membudayakan riset sejak usia dini -...

8
NOMOR 98 EW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Membudayakan Riset Sejak Usia Dini

Upload: phungnhu

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

NOMOR 98 EW

Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Membudayakan

Riset Sejak Usia Dini

Page 2: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

2Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Membudayakan Riset Sejak UsiaDini

Oleh : Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng

Aktivitas riset seringkali hanya dikonsumsi oleh sumber daya dari pendidikan tinggi yang kemudian membentuk kelompok minoritasbernama peneliti. Kelompok inilah yang kemudian berkembang seiring dengan lahirnyateori invensi, difusi hingga inovasi berbasisaplikasi modernitas teknologi.Sistematika dan intensivitas siset dipercayamengandung nilai kebenaran yang sangat tinggi, yang dilakukan berlandaskan pada analisis sertakonstruksi yang dilaksanakan secara sistematis, metodologis dan konsisten.

Riset bertujuan untuk mengungkapkankebenaran yang bisa digunakan sebagai sebuahmanifestasi hasrat manusia untuk bisamengetahui apapun yang akan dihadapi di dalam kehidupan, sebagai sarana bagi ilmupengetahuan tertentu untuk kemudiandikembangkan dengan ilmu pengetahuanlainnya.Sejak masih berstatus ‘anak’, manusia dibekalihasrat ingin tahu. Dari hasrat ini , munculberbagai macam pertanyaan. Sebagai akibatnya, anak berusaha mencari jawaban ataspertanyaan yang muncul. Hasrat ingin tahutersebut akan terpenuhi jika merekamemperoleh pengetahuan baru atau mampumemecahkan masalahnya.

Kristalisasi terhadap makna dari penalaran inioleh John Dewey teridentifikasi dengantimbulnya rasa kesulitan, dalam bentukpenyesuaian terhadap suatu peralatan, kesulitanmengenai sifat, ataupun kesulitan dalammenerangkan berbagai hal yang muncul secaratiba-tiba.Kesulitan inilah yang didefinisikan sebagaipermasalahan. Ide dari pemecahan tersebutdiuraikan secara rasional dengan jalanmengumpulkan bukti atau data yang diperkuat

dan disimpulkan melalui keterangan maupunpercobaan.

Saat mendidik anak-anak, Montessori mengingatkan mereka adalah individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengankemampuan mereka sendiri. Tugas pendidikadalah memberikan sarana, dorongan belajardan memfasilitasinya saat mereka dinyatakansiap mempelajari sesuatu.Tahun-tahun pertama kehidupan anakmerupakan masa-masa yang sangat baik untuksuatu formasio (pembentukan). Masa inilahyang paling penting dalam masa perkembangananak, baik secara fisik, mental maupun spritual. Akan sangat baik dan tepat bagi setiap orang tuadan pendidik untuk terlibat penuh pada proses pembentukan ini. Yakni mengetahui dan memahami perkembangan anak sejak usia dini.

Page 3: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

3Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Ironisnya, para pendidik di Indonesia belummemiliki based line data holistik yang menginformasikan perkembangan perilaku dan kesulitan belajar anak terhadap berbagai sub kompetensi materi yang tergolong sulit. Informasi ini sangat diperlukan untukmenyiapkan treatment berjenjang sesuaiperkembangan anak sejak usia dini hinggadewasa.

Pervasionitas riset sejak usia dini menjadirelevan untuk diterapkan guna mengenalkananak sejak dini pada lingkungan di sekitarnya, suara-suara, benda-benda, dan penanamannilai komunikasi nyata agar merekaberkembang menjadi anak yang normal dan sehat.Retreatisme Riset Sejak Dini

Retreatisme riset sejak dini merupakan upayauntuk mengisi gap di tiap jenjang pendidikan. Pendidikan anak usia dini dipercaya sebagaiinvestasi besar bagi keluarga, dan negara. Sebab, anak-anak inilah yang kelak membangunIndonesia menjadi bangsa yang maju. Masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak-anakkita di masa sekarang.

Para peneliti membuktikan, 50% kemampuanbelajar manusia ditentukan dalam empat tahunpertama dan seseorang membentuk 30% yang lain sebelum mencapai usia delapan tahun. Initidak berarti bahwa seseorang menyerap 50% pengetahuan, 50% kebijaksanaan, atau 50% kecerdasan pada ulang tahun yang ke-4. Artinya, pada tahun pertama, seseorangmembentuk jalur belajar utama di dalam otakdan menyerap sejumlah informasi dalam empattahun pertama. Dengan demikian, seluruhpembelajaran berikutnya akan terbentuk daridasar tersebut.

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khasbaik secara fisik, psikis, sosial, dan moral. Inilahmasa paling penting di sepanjang hidupnya, masa pembentukan pondasi dan dasarkepribadian yang akan menentukanpengalamannya.Retreatisme riset sejak usia dini adalahmengaplikasikan ilmu atau pengetahuan yang diterapkan pada penciptaan barang yang diperlukan, dimana teknologi juga bisa disebutaplikasi dari prinsip prinsip keilmuan sehinggamenghasilkan sesuatu yang berarti bagikehidupan manusia.

Membudayakan Riset Sejak UsiaDini

(Lanjutan)

Page 4: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

4Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Prinsip ini dapat dipervasionitasikan dalambentuk penggunaan teknologi yang mampumemengaruhi perkembangan kognitif gunamerangsang anak terus belajar menemukan(how to discover) dalam memanipulasi objekyang dipelajari. Contoh sederhananya adalahdengan melihat, merasakan, mencium, dan mendengar menggunakan perangkat teknologimaupun secara sosioteknologi.Melalui aplikasi inilah ilmu menemukan artisosialnya dan bukan demi kepuasan intelektualilmu semata. Dalam telaah lebih dalam, bukanhanya teknologi yang menggantungkan dirikepada penemuan sains namun perkembangansains mengikuti irama perkembangan teknologi.Menemukan gap

Pendidikan usia dini berfungsimenumbuhkembangkan seluruh potensi anaksecara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar agar siap memasukipendidikan lanjutan. Studi berjudul Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in Indonesia (KeamananPenggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia) menyebut, setidaknya ada30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia yang menjadi pengguna internet dan media digital.

Studi tersebut juga menemukan, dari 80% pengguna internet yang disurvei, terdapatkesenjangan digital yang kuat antara merekayang tinggal di wilayah perkotaan dan lebihsejahtera dengan mereka yang tinggal di daerahperdesaan dan kurang sejahtera. Jikakesenjangan ini tidak diwadahi dengan model pervasionitas riset sejak dini dikhawatirkanakan mendorong generasi belia Indonesia terjebak efek negatif dari pemakaian teknologi.

Berangkat dari fenomena itulah, pembangunandi masa depan harus bisa menciptakan manusiatangguh yang mampu mengatasi perubahan, tanggap terhadap risiko maupun tahanterhadap kejutan kejutan. Pertumbuhanekonomi inklusif yang berkontribusi terhadaplingkungan diharapkan mampu menguatkankembali jiwa gotong royong serta bermanfaatbagi pembangunan ekonomi lokal dan lahirnyabudaya dan perilaku saling memakmurkan.

Membudayakan Riset Sejak UsiaDini

(Lanjutan)

Page 5: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

5Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Kesemua nilai dan norma tersebut harusterintegrasi di dalam suatu wadah soft technology berwujud technopark yang dapatdiaplikasikan pada level pendidikan usia dini. Efek negatif dari sebuah teknologi harus dapatdikurangi atau bahkan dihilangkan dari anakanak sejak dini, dengan pendampingan guru ahli di dalam proses belajar mengajar di level usia dini.

Pengalaman internasional telah menghasilkanbeberapa konsep mekanisme yang efektif untukmeningkatkan inovasi di pasar teknologi tinggimelalui penciptaan zona technopark baik darisisi hard technology maupun pendampingansoft technology-nya.Pengembangan aspek metodologis teknologipendidikan dan technopark di jenjangpendidikan dini harus memajukan peradabanyang positif di tiap jaringan anak berbasiskannilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan, tenagakerja, budaya, komunikasi, produksi, ekonomi, gaya hidup dan lain-lain.

Ke depan, technopark harus fokus pada perbaikan terus-menerus pada proses pendidikan yang menggunakan alat dan

teknologi baru. Penciptaan dan pengembanganjaringan antara proses belajar nyata dapatdikombinasikan dengan sekolah berbasis digital sebagai pusat informasi asimetris yang berdasarkan pada infrastruktur yang telahdisediakan oleh pemerintah maupun darikonsep tradisional yang belum dapattergantikan.

Upaya mencapai efektivitas teknologipendidikan dengan cara memenuhi kebutuhaninformasi dapat terus dilakukan melaluipemanfaatan dan pendampingan di dalamwadah technopark yang berbasis pada teknologikomputer dan internet sehingga memilikisistem perlindungan anak dari informasi yang merusak moral di lingkungan pendidikan.

Penulis adalah Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi BidangRelevansi dan Produktivitas.

Membudayakan Riset Sejak UsiaDini

(Lanjutan)

Page 6: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

Dari rekomendasi PII pada Hari kebangkitanTeknologi Nasional tahun 2016 diusulkan ada 9 (Sembilan) Fokus keberlanjutan kebangkitanpenguasaan Teknologi. Sruktur ke 9 teknologitersebut menggambarkan bahwa semuanya perlusaling memperkuat, saling menarik dan salingmendorong untuk bersama-sama maju.

Kontribusi untuk dunia:1. Pembaruan Teknologi Pasokan Pangan yang berkelanjutan dan sistem mata rantainya untukmengurangi biaya ekonomi mahal yang merugikanprodusen dan konsumen. Efisiensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan2.Penguasaan Teknologi Energi Baru, Terbarukan

dan Pengupayaan Teknologi sesuai Rencana Energy Mix 2025 dalam transformasi menuju keseimbanganbaru Energi yang lebih berkelanjutan. 3.PengembanganTeknologi Pengayaan Material BaruMasa Depan menyongsong makin terbatasnya sumberdaya konvensionil dan makin perlunya mengurangilaju penurunan lingkungan.Integrasi IT dalam Industri dan Layanan4.Modernisasi Teknologi Aset Industri mengadopsi

kecenderungan industri generasi ke 4 dengan internet (IOT-Internet of Things) dan dan efisiensi yang didukung pelatihan SDM.

5. Penerapan Teknologi Maju Transportasi sebagaipasangan percepatan pembangunan infrastruktur yang masif, berupa pembangunan kemandirianproduksi sarana transportasi.6. Perluasan Teknologi Informasi PendukungKehidupan Cerdas untuk membuat kehidupanmasyarakat menjadi lebih terlayani dengan baik danmudah ( Smart Cities).Keselamatan, Kesehatan dan KesejahteraanMasyarakat7.Pemasyarakatan Teknologi Kesehatan & Mitigasi

Bencana guna menopang kesejahteraan masyarakat, kemudahan peralatan layanan kesehatan hinggapelosok terpencil serta keamanan masyarakatmenghindarkan diri dari ancaman bencana alam.8.Menyebarkan Teknologi Pendukung Kreatifitas IKM agar seluruh Industri Kecil Menengah terfasilitasi danterakses serta saling melengkapi dengan proses pemutakhiran teknologi di berbagai perguruan tinggiuntuk meningkatkan daya saingnya. Keutuhan teritori NKRI9.Menjadikan Teknologi Pertahanan dan Keamanan

untuk Penjagaan Negara Maritim dengan dukungananggaran belanja negara sebagai pendorong industrikomponen yang dimaksudkan untuk menjagakeutuhan teritori Indonesia.

6Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

INSINYUR DALAM INOVASI

9 TEKNOLOGI YANG SALING MENDORONG(pemuatan kembali agar dapat diserap)

Rudianto Handojo

Page 7: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

INSINYUR DALAM KEWIRAUSAHAAN

MEMUTAKHIRKAN ARAH KOMPETISI(pemuatan kembali agar dapat diserap)

Rudianto Handojo

Dalam kompetisi dewasa ini, perlu dicermati grafiknilai tambah di bawah ini. Grafik “senyum” inisudah lama mengemuka. Yang ingin digambarkanadalah rendahnya nilai tambah pada proses manufaktur. Makin ke kiri atau ke kanan proses yang dilakukan maka nilai tambah akan meninggi.

Kita pernah mengenal berbagai pemilik merk sepatuglobal atau garment mencari negara tempatproduksi yang berbiaya murah. Mereka tdak melakukan investasi pabrik tapi lebihmencari pihak yang telah memiliki fasilitas pabrik.

Di lain pihak dengan menguasai proses gagasan dandesain serta proses pemasaran dan distribusi, mereka akan lebih leluasa mendapatkan nilaitambah yang sebesar-besarnya.Dengan demikian berbagai negara seperti Vietnam dan Combodia berlomba untuk menjadi tempatproduksi barang-barang tersebut denganmenawarkan biaya yang murah. Dalam situasi inipemilik merk sepatu tetap dapat memindahkankegiatan produksinya ke negara lain yang menawarkan fasilitas lebih menarik.Untuk menyikapinya, langkah yang umumdilakukan adalah melakukan langkah efisiensi danpeningkatan produktivitas agar nilai tambah bisa

lebih tinggi. Tapi kompetisinya hanya sebagaipemilik fasilitas produksi akan makin ketat.

Langkah lain adalah mencoba menguasai proses hulu dan hilirnya. Di hulu dengan menguasai proses desain dan di hilir dengan menguasai proses distribusi.Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (no 4 di dunia) dan ketrampilan seni berbasis tradisisangat memiliki peluang untuk dapat menguasaiproses distribusi dan desain. Kuncinya adalahdengan mempelajari dan menguasai proses produksi yang selama ini telah dilakukan.

Upaya penaikan nilai tambah ini harus dilakukandengan inovasi menggarap proses pengembanganproduk yang sesuai dengan kebutuhan pendudukIndonesia. Bila pasar masyarakat nasional sudahhampir tercukupi dapat dilakukan upaya untukpemenuhan pasar internasional.

Peasan dari grafik ini agar kta tidak terpaku padaproses manufaktur saja tapi mulai kembangkanpenguasan proses sebelum dan sesudahnya, agar kita tidak hanya menjadi negara tempat produksipemilik merk asing saja. Semoga.

7Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Page 8: Membudayakan Riset Sejak Usia Dini - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-98-draft-koreksi.pdf · Retreatisme riset sejak dini merupakan upaya untuk mengisi gap di tiap jenjang

Engineer WeeklyPelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin PemimpinUmum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: AryoAdhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

KAPAS (ribu TON, 2016-2017)

285

296

703

789

891

1530.0

1663.0

3738.0

4900.0

5865.0

10. Burkina Faso

9. Turkmenistan

8. Turki

7. Uzbekistan

6. Australia

5. Brazil

4. Pakistan

3. USA

2. China

1. India

NEGARA PRODUSEN TERBESAR

420

690

700

708

1168.0

1409.0

1455.0

2147.0

5148.0

8000.0

10. Mexico

9. Brazil

8. Indonesia

7. USA

6. Vietnam

5. Bangladesh

4. Turki

3. Pakistan

2. India

1. China

NEGARA KONSUMEN TERBESAR

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2019