menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat guide bahasa indone… · bab ini membahas tentang...

86
MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Pengusaha, Pemilik dan Manajer di Tempat Kerja International Commission on Occupational Health Scientific Committee on Occupational Health and Development

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA

YANG AMAN DAN SEHAT

Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Untuk Pengusaha, Pemilik dan Manajer di Tempat Kerja

International Commission on Occupational Health

Scientific Committee on Occupational Health and Development

Page 2: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT

Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

untuk Pengusaha, Pemilik dan Manajer di Tempat Kerja

Oleh:

Brandi Karasiewicz Alford, MPH

Shannon Lynch, MPH

Ida Rosenblum, MPH

Craig Kullmann, MPH

Disunting oleh:

Tee L. Guidotti, MD, MPH

Dibantu oleh Tayseer El-Faki Mustafa, MD

Diterjemahkan oleh:

Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Universitas Binawan

Drs. Sahuri, SST.K3., MA

dr. Anna Suraya, MKK, SpOk

Putri Winda Lestari, S.KM., M.Kes

dr. Agung Cahyono Triwibowo, M.Si

dr. Ade Dwi Lestari, M.Kes., SpOK

Uci Sulandari, M.Si

Husen, SST.K3., M.Si

Warendi, SKM., M.Kes

Yunita Sari Purba, SST.K3., MA

Lulus Suci Hendrawati, S.Kom, M.Si

Editor:

dr. Anna Suraya, MKK, SpOk

Putri Winda Lestari, S.KM., M.Kes

© 2014 Tee L. Guidotti, atas nama

International Commission on Occupational Health

Scientific Committee on Occupational Health and Development

Versi 6

Page 3: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Alamat pertanyaan ke [email protected].

Disponsori oleh:

Scientific Committee on Occupational Health and Development

International Comission on Occupational Health

Page 4: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

1

PENGANTAR

Buku singkat ini dipersembahkan untuk pemilik

dan manajer perusahaan khususnya yang berada

di negara-negara berkembang, untuk membantu

Anda mengidentifikasi, mengurangi, dan

menghilangkan bahaya di tempat kerja. Panduan

ini juga berfungsi sebagai alat untuk

mempromosikan budaya keselamatan dan

kesehatan yang berorientasi kerjasama antara

pekerja, manajer, pengusaha, dan pejabat

pemerintah. Dengan kerja sama berbagai pihak,

kita akan dapat menciptakan tempat kerja yang

lebih aman dan sehat.

Panduan keselamatan dan kesehatan kerja ini

merupakan kabar baik bagi para pekerja di

perusahaan Anda. Dengan membaca panduan

ini, berarti Anda peduli akan K3. Pemilik

perusahaan dan manajer harus mengetahui

bahwa cedera dan penyakit yang terjadi di

tempat kerja dapat menjadi tragedi bagi para

pekerja dan keluarga mereka, dapat

menciptakan konflik dan perasaan khawatir

diantara pekerja, memperlambat produksi, dan

meningkatkan biaya. Hal-hal buruk bahkan

mungkin juga berimbas pada teman dekat dan

keluarga. Cara terbaik untuk menjaga pekerja

tetap aman dan sehat, serta menjaga bisnis tetap

berjalan dengan baik tanpa cedera dan risiko

yang tidak perlu adalah dengan membaca dan

mengimplementasikan isi panduan berikut.

Tantangan utama perusahaan di negara

berkembang dan negara maju adalah

menghadapi banyak masalah untuk melindungi

kesehatan dan keselamatan pekerja. Salah satu

tantangan terbesar adalah menemukan informasi

untuk mengatasi masalah tersebut. Panduan K3

ini dirancang untuk menemukan apa yang Anda

butuhkan dalam melindungi pekerja dan aset

perusahaan. Perusahaan dengan berbagai jenis

bisnis di negara-negara berkembang, sebagai

akibat dari pertumbuhan yang cepat dan global

menghadapi banyak bahaya dan risiko seperti,

peralatan industri yang sudah usang, kurangnya

tenaga kerja yang berpendidikan dan lain lain.

Panduan K3 singkat ini tidak mungkin dapat

mencakup semua potensi bahaya yang dihadapi

para pekerja, tetapi merupakan sebuah langkah

awal. Panduan K3 ini membahas permasalahan

yang paling umum di perusahaan-perusahaan

kecil dan menengah. Walaupun demikian, kami

berharap bahwa panduan ini dapat membantu

anda dalam mengatasi masalah K3 di tempat

kerja. Buku panduan ini dimaksudkan untuk

mengisi kesenjangan informasi antara panduan

umum yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran perlindungan pekerja namun biasanya

tidak detail, dengan pemaparan informasi

literatur dari profesional kesehatan kerja yang

rumit dan teknis. Banyak masalah memerlukan

informasi lebih dari yang kita dapat dalam buku

ini.

Selain apa yang ada di buku ini, Anda juga perlu

tahu mengenai hukum dan peraturan

perundangan yang berlaku khususnya yang

terkait dengan bidang usaha bisnis Anda.

Pemilik dan manajer merupakan penanggung

jawab utama untuk mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku di negara mereka.

Akan tetapi, pemilik usaha dan manajer dapat

menerapkan perlindungan keselamatan dan

kesehatan kerja lebih baik dari peraturan

perundangan yang berlaku. Kita seharusnya

mencoba untuk selalu melakukan yang terbaik

agar tercipta tempat kerja yang aman dan

nyaman, dapat terhindar dari kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja serta agar bisnis dapat

berjalan dengan baik dan efisien dari waktu ke

waktu.

Pada saat perusahaan dan negara dituntut untuk

terus tumbuh dan berkembang dari sisi ekonomi,

mungkin perusahaan sulit melihat manfaat

investasi pada keselamatan dan kesehatan

pekerja secara bersamaan. Walaupun panduan

ini khusus membahas mengenai potensi bahaya

di lingkungan kerja, namun juga dimaksudkan

untuk memberikan dampak yang lebih besar

pada kesejahteraan sosial dan ekonomi baik bagi

perusahaan maupun negara. Tidak diragukan

lagi bahwa pekerja yang sehat, termotivasi, dan

puas akan lebih produktif. Oleh karena itu,

investasi dalam keselamatan dan kesehatan

kerja adalah investasi untuk masa depan

perusahaan dan tatanan sosial di negara

manapun.

Page 5: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

2

DAFTAR ISI

Pengantar ............................................................................................................ ................................ 1

Bab 1 Lindungi Pekerja Anda ............................................................................................................ 3

Bab 2 Keselamatan Kerja .................................................................................................................. 10

Bab 3 Efisiensi dan Kerja Aman ...................................................................................................... 23

Bab 4 Stres ....................................................................................................................................... 31

Bab 5 Bahaya Debu dan Bahan Kimia .............................................................................................. 36

Bab 6 Mengendalikan Kondisi Tidak Aman di Tempat Kerja ................................ ………………. 46

Bab 7 Pekerja Rentan ........................................................................................................................ 56

Bab 8 Penilaian Risiko dan Manajemen … ................................................................................ ….. 65

Bab 9 Manajemen Risiko dan Control Banding ............................................................................... 70

Bab 10 Dimana Mendapatkan Informasi Tambahan .......................................................................... 77

Page 6: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 3

BAB 1

LINDUNGI PEKERJA ANDA

Pekerja merupakan penjaga keberlangsungan

bisnis Anda. Sebagai seorang manajer,

mungkin Anda dapat menjaga agar bisnis terus

berputar, dan sebagai pemilik usaha Anda

mungkin dapat menyediakan dana yang

dibutuhkan, akan tetapi para pekerjalah yang

melakukan pekerjaan yang harus dilakukan

dalam proses produksi. Oleh karena itu mereka

mempunyai andil besar dalam keberhasilan

bisnis Anda. Agar pekerja terus melakukan

pekerjaannya tanpa adanya masalah atau

hambatan, bekerja dengan dedikasi dan

perhatian penuh, maka pekerja harus percaya

diri bahwa mereka aman dan terlindungi dari

kecelakaan atau penyakit akibat kerja selama

melakukan pekerjannya. Keselamatan dan

kesehatan pekerja sama pentingnya dengan

keselamatan dan kesehatan Anda. Manajer dan

pemilik usaha merupakan perpaduan antara

pelindung bagi seluruh pekerja dan pemimpin

dalam perputaran roda bisnis perusahaan.

Terciptanya tempat kerja yang aman dan sehat

bagi pekerja merupakan sebuah reputasi hebat

bagi perusahaan dan bukti kepedulian Anda

sebagai pemilik bisnis. Sebaliknya bila Anda

tidak mempunyai kepedulian untuk

menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat

bagi pekerja, hal ini merupakan reputasi buruk

bagi Anda. Hal tersebut dapat menimbulkan

kesulitan bagi Anda dan perusahaan untuk

mempertahankan pekerja terbaik yang pada

akhirnya sulit mempertahankan

keberlangsungan usaha Anda. Manajemen yang

baik sekalipun akan terganggu bila terjadi

kecelakaan atau penyakit, karena hal tersebut

dapat menyebabkan penundaan, perlambatan

produksi dan meningkatnya biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan.

Para pekerja hanya dapat melindungi dirinya

sebatas pengetahuan yang mereka miliki.

Pekerja mungkin sudah mengetahui bagaimana

melakukan pekerjaan sesuai dengan

pengalaman yang telah mereka miliki selama

ini. Namun biasanya, mereka tidak memiliki

bekal pengetahuan tentang tata cara bekerja

aman dan bagaimana melindungi diri agar

terhindar dari penyakit akibat kerja. Mereka

hanya berusaha untuk melindungi diri mereka

sendiri agar terhindar dari kecelakaan dan

penyakit di tempat kerja sesuai dengan cara

mereka masing-masing. Tentunya akan ada

perbedaan sikap antara pekerja satu dengan

lainnya. Ada yang bekerja dengan mengetahui

risiko apa yang akan muncul jika bekerja tidak

aman, namun ada juga pekerja yang

menganggap bahwa tidak akan ada kecelakaan

serius yang akan terjadi padanya dan

bersikukuh bahwa orang yang kuat tidak perlu

melindungi dirinya. (Namun sayang,

kecelakaan yang terjadi pada pekerja yang

beranggapan seperti ini terkadang juga melukai

pekerja lain yang bekerja di sekelilingnya).

Seringkali pekerja tidak mengindahkan

keamanan bekerja dan ingin untuk mengerjakan

pekerjaannya dengan lebih cepat agar

menghasilkan produk yang lebih banyak

khususnya pada pekerjaan-pekerjaan yang

dibayarkan berdasarkan jumlah hasil produksi.

Seringkali pekerja mengambil jalan pintas atau

melakukan hal-hal yang tidak aman karena

mereka berpikir hal tersebut dapat menghemat

waktu dalam melakukan pekerjaan. Kadang

kadang, mereka juga merasa mendapat tekanan

dari supervisor untuk menghasilkan lebih

banyak produk tanpa memperhatikan cara kerja

yang aman. Banyak pekerja melakukan

tindakan tidak aman, namun tidak pernah

mengalami kecelakaan maupun cedera

sehingga mereka menganggap bahwa tindakan

tersebut adalah tindakan yang normal. Sehingga

mereka tetap bekerja dengan cara yang tidak

aman. Ketika terjadi kecelakaan atau penyakit

akibat kerja yang mungkin dapat berakhir

dengan kematian, maka penyesalan pun tidak

berguna.

Tanggung jawab pemilik dan manajer adalah

untuk membuat tempat kerja yang aman dan

sehat. Hal ini menunjukkan pada pekerja bahwa

Anda berharap agar pekerja dapat bekerja

Page 7: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 4

dengan aman serta menciptakan situasi kerja di

mana setiap orang merasa bahwa mereka dapat

bekerja dengan aman tanpa tekanan.

Bab ini membahas tentang bagaimana

menciptakan tempat kerja aman yang akan

membantu menjaga keselamatan dan kesehatan

pekerja. Beberapa gagasan pada panduan ini

mungkin tidak relevan untuk pabrik, toko, atau

tempat kerja tertentu, hal ini bergantung pada

jenis bisnis Anda tetapi sebagian besar ide-ide

yang ada pada panduan ini mungkin dapat

digunakan.

Sebagai pemilik atau manajer sebuah

perusahaan, Anda harus mulai mempelajari

hukum dan peraturan di negara Anda sendiri

untuk memastikan bahwa Anda menjalankan

bisnis sesuai dengan kebijakan yang berlaku

agar keselamatan dan kesehatan pekerja dapat

tercapai seiring berjalannya kelangsungan

bisnis Anda. Selain itu, Anda tetap harus terus

mengusahakan dan mencari informasi terbaru

yang dapat memberikan contoh dan cara-cara

yang lebih baik dalam melakukan perlindungan

pekerja. Informasi dapat diperoleh melalui

buku, media internet atau bertanya pada kolega

di bidang usaha serupa yang telah memiliki

kondisi perlindungan yang lebih baik. (lihat bab

terakhir di buku ini)

Pelatihan Bagi Pekerja

Semakin banyak pekerja mengetahui tentang

kesehatan, keselamatan, dan berbagai potensi

bahaya, maka mereka semakin dapat

melindungi diri dari bahaya dan meningkatkan

kondisi kesehatan mereka sendiri. Pelatihan

dan pendidikan pekerja dapat mencegah hal-

hal buruk terjadi di tempat kerja. Semua cedera

dan penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan pun dapat dicegah.

Pelatihan mutlak diperlukan agar pekerja dapat

belajar bagaimana melakukan pekerjaan

dengan benar dan aman. Pelatihan yang

dilaksanakan sekali tidaklah cukup. Pelatihan

harus diulang secara rutin serta pada tiap

pelatihan perlu diberikan praktek dan contoh-

contoh yang berbeda. Seiring dengan waktu,

tiap pekerja harus menunjukkan bahwa mereka

mengerti materi dan pesan yang disampaikan

pada pelatihan tersebut. Alasan pelatihan harus

dapat dipahami, pentingnya pelatihan harus

ditekankan, dan tujuan pelatihan harus dibuat

dengan jelas. Pekerja harus mengetahui

bagaimana melakukan pekerjaan dengan aman.

Dengan pelatihan yang tepat, akan membuat

semakin banyak pekerja paham tentang

bagaimana bekerja dengan aman, sehingga

muncul komitmen dari tiap pekerja untuk

mempraktekannya yang pada akhirnya menjadi

budaya di tempat kerja. Para pekerja akan saling

menjaga satu sama lain, saling melakukan

koreksi bila terjadi kesalahan dan saling

mendukung dalam melakukan pekerjaan. Bila

situasi di tempat kerja terbentuk sebagaimana di

atas, maka kecelakaan dan cedera menjadi

semakin sedikit bahkan bisa hilang. Pada saat

bersamaan, pekerja juga diberikan pengetahuan

mengenai hak dan tanggung jawab sebagai

pekerja yang pada gilirannya dapat

menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi

dalam memecahkan masalah dan yakin bahwa

pihak manajemen dan pemberi kerja

berkomitmen melindungi kesehatan dan

keselamatan mereka.

Tujuan utama pelatihan keselamatan dan

kesehatan kerja adalah untuk membuat pekerja

menyadari potensi bahaya di tempat kerja.

Alasan kedua adalah agar mereka memahami

bagaimana melakukan pekerjaan dengan aman.

Pelatihan memberikan pengetahuan dan

keterampilan yang mereka butuhkan agar dapat

semaksimal mungkin menekan risiko yang

dapat mengancam keselamatan dan kesehatan

saat mereka melakukan pekerjaan. Program

pelatihan harus mencakup informasi dasar

tentang cara kerja dan keterampilan agar

pekerja dapat mengenali dan mengendalikan

bahaya di tempat kerja. Selain itu pekerja juga

harus menerima pelatihan mengenai hak dan

tanggung jawab karyawan, penanganan

keadaan darurat, penggunaan peralatan yang

aman, penggunaan alat pelindung diri yang

benar sesuai standar, serta pengelolaan dan

transportasi bahan berbahaya. Pelatihan harus

diulang dari waktu ke waktu (setidaknya setiap

tahun) untuk menjaga pekerja up to date tentang

bahaya dan untuk mengingatkan pekerja akan

Page 8: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 5

potensi bahaya yang muncul sehingga mereka

dapat melindungi diri sendiri dan keluarga.

Layanan Kesehatan dan Tempat Kerja

Layanan kesehatan seharusnya dimulai dengan

melakukan evaluasi, khususnya dalam

mempertimbangkan kelompok pekerja yang

paling berisiko dan kelompok pekerja yang

melibatkan keselamatan orang lain.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk

memastikan kapasitas pekerja untuk melakukan

pekerjaan dengan aman, melindungi

keselamatan orang-orang yang berhubungan

dengan mereka, menentukan kondisi kesehatan

mereka saat ini sehingga perubahan yang terjadi

dikemudian hari dapat diidentifikasi segera, dan

menentukan apakah mereka memiliki masalah

kesehatan yang dapat bertambah parah apabila

mereka bekerja.

Layanan kesehatan yang baik dapat membantu

mencegah atau mengurangi efek berbahaya

yang mungkin terjadi setelah kecelakaan atau

pajanan zat berbahaya. Namun demikian, bila

terlambat kerusakan organ ataupun perlukaan

mungkin sudah terjadi. Itulah sebabnya

sebagian besar buku panduan ini berhubungan

dengan aspek pencegahan, bukan pengobatan

atau perawatan terhadap cedera.

Pemeriksaan kesehatan atau medical check up

setiap tahun sangat bermanfaat untuk menjaga

kesehatan pekerja. Namun, pemeriksaan

kesehatan rutin bukanlah satu satunya cara

untuk menemukan penyakit akibat kerja dan

mencegah kecelakaan kerja. Pemeriksaan

kesehatan merupakan cara untuk melindungi

pekerja, menjaga kondisi kesehatan agar tidak

menjadi semakin buruk, dan untuk memastikan

bahwa program perlindungan pekerja telah

berjalan dengan baik. Itulah sebabnya banyak

negara mewajibkan pemeriksaan kesehatan

pada pekerja. Jika dokter atau perawat

perusahaan memiliki pengetahuan tentang

penyakit akibat kerja, mereka dapat

memberikan masukan tentang pemeriksaan apa

yang tepat dilakukan untuk pekerja. Bila staf

medis dan perawat di perusahaan belum

memiliki pengetahuan tersebut, beri dukungan

pada mereka untuk mempelajarinya

Terdapat beberapa pemeriksaan khusus yang

dapat dilakukan untuk mengetahui efek pajanan

bahan kimia berbahaya pada pekerja yang

terpajan. Pemeriksaan yang paling umum

adalah tes darah untuk pajanan timbal dan

bahan kimia tertentu pada pestisida, misalnya

golongan organofosfat. Bila pemeriksaan

dilakukan secara berkala dari waktu ke waktu

(misalnya, setahun sekali) untuk mendeteksi

apakah para pekerja masih sehat atau

menunjukkan tanda tanda atau gejala penyakit

yang berhubungan dengan pekerjaan, hal ini

disebut pemantauan medis (atau surveillance).

Untuk menentukan pemeriksaan terkait

penyakit akibat kerja, dokter atau perawat

perusahaan harus lebih memperdalam

pengetahuan tentang penyakit akibat kerja.

Sebagai ilustrasi, pemeriksaan ronsen torak

adalah pemeriksaan dasar yang tersedia di

rumah sakit dan klinik. Akan tetapi, untuk

memberikan interpretasi apakah gambaran

yang ditemukan adalah tuberkulosis atau

kemungkinan penyakit paru akibat kerja seperti

kanker paru, asbestosis ataupun silikosis, dokter

harus memahami betul apa yang harus

ditemukan pada gambaran ronsen tersebut.

WHO sedang berusaha keras mendorong agar

pelayanan kesehatan kerja dasar tersedia

melalui sistem pelayanan kesehatan primer di

semua negara. Namun, tidak banyak dokter dan

perawat mengetahui hal ini. Jika Anda ingin

membantu pekerja mendapatkan perawatan

medis, pertimbangkan berapa banyak

pengalaman tenaga medis di komunitas Anda

tentang bahan kimia, penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan, dan bagaimana

mencegah kecacatan setelah cedera. Kemudian

apakah mereka berpengalaman dengan timbal

dan asbes (dua dari bahaya di tempat kerja yang

paling umum dan paling penting), dengan

demikian Anda dapat memutuskan untuk

memilih tenaga kesehatan yang lebih baik demi

melindungi pekerja Anda dari penyakit akibat

kerja.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Pajanan

Menyebabkan Penyakit?

Jika pada pemeriksaan kesehatan ditemukan

bahwa pekerja Anda terdampak pajanan bahan

Page 9: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 6

kimia tertentu, seperti timah atau pelarut, Anda

harus segera memberitahukannya. Sebagian

besar pekerja akan memahami jika mendapat

informasi tentang ditemukannya gangguan

kesehatan sedini mungkin. Sangat penting

untuk membangun komunikasi yang terbuka

dan memberi kesempatan pekerja untuk

memberikan usulan atau saran. Pekerja yang

berpengalaman dibidangnya seringkali dapat

memberikan solusi terbaik dari masalah yang

mereka hadapi.

Untuk mengatasi masalah pajanan di tempat

kerja, Anda harus menemukan sumber bahaya

pajanan dan menentukan seberapa besar

risikonya. (Hal ini ada dalam Bab 8.) Setelah

Anda menemukan sumber dan mengevaluasi

masalah, Anda dapat menggunakan metode

yang dijelaskan dalam Bab 6 dan 9 untuk

memperbaiki masalah, Anda tidak dapat

memperbaiki masalah pajanan tempat kerja

kecuali jika Anda tahu sumber pajanan tersebut.

Bila masalah utama tidak dapat diselesaikan,

Anda dapat memberikan APD yang tepat pada

pekerja. Pada beberapa kondisi, Anda mungkin

membutuhkan jasa professional untuk

mengatasi masalah Anda. Akan tetapi, buku

panduan ini mencoba untuk membantu Anda,

manajer dan supervisor untuk memecahkan

banyak masalah.

Menemukan Masalah dan Lakukan

Perbaikan

Para ahli yang mengetahui persis bagaimana

sebuah pekerjaan dilakukan adalah pekerja

yang telah terbiasa melakukan pekerjaannya.

Mereka adalah orang pertama yang harus

ditemui bila Anda ingin mulai melakukan

investigasi atau melakukan identifikasi masalah

yang dapat diperbaiki. Pekerja yang telah

bekerja bertahun-tahun, sangat berpengalaman

dibidangnya, bahkan seorang supervisor pun

tidak mengetahui persis bagaimana sebuah

pekerjaan dilakukan kecuali dia melakukannya

sendiri. Seorang yang duduk di kantor mungkin

seorang manajer yang sangat hebat, akan tetapi

keterampilan sebagai manajer tidak dapat

mempersiapkan seorang pekerja operasional

untuk mengetahui secara persis bagaimana

melakukan pekerjaannya di area kerja.

Kita dapat langsung bertanya pada pekerja bila

membutuhkan pengetahuan mereka, tetapi

seringkali akan lebih baik bila memiliki komite

yang terdiri dari beberapa pekerja. Komite ini

bersama-sama dengan supervisor, harus rutin

membahas tentang bagaimana kondisi K3 di

area kerja dan apa yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan keselamatan dan kesehatan

kerja. Melalui komite, para pekerja dapat

memberitahu Anda saat terjadi perubahan

sebelum menimbulkan kecelakaan kerja, dan

Anda juga dapat menggunakan pengalaman

mereka untuk mencari berbagai solusi. Kadang-

kadang, pengawas tidak menyukai komite ini

karena mereka dianggap menghilangkan

kewenangan pengawas. Namun, adanya komite

akan lebih baik dibandingkan dengan hanya

mengandalkan supervisor. Supervisor

terkadang menyaring masalah kepada

manajemen tergantung pada apa yang ingin

didengar oleh manajemen. Supervisor yang

baik bersedia bekerja dengan komite ini karena

memberi manfaat bagi banyak orang. Komite

ini harus melaporkan langsung kepada manajer

senior dan pemilik, akan lebih efektif lagi bila

pemilik atau manajer senior aktif berpartisipasi.

Bila dibutuhkan, akan sangat membantu bila

Anda menunjuk seorang pekerja senior, pekerja

yang disegani, atau seorang supervisor untuk

menjadi petugas yang bertanggung jawab

dalam mengawasi berjalannya K3 di seluruh

area kerja. Petugas tersebut dapat belajar lebih

dalam mengenai K3 sehingga dapat menjadi

pionir dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja.

Petugas harus mendapat dukungan yang kuat

dari manajer dan pemilik perusahaan sehingga

dia terlindungi dari kemungkinan

ketidaknyamanan di tempat kerja karena

seringkali kebijakan K3 tidak popular di

kalangan pekerja atau bahkan supervisor.

Petugas juga harus dilindungi pekerjaannya

agar tetap bertindak jujur dan berani dalam

melakukan pekerjaannya.

Page 10: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 7

Bisnis Anda Spesial

Setiap bisnis, industri, dan pekerjaan memiliki

potensi bahaya dan masalah masing-masing.

Tapi tidak berarti bahwa potensi bahaya di

setiap pekerjaan benar-benar berbeda. Kita

semua dapat belajar banyak dengan mengamati

tempat kerja, industri dan pekerjaan di banyak

lokasi lainnya. Kita dapat belajar prinsip-

prinsip umum yang dapat diterapkan untuk

bisnis Anda. Ketika Anda membaca buku ini,

pertimbangkan apa yang berguna untuk bisnis

Anda dan pekerja Anda, juga prinsip-prinsip

perlindungan pekerja.

Sebagai contoh, industri konstruksi. Pekerjaan

konstruksi dilakukan di berbagai tempat di

dunia dan banyak dari pekerjaan tersebut

dilakukan dengan cara yang sama. Konstruksi

melibatkan banyak pekerja yang melakukan

pekerjaan yang berbeda secara bersama-sama.

Beberapa dari mereka bekerja dengan potensi

bahaya yang sama sementara pekerja lainnya

menghadapi potensi bahaya yang berbeda.

Box 1.1 menjelaskan potensi bahaya dibidang

konstruksi. Potensi bahaya yang mana terdapat

pada bisnis Anda? Dapatkah bisnis Anda

mendapat pelajaran atau praktek yang berguna

tentang perlindungan K3 di bidang konstruksi?

Apakah anda memperoleh pelajaran yang

bermanfaat tentang K3 dari industri yang lain?

Gambar 1.1. Pekerja di bidang konstruksi

menghadapi banyak potensi bahaya. Industri ini

memiliki tingkat kecelakaan bahkan kematian

yang tinggi. Pria di sebelah kanan menambah

potensi bahaya dengan merokok sambil

bekerja, hal ini bertentangan dengan aturan

yang ada. Merokok merupakan penyebab

kebakaran yang sangat serius dan dapat

memperburuk kesehatan pekerja. (Foto ©

dreamstime.)

Page 11: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 8

Kotak 1.1.

Industri Konstruksi:

Sebuah Contoh Bahaya di Usaha Kecil atau Menengah

Di berbagai negara, industri konstruksi

beroperasi melalui kontraktor, yang

kebanyakan mempekerjakan pekerja atau

tukang harian dengan durasi kerja sesuai

proyek, misalnya: tukang listrik, tukang plester,

tukang kayu, tukang batu, tukang pipa, pekerja

lembaran logam, dan tukang cat. Pola kerja

jangka pendek ini menyebabkan rendahnya

perlindungan terhadap pekerja dan tingginya

penggantian atau turnover. (Gambar 1.1.)

Pekerja konstruksi sangat rentan terkena

berbagai jenis bahaya. Seperti terkena bahaya

mekanis (tangga, perancah, platform terbuka

dan lantai yang tidak dilindungi, terkena kabel

listrik, rongsokan dan serpihan puing-puing).

Jatuh dari ketinggian, tertimpa benda, dan

kelelahan adalah insiden yang paling umum

terjadi dan menjadi penyebab terbanyak

hilangnya waktu kerja. Pagar pelindung, safety

harness dan alat pelindung diri (APD) harus

disediakan untuk melindungi pekerja dari

kecelakaan tersebut di atas. Berbagai bahaya

potensial terhadap keselamatan akan dibahas di

Bab 2. Kebakaran juga bisa terjadi di area

proyek bangunan.

Banyak pengrajin/tukang dengan keahlian yang

berbeda bekerja di lokasi konstruksi. Banyak

dari mereka, terutama tukang kayu dan tukang

pipa memiliki masalah ergonomi dan risiko

fisik akibat alat-alat, postur kerja, dan beban

kerja yang menyebabkan mereka sering

merasakan gangguan pada otot dan sendi.

Masalah-masalah ini akan dibicarakan pada

Bab 3.

Sebagaimana tempat kerja lainnya, pekerja

konstruksi juga menghadapi stres kerja yang

berasal dari tekanan untuk melakukan

pekerjaan dengan cepat, atau permasalahan

dengan supervisor atau rekan kerja. Pekerja di

bidang konstruksi seringkali bekerja sendiri-

sendiri. Mereka suka melakukan pekerjaan

dengan cara mereka sendiri dan kadang-kadang

terjadi konflik. Stres di tempat kerja akan

dibahas dalam Bab 4.

Pekerja konstruksi juga bekerja dengan

beberapa bahan kimia yang sangat berbahaya,

seperti pelarut, timbal, serta debu silika. Kanker

telah menjadi masalah besar di masa lalu karena

pajanan debu asbes dari bahan isolasi. Risiko

kanker tertinggi terdapat pada pekerja yang

berhubungan langsung dengan asbes, akan

tetapi risiko terkena kanker paru juga

meningkat pada pekerja lain yang terkena asbes

di tempat kerja, seperti pekerja lembaran logam.

Meskipun penggunaan asbes sudah dilarang di

beberapa negara, ancaman bahayanya tetap ada

khususnya bagi pekerja yang harus melakukan

renovasi atau pembongkaran bangunan

berbahan asbes. Bahaya kimia dan debu akan

dibicarakan pada Bab 5.

Setiap proyek konstruksi memiliki masalah dan

bahaya masing-masing:

• Tukang batu mengalami cedera tangan,

bahu dan lengan serta sakit punggung

bawah akibat faktor risiko ergonomi,

antara lain akibat manual handling saat

bekerja atau membawa batu bata dengan

cara dipanggul.

• Tukang kayu dan pembuat lemari atau rak

mengalami pajanan debu kayu, yang dapat

menyebabkan alergi dan iritasi pernapasan.

• Teknisi listrik menghadapi aliran listrik

berdaya tinggi yang dapat menyebabkan

luka bakar dan bahkan risiko kematian

akibat sengatan listrik

• Operator alat berat dan derek, terpajan

kebisingan dan getaran di seluruh tubuh

yang dapat menyebabkan nyeri punggung.

• Pekerja isolasi terkena serat kecil dari

bahan isolasi, yang dapat menyebabkan

penyakit paru dan batuk. Asbes tidak lagi

digunakan untuk isolasi di sebagian besar

Page 12: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 9

negara tetapi pekerja isolasi di masa lalu

sering mendapat kanker dari asbes.

• Tukang cat terpajan pelarut dan mungkin

juga timbal. Keracunan dari bahan kimia

tersebut dapat terjadi dalam situasi yang

berbeda. Keracunan pelarut lebih umum

pada penggunaan cat semprot. Keracunan

timbal lebih umum terjadi di negara-negara

yang menggunakan cat rumah berbahan

timbal dan tukang cat yang menggunakan

atau menghapus cat timbal di luar ruangan,

seperti jembatan-jembatan.

• Para tukang ledeng (instalasi air) dapat

terpajan asbes (dari isolasi) dan terpajan

timbal dari pipa.

• Tukang yang bekerja memasang atap

berisiko karena mereka bekerja di

ketinggian. Tanpa perlindungan/body

harness (pemegang tubuh yang berfungsi

untuk menjaga pekerja saat jatuh), mereka

dapat jatuh yang berakibat cedera serius

bahkan kematian.

• Pengaspalan khususnya bila dilakukan di

bagian atap bangunan adalah pekerjaan

yang kotor, sering dilakukan dalam kondisi

panas, membutuhkan pekerja untuk

mengambil dan membawa gulungan berat

dan ember aspal. Aspal dapat

mengakibatkan luka bakar, api, dan

pajanan hidrokarbon polisiklik organik

(golongan bahan kimia yang dapat

menyebabkan perubahan kulit dan kanker)

yang merupakan bahaya besar pada

pekerjaan. Pekerja aspal juga memiliki

peningkatan risiko kanker kulit.

• Pelapis aspal di jalan juga menunjukkan

peningkatan angka kematian akibat kanker

paru dan gangguan pernafasan.

Salah satu isu yang juga penting dalam

keselamatan konstruksi adalah potensi bahaya

dari parit dan galian. Galian bisa sangat besar,

misalnya saat bangunan yang sedang dibangun.

(Gambar 1.2)

Parit digali menggunakan alat berat (backhoe)

atau kadang-kadang hanya dengan sekop; sisi-

sisi parit biasanya lurus. Jika parit terlalu dalam,

sisi parit bisa runtuh, terutama ketika tanah

berpasir, penuh kerikil, basah, atau ketika tanah

liat mengering, retak, dan hancur. Parit yang

runtuh dapat menjebak dan mengubur pekerja

hingga menyebabkan kematian. Gangguan kecil,

seperti getaran dari truk yang lewat, dapat

memicu runtuhnya parit atau galian. Perlu adanya

penopang dari papan dan kayu untuk mencegah

runtuhnya parit. Juga sangat penting untuk

menstabilkan galian berskala besar, yang dapat

dilakukan dengan membuat kemiringan di setiap

sisi secara bertahap sehingga tanah tidak runtuh,

dengan menempatkan serangkaian bangku atau

tangga penopang pada sudut secara berjenjang

atau dengan menopang sisi sisi agar tidak runtuh

Gambar 1.2. Galian di sebuah proyek bangunan

di Turki. Perhatikan bahwa sisi galian terlalu

curam dan tidak ada penopang untuk menjaga

lereng agar stabil. Banyak benda dapat

meluncur ke dalam galian. Perhatikan bahwa

pagar ditempatkan di posisi yang salah, pagar

seharusnya diletakkan agar orang dan mobil

berada jauh dari galian untuk mencegah terjatuh

ke dalam galian, pagar bukan untuk menangkap

orang atau benda yang jatuh. (Foto oleh Tee L.

Guidotti.)

Page 13: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 10

BAB 2

KESELAMATAN KERJA

“Safety” atau keselamatan adalah suatu keadaan

terlindungi dari bahaya secara fisik. Saat terjadi

kecelakaan, maka produksi akan melambat dan

pekerja tidak akan dapat bekerja setidaknya

untuk sementara waktu. Jika kecelakaan

berakibat serius atau bahkan menyebabkan

kematian, keluarga korban mungkin akan

berada dalam kesulitan karena disebabkan

kehilangan pendapatan dan fasilitas lainnya.

Bab ini mengkaji masalah keselamatan kerja

yang paling sering terjadi dan mungkin akan

dihadapi oleh pengusaha kecil.

Kondisi berbahaya di tempat kerja dapat

menyebabkan kecelakaan dan cedera serius.

Potensi bahaya keselamatan bisa muncul dari

beragam sumber seperti peralatan tajam, tangga

tak stabil, perancah yang rubuh, galian atau

parit yang runtuh dan menimbun korban,

genangan air licin di jalan sehingga orang bisa

tergelincir, korsleting listrik, pencahayaan yang

kurang sehingga pekerjaan tidak terlihat jelas,

sumber panas yang dapat menjadi penyebab

kebakaran, dan ruang terbatas yang berisi gas

beracun.

Potensi bahaya keselamatan selalu ada di

tempat kerja, terdapat hampir di semua lokasi

dan sering tidak dapat dikendalikan.

Permasalahan keselamatan kerja dapat

diketahui dengan melakukan pengamatan pada

kondisi yang ada. Seorang pemilik perusahaan

dan manajer yang bertanggung jawab pada

keselamatan kerja akan melakukan pengamatan

terhadap potensi bahaya di area kerja dan

berupaya keras melakukan perbaikan

berdasarkan hasil pengamatan sehingga kondisi

tempat kerja menjadi aman. Beberapa potensi

bahaya keselamatan dapat dikontrol dengan

langkah-langkah sederhana seperti

pemeliharaan kebersihan, penggunaan

peralatan yang tepat, dan pemantauan kondisi

tempat kerja untuk memastikan bahwa seluruh

barang atau peralatan dibersihkan dan di

letakkan sesuai tempatnya.

Dalam menjalankan roda bisnis, terkadang

diperlukan pengurangan biaya karena ekonomi

berjalan lambat dan di lain pihak terkadang

ekonomi sangat baik sehingga produksi harus

dijalankan dengan kapasitas penuh. Pada kedua

kondisi ekstrim tersebut, terdapat

kecenderungan untuk mengurangi biaya

pemeliharaan dan keselamatan kerja untuk

menghemat waktu dan biaya. Bila hal itu

dilakukan maka akan dapat berakibat fatal,

karena pada kondisi seperti di atas kecelakaan

akan lebih sering terjadi.

Permukaan Jalan

Kecelakaan kerja yang paling sering terjadi

adalah terjatuh. Permukaan jalan harus aman

untuk mencegah pekerja dari tergelincir,

tersandung, atau terjatuh. Permukaan jalan yang

dimaksud termasuk permukaan lorong, jalur

penghubung, tangga, pelapis lantai, dan

pembatas jalan. Di area mana saja yang berisiko

dapat menyebabkan orang terjatuh harus

disediakan pelindung seperti rel pegangan

tangan, pembatas bila ada lubang di permukaan

jalan dan pelindung yang baik pada tangga.

Area pejalan kaki harus cukup lebar sehingga

orang dapat dengan mudah berpapasan saat

membawa barang bawaan. Permukaan jalan

atau lantai yang ditinggikan seperti pada ramp,

perancah atau balkon harus cukup kuat untuk

menahan beban sesuai tujuan penggunaan. Jika

permukaan pijakan tidak cukup kuat, maka

harus diberikan rambu-rambu yang

menunjukkan berat maksimum yang aman

untuk digunakan.

Penyebab tersering orang terpeleset, tersandung

dan jatuh antara lain adalah benda kecil di

lantai, pencahayaan kurang, lantai tidak

terawat, tangga dan peron yang dibangun tidak

layak, permukaan tidak rata, kurang

konsentrasi, berlari dan tidak menggunakan

peralatan keselamatan serta tidak mengikuti

prosedur dengan benar, misalnya prosedur saat

membersihkan tumpahan.

Page 14: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 11

Tempat pejalan kaki, baik di dalam dan di luar

bangunan harus bersih dan kering untuk

mencegah terpeleset, tersandung, dan terjatuh.

Tangga dan ramp harus selalu kering, bebas

dari tumpahan atau benda yang dapat membuat

orang terpeleset dan harus memiliki pegangan

tangan yang mudah untuk di genggam serta

permukaan yang kasar. Jaga lantai dari barang

yang berantakan dan benda yang dapat

membuat tersandung. Potensi sumber

kecelakaan yang sering di temukan di lantai

antara lain karpet atau lapisan lantai yang

tertekuk atau robek dan bentangan kabel,

seperti kabel telepon atau kabel ekstensi yang

membentang di tengah jalan. Karpet harus rapi

dan menempel kuat pada bagian tepi, jika

memungkinkan dipaku di lantai. Karena bila

hanya di selotip di bagian tepi, karpet dapat

kembali terlipat dan menyebabkan orang

tersandung. Pelapis lantai harus dibuat

semaksimal mungkin rata dengan lantai.

Potensi bahaya semacam ini dapat ditemukan di

kantor-kantor maupun area produksi.

Lantai dengan permukaan licin sangat

berbahaya terutama jika basah. Lantai licin

apalagi basah bisa menjadi masalah di tempat

kerja Anda, lakukan tes tergelincir sederhana

dengan menarik balok berat dengan tangan di

permukaan. Bila balok berat bisa dengan mudah

meluncur maka dapat disimpulkan permukaan

lantai itu licin. Karyawan harus dilatih untuk

membersihkan tumpahan dengan segera untuk

mencegah tergelincir.

Faktor lain yang juga harus diperhitungkan

adalah alas kaki pekerja. Pada tempat kerja

yang menggunakan banyak peralatan, berbagai

bahan, paku, sekrup, dan benda lain yang

mungkin akan berserakan di lantai, pekerja

harus menggunakan alas kaki dengan

permukaan yang kuat dan stabil agar terlindung

dari benda benda yang dapat melukai kaki

mereka. Pekerja harus memakai sepatu yang

kuat atau sepatu safety dengan pelindung baja

dibagian jari jari dan telapak kaki. Dilarang

menggunakan sandal jika terdapat potensi

bahaya seperti di atas.

Potensi bahaya lain adalah berjalan di area yang

dilalui oleh kendaraan. Tindakan pencegahan

yang sangat sederhana dan efektif adalah

memberi tanda di area lantai di lokasi

kendaraan seperti jalur forklift. Tanda juga

diberikan pada lokasi dimana pekerja yang

membawa peralatan dengan beban berat lewat

dan di area pekerja lain atau pengunjung tidak

boleh lewat. Salah satu caranya adalah dengan

mengecat garis kuning di area tersebut dan

memasang tanda untuk memperingatkan

kendaraan atau orang yang melintas.

Pelatihan mengenai cara kerja aman dan

berbagai usaha untuk meningkatkan kesadaran

pekerja seharusnya dapat mencegah kejadian

tergelincir, tersandung dan jatuh pada pekerja.

Namun, harus diingat bahwa pelatihan saja

tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk

mencegah bahaya tersebut. Sesuatu mungkin

tampak seperti hal rutin biasa bagi pemilik atau

manajer, tetapi seiring berjalannya waktu, pada

saat para pekerja sibuk dengan rutinitas

pekerjaannya masing-masing, mereka bisa saja

kembali berperilaku tidak aman dan mengambil

jalan pintas yang berakibat kejadian yang tidak

diharapkan dapat terjadi.

Penahan dan Pagar Pengaman

Bangunan panggung (platform) dan area

berjalan (walkways) yang tinggi harus diberi

pagar pengaman agar pekerja tidak jatuh.

Lengah sesaat saja, pekerja bisa terjatuh bila

tidak ada pagar pengaman. Cedera patah tangan

atau kaki membuat pekerja harus berhenti

bekerja selama beberapa minggu, bila

kecelakaan menyebabkan cedera pada kepala

maka terkadang dapat menyebabkan kecacatan

seumur hidup.

Pagar pengaman dan penahan lainnya juga

berfungsi untuk mencegah terjadinya cedera

pada pekerja akibat terjatuh atau tertimpa

material atau peralatan yang jatuh. Pagar

pengaman harus selalu ada di sekitar tangki

yang besar, lubang, selokan, pintu masuk ke

tangki, dan di tempat lain yang memungkinkan

pekerja terjatuh.

Jika terdapat area berjalan (walkways) yang

tinggi, pagar pengaman harus dilengkapi

dengan pagar dasar (toeboards). Pagar dasar

adalah bentangan pagar di bagian dasar pijakan

Page 15: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 12

yang berfungsi untuk mencegah alat-alat, bahan

lain dan sampah jatuh dari ujung platform yang

dapat melukai seseorang yang berada di

bawahnya. Bila walkways (area pejalan kaki)

berada di bawah area proyek konstruksi maka

walkways (area pejalan kaki) harus diberi atap

untuk melindungi pekerja dari benda yang

jatuh.

Tangga

Tangga digunakan setiap hari dan bisa

berbahaya jika digunakan secara tidak benar.

Cedera dapat terjadi jika tangga portabel

ditempatkan pada permukaan yang tidak rata

atau tidak stabil, jika pekerja menaiki tangga

terlalu miring ke satu sisi yang menyebabkan

tangga bergerak ke samping, atau bila tangga

tidak disokong dengan layak atau hanya

dipegang oleh pekerja yang lain. Jatuh dari

tangga yang berakibat cedera serius bisa terjadi

bila pekerja keliru dalam memilih tangga sesuai

kebutuhan pekerjaannya, saat hujan, terdapat

air atau minyak yang membuat licin anak

tangga, pekerja naik atau turun tangga dengan

memegang sesuatu sehingga tidak dapat

berpegangan di kedua tangan, dan bila tangga

diletakkan di tempat yang keliru atau digunakan

dengan tidak benar. Tidak diperbolehkan

menggunakan tangga portable bila terdapat

pilihan lain yang lebih aman seperti perancah,

platform kerja atau tangga tetap.

Tinggi tangga harus sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan. Bila pekerjaan berada di ketinggian

yang lebih tinggi dari pada tangga, jangan

memaksakan berdiri di anak tangga terakhir

(dua anak tangga tertinggi adalah tempat paling

berbahaya untuk berdiri), jangan letakkan

tangga di atas bata atau drum untuk menambah

ketingginan tangga karena dapat terjadi

kehilangan keseimbangan dan sangat

berbahaya.

Anak tangga harus dilapisi dengan material anti

licin. Tangga harus diperiksa secara berkala

untuk melihat apakah ada anak tangga yang

rusak, bagian lepas, atau retak dan harus bersih

serta bebas dari minyak atau bahan licin

lainnya.

Komponen keselamatan kerja yang sangat

penting terkait tangga adalah penempatan

tangga. Bagian atas tangga harus bersandar

dengan baik, sehingga tidak bergeser atau

tergelincir. Kaki tangga harus ditempatkan pada

permukaan yang padat, stabil dan tidak licin.

Tangga harus di tempatkan sehingga memenuhi

rasio empat banding satu untuk tinggi tangga ke

titik sandaran dibagian atas dibagi dengan jarak

antara ujung tangga bawah ke titik sejajar

sandaran atas tangga. Sebagai contoh, bila

tinggi tangga ke bagian penyangga di atas

berjarak 1meter (100 cm) vertikal, maka jarak

horizontal antara ujung bawah tangga ke titik

sejajar penopang atas adalah 25 cm (1/4 meter).

Jika tangga bersandar pada struktur pendukung,

maka tinggi tangga seharusnya lebih tinggi

sedikitnya satu meter melebihi bagian

pendukungan, sehingga pekerja dapat dengan

aman saat menaiki dan menuruni tangga. (Lihat

Gambar 2.1 dan 2.2).

Gambar 2.1. Bagaimana menempatkan sebuah

tangga.

Cara pekerja menggunakan tangga juga

merupakan hal penting. Pekerja menaiki atau

menuruni tangga harus selalu menghadap ke

Page 16: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 13

tangga dan berpegangan, jangan menuruni

tangga dengan membelakangi tangga. Sol

sepatu pekerja harus bebas dari lumpur, minyak

dan bahan licin lainnya. Perkakas tukang harus

dibawa di sabuk khusus atau di angkut

menggunakan tali agar tangan pekerja bebas

berpegangan pada tangga selama menggunakan

tangga.

Gambar 2.2. Pekerja pada gambar di atas

bekerja tanpa perlindungan sama sekali, berada

di atas platform tanpa pagar pengaman, tangga

terlalu pendek dan banyak benda berantakan di

papan pijakan yang dapat menyebabkan pekerja

tersandung dan jatuh ke lantai beton di

bawahnya. Jika pekerja jatuh di bagian kepala

dari ketinggian ini, dapat terjadi kerusakan otak

yang menyebabkan cacat permanen. (Foto

milik Julietta Rodríguez Guzman, Universidad

El Bosque.)

Peralatan dan Listrik

Peralatan listrik yang digunakan di tempat kerja

selalu memiliki dua jenis bahaya: bahaya arus

listrik dan bahaya peralatan itu sendiri.

Pada umumnya sumber daya dari peralatan

berasal dari aliran listrik. Listrik sendiri, harus

dipandang sebagai sumber bahaya. Kabel listrik

yang terkoyak, steker yang tidak dipasang arde

(sistem pentanahan), hubungan pendek pada

peralatan, outlet yang dipasangi colokan listrik

yang berlebihan, semua hal tersebut dapat

menyebabkan sengatan listik pada pekerja.

Peralatan listrik perlu diperiksa secara rutin dan

kabel yang sudah rusak harus diganti. Sirkuit

tidak boleh kelebihan beban karena dapat

menyebabkan kebakaran, pemadaman, dan

sengatan listrik

Gambar 2.3. Terlalu banyak colokan listrik,

outlet kurang. Gambar tentang keadaan kabel

listrik dan outlet listrik di sebuah toko di Mesir

yang sangat kelebihan beban. Situasi ini dapat

menyebabkan kebakaran.

Bila kita perhatikan, cara kerja peralatan listrik

sangat jelas. Bor listrik bisa mengenai tangan

dan gergaji listrik dapat memotong jari tangan

dengan begitu cepat sampai pekerja tidak

menyadari dan sudah terlambat. Peralatan

mesin yang menggunakan tenaga listrik jauh

lebih cepat dan lebih kuat dari pada tenaga

manusia, jadi sangat berbahaya bila kita hanya

bergantung pada "berhati-hati" untuk mencegah

kecelakaan.

Baik peralatan mekanik maupun peralatan

listrik keduanya dapat menyebabkan cedera.

Semakin besar kekuatan arus listrik yang

dipakai, semakin parah cedera yang dapat

ditimbulkan. Saat menggunakan gergaji tangan,

jika ada yang tidak beres pada alat segera

matikan power listrik. Jika tidak dimatikan, alat

tersebut dapat terus berjalan dan melukai

pekerja dengan sangat cepat. Cedera serius

dapat terjadi walaupun pekerja sudah bekerja

dengan hati-hati dan penuh perhatian.

Pekerja sering mengekspresikan dirinya melalui

penampilan dalam berpakaian dan model

rambut, tetapi harus ada batasan yang mengatur

bagaimana berpakaian dan model rambut demi

keamanan dan keselamatan pekerja itu sendiri.

Page 17: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 14

Pakaian longgar, perhiasan atau rambut panjang

bisa terjebak di mesin yang berputar. Jika

lengan baju, kalung atau jilbab tersangkut kipas

bor, atau roda atau mesin bubut, dalam sekejap

ia akan menarik dengan kuat dan mencekik

bahkan menghancurkan seseorang. Rambut

panjang bisa tertarik begitu keras sehingga

rambut dan kulit kepala bisa terlepas. Pekerja

harus menggunakan pakaian yang tidak akan

tertarik oleh mesin serta tidak menggunakan

perhiasan yang longgar seperti kalung atau

rantai disekitar leher. Jika berambut panjang,

maka harus diikat ke belakang dengan rapi

untuk keselamatan.

Peralatan kerja harus dirawat dengan benar dan

apabila rusak harus segera diperbaiki. Apabila

alat yang rusak atau yang tidak diperbaiki

dengan benar masih digunakan, biasanya akan

menimbulkan bahaya. Alat tersebut tidak akan

beroperasi sebagaimana mestinya dan berarti

sulit diprediksi serta fungsi perlindungan pada

alat juga mungkin tidak berfungsi dengan baik.

Peralatan harus digunakan dengan cara yang

benar, sesuai petunjuk pabrik pembuatnya.

Peralatan yang baik dan modern selalu

dilengkapi dengan pelindung, yang dapat

melindungi jari, tangan, kaki, dan tubuh pekerja

dari bagian mesin yang dapat memotong,

mencabik, membuat tersangkut,

menghancurkan, berputar, dan menarik.

Terkadang pekerja malah melepaskan

pelindung karena mereka pikir mereka dapat

bekerja lebih cepat tanpa alat pelindung. Alat

pelindung tidak boleh dilepas karena berfungsi

sebagai pelindung pekerja dari kecelakaan.

Pekerja pada Gambar 2.4 pekerja hanya

berjarak sesaat dari kemungkinan jari

tangannya terpotong. Ada banyak masalah K3

di tempat kerjanya, termasuk bahaya

kebakaran. Kondisi seperti digambar ini sudah

biasa di tempat kerja. Tempat kerja yang

terpajan satu potensi bahaya hampir selalu

memiliki beberapa bahaya serius lainnya.

Tempat kerja di Gambar 2.5 menunjukkan

keadaan tersebut. Terdapat banyak sumber

bahaya di tempat kerja tersebut yang

menunjukkan juga bahwa banyak potensi

bahaya ditemukan juga pada tempat kerja yang

buruk lainnya. Potensi bahaya tersebut ada

karena kelalaian, kurangnya kesadaran, atau

cara kerja yang buruk.

Gambar 2.4 Pekerja ini sedang mendorong

papan ke meja gergaji dengan tangan kosong.

Lihat seberapa dekat lengannya dengan mata

pisau (di kanan). Juga, betapa kotornya tempat

kerja ini dengan terlihat pajanan debu pada lensa

kamera. Pekerja ini menghirup debu sepanjang

hari. Namun, ada satu hal yang baik dalam

gambar ini: Pipa di sebelah kiri menunjukkan

bahwa ada sistem pembuangan udara kotor di

bawah meja yang menghilangkan serbuk gergaji

dari bawah gergaji. Sulit untuk mengetahui

seberapa efektif sistem ventilasi debu lokal

karena ada begitu banyak debu di sekitarnya.

(Foto milik Seifeddin Ballal, Universitas

Dammam.)

Gambar 2.5 Tempat kerja yang berantakan dan

tidak aman. Terlihat banyak sumber bahaya di

lantai, permukaan kerja yang tidak stabil

(ditopang oleh batu bata tetapi di atas meja

terdapat benda panas), klem panjang di dinding

yang dapat jatuh dengan mudah, pencahayaan

yang buruk, sumber bahaya kebakaran, dan

terdapat debu di mana-mana (terlihat pada lensa

Page 18: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 15

kamera). (Foto milik Seifeddin Ballal,

Universitas Dammam.)

Benda Jatuh

Benda yang jatuh dapat menyebabkan banyak

kerusakan. Semakin tinggi benda jatuh,

semakin besar kerusakan yang ditimbulkan.

Kaki yang kejatuhan obeng mungkin terlihat

sepele, namun dapat menyebabkan luka,

terlebih apabila pekerja hanya mengenakan

sandal, hal itu dapat mematahkan kaki pekerja.

Apabila obeng mendarat di kepala seseorang,

dapat menyebabkan kerusakan otak (orang

yang rubuh merupakan pertanda adanya

kerusakan otak) atau bahkan membunuh

pekerja tersebut. Pekerja harus mengenakan

helm di seluruh area kerja yang memiliki risiko

adanya benda-benda yang jatuh, bahkan benda

kecil sekalipun. Di area kerja tersebut pekerja

juga harus memakai sepatu safety atau sepatu

bot.

Api

Kebakaran menyebabkan korban jiwa lebih

banyak daripada keadaan darurat lainnya di

tempat kerja. Api kecil bisa menjadi besar dan

menyebar dengan cepat. Bahkan api kecil dapat

menyebabkan kematian atau melukai pekerja,

sedangkan api besar dapat membunuh banyak

orang dan menghancurkan bisnis untuk

selamanya. Pemerintah daerah biasanya telah

memiliki standar keselamatan kebakaran dan

perusahaan harus mengikuti aturan tersebut

dengan ketat. Apa yang harus dilakukan jika

terjadi kebakaran juga harus menjadi perhatian

utama dalam rencana manajemen darurat

perusahaan. (Lihat Bab 6.)

Begitu api menyala, asap yang dihasilkannya

bisa lebih berbahaya dan dapat menyulitkan

pekerja untuk menemukan jalan keluar darurat.

Asap dapat membuat seseorang sesak nafas dan

karbon monoksida yang dihasilkan api dapat

menyebabkan pekerja pingsan. Bila terjadi

kebakaran, maka udara paling aman berada di

dekat lantai, jadi ketika terjadi asap tebal

seseorang harus merangkak di lantai ke tempat

aman, bukan berjalan tegak.

Api membutuhkan bahan bakar dan oksigen

untuk membakar. Salah satu cara untuk

mencegah kebakaran adalah dengan membuang

limbah secara teratur dan menjaga kebersihan

tempat kerja. Kain yang terkena minyak dan

bahan kimia yang mudah terbakar harus

disimpan dalam kaleng logam tertutup. Cairan

yang mudah terbakar seperti bensin dan alkohol

sangat berbahaya berada di tempat kerja dan

harus digunakan dengan hati-hati dan dalam

jumlah sedikit. Uap bensin dan bahan kimia

tertentu dapat terbakar dengan mudah bila

terkena panas dan uap tersebut dapat menyulut

api ke tempat bahan bakar. Sumber kebakaran

yang sering terjadi adalah loundry dan industri

pembersih tekstil, hal ini dikarenakan

banyaknya serat kain yang tidak dibersihkan

dan terkena udara panas dari pengering pakaian.

Saluran gas dan sambungan tabung bahan bakar

gas (tangki propane) yang bocor juga

merupakan penyebab utama kebakaran di

gedung-gedung yang digunakan untuk usaha.

Api juga membutuhkan “sumber pengapian”

sesuatu yang membuat bahan terbakar. Sumber

pengapian dapat berasal dari percikan api dari

kabel ekstensi yang buruk, kotak outlet yang

rusak atau korsleting pada mesin yang rusak.

Setiap peralatan/mesin listrik dan pada setiap

tempat kerja yang terdapat sumber api,

termasuk kompor dan kabel ekstensi harus

diperiksa setidaknya setiap bulan untuk

memastikan bahwa alat tersebut berfungsi

dengan baik, telah di arde dengan layak dan

potensi bahaya kebakaran telah ditekan

semaksimal mungkin.

Kebakaran juga bisa dipicu oleh korek api,

pemantik rokok, atau puntung rokok yang

masih menyala yang dilempar mengenai kertas.

Itulah mengapa merokok tidak diperbolehkan

di tempat kerja atau di dekat tempat sampah

serta harus ada asbak atau kaleng dengan pasir

di dalamnya yang diletakkan pada pintu masuk

gedung. Permukaan panas dan listrik statis juga

dapat memicu kebakaran dan ledakan.

Sistem peringatan kebakaran (alarm kebakaran)

harus dipasang dan pekerja harus melakukan

latihan bagaimana menghadapi kebakaran

sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan

saat terjadi kondisi darurat. Semua pekerja

Page 19: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 16

harus tahu di mana alarm kebakaran, cara

mengoperasikannya, dan kapan melakukannya.

Penyelamatan diri dari kebakaran harus mudah

dilakukan dan harus ada pintu keluar cadangan.

Pintu keluar harus ditandai dengan jelas dan

jika bangunan tersebut merupakan bangunan

untuk umum, tanda keluar/exit harus jelas dan

mudah dibaca. Denah jalur penyelamatan

menuju ke tempat aman harus dipasang di

tempat yang mudah dilihat. Rute evakuasi harus

bebas dari segala halangan dan tumpukan

barang termasuk bahan yang mudah

menyebarkan api. Harus selalu ada setidaknya

dua pintu keluar, sehingga jika pekerja tidak

dapat keluar dari satu pintu mereka dapat keluar

dari pintu yang lain. Jangan pernah menutup

jalan yang mungkin harus dipakai untuk

menyelamatkan diri dari api. Jangan mengunci

atau merantai pintu-pintu darurat yang tertutup

karena orang bisa terjebak dan mati.

Saat hendak menyelamatkan diri, pastikan

mesin mesin/peralatan sudah dimatikan bila

masih ada waktu. Setelah meninggalkan

gedung, pekerja harus menyelamatkan diri ke

assembly point atau titik kumpul yang jaraknya

aman dari lokasi kebakaran di luar gedung.

Cara menyelamatkan diri hingga sampai

“assembly point” (area berkumpul) harus menjadi

bagian dari latihan kebakaran.

Tempat-tempat usaha seharusnya menyiapkan,

"sistem pencegah kebakaran" terutama di

restoran, tempat umum, dan di lokasi dimana

terdapat sumber api terbuka. Biasanya yang

dipasang adalah sistem sprinkler. Sistem ini

dapat menyelamatkan nyawa dan juga

membatasi kerusakan properti. Sistem ini dapat

mengendalikan api sebelum pemadam

kebakaran datang.

Alat pemadam kebakaran harus tersedia di

setiap lokasi yang terdapat risiko kebakaran dan

juga di koridor setiap bangunan. Terdapat

berbagai jenis alat pemadam kebakaran, oleh

sebab itu pilihlah yang sesuai dengan jenis

kebutuhan kita. Pekerja yang bertugas

memadamkan api harus diajarkan bagaimana

menggunakannya. Mereka juga terus dilatih

agar terampil. Alat pemadam kebakaran hanya

digunakan untuk kebakaran kecil dan tidak

digunakan ketika ada risiko yang dapat

mencederai pada pekerja.

Di lokasi-lokasi dimana pemadam kebakaran

mungkin sulit menjangkau atau bahkan

mungkin tidak ada, perusahaan harus

mengandalkan pekerja sendiri untuk

memadamkan kebakaran. Jika demikian,

pekerja harus sering dilatih secara teratur untuk

menghadapi kebakaran.

Perhatian khusus perlu diberikan kepada

penyandang disabilitas. Jika pekerja

penyandang disabilitas tidak dapat keluar dari

gedung sendiri, harus ada seseorang yang

ditugaskan untuk membantu para penyandang

disabilitas dan telah dibuat rencana untuk

mengeluarkan mereka. Sangat berbahaya bagi

seseorang untuk membawa penyandang

disabilitas menuruni tangga. (Dinas Pemadam

Kebakaran memiliki kursi khusus untuk

membantu melakukan hal ini.) Jika penyandang

disabilitas berada dalam bahaya dan tidak dapat

dievakuasi, mereka harus dipindahkan ke area

yang lebih aman dahulu sampai bantuan datang.

Tangga tertutup biasanya jauh lebih aman

daripada koridor atau kamar di dalam gedung.

Untuk membantu tuna netra, seseorang yang

membantu harus meminta mereka untuk

memegang lengan penolong saat mereka keluar

bersama. Orang yang membantu tidak boleh

memegang lengan tuna netra dan menariknya.

Ledakan

Mencegah ledakan sama seperti mencegah

kebakaran. Ledakan dapat terjadi secara tidak

sengaja atau karena adanya serangan yang

mungkin berada di properti bisnis itu sendiri

atau mungkin berada di dekatnya. Apa yang

harus dilakukan saat terjadi ledakan harus

dimasukkan dalam rencana manajemen darurat

perusahaan. (Lihat Bab 6.)

Ledakan yang paling sering terjadi di industri

disebabkan oleh kebocoran saluran gas atau

peralatan yang menggunakan gas. Banyak

bahan kimia yang memicu kebakaran juga bisa

meledak jika bahan itu menyala sekaligus.

Bensin, misalnya, memiliki kekuatan destruktif

Page 20: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 17

meledak ketika seluruh kaleng yang berisi

bensin dinyalakan.

Ledakan juga dapat terjadi akibat debu yang

mudah terbakar. Ledakan terjadi bila debu

tersebar di udara dan tiba-tiba terbakar oleh

sumber api, terkena permukaan panas atau

listrik statis yang dapat terjadi ketika bensin

mengalir melalui selang atau ketika pelarut

dituangkan atau dua permukaan non-konduktor

bergesekan satu sama lain. Semakin kecil

partikel debu dan semakin terkonsentrasi awan

debu, semakin besar kemungkinan debu akan

meledak. Debu yang dapat meledak antara lain

serat, debu kayu kering, debu batu bara, gula

bubuk, debu pakan hewan, tepung, debu resin

plastik, dan debu biji-bijian. Namun, beberapa

debu eksplosif terdiri dari logam yang mudah

teroksidasi, meskipun logam yang sama tidak

akan terbakar dalam bentuk curah biasa, seperti

besi, magnesium, aluminium, dan titanium.

Pengumpul debu (dust collector) mengurangi

risiko kebakaran dan ledakan tetapi alat ini

harus diperiksa secara teratur dan dijaga dengan

baik. Pengumpul debu yang tidak sesuai

merupakan penyebab penting terjadinya

ledakan akibat debu

Jika terdapat kemungkinan terjadi ledakan,

akan sangat bermanfaat untuk melatih pekerja

tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi

bom atau ledakan yang tidak disengaja yang

mungkin terjadi di dekat lokasi bisnis kita.

Ledakan yang disengaja atau serangan bom

dapat menggiring orang ke daerah di mana

mereka dapat terluka atau terbunuh oleh

serangan kedua yang mungkin terjadi beberapa

menit kemudian. Karyawan dan pengunjung

harus tetap di dalam gedung jika ledakan ada di

luar, dan di dalam gedung aman. Mereka harus

pergi sejauh mungkin menghindari jendela

yang menghadap ke arah ledakan karena

pecahan kaca yang berasal dari ledakan kedua

dapat terbang sehingga bisa mengenai mata

seseorang dan menyebabkan kebutaan.

Jika ledakan terjadi di dalam gedung, maka

pekerja dan seluruh pengunjung harus

dievakuasi keluar sebagaimana saat evakuasi

kebakaran. Keluar dari gedung sejauh mungkin

sambil tetap bersama dan jika mungkin pergi ke

titik kumpul dan menunggu instruksi lebih

lanjut. Penting untuk mencatat nama-nama

orang yang berhasil keluar gedung untuk

menentukan siapa saja yang mungkin hilang.

Ruang terbatas

Setiap ruang di area kerja yang seluruhnya

tertutup atau sebagian tertutup, dimana pekerja

harus masuk dan bekerja di dalamnya namun

pekerja tidak dapat keluar dengan cepat maka

ruangan itu disebut ruang terbatas. Ruang

terbatas merupakan ruang dimana gas

berbahaya dapat terakumulasi, ruang dimana

bila kebakaran terjadi pekerja tidak dapat

segera melarikan diri dan tempat dimana

penggunaan oksigen dibutuhkan. Contoh ruang

terbatas antara lain tangki, sumur, pipa besar, di

antara deck kapal, selokan yang dalam, di

dalam sebuah terowongan atau poros, di dalam

lubang, di dalam walk-in freezer, dan dalam

lemari besi bank. Bila pekerja sedang berada di

dalam ruang terbatas dan terjadi suatu masalah

yang tidak diinginkan maka situasi akan sangat

berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

Berbagai bahaya dapat terjadi di dalamnya,

seperti oksigen terlalu sedikit untuk bernapas,

akumulasi gas beracun, kebakaran, terjatuh atau

cedera lainnya yang menyebabkan pekerja tidak

dapat keluar, panas atau dingin yang ekstrim,

banjir, dan terperangkap. Ruang terbatas perlu

dikunci dan tempat ruang terbatas tersebut

dilarang untuk dimasuki.

Pekerjaan di ruang terbatas harus mengikuti

rencana kerja yang disetujui oleh pengawas atau

pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

(Dalam industri besar di sebagian besar negara

ada prosedur operasi standar yang disebut "lock

out / tag out" yang digunakan untuk situasi ini.)

Rencana kerja harus mencakup adanya pekerja

kedua sebagai pengawas di luar ruang terbatas

yang bertugas mengawasi pekerja yang berada

didalam, memasok oksigen jika diperlukan,

melakukan test gas detector untuk mengukur

keberadaan gas berbahaya dan mengukur

oksigen yang dibutuhkan untuk melakukan

pekerjaan di dalam ruang terbatas sebelum

pekerja masuk. Ruang terbatas harus dikontrol

oleh tim yang terdiri dari pekerja di luar dan

pekerja yang di dalam. Tim memastikan jumlah

Page 21: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 18

ventilasi cukup dan melakukan pengujian untuk

memastikan bahwa tempat itu aman.

Panas

Salah satu bahaya keselamatan yang paling

sering terjadi adalah panas. Overheating dapat

membuat orang sakit dan bahkan dapat

membunuh seseorang. Panas dapat berasal dari

cuaca panas atau dari sumber industri seperti

tungku. Heat stres merupakan permasalahan

serius dalam pekerjaan konstruksi (Lihat Kotak

1.1), terutama di daerah beriklim tropis dan

gurun. (Lihat Tabel 8.1, yang menyebutkan

lokasi sebagai kategori bahaya). Kombinasi

dari panas dan kelembaban yang tinggi sangat

berbahaya, karena kelembaban tidak

memungkinkan tubuh manusia untuk

menyingkirkan panas.

Beberapa aturan penting untuk melindungi

pekerja dari panas yang ekstrim:

• Mempersilahkan pekerja untuk

melambatkan pekerjaan dan lebih sering

beristirahat. Pada akhirnya pekerjaan akan

efektif sehingga hasilnya akan lebih baik.

• Menyediakan air minum bersih (air putih

adalah yang terbaik) di mana para pekerja

dapat minum kapan pun mereka ingin dan

sebanyak yang mereka butuhkan. Dorong

mereka untuk minum banyak air.

• Jangan memberikan pekerja tablet garam.

Hal ini tidak perlu dan dapat membuat orang

sakit perut.

• Sediakan tempat berteduh di tempat yang

aman agar para pekerja dapat mendinginkan

suhu tubuh mereka khususnya saat waktu

istirahat dan jika mereka mengalami sakit,

pusing, lemah, atau sakit kepala yang

merupakan gejala heat exhaustion. Pekerja

yang merasa pusing kadang-kadang bisa

jatuh pingsan tetapi akan segera pulih setelah

dibaringkan. Jika pekerja tersebut tidak

segera bangun atau mengalami muntah atau

nampak bingung, ini pertanda kondisinya

lebih serius, yang akan dijelaskan di poin

berikutnya.

• Edukasi supervisor Anda bahwa heat stress

dapat mengakibatkan kematian. Pekerja

yang muntah, nampak bingung, tidak merasa

panas atau haus, sakit kepala, kejang, atau

kehilangan kesadaran dan tidak pulih ketika

dibaringkan merupakan pertanda menuju

kematian yang disebut gejala heat stroke

yang artinya pekerja membutuhkan

perawatan darurat dan pendinginan segera.

Pekerja dapat menjadi toleran terhadap cuaca

panas setelah sekian lama. Orang-orang yang

terbiasa dengan iklim panas dapat bekerja pada

iklim yang lebih panas namun tetap ada

batasnya. Negara-negara di teluk Arab telah

menetapkan batasan bagi pekerja yang bekerja

diluar selama musim panas, bahkan bagi

pekerja yang telah terbiasa dengan iklim panas

tidak diizinkan untuk bekerja saat tengah hari

ketika suhu berada di level tertinggi.

Terdapat pekerja yang lebih rentan terhadap

heat stress, mereka adalah pekerja yang

mengkonsumsi obat-obatan tertentu, setelah

meminum alkohol, berat badan berlebih, dan

yang memiliki penyakit tertentu. Namun orang

sehat tanpa masalah juga tetap bisa terkena heat

stroke dan heat exhaustion.

Permukaan yang panas di tempat kerja dapat

menyebabkan kebakaran dan juga bisa

menimbulkan luka bakar.

Bising

Potensi bahaya yang paling umum terjadi di

tempat kerja di seluruh dunia adalah bising

yang terjadi terus menerus. Tingkat kebisingan

biasanya naik dan turun, tergantung pada apa

yang sedang dilakukan di tempat kerja.

Kebisingan level sedang dalam kurun waktu

lama merupakan penyebab penting terjadinya

gangguan pendengaran. Walaupun demikian,

ledakan suara yang sangat keras juga dapat

langsung membuat telinga sakit atau

menyebabkan suara mendengung di telinga

yang akhirnya mempengaruhi pendengaran.

Kebisingan bila dibiarkan menyebabkan

kehilangan pendengaran (tuli) dan dapat

menjadi cacat. Akibatnya saat mereka tua

banyak pekerja tidak dapat mendengar apa yang

Page 22: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 19

anak-anak atau cucu mereka katakan, tidak bisa

mendengar musik dengan jelas, dan tidak dapat

menerima makna kata-kata ketika orang

memberitahu mereka sesuatu. Kebisingan di

tempat kerja juga membuat pekerja sulit untuk

berkomunikasi dan saling mengingatkan dalam

hal potensi bahaya di lingkungan kerja.

Kebisingan juga memiliki efek lain, seperti

meningkatkan tekanan darah.

Ada beberapa tes sederhana untuk menentukan

apakah kebisingan terlalu keras di tempat kerja:

Uji # 1: Jika dua orang dewasa dengan

pendengaran normal berdiri satu meter

terpisah dan berbicara dengan suara normal,

masing-masing harus dapat mendengar dan

benar-benar memahami apa yang dikatakan

orang lain. Jika salah satu dari mereka tidak

dapat mendengar yang lain dengan jelas atau

tidak dapat membuat kata-kata, maka

terdapat kebisingan yang kuat di area

tersebut.

Uji # 2: Jika seseorang dengan pendengaran

normal tiba-tiba tidak dapat mendengar

seperti biasa ketika bising berhenti, maka ini

pertanda suara bising sangat keras.

Pengurangan pendengaran sementara ini

adalah refleks saraf pada tubuh untuk

melindungi telinga dari tuli permanen.

Biasanya berlangsung selama beberapa jam

sebelum pendengaran kembali normal.

Test # 3: Jika seseorang dengan pendengaran

normal tiba-tiba mengalami telinga

berdengung yang tidak pernah mereka alami

sebelumnya saat bising berhenti maka ini

akibat suara bising terlalu kuat. Pada pekerja

yang sebelumnya telah mengalami telinga

mendengung, kebisingan akan memperparah

telinga berdengung dan dapat menimbulkan

rasa pusing.

Bising digunakan sebagai contoh pengendalian

bahaya di Bab 8. (Lihat kotak 8.1.)

Ada banyak cara mengendalikan pajanan bising

yang murah dan efektif. Pendekatan umum

dibahas dalam Bab 6. Kunci untuk

mengendalikan bising adalah dengan memilih

satu atau lebih pendekatan sesuai dengan

situasi:

Rawat mesin agar tetap dalam kondisi yang

baik untuk mencegah getaran dan bising.

Letakkan mesin yang menimbulkan bising

pada material yang menyerap getaran, seperti

isolator pegas atau bantalan karet

Neoprene®.

Kencangkan mesin dengan kuat ke

permukaan padat (seperti lantai beton) agar

bising dan getaran tidak dengan mudah

menjalar.

Pisahkan pekerja dari sumber kebisingan

dengan memasang peredam bising.

Pisahkan pekerja dari sumber kebisingan

sejauh mungkin berdasarkan jarak yang

disesuaikan dengan kondisi tempat kerja.

Pasang dinding dan langit-langit penyadap

suara (biasanya dalam bentuk lapisan langit

langit) untuk mengurangi pantulan

gelombang suara.

Letakan sumber bising kedalam kotak atau

penutup yang kedap suara (agar efektif, kotak

harus tertutup rapat)

Tempatkan pekerja di ruangan yang kedap

suara, dan terisolasi dari kebisingan di luar.

Berikan alat pelindung pendengaran

sebagaimana diuraikan pada Bab 6:

Pelindung telinga, earmuffs atau earplugs

(kapas tidak dapat berfungsis sebagai

pelindung).

Page 23: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 20

Kotak 2.1.

Pertanyaan Sederhana Untuk Keselamatan

Anda dapat mulai mengevaluasi keamanan di

tempat kerja dengan menggunakan pertanyaan-

pertanyaan berikut. (jawaban “Tidak”

menunjukkan bahwa ada masalah di tempat

kerja.)

Desain tata letak dan tempat kerja

Apakah area kerja diatur sedemikian rupa

sehingga peralatan/mesin yang bergerak

tidak mengganggu pekerja?

Apakah jalan setapak cukup lebar dan bebas

dari mesin atau operator mesin?

Apakah lorong dan pintu cukup besar dan

aman untuk peralatan, mesin, dan muatan?

Apakah marka dan rambu safety mudah

terlihat saat operator mesin lewat dan

pekerja berjalan?

Apakah pencahayaan cukup sehingga

pijakan dan jalan setapak dapat terlihat

jelas?

Apakah SOP bongkar muatan di lantai

dipasang dan apakah pekerja mengikuti SOP

tersebut?

Apakah tanda-tanda yang penting tentang

keselamatan yang ditulis dalam 1 bahasa

atau lebih sehingga mudah dibaca oleh

pekerja?

Peralatan

Apakah peralatan dalam kondisi baik?

Sudah dirawat? Apakah diservis secara

teratur?

Apakah daya listrik untuk peralatan aman

(stop kontak tidak kelebihan beban, kabel

dalam kondisi baik dan colokan sudah di

arde/di grounded)?

Apakah semua guards/pengaman mesin

masih ada tempatnya?

Apakah pekerja aman menggunakan

peralatan?

Lantai dan gang

Apakah lantai tempat kerja dibersihkan

secara teratur, tertata rapi dan bebas dari

bahaya?

Jika lantai basah, apakah ada saluran

pembuangan air dan (alas) lantai karet

untuk mencegah tergelincir?

Apakah lantai anti slip (tergelincir)?

Area outdoor

Apakah permukaan kasar digunakan saat

air tidak dapat dibersihkan atau saat

permukaan tetap basah?

Jika kerikil digunakan pada jalan setapak,

apakah ukurannya kecil dan aman?

Apakah jalur luar dan jalan setapak untuk

transportasi bebas dari puing?

Area terbuka

Adakah rel dan papan pelindung untuk

melindungi pekerja di area terbuka?

Apakah tangga memiliki pegangan tangan?

Jika terdapat lubang, parit, atau lubang tong

di area terbuka, apakah ada tindakan untuk

mencegah jatuh ke dalamnya?

Apakah ada seseorang mengawasi lantai

yang berlubang bila tidak ada penutup dan

sedang digunakan?

Tangga

Apakah tangga dan anak tangga tidak

rusak?

Apakah anak tangga tidak licin?

Apakah pekerja menempatkan tangga

dengan benar (seperti yang dijelaskan

dalam teks)?

Page 24: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 21

Ruang terbatas

Apakah ada “lock out/tag out” sistem untuk

melindungi pekerja yang bekerja di ruang

terbatas?

Apakah pasokan udara ke ruang terbatas

aman dan terlindungi?

Apakah selalu ada seorang pekerja

pengawas di luar ruang terbatas untuk

memastikan bahwa semuanya baik-baik?

Panas

Apakah ada tempat berteduh di tempat

kerja sehingga pekerja dapat mendinginkan

diri?

Apakah cukup air bersih yang dapat

diminum oleh para pekerja, kapan pun

mereka mau?

Apakah pekerja bisa lebih banyak istirahat

saat udara panas dan lembab yang ekstrim?

Api dan Ledakan

Apakah ada sistem pemadaman kebakaran

(sprinkler) di gedung? Adakah pemadam

api?

Apakah cairan yang mudah terbakar dan

kain berminyak disimpan dalam wadah

logam tertutup?

Apakah bahan yang mudah terbakar

(seperti kertas dan kayu) disimpan di

tempat yang aman dan dalam jumlah

seminimal mungkin?

Apakah sumber api di tempat kerja

diperiksa secara teratur dan dijaga dengan

baik?

Apakah ada rencana evakuasi? Apakah

karyawan dilatih? Apakah mereka diminta

untuk berpartisipasi dalam latihan

pemadam kebakaran secara rutin?

Apakah semua jalan keluar dan jalur

evakuasi tetap terbuka, bersih dari

penutupan, tidak diblokir, dan dibuka

kuncinya?

Apakah perusahaan Anda memiliki

kebijakan tertulis tentang pencegahan

kebakaran dan apakah pekerja dilatih?

Apakah perusahaan Anda melarang

merokok di tempat kerja?

Apakah pelatihan diulang setidaknya sekali

setahun disertai praktek?

Apakah bahan kimia yang dapat terbakar

diletakan jauh dari api dan percikan api dan

dari pekerjaan-pekerjaan seperti

pengelasan, dan disimpan dalam wadah

tertutup?

Apakah kain yang digunakan untuk

membersihkan lemak, pelarut, atau bensin

disimpan dalam wadah logam tertutup

rapat?

Apakah alat pemadam kebakaran tersedia

dan terjangkau di tempat kerja? Apakah

semua karyawan tahu persis bagaimana

cara menggunakannya?

Apakah pintu keluar dan jalur evakuasi di

tempat kerja selalu terbuka, tidak terkunci

dan terbebas dari penghalang selama jam

kerja? Apakah semua pintu darurat

kebakaran diberi tanda yang besar dan jelas

terlihat?

Apakah manajer perusahaan telah

berkoordinasi dengan petugas pemadam

kebakaran di daerah kerjanya atau petugas

berwenang lainnya tentang bahaya yang

ada di tempat kerja, bagaimana cara

petugas pemadam kebakaran dapat masuk

ke area perusahaan, dan bagaimana tata

letak tempat kerja Anda?

Bising

Apakah tempat kerja bebas dari sumber

bising yang timbul terus menerus? Jika ada

sumber bising apakah dikendalikan ke

tingkat kebisingan yang rendah? (Di mana

letak sumber bising dan apa yang bisa

dilakukan untuk mengurangi kebisingan?)

Dapatkah dua pekerja dengan pendengaran

normal berbicara tanpa harus berteriak satu

sama lain dari jarak satu meter?

Page 25: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

Menciptakan Tempat Kerja Aman dan Sehat 22

Apakah tempat kerja bebas dari sumber

bising yang sangat keras, secara tiba-tiba

dan berulang? Jika ada, apakah

dikendalikan ke tingkat yang rendah? (Di

mana lokasi sumber bising dan apa yang

bisa dilakukan untuk mengurangi

kebisingan?)

Apakah pekerja diberi alat pelindung

pendengaran? Apakah mereka

menggunakannya?

Manajemen

Apakah pekerja baru telah dilatih untuk

melakukan pekerjaan mereka dengan

aman?

Apakah pekerja saat ini diberi pelatihan

rutin untuk memastikan mereka tahu cara

bekerja dengan aman dan efektif?

Apakah tempat kerja dipelihara dengan

baik dan dijaga kebersihannya?

Apakah perbaikan dilakukan dengan cepat

dan benar oleh orang-orang yang benar-

benar tahu cara memperbaiki peralatan?

Apakah perusahaan Anda memiliki

prosedur untuk memastikan bahwa setiap

karyawan yang mengendarai kendaraan

perusahaan (mobil, truk, forklift, dan

lainnya) tahu cara mengoperasikannya

dengan aman, memiliki izin mengemudi,

dan merupakan pengemudi yang aman?

Page 26: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

23

BAB 3

KERJA EFISIEN DAN AMAN

Pekerja bukanlah mesin. Sebagai manusia

pekerja memiliki kekuatan yang terbatas dan

setiap orang memiliki ukuran tubuh yang

berbeda. Tidak satu pekerjapun yang luput dari

kesalahan dan kekurangan dan mereka hanya

dapat bekerja dengan waktu terbatas. Bila

waktu atau beban kerja melebihi kemampuan

pekerja maka pekerja akan kelelahan,

kehilangan tenaga dan akhirnya dapat terluka

dengan mudah. Itulah sebabnya tempat kerja

perlu dirancang sesuai dengan keterbatasan

tersebut. Sebuah tempat kerja yang dirancang

dengan baik akan mendukung pekerja untuk

bekerja lebih efisien, produktif, dan aman.

Bidang profesional yang meliputi desain tempat

kerja, keselamatan, dan efisiensi disebut

ergonomi. Ergonomi adalah ilmu yang

menyesuaikan antara pekerjaan dan lingkungan

kerja dengan pekerja. Ketika pekerjaan sesuai

dengan pekerja, pekerjaan menjadi lebih efisien

dan aman. Sebagai contoh, ketika membeli

sepasang sepatu, Anda tidak akan membeli

sepatu yang terlalu besar atau kecil, Anda pasti

akan membeli sepatu dengan ukuran yang pas.

Sepatu yang terlalu kecil dapat menyebabkan

lecet, sakit, serta tidak nyaman ketika berjalan.

Sepatu yang terlalu besar dapat terlepas dari

kaki. Ide yang sama juga berlaku untuk

peralatan dan tempat kerja.

Ergonomi sangat mirip. Tempat kerja dengan

desain yang tidak efisien dapat mengakibatkan

pekerja tidak efisien dan tidak produktif, dan

juga mudah lelah. Cedera lebih mungkin terjadi

ketika tempat kerja dirancang dengan buruk dan

peralatan yang digunakan tidak tepat. Seorang

pekerja yang tidak memiliki peralatan atau

lingkungan kerja yang tepat juga dapat

mengalami stres. Pekerja yang stres tidak akan

bekerja seefisien pekerja yang tidak stres. Hal

ini akan berdampak tidak baik bagi manajemen,

perusahaan, pekerja, atau keluarga pekerja. Jadi

ketika Anda berpikir tentang ergonomi, ingat:

cocokkan pekerjaan itu kepada pekerja. (Lihat

Gambar 3.1.)

Gambar 3.1 Pekerja menumpuk batu bata yang

belum selesai di dalam tungku pembakaran.

Lihat betapa janggal postur tubuh mereka saat

membawa batu bata satu per satu. Para pekerja

menggunakan gerobak dorong untuk membawa

batu bata ke area tungku tetapi ukuran gerobak

dorong terlalu besar sehingga tidak bisa masuk

ke tungku. Pria yang menumpuk batu bata harus

menekuk kepalanya agar muat dan perlu keluar

setiap beberapa menit untuk meluruskan

lehernya. Pekerja juga berisiko menderita

silikosis (lihat Bab 5) karena batu bata khusus

dengan kandungan silika tinggi dapat bertahan

dari panas, yang disebut batu bata "tahan api"

atau "tungku". (Foto oleh Carlos Julio,

disediakan oleh Julietta Rodríguez-Guzman,

Universidad El Bosque.

Pekerja dapat melakukan pekerjaan mereka

lebih baik jika bekerja sesuai dengan

kemampuan mereka, dikelompokkan dalam

tiga kategori yaitu:

• Kondisi fisik

o Kecepatan Kerja

o Kapasitas kerja

o Desain kerja

Page 27: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

24

• Keadaan lingkungan

o Suhu

o Kebisingan

o Kelembaban

o Penerangan

o Akses terhadap air minum

• Kondisi Mental

o Tanggung jawab

o Jam kerja

o Jam istirahat

Jika salah satu atau lebih dari tiga kondisi ini

dirancang dengan buruk, pekerja tidak akan

produktif dan cenderung tidak bahagia di

tempat kerja. Namun, pengusaha dapat

membantu mengubah situasi karena manajer

memiliki kendali atas pekerjaan dan lingkungan

kerja. Ada banyak perbaikan yang sangat

sederhana dan murah yang dapat dilakukan

untuk membantu pekerja menjalankan

pekerjaan mereka lebih baik, tidak peduli apa

pun bidang usaha yang dijalankan. Hal ini

termasuk:

• Memperbaiki penyimpanan dan

penanganan bahan (mencari cara yang

lebih efisien dalam mengangkat,

membawa, mengemas, dan mengangkut

material)

• Meningkatkan organisasi dan jadwal kerja

(mencari cara yang lebih efisien dan

nyaman untuk menggunakan waktu

pekerja)

• Meningkatkan kondisi lingkungan

(membuat tempat kerja lebih aman dan

mengurangi stres fisik, sehingga pekerja

dapat berkonsentrasi pada pekerjaan)

• Menghilangkan bahaya (tempat kerja

yang lebih aman membuat pekerjaan lebih

efisien)

• Meningkatkan prosedur kerja aman (jika

proses dibuat lebih sederhana, langsung,

dan terlihat, biasanya akan lebih aman)

• Memberikan tempat istirahat atau fasilitas

yang baik (dingin, tenang, dan jauh dari

bising)

• Peningkatan desain workstation dan

postur kerja (pekerja harus dapat duduk

atau berdiri secara alami dan melakukan

pekerjaan lebih mudah dan terjangkau)

• Pelatihan (pekerja tidak hanya diberitahu

tetapi diminta untuk menjelaskan kembali

apa yang telah mereka pelajari untuk

memastikan pekerja memahaminya)

Masalah ergonomi yang paling parah

kebanyakan terkait dengan "material hadling",

misalnya pekerjaan mengambil, mengemas,

mengangkut, dan mengirim barang, seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. Masalah-

masalah ini umumnya mudah dipecahkan

begitu pekerja diperiksa.

Gambar 3.2. Seorang pria di Afrika Timur

menarik sebuah gerobak yang penuh dengan

semen di pabrik keramik yang membuat

wastafel dan toilet. Perhatikan bahwa sepatu

yang digunakan tidak terpasang dengan baik,

sehingga menarik gerobak menjadi lebih sulit.

(Foto milik Suvi Lehtinen, Finlandia Institute

of Occupational Health.)

Bagaimana Mengetahui Adanya Masalah?

Bagaimana manajer dan supervisor yang minim

pengalaman atau pelatihan dalam ilmu

ergonomi tahu jika ada masalah dengan

pekerjaan atau lingkungan kerja? Bagaimana

menilai masalah dan menentukan seberapa

parah masalah tersebut?

Tidak sulit untuk memecahkan masalah

ergonomi. Ada banyak cara yang tersedia. Cara

termudah dan paling efektif untuk mencari tahu

tentang masalah ergonomi adalah dengan

bertanya pada pekerja. Saran yang dibuat oleh

pekerja adalah cara yang bagus untuk

Page 28: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

25

mengetahui perbaikan sederhana yang akan

menyebabkan peningkatan kepuasan dan

produktivitas pekerja.

Manfaat dari mendengarkan masukan pekerja

adalah memungkinkan mereka tahu bahwa

kesehatan dan kesejahteraan pekerja adalah hal

yang penting bagi manajemen dan perusahaan.

Karyawan yang melakukan pekerjaan dengan

stres tinggi mungkin tidak memiliki solusi

terhadap permasalahan yang mereka hadapi,

tetapi setidaknya mereka dapat menjelaskan

masalah tersebut kepada Anda sehingga solusi

dapat ditemukan. Cara -cara lainnya dalam

toolbox ergonomi yaitu:

• Langsung mengamati pekerja, kelelahan

yang dialami pekerja, dan postur kerja.

• Mencatat keluhan dan cedera untuk setiap

pekerjaan yang berbeda

• Kuesioner

• Meminta spesialis (ahli ergonomi) untuk

mengevaluasi perusahaan

• Mencoba melakukan sendiri tugas yang

menjadi masalah dan melihat sendiri apa

masalahnya.

Berikut ini adalah contoh sederhana perbaikan

dengan biaya yang terjangkau. Beberapa contoh

berikut ini akan membantu menunjukkan

bagaimana perbaikan kecil dapat membuat

perbedaan besar.

Kotak 3.1.

Studi Kasus: Kantong yang Sangat Berat

Seorang distributor semen membeli semen

dengan berat tiap kantong semen adalah 45-

kilogram dari pabrik produksi dan menjual

semen tersebut ke toko-toko bangunan di

seluruh negeri. Sebuah truk trailer besar

digunakan untuk melakukan pengiriman. Setiap

truk mengangkut sekitar 600 kantong sekali

jalan. Perhitungannya kira-kira 27.000 kg (45

kg/bag x 600 kantong) yang harus dipindahkan

dari truk ke gudang penyimpanan toko

bangunan. Ada tiga orang buruh yang sekali

memanggul hingga tiga kantong semen (135 kg)

dari truk ke gudang penyimpanan. Ada dua

orang berdiri di atas truk bertugas memindahkan

kantong semen dari atas truk ke pundak buruh.

Para buruh tersebut ditanya apakah mereka

mengalami masalah dengan pekerjaan mereka.

Mereka menjelaskan bahwa mereka memiliki

waktu yang terbatas dan tidak punya pilihan

selain membawa 2 sampai 3 kantong setiap kali

mereka memanggul. Mereka semua mengatakan

bahwa mereka mengalami sakit di leher, bahu,

dan punggung. Selain itu, saat memanggul

kantong di bahu mereka, kulit mereka terkena

debu semen yang menyebabkan iritasi pada

kulit. Ketika mereka menurunkan kantong

semen dari bahu, jarak turun setidaknya 3

sampai 4 kaki ke tanah dan menyebabkan udara

dipenuhi debu semen. Kadang-kadang kantong

semen sobek yang menyebabkan kerugian bagi

perusahaan. Semua pekerja mengalami iritasi

pada paru dan kesulitan bernapas.

Para buruh merasa pekerjaan mereka berat,

tidak nyaman dan upah yang diterima tidak

sepadan. Mereka tidak peduli berapa banyak

kantong semen yang rusak dan kerugian yang

dialami perusahaan, karena mereka pikir

perusahaan tidak peduli tentang kesehatan dan

keselamatan mereka.

Solusi dengan teknologi sederhana dan murah

dapat dilakukan dengan menggunakan hand

truck (rak di atas roda seperti Gambar 3.3) dan

sebuah luncuran (ramp) dari logam yang mudah

dibongkar pasang yang ditempelkan di belakang

truk. Membawa kantong semen merupakan

pekerjaan yang menuntut fisik yang kuat tetapi

ketegangan pada tubuh, kulit dan paru-paru

yang terpajan bahan kimia dapat diminimalisir.

Bongkar muat kantong semen dengan

menggunakan hand truck masih membutuhkan

pekerjaan mengangkat, tetapi dampak pada

Page 29: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

26

leher, bahu, punggung, dan lutut akan jauh lebih

sedikit. Penggunaan hand truck dapat

meminimalisir jarak kantong semen yang jatuh

ke tanah dan mengurangi jumlah debu semen

yang ada di udara. Kemungkinan pekerja

menjatuhkan kantong semen jauh lebih kecil

dengan demikian dapat mengurangi kerugian

akibat kantong yang sobek. Pelatihan sederhana

juga bisa dilakukan untuk menunjukkan pada

pekerja bagaimana cara mengangkat benda

berat dengan baik dengan tumpuan pada kaki

dan bukan punggung mereka. Ini adalah

investasi dengan biaya yang relatif rendah yang

dapat membantu pekerja membawa kantong

semen lebih banyak per orangnya. Peningkatan

efisiensi juga harus memungkinkan para pekerja

untuk memiliki lebih banyak waktu istirahat

untuk memulihkan kebugaran mereka dan dapat

meningkatkan kepuasan dan efisiensi pekerja.

Gambar 3.3. Sebuah hand truck. (Foto ©

dreamstime.)

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam Kotak 3.1

dan Gambar 3.2 juga berlaku untuk gudang,

pasar, departemen pengiriman, dan toko-toko.

Alat sederhana seperti truk tangan dan gerobak

dapat melindungi pekerja, mengurangi jumlah

cedera, menghemat waktu, serta meningkatkan

jumlah barang yang dapat dibawa.

Dalam contoh berikut ini, manajemen di

perusahaan manufaktur bekerja sama dengan

pekerja untuk melakukan perbaikan.

Bekerjasama dengan pekerja adalah langkah

yang bagus untuk membangun kepercayaan dan

mendapatkan rasa hormat pekerja.

Page 30: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

27

Kotak 3.2.

Studi Kasus: Sedikit Perbaikan Membuat Perbedaan Besar

Sebuah perusahaan yang relatif kecil

memproduksi dan menjual suku cadang untuk

berbagai jenis mobil tua. Perusahaan ini

mempekerjakan 155 pekerja, dan memproduksi

banyak suku cadang yang berbeda, serta

bervariasi dalam ukuran dan berat. Pabrik

berukuran kecil dan sempit karena proses

produksi dan tempat penyimpanan berada di

gedung yang sama. Dalam upaya untuk

meningkatkan efisiensi dan produktivitas,

manajer memiliki pengawas dan melakukan

survei pada pekerja pabrik. Mereka meminta

pekerja untuk mengidentifikasi masalah yang

dialami terkait pekerjaannya. Survei

menunjukkan bahwa pekerja memiliki masalah

paling banyak berhubungan dengan:

mengangkat dan menurunkan benda berat

desain workstation yang buruk

organisasi rute pengiriman dalam pabrik

yang buruk

Pekerja menunjukkan bahwa mereka harus

jongkok atau membungkuk untuk jangka waktu

yang lama ketika bekerja. Jika dimungkinkan,

pekerja lebih memilih melakukan pekerjaan di

atas meja dengan posisi duduk di kursi. Selain

itu, tidak ada sistem pengiriman yang baik di

pabrik, sehingga pekerja sendiri yang

mengangkut bagian suku cadang ke area yang

berbeda dan selalu saling menghalangi satu

sama lain. Pekerja menyarankan bahwa rute

pengiriman harus dibuat dan ditandai di lantai.

Supervisor dengan serius mempertimbangkan

masalah yang dialami pekerja dan mengevaluasi

organisasi pabrik, area kerja, dan rute

pengiriman. Perusahaan memutuskan bahwa

gerobak dengan keranjang logam menggantikan

cara kerja angkat-angkut yang dilakukan

pekerja.

Supervisor juga memperhatikan desain

workstation dan membangun meja kerja yang

cukup tinggi dari tanah yang memungkinkan

pekerja dapat berdiri maupun duduk ketika

melakukan pekerjaan. Hal ini menghilangkan

posisi tubuh membungkuk yang tidak perlu dan

sangat meningkat kepuasan pekerja.

Terakhir, manajemen memutuskan untuk

merancang rute yang lebih baik dalam proses

pengangkutan bagian suku cadang dari satu area

ke area lain. Mereka mengecat rute baru dengan

warna kuning di lantai untuk menunjukkan pada

pekerja di mana mereka harus bergerak. Proses

kerja ini menjadi lebih baik dan lebih efisien

sehingga perusahaan dapat menambah pekerja

baru yang bertugas untuk melakukan

pengangkutan dari satu area ke area yang lain

dan pabrik menjadi lebih efisien.

Contoh ini menunjukkan bahwa masukan

pekerja sangat penting. Hal tersebut

meningkatkan proses secara keseluruhan dan

efisiensi produksi pabrik, serta menciptakan

kondisi kerja yang lebih baik.

Contoh terakhir ini adalah penggunaan

pengetahuan tentang beban lingkungan, fisik

dan mental sebagaimana disebutkan di awal bab

ini.

Page 31: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

28

Kotak 3.3.

Studi Kasus: Reorganisasi Kerja Demi Efisiensi Dan Keselamatan

Sebuah pabrik kecil menghasilkan oksigen

untuk diisikan kedalam tangki yang dijual ke

rumah sakit. Perusahaan beroperasi 24 jam.

Pekerjaan dibagi menjadi tiga shift 8 jam yaitu:

06.00-14.00, 14.00-22.00, dan 22.00-06.00.

Setiap 8 jam shift kerja sudah termasuk waktu

istirahat selama 30 menit. Potensi bahaya utama

di perusahaan ini adalah ledakan karena oksigen

bertekanan dan stress fisik karena mengangkat

tangki oksigen (satu tangki beratnya 55 kg.)

Seorang spesialis dipekerjakan untuk

mengawasi jadwal dan produktivitas pekerja.

Perusahaan juga melakukan investigasi terhadap

masalah lingkungan dan workstation seperti:

suhu, pencahayaan, tempat istirahat dan desain

workstation. Investigator mengamati semua

pekerja selama tiga shift dan mewawancarai

pekerja terkait pekerjaannya. Investigator

menemukan bahwa shift malam memiliki

tingkat kelelahan tertinggi dan selama observasi

ditemukan seorang pekerja yang mengontrol

produksi oksigen tertidur ketika bekerja. Secara

umum, shift malam mengisi tangki oksigen

lebih sedikit dibandingkan dengan shift pagi dan

sore. Berdasarkan laporan, ketika shift malam

ditemukan lebih banyak kecelakaan

dibandingkan dengan shift lainnya. Investigator

dan manajemen menyadari bahwa hal ini

merupakan masalah serius karena oksigen

bertekanan tinggi sangat berbahaya. Semua shift

melaporkan bahwa pencahayaan di pabrik

menyebabkan pekerja sulit melihat dan

membuat mata terasa lelah.

Investigator bertemu dengan manajemen dan

pekerja untuk menunjukkan kepada mereka

hasil analisisnya. Tabel 3.1 menunjukkan area

untuk perbaikan dan perubahan yang dilakukan

oleh perusahaan.

Tabel 3.1 Perubahan yang dilakukan Perusahaan untuk Melindungi Pekerja

Area untuk perbaikan Perubahan yang dilakukan oleh perusahaan

Meningkatkan penanganan material Gerobak multi-level untuk membawa tangki oksigen

Meningkatkan keselamatan kerja Memasang katup pengaman pada mesin yang mengisi

tangki oksigen

Lokasi untuk menyimpan alat jika tidak digunakan

Pelindung mesin yang tepat/layak

Instruksi pengoperasian mesin diterjemahkan ke

bahasa asli pekerja (Di beberapa tempat kerja instruksi

harus disertai gambar, bukan hanya kata-kata agar

mudah dipahami)

Lingkungan kerja Peningkatan intensitas cahaya

Penyediaan tempat istirahat yang nyaman

Peningkatan organisasi shift kerja Shift malam dihilangkan dan shift pagi dan sore

dilanjutkan

Page 32: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

29

Perubahan yang dilakukan perusahaan berjalan

dengan baik. Produksi tidak menurun meskipun

shift kerja malam dihilangkan dan pekerja

merasakan perbaikan kondisi tempat kerja.

Penerangan

Pencahayaan harus memadai untuk visibilitas,

efisiensi, produktivitas, dan keselamatan.

Pencahayaan yang buruk di tempat kerja dapat

menyebabkan penglihatan kabur, kelelahan

mata, nyeri pada leher dan punggung, serta sakit

kepala. Pencahayaan yang tidak memadai

membuat pekerjaan tidak aman dan biasanya

menghasilkan kinerja yang buruk.

Banyaknya cahaya yang dibutuhkan bergantung

pada jenis pekerjaan tertentu. Pekerjaan

penanganan benda yang halus dan rinci

membutuhkan pencahayaan yang lebih terang.

Pencahayaan yang tepat memungkinkan pekerja

tidak mengalami kelelahan mata. Pencahayaan

yang baik memungkinkan pekerja menyadari

bahaya, bahaya operasi, bahaya peralatan,

meningkatkan produktifitas, dan dapat

mencegah kesalahan atau kecelakaan yang

berakibat fatal.

Pencahayaan dengan intensitas yang dapat

disesuaikan disediakan untuk pekerja yang tua

atau pekerja yang memiliki masalah

penglihatan. Penggunaan sumber cahaya hanya

dari atas (overhead) dapat menyebabkan

masalah visual seperti timbulnya bayangan,

yang mungkin dapat menyembunyikan bahaya

seperti tepi yang tajam atau membuat pekerjaan

menjadi lebih sulit. Pencahayaan tambahan

(lampu tugas) dapat digunakan ketika

pencahayaan umum tidak mencukupi. Pekerja

harus dilatih untuk memeriksa pencahayaan

ketika mereka melakukan pemeriksaan,

pemeliharaan atau pemasangan alat-alat

lainnya. Pekerja harus tahu bagaimana

mendapatkan pencahayaan yang tepat untuk

pekerjaan khusus dan bagaimana menyesuaikan

bila pencahayaan dapat disesuaikan. Lampu

harus sering dibersihkan dan dirawat. Bola

lampu yang terbakar harus segera diganti atau

buat jadwal penggantian lampu di area yang luas

pada satu waktu.

Sumber cahaya modern, misalnya lampu neon

spiral yang ditunjukkan pada Gambar 3.4, jauh

lebih efisien daripada lampu model lama.

Lampu halogen memiliki kelebihan hemat

energi, tahan lama, dan tidak berkurang

intensitasnya seperti pada bola lampu generasi

sebelumnya tetapi lampu modern jauh lebih

panas dan dapat membakar jari.

Studi kasus dibawah ini menunjukkan bahwa

solusi untuk pencahayaan tidak harus mahal.

Gambar 3.4. Sumber cahaya modern yang lebih

mahal tetapi jauh lebih hemat energi dan

berlangsung lebih lama dari lampu model lama.

(Foto © dreamstime.)

Page 33: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

30

Kotak 3.4.

Studi Kasus: Solusi Pencahayaan yang Murah

Di daerah miskin sebuah kota terdapat sebuah

keluarga yang tinggal di sebuah gubuk dengan

atap terbuat dari seng yang berusaha untuk

mendapatkan uang dengan melakukan

pekerjaan pesanan/piecework di rumah. Mereka

sering bekerja di luar ruangan karena cahaya di

gubuk mereka begitu redup sehingga tidak bisa

melihat dengan mudah. Mereka tidak mampu

mengeluarkan uang untuk membeli lampu

tambahan. Ini berarti bahwa mereka tidak dapat

bekerja ketika hujan.

Sebuah organisasi non-pemerintah memiliki

solusi untuk keluarga tersebut dengan

menggunakan botol air yang terbuat dari plastik

bening. Mereka mengisinya dengan air dan

memasukkan sedikit pemutih sehingga air akan

tetap jernih. Mereka pergi ke pandai besi lokal

dan memintanya untuk membuat sebuah

tambalan untuk atap dari lembaran logam.

Tambalan diberi lubang di tengah dengan

ukuran persis sama dengan diameter botol dan

disekeliling lubang dibuat juntaian untuk

pegangan botol. Mereka kemudian

menempatkan botol ke dalam lubang, tepat di

tengah-tengah botol, dipegang oleh juntaian dan

diikat dengan kawat. Botol dibungkus dengan

plastik dan dilem tahan air untuk menutupnya.

Kemudian mereka menempatkan tambalan

botol tersebut ke atap dengan setengah bagian

atas botol mengarah ke luar atap dan bagian

bawah botol berada di dalam gubuk.

Sekarang, selama siang hari, botol mengambil

cahaya luar dan membawa ke dalam gubuk. Hal

ini seperti memiliki bola lampu baru di langit-

langit.

Page 34: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

31

BAB 4

STRES

Stres adalah suatu perasaan yang muncul ketika

orang menghadapi sesuatu masalah yang

mereka tidak yakin mampu menghadapinya.

Stres bukan hanya tentang emosi atau perasaan.

Ia juga mempengaruhi tubuh dan kemampuan

untuk bekerja. Stres yang baik terjadi ketika

orang merasa tertantang dan berusaha lebih

keras untuk melakukan yang terbaik. Stres yang

buruk terjadi ketika orang merasa kewalahan,

kelelahan, dan kalah. Stres buruk dapat terjadi

di tempat kerja, di rumah, dan kehidupan sehari-

hari. Tetapi stres buruk akibat dari kerja adalah

subjek dari bab ini.

Akan selalu ada sejumlah stres di tempat kerja.

Bagaimanapun, bekerja bukanlah hal yang

mudah. Namun, kunci untuk mengelola efek

buruk stres adalah dengan mengurangi stres

tersebut ke tingkat yang dapat ditangani

karyawan Anda. Terlalu banyak stres akan

menyebabkan masalah bagi pekerja dan

perusahaan.

Stres yang berbahaya terjadi ketika seseorang

sudah tidak dapat lagi menangani berbagai

masalah di kehidupan sehari-hari. Stres adalah

sesuatu yang dihadapi semua orang setiap

harinya sampai taraf tertentu. Tetapi jika ada

terlalu banyak stres pada sebuah pekerjaan hal

tersebut akan mulai mempengaruhi pekerja

dengan buruk, menyebar ke pekerja lain, dan

akhirnya seluruh perusahaan juga terkena

dampak buruknya. Sebagai pemilik, manajer,

atau atasan, Anda memiliki kendali atas tingkat

stres suatu pekerjaan. Jika Anda mendapati

bahwa Anda selalu mengganti pekerja pada

suatu posisi pekerjaan tertentu, baik yang

tergolong terampil atau tidak terampil, ini

menunjukkan adanya masalah di tempat kerja

tersebut.

Stres bukan hanya disebabkan oleh terlalu

banyak pekerjaan dan terlalu sedikit waktu

untuk menyelesaikannya, meskipun hal itu bisa

menjadi salah satu faktor penyebabnya. Stress

juga disebabkan ketika seorang pekerja merasa

bahwa dia tidak memiliki kendali atas apa yang

mereka lakukan, bahwa penugasan dalam

pekerjaan itu tidak adil, dan bahwa pekerja

harus bekerja terlalu keras dalam pekerjaan

untuk apa yang akan pekerja dapatkan, baik

dalam hal gaji maupun kepuasan. Banyak stres

juga disebabkan oleh hubungan pribadi yang

buruk di tempat kerja, baik dari pengawas yang

tidak peka terhadap pekerja dan tidak tahu cara

mengelolanya secara efektif, dan juga dari rekan

kerja pekerja sendiri.

Gambar 4.1. Banyak stres di tempat kerja

berasal dari masalah hubungan dan ini dapat

sangat merugikan bisnis. (Foto © dreamstime.)

Beberapa pengusaha berpikir bahwa stres

adalah hal yang baik, karena bisa membuat

pekerja mereka termotivasi dan sangat

produktif. Memang benar bahwa stress tingkat

rendah sampai menengah membantu

memotivasi pekerja dalam menyelesaikan

pekerjaan. Namun, terlalu banyak stres selama

jangka waktu tertentu dapat membahayakan

kesehatan dan kesejahteraan secara

keseluruhan. Ketika seorang pekerja pertama

memulai bekerja, ia mungkin termotivasi oleh

stres, tetapi setelah beberapa saat, terlalu banyak

stres akan membuat pekerja tak bersemangat

dan mereka menjadi kurang produktif.

Keterbatasan waktu, jadwal produksi yang tidak

realistis, beban fisik pada tubuh, lingkungan

kerja yang buruk dan berbahaya, rekan kerja

atau supervisor yang mengintimidasi, jam kerja

yang panjang, dan pekerjaan yang tidak

Page 35: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

32

memuaskan, dan masih banyak lagi,

menyebabkan banyak tekanan/stress di antara

para pekerja.

Stres yang tidak teratasi dapat menyebabkan

masalah kesehatan baik besar maupun kecil. Ini

termasuk penyakit jantung, sakit perut, maag,

depresi, dan masalah tidur, dan dapat secara

serius mengganggu kondisi lain seperti diabetes.

Ketika pekerja tidak mampu mengelola stres,

mereka mungkin mencari cara apa pun yang ada

untuk mengatasinya. Mereka mungkin

mengambil jalan pintas yang tidak aman untuk

produksi lebih banyak atau lebih cepat dari

jadwal. Mereka mungkin bertengkar atau

berdebat. Mengkonsumsi alkohol, merokok,

atau menggunakan narkoba adalah cara buruk

yang digunakan sebagian orang untuk

mengatasi stres yang terlalu banyak dalam hidup

mereka. Kebiasaan yang buruk bersama dengan

masalah kesehatan akibat stres dapat

menyebabkan penurunan produktivitas,

peningkatan jumlah kecelakaan, dan hari bolos

kerja. Ketika ada karyawan yang tidak masuk

kerja, itu dapat memberi beban tambahan pada

rekan kerja mereka dan mengurangi efisiensi

perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Cara terbaik untuk memerangi stres di tempat

kerja adalah:

• Membuat pekerja merasa bahwa pekerjaan

yang mereka lakukan adalah penting dan

bahwa upaya mereka dihargai.

• Pastikan bahwa pengawas adil dan tidak pilih

kasih dengan pekerja.

• Menjaga tempat kerja yang aman sehingga

para pekerja tahu bahwa mereka tidak akan

terluka atau menjadi sakit karena pekerjaan

mereka.

• Jaga kecepatan kerja yang realistis, dalam

kemampuan pekerja untuk melakukan

pekerjaan yang diperlukan tanpa mengambil

jalan pintas yang berbahaya atau

menyebabkan kelelahan.

• Mengatur pekerjaan sehingga pekerjaan tidak

berhenti ketika ada satu rekan yang tidak

dapat masuk kerja untuk satu atau dua hari,

dan agar pekerja lain tidak kelebihan beban

ketika hal ini terjadi.

• Mendistribusikan atau mengganti beban

kerja di antara pekerja seadil mungkin

(pekerjaan fisik, kerja berulang).

Hal di atas adalah sedikit contoh dari apa yang

dapat dilakukan untuk meringankan stres

karyawan Anda. Isu-isu penting lainnya dibahas

di bawah ini.

Gambar 4.2. Pekerja merasakan banyak stres

ketika mereka diharapkan untuk menyelesaikan

masalah tetapi tidak memiliki kewenangan yang

cukup untuk melakukannya. Mereka merasa

bahwa satu-satunya tujuan mereka adalah

mendengarkan keluhan pelanggan yang tidak

puas dan menerima apapun perlakuan

pelanggan. (Foto © dreamstime.)

Kehidupan bekerja

Jika pekerja tidak mendapatkan imbalan atau

perasaan positif dari pekerjaan mereka, maka

apresiasi dari atasan dan rekan kerja sudah

cukup memberi motivasi mereka. Ini mudah

dilakukan, jika supervisor dapat berbicara

sebagai sesama mausia, bukan terhadap

bawahan yang dapat seenaknya mereka

perintah. Seorang supervisor yang baik akan:

• Menjadi pemimpin yang baik, yang membuat

setiap pekerja merasa menjadi bagian dari

tim, selain mengelola bisnis.

• Membuat pekerja merasa dihargai.

• Memberikan kesempatan pada pekerja untuk

pelatihan.

• Memberi penghargaan bagi pekerja yang

memiliki kinerja baik.

• Menyediakan pekerja kesempatan untuk

maju dalam perusahaan.

Page 36: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

33

• Memberi kesempatan pekerja turut serta

dalam pengambilan keputusan.

• Memberi istirahat dan bersosialisasi yang

cukup.

• Berikan pekerjaan yang berarti, bukan hanya

sesuatu untuk dilakukan

• Menyediakan tempat untuk olahraga (sepak

bola, tai chi, peregangan).

Ada banyak pekerjaan yang tidak memuaskan,

walau bagaimanapun harus dikerjakan. Pekerja

akan tetap bertahan jika merasa bahwa manajer

mereka peduli dan menghargai apa yang mereka

lakukan.

Konflik Dan Kekerasan

Kadang-kadang pekerja takut terhadap pekerja

lain, atau terhadap atasan mereka. Ketakutan

dan kekerasan merupakan sumber stres yang

tidak dapat ditoleransi dalam keadaan apapun.

Konflik tidak dapat dihindari jika melibatkan

banyak orang secara bersamaan dan itu tidak

selalu atau seluruhnya negatif jika konflik

tersebut dapat mengungkap dan mengatasi

masalah atau isu-isu yang lebih dalam. Namun,

ketika konflik tidak diselesaikan dengan alasan

atau negosiasi atau proses yang adil, beberapa

orang akan melakukan kekerasan. Kekerasan

dapat berupa fisik dan non-fisik.

Kekerasan fisik dengan menggunakan kekuatan

untuk membahayakan orang lain. Contohnya

adalah: memukul, menendang, menampar,

mendorong, mencubit, dan kekerasan seksual.

Kekerasan fisik cenderung dilakukan jauh dari

kehadiran orang lain dan di tempat-tempat

dimana manajemen tidak bisa melihat apa yang

sedang terjadi.

Orang-orang yang melakukan tindakan kasar

biasanya pernah melakukannya sebelumnya dan

biasanya tidak pandai menangani masalah selain

dengan kekerasan. Itulah sebabnya aturan ketat

harus ditetapkan dan pelatihan saja biasanya

tidak cukup bagi mereka. Biasanya orang-orang

yang bertindak seperti ini mengklaim itu hanya

lelucon atau bahwa mereka hanya menggoda

pekerja lain. Jangan percaya pada mereka.

Kekerasan non-fisik adalah menggunakan

kekuasaan untuk menindas seseorang atau

mengancam dengan menggunakan kekuatan

yang dapat merugikan orang lain. Contohnya

adalah: mengancam, pelecehan, mengejek

secara terus menerus, perpeloncoan, intimidasi,

dan pelecehan verbal. Ancaman di tempat kerja

harus ditanggapi dengan serius. Adanya

kekerasan non fisik mengindikasikan bahwa

mereka yang melakukannya mampu melakukan

kekerasan yang dapat mengakibatkan cedera

serius. Pelecehan dan ejekan kadang-kadang

dianggap sebagai lelucon, “hanya bercanda

sedikit” seolah-olah mereka tidak serius. Pada

kenyataannya, pelecehan dan ejekan adalah cara

memaksa orang lain untuk tunduk kepada

kehendak mereka. Orang orang macam ini

menyebabkan kemarahan dan kebencian dan

sangat buruk bagi hubungan pribadi di tempat

kerja. Pelecehan dan ejekan dapat terjadi antara

orang per orang tetapi sering juga menimpa

antara geng terhadap orang yang lemah.

Perpeloncoan adalah bentuk intimidasi terhadap

pekerja baru. Tindakan itu memaksa mereka

memandang para pekerja senior sebagai orang

dengan status yang lebih tinggi contohnya

seperti tidak diberi makan siang atau tidak

dilibatkan kegiatan sosial, memberi mereka

tugas- tugas yang tak berarti, berbohong kepada

mereka tentang bagaimana bekerja, bersikap

kasar kepada mereka, membuat mereka terlihat

tidak kompeten dihadapan bos, atau

menempatkan mereka dalam situasi di mana

mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan

benar. Terkadang, terutama di militer dan dalam

pekerjaan yang sulit, karyawan baru diminta

untuk mengerjakan tugas tugas berat.

Perpeloncoan melibatkan kekerasan fisik seperti

pemukulan. Bullying dan perpeloncoan kadang

terjadi saat sekelompok pekerja mencoba untuk

memperlambat pekerjaaan pekerja baru yang

masih memiliki motivasi tinggi untuk mencegah

mereka tampak kurang baik. Perilaku semacam

ini menyakiti orang lain, bukan sekedar lelucon.

Kekerasan fisik dan non-fisik keduanya

menciptakan struktur kekuasaan kedua di

tempat kerja di mana si pengganggu nampak

lebih penting daripada manajer dan pengawas.

Hal ini selalu merusak atmosfir tempat kerja.

Wanita sering menjadi sasaran kekerasan, baik

fisik maupun non-fisik. Pelecehan seksual dapat

berupa komentar yang membuat wanita merasa

tidak nyaman sampai pada perilaku berbahaya

Page 37: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

34

berupa kekerasan fisik dan jahat, seperti

pemerkosaan.

Pemberi kerja harus membuat kebijakan tempat

kerja yang melarang kekerasan dalam bentuk

apapun (fisik dan non fisik, dalam semua bentuk

yang dijelaskan di atas), dan ancaman dalam

bentuk apapun akan ditindak secara serius.

Kekerasan di tempat kerja adalah masalah

serius. Penegakan kebijakan ini menunjukan

bahwa Anda peduli tentang keselamatan dan

kesejahteraan pekerja. Sebuah kebijakan harus

mencakup:

• Pernyataan bahwa kekerasan fisik,

mengancam, pelecehan, mengejek,

perpeloncoan, intimidasi, dan kekerasan

verbal tidak akan ditoleransi

• Komitmen untuk memecat pekerja yang

melanggar kebijakan ini

• Perlindungan terhadap pekerja yang

melaporkan adanya kekerasan terhadap

kemungkinan adanya balas dendam

• Pemantauan tanda-tanda konflik, persaingan,

atau ketika ada salah satu pekerja yang

menjadi terisolasi dari rekan kerja.

Penting untuk memastikan bahwa semua

karyawan menyadari kebijakan dan pelaksanaan

kebijakan tersebut. Akan menjadi lebih sulit

untuk mengintimidasi ketika semua orang tahu

bahwa manajemen akan bertindak tegas

terhadap apa yang sedang terjadi.

Page 38: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

35

Kotak 4.1.

Checklist Tindakan Sederhana untuk Mengelola Stres di Tempat Kerja

(Jawaban “Tidak” menunjukkan adanya

masalah)

Kondisi kerja:

Apakah pekerja diperlakukan adil tanpa

diskriminasi?

Apakah pekerja dapat memiliki kendali atas

pekerjaan mereka dan apakah mereka

memiliki cara untuk menyesuaikan dan

menyeimbangkan beban kerja mereka ketika

sedang sibuk?

Dapatkah pekerja beradaptasi dengan

kecepatan waktu bekerja?

Jika diperlukan, apakah boleh untuk

menambah pencahayaan tambahan di

tempat kerja untuk membuat pekerjaan lebih

mudah?

Jika diperlukan, apakah ada langkah yang

diambil untuk menghilangakn hambatan

dalam pekerjaan?

Apakah karyawan selalu dimotivasi untuk

mengedepankan K3?

Konflik dan Kekerasan:

Apakah perusahaan mengadopsi kebijakan

terhadap kekerasan pada pekerja?

Apakah manajemen membantu karyawan

untuk menyelesaikan konflik dengan damai?

Apakah manajemen mencatat semua insiden

dan ancaman yang menjadi perhatian?

Apakah majemen mendorong pekerja untuk

melaporkan insiden ancaman kekerasan?

Apakah manajemen menyelidiki semua

insiden dan ancaman kekerasan?

Apakah manajemen membuat tindakan

korektif ketika mereka diperlukan, termasuk

memberhentikan pekerja yang melakukan

tindakan kekerasan?

Apakah supervisor berbicara tentang

kekerasan secara terbuka?

Apakah pekerja tahu kepada siapa mereka

harus memberitahu jika menyaksikan

tindakan kekerasan atau menjadi korban

kekerasan atau pelecehan?

Apakah pekerja segera melaporkan kejadian

tersebut ke manajemen?

Apakah pekerjaan yang dibutuhkan oleh

pekerja berhubungan dengan daerah-daerah

di mana mereka merasa tidak aman?

Apakah karyawan yang diperlukan akan

bepergian sendirian di tempat-tempat yang

mungkin berbahaya?

Apakah karyawan diminta untuk membawa

uang dalam jumlah besar ketika bepergian?

Apakah ada risiko konflik kekerasan dengan

pelanggan atau klien bisnis?

Apakah karyawan yang bekerja sendirian di

lokasi yang terisolasi, di malam hari, atau

pada waktu tertentu dimana kekerasan lebih

mungkin terjadi?

Page 39: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

36

BAB 5

BAHAYA DEBU DAN BAHAN KIMIA

Kadang-kadang, debu dan bahan kimia di

tempat kerja dapat membuat pekerja sakit. Jika

perusahaan anda memproduksi bahan kimia,

maka ada kemungkinan bahwa produk tersebut

dapat membuat pekerja anda sakit jika tidak

dilakukan tindakan pencegahan.

Anda harus mengetahui seberapa berbahaya

bahan kimia yang digunakan dalam perusahaan

anda. Alat yang dapat Anda gunakan untuk

mengetahuinya adalah “safety data sheets”

(SDS) atau “lembar data keselamatan” dan label

produk dari produsen. Regulasi internasional

mewajibkan adanya label untuk setiap bahan

kimia dan hampir semua negara mengikutinya.

Dalam label ini produsen wajib memberikan

informasi dasar mengenai kandungan suatu

produk bahan kimia, seberapa toksik bahan

tersebut (berpotensi menyebabkan keracunan

atau tidak), perlindungan dasar yang diperlukan

pekerja ketika menggunakannya, serta tingkat

pajanan yang diijinkan (terkait dengan

pekerjaan), yang merupakan panduan untuk

mengetahui seberapa beracunnya suatu bahan

kimia bila dibandingkan dengan bahan kimia

lainnya. (Lebih lanjut tentang hal ini dalam Bab

9.) Pada bab ini kita akan menggunakan istilah

istilah sederhana bila dibanding dengan bahasa

yang biasa digunaan para ahli. Pada bab 10 kita

akan membicarakan istilah yang biasa

digunakan dalam menggambarkan potensi

bahaya dan pengertiannya.

Pertama, apakah bahan kimia itu? Semua

pajanan yang tercantum dalam bab ini harus

dipertimbangkan sebagai bahan kimia dalam

pengertian teknis. Sebagai contoh, pelarut

dianggap sebagai bahan kimia. Seorang ahli

kimia menyatakan bahwa bahan kimia adalah

zat apa saja dan bagian–bagian apa saja yang

membentuk zat tersebut, dapat berupa sebuah

unsur sampai pada molekul yang rumit, seperti

obat atau pestisida. Bahan kimia bisa berupa

gas, cairan, atau padat. Itu adalah definisi secara

teknis yang benar. Namun, kebanyakan orang

menggunakan kata bahan kimia sebagai suatu

zat yang dibuat atau yang diekstrak (misalnya,

dari tumbuhan atau mineral) dan biasanya cair

atau gas. Di buku ini kita akan menggunakan

kata “kimia” yang berarti setiap cairan dan gas

yang merupakan bagian dari produk, proses,

limbah, kontaminan (kontaminan adalah bahan

kimia atau debu yang bukan merupakan bagian

dari bahan aslinya), dan pembersihan yang

dilakukan di perusahaan.

Kita akan menggunakan kata "debu", sesuai

pengertian biasanya yaitu partikel kecil zat

padat di udara. Debu yang kita tekankan di sini

bukanlah debu kotoran biasa atau jenis debu di

rumah tetapi debu yang berasal dari proses kerja

atau yang mengandung kontaminan di

dalamnya. Secara khusus, kita berbicara tentang

debu halus, di mana partikelnya sangat kecil dan

dapat terhirup ke paru-paru dengan sangat

mudah. Partikel debu yang kecil ini tidak dapat

dilihat dengan mata tetapi dapat menyebabkan

kerusakan yang serius. (Pada Bab 2, ada dua

gambar yang menunjukkan contoh tempat kerja

berdebu: Gambar 2.4, di mana ada sistem

penyedotan debu yang terlihat, dan Gambar

2.5.)

Pajanan adalah ketika seseorang bersentuhan

dengan bahaya seperti zat kimia. Setiap orang

terpajan bahan kimia yang digunakan di tempat

kerja tetapi biasanya jumlah pajanannya kecil.

Ketika pajanan zat kimia lebih tinggi dari apa

yang diperkenankan oleh standar kesehatan

pekerja atau cukup tinggi untuk membuat orang

sakit, kami menyebutnya "overexposure atau

pajanan berlebihan." Dalam Bab 6 dan Bab 9

kita akan berbicara tentang bagaimana

mencegah pajanan yang berlebihan untuk

menjaga agar pekerja tetap sehat

Bekerja dengan pajanan yang berlebihan dapat

langsung menyebabkan penyakit atau secara

tidak langsung berkontribusi terhadap

perkembangan penyakit. Sebagai contoh,

pajanan debu silika (batu) dalam periode waktu

yang lama dapat secara langsung menyebabkan

penyakit paru yang serius yang disebut silikosis,

tetapi secara tidak langsung silika juga membuat

pekerja yang terpajan menjadi lebih mudah

menderita tuberkulosis.

Bab ini ditujukan untuk mengenalkan kepada

Anda mengenai pajanan yang umumnya terjadi

Page 40: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

37

di tempat kerja dan penyakit yang berhubungan

dengan pekerjaan. Dengan Mengetahui pajanan

berlebihan apa yang dapat membuat pekerja

Anda sakit akan membantu mencegah penyakit

yang tidak perlu dan akan membantu Anda

menjaga tempat kerja Anda tetap sehat. Lihat

Daftar Periksa 5.1, pada akhir bab ini.

Gambar 5.1. Pekerja ini menyekop asbes ke

gerobak. Hal ini sangat berbahaya bagi pekerja

karena berisiko tinggi seperti menyebabkan

penyakit paru ataupun kanker. Masker debu

yang dipakai, tidak cukup untuk melindungi

pekerja. Pekerja harus menggunakan respirator

yang dirancang untuk debu berbahaya dan

bahan harus disemprot dengan air untuk

menurunkan tingkat debu, namun hal yang yang

paling penting adalah asbes tidak boleh

digunakan sama sekali. (Foto oleh Fernanda

Giannasi, disediakan courtesy of René Mendes,

Universitas Federal Minas Gerais - Pensiun,

Brazil)

Bahan Kimia Berbahaya

Bagian ini membantu anda untuk

mengidentifikasi dan memahami bahaya bahan

kimia yang umum di tempat kerja dan penyakit

yang ditimbulkannya. (Bahkan dokter sekalipun

sulit untuk mengetahui semua penyakit yang

bisa disebabkan oleh bahan kimia.)

Pekerja yang terpajan dengan bahan kimia atau

debu dapat membawanya ke rumah karena

menempel di pakaian, kulit, atau rambut. Oleh

karena itu harus ada tempat untuk mandi dan

pekerja harus mengganti baju agar bahan kimia

atau debu tidak terbawa ke rumah. Hal ini

mencegah keluarga pekerja terpajan bahan

tersebut. Istri dan anak-anak pekerja telah

memperlihatkan penyakit serius akibat pajanan

timbal dan asbes ketika suami yang bekerja

pulang dengan bahan kimia yang tidak sengaja

terbawa.

Ada beberapa prinsip umum yang berlaku

untuk sebagian besar bahan kimia dan debu.

• Banyak bahan kimia (tetapi tidak semua)

tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang

lama.

• Bahan kimia yang beracun (tingkat tertentu)

dapat menyebabkan efek/penyakit yang cepat

(keracunan akut) atau perlahan-lahan dari

waktu ke waktu (keracunan kronis),

tergantung pada bahan kimia. Sebagian besar

(tetapi tidak semua) penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan merupakan

penyakit kronis, berkembang dari waktu ke

waktu.

• Bahan kimia yang bereaksi kuat dengan

bahan kimia lain juga dapat menyebabkan

cedera. Mereka dapat menyebabkan penyakit

maupun luka bakar (asam dan alkali),

meledak, membuat kulit melepuh, atau

menyebabkan kerusakan pada mata.

• Bahan kimia biasanya menimbulkan efek

bagi orang yang terpajan dengan cara yang

sama. Beberapa orang memiliki reaksi yang

tak biasa (rentan). Orang-orang yang rentan

yang paling umum adalah anak-anak, wanita

hamil (berbahaya bagi janin), dan orang yang

memiliki tingkat kesehatan yang buruk/sakit.

Masalah kesehatan yang paling umum yang

membuat seseorang rentan terhadap debu dan

bahan kimia di udara adalah asma. Orang

yang rentan dipengaruhi oleh debu dan bahan

kimia lebih awal atau pada tingkat yang lebih

rendah dari orang lain pada umunya, tetapi

semua orang dapat dipengaruhi oleh debu

dan bahan kimia pada tingkat tertentu.

• Untuk sebagian besar pajanan bahan kimia

yang dapat menjadi racun, semakin tinggi

pajanan dan semakin beracun bahan kimia

tersebut, maka akan menyebabkan keracunan

yang lebih buruk. Namun, hal ini tidak

berlaku untuk alergi. Jika seseorang alergi

terhadap bahan kimia dan memiliki reaksi

yang buruk (seperti ruam kulit yang parah

Page 41: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

38

atau asma karena alergi), maka mereka

biasanya tidak tahan berada di sekitar bahan

tersebut dalam jumlah sekecil apapun.

Pajanan bahan kimia dalam pekerjaan dapat

dibagi menjadi 5 kategori praktis (ini bukan cara

ahli kimia mengklasifikasikan bahan kimia):

logam

pelarut

bahan kimia untuk proses atau produksi

gas/inhalan

mineral

Setiap kategori di atas, memiliki contoh pajanan

yang umum dan penyakit yang disebabkan.

Walaupun demikian Anda harus tahu, bahwa

masih ada banyak masalah lain lagi yang dapat

terjadi.

Logam: merupakan bahan yang kuat dan

konduktor panas dan listrik yang baik. Logam

dapat digunakan sendiri, dikombinasikan

dengan logam lain (sebagai “alloy”), sebagai

elemen dalam senyawa kimia, atau sebagai

aditif atau kontaminan apabila dicampur dengan

bahan kimia lainnya. Logam di gunakan dalam

konstruksi, otomotif, aerospace, elektronik,

kaca, pertambangan, peleburan, pengelasan dan

industri manufaktur lainnya. Logam juga

ditemukan sebagai bahan tambahan dalam cat

dan plastik. Logam juga dapat dilarutkan dalam

cairan dan dapat menyebabkan masalah karena

sifat kimianya.

Orang bisa menjadi sakit dengan menghirup

debu atau asap dari logam dan senyawa yang

mengandung logam. Pajanan logam juga dapat

terjadi melalui makanan dan minuman yang

mengandung logam. Yang paling umum dan

salah satu logam yang paling berbahaya adalah

timbal. Kebanyakan logam (seperti aluminium,

tembaga, besi, dan seng) tidak menyebabkan

keracunan saat digunakan seperti biasa, namun

terkadang bisa menyebabkan keracunan.

Misalnya, seng tidak selalu menyebabkan

keracunan, tetapi ketika tukang las mencoba

untuk mengelas besi galvanis (yang dilapisi

dengan seng) maka dapat menyebabkan

keracunan seperti menimbulkan rasa yang

sangat tidak nyaman seperti influenza dan

berlangsung sekitar dua hari sebelum hilang.

Arsen: Arsenik digunakan untuk pengerasan

timbal pada grid baterai, bantalan, dan selubung

kabel. Senyawa arsenik juga digunakan sebagai

pigmen dalam kaca dan sebagai pengawet dalam

tanning. Arsen dahulu banyak digunakan dalam

pestisida. Pekerja bisa terpajan arsen ketika

membuat semikonduktor dan dalam pekerjaan

peleburan tembaga dan seng. Arsen pada dosis

tinggi dapat menyebabkan penyakit hati yang

berat, penyakit syaraf yang disebut “neuropati

perifer”, penyakit jantung, kanker kulit, kanker

kandung kemih, kanker paru, dan kanker hati

yang jarang (angiosarcoma). Neuropati perifer

adalah jenis penyakit yang menyerang saraf tepi

yang menyebabkan sensasi kesemutan,

hilangnya sensasi, dan kelemahan otot yang

secara signifikan dapat membuat seseorang

tidak dapat melakukan pekerjaan. Di beberapa

lokasi di dunia, arsen juga sering menjadi

problem karena ia terkandung dalam air yang

berasal dari sumur yang mengalir melalui batu

yang mengandung arsen.

Berilium: Berilium adalah bahan beracun

(beracun, tetapi dalam periode waktu yang

panjang) dan menghasilkan logam yang

menyebabkan alergi. Digunakan dalam industri

aerospace, nuklir, elektronik dan pertambangan

berilium. Para pekerja terpajan berilium dengan

cara menghirup debu berilium, terutama udara

yang mengandung berilium oksida. Semakin

kecil partikel berilium di udara, maka semakin

beracun dan menyebabkan alergi. Alergi yang

disebabkan berilium tidak biasa dan

menimbulkan penyakit serius pada paru dan hati

serta kanker paru.

Kadmium: Kadmium bersifat lembut, logam

perak-putih yang merupakan hasil samping dari

pengelasan, peleburan dan pemurnian bijih

seng, timah, dan tembaga. Kadmium dapat

ditemukan pada bagian atau onderdil otomotif,

pesawat, peralatan kelautan, mesin industri,

perhiasan, solder, karet, tinta, plastik, cat,

tekstil, keramik dan produk rumah tangga. Para

pekerja berpeluang menghirup uap kadmium

dan kadmium oksida selama peleburan dan

selama pembuatan produk tersebut di atas.

Pajanan debu kadmium dan uap pada tingkat

yang lebih tinggi dapat menyebabkan gagal

Page 42: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

39

ginjal, syok paru-paru yang parah, anemia,

emfisema (walaupun banyak disebabkan oleh

rokok), dan kanker paru.

Kromium: Kromium adalah logam berwarna

abu-abu yang keras dan rapuh namun bila di

buat pelapis tipis diendapkan pada logam lain

akan tampak mengkilap dan keperakan. Lapisan

tipis kromium melindungi baja dari korosi

sehingga digunakan untuk penyepuhan/plating

dan ditambahkan ke besi dan karbon untuk

membuat baja stainless. Kromium dapat

ditemukan di alat otomotif, alat rumah tangga,

cat, pigmen, pewarna tekstil, karet, tinta, mesin

serta semen. Pekerja di luar pertambangan

terpajan kromium dari produksi baja stainless

steel dengan menghirup uapnya. Pekerja juga

dapat terpajan oleh penggunaan bahan kimia

yang mengandung kromium dalam industri cat,

tekstil, kulit, kaca, dan karet. Sebagai logam,

kromium aman kecuali debu dan kandungan

kecilnya dalam semen yang dapat menyebabkan

alergi. Hanya satu jenis bahan kimia kromium

yang beracun yaitu, kromium heksavalen yang

digunakan dalam elektroplating. Kromium

heksavalen dapat menyebabkan kanker paru,

dan juga berhubungan dengan kanker hidung,

kanker pankreas dan kanker perut, serta

bronkitis dan asma.

Timbal: Timbal adalah salah satu dari debu dan

hazard kimia yang paling umum dan sangat

berbahaya. Timbal adalah logam abu-abu gelap

yang sangat berat serta banyak ditemukan di

industri dan di lingkungan. Penggunaan utama

timbal adalah dalam aki, campuran (alloys),

pipa, pabrik peleburan, selubung kabel, solder

listrik, sebagai aditif dalam cat, dan plastik. Cat

timbal sangat berbahaya dan telah dilarang di

banyak negara karena dapat menyebabkan

kerusakan otak pada anak-anak yang memakan

serpihan itu karena rasanya manis. Timbal juga

dapat ditemukan dalam kosmetik, amunisi,

barang pecah belah bertimbal, dan perhiasan. Di

beberapa bagian dunia, timbal dapat ditemukan

dalam beberapa obat tradisional yang sering

digunakan namun sangat berbahaya. Pekerja

terkena timbal terutama melalui inhalasi dan

menelan debu timbal. Timbal sangat berbahaya

karena menyebabkan kerusakan saraf dan dapat

menetap dalam tubuh dalam jangka waktu yang

lama. Pajanan timbal dalam jangka pendek

maupun jangka panjang dapat menyebaban

keracunan timbal, yang bersifat akut atau kronis.

Keracunan timbal akut menyebabkan kram,

sembelit, sakit perut dan kolik. Keracunan

timbal kronis menyebabkan masalah memori,

gangguan saraf, anemia, masalah seks pada pria,

dan gagal ginjal. Timbal juga merupakan risiko

serius bagi anak-anak, yang bisa terpajan ketika

ayah (atau ibu) mereka membawa timbal dalam

pakaiannya setelah bekerja. Setiap orang tua

yang bekerja dengan timbal harus mengganti

pakaian kerja mereka sebelum mereka

menghabiskan waktu dengan anak-anak. Ada

tes untuk mengetahui timbal dalam darah. Di

banyak negara tes ini diberikan setiap tahun

untuk pekerja yang terpajan timbal. Tes ini

harus dilakukan oleh laboratorium yang tahu

bagaimana melakukannya secara akurat dan

cara mengumpulkan darah, karena sampel darah

mudah dicemari oleh timbal. (Tes dengan

menggunakan urine tidak up to date dan tidak

cukup baik lagi.)

Merkuri (Air raksa): Merkuri adalah satu-

satunya logam yang berbentuk cair pada suhu

kamar dan berwarna perak mengkilap. Inhalasi

merkuri yang menguap menjadi gas dapat

menyebabkan bahaya yang serius. Merkuri

ditemukan dalam termometer, barometer,

tabung, baterai, jenis saklar listrik tertentu, alat

kesehatan dan elektrik. Merkuri juga digunakan

dalam penyepuhan/plating, perhiasan, tanning,

dan kedokteran gigi. Penggunaan merkuri

terbesar ada dalam produksi industri klorin dan

natrium hidroksida. Merkuri banyak digunakan

di pertambangan emas skala kecil, dan telah

meracuni banyak orang serta menyebabkan

kerusakan serius pada aliran air dan sungai.

Inhalasi adalah rute utama pajanan merkuri.

Merkuri juga dapat diserap bila tertelan.

Merkuri dapat menyebabkan tangan gemetar

dan masalah saraf, gagal ginjal, gangguan

mental, masalah seks pada pria, gangguan pada

wanita, dan masalah mata. Merkuri sangat

berbahaya untuk janin selama kehamilan.

Pakaian yang terkontaminasi dengan merkuri

dan dibawa pulang oleh pekerja bisa menjadi

sumber keracunan merkuri bagi anggota

keluarga, sehingga tindakan pencegahan harus

Page 43: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

40

juga dilakukan sama dengan yang dilakukan

untuk pencegahan timbal.

Nikel: Nikel adalah logam yang bersifat

magnetik, keras serta berwarna perak-putih.

Nikel digunakan dalam produksi baja stainless

dan dalam elektroplating. Pekerja bisa terkena

nikel melalui kontak kulit dan melalui saluran

pernafasan. Pajanan nikel dapat terjadi selama

operasi penambangan, peleburan, penggilingan,

pemanggangan, sintering, dan pemurnian.

Pajanan nikel dapat menyebabkan alergi, berupa

ruam kulit atau asma. Alergi kulit dapat terjadi

hanya dari kontak kulit dengan logam nikel.

Nikel subsulfide, kebanyakan ditemukan dalam

operasi peleburan, dapat menyebabkan kanker

paru dan kemungkinan kanker lainnya tetapi

logam nikel tidak menyebabkan kanker.

Produksi dan Proses Kimia

Bahan yang digunakan untuk produksi dan

proses kimia adalah zat yang digunakan untuk

menghasilkan efek yang diinginkan: untuk

membuat sesuatu (seperti plastik), untuk

mengubah sifat sesuatu (misalnya pewarna

untuk memberi warna sesuatu), atau untuk

melakukan sesuatu (seperti pelumas atau

pembersih). Mereka hanya akan disebut “zat

kimia” di bagian bab ini.

Ada ribuan bahan kimia yang digunakan di

tempat kerja. Bahan kimia yang digunakan atau

diproduksi di tempat kerja dapat dilepaskan ke

udara sebagai gas, uap, kabut, debu atau asap.

Pekerja bisa terkena bahan kimia melalui

makan/minum bahan kimia, menghirup bahan

kimia sebagai gas, bernapas dalam debu atau

partikel debu, dan melalui kontak kulit. Pajanan

bahan kimia secara berlebihan dapat

mengganggu kesehatan. Berikut adalah daftar

dari beberapa bahan kimia umum yang

berbahaya di tempat kerja. Harap diingat bahwa

ini bukan daftar lengkap. Ada lebih banyak lagi.

Senyawa organik polychlorinated: termasuk

polychlorinated biphenyls (PCB), dioxin,

pelarut yang memiliki atom klorin (dibahas di

bawah “Pelarut”), beberapa pestisida (jenis

organoklorin) dan banyak bahan kimia lainnya.

PCB adalah bahan kimia yang tidak lagi

diproduksi karena tidak dapat dibuang dengan

mudah dan beracun bagi manusia dan

lingkungan. Pekerja bisa terkena PCB dari

bocornya trafo dan dari kebakaran listrik yang

terjadi di trafo PCB selama penyimpanan,

pengiriman, atau pemeliharaan. Seharusnya

tidak ada PCB lagi tetapi terkadang PCB

ditemukan di tempat penyimpanan tua atau trafo

listrik tua, di mana PCB banyak digunakan di

masa lalu. Jenis bahan kimia yang dikenal

sebagai “dioksin” adalah produk sampingan dari

industri plastik, pestisida, dan kertas. Bahan

kimia ini cenderung tinggal dalam tubuh untuk

waktu yang lama dan banyak memiliki efek

toksik. Beberapa dapat menyebabkan kanker.

Itulah sebabnya akan lebih baik bila dilakukan

subtitusi untuk bahan kimia ini.

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs):

PAH ini sebagian besar kontaminan dan produk

pembakaran (mereka terbentuk ketika bahan

dibakar). Contoh yang paling umum dari PAH

adalah antrasena, benzopyrene, bitumen, karbon

hitam, produk tar batubara, dan naftalena.

Antrasena digunakan untuk membuat pewarna,

serat, dan plastik. Benzpyrene tidak digunakan

sebagai bahan kimia sendiri tetapi sering

digunakan bersamaan dengan PAH dan mudah

untuk diukur, jadi pada saat ahli kimia

menghitung kandungan benzpyrene dalam

campuran merupakan petunjuk yang baik untuk

mengetahui berapa total PAH yang ada.

Bitumen digunakan di paving jalan, atap, dan

produk aspal. Karbon hitam digunakan sebagai

pigmen untuk ban karet dan toner dalam mesin

fotokopi. Tar batubara digunakan untuk plastik,

pelarut, pewarna, obat, dan zat anti air.

Naftalena digunakan untuk membuat

insektisida. Pajanan PAH terjadi melalui

inhalasi, kontak kulit, dan pencernaan (jarang

terjadi) di banyak pekerjaan seperti: pemadam

kebakaran, pekerja ladang minyak, pekerja

daging asap, operator mesin cetak, pekerja karet,

tukang cat, tukang atap, coaters pipa, pembersih

cerobong asap, pekerja baja, pekerja batu bata,

sopir truk, penambang bawah tanah, dan pekerja

kereta api, serta setiap pekerja yang kontak

dengan asap atau bahan yang dibakar atau

produk hasil pembakaran lainnya. PAH dapat

menyebabkan ruam kulit. Beberapa PAH dapat

Page 44: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

41

menyebabkan kanker, seperti: kanker paru,

kanker kulit, kanker kandung kemih, dan

kemungkina kanker di organ lain-. PAH adalah

salah satu karsinogen yang paling berbahaya

dalam asap rokok. Seorang pekerja yang

merokok dan terpajan PAH di tempat kerja

mendapatkan beban ganda.

Pestisida: Pestisida adalah bahan kimia yang

digunakan untuk tanaman dalam bentuk

semprotan, debu, dan aerosol untuk melindungi

tanaman dari serangga, tikus, siput, dan jamur.

Ada banyak jenis pestisida. Beberapa contoh

adalah golongan organofosfat (seperti

parathion, salah satu pestisida yang paling

berbahaya yang umum digunakan), piretroid,

dan organoklorin, yang tidak banyak digunakan

lagi karena merusak lingkungan. Sebagian besar

kontak terjadi di bidang pertanian. Pekerja dapat

terpajan pestisida bila terhirup, menelan, dan

terutama melalui kontak kulit. Pestisida,

khususnya organofosfat, menyebabkan berbagai

gejala dan penyakit termasuk mual, sakit kepala,

muntah, kelemahan otot, masalah pernafasan

dan kulit. Ada tes untuk efek pestisida

organofosfat tetapi harus diinterpretasikan oleh

seseorang yang berpengalaman (inilah kenapa

pemantauan medis penting, seperti dibahas

dalam Bab 1). Beberapa pestisida, sebagian

besar dari jenis organoklorin, menyebabkan

efek reproduksi, dan kanker. Piretroid

digunakan sebagai pengganti dari beberapa

pestisida tersebut karena umumnya jauh lebih

aman. Meskipun demikian, piretroid dapat

menyebabkan reaksi alergi, masalah saraf

(biasanya jangka pendek), dan perasaan sakit,

pada tingkat pajanan yang tinggi.

Gambar 5.2. Seorang pekerja di Afrika Timur

menyemprotkan pestisida pada tanaman. Ada

semprotan yang mengenai kulit dan sebagian

terhirup. (Foto milik Suvi Lehtinen, Finlandia

Institute of Occupational Health)

Pelarut

Pelarut adalah zat kimia yang biasanya

berbentuk cairan, yang melarutkan bahan yang

lain, sehingga dapat digunakan untuk

mengekstraksi atau sebagai pengencer, dapat

melarutkan, atau menghapus bahan-bahan lain.

Sebagai contoh misalnya air, ia merupakan

suatu pelarut dan dapat melarutkan garam.

Pelarut sering memberikan kondisi yang tepat

untuk reaksi kimia sehingga produk dapat

diproduksi. Kebanyakan pelarut industri berupa

bahan kimia organik. Bahan kimia organik

adalah bahan kimia yang mengandung karbon.

Pekerja berisiko terpajan pelarut organik

melalui inhalasi (menghirup) dan kontak kulit

langsung dengan pelarut. Salah satu pelarut

yang biasa dikonsumsi adalah etanol (alkohol

dari destilasi biji-bijian, ditemukan dalam

minuman keras), dan beberapa efek dari pajanan

pelarut serupa dengan masalah yang disebabkan

terlalu banyak mengkonsumsi alkohol. Pekerja

yang bekerja menggunakan cat semprot, atau

plastik, percetakan, grafis, logam, dan industri

dry-cleaning, serta pekerjaan yang membuat

atau menggunakan perekat, pernis, dan cat

paling mungkin terpajan pelarut konsentrasi

tinggi dan menderita dampak buruknya bagi

kesehatan. Pada konsentrasi tinggi, biasanya di

ruang tertutup, hampir semua pelarut

menyebabkan orang menjadi lambat bahkan

dapat merobohkan pekerja. Pelarut juga

membuat kulit menjadi kering. Beberapa pelarut

sangat berbahaya (seperti karbon tetraklorida)

dan yang lain tidak. Kebanyakan pelarut aman

pada tingkat pajanan rendah. Beberapa

diantaranya sangat buruk, seperti benzena, yang

berbahaya bahkan pada tingkat rendah.

Beberapa pelarut beracun untuk hati dan ginjal.

Beberapa diantaranya dapat menyebabkan

kanker.

Yang terbaik adalah menggunakan pelarut yang

paling aman. Pelarut dibagi menjadi beberapa

kategori berdasarkan struktur kimia pelarut.

Dibawah ini beberapa pelarut organik yang

paling sering ditemukan. Maih banyak jenis

pelarut yang lain.

Page 45: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

42

Hidrokarbon alifatik: hidrokarbon alifatik

adalah hidrokarbon sederhana (bahan kimia

yang dibuat dari karbon dan hidrogen) biasanya

berasal dari minyak bumi. Sebagian besar

pekerja terpajan karena menghirup hidrokarbon

alifatik. Alkana adalah tipe paling sederhana dan

ditemukan dalam bensin. Kebanyakan alkana

tidak beracun, tetapi menghirup bensin dalam

jumlah besar untuk jangka waktu yang lama

(bukan seperti menghirup di sebuah POM

bensin atau kilang tetapi pajanan yang terjadi

seperti di ruang tertutup atau yang disengaja)

dapat menyebabkan kerusakan otak. Alkana

dengan enam karbon disebut heksana. Heksana

digunakan dalam lem, karet, tinta, dll. Salah satu

jenis alkana, yang disebut n-heksana, dikenal

sangat berbahaya, menyebabkan penyakit yang

sangat parah, dan melumpuhkan saraf tubuh

(neuropati perifer). Jangan sekali-sekali

menggunakannya.

Hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon aromatik

adalah molekul yang lebih rumit dari karbon dan

hidrogen, biasanya berasal dari minyak bumi,

tetapi juga dibentuk dengan pembakaran materi

organik (yang mengandung karbon). Para

pekerja terpajan hidrokarbon aromatik melalui

inhalasi atau kontak dengan kulit. Contoh

hidrokarbon aromatik meliputi: benzena,

etilbenzena (yang sangat berbeda), toluena, dan

xilena (methylbenzene). Dua zat ini sering

dipakai secara bersamaan. Benzene adalah yang

paling berbahaya. Benzene masih digunakan

dalam manufaktur di beberapa tempat dan di

laboratorium untuk mengekstraksi bahan kimia

namun sebagian besar perusahaan sudah

mencoba untuk tidak menggunakannya, karena

dapat menyebabkan kanker darah (leukemia).

Toluena dan xilena adalah dua pelarut yang

paling banyak digunakan industri, terutama

ketika membuat cat, perekat, dan pestisida.

Toluene dapat menyebabkan kerusakan otak

pada tingkat pajanan yang tinggi. Xylene dapat

menyebabkan iritasi dan batuk. Etilbenzena

adalah kontaminan umum benzena dan xilena.

Etilbenzena tidak beracun meskipun terlihat

serupa dengan benzena, namun dapat

mempengaruhi hati pada konsentrasi tinggi.

Hidrokarbon terhalogenasi: Hidrokarbon

terhalogenasi merupakan senyawa karbon-

hidrogen dengan penempelan atom klorin. (Ada

juga hidrokarbon terhalogenasi dengan

penempelan bromin atau fluorin tetapi mereka

tidak umum ada di tempat kerja.) Hidrokarbon

terhalogenasi adalah kelompok yang paling

berbahaya dari pelarut organik secara

keseluruhan. Biasanya digunakan sebagai

pelarut dry-cleaning, degreaser, dan anestesi.

Pada pajanan tingkat tinggi, hidrokarbon

terhalogenasi dapat menyebabkan penyakit

ginjal, penyakit hati, atau kanker, serta abortus

spontan (keguguran tanpa adanya penyebab).

Namun, setiap pelarut menimbulkan efek

bahaya yang berbeda. Karbon tetraklorida dan

kloroform dapat menyebabkan gangguan hati

dan penyakit ginjal. Beberapa hidrokarbon

terhalogenasi juga dapat menyebabkan cedera

otak dan saraf. Perkloroetilen biasanya

digunakan pada dry cleaning dan dianggap

aman tetapi pada penggunaan yang tinggi harus

tetap berhati-hati karena dapat menyebabkan

kanker dan cacat bawaan pada bayi.

Alkohol dan fenol: Alkohol dan fenol (senyawa

aromatik dengan kandungan alkohol)

menyebabkan penyakit yang serupa dan

beberapa efeknya menyerupai efek etil alkohol

dalam minuman beralkohol. Etanol adalah

alkohol yang dihasilkan dari fermentasi biji-

bijian yang terdapat dalam minuman keras,

sehingga tidak mengherankan bahwa efek

alkohol lainnya pada tubuh adalah sama seperti

orang mabuk, seperti disorientasi, bicara cadel,

dll. Alkohol digunakan sebagai agen pembersih,

pengencer, dan pelarut. Biasanya digunakan

dalam cat, pestisida, dan obat-obatan. Contoh

alkohol adalah metanol (paling beracun), etanol,

dan propanol. Alkohol yang paling sering

digunakan dalam industri dan paling beracun

adalah metanol (metil alkohol atau “kayu

alkohol”), yang digunakan untuk

menghilangkan es dan anti beku, di

laboratorium kimia, dan untuk menghasilkan

formaldehida. Kadang-kadang dijual sebagai

minuman ilegal ketika etanol tidak tersedia, hal

ini telah banyak menyebabkan tragedi besar.

Metanol juga bisa terhirup dari uap di udara.

Methanol sangat berbahaya karena dapat

menyebabkan kebutaan. Sebagian besar industri

Page 46: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

43

menghindari penggunaan metanol dan etanol,

dan bila terpaksa menggunakannya di tempat

kerja, biasanya hanya dalam jumlah yang sangat

kecil. Glikol dan eter glikol. Glikol adalah

hidrokarbon dengan lebih dari satu kelompok

alkohol. Eter glikol terdiri dari tulang punggung

karbon yang rantai sampingnya terikat oleh

ikatan oksigen. Glikol bukanlah bahaya utama

di industri, tapi derivatif glikol, seperti eter

glikol berbahaya. Glikol eter banyak digunakan

sebagai pelarut. Biasanya ditemukan di cat, lak,

enamel, tinta, pewarna, sebagai agen pembersih

dan antibeku. Pekerja bisa terpajan glikol eter

melalui kontak kulit dan terhirup saat

penyemprotan atau ketika memanaskan cairan

yang mengandung eter glikol, misalnya ketika

de-icing pesawat terbang di iklim dingin. Eter

glikol dapat menyebabkan kerusakan otak pada

tingkat pajanan yang tinggi. Eter glikol juga

dapat menyebabkan anemia (kurang darah

merah), ruam kulit, dan efek berbahaya pada

organ reproduksi.

Keton. Keton digunakan sebagai pelapis

permukaan, pewarna, tinta, dll. Salah satu keton

yang umum adalah aseton, yang ditemukan

dalam peralatan kebersihan. Aseton aman bila

digunakan di daerah berventilasi baik tetapi ia

mudah terbakar. Keton yang paling beracun

adalah metil-n-butil keton (MBK), seperti n-

heksana yang menyebabkan penyakit syaraf

yang sangat serius (neuropati perifer), sehingga

tidak ada yang menggunakannya dan tidak

diproduksi lagi di industri. Metil-etil-keton

(MEK) memiliki efektifitas yang sama namun

tidak menyebabkan masalah yang sama.

Umumnya, keton memiliki bau yang menyengat

dan menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan

mual yang dapat berfungsi sebagai peringatan

bagi para pekerja bahwa mereka sedang terpajan

sehingga menjaga pekerja dari pajanan yang

berlebih.

Gas/Inhalansia:

Gas atau inhalansia adalah bahan kimia yang

dilepaskan ke udara. Mereka dapat

menyebabkan gangguan pada paru dan saluran

pernapasan atau bila terserap lebih jauh dapat

menyebabkan kerusakan organ yang lain.

Karbon monoksida. Karbon monoksida adalah

produk yang paling banyak dihasilkan dari

pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna

karena tidak ada cukup oksigen untuk

memungkinkan pembakaran yang sempurna.

Sumber karbon monoksida termasuk forklift

non-listrik, kompresor dan generator bertenaga

gas, serta sumber pemanas. Pekerja yang paling

sering terpajan karbon monoksida adalah

petugas pemadam kebakaran, pekerja kilang

minyak, pekerja lalu lintas, pekerja tungku, atau

siapa pun yang bekerja di suatu tempat bahkan

di rumah, di mana unit pemanas tidak berfungsi

dengan baik. Karbon monoksida dapat

menyebabkan sakit kepala, mual, linglung,

kejang, koma, cedera /kerusakan otak dan

tremor, dan akhirnya kematian. Karbon

monoksida adalah gas beracun yang paling

umum ditemukan di tempat kerja, selain itu ia

juga menjadi penyebab utama kematian karena

keracunan di rumah-rumah penduduk karena

pengapian dengan ventilasi yang buruk.

Sianida. Hidrogen sianida merupakan gas tidak

berwarna dan tidak berbau yang sangat beracun.

Pajanan hidrogen sianida biasanya terjadi

melalui inhalasi atau terkadang melalui

pencernaan (termakan). Sianida digunakan

dalam pelapisan logam, ekstraksi logam,

fumigan, tungku, fotografi, pengerasan logam,

dan obat-obatan. Pekerja yang berisiko terpajan

sianida adalah pekerja pada pengolahan logam

dan bahan kimia yang dalam proses kerjanya

menggunakan sianida, pekerja yang memproses

tanaman singkong, dan pemadam kebakaran.

Hidrogen sianida dapat menyebabkan gangguan

paru, kerusakan otak, pusing, pingsan, dan

kematian.

Ozon. Ozon adalah gas yang terdiri dari tiga

atom oksigen. Zat ini menyebabkan iritasi dan

sering ditemukan dalam pekerjaan listrik,

beberapa jenis pengelasan, dan polusi udara.

Ozon dapat menyebabkan masalah paru dan

asma.

Mineral:

Mineral merupakan zat yang terbentuk secara

alami, umumnya memiliki struktur kristal.

Page 47: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

44

Menghirup debu mineral dapat menyebabkan

kerusakan paru yang dikenal sebagai

“pneumoconiosis” (bahasa Yunani dengan arti

“penyakit debu paru-paru”). Tiga jenis utama

dari pneumoconiosis adalah pneumoconiosis

pada pekerja batu bara, asbestosis dan silikosis.

Debu batu bara. Pneumoconiosis pada pekerja

batubara juga disebut “paru-paru hitam‟,

disebabkan oleh pajanan berlebihan dari debu

batubara. Penambang batubara yang bekerja di

bawah tanah dan pengebor berada pada risiko

tertinggi. Pajanan debu batubara juga dapat

menyebabkan bronkitis kronis dan batuk.

Bronkitis adalah penyakit pada saluran udara

paru (bronkus) yang terjadi karena iritasi dan

peradangan. Bila hal ini berlangsung pada dosis

tinggi dan dalam waktu yang lama,

pneumoconiosis bisa menjadi penyakit paru-

paru serius, yang tak bisa kembali normal. Pada

konsentrasi pajanan yang tinggi di tambang,

debu batu bara juga bisa menyebabkan ledakan.

Asbes. Asbes merupakan mineral dengan serat

panjang yang tahan panas, kuat, mudah terpisah,

dan cukup fleksibel untuk dipintal dan ditenun.

Karena karakteristik ini, asbes digunakan untuk

berbagai barang-barang manufaktur, terutama

pipa semen (untuk memperkuat materi), bahan

bangunan (atap, langit-langit dan lantai

keramik), produk gesekan (kopling mobil, rem,

dan bagian transmisi), bahan/kain tahan panas,

kemasan, gasket, dan coating. Pajanan asbes

terjadi dengan menghirup debu asbes di udara

yang terkontaminasi. Pekerja yang paling

berisiko untuk pajanan asbes adalah penambang

asbes, pekerja tekstil, miller, pekerja semen,

pekerja perbaikan rel kereta api, tukang pipa,

dan pekerja pemeliharaan. Asbes memiliki efek

serius pada paru-paru selain pneumoconiosis

yang disebut asbestosis. Asbestosis memiliki

gambaran khas pada rontgen di dada sehingga

mudah diidentifikasi. Asbestosis membutuhkan

waktu yang lama untuk berkembang tetapi

setelah berkembang menjadi parah, maka dapat

membunuh pekerja. Asbes juga menyebabkan

kanker paru (pada pekerja yang tidak merokok

dan lebih berisiko pada pekerja yang merokok)

dan kanker lain yang disebut mesothelioma,

yang merupakan kanker dari lapisan dada di

sekitar paru-paru. Asbes juga kemungkinan

dapat menyebabkan kanker jenis lainnya. Ada

berbagai jenis asbes tetapi semua jenis asbes

tersebut dapat menyebabkan gangguan paru dan

kanker, termasuk chrysotile (yang telah

dipasarkan dan dipalsukan dengan menyebutkan

aman). Banyak negara di seluruh dunia telah

melarang asbes sepenuhnya, karena terlalu

berbahaya untuk digunakan dan karena ada

bahan pengganti yang jauh lebih aman.

Silica. Silica adalah mineral utama di sebagian

besar batu dan pasir, sebagian besar dalam

bentuk kristal alami yang disebut kuarsa. Silika

terbentuk ketika batu dipotong, dibor, atau

dihancurkan. Pajanan tertinggi ada dalam

produksi keramik, pertambangan, penggalian,

pembuatan terowongan, pemotongan batu,

penghancuran batu, refraktori perbaikan

tungkubata (lihat Gambar 3.1), abrasive

manufaktur, dan sandblasting. Karena pasir

hampir seluruhnya merupakan silika murni,

pekerja kaca dan pasir-blasters menghadapai

pajanan yang intens untuk debu silika. Beberapa

negara telah membuat sandblasting dengan

pasir ilegal. Pajanan intens dengan silika dapat

mengakibatkan penyakit dalam satu tahun atau

kurang, tapi biasanya membutuhkan setidaknya

10 hingga 15 tahun dari pajanan sebelum timbul

gejala, sehingga pekerja dapat terus terpajan

selama bertahun-tahun sebelum mereka

menyadarinya. Pajanan silika menyebabkan

silikosis, yang merupakan pneumoconiosis yang

berhubungan dengan silika, dan dapat menjadi

penyakit paru yang melumpuhkan. Silica juga

dapat menyebabkan beberapa jenis arthritis dan

penyakit lainnya, serta kanker paru. Orang

dengan silikosis juga lebih mudah terserang

TBC daripada orang lain dan ketika mereka

terjangkit maka akan sangat sulit untuk diobati.

Debu organik. Merupakan istilah umum untuk

debu seperti debu kapas, debu gandum, gula

bubuk, dan sumber-sumber lain selain mineral.

Beberapa debu seperti debu kapas dan debu biji-

bijian dapat menyebabkan asma dan penyakit

paru serius Beberapa dari debu organik dapat

meledak ketika ada api, seperti debu gula, debu

biji-bijian, atau debu batu bara.

Page 48: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

45

Gambar 5.3. Pekerja ini sedang mencampurkan

asbes kedalam saluran yang menuju ke sebuah

tong untuk dicampur dengan semen. Ini adalah

pekerjaan yang sangat berbahaya dan

menempatkan pekerja pada risiko kematian

akibat kanker atau penyakit paru. Masker debu

yang digunakan tidak efektif terhadap debu

asbes, ia dan atasannya berpikir bahwa dia

dilindungi oleh masker padahal nyatanya tidak.

Asbes dilarang untuk digunakan. (Foto oleh

Fernanda Giannasi, disediakan dengan izin

courtesy of René Mendes, Universitas Federal

Minas Gerais - Pensiun, Brazil)

Kotak 5.1.

Checklist Pajanan Tempat Kerja Untuk Bahan Kimia dan Debu

(Jawaban “Tidak” menunjukkan adanya

masalah)

Bila Anda menggunakan bahan kimia,

pelarut, pestisida, dll dalam industri Anda,

apakah pekerja dilindungi?

Apakah ada peralatan yang mengeluarkan

gas atau uap?

Apakah pekerjaan yang dilakukan oleh

pekerja di tempat kerja mengeluarkan

banyak debu? (“Banyak” berarti bahwa

Anda dapat melihatnya)

Apakah peralatan tersebut memiliki

ventilasi sendiri?

Apakah alat pembuangan uap mendorong

udara ke luar bangunan dan jauh dari orang

orang (baik)? Atau masuk ke gedung

(buruk) atau sistem pendingin udara

(buruk)?)

Page 49: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

46

BAB 6

MENGENDALIKAN KONDISI TIDAK AMAN DI TEMPAT KERJA

Banyak cara untuk mengendalikan potensi

bahaya, tetapi kemudian hanya beberapa

kategori yang dapat dilakukan dengan mudah.

Beberapa lebih efektif daripada yang lain.

Gambar 6.1 menunjukkan kategori

pengendalian untuk mengubah lingkungan kerja

atau pajanan yang tidak aman. Pengendalian

yang paling efektif adalah eliminasi, substitusi,

dan pengendalian teknik karena dalam ketiga

pendekatan tersebut, perubahannya akan lebih

permanen dan bertahan lama. Pengendalian

teknik terkadang lebih mahal tetapi seringkali

sederhana dan murah. Pendekatan yang paling

tidak efektif adalah alat pelindung diri, karena

terlalu bergantung pada ketersediaan serta pada

pekerja atau pengawas terkait cara memakai

APD, perawatan APD, dan jenis APD yang

dipilih. Walaupun demikian, apapun jenis

pengendalian yang dilakukan tetap akan lebih

baik daripada tidak sama sekali. Pada bagian

berikut, berbagai jenis pengendalian akan

dibahas sesuai dengan isu-isu yang relevan dan

pertimbangannya. Gambar 6.1 menunjukkan

cara pengendalian dan perbandingannya dengan

jenis pengendalian yang lain.

Gambar 6.1. Langkah-langkah untuk mengendalikan pajanan bahaya di tempat kerja.

Page 50: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

47

Meniadakan Potensi Bahaya /Hazards

Removal

Meniadakan potensi bahaya adalah

menghilangkan atau mengganti potensi bahaya

di tempat kerja. Itu merupakan cara terbaik

untuk menangani bahaya di tempat kerja jika hal

tersebut dapat dilakukan.

Eliminasi (menyingkirkan) adalah cara yang

terbaik. Jika sebuah potensi bahaya tidak

diperlukan, atau dapat disingkirkan tanpa

menimbulkan masalah, eliminasi merupakan

cara terbaik untuk mencegah masalah. Eliminasi

bahaya pada sumbernya akan lebih efektif

daripada jenis pengendalian bahaya lainnya.

Sebagai contoh, selama bertahun-tahun orang

berpikir bahwa piring harus dicuci dengan air

yang sangat panas agar aman. Para pekerja yang

melakukan ini terkena risiko luka bakar dan

ruam pada kulit. Sebenarnya, air pencuci hangat

saja sudah cukup selama menggunakan sabun.

Pekerja tidak harus menghadapi risiko. Contoh

lain adalah asbes. Seharusnya asbes tidak

pernah digunakan, untuk apa pun.

Substitusi adalah mengurangi penggunaan

bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam

produksi atau mengganti bahan yang

toksisitasnya tinggi dengan yang lebih rendah.

Contohnya adalah mengganti trichloroethylene

atau karbon tetraklorida sebagai pelarut dalam

proses produksi dengan trikloroetana atau

diklorometana (methylene chloride).

Trikloroetana atau diklorometana (methylene

chloride) dapat digunakan dengan baik untuk

apa saja dan sangat aman digunakan.

(triklorometana dapat menimbulkan masalah

kesehatan namun jauh lebih aman dari

trichloroethylene atau karbon tetraklorida).

Walaupun proses produksi akan mengeluarkan

biaya sedikit lebih mahal, menghilangkan bahan

kimia berbahaya yang tidak dibutuhkan akan

menghemat untuk jangka waktu yang panjang

dengan cara mencegah masalah serius.

Misalnya, sandblasting pipa dan bangunan

dengan menggunakan pasir alam, yang

merupakan silika hampir murni, sangat

berbahaya dan membutuhkan perlindungan

yang efektif untuk mencegah penyakit paru

serius yang disebut silikosis, yang terjadinya

membutuhkan waktu bertahun-tahun tetapi

dapat melumpuhkan seorang pekerja selama

sisa hidupnya. Banyak negara (termasuk Jerman

dan Inggris) tidak mengizinkan sandblasting

dengan pasir. Untungnya, ada abrasive lainnya

yang bekerja sangat baik dan tidak mahal, jika

ada penyuplai di negara Anda. Diantaranya

yaitu garnet atau olivin (mineral keras yang

aman), serbuk cangkang kerang, slag (limbah

mineral) dari pertambangan batubara atau

peleburan, hancuran kaca, manik-manik kaca,

dan baja grit (partikel kasar). Bahkan dry ice

dapat digunakan untuk blasting, dan sangat baik

untuk menghilangkan cat.

Memisahkan pekerja dari sumber bahaya

Terkadang dalam suatu proses produksi terdapat

sumber bahaya, namun Anda tidak dapat

melakukan proses produksi tanpa hal tersebut.

Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah

memisahkan pekerja dari sumber bahaya

tersebut. Dua pilihan untuk memisahkan pekerja

dari sumber bahaya yaitu dengan cara isolasi

dan perlindungan.

Isolasi akan berguna bila terdapat jarak yang

cukup jauh antara pekerja dan sumber bahaya.

Jika terdapat suatu bahan kimia berbahaya atau

ada bahaya serius seperti kebakaran atau

ledakan, masih ada cara untuk memisahkan

pekerja dari bahaya tersebut sehingga pekerja

tidak terpajan atau kontak langsung dengan

sumber bahaya. Salah satunya adalah dengan

menempatkan bahan kimia atau proses yang

berbahaya pada jarak yang aman dari pekerja,

sehingga jika ada masalah, pekerja tidak akan

terdampak. Sebagai contoh, sekali oven

dinyalakan untuk membakar keramik, maka

dapat melepaskan banyak gas beracun dan

panas, serta beberapa oven dikenal mudah untuk

meledak. Oven pembakaran keramik harus

diletakan sejauh mungkin dari pekerja.

Sekat pengaman juga efektif jika pekerja tidak

bisa jauh dari proses produksi atau bahan kimia.

Sekat pengaman berarti proses atau operasi

diletakkan di belakang sekat, atau di dalam

kabinet pengaman, dan hanya dibuka jika

keadaan aman. Sebagai contoh, peralatan yang

menimbulkan bising dimasukkan ke dalam

kotak kedap suara. Peralatan yang

menghasilkan banyak debu, seperti sandblasting

(dapat menghasilkan debu silica, sangat

berbahaya dan dapat membunuh), dapat

Page 51: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

48

dimasukkan ke dalam kabin tertutup jika

dilakukan pada skala kecil – pekerja berada di

luar dan untuk meraihnya harus mengenakan

sarung tangan. Pengerjaaan penyemprotan

dapat dilakukan di dalam bilik, seperti bilik cat

semprot, untuk menjaga agar asap dan debu

tidak menyebar ke mana-mana dan mengenai

pekerja. Bahan kimia dapat disimpan di dalam

pipa dan tangki dan dipompa saat dibutuhkan

dari pada dibuka saat digunakan. Sebuah mesin

seperti penggiling dapat diletakkan di belakang

pelindung untuk melindungi pekerja jika terjadi

kesalahan (seperti roda gerinda terlempar atau

chip yang lepas dari roda). Containment adalah

hal umum di bidang manufaktur bahan kimia,

misalnya. Pabrik-pabrik kimia sering membuat

produk mereka menggunakan pipa dan tangki

yang tidak pernah terbuka ke udara, sehingga

gas berbahaya tidak pernah keluar dan pekerja

tidak pernah kontak dengan bahan kimia,

kecuali selama perawatan dan modifikasi.

Pengendalian teknik

Pengendalian teknik dilakukan dengan

mengubah desain tempat kerja untuk mengurangi

pajanan atau menghilangkan pajanan racun atau

bahaya. Ada banyak jenis bahaya yang terdapat

di tempat kerja dan banyak pengendalian teknik

yang dapat dilakukan untuk mengelolanya.

Misalnya, menambahkan ventilasi untuk

mengurangi konsentrasi bahan berbahaya di

udara. Pembuatan sekat pelindung terhadap

bahan kimia atau mencegah terlepasnya zat

berbahaya ke udara juga dapat dimasukkan

sebagai salah satu metode pengendalian teknik.

(Beberapa orang menganggap sekat pengaman

dan containment adalah jenis pengendalian

teknik)

Pengendalian proses: Pengendalian proses

adalah berbagai cara untuk merancang

pekerjaan, alur produksi, dan peralatan untuk

mengurangi risiko bila terjadi kesalahan atau

bila pekerja harus kontak dengan potensi

bahaya. Misalnya, saat suatu produk dicat

dengan disemprot, bahan kimia pelarut akan

terurai ke udara. Jika produk tersebut dicat

dengan kuas, pajanan bahan kimia akan jauh

lebih sedikit. Bila cat ditempatkan di kaleng

kecil dan tertutup sepanjang waktu, akan lebih

sedikit bahan kimia terlepas di udara, cat akan

tahan lama dan tidak cepat mengering dibanding

bila di simpan di tempat yang besar dan terbuka.

Contoh yang sangat penting dari pengendalian

proses adalah pembasahan. Bubuk kering

menghasilkan banyak debu yang dapat terhirup.

Beberapa debu, terutama yang berasal dari batu,

pasir, dan produksi keramik - yang disebut debu

silika, merupakan debu yang sangat berbahaya

dan dapat menyebabkan kematian beberapa

tahun kemudian. Debu silica dihasilkan ketika

bebatuan dihancurkan, dibor, dipotong, selama

sandblasting atau dalam proses pertambangan.

Bila semua proses ini dilakukan secara kering,

banyak debu yang dihasilkan. Solusi bagi

masalah tersebut adalah dengan

menyemprotkan air secara terus-menerus di

tempat debu itu dihasilkan. Tingkat debu yang

berada tempat kerja akan turun dan jauh lebih

aman.

Pengendalian proses juga termasuk pemasangan

pagar (guards) pada alat sehingga jari jari

tangan pekerja tidak terluka. Termasuk juga

memasang switch yang mengubah mesin mati

secara otomatis ketika tidak sedang digunakan

dan rancangan lainnya yang bertujuan untuk

mengurangi bahaya.

Sistem Ventilasi: Ventilasi adalah bentuk

pengendalian teknik yang sangat penting. Udara

yang terkontaminasi dikeluarkan dan

diencerkan oleh sistem ventilasi yang

merupakan kipas yang meniupkan udara ke

dalam gedung atau mengeluarkan udara dari

gedung (exhaust). Sistem ventilasi juga dapat

mengontrol suhu, kadar oksigen, kelembaban,

serta jumlah debu atau zat kimia di udara.

Ventilasi membantu menjaga kontaminan pada

tingkat yang tidak menyebabkan gangguan

kesehatan pada pekerja dan menciptakan

lingkungan kerja yang lebih nyaman. Terkadang

bekerja di tempat terbuka merupakan tempat

dengan ventilasi yang cukup, menggunakan

angin sebagai ventilasi alami. Tetapi sebagian

besar tempat kerja berada di dalam bangunan,

oleh karena itu diperlukan ventilasi mekanis.

Ada dua jenis sistem ventilasi mekanis, yaitu

ventilasi exhaust lokal dan ventilasi

dilusi/pengenceran.

Page 52: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

49

Sistem pembuangan lokal membuang udara

yang terkontaminasi sedekat mungkin dari

sumbernya, menghisapnya dengan sedotan,

membersihkannya dengan menggunakan

metode yang sesuai tergantung pada bahaya

(filter adalah yang paling umum digunakan),

dan melepaskan udara bersih ke luar tempat

kerja. Ventilasi pembuangan lokal adalah

metode terbaik untuk menghisap debu atau

bahan kimia berbahaya yang berasal dari

sumber kecil. Serbuk gergaji dari gergaji mesin

atau asap dari pengelasan adalah contoh dari

pekerjaan yang dapat menggunakan sistem

pembuangan lokal. (Dalam Bab 2, terdapat

sistem pembuangan lokal yang terlihat di

Gambar 2.4.)

Ventilasi dilusi bekerja dengan meniupkan

udara segar ke tempat kerja dan membiarkan

udara bersirkulasi kemudian dikeluarkan.

Seperti halnya AC melakukan proses sirkulasi

ini untuk bangunan perkantoran, tetapi untuk

pabrik dengan pajanan bahaya kimia atau debu

di udara harus menggunakan fan dan sistem

ventilasi khusus untuk mendapatkan sirkulasi

udara yang jauh lebih besar. Ventilasi dilusi

sangat baik untuk zat yang kurang berbahaya

yang berasal dari banyak tempat, bukan hanya

di satu tempat. Ventilasi dilusi kurang efisien

untuk menghilangkan bahaya bila dibandingkan

dengan pembuangan lokal.

Pengendalian administratif

Pengendalian administratif adalah memberikan

prosedur dan kebijakan manajemen yang

bertujuan untuk melindungi pekerja. Sebagai

contoh, jika pekerja ditugaskan untuk melakukan

pekerjaan yang berbahaya, seperti bekerja di

dalam tangki (ruang tertutup), bekerja dengan

kabel listrik, atau menggali parit (selokan dengan

dinding curam), maka pekerja dan pengawas

harus mendapatkan izin dari manajer. Manajer

harus melakukan pengecekan untuk memastikan

bahwa para pekerja tahu dan setuju untuk

mengikuti prosedur kerja yang aman: misalnya,

menutup pintu dalam kondisi tidak dikunci

(posisi selalu siap terbuka) sehingga pekerja

dapat menyelamatkan diri jika ada masalah,

mengunci tombol daya dalam posisi mati (off)

agar tidak ada pekerja lain yang tidak sengaja

menyetrumnya atau menghidupkan mesin yang

dapat melukai pekerja yang sedang bekerja, dan

memastikan bahwa dinding parit yang curam

diperkuat, sehingga tidak akan mengubur

pekerja.

Pengendalian administratif juga dapat

digunakan untuk mengurangi waktu pekerja

terpajan bahaya. Misalnya, pekerja konstruksi

dapat dikurangi waktu kerjanya selama musim

panas dan disediakan air dingin untuk mencegah

heat stroke (penyakit yang dapat membunuh).

Jumlah jam kerja perhari pada pekerja terpajan

bising dapat dikurangi jika kebisingan semakin

tinggi. Pemeliharaan, instalasi, memulai

peralatan baru, dan operasi berisiko tinggi dapat

dilakukan ketika sedikit pekerja berada di

tempat kerja.

Tipe lain dari pengendalian administratif adalah

praktek kerja yang baik. Ini berarti menjaga

tempat kerja tetap bersih dan bebas dari sampah

(yang dapat terbakar) dan bebas dari barang

berserakan (bahaya safety). Kotak dan bahan

material harus ditumpuk dengan rapi untuk

mengurangi kemungkinan terjatuh yang dapat

membahayakan pekerja.

Bila ada pajanan bahan kimia atau debu maka

disediakan tempat khusus untuk makan dan

minum pekerja yang cukup jauh dan terpisah

dari pajanan. Harus ada tempat yang bersih

untuk menyimpan makanan, jauh dari bahan

kimia dan debu di tempat kerja.

Merokok di tempat kerja sangat berbahaya,

selain bagi lingkungan kerja juga bagi kesehatan

perokok itu sendiri. Merokok di tempat kerja

dapat menyebabkan kebakaran dan asap rokok

dapat bercampur bahan kimia berbahaya.

Seharusnya merokok di tempat kerja dilarang.

Pekerja harus didorong untuk berhenti merokok

untuk kesehatan mereka sendiri. Jika pekerja

merokok, maka harus di area merokok di luar

gedung dan jauh dari potensi bahaya.

Contoh lain dari pengendalian administratif

adalah mengidentifikasi pekerja mana yang

memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan

tertentu. Menyimpan catatan pekerja yang telah

dilatih dan bagaimana menyalurkannya,

terutama catatan pekerja yang telah

mendapatkan pelatihan tentang cara kerja aman

dan pekerja yang membutuhkan pelatihan.

Page 53: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

50

Alat pelindung diri

Kebanyakan ahli berpendapat bahwa APD adalah

bentuk pengendalian yang paling rendah

efektifitasnya (yang lain berpikir bahwa

pengendalian administratif adalah pengendalian

yang lebih lemah). Namun, ada banyak situasi

dimana hanya APD yang dapat digunakan untuk

perlindungan.

Alat pelindung diri (APD) dapat terdiri dari

masker, sarung tangan, celemek, dan perangkat

keselamatan yang digunakan secara terpisah

oleh pekerja. APD digunakan bila pekerja akan

terpajan dengan bahan, benda, lingkungan atau

praktek kerja yang berbahaya. APD merupakan

cara pengendalian yang paling kurang efektif,

tetapi dapat bekerja dengan baik jika APD

dikenakan dengan benar. APD sangat berguna

untuk melindungi pekerja dari bahaya jika

pengendalian teknik tidak praktis atau tidak

tersedia. Gambar 6.2, 6.3, dan 6.4 menunjukkan

beberapa jenis APD yang tersedia.

Gambar 6.2. Jenis APD yang digunakan di

tempat kerja. Searah jarum jam dari kiri bawah:

sepatu safety, sarung tangan, pelindung mata,

pelindung telinga, topi keras, respirator, apron

(terbuat dari bahan tahan kimia).

APD menempatkan penghalang terhadap

bahaya langsung di tubuh pekerja. Jenis APD

meliputi pelindung pernapasan, mata dan wajah,

kepala, kaki, serta tangan. Lihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1. Jenis-jenis APD.

Jika bahan atau lingkungan kerja

yang berbahaya mempengaruhi

bagian tubuh pekerja ...

APD yang harus dikenakan adalah ...

Paru Respirator (bukan hanya masker debu)

Mata Goggles, kacamata keselamatan (kacamata biasa tidak

efektif)

Telinga Earplugs (busa atau plastik), earmuffs

Kepala Topi keras, helm

Kaki Sepatu berujung tertutup, sepatu boot (sandal bisa

berbahaya)

Tangan Sarung tangan

Page 54: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

51

Banyak jenis APD berfungsi sangat baik untuk

melindungi pekerja. Namun, APD harus

digunakan dengan benar dan harus dipakai

sepanjang waktu. Para pekerja harus mengikuti

pelatihan yang tepat mengenai penggunaan

APD. Mereka harus diberitahu kapan APD

harus dipakai, jenis APD apa yang harus

dipakai, bagaimana cara mengenakan APD

yang benar, bagaimana perawatannya (bila APD

digunakan berulang), bagaimana agar APD

nyaman digunakan tidak kesempitan atau tidak

kebesaran saat dipakai, apa saja keterbatasan

APD dalam hal melindungi kesehatan pekerja,

dan bagaimana APD harus disimpan secara

benar. Misalnya sarung tangan sepertinya

sederhana, namun ada beberapa hal mengenai

sarung tangan yang harus diketahui oleh

pekerja, seperti yang akan diterangkankan di

bawah.

Gambar 6.3. Contoh peralatan dasar APD: topi

keras (hard hat), sarung tangan, kacamata

keselamatan. (Foto © dreamstime.)

Alat pelindung pernapasan. Banyak potensi

bahaya dibawa oleh udara dan terhirup oleh

pekerja. Ia dapat berupa debu (partikel di udara)

atau bahan kimia yang berada dalam bentuk uap

atau gas. Efek pada tubuh berupa iritasi mata,

iritasi kulit, dan perubahan kemampuan untuk

mencium bau-bauan. Berbagai jenis bau, rasa,

dan iritasi mungkin merupakan tanda-tanda dari

adanya kontaminan pernapasan, tetapi tanda-

tanda tersebut tidak selalu ditemukan saat

terjadi kontaminasi.

Masker debu adalah masker sederhana, biasanya

terbuat dari kertas atau kapas, yang menutupi

hidung dan mulut. Jenis masker ini mampu

menghalau partikel besar dari hidung dan

tenggorokan tapi tidak dapat menghalau partikel

kecil yang masuk ke dalam paru-paru. Masker

debu tidak dapat melindungi pernapasan dari

bahan kimia. Walaupun lebih baik dari tidak

sama sekali, masker debu tidak memadai untuk

melindungi pekerja di hampir semua proses

industri yang menghasilkan pajanan debu.

Respirator adalah jenis APD yang melindungi

pekerja dari bahaya kontaminan udara dengan

menutup wajah, mulut, hidung atau kepala.

Respirator adalah masker dengan filter,

cartridge, atau tabung yang berfungsi untuk

memurnikan udara. Respirator harus dipilih

berdasarkan jenis bahaya pernapasan. Biasanya,

produsen atau distributor akan memberitahu

Anda tentang jenis respirator yang diperlukan

untuk debu atau bahan kimia. Sifat-sifat fisika

dan kimia dari bahaya harus dipertimbangkan

dalam memilih respirator. Untuk bahaya kimia

dan debu, respirator harus dilengkapi dengan

cartridge atau canister yang tepat dan harus

baru. Jenis cartridge yang salah atau yang sudah

jenuh/kotor tidak dapat melindungi pekerja dari

bahaya kimia. Semakin lama penggunaan, filter

akan kelebihan beban debu, dan bahan penyerap

menjadi jenuh dengan bahan kimia yang

diserapnya.

Agar efektif, harus diketahui jenis bahaya yang

ada di tempat kerja dan diidentifikasi siapa saja

yang harus memakai respirator. Pekerja yang

memakai respirator harus dilatih tentang

penggunaan respirator yang tepat dan dilakukan

evaluasi medis terlebih dahulu untuk

memastikan keamanannya. Respirator harus

disimpan dengan benar, tetap bersih, dan

dirawat agar awet dan melindungi

penggunanya.

Penggunaan respirator juga membutuhkan

tenaga fisik penggunanya sehingga pekerja

harus dalam kondisi yang sehat saat

menggunakannya. Kondisi kesehatan pekerja

harus di periksa sebelum menggunakan

respirator atau saat akan bekerja di lokasi yang

terdapat kemungkinan bahaya terhadap organ

pernafasan.

Alat pelindung mata. Cedera mata dapat

menyebabkan kebutaan. Luka bakar kimia atau

iritasi mata juga dapat menyebabkan cedera

serius dan kadang-kadang menyebabkan

kebutaan. Oleh karena itu, mata harus

dilindungi. Pelindung mata digunakan untuk

Page 55: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

52

melindungi mata dari iritasi kimia, partikel yang

terbang, cairan berbahaya, gas dan uap, tali atau

rantai yang terayun, barang atau alat yang

terlempar, dan radiasi yang merusak seperti

sinar ultraviolet selama pekerjaan pengelasan.

Pelindung mata termasuk googles atau

kacamata safety. Jika seorang pekerja sudah

memakai kacamata resep (kacamata minus,

plus, silindris, dsb) maka pelindung mata harus

sesuai dengan kaca mata tersebut atau harus

dibuatkan lensa kacamata safety yang sesuai

dengan ukuran kacamatanya, yang secara

khusus dibuat dengan sangat kuat untuk

melindungi mata. Cedera mata juga dapat

terjadi dari objek yang melekat dengan titik

tetap, seperti rantai, tali, atau alat. Mengenakan

pelindung mata dapat mengurangi jumlah

cedera mata yang terjadi di tempat kerja. Bila

terdapat risiko benda terlempar, seperti bagian-

bagian kecil potongan logam dari penggiling,

direkomendasikan untuk memakai pelindung

mata ganda, memakai kacamata pengaman dan

kacamata googles di atasnya.

Alat pelindung kepala. Alat pelindung kepala

digunakan untuk melindungi kepala dari

kejatuhan benda, tekanan yang kuat, matahari,

panas, dan goresan benda tajam. Pelindung

kepala terdiri dari helm yang disebut “hard hat”.

Helm ini harus kuat untuk memberikan

pelindungan dari benda yang jatuh dan tekanan

yang tinggi. Helm juga tidak boleh dapat

menghantarkan listrik. Saat ini, kebanyakan

helm terbuat dari materi plastik yang tahan

terhadap benturan. Pelindung kepala memiliki

sistem suspensi di dalam yang menjaga bagian

luar helm dari kepala pekerja untuk

perlindungan lebih lanjut dan kenyamanan

penggunaan.

Alat pelindung kaki. Pelindung kaki terdiri dari

sepatu safety atau boot, atau sepatu tertutup.

Pelindung kaki melindungi pekerja dari cedera

yang ditimbulkan dari menginjak benda tajam

dan membantu mengurangi cedera jika ada

benda berat yang jatuh ke kaki. Alat pelindung

kaki terbaik memiliki sol anti selip dan aman

dari tusukan benda. Beberapa sepatu kerja di

industri memiliki sol serta pelindung depan dari

baja, sehingga paku dan benda tajam lainnya

tidak dapat memotong kaki pekerja. Sandal

tidak boleh digunakan di tempat kerja.

Alat pelindung tangan. Pelindung tangan terdiri

dari sarung tangan, gauntlets dan “krim

pelindung”. Sepasang sarung tangan dapat

melindungi pekerja dari bahan kimia dan luka

bakar tapi sarung tangan yang sama tidak bisa

melindungi dari seluruh bahaya. Sarung tangan

harus dibuat dari bahan-bahan khusus sesuai

dengan jenis bahan kimia yang dipakai di

industri. (Produsen biasanya memberitahu hal

ini pada kemasan produk) Ada sarung tangan

khusus untuk suhu tinggi dan ada yang untuk

jenis lain untuk menangani bahan kimia

berbahaya. Sarung tangan yang melindungi dari

pajanan bahan kimia harus terbuat dari bahan

yang tepat, sehingga sangat penting untuk

memeriksa sarung tangan untuk perlindungan

terhadap bahaya bahan kimia tertentu. Beberapa

bahan sarung tangan dapat larut dalam pelarut

atau mungkin tidak dapat mencegah bahan

kimia tertentu, sehingga satu jenis sarung

tangan tidak dapat digunakan untuk mencegah

berbagai bahaya. Bagian dalam sarung tangan

harus dijaga agar tetap bersih, bagian dalam

sarung tangan yang kotor (Pekerja dapat

mencemari bagian dalam sarung tangan dengan

tangan kotor) dapat mengurangi fungsi

perlindungan.

Gauntlets adalah sarung tangan logam yang

biasanya terbuat dari rantai, melindungi tangan

dari luka sayatan atau tusukan. Jenis ini

biasanya digunakan dalam industri seperti

pemotongan daging, di mana para pekerja

menggunakan pisau tajam.

Krim pelindung adalah krim yang dibalurkan di

tangan untuk mengurangi kontak dengan bahan

kimia. Krim ini bekerja sebagai pemisah antara

kulit dan bahan kimia. Krim biasanya tidak

berfungsi dengan baik dan sangat cepat luntur.

Page 56: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

53

Gambar 6.4. Pekerja di Nairobi, Kenya, ini

memakai tiga jenis alat pelindung diri: sarung

tangan, pelindung pendengaran tipe earmuff,

dan pelindungan mata jenis goggles. Memang

APD seperti itulah yang seharusnya digunakan.

Pekerjaan di bagian logam dapat menyebabkan

cedera tangan serius, kebisingan dapat

menyebabkan kehilangan pendengaran, dan

percikan partikel dari logam berat bisa melukai

mata, sehingga ketiga APD diperlukan. (Foto

milik Suvi Lehtinen, Finlandia Institute of

Occupational Health)

Rencana Keadaan Darurat

Ketika keadaan darurat tiba-tiba menyerang,

seperti kebakaran, banjir bandang, tanah

longsor atau gempa bumi, perusahaan dan

pekerja dapat terperangkap di dalamnya. Jika

daerah Anda pernah mengalami bencana besar

seperti ini, atau hal-hal lain yang berakibat

serius, maka pihak perusahaan dan pekerja

membutuhkan adanya rencana darurat.

Rencana darurat harus didasarkan pada adanya

ancaman nyata pada pekerja dimana mereka

tinggal dan bekerja. Rencana darurat harus

memuat apa saja yang harus dilakukan ketika

terjadi tumpahan atau kecelakaan transportasi

yang menumpahkan zat berbahaya, kondisi

cuaca yang buruk (seperti banjir, gempa bumi,

tanah longsor, atau badai), dan situasi lain yang

dapat membahayakan keselamatan. Rencana

tertulis harus dibuat dan didistribusikan atau

dikomunikasikan kepada pekerja sehingga

mereka tahu apa yang harus dilakukan jika

terjadi keadaan darurat.

Rencana tersebut harus mencakup rekomendasi

untuk keselamatan fisik dan mental pekerja,

cara yang terbaik dan paling efisien untuk keluar

dari gedung dan menjauh dari api, dan petunjuk

tentang titik kumpul tempat dimana pekerja

harus berkumpul dan menunggu instruksi dari

manajemen. (Lihat Bab 2.) Rencana tersebut

harus memuat nomor telepon dan lokasi bantuan

medis terdekat, serta peta untuk sampai ke

bantuan atau fasilitas medis terdekat. Juga

dianjurkan bahwa pekerja dan manajemen harus

melakukan simulasi latihan tanggap darurat dan

prosedur evakuasi secara bersama-sama dua

atau tiga kali dalam setahun. Hal ini akan

membantu rencana keadaan darurat berjalan

lancar saat peristiwa itu terjadi. Elemen lain

yang diperlukan termasuk rencana tentang siapa

yang harus berbicara kepada media publik

(radio, televisi, surat kabar) mewakili

perusahaan, rute evakuasi dari lokasi, daftar

nomor telepon individu yang dapat dihubungi

bila terjadi keadaan darurat, dan rencana untuk

berkomunikasi dengan pekerja jika mereka

harus pulang atau mengungsi. Adanya pekerja

yang telah terlatih untuk memberikan

pertolongan pertama di tempat kerja bila

dibutuhkan dapat membuat penanganan

keadaan darurat menjadi lebih baik.

Page 57: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

54

Kotak 6.1.

Hukuman yang Memotivasi Pekerja untuk Memakai Helm

Saat Menggunakan Sepeda Motor

Di kota Kolkata (India) angka kecelakaan

pengendara sepeda motor sangat tinggi.

Pengendara sepeda motor biasanya lalu lalang

pada lalu lintas yang padat di bawah kondisi

berbahaya. Sepeda motor merupakan sarana

roda dua yang banyak digunakan oleh pekerja

dalam melakukan pekerjaannya, khususnya

kurir dan pekerja yang melakukan pengantaran.

Akan tetapi kendaraan roda dua juga digunakan

oleh teknisi yang mendapatkan upah lebih bagus

untuk bepergian ke berbagai tempat berbeda di

hari kerjanya.

Peraturan kota di India menyebutkan bahwa

setiap orang harus memakai helm saat

mengendarai sepeda motor atau kendaraan

motor beroda dua lainnya. Ada denda sebesar

100 rupe bagi pengendara yang tidak

menggunakan helm. Jumlah denda ini setara

dengan gaji beberapa hari kerja bagi sebagian

orang.

Salah satu perusahaan gas dan listrik

memberikan helm baru kepada semua pekerja

yang menggunakan kendaraan roda dua yang

diberikan perusahaan. Sebagian besar pekerja

ini adalah teknisi terlatih yang mendapatkan gaji

yang baik.

Perusahaan mengharuskan para pekerjanya

untuk menggunakan helm saat berkendara, di

samping adanya peraturan kota. Apabila pekerja

melanggar aturan ini pertama kali, akan

dikenakan denda 200 rupe dan pelanggaran

kedua tidak menggunakan helm mengakibatkan

pemecatan langsung. Pelanggaran pertama

masih umum terjadi, tapi pelanggaran ke dua

sangat sedikit.

Ini adalah contoh upaya yang tegas dalam

menegakkan aturan penggunaan APD. Dengan

diterapkannya peraturan ini telah

menyelamatkan banyak nyawa. Kecelakaan

sepeda motor sering mengakibatkan cedera

kepala serius yang berujung pada kematian atau

cacat seumur hidup.

Page 58: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

55

Kotak 6.2.

Checklist untuk Mengendalikan Pajanan di Tempat Kerja

(jawaban “Tidak” menunjukkan adanya

masalah)

Pajanan Kimia dan Debu

Jika ada bahan kimia, pelarut, pestisida, dll

dalam perusahaan Anda yang dapat

dihilangkan atau diganti dengan bahan lain

yang lebih aman, apakah anda telah

melakukannya?

Adakah penggunaan sistem ventilasi untuk

mengurangi pajanan gas atau uap yang

berjalan efektif?

Jika ada debu yang terlihat di tempat kerja,

sudahkah Anda memasang sistem ventilasi

untuk mengendalikannya, atau apakah

pekerja dilengkapi APD?

Apakah sistem pembuangan mendorong

udara ke luar bangunan dan jauh dari

masyarakat?

Apakah pekerja Anda memiliki APD dan

apakah mereka tahu bagaimana

menggunakannya? (Respirator, helmet,

pelindung mata, sarung tangan dan

pelindung tangan lainnya, pelindung kaki.)

Apakah perusahaan Anda memiliki

kebijakan tertulis tentang perlindungan

kesehatan pekerja?

Apakah perusahaan Anda mengidentifikasi

bahaya di tempat kerja dan pekerja yang

terpajan?

Apakah pekerja memiliki tempat untuk

mencuci dan mengganti pakaian sebelum

pulang?

Gawat Darurat

Apakah perusahaan Anda siap untuk

menghadapi keadaan darurat yang mungkin

terjadi di daerah Anda?

Apakah tempat kerja Anda memiliki

rencana keadaan darurat? Apakah sudah

diuji dalam latihan/drill sehingga Anda

tahu rencana keadaan darurat dapat

berjalan sesuai harapan? Apakah rencana

tersebut diperbarui secara teratur dan siap

bila terjadi perubahan situasi?

Apakah semua pekerja tahu tentang

rencana keadaan darurat dan apakah Anda

terus melakukan pelatihan?

Apakah semua manajer tahu persis siapa

yang harus dihubungi dalam keadaan

darurat? Apakah daftar tersebut diperbarui

secara teratur, sedikitnya setahun 2 kali?

Page 59: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

56

BAB 7

PEKERJA RENTAN

Setiap tempat kerja terdiri dari kombinasi

pekerja yang beragam. Ada pekerja yang

berusia lebih tua, dan ada yang muda. Ada yang

berjenis kelamin laki-laki dan ada yang

perempuan. Sebagian besar pekerja ini mungkin

selalu sehat selama masa kerja tanpa penyakit,

namun mungkin ada beberapa pekerja yang

memiliki penyakit tapi masih dapat bekerja.

Pekerja yang dalam posisi lebih mudah terluka

dibanding pekerja lainnya, atau pekerja yang

sedang dalam fase lebih mudah untuk

mendapatkan gangguan kesehatan, disebut

sebagai “pekerja rentan”. Mereka semua

membutuhkan bantuan.

Meskipun akan lebih mudah jika perusahaan

hanya memilih pekerja yang tidak memiliki

kebutuhan khusus, namun pada kenyataannya

hampir tidak mungkin dan tidak adil jika

dilakukan. Banyak kondisi yang tidak

memungkinkan dan tidak ada hubungannya

dengan produktifitas seseorang. Hanya karena

beberapa pekerja membutuhkan sedikit

perhatian lebih bukan berarti bahwa mereka

tidak mampu menghasilkan sebanyak dan

sebaik pekerja lain.

Pekerja Berkebutuhan Khusus

Banyak disabilitas terlihat jelas, seperti

kebutaan, tuli, kehilangan lengan atau kaki, atau

kelumpuhan. Walaupun demikian terdapat

disabilitas yang tidak terlihat jelas. Disabilitas

tersebut diantaranya adalah adanya kesenjangan

antara apa yang mampu dilakukan seseorang

dan bagaimana situasi tempat kerja. Disabilitas

hanyalah ketidaksesuaian antara apa yang dapat

dilakukan seseorang dan lingkungan tempat

mereka berada. Terdapat juga disabilitas

sementara, misalnya setelah cedera, orang

kemudian sembuh dan dengan demikian

disabilitas seseorang akan hilang. Ketika kita

berbicara tentang “pekerja dengan disabilitas”,

kita kebanyakan berbicara tentang pekerja yang

memiliki kondisi yang tidak akan hilang dan

yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk

melakukan beberapa hal tetapi bukan bagian

terpenting dari suatu pekerjaan. Dalam hal ini,

pertanyaan yang harus ditanyakan oleh manajer

adalah "Apa yang bisa dilakukan orang tersebut

dan apa yang mereka butuhkan sehingga mereka

bisa melakukan pekerjaannya?"

Konsep modern disabilitas adalah menganggap

disabilitas sebagai ketidaksesuaian antara

kapasitas individu dengan lingkungan dimana ia

bekerja. Pandangan lama menganggap

disabilitas merupakan sebuah karakter, tanda

atau beban individu.

Seseorang yang buta dapat menjawab telepon.

Seseorang yang tidak dapat mendengar dapat

menyimpan buku. Seseorang yang tidak bisa

mengangkat barang mungkin dapat menjadi

pengrajin yang baik.

Ketika seorang penyandang disabilitas

diberikan sedikit bantuan agar dapat melakukan

pekerjaan, hal itu disebut “akomodasi”.

Beberapa cara sederhana mengakomodir

penyandang disabilitas meliputi:

Menyeimbangkan tugas kerja sehingga

penyandang disabilitas dapat melakukan

tugas sesuai kapasitasnya dan pekerja lain

dapat melakukan sisanya.

Memodifikasi jam kerja, bila pekerja

penyandang disabilitas membutuhkan jam

kerja lebih pendek.

Modifikasi peralatan dengan menggunakan

prinsip ergonomi, biasanya membuat tempat

kerja lebih aman dan lebih efisien untuk

semua orang.

Menghilangkan hambatan untuk akses ke

tempat kerja, seperti ruang parkir khusus

atau lantai landai bukan tangga.

Menghilangkan hambatan untuk mengakses

tempat kerja, seperti menempatkan file

dalam laci yang lebih rendah untuk akses

yang lebih mudah bagi orang-orang dengan

kursi roda.

Memastikan bahwa tidak ada hambatan

untuk menggunakan kamar kecil bagi orang

dengan kursi roda.

Page 60: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

57

Orang dengan Penyakit Menular

Pesan dasar yang ingin kami sampaikan di sini

adalah tidak sulit untuk melindungi pekerja dari

HIV/AIDS atau salah satu virus hepatitis.

Tuberkulosis juga dapat menyebar di tempat

kerja tetapi risiko dapat dikurangi dengan

adanya ventilasi dan dukungan pengobatan bagi

pekerja.

HIV/AIDS: Banyak orang di seluruh dunia

menderita penyakit AIDS dan beberapa tempat

kerja memiliki karyawan dengan HIV, sebagai

penyebab AIDS. Namun, bukan berarti bahwa

mereka yang membawa virus tidak dapat

bekerja. Virus HIV/AIDS hanya menyebar dari

orang yang terinfeksi ke orang lain melalui

hubungan seks dan melalui cairan tubuh seperti

darah yang masuk ke aliran darah orang lain

secara langsung. HIV tidak menyebar melalui

urine, air liur, keringat, atau melalui sentuhan.

Ini berarti bahwa pekerja dengan HIV/AIDS

tidak menimbulkan bahaya bagi pekerja

lainnya. Penyakit ini tidak dapat menyebar

melalui makanan atau menyentuh orang lain.

Bahkan di beberapa belahan dunia, di mana

tingkat HIV/AIDS yang tinggi, risiko infeksi di

tempat kerja sangat rendah terkecuali pekerja di

Rumah Sakit sehingga tidak ada alasan untuk

khawatir tentang hal itu.

Di rumah sakit dan dalam situasi di mana ada

pendarahan, darah yang tumpah dapat

dibersihkan dengan aman menggunakan sabun

dan air serta didesinfeksi dengan air yang telah

diberi sedikit pemutih. Orang yang

membersihkan harus mengenakan sarung

tangan plastik atau karet. Upaya ini harus

dilakukan kapan saja ketika ada tumpahan

darah, bagi siapa pun, tidak hanya ketika

seseorang diketahui menderita HIV/AIDS. Di

rumah sakit, tindakan pencegahan khusus

dilakukan untuk mencegah pekerja kesehatan

tertular hepatitis. Tindakan pencegahan tersebut

juga efektif untuk mencegah penularan

HIV/AIDS.

Hepatitis. Ada tiga jenis hepatitis: hepatitis A,

hepatitis B dan hepatitis C. Masing-masing

berbeda tetapi ketiganya menyebabkan

gangguan pada hati.

Hepatitis A adalah penyakit jangka pendek yang

berasal dari makanan dan air yang

terkontaminasi dengan virus. Hal ini harus

menjadi perhatian orang-orang yang menangani

makanan. Kunci untuk mencegah hepatitis A

adalah kamar kecil dan air bersih, dimana

pekerja harus rajin mencuci tangan dan selalu

mencuci tangan setiap kali seusai dari toilet

sebelum memegang makanan. Pekerja yang

mengidap penyakit hepatitis jenis ini diharuskan

untuk tidak berbagi makanan, piring, peralatan,

atau gelas dengan pekerja lain karena virus

dapat ditularkan dengan mudah dari satu orang

ke orang lain.

Hepatitis B merupakan permasalahan yang

paling sulit bagi manajer dan pengusaha.

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit

utama di seluruh dunia, dan merupakan masalah

kesehatan masyarakat global yang serius.

Penyakit ini biasanya membuat orang merasa

sangat sakit dalam beberapa bulan setelah

terjangkit. Beberapa orang yang menderita

hepatitis B tidak dapat pulih bahkan setelah

beberapa bulan, dan mereka dapat menjadi sakit

serius setelah bertahun-tahun. Hal ini dapat

dicegah dengan vaksin yang aman dan efektif.

Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak

dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang

terinfeksi dengan cara yang sama seperti

HIV/AIDS dan penyakit ini jauh lebih mudah

untuk menular dari satu orang ke orang lain

dibandingkan HIV. Hepatitis B dapat menyebar

melalui hubungan seksual. Virus hepatitis B

tidak disebarkan oleh makanan atau air yang

terkontaminasi, dan tidak dapat menyebar di

tempat kerja melalui sentuhan. Namun dapat

menyebar melalui hubungan seksual, lewat

berbagi barang pribadi seperti pisau cukur dan

sikat gigi, atau dengan berbagi piring kotor,

peralatan, dan kacamata, meskipun hal ini

jarang terjadi. Akan tetapi perilaku di atas tidak

sering terjadi di tempat kerja, lebih sering terjadi

di rumah. Sehingga mudah untuk mencegah

penyebaran hepatitis B di tempat kerja.

Hepatitis C merupakan masalah yang mirip

dengan hepatitis B, tetapi tidak begitu dikenal

dan melibatkan virus yang berbeda. Seperti

hepatitis B, hepatitis C dapat menyebar melalui

seks atau dengan berbagi benda pribadi seperti

pisau cukur, sikat gigi, piring kotor, peralatan

dan kacamata, meskipun sangat jarang untuk

hepatitis C. Sama halnya seperti hepatitis B,

penularan hepatitis C juga tidak sering terjadi di

tempat kerja dan lebih berisiko terjadi di rumah.

Page 61: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

58

Oleh karena itu mudah untuk menciptakan

lingkungan kerja yang aman di mana Hepatitis

C (HCV) tidak dapat menyebar dari satu pekerja

ke pekerja yang lainnya.

Tuberkulosis: Hampir sepertiga dari populasi

dunia terinfeksi tuberkulosis (TB). TB

membunuh hampir tiga juta orang per tahun,

menyebabkan lebih banyak kematian daripada

penyakit menular lainnya. Tuberkulosis adalah

penyakit yang ditularkan melalui udara yang

dapat menyebar ketika seseorang yang

mengidapnya batuk atau bersin. Sirkulasi udara

yang buruk dan kurangnya udara segar juga

meningkatkan kemungkinan infeksi.

Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru

tetapi dapat ditemukan di hampir semua bagian

tubuh. Orang yang berada di sekitar penderita

TB dapat terinfeksi, tetapi biasanya

memerlukan kontak dekat dari enam hingga

delapan jam sehari selama empat hingga enam

minggu. Itulah sebabnya anggota keluarga lebih

sering tertular penyakit tetapi rekan kerja

biasanya tidak, walaupun masih mungkin,

sehingga tetap penting untuk mencegahnya.

Gejala umum TB yaitu lemah, penurunan berat

badan, demam, dan berkeringat di malam hari.

Gejala TB pada paru termasuk batuk, nyeri

dada, dan batuk berdarah. Jika ada pekerja yang

mengalami gejala tersebut anjurkan agar segera

melakukan pemeriksaan TB. Pekerja yang

mendapat terapi TB biasanya sudah tidak

menularkan lagi setelah 2 minggu terapi,

dimana dalam 2 minggu tersebut pekerja benar-

benar harus diawasi untuk meminum obat TB.

Sesudah periode tersebut, pengawasan terapi

tetap terus bisa dilakukan perusahaan bila

dikehendaki. Seorang karyawan yang menderita

TBC biasanya sembuh setelah pengobatan

minimal enam sampai sembilan bulan tanpa

putus minum obat, dan harus di bawah

pengawasan keluarga. Pemberian obat di tempat

kerja dapat dilakukan di bawah pengawasan

supervisor.

Petugas kesehatan yang bekerja di sekitar pasien

TB untuk jangka waktu yang lama beresiko

lebih besar untuk tertular dibanding pekerja lain

yang tidak berdekatan. Mereka yang berada di

tempat kerja dapat melindungi diri dengan alat

pelindung pernapasan, seperti yang dijelaskan

dalam Bab 6. Respirator yang tepat untuk

digunakan adalah jenis “N95”.

Infeksi baru dan emerging. Semakin sering

penyakit baru muncul di dunia dan

menimbulkan risiko penyebaran baru. Penyakit

tersebut dinamakan “Penyakit Infeksi

Emerging” (PIE). Terdiri dari:

• Penyakit yang benar-benar baru pada

manusia, seperti HIV/AIDS (sekarang kita

ketahui dimulai ketika manusia memasuki

habitat monyet yang terinfeksi) atau SARS

(“sindrom pernapasan akut parah”, penyakit

yang baru pertama kali muncul di Asia Timur

pada tahun 2002).

• Penyakit lama yang muncul dalam waktu

tertentu (seperti virus Ebola yang sangat

berbahaya di Afrika).

• Penyakit lama yang telah resisten terhadap

antibiotik, seperti “multiple-drug resistant

tuberculosis” (MDR-TB) atau MRSA

(methicillin resistant Streptococcus aureus)

• Penyakit lama yang muncul di tempat di

mana mereka tidak terlihat sebelumnya,

seperti virus West Nile muncul di Amerika

Utara.

• Jenis influenza yang muncul kembali dan

mengubah sifat mereka sehingga lebih

mengancam, seperti wabah dunia influenza

H1N1 pada tahun 2009 dan “flu burung”

pada tahun 2013.

Pengusaha, manajer dan pekerja mungkin

khawatir terkait munculnya penyakit menular

ini. Departemen atau Dinas Kesehatan harus

memiliki semua informasi yang dibutuhkan

oleh pengusaha terkait wabah atau ancamanan

penyakit tersebut. Secara umum, infeksi yang

muncul hanya akan menjadi ancaman bagi

perusahaan yang bergerak di bidang perawatan

kesehatan dan pekerja yang terpajan atau bila

penyakit menyebar luas sehingga mengganggu

perjalanan dan bisnis. Penyakit-penyakit umum

di daerah tertentu, seperti malaria, biasanya

lebih berpengaruh bagi pekerja dan perusahaan.

Pekerja hamil

Di banyak negara, perempuan merupakan

bagian yang besar dari tenaga kerja. Pada suatu

waktu dalam periode kerjanya, banyak

perempuan muda mulai berumah tangga.

Kondisi seperti ini seharusnya tidak

Page 62: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

59

menghambat manajer untuk mempekerjakan

mereka. Pekerja yang sedang hamil biasanya

dapat bekerja dengan baik selama masa

kehamilan dan dapat kembali bekerja secara

normal tak lama setelah melahirkan, bila

mereka meghendaki.

Ketika diketahui seorang karyawan perempuan

telah hamil (di beberapa negara, illegal untuk

menanyakan), manajer seharusnya

mengkomunikasikan secara individu dan

membuat rencana kerja yang sesuai dengan

beban dan kondisi saat hamil. Tidak semua

perempuan hamil memiliki pengalaman yang

sama, dan setiap pekerja memiliki

kebutuhannya sendiri yang harus dipenuhi.

Berikut adalah beberapa masalah umum yang

harus dipertimbangkan

Perubahan sifat tugas, misalnya,

pengurangan pekerjaan yang berat atau

berdiri lama dan meningkatkan tugas-tugas

ringan atau duduk.

Perlindungan dari bahan kimia tertentu,

terutama timbal dan merkuri.

Perlindungan dari bahaya keamanan,

khususnya risiko kecelakaan yang bisa

melukai perut.

Perlindungan terhadap panas yang ekstrim,

yang mungkin dapat membahayakan janin.

Jam kerja yang fleksibel atau pengurangan

jam kerja.

Waktu istirahat jika diperlukan dan tempat

untuk duduk.

Masalah kerja yang berhubungan dengan

kehamilan biasanya datang selama trimester

awal dan akhir kehamilan, selama trimester

kedua lebih jarang dikeluhan. Mual (“morning

sickness”) dan kadang-kadang muntah dapat

menyebabkan kinerja yang menurun selama 12

minggu pertama kehamilan dan wanita yang

sedang hamil mungkin menjadi lebih cepat lelah

daripada biasa. Seorang manajer seharusnya

menyadari dan memaklumi bahwa penurunan

kecepatan kerja hanya sementara.

Pada trimester kedua (minggu ke 13-28

kehamilan), banyak wanita hamil mengalami

nyeri punggung karena penambahan berat

badan dan pertumbuhan tubuh. Kaki mereka

mungkin membengkak dan tidak nyaman ketika

harus berdiri untuk waktu yang lama. Pusing

dan pingsan juga dapat terjadi, terutama di

lingkungan yang panas atau berdiri terlalu lama.

Kadang-kadang wanita hamil harus ijin

meninggalkan tempat kerja untuk

memeriksakan kehamilan dan membutuhkan

nutrisi yang lebih baik. Namun banyak

perempuan merasa baik-baik saja selama

periode ini dan dapat dengan mudah melakukan

pekerjaan sehari penuh.

Sangat aman bagi wanita hamil untuk

menggunakan sabuk pengaman jika dipasang

dengan benar: sabuk di bagian pangkuan harus

mengelilingi pinggul dan sabuk bagian bahu

harus melewati bahu, bukan perut. Sabuk

pengaman dapat melindungi janin dari bahaya.

Saat perut makin membesar, janin menjadi lebih

rentan terhadap cedera jika terjadi kecelakaan

yang melukai perut, tetapi hal ini jarang

membatasi kemampuan perempuan untuk

bekerja.

Perempuan hamil dapat bekerja hingga akhir

kehamilanya apabila mereka merasa mampu,

tetapi setiap wanita berbeda. Pada titik yang dia

rasa perlu, seorang wanita hamil harus diizinkan

untuk mengambil cuti dari pekerjaannya dengan

keyakinan bahwa dia dapat kembali setelah dia

melahirkan.

Selama menyusui, perempuan harus melakukan

tindakan pencegahan yang sama untuk

menghindari pajanan bahan kimia

Setiap pekerja, baik pria maupun wanita, harus

berhati-hati untuk mencuci dan mengganti

pakaian sebelum pulang. Jangan sampai limbah

sisa industri menempel ke anak-anak jika

pekerjaannya melibatkan timbal atau bahan

kimia lain yang bisa menempel pada kulit dan

pakaian.

Pekerja Anak

Pada bagian ini kami tidak ingin membuat

pembaca berpikir bahwa kami menerima pekerja

anak atau menganggapnya baik. Berbagai bentuk

pekerjaan untuk anak bertentangan dengan

hukum internasional. Pekerja anak diatur oleh

standar International Labour Organization

(ILO), yang mengatakan bahwa anak-anak tidak

boleh dipekerjakan sebelum usia minimum wajib

sekolah atau 15 tahun, mungkin 14 tahun di

negara berkembang. Pekerjaan apa pun yang

dapat menyebabkan risiko terhadap kesehatan

Page 63: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

60

fisik atau mental anak tidak boleh diizinkan

hingga usia 18 (16 dalam kondisi yang tidak

biasa). ILO mengakui beberapa fleksibilitas

untuk negara-negara berkembang dan

memungkinkan pekerjaan ringan untuk anak-

anak berusia 13 hingga 15 tahun jika tidak

mengganggu kehidupan, sekolah, atau

kesejahteraan mereka. Tujuannya adalah untuk

menghapuskan pekerja anak sepenuhnya di masa

depan. Sebagian besar negara telah mengadopsi

aturan-aturan ini, tetapi beberapa negara

memiliki undang undang sendiri yang berbeda.

Praktek yang sebenarnya mungkin sangat

berbeda.

Banyak anak di beberapa tempat harus bekerja,

tetapi ini bukan kondisi yang kita inginkan

untuk anak-anak kita. Pengusaha harus

mendorong para pekerja usia muda untuk

bersekolah bila memungkinkan, baik laki-laki

maupun perempuan. Anak-anak yang mampu

membaca, menulis dan menghitung akan

menjadi warga negara yang lebih baik dalam

komunitas mereka. Seorang manajer harus

berpikir tentang masa depan tempat kerja dan

masyarakat. Anak-anak yang terdidik dapat

membuat perbedaan kecil hari ini dan hal besar

dimasa yang akan datang karena mereka

menjadi dewasa. Kehidupan akan menjadi lebih

baik bila seluruh anak bersekolah dan tidak

bekerja.

Anak-anak bekerja untuk berbagai alasan tapi

kebanyakan adalah untuk mendapatkan uang

agar membantu keluarga mereka dan diri

mereka sendiri. Anak-anak sering dipaksa

bekerja oleh orang tua mereka karena faktor

ekonomi. Anak-anak sering datang ke tempat

kerja dengan bahkan tidak tahu apa artinya

bekerja. Pekerja anak-anak buta informasi

tentang masalah yang akan mereka hadapi di

tempat kerja. Sebagai pengusaha, sangat

penting untuk melindungi anak-anak dari

bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja

dan tidak menciptakan masalah yang lebih

buruk bagi mereka.

Anak-anak biasanya lebih rentan daripada orang

dewasa terhadap jenis bahaya yang sama.

Sebagai contoh timbal jauh lebih berbahaya

bagi anak-anak daripada orang dewasa dan

dapat menyebabkan kerusakan otak seumur

hidup. Pestisida dapat membunuh atau membuat

anak-anak sakit pada pajanan yang lebih rendah

daripada orang dewasa. Beban yang terlalu

berat dapat mengganggu pertumbuhan anak.

Seorang anak jauh lebih mungkin untuk

memiliki cedera serius saat bekerja dengan alat-

alat atau mesin karena kekuatan dan koordinasi

belum berkembang dengan baik seperti pada

orang dewasa.

Anak-anak bukan hanya orang dewasa yang

kecil. Anak-anak tidak memiliki stamina atau

konsentrasi seperti yang dimiliki pekerja

dewasa, ini dapat berarti bahwa seorang anak

lebih mungkin terluka dalam situasi yang tidak

aman di tempat kerja. Sehingga penting untuk

memberi perhatian ekstra terhadap pekerja anak

untuk memastikan keselamatan mereka serta

keselamatan orang lain di tempat kerja. Pekerja

dewasa mampu bekerja lebih keras untuk waktu

yang cukup lama. Jika pekerja anak sakit saat

ini, mereka mungkin tidak dapat bekerja

sebagaimana orang dewasa nantinya.

Pekerja anak ingin menyenangkan atasan serta

orang tuanya. Sering kali mereka akan setuju

melakukan tugas-tugas di tempat kerja

meskipun mereka tidak merasa nyaman

melakukannya. Ini menjadi tanggung jawab

manajer produksi untuk memastikan bahwa jika

mereka harus bekerja, pekerja anak hanya

melakukan pekerjaan yang memang mampu

dilakukan olehnya.

Anak-anak tidak boleh berada disekitar mesin

berat atau alat berbahaya. Jika seorang anak

harus berada di sekitar peralatan tersebut,

mereka membutuhkan alat pelindung diri yang

layak dengan benar. Karena anak berukuran

kecil, bukan berarti ia membutuhkan ruang

kerja yang lebih kecil dari orang dewasa dalam

melakukan pekerjaan yang sama. Bahkan

memberikan ruang ekstra untuk melakukan

pekerjaan akan mengurangi kemungkinan dia

melukai pekerja lain yang bekerja di sekitarnya.

Page 64: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

61

Gambar 7.1. Anak-anak seharusnya tidak

bekerja jika berarti mereka tidak sekolah dan

jika pekerjaannya berbahaya atau terlalu sulit

bagi mereka. Anak ini membuat batu bata,

pekerjaan yang kotor dan tidak aman, karena

membutuhkan kekuatan lebih dari kapasitas

seorang anak. (Foto oleh Miguel Barrientos,

dari prosiding Pertama Simposium

Internasional tentang Hak-hak Anak, Antioquia,

Kolombia, 1995, dengan izin.)

Pekerja Lanjut Usia

Perbaikan dalam kesehatan masyarakat,

pelayanan kesehatan, pendidikan, kualitas hidup,

kondisi lingkungan yang lebih baik, dan

pendapatan yang lebih tinggi, diikuti oleh angka

harapan hidup yang semakin panjang di mana-

mana. Tidak hanya lebih panjang usia namun

masyarakat juga lebih sehat. Kebanyakan orang

lanjut usia saat ini cukup sehat untuk bekerja dan

sama bermanfaatnya seperti pekerja muda yang

baru memulai pekerjaan. Beberapa pekerja lanjut

usia lebih kuat dari pekerja muda, karena sudah

terbiasa bekerja keras.

Seringkali pemberi kerja tidak mau

mempekerjakan pekerja lanjut usia karena

mereka takut bahwa pekerja lanjut usia lebih

berisiko daripada pekerja yang lebih muda.

Terkadang seorang pekerja lansia mungkin

memerlukan perhatian ekstra untuk melakukan

yang terbaik:

Beberapa pekerja lansia mungkin tidak

dapat berdiri untuk jangka waktu yang lama.

Beberapa pekerja lansia, mungkin tidak

dapat bereaksi dengan cepat terhadap situasi

yang berbahaya. Mungkin tidak bijaksana

mempekerjakan mereka untuk

mengoperasikan mesin berat.

Beberapa pekerja lansia mungkin tidak

dapat melakukan pekerjaan halus, seperti

menjahit, layaknya pekerja muda. Seiring

bertambahnya usia, mereka mungkin

mendapatkan arthritis/radang sendi dan

penglihatan mereka juga semakin

berkurang.

Beberapa pekerja lansia mungkin tidak

sekuat pekerja muda.

Namun, seorang pekerja lansia sering membawa

manfaat karena usianya:

Pekerja lansia memiliki pengalaman yang

banyak dan dapat membuat tempat kerja

lebih efisien secara keseluruhan.

Pekerja lansia dapat mengawasi pekerja

muda dan membimbing mereka.

Pekerja lansia dapat dilihat sebagai sesepuh

di komunitas tempat kerja, yang dapat

memimpin para pekerja muda karena

disegani.

Pekerja Asing, Pekerja Imigran, Pengungsi,

dan Pekerja Non-Native

Di banyak negara, terdapat banyak pekerja yang

merupakan orang-orang yang berasal dari

negara lain yang mungkin tidak bisa berbicara

atau membaca bahasa lokal dan memiliki status

hukum yang berbeda dengan pekerja lainnya.

Para pekerja ini rentan terhadap bahaya

kesehatan dan keselamatan. Mereka mungkin

membutuhkan pelatihan tambahan atau training

yang berbeda dalam bahasa mereka sendiri

sesuai dengan tingkat pendidikan mereka

tentang praktik kerja yang aman. Kecil

kemungkinannya mereka akan bertanya jika

tidak memahami, atau berkomunikasi jika

mengalami masalah, dan mungkin mereka

merasa terintimidasi oleh otoritas yang ada.

Persiapan dan pelatihan umum pekerja asing

harus menjadi bagian dari tanggung jawab

kontraktor perekrutan tetapi beberapa pelatihan

terkait pekerjaan selalu dibutuhkan oleh

perusahaan untuk memastikan bahwa praktek

kerja aman diikuti dengan baik. Ketika pekerja

kontraktor bekerja disekeliling pekerja

perusahaan, semua orang menghadapi risiko

yang sama apabila terjadi kesalahan. Sangat

penting bahwa setiap orang memiliki komitmen

yang sama terhadap keselamatan.

Page 65: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

62

Sektor Jasa

Sampai di bagian ini, buku ini berkonsentrasi

pada manufaktur, retail dan konstruksi. Sektor

industri lain yang menarik perhatian pemilik

perusahaan dan manajer di jangkauan bisnis

kelas menengah adalah sektor jasa. Bisnis pada

sektor jasa juga menghadapi permasalahan

kesehatan kerja. Satu industri jasa dengan

permasalahan yang dapat mewakili sektor jasa

adalah jasa pembersihan gedung perkantoran

dan komersial yang akan digunakan sebagai

contoh.

Layanan jasa adalah produk kerja yang tidak

berwujud sebagai sebuah materi produk atau

yang bersifat permanen sebagai mana sebuah

produk manufaktur. Layanan jasa mengerjakan

suatu hal untuk orang lain dimana orang

tersebut tidak bisa melakukannya sendiri atau

melakukan suatu hal yang lebih baik atau lebih

murah untuk orang lain. (Lihat Box 7.1.)

Layanan jasa tersedia di berbagai tingkatan, di

seluruh jajaran keterampilan. Termasuk dokter

yang merawat pasien, pengacara yang mewakili

klien, insinyur yang memberi saran, teknologi

informasi yang mendukung para karyawan,

arsitek yang merancang bangunan, mekanik

yang memperbaiki mobil, customer service

perusahaan dan bahkan petugas kebersihan

yang membersihkan tempat sampah dan

sebagainya. Pelayanan jasa dapat memiliki

jangkauan bisnis yang sangat luas dan berada

dalam skala besar, seperti call center yang

melayani pelanggan perusahaan multinasional,

atau pada skala bisnis yang sangat kecil, seperti

resepsionis paruh waktu yang bekerja sebagai

pekerja kontrak.

Layanan jasa sangat diperlukan dalam

membangun ekonomi. Di banyak negara di

dunia, contohnya, orang di desa atau dari daerah

miskin di kota-kota besar menjual jasa waktu

(pulsa) dari telepon genggamnya kepada orang-

orang yang membutuhkannya dan tidak mampu

melakukannya atau tidak memilikinya. Klien

membutuhkan layanan ini untuk mencari

pekerjaan, mendapatkan harga produk pertanian

atau barang lainnya, mengatur pengiriman dari

pemasok, dan mentransfer uang (sering dalam

bentuk kredit telepon). Para pebisnis kecil itu

menyediakan produk yang sama dengan

pengusaha yang memulai perusahaan telepon

seluler: komunikasi informasi orang per orang

yang penting bagi klien. Produk yang diberikan

bukan ponsel atau listrik. Telepon hanya alat

dan listrik hanya sarana untuk menyediakan

layanan.

Industri jasa dapat menjadi bisnis besar, seperti

hotel, rumah sakit, perbankan, asuransi,

transportasi, perusahaan software, dan

perusahaan komunikasi, seperti perusahaan

telepon selular atau studio televisi. Mereka

sering terkait erat dengan komunitasnya, seperti

jurnalisme dan media, pendidikan, pelayanan

kesehatan, pengacara, perlindungan kesehatan

masyarakat, pariwisata, pembuangan limbah,

akuntansi, serta pembersihan dan pemeliharaan

bangunan. Mereka bisa menjadi sangat penting

untuk lingkungan, seperti restoran, perawatan

pribadi (seperti tukang cukur dan salon rambut),

laundry, dan pembukuan.

Sektor jasa, terutama di tingkat lokal, sebagian

besar beroperasi melalui tatap muka langsung,

di mana klien memiliki kesan terhadap bisnis

berdasarkan pelayanan yang diberikan oleh

orang yang melayani dan seberapa puas mereka.

Penyedia layanan yang menawarkan layanan

konsumen sangat tergantung pada kualitas

layanan yang mereka berikan. Seorang

karyawan yang tidak produktif atau tidak

berkomunikasi dengan baik dapat

meninggalkan kesan buruk bagi industri jasa

tetapi tidak demikian di bidang manufaktur.

Seorang karyawan terlatih dan dipersiapkan

dengan baik lebih mungkin untuk memberikan

layanan yang dapat memuaskan klien atau

pelanggan.

Ada banyak kesempatan untuk berhadapan

dengan stres dan konflik dalam bisnis jasa.

Pelanggan dan klien yang tidak senang akan

menumpahkan perasaan mereka pada pekerja.

Banyak tekanan agar pekerja melakukan

pekerjaan lebih cepat, untuk mengambil jalan

pintas, atau menjanjikan terlalu banyak. Banyak

penyedia layanan beroperasi pada margin

keuntungan yang sangat kecil dan selalu

beresiko akan keluar dari bisnis. Banyak pekerja

di sektor jasa dibayar dengan upah rendah dan

keberlangsungan kerja sering tidak aman.

Sering kali terdapat banyak kompetisi, terutama

untuk usaha kecil yang tidak memerlukan

banyak uang untuk memulainya.

Page 66: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

63

Kotak 7.1.

Contoh dari Layanan Sektor: Kebersihan

Layanan kebersihan dan perawatan telah

membuat bisnis menjadi lebih praktis. Jika

pekerja kantor atau penyedia layanan harus

menyisihkan waktu untuk membuang sendiri

sampah dan membersihkan ruang kerja mereka,

maka pekerjaan mereka tidak akan efisien. Jika

pemilik toko dan usaha kecil, harus

membersihkan toko mereka sendiri sepenuhnya,

maka mereka akan memiliki sedikit waktu

untuk melayani pelanggan dan tentunya hal ini

berdampak buruk bagi usaha mereka.

Petugas kebersihan mendukung pekerja yang

melakukan bisnisnya di dalam gedung. Namun,

para pekerja kebersihan ini tidak mendapatkan

pengakuan atau penghormatan yang sama

seperti para pekerja lainnya. Pekerjaan

kebersihan ini sering dianggap rendah.

Hal ini sangat disayangkan karena pekerjaan

yang mereka lakukan memiliki efek pada

kesehatan pekerja lain yang berada di dalam

gedung. Bila dilakukan dengan benar,

pembersihan dapat mengurangi pajanan debu,

kotoran dan kuman, mengurangi pajanan jamur

yang dapat menyebabkan alergi, memberikan

kontribusi untuk keselamatan (misalnya dengan

menjaga lantai tetap kering), mengurangi tikus

dan hama lainnya, mencegah peralatan yang aus

atau rusak yang dapat menjadi bahaya,

mencegah korosi dan karat, dan mencegah

masalah kesehatan tertentu (misal: Sick Bulding

Syndrome/SBS) yang sering berhubungan

dengan bangunan tertentu. Seorang manajer

bangunan yang baik dan pembersihan yang

tepat dapat membantu mencegah masalah ini.

Sejak tahun 2000, banyak ketertarikan tentang

bagaimana menciptakan bangunan yang bersih,

berventilasi baik, dan terawat guna menjaga

orang-orang yang tinggal atau bekerja di

dalamnya agar tetap sehat. Ada beberapa bukti

bahwa orang yang bekerja di gedung yang

memenuhi standar modern lebih sedikit

mengalami sakit seperti pilek dan merasa lebih

sehat. Gedung tersebut juga dapat membantu

menghindari beberapa jenis penyakit yang

berhubungan dengan bangunan yang membuat

orang sakit, lelah, dan tidak produktif, salah

satunya terkait dengan ventilasi yang tidak

memadai.

Sebuah bangunan yang bersih dan baik akan

mengirim pesan kepada pengunjung bahwa

bangunan tersebut aman dan pemilik gedung itu

memiliki sumber daya dalam kondisi yang baik.

Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang

bertanggung jawab untuk mereka yang bekerja

atau tinggal di sana memperhatikan hal-hal yang

detail, peduli, dan dapat dipercaya.

Perusahaan cleaning service biasanya memiliki

kontrak dengan pemilik dari beberapa bangunan

di kota mereka. Mereka menyediakan kru

pembersih yang menyapu atau vakum karpet di

kantor, mengosongkan sampah, mengepel dan

waxing lantai, membersihkan debu pada

furnitur dan rak, menyemir kuningan,

membersihkan toilet dan wastafel, mengganti

handuk dan sabun serta kertas toilet, dan

melakukan banyak tugas lainnya. Beberapa

perusahaan memberikan layanan yang bernilai

lebih tinggi pada klien, seperti pembersihan dan

perawatan dengan standar yang lebih tinggi,

terutama di tempat yang membutuhkan, seperti

rumah sakit.

Namun, pekerja kebersihan menghadapi banyak

potensi bahaya dalam melakukan pekerjaanya,

dari bahaya listrik hingga terpeleset dan terjatuh

hingga masalah ergonomi. Mereka memiliki

tingkat cedera yang tinggi karena sifat dari

pekerjaannya. Mereka sering merasa sakit

punggung, ketegangan otot dan keseleo akibat

memindahkan perabotan dan dari permasalahan

ergonomi (lihat Bab 3).

Page 67: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

64

Pekerja kebersihan terpajan bahan kimia

pembersih, yang dapat menyebabkan iritasi

mata, paru dan kulit, dan terkadang dapat

menyebabkan asma. (Lihat Bab 5.) Beberapa

bahan kimia dapat berbahaya. Misalnya, ketika

cuka atau amonia dicampur dengan pemutih

klorin, gas beracun yang berbahaya dapat

terlepas (zat baru yang berbeda) dan ini dapat

membunuh pekerja.

Pekerja kebersihan mengalami banyak stres dan

menghadapi banyak masalah seperti yang

dijelaskan pada Bab 4. Sebagai contoh,

pembersihan biasanya dilakukan setelah jam

kerja ketika para pekerja pulang kantor, dan

pekerja kebersihan mungkin tidak aman ketika

mereka bekerja sendirian di bagian gedung

tertentu atau ketika mereka pulang larut malam.

Terdapat orang yang tidak menghormati mereka

atau meninggalkan kotoran yang tidak perlu

untuk mereka bersihkan. Seringkali mereka

diperintah atau dipaksa bekerja lembur oleh

supervisor yang tahu bahwa mereka tidak dapat

dengan mudah mengganti pekerjaan.

Staf kebersihan biasanya juga sangat rentan,

dalam semua cara kerja yang dijelaskan dalam

bab ini. Karena pekerjaan mereka dianggap

memiliki status yang rendah, dan sering dibayar

murah. Petugas kebersihan hampir selalu

berasal dari kelas sosial yang rendah dan

biasanya memiliki pendidikan rendah. Pekerja

kebersihan biasanya berasal dari imigran baru

atau dari komunitas minoritas di negara mereka

sendiri. Banyak yang tidak bisa membaca atau

memahami bahasa negara/daerah dimana

mereka bekerja, yang berarti bahwa mereka

mungkin tidak dapat membaca instruksi atau

peringatan pada label atau produk kimia.

Mereka sangat membutuhkan pelatihan, dalam

bahasa mereka sendiri dan pada tingkatan

dimana mereka dapat mengerti, tujuannya

adalah untuk melindungi diri mereka sendiri dan

menjadi karyawan yang lebih produktif dan

berharga. (Pengecualian untuk profil umum

adalah pengungsi, yang terkadang sangat

berpendidikan dan berpengalaman tetapi hanya

belum dapat menemukan pekerjaan baru di

negara yang baru mereka tinggali.)

Namun, pekerja kebersihan ini sering kali

memiliki kekuatan tersembunyi. Bagi mereka,

pekerjaan itu adalah kesempatan terbaik yang

tersedia bagi mereka saat itu dan mereka harus

mendukung keluarga yang mungkin berada di

negara lain. Mereka saat ini mungkin

melakukan pekerjaan karena membutuhkan

uang tetapi mereka juga mau bekerja keras.

Banyak dari mereka juga ambisius dan mau

belajar untuk maju.

Banyak pengusaha di sektor kebersihan tertarik

untuk memberikan nilai tambah terhadap

layanan yang mereka sediakan sehingga mereka

dapat mengenakan biaya untuk layanan

kebersihan yang lebih baik, lebih menyeluruh

dan sehat. Hal ini mungkin berarti menyediakan

pelatihan lebih pada pekerjanya, menggunakan

bahan kimia yang lebih aman, menambahkan

layanan bisnis tambahan seperti pemeliharaan

gedung, dan memenuhi standar industri baru.

Pekerja kebersihan membutuhkan perlindungan

yang sama seperti pekerja produksi dalam bisnis

manufaktur. Prinsip-prinsip dari Bab 6 tentang

bagaimana mengontrol kondisi yang tidak aman

juga berlaku untuk pekerja kebersihan dan

perawatan di tempat kerja.

Gambar 7.1. Pekerja kebersihan berurusan

dengan banyak bahaya di tempat kerja. Mereka

juga termasuk kelompok pekerja yang rentan.

Page 68: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

65

BAB 8

PENILAIAN RISIKO DAN MANAJEMEN

Dalam bab-bab sebelumnya kita telah

membahas berbagai jenis potensi bahaya: segala

sesuatu yang dapat menyebabkan cedera,

potensi bahaya fisik terkait energi (seperti panas

dan bising), potensi bahaya yang menyebabkan

ketegangan tubuh dan menyebabkan pekerjaan

tidak efisien, bahaya kimia, bahaya biologi

seperti kuman (hanya sedikit), dan potensi

bahaya psikologis terkait dengan stres di tempat

kerja. Walaupun kita dapat membahas tentang

banyak potensi bahaya lainnya namun buku ini

merupakan pengantar ilmu untuk melindungi

pekerja, bukan referensi yang lengkap. Kita

telah membahas bagaimana potensi bahaya

tersebut dapat dikendalikan, satu per satu. Kita

juga telah belajar tentang siapa di antara pekerja

yang lebih cenderung mengalami cedera

dibanding pekerja lainnya. Dengan

dipahaminya pengetahuan tersebut, tiba saatnya

kita membahas tentang bagaimana membuat

rencana kerja untuk menciptakan tempat kerja

yang lebih aman.

Bab ini merupakan wadah dimana kita mulai

menempatkan seluruh pengetahuan yang telah

kita dapat ke dalam rencana manajemen untuk

melindungi pekerja. Bagi pengusaha atau

manajer sebuah bisnis, menciptakan tempat

kerja yang lebih aman dan lebih efisien dimulai

dengan memahami apa saja potensi bahaya yang

ada di tempat kerja, yang merupakan hal paling

penting, dan bagaimana mengendalikan potensi

bahaya tersebut untuk mencegah risiko

kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Kita membutuhkan beberapa istilah khusus

dalam pembahasan ini. Pada bab ini, penting

untuk memahami arti yang tepat untuk beberapa

kata atau istilah, walaupun beberapa kata sulit

untuk diterjemahkan. (Beberapa Bahasa tidak

memiliki istilah yang berbeda untuk kata

“hazard” dan “risk”, misalnya)

Penilaian Risiko

Sebuah “bahaya/potensi bahaya” adalah sesuatu

yang memiliki kemampuan untuk menyebabkan

kerugian, baik berupa bahan kimia atau kondisi

lingkungan kerja. Bahaya bisa datang dalam

berbagai bentuk, seperti yang telah kita bahas di

bab-bab sebelumnya. Tabel 8.1 mencantumkan

semua kategori potensi bahaya yang telah kita

bahas dan beberapa yang belum dibahas karena

buku ini hanyalah pengantar. Buku ini belum

dapat mencakup semuanya.

Sistem pengkategorian yang diterapkan di buku

panduan ini bersifat praktis, tidak teoritis.

Sebagai contoh, secara teori api adalah reaksi

kimia, tetapi secara praktis api dan panas

dikategorikan sebagai bahaya fisik. “Lokasi”

menggabungkan bahaya-bahaya disuatu tempat

tertentu dimana pekerjaan dilakukan, terpisah

dari pekerjaan itu sendiri. Ini dibuat agar tabel

dapat digunakan pada operasional perusahaan

Anda, karena mudah untuk menggunakan daftar

periksa yang umum dan untuk mengingatkan

Anda dan manajer terhadap apa yang harus

ditemukan saat mencoba untuk

mengidentifikasi potensi bahaya yang spesifik.

Ketika Anda menemukan sebuah potensi

bahaya di tempat kerja dan memutuskan untuk

mempelajarinya lebih lanjut, ini disebut

“identifikasi potensi bahaya”. Anda dapat

membaca lebih banyak tentang berbagai jenis

bahaya di salah satu referensi yang terdapat di

akhir buku ini. Sekali bahaya teridentifikasi,

Anda dapat mulai mengelolanya tetapi Anda

tidak dapat mengelola sesuatu bila Anda tidak

mengenal keberadaannya.

Tabel 8.1. Kategori Bahaya di Tempat Kerja

Kimia (Bab 5 dan Bab 9)

o Bahan kimia yang menyebabkan keracunan

o Bahan kimia yang menyebabkan alergi

o Bahan kimia yang mengelurkan energi

(kebakaran, ledakan, panas)

Fisik (Bab 2 dan Bab 8)

o Ergonomi (Bab 3)

o Radiasi (tidak dibahas dalam buku ini)

o Panas, api, dingin (Bab 2)

o Bising dan getaran (Bab 2 dan Box 8.1

dalam Bab 8, Bab 9)

Page 69: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

66

Mekanik (keamanan dari cedera, Bab 9)

Agen biologi

o Agen yang menyebabkan infeksi (Bab 7)

o Agen yang menyebabkan alergi (tidak

dibahas dalam buku ini)

o Agen yang memproduksi bahan kimia

beracun, seperti racun alami (tidak dibahas

dalam buku ini)

Stres (Bab 4)

o Organisasi kerja

o Stres karena hubungan interpersonal

o Konflik dan kekerasan

Lokasi (bahaya yang bukan bagian dari

pekerjaan itu sendiri, tetapi terdapat di lokasi

dimana tempat kerja berada dan akan

mempengaruhi orang-orang yang melakukan

pekerjaan di sana)

o Penyakit infeksi dengan prevalensi tinggi di

daerah tertentu, seperti malaria, demam

berdarah, HIV/AIDS, dan tuberkulosis

(Bab 7)

o Penyakit akibat sanitasi buruk, seperti

diare dari air yang tidak bersih (tidak

dibahas dalam buku ini)

o Bahaya lalu lintas dan kecelakaan jalan

raya (checklist pada Bab 2)

o Kekerasan di masyarakat yang dapat

mempengaruhi pekerja (Bab 7)

o Kebakaran di perumahan yang tidak aman

dan asrama di tempat kerja (Bab 2)

“Pajanan” adalah ketika pekerja kontak dengan

sebuah potensi bahaya, misalnya dengan

menghirup, menelan, menyerap bahan kimia

melalui kulit atau menyentuh sesuatu yang

tajam atau panas, atau bekerja pada perancah di

atas tanah. Kita sering mengatakan

“overexposure” ketika pajanan yang dialami

lebih dari standar kesehatan yang diijinkan.

Konsekuensi dari pajanan dengan kadar yang

cukup untuk menimbulkan sebuah bahaya

adalah terjadinya sesuatu yang serius seperti

cedera atau penyakit.

Konsekuensi pajanan terhadap potensi bahaya

dapat terjadi secara “akut” (jangka pendek) atau

“kronis” (jangka panjang). Konsekuensi akut

terjadi segera, seperti: cedera, sebagian besar

serangan asma, keracunan langsung. Gangguan

kronis berkembang seiring waktu dalam kurun

waktu yang lama, sering kali terjadi seumur

hidup seseorang seperti: penyakit jantung,

penyakit paru, radang sendi. Penyakit–penyakit

tersebut hampir selalu sulit untuk diketahui,

membutuhkan waktu lama untuk berkembang,

dan sulit untuk dihitung secara akurat, di setiap

negara penyakit kronis menjadi beban besar

pada masyarakat.

Beberapa konsekuensi selalu terjadi pada kadar

pajanan yang cukup untuk menimbulkan efek.

Contohnya adalah “asbestosis”, penyakit paru

yang disebabkan debu asbes yang terhirup tanpa

alat pelindung diri. (Lihat Bab 5). Konsekwensi

lainnya adalah timbulnya peluang, (sebuah

kemungkinan). Penyakit seperti kanker dapat

terjadi pada beberapa pekerja tetapi tidak

semua, walaupun mereka memiliki tingkat

pajanan yang sama di tempat kerja. Dengan kata

lain, jika sekelompok pekerja terpajan debu

penyebab kanker, seperti asbes, atau zat kimia

penyebab kanker lainnya (disebut karsinogen)

pada kadar yang sama, tidak semua orang akan

menderita kanker. Beberapa akan terkena,

beberapa tidak. Siapa yang akan menderita

kanker tidak dapat diprediksi, tetapi bisa

dipastikan bahwa beberapa dari pekerja akan

mengalaminya. Risiko ini akan ada seumur

hidup, karena kanker membutuhkan waktu

bertahun-tahun untuk berkembang.

Kematian sering dihitung secara terpisah dalam

statistik namun penyebabnya dapat timbul dari

masalah kesehatan akut atau kronis. Tentu saja,

kematian tidak hanya mengambil kehidupan

seorang pekerja tetapi juga menyebabkan

kesulitan serius bagi keluarga yang ditinggalkan

dan kerugian bagi tenaga kerja dan masyarakat.

“Risiko” adalah kemungkinan terjadinya

sesuatu yang tidak diinginkan, seperti cedera

atau penyakit. “Konsekuensi” adalah hasil yaitu

terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dan tak

terduga. Risiko tergantung pada pajanan.

Sebagai contoh, semua pekerja di kelompok

terpajan asbes (bahkan pada kadar rendah) yang

bekerja tanpa perlindungan memadai akan

memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker

Page 70: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

67

daripada kelompok lain yang tidak terpajan.

Umumnya, saat berhadapan dengan tempat

kerja, kita tidak menghitung probabilitas (sebut,

1 dalam 100) atau peluang (100 banding 1)

sebuah konsekwensi yang serius sebab kita

tidak punya cukup informasi, perkiraan kita

tidak akan seakurat itu dan tidak diperlukan.

Sebagai gantinya kita biasanya membahas

tentang risiko dengan istilah “tinggi”, “sedang”

dan “rendah”.

“Risiko tinggi” adalah situasi berbahaya dan

tidak boleh dibiarkan tanpa melakukan upaya

untuk mengurangi risiko. “Resiko menengah”

adalah situasi yang mengharuskan manajemen

untuk menurunkan risiko lebih lanjut untuk

perlindungan pekerja, mencegah kerugian pada

perusahaan, serta menekan biaya yang berasal

dari gangguan dan kehilangan produktivitas

karena cedera. “Risiko rendah” adalah situasi

yang dapat diterima, tetapi terkadang

membutuhkan langkah-langkah untuk

mengurangi risiko lebih lanjut agar dapat

meningkatkan efisiensi. Bahkan risiko rendah

merupakan situasi yang perlu diawasi,

untukmemastikan bahwa kejadian ini tidak

menjadi lebih buruk secara tiba-tiba.

“Penilaian risiko” adalah cara untuk mengukur

seberapa besar kemungkinan risiko akan terjadi

dan seberapa serius akibatnya. Tidak harus

rumit, tetapi yang paling penting adalah

mengumpulkan dan mengolah informasi yang

dibutuhkan untuk mengevaluasi masalah. Bab

berikutnya menunjukkan bagaimana cara untuk

melakukan penilaian risiko dari berbagai

macam bahaya, khususnya bahan kimia.

Manajemen Risiko adalah Manajemen

Proses

“Manajemen risiko” adalah apa yang akan Anda

lakukan terhadap risiko setelah Anda

mengidentifikasi atau memperkirakannya. Bab

6 menjelaskan banyak metode pengelolaan

bahaya di tempat kerja untuk mengurangi risiko.

Manajemen risiko adalah rencana keseluruhan

untuk mengurangi risiko dengan mengendalikan

potensi bahaya dan menjaga konsekuensi

hingga sekecil mungkin.

Kebanyakan orang yang telah mempelajari

manajemen bisnis telah mendengar tentang

manajemen proses. Mereka mempelajarinya

sebagai suatu siklus, di mana para manajer

pertama tama merencanakan suatu pekerjaan

atau proses produksi berdasarkan sebanyak

mungkin informasi yang dapat mereka peroleh,

kemudian melakukannya sesuai rencana untuk

sementara waktu, setelah itu mempelajari

hasilnya, dan akhirnya melakukannya lagi

berdasarkan pengetahuan yang ada untuk

membuat proses yang ada menjadi lebih baik.

Manajer kemudian memulai siklus lagi dalam

upaya konstan untuk meningkatkan produksi

dan mengurangi biaya. "Siklus Deming" ini

(dinamakan sesuai nama orang yang

menciptakannya) biasanya disajikan sebagai

rumus sederhana: " Plan Do Study Act”.

(Siklus ditunjukkan pada Gambar 8.1)

Siklus Deming adalah praktik standar untuk

meningkatkan efisiensi dan kontrol kualitas di

bidang manufaktur dan layanan berbiaya tinggi.

Siklus ini juga merupakan dasar dari

perlindungan kesehatan. Melindungi kesehatan

pekerja tidak hanya bentuk manajemen proses,

tetapi salah satu hal yang paling penting.

Penilaian risiko dan manajemen risiko, diikuti

adengan evaluasi dan perbaikan, sama dengan

“Plan Do Study Act”. a

Gambar 8.1. Manajemen proses sesuai “Siklus

Deming” yang digunakan untuk pengelolaan

kesehatan dan keselamatan sama halnya dengan

yang dilakukan untuk peningkatan produksi dan

kualitas.

Praktek Manajemen Risiko

Berikut ini adalah cara melaksanakan

manajemen risiko: Sebuah potensi bahaya, atau

Page 71: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

68

ancaman, dapat menyebabkan risiko cedera atau

penyakit ketika seseorang terpajan. (Jika

seseorang tidak terkena, atau jika tidak ada

potensi bahaya di tempat kerja, maka tidak ada

risiko terhadapnya). Ketika seseorang terpajan

bahaya, ada risiko serius yang tidak diinginkan,

misalnya cedera, sakit, atau bahkan kematian.

Begitu potensi bahaya teridentifikasi, Anda

dapat mengantisipasi apa konsekuensi terburuk

yang akan terjadi dan seberapa besar

kemungkinan itu terjadi melalui penilaian

risiko. Anda kemudian dapat mengatur

prioritasnya, tergantung pada apakah risiko

tinggi atau menengah, dan seberapa serius

konsekuensinya jika hal itu terjadi. Anda

kemudian dapat mengambil risiko yang paling

serius sebagai prioritas tertinggi Anda, dan

mencari cara untuk mengurangi risiko tersebut

melalui manajemen risiko. Ketika Anda bekerja

melalui daftar prioritas bahaya, tempat kerja

tidak akan seketika menjadi benar-benar aman

tetapi seiring berjalannya waktu akan menjadi

lebih aman dari tahun ke tahun. Cedera akan

berkurang, biaya akibat gangguan dan

kehilangan waktu juga turun dan sangat sering

(karena tempat kerja yang aman biasanya lebih

efisien) produksi akan meningkatkan serta

hubungan perusahaan dengan pekerja akan

lebih baik. Namun demikian, hasil perbaikan

tidak akan dapat dinikmati segera, misalnya

dalam hitungan bulan. Cedera bisa terjadi

bahkan di tempat kerja yang aman sekalipun,

terkadang sesuatu yang salah dapat saja muncul.

Yang harus diperhatikan adalah tren jangka

panjang, bukan dalam hitungan bulan.

Kotak 8.1 Menyajikan contoh manajemen risiko

kebisingan, bahaya fisik yang sangat umum.

Kebisingan juga dibahas dalam Bab 2.

Page 72: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

69

Kotak 8.1.

Studi Kasus: Pabrik yang Sangat Bising

Terdapat sebuah perusahaan kecil yang

memproduksi pipa baja untuk digunakan dalam

pengeboran minyak. Pabrik sangat bising dan

beberapa pekerja mengeluhkan telinga

berdengung dan kesulitan mendengar setelah

bekerja.

Penilaian Risiko

Bahaya yang paling penting terlihat jelas -

kebisingan. [Identifikasi Bahaya] (dalam proses

produksi pelarut juga digunakan dan kombinasi

antara kebisingan dan pelarut berdampak buruk

terutama bagi saraf di telinga.) Suara

berdengung di telinga dan penurunan

pendengaran beberapa saat setelah selesai

bekerja adalah tanda bahwa tingkat kebisingan

yang diterima pekerja terlalu tinggi dan telah

berdampak pada pendengaran pekerja.

[Konsekuensi] Hal tersebut merupakan tanda

awal kerusakan pendengaran yang

menunjukkan bahwa ada risiko yang sangat

tinggi bahwa pekerja akan kehilangan

pendengaran mereka. [Risiko] Konsekuensi dari

pajanan bising yang terus menerus adalah

ketulian pada pekerja, problem komunikasi

serius dapat mempengaruhi kehidupan pekerja,

hubungan dengan keluarga, dan kemampuan

bekerja di pekerjaan lain.

Berdasarkan teori tentang jenis dan sumber

bising menunjukkan bahwa di tempat kerja

tersebut terdapat dua jenis bising yaitu: 1)

Bising terus menerus yang sangat tinggi yang

berasal dari pembuatan pipa. Seiring waktu,

kebisingan tersebut dapat menyebabkan pekerja

kehilangan pendengaran. (Sebuah tes sederhana

adalah apakah dua orang bisa saling berbicara

dan mengerti satu sama lain saat berdiri dengan

jarak sepanjang lengan mereka. Jika tidak bisa,

maka tingkat kebisingan termasuk tinggi dan

dapat merusak pendengaran). 2) Suara

berdentang nyaring yang datang setiap beberapa

menit dari penumpukan pipa logam atau saat

pipa menghantam lantai. Ini disebut bising

impulsive dan dapat melukai telinga hanya dari

kekuatan kebisingan pada gendang telinga.

Dengan mengukur tingkat bising, seorang

konsultan mampu menunjukkan kepada

manajemen bahwa kedua jenis bising tersebut

terlalu kuat dan dapat merusak pendengaran

pekerja. Oleh karena itu, kedua masalah harus

diselesaikan, bukan hanya satu. Informasi yang

dikumpulkan dalam penilaian risiko ini

menunjukkan arah rencana.

Manajemen Risiko

Berdasarkan informasi yang tersedia dan

dengan bantuan konsultan khusus kebisingan,

manajemen perusahaan membuat sebuah

rencana. [Plan] Perusahaan memberikan alat

pelindung pendengaran (earmuff) sebagai

pelindung bagi pekerja yang terpajan bising

terus menerus. Untuk mengurangi bising

impulsif perusahaan menempatkan papan kayu

diantara pipa [Do] Para manajer pabrik

kemudian mengevaluasi apa yang telah terjadi.

Mereka menemukan bahwa perubahan ini

benar-benar membantu pekerja menumpuk pipa

dengan lebih mudah dan cepat, dan membuat

tempat kerja lebih efisien. [Study] Informasi ini

memungkinkan mereka untuk memperbaiki

produksi di area lain di pabrik. [Act] Kejadian

seperti itu bukan tidak biasa. Manajemen risiko

sering membawa manfaat tambahan.

Page 73: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

70

BAB 9

MANAJEMEN RISIKO DAN CONTROL BANDING

Begitu ditemukan potensi bahaya, maka wajib

untuk dikendalikan! Penilaian risiko adalah

tahapan dimana potensi bahaya dievaluasi dan

disimpulkan apakah ia dapat menyebabkan

sebuah risiko besar yang akan menjadi prioritas

utama atau risiko sedang atau kecil yang dapat

diprioritaskan kemudian. Langkah ini juga

termasuk pertimbangan tentang kemungkinan

apa saja yang dapat dilakukan untuk

mengurangi atau mengendalikan risiko.

Manajemen risiko di tempat kerja sebagian

besar merupakan masalah pengendalian potensi

bahaya. Solusi terbaik bersifat teknis dan

bergantung kepada dinamika tempat kerja itu

sendiri, seperti yang sudah dijelaskan pada Bab

6.

Gambar 9.1. Zat kimia ini ada di tempat kerja

dalam jumlah gram atau mililiter. (Foto ©

dreamstime.)

Bab ini memberi Anda sebuah cara sederhana

namun sangat berguna di tempat kerja. Cara ini

disebut "control banding" yang merupakan

pendekatan sederhana dalam melakukan

penilaian dan manajemen risiko, khususnya

sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang

berhubungan dengan bahan kimia. Kebanyakan

manajer menemukan bahwa sangat sulit untuk

mengendalikan bahaya kimia. Walaupun

demikian control banding, juga dapat

diaplikasikan untuk semua potensi bahaya. Ini

adalah cara sederhana untuk menerapkan

penilaian dan manajemen risiko.

Praktek Penilaian Risiko

Setelah potensi bahaya teridentifikasi, ia harus

dievaluasi. Dalam keselamatan dan kesehatan

kerja, hal ini dilakukan dengan menentukan

seberapa besar risiko yang ditimbulkan dan

dampaknya terhadap karyawan, kontraktor,

pengunjung, dan orang lain yang kemungkinan

akan terpajan.

Empat poin informasi yang dibutuhkan untuk

mengevaluasi risiko bahan kimia, dan dapat

juga untuk mengevaluasi potensi bahaya

lainnya:

1. Peluang terpajan: seberapa besar

kemungkinan pekerja akan kontak dengan

bahaya di tempat kerja pada kadar yang

dapat membahayakan (paling sering dengan

menghirupnya)? Yang terbaik dilakukan

adalah dengan cara mengamati pekerja saat

mereka menggunakan bahan kimia atau saat

melakukan pekerjaan dengan menggunakan

bahan kimia, atau dengan bertanya langsung

kepada pekerja tentang apa yang mereka

lakukan dan bahan kimia apa yang mereka

gunakan.

2. Kuantitas: berapa banyak bahan kimia yang

digunakan atau berada di tempat kerja

(gram, kilogram, ton)? Hal ini dapat

dilakukan dengan mudah dengan melihat

berapa banyak persediaan yang berada di

penyimpanan atau berapa banyak yang

dipesan secara rutin. (Gambar 9.1, 9.2, 9.3)

3. Tingkat bahaya: seberapa besar tingkat

bahaya? Hal ini dapat ditentukan dengan

beberapa cara, seperti dijelaskan di bawah

ini. Tingkat bahaya biasanya ditentukan

dengan melihat tingkat pajanan di

lingkungan kerja (OEL/occupational

exposure level) atau standar lain yang

berlaku di negara Anda, dengan melihat

pada acuan standar, atau dengan merujuk

pada informasi pabrikan pada lembar data

keselamatan (SDS/safety data sheet) yang

menyertai produk bahan kimia. Terkadang

informasi ini tersedia di label.

Page 74: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

71

4. Seberapa parah konsekuensi akan timbul

bila kemungkinan terburuk dari pajanan

berlebih terjadi? Dimensi prioritas risiko

yang paling penting adalah seberapa serius

konsekuensi dari sebuah insiden yang

disebabkan oleh pajanan berbahaya. Jika

potensi bahaya yang tidak terkontrol dapat

menyebabkan kematian atau cedera serius

atau dapat mempengaruhi sejumlah besar

pekerja, ini jelas merupakan prioritas yang

sangat tinggi dan membutuhkan perhatian

segera. Jika tidak akan terjadi sesuatu, maka

konsekwensinya adalah ringan atau tidak

ada sama sekali, kecuali mungkin untuk

efisiensi bisnis. Sebagian besar risiko berada

di antara keduanya.

Gambar 9.2. Zat kimia ini ada di tempat kerja

dalam besaran kilogram atau liter. (Foto ©

dreamstime)

Gambar 9.3. Bahan kimia yang ada di drum

yang berada di tempat kerja dalam besaran ton

atau ratusan liter. (Foto © dreamstime)

Satu cara untuk memperkirakan seberapa besar

konsekuensi dari suatu peristiwa dapat dilihat

pada Tabel 8.1. Ini hanya panduan umum untuk

menetapkan prioritas berdasarkan konsekuensi.

Tabel 9.1. Mengetahui prioritas berdasarkan tingkat konsekuensinya

Kemungkinan Terjadi Tingkat konsekuensi

Rendah Sedang Tinggi

Tinggi

(Sangat mungkin terjadi)

Prioritas sedang Prioritas tinggi Prioritas sangat

tinggi *

Sedang Prioritas rendah Prioritas sedang Prioritas tinggi

Rendah

(Tidak mungkin terjadi)

Tidak prioritas Prioritas rendah Prioritas sedang

sampai tinggi

* Risiko dengan prioritas sangat tinggi seharusnya tidak ada dalam pekerjaan yang dijalankan

dengan baik. Jika risiko ini ada dan tidak terkendali, berarti ada sesuatu yang salah.

Page 75: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

72

Control Banding

"Control banding" adalah sistem sederhana

yang berguna untuk menyelesaikan sebagian

besar masalah yang menyangkut bahan kimia,

dan juga untuk permasalahan terkait bising,

panas, dan bahaya biologi. Sistem ini kurang

tepat bila digunakan untuk pengelolaan potensi

bahaya keselamatan. Pada bagian ini kami akan

menunjukkan bagaimana "control banding"

digunakan untuk potensi bahaya kimia.

Berbekal informasi dari penilaian risiko di

tempat kerja, risiko-risiko dapat dikelompokkan

dan dibuat prioritas untuk dilakukan manajemen

risiko. “Control banding” menempatkan

bahaya kimia ke dalam kategori-kategori risiko.

Setiap kategori kemudian merujuk ke "menu"

langkah-langkah pengendalian sederhana. Kata

"banding /menandai" merujuk kepada kode

warna risiko dan solusi dan bagaimana

keduanya digambarkan sebagai lajur (atau

"pita") di seluruh tabel yang digunakan dalam

sistem.

Control banding berguna menyelesaikan

benyak permasalahan, namun tidak semuanya.

Untuk lapangan usaha yang sederhana, metode

ini dapat digunakan oleh pemilik usaha dan

manajer tanpa bantuan ahli. Ide dibalik control

banding adalah untuk memecahkan bagaimana

cara mengendalikan bahaya dengan cara yang

lebih mudah dengan bekerja dalam kategori

yang telah diberi label dan bahkan diberi kode

warna.

Lima tingkat potensi bahaya kesehatan

berdasarkan control banding:

A. Potensi bahaya paling ringan. Potensi

bahaya ini mungkin menyebabkan,

misalnya, beberapa iritasi sangat ringan

pada kulit atau mata. Nilai Ambang Batas

atau tingkat pajanan di udara yang

direkomendasikan untuk bahan kimia dan

debu ini tinggi karena orang dapat

mentolerir kadar pajanan yang tinggi. NAB

dapat digunakan sebagai indikasi tingkat

risiko yang terkait dengan pajanan debu atau

bahan kimia. Bahan kimia ini dapat dikelola

dengan metode sederhana.

B. Bahan kimia yang dapat berbahaya dalam

keadaan tertentu, seperti pajanan yang besar

atau lama atau berulang. Bahan kimia ini

dapat dikelola dengan metode dasar tetapi

perlu perhatian untuk memastikan bahwa

pajanan tetap rendah.

C. Bahan kimia yang dapat menyebabkan

cedera atau penyakit dengan pajanan

tunggal. Bahan kimia ini harus dikontrol

dengan ketat. Mungkin membutuhkan

metode yang lebih canggih untuk menjaga

agar tingkat pajanan tetap rendah.

D. Bahan kimia berbahaya, yang dapat

menyebabkan keracunan serius dan dapat

membahayakan ibu atau janin selama

kehamilan. (Contoh adalah timbal). Bahan

ini membutuhkan tingkat perhatian yang

sangat serius. Jika memungkinkan, bahan ini

harus ditiadakan di tempat kerja atau diganti

dengan bahan yang kurang berbahaya

(subtitusi).

E. Bahan kimia yang menyebabkan kanker

atau asma. Beberapa bahan kimia yang

sangat beracun dan dapat menyebabkan

kerusakan saraf atau membahayakan janin

selama masa kehamilan (seperti “merkuri”)

mungkin juga harus dimasukkan dalam

kategori ini. Untuk mengelolanya biasanya

membutuhkan para ahli untuk memberikan

saran tentang langkah-langkah khusus.

(Beberapa dari bahan kimia tersebut saat ini

diklasifikasikan dalam kategori pita D

karena masalah penggunaanya sederhana

dan dapat dikelola tanpa bantun ahli).

Page 76: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

73

Tabel 9.2. Control banding berdasarkan tingkat bahaya

Pita

Control

(huruf dan

warna)

Deskripsi istilah

Bahan kimia

digambarkan

memiliki efek

berikut atau efek

yang mirip atau

sama buruknya

NAB atau standar pajanan ada

dalam kisaran berikut

Kadar pajanan

untuk debu

(dalam mg/m3)*

Kadar pajanan

untuk bahan

kimia (uap di

udara, dalam

ppm) **

A Bahaya minimal.

Tidak terlalu

beracun.

Iritasi sangat ringan

pada kulit atau mata

1 hingga lebih

dari 10

50 hingga lebih

dari 500

B Berbahaya, potensi

bahaya sedang.

Berbahaya pada

pajanan tunggal

0.1 hingga 1.0 5 hingga 50

C Bahaya serius,

dapat

menyebabkan

masalah kesehatan

yang serius

Mengiritasi kulit dan

mata, bersifat korosif

(merusak permukaan)

0.01 hingga 0.1 0.5 hingga 5

D Sangat beracun,

sangat berbahaya.

Dapat

menyebabkan

kematian atau

masalah kesehatan

yang serius.

Dapat beracun pada

pajanan tunggal,

mungkin memiliki

efek buruk terhadap

kehamilan atau

penyakit serius

lainnya atau kematian

Kurang dari 0.01 kurang dari 0.5

E Kasus khusus Bahan kimia yang

menyebabkan kanker

atau asma

Kadar berapapun - ini adalah

kondisi khusus yang memerlukan

evaluasi profesional.

* mg/m3 berarti massa (sebagai berat) dari debu dalam meter kubik udara dan merupakan

pengukuran yang paling umum digunakan untuk debu.

** ppm berarti "bagian per juta" (parts per million) bahan kimia sebagai gas di udara dan merupakan

pengukuran konsentrasi yang paling umum digunakan dalam NAB untuk uap dan gas kimia.

Setelah potensi bahaya dievaluasi dengan cara

ini, maka Anda dapat mengetahui efek yang

mungkin akan terjadi. Langkah selanjutnya

adalah memutuskan apa yang harus dilakukan.

Control banding memiliki empat "tingkat"

pengendalian:

Page 77: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

74

Tabel 9.3. Control banding untuk pengelolaan potensi bahaya.

Tingkat dan warna Pendekatan dasar untuk potensi

bahaya yang berada di

udara. *

Pendekatan dasar untuk risiko

lainnya.

Tingkat 1 Ventilasi umum Praktek dasar higine dan

kebersihan kerja, seperti

housekeeping, pengendalian

administratif

Tingkat 2 Ventilasi pembuangan lokal Pengendalian teknik

Tingkat 3 Isolasi, containment (sekat) Sekat pengaman, penghalang,

pengendalian teknik yang ketat

Tingkat 4 (Membutuhkan sarah ahli) (Membutuhkan sarah ahli)

* Bahaya yang berada di udara adalah debu dan uap kimia.

Tabel 9.3 menunjukkan lajur pengendalian

untuk mengelola masalah, sebagaimana

diuraikan pada Bab 6. Tingkat 1 dan Tingkat 2

umumnya dapat dilakukan oleh pekerja itu

sendiri dengan arahan manajer. Tingkat 3

membutuhkan keterampilan yang lebih teknis

dan mungkin membutuhkan tenaga terampil

atau insinyur untuk merancang sebuah solusi.

Tingkat 4 sangat khusus dan biasanya

membutuhkan konsultan yang berpengalaman.

Control banding memberi panduan sederhana

untuk mengatasi sebagian besar potensi bahaya.

Tabel berikut merupakan contoh yang

digunakan untuk uap kimia. Anda telah

mengetahui di kategori pita pengendalian mana

uap tersebut dengan cara memeriksa NAB atau

mengacu pada Lembar Data Keselamatan (SDS/

safety data sheet) atau referensi yang dapat

diandalkan. Tabel ini menginformasikan

pendekatan secara umum yang harus diambil

untuk mengurangi pajanan terhadap bahaya:

Page 78: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

75

Tabel 9.4. Control banding digunakan untuk pemecahan masalah. (Temukan kombinasi tingkat

bahaya dan kadar bahan kimia di tempat kerja yang sesuai. Kemudian baca seluruh baris dan

temukan tingkat pengendalian yang diperlukan, di sebelah kanan.)

Berapa banyak yang ada di tempat kerja pada satu waktu?

(Warna dan huruf dalam kotak ini sesuai dengan pita warna bahaya

pada Tabel 9.2.)

Apa yang harus

dilakukan?

(Tingkat pengendalian

bahaya sesuai dengan

warna dan nomor pada

Tabel 9.3.)

Sedikit (ml

atau jumlah

kecil)

Beberapa

(beberapa ml,

sedikit dalam

liter, meter

kubik)

Banyak

(banyak dalam

liter, meter

kubik)

Dalam jumlah

besar (beberapa

meter kubik,

metrik ton,

tangki)

C B A A →Tingkat 1: Ventilasi

umum, kebersihan

dasar

D C B A →Tingkat 2:

ventilasi lokal,

pengendalian teknik

D D C C →Tingkat 3: Sekat

pengaman,

penghalang,

penahanan,

pengendalian teknik

yang ketat

Warna pada kotak di sebelah kanan sesuai

dengan control banding pada Tabel 9.3. Control

banding menunjukkan tingkat pengendalian

yang harus digunakan. Tabel ini menggunakan

huruf dan warna untuk mengidentifikasi tingkat

bahaya, dan gabungan warna dan angka untuk

mengidentifikasi tingkat tindakan

pengendalian. Kami menggunakan huruf dan

tingkatan angka sebagai tambahan untuk warna

karena beberapa orang kesulitan melihat atau

menafsirkan warna.

Penggunaan utama control banding adalah

untuk bahaya kimia. Namun, ia juga dapat

digunakan untuk beberapa jenis potensi bahaya

lainnya, seperti bising dan panas. Untuk bising

dan panas, beberapa informasi hanya perlu

ditanyakan dan dijawab dengan sedikit berbeda.

Panas bisa diukur dengan termometer. Bising

juga dapat diukur dengan alat yang disebut

"sound level meter", tetapi ada juga tes

sederhana yang dapat dilakukan tanpa alat: Jika

seorang pekerja dengan pendengaran rata-rata

tidak dapat mendengar dan memahami

pembicaraan dengan suara normal dari pekerja

lain yang berada sejauh satu meter (kira-kira

sepanjang lengan), maka tingkat kebisingan di

tempat kerja sudah terlalu tinggi dan berbahaya

bagi pekerja.

1. Peluang terpajan: seberapa sering pekerja di

tempat kerja Anda harus berada di area

bising dan dapat menimbulkan bahaya? Di

mana lokasi kebisingan tersebut?

2. Kuantitas: seberapa besar kebisingan pada

sumber bising? Jika tingkat kebisingan di

mesin atau di lokasi tertentu jauh lebih keras

daripada tempat lain, maka kebisingan harus

dikendalikan atau pekerja harus dijauhkan

dari sana.

Page 79: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

76

3. Tingkat bahaya: seberapa berbahayanya

kebisingan? Hampir setiap negara memiliki

nilai ambang batas atau standar lain untuk

kebisingan, dan tingkat bahaya dapat

ditentukan dengan merujuk referensi

standar. Walaupun demikian, cara termudah

untuk menentukannya adalah dengan pergi

ke tempat kerja dan mencoba tes sederhana.

4. Seberapa parah konsekuensi jika

kemungkinan terburuk dari pajanan berlebih

terjadi? Untuk kebisingan, konsekuensinya

adalah kehilangan pendengaran (tuli). Ini

adalah konsekuensi yang sangat serius.

Orang yang mengalami gangguan

pendengaran akibat bising akan kehilangan

banyak kemampuan untuk berkomunikasi

melalui ucapan, tidak akan dapat mendengar

suara anak-anak mereka, tidak akan dapat

menikmati musik, dan mungkin tidak dapat

mendengar suara alarm dan peringatan

bahaya. Gangguan pendengaran akibat

bising jauh lebih berbahaya daripada yang

dipikirkan kebanyakan orang.

Panas dapat dikelola dengan cara yang hampir

sama, seperti yang dibahas dalam Bab 2.

Control banding, yang digunakan dengan cara

ini, dapat membantu perusahaan menangani

sekitar 80% dari pajanan debu dan bahaya kimia

yang umum dan sebagian besar masalah

kebisingan dan panas. Sistem ini tidak akan

menyelesaikan setiap masalah tetapi akan

memandu anda mendapatkan solusi untuk

sebagian besar masalah dan mengidentifikasi

masalah yang membutuhkan penyelesaian.

Page 80: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

77

BAB 10

DIMANA MENDAPATKAN INFORMASI TAMBAHAN

Internet adalah tempat yang tepat untuk mencari

informasi secara gratis. Ada banyak sumber

informasi namun tidak semuanya dapat

dipercaya. Di bawah ini adalah beberapa situs

yang didanai pemerintah dan organisasi

internasional. Situs ini akan menyediakan

informasi yang dapat dipercaya terkait

keselamatan dan kesehatan kerja.

Dalam Bahasa Inggris

International Occupational Safety

and Health Information Centre,

http://www.ilo.org/public/english/protectio

n/safework/index.htm

International Commission on Occupational

Health, http://www.icoh.org.sg/

European Agency for Safety and Health at

Work, http://europe.osha.eu.int/

Canadian Centre for Occupational Health

and Safety, http://www.ccohs.org

International Labour Organization,

http://www.ilo.org

U.S. Occupational Safety and Health

Administration, http://www.osha.gov/

U.S. Agency for Toxic Substances and

Disease Registry, http://www.atsdr.cdc.gov/

U.S Environmental Protection Agency,

http://epa.gov

U.S. National Institute

for Occupational Safety and

Health,

http://www.cdc.gov/niosh/homepage.html

Finnish Institute of Occupational Health,

http://www.ttl.fi/en/Pages/default.aspx

The Finnish Institute of Occupational Health

juga menerbitkan majalah serial dalam Bahasa

Inggris, yang meliputi bahasan tentang

tantangan dan solusi di berbagai belahan dunia,

yaitu:

The African Newsletter on Occupational

Health and Safety

The Asian-Pacific Newsletter on

Occupational Health and Safety

The Barents Newsletter on Occupational

Health and Safety (in English and Russian)

Alli B. Fundamental Principles of Occupational

Health and Safety. Geneva, International

Labour Office, ILO Publications, 2001.

Bark K, Camacho A, Weick V, Miller J, Tischer

M, Vosseler CH, Scholaen S, Kürzinger E,

Steinberg R, Wendland M. Chemical

Management Guide for Small and Medium

Sized

Enterprises. Eschborn/Bonn, Deutsche

Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit

(GTZ) GmbH., German Federal Ministry for

Economic Cooperation and Development

(Hrsg.), 2008. On-line at:

http://www.mtpinnacle.com/pdfs/Guide_E_300

708.pdf. Panduan ini diproduksi pertama kali

untuk digunakan di Indonesia

Elgstrand, K., and Petersson, N.F., editors.

Occupational Safety and Health for

Development.

Stockholm (Sweden), KTH (Royal Institute of

Technology), 2009. This book is a good next

step, if you want to learn more after reading our

book. It has over 800 pages and is available on-

line at: http://kth.diva-

portal.org/smash/get/diva2:465599/FULLTEX

T01

Guidotti, T.L., editor. Global Occupational

Health. London and New York, Oxford

University Press, 2011. Buku ini untuk tenaga

kesehatan professional seperti dokter dan

perawat. Anda mungkin dapat memberikannya

kepada dokter yang biasanya merawat pekerja

Anda

International Labour Organization. Guidelines

on occupational safety and health management

systems. Geneva, ILO, 2001.

Page 81: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

78

Levy, B., Wegman, D., Baron, S. L., and Sokas,

R. Occupational and Environmental Health:

Recognizing and Preventing Disease and Injury.

London and New York, Oxford University

Press, 2010.

Buku ini sangat bagus jika Anda ingin belajar

lebih jauh setelah Anda mempelajari buku ini

Page 82: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

79

Daftar Istilah

Panduan ini ditulis untuk para pembaca yang

memang bukan tenaga ahli. Maka dari itu kami

menghindari kosa kata yang bersifat teknis dan

sebagai gantinya kami menggunakan kosa kata

yang sederhana agar mudah untuk

diterjemahkan.

Untuk membantu Anda membaca sumber-

sumber lain, berikut panduan untuk kata-kata

yang umum digunakan dalam perlindungan

pekerja:

Kecelakaan

Kami menggunakan kata kecelakaan untuk

cedera yang disebabkan karena adanya suatu

kesalahan namun ia juga bisa digunakan ketika

ada sesuatu yang rusak walaupun tidak

menimbulkan cedera. Bagi professional,

kecelakaan (accident) merupakan sebuah kata

yang bermasalah, karena banyak orang berpikir

bahwa kecelakaan adalah sesuatu yang akan

terjadi terlepas dari apapun yang telah kita

lakukan. Tentunya kami tidak setuju karena

kecelakaan sebenarnya dapat dicegah. Oleh

karena itu, kami memilih untuk tetap

menggunakan kata kecelakaan karena mudah

dimengerti, untuk segala peristiwa yang tidak

diinginkan, baik yang menimbulkan cedera

ataupun tidak.

Akomodasi

Akomodasi adalah sesuatu yang dilakukan atau

disediakan agar seorang pekerja penyandang

disabilitas dapat melakukan pekerjaannya.

Contoh diberikan dalam Bab 7. Sebagian besar

akomodasi tidak berbiaya apa-apa atau sangat

murah. Kadang-kadang akomodasi begitu

efektif dan dapat meningkatkan efisiensi untuk

semua orang.

Akut

Cedera atau penyakit atau konsekuensi lain yang

segera terjadi. Jika pekerja jatuh dari tangga dan

pergelangan kakinya patah, itulah contoh cedera

“akut”.

Kronis

Cedera atau penyakit atau konsekuensi lain yang

menetap atau terjadi setelah periode waktu yang

lama. Jika seorang pekerja menghisap debu

asbes dan menderita asbestosis, ia akan

berlangsung selama sisa hidup pekerja sehingga

disebut penyakit “kronis”. Kanker (yang juga

dapat disebabkan oleh asbes), selalu dianggap

sebagai penyakit kronis.

Konsekuensi

Sesuatu yang terjadi akibat aksi dari sebuah

penyebab. Di bidang perlindungan pekerja,

biasanya konsekuensi berarti cedera atau

penyakit yang terjadi sebagai akibat dari aksi

sebuah potensi bahaya.

Kontaminan

Suatu bahan kimia atau zat yang biasanya tidak

ada, atau kalaupun ada, ia tidak diinginkan,

biasanya dalam jumlah sangat kecil dari sebuah

produk.

Pajanan

Pajanan yang dimaksud dalam buku ini berarti

kontak dengan sebuah potensi bahaya. Untuk

bahan kimia, berarti menghirup, menelan, atau

menyerap melalui kulit. Untuk bahaya

keamanan, berarti berada di tempat atau posisi

di mana ada risiko tinggi untuk cedera. Untuk

agen biologi, yang tidak banyak dibahas dalam

buku ini kecuali pada bagian penyakit kronis

dalam bab pekerja rentan, berarti masuknya

kuman ke dalam tubuh yang dapat

menyebabkan infeksi atau alergi. Untuk stres,

berarti berada di tempat kerja atau dalam

hubungan yang secara psikologis sangat

membebani yang sulit untuk diatasi pekerja.

Setiap orang “terkena” bahan kimia yang ada di

tempat kerja dalam kadar yang kecil, jadi kami

Page 83: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

80

menggunakan kata “overexposure” bila pajanan

yang diterima lebih tinggi dari yang seharusnya.

Gas dan Inhalans.

Gas dan Inhalans adalah bahan kimia yang

sebagian besar berupa gas dan mengambang di

udara. Seorang ahli kimia akan membuat

perbedaan antara gas, asap, dan uap, tapi kami

berusaha untuk membuat sederhana dalam buku

ini.

Bahaya/Potensi bahaya.

Kami menggunakan istilah yang sama dengan

professional dalam buku ini yaitu hazards.

Potensi bahaya adalah sesuatu yang dapat

mencederai seseorang apabila orang tersebut

“terkena” atau kontak dengan bahaya tersebut.

Potensi bahaya dapat berupa fisik (bentuk energi

seperti bising atau panas), mekanik (gerakan

dari mata gergaji yang tidak dilindungi), kimia

(lihat Bab 5 untuk contohnya), biologi (kuman

yang dapat menyebabkan penyakit atau bahan

yang menyebabkan alergi seperti asma), atau

psikologis (terutama, stres - lihat Bab 4).

Mineral.

Kami menggunakan istilah mineral untuk zat

yang terjadi secara alamiah, umumnya dalam

struktur kristal.

The occupational exposure level (OEL) / NAB

tempat kerja.

Adalah standar di negara tertentu yang

membatasi kadar pajanan pada pekerja untuk

potensi bahaya kimia atau fisik. Sebagai contoh,

di Uni Eropa, tingkat pajanan bahan kimia yang

diijinkan tercantum dalam Directive

2006/15/EC (yang saat ini masih belum lengkap

karena hukum masing-masing negara masih

berlaku) dan disebut “nilai ambang pajanan

kerja”. Nilai ambang sebagian besar ditetapkan

untuk 8 jam kerja perhari sehingga berlaku

untuk satu shift kerja dan melindungi terhadap

efek kronis. Untuk perlindungan dari bahan

kimia yang memiliki efek akut, tingkat pajanan

jangka pendek biasanya ditetapkan selama 15

menit. Banyak negara memiliki konsentrasi

maksimum yang diijinkan (MAC/ maximum

allowable concentrations) atau “ceiling” yang

merupakan nilai ambang tertinggi yang

diijinkan yang dapat terjadi kapan saja. Setiap

negara memiliki kebijakan yang berbeda namun

seiring waktu mereka sering bertukar informasi

dan kemudian menjadi serupa.

Pajanan berlebih (Overexposure).

Kami menggunakan kata ini ketika terjadi

pajanan yang lebih tinggi dari seharusnya.

Sebagai contoh, jika seorang pekerja terkena

bahan kimia di atas NAB atau standar lainnya

atau diatas level yang membahayakan

kesehatan, atau untuk bahaya fisik seperti bising

di atas standar. Kata ini diperlukan karena setiap

orang mungkin terkena beberapa bahan kimia

dan bising dalam kadar yang rendah ketika

berada di tempat kerja tetapi pajanan rendah

tersebut tidak berisiko bagi kesehatan.

Racun.

Racun adalah zat kimia yang menyebabkan

penyakit atau gangguan kesehatan. Dalam

literatur profesional Anda akan melihat kata

“toksisitas” lebih sering digunakan. “Toxic”

berarti dapat terjadi keracunan dan “toksisitas”

mencakup lebih luas daripada keracunan, karena

mencakup banyak efek pada tubuh yang tidak

jelas. Keracunan akut, berarti berkembang

dengan cepat, atau kronis, berarti berkembang

dari seiring waktu. Keracunan dapat

“reversibel”, artinya jangka pendek dan dapat

pulih sempurna atau “irreversible”, yaitu cedera

berlangsung lama atau seumur hidup, dengan

kata lain berefek “kronis”. (seorang toksikologis

professional yaitu ilmuwan yang mempelajari

tentang racun, lebih menyukai menggunakan

istilah “bahan toksik” dari pada racun.

Risiko.

Risiko, adalah kemungkinan terjadinya sesuatu

yang tidak diinginkan dan seberapa besar

konsekwensinya. Penilaian risiko adalah

mendalami bagaimana kejadian tak diinginkan

tersebut terjadi dan seberapa sering hal itu bisa

terjadi, dan manajemen risiko adalah bagaimana

menghentikan atau mengurangi kejadian

Page 84: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

81

tersebut. Dalam prakteknya kata risiko ini sering

menimbulkan masalah karena banyak Bahasa

tidak memiliki istilah ini. Intinya adalah

kemungkinan atau kesempatan sebuah

konsekwensi serius terjadi.

Keselamatan dan keamanan.

Dalam banyak Bahasa, kata-kata tersebut sama

(contoh: Bahasa Spanyol “seguridad” dan

Bahasa Perancis “securite”). Dalam bahasa

Inggris artinya adalah risiko rendah dari sesuatu

yang tidak diinginkan terjadi, karena tingginya

tingkat perlindungan-ini yang kami gunakan

dalam buku ini. Dalam Bahasa Inggris kata

keamanan secara umum berarti perlindungan

yang sangat tinggi terhadap cedera atau

kekerasan atau perampokan.

Toksik.

Toksisitas adalah seberapa beracun sesuatu zat

namun ia dapat berarti lebih dari sekedar itu.

Toksisitas berarti seluruh rentang efek zat kimia

yang dapat terjadi pada tubuh, dari bagaimana

tubuh awalnya bereaksi sampai terjadinya gejala

keracunan akut. “Zat toksik” adalah zat kimia

yang menyebabkan penyakit, yang oleh banyak

orang disebut “racun”, atau yang berkontribusi

secara langsung atau tidak langsung pada

gangguan kesehatan.

Ketentuan Penggunaan Buku

Tujuan ketentuan penggunaan ini adalah agar

buku digunakan sebagaimana mestinya dimana

ia didistribusikan dengan murah atau tanpa

biaya dan di terjemahkan dalam bentuk yang

mudah untuk di baca. Anda dapat mengunduh

panduan ini melalui internet dan

menggunakannya tanpa ada batasan.

Walaupun demikian, jika Anda berencana

untuk mencetak, menterjemahkan atau

menyebarkan panduan ini di negara Anda maka

Anda harus mendapat ijin dari ICOH. Ajukan

proposal (dalam bentuk surat) tentang

bagaimana buku ini akan digunakan dan ajukan

ke [email protected]. Keputusan persetujuan

biasanya diberikan dalam satu minggu.

Proposal harus menjawab beberapa pertanyaan

berikut:

a. Siapa yang membuat permintaan? (apakah

perusahaan, pemerintah, asosiasi industri,

serikat pekerja, institusi Pendidikan?)

b. Siapa target pembaca yang akan dituju?

Apa yang diketahui tentang kebutuhan dan

keinginan mereka.

c. Siapa yang akan bertangguang jawab untuk

menyebarkan panduan ini di dalam negeri

(sponsor) dan jelaskan sponsor tersebut:

apakah NGO? Apakah Kamar dagang?

Apakah agen Pemerintah?

d. Siapa yang akan membayar biaya

reproduksi dan berapa eksemplar akan

diperbanyak?

e. (ICOH meminta untuk menyediakannya

tanpa biaya)

f. Siapa yang akan diberikan dan bagaimana

menyebarkannya pada audien?

g. Jika terjemahan akan dibuat, Bahasa apa

yang akan digunakan?

h. Bagaimana impak dari panduan ini akan di

evaluasi? Akankah rata-rata injuri sebelum

dan sesudahnya akan dimonitor? Akankah

penerima akan dimintai pendapat?

Akankah ada kunjungan ke tempat kerja?

Dengan menjadi sponsor versi cetak atau

terjemahan buku ini, Anda menyetujui untuk

melakukan pekerjaan dengan baik, melakukan

penterjemahan sedekat mungkin dengan teks

asli tanpa menambahkan pendapat pribadi atau

politik, dan mengirimkan copy scan

terjemahannya ke [email protected]. Atau Anda

dapat mengirimkan 5 versi cetak buku ke

The International Commission on

Occupational Health

c/o INAIL, Italian Workers’ Compensation

Authority Department of Occupational

Medicine (formerly ISPESL) Via Fontana

Candida 1 I-00040 Monteporzio Catone

(Rome, Italy)

Page 85: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

82

Mohon untuk segera mengirimkan terjemahan

atau publikasinya setelah dibuat untuk inspeksi

dan control kualitas. Copy yang dikirim harus

sama persis dengan versi yang dicetak dan

disebarkan dalam bentuk terjemahan.

Jika tidak mungkin untuk mencetak dalam

bentuk cetakan berwarna, silakan gunakan

hurup warna hitam dalam dasar kertas putih

untuk semua tabel pada bab 5. Hurup tidak

akan tercetak sempurna bila menggunakan

kertas dasar berwarna, jika Anda mencoba

membuat dengan dasar bernuansa abu-abu.

Ucapan Terima Kasih

Versi asli dari buku ini ditulis oleh tim

mahasiswa pascasarjana di George Washington

University Graduate School of Public Health

and Health Sciences in Spring 2004 sebagai

proyek kelas dalam kursus Public Health 243

“Environmental Health Practice”, yang

diajarkan oleh Profesor Tee L. Guidotti, MD,

MPH, DABT. Proyek ini dipilih karena para

mahasiswa ini memiliki kedalaman dan

pengalaman yang luar biasa dalam kesehatan

global, dunia pekerjaan dan mereka

menunjukkan bakat dan kematangan

pendidikan. Mereka adalah: Brandi Karasiewicz

Alford, MPH (yang juga kemudian bertugas di

tim proyek untuk pengembangan versi buku

ini), Shannon Lynch, Ida Rosenblum, dan Craig

Kullmann. Semuanya meraih gelar MPH dan

melanjutkan untuk mencapai keberhasilan

dalam karir di kesehatan masyarakat dan

kesehatan kerja.

Proyek ini, termasuk penulisan ulang, mengedit,

dan penyebaran buku tersebut, telah disponsori

oleh

Scientific Committee on Occupational Health

and Development (SCOHDev) of the

International Commission on Occupational

Health (ICOH), organisasi tertua dan terbesar di

dunia dari profesional kesehatan kerja.

Kami berterima kasih kepada kontributor

berikut yang menambah kualitas dan

kelengkapan panduan ini dalam banyak hal:

• Tayseer El-Faki Mustafa, Health and

Economic Solutions (London, UK)

• Julietta Rodríguez-Guzman, Universidad El

Bosque (Colombia)

• Seiffedin Ballal, University of Dammam

(Saudi Arabia)

• René Mendes, Federal University of Minas

Gerais, retired (São Paolo, Brazil)

• Shyam Pingle, Chair, ICOH SC on

Occupational Health & Development and

Past

President, Indian Association of

Occupational Health (Mumbai, India)

• Charles Levenstein, University of

Massachusetts Lowell (Massachusetts,

USA)

• Fu Hua, Fudan University (Shanghai,

China)

• Rose Decnodder, RASP Job Site Safety

Consulting (Calgary, Alberta, Canada)

• Sasan Beheshti, Australia

• Craig Karpilow, Workplace Medical

Corporation (Hamilton, Ontario, Canada)

• Kathy Kirkland, Association of

Occupational and Environmental Clinics

(Washington, USA)

• Sikuade Jagun, Secretary of the

International Triathlon Union Sustainability

Commission (Lagos, Nigeria)

• Katula Yusuf Matovu (Kampala, Uganda)

• Eduardo Marinho Barbosa (Salvador, Bahia,

Brazil)

• Ezequiel López (Quilmes, Argentina)

• Kristina Gunnarson, University of Uppsala

(Uppsala, Sweden)

• Daniela Bleck, German Federal Institute for

Occupational Safety and Health (Dortmund,

Germany)

Page 86: MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN DAN SEHAT Guide Bahasa Indone… · Bab ini membahas tentang bagaimana menciptakan tempat kerja aman yang akan membantu menjaga keselamatan dan

83

• Kami juga berterima kasih kepada

penerjemah yang bekerja untuk membuat

buku ini dapat diakses dalam bahasa lain:

Louis Patry dan Martine Ballargeon

(Perancis), Roberto Lopez-Nieves

(Spanyol), Tevfik Pinar (Turki), Konstantin

Berestnev (Rusia), Fu Hua (Cina), Tayseer

El-Faki Mustafa (Arab), Guilherme Murta

(Portugis). Khusus terima kasih kepada Sam

Motyka (Handmade Books, Edmonton,

Alberta, Kanada) untuk memproduksi grafis

dan komposisi dan format dari seluruh buku.