mata 2

33
Draft materi website PTJamsostek

Upload: ksatria-putra-abadi

Post on 25-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Draft materi website

PTJamsostek

• Makalah Referensi 1993, dari

Seminar Nasional Cacat karena KK dan

PAK Juli 1989 (tim Perdami : dr

Hadisudjono, dr Tjahjono, dr M Tanzil

dan dr Mardiono M)

• Makalah referensi 2003 (tim Perdami :

dr Hadisudjono, dr Soemardoko, dr M

Sidik dan dr Istiantoro)

• Makalah referensi 2007 (tim Perdami:

dr Tjahjono, dr Johan H dan dr Gitalisa)

Disahkan dengan Kep Menaker no

kep 79/MEN/2003

Referensi utama:

Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat karena Kecelakaan dan

Penyakit Akibat Kerja (DK3N)

Pendahuluan

Indra mata sangat berharga:

-adalah jendela dunia

-80% info diperoleh lewat penglihatan

Mata kita yang berharga dapat mengalami

cedera/gangguan akibat Kecelakaan Kerja

(KK) dan Penyakit akibat kerja (PAK), yaitu:

penyakit atau kelainan pada mata akibat

pemaparan faktor-faktor risiko di tempat

kerja yang dapat meyebabkan kelainan

pada fungsi penglihatan

Cedera mata:

- Dapat menyebabkan kurang penglihatan/kebutaan akibat kerusakan jaringan (anatomis) dan gangguan fungsi (fungsional)

- Mengganggu kemampuan melaksanaan pekerjaan dan melakukan aktivitas normal

- Di Amerika Serikat, 2004: 37,000 kasus trauma mata di tempat kerja*

- Umumnya usia muda 45 tahun (74%), terbanyak usia 30 tahun (57%)*

*) From: Handbook-part of the Healthy Vision 2010 Toolkit from the

National Eye Institute (NEI), National Institutes of Health (NIH), U.S. Department of Health and Human Services

Data Indonesia: RS Cipto Mangunkusumo, 2005

Gambar. Sebaran proporsi pasien trauma mata Instalasi Darurat RS

Cipto Mangunkusumo tahun 2005 berdasarkan lokasi kejadian

(Dari: Nuraini dan Hutauruk, 2005. Trauma mata di RSCM)

(n=304 org)

Penyebab utama trauma mata

Kecelakaan industri

Kecelakaan lalu lintas

Kegiatan olahraga atau

rekreasi

Kecelakaan domestik

(termasuk KDRT)

Infeksi

Astenopia/computer vision

syndrome: kelelahan mata

akibat pemakaian komputer

- Scrap materials

- Benturan

- Bahan kimia

- Panas sangat

tinggi

- Cahaya yang

sangat terang

Dampak gangguan penglihatan / kebutaan

pada kelompok pekerja

Beban sosial:

Pasien menjadi tanggungjawab orang lain

Orang yang (umumnya) berbadan sehat

menjadi imobil

Beban finansial:

Biaya pembedahan/ pengobatan/ rehabilitasi

Efek psikologis:

pasien merasa cacat, depresi

Jaringan penunjang dan adneksa mata

• kelopak mata

• tulang orbita

• sistem air mata (lakrima)

• konjungtiva

• otot mata

Kelainan mata akibat KK dan PAK dapat mengenai :

Bola mata

•kornea

•lensa

•iris

•badan kaca (vitreus)

•retina

Kelainan saraf / jaras

penglihatan

•saraf optik

•korteks penglihatan

Dapat timbul kerusakan

permanen pada jaringan

dan fungsi mata,

menyebabkan gangguan

penglihatan/ kebutaan

Anatomi Mata Segmen anterior

Kantus Medial

Kantus Lateral

Saluran Keluar Air Mata

Kornea Limbus

Konjungtiva

Pupil Iris

Karunkula

Kelopak Mata Atas

Kelopak Mata Bawah

Anatomi mata

Badan Siliar

Vitreus (badan

kaca)

Kornea

Saraf Optik

Makula

Pupil

Iris

Lensa

Limbus

Bilik Mata Depan (BMD)

Bilik Mata Belakang

Serat Zonula Lensa

Otot Bola Mata

Retina Koroid

Sklera

Bony orbit

Orbital rim

Extra-ocular

muscles

Optic nerve (N II) Oculomotor nerve (N III)

Abduscens

nerve (N VI)

Trochlear

nerve

(N IV)

Branches of

Trigeminal

nerve (N V):

Lacrimal and

Frontal

• Tulang orbita

• Otot ekstraokular

• Saraf kranial

• Kelenjar air mata

12

SISTEM KELENJAR AIR MATA

Kelenjar air mata

JARINGAN PENUNJANG DAN ADNEXA MATA

Bagian belakang bola mata

(saraf optik)

Proses Penglihatan

Sinar sejajar (paralel) dari

benda jauh akan dibelokkan

oleh kornea dan lensa

Sinar tersebut difokuskan

tepat pada retina (makula),

lalu diteruskan lewat saraf

optik ke otak, sehingga

menghasilkan penglihatan

yang jelas

! Syarat penglihatan:

- Media jernih

- Fungsi retina, saraf mata

dan otak yang baik

Jenis trauma mata berdasarkan

kejadiannya:

• TRAUMA TEMBUS

• TRAUMA TUMPUL

• TRAUMA KIMIA

Kecelakaan akibat kerja pada jaringan penunjang

dan adneksa mata:

Laserasi/ruptur kelopak mata

Benda asing konjungtiva

Fraktur dinding orbita

Kecelakaan akibat kerja pada

kornea (selaput bening) :

•Benda asing kornea

•Trauma kimia

•Erosi kornea

•Luka tembus (laserasi) kornea

Benda asing kornea Erosi kornea Laserasi korneo-sklera

Kecelakaan akibat kerja pada Lensa

Subluksasi lensa Katarak traumatik

• Subluksasi/dislokasi (berpindahnya posisi lensa)

• Katarak traumatik

Kecelakaan akibat kerja pada

Bilik Mata Depan dan iris

Hifema (darah dalam bilik

mata depan) Iridodialisis

Kecelakaan akibat kerja pada

Vitreus (badan kaca)

• Perdarahan vitreus

• Benda asing intraokular

• Endoftalmitis (bila infeksi tidak teratasi

dengan baik)

Endoftalmitis

Kecelakaan akibat kerja pada bola mata :

Retina

• Robekan retina

• Ablasi retina

• Komosio (gegar) retina

Ablasi retina

Penyakit akibat kerja

pada saraf mata

(optik) dan otak

Neuropati optik

Berbagai zat penyebab efek toksik saraf mata

Metanol

Etilen glikol (antifreeze)

Kloramfenikol

Isoniazid

Etambutol

Digitalis

Klorokuin

Streptomisin

Amiodaron

Kuinin

Vinkristin and metotreksat

Sulfonamides

Melatonin dengan Zoloft dalam diet protein

tinggi

Karbon monoksida

Timah

Merkuri

Talium

Malnutrisi dengan defisiensi vitamin B-1

Anemia pernisiosa (fenomena malabsorpsi

vitamin B12)

Arsenik pentavalen

Nitrobenzol

Karbon disulfida

Disulfiram

Gangguan saraf optik

seringkali menyebabkan

gangguan penglihatan

berat / kebutaan

permanen

Gangguan mata akibat kerja akibat pemakaian

komputer (Computer Vision Syndrome / Eyestrain /

Asthenopia

The American Optometric Association: kumpulan gejala mata

maupun non-mata yang timbul setelah bekerja di depan layar

komputer atau Video Display Terminal (VDT).

75% pekerja menggunakan komputer 6-9 jam setiap hari

AS dan Inggris: meliputi 12.4% dan 9% seluruh pasien yang

datang ke dokter mata

Gejala mata lelah (astenopia atau eyestrain), rasa kering,

berpasir atau berat, penglihatan buram

Dapat disertai sakit kepala (dahi dan bagian kanan atau kiri

kepala), nyeri otot leher dan punggung.

Belum dibuktikan menimbulkan gangguan penglihatan dan

kesehatan yang berat, tetapi mengurangi produktivitas dan

efisiensi pekerja

Prinsip Manajemen Kecelakaan Kerja / Penyakit

akibat Kerja pada Mata

Pengambilan data yang baik (identitas penderita-umur,

jenis pekerjaan dll), keluhan, riwayat trauma, lama

terpapar faktor risiko, waktu, penanganan pertama, alergi

obat, dll

Pemeriksaan mata: tajam penglihatan, pemeriksaan

dengan mikroskop dan oftalmoskop

Sering diperlukan pemeriksaan penunjang seperti

laboratorium, foto roentgen mata, ultrasonografi, CT scan

atau MRI

Terapi medis maupun bedah

yang cepat dan tepat (termasuk

tatalaksana kedaruratan)

Rehabilitasi, optimalisasi

Penatalaksanaan Umum

Trauma kimia: terapi fase akut, intermediat,

pemulihan (epitelisasi)

Trauma tajam: repair primer, repair sekunder

bila diperlukan (contoh: keratoplasti, operasi

retina)

Trauma tumpul: terapi medis, rekonstruksi

bila perlu

PARAMETER KECACATAN MATA

AKIBAT KERJA: PP no.14 tahun

1993

Tajam Penglihatan

Lapang Pandang

Penglihatan Warna

Binokularitas

Penilaian Tajam Penglihatan Jauh

Tajam penglihatan dinyatakan dalam pecahan;

pembilang adalah jarak pemeriksaan (6 m) dan

penyebut adalah angka yang terkecil yang masih

dapat dibaca.

Contoh:

6/12 berarti hanya dapat membaca dalam jarak

6 m huruf/gambar yang seharusnya normal

terbaca pada jarak 12 m.

(Tajam penglihatan normal adalah 6/6)

Definitions (WHO): Visual impairment: low vision and blindness - Low vision: best corrected visual acuity of 6/18 to 3 m counting fingers (CF) - Blindness: best corrected visual acuity of 3 m CF or less

- Pertemuan Dokter Penasehat Tingkat Nasional PT

Jamsostek-Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Indonesia, Yogyakarta, 1-4 Agustus 2007

- PERDAMI

Penentuan kecacatan dilakukan setidaknya 3 bulan setelah usaha medis yang optimal telah selesai dilakukan, berdasarkan tajam penglihatan dengan koreksi terbaik. Batas waktu tersebut berdasarkan rata-rata waktu stabilisasi berbagai kelainan mata akibat trauma

Pengguna kacamata dan/atau lensa intraokular setelah kecelakaan atau kecacatan akibat kerja tidak diperhitungkan sebagai suatu kecacatan/berkurangnya penglihatan apabila tajam penglihatan dapat kembali ke normal (visus 6/6). Bila setelah pemakaian kacamata dan/atau lensa intraokular tajam penglihatan tidak dapat mencapai 6/6, maka keadaan tersebut dapat diperhitungkan sebagai kecacatan.

Contoh Formulir KK4

Jamsostek

Upaya penanganan KK dan PAK mata:

mencegah lebih baik

- Ciptakan lingkungan kerja seaman mungkin

- Hazard assessment

- Mesin dan alat perlu digunakan dengan benar

- Hindari area kerja dari orang yang lewat

- Gunakan pelindung yang adekuat (kacamata,

goggle, penutup muka, helm, respirator)

- Ketahui P3K dasar, sediakan sarana

- Bilas mata bila kena debu/bahan kimia

- Tinggalkan paku atau fragmen lain dalam mata

- Benturan keras perlu segera diobati

- Segera bawa pasien ke RS/Klinik yang mampu

memberi pelayanan mata

- Pemeriksaan kesehatan mata berkala

- Edukasi/sosialisasi berkala

Informasi lanjut

JAMSOSTEK (kontak…..)

PERDAMI (kontak….)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN

MATA FKUI/RSCM (kontak…)

Terima Kasih