web viewbimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ......

34
PENGARUH PERILAKU RELIGIUS, BIMBINGAN GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP IKLIM PEMBELAJARAN DAN DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 JATISRONO Proposal Usulan Penelitian untuk skripsi S-1 Program Studi pendidikan Matematika Disusun oleh: Suharsih A 410080056 1

Upload: doankhuong

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

PENGARUH PERILAKU RELIGIUS, BIMBINGAN GURU DAN

LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP IKLIM PEMBELAJARAN

DAN DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 JATISRONO

Proposal

Usulan Penelitian untuk skripsi S-1

Program Studi pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Suharsih

A 410080056

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

1

Page 2: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………1

Daftar isi…………………………………………………………………………2

1. Latar belakang………………………………………………………………..…3

2. Identifikasi masalah……………………………………………………...…..…5

3. Pembatasan masalah……………………………………………………..…..…5

4. Rumusan masalah…………………………………………………...……….…6

5. Tujuan penelitian .…………………………………………………………...…6

6. Manfaat penelitian…………………………………………………………...…6

7. Kajian Teori…………………………………………………………………....7

8. Kajian Pustaka…………………………………………………………….…..12

9. Kerangka Berfikir……………………………………………………….…….13

10. Hipotesis…………………………………………………………….………...14

11. Jenis dan desain penelitian……………………………………………………14

12. Waktu dan tempat penelitian…………………………………………….……15

13. Populasi, Sampel, dan Sampling……………………………………….……..16

14. Metode pengumpulan Data…………………………………………………..16

15. Definisi Operasional variable…………………………………………..........17

16. Instrument Penelitian………………………………………………………...18

17. Teknik penyajian Data……………………………………………………….20

18. Teknik analisis Data…………………………………………………………20

Daftar pustaka………………………………………………………………..23

2

Page 3: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran

matematika dalam mengajarkan matematika kepada para siswanya, yang didalamnya

terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim pembelajaran dan pelayanan terhadap

kemampuan , potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat

beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa

dengan siswa.(Suyitno, 2004:2).

Matematika merupakan ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep abstrak

yang tersusun secara hierarkis dan penalaran deduktif yang membutuhkan penalaran

pemahaman secara bertahap dan berurutan. Aspek-aspek pemahaman suatu konsep

termasuk pemahaman rumus dan aplikasinya merupakan hal yang sangat penting dan

harus dimiliki siswa. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika sehingga berdampak rendahnya nilai

siswa itu sendiri. Salah satu faktor penyebabnya adalah iklim pembelajaran yang kurang

menarik dan efektif. Dalam menciptakan iklim pembelajaran , hal yang esensial bagi

guru adalah memahami cara-cara siswa dalam melaksanakan atau mengikuti kegiatan

belajar didalam kelas. Dalam praktek belajar mengajar didalam kelas banyak dijumpai

iklim pembelajaran yang dirasa kurang efektif dan justru membuat siswa merasa jenuh

sehingga dalam penerimaan pelajaranpun siswa tidak dapat maksimal. Dalam hal ini

banyak faktor yang mempengaruhi iklim pembelajaran didalam kelas, faktor-faktor

tesebut bisa berasal dari siswa, dalam sekolah, maupun luar sekolah. Untuk itu perlu di

ketahui apa sajakah yang mempengaruh iklim pembelajaran sehingga nantinya dapat

ditemukan cara yang paling efektif untuk menciptakan iklim pembelajaran yang lebih

baik.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pembudayaan

manusia. Karena itu melalui pendidikan, kepribadian siswa dibentuk dan diarahkan

sehingga dapat mencapai derajat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam hal

ini aspek yang penting dan sangat berpengaruh adalah perilaku religius siswa.

Idealnya pendidikan tidak hanya sebagai transfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan

( transfer of knowledge and skill), tetapi lebih dari itu adalah transfer perilaku.

Diharapkan, perilaku religius siswa mampu membentengi siswa dari berbagai pengaruh

3

Page 4: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

negatif lingkungan sekaligus dapat mengubah cara berfikir siswa dalam kegiatan

studinya, sehingga akan menumbuhkan keseriusan dan kesadaran siswa dalam rangka

belajar di kelas, yang dampaknya dapat langsung dirasakan didalam iklim pembelajaran

itu sendiri. Namun demikian , masyarakat mulai mempertanyakan efektivitas

penyelenggaraan pendidikan sekarang ini, pendidikan agama tak lebih dari sekedar

kognitif dan hafalan saja, dan kurang berorientasi pada perilaku siswa itu sendiri. Namun

demikian, perilaku religius antara siswa satu dengan yang lainnya didalam kelas itu

berbeda-beda. Pengaruh perilaku religius itu tidak hanya berdampak di luar sekolah saja

seperti kekerasan dan keberingasan, ternyata dampaknya dapat dirasakan pada iklim

pembelajaran dikelas, sehingga sangat berpengaruh pada nilai siswa dibidang mata

pelajaran.pada aspek kognitif nilai-nilai ajaran agama diharapkan dapat mendorong siswa

unuk mengembangkan pengetahuan intelektualnya.

Untuk meningkatkan minat belajar dan menciptakan iklim pembelajaran yang

efektif bimbingan guru juga sangat di perlukan, bahkan kemampuan guru memahami dan

membimbing siswa dalam kelas dapat berpengaruh pada persepsi siswa terhadap guru itu

sendiri yang akhirnya akan berdampak pada iklim pembelajaran dikelas, apalagi untuk

guru matematika yang sejauh ini selalu di anggap kurang ramah oleh sebagian besar

siswa. Sudah seharusnya tugas guru bukan semata-mata menyampaikan ilmu, namun

guru harus dapat membuat siswa paham dan mengerti tentang materi pelajaran beserta

aplikasinya. Dalam hal ini, iklim pembelajaran berpengaruh tinggi terhadap tingkat

konsentrasi siswa, terlebih dibidang matematika.

Faktor yang tak kalah penting berpengaruh terhadap iklim pembelajaran adalah

lingkungan keluarga. Kebiasaan yang dimiliki anak sebagian besar terbentuk oleh

pendidikan keluarga, orangtua adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-

anaknya, karena secara kodrat ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Tuhan berupa

naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orangtua kepada anak-

anak mereka, hingga secara moral keduanya merasa memiliki tanggungjawab untuk

memelihara, mengawasi dan melindungi serta membimbing mereka.

Penelitian yang telah dilakukan dikemukakan bahwa anak yang dibesarkan

lingkungan keluarga yang tidak baik maka resiko anak untuk mengalami gangguan

4

Page 5: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

kepribadian menjadi kepribadian anti sosial dan berperilaku menyimpang lebih besar

dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat.

Perilaku yang terbentuk oleh lingkungan keluarga itu akan berdampak langsung pada

iklim pembelajaran anak disekolah. Karena kebiasaan anak dirumah akan dibawa ke

sekolah, sedangkan anak-anak itu berasal dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda.

Anak yang berasal dari lingkungan keluarga yang tidak baik akan banyak menimbulkan

gangguan didalam kelas sehingga akan berakibat buruk pada iklim belajar dan akan

berdampak pada nilai untuk dirinya maupun teman-temannnya, hal itu juga dapat

merubah cara guru menyampaikan materi pelajaran, sehingga pelajaranpun akan

terganggu.

Bertolak dari latar belakang masalah yang diungkapkan diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh perilaku religius, bimbingan

guru, dan lingkungan keluarga terhadap iklim pembelajaran serta dampaknya pada

tingkat pemahan siswa dalam menerima materi pelajaran matematika, melalui nilai

matematika siswa.

2. Identifikasi masalah

Berdasar latar belakang masalah diatas , maka diperoleh masalah yang dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Iklim pembelajaran di kelas kurang menarik.

b. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi iklim pembelajaran didalam kelas.

c. Masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa.

3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas dan demi

keefektifan serta keefisienan penelitian ini, maka masalah yang dikaji dalam

penelitian ini adalah:

a. Iklim pembelajaran adalah situasi didalam kelas pada saat berlangsung

pembelajaran matematika.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim pembelajaran dibatasi oleh perilaku

religius siswa, bimbingan guru, dan lingkungan keluarga.

5

Page 6: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan

diatas maka pokok permasalahan penelitian ini adalah:

a. Apakah terdapat pengaruh perilaku religius siswa, bimbingan guru dan

lingkungan keluarga terhadap iklim pembelajaran?

b. Apakah iklim pembelajaran di kelas merpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika siswa?

5. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan keefektifan iklim

pembelajaran didalam kelas.

Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk mengetahui apakah perilaku

religius, bimbingan guru, dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap iklim

pembelajaran dikelas.

6. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Menciptakan iklim pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

b. Manfaat praktis

1) Bagi siswa: dapat memberikan informasi tentang pentingnya iklim

pembelajaran dalam prestasi belajar matematika siswa.

2) Bagi guru : merupakan masukan dalam memperluas pengetahuan mengenai

faktor yang berpengaruh terhadap iklim pembelajaran dikelas, serta dapat

menciptakan iklim belajar yang menarik.

3) Bagi orangtua siswa: merupakan masukan bagi orangtua untuk lebih

memberikan pendidikan perilaku di rumah sehingga dapat membentuk

kepribadian siswa yang lebih baik, baik di lingkungan keluarga maupun

sekolah.

6

Page 7: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

7. Kajian Teori

a. Prestasi Belajar Matematika

1) Hakekat matematika menurut Sujono (1988:5) adalah cabang ilmu

pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu

matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logic dan

masalah yang berhubungan dengan bilangan.

Menurut Dienes matematika adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu

matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.(Ruseffendi,

1988:160)

2) Konsep belajar menurut Ernest R.Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata,

1984:252), belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan

sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda

dari perubahan yangditimbulkan oleh lainnya.

Sedangkan menurut Moh.Surya(1981:32), belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiridalam interaksinya dengan

lingkungan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktifitas

mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan

perubahan yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

3) Konsep Prestasi menurut Poerwodarminto (2001:70), kata “prestasi” berasal

dari bahasa belanda yaitu “prestatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia

“Prestasi” berarti hasil belajar.

Menurut Sardiman (2001:46), prestasi adalah kemampuan nyata yang

merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhi baik dari

luar maupun dari dalam individu dalam belajar.

Sehingga dapat disimpulkan prestasi adalah hasil yang dicapai individu melalui

usaha yang dialami secara lansung dan merupakan aktifitas kecakapan dalam

situasi tertentu.

7

Page 8: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

4) Hakekat prestasi belajar menurut Withering(2003:155), prestasi belajar

merupakan hasilyang dicapai individu, yang dalami secara langsung yaitu

dalam proses untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang

dikembangkan dalam mata pelajaran.

Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai dalam belajar.

Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama yaitu:

Prestasi belajar sebagai indicator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

Prestasi belajar merupakan lambang kepuasan hasrat ingin tahu.

Prestasi belajar sebagai inovasi dalam penddikan.

Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

Indicator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan

indicator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.

Indicator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar

dapat dijadikan indicator kesuksesan anak didik dimasyarakat.

Prestasi belajar dapat dijadikan indicator terhadap adanya daya serap

(kecerdasan) anak didik. (Zainal Arifin, 1990:20)

Dengan kata lain prestasi belajar yang dimaksud disini adalah prestasi

akademik, yaitu: hasil yang dicapai siswa dalam proses belajar dengan

ditunjukkan dari proses yang dicapainya.

5) Hakekat prestasi belajar Matematika

Berdasarkan konsep-konsep yang diuraikan diatas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar matematika adalah suatu bukti keberhasilan yang

dicapai siswa setelah melalui proses belajar matematika yang menunjukkan

kecakapan siswa dalam menguasai materi pelajaran matematika.

8

Page 9: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

b. Perilaku Religius

1) Hakekat perilaku menurut Gibson Cs.(1996) adalah segala sesuatu yang

dilakukan seseorang seperti berbicara, berjalan, berfikir atau tindakan dari suatu

sikap.

Sedangkan menurut Kurt Levin perilaku individu pada dasarnya merupakan

fungsi dari interaksi antara person/individu yang bersangkutan dengan

lingkungan.

Dari konsep diatas dapat disimpulkan perilaku inividu dapat diartikan sebagai

sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia seperti

berbicara, bertukar pendapat, berjalan dan sebagainya. Setiap individu memiliki

karakteristik yang berbeda sehingga setiap manusia mempunyai keunikan-

keunikan tersendiri oleh sebab tiu antara individu satu dengan yang lain pasti

mempunyai perbedaan-perbedaan.

Ada beberapa alasan mengapa manusia berperilaku berbeda, yaitu;

Manusia memiliki perilaku berbeda karena kemampuannya tidak sama

Manusia memiliki kebutuhan yang berbeda

Oang berfikir tentang masa depan dan membuat pilihan bagaimana bertindak

Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan

pengalaman masa lalu

Seseorang mempunyai reaksi-reaksi tidak senang

Pemahaman dan jiwa religious manusia yang berbeda-beda

2) Konsep Religius berkaitan erat dengan agama.

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia

dalam menguasai dan mengungkap rahasia alam sangat terbatas. Secara

bersamaan muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad

raya ini yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian dari jagad

raya. Dari situ akan muncul perilaku yang beragam sehubungan dengan

kepercayaan, keimanan, dan ketundukanmanusia kepada Yang Maha Kuasa.

9

Page 10: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

3) Hakekat perilaku religius

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku religius adalah

segala sesuatu yang dilakukan seseorang seperti berbicara, berjalan, berfikir atau

tindakan dari suatu sikap yang didasarkan pada seberapa besar ketundukan

individu pada ajaran agamanya.

c. Bimbingan guru

1) Hakekat guru

Guru Menurut sardiman A.M adalah salah satu komponen manusiawi

dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan

sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan.

Secara etimologi pendidik adalah orang yang melakukan bimbingan. Konsep ini

member kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam

pendidikan.

2) Konsep bimbingan

Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa

inggris, sesuai dengan istilahnya maka bimbingan dapat diartikan sebagai suatu

“bantuan”. Konsep ini tidak berarti bahwa setiap bantuan adalah bimbingan.

Stoops dan waguist (1958) mengemukakan bimbingan adalah suatu proses

terus menerus dalam membantuperkembangan individu sampai batas

kemampuannya kearah paling menguntungkan baik bagi dirinya maupun

masyarakat.

Y.Gunansa dan singgih Gunansa menyatakan bimbingan adalah bantuan

yang diberikan kepada seseorang agar mengembangkan potensi-potensi yang

dimiliki didalam dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persoalan sehingga

dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa harus

tergantung kepada orang lain.(1987:12)

Dari kosep tersebut dapa diambil kesimpulan bahwa bimbingan itu

merupakan proses pemberian bantuan atau pertolongan yang bersifat psikologis

dari seseorang kepada orang lain yang membutuhkan bimbingan untuk

memperoleh pengetahuan, menentukan pilihan-pilihan, mengadakan penyesuaian-

10

Page 11: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

penyesuaian serta untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya agar

dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.

3) Hakekat bimbingan guru

Dalam proses belajar mengajar dikelas, guru mempunyai tugas yang

sangat penting karena gurulah yang berhubungan langsung dengan para pelajar.

Menurut Crow and Crow gurulah yang membimbing dan memberi

semangat kepada anak-anak sehingga pengajaran menjadi efektif. Guru harus

selalu mengusakahan siswanya menjadi pelajar yang aktif dengan memberi

stimulasi-stimulasi yang tepat(1978:31)

Elida Priyanto berpendapat bahwa tugas utama dan terpenting yang

menjadi tanggung jawab guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing

proses belajar siswa. Guru yang efektif dalam menjalankan tugasnya adalah guru

yang berhasil menjadikan siswanya termotivasi dalam belajar(1989:1)

d. Lingkungan keluarga

1) Menurut Friedman dalam suprajitno(2004) keluarga adalah kumpulan dua orang

atau lebih yang hidup bersamadengan keterikatan aturan dan emosional, setiap

individu memiliki peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

2) Lingkungan keluarga memiliki peranaan penting dalam mewujudkan kepribadian

anak. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan kepribadian anak.

Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku

kedua orangtua serta lingkungannya.

e. Iklim pembelajaran

1) Hakekat pembelajaran

Gagne dan Briggs dalam Aisyiah melukiskan pembelajaran sebagai upaya

orang yang tujuannya adalah membantu orang belajar(aisyah:2007) secara

terperinci gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai seperangkata acara

peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses

belajar yang sifatnya internal(gredler:1991)

11

Page 12: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

Dari konsep diatas menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada

kegiatan siswa belajar dan berpusat pada kegiatan guru mengajar, oleh karena itu

pada hekekatnya pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang

dengan tujuan untuk menciptakan Susana lingkungan, memungkinkan

seseoran(pelajar) melaksankan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut

berpusat pada guru pengajar matematika. Pembelajaran matematika harus

memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari untuk pengalaman

tentang matematika.

Iklim yang kondusif dalam pembelajaran:

Kedisiplinan peserta didik yang ditandai dengan keteraturan dalam kehadiran

pada setiap kegiatan pembelajaran

Pembinaan hubungan antara peserta didik dan antara peserta didik dengan

pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrab, terarah,

saling menghargai, saling membantu, dan saling belajar

Kegiatan pembelajaran adalah pada peranan peserta didik yang lebih aktif

melakukan kegiatan pembelajaran, bukan pendidik yang lebih utama dalam

kegiatan pembelajaran.

Interaksi kegiatan pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik dilakukan

melalui hubungan horizontal, hubungan ini menggambarkan corak komunikasi

yang sejajar.

8. Kajian Pustaka

a. Hasil penelitian dari Lasinah (2004), menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan

prestasi belajar yang dipengaruhi oleh kemampuan verbal dan bimbingan

orangtua.

b. Hasil penelitian dari Tutik Jaryanti (2004), menyimpulkan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara sikap siswa pada bidang studi matematika terhadap hasil

belajar matematika.

Dari hasil-hasil penelitian diatas, menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya.Perbedaan penelitian

12

Page 13: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

yang ada dengan penelitian yang dilakukan terdapat pada variabel-variabel

penelitiannya.

9. Kerangka Berfikir

Prestasi belajar matematika siswa di pengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pada

penelitian ini penulis membatasi faktor-faktornya yaitu meliputi perilaku religious

siswa, bimbingan guru dan lingkungan keluarga. Faktor-faktor tersebut dapat

berpengaruh langsung pada iklim pembelajaran di kelas sehingga menyebabkan

lancar atau tidaknya pembelajaran itu dapat dilaksanakan. Hal itu dikarenakan Iklim

kelas berkolerasi positif dengan pengaruh tingkah laku dan prestasi belajar

matematika siswa sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa.

Iklim pembelajaran selain di pengaruhi oleh berbagai fasilitas yang tersedia di

dalam kelas juga di pengaruhi oleh karakter individu siswa khususnya pada perilaku

religius siswa, karena dengan hal itu akan tumbuh rasa taat, disiplin dan sikap

menghargai pada sesama terutama pada guru saat berlangsungnya pembelajaran.

Dalam hal ini bimbingan guru sangat diperlukan siswa, begitu pula dengan

lingkungan keluarga yang membentuk jiwa psikologi peserta didik. Dengan teladan

baik itu dari guru maupun oang tua di rumah siswa dapat mengatur tingkahlaku

mereka dengan cara membawa kebiasaan baik dari keluarga.

Siswa yang yang merasa nyaman dengan iklim belajar dikelas , akan merasa

senang dan bersungguh-sungguh dalam belajar khususnya matematika meskipun

pelajaran matematika itu sulit. Dengan adanya minat belajar matematika, siswa akan

cenderung memberikan perhatian yang khusus pada pelajaran matematika sehingga

akan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

Dari pemikiran tersebut dapat digambarkan pola pemikiran dalam penelitian ini

sebagai berikut :

13

Page 14: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

10. Hipotesis

a. Ada pengaruh perilaku religious siswa, bimbingan guru, dan lingkungan keluarga

terhadap prestasi belajar matematika siswa secara tidak langsung, yaitu melalui

iklim pembelajaran di kelas.

b. Adanya pengaruh secara langsung perilaku religious siswa, bimbingan guru, dan

lingkungan keluarga terhadap iklim pembelajaran.

c. Ada pengaruh yang signifikan iklim belajar terhadap prestasi belajar matematika

siswa.

11. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang penulis ambil adalah penelitian kuantitatif, karena

penelitian ini berkaitan erat dengan teknik survai social, termasuk wawancara

terstruktur dan kuesioner yang tersusun, eksperimen, observasi terstruktur, analisis isi

dan masih banyak lagi.

14

Perilaku religius siswa

Bimbingan guru

Lingkungan keluarga

Iklim pembelajaran

Prestasi belajar matematika

Page 15: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

Kerja peneliti bukan hanya memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

meliputi:

a. Menerangkan hubungan.

b. Menguji hipotesis-hipotesis.

c. Membuat prediksi, mendapatkan makna, dan implikasi dari suatu masalah yang

dipecahkan.

d. Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule

Questionair/interview guide.

12. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Berdasarkan observasi lingkungan penelitian, maka sekolah yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 4 Jatisrono yang berlokasi di Jl.

Mojoroto-Krandegan KM 1, Jatisrono, Wonogiri kelasVIII semester Genap

tahun ajaran 2010/2011.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan

November 2011. Adapun tahap-tahap penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahap persiapan : Minggu ke II bulan Juni 2011 sampai minggu ke IV Juli

2011.

Tahap pelaksanaan : Minggu ke I bulan Agustus 2011 sampai Minggu ke I

September 2011.

Tahap analisis data : Minggu ke II bulan September 2011 sampai minggu ke II

Oktober 2011.

Tahap Pelaporan : Minggu ke III bulan Oktober 2011 sampai minggu ke III

bulan November 2011.

15

Page 16: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

13. Populasi, Sampel, dan sampling.

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang ingi di teliti, berhingga

ataupun tidak berhingga ( Budiyono, 2009:119). Menurut Sugiyono (2008:215)

mengartikan populasi sebagai wilayah generalisai yang terdiri dari obyek atau

subyek yang ditetaokan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarikkesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Jatisrono.

b. Sampel

Menurut Arikunto ( 2002: 131) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Jadi dalam penelitian ini tidak dilakukan terhadap semmua

anggota populasi, akan tetapi cukup dilakukan terhadap sampel yang diambil

dari populasi penelitian.

Dalam penelitian ini,yang di gunakan adalah 40 siswa yang dijadikan satu

kelas. Penelitian ini didasakan pada ciri-ciri yang sama yang dimiliki populasi

yaitu:

1) Siswa yang menjadi obyek penelitian duduk pada kelasa parallel yang

sama.

2) Siswa diampu guru yang sama.

c. Sampling

Sampling adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengambil sampel

( Arikunto, 2002:109). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, digunakan teknik sampling. Dari 5 kelasa akan diambil 1 kelas

sebagai sampel.

14. Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah:

a. Metode angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentangpribadinya, atau

hal-hal lain yang ia ketahui(arikunto,2002:128)

16

Page 17: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

Dalam penelitian ini bentuk angket yang akan digunakan yaitu angket

langsung tertutup, artinya angket tersebut diisi langsung oleh sunyek penelitian.

Tertutup artinya alternatf jawaban sudah ada dan subyek diminta untuk memilih

satu alternatif saja.

b. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku atau arsip-arsip

yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki.

15. Definisi Operasional variabel

Variable Penelitian merupakan hal yang penting karena adanya variable

dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan.Variabel adalah obyek

penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian.

a. Variabel bebas

1) Perilaku religius siswa

Definisi operasional: Perilaku religius adalah segala sesuatu yang

dilakukan seseorang seperti berbicara, berjalan, berfikir atau tindakan

dari suatu sikap yang didasarkan pada seberapa besar ketundukan

individu pada ajaran agamanya.

Indicator : perilaku religious siswa yang berbeda-beda antara siswa satu

dengan yang lainnya.

lambang: X1

2) Bimbingan guru

Definisi operasional: tugas utama dan terpenting yang terpenting bagi

guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing proses belajar

siswa.

Indicator: besarnya bimbingan yang dapat guru berikan kepada siswa.

Lambang: X2

3) Lingkungan keluarga

17

Page 18: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

Definisi operasional: kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersamadengan keterikatan aturan dan emosional, setiap individu

memiliki peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

Indicator: peranan orangtua dalam membentuk perilaku siswa.

Lambang: X3

b. Variable terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar matematika.

Prestasi belajar matematika adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai siswa

setelah melalui proses belajar matematika yang mennunjukkan kecakapan siswa

dalam menguasai materi pelajaran matematika. Dalam penelitian ini variable

terikat dinyatakan dengan lambing Y.

16. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian kuantitatif ini

adalah angket, alasan yang digunakan adalah untuk memperoleh informasi secara

langsung dari subyek yang bersangkutan dan untuk memberi batasan kepada subyek

dalam menjawabnya.

a. Penyusunan instrument

Langkah-langkah penyusunan instrument:

1) Menyusun kisi-kisi angket, pembuatan instrument angket perilaku religious

siswa, bimbingan guru, dan lingkungan keluarga.

2) Menjabarkan variable kedalam indicator-indikator.

3) Menjabarkan indicator kedalam item-item pertanyaan.

b. Tahap Uji Coba

Instrument yang telah disusun di uji cobakan terlebih dahulu untuk melihat

apakah instrument yang telah disusun itu memenuhi syarat instrument yang baik,

yaitu: validitas dan Reliabilitas

1) Validitas

Uji validitas tes

18

Page 19: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan (Arikunto, 2002:14). Untuk mengetahui validitas soal test

digunakan rumus korelasi product Moment yaitu:

Γ xy=N∑ XY−(∑ x) (∑ Y )

√ {(N ∑ X2 )−(∑ X2 )} {( N∑ Y 2) (∑Y )2}

Keterangan:

Γ xy = Koefisien korelasi suatu butir (item)

N = Jumlah obyek/siswa

X = skor rata-rata dari x

Y = Skor rata-rata dari y

Keputusan uji

Γ xy ≥ Γ tabel item pernyataan tersebut valid

Γ xy < Γ tabel item pernyataan tersebut tidak valid

(Arikunto,2002:146)

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument

sudah cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,2002:154).

Pada penelitian ini uji reliailitas digunakan rumus Kuder Richadson

(kr-20)

Γ11=[ nn−1 ] [ S2−∑ pq

S2 ]Dengan:

Γ11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

n = banyaknya item

S = standar deviasai dari tes.

19

Page 20: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

(Arikunto,2002:163)

17. Teknik Penyajian Data

Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan penyajian data dalam bentuk tabel.

18. Teknik Analisis Data

Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan

uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Salah satu syarat agar teknik analisis variansi dapat diterapkan adalah dengan

terpenuhinya sifat normalitas. Untuk menguji apakah syarat tersebut terpenuhi

pada penelitian ini, maka digunakan metode Liliefors untuk menguji

normalitasnya. Metode ini menunjukkan apakah sampel dalam penelitian ini

berasal dari populasi normal atau tidak.

Prosedur uji normalitas menggunakan metode Liliefors adalah sebagai

berikut:

1) H0 = sampel berasal dari populasi normal.

H1 = sampel tidak berasal dari opulasi normal.

2) Statistik uji

L = maks│F(Z1)─S(Z1)│

Dimana:

F(Z1) = P (Z ≤ Z1) dengan Z ~ N (0,1)

S(Z1) = proporsi cacah Z ≤ Z1, terhadap seluruh cacahnZ1

S = Deviasi standar atau simpangan baku

Z1 = skor standar

Z1=X1−X

S

20

Page 21: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

3) Taraf signifikasi : α : 0,05

4) Daerah kritik : DK = (Lmaks │Lmaks ≥ L a, n). harga La, n dapat diperoleh dari

tabel Liliefors pada tingkat signifikasi α dengan derajat kebebasan n.

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika L ϵ DK, atau H0 ditolak jika L ϵ DK

(Budiyono, 2009;169)

b. Uji homogenitas

Untuk uji homogenitas digunakan uji Bartlerr sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : σ 12=σ2

2(populasi homogen)

H1 : tidak semua variansi sama ( populasi tak homogen)

2) Statistik uji

X2=2,303c [f log RKG−∑ f j log S j

2 ]

Dimana:

X2∼X2(k−1)

k=banyaknya sampel

f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = nj -1 derajad kebebasan untuk S j2= nj – 1

j = 1, 2, …, k

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

Hj = banyaknya nilai (ukuran) sampel dari ke-j = ukuran sampel ke-j

c=1+ 13 (k−1 ) [∑ 1

f 1− 1

f 1 ]

RKG=∑ ss j

∑ f 1

=∑ X j2−

(∑ X j )2

n j=(n j−1 ) SS j

2

3) Taraf signifikasi α = 0,05

21

Page 22: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

4) Daerah kritik DK = { X2│ X2≥ X α; k−12 }

5) Keputusan uji

Ho ditolak bila X2> X(k−1)2

( Budiyono, 2000:176-177)

c. Uji hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, akan dilakukan analisis data.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan

korelasi.

Adapun asumsi bagi analisis tersebut adalah:

Y 1=β0+β1 x1+β2 x2+β3 x3+∑ i

Dengan:

Y1 = variable terikat yaitu prestasi belajar

X1 = variable bebas pertama yaitu perilaku religious

X2 = variable bebas kedua yaitu bimbingan guru

X3 = variable bebas ketiga yaitu lingkungan keluarga

1) Hipotesis

H0: β1=β2=β3

H1 : β i≠ 0 ,∃ i

2) Statistic uji

F=R y .1,2. k

2

(1−R y .1,2 .k2 ) (n−k−1)

dengan F∼F (k : (n−k−1 ))

Dengan :

R= koefisien determinasi

N= banyak sampel

K= banyak variable bebas

3) Taraf signifikasi:α:0,05

4) Daerah kritik:

(x│x > xα:k:(n-1))

5) Keputusan uji

Tolak H0 bila F > Fα:k:(n-1)

22

Page 23: Web viewBimbingan merupakan terjemahan dari istilah “guidance” dalam bahasa inggris, ... Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2002.Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dawyan,dkk.2009.Pengantar Statistik pendekatan. Jakarta:Gaung Persada.

Setyaningsih. 2008.Pengolahan Data Statistik dengan SPSS. Surakarta:laboratorium

computer matematika UMS.

Budiyono. 2009. Statistika untuk penelitian. Surakarta:UNS press.

23