materi pokok 1 konsep dasar operasi dan pemeliharaan · konsep dasar operasi dan pemeliharaan mampu...

33
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1 MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI A. PENGERTIAN OPERASI Nilai fungsional dalam suatu proyek akan tergantung pada keputusan dan penerapan dari sasaran yang telah dikembangkan pada tahapan-tahapan sebelumnya dengan waktu operasi yang diproyeksikan untuk periode waktu yang ditentukan secara berlanjut akan menjadi jelas bahwa biaya keseluruhan dan nilai bagi pihak pemilik selama masa operasinya sebagian besar ditentukan selama periode dari konsepsi ke stadium/tahap memulai kerja. Kolompok-kelompok yang terlibat dalam tahap ini dimulai dari para pemilik yang melaksanakan upaya perawatan, menjaga dan spesialis peralatan, sampai pada staf dinas pekerjaan umum dalam pemeliharaannya dan diteruskan ke professional staff atau teknisi yang terlatih dalam pengoperasiannya. Bila dilakukan perubahan besar ataupun perluasan, maka tahap pengoperasian ini juga melibatkan suatu pendaurulangan melalui tahap-tahap pada prosedur yang telah ditentukan sebelumnya. Operasional dalam suatu infrastruktur secara umum memiliki beberapa komponen, yaitu; Service Delivery Structure; Management Practices; Organization; Staffing; Operations Management; dan Human Resource Management. Menurut definisi istilah pemeliharaan pada kenyataannya menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan, dan sebagai hasilnya, kata tersebut dengan longgar digunakan dalam industri untuk menunjukan setiap perkerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan. Dalam organisasi manufaktur, istilah perekayasa pabrik (work engginering) tehah umum dipakai untuk mencakup instalasi, pengetesan, pemeliharaan, penggantian, dan pemindahan pabrik, mesin-mesin dan sebagainnya. Tetapi istilah ini jarang dipakai pada organisasi jasa, pelayanan perkotaan dan angkutan perang. Istilah baru ‘teroteknologi’ mencakup seluruh situasi situasi ini, meskipun sekarang ini diragukan penerimaan secara umum istilah manajemn teroteknologi atau teromanajer. Manajemer pemeliharaan bertnggung jawab terhadap fungsi manajemen teroteknologi, yang MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan dalam manajemen konstruksi secara umum dalam manajemen konstruksi serta penerapannya pada setiap sektor di lingkungan kementerian PUPR.

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

40 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. PENGERTIAN OPERASI

Nilai fungsional dalam suatu proyek akan tergantung pada keputusan dan penerapan dari sasaran yang telah dikembangkan pada tahapan-tahapan sebelumnya dengan waktu operasi yang diproyeksikan untuk periode waktu yang ditentukan secara berlanjut akan menjadi jelas bahwa biaya keseluruhan dan nilai bagi pihak pemilik selama masa operasinya sebagian besar ditentukan selama periode dari konsepsi ke stadium/tahap memulai kerja.

Kolompok-kelompok yang terlibat dalam tahap ini dimulai dari para pemilik yang melaksanakan upaya perawatan, menjaga dan spesialis peralatan, sampai pada staf dinas pekerjaan umum dalam pemeliharaannya dan diteruskan ke professional staff atau teknisi yang terlatih dalam pengoperasiannya. Bila dilakukan perubahan besar ataupun perluasan, maka tahap pengoperasian ini juga melibatkan suatu pendaurulangan melalui tahap-tahap pada prosedur yang telah ditentukan sebelumnya.

Operasional dalam suatu infrastruktur secara umum memiliki beberapa komponen, yaitu;

• Service Delivery Structure; • Management Practices; • Organization; • Staffing; • Operations Management; dan • Human Resource Management.

Menurut definisi istilah pemeliharaan pada kenyataannya menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan, dan sebagai hasilnya, kata tersebut dengan longgar digunakan dalam industri untuk menunjukan setiap perkerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan.

Dalam organisasi manufaktur, istilah perekayasa pabrik (work engginering) tehah umum dipakai untuk mencakup instalasi, pengetesan, pemeliharaan, penggantian, dan pemindahan pabrik, mesin-mesin dan sebagainnya. Tetapi istilah ini jarang dipakai pada organisasi jasa, pelayanan perkotaan dan angkutan perang.

Istilah baru ‘teroteknologi’ mencakup seluruh situasi situasi ini, meskipun sekarang ini diragukan penerimaan secara umum istilah manajemn teroteknologi atau teromanajer. Manajemer pemeliharaan bertnggung jawab terhadap fungsi manajemen teroteknologi, yang

MATERI POKOK 1

KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan dalam manajemen konstruksi secara umum dalam manajemen konstruksi serta

penerapannya pada setiap sektor di lingkungan kementerian PUPR.

Page 2: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 2

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

dipandang dari aspek manajemen, jarang sekali dapat dipisahkan dari manajemen pemeliharaan murni, kecuali mungkin dalam organisasi yang besar.

Memelihara pada suatu standar yang bisa diterima merujuk pada standar yang ditentukan oleh organisasi yang melakukan pemeliharaan. Hal ini berbeda dari satu organisasi dengan yang lain, tergantung keadaan industrinya dan sepadan dengan nilai yang ditetapkan berdasar standar yang tinggi. Kadang-kadang standar pemeliharaan yang diperlukan juga ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan harus ditaati.

Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut;

1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.

2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang mungkin.

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamatan, dan sebagainnya.

4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Sampai tahun-tahun terakhir ini belum ada istilah atau kamus universal yang digunakan untuk berbagai aspek pemeliharaan, dan hal lain ini cenderung memperluas salah pengertian di antara para insinyur.

Sebagai usaha untuk memperbaiki situasi ini, Lembaga Standar Inggris mengeluarkan BS3811: 1964, Himpunan Istilah Umum yang Digunakan dalam Organisasi Pemeliharaan (Glossary of General Terms used in Maintenance Organization), yang dipersiapkan besama-sama dengan organisasi-organisasi seperti lembaga insinyur professional, departemen-departemen pemerintah dan organisasi seperti lembaga insinyur yang terkemuka. Daftar ini telah dikeluarkan ulang dalam BS3811:1974, Istilah-istilah pemeliharaan dalam teroteknologi (Maintenance Terms in Terotechnology).

Kerja pemeliharaan bisa terencana ataupun terencana. Hanya ada sartu bentuk pemeliharaan takterencana, yaitu pemeliharaan darurat, yang didefinisikan sebagai pemeliharaan di mana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalkan hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk alasan keselamatan kerja.

Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama, pencegahan dan korektif, kedua-duanya didefinisikan dengan jelas dalam BS3811.

Bagian utama dari pemeliharaan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan pada ‘lihat, rasakan, dan dengarkan’ dan penyelesaian minor pada selang waktu yang telah ditentukan serta penggantian komponen minor yang ditemukan perlu diganti pada saat pemeriksaan.

Pemeliharaan korektif meliputireparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek, yang mungkin timbul di antara pemeriksaan, juga overhaul terencana misalnya overhaul tahunan atau dua tahunan, suatu perluasan yang direncanakan dalam rincian untuk jangka panjang sebagai hasil pemeriksaan pencegahan.

Page 3: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 3

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 1.1 Bagan hubungan antar bagian bentuk pemeliharaan

1. Pemeliharaan darurat (emergency maintenance); pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat yang serius.

2. Pemeliharaan terencana (planned maintenance); pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Rusak (breakdown); kegagalan yang dihasilkan ketidaktersediaan suatu alat. 4. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance); pemeliharaan yang dilakukan untuk

memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.

5. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance); pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang diterima.

6. Pemeliharaan jalan (running maintenance); pemeliharaan yang dapat dilakukan selama mesin dipakai.

7. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance); pemeliharaan yang hanya dapat dilakukan selama mesin berhenti.

8. Perbaikan menyeluruh (overhaul); pengujian dan perbaikan menyeluruh dari suatu alat, atau sebagian besar bagiannya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

9. Waktu nganggur (downtime); periode waktu dimana suatu alat tidak berada dalam kondisi mampu memberikan unjuk kerja yang diharapkan.

10. Perencanaan pemeliharaan (maintenance planning); penentuan sebelum pekerjaan, metode, bahan, alat, mesin, pekerja, saat dan waktu yang ditentukan.

Pemeliharaan sebagai pekerjaan rutin untuk menjaga kondisi infrastruktur agar sedekat mungkin masih dalam tingkat pelayanan yang memadai. Sedangkan, rehabilitasi didefinisikan sebagai perpanjangan umur struktur infrastruktur ketika rekayasa pemeliharaan tidak lagi mampu memelihara pelayanan operasional yang memadai.

Umumnya, pekerjaan pemeliharaan merupakan kegiatan untuk mempertahankan kondisi kemampuan pelayanan infrastruktur yang layak, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna infrastruktur tersebut. Pada pekerjaan rehabilitasi, sebelumnya

PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan Pencegahan

Pemeriksaan termasuk

penyetelan dan pelumasan

'Lihat, Rasakan, Dengar'

Pemeliharaan waktu berjalan

Penggantian komponen minor,

yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari

pemeriksaan

Pemeliharaan waktu berhenti

Pencegahan Korektif

Reparasi minor yang tidak

ditentukan waktu pemeriksaan

Overhaul terencana

Pemeliharaan Tak Terencana

Pemeliharaan Darurat

Page 4: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 4

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

dibutuhkan lebih dulu evaluasi struktur dan aksi-aksi perbaikan. Kerusakan yang memerlukan pemeliharaan dapat digolongkan menjadi ke dalam 3 kategori, yaitu?

1. Kerusakan akibat buruknya pelaksanaan pekerjaan awal, sebagai akibat kesalahan perancangan, lemahnya pengawasan, dan mutu material yang kurang baik, dll.

2. Kerusakan akibat pemakaian dan waktu, seperti: abrasi, pemasangan utilitas, rapuhnya komponen inti dan pendukung, dll.

3. Kerusakan akibat sebab-sebab khusus, contohnya: kecelakaan, keadaan darurat, hal lain yang tidak terprediksikan.

B. Perangkat/Sumber Daya Operasi dan Pemeliharaan

1. Sektor SDA (Irigasi)

Operasi dan pemeliharaan pada sektor SDA dalam hal ini ialah Jaringan Irigasi, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12/PRT/M/2015 beserta lampirannya mengenai Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

a. Operasi

Kegiatan operasi jaringan irigasi secara rinci meliputi:

• Pekerjaan pengumpulan data (data debit, data curah hujan, data luas tanam, dll); • Pekerjaan kalibrasi alat pengukur debit; • Pekerjaan membuat Rencana Penyediaan Air Tahunan, Pembagian dan Pemberian

Air Tahunan, Rencana Tata Tanam Tahunan, Rencana Pengeringan, dll.; • Pekerjaan melaksanakan pembagian dan pemberian air (termasuk pekerjaan:

membuat laporan permintaan air, mengisi papan operasi, mengatur bukaan pintu); • Pekerjaan mengatur pintu-pintu air pada bendung berkaitan dengan datangnya debit

sungai banjir; • Pekerjaan mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan lumpur; • Koordinasi antar instansi terkait; • Monitoring dan Evaluasi kegiatan Operasi Jaringan Irigasi.

Ruang Lingkup Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi meliputi:

a. Perencanaan • Perencanaan Penyediaan Air Tahunan; • Perencanaan Tata Tanam Detail; • Rapat Komisi Irigasi untuk Menyusun Rencana Tata Tanam; • SK Bupati/Walikota atau Gubernur Mengenai Rencana Tata Tanam; • Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan

b. Pelaksanaan • Laporan keadaan air dan tanaman (04-O); • Penentuan rencana kebutuhan air di pintu pengambilan (05-O); • Pencatatan Debit Saluran (06-O); • Penetapan Pembagian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer (07-O); • Pencatatan Debit Sungai/ Bangunan Pengambilan (08-O); • Perhitungan faktor-K atau Faktor Palawija Relatif (FPR) (09-O); • Laporan Produktivitas dan Neraca Pembagian Air per Daerah Irigasi (10-O); • Rekap Kabupaten per Masa Tanam (11-O); • Rekap Provinsi (12-O);

Page 5: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 5

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi. c. Monitoring dan Evaluasi

• Monitoring Pelaksanaan Operasi; • Kalibrasi Alat Ukur; • Monitoring Kinerja Daerah Irigasi.

Agar operasi jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik, harus tersedia data pendukung antara lain:

• Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi sesuai dengan tugas dan tanggung-jawab (Skala 1 : 25.000 atau disesuaikan) Dengan plotting sumber air, waduk, bendung, saluran induk, lahan irigasi;

• Peta Daerah Irigasi (Skala 1 : 5.000 atau disesuaikan) Dengan batas daerah irigasi dan plotting saluran induk & sekunder, bangunan air, lahan irigasi serta pembagian golongan.

• Skema Jaringan Irigasi Menggambarkan saluran induk & sekunder, bangunan air & bangunan lainnya yang ada di setiap ruas dan panjang saluran, petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-masing dilengkapi dengan nomenklatur.

• Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air Menggambarkan skema petak dengan data pembagian dan pemberian air mulai dari petak tersier, saluran sekunder, saluran induk dan bendung/sumber air.

• Gambar Purna Konstruksi (as built drawing) Gambar kerja purna konstruksi untuk saluran maupun bangunan.

• Dokumen dan Data Lain berupa; Manual pengoperasian bendung, bangunan ukur debit atau bangunan khusus lainnya, data seri dari catatan curah hujan, data debit sungai, data klimatologi, dan data lainnya.

b. Pemeliharaan

Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya melalui kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus dilakukan secara terus menerus.

Jenis-Jenis Pemeliharaan Jaringan Irigasi Jenis pemeliharaan jaringan irigasi terdiri dari:

1) Pengamanan jaringan irigasi. Pengamanan jaringan irigasi merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan, atau oleh manusia guna mempertahankan fungsi jaringan irigasi. Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus oleh dinas yang membidangi irigasi, anggota/ pengurus P3A/GP3A/IP3A, Kelompok Pendamping Lapangan dan seluruh masyarakat setempat. Setiap kegiatan yang dapat membahayakan atau merusak jaringan irigasi dilakukan tindakan pencegahan berupa pemasangan papan larangan, papan peringatan atau perangkat pengamanan lainnya. Adapun tindakan pengamanan dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: a) Tindakan Pencegahan

• Melarang pengambilan batu, pasir dan tanah pada lokasi ± 500 m sebelah hulu dan ± 1.000 m sebelah hilir bendung irigasi atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 6: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 6

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Melarang memandikan hewan selain di tempat yang telah ditentukan dengan memasang papan larangan. • Menetapkan garis sempadan saluran sesuai ketentuan dan peraturan

yang berlaku. • Memasang papan larangan tentang penggarapan tanah dan mendirikan

bangunan di dalam garis sempadan saluran. • Petugas pengelola irigasi harus mengontrol patok-patok batas tanah

pengairan supaya tidak dipindahkan oleh masyarakat. • Memasang papan larangan untuk kendaraan yang melintas jalan inspeksi

yang melebihi kelas jalan. • Melarang mandi di sekitar bangunan atau lokasi-lokasi yang berbahaya. • Melarang mendirikan bangunan dan atau menanam pohon di tanggul

saluran irigasi. • Mengadakan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat dan instansi

terkait tentang pengamanan fungsi Jaringan Irigasi. b) Tindakan Pengamanan

• Membuat bangunan pengamanan ditempat-tempat yang berbahaya, misalnya : disekitar bangunan utama, siphon, ruas saluran yang tebingnya curam, daerah padat penduduk dan lain sebagainya.

• Penyediaan tempat mandi hewan dan tangga cuci. • Pemasangan penghalang di jalan inspeksi dan tanggul-tanggul saluran

berupa portal, patok. 2) Pemeliharaan rutin.

Merupakan kegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisi Jaringan Irigasi yang dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi : a) Yang bersifat Perawatan :

• Memberikan minyak pelumas pada bagian pintu. • Membersihkan saluran dan bangunan dari tanaman liar dan semaksemak. • Membersihkan saluran dan bangunan dari sampah dan kotoran. • Pembuangan endapan lumpur di bangunan ukur. • Memelihara tanaman lindung di sekitar bangunan dan di tepi luar tanggul

saluran. b) Yang bersifat Perbaikan ringan

• Menutup lubang-lubang bocoran kecil di saluran/bangunan. • Perbaikan kecil pada pasangan, misalnya siaran/plesteran yang retak atau

beberapa batu muka yang lepas. 3) Pemeliharaan berkala

Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secara berkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh dinas yang membidangi Irigasi dan dapat bekerja sama dengan P3A / GP3A / IP3A secara swakelola berdasarkan kemampuan lembaga tersebut dan dapat pula dilaksanakan secara kontraktual. Pelaksanaan pemeliharaan berkala dilaksanakan secara periodik sesuai kondisi Jaringan Irigasinya.Setiap jenis kegiatan pemeliharaan berkala dapat berbeda-beda periodenya, misalnya setiap tahun, 2 tahun, 3 tahun dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal musim tanam serta waktu pengeringan. Pemeliharaan berkala dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pemeliharaan yang bersifat perawatan, pemeliharaan yang bersifat perbaikan, dan pemeliharaan yang bersifat penggantian. Pekerjaan pemeliharaan berkala meliputi : a) Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Perawatan

• Pengecatan pintu

Page 7: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 7

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Pembuangan lumpur di bangunan dan saluran b) Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Perbaikan

• Perbaikan Bendung, Bangunan Pengambilan dan Bangunan Pengatur • Perbaikan Bangunan Ukur dan kelengkapannya • Perbaikan Saluran • Perbaikan Pintu-pintu dan Skot Balk • Perbaikan Jalan Inspeksi • Perbaikan fasilitas pendukung seperti kantor, rumah dinas, rumah PPA

dan PPB, kendaraan dan peralatan c) Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian

• Penggantian Pintu • Penggantian alat ukur • Penggantian peil schal

4) Perbaikan darurat Perbaikan darurat dilakukan akibat bencana alam dan atau kerusakan berat akibat terjadinya kejadian luar biasa (seperti Pengrusakan/penjebolan tanggul, Longsoran tebing yang menutup Jaringan, tanggul putus dll) dan penanggulangan segera dengan konstruksi tidak permanen, agar jaringan irigasi tetap berfungsi. Kejadian Luar Biasa/Bencana Alam harus segera dilaporkan oleh juru kepada pengamat dan kepala dinas secara berjenjang dan selanjutnya oleh kepala dinas dilaporkan kepada Bupati. Lokasi, tanggal/waktu, dan kerusakan akibat kejadian bencana/KLB dimasukkan dalam Blangko 03-P dan lampirannya Perbaikan darurat ini dapat dilakukan secara gotong-royong, swakelola atau kontraktual, dengan menggunakan bahan yang tersedia di Dinas/pengelola irigasi atau yang disediakan masyarakat seperti (bronjong, karung plastik, batu, pasir, bambu, batang kelapa, dan lainlain). Selanjutnya perbaikan darurat ini disempurnakan dengan konstruksi yang permanen dan dianggarkan secepatnya melalui program rehabilitasi.

Dinas yang membidangi irigasi dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi dilakukan dengan melibatkan peran serta P3A/GP3A/IP3A diwujudkan mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jaringan.

Indikator Keberhasilan Kegiatan Pemeliharaan:

a) Terpenuhinya kapasitas saluran sesuai dengan kapasitas rencana. b) Terjaganya kondisi bangunan dan saluran :

• Kondisi baik jika tingkat kerusakan < 10 % dari kondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan rutin.

• Kondisi rusak ringan jika tingkat kerusakan 10 – 20 % dari kondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan.

• Kondisi rusak sedang jika tingkat kerusakan 21 – 40 % dari kondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan.

• Kondisi rusak berat jika tingkat kerusakan > 40 % dari kondisi awal bangunan dan saluran, diperlukan pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan berat atau penggantian.

c) Meminimalkan biaya rehabilitasi jaringan irigasi d) Tercapainya umur rencana jaringan irigasi

Page 8: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 8

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Sektor Bina Marga (Jalan)

Operasi dan pemeliharaan pada sektor Bina Marga dalam hal ini ialah Jalan dan Jembatan, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pada Peraturn Menteri Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011 Mengenai Tata Cara Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Jalan.

a. Operasi

Pengusahaan Jalan dan Jembatan adalah kegiatan yang meliputi pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan/atau pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang dilakukan oleh Pemerintah dan/atau Badan Usaha yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai kerjasama pemerintah dan badan usaha.

b. Pemeliharaan

Penanganan Pemeliharaan rutin dilakukan sepanjang tahun secara terus menerus. Pemeliharaan rutin yang selama ini dilaksanakan dengan cara dikontrakkan masih belum memadai dan belum dapat memenuhi sasaran. Pemeliharaan dengan cara dikontrakkan mengakibatkan keterbatasan dalam melakukan kegiatan operasi di luar kontrak (khususnya pekerjaan yang sifatnya mendadak), pemanfaatan tenaga-tenaga personil Pekerjaan Umum yang berpengalaman dan pemanfaatan peralatan yang telah tersedia.

Organisasi Pemeliharaan Rutin mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor : 39 tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas. Daerah.

Mengingat lingkup Pekerjaan Pemeliharaan Rutin yang pada kenyataannya dapat tersebar di ruas-ruas jalan (yang sudah mantap), serta untuk dapat melaksanakan koordinasi dengan baik, maka Organisasi Pemeliharaan Rutin dibentuk di bawah tanggung jawab Kepala UPTD-I. UPTD-I merupakan organisasi dari Dinas Pekerjaan Umum Propinsi/Dinas PU Bina Marga Propinsi yang mengelola Pekerjaan Pemeliharaan Rutin di Wilayah yang dikuasainya. Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dapat dibedakan secara swakelola atau dikontrakkan.

1) Swakelola

Swakelola merupakan cara yang terbaik untuk pelaksanaan Pemeliharaan Rutin, karena hal ini memudahkan dalam pemanfaatan peralatan, pengerahan tenaga kerja, penyediaan bahan dan penjadwalan waktu. Secara operasional, kegiatan Pemeliharaan Rutin dilaksanakan sebagai berikut (lihat Struktur Organisasi Pemeliharaan Rutin/Swakelola).

a) Dalam melaksanakan kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan Nasional dan/atau Propinsi UPTD-I bertindak sebagai eksekutan dari Pimpro/Pimbagpro.

b) Dalam Melaksanakan kegiatan Pemeliharaan Rutin UPTD-I dilengkapi dengan peralatan Unit Pemeliharaan Rutin. Peralatan Unit Pemeliharaan Rutin merupakan satu unit yang tidak bisa dipecah-pecah

Page 9: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 9

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Pemeliharaan Rutin (Swakelola)

2) Dikontrakkan

Apabila suatu Cabang Dinas belum mempunyai Unit Pemeliharaan Rutin atau Peralatan yang dimiliki kurang memadai, maka dimungkinkan melalukan. Pemeliharaan rutin dengan cara dikontrakkan, dengan struktur organisasi sebagai berikut (lihat Struktur Organisasi Pemeliharaan Rutin/Dikontrakkan):

a) Pemimpin Bagian Proyek dalam pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dibantu oleh Tim Supervisi dan kontraktor.

b) Tim Supervisi dan Kontraktor berfungsi sebagai Pengamat Juru Jalan, dan UPR pada pekerjaan swakelola.

c) Jadwal pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dibuat oleh Pemimpin Bagian Proyek.

Page 10: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 10

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Gambar 1.3 Struktur Organisme Pemeliharaan Rutin (Dikontrakkan)

3. Sektor Cipta Karya (Sistem Penyediaan Air Minum)

Operasi dan pemeliharaan pada sektor Cipta Karya dalam hal ini ialah SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Perpipaan Berbasis Masyarakat, sesuai dengan Buku Panduan Pendampingan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat, Direktorak Jenderal Cipta Karya.

a. Operasi

Dalam Operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat, terdapat delapan jenis sarana perpipaan, yaitu;

a. Penangkap Mata Air;

Persiapan pengoperasian sistem PMA dilakukan sebagai berikut:

1) Buka katup outlet sesuai dengan kebutuhan air hingga bak penampung (reservoir) terisi.

2) Buka katup penguras agar kotoran yang terdapat di dalam bak penangkap air dan bak penampung dapat dibersihkan.

3) Tutup katup penguras agar bak penampung terisi penuh.

Page 11: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 11

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pelaksanaan pengoperasian sistem PMA dilakukan sebagai berikut:

1) Lakukan pengecekan pada setiap bagian bak penampung terhadap kebocoran, jika tidak ada kebocoran maka bak dapat dioperasikan.

2) Buka katup untuk daerah pelayanan. 3) Gunakan pompa untuk daerah layanan yang elevasinya lebih tinggi dari

PMA.

b. Saringan Pasir Lambat; 1) Operasikan pompa (bila menggunakan pompa). 2) Media penyaring air harus dalam keadaan terendam air terus, pada waktu

dioperasikan atau dalam keadaan diam. 3) Buka katup inlet dan atur aliran sesuai dengan spesifikasi. 4) Amati proses yang terjadi bila air hasil penyaringan masih kotor, buang

beberapa saat sebelum dikonsumsi.

c. Sumur Bor dan Pompa dengan Pipa Distribusi; 1) Dibuat penjadwalan pemakaian pompa, agar tidak melebihi beban kerja

pompa yang semestinya. 2) Memasang indikator level otomatic (pelampung) untuk menghemat kinerja

pompa dan terbuangnya air secara percuma.

d. Pompa; 1) Hidupkan motor penggerak dan perhatikan tekanan air yang dapat dibaca

pada manometer. 2) Memastikan tidak ada kebocoran dalam instalasi perpipaannya.

e. Motor Diesel;

1) Cukup air dalam radiator. 2) Solar cukup. 3) Oli di generator cukup. 4) Saringan udara (filter). 5) Kondisinya baik.

f. Perpipaan;

1) Pengoperasian katup-katup. 2) (Valve) Pengatur aliran air. 3) Pengecekan tekanan padadaerah kritis. 4) Pengoperasian katup pelepasudara (pada saat udara masuk dalam

jaringan perpipaan yang menghambat aliran air).

g. Kran Umum; 1) Gunakan KU secara bergantian,setelah digunakan kran harus ditutup

kembali dan jangan biarkan kran terbuka dan air menetes. 2) Tidak diperkenankan menutupkran sekeras-kerasnya, untuk menghindari

kran cepat aus dan rusak. 3) Tidak diperkenankanmelakukan penyambungan dengan selang dari kran

umum.

h. Hidran Umum; 1) Tidak diperkenankan memasukkan benda apapun kedalam bak penampung,

yang dapat menyebabkan airnya tercemar. 2) Periksa dan pastikan bak telah penuh atau sekurang-kurangnya 3/4 bagian

telah penuh.

Page 12: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 12

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

3) Perlunya dipasang pelampung atau kontrol level muka air untuk menjaga ketersediaan air dan terbuangnya air jika tidak ada penggunaan.

4) Periksa dan pastikan apakah meter air dan aliran berjalan dengan baik. 5) Tidak diperkenankan melakukan penyambungan dengan selang dari kran

umum.

b. Pemeliharaan

Dalam Operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat, terdapat delapan jenis sarana perpipaan, yaitu;

a. Penangkap Mata Air;

Pemeliharaan Perlindungan Mata Air yang dapat dilakukan setiap hari atau minggu yaitu:

1) Bersihkan bangunan penangkap air dari sampah, daun, lumut. 2) Periksa bangunan penangkap air terhadap kerusakan, jika terjadi

kerusakan segera perbaiki. 3) Bersihkan katup/valve dari tanah atau kotoran dan pemeriksaan terhadap

kerusakan dan kebocoran, jika terjadi kerusakan segera diganti. 4) Bersihkan kotoran dari sekitar bangunan bak penampung, cek bangunan

dan perlengkapan terhadap kerusakan. 5) Bersihkan rumah katup/ box valve dari tanah dan kotoran. 6) Bersihkan lubang kontrol dari kotoran dan cek terhadap kerusakan.

Pemeliharaan Perlindungan Mata Air yang dapat dilakukan bulanan atau tahunan adalah:

1) Periksa dan jaga sekitar radius 100 meter dari bangunan penangkap air dari pencemaran atau kotoran dan kerusakan lingkungan.

2) Bersihkan bangunan bagian dalam penangkap air bila terjadi penyumbatan.

3) Periksa dan bersihkan pipa peluap dari lumut sehingga tidak terjadi penyumbatan.

4) Bersihkan bangunan bak penampung dari lumut dan rumput, cat dan perbaiki dan ganti bangunan pelengkap bila terjadi kerusakan.

5) Cat box valve dan lubang kontrol.

b. Saringan Pasir Lambat;

Pemeliharaan harian atau mingguan;

1) Bersihkan saringan dari kotoran dan sampah-sampah. 2) Bersihkan saluran pembawa air baku dari endapan. 3) Bersihkan kolam penampung dari sampah, daun dan kotoran. 4) Bersihkan batu kali resapan dari sampah, daun dan kotoran. 5) Bersihkan sumur pengambil dan sekitarnya dari daun dan kotoran. 6) Cek pompa dan perlengkapannya dari kebocoran, genangan dan daya

pompa serta bersihkan pompa dari kotorannya. 7) Bersihkan rumah pompa dari sampah, rumput, lumut dan kotoran. 8) Cek tangki saringan kasar terhadap keretakan dan kebocoran. 9) Bersihkan dudukan dari tanah dan kotoran serta cek terhadap pelapukan

untuk konstruksi kayu, karat untuk konstruksi dari besi, dan kerusakan lainnya.

Page 13: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 13

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

10) Cek SPL terhadap kebocoran dan keretakan bangunan, cek terhadap katup dan cek pipa terhadap kebocoran.

11) Bersihkan saluran pembuang dari rumput dan kotoran serta periksa bila ada keretakan.

Pemeliharaan bulanan atau tahunan

1) Periksa pipa pembawa air baku terhadap kondisi pipa. 2) Keruk kolam penampungan dari endapan lumpur dengan cara:

a. Tutup pipa saluran pembawa padaintake. b. Kuras kolam penampung c. Keruk endapan lumpur. d. Perbaiki kondisi fisik kolam penampung. e. Periksa pompa pada bagian kipas,seal, klep, dan komponen-

komponen. f. Cat tutup rumah pompa bila terbuat dari plat. g. Kuras saringan kasar dengan membuka katup penguras secara

mendadak dan berulang kali agar kotoran pada SKNT (saringan kasar naik turun) terbawa keluar jika diperlukan dilakukan pengadukan dan penyemprotan.

h. Tutup kembali katup penguras maka sistem akan berjalan kembali seperti biasa.

i. Cat konstruksi. 3) Bersihkan SPL sekitar 1–2 bulan sekali dengan cara :

a. Tutup katup inlet. b. Buka katup penguras secara perlahan sehingga permukaan air

berada 10 cm dari bawah muka pasir dan katup ditutup kembali. c. Kupas permukaan pasir setebal 2– 3 cm atau sampai terlihat

perbedaan antara pasir kotor dan pasir bersih di bagian bawah, kupas secara merata dan seragam.

d. Pisahkan pasir hasil kupasan kira-kira 1 liter untuk kapasitas 0,25 liter per detik dan 2 liter untuk kapasitas 0,5 liter per detik, cuci sisanya sampai bersih dan simpan atau dimasukkan kembali.

e. Perhatikan bahwa jika ketebalan pasir dalam bak mencapai 50 cm, pasir yang sebelumnya dikeluarkan harus dimasukkan kembali.

f. Sebelum mulai kembali dioperasikan masukkan kembali kupasan pasir yang telah dipisahkan ke dalam bak secara merata pada bagian permukaan.

g. Cek pipa aerasi dari lubang-lubang yang terdapat pada pipa aerasi, jika terjadi penyumbatan segera dibersihkan.

h. Periksa bangunan penguras terhadap kerusakan. 4) Bersihkan tempat pencucian pasir dari rumput, lumut dan kotoran. 5) Lakukan pencucian media, bila air yang keluar mengecil atau air keluar dari

saluran pelimpah bak saringan. 6) Ganti media saringan jika dirasa sudah tidak efektif melakukan

penyaringan. 7) Lakukan pembersihan jika terjadi kemacetan pada saringan yang

ditunjukkan dengan meluapnya air melalui pelimpah.

c. Sumur Bor dan Pompa dengan Pipa Distribusi; 1) Perbaikan diperlukan bila kemampuan sumur untuk mengeluarkan air

mengecil, bahkan kering sama sekali,hal ini dapat disebabkan karena pada konstruksi sumur saringannya tersumbat kotoran atau pasir halus.

Page 14: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 14

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

2) Melakukan perawatan dengan cara mengangkat pompa untuk mengecek dan mengganti beberapa segel (seal), gear, dan sparepart lain yang rusak.

3) Bila air baku mengandung besi dan mangan maka pembersihan lebih sering.

d. Pompa; 1) Memelihara sekeliling pompa agar tetap bersih. 2) Sumber listrik tetap stabil. 3) Perhatikan jadwal penggantian pelumas. 4) Ikuti petunjuk dari pabrik. 5) Pastikan dudukan pompa kokoh dan kuat sehingga tidak menyebabkan

terjadinya getaran. 6) Getaran pompa akan mempercapat terjadinya kerusakan.

e. Motor Diesel;

1) Membersihkan mesin setiap hari. 2) Membersihkan dan mengganti saringan secara berkala.. 3) Mengganti minyak pelumas. 4) Mengencangkan baut-baut dan mur.

f. Perpipaan;

1) Bersihkan jalur pipa dan perlindunganperlintasan. 2) Periksa dan beri tanda bila terjadikelongsoran tanah dan kebocoran pipa

dan untuk mempermudah perbaikan. 3) Lakukan pengurasan pipa denganmembuka pipa penguras pada saat jam

pemakaian minimal. 4) Perawatan perlengkapan perpipaan:jembatan pipa, syphon, thrustblock,

clam pipa dsb.

g. Kran Umum; 1) Jika terjadi kerusakan, segeralakukan perbaikan. 2) Lantai KU harus selalu dibersihkan agar tidak licin dan berlumut.

h. Hidran Umum;

1) Periksa dan bersihkan keadaan sekeliling HU seperti saluran air, SPAL, bak HU, lantai HU dan lain-lain.

2) Periksa keadaan air dalam bak HU apabila kualitas air menunjukkan perubahan dari keadaan yang biasanya terjadi.

3) Kuras bak bagian dalam dari kemungkinan kotoran, endapan di dinding dan dasar bak yang dilakukan pada saat tidak ada pemakaian air.

4. Sektor Perumahan (Rusunawa)

Operasi dan pemeliharaan pada sektor Perumahan dalam hal ini ialah Bangunan Gedung Rumah Susun Sederhana Sewa, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRT/M/2008 beserta lampirannya mengenai Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PERMEN/M/2007 mengenai Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.

a. Operasi

Pengoperasian bangunan gedung diserahkan kepada pengguna dan/atau pemilik dari bangunan gedung yaitu Pemerintah dan/atau Badan Usaha yang memenuhi persyaratan

Page 15: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 15

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai kerjasama pemerintah dan badan usaha.

Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung, dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan, dan Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik gedung.

Dalam Operasional Rusunawa Penghuni atau pengguna sarusunawa memiliki hak;

• Memanfaatkan satuan bukan hunian yang disewa untuk kegiatan usaha; • Mendapatkan layanan suplai listrik, air bersih, gas, pembuangan air kotor dan/atau

air limbah; • Mengajukan keberatan atas pelayanan kondisi lingkungan hunian yang kurang

diperhatikan atau terawat kepada badan pengelola; • Mendapat pelayanan atas perbaikan kerusakan bangunan, prasarana dan sarana

dan utilitas umum yang bukan disebabkan oleh penghuni; • Mempunyai sarana sosial; • Mendapat pelayanan ruang duka pada ruang serba guna bagi yang meninggal dunia; • Menempati satuan hunian cadangan yang disiapkan oleh pengelola saat dilakukan

perbaikan pada satuan hunian penghuni; • Menjadi anggota rukun tetangga, rukun warga yang dimanfaatkan sebagai wadah

komunikasi dan sosialisasi guna kepentingan bersama; • Mendapat ketentraman dan privasi terhadap gangguan fisik maupun psikologis; • Mengetahui kekuatan komponen struktur menyangkut daya dukung dan keamanan

fisik bangunan; mendapat pendampingan mengenai penghunian dari badan pengelola dan/atau institusi lain yang berkaitan;

• Mendapat penjelasan, pelatihan dan bimbingan tentang penanggulangan bahaya kebakaran dan evakuasi, pengelolaan sampah, pembuangan limbah, penghematan air, listrik dan lainnya; dan

• Memanfaatkan prasarana, sarana dan utilitas sesuai dengan fungsi.

Bagi penghuni yang cacat fisik dan lanjut usia berhak mendapatkan perlakuan khusus. Perlakuan khusus meliputi penempatan ruang hunian dan mobilitas.

Penghuni atau pengguna sarusunawa juga memiliki kewajiban untuk;

• Mentaati peraturan, tata tertib serta menjaga ketertiban lingkungan; • Mengikuti aturan tentang kemampuan daya dukung yang telah ditetapkan pengelola; • Memelihara, merawat, menjaga kebersihan satuan hunian dan sarana umum serta

berpartisipasi dalam pemeliharaan; • Membuang sampah di tempat yang telah ditentukan secara rapi dan teratur; • Membayar retribusi pemakaian sarana air bersih, listrik, gas; • Membayar uang sewa dan jaminan uang sewa; • Melaporkan pada pihak pengelola bila melihat adanya kerusakan pada prasarana,

sarana dan utilitas di rusunawa; • Membayar ganti rugi untuk setiap kerusakan yang diakibatkan kelalaian penghuni; • Mngosongkan ruang huni pada saat perjanjian sewa berakhir; • Berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan dan kehidupan bermasyarakat yang

harmonis; • Mengikuti pelatihan dan bimbingan yang dilaksanakan oleh pengelola secara

berkala; dan

Page 16: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 16

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Memarkir dan meletakkan kendaraan di area yang telah ditetapkan.

Terdapat juga larangan untuk penghuni atau pengguna sarusunawa yang ditentukan dalam operasionalnya, yaitu;

• Memindahkan hak sewa kepada pihak lain; • Menyewa lebih dari satu satuan hunian; • Menggunakan satuan hunian sebagai tempat usaha/gudang; • Mengisi satuan hunian melebihi ketentuan tata tertib; • Mengubah prasarana, sarana dan utilitas rusunawa yang sudah ada; • Menjemur pakaian dan lainnya di luar tempat yang telah ditentukan; • Berjudi, menjual/memakai narkoba, minuman keras, berbuat maksiat, kegiatan yang

menimbulkan suara keras/bising, bau menyengat, termasuk memelihara binatang peliharaan yang mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketertiban lingkungan;

• Mengadakan kegiatan organisasi terlarang sebagaimana peraturan perundangan- undangan yang berlaku;

• Memasak dengan menggunakan kayu, arang, atau bahan lain yang mengotori dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran;

• Membuang benda-benda ke dalam saluran air kamar mandi/WC yang dapat menyumbat saluran pembuangan;

• Menyimpan segala jenis bahan peledak, bahan kimia, bahan bakar atau bahan terlarang lainnya yang dapat menimbulkan kebakaran atau bahaya lain;

• Mengubah konstruksi bangunan rusunawa; dan • Meletakkan barang–barang melampaui daya dukung bangunan yang ditentukan.

b. Pemeliharaan

Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi, dan Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi. Manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung meliputi:

• Manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung; dan • Persyaratan penyedia jasa dan tenaga ahli/terampil pemeliharaan dan perawatan

bangunan gedung.

Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung meliputi persyaratan yang terkait dengan:

• Keselamatan bangunan gedung; • Kesehatan bangunan gedung; • Kenyamananbangunangedung;dan • Kemudahan bangunan gedung.

Organisasi pengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas bangunan yang meliputi luas dan dimensi bangunan, sistem bangunan yang digunakan, teknologi yang diterapkan, serta aspek teknis dan non teknis lainnya, seperti:

• Ukuran fisik bangunan gedung. • Jumlah bangunan. • Jarak antar bangunan.

Page 17: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 17

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Moda transportasi yang digunakan oleh pekerja dan penyelia. • Kinerja produksi atau opersional dari tiap lokasi. • Jenis peralatan dan perlengkapan. • Jenis dan fungsi bangunan gedung.

Organisasi ini yang bertanggung jawab atas kelancaran operasional bangunan, pelaksanaan pengoperasian dan perawatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan secara efisien dan efektif. Untuk itu, dibutuhkan organisasi dengan ketentuan:

• Seluruh personil mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas dan terukur.

• Seluruh personil merupakan tenaga trampil dan handal, sudah terlatih dan siap pakai.

• Manajemen menerapkan pemberian imbalan dan sanksi yang adil.

Struktur organisasi pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dipimpin oleh seorang manajer bangunan (building manager), sekurang-kurangnya memiliki empat departemen; Teknik (engineering), tata grha (house keeping), Layanan Pelanggan, dan Administrasi & Keuangan. Departemen engineering dan tata grha mempunyai penyelia (supervisor). Departemen umum dibantu oleh beberapa staf, dan setiap penyelia mempunyai tim pelaksana.

a. Lingkup Pemeliharaan Bangunan Gedung

Pekerjaan permeliharaan meliputi jenis pembersihan, perapihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan atau perlengkapan bangunan gedung, dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung.

• Arsitektural o Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar sebagai sarana penyelamat

(egress) bagi pemilik dan pengguna bangunan. o Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur tampak luar bangunan

sehingga tetap rapih dan bersih. o Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur dalam ruang serta

perlengkapannya. o Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang memadai dan

berfungsi secara baik, berupa perlengkapan/peralatan tetap dan/atau alat bantu kerja (tools).

o Melakukan cara pemeliharaan ornamen arsitektural dan dekorasi yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya.

• Struktural o Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur struktur bangunan gedung

dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, dan pembebanan di luar batas kemampuan struktur, serta pencemaran lainnya.

o Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pelindung struktur. o Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari perawatan preventif

(preventive maintenance). o Mencegah dilakukan perubahan dan/atau penambahan fungsi kegiatan

yang menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada bangunan gedung, di luar batas beban yang direncanakan.

o Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya

o Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan penggunaan yang direncanakan.

Page 18: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 18

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

• Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi, Plambing, Transportasi) o Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem tata udara, agar

mutu udara dalam ruangan tetap memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan yang disyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan utama dan saluran udara.

o Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem distribusi air yang meliputi penyediaan air bersih, sistem instalasi air kotor, sistem hidran, sprinkler dan septik tank serta unit pengolah limbah.

o Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem transportasi dalam gedung, baik berupa lif, eskalator, travelator, tangga, dan peralatan transportasi vertikal lainnya.

• Elektrikal (Catu Daya, Tata Cahaya, Telepon, Komunikasi Dan Alarm) o Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan

pembangkit daya listrik cadangan. o Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan

penangkal petir. o Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara sistem instalasi listrik,

baik untuk pasokan daya listrik maupun untuk penerangan ruangan. o Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan instalasi tata

suara dan komunikasi (telepon) serta data. o Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan sistem tanda

bahaya dan alarm. • Tata Ruang Luar

o Memelihara secara baik dan teratur kondisi dan permukaan tanah dan/atau halaman luar bangunan gedung.

o Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur pertamanan di luar dan di dalam bangunan gedung, seperti vegetasi (landscape), bidang perkerasan (hardscape), perlengkapan ruang luar (landscape furniture), saluran pembuangan, pagar dan pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu jaga.

o Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan dan lingkungannya.

o Melakukan cara pemeliharaan taman yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya.

• Tatagrha (Housekeeping) o Meliputi seluruh kegiatan Housekeeping yang membahas hal-hal terkait

dengan sistem pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, di antaranya mengenai Cleaning Service, Landscape, Pest Control, General Cleaning mulai dari persiapan pekerjaan, proses operasional sampai kepada hasil kerja akhir.

o Pemeliharaan Kebersihan (Cleaning Service). Program kerja pemeliharaan kerja gedung meliputi program kerja harian, mingguan, bulanan dan tahunan yang bertujuan untuk memelihara kebersihan gedung yang meliputi kebersihan ‘Public Area’, ‘Office Area’ dan ‘Toilet Area’ serta kelengkapannya.

o Pemeliharaan dan Perawatan Hygiene Service. Program kerja ‘Hygiene Service meliputi program pemeliharaan dan perawatan untuk pengharum ruangan dan anti septik yang memberikan kesan bersih, harum, sehat meliputi ruang kantor, lobby, lif, ruang rapat maupun toilet yang disesuaikan dengan fungsi dan keadaan ruangan.

o Pemeliharaan Pest Control. Program kerja pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan ‘Pest Control’ bisa dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan dengan pola kerja bersifat umum, berdasarkan volume gedung secara keseluruhan dengan tujuan untuk menghilangkan hama tikus, serangga dan

Page 19: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 19

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

dengan cara penggunaan pestisida, penyemprotan, pengasapan (fogging) atau fumigasi, baik ‘indoor’ maupun ‘outdoor’ untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna gedung.

o Program General Cleaning. Program pemeliharaan kebersihan yang dilakukan secara umum untuk sebuah gedung dilakukan untuk tetap menjaga keindahan, kenyamanan maupun performance gedung yang dikerjakan pada hari hari tertentu atau pada hari libur yang bertujuan untuk mengangkat atau mengupas kotoran pada suatu objek tertentu, misalnya lantai, kaca bagian dalam, dinding, toilet dan perlengkapan kantor.

b. Lingkup Perawatan Bangunan Gedung

Pekerjaan perawatan meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung, dengan mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.

• Rehabilitasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah.

• Renovasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya

• Restorasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat berubah.

• Tingkat Kerusakan o Perbaikan dan/atau penggantian dalam kegiatan perawatan bangunan

gedung dengan tingkat kerusakan sedang dan berat dilakukan setelah dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung disetujui oleh pemerintah daerah.

o Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis.

o Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga tingkat kerusakan, yaitu: § Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non-

struktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi. Perawatan untuk tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 35% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

§ Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non-struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dan lain-lain. Perawatan untuk tingkat kerusakan sedang, biayanya

Page 20: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 20

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

§ Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Biayanya maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

§ Perawatan khusus untuk perawatan yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan, seperti kegiatan renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan dengan perawatan bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya perawatan dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi Teknis setempat.

Penentuan tingkat kerusakan dan perawatan khusus setelah berkonsultasi dengan Instansi Teknis setempat. Persetujuan rencana teknis perawatan bangunan gedung tertentu dan yang memiliki kompleksitas teknis tinggi dilakukan setelah mendapat pertimbangan tim ahli bangunan gedung. Pekerjaan perawatan ditentukan berdasarkan bagian mana yang mengalami perubahan atau perbaikan.

Perawatan bangunan rusunawa adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan rusunawa dan/atau komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan rusunawa tetap laik fungsi. Kegiatan perawatan terdiri dari;

• Perawatan rutin; • Perawatan berkala; • Perawatan mendesak; dan • Perawatan darurat.

Badan pengelola melakukan pemeriksaan rutin terhadap bangunan rusunawa dan apabila ditemukan kerusakan pada bangunan rusunawa maka badan pengelola wajib menentukan jenis perawatan dan penganggaran biaya yang dibutuhkan. Perawatan sebagaimana dilakukan sesuai tingkat kerusakan terhadap bangunan rusunawa.

Hasil perawatan yang telah dilakukan oleh petugas badan pengelola dilaporkan kepada badan pengelola dan/atau pemilik bangunan dengan membubuhkan tanda tangan petugas yang bersangkutan dan penghuni yang satuan huniannya telah dirawat.

Page 21: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 21

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Sebutkan dan jelaskan apa saja tujuan dari Pemeliharaan! 2. Apa yang dimaksud dengan Corrective Maintenance? 3. Apa yang dimaksud dengan Preventive Maintenance? 4. Jelaskan bagaimanakah pemeliharaan rutin dalam jaringan irigasi 5. Bagaimana lingkup pemeliharaan bangunan gedung dalam aspek arsitektural? 6. Apa yang dimaksud dengan Rehabilitasi dalam pemeliharaan bangunan gedung?

Operasional dalam suatu infrastruktur memiliki bebrapa komponen, yaitu;

• Service Delivery Structure; • Management Practices; • Organization; • Staffing; • Operations Management; dan • Human Resource Management.

Menurut definisi istilah pemeliharaan pada kenyataannya menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan, dan sebagai hasilnya, kata tersebut dengan longgar digunakan dalam industri untuk menunjukan setiap perkerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian pemeliharaan.

Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut;

1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.

2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang mungkin.

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamatan, dan sebagainnya.

4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

C. Latihan

D. Rangkuman

Page 22: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 22

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

A. Perencanaan

Perencanaan pemeliharaan dibuat oleh pihak Dinas/pengelola bersama dengan pihak-pihak terkait dan terlibat berdasarkan rencana prioritas hasil inventarisasi. Dalam rencana pemeliharaan terdapat pembagian tugas, antara para pihak yang terlibat dengan pemerintah diantaranya bagian mana bisa ditangani pengguna dan bagian mana yang ditangani pemerintah melalui Nota Kesepakatan kerjasama O&P. Penyusunan rencana pemeliharaan meliputi:

1. Inspeksi Rutin. Dalam melaksanakan tugasnya, pemelihara atau yang mengoperasikan harus selalu mengadakan inspeksi/pemeriksaan secara rutin di wilayah kerjanya tergantung dari ketentuan yang sudah dibuat, untuk memastikan bahwa infrastruktur dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan ketentuan. Kerusakan ringan yang dijumpai dalam inspeksi rutin harus segera dilaksanakan perbaikannya sebagai pemeliharaan rutin. Selanjutnya Pengamat akan menghimpun semua berkas usulan dan menyampaikannya ke dinas pada periode waktu yang telah ditentukan.

2. Penelusuran infrastruktur Berdasarkan usulan kerusakan yang dikirim oleh juru secara rutin, dilakukan penelusuran untuk mengetahui tingkat kerusakan dalam rangka pembuatan usulan pekerjaan pemeliharaan periode yang akan datang.

3. Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan. Berdasarkan hasil inventarisasi dilakukan survai identifikasi permasalahan dan kebutuhan pemeliharaan secara partisipatif, dan dibuat suatu rangkaian rencana aksi yang tersusun dengan skala prioritas serta uraian pekerjaan pemeliharaan. Dalam menentukan kriteria pemeliharaan dilihat dari kondisi kerusakan phisik. Pada hakekatnya pemeliharaan infrastruktur yang tertunda akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan memerlukan rehabilitasi lebih dini. Hasil identifikasi dan analisa kerusakan merupakan bahan dalam penyusunan detail desain pemeliharaan.

4. Pengukuran Dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan Infrastruktur. a) Survai Dan Pengukuran Perbaikan Jaringan Irigasi

Survai dan pengukuran untuk pemeliharaan infrastruktur dapat dilaksanakan secara sederhana oleh petugas Dinas/pengelola bersama-sama dengan pihak yang terlibat dan terkait infrastruktur. Hasil survai yang dituangkan dalam gambar skets atau diatas gambar as built drawing. Sedangkan untuk pekerjaan perbaikan, perbaikan berat maupun penggantian harus menggunakan alat-alat tertentu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Hasil survai dan pengukuran ini selanjutnya

MATERI POKOK 2

TAHAPAN PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Mampu memahami dan menerapkan mekanisme dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan.

Page 23: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 23

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

digunakan oleh petugas Dinas/pengelola infrastruktur dalam penyusunan detail desain.

b) Pembuatan Detail Desain. Berdasarkan hasil survai dan pengukuran disusun rancangan detail desain dan penggambaran. Hasil rancangan detail desain ini didiskusikan kembali dengan para pihak terkait dan terlibat sebagai dasar pembuatan desain akhir.

5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Rencana anggaran biaya dihitung berdasarkan perhitungan volume dan harga satuan yang sesuai dengan standar yang berlaku di wilayah setempat. Sumber-sumber pembiayaan pemeliharaan infrastruktur berasal dari :

• Alokasi biaya pemeliharaan dari sumber APBN, APBD, atau DAK • Kontribusi biaya pemeliharaan oleh para pihak terkait dan terlibat • Alokasi biaya dari badan usaha atau sumber lainnya

6. Penyusunan Program/Rencana Kerja. Rencana Program/Rencana kerja dibuat oleh Dinas/Pengelola infrastruktur bersama pihak yang terkait dan terlibat. Untuk lebih teratur dan terarah dalam mencapai tujuan kegiatan pemeliharaan infrastruktur perlu adanya suatu program atau rencana kerja sebagai berikut : a) Pekerjaan Yang Dilaksanakan Secara Swakelola

Pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan cara swakelola antara lain adalah berupa pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan, dan penanggulangan 1) Pemeliharaan Rutin :

• Pekerjaan pemeliharaan rutin dilaksanakan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan/hasil inspeksi rutin juru.

• Pelaksanaan oleh dinas/pengelola infrastruktur atau oleh pihak yang terlibat dan terkait secara gotong royong dengan bimbingan teknis dari dinas/pengelola infrastruktur.

2) Pemeliharaan Berkala : • Pekerjaan dilaksanakan secara periodik disesuaikan dengan

tersedianya anggaran. • Pelaksanaan secara swakelola oleh dinas/pengelola infrastruktur atau

dapat melibatkan pihak terlibat atau terkait. • Pekerjaan berupa perawatan

3) Penanggulangan • Pekerjaan bersifat darurat agar bangunan dan saluran segera

berfungsi. • Pelaksanaan oleh dinas bersama masyarakat dengan cara gotong

royong. b) Pekerjaan Yang Dapat Dikontrakkan

• Pekerjaan bersifat perbaikan, perbaikan berat, dan penggantian. • Pelaksanaan melalui pihak ketiga (kontraktor).

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan berdasarkan detail desain dan rencana kerja yang telah disusun oleh Dinas/Pengelola infrastruktur bersama dengan pihak yang terlibat atau terkait. Adapun waktu pelaksanaannya menyesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati bersama dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota/Gubernur sesuai kewenangannya. Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Page 24: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 24

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Persiapan Pelaksanaan Pemeliharaan

Sebelum kegiatan pemeliharaan dilaksanakan perlu dilakukan sosialisasi kepada para pihak yang terkait dan terlibat, tentang waktu, jenis kegiatan, jumlah tenaga, bahan, peralatan yang harus disediakan dan disesuaikan dengan jenis, sifat pemeliharaan dan tingkat kesulitannya.

a) Pekerjaan pemeliharaan yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga perlu dilakukan persiapan yang menyangkut Pengusulan kebutuhan bahan, penyediaan tenaga, pengaturan regu kerja, pelatihan praktis mengenai jasa konstruksi dan jaminan mutu agar tercapainya kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

b) Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor. Disusun dalam paket-paket pekerjaan yang menggambarkan lokasi, jenis pekerjaan, rencana biaya dan waktu pelaksanaannya. Dalam perjanjian kontrak kerja antara Dinas/Pengelola infrastruktur dengan kontraktor perlu dicantumkan ketentuan yang mengikat antara lain :

• Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja setempat kecuali tenaga kerja tersebut tidak tersedia.

• Adanya kesepakatan bersama antara kontraktor dengan semua pihak mengenai jam kerja, upah kerja dan hal-hal lainnya.

2. Pelaksanaan Pemeliharaan • Pihak-pihak yang terlibat dan/atau kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan

pemeliharaan wajib memahami dan menerapkan persyaratan teknis yang telah ditetapkan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur.

• Pelaksanaan pemeliharaan tidak mengganggu atau disesuaikan dengan kelancaran kegiatan lingkungan sekitar

• Dinas/Pengelola infrastruktur wajib menyampaikan kepada masyarakat mengenai periode waktu pelaksanaan pemeliharaan.

• Untuk pekerjaaan yang dilaksanakan oleh pihak terlibat agar sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dipersyaratkan, perlu adanya bimbingan dari tenaga pendamping lapangan.

• Untuk pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor, sebagai kontrol sosial pihak terlibat dapat berperan serta secara swadaya mengawasi pekerjaan.

• Setelah pekerjaan perbaikan selesai dikerjakan harus dibuat berita acara bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilaksanakan dan berfungsi baik.

C. Monitoring dan Evaluasi

1. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi pada pemeliharaan infrastruktur dilakukan untuk kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan sendiri secara swakelola ataupun dikontrakkan, baik untuk jenis pengamanan infrastruktur, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan penanggulangan/perbaikan darurat.

a) Pemeliharaan Infrastruktur Yang Dilaksanakan Secara Swakelola.

Pemantauan untuk pekerjaan pemeliharaan infrastruktur yang dilakukan secara swakelola baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan berkala dilakukan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur bersama engan pihak terkait. Pemantauan dilakukan terhadap realisasi penggunaan sumberdaya yang meliputi : tenaga kerja, bahan materil, peralatan secara berkala dipantau dan dibandingkan dengan program pemeliharaan rutin atau rencana yang

Page 25: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 25

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

telah ditetapkan. Waktu pemantauannya dapat ditetapkan sesuai kesepakatan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur.

Setiap akhir periode dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan proses pemeliharaan yang sedang dijalankan di lapangan. Setiap akhir pekerjaan dilakukan juga evaluasi untuk penyempurnaan kegiatan pemeliharaan yang akan datang. Hasil evaluasi tersebut dikirimkan kepada penanggungjawab pekerjaan. Juru/Pengamat infrastruktur mencatat hasil kegiatan pemeliharaan didalam buku catatan pemeliharaan (BCP). Didalam BCP dapat diketahui bagian phisik mana yang sudah dan yang belum dilaksanakan pemeliharaannya.

b) Pemeliharaan Infrastruktur Yang Dilaksanakan Secara Kontraktual

Pemantauan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan infrastruktur yang dilakukan secara kontraktual baik pemeliharaan berkala maupun perbaikan/penggantian dilakukan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur dengan melibatkan peran serta ihak yang terkait dan terlibat.

1) Pemantauan Dan Evaluasi Mingguan Pemantauan dan evaluasi kemajuan pekerjaan dilakukan secara mingguan. Hal-hal yang dipantau dan dievaluasi secara mingguan antara lain meliputi:

• jenis dan volume pekerjaan; • rencana dan realisasi fisik dan keuangan; • nilai bobot (dlm %) yaitu biaya dibagi volume yang telah dilaksanakan; • kemajuan hasil pekerjaan; • nilai pelaksanaan (%) yaitu kemajuan hasil pekerjaan dibandingkan

dengan nilai bobot seluruh kegiatan. 2) Pemantauan Dan Evaluasi Bulanan

Pada setiap akhir bulan, dilakukan pemantauan dan evaluasi bulanan yang mencakup :

• jenis dan volume pekerjaan; • rencana dan realisasi fisik dan keuangan; • nilai bobot (dlm %) yaitu biaya dibagi volume yang telah dilaksanakan; • kemajuan pekerjaan fisik (volume v.s. waktu); • nilai tertimbang (%) yaitu bobot kemajuan biaya serta kinerja fisik.

Hasil pemantauan dan evaluasi tersebut terutama ditujukan untuk keperluan perbaikan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang sedang berjalan. Sedangkan untuk perbaikan perencanaan program pemeliharaan, pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Dengan melihat hasil evaluasi tahunan tersebut, dapat dipelajari masalah dan kekurangan yang pernah terjadi, sehingga dapat dilakukan perbaikan rencana tahun berikutnya. Apabila pekerjaan sudah selesai, penilaian hasil pekerjaan dilakukan terhadap kuantitas dan kualitas pekerjaan. Juga evaluasi dilakukan terhadap fungsi atau kinerja infrastruktur melalui penelusuran dan pengujian lapangan (trial-run).

2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan

Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara berkala meliputi:

• Laporan bulanan o Penggunaan bahan swakelola o Realisasi pekerjaan yang diborongkan

• Laporan Tahunan Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dibuat oleh pelaksana kegiatan dan disampaikan kepada Dinas/pengelola infrastruktur.

Page 26: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 26

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Inspeksi Rutin dalam tahap perencanaan operasi dan pemeliharaan?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pemeliharaan Infrastruktur secara Swakelola!

Perencanaan pemeliharaan dibuat oleh pihak Dinas/pengelola bersama dengan pihak-pihak terkait dan terlibat berdasarkan rencana prioritas hasil inventarisasi. Dalam rencana pemeliharaan terdapat pembagian tugas, antara para pihak yang terlibat dengan pemerintah diantaranya bagian mana bisa ditangani pengguna dan bagian mana yang ditangani pemerintah melalui Nota Kesepakatan kerjasama O&P. Pelaksanaan

Pemeliharaan dilakukan berdasarkan detail desain dan rencana kerja yang telah disusun oleh Dinas/Pengelola infrastruktur bersama dengan pihak yang terlibat atau terkait. Adapun waktu pelaksanaannya menyesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati bersama dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota/Gubernur sesuai kewenangannya.

Pemantauan dan evaluasi pada pemeliharaan infrastruktur dilakukan untuk kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan sendiri secara swakelola ataupun dikontrakkan, baik untuk jenis pengamanan infrastruktur, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan penanggulangan/perbaikan darurat.

Hasil pemantauan dan evaluasi tersebut terutama ditujukan untuk keperluan perbaikan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang sedang berjalan. Sedangkan untuk perbaikan perencanaan program pemeliharaan, pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Dengan melihat hasil evaluasi tahunan tersebut, dapat dipelajari masalah dan kekurangan yang pernah terjadi, sehingga dapat dilakukan perbaikan rencana tahun berikutnya. Apabila pekerjaan sudah selesai, penilaian hasil pekerjaan dilakukan terhadap kuantitas dan kualitas pekerjaan. Juga evaluasi dilakukan terhadap fungsi atau kinerja infrastruktur melalui penelusuran dan pengujian lapangan (trial-run).

D. Latihan

E. Rangkuman

Page 27: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 27

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari tujuan pemeliharaan adalah a. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan c. Untuk menjamin pengeluaran keuangan yang jelas d. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan e. Untuk menjamin keselamatan

2. Pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya adalah pengertian dari

a. Planned Maintenance b. Emergency Maintenance c. Preventive Maintenance d. Corrective Maintenance e. Shutdown Maintenance

3. Pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang diterima adalah pengertian dari

a. Planned Maintenance b. Emergency Maintenance c. Preventive Maintenance d. Corrective Maintenance e. Shutdown Maintenance

4. Pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima adalah pengertian dari

a. Planned Maintenance b. Emergency Maintenance c. Preventive Maintenance d. Corrective Maintenance e. Shutdown Maintenance

5. Berikut ini ialah yang merukan salah satu kegiatan monitoring dan evaluasi dalam jaringan irigasi adalah

a. Kalibrasi alat ukur b. Laporan keadaan air dan tanaman c. Pembagian air sekunder dan primer d. Rekap provinsi e. Rekap kabupaten per-masa tanam

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

PENUTUP

Page 28: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 28

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

6. Kegiatan pemeliharaan dalam jaringan irigasi terbagi menjadi empat jenis, yaitu

a. Pengamanan jaringan irigasi, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan perbaikan darurat

b. Pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, perbaikan darurat, dan perbaikan gentian

c. Pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, perbaikan darurat, dan perbaikan parsial

d. Monitoring dan evaluasi jaringan irigasi, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan perbaikan darurat

e. Pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, perbaikan darurat, dan perbaikan total

7. Berikut ini yang bersifat perbaikan ringan dalam pemeliharaan rutin jaringan irigasi adalah

a. Menutup lubang-lubang bocoran kecil di saluran/bangunan. b. Membuka lahan khusus cadangan air primer dan sekunder c. Membuang pengendapan lumpur d. Mengganti pintu air e. Mengganti alat ukur

8. Membersihkan katup/valve dari tanah atau kotoran dan pemeriksaan terhadap kerusakan dan kebocoran, jika terjadi kerusakan segera diganti adalah salah satu kegiatan dari pemeliharaan SPAM yaitu

a. Pemeliharaan harian atau mingguan b. Pemeliharaan bulanan atau tahunan c. Pemeliharaan darurat d. Pemeliharaan tahunan atau darurat e. Pemeliharaan bulanan atau darurat

9. Ruang lingkup dalam pemeliharaan bangunan gedung terdiri dari a. Arsitektural, struktural, mekanikal, elektrikal, tata ruang luar, dan

tatagrha b. Arsitekrural, struktural, mekanikal, pengairan, tata ruang dalam, dan

tata ruang luar c. Arsitekrural, struktural, mekanikal, pengairan, tata ruang luar, dan

tatagrha d. Struktural, mekanikal, elektrikal, tata ruang dalam, dan tata ruang luar e. Struktural, mekanikal, elektrikal, tata ruang dalam, sanitarian

10. Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah adalah pengertian dari salah satu lingkup perawatan bangunan gedung, yaitu

a. Renovasi b. Restorasi c. Rehabilitasi d. Demolition e. Pembangunan Kembali

Page 29: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 29

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Modul.

Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Modul ini.

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban yang Benar X 100% Jumlah Soal

Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal.

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100 % = Baik Sekali

80 – 89 % = Baik

Tujuan dari Pelatihan Manajemen Konstruksi (SIDLACOM) ialah agar para CPNS memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai SIDLACOM (Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Construction, Operation and Maintenance) dalam manajemen konstruksi.

Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para CPNS memiliki kualitas dan komitmen yang tinggi dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasiya. Uraian dari materi pokok 1 sampai dengan materi pokok 3, baru menjelaskan mengenai pentingnya Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) dalam manajemen konstruksi.

Masih banyak hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, diantara dari mata pelatihan dalam pelatihan ini, ada pula yang menjadi mata pelatihan pada program pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk lebih memahami mengenai Perencanaan Konstruksi, peserta dianjurkan untuk mempelajari, antara lain:

1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana tersebut dalam daftar pustaka.

2. Modul mata pelajaran lain seperti Manajemen Konstruksi dan Modul terkait lainnya.

B. Umpan Balik

C. Tindak Lanjut

Page 30: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 30

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Latihan Materi Pokok 1

1. Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut;

a. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.

b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang mungkin.

c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamatan, dan sebagainnya.

d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. 2. pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk

penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.

3. pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang diterima.

4. Pemeliharaan Rutin dalam Jaringan Irigasi Merupakan kegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisi Jaringan Irigasi yang dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi :

a) Yang bersifat Perawatan : • Memberikan minyak pelumas pada bagian pintu. • Membersihkan saluran dan bangunan dari tanaman liar dan

semaksemak. • Membersihkan saluran dan bangunan dari sampah dan

kotoran. • Pembuangan endapan lumpur di bangunan ukur. • Memelihara tanaman lindung di sekitar bangunan dan di tepi

luar tanggul saluran. b) Yang bersifat Perbaikan ringan

• Menutup lubang-lubang bocoran kecil di saluran/bangunan. • Perbaikan kecil pada pasangan, misalnya siaran/plesteran

yang retak atau beberapa batu muka yang lepas.

D. Kunci Jawaban Soal

Page 31: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 31

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

5. Pemeliharanan bangunan gedung dalam lingkup arsitektural yaitu a. Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar sebagai sarana penyelamat

(egress) bagi pemilik dan pengguna bangunan. b. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur tampak luar bangunan

sehingga tetap rapih dan bersih. c. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur dalam ruang serta

perlengkapannya. d. Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang memadai dan

berfungsi secara baik, berupa perlengkapan/peralatan tetap dan/atau alat bantu kerja (tools).

e. Melakukan cara pemeliharaan ornamen arsitektural dan dekorasi yang benar oleh petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di bidangnya.

6. Rehabilitasi dalam bangunan gedung adalah Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah.

Latihan Materi Pokok 2

1. Inspeksi Rutin dalam melaksanakan tugasnya, pemelihara atau yang mengoperasikan harus selalu mengadakan inspeksi/pemeriksaan secara rutin di wilayah kerjanya tergantung dari ketentuan yang sudah dibuat, untuk memastikan bahwa infrastruktur dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan ketentuan. Kerusakan ringan yang dijumpai dalam inspeksi rutin harus segera dilaksanakan perbaikannya sebagai pemeliharaan rutin. Selanjutnya Pengamat akan menghimpun semua berkas usulan dan menyampaikannya ke dinas pada periode waktu yang telah ditentukan.

2. Pemantauan untuk pekerjaan pemeliharaan infrastruktur yang dilakukan secara swakelola baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan berkala dilakukan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur bersama engan pihak terkait. Pemantauan dilakukan terhadap realisasi penggunaan sumberdaya yang meliputi : tenaga kerja, bahan materil, peralatan secara berkala dipantau dan dibandingkan dengan program pemeliharaan rutin atau rencana yang telah ditetapkan. Waktu pemantauannya dapat ditetapkan sesuai kesepakatan oleh Dinas/Pengelola infrastruktur.

Evaluasi Kegiatan Belajar

1. (C) Untuk menjamin pengeluaran keuangan yang jelas 2. (A) Planned Maintenanace 3. (C) Preventive Maintenance 4. (D) Corrective Maintenance 5. (A) Kalibrasi Alat Ukur 6. (A) Pengamanan jaringan irigasi, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan

perbaikan darurat 7. (A) Menutup lubang-lubang bocoran kecil di Salurang atau Bendungan 8. (A) Pemeliharaan harian atau mingguan 9. (A) Arsitektural, struktural, mekanikal, elektrikal, tata ruang luar, dan tatagrha 10. (C) Rehabilitasi

Page 32: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 32

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Undang-Undang No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.43/PRT/M/2015 Tentang Badan Pengatur Jalan Tol

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PRT/M/2007 Tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggara Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

Hadi, Kusnul. 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Jakarta

Barrie, Donald. 1990. Manajemen Konstruksi Profesional. Erlangga. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Page 33: MATERI POKOK 1 KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN · KONSEP DASAR OPERASI DAN PEMELIHARAAN Mampu memahami dan mengetahui konsep operasi dan pemeliharaan ... (Glossary of General

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 33

MODUL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

TPA : Tempat Pembuangan Akhir

PSP : Prasarana dan Sarana Persampahan

BPJT : Badan Pengatur Jalan Tol

KPBU : Kerjasama Pemerintah Badan Usaha

P3A : Perkumpulan Petani Pemakai Air

TPS : Tempat Pengelolaan Sampah

TPS 3R : Tempat Pengelolaan Sampah Re-use, Reduce, dan Recycle

BCP : Buku Catatan Pemeliharaan

RAB : Rencana Anggaran Biaya

GLOSSARIUM