horisontal) Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 10 terhada garis vertikal dan 70 80 kearah benda kerja. 4. Posisi di Atas Kepala (Over Head) Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las, sarung tangan, sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 20 terhada garis vertikal dan 75 85 terhadap benda kerja 45. Posisi Pengelasan P L A T P I P A Flat = Posisi Dibawah Tangan Horizontal = Posisi Mendatar Vertical = Posisi Tegak Overhead = Posisi Diatas Kepala Fillet : sambungan las pada sambungan siku dan tanpa perlakuan celah yang berbentuk kampuh Groove : kampuh las berupa celah yang diisi oleh bahan tambah 46. Bentuk Sambungan dan Kampuh 1. Sambungan Tumpul (Butt Joint) Kampuh I dan Kampuh U Kampuh X dan Kampuh K atau X Kampuh V Kampuh J atau U 47. 2. Sambungan Sudut Sambungan T (T-Joint) Sambungan Sudut (Corner Joint) Sambungan Tumpang (Lap Joint) 48. HASIL PENGELASAN A.Pengelasan normal B. Arus terlalu rendah C. Arus terlalu tinggi D. Kecepatan terlalu cepat E. Kecepatan terlalu rendah F. Jarak busur terlalu tinggi 49. CACAT LAS 1. Porositas, cacat ini merupakan cacat yang dikarenakan adanya gas yang terperangkap di daerah lasan dalam jumlah yang melebihi syarat batas. 50. CACAT LAS 2. Slag Inclusion, dapat terjadi akibat pembersihan pada saat pengelasan yang berlapis kurang bersih. Hal ini juga dapat diakibatkan penggunaan flux pada pengelasan yang berlapis. 51. CACAT LAS 3. Incomplete Fusion, cacat ini dapat diakibatkan oleh kesalahan penggunaan besar arus, kecepatan pengelasan, incorrect electrode manipulation, maupun kesalahan pengelas. 52. CACAT LAS 4. Undercut Cacat ini dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain: Excessive amps/volts (amper terlalu besar) Excessive travel speed (kecepatan tangan saat ngelas terlalu besar) Incorrect electrode angle (sudut elektroda salah) Incorrect welding technique (teknik pengelasan salah) Electrode too large (diameter elektroda terlalu besar) 53. CACAT LAS 5. Overlap Cacat ini dikarenakan: Arus terlalu rendah Kecepatan pengelasan rendah Kesalahan teknik mengelas Kontaminasi sekitar 54. CACAT LAS 6. Crack (retak) Banyak hal yang dapat menyebabkan cacat ini,contoh bentuk crack adaah seperti berikut: 55. Latihan 1 : Menyalakan Busur Bahan : Baja Lunak Ukuran : 10 x 50 x 200 mm Elektroda : Philips 28, 3,2 mm (AWS E6013) Ampere : 140 AC Petunjuk npetunjuk : - Pesawat las disiapkan dan setel pada ampere 140 - Pakailah alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan, tabir las (helm las), apron. - Siapkan alat bantu las, seperti sikat kawat, palu terak, tang penjepit. - Taruhlah benda kerja pada meja las dan pasang klem massa. - Pasang elektroda pada stang (Holder), dan siap untuk memulai pengelasan - Buat panjang jalur las kira-kira 20 mm lalu matikan (angkat elektroda) - Posisi elektroda 90 terhadap arah melintang las atau benda kerja / bahan - Posisi elektroda 60 - 70 terhadap arah memanjang las atau arah lasan - Ulangi latihan latihan ini sampai menghasilkan gerakan penyalaan busur yang baik dan panjang busur yang tetap. 90 20-30 60-70 56. Latihan 3 : Membuat Alur (Rigi-rigi Las) Bahan : Baja Lunak Ukuran : 10 x 50 x 200 mm Elektroda : Philips 28, 3,2 mm (AWS E6013) Ampere : 140 AC Petunjuk npetunjuk : - Pesawat las disiapkan dan setel pada ampere 140 - Pakailah alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan, tabir las (helm las), apron. - Siapkan alat bantu las, seperti sikat kawat, palu terak, tang penjepit. - Taruhlah benda kerja pada meja las dan pasang klem massa. - Pasang elektroda pada stang (Holder), dan siap untuk memulai pengelasan - Buat jalur (rigi rigi) las seperti pada gambar. - Posisi elektroda 90 terhadap arah melintang las atau benda kerja / bahan - Posisi elektroda 60 - 70 terhadap arah memanjang las atau arah lasan - Setelah selesai membuat rigi-rigi las pada plat dan terisi penuh, baru kita buat rigi-rigi las lagi dengan arah yang berlawanan (lihat pada gambar.) 57. Tugas: Buatlah jobsheet / gambar tentang RIGI-RIGI LAS dengan ukuran plat 100 x 30 x 3 mm Jarak antar rigi-rigi adalah 10 mm Buat lengkap dengan alat-alat yang dipakai untuk kerja las. Buat langkah kerjanya. Buat lengkap dengan keselamatan kerjanya 58. Latihan 2 : Membuat Alur (Rigi-rigi Las) Bahan : Baja Lunak Ukuran : 10 x 50 x 200 mm Elektroda : Philips 28, 3,2 mm (AWS E6013) Ampere : 140 AC Petunjuk npetunjuk : - Pesawat las disiapkan dan setel pada ampere 140 - Pakailah alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan, tabir las (helm las), apron. - Siapkan alat bantu las, seperti sikat kawat, palu terak, tang penjepit. - Taruhlah benda kerja pada meja las dan pasang klem massa. - Pasang elektroda pada stang (Holder), dan siap untuk memulai pengelasan - Buat jalur (rigi rigi) las seperti pada Gb. - Posisi elektroda 90 terhadap arah melintang las atau benda kerja / bahan - Posisi elektroda 60 - 70 terhadap arah memanjang las atau arah lasan - Ulangi latihan latihan ini sampai menghasilkan gerakan penyalaan busur yang baik dan panjang busur yang tetap.