materi kuliah tata ruang dan perencanaan …€¦ · ppt file · web view · 2008-11-15tata ruang...
TRANSCRIPT
TATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN PROF.Dr. Suratman Woro, M.Sc.
PANDANGAN GEOGRAFI• Geografi Mutakhir memastikan arah perkembangan konsep
geografi untuk dapat diterapkan pada berbagai lingkugan geografi yang beraneka tingkat perkembangan ekonomi, budaya dan penguasaan teknologi
• Dalam tahapan ini studi geografi dapat berorientasi pada masalah interaksi manusia dengan lingkungan, selain itu juga dapat berorientasi pada studi wilayah, permukaan bumi dipandang sebagai lingkungan hidup dimana manusia dapat memanfaatkan sumberdaya alam
• Potensi dan masalah unsur-unsur geografi sangat bervariatif, sehingga perlu kajian secara spasial dan temporal untuk dapat mengenali watak/sifat wilayah
GEOGRAFI DALAM PENATAAN RUANG• Ruang diartikan sebagai ruang daratan, lautan dan ruang
udara termasuk lahan/tanah, air, udara, benda lainnya serta daya dan keadaan sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya (Ditjen Ciptakarya, Departemen Pekerjaan Umum, 1996)
• Memperhatikan pandangan geografi mutakhir yang bersifat integratif dengan memahami pula pengertian ruang, maka ruang (space) juga merupakan kajian penting dalam studi geografi
• Dengan demikian sasaran penataan ruang yang mencakup proses perencanaan, pelaksanaan rencana dan pengedalian dalam implementasi rencana, peran geografi terapan (applied geography) sangat penting
• Unsur-unsur geografi yang dikaji oleh geograf dalam penataan ruang dapat dibedakan menurut kegiatan dalam penataan ruang yang terdiri dari :
Dalam kegiatan ini dilakukan pemahaman karakteristik wilayah melalui studi kompilasi data, kemudian dilakukan kegiatan analisis data dan selanjutnya menyusun rumusan rencana disertai penyajian peta-peta dengan cara :a. Kegiatan Pemahaman Karakteristik WilayahData Geografi yang diperlukan meliputi :1) Karakteristik ekonomi wilayah2) Karakteristik kependudukan/demografi3) Data sosial kemasyarakatan4) Karakteristik sumberdaya alam5) Sumberdaya buatanData tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
I. KEGIATAN PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH
b. Kegiatan analisis wilayah (analisis data)
Setelah kegiatan inventarisasi data wilayah dilanjutkan dengan analisis wilayah , kegiatan yang dapat dilakukan oleh geografi meliputi :1. Analisis sistem perwilayahan2. Analisis sosial kemasyarakatan3. Analisis geografi4. Analisis ekonomi5. Analisis fisik/daya dukung lingkungan6. Analisis kondisi sarana dan prasarana7. Analisis struktur dan pola masyarakat8. Analisis potensi dan sumberdaya alam, buatan manusia
Dalam melaksanakan kegiatan analisis dapat menerapkan rumus-rumus, statistik, analisis peta dan hasil interpretasi citra serta pengolahan data spasial dengan SIG
c. Perumusan Rencana Tata Ruang Wiayah
Kegiatan perumusan rencana tata ruang wilayah dapat dilakukan pula oleh ahli geografi yang meliputi :1. Perumusan arahan pemanfaatan ruang dan masalah pembangunan2. Perumusan konsep dan strategi pengembangan wilayah3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah
Penyajian informasi rencana tata ruang wilayah dapat diwujudkan dalam bentuk peta-peta hasil rumusan rencana yang diperoleh atas dasar studi kompilasi data dan analisis data wilayah
II. Peran dalam Pelaksanaan Tata Ruang
1. Memberikan informasi alokasi pemanfaatan ruang yang ekonomis dan ekologik
2. Memberikan input bagi analisis kelayakan investasi3. Memberikan arahan pola pemerataan pertumbuhan / perkembangan wilayah4. Memberikan masukan program penanganan masalah fisik, ekonomi dan
sumberdaya manusia5. Mengarahkan pilihan prioritas penanganan kawasan tertentu berdasarkan
kepentingan ekonomi, eksositem dan sumber alam6. Mengatur pola pemanfaatan tata guna sumber alam, pelestarian lingkungan
dan sumber alam7. Memberikan masukan pembangunan infrastruktur wilayah yang merata8. Menganalisis kecenderungan perkembangan secara keruangan9. Memberikan gambaran dampak pembangunan secara keruangan10. Memberikan alternatif dalam pola pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
aspirasi berbagai kepentingan
III. Terapan dalam pengendalian pemanfaatan ruang
Peran ahli geografi dalam hal ini mencakup :1. Pengarahan alokasi kegiatan pembangunan2. Ploting lokasi perubahan peruntukan ruang3. Program pengambilan fungsi kawasan dan ekosistem, misalnya
wilayah resapan, sempadan pantai, kawasan gambut dsb4. Pencegahan terjadinya kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya,
seperti kasus lapangan golf di Pantai Parangtritis Yogyakarta5. Mengarahkan program pengelolaan lingkungan dan pelestarian
tataguna sumber alam6. Mengevaluasi dan meng-update data secara spasial
MATERI KULIAHTATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN
No Materi Tatap Muka
1 Pengertian Ruang-Tata Ruang 1x
2 Penataan Ruang 1x
3 Hirarki Rencana Tata Ruang 1x
4 Teori Proses dan Pendekatan Perencanaan Ruang 1x
5 Sumberdaya Ruang dan Lingkungan 1x
6 Analisis Struktur Pemanfaatan Ruang 1x
7 Evaluasi Kawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan
1x
• WILAYAH PERENCANAAN : Merupakan wil. yang arahan pemanfaatan ruangnya disesuaikan dengan jenis rencana tata ruang daerah (RUTR Kab., RDTR Satuan Kaw. Pengembangan dan RTR Satuan Permukiman)
• WILAYAH PENGAMATAN : Merupakan Wilayah yang mempunyai pengaruh terhadap wilayah perencanaan, sehingga perlu ikut di evaluasi pada saat penyusunan suatu rencana tata ruang. Bentuk evaluasi dimaksud antara lain berupa analisis tata jenjang pusat-pusat pelayanan yang terdapat di sekitar wilayah perencanaan
• UNIT WILAYAH PERENCANAAN : merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang menurut sudut pandang tertentu merupakan suatu kesatuan
• WILAYAH FUNGSIONAL : merupakan istilah alin dari wilayah Nodal
• SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) : merupakan wilayah yang meliputi beberapa kota berikut wilayah pengaruhnya yang disebabkan oleh perannya sebagai simpul jasa distribusi, kota-kota tersebut saling terkait dalam suatu susunan hirarkis
• WILAYAH PENGEMBANGAN PARSIAL : merupakan wilayah pengaruh langsung dari suatu pemusatan kegiatan usaha penghasil jasa (kota orde 1,2,3,4 dan 5) yang mempunyai kontribusi pengembangan terhadap proses berkembangnya wilayah pada suatu mekanisme pengembagnan SWP
• SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (SKP) : merupakan wilayah dengan satuan mekanisme jangkauan fungsi pelayanan sosial ekonomi tertentu dalam rangka proses berkembangnya wilayah pada satu satuan mekanisme pengembangan WWP
• SATUAN PERMUKIMAN (SP) : merupakan satuan kelompok permukiman yang susunannya sedemikian rupa sehingga memiliki keuntungan-keuntungan sosial, ekonomi dan fisik, serta terkait dalam karakteristik / fungsi SP tersebut. Satu SP dapat terdiri dari atas sejumlah lingkungan permukiman. Menurut fungsinya SP dapat berupa SP pertanian, SP Pariwisata, SP Industri dan Pertambangan dan SP Perdagangan
• WILAYAH HOMOGEN : merupakan wilayah dengan ciri-ciri atau karakteristik yang serupa secara ekonomis misalnya struktur produksinya hampir sama/pola konsumsinya dapat pula bersifat sosial misalnya kepribadian masyarakatnya yang khas sehingga mudah dibedakan dengan ciri atau karakter wilayah-wilayahnya
• WILAYAH NODAL : merupakan wilayah yang terdiri dari satuan-satuan wil. yang heterogen, misal distribusi penduduk yang terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu mengakibatkan lahirnya kota-kota besar, kota-kota menengah dan kota-kota kecil lainnya, sedangkan penduduk di daerah-daerah pedesaan relatif jarang antara kota-kota tersebut terdapat keterkaitan atau hubungan fungsional satu sama lainnya
• KEPADATAN LANTAI BANGUNAN : rasio luas tanah tertutup bangunan dalam satu persil tertentu dibagi luas total persil tersebut. Kepadatan lantai bangunan dinyatakan dalam persentasi (%)
• TINGKAT PERESAPAN AIR : persentasi yang menunjukkan proporsi air yang terserap ke dalam tanah dibandingkan dengan air yang mengalir di permukaan tanah
• DAYA TAMPUNG : pada RTR dikenal dua istilah daya tampung, yaitu : daya tampung bangunan perumahan/villa dan daya tampung lahan usaha
GAMBAR HIRARKI RENCANA TATA RUANG
RTRW NASIONAL
RTRW PROPINSI DATI I
RTRW KAB/KODYA DATI II
RENCANA RINCI TATA
RUANGRDTR
RDTR
RENCANA TATA RUANG
Penetapan Lokasi Pemanfaatan ruangPenjabaran PULDAS Kab.Mengacu pada RSTRWPPenyusunan programIzin lokasi pembangunan
Alokasi peruntukan ruangAcuan pemberian ijinFungsi kawasanSatuan permukiman
RTR-SPRencana tapakPengaturan pembangunanPenjabaran RDTR
RUTR
RDTR
RTR
MANFAAT RDTR
PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG
MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN YANG “TERTIB RUANG’ DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
ACUAN UNTUK PENETAPAN LOKASI INVESTASI
PENYEDIAAN KESEMPATAN BERUSAHA BAGI MASYARAKAT
ACUAN UNTUK PENERTIBAN IJIN LOKASI
1
2
3
4
5
LANGKAH PEMANFAATAN
PEMASYARAKATAN, PROMOSI, PEMASARAN
MEREALISASI PROGRAM RDTR UNTUK MERANGSANG PENGEMBANGAN KAWASAN MELALUI PEMBANGUNAN PRASARANA
MENJADIKAN RDTR SEBAGAI ACUAN YANG OPERASIONAL DALAM PROSES PERIJINAN
MERUMUSKAN INSENTIF DAN DISINSENTIF UNTUK MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN KAWASAN SECARA TERKENDALI
1
2
3
4
BAGAIMANA TINDAK LANJUTNYA ?
APA MANFAATNYA
BAGAIMANA MEMANFAATKANNYA
BAGAIMANA PENGENDALIAN KAWASAN ?
1
2
3
4
RDTR KAWASAN TELAH TERSUSUN
PENGENDALIAN KAWASAN
PENGAMANAN FUNGSI KAWASAN
MEMBATASI PEMANFAATAN RUANG YANG TIDAK SEJALAN DENGAN RDTR, MELALUI PERIJINAN
MENDORONG PENGEMBANGAN KEGIATAN TERKAIT AGAR BERLOKASI DI KAWASAN YANG SESUAI RDTR
KONSISTEN DALAM PENERTIBAN
MENERAPKAN KETENTUAN TEKNIS YANG DIGARISKAN RDTR
1
2
3
4
5
PENETAPAN RENCANA
MEMBANGUN KESEPAKATAN SEGENAP PIHAK TERKAIT
PEMASYARAKATAN RDTR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH, PENGUSAHA SWASTA DAN MASYARAKAT
MENYUSUN RENCANA TEKNIK RUANG
MENYUSUN KEBIJAKSANAAN PENGATURAN YANG BERSIFAT MENUNJANG
1
2
3
4
5
ACUAN UNTUK MENETAPKAN KETENTUAN TEKNIS DALAM PEMB. KAWASAN6
ACUAN UTK PENYUSUNAN KEBIJAKSANAAN PENGATURAH TERKAIT (CONTOH : MASALAH KAWASAN LINDUNG SEMPADAN)
7
ACUAN UNTUK PENYUSUNAN PROGRAM (DALAM RAKORBANG)8
TINDAK LANJUT
TEORI PROSES
PENDEKATAN RASIONAL/KOMPREHENSIF (perumusan rencana)1. Penentuan tujuan dan sasaran2. Perumusan rencana alternatif3. Evaluasi dampak alternatif4. Rencana alternatif dipilih5. Implementasi rencana6. Monitoring hasil (outcome) rencana
Analisis dataProyeksiAnalisis kebutuhan dan persediaanPemodelan sistemTujuan dan sasaranPenyusunan rencana
PENDEKATAN ADAPTIF (implementasi)
Partisipasi masyarakat dalam implementasi rencana
• Partisipasi dan diskursus publik• Pembangunan konsensus dan resolusi
konflik• Monitoring dan penyelesaian masalah• Analisis dampak dan mitigasi (lingkungan)• Penilaian investasi dan proyek publik• Evaluasi dan penyesuaian rencana
(Positivism rationalism) (naturalism, phenomenology)
ATURAN PERMAINAN
Prosedur perencanaan dan pembangunan
LAND PLANNING GAME “PERMAINAN TATA RUANG
PASAR pemilik tanah pengembang pembangunan bank
PEMERINTAH pusat daerah
PERENCANA RUANG tata ruang kini tata ruang besuk
KEPENTINGAN masyarakat RT/RW LSM environmentalis pengusaha/ekonomi petani
Rencana Tata Ruang Nasional
Program Pembangunan Nasional (PROPENAS)
Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota
PROPEDA Propinsi
Rencana penggunaan lahan kab/kota
PROPEDA Kab/Kota
SISTEM PERENCANAAN MULTI TINGKAT DAN INTERAKSINYA
Penggunaan lahan masyarakat / Rencana tindak
Rencana investasi multi tahun/tahunan
Rencana Sektor Kehutanan
Rencana Sektor Pertambangan
Rencana Sektor Pertanian
Rencana-Rencana Sektor Lain
PERANAN TATA RUANG DALAM SISTEM DAN MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
RTRWN
RTRWK
PROPENAS
RTRWP
PROPEDA
RENSTRADEP
REPETANA
REPETADA
RAPBN
RAPBD
LONG TERM 12-25 THN
PJP
POLDA
GBHNMEDIUM TERM
5 THN
SHORT TERM 1 THN
RENSTRADA
Perencanaan Umum Perencanaan Teknis Pelaksanaan
Keterangan :
Hanya untuk Renstrada Propinsi
:
RONA AWAL
POTENSI
MASALAH
ANALISISFISIK
ANALISISEKONOMI
ANALISISSOSIAL
ANALISISSTRUKTUR
RUANG
PELUANGDAN
KENDALA
-FISK- SOSIAL
-EKONOMI
STRATEGI
KONSEPSI
SKENARIO
RENCANADETAIL
TATARUANGKAWASAN
RENCANA STRUKTUR-STRUKTUR KAWASAN-FUNGSI SUB KAW
RENCANAPEMANFAATAN RUANG
KAW BUDI DAYA-SUB KAW FUNGSI DOMINAN/EFEKTIF-SUB KAW FUNGSIPENUNJANG
KAWASAN LINDUNG
RENCANA JAR JALAN
RENCANA PRASARANA
MEKANISME KELEMBAGAAN
RENCANA DETAILTATARUANGEFEKTIF
•BLOK PEMANFAATAN RUANG•RENC JAR JALAN INTERNAL•TAMAN HIJAU/ JALUR HIJAU
RENCANA TAHAPANPELAKSANAANPEMBANGUNAN
KEBIJAKSANAANYANG MENJADI
LANDASAN
PROSES PENDEKATAN PENYUSUNAN RDTR
KEBIJAKSANAANSEKTOR
KEDUDUKANKEGIATAN FUNGSI
EKONOMI DOMINANDALAM EKONOMI
WILAYAH
KARAKTERISTIKKEGIATAN
EKONOMI UTAMA
KEGIATANEKONOMI
MASYARAKAT
KARAKTERISTIKEKONOMI
PENUNJANG
SEKTOR UNGGULAN
SEKTOR PENUNJANG
ANALISA KEGIATANBERPOTENSI UNTUK
DIKEMBANGKA
ANALISA EKONOMI
MASYARAKAT
ANALISA KEGIATANEKONOMI
PENUNJANG
KEGIATANYANG DAPAT
DIKEMBANGKAN
KEMAMPUAN EKONOMI
MASYARAKAT
KEGIATANYANG DAPATMENUNJANG
JENIS INDUSTRIYANG DAPAT
DIKEMBANGKAN
OBYEK WISATAYANG DAPAT
DIKEMBANGKAN
PERUMUSAN TUJUAN
PERUMUSAN LINGKUPPEKERJAAN
KERANGKA KONSEPSIONAL
APRESIASILOKASI
PERUMUSANMASALAH
ISSUE POKOK/HIPOTESA
FAKTOR YANGBERPENGARUH
PENENTUANVARIABEL
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS
RENCANA
LATAR BELAKANG
PENELITIAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
LINGKUP
KERANGKA KONSEPSIONAL
APRESIASI TERHADAP WILAYAH
ISSUE POKOK
VARIABEL
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS
PERENCANA
DASAR PERTIMBANGAN RENCANA
PELUANG DAN KENDALA
STRATEGI
RENCANA
BERWAWASAN
• EKONOMI
• FISIK
• SOSIAL
POLA STRUKTUR TATARUANG
RENCANA LOKASI PEMANFAATAN RUANG
RSTRWP
WAWASAN
SNPPTR
RSTRWP
RUTRW
RDTR
RTR
MAKRO
MIKRO
SOSIO-EKONOMI
FISIK