manajemenkesehatankeluarga

18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep keluarga 1. Definisi keluarga Berikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli: 1 a. Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut: “ Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya” b. Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan sebagai berikut: “ Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tertinggal di satu atap dalam keadaan saling bergantungan”. c. Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut:

Upload: dewi-febriana

Post on 11-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klrgshtmnjmnkamsn

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep keluarga 1. Definisi keluargaBerikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli:1a. Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut: Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya b. Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan sebagai berikut: Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tertinggal di satu atap dalam keadaan saling bergantungan.c. Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut:Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan malakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluargad. Menurut BKKBN (1999) mendefinisikan sebagai berikut: Keluarga adalah dua atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.2. Tipe/Bentuk Keluarga1a. Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami,istri,dan anak-anak, baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.b. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.c. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek,bibi, paman,sepupu.d. Keluarga berantai (social family) adalah keluarga yang tersiri dari wanita dan pria yang menikah lbih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.e. Keluarga duda atau janda, adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian dan/atau kematian pasangan yang dicintai.f. Keluarga komposit (composite family), adalah keluarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama.g. Keluarga kohabitasi (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga ini tidak lazim dan berantakan dengan budaya timur. Namun, lambat laun keluarga kohabitasi ini mulai dapat diterima.h. Kelurga insees ( incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan melanggar nilai-nilai budaya, jumlah keluarga inses semakinn hari besar. Hal tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai media cetak dan elektronik.i. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan.3. Peran keluarga1,2Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan yang akan dicapai. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Sehingga Peranan Keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Pada UU Kesehatan No.23 Tahun 1992 pasal 5 menyebutkan :Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.Dari pasal tersebut jelaslah bahwa keluarga berkewajiban menciptakan dan memelihara kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing yang antara lain adalah : 1. AYAH Ayah sebagai pimpinan keluarga mempunyaiperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat atau kelompok sosial tertentu. 2. IBU Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga serta sebagai anggota masyarakat atau kelompok tertentu. 3. ANAK Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.4. Kosep dasar sumber daya keluarga3Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar memepelajari sumber daya keluarga yaitu:1. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat diberbagai lingkungan sekitar keluarga.2. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.3. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya dalam sistem keluarga5. Pengertian Manajemen Sumber Daya KeluargaManajemen adalah perencanaan dan pelaksanaan penggunaan sumberdaya untuk mencapai keinginan atau tujuan. Sedangkan manajemen Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga. 36. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen SDKTerdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga yaitu:31. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu kompleks.2. Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir.4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.7. Sistem Manajemen SDKSistem manajemen sumber daya keluarga tergantung pada sistem keluarga itu sendiri. Sistem Keluarga terdiri dari 2 subsistem yaitu :31. Sistem personal. Sistem ini berperan dalam menerima masukan dari kekuatan eksternal dan mengklarifikasi nilai, menumbuhkan kapasitas individual dari seluruh anggota keluarga.2. Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses, keluaran dan umpan balik.8. Proses Manajemen SDKProses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan, proses, keluaran, dan umpan balik.3Input (masukan)Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran. Input atau Masukan untuk keluarga adalah:1. Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan2. Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan yang terdapat pada keluarga karena adanya tujuan dan kejadianProsesProses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem dari masukan sampai keluaran.

OutputOutput meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan sumber-sumber.Umpan BalikUmpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada.

Gambar 2.1 Proses manajemen5Gambar 2.2 manajemen operasional5

Gambar 2.3 contoh proses manajemen keluarga5 9. Tugas kesehatan keluargaSesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:4,6A . Mengenal masalah kesehatanKesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.B . Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluargaPeran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004). Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun praktisi lokal (Dukun) dan sangat bergantung pada:1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga ?3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satu anggota keluarganya ?4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?C . Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakitBeberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau tangung jawabnya secara penuh, Pemberian perawatan secara fisik merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman, 1998). Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu :1)Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien ?3) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang perawatan terhadap pasien)D . Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah2)Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.E . Menggunakan pelayanan kesehatanMenurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang :1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan yang dapat muncul terutama kamunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas kesehatan. Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas kesehatan10. Pengambil Keputusan dalam perawatan kesehatan keluargaDalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah kepala keluarga atau anggota keluarga yang di tuakan, merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga. Dasar pegambilan keputusan tersebut adalah :1a. Hak dan Tanggung jawabnya sebagai kepala keluargab. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluargac. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah

B. Bidang kesehatan keluarga Bidang Kesehatan Keluarga adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu, dan pelayanan kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan anak, remaja dan usila serta pembinaan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, bidang kesehatan keluarga mempunyai fungsi :71. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB;2. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebiatan peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut,3. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.Bidang Kesehatan Keluarga Terdiri dari :7a. Seksi Kesehatan lbu dan KeluargaSeksi kesehatan lbu dan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan KB,2. Melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan kesehatan lbu dan KBMelakukan pembinaan kemitraan dari kerjasamu lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan KBb. Seksi Anak, Remaja dan UsilaSeksi Anak, Remaja dan Usila mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan anak, Remaja Usaha Kesehatan Sekolah dan usila,2. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesehatan anak, remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila),3. Melakukan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila,4. Melakukan identifikasi masalah kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usila, Melakukan pembinaan teknis program kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS ) dan usilac. Seksi GiziSeksi Gizi mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang dalam:1. Menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat;2. Menyelenggarakan kegiatan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat,3. Melaksanakan bimbingan; pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat;4. Melaksanakan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam rangka upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.