masyarakat multikultural " resti muliani/ 1113015000003/4b
TRANSCRIPT
Resti Muliani1113015000003
4BSosiologi
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
MAKNA MULTIKULTURALISME
Ajaran (doktrin) bahwa beberapa ikatan budaya yang berbeda seperti ikatan suku, ras, agama, daerah, bahasa, kelompok gender, dan sebagainya dapat hidup berdampingan secara damai, saling mendukung dalam posisi setara, dan menikmati kehidupan yang makin adil (dlm suatu negara atau wilayah pengorganisasian hidup bersama).
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
J.S. FURNIVALMasyarakat majemuk
adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok
yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur
kelembagaan yang berbedasatu sama lain
PETER L. VAN DEN BERGHEKarakteristik masyarakat majemuk:
1. Segmentasi kelompok dengan budaya sendiri.
2. Struktur sosial yang terbagi3. Lemahnya konsensus
4. Konflik tinggi5. Integrasi paksaan6. Dominasi politik
Kategori masyarakat majemuk:1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan3. Masyarkat majemuk dengan minoritas dominan
4. Masyarakt majemuk dengan fragmentasi
DALIL-DALIL MULTIKULTURALISME
Kesadaran dan kebanggaan pada identitas budaya sendiri tak seharusnya menjurus ke sikap dan tindakan yang eksklusif, egois, serta arogan yang dapat mengancam kebersamaan kehidupan dalam keanekaragaman budaya.Kecenderungan “partikular-eksklusif” harus dikontrol dan diimbangi dengan semangat “universal-inklusif”.
PENYEBARAN PAHAM MULTIKULTURALISME di BERBAGAI NEGARA
Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur yang menandai berakhirnya perang dingin, telah mempercepat dan meningkatkan intensitas globalisasi di berbagai bidang.Sejak itu, AS seolah menjadi penguasa dunia. Sehingga, hampir semua yang berbau AS cepat dan mudah merambah ke berbagai dunia. Termasuk, pengalaman sejarah multikulturalisme di AS.
PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI AS
Dinamika perspektif keanekaragaman di AS dimulai dengan “melting-pot assimilation” menjadi “salad bowl” berkembang lagi menjadi “cultural pluralism” dan akhirnya “multiculturalism”.Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan warga kulit hitam yang menuntut kesetaraan hak sipil dan politik pada 1960-an. Kemudian tahun 1970-an muncul gerakan civil society, yang diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan “pribumi Amerika” dan kelompok kulit berwarna. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an muncul pemikiran kritis terhadap kurikulum sekolah dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan kewarganegaraan, yang menggugat perspektif melting-pot assimilation.
REAKSI TERHADAP MULTIKULTURALISME
Bergerak dlm spektrum: mendukung – mengkritisi – menolak.Kelompok mayoritas dan atau yang diuntungkan dengan statusquo, umumnya menolak perspektif multikulturalisme.Kelompok minoritas dan atau yang termarjinalkan, umumnya mendambakan/ mendukung multikulturalisme.Kelompok intelektual sosial, umumnya mengambil sikap kritis terhadap multikulturalisme.
BEBERAPA CONTOH MULTIKULTURALISME di BERBAGAI NEGARA
AS: masyarakat aktif melakukan gerakan sosial-budaya memajukan multikulturalisme.Inggris: pemerintah aktif mengadopsi kebijakan promultikulturalisme, antara lain program “pendidikan untuk semua” serta pengakuan keragaman budaya dan agama dlm teks dan kurikulum sekolah.Kanada: pemerintah aktif dgn membentuk “Departemen Multikulturalisme dan Kewarganegaraan”, serta membuat UU Multikultural.Australia: pemerintah aktif dgn membentuk “Kantor Urusan Multikultural”, dan mencanangkan agenda khusus tentang multikulturalisme dlm perwakilan di parlemen.
MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI MASYARAKAT MAJEMUK
Faktor penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia:
• Keadan geografis• Pengaruh
kebudayaan asing• Iklim berbeda
Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia:
• Kemajemukan berdasarkan ras
• Kemajemukan berdasarkan suku bangsa
• Kemajemukan berdasarkan agama
KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN RAS
INDONESIA
RAS MONGOLOID
SUBRAS MELAYU MONGOLOID
PROTO MELAYU DEUTRO MELAYU
SUBRAS PAPUA MELANESOID
KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN SUKU BANGSA
CIRI ETNIS:• Kesamaan keturunan• Kesamaan bahasa• Kesamaan kesenian• Kesamaan kebangsaan• Adanya gabungan dari ciri tersebut
SISTEM PELAPISAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT PERTANIAN
I. CIKAL BAKALII. KULI KENCENGIII. KULI KENDOIV. BURUH TANI
I
II
III
IV
SISTEM PELAPISAN MASYARAKAT FEODAL
RAJA
Priyayi/olee balang
Petani/ rakyat jelata
Jawa Aceh
SISTEM PELAPISAN ZAMAN BELANDA DAN JEPANG
EROPA
TIMUR ASING
PRIBUMI
JEPANG
BUMIPUTRA
CINA, EROPA
SISTEM PELAPISAN SOSIAL PADA ZAMAN INDUSTRI MODERN
PROFESI EKONOMI
Kelompok Profesional
Kelompok profesional awal dan semi profesional
awal
Buruh rendahan
Upper class
Middle class
Lower class
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN
BUDAYA
DISINTEGRASISOSIAL
Tanda disintegrasi bangsa:1. Anggota masyarakat tidak mematuhii norma
2. Timbul ketidaksepahaman3. Penegakan sanksi tidak konsisten
4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpinmasyarakat
Contoh disintegrasi bangsa:1. PKI Madiun
2. PRRI Permesta3. Peristiwa Mei
4. Poso5. dan lain-lainnya
Faktor yang mempertahankan
integrasi
Nilai toleransiPenggunaan bahasa Indonesia
Semangat persatuanIdeologi Pancasila
Rasa senasib dan sepenanggungan
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN
BUDAYA (2)
Perubahan budaya
MODERNISASI
Benturan budaya
Kemajuan teknologi
Lunturnya nilai lamaGotong royongKebersamaan
Nilai baru:IndividualistisMaterialistis
KonsumerismeKemiskinan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
• TENTANG PERGOLAKAN DAERAH:1. Mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dalam
pembangunan daerah2. Pembangunan yang merata3. Peningkatan identitas nasional• TENTANG KONFLIK SARA:1. Menumbuhkan sikap toleransi2. Menumbuhkan sikap empati3. Menumbuhkan rasa saling menghargai akan perbedaan• TENTANG KONFLIK POLITIK
Akses yang seimbang untuk membangun kehidupan• TENTANG AKIBAT PERUBAHAN BUDAYA
Memperkuat filter diri melalui pendidikan dan agama
ANALISIS
• Melihat keadaan bangsa Indonesia saat ini, menurut anda apakah masyarakat kita telah menghargai ke-multikulturalisme-an bangsa ini?
• Jelaskan jawaban saudara dan berikan solusi untuk meningkatkan kesadaran bangsa akan perbedaan!