memacu pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan yang

336
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2015 MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector

Upload: trinhdieu

Post on 22-Jan-2017

310 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

  • OJK

    OTORITAS JASA KEUANGAN

    Indonesia Financial Services Authority

    Gedung Soemitro Djojohadikusumo

    Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710

    Tel. 62-21 296 00000, Fax. 62-21 385 7917

    www.ojk.go.id

    LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

    2015

    MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF

    Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector

    2015

    LA

    PO

    RA

    N TA

    HU

    NA

    N A

    NN

    UA

    L RE

    PO

    RT

    ME

    MA

    CU

    PE

    RT

    UM

    BU

    HA

    N E

    KO

    NO

    MI M

    EL

    ALU

    I SE

    KT

    OR

    JA

    SA

    KE

    UA

    NG

    AN

    YAN

    G K

    ON

    TR

    IBU

    TIF, S

    TAB

    IL DA

    N IN

    KLU

    SIF

    Acce

    leratin

    g E

    con

    om

    ic Grow

    th th

    rou

    gh

    a Co

    ntribu

    tive,

    Stab

    le an

    d In

    clusive

    Fin

    ancial S

    ervice

    s Se

    ctor

    LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

    2015MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF

    Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector

  • Di tengah pemulihan perekonomian

    global yang berjalan lambat dan

    adanya tekanan pada pasar keuangan

    domestik, OJK tidak hanya berfokus

    menghasilkan kebijakan yang mendorong

    pengembangan sektor jasa keuangan

    namun harus menghasilkan kebijakan

    yang mendukung stabilitas sistem

    keuangan melalui kebijakan yang bersifat

    insentif maupun kebijakan yang bersifat

    relaksasi kepada sektor jasa keuangan.

    Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi

    bagian dari paparan Laporan Tahunan

    OJK 2015 yang mengambil tema Memacu

    Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor

    Jasa Keuangan yang Kontributif, Stabil

    dan Inklusif.

    MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF

    Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector

    Against the unenviable backdrop of a

    sluggish global economy and pressures

    on domestic financial markets, OJK was

    not merely focused on instituting policies

    that stimulated financial services sector

    development but that also supported

    financial system stability through

    incentives and deregulation of the

    financial services sector.

    Those Policies being part of the report on

    the OJK s Annual Report 2015 with the

    theme Accelerating Economic Growth

    through a Contributive, Stable and

    Inclusive Financial Services Sector.

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    1Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

  • Tentang OJK OJK at Glance5

    Tinjauan Industri Sektor Jasa KeuanganOverview of the Financial Services Industry157

    Fokus OJK 2015 OJK Focus in 201563

    Daftar IsiContents

    2 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Kondisi Ekonomi Global dan Makro Ekonomi Indonesia Global Economic Conditions and Macroeconomic Conditions in Indonesia

    158

    Perkembangan Industri Perbankan The Banking Industry

    159

    Perkembangan Industri Pasar Modal The Capital Market Industry

    166

    Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Nonbank Financial Industry

    189

    Perkembangan Industri Jasa Keuangan Syariah Sharia Financial Services Industry

    203

    Optimalisasi SJK dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Optimizing Financial Service Sector to Accelerate National Economic Growth

    66

    Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan sebagai Landasan Pembangunan yang Berkelanjutan Maintaining Financial System Stability as a Foundation of Sustainable Development

    110

    Mewujudkan Kemandirian Finansial Masyarakat serta Mendukung Upaya Peningkatan Pemerataan dalam PembangunanAccomplishing Financial Well-Being and Supporting Equitable Development

    131

    Misi VisiMission Vision

    7

    Logo OJK OJKs Logo

    8

    Nilai-Nilai Strategis Strategic Values

    9

    Struktur Organisasi Organization Structure

    10

    Sambutan Ketua Dewan Komisioner Chairman Foreword

    12

    Kebijakan Strategis 2015 OJK Strategic Policies In 2015

    18

    Kebijakan Strategis dalam Rangka Memperkuat Kapasitas Organisasi Strategic Policies to Strengthen Organization Capacity

    27

    Profil Dewan Komisioner Board of Commissioners

    36

    Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights

    48

  • Tata Kelola dan Manajemen StrategisGovernance and Strategic Management217

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016 Outlook and OJK Strategic Direction 2016265

    Laporan Keuangan OJK 2015OJK 2015 Financial Report273

    3Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Dewan Komisioner Board of Commissioners

    218

    Komite-Komite OJK OJK Committees

    220

    Audit Internal, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas Internal Audit, Risk Management and Quality Assurance

    224

    Manajemen Strategi, Anggaran dan Kinerja Strategic, Budget and Performance Management

    230

    Komunikasi Communication

    236

    Hubungan KelembagaanInstitutional Relationships

    240

    Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Organizational and Human Capital Development

    246

    Insiatif Strategis Strategic Initiatives

    250

    Manajemen Perubahan Change Management

    254

    Sistem Informasi dan Logistik Information Systems and Logistics

    258

    Outlook Ekonomi 2016 Economic Outlook 2016

    266

    Arah Strategis OJK 2016 OJK Strategic Direction in 2016

    266

    Peta Strategis OJK 2016 OJK Strategic Map 2016

    269

  • 4 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20154 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

  • 5Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga

    independen, mempunyai fungsi, tugas dan wewenang

    pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan di

    sektor jasa keuangan. OJK berfungsi menyelenggarakan

    sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

    terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa

    keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan

    pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor

    Perbankan, sektor Pasar Modal dan sektor Perasuransian,

    Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa

    Keuangan lainnya.

    OJK is an independent institution, mandated with

    regulating, supervising, inspecting and investigating the

    financial services sector. OJK functions as host of integrated

    regulation and supervision over all activities in the financial

    services sector. Accordingly, OJK in charge of regulating and

    supervising financial services activity in the banking sector,

    in the capital market and in the insurance industry, as well

    as pension funds, finance companies and other financial

    service institutions.

    Tentang OJKOJK at Glance

    5Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

  • 6 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20156 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

  • 7Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Mewujudkan terselenggaranya

    seluruh kegiatan di dalam sektor

    jasa keuangan secara teratur, adil,

    transparan, dan akuntabel

    Mewujudkan sistem keuangan yang

    tumbuh secara berkelanjutan dan

    stabil

    Melindungi kepentingan konsumen

    dan masyarakat

    To implement all financial services

    sector activities in a regulated,

    fair, transparent and accountable

    manner;

    To safeguard sustainable and stable

    growth of the financial system;

    To protect the interests of consumer

    and public.

    Menjadi lembaga pengawas industri

    jasa keuangan yang terpercaya,

    melindungi kepentingan konsumen

    dan masyarakat, dan mampu

    mewujudkan industri jasa keuangan

    menjadi pilar perekonomian nasional

    yang berdaya saing global serta dapat

    memajukan kesejahteraan umum.

    To become a trusted Regulator of the

    financial services industry, protecting

    the interests of customer and the

    public, while creating the financial

    services industry as a pillar of the

    national economy that is globally

    competitive and promote public

    welfare.

    VisiVision

    MisiMission

  • Logo OJK mengandung filosofi yang mencerminkan:a. Kesederhanaan, yaitu melambangkan kesederhanaan dalam bersikap namun cepat

    dalam bertindak dalam menjalankan fungsi yang diamanatkan kepada OJK.b. Ringan, yaitu melambangkan OJK yang selalu bekerja dengan kerendahan hati, ringan

    tangan, tidak membeda-bedakan dalam menunaikan kewajiban yang diamanatkan kepada OJK.

    c. Garis-garis tegas, melambangkan OJK yang akan selalu bertindak tegas dalam menjalankan kewajibannya.

    d. Warna merah pada logo, melambangkan OJK yang hidup selalu memiliki semangat baru atau semangat yang tidak pernah akan berhenti bekerja hingga tercapai kesempurnaan pelaksanaan tugas yang diamanatkan.

    e. Warna merah pada huruf OJK, melambangkan kesan kokoh dan elegan, menyiratkan bahwa OJK sebagai lembaga yang maju dan bervisi ke masa depan.

    f. Gelombang berwarna merah dan putih, melambangkan OJK yang memiliki sikap dinamis dalam bekerja namun selalu dalam koridor yang diamanatkan.

    Susunan huruf O dan J yang tersambung serta huruf J dan K yang terputus, melambangkan OJK yang selalu menjalankan tugas dengan standar yang sama dalam kondisi apapun, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan fasilitas yang lengkap maupun terbatas.

    OJK logo contains a philosophy that reflects:a. Simplicity, symbolising the simplicity of the attitude yet quickness in executing the

    function mandated to OJK.b. Modesty, representing self-effacement, diligence and inclusiveness in fulfilling

    obligations mandated to OJK.c. Clear lines, signifying that OJK will always act decisively in carrying out its obligations.d. Red color in the logo embodies that OJK exists with new or unwavering spirit to

    achieve perfect implementation of mandated duties.e. Red color of OJK letters provides a solid and elegant impression, implying that OJK is

    a progressive institution with a vision for the future.f. The red and white wave epitomises dynamism within the mandated corridor.

    Connecting the letters O and J while separating the letters J and K symbolises that OJK will always implement its duties pursuant to the same standards under any conditions, individually and jointly, with complete or limited facilities.

    8 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

  • Integrity is the quality of being objective, fair and consistent

    pursuant to the Code of Ethics and organization policy with honour,

    honesty and commitment.

    Professionalism is working with full responsibility based on sound

    competence in order to achieve the best possible performance.

    Synergy is productive collaboration with all stakeholders, internal

    and external.

    Inclusive entails openness and acceptance of diverse

    stakeholders as well as the endeavors undertaken to broaden

    public opportunities and access to the financial industry.

    Visionary is having comprehensive insight, forward looking and the

    ability to think outside of the proverbial box.

    ProfesionalismeIntegritas

    Sinergi

    Inklusif Visioner

    Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai

    dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung

    tinggi kejujuran dan komitmen.

    Profesionalisme adalah bekerja dengan penuh tanggung jawab

    berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

    Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku

    kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan

    berkualitas.

    Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku

    kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat

    terhadap industri keuangan.

    Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat

    kedepan (Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan

    (Out of The Box Thinking).

    Nilai-Nilai StrategisStrategic Values

    9Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

  • 10 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Struktur Organisasi Organization Structure

    ADKBidang 1

    GDSK

    GPOI

    DKST DOSM

    DKS1 DKS3DKS2 DKS4 DKAI

    DHUKDKIN

    ADKBidang 2

    ADKBidang 6

    ADKBidang 7

    Anggota 1Ketua

    Chairman of BoC

    Anggota 5Kepala Eksekutif Pengawas IKNB

    Chief Executive of NBFI Supervision

    Anggota 4Kepala Eksekutif

    Pengawas Pasar ModalChief Executive

    of Capital Market Supervision

    Anggota 3Kepala Eksekutif

    Pengawas PerbankanChief Executive of

    Banking Supervision

    Anggota 2Wakil Ketua/Ketua

    Komite EtikVice Chairman of BoC

    Vice Chairman of BoC/Head of Ethics

    Committee

    Dewan Komisioner Board of Commissioners

    Fungsi Bersama Shared Function

    DSMS

    DPJK

    DLOG

    DKEU

    DPSI

    DKEP

    GPAF

    DPAI

    DRPK

    DPLK

    DLIK

  • 11Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    DKB1 DKB2 DKB3 DKB4 DKM1 DKM2 DKI1 DKI2

    ADKBidang 3

    ADKBidang 4

    ADKBidang 5

    Anggota 9Anggota Dewan

    Komisioner Ex-officiodari Kementerian

    KeuanganEx-Officio from

    Ministry of Finance

    Anggota 8Anggota Dewan

    Komisioner Ex-officiodari Bank IndonesiaEx-Officio from Bank

    Indonesia (Central Bank)

    Anggota 7Anggota Dewan

    Komisioner Bidang Edukasi

    dan Perlindungan Konsumen

    Commissioner in Charge of Education

    and Customer Protection

    Anggota 6Ketua Dewan Audit

    Chairman of the Audit Board

    KomiteDewanAudit

    Board of Audit Committee

    PengawasanSupervision

    DPNP

    DPIP

    DPBS

    DPKP

    DPMK

    DKIP

    DPB1

    DPB2

    DPB3

    KOJK

    KR DPM1

    DPM2

    DPM3

    DPM4

    DPI1

    DPI2

    DPI3

    DPI4

  • 12 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20151212

    Sambutan Ketua Dewan KomisionerChairman Foreword

  • 13Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Dalam rangka optimalisasi peran SJK dalam percepatan

    pertumbuhan ekonomi nasional, OJK menerbitkan serangkaian

    kebijakan strategis yang ditujukan untuk mendorong peran

    SJK dalam pendanaan Sektor Ekonomi Prioritas (industri

    pertanian, perikanan dan infrastruktur), pengembangan produk

    dan layanan SJK serta peningkatan literasi keuangan melalui

    Tabungan SIMPEL, Asuransi Mikro, Kampanye Nasional Literasi

    Keuangan, dan peluncuran Roadmap SJK Syariah. Selain itu,

    beberapa kebijakan juga ditujukan untuk menjaga stabilitas

    sistem keuangan, antara lain pengembangan infrastruktur

    pengawasan terintegrasi, pengembangan pengawasan

    berdasarkan Risk Based Supervisory (RBS), dan penguatan

    protokol manajemen krisis.

    Optimising the role of the financial services sector to accelerate national economic growth,

    OJK issued a series of strategic policies to expand the sectors role in terms of funding Priority

    Economic Sectors (agriculture, fisheries and infrastructure), developing financial products and

    services, boosting financial literacy through products such as basic savings accounts for students

    (SIMPEL), Microinsurance as well as the National Financial Literacy Campaign and launching the

    Sharia Financial Services Sector Roadmap. Furthermore, a number of policies were also intended

    to maintain financial system stability, including integrated supervision infrastructure, risk-based

    supervision and the crisis management protocol.

    Muliaman D. Hadad, Ph.D

  • 14 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

    karena berkat rahmatnya OJK berhasil melalui 2015 dengan

    baik. Sepanjang 2015 ini, telah banyak pengalaman berharga

    yang diperoleh OJK dalam menjalankan fungsi dan tugasnya

    sebagai lembaga pengatur dan pengawas sektor jasa

    keuangan. Di tengah pemulihan perekonomian global yang

    berjalan lambat dan adanya tekanan pada pasar keuangan

    domestik, OJK tidak hanya fokus menghasilkan kebijakan

    yang mendorong pengembangan sektor jasa keuangan,

    namun juga yang mendukung stabilitas sistem keuangan,

    melalui pemberian insentif maupun kebijakan relaksasi bagi

    sektor jasa keuangan. Untuk mendukung hal tersebut, OJK

    menerbitkan lima Paket Kebijakan yang berisi 45 kebijakan

    untuk insentif dan penguatan lembaga jasa keuangan.

    Kehadiran enam Kantor Regional dan 29 Kantor OJK di

    seluruh Indonesia menegaskan kontribusi dan komitmen OJK

    terhadap pembangunan ekonomi daerah.

    Pemulihan perekonomian global berlangsung lambat dan

    tidak merata. Ekonomi di zona Euro dan Jepang mengalami

    pemulihan terbatas sehingga membuat otoritas negara

    maju mengeluarkan berbagai stimulus ekonomi. Di

    Tiongkok, perbaikan kondisi ekonomi masih belum stabil dan

    perlambatan pertumbuhan masih berlanjut. Sementara itu, di

    Amerika Serikat pemulihan ekonomi semakin solid, sehingga

    The Fed memutuskan untuk menaikkan Fed Funds Rate

    pada akhir tahun. Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan

    global, pertumbuhan ekonomi domestik di 2015 tercatat

    sebesar 4,79%, melambat dibandingkan pertumbuhan

    ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,02%. Perlambatan ini

    sejalan dengan perlambatan ekonomi global.

    Pasar keuangan domestik mengalami peningkatan tekanan

    seiring ketidakpastian pada perekonomian dan pasar

    keuangan global. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN),

    meskipun investor nonresiden masih mencatat net buy

    sepanjang 2015, terpantau adanya peningkatan imbal hasil

    (yield) SBN yang signifikan. Sementara itu, nilai tukar USD

    All praise to God Almighty for His bounty and blessings that

    we successfully made it through 2015, Throughout 2015, so

    much invaluable experience has been gained by the OJK in

    executing its function and tasks as financial services sector

    regulator and supervisor. Against the unenviable backdrop

    of a sluggish global economy and pressures on domestic

    financial markets, not merely was OJK focused on instituting

    policies that drove financial services sector development, but

    those that also supported financial system stability through

    incentives and relaxation of policies to the financial services

    sector. Consequently, OJK issued five Policy Packages

    containing 45 policies to strengthen financial services

    institutions. In addition, the presence of six OJK Regional

    Offices and 29 Branch Offices throughout the Indonesian

    archipelago substantiated the contribution and avowed

    commitment of the OJK to local economic development.

    A multispeed global economic recovery persisted in 2015.

    Economies in the euro zone and Japan reported limited

    gains, prompting the corresponding authorities to release a

    range of economic stimuli. In China, inconclusive economic

    momentum was achieved and moderation lingered. The

    US recovery, however, became increasingly solid, thus the

    Federal Reserve voted to hike the Federal Funds Rate (FFR)

    at the end of the year. Congruous with the global economic

    slowdown, the domestic economy recorded growth of 4.79%

    in 2015, down from 5.02% the year earlier.

    The domestic financial markets faced a build-up of pressures

    as uncertainty increased in the global economy and on global

    financial markets. On the tradeable government securities

    (SBN) market, non-resident investors booked a net buy on

    rising yields, which climbed significantly. Meanwhile, the USD

    experienced broad appreciation against the majority of global

    Sambutan Ketua Dewan KomisionerChairman Foreword

  • 15Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    menunjukkan tren menguat terhadap mata uang global,

    termasuk Rupiah. Penguatan nilai tukar USD sejalan dengan

    solidnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan ekspektasi

    normalisasi kebijakan Bank Sentral AS.

    Pada industri perbankan konvensional, pertumbuhuan aset,

    kredit dan DPK cukup baik dimana total aset, kredit dan Dana

    Pihak Ketiga (DPK) selama 2015 masing-masing meningkat

    sebesar 9,53% (yoy), 10,86% (yoy) dan 7,56% (yoy) menjadi

    sebesar Rp5.919 triliun, Rp3.904 triliun dan Rp4.238 triliun.

    Pertumbuhan industri perbankan juga didukung ketahanan

    perbankan Indonesia yang relatif kuat, tercermin dari rasio

    kecukupan modal (CAR) Bank Umum Konvensional (BUK)

    yang meningkat dari tahun sebelumnya dari 19,57% menjadi

    21,39% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 89,42% menjadi

    92,11%. Di sisi lain, Non Performing Loan (NPL) gross naik dari

    2,04% menjadi sebesar 2,39% dan Return On Asset (ROA) turun

    dari 2,85% menjadi sebesar 2,32%. Perkembangan perbankan

    konvensional diikuti dengan perkembangan industri Bank

    Perkreditan Rakyat (BPR) dimana total aset, kredit dan DPK

    BPR mengalami peningkatan sebesar 10,82%, 9,12% dan

    11,89% menjadi Rp101,7 triliun, Rp74,8 triliun dan Rp67,3 triliun.

    Sejalan dengan perkembangan Industri Perbankan, Kinerja

    Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga bergerak positif

    dengan total aset naik 6,6% menjadi Rp1.664,2 triliun. Sektor

    jasa keuangan yang mengalami peningkatan terbesar adalah

    perasuransian, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga

    pembiayaan. Pada Industri Pasar Modal, perlambatan

    pertumbuhan perekonomian global dan keputusan Bank

    Sentral AS menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) serta

    melemahnya harga minyak dunia, cukup mempengaruhi

    kinerja Bursa Efek Indonesia. Pada akhir perdagangan 2015,

    meskipun sudah menunjukkan tren perbaikan, Indeks Harga

    Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 4.593,008

    atau mengalami penurunan sebesar 633.94 poin (12,13%)

    jika dibandingkan posisi 2014. Di sisi lain, Nilai Aktiva Bersih

    (NAB) Reksa Dana menunjukkan peningkatan sebesar 12,63%

    menjadi sebesar Rp271,97 triliun.

    currencies, including the rupiah, on the back of increased

    US economic momentum and expectations of the Federal

    Reserve normalising its policy rate.

    In terms of the conventional banking industry, assets, credit

    and deposits grew impressively by 9.53% (yoy), 10.86% (yoy)

    and 7.56% (yoy) to Rp5,919 trillion, Rp3,904 trillion and Rp4,238

    trillion respectively. Robust banking industry growth was

    further supported by a relatively solid capital base, reflecting

    a bump in the Capital Adequacy Ratio (CAR) of commercial

    banks from 19.57% in 2014 to 21.39% in 2015 and an increase in

    the loan-to-deposit ratio (LDR) from 89.42% to 92.11% over the

    same period. On the other hand, gross non-performing loans

    (NPL) rose from 2.04% to 2.39% and the return on assets (ROA)

    fell from 2.85% to 2.32%. The rural banking industry mirrored

    the performance of the conventional banking industry, with

    total assets, credit and deposits growing 10.82% (yoy), 9.12%

    (yoy) and 11.89% (yoy) respectively to Rp101.7 trillion, Rp74.8

    trillion and Rp67.3 trillion.

    Similar to developments in the banking industry, the nonbank

    financial industry also performed positively, reflecting a

    6.6% increase in total assets to Rp1,664.2 trillion. The most

    notable gains were reported by the insurance industry,

    special financial services institutions and finance companies.

    Regarding the Capital Market, slower global growth along

    with the decision of the Federal Reserve to hike its policy

    rate and the downward oil price trend have quite undermined

    Indonesia Stock Exchange performance. At the close of trade

    in 2015, though showing trends of improvement, the Jakarta

    Composite Index (JCI) closed at 4,593.008, falling 633.94

    points (12.13%) on the position at the end of 2014. In contrast,

    the net asset value (NAV) of investment funds posted gains of

    12.63% to Rp271.97 trillion.

  • 16 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Selama 2015, sektor jasa keuangan syariah mengalami

    pertumbuhan yang baik tercermin dari peningkatan aset

    perbankan dan IKNB Syariah. Aset, pembiayaan dan DPK

    industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan masing-

    masing sebesar 8,78%, 6,86% dan 6,11% menjadi Rp296,26

    triliun, Rp213,00 triliun dan Rp231,18 triliun. Sementara itu, aset

    IKNB Syariah mengalami kenaikan sebesar 5,42% menjadi

    Rp48,78 triliun. Di sisi lain, total NAB Reksa Dana Syariah

    menurun 1,93% menjadi Rp11,01 triliun.

    Dari sisi regulasi, sepanjang tahun 2015, OJK telah menerbitkan

    62 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) untuk mengatur

    sektor jasa keuangan. POJK ini meliputi 15 peraturan di

    sektor perbankan, 30 peraturan di sektor pasar modal, 16

    peraturan di sektor industri keuangan non bank, dan satu

    peraturan tentang penyidikan sektor jasa keuangan. Selain

    melaksanakan tugas pokok dan wewenangnya di bidang

    pengaturan dan pengawasan, OJK fokus mengembangkan

    sektor jasa keuangan melalui optimalisasi SJK dalam

    percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga

    stabilitas sistem keuangan sebagai landasan pembangunan

    yang berkelanjutan, mewujudkan kemandirian finansial

    masyarakat serta mendukung upaya peningkatan pemerataan

    dalam pembangunan.

    Dalam rangka optimalisasi peran SJK dalam percepatan

    pertumbuhan ekonomi nasional, OJK menerbitkan

    serangkaian kebijakan strategis yang ditujukan untuk

    mendorong peran SJK dalam pendanaan Sektor Ekonomi

    Prioritas (industri pertanian, perikanan dan infrastruktur),

    pengembangan produk dan layanan SJK serta peningkatan

    literasi keuangan melalui Tabungan SIMPEL, Asuransi Mikro,

    Kampanye Nasional Literasi Keuangan, dan peluncuran

    Roadmap SJK Syariah. Selain itu, beberapa kebijakan juga

    ditujukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, antara

    lain pengembangan infrastruktur pengawasan terintegrasi,

    pengembangan pengawasan berdasarkan Risk Based

    Supervision (RBS), dan penguatan protokol manajemen krisis.

    Untuk mewujudkan kemandirian finansial masyarakat

    serta mendukung upaya peningkatan pemerataan dalam

    pembangunan, OJK melaksanakan transformasi BPD,

    pendirian Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD),

    The sharia financial services sector achieved solid growth

    throughout 2015, indicated by increases in the total assets

    of sharia banks and the sharia nonbank financial industry.

    Accordingly, total assets, financing and deposits of the Islamic

    banking industry grew by 8.78% (yoy), 6.86% (yoy) and 6.11%

    (yoy) respectively to Rp296.26 trillion, Rp213.00 trillion and

    Rp231.18 trillion. Furthermore, the total assets of the sharia

    nonbank financial industry registered growth of 5.42% (yoy)

    to Rp48.78 trillion. Conversely, the net asset value (NAV) of

    sharia investment funds declined 1.93% to Rp11.01 trillion.

    On the regulation side, throughout 2015, the OJK has

    published 62 regulations (POJK) in 2015 to regulate the

    financial services sector. Of the OJK regulations issued in

    2015, 15 targeted the banking sector, 30 the capital market,

    16 the nonbank financial industry and one regulation was

    issued concerning criminal investigations in the financial

    services sector. In addition to executing the core tasks of

    regulation and supervision, OJK also focused on financial

    services sector development through sector optimisation to

    accelerate national economic growth, maintaining financial

    system stability as a foundation for sustainable development,

    achieving financial independence and supporting efforts to

    ensure balanced and equitable development.

    Optimising the role of the financial services sector to accelerate

    national economic growth, OJK issued a series of strategic

    policies to expand the sectors role in terms of funding Priority

    Economic Sectors (agriculture, fisheries and infrastructure),

    developing financial products and services, boosting financial

    literacy through products such as basic savings accounts for

    students (SIMPEL), Microinsurance as well as the National

    Financial Literacy Campaign and launching the Sharia

    Financial Services Sector Roadmap. Furthermore, a number

    of policies were also intended to maintain financial system

    stability, including integrated supervision infrastructure, risk-

    based supervision and the crisis management protocol.

    In order to accomplishing financial well-being and supporting

    equitable, OJK initiated the Regional Bank Transformation

    Program, established Regional Credit Guarantee Companies

    (PPKD), developed and expanded the role of Microfinance

  • 17Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    pengembangan dan peningkatan peran Lembaga Keuangan

    Mikro (LKM), pengembangan Layanan Keuangan Tanpa

    Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai),

    Optimalisasi Peran Modal Ventura dalam pendanaan Start Up

    Business, dan peluncuran Pusat Edukasi, Layanan Konsumen

    dan Akses Keuangan UMKM.

    Sebagai bentuk pertanggungjawaban OJK kepada

    masyarakat dan sesuai amanat Undang-Undang OJK atas

    seluruh pelaksanaan tugas dan wewenang selama periode

    2015, kami sampaikan Laporan Tahunan OJK 2015. Laporan

    Tahunan ini juga memuat Laporan Keuangan OJK beserta

    hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

    (BPK-RI) terhadap Laporan Keuangan OJK 2015 dengan hasil

    opini pendapat wajar tanpa pengecualian.

    Akhir kata, kami atas nama Dewan Komisioner menyampaikan

    ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh

    pemangku kepentingan yang mendukung pelaksanaan

    tugas dan fungsi OJK selama 2015. Penghargaan yang tulus

    kami sampaikan kepada seluruh jajaran pegawai OJK yang

    bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi tinggi

    dalam mewujudkan visi dan misi OJK. OJK akan berupaya

    memperbaiki kinerjanya, meningkatkan layanan sektor jasa

    keuangan serta perlindungan konsumen dan senantiasa

    meningkatkan kerjasamanya dengan Pemerintah, DPR dan

    Bank Indonesia dalam rangka menuju industri keuangan

    nasional yang kontributif, stabil dan inklusif.

    Demikian pengantar kami, kiranya Laporan Tahunan ini

    memberikan informasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas

    OJK yang dapat digunakan sebagai acuan bagi seluruh

    pemangku kepentingan.

    Jakarta, 27 Juni / June 2016

    Ketua Dewan Komisioner

    Otoritas Jasa Keuangan

    Chairman of the Board of Commissioners

    Financial Services Authority

    Muliaman D. Hadad, Ph.D

    Institutions, implemented Branchless Banking, revitalised

    the Venture Capital Industry to fund Start-Up Businesses

    and opened the Education, Consumer Services and MSME

    Financial Access Centre.

    As a form of public accountability and pursuant to the

    mandate of the OJK Act, we would like to present the Annual

    Report 2015 of OJK, detailing task implementation and the

    range of initiatives undertaken during the past year of 2015.

    This edition of the Annual Report also contains the Audit

    Opinion of the Auditors Report on the 2015 OJK Financial

    Statements, for which the Audit Board of the Republic of

    Indonesia concluded an unqualified opinion.

    In closing, on behalf of the Board of Commissioners, we would

    like to express my deepest gratitude to all stakeholders who

    have supported OJK task implementation in 2015. Sincere

    appreciation is also extended to all OJK employees, who

    have worked tirelessly and with the dedication to realise

    the vision and mission. OJK will constantly strive to improve

    performance, enhance the financial services sector and

    consumer protection as well as continuously strengthen

    coordination with the Government, House of Representatives

    (DPR) and Bank Indonesia to realise a contributive, inclusive

    and stable national financial industry.

    This edition of the Annual Report provides a range of

    information concerning the function and duties of OJK, which

    may be used as a reference by all stakeholders.

  • 18 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    OJK Meluncurkan Buku Literasi Keuangan

    Tingkat SMP

    OJK meluncurkan buku literasi keuangan

    tingkat SMP berjudul Mengenal Otoritas

    Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan.

    Penerbitan buku ini bertujuan agar siswa

    mengenal perencanaan keuangan sejak dini

    serta untuk meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan para siswa mengenai produk

    dan jasa keuangan yang dapat meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat. Peluncuran buku

    ini merupakan implementasi salah satu pilar

    Strategi Nasional Literasi Keuangan yaitu

    menyusun materi literasi keuangan untuk

    setiap jenjang pendidikan formal

    OJK Launched the Financial Literacy Book

    for Junior High Schools

    OJK launched the financial literacy book

    for junior high schools entitled OJK and

    Financial Services Industry. The publication

    aims to introduce junior high school

    students to financial planning at an early

    age and increase their knowledge and skills

    concerning financial products and services

    in order to improve public welfare. The book

    launch is the manifestation of one pillar of

    the National Financial Literacy Strategy,

    namely to prepare financial literacy materials

    for each stage of formal education.

    23 Februari 201523rd February 2015

    OJK Meluncurkan Program Layanan

    Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai)

    Program Laku Pandai ini diharapkan

    mendukung program keuangan inklusif

    sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia

    yang dicanangkan dalam Strategi Nasional

    Keuangan Inklusif (SNKI). Produk yang

    disediakan Laku Pandai antara lain tabungan

    dengan karakteristik Basic Saving Account

    (BSA), kredit atau pembiayaan kepada

    nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya

    seperti asuransi mikro.

    OJK Launched Branchless Banking (Laku

    Pandai)

    The program is expected to support

    financial inclusion in congruence with the

    Governments goals as contained in the

    National Financial Inclusion Strategy. The

    products available through branchless

    banking include a Basic Savings Account

    (BSA), micro loans and financing, as

    well as other financial products such as

    microinsurance.

    26 Maret 201526th March 2015

    OJK Strategic Policies in 2015

    Kebijakan Strategis OJK 2015

    Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 201518

  • 19Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    OJK Bersama Kementerian Kelautan dan

    Perikanan Meluncurkan Program JARING

    Sebagai wujud dukungan OJK terhadap

    program pemerintah untuk memperkuat

    sektor kelautan dan perikanan, OJK bersama

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

    meluncurkan program Jangkau, Sinergi,

    dan Guideline (JARING). Melalui program

    ini, diharapkan kebutuhan terhadap skim

    pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan

    dukungan regulasi dari otoritas terkait serta

    database Kelautan dan Perikanan dapat

    dipenuhi.

    Presiden Joko Widodo bersama OJK

    Meresmikan Program Transformasi BPD

    Presiden Joko Widodo meresmikan

    peluncuran Program Transformasi

    Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang

    merupakan program bersama OJK, Asosiasi

    Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)

    dan Kementerian Dalam Negeri. Program

    Transformasi ini bertujuan menjadikan BPD

    menjadi bank yang berdaya saing, tumbuh

    kuat, dan berperan dalam perekonomian di

    daerahnya.

    OJK with the Ministry of Marine and

    Fisheries Launched the JARING Program

    As a tangible form of OJK support for

    government programs to strengthen the

    maritime and fisheries sector, OJK launched

    the JARING program under the auspices of

    the Ministry of Marine and Fisheries of the

    Republic of Indonesia. Through the program,

    the demand for financing schemes, business

    risk mapping and regulatory support from

    the relevant authorities as well as a maritime

    and fisheries database shall be met.

    The President of the Republic of Indonesia,

    Joko Widodo, and OJK officially inaugurated

    the Regional Bank Transformation Program

    The President of the Republic of Indonesia,

    Joko Widodo, officially launched the

    Regional Bank Transformation Program,

    which is a joint program of OJK, Regional

    Bank Association (ASBANDA) and Ministry of

    Home Affairs. The transformation program

    aims to make regional banks competitive,

    play a strong role in local economies and

    ensure robust growth.

    7 Mei 20157th May 2015

    26 Mei 201526th May 2015

  • 20 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    25 Juni 201525th June 2015

    03 Juli 20153rd July 2015

    OJK Menerbitkan Pedoman Transaksi

    Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa

    Keuangan

    Dalam rangka menjaga Stabilitas Sistem

    Keuangan sebagai Landasan Pembangunan

    yang Berkelanjutan serta memberikan

    pedoman standar Transaksi REPO yang

    mengacu pada praktik yang berlaku secara

    internasional, OJK menerbitkan pedoman

    transaksi repurchase agreement bagi

    lembaga jasa keuangan melalui penerbitan

    POJK Nomor 9/POJK.04/2015. Melalui

    peraturan ini diharapkan terdapat standarisasi

    dalam transaksi Repo melalui penggunaan

    Global Master Repurchase Agreement

    (GMRA) Indonesia sehingga meningkatkan

    perlindungan terhadap pelaku sekaligus

    menjaga stabilitas Pasar Modal.

    OJK Menerbitkan Aturan Relaksasi Uang

    Muka Pembiayan Kendaraan Bermotor

    bagi Perusahaan Pembiayaan

    OJK mendukung pemerintah dalam

    menjaga pertumbuhan ekonomi dengan

    mengeluarkan kebijakan penurunan uang

    muka pembiayaan kendaraan bermotor.

    Kebijakan ini bertujuan meningkatkan

    pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor

    dan mendorong peningkatan pertumbuhan

    ekonomi nasional. Kebijakan tersebut

    ditetapkan melalui dua Surat Edaran yaitu:

    a) Surat Edaran OJK Nomor 19/

    SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang

    Muka (Down Payment) Pembiayaan

    Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan

    Pembiayaan; dan

    b) Surat Edaran OJK Nomor 20/

    SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang

    Muka (Down Payment/Urbun) Pembiayaan

    Kendaraan Bermotor Untuk Pembiayaan

    Syariah;

    Kedua SEDK ini berlaku sejak 30 Juni 2015.

    OJK Released Guidelines for Repurchase

    Agreement Transactions by Financial

    Services Institutions

    In order to maintain financial system stability

    as a foundation of sustainable development

    and provide guidelines for standardised

    REPO Transactions, referring to international

    practices, OJK published Guidelines for

    Repurchase Agreement Transactions by

    Financial Services Institutions through OJK

    Regulation (POJK) No. 9/POJK.04/2015.

    The regulation is expected to standardise

    repo transactions through the Indonesian

    Global Master Repurchase Agreement

    (GMRA), thereby enhancing protection, while

    maintaining Capital Market stability.

    OJK Relaxed the Regulation Concerning the

    Down Payment on Automotive Financing

    for Finance Companies

    OJK supported government efforts to

    maintain economic growth by issuing policy

    to lower the down payment required on

    automotive financing. The policy aims

    to boost automotive sales and increase

    national economic growth. The policy was

    implemented through two Circular Letters

    as follows:

    a) Circular Letter (SEOJK) No. 19/

    SEOJK.05/2015 concerning the Down

    Payment on Automotive Financing for

    Finance Companies; and

    b) Circular Letter (SEOJK) No. 20/

    SEOJK.05/2015 concerning the Down

    Payment on Sharia Automotive Financing;

    Both of which are effective from 30th June

    2015

  • 21Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    OJK Menerbitkan Aturan Transaksi REPO

    OJK menerbitkan aturan terkait pedoman

    transaksi Repurchase Agreement (REPO)

    bagi Lembaga Jasa Keuangan. Peraturan

    ini diterbitkan untuk memberikan pedoman

    standar Transaksi REPO mengacu pada

    praktik yang berlaku secara internasional,

    serta memberikan kepastian hukum bagi

    Lembaga Jasa Keuangan yang melakukan

    Transaksi REPO.

    OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap I

    35 Kebijakan

    Untuk menciptakan stimulus bagi

    pertumbuhan perekonomian nasional, OJK

    menerbitkan kebijakan yang menyesuaikan

    sejumlah peraturan di bidang Perbankan,

    Pasar Modal, dan Industri Keuangan

    Non Bank (IKNB). Kebijakan ini diyakini

    mampu menjaga pertumbuhan kredit

    perbankan, pertumbuhan pasar modal dan

    perkembangan Industri Keuangan Non

    Bank agar bisa mendorong pertumbuhan

    ekonomi tumbuh sesuai target. Sebanyak 35

    regulasi yang dirilis terdiri dari 12 kebijakan

    di sektor Perbankan, 15 kebijakan di sektor

    Pasar Modal, empat kebijakan di sektor

    Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan

    empat kebijakan di bidang Edukasi dan

    Perlindungan Konsumen.

    OJK Released REPO Transaction

    Regulations

    OJK released regulations concerning the

    guidelines for Repurchase Agreement

    (REPO) Transactions by Financial Services

    Institutions. The regulation was issued to

    provide guidelines for standardised REPO

    Transactions, referring to international

    practices as well as provide legal assurance

    for Financial Services Institutions engaged in

    Repo Transactions.

    OJK Released the Phase I Policy Package

    Containing 35 Policies

    To stimulate the national economy,

    OJK issued policy to hone a number of

    regulations for the Banking Sector, Capital

    Market and Nonbank Financial Industry.

    The policy is expected maintain bank credit

    growth, capital market growth and nonbank

    financial industry development in order to

    drive national economic growth towards the

    target. A total of 35 regulations were released,

    consisting of 12 for the banking sector, 15

    for the capital market, four regulations for

    the nonbank financial industry and four

    more concerning consumer protection and

    education.

    09 Juli 20159th July 2015

    24 Juli 201524th July 2015

  • 22 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    21 Agustus 201521st August 2015

    4 September 20154th September 2015

    OJK menerbitkan POJK terkait Ketentuan

    Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus

    Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum,

    Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

    OJK menerbitkan POJK terkait Ketentuan

    Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus

    Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum,

    Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

    Melalui Peraturan ini OJK memberikan

    relaksasi bagi industri perbankan sehingga

    diharapkan dapat menjadi stimulus bagi

    industri perbankan dalam menghadapi

    perlambatan pertumbuhan perekonomian.

    OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap II

    Stimulus Bagi Perusahaan Perasuransian

    dan Dana Pensiun

    OJK mengeluarkan peraturan baru sebagai

    stimulus bagi perusahaan perasuransian

    dan dana pensiun untuk mengurangi

    dampak pelemahan kondisi keuangan

    global. Kebijakan ini mendorong stabilitas

    pasar keuangan nasional dan mendukung

    pertumbuhan perusahaan perasuransian dan

    dana pensiun. Kebijakan stimulus dituangkan

    dalam Surat Edaran OJK yaitu:

    a) Surat Edaran OJK Nomor 24 Tahun

    2015 tentang Penilaian Investasi Surat

    Utang dan Penyesuaian Modal Minimum

    Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi

    dan Perusahaan Reasuransi;

    b) Surat Edaran OJK Nomor 25 Tahun

    2015 tentang Penilaian Investasi Surat

    Berharga Syariah dan Perhitungan Dana

    untuk mengantisipasi Risiko Kegagalan

    Pengelolaan Kekayaan dan/atau

    Kewajiban Perusahaan Asuransi Syariah

    dan Perusahaan Reasuransi Syariah; dan

    c) Surat Edaran OJK Nomor 26 Tahun 2015

    tentang Penilaian Investasi Surat Utang

    Berharga Bagi Dana Pensiun.

    OJK Released a POJK on Prudential

    Regulations to Stimulate the National

    Economy for Commercial Banks, Sharia

    Banks and Sharia Business Units

    OJK released a POJK on Prudential

    Regulations to Stimulate the National

    Economy for Commercial Banks, Sharia

    Banks and Sharia Business Units. Through

    the regulation, OJK relaxed a number of rules

    in the banking industry, which is expected to

    act as a stimulus for the banking industry to

    confront domestic economic moderation.

    OJK Released the Phase II Policy Package

    to Stimulate Insurance Companies and

    Pension Funds

    OJK promulgated new regulations as a

    stimulus for insurance companies and

    pension funds to reduce the impact of

    unconducive global financial conditions.

    The policy underpins national financial

    market stability and supports growth of the

    insurance and pension fund industries. The

    regulations are contained within a number of

    Circular Letters (SEOJK) as follows:

    a) SEOJK No. 24 of 2015 concerning Debt

    Instrument Investment Valuations and

    Adjustment of Risk-Based Minimum

    Capital for Insurance Companies;

    b) SEOJK No. 25 of 2015 on Sharia Securities

    Valuation and Fund Calculation

    to Anticipate Default Risk in the

    Management of Assets and/or Liabilities

    at Sharia Insurance Companies and Sharia

    Reinsurance Companies; and

    c) SEOJK No. 26 of 2015 concerning

    Securities Valuation for Pension Funds.

  • 23Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap III

    - Pembukaan Rekening bagi WNA

    OJK menerbitkan peraturan berbentuk

    Surat Edaran mengenai penyederhanaan

    pembukaan rekening valas oleh perorangan

    yang berkewarganegaraan asing. Melalui

    kebijakan ini diharapkan dana valas para

    warga negara asing masuk kedalam

    sistem perbankan Indonesia sehingga

    meningkatkan suplai valas di Indonesia.

    OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap IV

    6 Kebijakan

    OJK menerbitkan kebijakan untuk

    memberikan stimulus bagi perekonomian

    nasional melalui Paket Kebijakan Tahap IV.

    Paket kebijkan ini terdiri dari enam kebijakan

    stimulus ekonomi di sektor keuangan yaitu:

    a) Relaksasi ketentuan persyaratan kegiatan

    usaha penitipan dan pengelolaan (trust)

    bank

    b) Penyiapan skema asuransi pertanian

    c) Revitalisasi modal ventura

    d) Pembentukan konsorsium pembiayaan

    industri berorientasi ekspor dan ekonomi

    kreatif serta usaha koperasi, mikro, kecil,

    dan menengah

    e) Pemberdayaan Lembaga Pembiayaan

    Ekspor Indonesia

    f) Penegasan implementasi one project

    concept dalam penetapan kualitas kredit

    OJK Released the Phase III Policy Package

    Concerning Non-Resident Bank Accounts

    OJK issued a regulation in the form of a

    Circular Letter to simplify the procedure for

    opening a bank account by non-residents.

    The policy is expected to attract foreign

    exchange into the national banking system,

    thereby boosting foreign exchange supply

    OJK Released the Phase IV Policy Package

    Consisting of Six Policies

    OJK released more stimuli for the national

    economy through the Phase IV Policy

    Package. The package contains six policies

    to stimulate the economy in the financial

    sector as follows:

    a) Relax the requirements for trust bank

    activities;

    b) Prepare an agricultural insurance scheme;

    c) Revitalise venture capital;

    d) Form a financing industry consortium for

    export-oriented companies, the creative

    economy as well as cooperative, micro,

    small and medium enterprises (MSMEs)

    e) Empower export finance companies in

    Indonesia; and

    f) Confirm implementation of the one project

    concept when determining credit quality.

    16 September 201516th September 2015

    8 Oktober 20158th October 2015

  • 24 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    22 Oktober 201522nd October 2015

    27 November 201527th November 2015

    OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap V

    OJK menerbitkan kebijakan untuk

    memberikan stimulus bagi perekonomian

    nasional melalui Paket Kebijakan Tahap V.

    Paket kebijakan tersebut terdiri dari dua

    kebijakan antara lain:

    a) Perekrutan 10 juta agen asuransi dan

    10.000 Sahabat Keuangan Maritim guna

    meningkatkan akses masyarakat kepada

    layanan asuransi mikro dan syariah

    serta memperluas jangkauan layanan

    keuangan pelaku industri kelautan dan

    perikanan.

    b) Penyederhanaan peraturan dan perizinan

    bagi produk-produk perbankan syariah

    dalam rangka mendorong pertumbuhan

    industri keuangan syariah.

    OJK Menerbitkan Buku Mengenal Jasa

    Keuangan Tingkat Sekolah Dasar

    OJK menerbitkan buku Mengenai Jasa

    Keuangan untuk kelas IV dan V SD yang

    dilengkapi dengan alat peraga edukasi

    keuangan Sikapiuangmu. Buku ini

    merupakan materi pengayaan yang

    akan diajarkan kepada siswa untuk

    memperkenalkan konsep-konsep keuangan,

    pengelolaan keuangan dan berbagai produk

    dan jasa keuangan sejak dini.

    OJK Released the Phase V Policy Package

    OJK issued policy to stimulate the national

    economy through the Phase V Policy

    Package, consisting of two policies as

    follows:

    a) Recruit 10 million insurance agents and

    10,000 Maritime Financial Friends to

    expand public access to micro and sharia

    insurance services as well as extend the

    reach of financial services to players in the

    maritime and fisheries industry.

    b) Simplify the regulations and licensing

    for sharia banking products to stimulate

    sharia financial industry growth.

    OJK Published a Book on Financial Services

    for Primary Schools

    OJK published a book on Financial Services

    for Primary School Grades IV and V,

    equipped with learning aids in the form of

    Sikapiuangmu. The book contains learning

    materials that introduce the students from

    an early age to financial concepts, financial

    management as well as various financial

    products and services.

  • 25Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    OJK dan OECD meluncurkan Prinsip Good

    Corporate Governance G20/OECD

    OJK bersama OECD meluncurkan The New

    G20/OECD Principles Of Good Corporate

    Governance (CG) sebagai bentuk partisipasi

    OJK untuk mendukung penerapan prinsip

    GCG G20/OECD.

    Untuk mendukung pelaksanaan tata kelola

    yang baik, OJK menerbitkan POJK Nomor

    21/POJK.04/2015 tentang Tata Kelola

    Perusahaan Terbuka yang mengatur lima

    aspek antara lain:

    a) Hubungan Perusahaan Terbuka dengan

    Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-

    Hak Pemegang Saham;

    b) Fungsi dan Peran Dewan Komisaris;

    c) Fungsi dan Peran Direksi;

    d) Partisipasi Pemangku Kepentingan; dan

    e) Keterbukaan Informasi.

    OJK and OECD Launched the G20/OECD

    Principles of Good Corporate Governance

    In conjunction with the Organization for

    Economic Co-operation and Development

    (OECD), OJK launched the G20/OECD

    Principles of Good Corporate Governance

    as a form of OJK participation to support the

    application of G20/OECD Good Corporate

    Governance principles.

    Underpinning the application of Good

    Corporate Governance, OJK issued

    POJK No. 21/POJK.04/2015 concerning

    Corporate Governance Guidelines for Public

    Companies, which regulates five aspects as

    follows:

    a) The relationship between public

    companies and shareholders to guarantee

    the rights of the shareholders;

    b) The function and role of the Board of

    Commissioners;

    c) The function and role of the Directors;

    d) The participation of Stakeholders; and

    e) The Disclosure of Information.

    3 Desember 20153rd December 2015

  • 26 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    21 Desember 201521st December 2015

    22 Desember 201522nd December 2015

    OJK Mendorong Revitalisasi Industri Modal

    Ventura

    Salah satu fokus OJK di 2015 adalah

    melakukan revitalisasi industri Modal

    Ventura untuk meningkatkan peran dan

    kapasitas perusahaan Modal Ventura dalam

    mendorong lahirnya para wirausaha baru

    baik perusahaan start up, maupun UMKM,

    terutama berbasis inovasi dan teknologi

    baru. Untuk mendukung hal tersebut,

    pada Desember 2015, OJK menerbitkan

    POJK Nomor 35/POJK.05/2015 tentang

    Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal

    Ventura dan POJK Nomor 36/POJK.05/2015

    tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

    Bagi Perusahaan Modal Ventura.

    OJK Meresmikan Pusat Edukasi, Layanan

    Konsumen dan Akses Keuangan UMKM

    dan Peluncuran Mobile Application

    Sikapiuangmu

    OJK meresmikan Pusat Edukasi, Layanan

    Konsumen dan Akses Keuangan UMKM

    (PELAKU) serta meluncurkan Mobile

    Application Sikapiuangmu. Keduanya

    merupakan bagian dari implementasi

    Pilar II Strategi Nasional Literasi Keuangan

    Indonesia untuk memperkuat infrastruktur

    yang mendukung peningkatan literasi dan

    inklusi keuangan.

    OJK Revitalised the Venture Capital

    Industry

    One focus of OJK in 2015 was revitalisation of

    the venture capital industry in order to expand

    the role and capacity of venture capital firms

    in the creation of start-up businesses as well

    as micro, small and medium enterprises

    (MSMEs), primarily through innovation and

    new technology. Consequently, OJK issued

    POJK No. 35/POJK.05/2015 concerning

    the Venture Capital Business and POJK

    No. 36/POJK.05/2015 on Good Corporate

    Governance for Venture Capital Firms in

    December 2015.

    OJK Inaugurated the Centre for Learning,

    Consumer Services and MSME Financial

    Access and Launched the Sikapiuangmu

    Mobile Application.

    OJK inaugurated the Centre for Learning,

    Consumer Services and MSME Financial

    Access (PELAKU) and launched the

    Sikapiuangmu Mobile Application. Both

    represent part of Pillar II implementation of

    the Indonesian National Financial Literacy

    Strategy (SNLKI) to strengthen infrastructure

    that supports increased financial literacy and

    inclusion.

  • 27Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Penandatanganan Kontrak Kinerja dan

    Inisiatif Strategis 2015

    Dalam rangka mendukung pencapaian Peta

    Strategi 2015 dan Destination Statement OJK

    2017, OJK menetapkan Peta Strategi dan IKU

    OJK wide yang diturunkan ke level Satuan

    Kerja. Selain itu juga ditetapkan lima Inisiatif

    Strategis (IS) OJK. Untuk meningkatkan

    komitmen pelaksanaan Kontrak Kinerja IKU

    dan IS, dilakukan penandatanganan Kontrak

    Kinerja IKU dan Project Charter Inisiatif

    Strategis 2015.

    Pedoman Manajemen Kinerja OJK

    Dalam rangka meningkatkan kualitas tata

    kelola pengelolaan manajemen kinerja, OJK

    menerbitkan SEDK nomor 1/SEDK.01/2015

    mengenai Pedoman Manajemen Kinerja

    Otoritas Jasa Keuangan. Pedoman ini

    mengatur tata kelola manajemen kinerja

    antara lain tata kelola perubahan IKU,

    Kesepakatan Kinerja dan mekanismenya,

    Evaluasi Kinerja Organisasi dan penentuan

    Nilai Kinerja Organisasi.

    Signed the Work Contracts and Strategic

    Initiatives for 2015

    Supporting attainment of the 2015 Strategy

    Map and OJK Destination Statement for

    2017, OJK prepared a Strategy Map and

    OJK-Wide Key Performance Indicators (KPI)

    that cascade down to the Work Unit level.

    In addition, five OJK Strategic Initiatives (SI)

    were also stipulated. The Work Contracts,

    KPI and Project Charter of the Strategic

    Initiatives were signed in order to garner

    increased commitment.

    OJK Performance Management Guidelines

    OJK Board of Commissioners issued

    Circular Letter (SEDK) No. 1/SEDK.01/2015

    concerning OJK Performance Management

    Guidelines in order to enhance the quality

    of performance management. The directive

    regulates changes to the Key Performance

    Indicators, Performance Agreements and the

    corresponding mechanisms, Organizational

    Performance Appraisals and setting the

    Organizational Performance Values, amongst

    others.

    29 Januari 201529th January 2015

    18 Februari 201518th February 2015

    Strategic Policies to Strengthen Organization Capacity

    Kebijakan Strategis dalam Rangka Memperkuat Kapasitas Organisasi

    27Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

  • 28 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    5 Maret 20155th March 2015

    5 Maret 20155th March 2015

    Penguatan infrastruktur OJK dalam Tugas

    Penyidikan Tindak Pidana Sektor Jasa

    Keuangan

    Dalam rangka memperkuat kapasitas fungsi

    penyidikan, OJK melantik dua penyidik yang

    berasal dari Polri. Fungsi penyidikan OJK

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari tugas pengaturan dan pengawasan

    industri jasa keuangan, sebagaimana

    diamanatkan oleh UU OJK

    Sistem Pemenuhan Sumber Daya Manusia

    OJK

    Untuk memastikan pemenuhan SDM di OJK

    dapat terpenuhi, baik dari segi kuantitas

    maupun kualitas, OJK menerbitkan PDK

    nomor 6/PDK.02/2015 tentang Sistem

    Pemenuhan Sumber Daya Manusia Otoritas

    Jasa Keuangan. Peraturan ini mengatur sistem

    pemenuhan SDM OJK melalui Pemenuhan

    Internal (Rotasi, Mutasi dan Promosi) dan

    Pemenuhan Eksternal (penerimaan umum

    dan penerimaan khusus).

    Strengthened OJK Infrastructure to

    Investigate Crime in the Financial Services

    Sector

    Strengthening the investigative function,

    the OJK recruited two investigators from

    the National Police. The OJK investigative

    function represents an integral part of

    financial services sector regulation and

    supervision as mandated by the OJK Act.

    The OJK Human Resources System

    OJK Board of Commissioners issued

    regulation (PDK) No. 6/PDK.02/2015

    concerning the OJK Human Resources

    System to ensure the appropriate quality

    and quantity of competent human resources

    are met at OJK. The HR system includes

    internal recruitment (rotation, transfers and

    promotion) as well as external recruitment

    (general recruitment and special recruitment).

  • 29Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Revitalisasi OJK Whistleblowing System

    2015

    OJK mencanangkan 2015 sebagai tahun

    penguatan integritas OJK. Untuk mendukung

    kebijakan tersebut, OJK menerbitkan PDK

    nomor 3/PDK.02/2015 tentang Perubahan

    Atas Peraturan Dewan Komisioner OJK

    Nomor 33/PDK.02/2013 Tentang Sistem

    Pelaporan Pelanggaran di OJK dan peraturan

    pelaksanaannya yaitu SEDK nomor 1/

    SEDK.6/2015 tentang Pengelolaan Sistem

    Pelaporan Pelanggaran di OJK

    Pengembangan Sistem Informasi Audit

    Internal (SIAI) dan Sistem Informasi

    Manajemen Risiko (SIMARIO)

    Untuk membantu mengintegrasikan setiap

    tahapan penugasan audit, OJK melakukan

    pengembangan SIAI melalui penyelarasan

    dengan SIMARIO dalam rangka mendukung

    pelaksanaan audit berbasis risiko. OJK juga

    melakukan pengembangan SIMARIO untuk

    mengakselerasi proses penyusunan risk

    profile OJK maupun risk profile masing-

    masing Satuan Kerja.

    Revitalisation of the OJK Whistleblowing

    System

    OJK declared 2015 as the year to strengthen

    OJK integrity. In support, OJK issued PDK No.

    3/PDK.02/2015 as an amendment to PDK

    No. 33/PDK.02/2013 concerning the OJK

    Whistleblowing System and SEDK No. 1/

    SEDK.06/2015 on Whistleblowing System

    Management at OJK.

    Development of the Internal Audit

    Information System (SIAI) and Risk

    Management Information System

    (SIMARIO)

    To help integrate each stage of the internal

    audit, OJK developed SIAI through alignment

    with SIMARIO to support implementation

    of risk-based audits. OJK also developed

    SIMARIO in order to accelerate the process

    of compiling the OJK risk profile and the risk

    profiles of each work unit.

    31 Maret 201531st March 2015

    22 Juni 201522nd June 2015

  • 30 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    30 Juni 201530th June 2015

    1 Oktober 20151st October 2015

    Integrasi Sistem Aplikasi Keuangan OJK

    (SISKA) dengan aplikasi Bank Mandiri (Host

    to Host)

    Sebagai wujud peningkatan kualitas,

    akuntabilitas dan kelancaran pengelolaan

    keuangan, OJK melakukan integrasi Sistem

    Aplikasi Keuangan OJK (SISKA) dengan

    aplikasi Bank Mandiri (Host to host). Melalui

    integrasi sistem ini membantu OJK dalam

    mempercepat proses rekonsiliasi transaksi

    keuangan yang dilakukan oleh masing-

    masing Satker OJK dengan Bank.

    Penyelarasan Sistem Pengelolaan Kinerja

    Organisasi dengan Sistem Indikator Kinerja

    Individual

    Untuk memperjelas keterkaitan antara

    kinerja organisasi dengan individu, OJK

    mengembangkan sistem pengelolaan

    kinerja dengan mengintegrasikan Aplikasi

    Sistem Pengelolaan Kinerja (SIMPEL) OJK

    dengan Sistem Informasi Sumber Daya

    Manusia (SIMFOSIA). Melalui pengembangan

    ini, proses cascading Sasaran Strategis OJK

    dapat diturunkan dari level Satker sampai

    dengan level pegawai, sehingga kontribusi

    pegawai terhadap pencapaian kinerja dalam

    pencapaian Sasaran Strategis OJK dapat

    dipantau secara online dan real time.

    Integration of the OJK Financial Application

    System (SISKA) with the Bank Mandiri

    Application System (Host to Host)

    As a tangible means to enhance financial

    management quality, accountability

    and continuity, OJK integrated the OJK

    Financial Application System (SISKA) with

    the Bank Mandiri Application System

    (Host to Host). Integration accelerates the

    financial transaction reconciliation process

    undertaken by each OJK work unit with the

    Bank.

    Alignment of the Organizational

    Performance Management System with the

    Individual Performance Indicator System

    OJK developed a performance management

    system by integrating the Performance

    Management Application System (SIMPEL)

    and the Human Resources Information

    System (SIMFOSIA) in order to clarify the

    relationships between organizational

    performance and individual performance.

    Consequently, the OJK Strategic Targets can

    be cascaded down from the work unit level

    to the individual level, hence the contribution

    of each employee to achievement of the OJK

    Strategic Targets can be monitored online

    and in real time.

  • 31Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Pelaksanaan Sertifikasi Pengawas Sektor

    Jasa Keuangan

    Untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam

    melakukan pengawasan terintegrasi OJK

    menyelenggarakan Sertifikasi Pengawas

    Sektor Jasa Keuangan. Dalam pelatihan ini

    peserta mendapatkan pendalaman materi

    mengenai pengawasan di sektor Perbankan,

    Pasar Modal dan IKNB.

    Penguatan Manajemen Gratifikasi OJK

    Untuk mendukung pelaksanaan

    pengendalian gratifikasi di internal pegawai,

    OJK menerbitkan Peraturan Dewan

    Komisioner tentang Pengendalian Gratifikasi

    nomor 2/PDK.06/2015. Peraturan ini

    dimaksudkan untuk memberikan pedoman

    bagi pegawai OJK untuk meningkatkan

    komitmen dalam menjaga integritas pribadi

    maupun institusi.

    Implementation of Certificated Financial

    Services Sector Supervisor

    OJK implemented Certificated Financial

    Services Sector Supervisor in order to

    enhance HR capacity in terms of integrated

    supervision. Attendees of the training

    received in-depth material on supervision

    of the Banking Sector, Capital Market and

    Nonbank Financial Industry.

    Strengthened OJK Gratification

    Management

    OJK issued regulation (PDK) No. 2/

    PDK.06/2015 on Gratification Management in

    order to control internal gratification amongst

    OJK employees. The regulation provides

    guidelines for OJK employees on how to

    maintain personal and institutional integrity.

    29 September 16 Oktober 201529th September 16th October 2015

    15 November 201515th November 2015

  • 32 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    20 November 201520th November 2015

    24 Desember 201524th December 2015

    Penguatan Tata Kelola OJK

    Untuk meningkatkan kualitas penerapan tata

    kelola yang baik, OJK menerbitkan Peraturan

    Dewan Komisioner (PDK) tentang Tata Kelola

    yang Baik di Otoritas Jasa Keuangan nomor

    1/PDK.06/2015. Peraturan ini merupakan

    pedoman bagi seluruh pegawai OJK dalam

    menyelenggarakan tata kelola yang baik di

    lingkungan kerjanya masing-masing. Untuk

    mendukung pelaksanaan PDK tersebut,

    diterbikan peraturan pelaksanaan berupa

    Surat Edaran Dewan Komisioner nomor 3/

    SEDK.06/2015 tentang Sistem Pengendalian

    Internal dan Surat Edaran Dewan Komisioner

    Nomor 2/SEDK.06/2015 tentang Combined

    Assurance.

    Manajemen Pengendalian Kualitas

    Berbasis ISO 9001:2015

    Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang

    baik melalui penegakan assurance dan

    terintegrasi, OJK menstandarkan proses

    pengendalian kualitasnya sesuai dengan

    standar ISO 9001:2015. Kegiatan ini

    diwujudkan dengan melakukan assesment

    pada setiap proses bisnis AIMRPK yang

    dilakukan oleh eksternal auditor (Badan

    Sertifikasi) untuk melihat assessment

    terhadap pemenuhan peryaratan klausul ISO

    9001:2015. Hasil audit ISO menyatakan bahwa

    OJK merupakan salah satu institusi lembaga

    pemerintah pertama yang berhasil mencapai

    standar ISO 9001:2015 di Indonesia.

    Strengthened OJK Governance

    OJK issued regulation (PDK) No. 1/

    PDK.06/2015 on Good Corporate

    Governance at the Financial Services

    Authority (OJK) in order to improve the

    quality of Good Corporate Governance. The

    regulation contains guidelines for all OJK

    employees on Good Corporate Governance

    in their respective work environments.

    Supporting implementation of the regulation,

    the OJK Board of Commissioners also issued

    Circular Letter (SEDK) No. 3/SEDK.06/2015

    on the Internal Control System and SEDK No.

    2/SEDK.06/2015 on Combined Assurance.

    Quality Control Management Based on ISO

    9001:2015

    The Financial Services Authority (OJK)

    standardised quality control pursuant to

    ISO 9001:2015 in order to improve Good

    Corporate Governance through assurance

    and integrated. Consequently, each AIMRPK

    business process was assessed by a certified

    external auditor to ensure compliance to the

    clausal requirements of ISO 9001:2015. The

    ISO audit affirmed that the Financial Services

    Authority (OJK) is one of the government

    organizations in Indonesia to attain ISO

    9001:2015.

  • 33Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report

    Blueprint OJK Institute

    Agar upaya peningkatan kualitas

    SDM dilakukan secara terstruktur dan

    komprehensif, OJK menetapkan Blueprint

    OJK Institute. Penerapan Blueprint dilakukan

    secara bertahap, sebagai berikut:

    a) Tahap I (2015): Penetapan Blueprint dan

    logo OJK Institute; Implementasi awal

    Learning Center dan Assessment Center.

    b) Tahap II (2016): Grand launching OJK

    Institute; implementasi Learning

    Center dan Assessment Center; serta

    Implementasi Research Center.

    c) Tahap III (2017): Implementasi

    Financial Library dan OJK Museum;

    serta pelaksanaan seluruh program,

    pemenuhan organisasi, serta infrastruktur

    di OJK Institute.

    OJK Institute Blueprint

    OJK prepared the OJK Institute Blueprint

    in order to ensure the efforts to raise HR

    quality are undertaken in a structured and

    comprehensive manner. The Blueprint will

    be implemented in stages as follows:

    a) Phase I (2015): Preparation of the OJK

    Institute Blueprint and logo; preliminary

    implementation of the Learning Centre

    and Assessment Centre.

    b) Phase II (2016): Grand Launching of the

    OJK Institute; implementation of the

    Learning Centre and Assessment Centre;

    as well as implementation of the Research

    Centre.

    c) Phase III (2017): Implementation of the

    Financial Library and OJK Museum; as

    well as implementation of all programs,

    organizational aspects and infrastructure

    at the OJK Institute.

    Desember 2015December 2015

  • 34 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Dewan KomisionerBoard of Commissioners

    34

    1. Muliaman D. Hadad, Ph.DAnggota Dewan Komisioner sebagai Ketua Dewan Komisioner Member of the Board of Commissioners as Chairman of the Board of Commissioners

    2. Rahmat Waluyanto, MBA, Ph.DAnggota Dewan Komisioner sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Member of the Board of Commissioners as Vice Chairman of the Board of Commissioners

    3. Nelson Tampubolon, SE, MSMAnggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas PerbankanMember of the Board of Commissioners as Chief Executive of Banking Supervision

    4. Ir. Nurhaida, MBA.Anggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Member of the Board of Commissioners as Chief Executive of Capital Market Supervision

    5. Dr. Firdaus Djaelani, MAAnggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non BankMember of the Board of Commissioners as Chief Executive of Non Bank Financial Industry Supervision

    6. Prof. Dr. Ilya Avianti, S.E., M,Si., Ak.CPAAnggota Dewan Komisioner Merangkap Ketua Dewan AuditMember of the Board of Commissioners as Chairman of the Audit Board

    7. Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, S.H., LLMAnggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan KonsumenMember of the Board of Commissioners in charge of Consumer Education and Protection

    8. Prof. Dr. H. Mardiasmo, MBA, Akt, QIA, CA, CFrAAnggota Dewan Komisioner Ex-Officio Kementerian KeuanganEx-Officio Member of the Board of Commissioners from Ministry of Finance

    9. Mirza Adityaswara, SE, M.App. FinAnggota Dewan Komisioner Ex-Officio Bank IndonesiaEx-Officio Member of the Board of Commissioners from Bank Indonesia

    34 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

  • 35Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Tentang OJK

    OJK at Glance

    Fokus OJK 2015

    OJK Focus in 2015

    Outlook dan Arah Strategis OJK 2016

    Outlook and OJK Strategic Direction 2016

    Tinjauan Industri

    Sektor Jasa Keuangan

    Overview of the Financial Services

    Industry

    Tata Kelola dan Manajemen

    StrategisGovernance and

    Strategic Management

    Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015

    Financial Report1 2

    563 84 79

  • 36 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015

    Muliaman Darmansyah Hadad lahir di Bekasi pada tanggal 3 April 1960 dan mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984. Muliaman D. Hadad memperoleh gelar Master of Public Administration dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1991 dan menyandang gelar Ph.D dalam bidang Business and Economics dari Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 1996.

    Mengawali kariernya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia di Mataram pada tahun 1986, Muliaman D. Hadad pernah menjabat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan pada tahun 2003 dan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan di Bank Indonesia pada tahun 2005. Muliaman D. Hadad kemudian diangkat dan dilantik sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2006, serta diangkat dan dilantik kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2011.

    Pada 18 Juli 2012, Muliaman D. Hadad ditetapkan sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan dilantik pada 20 Juli 2012 oleh Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017.

    Muliaman D. Hadad, Ph.D

    Anggota Dewan Komisioner sebagai Ketua Dewan Komisioner

    Member of the Board of Commissioners as Chairman of the Board of Commissioners

    Profil Dewan KomisionerBoard of Commissioners

    Muliaman Darmansyah Hadad was born in Bekasi on 3rd April 1960 and received his bachelors degree in economics from the Faculty of Economics of the University of Indonesia in 1984. Muliaman D. Hadad received his Master of Public Administration from the John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts, United States in 1991 and his doctorate in Business and Economics from Monash University in Melbourne, Australia in 1996.

    Commencing his career as a member of staff at the Bank Indonesia Office in Mataram in 1986, Muliaman D. Hadad served as Head of the Financial System Stability Bureau in 2003 and Director of Banking Research and Regulation at Bank Indonesia in 2005. Muliaman D. Hadad was subsequently installed and sworn in as Deputy Governor of Bank Indonesia in 2006 and serving a second term in 2011.

    On 18th July 2012, Muliaman D. Hadad was appointed Chairman of the BoC-OJK pursuant to the Presidential Decree No. 67/P of 2012 and inaugurated on 20th July 2012 by the Chief Justice of the Supreme Court for a tenure of 2012-2017.

  • 37Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report

    Rahmat Waluyanto lahir di Lampung, pada tanggal 3 Oktober 1956 dan mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rahmat Waluyanto juga lulusan MBA bidang Corporate Finance dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat dan menyandang gelar Ph.D dalam bidang Accounting and Finance dari University of Birmingham, Inggris.

    Rahmat Waluyanto mengawali karier pada tahun 1985 sebagai staf Direktorat Pembinaan Badan Usaha Milik Negara, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, Departemen Keuangan. Selanjutnya Rahmat Waluyanto pernah menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan pada tahun 2005 dan setahun kemudian diangkat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan hingga Juli 2012. Rahmat Waluyanto pernah mewakili Indonesia di IMF (International Monetary Fund) sebagai Alternate Governor tahun 2008-2012.

    Pada 18 Juli 2012 Rahmat Waluyanto ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan pada 4 September 2012 mengambil sumpahnya di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72/P Tahun 2012, Rahmat Waluyanto diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Ketua Komite Etik OJK merangkap anggota.

    Rahmat Waluyanto, MBA, Ph.D

    Anggota Dewan Komisioner sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner

    Member of the Board of Commissioners as Vice Chairman of the Board of Commissioners

    Rahmat Waluyanto was born in Lampung on October 3rd, 1956 and earned a bachelors degree in accounting from Gadjah Mada University in Yogyakarta. Rahmat Waluyanto also obtained his MBA degree in Corporate Finance from the University of Denver, Colorado, United States and Ph.D degree in accounting and finance from the University of Birmingham, United Kingdom.

    Rahmat Waluyanto started his career in 1985 as a member of staff of the Directorate of State-Owned Enterprises, Directorate General of Monetary Affairs, Ministry of Finance. In 2005, he served as Director of Promissory Notes Management at the Ministry of Finances Directorate General of the Treasury and was promoted a year later as Director General of Debt Management where he served until July 2012. Rahmat Waluyanto once represented Indonesia at the International Monetary Fund, holding the position of Alternate Governor of IMF from 2008 to 2012.

    On 18th July 2012, Rahmat Waluyanto was appointed as a member of the BoC-OJK pursuant to Presidential Decree No. 67/P of 2012 and was sworn in on 4th September 2012 before the Chief Justice of the Supreme Court for his tenure from 2012-2017. In accordance with Presidential Decree No. 72/P of 2012, Rahmat Waluyanto was inducted concurrently as the Vice Chairman of the BoC- OJK and Head of the Committee of Ethics.

  • Nelson Tampubolon dilahirkan di Balige, Sumatra Utara, pada 12 Januari 1954, dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat dan gelar Master of Science in Management (MSM) di Arthur D. Little Management Institute, Boston, Amerika Serikat.

    Nelson Tampubolon mengawali kariernya sebagai Staf Umum Pengawasan Bank di Bank Indonesia pada tahun 1982. Nelson Tampubolon pernah menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia pada tahun 2002, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura pada tahun 2005 dan selanjutnya sebagai Direktur di Direktorat Internasional Bank Indonesia pada 2008.

    Nelson Tampubolon ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 pada 18 Juli 2012, dan mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017.

    Nelson Tampubolon was born in Balige, North Sumatra, on January 12nd 1954, and received a bachelors degree in economics from the Faculty of Economics at Parahyangan University in Bandung, West Java and a Master of Science in Management (MSM) from the Arthur D. Little Management Institute, Boston, United States.

    Nelson Tampubolon began his career as a member of staff at Bank Indonesia Banking Supervision Division during the year of 1982. Nelson Tampubolon served as the Director of Banking Research and Regulation at Bank Indonesia in 2002, the Head of Bank Indonesia Representative Office in Singapore in 2005 and then as Director of International Affairs at Bank Indonesia in 2008.

    On 18th July 2012, Nelson Tampubolon was appointed as a member of Chairman of the BoC-OJK in accordance with the Presidential Decree No. 67/P of 2012 and subsequently sworn in for his tenure of 2012-2017 in front of the Chief Justice of the Supreme Court.

    Nelson Tampubolon, SE, MSM

    Anggota Dewan Komisioner sebagai Kepala