materi kerajinan tekstil

27
Lampiran 1 Materi Ajar Konsep Dasar Kerajinan Tekstil A. Prinsip-Prinsip Seni Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut: a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh. B. Pengertian Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. C. Jenis Kerajinan Tekstil Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll. Bed Cover Sarung Magic Com & Galon Air Hiasan Tutup Toples D. Desain Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secaramaksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. 1

Upload: tri-prasetyo-utomo

Post on 17-Sep-2015

400 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Lampiran 1

Materi Ajar

Konsep Dasar Kerajinan Tekstil

A. Prinsip-Prinsip SeniTidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:

a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkanc. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.B. Pengertian Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.

C. Jenis Kerajinan Tekstil

Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

Bed CoverSarung Magic Com & Galon AirHiasan Tutup Toples

D. Desain Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secaramaksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan)

a. Structural Design (desain struktur)

Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dantekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupungambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yangakan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.

b. Decorative Design (garnitur)

Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan padapermukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan.Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color andpattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila,2006: 27)

i. By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.

BatikTapisTapestrySongket

ii. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busanadisini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.

QuiltingSmockingShiringPintucks

iii. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diataspermukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain padapermukaan kain.

Buttons (kancing)Lace (renda)Braids (kepang)Fringe(susur/ekor kuda)

Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis bendaapa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuatdesain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatanproduk kerajinan tekstil.

E. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil

Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstildiklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Padapembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenisbenda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik ituberupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstilyang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kainsatin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsimemperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahanpelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis bendayang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkapyang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupunpolyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pitadan retsluiting.Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstildikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utamaterdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain.Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarumT dan lain-lain.

Mesin jahit Gunting Pita ukur

Mata itik Lem tembak Lem bakar

Bidangan Jarum dan benang

F. Mengenal Kain Flanel

Kain flanel (felt) adalah jenis kain dibuat dari serat wol tanpa ditenun. Kain flanel termasuk salah satu bahan utama yang dipakai dalam kerajinan tekstil. Terdapat kain flanel polos dan kain flanel bermotif.

Kain flanel polos Kain flanel bermotif

Contoh produk kerajinan flanel:

Gantungan kunci Replika kue Bingkai fotoKerajinanKain FlanelG. Peluang Bisnis Kerajinan Kain FlanelKainflanelbersifat lembut, memiliki warna-warna menarik dan sangat mudah dibentuk, sehingga sering dijadikan pilihan untuk membuat berbagai macam produk hiasan, gantungan kunci, bros, hiasan magnet, jepit rambut dsb. Kain flanel juga sering dipakai untuk produk souvenir.Harga jualnya juga relatif bagus, jika dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp. 2.000,- Rp. 8.000,- . Modal awal bisa ditekan, karena produksi awal hanya untuk contoh produk, selanjutnya produksi dilakukan hanya jika ada pesanan.

H. Alat dan Bahan Kerajinan Flanel1. Peralatan

a. Gunting dan Alat Tulis

Gunting dan alat tulis digunakan untuk menggunting pola baik yang dari kain katun ataupun kain flanel. Terdapat gunting kain, gunting benang dan gunting zig-zag. Sedangkan peralatan tulis seperti penggaris dan pensil untuk membuat pola.

b. Jarum dan Benang Jahit

Jarum dan benang jahit digunakan untuk menjahit sekeliling kreasi yang menggunakan isian seperti dakron atau kapas. Selain itu juga digunakan untuk membuat ornamen hiasan eskpresi wajah dengan berbagai aplikasi tusukan seperti tusuk tikan jejak, tusuk jelujur, tusuk rantai, tusuk pipih, tusuk feston, dll.

c. Kertas Karton

Alat ini digunakan untuk membuat pola dasar pada kain.

d. Lem perekat kainLem digunakan sebagai perekat untuk menempelkan aplikasi yang sudah jadi seperti mata, hidung, kancing, pita, dll. Terdapat lem tembak, lem bakar dan lem adhesive.

e. Mesin Jahit

Mesin jahit digunakan untuk menjahit dan menyatukan bagian-bagian pola kain.

2. Bahan-Bahan

a. Kain Flanel

b. Kain KatunKain katun adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat jenis kain yang serupa dengan kain katun yaitu kain PE.

c. Aplikasi Pita, renda dan kancing hias

d. Tali Suede

e. Peniti Bros dan gantungan kunci

Peniti bros diperlukan dalam pembuatan kerajinan dari kain flanel berupa bros. Sedangkan gantungan kunci untuk pembuatan kerajinan berupa gantungan kunci.

f. Jepit tiptop dari besi

g. DakronDacron adalah merek dagang untuk kapas buatan yang memiliki daya-kembang tinggi. Tersedia dacron berbentuk serat dan lembaran.

h. Magnet kulkas

i. Manik-manik

I. Cara Merawat Kain FlanelMerawatkain flanelbaik yang masih lembaran atau yang sudah berupa kreasi itu gampang-gampang susah. Dengan karakteristik kain flanel yang berserat ketika tidak dirawat secara baik dan benar maka kain flanel pun akan cepat menjadi kusut dan lusuh. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk merawat kain flanel:

Merawat kain flanel ketika kain flanel kotor bisa dilakukan pembersihan dengan cairan pembersih yang tepat sehingga kain flanel menjadi lebih awet dan tahan lama. Dalam merendam kain flanel di dalam cairan pembersih jangan terlalu lama, jika terlalu lama maka akan berakibat warna kain flanel bisa memudar. Jangan disikat dengan sikat yang kasar, sikatlah dengan sikat dengan bulu sikat yang lembut sehingga tekstur dari serat kain flanel tidak cepat berbulu dan kusut atau istilah jawanya "mbrubut" atau "mbledus". Hal yang juga penting dalam merawat kain flanel yaitu pada saat mencuci sebisa mungkin hidarkan dari pemutih. Setelah proses pencucian selesai maka dijemur atau diangin-anginkan. Dalam hal ini sebagai catatan merawat kain flanel adalah jangan tempatkan kain flanel pada waktu menjemur dibawah atau terkena sinar matahari secara langsung terlebih dikelantang karena hal ini bisa membuat warna kain flanel menjadi memudar.

J. Memindahkan Desain ke Kain FlanelTerdapat beberapa cara dalam memindahkan desain ke kain flanel, namun cara yang umum adalah dengan membuat desain pada kerta karton dan kemudian menjiplak desain tersebut ke kain flanel. Jika ini cara yang anda tempuh maka sebaiknya:

1. Tidak memakai spidol, pulpen dan pensil 2B untuk menggambar desain pada kain flanel.

2. Tidak memakai kertas karbon dalam menjiplak desain ke kain flanel.

Adapun cara-cara dalam pemindahan desain ke kain flanel adalah:

1. Memakai kertas tisu, dimana desain digambar pada kertas tersebut, kerta ditempelkan ke kain flanel dan kemudian dijahit. Setelah selesai, kertas bisa dilepaskan dari jahitan dengan cara disobek.

2. Memakai kertas lilin (wax paper). Caranya sama dengan kertas tisu.

Teknik Dasar Tusuk JahitA. Tusuk Feston

Tusuk jahit adalah teknik dasar menjahit dengan memakai jarum tangan. Terdapat beberapa tusuk jahit yang sering dipakai dalam kerajinan kain flanel, salah satunya adalah Tusuk Feston.

Tusuk feston sering digunakan untuk pekerjaan:

Menjahit tepi keliling kain flanel sesuai dengan bentuk pola sehingga tampak lebih artistik

Membuat sambungan antar kain

Memasang resluiting pada kain

Membuat hiasan bunga

Ketrampilan yang harus dikuasai dalam tusuk feston adalah bagaimana cara memulai jahitan, penyambungan benang dan mengakhiri jahitan. Berikut langkah-langkah yang diperlukan.

1. Memulai JahitanSiapkan dua potong kain flanel yang akan dijahit, benang dan jarum. Dalam memulai jahitan harus bisa menyembunyikan simpul benang.

a. Tempelkan kedua kain flanel yang akan dijahit

b. Mulailah tusukan dari bawah pada flanel lembar atas.

c. Perhatikan bahwa simpul benang berada dibawah lembar atas (tersembunyi diantara lembar atas dan lembar bawah

d. Lanjutkan tusukan pada flanel kembah bawah

e. Tarik hingga kedua lembar terikat rapat. Inilah cara mengawali jahitan untuk menyembunyikan simpul benang.

f. Selanjutnya buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas

g. Lingkarkan benang pada batang jarum.

h. Tariklah benang hingga rapat

i. Di sebelah kiri tusukan sebelumnya, buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas, lingkarkan benang pada jarum, dan kemudian tarik hingga rapat, demikian seterusnya.

2. Menyambung Benang

Cara ini berguna dalam menyambung benang yang telah habis dan meneruskan jahitan.

a. Siapkan benang panjang sebagai penyambung. Buatlah simpul ikatan pada kedua benang dengan bentuk ikatan seperti yang sering kita lakukan sehari-hari dalam menyambung dua untai benang.

b. Usahakan simpul ikatan yang dibuat menempel pada kain flanel

c. Buatlah simpul sekali lagi supaya ikatan lebih kuat

d. Ingat bahwa selalu mengusahakan simpul ikatan menempel pada kain flanel

e. Satukan sisa benang ikatan

f. Potong secukupnya

g. Selipkan benang sisa ikatan diantara kedua kain

h. Lanjutkan jahitan

i. Hasilnya tampak seperti ini:

3. Mengakhiri Jahitan

a. Anggap bahwa kita sudah sampai pada tusukan terakhir, dan misalnya tusukan terakhir ini terletak tepat dibelakang tusukan pertama.

b. Buatlah tusukan pada awal jahitan sehingga terjadi tumpukan jahitan.

c. Buatlah tusukan, ambil sedikit ujung kain flanel

d. Tarik benang dari tusukan tersebut, namun jangan sampai habis sehingga terbentuk kolong benang

e. Masukkan jarum ke kolong benang

f. Tarik benang hingga kolong benang mengecil dan rapat ke tep kain

g. Tusukkan jarum sekali lagi di tempat simpul terakhir

h. Keluarkan jarum di tempat lain, tarik perlahan-lahan sehingga simpul masuk kedalam kain flanel dan tidak terlihat dari luar

i. Potong sisa benang

B. Tusuk Tikam Jejak1. Teknik Dasar Tusuk Tikam JejakTusuk tikam jejak sering diterapkan pada kerajinan kain flanel, misalnya untuk membuat garis-garis ornamen, dekoratif dsb.

Langkah-langkah membuat tusuk tikam jejak

a) Buatlah tusukan pertama dari arah belakang kain flanel

b) Buatlah tusukan kedua dari arah depan dengan jarak tertentu dari tusukan pertama

c) Terbentuk jejak jahitan pada kain flanel

d) Buatlah tusukan ketiga dari arah belakang kain, pada posisi misalnya tengah-tengah garis jahitan yang terbentuk

e) Tarik benang

f) Buatlah tusukan ketiga dengan jarak sama dengan lebar jejak jahitan pertama

g) Tarik benang

h) Terbentuk jejak jahitan kedua

i) Buatlah tusukan berikutnya dari arah belakang kain pada tengah-tengah lebar jejak jahitan kedua

j) Buatlah tusukan dari arah depan dengan jarak sama dengan lebar jejak kedua, demikian seterusnya.

Hasilnya adalah:

2. Contoh Kreasi dengan Tusuk Tikam Jejak

a. Membuat Bentuk Mulut

b. Membuat Bentuk Mata

C. Tusuk Roll

Tusuk roll juga sering dipakai pada kerajinan kain flanel untuk menyambung dua buah kain. Jika dikerjakan dengan rapi maka hasil yang diperoleh tidak akan kalah dengan tusuk feston.

Benda Hias Sederhana dari Kain FlanelD. Gantungan Kunci4. Gantungan Kunci KeroppiBahan dan alat:

Kain flanel (hijau, hitam, putih dan pink), benang hitam, dacron dan gantungan kunci

Gunting, jarum, lem tembak

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola

Buatlah ekspresi mulut

Pasang bagian mata dan pipi dengan lem tembak

Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron

Pasang gantungan kunci

5. Gantungan Kunci SmileBahan dan alat:

Kain flanel (kuning), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor

Gunting, jarum, lem tembak

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola

Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron

Tempelkan ekspresi mata dan mulut

Pasang gantungan kunci

6. Gantungan Kunci StarBahan dan alat:

Kain flanel (merah dan putih), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor

Gunting, jarum, lem tembak

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola

Tempelkan bagian mata

Buatlah jahitan ekspresi mulut

Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron

E. Topping

3. CreamPuff (bulat)Bahan dan alat:

Kain flanel (pink atau putih), benang jahit

Gunting, jarum

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola

Lakukan penjahitan sederhana melintasi ujung-ujung

Tarik benang untuk mempertemukan ujung-ujung benda

4. Cream puff (lonjong)Bahan dan alat:

Kain flanel (pink atau putih), benang jahit

Gunting, jarum

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola sebanyak 3 buah

Lipat setiap potongan tepat pada sumbu simetrisnya

Satukan ketiga potongan tersebut

Lakukan penjahitan

Contoh pola dan bentuk cream yang dihasilkan

5. CherryBahan dan alat:

Kain flanel dan benang (untuk tangkai)

Gunting, jarum

Langkah kerja:

Guntinglah kain sesuai pola, dan siapkan benang untuk tangkai

Buatlah lubang kecil pada bagian tengah untuk memasang tangkai

Buatlah tusuk jelujur pada keliling tepi

Tarik benang hingga mengerucut dan kemudian isilah dengan dacron

'

Contoh variasi hasil:

F. Replika

1. DonatBahan dan alat:

Kain flanel (coklat dan pink), manik-manik

Gunting, jarum

Langkah kerja:

Potong kain flanel sesuai bentuk pola, tapi pemotongan jangan tepat pada garis ukuran melainkan sedikit dilebihkan

Untuk bahan flanel coklat, lakukan penjahitan pada lingkaran-dalam

Lakukan penjahitan pada lingkaran-luarnya, dan kemudian isilah dengan dacron sebelum menutup jahitan. Diperoleh bentuk donat.

Pasang manik-manik pada flanel pink (secara acak lebih baik)

Jahitlah flanel pink pada bentuk donat.

Contoh hasil dan variasinya:

2. Roll CakeBahan dan alat:

Kain flanel beda warna, sesuaikan dengan warna roll cake yang ingin dibuat

Lem adhesive atau lem tembak

Langkah kerja:

Potong dua lembar kain flanel, masing-masingberukuran 4 x 24 cm

Satukan keduanya, atur serapi mungkin

Gulung kedua kain dan rekatkan dengan lem secukupnya

Contoh yang sudah divariasi dengan topping:

3. StrawberryBahan dan alat:

Kain flanel merah dan hijau

Benang sulam hitam

Langkah kerja:

Potong kain flanel sesuai bentuk pola, diameter minimal 7 cm

Rapatkan kedua sisinya dengan memakai tusuk feston, sehingga membentuk kerucut

Buatlah tusuk jelujur pada keliling alas kerucut, tarik dan isilah dengan dacron sebelum menutup jahitan. Terbentuk strawberry.

Buatlah beberapa tusuk bintik di sekeliling badan strawberry

Pasang bagian daun dengan menjahit setiap lekuknya

Contoh bentuk jadi dan penerapannya:

23