mekanisme operasional & produk pembiayaan perbankan syariah
DESCRIPTION
Mekanisme Operasional & Produk Pembiayaan Perbankan SyariahTRANSCRIPT
PROGRAM EDUKASI PERBANKAN SYARIAH
1
Assalamu’alaikum Wr. Wb,.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
2
AGENDA HARI KE-2
7. Mekanisme Operasional & Produk Dana Jasa Perbankan Syariah
8. Profit Distribusi Bagi Hasil9. Produk Pembiayaan Perbankan Syariah
7. Mekanisme Operasional & Produk Dana Jasa Perbankan Syariah
8. Profit Distribusi Bagi Hasil9. Produk Pembiayaan Perbankan Syariah
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
PRODUK PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAHPRODUK PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH
BAB VII
3menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
RUANG LINGKUP PRODUK PEMBIAYAAN
4
Prinsip Jual Beli Untuk Memiliki Barang
Prinsip Jual Beli Untuk Memiliki Barang
Prinsip SewaUntuk Mendapatkan Jasa
Prinsip SewaUntuk Mendapatkan Jasa
Prinsip Bagi Hasil UntukKerjasama Bisnis/ UsahaPrinsip Bagi Hasil UntukKerjasama Bisnis/ Usaha
PRODUKPENYALURAN
DANA
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
5
LANDASAN PRODUK PEMBIAYAAN (FIQH & OPERASIONAL)
KEBIJAKAN INTERNAL SYARIAHKebijakan Umum Pembiayaan
Sistem dan Prosedur PembiayaanPedoman Produk Pembiayaan
KEBIJAKAN INTERNAL SYARIAHKebijakan Umum Pembiayaan
Sistem dan Prosedur PembiayaanPedoman Produk Pembiayaan
REGULASI•UU Perbankan 21/2008•PBI :- No.9/19/PBI/2007 (Pelaks. Prinsip Syariah)- No.9/9/PBI/2007 (KAP)- No.8/13/PBI/2005 (BMPK)- SE BI 8/19/DPbs(Pedoman Pengawasan DPS)
REGULASI•UU Perbankan 21/2008•PBI :- No.9/19/PBI/2007 (Pelaks. Prinsip Syariah)- No.9/9/PBI/2007 (KAP)- No.8/13/PBI/2005 (BMPK)- SE BI 8/19/DPbs(Pedoman Pengawasan DPS)
PELAPORAN dan AKUNTANSI•Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) 2003•LHBUS, LBBUS
KETENTUAN/ATURAN FIQIH
Fatwa DewanSyariah Nasional
Majelis UlamaIndonesia
PRODUKPEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
6
TRANSAKSI or PEMBIAYAANUU No.21, 2008. Definisi Pembiayaan:Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakandengan itu berupa:
1.transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;2.transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;3.transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’;4.transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
7
JENIS-JENIS AKAD DALAM PEMBIAYAAN (sesuai fatwa DSN, kodifikasi produk : BI 2008)
AKAD PRODUK
JUAL BELI
MURABAHAH -KONSUMER (KPR,KPM,MULTI GUNA)-KOMERSIL (INVESTASI)
SALAM KOMERSIL PERTANIAN
ISTISHNA -KOMERSIL KONSTRUKSI/MANUFACTUR
BAGI HASILMUDHARABAH
MODAL KERJA USAHAMUSYARAKAH
SEWAIJARAH
MULTI JASA (UMROH, PENDIDIKAN, DLL)
PENYEWAAN BARANG TANPA DIAKHIRI KEPEMILIKAN
IMBT PENYEWAAN BARANG DIAKHIRI KEPEMILIKAN
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
8
PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH
Definisi
Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli
Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
9
SKEMA MURABAHAH
1. Negosiasi & Persyaratan
2. Akad Jual Beli
6. Bayar Kewajiban
3. Beli Barang
4. Kirim Barang
5. Terima Barang & Dokumen
BANK NASABAH
PEMASOK
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
10
KETENTUAN MURABAHAH
UANG MUKA(13/DSN-MUI/IX/2000)
1. Boleh meminta uang mukakepada nasabah, besarnya sesuai kesepakatan
2. Bank dapat meminta uang mukapembelian (urbun) kepada nasabah setelah akad murabahah disepakati. Dalam murabahah, uang muka harus dibayar oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok.
3. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran).
4. Jika nasabah membatalkan akad=> nasabah harus memberikan ganti rugi kepada Bankdari uang muka tersebut.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
11
KETENTUAN MURABAHAH
DISCOUNT(16/DSN-MUI/IX/2000
1. Discount dari pemasok / supplierpada prinsipnya adalah milik nasabah / pembeli.
2. Discount diterima sebelum akad: mengurangi harga pokok barang.
3. Discount diterima setelah akad: di bagisesuai kesepakatan (dicantumkan dalam akad).
4. Discount ( potongan tagihan murabahah) dapat diberikan untuk pelunasan awal, pembayaran tepat waktuatau nasabah mengalami penurunan kemampuanpembayaran.
5. Besarnya discount (potongan tagihan murabahah) merupakan kebijakan bank syariah(tidak harus sama dengan margin yang belum diterima).
6. Tidakboleh diperjanjikan di awal.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
12
KETENTUAN MURABAHAH
Hutang Murabahah
(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)
Hutang Murabahah (hutang nasabah)Secara prinsip, penyelesaian hutang tidak ada kaitannya dengan transaksi lain.
Jika nasabah menjual barang :•sebelum masa angsuran berakhir => ia tidak wajib segera melunasi seluruhnya•menyebabkan kerugian => tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal.•tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
13
KETENTUAN MURABAHAH
DENDA(17/DSN-MUI/IX/2000)
1. Denda boleh dikenakan jika nasabah MAMPUtetapi TIDAK MAUmembayar.(Nasabah yang tidak mampu membayar disebabkan force majeur, tidak boleh dikenakan denda).
2. Denda didasarkan pada prinsip ta’zir yaitu bertujuan agar nasabah disiplin.
3. Besarnya DENDA sesuai KESEPAKATAN diawal akad.
4. Jumlah DENDA dalam bentuk NOMINAL.5. Dana DENDA digunakan sebagai DANA SOSIAL.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
14
KETENTUAN MURABAHAH
GANTI RUGI(43/DSN-MUI/VIII/2004)
• Hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena kelalaian melakukansesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian padapihak lain.
• Kerugian yang dapat dikenakan Ta’widh => adalah kerugian riil yang dapatdiperhitungkan dengan jelas.
• Kerugian riil => biaya-biaya riil yang dikeluarkan oleh LKS dalam rangka penagihanhak yang seharusnya dibayarkan.
• Besar ta’widh => sesuai dengan nilai kerugian riil (real/loss) yang pasti dialami (fixedcost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirankan akan terjadi(potensitial loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity loss/al-furshah al-dha-I’ah).
• Hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang menimbulkan utang piutang(dyain), yang pembayarannya dilakukan tidak secara tunai.
• Dalam akad mudharabah dan musyarakah=> hanya boleh dikenakan oleh shahibul maalatau salah satu pihak dalam musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelastetapi tidak dibayarkan.
• Ganti rugi yang diterima=> dapat diakui sebagai hak (pendapatan)bagi hak yangmenerimanya.
• Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata carapembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.
• Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.• Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya
yang timbulakibat proses penyelesaian perkara.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
15
KETENTUAN MURABAHAH
PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH
(47/DSN-MUI/II/2005)
Ketentuan Penyelesaian Piutang Murabahah:LKS ( Bank) boleh melakukan penyelesaian murabahahbagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannyasesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, dengan ketentuan:
1.Obyek murabahah dan atau jaminan lainnya dijual olehnasabah kepada atau melalui LKS(Bank) dengan hargapasaryang disepakati;2.Nasabah melunasi sisa hutangnyakepada LKS(Bank)dari hasil penjualan;• Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka LKS(Bank) mengembalikan sisanya kepada nasabah;• Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah;• Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa hutangnya,maka LKS(Bank) dapat membebaskannya.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
16
KETENTUAN MURABAHAH
PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN
MURABAHAH (48/DSN-MUI/II/2005)
Ketentuan Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah :LKS (Bank) boleh melakukan penjadwalan kembali (rescheduling) tagihan murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah danwaktu yang telah disepakatidengan ketentuan:
1.Tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa.2.Pembebanan biayadalam proses penjadualan kembali adalah biaya riil.3.Perpanjangan masa pembayaranharus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
17
KETENTUAN MURABAHAH
KONVERSI AKAD (49/DSN-MUI/II/2005)
Ketentuan Konversi Akad : LKS (Bank ) boleh melakukan konversi dengan membuat akad (akad baru)bagi nasabah yang tidak bisamenyelesaikan / melunasi pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yangtelahdisepakati, tetapi ia masih prospektif, dengan ketentuan:1.Akad murabahah dihentikandengan cara:•Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS(Bank) dengan harga pasar.•Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKSdari hasil penjualan.2.Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagianmodal dari mudharabah dan musyarakah.3.Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya disepakati antara LKS dan nasabah4.LKS dan nasabah eks-murabahah tersebut dapat membuat akad baru dengan akad IMBT,Mudharabah, Musyarakah sesuai ketentuan yang berlaku.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
18
KETENTUAN MURABAHAH
OBJEK MATERIAL PENGAWASAN MURABAHAH
(BI : 2008)
Pengujian Substantif :1.Memastikan barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.2.Memastikan bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli di tambah margin. Dalam hal nasabah membiayai sebahagian dari harga barang tersebut, maka akan mengurangi tagihan bank kepada nasabah.3.Meneliti apakah akad wakalah telah dibuat oleh bank secaraterpisah dari akad murabahah apabila bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang tersebut dari pihak ke tiga. Akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank yang dibuktikan dengan faktur atau kwitansi jual beli yang dapat dipertanggungjawabkan.4. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah dilakukan setelah adanya permohonan nasabah dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
19
CONTOH PERHITUNGAN MURABAHAH
Bank Syariah melakukan Transaksi jual beli Mobil Avanza dg harga pokok sbb :
Harga Mobil Rp. 120.000.000,-Diskon (sblm akad) 10% Rp. 12.000.000,-(-)
Rp. 108.000.000,-
Beban lain yang dikeluarkan Rp. 2.000.000,-(+)Harga Pokok Barang Rp. 110.000.000,-
•Nasabah memberikan uang muka 20 juta•Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun•Bank Syariah mengharapkan keuntungan setara 10% p.a
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
20
PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH
Harga Mobil = 110,000,000Uang muka Nasabah = 20,000,000Biaya Bank = 90,000,000
Marjin Keuntungan Bank = 27,000,000(90,000,000 x 10% x 3)
Harga Beli Mobil = 110,000,000Marjin Keuntungan Bank = 27,000,000Harga Jual Bank = 137,000,000
Uang Muka Nasabah = 20,000,000Sisa Angsuran = 117,000,000Angsuran per Bulan = 3,250,000
(117,000,000 : 36)
PERHITUNGAN BANK
FASILITAS PEMBIAYAAN MURABAHAH
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
21
PEMBIAYAAN AKAD SALAM
Definisi
adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera sebelum muslam fiih diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu
adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera sebelum muslam fiih diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
22
Skema Transaksi Salam Paralel (Teknis Perbankan)3. Negosiasi & persyaratan 1. Negosiasi & persyaratan
4. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran 100% harga barang
2. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran 100% harga barang
6. Panen 7. Kirim barang & dokumen 8. Kirim barang & dokumen
Bank (Penjual/pembeli)
Pembeli Penjual
5. Melakukan pengadaan barang
(membuat)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
23
SALAM PARALEL(Yang sering terjadi dalam praktek Perbankan)
1. Nasabah (petani) meminta pembiayaan produksi kepada Bank2. Bank membayar barang yang akan diproduksi nasabah dan
dihantarkan pada suatu waktu dimuka3. Bank mencari pembeli barang yang akan diproduksi4. Pembeli membayar barang kepada Bank5. Pada waktu yang diperjanjikan nasabah menghantar barang
kepada pembeli
NASABAHNASABAH BANKBANK SUPPLIERSUPPLIER11 33
2255
44
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
24
APLIKASI dalam PERBANKAN(yang umum terjadi)
• Salam biasanya diaplikasikan pada pembiayaan untuk petani dengan jangka waktu yang relatif pendek,yaitu 2–6 bulan.
• Karena yang dibeli oleh Bank adalah barang (padi,jagung,cabe,dsb) dan tidak berniat untuk menjadikannya inventory, maka dilakukan akad salam kepada pembeli kedua, seperti bulog,pedagang pasar induk dan sebagainya.
Karena itu dalam Perbankan Islam dikenal apa yang disebut dengan Paralel Salam.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
25
TRANSAKSI SALAM
RUKUN1.Penjual (Ba’I)2.Pembeli (Musytari’)3.Obyek/Barang (Mabi’)4.Harga (Tsaman)5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)
SYARAT1.Barang yang dibeli jelas kriterianya, ukuran, jumlah dan sifat-sifatnya2.Penjual & pembeli harus saling ridho3.Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum 4.Pembeli harus membayar 100% harga barang di muka (pada saat akad)5.Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan jadual yg disepakati6.Barang yang dibeli halal7.Dalam Salam paralel, salam 1 (pembeli dgn bank) dan salam 2 (bank dgn nasabah terpisah)8.Umumnya digunakan untuk pemesanan komoditi pertanian yg harus ditanam dulu
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
26
PERBEDAAN JUAL BELI SALAM & IJON
JUAL BELI SALAM IJON
Salam mengukur barang pada ukuran dan timbangannya.
Dalam Ijon barang dibeli tidak menurut ukuran dan timbangannya yang asli
Contoh Salam : Pembeli membeli padi sebanyak satu ton padi dari petani yang diantar pada waktu panen
Contoh Ijon : Pembeli membeli beras yang saat itu masih belum dipanen sebanyak satu hektar dan dihantar pada saat panen. Terdapat spekulasi disini yang akan merugikan salah satu fihak
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
27
ISTISHNA’
Definisi
adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
28
Skema Transaksi Istishna Paralel (Teknis Perbankan)3. Negosiasi & persyaratan 1. Negosiasi & persyaratan
4. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran uang muka*)
2. Akad Jual Beli/pemesanan (pembayaran uang muka*)
6. Barang Jadi 7. Kirim barang & dokumen * 8. Kirim barang
& dokumen *
Bank (Penjual/pembeli)
Pembeli Penjual
5. Melakukan pengadaan barang (membuat)
* : cara pembayaran fleksibel (di muka, bertahap atau diakhir ), cara penghantaran juga fleksibel (bertahap sesuai progress/di akhir seluruhnya)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
29
TRANSAKSI ISTISHNA’RUKUN1.Penjual (Ba’I)2.Pembeli (Musytari’)3.Obyek/Barang (Mabi’)4.Harga (Tsaman)5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)
SYARAT1.Barang yang dibeli jelas kriteria, ukuran, jumlah & sifat-sifatnya2.Penjual & pembeli harus saling ridho3.Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum4.Pembeli dapat membayar harga barang di muka, di akhir atau bertahap sesuai kesepakatan saat akad5.Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan cara, jadual dan tempat yg disepakati6.Barang yang dibeli halal7.Dalam Istishna paralel, istishna 1 (pembeli dgn bank) dan istishna 2 (bank dgn nasabah) terpisah dan independent8.Umumnya digunakan untuk pemesanan barang manufaktur yg dapat dibuat modelnya
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
30
Perbedaan Salam dengan Istishna’
SALAM ISTISHNA’
• Barang terukur dan tertimbang. Hutang pada AlMuslam Ilaih.
• Uang/modal dimuka• AkadMengikat
• Harus diukur & ditimbang. Modelnya dipesan.
• Bisa dimuka, dicicil sampai selesai, atau dibelakang.
• Barang milik pembuat (Shani’).• Akad tidak mengikat.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
31
RISIKO PEMBIAYAAN SALAM & ISTISHNA
$
SALAM
$ $ $ $
Istishna’
Pembayaran tunai di muka
Barang diserahkan di akhir akad
Pembayaran cicilan di awal
Barang diserahkan di akhir akad
Resiko yg timbul 1. Resiko gagal-serah barang (non-deliverable risk) 2. Resiko jatuhnya harga barang (price-drop risk) 1. Resiko gagal-serah barang (non-deliverable risk) 2. Resiko jatuhnya harga barang (price-drop risk)
Solusi
1. Resiko gagal serah dapat diantisipasi bank dengan menetapkan kovenan rasio kolateral berupa jaminan kebendaan 100%, disamping obyek yang dibiayai seluruhnya juga menjadi jaminan.
2. Resiko jatuhnya harga barang diantisipasi dengan menetapkan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak/pesanan yang telah ditentukan harganya (paralel)
1. Resiko gagal serah dapat diantisipasi bank dengan menetapkan kovenan rasio kolateral berupa jaminan kebendaan 100%, disamping obyek yang dibiayai seluruhnya juga menjadi jaminan.
2. Resiko jatuhnya harga barang diantisipasi dengan menetapkan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak/pesanan yang telah ditentukan harganya (paralel)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
32
MUDHARABAH
Definisi
Adalah suatu akad kerja sama kemitraan antara penyedia dana usaha (disebut shahibul maal / rabulmal) dengan Pengelolaan dana / manajemen usaha (disebut sebagai mudharib) untuk memperoleh hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.
Adalah suatu akad kerja sama kemitraan antara penyedia dana usaha (disebut shahibul maal / rabulmal) dengan Pengelolaan dana / manajemen usaha (disebut sebagai mudharib) untuk memperoleh hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama pada awal.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
33
Negosiasi dan Persyaratan(nasabah butuh modal kerja 75 unit mobil)
2
Kontrak Penyewaan Mobil
Akad Mudharabah3
bayar sewa
11
Bank SyariahNasabah PT. XYZ
Menyerahkan modal
44 55
Mengelola
UsahaNisbah
Nasabah88
PendistribusanModal & Keuntungan
Tingkat keuntungan
66
77Nisbah
NasabahPengembalian
Pokok99
Modal
SKEMA AL-MUDHARABAH
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
34
JENIS MUDHARABAH
MUDHARABAH MUTHLAQAH (Unrestricted Investment / Investasi Tidak tertikat / Dana Syirkah Temporer)
shahibul maal memberi kuasa penuh kepada mudharib, untuk menjalankan proyek tanpa larangan/batasanyang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan.
MUDHARABAH MUQAYYADAH (Retricted Investment / Investasi Terikat / IT)
shahibul maal memberikan batasan mengenai dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut diinvestasikan kepada pengusaha / bank (sebagai mudharib) dalam pengelolaan dananya
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
35
PERSYARATAN AL-MUDHARABAHTrust Financing / Trust Investment KETENTUAN MURABAHAH
Pihak yang berakad Pihak yang berakadshahibul maal & mudharib, kedua-duanya harus memiliki kemampuan untuk diwakili dan mewakilkan.
Obyek yang diakadkan adalah modal, kerja & nisbah•Modal yang disetorkan kepada mudharib, harus jelas jumlah dan mata uangnya.•Jangka waktu pengelolaan modal.•Jenis pekerjaan yang di mudharabah-kan.•Proporsi pembagian keuntungan (nisbah).
Akad (sighot) • Harus jelas & disebutkan secara spesifik, dengan siapa berakad.• Antaraijab-qabul harus selaras, baik dalam modal, kerja, &
penentuan nisbah.• Tidak mengandung ketentuan yang bersifat menggantungkan
keabsahan transaksi pada hal / kejadian yang akan datang.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
36
KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
Ketentuan Pembiayaan1.Pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif2.Pemilik dana/LKS membiayai 100%sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib.3.Jangka waktu, tatacara pengembalian dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan4.Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang
MODAL MUDHARABAHModal => sejumlah uang dan/atau asset yg diberikan oleh shahibul maal kpd mudharib untuk tujuan usaha dg syarat:
a.Harus diketahui junmlah dan jenisnyab.Dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika dalam bentuk asset, harus dinilai pada waktu akadc.Tidak berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
37
KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah; dan LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), harus memperhatikan :a.Hak ekslusif mudharib, tanpa campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.b.Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.c.Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam => dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
38
KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
KERUGIAN DALAM MUDHARABAHLKS (shahibul maal)menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.Kriteria pengusaha, prosedur, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN
Keuntungan mudharabah => jumlah kelebihan modal, dengan syarat:a.Harus diperuntukan bagi kedua pihak dan tidak boleh diisyaratkan untuk satu pihakb.dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatanc.Penyedia dana menanggung semua kerugian => dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
39
KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000
Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad
Biaya operasional dibebankan kepada mudharib Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan
kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
40
APLIKASI PERBANKAN-AKAD MUDHARABAHSTRUKTUR FINANCING
• PT. XYZ memerlukan modal kerja dalam rangka memenuhi order kaos olahraga SDN 01 Jakarta. Untuk keperluan tersebut PT. XYZ mengajukan Fasilitas Pembiayaan kepada Bank BCA Syariah dengan total kebutuhan dana Rp.120.000.000,-
• Setelah dilakukan analisa pembiayaan, maka disetujui fasilitas oleh Bank Syariah KARIM kepada PT. XYZ, dengan struktur financing sbb :
STRUKTUR FINANCING•Jenis Akad : Mudharabah•Penggunaan : Modal Kerja Pembuatan Baju Seragam Sepakbola•Plafond : Rp.120.000.000,-•Jangka Waktu : 12 Bulan•Nisbah Bagi Hasil : 20 % bank dan 80 % nasabah•Obyek Bagi Hasil : Revenue Sharing•Pembayaran Bagi Hasil : per 3 bulan•Pengembalian Pokok : Pada akhir bulan ke-12•Jaminan :•Kondisi dan Persyaratan :
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
41
AL-MUSYARAKAH(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)
Definisi
Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebihuntuk suatu usaha tertentu
di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal / expertise
dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan
Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebihuntuk suatu usaha tertentu
di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal / expertise
dengan kesepakatan bahwakeuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
42
SKEMA AL-MUSYARAKAH
BANKBANK NASABAHNASABAH
BAGI HASILSesuai Kesepakatan(nisbah)
Bagi Resiko Sesuai porsi Modal
KEUNTUNGAN
PROYEKPROYEK
Modal & Tenaga /Keahlian
Modal
80 jt 20 jt
10 jt 50%50%
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
43
AL-MUSYARAKAH(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)
RUKUN•Sigot (ucapan), ijab &qabul (penawaran & penerimaan).•Pihak yang berkontrak.•Obyek kesepakatan: modal / dana & kerja.
SYARAT•Tidak ada bentuk khusus dari kontrak.Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau ditulis.Kontrak dicatat dalam tulisan dan disaksikan.•Mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwalian.•Modal harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.Dapat terdiri dari aset perdagangan, hak yang tidak terlihat (mis.lisensi, hak paten, dsb.)•Partisipasi para mitra dalam pekerjaan, adalah sebuah hukum dasar,dan tidak dibolehkan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan tidak ikut sertanya mitra lainnya.Namun porsi melaksanakan pekerjaan tidak perlu harus sama, demikian pula dengan bagian keuntungan yang diterima.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
44
Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)
Modal Musyarakah (obyek Akad)•Modal yang diberikan harus :1.uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.2.dapat terdiri dari asset perdagangan, seperti barang-barang, property, dan sebagainya => harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra.
•Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan atau menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan
•Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
45
Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)
Kerja musyarakah (obyek akad) • Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan syarat. Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan tambahan bagi dirinya
• Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari mitranya. Kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
46
Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)
Keuntungan Musyarakah (obyek akad)
• Keuntungan harus dikuantifikasikan dengan jelas untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau ketika penghentian musyarakah
• Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang ditetapkan bagi seorang mitra
• Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadanya
• Sistem pembagian keuntungan hrs tertuang dg jelas dalam akad
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
47
Ketentuan Pembiayaan Musyarakah(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)
Kerugian • Kerugian harus dibagi antara para mitra secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal
• Biaya Operasional dan Persengketaan• Biaya operasional dibebankan pada modal
bersama.
Al-Musyarakah lazimnya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana nasabah & bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek tersebut selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
48
PERBEDAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
MUDHARABAH(07/DSN-MUI/IV/2000)
MUSYARAKAH(08/DSN-MUI/IV/2000)
1. Trust Financing (pihak pertama / shahibul maal
menyediakan seluruh modal (100%) dan pihak kedua (mudharib) bertindak sbg
pengelola.2. Keuntunganyang diperoleh dibagi secara
proporsionalsesuai nisbah.3. Kerugian akan ditanggung oleh pemilik
modalselama bukan diakibatkan karena kelalaian pengelola usaha (maksimal kerugian yang ditanggung oleh pemilik modal sebesar jumlah pembiayaan yang
diberikan)
1. Joint Financing( pihak pertama dan pihak kedua memiliki kontribusi modal)2. Keuntungan dan kerugian yang timbul
dibagi secara proporsional sesuai akad.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
49
PERBEDAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
MUDHARABAH(07/DSN-MUI/IV/2000)
MUSYARAKAH(08/DSN-MUI/IV/2000)
4. Pemilik modal tidak turut campurdalam pengelolaan usahatetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan .
5. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.
3. Pemilik modal dapat turut campurdalam pengelolaan usaha.
4. Biaya operasional dibebankan kepada modal bersama
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
50
SYARAT & RUKUN AKAD -AKAD PENYALURAN DG SKEMA BAGI HASIL
MUDHARABAH
MUSYARAKAH
RUKUN :1.PEMILIK DANA 100%2.PENGELOLA DANA 0%3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PEMILIK DANA 100%2.PENGELOLA DANA 0%3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PARA PEMODAL2.PENGELOLA DANA3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PARA PEMODAL2.PENGELOLA DANA3.MODAL4.KEGIATAN USAHA5.IJAB QOBUL
SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KERUGIAN BUKAN KARENA KELALAIAN USAHA DI TANGGUNG PEMILIK DANA.
SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KERUGIAN BUKAN KARENA KELALAIAN USAHA DI TANGGUNG PEMILIK DANA.
SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DI BAGI PROPORSIONAL DIANTARA PARA PEMODAL.
SYARAT :1.KEGIATAN USAHA HALAL2.CAKAP HUKUM3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI4.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DI BAGI PROPORSIONAL DIANTARA PARA PEMODAL.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
51
IJARAH
Definisi
Adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir
(penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya.
Adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir
(penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
52
IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK (IMBT)
Definisi
Adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk
mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi
perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa
Adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk
mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi
perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
53
SEWA (IJARAH)
SEWA MURNI/IJARAH
SEWA TIDAK MURNI / IJARAH
MUNTAHIYA BITTAMLIK
SEWA TANPA PERPINDAHANKEPEMILIKAN :
OPERATING LEASE
SEWA DENGAN PERPINDAHAN KEPEMILIKAN BARANG DITANGAN PENYEWA :
FINANCIAL LEASE
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
54
SYARAT & RUKUN AKAD -AKAD PENYALURAN DG SKEMA SEWA
SEWA( IJARAH)
SEWA DIAKHIRI KEPEMILIKAN
( IMBT)
RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL
RUKUN :1.PENYEWA2.YANG MENYEWAKAN3.MANFAAT4.HARGA SEWA5.IJAB QOBUL
SYARAT :1. OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2. MANFAAT DAPAT DI NILAI.3. MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA
SYARAT :1. OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2. MANFAAT DAPAT DI NILAI.3. MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA
SYARAT :1.OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2.MANFAAT DAPAT DI NILAI.3.MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA4.DIAKHIR MASA SEWA, OBJECT DAPAT DIMILIKI DENGAN HIBAH ATAU JUAL BELI.
SYARAT :1.OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN MEMILIKI MANFAAT.2.MANFAAT DAPAT DI NILAI.3.MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA PENYEWA4.DIAKHIR MASA SEWA, OBJECT DAPAT DIMILIKI DENGAN HIBAH ATAU JUAL BELI.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
55
PERBEDAAN MURABAHAH & IMBT
MURABAHAH IJARAH MUNTAHIYYA BI TAMLIK1. Sifat akad jual –beli2. Hak kepemilikan berpindah secara
otomatis ketika akad disepakati3. Barang yang sudah dibeli boleh dijual
atau disewakan kembali4. Cara pembayaran harga jual (kewajiban)
bisa tunai maupun angsuran dan selama masa angsuran tidak boleh ada perubahan harga
5. Tidak ada kewajiban penjual untuk memelihara barang yang sudah dibeli pembeli
1. Sifat akad sewa dengan opsi/janji pemindahan kepemilikan setelah akad ijarah berakhir
2. Hak kepemilikan belum berpindah secara otomatis ketika akad disepakati
3. Barang yang disewa tidak boleh dijual4. Cara pembayaran harga sewa
(kewajiban) bisa tunai maupun angsuran dan selama masa sewa dimungkinkan terjadi perubahan harga sewa sesuai kesepakatan
5. Pemeliharaan asset yang sifatnya materiil menjadi tanggung jawab yang menyewakan
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
56
AKAD FIQIH MUAMALAT
Tabarru’ Tijarah
1. Non profit transaction2. Tujuan transaksi adalah tolong
menolong dan bukan keuntungan komersil
3. Pihak yang berbuat kebaikan boleh meminta kepada counter-partnya untuk menutup sekedar biaya untuk dapatmelakukan akad tabarru
4. Tidak dapat dirubah menjadi akad Tijarah, kecuali ada persetujuan sebelumnya
1. Profit transaction oriented2. Tujuan transaksi adalah mencari
keuntungan yang bersifat komersil3. Akad Tijarah dapat dirubah menjadi
akad Tabarru’ dengan cara pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya
4. Dilihat dari sifat keuntungannya yang diperoleh, akad Tijarah dibagi menjadi dua yaitu : Natural certainty return & natural uncertainty return
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
57
JASA-JASA (yang termasuk akad tabaru’)
Meminjamkan UangMeminjamkan Uang
QARD RAHN HIWALAH
Pinjaman Uang
Tanpa Syarat
Pinjaman Uang+
Jaminan
Pinjaman Uangdimana
tujuannyaAmbil Alih
Piutang Pihak LainJASA
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
58
QARDHQARDH(kodifikasi produk perbankan syariah BI : 2008)
Al Qardh adalah transaksi pinjam meminjamdana tanpa imbalandengan kewajiban pihakpeminjam mengembalikan pokok pinjamansecara sekaligusatau cicilan dalam jangkawaktu tertentu.
RUKUN QARDH • Peminjam ( muqtaridh).• Pemberi pinjaman (muqridh).• Dana (qardh).• Ijab Qabul (sighat).
TUJUAN / MANFAAT QARDH BAGI BANK(kodifikasi perbankan syariahBI : 2008)
1. Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana termasuk dalam rangka pelaksanaan fungsi sosial bank.
2. Peluang bank untuk mendapat kan fee dari jasa lain yang disertai dengan pemberian fasilitas qardh.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
59
QARDHTUJUAN / MANFAAT QARDH BAGI NASABAH(kodifikasi perbankan syariahBI : 2008)
1. Sumber pinjaman yang bersifat non komersial.2. Sumber pembiayaan bagi nasabah yang membutuhkan dana
talangan antara lain terkait dengan garansi dan pengambilalihan kewajiban.
KETENTUAN UMUM QARDH(fatwa DSN nomor 19/DSN-MUI/IV/2001)
1. Al Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepadanasabah (muqtaridh) yang memerlukan.
2. Nasabah al-Qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.
3. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah.4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana
dipandang perlu.5. Nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan(sumbangan)
dengan sukarelakepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad.
6. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidakmampuannya, LKS dapat:
• Memperpanjang jangka waktu pengembalian atau• Menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajibannya.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
60
QARDHSANKSI QARDH(fatwa DSN nomor 19/DSN-MUI/IV/2001)
1. Dalam hal nasabah tidak menunjukan keinginanmengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya,dan bukan karena ketidakmampuannya,LKS dapat menjatuhkan sanksi kepada nasabah.
2. Sanksi yang dijatuhkan => dapat berupa –dan tidakterbatas pada –penjualan barang jaminan.
3. Jika barang jaminan tidak mencukupi, nasabah tetap harus memenuhi kewajibannya secara penuh.
SUMBER DANA QARDH(kodifikasi produk perbankan syariah -2007)
1. Sumber pinjaman qardh yang bersifat pinjaman kebajikan sebagai dana bergulir (sosial) berasal dari ekstern bank yang berasal dari (1) dana hasil infaq,(2)shadaqah, (3) sumber dana non halal, dan (4) dariequitas (modal) bank.
2. Sumber talangan qardh yang bersifatkomersial dapatberasal dari ekstern bank berupa dana pihak ketigamaupunintern bank adalah dari equitas /modal bank.
KETENTUAN PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH(fatwa DSN No.29/DSN-MUI/VI/2002)
1. Dalam pengurusan hajibagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah)dengan menggunakan prinsip Ijarah sesuai dengan Fatwa DSN No.9/DSN-MUI/IV2000.
2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu manalangipembayaran BPIHnasabah dengan menggunakan prinsipal-Qardh sesuai Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IV/2001.
3. Jasa pengurusan hajiyang dilakukan LKS tidak bolehdipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.
4. Besarnya imbalan jasaal Ijarah tidak boleh didasarkanpada jumlah talangan Qardh yang diberikan LKS kepadanasabah.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
61
R A H NRAHN(kodifikasi produk perbankan syariah BI : 2007)
Rahn adalah akad penyerahan barang/ harta(marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank(murtahin) sebagai jaminan sebagian ataukeseluruhan hutang.
RUKUN RAHN 1. Yang menggadaikan(Raahin)2. Penerima gadai(Murtahin)3. Harta yang digadaikan(Marhun)4. Hutang (Marhun bih)5. Ijab Qabul(Sighat).
TUJUAN / MANFAAT RAHN BAGI BANK(kodifikasi perbankan syariahBI : 2007)
Memperoleh loyalitas nasabah nasabah serta keuntungan dari imbalan / fee yang dikenakan kepada nasabah yang menitipkan harta yang dijaminkan kepada bank dan memfasilitasi pengikatan jaminan tambahan dalam pembiayaan.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
62
R A H NKETENTUAN UMUM RAHN(fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002)
1. Murtahin (penerima barang / bank ) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua hutang rahin (yang menyerahkan barang / nasabah) dilunasi.
2. Marhun (barang) dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin (nasabah).Pada prinsipnya, Marhun (barang) tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin (bank) kecuali seizin Rahin (nasabah), dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan manfaatnya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.
3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun (barang) pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin (nasabah), namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin (bank), sedangankan biaya pemeliharaan penyimpanantetap menjadi kewajiban Rahin (nasabah).4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun(barang) tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
63
R A H NPENJUALAN MARHUN (BARANG)(fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002)
Apabila jatuh tempo, Murtahin ( bank) harusmemperingatkan Rahin (nasabah) untuk segeramelunasi hutangnya. Apabila Rahin (nasabah) tetap tidak melunasi hutangnya, maka Marhun(barang) dijual/dieksekusi melalui lelang sesuaisyariah.Hasil penjulan Marhun (barang) digunakan untuk melunasi hutang, biaya pemeliharaan danpenyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan.Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahindan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.
KETENTUANRAHN EMAS(fatwa DSN nomor 26/DSN-MUI/III/2002)
Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).Ongkos dan biaya penyimpanan barang gadai (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin / nasabah).Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.Biaya penyimpanan barang gadai dilakukan berdasarkan akad Ijarah.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
64
HAWALAHPENGERTIAN Hawalah/Hiwalah adalah perjanjian perpindahan
piutang nasabah (pihak pertama) kepada bank (sebagai pihak kedua) dari nasabah lain (pihak ketiga). Pihak pertama meminta bank untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul, baik dari jual beli maupun transaksi lainnya. Setelah piutang tersebut jatuh tempo, pihak ketiga akan membayar kepada bank. Bank akan mendapatkan upah dari pemindahan itu
RUKUN HAWALAH 1. Pihak yang memindahkan piutang (Muhil)2. Pihak yang berhutang (Muhal)3. Pihak yang menerima pindahan piutang
(Muhal’alaih)4. Piutang (Mushal Bih)5. Ijab Qabul (Sighat)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
65
HAWALAHKETENTUAN UMUMHAWALAH(Fatwa DSN No. 12/DSN-MUI/IV/2000)
1. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
2. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
3. Hawalah dilakukan harus dengan persetujuan muhil, muhal, dan muhal alaih.
4. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad secara tegas.
5. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, pihak-pihak yang terlibat hanyalah muhal dan muhal alaih, dan hak penagihan muhal (nasabah) berpindah ke muhal alaih (bank syariah).
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
66
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat