manual injeksi infus
TRANSCRIPT
Buku Pegangan Mahasiswa
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL
Tim Penyusun
dr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editordr. Baedah Madjid, Sp,MK
BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2010
Buku Pegangan Mahasiswa
KETERAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL DAN VIAL
PENGERTIAN
Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit. Wadah ini
berisi obat dosis tunggal dalam bentuk cair. Untuk mengunakan obat daari wadah ampul
ini, harus mematahkan leher ampul.
Vial adalah wadah dosis tunggal atau multi dosis dengan penutup karet di atasnya.
Cap logam melindungi penutup steril sampai vial siap digunakan. Vial berisi medikasi
dalam bentuk cair dan atau kering. Vial merupakan sistem tertutup dan harus
menyuntikkan udara ke dalam vial untuk memudahkan mengambil cairan di dalamnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan sudah dapat
menyiapkan obat suntikan dari ampul dan vial.
TARGET PEMBELAJARAN
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan sudah dapat:
- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk persiapan obat suntikan dari ampul dan
vial.
- Melakukan prosedur persiapan obat suntikan dari ampul,
- Melakukan prosedur persiapan obat suntikan dari vial.
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Daftar panduan belajar untuk mempersiapkan obat suntikan dari ampul dan vial
2. Bak steril yang dialasi kasa
3. Spoit 1 cc , 5cc dan 10 cc, sertajarum steril berdiameter 21-25.
4. Selembar kain kasa & kikir ampul.
5. Kapas alkohol
6. Tempat sampah tajam dan tempat sampah non-medis.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 1
Buku Pegangan Mahasiswa
METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara
mempersiapkan obat suntikan dari ampul dan vial
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan instruktur menanggapinya.
3. Praktek bermain peran dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan 2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang
mempersiapkan obat suntikan dan satu orang sebagai pengamat/asisten
3. Mahasiswa bergantian melakukan persiapan obat suntikan dari ampul dan vial
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali.
4. Curah pendapat/ diskusi
15 menit Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang dialami.
Total waktu 100 menit
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 2
Buku Pegangan Mahasiswa
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL
DAN VIAL(digunakan oleh Mahasiswa)
NO LANGKAH KLINIK KASUS
MELAKUKAN PERSIAPAN 1 2 31. Lakukanlah persiapkan alat-alat yang akan digunakan2. Lakukanlah cuci tangan
MENYIAPKAN OBAT SUNTIK DARI AMPUL 1 2 33. Campurlah cairan obat dalam ampul dengan cara menyentil
bagian atas ampul dengan perlahan dan cepat dengan ujung salah satu jari.
4. Letakkanlah bantalan kasa kecil atau kapas alkohol mengelilingi leher ampul.
5. Patahkankanlah leher ampul ke arah menjauhi tangan. Jika leher ampul tidak patah, gunakan metal file untuk mengikir salah satu sisi leher.
6. Peganglah ampul, dengan posisi menjorok atau tegak.7. Masukkanlah jarum spoeit ke dalam lubang ampul, ujung jarum
jangan menyentuh pinggiran ampul.8. Isaplah cairan obat pelan-pelan ke dalam spoeit dengan menarik
pengisap ke belakang.9. Pertahankanlah ujung jarum di bawah permukaan cairan, yang
memungkinkan semua cairan masuk ke dalam spoeit.Catatan : Jika terisap gelembung udara, janganlah mendorong udara ke dalam ampul.Untuk mengeluarkan gelembung udara : Pegang spoeit dengan jarum mengarah ke atas, sentil bagian barrel, tarik bagian pengisap sedikit, dorong ke atas untuk mengeluarkan udara.
MENYIAPKAN OBAT SUNTIK DARI VIAL 1 2 31. Lepaskanlah penutup logam untuk memajang penutup karetnya.2. Usaplah permukaan penutup karet dengan alkohol 70%3. Lepaskanlah penutup jarum, lalu tariklah pengisap pelan-pelan ke
belakang untuk mengumpulkan sejumlah udara yang sama dengan volume medikasi yang akan diaspirasikan.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 3
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisisen3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan
efisien.TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
Buku Pegangan Mahasiswa
4. Tusukkanlah ujung jarum, dengan bevel jarum mengarah ke atas, menembus bagian tengah penutup karet. Keluarkanlah udara ke dalam vial (jangan biarkan pengisap kembali ke atas)
5. Baliklah vial sambil tetap memegang vial dengan kuat pada spoeit dan pengaisap (pegang vial antara ibu jari dan jari tengah pada tangan yang dominan, meraih bagian ujung barrel dengan pengisap dengan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan yang dominan)
6. Pertahankanlah bagian ujung jarum di bawah ketinggian cairan, agar tekanan udara bisa secara bertahap mengisi spoeit dengan cairan obat, tarik kembali pengisap jika perlu.
7. Sentillah bagian barrel dengan hati-hati untuk melepaskan semua gelembung udara yang terdapat di atas spoeit ke dalam vial.
8. Setelah dosis terpenuhi/sesuai, tariklah jarum dari dalam vial dengan menarik ke belakang barrel spoeit.
9. Keluarkanlah kelebihan gelembung udara.10. Tutuplah jarum dengan penutupnya.
SETELAH PENGISIAN SELESAI 1 2 31. Letakkanlah spoeit yang sudah diisi pada satu bak yang dialasi
kain kasa.2. Lakukanlah cuci tangan rutin.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 4
Buku Pegangan Mahasiswa
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN
MENYUNTIK INTRAKUTAN
Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 5
Buku Pegangan Mahasiswa
BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2006
KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAKUTAN
PENGERTIAN
Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.
Suntikan intra kutan adalah menyuntik obat ke dalam jaringan kulit. Tujuan suntikan intra kutan:
1. Mendapatkan reaksi setempat2. Mendapatkan atau menambah kekebalan, misalnya suntikan BCG
TUJUAN
- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan intra kutan.
- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan intra kutan.
- Melakukan prosedur menyuntik intra kutan secara benar.
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intra kutan.
2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
3. Bak steril yang dialasi kasa
4. Spoit 1 cc dan jarum no. 18 atau no. 20 berisi cairan suntikan.
5. Kapas alkohol
6. Wadah pembuangan
Metode pembelajaran
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 6
Buku Pegangan Mahasiswa
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya
jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Instruktur memberikan contoh bagaimana
cara melakukan suntikan intra kutan pada
manikin. Mahasiswa menyimak dan
mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya dan instruktur memberikan
penjelasan tentang aspek-aspek yang
penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
dan instruktur menanggapinya.
3. Praktek bermain peran
dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
pasangan
2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang
sebagai penyuntik dan satu orang sebagai
pengamat/asisten penyuntik.
3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan
intra kutan pada manikin.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi menggunakan
check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 7
Buku Pegangan Mahasiswa
kali.
4. Curah pendapat/diskusi 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala
yang dialami.
Total waktu 100 menit
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA KUTAn
NO LANGKAH KLINIK KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
3. Mengatur posisi pasien.
4. Mencuci tangan
5. Menentukan tempat penyuntikkan :
- Lengan bawah : Bagian depan lengan bawah sepertiga dari
lekukan siku (2/3 dari pegelangan tangan). Tentukan pada kulit
yang sehat dan bukan pada pembuluh darah. Tempat ini untuk skin
tes dan Mantoux test.
- Lengan atas : tiga jari di bawah sendi bahu, di tengah daerah
muskulus deltoideus. Tempat ini untuk suntikan BCG.
6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.
7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai
kulit kering dari alkohol.
8. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
9. Menusukkan jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas.
10. Jarum dan permukaan kulit membentuk sudut 15o – 20o
11. Memasukkan/menyemprotkan cairan dari spoit sampai terjadi
gelembung pada kulit.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 8
Buku Pegangan Mahasiswa
12. Menarik jarum dengan cepat, tidak dihapushamakan dengan kapas
alkohol dan tidak boleh dilakukan pengurutan (massage).
13. Merapikan pasien
14. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
15. Mencuci tangan
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN
Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 9
Buku Pegangan Mahasiswa
BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2010
KETERAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN
PENGERTIANMenyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat
melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.
Untuk suntikan subkutan, medikasi dimasukkan ke dalam jaringan ikat jarang di bawah dermis. Jaringan subkutan tidak mempunyai banyak pembuluh darah maka absorpsi obat agak sedikit lambat dibandingkan suntikkan intramuskuler. Jaringan subkutan mengandung reseptor nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam air, yang tidak mengiritasi yang dapat diberikan melalui cara ini.
IndikasiTujuan suntikan subkutan: Memasukkan cairan medikasi ke jaringan di bawah kulit. Jenis obat yang sesuai adalah dosis kecil, larut dalam air dan tidak mengiritasi.
Tujuan pembelajaranTujuan instruksional umumSetelah melakukan latihan menyuntik subkutan diharapkan mahasiswa:
- Mampu menyuntik subkutan sesuai dengan prosedur yang benar.
Tujuan instruksional khususSetelah melakukan latihan menyuntik subkutan diharapkan mahasiswa mampu:
- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan subkutan.- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan subkutan.- Melakukan prosedur menyuntik subkutan secara benar.
Media dan alat bantu pembelajaran1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan subkutan.2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan3. Bak steril yang dialasi kasa4. Spoit 1 cc dan jarum no. 18 atau no. 20 berisi cairan suntikan.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 10
Buku Pegangan Mahasiswa
5. Kapas alkohol/antiseptik6. Wadah pembuangan
Metode pembelajaran1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.2. Ceramah.3. Diskusi4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya
jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara
melakukan suntikan subkutan pada manikin.
Mahasiswa menyimak dan mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya dan instruktur memberikan
penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
dan instruktur menanggapinya.
3. Praktek bermain
peran
dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan
2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai
penyuntik dan satu orang sebagai
pengamat/asisten penyuntik.
3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan
subkutan pada manikin.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi menggunakan check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 11
Buku Pegangan Mahasiswa
kali.
4. Curah
pendapat/diskusi
15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang
dialami.
Total waktu 100 menit
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK SUBKUTAN
NO LANGKAH KLINIK KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Mengkaji allergi dari skin test
3. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
4. Mengatur posisi pasien.
5. Mencuci tangan
6. Menentukan tempat penyuntikkan :
- Lengan : pasien duduk atau berdiri
- Abdomen : pasien duduk atau berbaring
- Tungkai : pasien duduk di tempat tidur atau kursi.
6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.
7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai
kulit kering dari alkohol.
8. Untuk pasien dengan ukuran sedang, meregangkan kedua sisi kulit
tempat suntikkan dengan kuat. ATAU mencubit kulit yang akan
menjadi tempat suntikkan
Untuk pasien obesitas: mencubit kulit tempat suntikkan dan
menyuntikkan di bawah lipatan kulit.
9. Menusukkan jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 12
Buku Pegangan Mahasiswa
10. Menyuntikkan jarum pada sudut 450
11. Menyuntikkan cairan medikasi
12. Menarik jarum dengan cepat, meletakkan swab antiseptik tepat di
bawah suntikkan
13. Merapikan pasien
14. Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk dibereskan.
15. Mencuci tangan
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAMUSKULER
Tim Penyusundr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editor
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 13
Buku Pegangan Mahasiswa
dr. Baedah Madjid, Sp.MK
BLOK DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2010
KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAMUSKULER
PENGERTIAN
Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Karakteristik jaringan mempengaruhi kecepatan penyerapan obat dan awitan kerja obat,oleh karenanya sebelum menyuntik obat harus diketahui volume obat yang akan diberikan, karakteristik obat dan letak/anatomi tempat yang akan disuntik.
Suntikan intra muskuler memberikan absorpsi obat lebih cepat karena vaskularitas otot. Bahaya kerusakan jaringan menjadi lebih sedikit jika obat diberikan jauh ke dalam otot
TUJUAN
- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suntikan intra
muskuler.
- Menentukan lokasi-lokasi penyuntikan intra muskuler.
- Melakukan prosedur menyuntik intra muskuler secara benar.
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intra muskuler.
2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
3. Bak steril yang dialasi kasa
4. Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum no. 1 – 2, berisi cairan suntikkan
5. Kapas alkohol
6. Wadah pembuangan
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 14
Buku Pegangan Mahasiswa
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya
jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara
melakukan suntikan intra muskuler pada
manikin. Mahasiswa menyimak dan
mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya dan instruktur memberikan
penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
dan instruktur menanggapinya.
3. Praktek bermain
peran
dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan
2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai
penyuntik dan satu orang sebagai
pengamat/asisten penyuntik.
3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan
intra muskuler pada manikin.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi menggunakan check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 15
Buku Pegangan Mahasiswa
kali.
4. Curah
pendapat/diskusi
15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang
dialami.
Total waktu 100 menit
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA MUSKULER
NO LANGKAH KLINIK KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
3. Mengatur posisi pasien.
4. Mencuci tangan
5. Menentukan tempat penyuntikkan :
- Muskulus Gluteus Maximus (otot bokong) kanan dan kiri.
Tempat : 1/3 bagian dari Spina Iliaca Anterior Superior ke
os Coxygeus.
- Muskulus Quadriceps Femoris (otot paha bagian luar)
- Muskulus Deltoideus (otot pangkal lengan)
6. Membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian.
7. Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas ke dalam wadah pembuangan. Tunggu sampai
kulit kering dari alkohol.
8. Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri pada daerah bokong,
atau mengangkat otot pada muskulus quadricep femoris/ muskulus
deltoideus.
9. Menusukkan jarum ke dalam bokong tegak lurus dengan
permukaan kulit sedalam ¼ panjang jarum.
10. Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 16
Buku Pegangan Mahasiswa
tidak, bila tidak ada darah, semprotkan cairan obat perlahan-lahan
sampai cairan obat masuk seluruhnya
11. Menekan daerah penusukan jarum dengan kapas alkohol, jarum
ditarik keluar dengan cepat.
12. Tempat penyuntikan dimassage
13. Merapikan pasien dan alat-alat
14. Mencuci tangan
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRAVENOUS
Tim Penyusun
dr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 17
Buku Pegangan Mahasiswa
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2010
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 18
Buku Pegangan Mahasiswa
KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRA-VENA
PENGERTIAN
Teknik Penusukan vena secara transkutan dengan jarum tajam yang kaku ( wing needle,
abbocath, jarum yang dilekat pada spoeit atau vakutainer) disebut punksi vena. Tujuan
umum punksi vena salah satunya untuk pemberian cairan obat intra-vena.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melakukan latihan keterampilan ini mahasiswa diharapkan sudah dapat
melakukan penyuntikan intra-vena.
TARGET PEMBELAJARAN
Setelah selesai melakukan latihan keterampilan ini mahasiswa diharapkan sudah dapat:
- menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan penyuntikan
intravena
- menentukan lokasi-lokasi vena untuk penyuntikan
- menyuntik intra-vena dengan prosedur yang benar dan efisien.
MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan intravena
2. tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun dan antiseptik untuk cuci
tangan.
3. Spoeit 1 cc, dan jarum suntik No. 8 dengan obat di dalamnya.
4. Kapas
5. Alcohol 70%
6. Larutan Betadine
7. Sarung tangan
8. Plester dan gunting
9. Karet pembendung/turniket
10. Larutan khlorin 0,5%
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 19
Buku Pegangan Mahasiswa
11. Tempat sampah medis dan sampah tajam
METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar2. Bermain peran
tanya jawab30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara melakukan suntikan intravena pada manikin. Mahasiswa menyimak dan mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan instruktur menanggapinya.
3. Praktek bermain peran dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan
2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai penyuntik dan satu orang sebagai pengamat/asisten penyuntik.
3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan intra vena pada manikin.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali.
4. Curah pendapat/ diskusi
15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala yang dialami.
Total waktu 100 menit
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 20
Buku Pegangan Mahasiswa
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 21
Buku Pegangan Mahasiswa
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN MENYUNTIK INTRA-VENA
(digunakan oleh Mahasiswa)
NO LANGKAH KLINIKKASUS
1 2 3
1. Lakukanlah persiapan alat-alat yang akan digunakan.
2. Jelaskanlah pada klain mengenai tindakan yang akan dilakukan, cara, manfaat dan faktor keamanan dari tindakan tersebut.
3. Aturlah posisi pasien, lepaskan pakaian pada daerah yang akan disuntik.
4. Lakukanlah cuci tangan rutin
5. Pasanglah pengalas pada di bawah siku dimana akan di adakan penyuntikan intravena
6. Pasanglah bendungan pada lengan di bagioan atas dari lipatan siku dimana akan diadakan penyuntikan.
7. Kenakan/pasanglah sarung tangan.
8. Lakukan disinfeksi area kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol, melingkar dari tempat tusukan ke luar dengan diameter kira-kira 5 cm.
9. Buanglah kapas tersebut ke dalam tempat sampah medis.
10. Ulangi disinfeksi dengan cara yang sama tapi dengan larutan bethadine.
11. Buanglah kapas tersebut ke dalam tempat sampah medis.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 22
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efisisen
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
Buku Pegangan Mahasiswa
12. Rabalah dengan salah satu jari tangan untuk menentukan letak v. Cubiti
13. Ambillah spoeit yang telah diisi dengan obat yang akan disuntikkan dan cek ada tidaknya udara dalam spoeit.
14. Bukalah penutup jarum spoeit dan dengan lubang jarum menghadap ke atas tusukkanlah jarum ke arah atas dan dengan letak spoeit mendatar pada lengan bawah.
15. Lepaskanlah turniket
16. Tariklah pengisap sedikit ke belakang untuk melihat apakah jarum sudah tepat masuk ke dalam vena.
17. Suntikkanlah isi spoeit ke dalam vena dengan mendorong pengisap pelan-pelan ke depan tanpa mengubah posisi jarum.
18. Setelah semua obat sudah masuk ke vena, letakkanlah kaps steril di atas jarum.
19. Tariklah spoeit ke arah belakang sampai jarum ke luar dari vena, sambil menekankan kapas pada lubang di kulit untuk mencegah perdarahan..
20. Bilaslah spoeit dengan khlorin 0,5%, lalu lepaskan jarum dengan hati-hati jangan sampai tertusuk.
21. Buanglah jarum ke tempat sampah tajam, dan spoeit ke tempat sampah medis.
22. Lepaskanlah sarung tangan.
23. Lakukanlah cuci tangan asepsis
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 23
Buku Pegangan Mahasiswa
KETERAMPILAN PEMBERIAN OBAT DENGAN BOLUS INTRAVENA
PENGERTIAN
Menyuntik obat adalah prosedur invasif yang mencakup memasukkan obat
melalui jarum steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh. Pemberian larutan obat
langsung ke dalam vena dengan teknik bolus adalah metode dimana obat yang diberikan
bekerja dengan cepat karena langsung masuk ke dalam sirkulasi pasien. Efek samping
yang serius dapat terjadi dalam beberapa detik. Obat diberikan perintravena melalui infus
Intravena (IV) yaang sudah ada atau langsung melalui vena.
Obat IV sering diberikan dengan bolus pada situasi kedaruratan ketika diperlukan
kerja obat yang cepat.
TUJUAN
- Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemberian obat
dengan bolus Intravena.
- Menentukan lokasi pemberian obat dengan bolus Intravena
- Melakukan prosedur pemberian obat dengan bolus Intravena secara benar.
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan belajar untuk penyuntikan Intravena.
2. Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
3. Bak steril yang dialasi kasa
4. Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum steril berdiameter 21-25, berisi cairan
suntikkan
5. Selang IV dengan port injeksi.
6. Kapas alkohol atau antiseptik
7. Wadah pembuangan
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 24
Buku Pegangan Mahasiswa
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya
jawab
30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Instruktur memberikan contoh bagaimana
cara pemberian obat dengan bolus intravena
pada manikin. Mahasiswa menyimak dan
mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya dan instruktur memberikan
penjelasan tentang aspek-aspek yang
penting.
4. Mahasiswa dapat memperhatikan dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
dan instruktur menanggapinya.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 25
Buku Pegangan Mahasiswa
3. Praktek bermain peran
dengan umpan balik
50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
pasangan
2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang
sebagai penyuntik dan satu orang sebagai
pengamat/asisten penyuntik.
3. Mahasiswa bergantian melakukan suntikan
Intravena pada manikin.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi menggunakan
check list
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu
kali.
4. Curah pendapat/diskusi 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit dan kendala-kendala
yang dialami.
Total waktu 100 menit
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 26
Buku Pegangan Mahasiswa
PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN PEMBERIAN OBAT DENGAN BOLUS
INTRAVENA
NO LANGKAH KLINIK KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
3. Mencuci tangan
4. Memasang sarung tangan
5. Menyiapkan obat yang akan disuntikan
6. Menentukan tempat penyuntikkan yaitu port infus IV
7. Membersihkan port penyuntikan dengan kapas alkohol. Membuang kapas ke dalam wadah pembuangan.
8. Menyuntikan jarum berdiameter kecil yang mengandung obat yang telah disiapkan melalui bagian tengah port.
9. Menghambat aliran IV dengan menekuk selang tepat di atas port suntikan.
10. Menarik plunger dengan perlahan untuk mengaspirasi darah.
11. Setelah melihat darah, menyuntik obat dengan perlahan dalam beberapa menit (biasanya tidak lebih dari 1 ml per menit)
12. Menarik spuit dan periksa kembali kecepatan infus.
13. Membereskan alat dan bahan.
14. Melepaskan sarung tangan
15. Mencuci tangan
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 27
Buku Pegangan Mahasiswa
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
KETERAMPILAN KANULASI VENA PERIFER
Tim Penyusun
dr. Rini Rachmawarni Bachtiar
Editordr. Baedah Madjid, Sp.MK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2010
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 28
Buku Pegangan Mahasiswa
KANULASI VENA PERIFER
Pengertian
Melakukan penusukan pada vena yang letaknya superficial di lengan, tungkai, leher atau
kepala dengan kateter intravena sesuai dengan indikasi.
Tujuan pembelajaran : setelah pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui indikasi pemasangan kateter intravena (infuse)
2. Mampu menjelaskan maksud pemasangan kepada pasien dan menjelaskan
prosedurnya.
3. Mampu menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan infus
4. Mampu melakukan penusukan vena dengan benar
5. Mampu melakukan fiksasi kateter vena dengan benar.
Media dan alat pembelajaran:
1. Buku panduan peserta skill lab sistim emergensi dan traumatologi
2. Video dan slide kanulasi intravena
3. Boneka manikin dan vein replacement kit dan advanced veni puncture and
injection arm.
4. Torniket
5. Sarung tangan
6. Larutan desinfektan (alcohol, povidon iodine)
7. Spoit 1 cc
8. Lidokain 2 %
9. Infus set atau transfusi set
10. Larutan intravena (RL atau NS 0,9 %)
11. Kateter IV polyurethane protective (berbagai ukuran untuk dewasa dan anak)
12. Gause steril atau pembalut steril
13. Salep antibiotik
14. Plester
15. Wastafel untuk cuci tangan dan sabun antiseptic.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 29
Buku Pegangan Mahasiswa
Indikasi
1. Untuk pemberian cairan
2. Sebagai akses untuk obat-obat intravena
3. Bagian dari tindakan resusitasi
4. Akan dilakukan operasi
5. Pemberian nutrisi parenteral perifer
Metode Pembelajaran
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
Deskripsi kegiatan kanulasi vena perifer
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk
mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur
kerja, peran masing-masing mahasiswa
dan alokasi waktu.
2. Demonstrasi singkat
tentang pemasangan
infuse oleh Instruktur.
5 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat
demonstrasi pemasangan infuse oleh
instruktur pada model
2. Diskusi singkat bila ada yang kurang
dimengerti.
3. Praktek Pemasangan
Infus
15 menit 1. satu orang mahasiswa bertindak sebagai
orang tua atau keluarga penderita. Satu
orang lagi bertindak sebagai asisten
membantu menyiapkan seluruh
perlengkapan pemasangan infuse dan
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 30
Buku Pegangan Mahasiswa
memfiksasi lengan pasien/model. Satu orang
mahasiswa mempraktekkan pemasangan
infuse. Mahasiswa lainnya menyimak dan
mengoreksi bila ada yang kurang.
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek.
3. Iinstruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervise menggunakan
ceklis/daftar tilik.
4. Diskusi 10 menit 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek pemasangan infuse : apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit.
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban.
3. Instruktur mejelaskan penilaian umum
tentang jalannya praktek pemasangan infuse:
apakah secara umum berjalan baik, apakah
ada sebagaian mahasiswa yang masih
kurang. Bila perlu mengumumkan hasil
masing-masing mahasiswa.
Total waktu 35 menit
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 31
Buku Pegangan Mahasiswa
PENUNTUN BELAJAR
KANULASI VENA PERIFER
Langkah-langkah/Kegiatan Keterangan tambahan
Persiapan awal prapemasangan
1. Memeriksa kartu atau status
medical recor pasien (tentang
diagnosis penyakit, riwayat alergi,
adanya gangguan perdarahan, dll)
2. Memeriksa semua kelengkapan alat Periksa apakah infus/transfuse set sudah
dihubungkan dengan cairan
Pastikan bahwa dalam slang tersebut tidak
terdapat udara
Siapkan 3 nomor kateter IV yang
diperkirakan mampu dipasang
3. Menjelaskan prosedur pada pasien
atau keluarga pasien
Ciptakan suasana menyenangkan dengan
mengucapkan salam, bila perlu saat
menyapa meraba atau menyalami pasien.
Tindakan pemasangan kateter IV
4. Identifikasi dan melakukan penilain
terhadap vena yang akan dipilih
Pilihlah tempat yang paling distal untuk
menjaga potensial yang lebih proximal.
Lebih baik memilih ekstremitas yang non-
dominan
Pilih daerah dorsal manus
Jangan menginsersi daerah pergelangan
atau antekubiti
5. Cuci tangan dengan sabun
antimikroba
6. Memakai sarung tangan
7. Memasang torniket Bila diperlukan, asisten dapat
diperbantukan untuk imobilisasi pasien
Pertama-tama aliran darah vena diperas
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 32
Buku Pegangan Mahasiswa
terlebih dahulu ke bagian distal atau dapat
pula dengan cara lengan diletakkan lebih
rendah di bawah level jantung.
Tempat pemasangan torniket sebaiknya
pada pertengahan lengan ( antara
pergelangan tangan dan siku ) atau
pertengahan tungkai bawah sedikit
dibawahnya.
Pemasangan torniket jangan terlalu kuat
tapi juga jangan terlalu lunak.
Apabila menggunakan slang karet sebagai
torniket, tidak boleh diikat dengan simpul
mati tetapi harus dengan simpul hidup agar
lebih mudah dilepaskan .
Bila torniket sudah dipasang tetapi vena
belum terbendung, dapat dilakukan tepukan
pada vena dengan telapak tangan atau
dilakukan pemanasan/penghangatan vena
dengan menggunakan has/handuk hangat
yang telah direndam dalam air hangat
supaya terjadi vasodilatasi vena.
8. Membersihkan tempat insersi
dengan desinfektan (alcohol) dan
biarkan sampai kering
Setelah kulit dibersihkan, harus diterapkan
“no-touch”
9. Tangan kiri menggenggam area di
bawah tempat penusukan, gunakan
ibujari untuk menstabilisasi vena
dan jaringan lunak.
Bila yang diinsersi daerah dorsal manus
penderita dapat disuruh untuk
menggengngam tangannya.
10. Lakukan anestesi local di daerah
insersi dengan menggunakan jarum
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 33
Buku Pegangan Mahasiswa
halus (spoi 1 cc). Bila tersedia
sebelumnya diberikan anestesi local
berbentuk krem (EMLA)
11. Memposisikan bevel kateter IV
menghadap ke atas, pegang diantara
ibu jari dan jari telunjuk
12. Memegang kateter dengan
membentuk sudut 45 diatas
permukaan kulit dan jaringan
dibawahnya menuju vena tapi tidak
menembus vena
Pendekatan yang dapat dilakukan dalam
menusuk vena yaitu :
Secara sentral : tusukan langsung
mengenai vena .
Cara ini tidak terlalu baik karena
apabila tusukan terlalu dalam dapat
mengenai jaringan di bawah vena dan
menyebabkan ekstravasasi apabila vena
bocor.
Secara paravena : tusukan dari samping
vena dulu, baru kemudian jarum di
arahkan masuk kedalam vena.
Cara ini merupakan cara yang terbaik
untuk mencapai vena.
13. Posisikan kateter lebih rendah
hingga hampir sejajar dengan
permukaan kulit dan gerakkan
ujung jarum melewati vena secara
langsung
14. Dorong kateter memasuki vena
dengan pelan, pastikan adanya
aliran balik vena.
Apabila terasa sensasi resistensi yang
segera diikuti oleh penetrasi yang mulus,
maka hal itu menandakan kateter telah
memasuki vena.
15. Dorong kateter beserta mandrinnya Jauhnya dorongan yang dilakukan
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 34
Buku Pegangan Mahasiswa
kira-kira sejauh 3-5 mm lagi untuk
memastikan kateter telah memasuki
lumen vena
bergantung pada ukuran dan kedalaman
vena dan ukuran kateter.
16. Tarik 35andarin keluar, dorong
kateter sampai pangkalnya
menyentuh kulit
Jangan memasukkan kembali mandrin ke
dalam kateter karena dapat merobek kateter
tersebut
17. Buang 35andarin bekas pakai ke
dalam pembungkus kateter tadi
Pastikan mandrin tersebut telah masuk ke
dalam pembungkus kateter sampai
terdengar bunyi ”klik” dan buang di tempat
yang aman
18. Lepaskan torniket
19. Hubungkan kateter dengan
infuse/transfuse set
Bila tersedia dapat dihubungkan dengan
”Threeway stop cock”
20. Bilas dengan saline/cairan IV dan
bersihkan bila ada sisa darah,
kemudian keringkan dengan gaus
steril agar plester dapat melekat
dengan baik
Fiksasi katetera IV
21. Rekatkan 1 plester lebar 5 mm
secara menyilang sedemikian rupa
sehingga berbentuk huruf V di
bawah pangkal kateter hingga
menutupi tempat insersi kateter
tersebut.
Gunakan 2 lembar plester , satu untuk
fiksasi kateter I.V dan yang satunya untuk
fiksasi slang infus set.
Panjang plester yang digunakan ukurannya
sekitar 15-20 cm, jangan terlalu lebar atau
terlalu kecil ( lebarnya sekitar 0,5 mm ).
Bentuk fiksasi dibuat seperti bentuk V ,
agar keduanya tidak mudah lepas .
22. Rekatkan 1 plester untuk
memfiksasi infuse/transfuse set
secara menyilang berbentuk huruf
V
Slang infus jangan dilengkungkan baru
difiksasi ke kulit karena akan membatasi
kita bila akan menambah suntikan ke dalam
vena melalui karet infus.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 35
Buku Pegangan Mahasiswa
Tindakan pascapemasangan
23. Imobilisasi ekstremitas dengan
papan pengalas bila ada indikasi
Misalnya : bila diinsersikan di
daerah sendi, pada anak-anak/bayi
Jangan gunakan gause atau bahan lainnya
sebagai pembalut di atas tempat insersi
24. Instruksi pada pasien :
Hindari gerakan-gerakan
lengan yang tidak perlu
Segera beritahu perawat/
dokter bila lengan
membengkak, nyeri, atau
jika terjadi kebocoran dari
tempat insersi
25. Label bahan pembalut dengan
tanggal, ukuran kateter dan inisial
yang memasang infuse.
26. Tulis juga distatus penderita
tentang:
tanggal pemasangan,
ukuran kateter
inisial yang memasang
infuse.
Tempat insersi
Toleransi pasien dan respon
terhadap terapi.
Sistem Dasar Diagnostik dan Terapi 36