manstrapem bina upaya kesehatan final
DESCRIPTION
STAN JAKARTA D4 BPKP 2013TRANSCRIPT
ANALISA PROGRAM KEGIATAN ESELON 1 KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
1. Visi Kementrian Kesehatan
Kementerian Kesehatan mempunyai visi yaitu “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”
2. Misi Kementrian Kesehatan
Kementerian Kesehatan mempunyai misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
Dari bagan diatas diketahui bahwa susunan organisasi kementerian kesehatan terdiri dari :
1. Sekretariat Jenderal
2. Inspektorat Jenderal
3. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
4. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
5. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
6. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
8. Badan Pengembangan dan Peberdayaan SDM Kesehatan
Dari 8 Eselon 1 di atas kelompok kami memilih Direktorat Jenderal Bina Upaya kesehatan, adapun Tugas
dari Ditjen BUK adalah :
1. Melaksanakan penyiapan perumusan & pelaksanaan kebijakan.
2. Penyusunan norma , standar, prosedur & kriteria (NSPK).
3. Pemberian bimbingan teknis & evaluasi di bidang upaya kesehatan dasar .
Fungsi dari Ditjen BUK adalah :
1. Penyiapan perumusan kebijakan pelaksanan kegiatan di bidang Pelayanan Kes. Dasar, Kes. Gigi
dan Mulut, kedokteran Keluarga, Kes. Khusus, Usila dan Pelayanan Darah d Daerah Bermasalah
Kesehatan , Kes. di DTPK,
2. Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
3. Penyiapan pemberian bimbingan teknis
4. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
Struktur Organisasi Ditjen BUK :
Perbandingan Renstra dan Program Kementerian Kesehatan dengan Program Ditjen Bina
Upaya Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 adalah:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat
sosial ekonomi serta gender
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi
risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk
miskin
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga
dari 50 persen menjadi 70 persen
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK)
7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Program Kementerian Kesehatan
Program Generik tersebut antara lain:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Kesehatan
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan
4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sedangkan Program Teknis adalah sebagai berikut:
1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
3. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan maka
diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai sebuah strategi yang diperlukan untuk mencapai target
dari indikator kinerja yang telah ditentukan. Adapun strategi dalam pencapaian sasaran
Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan adalah :
1. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program
Pembinaan Upaya Kesehatan dengan strategi :
a. Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan di RS dan balai-balai.
b. Peningkatan sumber pembiayaan kesehatan dalam menunjang kesinambungan
penyelenggaraan program pembinaan upaya kesehatan
c. Penyusunan NSPK pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
d. Pengembangan sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi yang berbasis bukti
didukung dengan Sistem Informasi kesehatan yang terintegrasi (E-health).
e. Penyelenggaraan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan menuju WTP
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS dengan strategi :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan di RS, seperti peningkatan jumlah TT kelas III di RS;
b. Penyusunan dan sosialisasi pola pentarifan bagi Program Jamkesmas Rujukan di kelas
III rumah sakit melalui INA CBGs;
c. Pembayaran klaim ke RS yang sudah diverifikasi oleh tim verifikator independen di
bawah koordinasi P2JK secara cepat dan tepat;
d. Bimbingan teknis dan penanganan kasus hukum dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan terhadap pasien masyarakat miskin dan tidak mampu di kelas III rumah sakit;
e. Monitoring dan evaluasi dari pelayanan kesehatan Program Jamkesmas Rujukan di RS.
3. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas dengan
strategi :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas;
b. Pembayaran klaim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang sudah diverifikasi oleh tim
verifikator independen di bawah koordinasi P2JK untuk pelayanan Jamkesmas Dasar di
Puskesmas secara cepat dan tepat;
c. Bimbingan teknis dalam pelaksanaan pelayanan Jamkesmas Dasar;
d. Monitoring dan evaluasi dari pelayanan kesehatan Program Jamkesmas Dasar.
4. Terselenggaranya pengawasan rumah sakit Indonesia dengan strategi :
a. Pembentukan Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
b. Penyelenggaraan badan pengawas rumah sakit di tingkat propinsi
Terobosan Yang Dilakukan:
1. Pengembangan e-health
2. Pengembangan INA CBGs
3. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
4. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran
5. Peningkatan kelancaran atas pelayanan luncuran pembayaran Jamkesmas
6. Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP-AP) Ditjen BUK
Kegiatan Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Kegiatan dan Indikator Setditjen Bina Upaya Kesehatan Pada RKP 2011 dan Renstra
Kementerian Kesehatan 2010-2014
No Kegiatan Output Indikator Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya Pada
Program
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Meningkatnya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya pada
Program
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
1 Jumlah Unit
Pelaksana Teknis
(UPT)
vertikal yang
ditingkatkan
sarana dan
prasarananya
2 Jumlah
rancangan Norma,
Standar,
Prosedur, dan
Kriteria (NSPK)
yang
disusun
34
50
44
90
44
130
44
170
44
200
2 Pelayanan
Kesehatan
Dasar bagi
Masyarakat
Miskin
(Jamkesmas)
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan dasar
bagi
penduduk miskin
di
Puskesmas
Jumlah Puskesmas
yang memberikan
pelayanan
kesehatan dasar
bagi
penduduk miskin
di Puskesmas
8.481 8.608 8.737 8.868 9.000
3 Pelayanan
Kesehatan
Rujukan bagi
Masyarakat
Miskin
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan
rujukan bagi
penduduk miskin
Persentase RS
yang melayani
pasien
penduduk miskin
75 80 85 90 95
(Jamkesmas) di RS peserta program
Jamkesmas
4 Peningkatan
dan
Pengawasan
Rumah Sakit
Indonesia
Terselenggaranya
Pengawasan
Rumah Sakit
Indonesia
Jumlah Propinsi
yang
menyelenggarakan
pengawasan RS
- 5 10 25 33
Kesimpulan:
Kegiatan di Ditjen Bina Upaya Kesehatan sudah sesuai dengan Program Generik maupun Program Rutin
dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Hal ini terlihat dalam Program
Kegiatan dalam Ditjen Bina Upaya Kesehatan sudah mendukung pada program pembinaan upaya
kesehatan yang terdapat pada program Teknis Kementerian Kesehatan.
Dari Uraian diatas Ditjen BUK telah menyusun Proritas Program tahun 2012 untuk Eselon di bawahnya
yaitu :
1. Pelayanan di DTPK & DBK
a. Penyusunan NSPK untuk pelayanan kesehatan di DTPK & DBK
b. Pembangunan PKM di DTPK & DBK
c. Peningkatan PKM menjadi PKM perawatan di DTPK & DBK
d. Peningkatan SDM kesehatan di DTPK & DBK
e. Peningkatan Pustu menjadi PKM di DTPK & DBK
f. Peningkatan penampilan & kinerja PKM di daerah perbatasan antar Negara
2. Revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
a. Revitalisasi kebijakan dasar Puskesmas
b. Penyusunan NSPK pelayanan kesehatan dasar
c. Pengembangan Puskesmas PONED
d. Peningkatan pelayanan Gawat Darurat pra Rumah Sakit
e. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus (new emerging diseases, major event, usia
lanjut, indera, pelayanan darah)
f. Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
g. Pengembangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Rincian Alokasi Dan Realisasi Anggaran Setditjen Bina Upaya Kesehatan Tahun 2011
Kesimpulan:
Realisasi Anggaran pada Ditjen Bina Upaya Kesehatan dapat dikatakan sangat efisien, Hal ini terlihat
realisasi anggaran mencapai 97,69 % dari alokasi anggarannya.
Sedangkan untuk meyimpulkan keefektifan Realisasi Anggaran Ditjen BUK belum dapat kami simpulkan
karena terbatasnya data yang didapat.