manfaat dan nilai barang

35
1 Manfaat dan nilai

Upload: mochamad-try-yulyanto

Post on 27-Jun-2015

2.150 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manfaat Dan Nilai Barang

1

Manfaat dan nilai barang

Page 2: Manfaat Dan Nilai Barang

A. Manfaat dan Nilai Barang Alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang telah kita bahas pada

bab sebelumnya jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia.

Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itumemiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memilikinilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhanmanusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai kemampuan baranguntuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Nilai Tukar (Value in Exchange)Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila

mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.1. Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila

ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga). Misalnya, semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap tempat.

2. Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain.

c. Paradoks NilaiBarang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya

memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian.

Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya

2

Page 3: Manfaat Dan Nilai Barang

rendah, atau sebaliknya. Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.

2. Teori Nilai a. Teori Nilai Objektif

Beberapa ahli ekonomi melakukan penelitian tentang bagaimana terjadinya nilai terhadap barang/jasa melahirkan teori nilai objektif sebagai berikut.

1. Teori nilai biaya produksi dari Adam SmithMenurut Adam Smith nilai suatu barang/jasa ditentukan oleh biaya

yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang/jasa tersebut. Semakin tinggi biaya produksi semakin tinggi pula nilai dari barang tersebut. Jika biaya produksi yangdikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang adalah Rp450.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar Rp450.000,00 pula.2. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David Ricardo

Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Tenaga kerja yang dimaksud meliputi tenaga kerja manusia, mesin, dan peralatan lain yang digunakan.3. Teori nilai lebih dari Karl Marx

Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya rata-rata tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan harga barang yang dijual sehingga terjadi pemerasan terhadap buruh. Laba yang diterima pengusaha didapat dari selisih nilai jual dengan biaya produksi yang rendah karena pemerasan terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini disebut teori nilai lebih.4. Teori nilai reproduksi dari Carey

Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh karena itu, nilai barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada saat barang tersebut akan dibuat kembali. 5. Teori nilai pasar dari Hummed and Locke

Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah permintaan dan Penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu barang ditentukan oleh harga pasar.

b. Teori Nilai SubjektifMenurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari barang tersebut. Setiap orang akan mempunyai utilitas yang berbeda untuk suatu barang yang sama. Teori nilai subjektif yang terkenal berasal dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger.

1. Hukum Gossen IHukum Gossen I ini mengemukakan tentang gejala tambahan

kepuasan yang tidak proporsional yang dikenal dengan The Law of

3

Page 4: Manfaat Dan Nilai Barang

Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan yang Semakin Menurun). Hukum Gossen I berbunyi sebagai berikut. ”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperolah juga bertambah,akan teteapi kepuasan marginal (tambahan kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah dengan satu unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.”

2. Hukum Gossen IIUraian di atas mengemukakan perilaku konsumen terhadap satu

macam barang saja. Pada kenyataannya, konsumen membutuhkan beraneka macam barang. Masalahnya adalah berapa pengorbanan yang harus dilakukan agar bermacam- macam kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya dan tercapai kepuasan maksimal. Hal ini dikemukakan dalam Hukum Gossen II, yaitu sebagai berikut. ”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang sama.” Artinya manusia akan membagi-bagi

pengeluaran uangnya sedemikian rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi

secara seimbang.

3. Teori Nilai Subjektif Carl MengerMenurut Menger, nilai ditentukan oleh faktor subjektif dibandingkan

faktor objektif. Nilai berasal dari kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang/jasa yang tersedia maka untuk memuaskan kebutuhannya manusia akan memilih secara rasional di antara barang/jasa alternatif yang tersedia. Dalam teori ini dikemukakan tentang prinsip-prinsip pengkatagorian barang/jasa menurut tingkat intensitasnya. Katagori I adalah barang-barang untuk mempertahankan hidup, katagori II barang/jasa untuk kesehatan, dan katagori III adalah barang/jasa untuk memberikan kesejahteraan individu. Semakin penting barang/jasa tersebut bagi seorang individu maka nilai barang/jasa tersebut semakin tinggi.

- Guna BarangAda beberapa bentuk kegunaan dari suatu barang yang Anda gunakan saat ini, di antaranya:

1) Kegunaan Bentuk (Form Utility)Suatu barang akan lebih berguna jika diubah dari bentuk asalnya. Misalnya kayu menjadi perabotan rumah tangga atau benang menjadi kain.

2) Kegunaan Tempat (Place Utility)Suatu barang akan lebih berguna jika berada pada tempat yang tepat. Misalnya pakaian tebal digunakan di tempat yang berhawa dingin.

3) Kegunaan Kepemilikan (Ownership Utility)Suatu barang akan lebih berguna jika telah dimiliki atau disewa oleh orang yang membutuhkan. Misalnya, buku pelajaran di toko buku tidak mempunyai nilai guna,

4

Page 5: Manfaat Dan Nilai Barang

tetapi jika dimiliki oleh pelajar akan berguna untuk meningkatkan kepandaian dan pengetahuan. Komputer yangmasih berada di toko elektronik tidak mempunyai nilai guna sebelum computer tersebut dibeli dan dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan manusia seperti mengetik naskah atau mendesain gambar.

4) Kegunaan Waktu (Time Utility)Suatu barang akan bermanfaat jika digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya, jas hujan digunakan pada saat hujan.

5) Kegunaan Pelayanan (Service Utility)Suatu barang akan lebih berguna jika dapat memberikan jasa. Misalnya televisi atau radio akan berguna jika ada siarannya.6) Kegunaan Dasar (Elementary Utility)Suatu barang akan mengalami peningkatan setelah diolah dari bahan dasar atau bahan baku menjadi barang jadi. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar pembuatan benang dan benangsebagai bahan dasar kain.

5

Page 6: Manfaat Dan Nilai Barang

B. POLA PERILAKU KONSUMEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

1) Pengertian Konsumsi dan Tujuan Konsumsi a. Pengertian Konsumsi

konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupunsekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.

b. Tujuan Umum Konsumsi Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dengan adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula. Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri).Selain itu juga konsumsi berguna untuk menciptakan inovasi baru.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi a. Pendapatan

Untuk memperoleh barang-barang konsumsi diperlukan pengorbanan berupa yang yang berasal dari penghasilan atau pendapatan.Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap besarnya konsumsi yang dilakukan. Pada umumnya, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin banyak pula barang dan jasa yang dapat dikonsumsi. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya rendah.

b. Tingkat HargaApabila harga-harga kebutuhan hidup meningkat, konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkannya. Atau, konsumen dapat mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah pembelian. Hal ini perlu dilakukan apabila kenaikan harga tersebut tidak diikuti oleh naiknya pendapatan. Dengan kata lain, kenaikan harga barang akan menurunkan tingkat konsumsi. Dan apabila harga barang menurun, tingkat konsumsi konsumen akan naik. Hal ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi.

c. Ketersediaan Barang dan JasaMeskipun konsumen memiliki uang untuk membeli, ia tidak dapat mengonsumsi barang yang diinginkan jika barangnya tidak tersedia. Misalnya, ketika pasokan gas elpiji terhambat, jumlah gas elpiji yang

6

Page 7: Manfaat Dan Nilai Barang

tersedia di pasaran berkurang sehingga banyak konsumen yang tidak dapat mengonsumsinya.

d. SeleraKeputusan seorang konsumen untuk mengonsumsi suatu barang dan jasa sangat ditentukan oleh seleranya. Apabila ia sangat menyukai suatu barang, maka ia akan dengan senang hati membeli barang tersebut meskipun harganya relatif mahal. Sebaliknya, apabila ia tidak menyukai, mustahil ia bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.

e. Lingkungan Sosial BudayaMasyarakat di berbagai daerah memiliki lingkungan sosial budaya yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan adanya pola perilaku masyarakat yang berbeda pula, sehingga muncul berbagai macam kebutuhan, sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Kondisi lingkungan sosial budaya dapat meliputi adat istiadat, kebiasaan, agama, keyakinan, atau aturan-aturan masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Jawa, peristiwa hidup seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian harus disertai rangkaian upacara selamatan.

f. Prakiraan Harga di Masa DatangPrakiraan harga di masa datang akan memengaruhi keputusan untuk pengeluaran konsumsi saat ini. Apabila seorang konsumen memprakirakan bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka ia akan cenderung membeli saat ini sebelum harganya benar-benar naik. Misalnya, ketika pemerintah mengumumkan rencana kenaikan harga BBM, maka masyarakat akan berbondong-bondong membeli bahkan menimbun BBM sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya, apabila konsumen memprakirakan harga akan turun, ia akan menunda konsumsi sampai harga benar-benar turun.

g. Gaya hidup h. Jenis pekerjaan i. Tingkat pendidikanj. Agama k. Usia dan Jenis kelamin l. Alat distribusi

Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung pada alat distribusi yang digunakan. Semakin baik alat transportasi yang digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi.

m. Kebiasan dan sikap hidupHal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan dilakukan oleh konsumen, misalnya hidup hemat atau sebaliknya hidup senang atau boros.

n. Lingkungan tempat tinggalManusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi oleh lingkungan

o. Barang Subtitusi

7

Page 8: Manfaat Dan Nilai Barang

Barang subtitusi/pengganti dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang/masyarakat. Jika terdapat barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan seseorang dengan harga yang jauh lebih murah, maka barang tersebut dapat mempengaruhi konsumsi seseorang/masyarakat tersebut. Contoh: Ember plastik dengan merek tertentu mahal harganya, sementara ada ember plastik merek lain atau ember seng yang harganya lebih murah, maka seseorang akan membeli ember merek lain atau ember seng yang lebih murah tersebut.

p. Jumlah PendudukBesarnya jumlah penduduk, akan berpengaruh pada pengeluaran konsumsi suatu masyarakat. Suatu perekonomian yang penduduknya relatif banyak, pengeluarannya untuk konsumsi pun akan lebih besar daripada perekonomian yang jumlah penduduknya sedikit, meskipun pendapatan nasional kedua masyarakat tersebut sama besarnya.

q. Banyaknya barang konsumsi yang tahan lama dalam masyarakatSedikit banyak pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dipengaruhi oleh banyak sedikitnya “consumer’s durable” yaitu barang konsumsi terpakai lama seperti: rumah, motor, mobil pesawat televisi, lemari es, dsb. Pengaruhnya sebagai berikut:

3) Teori kepuasan Konsumen a. Nilai Guna Total (Total Utility)Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Contohnya, kalian membeli roti sebanyak 2 buah dan memakannya di kantin sekolah dan guna total roti yang kalian konsumsi tersebut adalah 4. Pada hari berikutnya, konsumsi kalian terhadap roti meningkat. Karena setelah berolahraga, kalian merasa sangat lapar dan membeli sertamemakan roti sebanyak 4, dengan nilai guna total roti 6. Lihat contoh pada tabel berikut ini.

b. Nilai Guna Marjinal (Marginal Utility)Nilai guna marjinal berarti pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Nilai guna marjinal (marginal utility) hanya berlaku dengan beberapa asumsi berikut ini.a. Nilai guna dapat diukur.b. Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis.c. Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya.Contohnya, ketika kalian memakan roti pertama, nilai guna total roti yang didapat adalah 30. Pada konsumsi roti berikutnya kalian mendapat nilai guna total 50. Dari nilai guna total konsumsi roti pertama dan berikutnya, akan kita temukan nilai guna marjinalnya yaitu 50 –30 = 20. Jadi nilai guna marjinalnya adalah 20

8

Page 9: Manfaat Dan Nilai Barang

“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus maka rasa nikmatnya mulamula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”.

c. Nilai guna yang sama Nilai guna yang sama adalah nilai guna barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen dalam intensitas yang sama

4) Kombinasi Barang yang Mewujudkan Kepuasan Sama (Analisis Kurva Indifferen)

Seorang konsumen yang pendapatannya terbatas, dapat memaksimumkan kepuasannya terhadap barang dan jasa yang menjadi preferensinya dengan memilih kombinasi konsumsi atas barang-barang yang dikonsumsi. Kombinasi konsumsi dua macam barang dari seorang konsumen yang memberikan tingkat kepuasan yang sama ditunjukkan dengan analisis kurva indifferen. Dengan analisis kurva indifferen konsumen tidak perlu mengetahui nilai guna (utility) secara absolut yang dapat diperoleh dari kombinasi tertentu dari kedua jenis barang tersebut. Ia hanya perlu membuat urutan preferensi yang lebih menguntungkan bagi dirinya dan tentunya urutan tersebut dibuat berdasarkan utilitasnya, sehingga kombinasi barang yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi akan lebih disukainya. Dengan demikian tingkat kepuasan seseorang dalam mengonsumsi barang dan jasa tidak dapat dihitung dengan uang atau angka atau satuan lainnya, tetapi dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah atau dengan skalaordinal seperti ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya. Perlu diketahui, bahwa dalam analisis kurva indifferen juga digunakan asumsi-asumsi yang sama seperti pada marjinal utiliti. Berikut ini asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis kurva indifferen.a. Rasionalitas, dengan dana dan harga pasar tertentu, konsumen dianggap selalu akan memilih kombinasi barang yang akan mendatangkan nilai guna atau kepuasan maksimum.b. Konsumen dianggap mempunyai informasi yang sempurna atas uang yang tersedia baginya serta informasi harga-harga yang ada di pasar c. Konsumen perlu mempunyai preferensi yang disusun atas dasar besar kecilnya nilai guna, walaupun besarnya nilai guna itu sendiri secara absolut tidak perlu diketahui.

9

Page 10: Manfaat Dan Nilai Barang

5) Teori Perilaku KonsumenPendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:

1. Pendekatan Kardinal 2. Pendekatan Ordinal Asumsi: Konsumen bersikap rasional

Dengan anggaran yang t ersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan t ot alnya dari barang yang dikonsumsinya.

1. Pendekatan Kardinal

• Asumsi: Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility) Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun(The Law of Diminishing Marginal Utility),yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.

10

Page 11: Manfaat Dan Nilai Barang

Keseimbangan Konsumen • Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang. Syarat Keseimbangan:

1 . MUx/Px =MUy/Py =….= MUn/Pn 2. Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility P = h ar g a M = pendapatan konsumen

2. Pendekatan Ordinal • Kelemahan pendekatan kardinal t erletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan. • Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).

11

Page 12: Manfaat Dan Nilai Barang

• Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kur va indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens: 1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg sat u apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi) 2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (margi nal r at e of subst i t ut i on) 3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

12

Page 13: Manfaat Dan Nilai Barang

Perbedaan MRSxy dan MUx • MRSxy mengukur jumlah Y yang bersedia seorang konsumendikorbankan untuk memperoleh

satu unit tambahan X (dan tetap berada pada kurva kepuasan sama yang semula). Yaitu MRSxy = - (ΔQy /ΔQx).

• MUx mengukur perubahan utility total yang diterima oleh seorang konsumen bila dia berubah jumlah X yang dikonsumsinya sebesar satu unit. Yaitu MUx =ΔTUx /ΔQx.

• Dalam mengukur MRSxy, masing-masing X dan Y berubah. • Dalam mengukur MUx, jumlah Y (di antara hal lainnya)dipertahankan konstan. • Jadi MRSxy mengukur sesuatu yang lain dari MUx.

C. POLA PERILAKU PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

1. Pengertian Produsen dan Tujuan Produsena. Pengertian produksi

Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu1. produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat

menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesarukurannya;

2. produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan ataumenambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.

Dari uraian di atas, secara keseluruhan pengertian produksi adalah setiap usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah daya guna suatu benda/jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

b. Tujuan produksiDengan memproduksi barang dan jasa akan terbuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang meningkat mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran. Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain:1. memperbanyak jumlah barang/jasa;2. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;3. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan

kebudayaan serta perkembangan teknologi;4. mengganti barang yang rusak atau habis;5. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan

rumah tangga;6. memenuhi pasar internasional;7. mendapatkan keuntungan;8. meningkatkan kemakmuran.

2. Faktor- Faktor Produksi

Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan

13

Page 14: Manfaat Dan Nilai Barang

atau keterampilan tertentu. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa. Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu :a. tanah atau sumber daya alam (natural resources);b. tenaga kerja (labour);c. modal (capital);d. skill kewirausahaan (entrepreneurship).

a. Faktor produksi tanah atau sumber daya alamFaktor produksi tanah mutlak harus ada pada setiap proses produksi. Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan alam. Dengan kata lain, segala sumber asli yang bukan berasal dari kegiatan manusia, sepertia. tanah;b. air/tenaga air;c. ikan baik dari sungai, danau, maupun ikan dari laut;d. iklim cuaca, curah hujan, arah angin;e. tenaga alam (tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan);f. bahan tambang, bebatuan, dan kayu;g. binatang ternak dan bukan ternak.

b. Faktor produksi tenaga kerjaTenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan, seperti guru, dokter, akuntan, dan pengacara.b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan, seperti montir dan sopir.c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan buruh kasar.

Pemerintah sangat memerhatikan kesejahteraan tenaga kerja dengan mengeluarkan peraturan dan perundang-undangan perlindungan tenaga kerja dan pemberian fasilitas, baik fasilitas kesehatan maupun fasilitas untuk meningkatkan keterampilan, misalnya dana untuk pendidikan/latihan.

c. Faktor produksi modalMenurut ilmu ekonomi modal adalah barang-barang modal (real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain, termasuk yang menghasilkan jasa dan modal berupa uang (money capital) yang tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor-faktor produksi. Modal uang (money capital) adalah dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Yang dimaksud modal dalam faktor produksi ini adalah barangbarang modal (real capital goods), yaitu setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa lain,

14

Page 15: Manfaat Dan Nilai Barang

misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung, jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya. Barang-barang modal ini dihasilkan oleh proses produksi tidak langsung (indirect production).

d. Faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)

Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat, dihitung, ditakar, diraba, tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang dihasilkan. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menanggung risiko. Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:1. managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan;2. technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam elaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;3. organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.

3. Jenis-Jenis Produksi Hasil produksi dapat dibedakan atas barang atau jasa.

1) Produk barangBarang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

a. barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Misalnya, beras, pakaian, alat tulis, dan perabot rumah tangga;b. barang modal (capital goods) adalah barang-barang yang berguna untuk menghasilkan barang lain atau barang yang digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Barang modal tidak dapat dikonsumsi langsung, tetapi harus digunakan untuk memproduksi lebih banyak. Misalnya, mesin pabrik, alat-alat produksi, bahan mentah, dan gedung.

Barang modal dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu1. barang modal tahan lama, yaitu barang modal yang tidak habis

dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti mesin-mesin, kendaraan, dan gedung;

2. barang modal tidak tahan lama, yaitu barang modal yang habis dipakai dalam sekali proses produksi, seperti bahan baku, bahan pembantu, dan bahan bakar.

2) Produksi jasaProduksi jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitua. produksi jasa yang langsung dapat dinikmati/dirasakan misalnya

hiburan, pengobatan, pendidikan, jasa pelayanan, dan jasa perias pengantin;

b. produksi jasa yang tidak langsung dapat dinikmati, misalnya asuransi, pergudangan, jasa perancang mode, pengubah lagu (pencipta), pengarang buku pelajaran, dan sebagainya.

Produksi jasa ditinjau dari pelakunya dibedakan menjadi dua, yaitu

15

Page 16: Manfaat Dan Nilai Barang

1. jasa pribadi adalah jasa yang diselenggarakan oleh perseorangan, seperti dokter, guru, dan sopir;

2. jasa kolektif adalah jasa yang disalurkan oleh masyarakat atau negara. Misalnya, jasa kolektif rumah sakit, sekolah, areal parkir, jalan, dan bendungan.

Proses produksi mempunyai tahapan-tahapan. Ada tahapan yangpaling sederhana, yaitu proses produksi langsung dan proses produksitidak langsung. Proses produksi langsung menghasilkan barang-barangkonsumsi, sedangkan proses produksi tidak langsung disebut oleh VonBohm Bawerk sebagai proses produksi berputar (round aboutproduction process). Proses produksi berputar ini memakan waktu. Olehkarena itu, disebut dengan consuming production process.

4. Perluasan Produksi Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara:

a. IntensifikasiIntensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki atau mengganti alat produksi yang digunakan, baik faktor-faktor produksi maupun metode kerjanya.

Menambah produksi dengan cara intensifikasi dapat dilakukan pada berbagai bidang, yaitu:1) Bidang PertanianMenambah hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan pemilihan bibit tanaman yang unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan hama terpadu, pengairan yang baik, danmengolah sawah dengan traktor.2) Bidang PeternakanMenambah hasil produksi dilakukan dengan jalan pemilihan bibit ternak yang unggul, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengatur makanan yang cukup.3) Bidang JasaMemberikan pelayanan yang baik dapat dilakukan dengan mempertinggi produktivitas tenaga kerja, yaitu dengan jalan memperbaiki jaminan sosial dan penataan yang sesuai dengantugas tenaga kerja yang bersangkutan.4) Bidang IndustriMeningkatkan hasil produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja atau menambah jam operasi mesin yang digunakan oleh sebuah perusahaan.

b. Ekstensifikasi Ekstensifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara memperluas atau menambah faktor produksi. Menambah produksi dengan cara ekstensifikasi dapat dilakukan pada berbagai bidang, yaitu:

1) Bidang PertanianMenambah produksi pada bidang ini dapat dilakukan dengan jalan memperluas tanah pertanian, misalnya transmigrasi.

16

Page 17: Manfaat Dan Nilai Barang

2) Bidang IndustriMeningkatkan produksi dengan jalan menambah pabrik-pabrik baru.3) Bidang JasaMeningkatkan produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah alat angkutan, membuat jalan, mendirikan gedung sekolah, serta mendirikan rumah sakit.4) Bidang PeternakanMenambah produksi pada bidang ini dapat dilakukan dengan jalan mendirikan peternakan-peternakan baru yang jauh dari lingkungan penduduk.Menurut Anda, apakah cara ekstensifikasi diberbagai bidang akanefektif dalam meningkatkan hasil produksi?

c. DiversifikasiDiversifikasi adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis produksi. Misalnya, mula-mula sebuah perusahaan hanya memproduksi benang, kain, kemudian berkembang memproduksi pakaian jadi.

d. SpesialisasiSpesialisasi atau mengadakan pembagian kerja secara khusus, yaitu masing-masing orang, golongan, atau daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai dengan bakat dan keahlian, keadaan daerah, iklim, serta kesuburan tanah. Dengan adanya pembagian kerja, hasil kerja dapat diperluas sehingga barang-barang yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja akan lebih baik.

5 Hukum Hasil Lebih yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return)Untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan, kecuali peningkatan produksi. Hal ini berarti harus terusmenerus diadakan penambahan input. Karena keterbatasan faktor produksi, walaupun dilakukan penambahan input terus-menerus, pada suatu saat akanterjadi kenaikan output yang tidak seimbang dengan input yang telah digunakan. Hal ini berhadapan dengan hukum hasil lebih yang semakin menurun yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Berlakunya The Law of Diminishing Returnsetelah diadakan penelitian oleh pakar-pakar ekonomi lainnya, ternyata hukum ini berlaku juga pada perusahaan yang kemampuan faktor produksinya terbatas.Berlakunya the law of diminishing return diperlukan beberapa asumsi.

a. Salah satu faktor produksi (misalnya, tanah pada pertanian atau mesin pada industri) harus tetap sehingga perbandingannya saja yang berubah.

b. Teknik produksi yang diterapkan dalam proses produksi tetap. Jika tingkat teknik produksi yang diterapkan lebih canggih berarti dapat mempertinggi produktivitas setiap tenaga kerja, hukum tersebut tidak berlaku.

c. Daya kerja (produktivitas) faktor produksi yang diubah harus sebanding (sama). Seandainya faktor produksi yang diubah adalah jumlah tenaga kerja maka tingkat pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja tersebut harus sama terhadap pekerjaan yang dimaksud.

6. Perilaku Produsen

Produksi merupakan hasil akhir dari proses kegiatan produksi atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa input (faktor produksi). Secara teknis kegiatan produksi dilakukan dengan

17

Page 18: Manfaat Dan Nilai Barang

mengom binasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Hubungan teknis antara input dan output dalam proses produksi dinamakan fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum yang dihasilkan dengan mengombinasikan inputatau faktor produksi tertentu. Hubungan antara input dan output diformulasikan dalam sebuah fungsi produksi secara matematis sebagai berikut.Q = f (R, L, K, E ….)Di mana: Q = OutputR = Sumber daya alam (resources)L = Tenaga Kerja (labor)K = Modal (capital)E = Keahlian atau kewirausahaan (entrepreneurship)Apabila input yang dipergunakan dalam proses produksi hanya terdiri atas input tetap (modal) dan input variabel (tenaga kerja), formula persamaan matematisnya sebagai berikut.

Fungsi produksi di atas menunjukkan maksimum output yang dapat diproduksi dengan menggunakan pilihan kombinasi dari Modal (K) sebagai input tetap dan tenaga kerja (L) sebagai input variabel. Apabila kedua input yang digunakan adalah input variabel, disebut produksi jangka panjang dan ditulis sebagai berikut.

Dari sebuah fungsi produksi jangka pendek, dapat dipelajari tiga konsep penting dalam produksi. Ketiga konsep tersebut adalah sebagai berikut.a) Produk total (Total Product atau TP) menunjukkan total output yang diproduksi.b) Produk marjinal (Marginal Product atau MP) menunjukkan tambahan produk atau output yang diakibatkan oleh pertambahan satu unit input (dalam hal ini tenaga kerja), dengan menganggapfaktor lainnya konstan ( ceteris paribus). Secara matematis ditulis sebagai berikut.

c) Produk rata-rata (Average Product atau AP) menunjukkan output total dibagi dengan unit total input (tenaga kerja). Secara matematis ditulis sebagai berikut.

Dari penjelasan di atas maka dapat dibuat tahap-tahap kurva produksi sebagai berikut.Tahap produksi dilaksanakan dalam beberapa tahap.1) Tahap I : dimulai dari tenaga kerja (L)=0 sampai MP=AP atau AP maksimum.2) Tahap II : dimulai dari MP=AP atau AP maksimum sampai MP=0 atau TP maksimum.3) Tahap III : dimulai dari MP=0 ke kanan.

18

Page 19: Manfaat Dan Nilai Barang

7. Fungsi Produksi Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor produksi yang masuk kedalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang digunakan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dalam proses produksi disebut fungsi produksi.Fungsi produksi dapat mencerminkan keadaan teknologi penggunanya, baik itu perusahaan, industri, maupun perekonomian secara umum. Perubahan penggunaan teknologi akan mengubah bentuk fungsi produksi. Misalnya, perusahaan memproduksi sepatu. Dalam fungsi produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisi faktor produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Namun, output akan tetap sama apabilaperubahan satu faktor produksi diganti dengan faktor produksi lain

19

Page 20: Manfaat Dan Nilai Barang

D.Peranan Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi1. Peran Rumah Tangga Konsumen (RTK)

Peranan dan kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen tidak terlepas dari sumber daya yang dimiliki dan sumbangannya dalam interaksi ekonomi. Peran rumah tangga konsumen antara lain:

1) Penyedia atau Pemilik Faktor ProduksiKelompok rumah tangga konsumen berperan sebagai penyedia dan pemilik faktor produksi yang dibutuhkan produsen untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumen,yaitu:a) Sumber daya alam.b) Tenaga kerja.c) Modal usaha.d) Kewirausahaan

2) Mendapat Imbalan (Balas Jasa)Sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi, rumah tangga konsumen berhak menerima balas jasa. Balas jasa yang diterima yaitu:a) Pemilik tanah mendapatkan uang sewa.b) Pemilik modal mendapatkan bunga modal.c) Tenaga kerja mendapatkan upah atau gaji.d) Kewirausahaan mendapatkan bagian keuntungan.

3) Bertindak sebagai KonsumenKelompok rumah tangga konsumen merupakan kelompok masyarakat yang kegiatannya menghabiskan dan/atau mengurangi nilai guna barang serta jasa. Pendapatan yang diperoleh dari penyediaan faktor produksi di atas akan

20

Page 21: Manfaat Dan Nilai Barang

dibelanjakan dalam bentuk barang dan jasa. Selain itu, rumah tangga konsumsi mengeluarkan uang untuk menabung atau membayar pajak kepada pemerintah

2. Peran Rumah Tangga Produsen (RTP)Rumah tangga produsen merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan produksi. Rumah tangga produsen sering disebut perusahaan, yang terdiri atas perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Kegiatan rumah tangga produsen berkaitan erat dengan kelompok pelaku ekonomi lain terutama rumah tangga konsumen. Peran rumah tangga produsen antara lain:

1) Sebagai Penghasil Barang dan JasaBarang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen kemudian disalurkan ke beberapa kelompok pelaku ekonomi lain, yaitu ke:

a) Rumah tangga konsumen, baik secara langsung maupun melalui distributor dalam

kegiatan jual beli.b) Pemerintah atau rumah tangga negara yang membutuhkan alat-alat atau barang untuk keperluan jalannya pemerintahan. Penyaluran ini dapat terjadi di pasar barang atau secara langsung.c) Masyarakat luar negeri, yaitu negara-negara asing yang membeli barang dan jasa Negara kita.d) Perusahaan lain yang terkait dengan produksi, misalnya perusahaan

pemintalanbenang memasok bahan baku bagi perusahaan tekstil. Kegiatan ini terjadi di

pasarbarang atau melalui kerja sama langsung.

2) Sebagai Pengguna Faktor ProduksiAgar mampu menciptakan atau menambah nilai guna barang dan jasa, produsen memerlukan berbagai faktor produksi seperti sumber daya alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja, dankeahlian. Faktor-faktor tersebut disediakan oleh rumah tangga konsumen. Untuk itu, produsen harus memberikan balas jasa atau imbalan kepada rumah tangga konsumen dalam bentuksewa, upah, bunga modal, dan pembagian laba. Misalnya, produsen kain batik membutuhkan kain, pewarna, canting, tenaga kerja, dan tempat usaha. Maka ia juga bersedia mengeluarkan biaya. Biaya yang dikeluarkan produsen untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya produksi.

3) Sebagai Penggerak Kegiatan EkonomiSelain berperan dalam menghasilkan barang dan jasa, kegiatan rumah tangga produsen merupakan penggerak kegiatan ekonomi. Adanya kegiatan produksi akan menciptakanpermintaan terhadap bahan baku, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan sehingga pada akhirnya meningkatkan balas jasa yang diterima masyarakat dan kesejahteraan masyarakatpun meningkat.

21

Page 22: Manfaat Dan Nilai Barang

c. Peran Rumah Tangga Negara (RTN)Pemerintah berkewajiban untuk mengatur perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Jadi, secara langsung atau tidak langsung pemerintah berperan dalam kegiatan ekonomi masyarakat.Bentuk peran pemerintah tersebut antara lain:

1) Mengatur Kegiatan EkonomiPemerintah dapat mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan, peraturan, undang-undang, dan pengawasan secara langsungdi lapangan. Beberapa tindakan dan peran rumah tangga pemerintah dalam kegiatanekonomi antara lain:a) Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang untuk mengarahkan kehidupan ekonomi ke kondisi yang diinginkan.b) Menyediakan sarana dan prasarana publik untuk mendukung kebutuhan fisik dan nonfisik masyarakat. Sarana pemenuhan kebutuhan fisik, contohnya jalan raya, Bandar udara, jembatan, terminal, dan jaringan listrik. Sedangkan sarana pemenuhan kebutuhan nonfisik contohnya sekolah, rumah sakit, dan pertahanan keamanan.c) Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi agar sesuai dengan program pembangunan. Misalnya untuk melindungi kepentingan buruh dan pengusaha, pemerintah harus merancang undang-undang ketenagakerjaan yang berpihak pada keduanya.d) Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya pada saat terjadi kelangkaan minyak tanah pemerintah perlu mengawasi distribusi di lapangan agar pasokan minyak tanah tidak terhambat.e) Menjaga stabilitas harga (mengendalikan inflasi).f) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang masih lemah usahanya atau bagi pengusaha pemula.g) Menyediakan kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan bahan bakar.h) Menentukan kebijaksanaan yang terkait dengan sektor luar negeri

2) Peran Pemerintah sebagai KonsumenUntuk menjalankan rumah tangga negara, pemerintah memerlukan barang dan jasa dari rumah tangga perusahaan. Misalnya, untuk keperluan dinas, pemerintah memerlukan berbagai peralatan dan perlengkapan kantor. Selain itu, untuk kesejahteraan masyarakat, pemerintah melalui anggaran belanja negara akan membiayai penyediaan sarana public seperti sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, transportasi umum, telekomunikasi, dan lain-lain. Dari gambaran tersebut, pemerintah berperan sebagai konsumen karena sifatnya menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa.

c. Peran Pemerintah sebagai ProdusenSelain sebagai konsumen dan pengatur kegiatan ekonomi, pemerintah juga berperansebagai produsen. Kegiatan produksi pemerintah dikhususkan pada barangbarang

22

Page 23: Manfaat Dan Nilai Barang

yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti produksi listrik, air, dan sumber energi. Meskipun demikian, kegiatan produksi pemerintah tidak harus dilakukan sendiri oleh pemerintah. Pemerintah dapat menunjuk perusahaan-perusahaan Negara misalnya PT Telkom, PT PLN dan juga menunjuk investor asing untuk menjalankan kegiatan produksi. Selainberperan sebagai produsen untuk barang-barang vital, pemerintah berperan dalam mendistribusikan barang dan jasa ke konsumen melalui badan urusan logistik/Bulog.

d. Peran Masyarakat Luar NegeriMasyarakat luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang penting. Berbagai bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri. Selain itu, masyarakatluar negeri berperan dalam menyediakan sumber daya produksi maupun barang dan jasa yang tidak dapat disediakan sendiri oleh suatu negara. Misalnya suatu negara yang mengalami kekurangan modal untuk kegiatan investasi, dapat meminjam dari negara lain. Atau ketika produksi minyak tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, maka negara tersebut mengimpor dari negara mitra dagangnya. Di sisi lain, masyarakat luar negeri juga berperan menjadi pasar bagi produk-produk ekspor dalam negeri. Perluasan pasar ke luar negeri ini akan meningkatkan efisiensi usaha karena terpenuhinya skala produksi yang ekonomis. Pada akhirnya, keuntungan perusahaan di dalam negeri meningkat. Hubungan dengan masyarakat luar negeri tersebut berkaitan dengan perdagangan internasional (ekspor impor), yaitu adanya kelompok pelaku ekonomi yang bertindak sebagai pembeli dan adanya kelompok pelaku yangbertindak sebagai penjual. Contoh kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi di sektorluar negeri antara lain:

1) Ekspor Impor BarangKegiatan ekspor dan impor barang berlangsung karena sumber daya produksi yang dimiliki antarnegara tidak merata dan jumlahnya. Selain itu, setiap negara mempunyai perbedaan tingkat kapasitas produksi baik secara kuantitas, kualitas, maupun jenis produksinya.Misalnya negara Indonesia membutuhkan gandum, tetapi tanaman gandumtidak bisa dibudidayakan di tanah air sehingga harus mengimpor gandum dari negara penghasil gandum. Atau mungkin negara Indonesia bisa melakukan ekspor rempah-rempah ke negara-negara Eropa karena rempah-rempah tidak bisa dibudidayakan di Eropa.

2) Ekspor Impor JasaUntuk mengekspor atau mengimpor barang diperlukan jasajasa. Contoh jasa dalam perdagangan internasional di antaranya jasa keuangan untuk pembayaran internasional, jasapengangkutan dan penggudangan, serta jasa asuransi untuk mengurangi risiko dalam pengiriman barang ke luar negeri. Kegiatan lain yang termasuk dalam ekspor dan impor jasaadalah kegiatan pariwisata. Wisatawan asing yang berkunjung di Indonesia akan menggunakan jasa akomodasi (penginapan), jasa biro wisata, dan jasa transportasi. Sedangkan apabila

23

Page 24: Manfaat Dan Nilai Barang

penduduk Indonesia berkunjung ke luar negeri dan menggunakan jasa perjalanan asing maka dikatakan kita mengimpor jasa dari luar negeri.

3) Aliran ModalNegara-negara berkembang seperti Indonesia pada umumnya mengalami masalah kekurangan modal. Hal ini dapat diatasi apabila masyarakat dari suatu negara menanamkan modalnyadi suatu negara untuk mengelola usaha. Anda bisa melihat perkembangan perusahaan-perusahaan asing di Indonesia yang telah berkembang dengan pesat. Kondisi ini membawa banyak manfaat di antaranya dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah kegiatanekonomi.

4) Pertukaran Tenaga KerjaIndonesia sebagai salah satu Negara terbesar di dunia memiliki tenaga kerja yang berlimpah. Keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri mengharuskan sebagian tenaga kerja tersebut disalur- kan ke luar negeri. Namun karena rendahnya kualitas sumber daya manusia, kita hanya mampu mengirimkan tenaga kerja kasar seperti buruh industri, buruh perkebunan, dan pembantu rumah tangga. Sementara itu, negara kita masih kekurangan tenaga kerja ahli dalam mengelola sumber daya, misalnya untuk bidang pengeboran minyak, teknologi komunikasi, dan di bidang keuangan. Dari uraian tersebut Anda dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi pertukaran tenaga kerja antara negara kita dengan negara lain.

24

Page 25: Manfaat Dan Nilai Barang

E.Circular Flow

Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di bawah ini.

1. Kegiatan Ekonomi Dua SektorKegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.

a. Corak Kegiatan Ekonomi SubsistemDalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar 3.1.

Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.

b. Corak Perekonomian ModernDalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barangbarang modal.

25

Page 26: Manfaat Dan Nilai Barang

2. Kegiatan Ekonomi Tiga SektorDalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.

3. Kegiatan Ekonomi Empat SektorKegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.

26

Page 27: Manfaat Dan Nilai Barang

Laporan Tugas Diajukan untuk memenuhi tugas

Pada program studi Ekonomi

Disusun Oleh :Moch Try Yulyanto

No Absen : 19Kelas X-10

SMA Negeri 8 Bandung Bandung

2010

27

Page 28: Manfaat Dan Nilai Barang

28