materi seminar pasar modal syariah iskandar
DESCRIPTION
Seminar Pasar Modal Syariah, April 2014, Asri Medical Centre Convention Hall, YogyakartaTRANSCRIPT
Seminar Pasar Modal Syariah
Iskandar Bukhori SE, SH, M.SiDirektur Gallery Investasi FE UMY
Dosen FE UMY
Yogyakarta, 22 April 2014Convention Hall Asri Medical Centre (AMC)
Jumlah Investor
Singapore
Malaysia
China
India
Indonesia
30%
15%
8%5%
0%
Perbandingan Jumlah Investor % investor
Estimasi Jumlah investor pasar modal
Negara Jml penduduk % investor Jml investor
Singapore
4.500.000 30% 1.350.000
Malaysia
29.000.000 15% 4.350.000
China
1.300.000.000 8% 97.500.000
India
1.000.000.000 5% 50.000.000
Indonesia 240.000.000 0,2%
400.000
Tingkat pertumbuhan investor pasar modal Indonesia th 2012-2013 = 13% (tumbuh 46.000 menjadi 405.000 investor)http://investasi.kontan.co.id, 20/4/2014
Dari berbagai sumber
Dg Asumsi pertumbuhan yang sama : Target 1jt investor , akan tercapai pada tahun 2022Target 2jt investor , akan tercapai pada tahun 2028.
96%
4%
Tingkat Melek Pasar ModalMelek Pasar Modal Jumlah investor
Tk Melek pasar modal 4% dari jumlah penduduk
Melek Pasar Modal-well literate 10.000.000
Jumlah investor 400.000
Tk Partisipasi investasi 4%
Kompas.com 28 Nop 2013
Amerika Serikat Singapura
Malaysia Indonesia
11%
7%
5%
0%
Perbandingan jumlah Entrepreneur
% tase jumlah Penduduk
Negara % tase jumlah Penduduk
Amerika Serikat 11%Singapura 7%Malaysia 5%Indonesia 0,24%
Perbandingan Jumlah EntrepreneurKompas 26/2/2011
Dari berbagai sumber
Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah : Kegiatan transaksi di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
• Pasar modal syariah bukan sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan dan kegiatannya tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional.
• Terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Konsep Dasar Pasar Modal Syariah
Prinsip Transaksi Syari’ah (1)
Penyebab haramnya Transaksi :(1) Haram karena bendanya (haram lizatihi ) : Benda / zat yang
menjadi objek jual dilarang/diharamkan.
(2) Haram diluar / selain karena bendanya (haram li ghairihi ): Haram yang tidak disebabkan oleh bendanya , tetapi transaksi menjadi haram disebabkan karena adanya tadlis, taghrir, ikhtikar, dan bay najash.
(3) Tidak sah/lengkap akadnya : Benda yang yang menjadi objek halal, tetapi transaksi menjadi haram karena akad/perjanjian yang menjadi dasar transaksi haram.
(1.)Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Ed. 2. Cet. I, Jakarta: h. 28.
Implikasi transaksi syariah di pasar Modal
Haram li dzatihi : Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari barang dan jasa yang halal .
Fatwa DSN_MUI no: 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
Pasal 3 , Kriteria Emiten atau Perusahaan PublikJenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
a. Perjudian dan sejenisnyab. Pembaga keuangan konvensional ribawic. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haramd. yang merusak moral dan bersifat mudarate. Perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan
kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya
Screening DES
Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP.-130/BL/2006 Tentang Penerbitan Efek Syariah– yang disempurnakan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal -LK nomor: kep-181/bl/2009 tentang penerbitan efek syariah sbg tindak lanjut dari kriteria DSN-MUI
Perbandingan Screening EFEK syariahBursa Efek Indonesia- Kuala Lumpur Stock Exchange –Dow Jones
BEI (ISSI) KLSE(KLSI) DJ (DJIMI)Kriteria Kegiatan Usaha
• Perjudian dan sejenisnya • Jasa keuangan ribawi, • jual beli risiko yang
mengandung gharar dan atau maysir.• Industri yang haram
karena zatnya (haram li-dzatihi) dan (haram li-ghairihi) • barang dan atau jasa
yang merusak moral /mudarat; • Transaksi suap
• Jasa keuangan ribawi• Perjudian dan
sejenisnya • Perusahaan Nonhalal• Asuransi konvensional• Industri hiburan yang
bertentangan dengan syariah• Produksi tembakau• Jasa perantara dan
perdagangan saham yang diragukan ke syariahannya• Aktivitas perusahaan
yang dianggap bertentangan dengan syariah
• Minuman keras dan produk turunannya• Jasa Keuangan
Konvensional• Industri Hiburan• Tembakau• Senjata dan alat
pertahanan
BEI (ISSI) KLSE(KLSI)* DJ (DJIMI)**
Kriteria Kegiatan Usaha
Dua kriteria tambahan untuk perusahaan yang mengkombinasikan antara unsur yang diperbolehkan dan tidak (pendapatan bunga dan deviden dari perusahaan non syariah)1. Persepsi publik dan imej
perusahaan harus baik.2. Aktivitas inti perusahaan memiliki
manfaat dan maslahah
** www.djindexes.com* (www.sc.com.my dan [email protected])
BEI (ISSI) KLSE(KLSI) DJ (DJIMI)Kriteria Keuangan
Total Debt (riba) / Total Asset ≤ 45%
Total pendapatan bunga & tidak halal lainnya/ Tot Revenue ≤ 10%
Batasan pendapatan non syariah :
1. Batasan 5% -larangan tegas syar’i = Pendapatan dari riba, perjudian, minuman keras dan babi.
2. Batasan 10% -dilarang tapi sulit dihindari = Pendapatan riba deposito, rokok.
3. Batasan 20 % - penerimaan sewa dari aktivitas bisnis yang tidak diperkenankan oleh syariah perjudian, minuman keras
4. Batasan 25% -hotel, perdagangan saham, broker saham dan aktivitas bisnis yang bertentangan dengan syariah.
Rasio keuangan kurang dari 33%
1. Total hutang dibagi total aset rata-rata
2. Jumlah kas perusahaan yang menghasilkan bunga dibagi aset
3. Total piutang dibagi total aset rata-rata
Saham Syariah (ISSI)57%
Saham Non
Syariah43%
Proporsi saham syariah BEI (3/2014)
88%
12%
Proporsi Saham Syariah –KLSE (3) Saham Syariah (KLSI) Saham Non Syariah
57%
43%
Proporsi Saham Syariah –DJ (3) Saham Syariah (DJIMI) Saham Non Syariah
(3) Syafiq M. Hanafi Asy-Syir’ah,Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, Vol. 45 No. II, Juli-Desember, 2011
Performance index – 5 tahun
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
-80.0%-60.0%-40.0%-20.0%
0.0%20.0%40.0%60.0%80.0%
100.0%120.0%
Return Tahunan LQ45 dan JII 2006-2013
LQ45JII
Retu
rn
LQ45 JII43.0%
44.0%
45.0%
46.0%
47.0%
48.0%
49.0%
STDEV ret 7 tahun
STDEV ret 5 tahun
LQ45 JII18.4%
18.5%
18.6%
18.7%
Ret 7 tahun
Ret 5 tahun
Performance ISSI - IHSG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031323334
-0.1-0.08-0.06-0.04-0.02
00.020.040.060.08
0.1
Return Bulanan ISSI dan IHSG 2011-2013
RET ISSIRET IHSG
Axis Title
2012 2013
-5.0%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
Return Tahunan ISSI dan IHSG 2012-2013
Ret ISSIRet IHSG
Performance JII –LQ45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930313233343536
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
Return Bulanan JII - LQ45 2011-2013
Return JIIReturn LQ45
Axis Title
2012 2013
-4.0%
-2.0%
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
12.0%
Return Tahunan JII -LQ45 (2012-2013)
Ret JIIRet lq45
Stdev JII Stdev lq454.00%
4.10%
4.20%
4.30%
4.40%
4.50%
4.60%
4.70%
4.80%
Stdev JII dan LQ45
Series1
Haram diluar / selain karena bendanya (haram li ghairihi ): Haram yang tidak disebabkan oleh bendanya , disebabkan karena adanya Tadlis, Taghrir, ikhtikar, riba dan bay najash gishys, Ghabn Fahisy (Fatwa DSN_MUI no: 80/DSN-MUI/III/2011, tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek)
Implikasi transaksi syariah di pasar Modal
Implikasi di Pasar Modal Pengaturan
Tadlis, Penipuan, sembunyikan cacat)
Keterbukaan informasi , Transparansi
Larangan Front Running, Misleading Information
Taghrir Larangan spekulasi Larangan Wash Sale, Pre arrange Trade
Najsy –Menaikkan harga untuk menipu
Larangan rekayasa permintaan, false demand
Larangan Pump & Dump, Hype And Dump, Fake Demand/supply
Ihtikar _Menimbun, Monopoli
Larangan rekayasa penawaran
Larangan Pooling interest, Cornering, short selling
Gishsys-menipu Larangan rekayasa pembentukan harga
Larangan Pembentukan harga penutupan, Alternate trade
Ghabn Fahisy Transparansi Larangan Insider trading
Bay al makdum Larangan Jual beli ,tnp Obj Larangan Short Selling
Riba Larangan Margin Trading
Investasi dan Spekulasi
• Kegiatan investasi adalah investasi yang dilakukan dengan cara melakukan analisis keuangan secara seksama, menjanjikan keamanan modal dan kepuasan atas tingkat imbal hasil.Kegiatan yang tidak memenuhi prasyarat tersebut adalah merupakan tindakan spekulatif. (3)“
• Setiap investasi/bisnis pasti punya resiko/ ketidakpastian.• Yang membedakan spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat
ketidakpastian yang dihadapi.• Spekulan mengambil keputusan tanpa perhitungan (game of chance)• Investor menghitung risiko dengan return yang diterimanya (game of skill)• Spekulasi dilarang bukan karena ketidakpastian yang ada, melainkan cara
orang mempergunakan ketidakpastian tersebut. • Manakala Ia meninggalkan sense of responsibility dan rule of law untuk
memperoleh keuntungan semata dari adanya ketidakpastian, itulah yang dilarang dalam konsep gharar dan maysir dalam Islam.
(3) Wikipedia.com
Beberapa catatan
1. Riba• Rasio Keuangan pada DES• Bank Kustodian• Rekening Dana Nasabah (RDN)
2. Margin Trading3. Pengendalian spekulasi4. Pengawasan.
Kesimpulan
1. Terdapat landasan fatwa yang dapat dijadikan sebagai rujukan/ dasar untuk melakukan transaksi di pasar modal secara syariah.
2. Saham-saham syariah, baik yang berada pada ISSI maupun JII merupakan saham cukup atraktif.
3. Masih terdapat beberapa masalah syariah di pasar modal.
4. Keputusan investasi yang sehat adalah keputusan yang mendasarkan pada informasi yang lengkap, dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan return yang diterima.
5. Masih diperlukan usaha yang sangat keras untuk untuk meningkatkan pertumbuhan investor di Indonesia.