master plan agropolitan kab kendal pendahuluan
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG Masalah pengadaan pangan nasional, khususnya komoditas pangan (beras, kedelai dan jagung) yang sampai saat ini masih bergantung pada kegiatan impor
Program untuk peningkatan produksi pertanian bertujuan untuk peningkatan produksi pertanian, program tersebut ditujukan untuk peningkatan perekonomian rakyat, khususnya di kawasan perdesaan, yang akan berimplikasi pada perekonomian nasional
Konsep dasar pengembangan agropolitan adalah sebagai upaya menciptakan pembangunan inter-regional berimbang, khususnya dengan meningkatkan keterkaitan pembangunan kota-desa. Penyusunan masterplan agropolitan di Kabupaten Kendal diharapkan dapat dijadikan alternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpa melupakan kawasan perkotaan
MAKSUDPengembangan ruang kawasan dengan basis perekonomian kawasan sektor pertanian
Dalam konsep pengembangan ruang ini terdapat dua komponen utama yaitu : 1. Komponen pusat pelayanan kawasan yang diharapkan menjadi orientasi
pelayanan dan pengembangan dari seluruh kawasan serta diharapkan dapat berfungsi mendorong, mengelola, menarik perkembangan sektor pertanian.
2. Komponen pelayanan kawasan yaitu kawasan perdesaan (sentra produksi pertanian) yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat melalui agribisnis.
TUJUAN
Tujuan pengembangan kawasan agropolitan yaitu : • Mendorong berkembangnya sistem usaha agribisnis yang berdaya saing dan berbasis
kerakyatan. • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui agribisnis. • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dan perbaikan
ekonomi daerah. • Optimalisasi sumber daya pertanian, terutama pemanfaatan lahan-lahan pertanian yang
ada dengan membentuk sentra-sentra pengembangan komoditas unggulan guna mendapatkan efisiensi dan efektifitas yang diikuti dengan alokasi sarana dan prasarana yang diperlukan.
• Menunjang keseimbangan produksi pertanian antar wilayah, guna memenuhi kebutuhan akan permintaan pasar.
Tersusunnya Masterplan Agropolitan Kabupaten Kendal sebagai instrumen pedoman teknis dan pengendali pembangunan kawasan agropolitan di Kabupaten Kendal dalam rangka akselerasi pembangunan ekonomi melalui pembangunan agrobisnis dengan pendekatan perwilayahan yang sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis, sehingga tercapai tujuan pengembangan kawasan agropolitan
SASARAN • Terumuskannya kebijakan pengelolaan tata ruang kawasan sentra produksi
dan pengembangan komoditas unggulan. • Tersusunnya konsep pengelolaan (manajemen) ruang kawasan sentra produksi
yang diwujudkan dalam struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan agropolitan.
• Tersusunnya pedoman sebagai bahan masukan kebijakan pengelolaan ruang untuk mendukung pengembangan kawasan sentra produksi.
• Tersusunnya kerangka dasar dalam penyusunan sistem jaringan infrastuktur ataupun suprastruktur serta pengembangan sarana yang mendukung pengembangan kawasan agropolitan.
KAJIAN TEORI PENGERTIAN AGROPOLITAN
Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan
berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta
mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan
pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya.
KAJIAN TEORI
Gambar Skema Desa Pusat Pertumbuhan sebagai Alternatif Bentuk Agropolitan
PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN
KAJIAN TEORI No. Indikator Pra Kawasan
Agropolitan I (KSP)Pra Kawasan Agropolitan
II (Kota Tani)Kawasan Agropolitan
(Kota Tani Utama)1. Komoditi Unggulan
A B C A. Satu jenis komoditiB. Lebih dari 1 jenis komoditiC. Komoditi unggulan & produk olahannya
2. Kelembagaan Pasar
A B C A. Menampung hasil dari sebagian kecil kawasan
B. Menampung hasil dari sebagian besar kawasanC. Menampung hasil dari kawasan Agropolitan dan luar kawasan
3. Kelembagaan petani
A B C
A. Berperan dalam penyediaan sarana pertanian dan sebagian kecil dalam pengolahan dan pemasaran
B. Berperan dalam penyediaan sarana pertanian, pengolahan, dan pemasaran
C. Berperan dalam penyediaan sarana pertanian, pengolahan, dan pemasaran kebutuhan masyarakat
4. Kelembagaan BPP
A B C A. BPP sebagai Balai Penyuluhan Pertanian
B. BPP sebagai Balai Penyuluhan AgribisnisC. BPP sebagai Balai Penyuluhan Pembangunan
5. Sarana dan Prasarana
A B C 5.1 Aksesibilitas ke/di sentra produksi
A. SedangB. CukupC. Baik
5.2 Prasarana dan sarana umumA B CA. Sedang
B. CukupC. Baik
5.3 Prasarana dan sarana kesejahteraan sosialA B CA. Sedang
B. CukupC. Baik
INDIKATOR PENETAPAN KAWASAN AGROPOLITAN
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Metode Pengumpulan Data
• Data Primer1. Wawancara dan Kuisioner2. Observasi Lapangan3. Foto Mapping
• Data SekunderMedia massa, BPS, lembaga pemerintah maupun swasta, lembaga penelitian maupun data hasil penelitian lain, dan penelitian kepustakaan
Jenis Analisis
No Tujuan Analisis Data Sumber Data Output 1 Analisa
Kependudukan - Proyeksi
Penduduk - Tenaga Kerja
(Pertanian)
- Kabupaten Kendal dalam Angka
- Badan Pusat Statistik (BPS)
- Perkiraan jumlah penduduk di akhir tahun perencanaan pada kaw. Agropolitan
- Jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani sebagai pendukung dalam kegiatan pertanian
2 Analisa Identifikasi Pengembangan Kawasan Agropolitan
- KTP2D - Perkotaan
Kecamatan
- Masterplan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) Kabupaten Kendal
- RDTR Kecamatan
- Kajian literatur/ teks books
- Penetapan kecamatan yang terpilih sebagai kawasan agropolitan
3 Analisa Penentuan Komoditas Unggulan dan Komoditas Pendukung
- LQ (Location Quotient)
- Produksi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan
- Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan
- Terpilihnya komoditas unggulan dan pendukung
4 Analisa Kebutuhan Prasarana dan Saarana Pendukung Kegiatan Pertanian
- Proyeksi Prasarana dan Sarana Dasar
- Kabupaten dalam Angka
- Kecamatan dalam Angka
- Badan Pusat Statistik (BPS)
- Kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pertanian
5 Analisa Arah
Pergerakan - Gravitasi - Breaking Point
- Jumlah penduduk - Jarak antar
Kecamatan/ Desa
- Badan Pusat Statistik (BPS)
- Mengetahui dominasi arah pergerakan penduduk dan pergerakan komoditas pertanian
6 Analisa Struktur Ruang Kawasan Agropolitan
- Skoring - Deskriptif
kualitatif
- Ketersediaan prasarana dan sarana
- Kemudahan aksesibilitas
- Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan
- Dinas Bina Marga - Dinas Perhubungan
- Tersusunnya struktur ruang kaw. Agropolitan yang terdiri dari : Kota Tani Utama (KTU), Kota Tani (KT), serta Kawasan Sentra Produksi )KSP)
7 Analisa Sistem Agribisnis
- Deskriptif kualitatif
- Sistem agribisnis yang sudah berjalan (hulu – hilir)
- Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan
- Rencana pengembangan sistem agribisnis khususnya untuk komoditas unggulan dan pendukung
TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KENDAL
TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KENDAL Penggunaan Lahan Luas (Ha) Tegalan 20.271Perkebunan 7.835Hutan Rakyat 3.186Penggembalaan 35Lain-lain 19.773Lahan Bukan Pertanian 22.614Sawah Irigasi 24.641Sawah Tadah Hujan Diusahakan 1.533
KONSEP DASAR
RENCANA KERJA Bulan
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Koordinasi Tim2 Pemahaman materi3 Pemantapan metodologi4 Pemahaman wil. perencanaan5 Paparan Laporan Pendahuluan
1 Survey lapangan3 Tabulasi data Kabupaten4 Sosialisasi5 Analisa komoditas unggulan6 Analisa lokasi kawasan agropolitan7 Penetapan kawasan agropolitan8 Tabulasi data pertanian kaw. Agro9 Analisa struktur ruang kaw. Agro
10 Analisa pengemb. Agribisnis11 Analisa pengemb. Sapras12 Konsep struktur ruang13 Konsep pemanfaatan ruang14 Konsep pengemb. Agribisnis15 Konsep pengemb. Sapras16 Konsep pengemb. Budidaya pertan17 Paparan Laporan Antara
1 Rencana struktur ruang2 Rencana pemanfaatan ruang3 Rencana pengemb. Sapras4 Rencana pengemb. Agribisnis5 Rencana pengemb. Budidaya pertan6 Konsultasi Publik7 Paparan Laporan Akhir
IVKegiatanNo
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR
I II III