markas besar kepolisian negara republik...

15
1 MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KORPS LALU LINTAS LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI NOMOR : KEP / 11 / V / 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGATURAN LALU LINTAS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. b. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia antara lain melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan Patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan. c. Sesuai dengan tujuan dan tugas pokok Polri sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai Standar Operasional Prosedur (S.O.P) tentang pengaturan lalu lintas. 2. Dasar.....

Upload: vanthuan

Post on 03-May-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

1

MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KORPS LALU LINTAS

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI NOMOR : KEP / 11 / V / 2012

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

PENGATURAN LALU LINTAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

b. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia antara lain melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan Patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan serta menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan.

c. Sesuai dengan tujuan dan tugas pokok Polri sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai Standar Operasional Prosedur (S.O.P) tentang pengaturan lalu lintas.

2. Dasar.....

Page 2: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

2

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Pengaturan Lalu Lintas ini dimaksud untuk dijadikan pedoman bagi anggota Polantas dalam pelaksanaan tugas pengaturan lalu lintas di lapangan.

b. Tujuan

Penetapan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Pengaturan Lalu Lintas ini bertujuan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas Polri dapat menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia, profesional, proporsional, obyektif, akuntabel dan transparan.

3. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

d. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Jalan;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Pengaturan Lalu Lintas meliputi ketentuan umum dan tata cara pelaksanaan pengaturan lalu lintas yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh pengemban fungsi teknis lalu lintas.

5. Sistematika

I. PENDAHULUAN

II. PENGERTIAN

III. TATA CARA PENGATURAN LALU LINTAS

IV. ADMINISTRASI.....

Page 3: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

3

IV. ADMINISTRASI

V. PENUTUP

BAB II

PENGERTIAN

6. Pengertian

a. Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan. b. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan

Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor. c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang

menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan di persimpangan atau pada ruas Jalan.

d. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan.

e. Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.

f. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri

atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.

g. Pengaturan lalu lintas adalah sebagai pemberitahuan kepada pemakai jalan,

bagaimana dan dimana mereka dapat atau tidak dapat bergerak atau berhenti terutama pada waktu ada kemacetan atau keadaan darurat, dalam arti luas pengaturan lalu lintas meliputi semua aktifitas dari petugas Polri dalam mengatur lalu lintas di jalan umum.

BAB III .....

Page 4: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

4

BAB III

TATA CARA PENGATURAN LALU LINTAS

7. Macam pengaturan lalu lintas

a. Pengaturan lalu lintas dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL)

1) Dengan APIL tiga warna (merah, kuning, hijau) digunakan untuk mengatur arus lalu lintas dan ketentuan ini berlaku untuk semua pemakai jalan.

2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur

kendaraan dan pejalan kaki. Penggunaan APIL dua warna pada tempat-tempat penyeberangan dan harus lalu lintas dilengkapi oleh isyarat suara serta harus lalu lintas memiliki symbol (bentuk orang berdiri / berjalan).

3) Dengan APIL satu warna (merah / kuning) digunakan untuk memberi

peringatan bahaya, yang mengisyaratkan pengemudi harus lalu lintas berhati-hati apabila menyala warna kuning dan mengisyaratkan kepada pengemudi harus lalu lintas berhenti apabila menyala warna merah. APIL tersebut dipasang pada persilangan jalan kereta api.

b. Pengaturan lalu lintas dengan isyarat gerakan tangan.

1) Tanda / isyarat berhenti.

a) Berhenti semua jurusan. b) Berhenti satu jurusan tertentu. c) Berhenti dari depan. d) Berhenti dari belakang. e) Berhenti dari depan dan belakang.

2) Tanda / isyarat jalan.

a) Jalan dari kanan. b) Jalan dari kiri. c) Jalan dari kanan dan kiri.

3) Tanda / isyarat percepat. a) Percepat dari kanan. b) Percepat dari kiri. 4) Tanda / isyarat perlambat.

a) Perlambat dari depan. b) Perlambat dari belakang.

c. Pelaksanaan.....

Page 5: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

5

c. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas dengan isyarat gerakan tangan :

1) Memberhentikan kendaraan yang datang dari semua jurusan dengan cara mengangkat lurus tangan kanan ke atas tapak tangan rapat, terbuka menghadap kedepan sehingga kendaraan semua jurusan berhenti. (Lihat gambar pada lampiran)

2) Memberhentikan kendaraan yang ditujukan / kendaraan tertentu

dengan cara petugas menghadap pemakai jalan dan mengulurkan tangan kanan mendatar ke depan dengan telapak tangannya tegak lurus ke depan, sehingga kendaraan yang dituju berhenti.

Tanda berhenti yang disebutkan pada butir-butir di atas, dapat juga diberikan dengan memperlihatkan papan merah dengan tulisan “BERHENTI” yang jelas kelihatan ataupun dengan menghidupkan cahaya merah yang letaknya tegak lurus terhadap jurusan lalu lintas yang harus lalu lintas berhenti. (Lihat gambar pada lampiran)

3) Memberhentikan kendaraan yang datang dari arah depan petugas dengan cara merentangkan tangan kanan ke samping lurus mendatar, sehingga kendaraan yang paling depan berhenti. (Lihat gambar pada lampiran)

4) Memberhentikan kendaraan yang datang dari arah belakang petugas

dengan cara merentangkan tangan kiri ke samping lurus mendatar, sehingga kendaraan yang paling depan berhenti. (Lihat gambar pada lampiran)

5) Memberhentikan kendaraan yang datang dari arah depan dan belakang

dengan cara merentangkan ke dua belah tangannya ke samping lurus mendatar, sehingga kendaraan yang paling depan dari ke dua jurusan berhenti. (Lihat gambar pada lampiran)

6) Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri petugas dengan cara merentangkan tangan kiri mendatar dan ditarik ke atas membentuk siku (90 derajat) kemudian kembali mendatar dan seterusnya, sehingga kendaraan yang paling depan berjalan / bergerak. (Lihat gambar pada lampiran)

7) Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan petugas dengan

cara merentangkan tangan kanan mendatar dan ditarik ke atas membentuk sudut siku (90 derajat) kemudian kembali mendatar dan seterusnya, sehingga kendaraan yang paling depan berjalan/bergerak. Isyarat ini dapat diberikan dengan memperlihatkan papan hijau, ataupun menghidupkan cahaya hijau yang letaknya tegak lurus atau hampir tegak lurus terhadap jurusan lalu lintas yang harus jalan. (Lihat gambar pada lampiran)

8) Menjalankan.....

Page 6: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

6

8) Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri dan kanan petugas dengan cara merentangkan tangan kiri dan kanan mendatar dan ditarik ke atas membentuk sudut siku (90 derajat) kemudian kembali mendatar dan seterusnya, sehingga kendaraan yang paling depan dari ke dua jurusan jalan. (Lihat gambar pada lampiran)

9) Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kiri petugas dengan

cara tangan kiri lurus ke bawah samping kiri + 45 kemudian ditarik ke arah depan perut berulang-ulang sampai cukup disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas. (Lihat gambar pada lampiran)

10) Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kanan petugas dengan

cara kanan kanan lurus kebawah sampaing kanan + 45 kemudian ditarik ke arah depan perut berulang-ulang sampai cukup disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas. (Lihat gambar pada lampiran)

11) Memperlambat kendaraan yang datang dari arah depan petugas

dengan cara merentangkan tangan kanan lurus ke samping kiri kemudian diturunkan sekitar 45 derajat dan dinaikan kembali secara perlahan-lahan dan berulang-ulang sampai kendaraan yang paling depan mengerti dan mengurangi kecepatan. (Lihat gambar pada lampiran)

12) Memperlambat kendaraan yang datang dari arah belakang petugas dengan cara merentangkan tangan kiri lurus ke samping kanan kemudian diturunkan sekitar 45 derajat dan dinaikan kembali secara perlahan-lahan dan berulang-ulang sampai kendaraan yang paling belakang mengerti dan mengurangi kecepatan. (Lihat gambar pada lampiran)

d. Pengaturan lalu lintas dengan isyarat bunyi sempritan atau pluit.

1) Isyarat dengan menggunakan sempritan atau pluit : a) Tiupan panjang satu kali berarti tanda berhenti. b) Tiupan pendek dua kali berarti jalan. c) Tiupan pendek berulang-ulang (lebih dari dua kali) untuk meminta

perhatian maupun sebagai peringatan bagi pemakai jalan. 2) Isyarat peluit tidak pernah berdiri sendiri melainkan mempertegas

isyarat gerakan tangan dan isyarat peluit dapat diberikan mendahului, bersama-sama atau mengikuti gerakan tangan.

e. Pengaturan lalu lintas dengan isyarat cahaya.

1) Mengatur.....

Page 7: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

7

1) Mengatur lalu lintas dengan isyarat cahaya diberikan dengan menggunakan isyarat lampu senter warna merah yaitu :

a) Sinar panjang berarti berhenti. b) Sinar pendek dua kali berarti berjalan. c) Sinar pendek berulang-ulang lebih dari dua kali berarti untuk

meminta perhatian pemakai jalan yang tidak mematuhi isyarat yang diberikan petugas.

2) Isyarat cahaya diperlukan pada waktu mengatur lalu lintas pada waktu

malam hari/gelap. Alat yang dipergunakan berupa lampu senter warna merah sehingga mudah dilihat oleh pemakai jalan, alat tersebut merupakan pelengkap dari pelaksanaan isyarat gerakan tangan.

f. Lokasi Pengaturan Lalu Lintas

1) Di simpang tiga, simpang empat, dan simpang lima serta di bundaran, dengan atau tanpa alat pengatur isyarat lalu lintas (APIL);

2) Di putaran/balik arah; 3) Di belokan kanan/kiri; 4) Tempat keramaian, bencana alam, kebakaran; 5) Pengaturan ditempat terjadinya kecelakaan lalu lintas; 6) Pengaturan menghadapi keadaan khusus/tertentu.

8. Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas

a. Tahap Persiapan

1) Sebelum melaksanakan kegiatan pengaturan arus lalu lintas perlu dilakukan : a) Apel untuk melakukan pengecekan kesiapan dan perlengkapan

anggota; b) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas; c) Konsolidasi dan anev setelah selesai pelaksanaan tugas.

2) Pengecekan sebelum melaksanakan tugas pengaturan akan dilakukan apel kesiapan dalam rangka :

a) Memberikan APP, antara lain : (1) Menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kesiapan

penampilan, tugas dan tantangan yang dihadapi, cara bertindak dan sistem pelaporan;

(2) Memberikan penekanan tentang hal-hal yang harus dilaksanakan dan tidak dilaksanakan;

(3) Memberikan dukungan moril dan materil terhadap anggota yang akan melaksanakan tugas.

b) Melakukan.....

Page 8: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

8

b) Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan perlengkapan, meliputi : (1) Surat Perintah; (2) Penggunaan seragam sesuai gampol; (3) Penampilan perorangan; (4) Alat komunikasi (Alkom); (5) Kendaraan dinas baik sepeda motor maupun mobil; (6) Lampu senter (pada malam hari); (7) Jaket/rompi; (8) Tilang/BAP Tipiring; (9) Megaphone; (10) Rambu-rambu pendukung yang bisa dipindah-pindahkan; (11) Mantel pada saat cuaca hujan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Posisi Anggota Polantas di Lapangan

a) Diupayakan petugas berada pada tempat yang lebih tinggi, aman dan terlihat oleh pengguna jalan sehingga mudah untuk melakukan gerakan pengaturan lalu lintas;

b) Berdiri dengan posisi menghadap arah lalu lintas jalan; c) Berdiri pada lokasi di luar badan jalan dan sewaktu-waktu dapat

mengambil posisi pada badan jalan; d) Tidak membahayakan pengguna jalan maupun dirinya; e) Tidak mengelompok / bergerombol; f) Pada saat tidak mengatur lalu lintas tetap mengambil sikap

istirahat tetapi tetap waspada; g) Jika menggunakan kendaraan agar ditempatkan pada lokasi yang

tidak melanggar peraturan lalu lintas dan tidak mengganggu arus lalu lintas lalu lintas.

2) Sikap Penampilan Anggota Polantas dilapangan

a) Mengatur lalu lintas sesuai dengan gerakan dasar teknik pengaturan lalu lintas / yang mudah dimengerti masyarakat;

b) Mengatur lalu lintas dengan simpatik; c) Pada saat gerakan mempercepat, memperlambat dan

memberhentikan kendaraan jangan mengetok / memukul kendaraan;

d) Tidak mengucapkan perkataan / kalimat dengan nada berteriak / membentak kepada pengguna jalan;

e) Senantiasa mengamati perkembangan / situasi arus lalu lintas lalu lintas dan memprioritaskan arus lalu lintas lalu lintas yang padat;

f) Tidak bersikap yang terkesan ogah-ogahan, malas dan terpaksa; g) Pada saat istirahat, makan, minum atau merokok ditempat yang

telah disediakan dan tidak terlihat oleh pengguna jalan;

h) Apabila .....

Page 9: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

9

h) Apabila akan beristirahat dilakukan secara bergantian; i) Tidak bercakap-cakap dengan sesama petugas dalam

melaksanakan tugas; j) Pada saat melaksanakan tugas dilarang menggunakan HP (Hand

Phone) dan sejenisnya ; k) Untuk penggunaan HT (Handy Talkie) harus menggunakan alat

bantu hands free.

3) Mengatur lalu lintas di persimpangan dan bundaran

a) Apabila di persimpangan / bundaran dilengkapi dengan APIL, maka petugas tetap mengawasi dan memperhatikan situasi, kondisi arus lalu lintas.

b) Apabila situasi dan kondisi arus lalu lintas lalu lintas berubah

maka : (1) Petugas segera mengambil alih kendali pengaturan; (2) Memprioritaskan arus lalu lintas lalu lintas yang paling

padat; (3) Apabila perlu dapat mengalihkan arus lalu lintas; (4) Memberikan prioritas terhadap kendaraan yang memiliki hak

utama sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Apabila tidak ada APIL maka pengaturan dilakukan oleh Polantas dengan isyarat gerakan tangan, alat bantu peluit, menggunakan rambu sementara dan dengan senter / sinar ( pada malam hari).

d) Pada persimpangan / simpang tiga belok kanan atau belok kiri prinsip pengaturan sama dengan pengaturan pada simpang empat maupun simpang lima dan di bundaran dengan azas prioritas dan keseimbangan baik di lengkapi dengan APIL atau tidak.

e) Apabila sumber kemacetan berasal dari jalan tertentu maka dilakukan koordinasi dengan petugas yang berada pada simpul / simpang sebelum simpang terjadinya kepadatan arus lalu lintas lalu lintas atau salah satu petugas menuju ke lokasi dimaksud untuk melakukan penanganan dan pengalihan arus lalu lintas lalu lintas.

4) Mengatur arus lalu lintas dalam usaha mencegah kemacetan. Apabila terjadi kepadatan/kemacetan arus lalu lintas pada saat APIL berfungsi maka tindakan petugas adalah :

a) Mengambil tindakan darurat dengan mengabaikan fungsi APIL / Traffic Light;

b) Memberhentikan seluruh kendaraan dari semua jurusan kemudian di lanjutkan dengan pengaturan secara selektif prioritas;

c) Melarang.....

Page 10: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

10

c) Melarang kendaraan-kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya.

5) Mengatur arus lalu lintas dalam kondisi macet

a) Mencari dan menemukan penyebab terjadinya kemacetan serta solusinya;

b) Buka tutup arus lalu lintas dan alihkan ke jalan lain sampai arus lalu lintas normal kembali;

c) Selalu melakukan koordinasi melalui Alkom dengan Piket lantas apabila memerlukan bantuan personil, derek dan lain sebagainnya;

d) Selalu melakukan koordinasi lintas fungsi maupun lintas sektoral. 6) Menghadapi mengatur arus lalu lintas dalam keadaan khusus.

a) Yang dimaksud dengan keadaan khusus adalah :

(1) Pada saat Perjalanan VVIP / VIP; (2) Pada kegiatan upacara / acara Kenegaraan, HUT TNI/ Polri,

Partai Politik, ormas dan lain-lain; (3) Pada saat ada kegiatan olah raga yang berskala Nasional,

Regional dan Internasional; (4) Pada saat keadaan darurat seperti bencana alam,

kebakaran, demonstrasi, konvoi dan lain-lainya.

b) Untuk menghadapi keadaan khusus yang bersifat resmi dan terjadwal maka perlu :

(1) Mengeluarkan Surat Perintah Pamrolakir( pengamanan route lalu lintas dan parkir);

(2) Menyiapkan rencana pengamanan route lalu lintas dan parkir (rolakir) kegiatan dimaksud yang mencangkup rencana kebutuhan personil, logistik anggaran dan waktu;

(3) Menyampaikan paparan dan melakukan uji coba; (4) Sosialisasi kegiatan tersebut kepada warga masyarakat

melalui media cetak dan elektonik tentang Pengaturan / perubahan arus lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan.

7) Pelaksanaan mengatur lalu lintas dalam keadaan khusus dengan tata

kegiatan sebagai berikut :

a) Jam J-3 atau J-4 menggelar apel kesiapan dengan memberikan APP kepada seluruh petugas tentang taktis, teknis dan pelaksanaan tugas;

b) Melakukan pengecekan terhadap kesiapan dan perlengkapan anggota;

c) Jam J-2 .....

Page 11: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

11

c) Jam J-2 masing-masing personil, petugas sudah menempati posisi yang telah ditentukan;

d) Pada titik / pos tertentu (strong point) agar menempatkan unit Ranmor R 4/ R2 untuk pergeseran pasukan apabila terjadi perubahan rute secara mendadak;

e) Menutup jalan masuk ke lokasi upacara / acara kegiatan kecuali petugas dan undangan;

f) Melakukan koordinasi dengan petugas terkait di lapangan;

g) Melakukan pengaturan parkir sesuai dengan peruntukannya;

h) Tidak meninggalkan pos-pos pengaturan kecuali atas perintah / ijin pimpinan / pengendali;

i) Melaporkan segera setiap perkembangan yang perlu

mendapatkan atensi dan keputusan pimpinan;

j) Kegiatan dalam rangka menghadapi bencana alam, kebakaran dan demonstrasi adalah :

(1) Petugas segera mendatangi TKP dan menempatkan diri pada posisi tertentu;

(2) Menutup dan mengalihkan arus lalu lintas untuk tidak masuk ke lokasi;

(3) Memberikan prioritas kepada petugas pemadam kebakaran , ambulance maupun kendaraan petugas pengamanan lainnya;

(4) Melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan, pengendali, dan posko melalui Alkom yang ada.

c. Tahap Konsolidasi / Pengakhiran

1) Melaksanakan apel konsolidasi;

2) Cek dan Ricek kekuatan anggota maupun perlengkapannya;

3) Membuat anev dan melaporkan baik secara lisan maupun tertulis kepada pimpinan.

BAB IV

ADMINISTRASI

Dalam pelaksanaan tugas pengaturan lalu lintas agar dilengkapi dengan administrasi seperti :

a. Rencana .....

Page 12: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

12

a. Rencana Kegiatan; b. Surat Perintah Tugas; c. Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas.

BAB V PENUTUP

1. Standar Operasional Prosedur (S.O.P) tentang pengaturan lalu lintas dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan oleh seluruh petugas pengemban fungsi teknis lalu lintas di lapangan.

2. Standar Operasional Prosedur (S.O.P) pengaturan lalu lintas ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, semua ketentuan yang bertentangan dengan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) ini dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 14 Mei 2012

KEPALA KORPS LALU LINTAS POLRI

Drs. PUDJI HARTANTO, M.M. INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Paraf :

1. Konseptor / Kabidbingakkum : ............

2. Kataud : ............

3. Kabagren : ............

4. wakakorlantas : ............

Paraf : 1. Konseptor/ Kabid Bin Gakkum :………….. 2. Kataud : ……….... 3. Kabag Renmin :................ 4. Wakakorlantas Polri :................

Page 13: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

13

(LAMPIRAN SOP PENGATURAN LALU LINTAS)

ISYARAT PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN SENTER / BATERY

Cahaya / Sinar Panjang 1 X = Berhenti

Cahaya / Sinar Pendek 2 X = Jalan

Cahaya / Sinar Pendek Berulang Kali = Minta perhatian / peringatan Pemakai Jalan.

Page 14: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

14

Page 15: MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK …polresrohul.com/wp-content/uploads/2018/08/25.-SOP-PENGATURAN...2) Dengan APIL dua warna (merah, hijau) digunakan untuk mengatur kendaraan

15