manajemen risiko dalam usaha pembenihan udang … · risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan...

103
MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei), STUDI KASUS DI PT. SURI TANI PEMUKA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN SKRIPSI ANA LESTARI H34066011 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: vuongmien

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHANUDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei), STUDI KASUS DI

PT. SURI TANI PEMUKA, KABUPATEN SERANG,PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

ANA LESTARIH34066011

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2009

Page 2: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

RINGKASAN

ANA LESTARI, H34066011, 2009. Manajemen Risiko Dalam UsahaPembenihan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei), Studi Kasus di PT.Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Skripsi. DepartemenAgribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan NUNUNG KUSNADI).

Udang sebagai salah satu komoditas perikanan yang harus ditingkatkanproduksinya merupakan andalan ekspor hasil perikanan Indonesia. Usahabudidaya udang mempunyai backward dan forward linkage yang cukup luas bagiaktivitas ekonomi masyarakat. Salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakandi Indonesia adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Udang vannameiadalah komoditas baru yang merupakan udang introduksi. Udang ini tergolongmudah untuk dibudidayakan sehingga membuat para penambak udang di tanah airbeberapa tahun terakhir banyak yang mengusahakannya.

Oleh karena itu, dengan meningkatnya jumlah petambak yangmengusahakan budidaya udang vannamei mengakibatkan kebutuhan akan benihudang vannamei meningkat pula. Hal ini menjadi peluang utama untuk usahapembenihan udang vannamei. Selain adanya peluang yang masih terbuka lebaruntuk usaha pembenihan udang vannamei, usaha pembenihan udang vannameiseringkali dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko yang dihadapi dalam usahapembenihan udang dapat disebabkan oleh risiko operasional maupun risiko pasar.

Risiko operasional biasanya terjadi pada kegiatan produksi yangdisebabkan oleh cuaca, adanya berbagai penyakit yang menyerang benih udangvannamei dan induk penjenis udang vannamei yang harus diimpor dari negaraasalnya. Adanya beberapa faktor sumber risiko operasional ini menyebabkanadanya fluktuasi produksi benih udang vannamei. Risiko pasar pada usahapembenihan udang vannamei pada umumnya disebabkan oleh fluktuasi hargayang relatif tajam. Fluktuasi harga jual benih udang vannamei sangat berpeluangterjadi. Hal ini disebabkan karena udang vannamei merupakan komoditi baru yangsedang merintis pasar dan baru dikenal oleh konsumen. Fluktuasi harga yangcukup mencolok umumnya terjadi di pasar domestik.

PT. Suri Tani Pemuka merupakan salah satu perusahaan yangmengusahakan pembenihan udang vannamei yang melakukan usahanya di daerahBali, Kalimantan dan Serang. Menghadapi permasalahan yang disebabkan karenaadanya risiko dalam pembenihan udang vannamei lantas tidak membuat PT. SuriTani Pemuka berhenti berproduksi tetapi tetap mampu bertahan dalam duniausaha.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari manajemen risikoPT. Suri Tani Pemuka dalam mengendalikan sumber-sumber risiko yang dihadapibaik risiko operasional maupun pasar yang di dalamnya terdapat tujuan khususyaitu mengidentifikasi sumber-sumber risiko operasional dan pasar yang dihadapioleh PT. Suri Tani Pemuka dan menganalisis tingkat dan dampak risiko yangdisebabkan oleh sumber-sumber risiko pada kegiatan pembenihan udangvannamei terhadap PT. Suri Tani Pemuka.

Analisis awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber risiko apa saja yang sering terjadi di perusahaan. Analisis dilanjutkan

Page 3: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

dengan mengklasifikasikan sumber risiko ke dalam peta risiko untuk mengetahuiseberapa krusial sumber risiko yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Analisislain yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi strategi penanganan risikoyang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Analisis ini dilakukan dengan metodeanalisis deskriptif melalui observasi, wawancara dan diskusi dengan pihakperusahaan mengenai manajemen risiko yang telah diterapkan perusahaan.

Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis probabilitas dan dampakdari risiko produksi naupli, produksi benur, risiko derajat kelangsungan hidup benurdan risiko penerimaan yang dialami perusahaan. Pengukuran probabilitas ataukemungkinan terjadinya kerugian dapat dilakukan dengan analisis nilai standar ataudikenal dengan analisis z-score. Pengukuran dampak risiko dilakukan denganmenggunakan analisis Value at Risk (VaR). Analisis dilakukan menggunakan dataproduksi dan harga benur udang vannamei di PT. Suri Tani Pemuka selama tahun2008.

Sumber-sumber risiko yang ada di PT. Suri Tani Pemuka dalam kegiatanpembenihan udang vannamei dapat diklasifikasikan ke dalam empat kuadranrisiko berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkanoleh risiko tersebut. Sumber risiko yang dianggap oleh PT. Suri Tani Pemukamemiliki kemungkinan terjadinya besar dan dampak yang ditimbulkan jika risikotersebut terjadi juga besar adalah risiko timbulnya penyakit serta risiko yangterjadi karena tingginya tingkat mortalitas benih udang vannamei. Sumber risiko yang kemungkinan terjadinya kecil akan tetapi dampakyang disebabkan oleh jenis risiko ini besar adalah risiko pada kegiatan pengadaaninduk. Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yangditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi akibat adanya fluktuasiharga induk, pakan dan benih. Sumber risiko yang kemungkinan terjadinya kecildan dampak yang disebabkan oleh risiko ini kecil pula adalah risiko yangdisebabkan oleh cuaca dan kerusakan peralatan teknis.

Strategi preventif risiko dilakukan PT. Suri Tani Pemuka untukmengurangi kemungkinan terjadinya risiko. Kuadran yang dapat ditangani denganstrategi preventif adalah risiko yang terdapat pada kuadran 1 dan 3 yaitu denganmelakukan persiapan bak pemeliharaan, pemeliharaan induk, pemeliharaan larva,pengelolaan kualitas air, pengelolaan pakan, pemanenan dan pengepakan benurserta pelatihan sumber daya manusia serta dengan melakukan kontrak pembeliandengan pihak pemasok pakan. Strategi mitigasi risiko dilakukan oleh PT. SuriTani Pemuka untuk menangani risiko pada kuadran 2 melalui kegiatanpengendalian penyakit dan kegiatan pengadaan dan perlakuan induk yang tepatdengan karakteristik induk udang vannamei. Tingkat probabilitas risiko terbesar pada kegiatan produksi terletak padakegiatan produksi benur yaitu sebesar 22,10 persen. Sedangkan probabilitas risikopada penerimaan adalah sebesar 34,10 persen. Dampak atau kerugian terbesarterjadi pada risiko survival rate (derajat kelangsungan hidup) benur yaitu sebesarRp 53.260.994. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa risiko penurunan derajatkelangsungan hidup berada pada kuadran 2. Risiko produksi benur dan risikopenerimaan terdapat pada kuadran 3 dan risiko produksi naupli berada padakuadran 4, sedangkan untuk kuadran 1 tidak terisi risiko.

Page 4: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHANUDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei), STUDI KASUS DI

PT. SURI TANI PEMUKA, KABUPATEN SERANG,PROVINSI BANTEN

ANA LESTARIH34066011

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2009

Page 5: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

Judul Skripsi : Manajemen Risiko dalam Usaha Pembenihan Udang Vannamei(Litopenaeus vannamei), Studi Kasus di PT. Suri Tani Pemuka,Kabupaten Serang, Provinsi Banten

Nama : Ana Lestari

NRP : H34066011

Disetujui,Pembimbing

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 131415082

DiketahuiKetua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 131415082

Tanggal Lulus:

Page 6: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Manajemen

Risiko dalam Usaha Pembenihan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei), Studi

Kasus di PT. Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten adalah

karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

Ana LestariH34066011

Page 7: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bangka pada tanggal 26 September 1985. Penulis

adalah anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Juanto Sutrisno dan

Ibunda Martinah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 447 Parit Tiga Jebus

Bangka pada tahun 1997 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada

tahun 2000 di SLTPN 1 Jebus Bangka. Pendidikan lanjutan menengah atas di

SMU Diponegoro 01 Jakarta diselesaikan pada tahun 2003.

Penulis diterima di program Diploma III pada program studi Manajer Alat

dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003. Pendidikan

Diploma diselesaikan penulis pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis

melanjutkan pendidikan pada program sarjana penyelenggaraan khusus

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Manajemen Risiko dalam Usaha Pembenihan Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei), Studi Kasus di PT. Suri Tani Pemuka, Kabupaten Serang, Provinsi

Banten .

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manajemen risiko di PT. Suri

Tani Pemuka dalam mengendalikan sumber-sumber risiko yang dihadapi baik

dalam aspek teknis maupun aspek ekonomis dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan dalam

penulisan skripsi ini karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan

pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Mei 2009

Ana Lestari

Page 9: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

arahan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Anna Farianti, MS selaku dosen evaluator sekaligus dosen penguji

skripsi yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

3. Rahmat Yanuar, SP, M.Si selaku dosen penguji komisi pendidikan pada ujian

sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan

saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa

yang diberikan. Semoga ini menjadi persembahan yang terbaik.

5. Pihak PT. Suri Tani Pemuka atas waktu, kesempatan, informasi, dan

dukungan yang diberikan.

6. Firman Kamil selaku pembahas dalam seminar atas saran dan masukan yang

telah diberikan untuk membangun skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Ekstensi Agribisnis angkatan 1

atas semangat selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta seluruh pihak

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bogor, Mei 2009

Ana Lestari

Page 10: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v

I. PENDAHULUAN ...................................................................... 11.1. Latar Belakang ...................................................................... 11.2. Perumusan Masalah .............................................................. 51.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 81.4. Kegunaan Penelitian ............................................................. 81.5. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 92.1. Karakteristik Udang Vannamei ............................................. 92.2. Pembenihan Udang Vannamei .............................................. 112.3. Risiko dalam Pembenihan Udang Vannamei ......................... 13

III. KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................... 183.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................ 18

3.1.1.Manajemen Risiko ....................................................... 183.1.2.Definisi dan Konsep Risiko ......................................... 193.1.3.Klasifikasi Risiko ........................................................ 213.1.4.Pengukuran Risiko ....................................................... 233.1.5.Konsep Penanganan Risiko .......................................... 25

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .......................................... 26

IV. METODE PENELITIAN .......................................................... 304.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 304.2. Data dan Sumber Data .......................................................... 304.3. Metode Pengumpulan Data ................................................... 314.4. Metode Pengolahan Data ...................................................... 31

4.4.1.Analisis Deskriptif ....................................................... 314.4.2. Pengukuran Kemungkinan Terjadinya Risiko (Probabilitas) ....................................................................... 314.4.3.Pengukuran Dampak Risiko ......................................... 334.4.4.Pemetaan Risiko .......................................................... 344.4.5.Penanganan Risiko ...................................................... 35

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................... 385.1. Profil Perusahaan .................................................................. 385.2. Lokasi Perusahaan ................................................................ 405.3. Produk-Produk yang Dihasilkan Perusahaan ......................... 415.4. Proses Budidaya ................................................................... 435.5. Fasilitas Pada Proses Pembenihan ......................................... 47

Page 11: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

ii

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAN PENERIMAAN BENIH UDANG VANNAMEI ............................................................... 49

6.1. Sumber-Sumber Risiko Pada Usaha Pembenihan Udang Vannamei ............................................................................. 496.2. Strategi Penanganan Risiko di PT. Suri Tani Pemuka ........... 556.3. Analisis Probabilitas Risiko Produksi dan Penerimaan .......... 666.4. Analisis Dampak Risiko Produksi ......................................... 706.5. Pemetaan Risiko ................................................................... 736.6. Penanganan Risiko Produksi .................................................. 75

VII. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 807.1. Kesimpulan ........................................................................... 807.2. Saran .................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 82

LAMPIRAN .......................................................................................... 83

Page 12: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Volume Ekspor Udang Indonesia 2000-2006 ....... 1

2. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Indonesia 2000-2006 ............ 2

3. Volume Pasokan Eksportir Utama Udang ke Pasar Amerika ........ 4

4. Hasil Identifikasi Sumber dan Penanganan Risiko ....................... 65

5. Perbandingan Tingkat Probabilitas Sumber Risiko ....................... 67

6. Perbandingan Dampak Terjadinya Risiko Terhadap Perusahaan .. 72

7. Status Risiko ............................................................................... 73

Page 13: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Matriks Frekuensi dan Signifikansi .............................................. 25

2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................. 29

3. Peta Risiko Menurut Kountur (2008) ............................................ 34

4. Preventif Risiko ........................................................................... 35

5. Mitigasi Risiko ............................................................................ 36

6. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko ......................................... 37

7. Peta Hasil Identifikasi Sumber Risiko .......................................... 54

8. Strategi Preventif Risiko PT. Suri Tani Pemuka ............................ 62

9. Strategi Mitigasi Risiko PT. Suri Tani Pemuka ............................ 63

10. Alternatif Strategi Penanganan Risiko oleh PT. Suri Tani Pemuka ... 64

11. Grafik Produksi Naupli, Produksi Benur, Survival Rate, dan

Penerimaan .................................................................................. 66

12. Hasil Pemetaan Risiko ................................................................. 75

13. Preventif risiko Produksi dan Penerimaan ..................................... 76

14. Mitigasi Risiko Produksi dan Penerimaan ..................................... 78

15. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko Produksi dan Penerimaan.. 79

Page 14: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Perhitungan Probabilitas Risiko Produksi Naupli ......................... 84

2. Perhitungan Probabilitas Risiko Produksi Benur .......................... 85

3. Perhitungan Probabilitas Risiko Survival Rate ............................. 86

4. Perhitungan Probabilitas Risiko Pada Penerimaan ....................... 87

5. Perhitungan Dampak Risiko Produksi Naupli .............................. 87

6. Perhitungan Dampak Risiko Produksi Benur ............................... 88

7. Perhitungan Dampak Risiko Survival Rate .................................. 88

8. Perhitungan Dampak Risiko Pada Penerimaan ............................. 89

Page 15: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang sangat penting untuk

meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Sektor perikanan melalui

komoditas-komoditas yang dihasilkannya merupakan sumber devisa negara dan

memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan

perekonomian. Beberapa produk perikanan Indonesia merupakan produk-produk

andalan ekspor. Upaya pengembangan produk perikanan diharapkan dapat

meningkatkan stabilitas ekonomi.

Potensi perikanan kemudian menjadi salah satu program revitalisasi

pertanian yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Program revitalisasi yang akan

dikembangkan mencakup revitalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang

ada berupa berbagai kegiatan usaha di bidang penangkapan ikan dan budidaya.

Komoditas yang difokuskan dalam kegiatan ini serta yang dianggap mampu

menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mempunyai prospek

yang baik adalah tuna, udang dan rumput laut.

Udang sebagai salah satu komoditas perikanan yang harus ditingkatkan

produksinya merupakan andalan ekspor hasil perikanan Indonesia. Usaha

budidaya udang mempunyai backward dan forward linkage yang cukup luas bagi

aktivitas ekonomi masyarakat. Tabel 1 menunjukkan perkembangan volume

ekspor Indonesia.

Tabel 1. Perkembangan Volume Ekspor Udang Indonesia 2000-2006 (Persen)Negara tujuan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Jepang 61,36 62,21 64,39 56,92 39,88 37,16 34,40

AS 18,40 16,86 18,18 20,70 38,53 40,91 41,64

UE 20,24 20,93 17,43 25,58 21,59 21,93 23,96

Sumber: Ditjen P2HP dalam Trobos edisi Januari 2008

Dipilihnya udang sebagai andalan utama penghasil devisa sangat

beralasan. Indonesia mempunyai luas lahan budidaya yang potensial untuk udang,

yaitu mencapai 866.550 hektar, dan sampai tahun 1999 tambak yang dibangun

baru seluas 344.759 hektar yang berarti tingkat pemanfaatannya baru mencapai

Page 16: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

2

39,7 persen saja1. Sementara itu potensi penangkapan udang di laut diperkirakan

74.000 ton/tahun dan telah dimanfaatkan sekitar 70.000 ton per tahun. Ini berarti

tingkat pemanfaatannya sudah mencapai 95 persen. Oleh karena itu yang perlu

ditingkatkan sebagai andalan utama adalah udang hasil pemeliharaan di tambak-

tambak budidaya.

Pada tahun 2007, pemerintah mematok target produksi udang sebesar 410 ribu

ton. Departemen Kelautan dan Perikanan mengestimasi jumlah benur yang dibutuhkan

sebanyak 40,465 juta ekor untuk bisa menghasilkan udang sebanyak itu. Induk udang

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jumlah benur tersebut, diperlukan

tak kurang dari 337.208 ekor.2

Secara umum, Indonesia mempunyai peluang yang sangat baik untuk

memposisikan diri sebagai salah satu produsen dan eksportir utama produk

perikanan, terutama udang. Tabel 2 menunjukkan perkembangan nilai ekspor

udang Indonesia. Kenyataan ini bertitik tolak dari besarnya permintaan produk

perikanan berupa udang, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor yang terus

meningkat sebagai akibat dari bergesernya selera konsumen dari red meat (daging

merah dari ternak ruminansia seperti sapi) ke white meat (udang atau ikan).

Pergeseran ini dipicu terutama oleh merebaknya berbagai penyakit ternak seperti

penyakit mulut dan kuku dan penyakit sapi gila.

Tabel 2. Perkembangan Nilai Ekspor Udang Indonesia 2000-2006 (Persen)Negara tujuan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Jepang 67,79 67,92 66,17 62,51 48,69 43,40 40,60

AS 18,84 17,35 17,91 20,69 34,78 38,09 40,43

UE 13,37 14,73 15,92 16,80 16,53 18,51 18,97

Sumber: Ditjen P2HP dalam Trobos edisi Januari 2008

Salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakan di Indonesia adalah

udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Saat ini, pembenihan dan

pembudidayaan udang vannamei sudah sangat luas. Udang vannamei memberikan

dampak yang sangat baik bagi perkembangan komoditas udang tambak Indonesia.

1 www. ptppa.com/detilnews.asp?id=3430&kode=8-15k-. Lampung Butuh PengolahUdang. Diakses tanggal 29 Desember 20082 Sl-paciran.apsidoarjo.ac.id/index.php?&task=view&id=3&itemid=9-chached. DKPKembangkan Udang Vaname untuk Ekspor. Diakses tanggal 10 Januari 2009.

Page 17: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

3

Udang vannamei adalah komoditas baru yang merupakan udang introduksi.

Udang ini tergolong mudah untuk dibudidayakan sehingga membuat para

penambak udang di tanah air beberapa tahun terakhir banyak yang

mengusahakannya 3 . Saat ini budidaya udang vannamei banyak digeluti oleh

petambak di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa

Tenggara Barat (NTB), serta beberapa daerah di Sulawesi.

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri lebih dari 13.000 pulau

dan memiliki lebih dari satu milyar hektar pantai. Sebagai negara yang terletak

di garis khatulistiwa Indonesia memiliki 12 bulan penuh musim pertumbuhan

untuk udang laut. Karena kondisi demikian, Indonesia memiliki potensi yang

lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lainnya untuk pengembangbiakan

udang laut termasuk udang vannamei yang keberadaannya didatangkan dari

negara lain.

Daya tarik udang vannamei terletak pada ketahanannya terhadap penyakit

dan tingkat produktivitasnya yang tinggi dibandingkan dengan udang windu.

Udang vannamei sangat memungkinkan untuk dipelihara di tambak dengan

kondisi padat tebar yang tinggi karena mampu memanfaatkan pakan dan ruang

secara lebih efisien. Selain itu, udang vannamei juga dapat matang gonad di dalam

tambak sehingga mudah dalam penyiapan bakal induk untuk usaha pembenihan.

Melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 41/2001 pemerintah

secara resmi melepas udang vannamei sebagai varietas unggul untuk

dibudidayakan petambak di Indonesia. Udang vannamei dijadikan varietas unggul

dikarenakan memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah lebih tahan terhadap

penyakit, tumbuh lebih cepat, tahan terhadap fluktuasi kondisi lingkungan, waktu

pemeliharaan yang relatif pendek, tingkat survival rate (SR) atau derajat

kelangsungan hidupnya tergolong tinggi dan hemat pakan (Amri dan Kanna,

2008).

Upaya dalam peningkatan produksi udang dilakukan pemerintah melalui

peluncuran kebijakan pada tahun 2003 berupa revitalisasi tambak udang dan

pembukaan tambak udang baru pada lahan marjinal dan sawah non irigasi teknis.

Sesuai tata laksana pengelolaan perikanan dunia yang dituangkan pada kode etik

3 www.trobos.com. Volume Ekspor Meningkat. Diakses tanggal 8 Januari 2009.

Page 18: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

4

perikanan yang bertanggung jawab, maka seluruh upaya revitalisasi dan

pengembangan budi daya udang didasarkan pada konsep pengembangan kawasan

budi daya udang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan penerapan teknologi

yang didasarkan pada daya dukung dan pengendalian lingkungan (Amri dan

Kanna, 2008).

Sejak tahun 2001 pasokan udang vannamei mulai membanjiri pasar udang

dunia. Hampir semua Negara penghasil udang menjadi penyumbang udang

vannamei ke pasar dunia. Indonesia diperkirakan memasok udang vannamei untuk

pasar dunia sekitar 10 persen dari produksi total dunia4. Dari segi persaingan,

udang vannamei Indonesia memiliki peluang yang cukup baik di pasar ekspor

karena pesaing utamanya hanya dua Negara yaitu Cina dan Ekuador. Tabel 3

menunjukkan posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir utama udang ke pasar

Amerika.

Tabel 3. Volume Pasokan Eksportir Utama Udang ke Pasar Amerika (Persen)Negara Tahun 2002 2003*

Thailand 30,20 28,82

Cina 13,00 17,16

Vietnam 11,73 12,68

India 11,61 9,95

Ekuador 7,80 7,46

Meksiko 6,38 5,53

Brasil 4,65 5,02

Indonesia 4,58 4,88

Venezuela 2,71 2,23

Honduras 2,57 1,99

Guyana 2,53 2,47

Bangladesh 2,24 1,81Sumber: National Marine Fieheris Services dalam Amri dan Kanna, 2008*s/d November

4 www.riaupos.com. Kompetisi Tak Ketat, Ekspor Udang Cerah. Diakses tanggal 15 Januari 2009

Page 19: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

5

Selain pasar ekspor, pasar domestik juga merupakan pasar yang

menjanjikan bagi udang vannamei. Penduduk Indonesia saat ini dengan populasi

lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar yang potensial. Jika sekitar 10 persen

saja dari penduduk makan udang, dimana setiap orang mengkonsumsi sekitar 0,5

kg per bulan, maka jumlah udang yang dibutuhkan adalah 10.000 ton per bulan.

Di Indonesia, usaha budidaya udang vannamei sudah banyak dilakukan.

Oleh karena itu, dengan meningkatnya jumlah petambak yang mengusahakan

budidaya udang vannamei mengakibatkan kebutuhan akan benih udang vannamei

meningkat pula. Benih merupakan komponen usaha yang penting dalam kegiatan

budidaya udang. Khusus pada udang vannamei, pengadaan benih merupakan

kegiatan penting yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan udang vannamei

yang merupakan udang introduksi yang keberadaan induknya harus didatangkan

dari negara asalnya Amerika. Kesulitan dalam pengadaan induk udang dan benih

udang dari negara asalnya ini menjadi peluang utama untuk dilakukannya usaha

pembenihan udang vannamei. Selain adanya peluang yang masih terbuka lebar

untuk usaha pembenihan udang vannamei, usaha pembenihan udang vannamei

seringkali dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko yang dihadapi dalam usaha

pembenihan udang dapat disebabkan oleh risiko operasional maupun risiko pasar.

PT. Suri Tani Pemuka merupakan salah satu perusahaan yang

mengusahakan pembenihan udang vannamei yang melakukan usahanya di daerah

Bali, Kalimantan dan Serang. Menghadapi permasalahan yang disebabkan karena

adanya risiko dalam pembenihan udang vannamei tidak membuat PT. Suri Tani

Pemuka berhenti berproduksi tetapi tetap mampu bertahan dalam dunia usaha. Hal

ini menjadi menarik untuk dikaji dan ditelusuri lebih dalam mengenai strategi

perusahaan dalam mengendalikan sumber-sumber yang menyebabkan terjadinya

risiko sebagai upaya untuk meminimumkan risiko. Mempelajari manajemen risiko

yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka merupakan pengetahuan penting

mengenai usaha pembenihan udang.

1.2. Perumusan Masalah

Usaha pengembangan pembenihan udang vaname yang merupakan udang

introduksi kerap dihadapkan pada risiko yang dapat menghambat usaha ini. Risiko

yang muncul pada usaha pembenihan udang vannamei dapat disebabkan oleh

Page 20: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

6

risiko operasional maupun risiko pasar. Risiko operasional yang menjadi sumber

risiko diantaranya adalah faktor cuaca, induk udang yang masih diimpor dari

negara asalnya dan adanya penyakit yang menyerang benih udang vannamei.

Beberapa faktor ini dapat menyebabkan fluktuasi produksi benih udang vannamei.

Faktor risiko yang muncul pada aspek pasar dapat dilihat pada fluktuasi

harga benih, induk dan pakan udang vannamei. Fluktuasi harga ini disebabkan

karena udang vannamei merupakan udang introduksi. Komoditas udang vannamei

merupakan salah satu komoditas baru yang sedang merintis pasar dan baru dikenal

konsumen. Harga udang vannamei di pasar dalam negeri berfluktuasi sangat

tajam. Harga tertinggi adalah sekitar 70 ribu rupiah per kilogram dan harga

terendah pada 32 ribu rupiah per kilogram untuk udang yang berukuran besar.

Harga udang vannamei yang berukuran kecil berkisar antara 29 ribu rupiah hingga

22 ribu rupiah per kilogramnya. Fluktuasi harga jual udang vannamei ini mewakili

terjadinya fluktuasi harga induk udang vannamei yang dipengaruhi oleh nilai

tukar rupiah serta fluktuasi harga jual benih udang vannamei.5

PT. Suri Tani Pemuka (STP) merupakan salah satu perusahaan yang mampu

memanfaatkan potensi budidaya air di Indonesia. PT. Suri Tani Pemuka berdiri sejak

tahun 1987 sebagai salah satu perusahaan tambak udang terintegrasi pertama di

Indonesia. Kepemilikan saham PT. Suri Tani Pemuka sepenuhnya oleh Japfa

Comfeed Indonesia. Basis utama operasi PT. Suri Tani Pemuka ada di Jawa Timur

yang saat ini mengoperasikan tujuh lokasi tambak udang, satu pabrik pakan udang,

dua pabrik pakan ikan, dua komplek pemrosesan udang serta ikan dan komplek

gudang, dua pabrik pembekuan udang serta tiga buah pembenihan udang. PT. Suri

Tani Pemuka secara komersial memproduksi jenis udang Penaeus monodon, Penaeus

indicus, Penaeus merguensis dan Litopenaeus vannamei serta Seabass dan Tilapia

merah.

Hampir 100 persen dari seluruh udang yang dihasilkan PT. Suri Tani

Pemuka dibudidayakan untuk keperluan produksi olahan internal. PT. Suri Tani

memiliki lebih dari 400 hektar tambak udang di Jawa Timur dan sejak akhir 1995

mulai mengembangkan lahan tambak baru seluas 2.000 hektar di Kalimantan

Selatan. Dalam usahanya untuk terus meningkatkan kualitas produksi udangnya,

5 www.trobos.com. Harga Udang Vaname Melemah. 1 Juli 2007. Diakses tanggal 16 Mei 2009.

Page 21: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

7

pada tahun 1996 PT. Suri Tani Pemuka telah membangun tambak pembenihan

(hatchery). Tambak pembenihan udang ini memproduksi aneka jenis udang untuk

menghasilkan benur yang berkualitas tinggi. Tambak pembenihan udang pertama

berlokasi di perairan yang masih alami di Bali Utara. Tambak pembenihan saat ini

sangat menguntungkan karena memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan benur

udang sesuai kebutuhan dan kualitas yang diinginkan oleh pelanggan atau pasar.

Konsep pembuatan tambak pembenihan memberikan kontribusi yang

positif bagi perusahaan karena benur yang dikelola secara khusus mengurangi

angka kematian sehingga dapat menekan biaya dan menghasilkan keuntungan

yang lebih tinggi. Tahun 1997, tambak pembenihan yang lain dibangun di

Kalimantan Selatan dan telah beroperasi sejak 1998. Pada tahun 2008 PT. Suri

Tani Pemuka menambah tambak benih khusus untuk komoditas udang vannamei

di Anyer, Banten. PT. Suri Tani Pemuka mampu memproduksi benur lebih dari

300 juta post larva per tahunnya6.

Adanya risiko dalam usaha pembenihan udang vannamei dan kenyataan

bahwa PT. Suri Tani Pemuka mampu bertahan dan mengembangkan usahanya

menjadi sesuatu yang menarik untuk dipelajari mengenai manajemen risiko yang

dilakukan PT. Suri Tani Pemuka. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah

bagaimana manajemen risiko perusahaan yang diterapkan oleh PT. Suri Tani

Pemuka dalam mengendalikan risiko yang dihadapi baik dari risiko operasional

maupun risiko pasar. Secara khusus pertanyaan yang perlu dijawab adalah:

1. Sumber-sumber risiko apa saja yang terdapat pada usaha pembenihan

udang vannamei baik pada risiko operasional maupun risiko pasar yang

dihadapi PT. Suri Tani Pemuka?

2. Bagaimana tingkat dan dampak risiko yang disebabkan oleh sumber-

sumber risiko pada kegiatan pembenihan udang vannamei terhadap PT.

Suri Tani Pemuka?

3. Bagaimana strategi penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani

Pemuka untuk mengendalikan risiko dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei?

6 www.japfacomfeed.co.id. Profile PT. Suri Tani Pemuka. Diakses tanggal 9 Februari 2009

Page 22: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian secara umum

adalah bertujuan untuk mempelajari manajemen risiko PT. Suri Tani Pemuka

dalam mengendalikan sumber-sumber risiko yang dihadapi baik dalam risiko

operasional maupun risiko pasar yang di dalamnya terdapat tujuan khusus yaitu:

1. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko operasional dan risiko pasar yang

dihadapi oleh PT. Suri Tani Pemuka.

2. Menganalisis tingkat dan dampak risiko yang disebabkan oleh sumber-

sumber risiko pada kegiatan pembenihan udang vaname terhadap PT. Suri

Tani Pemuka.

3. Menganalisis strategi penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani

Pemuka untuk mengendalikan risiko dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini antara lain:

1. Melatih kemampuan penulis dalam menganalisa masalah berdasarkan

fakta dan data yang tersedia yang disesuaikan dengan pengetahuan yang

diperoleh selama kuliah.

2. Sebagai bahan masukan bagi yang membutuhkan serta sebagai literatur

bagi penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

1. Produk yang dikaji pada penelitian ini adalah benih udang vannamei yang

dibudidayakan oleh PT. Suri Tani Pemuka.

2. Objek penelitian berupa data primer berupa hasil wawancara dan diskusi

langsung di perusahaan dan data sekunder berupa data harga jual dan data

produksi benih udang vannamei selama tahun 2008.

3. Lingkup kajian masalah yang diteliti adalah mengenai analisis manajemen

risiko yang diterapkan perusahaan sehingga mampu menghadapi risiko

yang disebabkan oleh sumber-sumber risiko baik dalam aspek teknis

maupun aspek ekonomis pada usaha pembenihan udang vannamei.

Page 23: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Udang Vannamei

Karakteristik udang vannamei sangat penting diketahui dalam proses

budidaya. Hal ini untuk tujuan memaksimalkan produksi sehingga peningkatan

mutu dan kualitas benih dapat terjaga sebagai usaha meminimalkan tingkat risiko

mortalitas benih. Proses budidaya yang telah disesuaikan dengan karakteristik

udang dapat dijadikan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan usaha

pembenihan udang vannamei.

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang introduksi.

Habitat asli udang ini adalah di perairan pantai dan laut Amerika Latin seperti

Meksiko, Nikaragua, dan Puerterico. Udang ini kemudian diimpor oleh Negara-

negara pembudidaya udang di Asia seperti Cina, India, Thailand, Bangladesh,

Vietnam dan Malaysia. Dalam perkembangannya Indonesia juga kemudian

memasukkan udang vannamei sebagai salah satu jenis udang budidaya tambak,

selain udang windu (Penaeus monodon) dan udang putih/udang jrebung (Penaeus

merguiensis) yang sudah terkenal terlebih dahulu (Amri dan Kanna, 2008).

Secara internasional, udang vannamei dalam dunia perdagangan dikenal

sebagai White leg shrimp atau Western white shrimp atau Pacific white leg

shrimp. Secara ilmiah, udang vannamei termasuk golongan crustaceae (udang-

udangan) dan dikelompokkan sebagai udang laut atau udang penaide bersama

dengan udang jenis lainnya (Amri dan Kanna, 2008).

Udang vannamei memiliki tubuh yang dibalut kulit tipis keras dari bahan

chitin berwarna putih kekuning-kuningan dengan kaki berwarna putih. Tubuh

udang vannamei dibagi menjadi dua bagian besar, yakni bagian cepalothorax

yang terdiri atas kepala dan dada serta bagian abdomen yang terdiri atas perut dan

ekor. Induk betina siap pijah umumnya berukuran 35-40 gram/ekor, sedangkan

ukuran siap panen di tambak umur 100 hari (3,5 bulan) adalah 60-80 (60-80

ekor/kg) atau rata-rata ukuran 70 untuk kepadatan tebar 80 ekor PL (post larva)

dengan SR (survival rate/derajat kelangsungan hidup) sekitar 80 persen (Amri dan

Kanna, 2008).

Udang vannamei memiliki karakteristik kultur yang unggul. Berat udang ini

dapat bertambah lebih dari tiga gram tiap minggu dalam kultur dengan densitas tinggi

Page 24: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

10

(100 udang/m2). Berat udang dewasa dapat mencapai 20 gram dan diatas berat

tersebut udang vannamei tumbuh dengan lambat yaitu sekitar satu gram per minggu.

Udang betina tumbuh lebih cepat daripada udang jantan. Udang vannamei memiliki

toleransi salinitas yang lebar, yaitu 2-40 ppt, tapi akan tumbuh cepat pada salinitas

yang lebih rendah, saat lingkungan dan daerah isoosmotik. Temperatur juga

memiliki pengaruh yang besar pada pertumbuhan udang. Udang vannamei akan

mati jika hidup pada air dengan suhu dibawah 15 derajat celcius atau diatas 33

derajat celcius selama 24 jam atau lebih. Temperatur yang cocok pada

pertumbuhan udang vannamei adalah 23-30 derajat celcius (Amri dan Kanna,

2008).

Menurut Lim et al., (1989) dalam Mahendra (2007), perkembangan larva

udang penaide terdiri dari beberapa stadia yaitu:

1. Stadia nauplius

Nauplius bersifat planktonik dan phototaksis positif. Udang yang masih

dalam stadia ini belum memerlukan makanan dikarenakan masih memiliki kuning

telur. Perkembangan stadia nauplius terdiri dari enam stadium. Nauplius memiliki

tiga pasang organ tubuh yaitu antena pertama, antena kedua dan mandible.

2. Stadia zoea

Perubahan bentuk dari nauplius menjadi zoea memerlukan waktu kira-kira

40 jam setelah penetasan. Pada stadia ini larva cepat bertambah besar. Tambahan

makanan yang diberikan sangat berperan dan mereka aktif memakan

phytoplankton. Stadia akhir zoea juga memakan zooplankton. Zoea sangat sensitif

terhadap cahaya yang sangat kuat dan ada juga yang lemah diantara tingkat stadia

zoea tersebut.

3. Stadia mysis

Larva mencapai stadia mysis pada hari ke lima setelah penetasan. Larva

pada stadia ini kelihatan lebih dewasa sari dua stadia sebelumnya. Stadia mysis

lebih kuat dari stadia zoea dan dapat bertahan dalam penanganan. Stadia mysis

memakan phytoplankton dan zooplankton, akan tetapi lebih menyukai

zooplankton menjelang stadia mysis akhir.

Page 25: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

11

4. Stadia post larva

Perubahan bentuk dari mysis menjadi post larva terjadi pada hari

kesembilan. Stadia post larva mirip dengan udang dewasa, dimana lebih kuat dan

lebih dapat bertahan dalam penanganan. Post larva bersifat planktonik, dimana

mulai mencari jasad hidup sebagai makan.

Dibandingkan dengan udang windu, udang vannamei memiliki ukuran

tubuh di bawahnya. Disamping itu, harga jualnya pun relatif lebih murah. Belum

adanya aturan yang jelas dalam pembenihan dan pembudidayaan udang vannamei

memunculkan kekhawatiran terhadap penurunan mutu benih yang disebabkan

oleh kemungkinan terjadinya perkawinan sekerabat. Selain itu, udang vannamei

juga rentan terhadap penyakit TSV (Taura Syndrom Virus). Permasalahan lain

yang dapat memunculkan risiko adalah karena udang vannamei tidak ada di

perairan Indonesia. Maka untuk pengembangbiakannya perlu dilakukan impor

induk (Amri dan Kanna, 2008).

Udang yang dijadikan sebagai induk sebaiknya bersifat SPF (Spesific

Pathogen Free). Udang tersebut dapat dibeli dari jasa penyedia udang induk yang

memiliki sertifikat SPF. Keunggulan udang tersebut adalah resistensinya terhadap

beberapa penyakit yang biasa menyerang udang, seperti white spot, dan lain-lain.

Udang tersebut didapat dari sejumlah besar famili dengan seleksi dari tiap

generasi menggunakan kombinasi seleksi famili dan seleksi massa (WFS). Induk

udang tersebut adalah keturunan dari kelompok famili yang diseleksi dan

memiliki sifat pertumbuhan yang cepat, resisten terhadap TSV dan daya hidup di

kolam tinggi (Erwinda, 2008).

2.2. Pembenihan Udang Vannamei

Proses pembenihan yang biasa dilakukan pada pembenihan (hatchery)

udang komersial adalah dengan cara perkawinan alami untuk menghasilkan larva.

Keuntungan perkawinan alami dibandingkan dengan inseminasi buatan adalah

jumlah naupli yang dihasilkan tiap udang betina sekali bertelur lebih banyak

dibandingkan naupli yang dihasilkan dengan metode inseminasi buatan7.

7www.ptppa.com/detilnews.asp?id=3430&kode=8-15k-. Lampung Butuh Pengolah Udang.Diakses tanggal 9 Desember 2008

Page 26: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

12

Induk udang vannamei dikumpulkan dan dipelihara dalam kondisi normal

untuk maturasi dan kawin secara alami. Setiap sore dilakukan pemeriksaan untuk

melihat udang betina yang sudah kawin akan memperlihatkan adanya

spermatophore yang melekat. Saat pagi hari, betina yang ada di dalam tangki

peneluran dipindahkan lagi ke dalam tangki maturasi. Dalam waktu 12 sampai 16

jam, telur-telur dalam tangki peneluran akan berkembang menjadi naupli.

Ovum pada udang betina biasanya mengalami reabsorbsi tanpa adanya

peneluran lagi. Masalah tersebut dapat dikurangi dengan cara ablasi salah satu

tangkai mata yang menyediakan hormon yang berfungi sebagai stimulus untuk

reabsorbsi ovum. Ablasi dilakukan degan cara membakar, mengeluarkan isi dari

salah satu batang mata keluar melalui bola mata dan melukai batang mata dengan

gunting. Udang yang akan diablasi dipersiapkan untuk memasuki puncak

reproduktif. Jika ablasi dilakukan pada tahap premolting maka akan menyebabkan

molting, ablasi segera setelah udang molting dapat menyebabkan kematian dan

ablasi selama intermolt menyebabkan perkembangan ovum (Erwinda, 2008).

Sistem reproduksi udang vannamei betina terdiri dari sepasang ovarium,

oviduk, lubang genital dan thelycum. Organ reproduksi utama dari udang jantan

adalah testes, vasa deferensia, petasma dan apendiks maskulina. Prilaku kawin

pada udang vannamei dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti

temperatur air, kedalaman, intensitas cahaya dan fotoperiodisme. Udang jantan

hanya akan kawin dengan udang betina yang memiliki ovarium yang sudah

matang. Kontak antena yang dilakukan oleh udang jantan pada udang betina

dimaksudkan untuk pengenalan reseptor seksual pada udang (Amri dan Kanna,

2008).

Proses kawin alami pada kebanyakan udang biasanya terjadi pada malam

hari. Akan tetapi, udang vannamei paling aktif kawin pada saat matahari

tenggelam. Spesies udang vannamei memiliki tipe thelycum tertutup sehingga

udang tersebut kawin saat udang betina pada tahap Interpol atau setelah maturasi

ovarium selesai dan udang akan bertelur dalam satu atau dua jam setelah kawin.

Peneluran terjadi pada saat udang betina mengeluarkan telurnya yang sudah

matang. Proses tersebut berlangsung kurang lebih selama dua menit. Udang

vannamei biasa bertelur pada malam hari atau beberapa jam setelah kawin. Udang

Page 27: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

13

betina tersebut harus dikondisikan sendirian agar perilaku kawin alami muncul

(Erwinda, 2008).

2.3. Risiko dalam Pembenihan Udang Vannamei

Adanya pertumbuhan budidaya udang lebih menguatkan Indonesia sebagai

salah satu produsen udang dunia. Pertumbuhan ini diharapkan mampu

meningkatkan taraf hidup pembudidaya skala kecil, meningkatkan penerimaan

dan devisa negara, mendorong perluasan dan kesempatan kerja, meningkatkan

mutu produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk, serta

pemanfaatan sumberdaya lahan secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian

sumberdaya lahan budidaya dan lingkungan hidup.

Masuknya udang vannamei ke Indonesia berawal dari kondisi

pembudidayaan udang windu yang mengalami berbagai kesulitan akibat serangan

penyakit dan juga kasus tingginya kandungan residu antibiotika dalam tubuh

udang yang mengakibatkan terganggunya proses produksi dan pemasaran

terutama untuk pasar ekspor. Karena kondisi tersebut belum ditangani secara

tuntas, maka banyak pembudidaya yang kemudian beralih ke komoditi lain.

Salah satu pilihannya adalah membudidayakan udang vannamei. Namun

pada kenyataannya, perkembangan usaha pembenihan udang vannamei tidak luput

dari permasalahan yang disebabkan karena terjadinya risiko bisnis. Risiko yang

terjadi adalah risiko operasional dan risiko pasar. Risiko operasional yang

dihadapi dalam usaha pembenihan udang vannamei meliputi kerugian yang

disebabkan oleh munculnya penyakit yang menyerang benih, faktor cuaca,

kurangnya pengetahuan dan pengawasan pada proses pembenihan, tingkat

mortalitas yang disebabkan oleh proses pengepakan, panen dan pengangkutan

benih udang.

Penelitian mengenai adanya risiko operasional pada dunia usaha pertanian

telah dilakukan oleh Trangjiwani (2008) pada komoditas sayuran. Risiko

operasional yang muncul tidak jauh berbeda dengan risiko yang ada pada usaha

pembenihan udang vannamei. Pada usaha pembudidayaan sayuran, risiko

operasional yang sering muncul pada umumnya disebabkan oleh risiko sistem,

proses pembudidayaan, SDM dan risiko eksternal.

Page 28: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

14

Pada usaha pembenihan udang vannamei, risiko operasional yang sering

muncul salah satunya disebabkan oleh tingginya tingkat kematian yang

disebabkan oleh penyakit. Menurut Amri dan Kanna (2008), penyakit yang kerap

menyerang udang vannamei sejak dari proses pembenihan adalah penyakit

WSSV, penyakit IHHNV (Invectious Hypodermal Hematopoetic Virus) dan

Leginidium disease. Adanya berbagai penyakit yang menyerang benih udang

vannamei ini dapat menyebabkan kerugian bagi pihak hatchery karena penyakit-

penyakit ini dapat meningkatkan tingkat kematian benih udang vannamei.

Daerah-daerah yang membudidayakan udang vannamei saat ini tersebar di

daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan

beberapa daerah di Sulawesi. Selain di Indonesia, maraknya budidaya udang

vannamei juga terjadi di belahan bumi lainnya seperti Thailand, Cina, Brazil,

Ekuador, Meksiko, dan beberapa Negara Amerika Latin. Negara-negara tersebut

tercatat sebagai produsen udang vannamei utama di dunia.8

Sebagai udang introduksi, benur udang vannamei tidak terdapat di perairan

Indonesia secara alami. Oleh sebab itu, pengadaan benur udang vannamei

sepenuhnya mengandalkan produksi hatchery (panti benih). Permasalahan utama

yang dihadapi pihak pembenihan adalah tingginya harga induk penjenis yang

bersertifikat yang harus diimpor oleh pihak hatchery. Permasalahan lain yang

disebabkan oleh impor induk penjenis adalah nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing yang berfluktuasi. Jika induk penjenis diperoleh dengan mengimpor

induk penjenis yang murah, maka risiko yang dihadapi berupa induk asal tersebut

tidak jelas asal-usulnya secara pasti sehingga sering merugikan pihak hatchery.

Inbreeding (perkawinan sekerabat) dapat dihindari dengan penerapan

kriteria tumbuh cepat dengan sumber benur dari beberapa hatchery. Induk yang

berasal dari impor harus bermutu baik dan jelas asal-usulnya. Induk ini kemudian

dijadikan induk-induk penjenis, lalu disilangkan dengan secara terarah dengan

induk hasil seleksi di Indonesia. Benur-benur hasil induk seperti inilah (F1) yang

seharusnya dibudidayakan di tambak. Akan tetapi, dalam menghasilkan benih

yang seperti ini, dibutuhkan pengontrolan terhadap kegiatan pembenihan. Selain

itu, diperlukan pemahaman mengenai keragaman genetik sehingga tidak

8 Trobos. No 100, edisi Januari 2008 Tahun IX. Perkembangan Budidaya UdangVannamei sebagai Udang Pengganti Windu.

Page 29: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

15

menerapkan kaidah perkawinan silang. Jika syarat ini tidak dapat dipenuhi oleh

hatchery maka, risiko terjadinya inbreeding akan tinggi. Hatchery yang baik dan

bersertifikat akan memproduksi benih F1 untuk dijual kepada petambak (Amri

dan Kanna,2008).

Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk melihat benih udang yang

berkualitas adalah (Amri dan Kanna, 2008): (1) Antena atau antennula yang

terdapat pada kepala benur harus utuh, lengkap, tidak patah (normal), serta

ukurannya panjang, (2) Benur yang akan dipilih harus dilihat kondisi isi ususnya.

Benur yang dipilih adalah benur yang memiliki isi usus yang penuh, (3) Uropoda

yang membuka dan tidak mengalami cacat menunjukkan benur tersebut

berkualitas baik, (4) Otot ekor harus memperlihatkan kondisi otot yang sempurna,

bersih dan berwarna jernih, (5) Warna tubuh benih udang yang sehat adalah abu-

abu cerah kecoklatan gelap hingga jingga, (6) Kondisi tubuh benih yang bersih

dan mulus menunjukkan adanya pergantian kulit yang sempurna, yang sekaligus

menandakan benih tersebut tumbuh cepat, (7) Benih yang berkualitas baik akan

berenang aktif dan responsif terhadap rangsangan.

Kriteria ini harus mampu dipenuhi oleh pihak pembenihan udang dengan

menerapkan persyaratan pembenihan yang bersertifikat dengan menggunakan

induk penjenis yang bersertifikat, menerapkan proses perkawinan silang yang

terarah dengan induk hasil seleksi di Indonesia serta penerapan proses

pengontrolan yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten dalam bidang

pembenihan. Jika persyaratan ini tidak mampu dipenuhi oleh pihak pembenih,

maka risiko yang dihadapi berupa terhambatnya proses pemasaran benih.

Proses lain yang sangat penting dalam kegiatan pembenihan adalah proses

pemanenan benih, pengepakan, dan pengangkutan benih menuju lokasi

pembesaran. Proses ini harus dilakukan dan diawasi dengan ketat karena sangat

berpengaruh pada benih udang. Proses yang dilakukan tanpa pengawasan yang

tepat akan menyebabkan risiko mortalitas benih yang tinggi. Hal ini dibuktikan

pada penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2008) yang menjelaskan bahwa

tingkat risiko pada usaha pembibitan ayam broiler ditentukan oleh proses

pengangkutan DOC menuju konsumen. Distribusi DOC yang kurang diawasi dan

ditangani dengan baik sering menimbulkan tingginya mortalitas DOC.

Page 30: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

16

Risiko lain yang dihadapi adalah dalam aspek ekonomis udang vannamei.

Jika dibandingkan dengan udang jenis lainnya, harga udang vannamei lebih

berfluktuasi. 9 Hal ini disebabkan karena udang vannamei merupakan udang

introduksi yang baru merambah pasar sehingga belum semua masyarakat

mengenal jenis udang vannamei ini. Hal serupa dialami komoditas pertanian

lainnya seperti yang disimpulkan oleh Rosiana, N (2008) dalam penelitiannya

mengenai komoditas akar wangi yang mengalami kendala dalam proses

pembudidayaan dan penyulingan akar wangi dihadapkan pada risiko pasar yang

disebabkan oleh fluktuasi harga output dan fluktuasi produksi.

Fluktuasi harga pasar benih udang vannamei merupakan indikasi

terjadinya risiko pasar benih udang vannamei yang dapat memperlihatkan

besarnya tingkat risiko pasar yang dihadapi oleh pengusaha ataupun investor dan

dapat menunjukkan tingkat pengembalian terhadap risiko. Iskandar (2006), dalam

penelitiannya menggunakan data pergerakan harga saham pada perusahaan rokok

dan diukur tingkat risiko yang dihadapi dalam investasi pada saham rokok

menyimpulkan bahwa saham yang memiliki tingkat risiko yang tinggi mempunyai

tingkat pengembalian yang tinggi pula.

Tingkat harga dapat pula dijadikan sebagai variabel untuk mengukur

besarnya pendapatan dan risiko yang dihadapi dalam kegiatan diversifikasi usaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyawati (2005), dengan menggunakan tingkat

harga dan pendapatan kemudian dianalisis menggunakan metode analisis

pendapatan, analisis imbangan penerimaan biaya dan analisis risiko (metode

koefisien korelasi, single index portofolio, dan linear programming). Hal ini dapat

dilihat pada penelitian mengenai risiko diversifikasi pada komoditas hortikultura.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komoditas jagung acar memiliki rasio

total yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat risiko yang dihadapi oleh

komoditas lain.

Berbagai kriteria risiko yang muncul dalam usaha pembenihan udang

vannamei dapat ditangani sesuai dengan status risiko yang muncul dari berbagai

sumber risiko. Sumber risiko yang muncul baik dari aspek teknis yang meliputi

kegiatan produksi benih maupun aspek ekonomis yang meliputi kegiatan

9 Loc.cit

Page 31: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

17

pemasaran benih udang vannamei dapat ditangani sedemikian rupa sehingga

risiko yang muncul dapat ditangani dengan tepat dalam usaha meminimalkan

risiko. Hal ini selaras dengan yang disimpulkan oleh Trangjiwani (2008), dalam

penelitiannya yang menyimpulkan bahwa risiko operasional yang muncul dalam

kegiatan budidaya sayuran dapat ditangani dengan memprioritaskan risiko krusial

terlebih dahulu. Risiko yang paling tinggi nilai status risikonya terdapat pada

komoditas tomat dengan menerapkan langkah detect and monitor serta dilakukan

melalui upaya low control pada sumber-sumber risiko.

Dari pustaka yang telah diuraiankan di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam usaha yang berbasis pada pertanian baik usaha pembudidayaan, pembibitan

maupun pengolahan hasil atau industri hilir pada komoditas hortikultura, tanaman

perkebunan dan peternakan mempunyai risiko usaha. Sumber-sumber terjadinya

risiko dapat dibedakan menjadi risiko operasional dan risiko pasar. Risiko

operasional usaha dapat disebabkan oleh tingkat mortalitas, penyakit atau

kerusakan pada komoditas atau kesalahan penanganan oleh tenaga kerja maupun

faktor eksternal seperti cuaca. Risiko pasar dapat terjadi dikarenakan adanya

fluktuasi harga pada komoditas pertanian baik tanaman perkebunan, tanaman

hortikultura dan komoditas peternakan.

Terjadinya risiko pada usaha pertanian ini dapat diukur menggunakan

beberapa metode. Pengukuran probabilitas dan dampak risiko dapat dilakukan

dengan metode aproksimasi, sedangkan pengukuran dampak risiko pasar dapat

diukur menggunakan tingkat harga menggunakan metode Value at Risk.

Pengukuran tingkat risiko pada diversifikasi usaha dapat dilakukan menggunakan

metode koefisien korelasi. Penelitian yang mempelajari aspek risiko pada usaha

perikanan akan dilakukan sebagai bahan masukan pada pustaka-pustaka

selanjutnya. Produk perikanan yang akan diteliti adalah komoditas udang yang

merupakan salah satu produk andalan impor dengan menilai bahwa produk ini

memiliki risiko yang sama dengan komoditas pertanian lainnya.

Page 32: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Manajemen Risiko

Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai kumpulan langkah-langkah yang

berfungsi untuk membantu perusahaan dalam memahami dan mengatur ketidakpastian

atau risiko yang mungkin timbul selama proses usaha (Pressman, 2001 dalam Yulianto,

2008). Manajemen risiko berfungsi untuk mengenali risiko yang sering muncul,

memperkirakan probabilitas terjadinya risiko, menilai dampak yang ditimbulkan risiko

dan menyiapkan rencana penanggulangan dan respon terhadap risiko.

Manajemen risiko perusahaan (enterprise risk management) adalah cara

bagaimana menangani semua risiko yang ada dalam perusahaan dalam usaha

mencapai tujuan. Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari

manajemen (Kountur, 2008). Sasaran utama dari manajemen risiko perusahaan

adalah menghindari risiko. Manajemen risiko merupakan suatu proses dan

struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial sekaligus

mengelola dampak yang merugikan.

Pentingnya manajemen risiko diantaranya adalah untuk menerapkan tata

kelola usaha yang baik, menghadapi kondisi lingkungan usaha yang cepat

berubah, mengukur risiko usaha, pengelolaan risiko yang sistematis serta untuk

memaksimumkan laba. Konsep manajemen risiko yang penting untuk penilaian

suatu risiko diantaranya adalah tingkat maksimum kerusakan yang akan dialami

perusahaan jika terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan risiko atau yang disebut

dengan eksposur, besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berisiko, besarnya

kerusakan yang akan dialami oleh perusahaan, waktu yang dihabiskan untuk

terekspos dalam risiko (Lam, 2007). Manajemen risiko dalam hal ini berfungsi

untuk mengenali risiko yang mungkin muncul, memperkirakan probabilitas

munculnya risiko, menilai dampak yang ditimbulkan risiko, dan menyiapkan

rencana penanggulangan dan respons terhadap risiko.

Berdasarkan konsep dasar manajemen risiko, pandangan yang ditawarkan

oleh manajemen risiko di dalam mengelola risiko adalah bahwa risiko dapat

didekati dengan menggunakan suatu kerangka pikir yang sangat rasional. Hal ini

dimungkinkan dengan berkembangnya teori probabilitas dan statistik yang

Page 33: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

19

memungkinkan kita memiliki alat untuk memilah, mengkuantifikasi dan

mengukur risiko (Batuparan, 2001).

Proses manajemen risiko dimulai dengan mengidentifikasi sumber risiko

krusial apa saja yang terjadi di perusahaan. Sumber risiko dapat terbagi menjadi

tiga bagian yaitu risiko lingkungan adalah kekuatan-kekuatan lingkungan yang

menghalangi pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan, risiko proses yaitu

proses bisnis yang dapat menimbulkan jurang pemisah antara strategi dan tujuan

bisnis, serta risiko informasi yaitu adanya informasi yang tidak relevan dan tidak

dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.

Tahap identifikasi ini akan menghasilkan output berupa daftar risiko yang

kemudian akan dilakukan pengukuran risiko. Pengukuran risiko terdiri dari tahap

pengukuran dampak dan kemungkinan terjadinya risiko yang kemudian akan

menunjukkan status risiko dalam perusahaan. Pengukuran status risiko ini akan

dibantu oleh peta risiko yang akan menunjukkan posisi risiko. Posisi risiko inilah

yang kemudian akan membantu membentuk perumusan manajemen risiko yang

tepat untuk pengelolaan risiko yang terjadi (Kountur, 2008).

Penerapan hukum Pareto sangat penting dalam manajemen risiko. Hukum

Pareto pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi yang bernama

Vilfredo Pareto (1848-1923). Ia mengamati bahwa umumnya 80 persen kekayaan

suatu negara dikuasai oleh 20 persen penduduk. Hasil pengamatan ini bukan

hanya terjadi pada perekonomian suatu negara tetapi terjadi pada hampir semua

aspek kehidupan termasuk risiko. Hukum Pareto ini sering dikenal dengan sebutan

hukum 80:20 atau 20:80. Aplikasi hukum ini pada risiko yaitu 80 persen kerugian

perusahaan disebabkan oleh 20 persen risiko yang krusial. Jika 20 persen risiko

yang krusial ini dapat ditangani dengan baik, maka kerugian sebesar 80 persen

sudah dapat dihindari (Kountur, 2008).

3.1.2. Definisi dan Konsep Risiko

Pada dasarnya setiap usaha memiliki risiko, namun apakah risiko tersebut

dapat dideteksi lebih dini atau dapat muncul dengan tiba-tiba, dan jika risiko

tersebut terjadi apakah besarnya risiko tersebut dapat mempengaruhi usaha yang

sedang dijalankan. Secara sederhana risiko diartikan sebagai kemungkinan

kejadian yang merugikan. Ada tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap

Page 34: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

20

sebagai risiko: (1) merupakan suatu kejadian, (2) kejadian tersebut masih

merupakan kemungkinan (bisa terjadi atau tidak terjadi), (3) jika sampai terjadi,

akan menimbulkan kerugian (Kountur, 2008).

Definisi konseptual mengenai risiko menurut Robert Charette 10 risiko

berhubungan dengan kejadian di masa yang akan datang yang melibatkan

perubahan dan melibatkan pilihan dan ketidakpastian. Risiko sangat erat

kaitannya dengan teori probabilitas. Risiko itu sendiri didefinisikan sebagai suatu

kejadian yang masih merupakan kemungkinan. Oleh karena itu, untuk dapat

mengelola suatu risiko, maka sangat diperlukan perhitungan probabilitas

(kemungkinan terjadinya) risiko yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Setelah kemungkinan (probabilitas) diketahui, maka pihak manajemen risiko

dapat merumuskan kegiatan potensial yang dapat meminimalisir kemungkinan

terjadinya risiko tersebut.

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan

antara risiko dan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau

tidak tersedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi (Kountur, 2004).

Risiko terjadi karena adanya pengaruh dari dalam dan dari luar perusahaan. Pengaruh

terjadinya risiko yang berasal dari luar perusahaan diantaranya terjadi karena kondisi

dunia internasional sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi negara kita, teknologi

yang dapat menimbulkan inovasi usaha atau efisiensi dalam operasional usaha,

peraturan pemerintah terhadap dunia usaha serta kekuatan ekonomi masyarakat

dalam membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Pengaruh terjadinya risiko yang berasal dari dalam perusahaan diantaranya

karena strategi yang dipilih perusahaan dalam menjalankan usahanya. Pada saat

perusahaan menentukan strategi maka sejauh mana strategi tersebut dapat

meminimalkan risiko. Hal tersebut mengandung ketidakpastian sehingga dapat

menimbulkan risiko bagi para pemegang kepentingan perusahaan. Sikap pembuat

keputusan dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori

yaitu sebagai berikut11:

10www.blogspot.com. Manajemen Risiko Usaha Kecil dan Menengah. Diakses tanggal 18 April2009.11 www.deshion.com. Mengelola Risiko Bisnis. Diakses tanggal 15 Januari 2009

Page 35: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

21

1. Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko (risk aversion). Sikap ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka

pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang

diharapkan yang merupakan ukuran tingkat kepuasan.

2. Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko (risk taker). Sikap ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka

pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang

diharapkan.

3. Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko (risk neutral). Sikap ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka

pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan atau menaikkan

keuntungan yang diharapkan.

3.1.3. Klasifikasi Risiko

Risiko timbul dalam berbagai bentuk dan besaran. Para profesional

manajemen risiko umumnya mengenal tiga jenis risiko utama, yaitu:

1. Risiko pasar yaitu risiko pergerakan harga yang berdampak negatif terhadap

perusahaan.

2. Risiko kredit yaitu risiko kegagalan pelanggan, pihak ketiga, atau pemasok

untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Risiko kredit misalnya mencakup

kegagalan bayar seorang peminjam hingga kegagalan suatu pemasok memenuhi

tenggat waktu karena masalah kredit.

3. Risiko operasional yaitu risiko kegagalan orang, proses dan sistem, atau

risiko terjadinya suatu peristiwa eksternal (misalnya gempa bumi, kebakaran)

yang berdampak negatif terhadap perusahaan (Lam, 2007).

Risiko pasar atau yang dikenal juga dengan istilah market risk merupakan

risiko munculnya kerugian yang disebabkan oleh pergerakan harga di pasar

(Batuparan, 2001). Pada usaha pembenihan udang vannamei, risiko pasar sangat

memungkinkan terjadi dan merupakan masalah utama yang sering terjadi. Risiko

pasar ini dapat dilihat dari adanya fluktuasi benih udang vannamei yang

disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling berpengaruh

adalah karena udang vannamei merupakan salah satu udang introduksi yang baru

merintis pasar sehingga belum semua masyarakat mengenal jenis udang ini.

Page 36: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

22

Risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan oleh kegagalan atau

ketidakcukupan proses internal, manusia dan sistem atau kejadian eksternal

(Tampubolon, 2004 dalam Trangjiwani, 2008). Risiko operasional akan berdampak

pada seluruh kegiatan bisnis karena risiko operasional melekat pada ketika melakukan

kegiatan operasional sehari-hari. Risiko operasional dapat muncul karena kesalahan

atau kecurangan manusia, kegagalan sistem, proses dan faktor eksternal.

Pada usaha pembenihan udang vannamei, keberhasilan usaha sangat

ditentukan oleh kegiatan operasional. Proses pembenihan yang membutuhkan

teknologi, keterampilan dari tenaga kerja dalam proses pembenihan sangat

dibutuhkan. Selain itu, tingkat ketelitian dalam berbagai proses yang dimulai dari

pembenihan hingga benih sampai pada tangan konsumen sangat dibutuhkan

sebagai faktor penentu keberhasilan usaha. Jika faktor-faktor ini tidak dapat

terpenuhi, maka tingkat risiko operasional yang muncul akan tinggi dan dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Risiko juga dapat diklasifikasikan dari sudut pandang penyebab timbulnya

risiko, akibat yang ditimbulkan, aktivitas yang dilakukan dan sudut pandang

kejadian yang terjadi (Kountur, 2008):

1. Risiko Dari Sudut Pandang Penyebab

Risiko jika diklasifikasikan dalam sudut pandang penyebab kejadian dapat

dibedakan kedalam risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan

terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga,

tingkat bunga, dan mata uang asing. Sedangkan risiko operasional merupakan

risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti manusia,

teknologi, dan alam.

2. Risiko Dari Sudut Pandang Akibat

Menurut Kountur (2008), ada dua kategori risiko jika dilihat dari sudut pandang

akibat yang ditimbulkan yaitu: (1) risiko murni, yaitu risiko yang akibat yang

ditimbulkan hanya berupa sesuatu yang merugikan dan tidak memungkinkan

adanya keuntungan, dan (2) risiko spekulatif, yaitu risiko yang memungkinkan

untuk menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan.

Page 37: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

23

3. Risiko Dari Sudut Pandang Aktivitas

Aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko, misalnya aktivitas

pemberian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Contoh

lain dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko adalah ketika seseorang

melakukan perjalanan dan dalam perjalanannya dihadapkan pada risiko. Risiko

semacam ini disebut juga dengan risiko perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut

pandang penyebab adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada (Kountur, 2008).

4. Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian

Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko yang

paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah risiko

kebakaran. Contoh lain adalah kejadian anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing. Risiko yang dinyatakan dari kejadian ini adalah risiko anjloknya nilai

tukar rupiah.

3.1.4. Pengukuran Risiko

Mengelola manajemen risiko usaha memerlukan kerangka manajemen

risiko. Kerangka manajemen risiko menurut Australian Risk Management

Standard,12 terdiri dari beberapa langkah. Langkah pertama yang harus dilakukan

adalah menetapkan visi dan misi perusahaan , langkah kedua adalah

mengidentifikasi risiko yang ada pada usaha, langkah ketiga adalah menganalisa

risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya. Langkah analisa ini bertujuan untuk

menentukan tingkat pengendalian terhadap risiko dengan mempertimbangkan

tingkat kemungkinan dan dampak risiko terhadap perusahaan. Dalam langkah

analisa inilah dilakukan pengukuran risiko.

Menurut Batuparan (2001), pengukuran risiko dibutuhkan sebagai dasar

(tolok ukur) untuk memahami signifikansi dari akibat (kerugian) yang akan

ditimbulkan oleh terealisirnya suatu risiko, baik secara individual maupun

portofolio, terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan usaha. Lebih lanjut

pemahaman yang akurat tentang signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi

pengelolaan risiko yang terarah dan berhasil guna.

Signifikansi suatu risiko maupun portofolio risiko dapat

diketahui/disimpulkan dengan melakukan pengukuran terhadap dimensi risiko yaitu:

12 www.blogspot.com. Manajemen Risiko Usaha Kecil. Diakses Tanggal 18 April 2009

Page 38: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

24

(1) kuantitas risiko yaitu jumlah kerugian yang mungkin muncul dari terjadinya

risiko, (2) kualitas risiko yaitu probabilitas dari terjadinya risiko. (Batuparan, 2001).

Semakin tinggi tingkat kemungkinan terjadinya risiko (probabilitas) maka semakin

besar pula tingkat risikonya. Semakin tinggi dampak yang ditimbulkan dari

terjadinya suatu risiko maka semakin besar tingkat risikonya.

Pengukuran kemungkinan terjadinya risiko bertujuan untuk mengetahui risiko

apa saja yang besar dan risiko apa saja yang kecil sehingga dalam penanganannya

dapat diketahui risiko-risiko yang perlu diprioritaskan. Mengetahui besarnya

kemungkinan terjadinya risiko juga dapat digunakan sebagai petunjuk strategi

penangan risiko yang sesuai. Risiko-risiko yang kemungkinan terjadinya sangat besar

menggunakan strategi penanganan yang berbeda dengan risiko-risiko yang

kemungkinan terjadinya risiko. Setiap kali terjadi risiko, maka akan memberikan

dampak kerugian. Pada umumnya, kerugian dapat dihitung dalam rupiah. Sehingga

jika terjadi risiko, perusahaan akan mengetahui besar kerugian yang diderita dalam

rupiah.

Hasil pengukuran risiko kemudian akan dimasukkan ke dalam matriks

frekuensi dan signifikansi. Matriks ini akan membantu memperlihatkan posisi

risiko yang dievaluasi dan membantu merancang tindakan yang tepat untuk

menghadapi risiko tersebut (Trangjiwani, 2008).

Menurut Hanafi (2006) dalam Trangjiwani (2008), matriks frekuensi dan

signifikansi dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran dan alternatif

penanganannya, yaitu:

1. Signifikansi kecil dan frekuensi kecil (kuadran 4) = low control

2. Signifikansi besar dan frekuensi kecil (kuadran 2) = detect and monitor

3. Signifikansi kecil dan frekuensi besar (kuadran 3) = monitor

4. Signifikansi besar dan frekuensi besar (kuadran 1) = prevent and source

Frekuensi merupakan kemungkinan terjadinya (probabilitas) dari suatu sumber

risiko, sedangkan signifikansi adalah dampak atau kerugian yang ditimbulkan

akibat terjadinya suatu risiko.

Page 39: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

25

Gambar matriks frekuensi dan signifikansi dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai

berikut:

Signifikansi

Besar

Kecil

Kecil Besar

Frekuensi atau Kemungkinan

Gambar 1. Matriks Frekuensi dan Signifikansi

3.1.5. Konsep Penanganan Risiko

Berdasarkan peta risiko, kemudian dapat diketahui cara penanganan risiko

yang tepat untuk dilaksanakan. Ada dua strategi penanganan risiko yaitu

(Kountur, 2008):

1. Preventif

Preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Strategi ini

dilakukan apabila probabilitas risiko besar. Strategi preventif dapat dilakukan

dengan beberapa cara, diantaranya: (1) membuat atau memperbaiki sistem dan

prosedur, (2) mengembangkan sumber daya manusia, dan (3) memasang atau

memperbaiki fasilitas fisik.

2. Mitigasi

Mitigasi adalah strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk

memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan

untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang sangat besar. Adapun

beberapa cara yang termasuk ke dalam strategi mitigasi adalah:

a. Diversifikasi

Diversifikasi adalah cara menempatkan asset atau harta dibeberapa tempat

sehingga jika salah satu tempat kena musibah tidak akan menghabiskan semua

asset yang dimiliki. Diversifikasi merupakan salah satu cara pengalihan risiko

yang paling efektif dalam mengurangi dampak risiko.

Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

Page 40: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

26

b. Penggabungan

Penggabungan atau yang lebih dikenal dengan istilah merger menekankan pola

penanganan risiko pada kegiatan penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh

strategi ini adalah perusahaan yang melakukan merger atau dengan melakukan akuisisi.

c. Pengalihan Risiko

Pengalihan risiko (transfer of risk) merupakan cara penanganan risiko

dengan mengalihkan dampak dari risiko ke pihak lain. Cara ini bermaksud jika

terjadi kerugian pada perusahaan maka yang menanggung kerugian tersebut

adalah pihak lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan

dampak risiko ke pihak lain, diantaranya adalah melalui asuransi, leasing,

outsourcing, dan hedging.

Pengalihan risiko dapat dilakukan dengan cara mengasuransikan asset

perusahaan yang dampak risikonya besar, sehingga jika terjadi kerugian maka

pihak asuransi yang akan menanggung kerugian yang dialami perusahaan sesuai

dengan kontrak perjanjian yang disepakati oleh pihak perusahaan dan pihak

asuransi. Leasing adalah cara dimana asset digunakan tetapi kepemilikannya

adalah pihak lain. Jika terjadi sesuatu pada aset tersebut maka pemiliknya yang

akan menanggung kerugian atas asset tersebut.

Outsourcing merupakan cara dimana pekerjaan diberikan kepada pihak lain

untuk mengerjakannya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tidak

menanggung kerugian melainkan pihak yang melakukan pekerjaan tersebutlah

yang menanggung kerugiannya. Hedging merupakan cara pengalihan risiko

dengan mengurangi dampak risiko melalui transaksi penjualan atau pembelian.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan hedging adalah melalui

forward contract, future contract, option dan swap.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha pembenihan udang vannamei mempunyai prospek yang sangat baik

untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kegiatan

budidaya udang sebagai salah satu program revitalisasi pertanian yang

dicanangkan pemerintah. Selain itu, peningkatan volume dan nilai ekspor udang

vannamei serta peningkatan tingkat konsumsi udang masyarakat lokal merupakan

Page 41: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

27

salah satu indikasi bahwa usaha pembenihan udang vannamei memiliki peluang

yang sangat baik.

Peluang usaha yang masih terbuka lebar tersebut harus dihadapkan dengan

beberapa permasalahan dalam menjalankannya. Salah satu kendala yang dihadapi

adalah permasalahan yang muncul akibat adanya risiko. Risiko dalam usaha

pembenihan udang vannamei dapat muncul dalam bentuk risiko operasional

maupun risiko pasar. Indikasi adanya risiko operasional adalah tidak stabilnya

produksi setiap siklusnya. Sedangkan indikasi adanya risiko pasar yang dihadapi

dalam usaha pembenihan udang vannamei adalah adanya fluktuasi harga input

berupa harga induk dan pakan, serta fluktuasi harga output yaitu harga benih

udang vannamei.

Adanya perubahan produksi yang disebabkan oleh faktor cuaca dan

penyakit yang menyerang benih udang vannamei merupakan salah satu indikasi

terjadinya risiko operasional. Selain itu, faktor lain yang dianggap menyebabkan

risiko operasional adalah proses distribusi produk hingga ke tangan pembeli yang

sering mengakibatkan tingginya tingkat mortalitas benih udang yang tinggi.

PT. Suri Tani Pemuka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang pembenihan udang vannamei. Menghadapi permasalahan dalam usaha

pembenihan udang tidak membuat PT. Suri Tani Pemuka berhenti berproduksi

tetapi terbukti perusahaan ini mampu mengembangkan usahanya di berbagai

daerah. Pengalaman perusahaan dalam usaha perikanan yang sudah dimulai sejak

tahun 1987 menjadikan perusahaan ini mampu bertahan dengan kinerja yang

dimilikinya untuk mengendalikan segala risiko usaha yang muncul.

Hal ini menjadi permasalahan yang menarik untuk dilakukan pembelajaran

mengenai manajemen risiko yang telah diterapkan perusahaan dalam

mengendalikan terjadinya risiko. Untuk mengetahui kegiatan perusahaan dalam

melakukan manajemen risiko perusahaan dapat dilakukan analisis manajemen

risiko perusahaan. Analisis awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi

sumber-sumber risiko apa saja yang sering terjadi di perusahaan. Analisis

dilanjutkan dengan mengklasifikasikan sumber risiko ke dalam peta risiko untuk

mengetahui seberapa krusial sumber risiko yang terdapat dalam perusahaan

tersebut. Analisis lain yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi strategi

Page 42: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

28

penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Analisis ini

dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara dan

diskusi dengan pihak perusahaan mengenai manajemen risiko yang telah

diterapkan perusahaan.

Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis probabilitas dan dampak

dari risiko produksi naupli, produksi benur, risiko derajat kelangsungan hidup benur

dan risiko penerimaan yang dialami perusahaan. Pengukuran probabilitas atau

kemungkinan terjadinya kerugian dapat dilakukan dengan analisis nilai standar atau

dikenal dengan analisis z-score. Pengukuran dampak risiko dilakukan dengan

menggunakan analisis Value at Risk (VaR). Analisis dilakukan menggunakan data

produksi dan harga benur udang vannamei di PT. Suri Tani Pemuka selama tahun

2008.

Hasil analisis ini akan menunjukkan status risiko dalam perusahaan yang

akan dipetakan ke dalam peta risiko. Peta risiko ini akan menunjukkan posisi

risiko dalam perusahaan. Setelah mengetahui posisi risiko, hal selanjutnya yang

dilakukan adalah mempelajari penanganan risiko yang tepat untuk meminimalkan

risiko yang terjadi. Dari beberapa proses ini output yang dihasilkan adalah

pengukuran keefektifan manajemen risiko perusahaan dalam menghadapi risiko

yang dihadapi. Kerangka pemikiran secara ringkas dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 43: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

29

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

Pengalaman danKinerja

PT. Suri Tani Pemuka

Risiko Operasional:- Penyakit- Cuaca- Tingkat mortalitas

Risiko Harga:- Fluktuasi Harga Input berupa induk, pakan- Fluktuasi Harga Output berupa harga benih

Bagaimana Manajemen Risikoyang diterapkan PT. Suri Tani

Pemuka?

Identifikasi Sumber-SumberRisiko Menggunakan AnalisisDeskriptif pada:- Aspek Teknis- Aspek Ekonomis

Identifikasi Probabilitasdan Dampak Risiko:- Metode Nilai Standar- Metode Value at Risk

Kesimpulan dan Saran

Page 44: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Suri Tani Pemuka, yang beralamat di Jl.

Raya Anyer Kosambi II Serang Banten. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(purposive), dikarenakan daerah Anyer merupakan salah satu daerah sentra

pembenihan udang di Provinsi Banten. Penelitian dilakukan pada bulan Februari

2009 - April 2009.

Pemilihan lokasi penelitian di PT. Suri Tani Pemuka berdasarkan

pengalaman dan kinerja perusahaan ini dalam melakukan usaha pembenihan

udang vannamei. Kinerja PT. Suri Tani Pemuka telah terbukti dengan

perkembangan perusahaan yang mampu membuka beberapa cabang usaha

pembenihan udang vannamei. Selain itu, PT. Suri Tani Pemuka memiliki

keunggulan lain dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kegiatan pengadaan

induk udang vannamei. PT. Suri Tani Pemuka mampu melakukan impor induk

udang untuk mendukung usahanya. Beberapa perusahaan serupa di sekitar lokasi

penelitian melakukan usaha pembenihan udang vannamei, akan tetapi perusahaan-

perusahaan selain PT. Suri Tani Pemuka ini hanya melakukan usaha pembenihan

hanya dengan memelihara benih udang mulai stadia naupli tidak memulai dari

pengadaan induk yang diimpor.

4.2. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara meliputi keadaan umum

perusahaan, manajemen risiko yang diterapkan di perusahaan, dan kegiatan usaha

pembenihan udang vannamei yang dijalankan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Data

sekunder diperoleh dari data historis PT. Suri Tani Pemuka berupa data harga

benih udang vaname dan data produksi tahun 2008, data yang diperoleh dari

literatur-literatur dan instansi yang terkait dengan penelitian. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data harga dan produksi benih udang

vannamei per siklus panen PT. Suri Tani Pemuka.

Page 45: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

31

4.3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara

dan diskusi dengan manajer pemasaran dan manajer produksi untuk analisis risiko

dan analisis manajemen risiko perusahaan. Teknik observasi dilakukan untuk

melakukan pengamatan pada kegiatan usaha pembenihan udang vannamei yang

dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka meliputi proses pembenihan dan strategi

penanganan risiko. Teknik wawancara dan diskusi dilakukan untuk

mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang ada dalam usaha pembenihan udang

vannamei serta strategi penanganan risiko yang dilakukan di PT. Suri Tani

Pemuka.

4.4. Metode Pengolahan Data

4.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu

peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis manajemen risiko

perusahaan, baik risiko operasional maupun risiko pasar yang diterapkan oleh PT.

Suri Tani Pemuka. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui sumber-

sumber yang menjadi penyebab terjadinya risiko yang muncul pada aspek teknis

maupun aspek ekonomis perusahaan. Analisis dilakukan berdasarkan penilaian

pengambil keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat

apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko.

Metode analisis deskriptif untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan

perusahaan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan diskusi dengan

manajer pemasaran dan manajer produksi.

4.4.2. Pengukuran Kemungkinan Terjadinya Risiko (Probabilitas)

Risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko

(probabilitas) dan besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Ukuran pertama

Page 46: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

32

dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya (probabilitas) yang mengacu

pada seberapa besar probabilitas risiko akan terjadi.

Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko

adalah dengan menggunakan metode nilai standar (z-score). Metode ini dapat

digunakan apabila ada data historis dan data berbentuk kontinus (desimal). Pada

penelitian ini, yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada

kegiatan produksi yang meliputi kegiatan produksi naupli, produksi benur dan

derajat kelangsungan hidup, serta kemungkinan terjadinya risiko pada penerimaan

PT. Suri Tani Pemuka dalam kegiatan penjualan benur.

Data yang digunakan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko

pada kegiatan produksi dan penerimaan adalah data produksi naupli, data produksi

benur, data derajat kelangsungan hidup benur (SR) serta data harga naupli pada

tahun 2008. Jumlah data untuk produksi naupli sebanyak 10 data, jumlah data

untuk produksi benur sebanyak tujuh data, data derajat kelangsungan hidup

sebanyak tujuh data dan data harga benur sebanyak tujuh data. Langkah yang

perlu dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya risiko

menggunakan metode ini adalah (Kountur, 2008):

1. Menghitung rata-rata

Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata adalah:

x =n

xin

i∑

=1

Dimana:

x = Rata-rata

xi = Data per i

n = Jumlah data

Rata-rata yang dimaksud pada rumus ini adalah rata-rata terjadinya risiko

yang dianggap merugikan perusahaan yang akan ditentukan oleh

perusahaan.

Page 47: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

33

2. Menghitung nilai standar deviasi

s =( )

11

2

∑ −=

n

n

ixxi

3. Menghitung nilai standar (z-score) risiko

z =s

xx −

dimana:

x = Batas dari risiko yang dianggap masih menguntungkan dan

ditentukan oleh perusahaan

4. Menghitung probabilitas terjadinya risiko

Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z. Cari nilai z pada sisi kiri dan

bagian atas, pertemuan antara nilai z pada isi tabel merupakan probabilitas

yang dicari.

4.4.3. Pengukuran Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko

adalah VaR (Value at Risk). VaR pada saat ini dianggap sebagai metode standar

yang digunakan untuk mengukur risiko pasar. VaR adalah kerugian terbesar yang

mungkin terjadi dalam rentang waktu/periode tertentu yang diprediksikan dengan

tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VaR berdiri di atas observasi statistik atas

data-data historis. VaR pada penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya

dampak kerugian yang ditimbulkan jika risiko terjadi. Pengukuran dampak

dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi dan

penerimaan. Kegiatan produksi meliputi kegiatan produksi naupli, produksi benur

dan derajat kelangsungan hidup benur. Data yang digunakan adalah data produksi

naupli, produksi benur, derajat kelangsungan hidup serta data harga di PT. Suri

Tani Pemuka selama tahun 2008. Kejadian yang dianggap merugikan berupa

penurunan produksi dan penurunan penerimaan sebagai akibat terjadinya sumber-

sumber risiko. VaR dihitung dengan rumus (Kountur, 2008):

Page 48: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

34

VaR =

+

nszx

Dimana:

VaR = Besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya risiko

x = Rata-rata kejadian merugikan

z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 %

s = Standar Deviasi

n = Banyaknya kejadian merugikan

4.4.4. Pemetaan Risiko

Sebelum dapat menangani risiko, hal yang perlu dilakukan adalah

membuat peta risiko. Menurut Kountur (2008), peta risiko adalah gambaran

tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal yang

menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak.

Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 3.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 3. Peta Risiko Menurut Kountur (2008)

Probabilitas (kemungkinan) terjadinya risiko kemudian dibagi menjadi dua

bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian yaitu

besar dan kecil. Batas antara kemungkinan besar dan kemungkinan kecil ditentukan

oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau

Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

Page 49: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

35

lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan dibawah 20 persen

dianggap sebagai kemungkinan kecil. Demikian pula dengan batas dampak besar

dan kecil dari risiko. Batas ini ditentukan oleh perusahaan (Kountur, 2008). PT.

Suri Tani Pemuka menetapkan nilai standar yang membatasi antara probabilitas

kecil dan besar adalah sebesar 20 persen. Nilai yang membatasi antara dampak

kecil dan besar yang disebabkan oleh terjadinya risiko adalah sebesar 50 juta

rupiah.

4.4.5. Penanganan Risiko

1. Penghindaran Risiko (Preventif)

Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam

kemungkinan atau probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan

menangani risiko yang berada pada kuadran 1 dan 3. Penanganan risiko dengan

menggunakan strategi preventif, maka risiko yang ada pada kuadran 1 akan

bergeser ke kuadran 2 dan risiko yang berada pada kuadran 3 akan bergeser ke

kuadran 4 (Kountur, 2008). Penanganan risiko menggunakan strategi preventif

dapat dilihat pada gambar 4.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 4. Preventif risiko

2. Mitigasi Risiko

Strategi mitigasi digunakan untuk meminimalkan dampak risiko yang

terjadi. Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan

dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki

dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian

Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

Page 50: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

36

rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran 2 bergeser ke kuadran 4 dan risiko

yang berada pada kuadran 1 akan bergeser ke kuadran 3. strategi mitigasi dapat

dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan dan pengalihan risiko

(Kountur, 2008). Mitigasi risiko dapat dilihat pada Gambar 5.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 5. Mitigasi Risiko

Hanafi (2006) dalam Trangjiwani (2008), memberikan alternatif strategi

untuk menghadapi risiko selain penanganan dengan cara preventif dan mitigasi

(gambar 6).

1. Probabilitas Kecil dan Dampak Kecil : low control

Perusahaan bisa menerapkan pengawasan yang rendah terhadap risiko

pada kategori ini.

2. Probabilitas Kecil dan Dampak Besar : detect and monitor

Jika terjadi risiko dengan jenis ini, maka perusahaan akan mengalami

kerugian yang cukup besar dan kemungkinan mengalami kebangkrutan.

3. Probabilitas Besar dan Dampak Kecil : monitor

Perusahaan bisa memonitor risiko-risiko yang ada pada kuadran ini untuk

memastikan bahwa risiko tersebut masih berada pada wilayah normal.

4. Probabilitas Besar dan Dampak Besar : prevent at source

Tipe risiko ini jelas menunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi bisa

mengendalikan risiko, dan bisa mengakibatkan kebangkrutan.

Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

Page 51: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

37

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 6. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko

Kuadran 2

(Detect and Monitor)

Kuadran 1

(Prevent at Source)

Kuadran 4

(Low Control)

Kuadran 3

(Monitor)

Page 52: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Profil Perusahaan

PT. Suri Tani Pemuka (STP) merupakan salah satu perusahaan yang

memanfaatkan potensi budidaya air di Indonesia. Kepemilikan saham PT. Suri

Tani Pemuka sepenuhnya dimiliki oleh Japfa Comfeed Indonesia yang didirikan

pada tahun 1987 sebagai salah satu perusahaan terintegrasi pertama di Indonesia.

Basis utama operasi PT. Suri Tani Pemuka ada di Jawa Timur. PT. Suri Tani

Pemuka saat ini mengoperasikan tujuh lokasi tambak udang, satu pabrik pakan

udang, dua pabrik pakan ikan, dua komplek pemrosesan udang serta ikan dan

komplek udang pembekuan udang, serta tiga buah pembenihan udang. PT. Suri

Tani Pemuka secara komersial memproduksi empat jenis udang yaitu Penaeus

Monodon, Penaeus Indikus, Penaeus Merguensis dan Penaeus vannamei serta

Seabas dan Tilapia Merah.

Didukung oleh suhu tropis yang berkisar pada 26 derajat celcius sepanjang

tahun, Indonesia memiliki iklim yang sangat sesuai untuk budidaya udang.

Sebagai negara kepulauan juga menawarkan kondisi perairan yang lebih baik

untuk budidaya perairan. Keunggulan-keunggulan ini sangat mendukung para

petambak untuk melakukan panen udang sedikitnya dua kali per tahun, yang

berarti mempercepat juga waktu pengembalian investasinya.

Udang diandalkan untuk pasar internasional sesuai dengan permintaan

pasar yang meningkat hingga lima sampai delapan persen per tahunnya,

peningkatan dalam permintaan pasar semakin lama semakin berkembang

setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini. Permintaan akan terus bertambah dan

secara proporsional akan menjadi penyedia terbesar di Indonesia.

Produksi hilir udang PT. Suri Tani Pemuka memberi kontribusi terbesar pada

perusahaan. Keterpaduan dalam operasinya mampu menjamin dihasilkannya produk-

produk udang berkualitas tinggi seperti sushi ebi, udang untuk sop, ebi chakin dan

haukau, udang kupas, udang tanpa kepala IQF, peeled tail idevenet, filed baterfly, dan

udang masak, juga seabass untuk sop. Kira-kira 75 persen dari total produksi total PT.

Suri Tani Pemuka adalah produk hasil olahan. PT. Suri Tani Pemuka merupakan

eksportir utama di Jawa Timur dengan tujuan penjualan ke Jepang, Amerika Serikat,

Page 53: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

39

Kanada, China, Taiwan, Hongkong, dan beberapa negara di Eropa. Pada tahun 1997

total ekspor udang PT. Suri Tani Pemuka sejumlah 2000 MT.

Pada tahun 1993, PT. Suri Tani Pemuka mengawali kerjasama produksi

dan distribusi dengan perusahaan pemrosesan produk hasil laut terkemuka dari

Jepang. Melalui kerjasama ini PT. Suri Tani Pemuka memproduksi sushi ebi

untuk pasar Jepang. Kerjasama ini merupakan salah satu awal sukses kerja sama

strategis yang telah membantu melapangkan jalan untuk membangun kerja sama

dengan perusahaan-perusahaan Jepang terkemuka lainnya. Saat ini, PT. Suri Tani

Pemuka telah memiliki daftar panjang pelanggan-pelanggan yang mempunyai

nama besar seperti Marubeni, Hanua dan Mitsubishi. PT. Suri Tani Pemuka juga

secara terus menerus selalu memantau peluang-peluang bisnis yang ada dan

menjajaki kemungkinan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan makanan beku

terkemuka di Jepang.

Hampir 100 persen dari seluruh udang yang dihasilkan oleh PT. Suri Tani

Pemuka dibudidayakan untuk keperluan produksi olahan internal. PT. Suri Tani

Pemuka memiliki lebih dari 400 hektar tambak udang di Jawa Timur dan sejak akhir

1995 mulai mengembangkan lahan tambak baru seluas 2000 hektar di Kalimantan

Selatan. Lahan tambak ini dikelola secara insentif untuk pembenihan stok udang 20

sampai 40 setiap meter per segi, menggunakan pembenihan ternak benur 100 persen,

penganginan buatan dan pakan ternak komersial. Tingkat produksi mencapai rata-rata

empat hingga lima MT per hektar per siklus.

Dalam usahanya untuk terus meningkatkan kualitas produksi udangnya,

pada tahun 1996 PT. Suri Tani Pemuka telah membangun tambak pembenihan

(Hatchery) aneka jenis udang untuk menghasilkan benur yang berkualitas tinggi.

Bertempat di perairan yang masih alami di Bali Utara, tambak pembenihan ini

sangat menguntungkan karena memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan

benur udang sesuai kebutuhan dan kualitas yang diinginkan oleh pelanggan atau

pasar. Konsep ini memberikan kontribusi positif bagi perusahaan karena benur

yang dikelola secara khusus dapat mengurangi angka kematian sehingga dapat

menekan biaya dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Pada tahun 1997,

tambak pembenihan yang lain dibangun di Kalimantan Selatan dan beroperasi

sejak 1998. Pada tahun 2008 PT. Suri Tani Pemuka kembali membuka tambak

Page 54: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

40

pembenihan di daerah Anyer, Banten. PT. Suri Tani Pemuka mampu

memproduksi benur lebih dari 300 juta post larva per tahun.

PT. Suri Tani Pemuka telah mulai mengembangkan Seabas Asian dan

Tilapia Merah sejak tahun 1997. Pembenihan aneka spesies telah dibangun untuk

dapat terus menyediakan ikan-ikan kecil berkualitas untuk operasional peternakan

PT. Suri Tani Pemuka. Ikan diproduksi di tambak-tambak pantai dan kolam air

asin di dalam wilayah operasi budidaya udang PT. Suri Tani Pemuka . Ikan di

proses di fasilitas perusahaan untuk memastikan standar kualitas ekspor terpenuhi.

Saat ini, ikan-ikan di ekspor ke Asia dan juga dipasarkan di pasar lokal.

Pada tahun 1998, produksi pakan akuakultur PT. Suri Tani Pemuka telah

mencapai 18 ribu ton, di mana 90 persen diantaranya dijual kepada petambak-

petambak di Indonesia. Sementara sisanya yang 10 persen digunakan untuk

keperluan tambak sendiri. Dari seluruh total produksi pakan tersebut, 12 ribu ton

merupakan produk pakan ikan dan enam ribu ton merupakan produk pakan udang.

Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan akan pakan ikan, pada tahun 1997

perusahaan membangun pabrik pakan ikan terapung dengan kapasitas produksi 25

ribu ton per tahun. Dalam waktu dekat, PT. Suri Tani Pemuka berencana untuk

mengembangkan produksi pakan ikan, sesuai dengan tuntutan permintaan. PT.

Suri Tani Pemuka telah mengekspor pakan ke berbagai negara di Asia Tenggara,

India dan Srilanka.

5.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi usaha PT. Suri Tani Pemuka telah tersebar di seluruh Indonesia dan

terdiri dari beberapa kegiatan usaha yang berbeda. Lokasi pengoperasian usaha

PT. Suri Tani Pemuka dibagi menjadi beberapa daerah sesuai dengan jenis

kegiatan usaha yang dilakukan. Penyebaran lokasi usaha PT. Suri Tani Pemuka

untuk usaha pengolahan dan pembekuan udang terbagi ke dalam daerah

Banyuwangi, Jawa Timur dengan kapasitas 20 ton per hari, dan daerah Bati-Bati

Kalimantan Selatan.

Lokasi usaha untuk tambak udang disebar oleh PT. Suri Tani Pemuka di

daerah Watukebo, Banyuwangi Jawa timur dengan luas area air sebesar 241.987

m2, Bomo, Banyuwangi dengan luas area air 318.372 m2, Sobo, Banyuwangi

dengan luas area air sebesar 127.931 m2, Karang tekok, Situbondo Jawa Timur

Page 55: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

41

dengan luas area air sebesar 144.782 m2, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur

dengan luas area air sebesar 195.178 m2, Lamongan, Situbondo Jawa Timur

dengan luas area air sebesar 83.588 m2 serta di daerah Takisung, Tanah Laut,

Kalimantan Selatan dengan luas area air sebesar 3.515.000 m2.

Lokasi pengoperasian untuk usaha pabrik makanan udang yang dipilih

oleh PT. Suri Tani Pemuka adalah di daerah Banyuwangi Jawa Timur. Lokasi

usaha PT. Suri Tani Pemuka untuk pabrik makanan udang dan makanan ikan

adalah di daerah Sidoarjo, Jawa Timur dan di daerah Cirebon, Jawa Barat untuk

pabrik pakan ikan. Sedangkan lokasi yang digunakan oleh PT. Suri Tani Pemuka

untuk melakukan kegiatan pembenihan adalah di daerah Singaraja Bali, Pagatan

Kalimantan Selatan dan daerah Anyer Banten.

5.3. Produk-Produk yang Dihasilkan Perusahaan

PT. Suri Tani Pemuka merupakan salah satu perusahaan yang

memanfaatkan potensi kelautan yang ada di Indonesia untuk menghasilkan

berbagai produk perikanan. Produk-produk tersebut terdiri dari berbagai macam

produk segar atau produk olahan perikanan atau bahan baku perikanan.

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Suri Tani Pemuka diantaranya

adalah udang segar beku. Produk-produk udang segar beku yang dihasilkan oleh

PT. Suri Tani Pemuka berupa produk mentah yang terdiri dari Head Less (HL),

Head On (HO), Peeled Tail On (PTO), Peeled And Deveined (PD), Peeled Un

Deveined (PUD), Peeled Tail On Stretch (PTOS), Sushi Ebi (SE) dan Skewered.

Selain itu terdapat pula produk udang yang direbus berupa Head Less, Peeled Tail

On, Peeled And Deveined serta Peeled Un Deveined. PT. Suri tani Pemuka juga

mengeluarkan produk untuk sistem pendingin berupa Block Frozen, Individual

Quick Frozen (IQF) serta Semi Individual Quick Frozen. Selain itu, PT. Suri Tani

Pemuka juga menghasilkan produk berupa produk pengepakan seperti Inner

Carton, Polybag, Vacuum Pack dan Shuttered Pack.

PT. Suri Tani Pemuka juga menghasilkan beberapa jenis produk lain

berupa seafood yaitu Hau Kau yaitu udang yang dicincang dicampur dengan

daging cincang yang ditusuk kayu dan bumbu khusus. Masing-masing dibungkus

dalam sembilan lapisan kulit luar, biasanya dihidangkan dalam masakan dim sum,

Ebi Chakin yaitu udang yang dicincang dan dicampur dengan bumbu khusus,

Page 56: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

42

masing-masing dibungkus kol panas. Jenis makanan olahan lainnya adalah Japone

Gyouza yaitu udang cincang yang dicampur dengan jamur shitake dan bumbu

khusus, Ebi Nira Gyouza yaitu udang cincang yang dicampur dan irisan bawang

dan bumbu khusus.

Jenis makanan olahan yang dihasilkan PT. Suri Tani untuk memenuhi

pasar Jepang lainnya adalah Pearl Gyouza yaitu udang cincang dicampur dengan

tusukan kayu dan bumbu khusus, masing-masing dibungkus berbentuk bulat

untuk luarnya, Italian Gyouza yaitu udang cincang dicampur dengan irisan tomat

dan bumbu khusus. Seafood lainnya adalah Hana Gyouza yaitu udang cincang

dicampur dengan tusukan kayu dan bumbu khusus. Masing-masing kulit

dibungkus berbentuk kembang untuk luarnya, Shrimp in Soup yaitu udang kupas

dalam sup khusus untuk dimakan selagi panas atau sebagai tambahan nasi goreng

atau sup seafood. Masing-masing pak diberi air panas untuk dipanaskan atau

microwave serta kakap putih, masing-masing vacuum pak berisi 300 hingga 500

gram Kakap Putih. Semua jenis ikan kolam dan diproses sesuai kondisi

kebersihan.

PT. Suri Tani Pemuka juga memproduksi produk-produk input pertanian

yang berkualitas dan bersertifikat. Produk-produk ini terdiri dari benur udang

(post larva) untuk spesies Penaeus monodon, Penaeus indicus dan Litopenaeus

vannamei serta bibit ikan dengan spesies Seabass dan Tilapia Merah. PT. Suri

Tani Pemuka yang berlokasi di Serang Banten merupakan lokasi khusus

pembenihan udang vannamei.

5.4. Proses Budidaya

Sub bab proses budidaya merupakan sub bab yang menjelaskan secara

deskriptif kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka.

Penggambaran dilakukan untuk menjelaskan bagaimana PT. Suri Tani Pemuka

melakukan kegiatan pembenihan udang vannamei dan fasilitas yang digunakan

oleh perusahaan ini dalam melakukan usahanya dalam kegiatan pembenihan

udang vannamei.

Beberapa tahapan penting dalam kegiatan budidaya udang vannamei atau

disebut juga dengan kegiatan pembenihan udang vannamei yang dilakukan oleh

PT. Suri Tani Pemuka meliputi kegiatan sebagai berikut:

Page 57: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

43

1. Persiapan Bak Pemeliharaan

Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

adalah melakukan persiapan untuk kegiatan pembenihan. Persiapan yang selalu

diperhatikan oleh PT. Suri Tani Pemuka adalah kegiatan persiapan bak

pemeliharaan. Persiapan bak pemeliharaan walaupun kelihatannya sederhana

namun memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil

tidaknya usaha pemeliharaan induk. Sebelum dipergunakan, bak dibersihkan dari

segala bentuk kotoran yang mungkin berpengaruh terhadap kehidupan larva.

Untuk mendukung kehidupan larva, bak pemeliharaan harus bersih dan bebas dari

segala jenis organisme patogen, bak dan sarana aerasi tersebut dicuci dan disikat

sampai bersih kemudian dikeringkan dua sampai tiga hari hingga benar-benar

kering. Pengeringan ini dimaksudkan untuk mematikan organisme yang

menempel pada media pemeliharaan serta mencegah timbulnya suatu penyakit.

Persiapan yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka dilakukan secara

kimiawi terhadap bak larva dan sarana aerasi, dengan cara mengusap atau

merendam sarana tersebut dengan bahan desinfektan seperti chlorin 150 ppm.

Perlakuan bahan ini dapat memantapkan kegiatan selanjutnya karena dengan

merendam atau mengusap bahan kimia tersebut jenis bakteri dan organisme

patogen dapat mati. Mengingat chlorin, kaporit dan disinfektan lain dalam

konsentrasi tertentu dapat meracuni udang, maka pengisian air ke dalam bak

pemeliharaan larva dilakukan satu sampai dua jam setelah bak tersebut dibilas.

Bahan desinfektan lain yang dapat digunakan diantaranya adalah formalin 50 ppm

dan kalium permanganat 100 ppm.

2. Pengadaan dan seleksi calon induk

Induk udang vannamei didatangkan PT. Suri Tani Pemuka dari Hawai,

Amerika. Induk yang didatangkan adalah induk yang bersertifikat dan dinyatakan

bebas penyakit dari pihak karantina hewan untuk kegiatan impor. Induk yang

didatangkan tersebut akan bertelur sebanyak empat kali dalam waktu satu bulan.

Ukuran calon induk betina yang baik untuk diablasi adalah lebih besar dari

40 gram dan untuk udang jantan di atas 35 gram. Udang vannamei betina yang

ideal untuk dipergunakan dalam pembenihan adalah yang berukuran antara 40-50

gram. Ukuran tubuh udang vannamei betina yang termasuk kriteria produktif

Page 58: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

44

antara 20 cm hingga 25 cm, sedangkan untuk pemilih calon induk udang

vannamei jantan sebaiknya berukuran sedang, yang memiliki panjang tubuh

antara 15 cm hingga 20 cm.

Sebelum ditebar, kantong pengangkutan induk dimasukkan ke dalam bak

yang terisi air dan di aerasi selama kurang lebih 30 menit, setelah itu suhu air

kantong ataupun suhu air bak diperiksa. Apabila sudah tidak ada perbedaan suhu

atau apabila perbedaannya hanya satu sampai dua derajat Celcius, maka induk

dapat dilepaskan dalam bak. Hal serupa untuk salinitas, apabila perbedaan

salinitas antara air dalam kantong dengan air dalam bak kurang dari lima ppt maka

induk sudah dapat ditebar.

3. Proses pematangan gonad induk

Pematangan gonad pada induk betina adalah proses perkembangan telur

(Oogenesis) di dalam ovary. Udang vannamei betina mempunyai sistem telikung

terbuka. Seperti halnya dengan udang penaeid lainnya, hormon pengontrol

reproduksi atau X organ terletak di mata. Sehingga untuk mendorong

berkembangnya ovary, harus dilakukan ablasi mata. Induk udang vannamei akan

mulai matang gonad sekitar lima sampai enam hari setelah proses pengablasian

dilakukan. Setelah itu untuk mempercepat pematangan gonad PT. Suri Tani

Pemuka memberikan pakan segar lebih banyak kepada induk udang vannamei.

Proses ablasi dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka dengan melakukan

pemotongan tangkai mata (ablai) dengan gunting.

4. Perkawinan udang vannamei

Proses perkawinan pada udang vannamei berbeda dengan udang penaeus

umumnya. Perkawinan terjadi pada saat pada saat kulit atau kerapasnya keras dan

ketika telur sudah matang. Pemijahan terjadi beberapa jam setelah perkawinan,

biasanya kurang dari tiga jam. Perkawinan udang vannamei dilakukan di luar tubuh

dan biasanya terjadi sebelum dan sesudah matahari terbenam dan terjadi 3-16 detik.

5. Pemijahan dan penetasan

Derajat pemijahan dan penetasan sangat ditentukan oleh kualitas sperma

dan kemampuan penempelan pada telikung serta media penetasan (suhu dan

salinitas). Beberapa kegagalan yang terjadi adalah disebabkan oleh tidak

Page 59: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

45

terjadinya pembuahan yang disebabkan induk betina belum matang telur atau

rusaknya spermator.

Induk yang telah dikawinkan, ditandai dengan adanya penempelan sperma

pada telikum, dipindahkan ke dalam bak spawning atau pemijahan yang telah

dipersiapkan oleh PT. Suri Tani Pemuka dengan kepadatan empat ekor per meter

persegi. Satu hingga dua jam kemudian induk akan melepaskan telurnya. Telur

akan menetas menjadi naupli dalam kurun waktu 12-16 jam. Setelah pemijahan

biasanya induk betina akan moulting. Telur udang vannamei akan menetas pada

kisaran suhu 28-300C. Satu induk udang vannamei akan menghasilkan 100-200

ribu telur.

6. Penebaran nauplius

Telur yang sudah menetas dan menjadi naupli kemudian dipindahkan ke

dalam bak larva yang ada di lokasi pembenihan PT. Suri Tani Pemuka. Naupli

udang penaeid pada umumnya mengalami enam kali metamorfhose dalam waktu

45-50 jam dan tumbuh menjadi zoea, selanjutnya berkembang menjadi mysis dan

post larva.

Penebaran naupli di PT. Suri Tani Pemuka dilakukan pada pagi hari

dengan tujuan untuk menghindari perubahan suhu yang terlalu tinggi dengan cara

aklimatisasi 30 menit atau sampai suhu di dalam wadah dengan suhu di luar

wadah sama. Pemindahan naupli sebaiknya dilakukan pada saat naupli sudah

dianggap cukup kuat.

7. Pengelolaan kualitas air

Air merupakan faktor utama penentu keberhasilan dalam kegiatan

pembenihan udang vannamei. Air yang digunakan oleh PT. Suri Tani Pemuka

dalam kegiatan pembenihan udang vannamei terdiri dari air laut dan air tawar.

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu faktor penting bagi PT. Suri

tani Pemuka dalam kegiatan operasional pemeliharaan larva. Kualitas air pada bak

pemeliharaan larva dipertahankan sebaik mungkin. Kualitas air ini meliputi aspek

fisik, kimia dan biologi. Beberapa parameter yang dapat diamati langsung dengan

mata dan peralatan yang sederhana yaitu salinitas, kekeruhan, blooming alga dan

warna air.

Page 60: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

46

Selama masa pemeliharaan dimungkinkan untuk tidak melakukan

pergantian air. Pengamatan kualitas air dan jumlah makanan yang ada pada bak

pemeliharaan larva harus mendapat perhatian khusus. Monitoring kualitas air

dilakukan setiap hari pada pagi, siang dan sore hari. Usaha-usaha yang dilakukan

selama proses ini antara lain adalah sistem persiapan air yang steril, pengaturan

salinitas dan pengaturan temperatur.

8. Pengelolaan pakan

Jenis pakan yang digunakan oleh PT. Suri Tani Pemuka untuk diberikan

pada larva udang vannamei selama proses pemeliharaan ada dua jenis yaitu pakan

alami (phitoplankton dan zooplankton) dan pakan buatan. Makanan buatan yang

diberikan berupa Norsan, MOS-100, Frippak dan makanan buatan lainnya dengan

frekuensi delapan kali sehari. Pemberian makanan buatan terlebih dahulu

diencerkan dan disaring.

Pakan alami dari jenis phytoplankton adalah Chaetoceros. Pemberian

Chaetoceros dilakukan mulai dari stadia zoea 1 sampai dengan mysis 3. Pada

stadia naupli belum diberikan pakan, karena pada stadia ini larva udang vannamei

masih memanfaatkan kuning telur sebagai pensuplai makanan. Pemanenan

Chaetoceros dilakukan dengan menggunakan pompa celup dan dialirkan melalui

pipa transfer alga ke bak pemeliharaan larva.

Pakan alami lainnya berasal dari jenis zooplankton yang digunakan adalah

artemia dengan cara melakukan pengkulturan selama 24 jam dalam wadah kultur.

Artemia yang telah di kultur kemudian diberikan pada larva udang vannamei pada

M3 PL1 dengan kepadatan tiga sampai empat individu per mililiter, pada PL2

sampai dengan PL5 dengan kepadatan 8-10 individu/ml dan PL6 sampai PL10

dengan kepadatan 11-13 individu/ml.

9. Pemanenan

Naupli pada umumnya bersifat fototaksis positif, artinya naupli akan

berkumpul karena tertarik oleh sinar. Sifat ini dimiliki juga oleh naupli udang

vannamei. Sifat ini biasanya dipergunakan oleh PT. Suri Tani Pemuka untuk

teknik pemanenan naupli. Sinar elektrik diletakkan pada suatu tempat di luar

dinding bak sehingga dapat menembus dinding bak dan merangsang naupli untuk

mendekati sinar. Kemudian air tempat berkumpulnya naupli dapat dihisap dengan

Page 61: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

47

menggunakan selang plastik, sehingga naupli akan ikut terhisap dan masuk ke

dalam bak penampung yang telah disiapkan sebelumnya. Bak penampungan

naupli tersebut selanjutnya diberi aerasi.

Pemanenan benur di PT. Suri Tani Pemuka dilakukan dengan menurunkan

volume air sampai 50 persen dan memasang pipa saringan. Setelah mencapai 50

persen pipa saringan dibuka dan air dari saluran pengeluaran ditampung pada

ember saringan. Pemanenan dilakukan dengan terlebih dahulu mematikan aerasi.

Pembuangan air beserta benur dilakukan pada ember saringan sampai air yang ada

pada bak pemeliharaan benar-benar habis. Selanjutnya dilakukan penyiraman bak

agar sisa-sisa benur tidak menempel pada bak, kemudian ditampung pada ember

plastik yang diberi aerasi.

5.5. Fasilitas Pada Proses Pembenihan

PT. Suri Tani Pemuka mempunyai beberapa fasilitas yang digunakan

dalam kegiatan pembenihan udang vannamei. Beberapa fasilitas tersebut

diantaranya adalah bak pemeliharaan induk, bak peneluran atau bak penetasan

telur, bak pemeliharaan larva, bak kultur pakan alami, bak penyaringan, bak

tandon, serta fasilitas pendukung lainnya yaitu sarana yang digunakan untuk

proses produksi seperti pembangkit listrik (generator), blower, alat pemanas

(broiler), pendingin air (chiller), pompa air laut, pompa air tawar, pompa

penyalur, filter preasure, laboratorium, dan sistem UV.

Bak pemeliharaan induk yang digunakan juga untuk tempat pemijahan

berbentuk persegi panjang berkapasitas 20 m3 dengan ukuran 6 x 4,5 x 1,4 meter

dan dilengkapi dengan saluran inlet dan outlet. Saluran inlet menggunakan pipa

PVC berdiameter dua inchi, sedangkan outlet menggunakan pipa PVC

berdiameter tiga inchi. Bak pemeliharaan induk dipasang aerasi sebanyak delapan

titik dengan jarak 10 cm dengan menggunakan pipa PVC yang berdiameter satu

inchi yang disalurkan ke dalam bak dengan menggunakan selang aerasi yang

berdiameter 0,5 cm.

Bak penetasan telur terbuat dari semen berbentuk persegi panjang dengan

kapasitas 24 m3 dan hanya diisi air sebanyak 17 m3. Ukuran bak penetasan telur

pada PT. Suri Tani Pemuka adalah 5,5 x 3 x 1,6 meter dan dilengkapi dengan

saluran inlet dan outlet. Saluran inlet menggunakan pipa PVC berdiameter dua

Page 62: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

48

inchi, sedangkan outlet menggunakan pipa PVC berdiameter tiga inchi dan

dipasang aerasi sebanyak delapan titik.

Bak pemeliharaan larva yang ada di PT. Suri Tani Pemuka menggunakan

sistem pemeliharaan indoor. Prinsip untuk pemeliharaan larva sama dengan bak

yang lainnya yaitu dapat menjaga kualitas air secara optimal serta memudahkan

dalam penggantian air dengan sedikit membuat posisi dasar bak landai ke saluran

panen yang sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan dengan lebar satu

meter.

Bak yang digunakan untuk kultur pakan alami di PT. Suri Tani Pemuka

terdiri dari bak kultur Skeletonema sp sebanyak 12 buah berbentuk persegi

panjang dan bak untuk penetasan artemia sp. Fasilitas lainnya yang ada di PT.

Suri Tani Pemuka adalah bak penyaringan. Bak penyaringan terdiri dari dua bak

yaitu bak penyaringan 1 dan bak penyaringan 2. Bak ini berfungsi untuk proses

filterisasi dengan ukuran 5 x 2 x 1,5 meter. Bak penyaringan 1 dan 2 diisi dengan

pasir silika halus pada bagian atas setinggi 30 cm, pada bagian tengah diisi pasir

silika kasar dengan ketebalan setinggi 50 cm dan bagian paling dasar terdapat

arang dengan ketinggian 50 cm. Hasil penyaringan dari bak 1 dan 2 ditampung

dalam bak lain.

Bak tandon (reservoir) berfungsi untuk menampung air laut yang telah

diolah dari bak filterisasi dan filter preasure berbentuk bulat yang di dalamnya

berisi pasir silika halus, kemudian filter preasure berbentuk kapsul yang berisi

serbuk arang sebelum digunakan untuk proses produksi. Bak reservoir ini

berkapasitas 400 m3 terbuat dari beton dan dilengkapi dengan lampu ultraviolet.

Jarak lampu ultraviolet dengan dasar bak adalah 50 cm.

Page 63: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAN PENERIMAAN BENIH

UDANG VANNAMEI

6.1. Sumber-Sumber Risiko Pada Usaha Pembenihan Udang Vannamei

Pada kegiatan usaha pembenihan udang vannamei terdapat beberapa

sumber risiko yang dapat menghambat kegiatan usaha. Sumber-sumber risiko

tersebut diklasifikasikan ke dalam risiko operasional dan risiko pasar. Sumber-

sumber risiko tersebut di antaranya adalah:

1. Risiko operasional

Risiko operasional yang teridentifikasi pada PT. Suri Tani Pemuka

terdapat pada beberapa kegiatan utama dalam proses pembenihan udang

vannamei. Kegiatan yang teridentifikasi sebagai sumber risiko diantaranya adalah:

a) Pengadaan induk udang vannamei

Induk udang vannamei didatangkan oleh PT. Suri Tani Pemuka dari

Hawai, Amerika. Tingkat risiko yang dihadapi oleh perusahaan kurang lebih

sekitar tiga persen. Hal ini disebabkan kematian induk udang vannamei dalam

kurun waktu lebih dari 24 jam. Induk yang akan didatangkan oleh perusahaan

harus melewati proses karantina terlebih dahulu sehingga tidak jarang proses

karantina ini menimbulkan risiko berupa kegagalan dalam proses birokrasi. Jika

dalam proses karantina ternyata ditemukan adanya penyakit pada sampel induk

udang, maka induk udang tersebut akan dikembalikan pada importir sehingga

akan menghambat proses pengadaan induk karena seluruh induk udang yang

diimpor dianggap terserang penyakit sama seperti sampelnya.

Risiko lainnya yang ditemukan pada pengadaan induk adalah seringnya

induk udang vannamei mengalami stres dikarenakan proses distribusi produk yang

memakan waktu. Selain itu, perbedaan suhu antara negara asal udang vannamei

dan Indonesia menjadi salah satu kendala yang harus ditangani dengan tepat. Suhu

pada negara asal induk udang vannamei berkisar antara 190-210C lebih rendah

dibandingkan dengan suhu di Indonesia yaitu berkisar antara 280-320C. Kendala

lain yang sering dihadapi perusahaan pada induk adalah kegagalan bertelur pada

induk. Kegagalan bertelur ini biasanya disebabkan karena suara gaduh pada lokasi

pembenihan dan perlakuan yang kurang hati-hati pada penanganan induk udang

vannamei. Risiko yang terjadi dalam kegiatan pengadaan induk udang vannamei

Page 64: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

50

akibat dari kegagalan dalam proses pengadaan induk di PT. Suri Tani Pemuka

adalah sekitar tiga persen.

b) Penyakit yang menyerang udang vannamei

Penyakit pada udang vannamei dapat menyerang induk maupun larva.

Penyakit yang sering menyerang induk udang vannamei adalah penyakit TSV

(Taura Sindrom Virus). Gejala awal induk udang yang terserang penyakit TSV

adalah ekor udang berwarna kemerahan dan pada serangan kronis terdapat bercak

hitam pada bagian tubuhnya.

Adanya penyakit yang menyerang induk ini biasanya terjadi karena

penyakit bawaan dari negara asal induk dan pengaruh perbedaan suhu antara

negara asal induk udang dan tempat pembenihan udang vannamei. Jika ditemukan

induk udang yang terserang penyakit, maka seluruh induk yang ada pada bak

penampungan induk yang ada di PT. Suri Tani Pemuka akan dibuang. Hal ini

merupakan salah satu penyebab terjadinya kerugian pada perusahaan sehingga

pada proses pengadaan induk harus ditangani dengan hati-hati.

Dalam proses pemeliharaan larva, serangan penyakit merupakan kendala

teknis utama. Penyebab timbulnya penyakit tidak selalu diketahui. Dalam

beberapa siklus pembenihan, perusahaan mengalami dua kali gagal produksi pada

beberapa bak pemeliharaan larva dikarenakan penyakit parasiter yaitu penyakit

yang disebabkan oleh protozoa, metazoa dan jamur. Adanya penyakit yang

menyerang larva ini menyebabkan fluktuasi produksi benih udang vannamei.

Fluktuasi produksi benih dapat dilihat dari produksi benur selama tahun 2008.

Produksi benur terbesar selama tahun 2008 adalah sebanyak 6.639.840 benur,

sedangkan produksi terendah adalah sebesar 4.343.040 benur. Risiko yang dialami

oleh PT. Suri Tani Pemuka yang disebabkan oleh benur yang terserang penyakit

adalah sebesar 27 persen.

c) Cuaca

Faktor cuaca merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan merupakan

salah satu sumber risiko pada proses pembenihan udang vannamei di PT. Suri

Tani Pemuka. Salah satu bagian dari cuaca yang menimbulkan risiko adalah suhu

udara. Suhu udara sangat mempengaruhi induk udang dan larva. Hal ini

disebabkan udang vannamei merupakan udang introduksi yang suhu udara negara

Page 65: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

51

asalnya berbeda dengan suhu udara yang ada di Indonesia. Hal ini menyebabkan

suhu sebagai salah satu sumber risiko karena jika suhu udara tidak ditangani

seperti suhu udara negara asal induk udang vannamei maka akan menimbulkan

masalah yang menyebabkan terganggunya proses pembenihan bahkan

menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena tingkat mortalitas induk udang

akan tinggi.

Kondisi cuaca yang tidak stabil dapat mempengaruhi terserangnya

penyakit pada larva. Misalnya pada musim hujan di mana kondisi suhu dan

salinitas labil serta sering berfluktuasi. Keadaan ini akan membuat larva menjadi

lemah dan mudah terserang penyakit.

d) Mortalitas

Tingkat mortalitas pada proses pembenihan udang vannamei di PT. Suri

tani Pemuka disebabkan oleh beberapa faktor dan dapat terjadi pada beberapa

kegiatan dalam proses pembenihan. Faktor-faktor penyebab mortalitas

diantaranya terjadi pada kegiatan pemeliharaan naupli, pemeliharaan larva,

pemanenan dan pengemasan.

Tingkat mortalitas ini biasanya disebabkan oleh kesalahan penanganan

pada pemeliharaan naupli, larva dan proses pengemasan. Tingginya tingkat

mortalitas akan mempengaruhi jumlah produksi benih. Tingkat mortalitas yang

tidak dapat ditangani oleh perusahaan dapat menyebabkan rendahnya produksi

dan sangat berisiko bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan jika terjadi mortalitas

pada saat pengemasan atau distribusi merupakan tanggungan dari perusahaan.

Oleh karena itu proses tersebut harus benar-benar diperhatikan dan ditangani

dengan teliti sehingga tingkat mortalitas benih dapat diperkecil. Tingkat mortalitas

benih selama proses pemeliharaan naupli, pemeliharaan benur, pemanenan,

pengemasan selama tahun 2008 adalah sekitar 67 persen.

e) Kerusakan pada peralatan teknis

Peralatan pada usaha pembenihan udang vannamei di PT. Suri Tani

Pemuka yang sering mengalami kerusakan kecil maupun besar. Kerusakan ini

berisiko menghambat kegiatan produksi. Peralatan yang sering mengalami

kerusakan terdiri dari kerusakan sparepart pompa air, kerusakan bak tandon,

motor pompa, dan kerusakan pada bohlam lampu UV.

Page 66: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

52

2. Risiko pasar

Timbulnya risiko pasar yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya

disebabkan oleh fluktuasi harga pasar beberapa komponen produksi seperti induk,

pakan dan benih. Risiko pasar yang dihadapi PT. Suri Tani Pemuka diantaranya

adalah:

a) Fluktuasi harga induk

Tingkat harga induk yang diterima oleh perusahaan dari pihak importir

sepanjang tahun 2008 adalah sebesar 35 dolar per ekor. Fluktuasi nilai tukar

rupiah terhadap dolar akan menyebabkan adanya fluktuasi dari harga induk. Jika

nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar maka harga induk udang vannamei

akan naik, sebaliknya jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika

maka harga induk udang vannamei akan turun. Harga induk udang tertinggi pada

tahun 2008 adalah sebesar 420 ribu rupiah per ekor induk, sedangkan harga induk

terendah adalah sebesar 350 ribu rupiah per ekor induk.

Hal ini menunjukkan bahwa harga induk udang vannamei sangat

ditentukan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Dalam hal ini, kondisi

perekonomian sangat berperan dalam pembentukan harga induk. Fluktuasi harga

induk ini akan menimbulkan risiko bagi perusahaan. Jika nilai tukar rupiah

melemah maka tingkat risiko dalam harga induk akan tinggi. Akan tetapi jika nilai

tukar rupiah menguat maka tingkat risiko harga induk udang vannamei dapat

ditekan.

b) Fluktuasi harga pakan

Fluktuasi harga pakan untuk benih udang terjadi pada pakan alami. Pakan

alami untuk kegiatan pembenihan udang terdiri dari cumi-cumi, cacing laut dan

artemia. Fluktuasi harga pakan alami ini terjadi pada pakan alami yang akan

digunakan untuk pakan induk udang vannamei. Hal ini dikarenakan pakan alami

ini masih tergantung pada alam dan musim. Jika hasil pakan alami yang didapat

dari laut sedikit yaitu pada musim kemarau maka tingkat harga pakan alami akan

meningkat. Akan tetapi terjadi sebaliknya jika hasil pakan alami dari laut

melimpah maka harga pakan alami akan turun.

Fluktuasi harga pakan alami akan menyebabkan risiko pada perusahaan.

Perusahaan akan mengalami kesulitan mendapatkan pasokan pakan alami pada

Page 67: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

53

saat musim kemarau dan walaupun tersedia, tingkat harga yang didapatkan akan

tinggi. Harga tertinggi untuk cacing laut adalah sebesar 21 ribu rupiah per

kilogram, sedangkan harga terendah adalah 14 ribu rupiah per kilogram. Harga

tertinggi untuk cumi-cumi adalah sebesar 28 ribu rupiah, sedangkan harga

terendah sebesar 19 ribu rupiah per kilogram.

c) Fluktuasi harga benih

Konsumen benih udang vannamei yang diproduksi oleh PT. Suri Tani

Pemuka terdiri dari konsumen yang berasal dari berbagai daerah. Konsumen

tersebut berasal dari Banten, Lampung, Bangka, Indramayu, Cilacap dan

Semarang. Perbedaan daerah distribusi ini menyebabkan perbedaan tingkat harga

yang diterima oleh konsumen. Fluktuasi harga ini harus ditangani perusahaan

dengan berbagai strategi agar perusahaan tetap memperoleh keuntungan dengan

tambahan biaya distribusi dan fluktuasi harga input. Jika fluktuasi harga benih

tidak dapat ditangani dengan baik oleh perusahaan maka risiko yang dihadapi

berupa penurunan penerimaan yang diperoleh perusahaan. Harga benih tertinggi

yang diterima perusahaan adalah sebesar 27 rupiah per larva, sedangkan harga

terendah per larva adalah sebesar 25 rupiah.

Fluktuasi harga benih juga disebabkan oleh adanya pesaing yang menjadi

produsen benih udang vannamei. Adanya pesaing menyebabkan perusahaan harus

menetapkan harga yang mampu berkompetisi sehingga konsumen dapat memilih

PT. Suri Tani Pemuka sebagai pemasok benih udang vannamei. Jika PT. Suri Tani

Pemuka menetapkan harga di atas harga yang ditentukan oleh pesaing maka risiko

yang dihadapi adalah berpindahnya konsumen pada pesaing.

Hasil identifikasi berupa sumber-sumber risiko operasional maupun risiko

pasar dapat dipetakan ke dalam peta risiko berdasarkan tingkat kemungkinan

terjadinya dan besarnya dampak yang diakibatkan oleh risiko tersebut. Besar atau

kecilnya penggolongan tingkat risiko ke dalam probabilitas dan dampak risiko

dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Penentuan

besar atau kecilnya probabilitas adalah berdasarkan tingkat persentase terjadinya

sumber risiko pada perusahaan. Sedangkan pengklasifikasian dampak ke dalam

dampak yang besar atau kecil adalah berdasarkan tingkat kerugian yang dialami

oleh PT. Suri Tani Pemuka yang disebabkan oleh terjadinya sumber risiko.

Page 68: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

54

Risiko yang kemungkinan terjadinya risiko paling besar terjadi pada risiko

yang disebabkan tingginya tingkat mortalitas, urutan kedua ditempati oleh risiko

yang disebabkan oleh penyakit dan urutan selanjutnya ditempati oleh risiko

karena adanya fluktuasi harga induk, fluktuasi harga pakan dan fluktuasi harga

benih. Risiko yang memberikan dampak kerugian terbesar disebabkan oleh

tingkat mortalitas dan penyakit dan urutan selanjutnya disebabkan oleh risiko

dalam pengadaan induk. Risiko yang kecil kemungkinan terjadinya kecil dan

dampak kerugian yang ditimbulkan kecil pula disebabkan oleh risiko kerusakan

peralatan dan risiko yang disebabkan oleh cuaca. Hasil pemetaan sumber-sumber

risiko yang ada di PT. Suri Tani Pemuka dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei dapat dilihat pada Gambar 7.

Dampak (Rp)

Besar

Kecil

Kecil Besar

Probabilitas (%)

Gambar 7. Peta Hasil Identifikasi Sumber Risiko

Sumber-sumber risiko yang ada di PT. Suri Tani Pemuka dalam kegiatan

pembenihan udang vannamei dapat diklasifikasikan ke dalam empat kuadran

risiko berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan

oleh risiko tersebut. Sumber risiko yang berada pada kuadran 1 atau risiko yang

dianggap oleh PT. Suri Tani Pemuka memiliki kemungkinan terjadinya besar dan

dampak yang ditimbulkan jika risiko tersebut terjadi juga besar adalah risiko

Kuadran 2:

-Pengadaan induk

Kuadran 1:

-Penyakit

-Tingkat Mortalitas

Kuadran 4:

-Kerusakan peralatan

-Cuaca

Kuadran 3:

-Fluktuasi harga induk

-Fluktuasi harga pakan

-Fluktuasi harga benih

Page 69: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

55

timbulnya penyakit yang menyerang induk dan benih udang vannamei serta risiko

yang terjadi karena tingginya tingkat mortalitas benih udang vannamei.

Sumber risiko yang berada pada kuadran 2 atau risiko yang kemungkinan

terjadinya kecil akan tetapi dampak yang disebabkan oleh jenis risiko ini besar

menurut PT. Suri Tani Pemuka adalah risiko pada kegiatan pengadaan induk.

Hasil pemetaan risiko yang ada di PT. Suri Tani Pemuka yang berada pada

kuadran 3 atau risiko yang kemungkinan terjadinya risiko besar akan tetapi

dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi akibat

adanya fluktuasi harga baik harga input maupun output. Fluktuasi harga yang

menimbulkan risiko tersebut terjadi pada harga induk, pakan dan benih. Sumber

risiko yang terdapat pada kuadran 4 atau risiko yang kemungkinan terjadinya kecil

dan dampak yang disebabkan oleh risiko ini kecil pula adalah risiko yang

disebabkan oleh cuaca dan kerusakan peralatan teknis.

6.2. Strategi Penanganan Risiko di PT. Suri Tani Pemuka

Menghadapi berbagai sumber risiko yang muncul pada usaha pembenihan

udang baik dari risiko operasional maupun risiko pasar, PT. Suri Tani Pemuka

memiliki berbagai macam cara atau strategi untuk menghindari atau mencegah

terjadinya sumber-sumber risiko tersebut serta menangani risiko yang sudah

terjadi pada usaha pembenihan udang. Strategi-strategi yang dilakukan PT. Suri

Tani Pemuka dalam menangani sumber-sumber risiko pada usaha pembenihan

udang vannamei meliputi:

1. Penghindaran risiko (preventif)

Strategi preventif dilakukan perusahaan untuk menghindari terjadinya

risiko. Strategi ini dilakukan perusahaan pada beberapa sistem kegiatan

pembenihan udang vannamei. Penerapan strategi yang dilakukan oleh PT. Suri

Tani Pemuka diantaranya adalah pada kegiatan berikut:

a) Mempersiapkan wadah pemeliharaan

Kegiatan persiapan wadah pemeliharaan dilakukan PT. Suri Tani Pemuka

untuk membersihkan lumut dan kotoran yang menempel pada bak pemeliharaan.

Kegiatan persiapan wadah pemeliharaan meliputi kegiatan pencucian bak

menggunakan larutan detergen dan kaporit. Kegiatan selanjutnya adalah

pengeringan bak yang dilakukan pada saat induk diafkir. Selama kegiatan

Page 70: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

56

pengeringan dilakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah mencuci selang

aerasi, batu aerasi dan timah aerasi dengan deterjen lalu direndam dengan

formalin 100 ppm selama 24 jam. Ketika bak akan dipakai terlebih dahulu dicuci

dengan detergen dan dibilas hingga bersih lalu aerasi dipasang pada bak. Setelah

aerasi terpasang, maka pengisian air pada bak pemeliharaan dapat dilakukan

dengan terlebih dahulu melakukan perlakuan pada air.

Kegiatan persiapan ini dilakukan untuk mengistirahatkan bak

pemeliharaan dan membersihkan bak serta mensterilkan bahan-bahan pada bak

pemeliharaan dari kotoran dan lumut. Hal ini berfungsi sebagai langkah untuk

mencegah terserangnya benih udang vannamei oleh berbagai penyakit yang

disebabkan oleh jamur dan virus.

b) Sistem kontrak pembelian dengan pemasok pakan

Salah satu sumber risiko yang harus ditangani adalah pengadaan pakan

alami untuk induk udang vannamei. Pada musim kemarau, pakan alami sulit

didapat sehingga menyebabkan harga pakan naik. Menghadapi permasalahan

tersebut, PT. Suri Tani Pemuka melakukan sistem kontrak dengan pihak pemasok

pakan alami. Pihak pemasok pakan alami adalah nelayan yang bertempat tinggal

di sekitar pantai Anyer. Dengan adanya sistem kontrak ini, maka perusahaan tidak

akan mengalami kesulitan pakan alami pada musim kemarau atau mendapatkan

pakan dengan harga tinggi. Sistem kontrak berisi persyaratan kontinuitas pakan

alami berupa cacing laut dan cumi-cumi dengan harga sesuai dengan kesepakatan

kedua belah pihak.

c) Pemeliharaan induk

Kegiatan pemeliharaan induk bertujuan untuk mematangkan gonad

sehingga induk siap dipijahkan. Selain itu, pemeliharaan induk bertujuan untuk

mencegah risiko gagal bertelur dan stres pada induk. Kegiatan pemeliharaan induk

dipisahkan antara induk jantan dan induk betina. Induk diberi pakan segar berupa

cumi-cumi, cacing laut dan kerang-kerangan. Pemberian pakan pada induk udang

harus dilakukan dengan tepat waktu untuk mencegah kanibalisme yang dapat

menyebabkan kematian pada induk. Selain pakan, faktor utama yang harus

diperhatikan dalam pemeliharaan induk adalah kualitas air. Selama pemeliharaan,

Page 71: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

57

setiap pagi hari dilakukan penyiponan dan pergantian air untuk mendukung

kematangan gonad.

Upaya untuk menghindari risiko kegagalan bertelur juga dilakukan dengan

mengurangi suara gaduh yang dapat menyebabkan stres pada induk. Selain itu,

proses ablasi harus dilakukan dengan teliti sehingga meminimalkan angka

kegagalan. Oleh karena itu, perusahaan mempercayakan pekerjaan tersebut pada

pekerja yang berpengalaman dan mengerti mengenai perlakuan pada induk

tersebut.

d) Pemeliharaan larva

Kegiatan pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling penting

untuk menghindari risiko gagal produksi di PT. Suri Tani Pemuka. Pemeliharaan

larva dimulai dari stadia naupli hingga mencapai stadia post larva (PL) 10-12

yang dikenal dengan benur atau benih udang. Termasuk di dalamnya kegiatan-

kegiatan seperti persiapan bak pemeliharaan, penebaran larva, pengamatan

kondisi dan perkembangan larva, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air,

pengendalian penyakit dan pemanenan.

Pengamatan larva dilakukan PT. Suri Tani Pemuka untuk mencegah risiko

larva terserang penyakit dan patogen. Pengamatan larva dilakukan oleh bagian

laboratorium untuk mengamati morfologi tubuh larva, keberadaan parasit patogen

yang menyebabkan larva terserang penyakit. Jika hasil pengamatan laboratorium

menunjukkan bahwa ada sampel yang terserang penyakit, maka bak pemeliharaan

larva akan ditetesi dengan formalin sehingga larva yang terserang penyakit mati

dan larva yang tidak terserang tidak tertular oleh larva yang terserang penyakit.

e) Pengelolaan kualitas air

Pengelolaan air merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam usaha

pembenihan udang di PT. Suri Tani Pemuka. Hal ini bertujuan untuk menghindari

terjadinya risiko kegagalan produksi dikarenakan tingkat mortalitas induk dan

benih yang tinggi. Pengelolaan kualitas air tersebut dilakukan terhadap media

pemeliharaan induk dan media pemeliharaan larva. Pengelolaan kualitas air dalam

media pemeliharaan induk udang vannamei merupakan bagian yang penting

karena berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses budidaya selanjutnya.

Untuk menjaga kualitas air tetap stabil pada saat pemeliharaan induk dilakukan

Page 72: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

58

dengan cara melakukan pergantian air sebanyak 50-80 persen setiap hari yang

dilakukan pada pagi hari. Selain pergantian air, dilakukan juga pembuangan sisa

pakan dan kotoran udang serta kulit udang yang sudah moulting serta melakukan

pengisian air yang baru.

Pengelolaan kualitas air pada media pemeliharaan larva udang vannamei

dilakukan dengan cara melakukan Monitoring suhu yaitu berkisar antara 29-30

derajat celcius, melakukan pemeriksaan pH yaitu berkisar pada 7,5-8,5 serta

salinitas sekitar 29-34 ppt. Cara selanjutnya yang dilakukan adalah penyiponan

atau pembersihan sisa makanan dan kotoran larva.

f) Pengelolaan pakan

Perkembangan gonad udang vannamei dapat dipacu dengan meningkatkan

kualitas dan kuantitas pakan, yaitu dengan memberikan pakan yang berprotein

tinggi. Pengelolaan pakan yang diberikan pada larva udang vannamei selama

proses pembenihan di PT. Suri Tani Pemuka ada dua macam yaitu pakan alami

dan pakan buatan. Pemberian pakan disesuaikan dengan jumlah dan frekuensi

tertentu sesuai dengan stadia larva. Pengelolaan pakan yang baik akan

meningkatkan produksi benih dan meminimalkan risiko kegagalan produksi.

g) Pemanenan dan pengepakan benur

Pemanenan benur sangat tergantung pada permintaan konsumen baik

waktu pemanenan, jumlah dan ukuran. Hal ini dilakukan perusahaan untuk

menghindari risiko benur tidak habis terjual. Sebagian besar konsumen meminta

agar pelaksanaannya dilakukan pada sore hari atau malam hari untuk menghindari

suhu yang tinggi pada waktu penebaran. Ukuran yang sering diminta oleh

konsumen adalah pada PL 10.

Proses pengemasan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan

dengan teliti karena jika proses ini diabaikan ketelitiannya maka akan

menimbulkan risiko berupa kematian benur yang kerugiannya akan ditanggung

oleh perusahaan. Proses pengepakan atau pengemasan benur dilakukan dengan

menggunakan kantong plastik berlapis dua yang diisi air laut sebanyak 2 liter.

Kepadatan benur dalam kantong tergantung umur benur tersebut.

Jika PL 10 ke atas, maka kepadatannya maksimum 2000 ekor per liter.

Selanjutnya diberi oksigen untuk pernapasan udang selama pengangkutan.

Page 73: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

59

Selanjutnya plastik diikat kencang dengan karet gelang. Hasil pengemasan

kemudian dimasukkan ke dalam kotak sterefoam yang berisi delapan kantong

plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh ditambahkan kantong es sehingga tingkat

metabolisme udang menurun karena mampu mengurangi aktivitas dan

kanibalisme dengan sesamanya.

h) Perbaikan fasilitas

Beberapa fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei sering mengalami kerusakan baik kerusakan ringan maupun kerusakan

berat. Jenis kerusakan berat ditangani perusahaan dengan mengganti alat dengan

alat yang baru. Akan tetapi jika kerusakan yang terjadi berupa kerusakan ringan

dapat ditangani dengan mengganti komponen yang rusak. Selain perbaikan alat,

penanganan yang dilakukan perusahaan berupa perawatan rutin untuk

menghindari terjadi kerusakan berat pada alat.

i) Pengembangan sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

penentu keberhasilan dalam usaha pembenihan udang vannamei. Pengalaman

dalam pembenihan sangat dibutuhkan dalam beberapa kegiatan produksi,

diantaranya proses perkawinan induk udang. Sumber daya manusia yang

berpengalaman dan berkualitas dapat menghindari terjadinya kegagalan

perkawinan yang disebabkan perkawinan sekerabat atau kesalahan lainnya.

Menghindari kesalahan pada sumber daya manusia, maka PT. Suri Tani

Pemuka melakukan seleksi yang sangat ketat untuk penerimaan pekerja. Pekerja

yang diterima hanya pekerja yang berpengalaman. Strategi lainnya yang

diterapkan PT. Suri Tani Pemuka sebagai upaya mengurangi risiko akibat

kesalahan manusia adalah dengan melakukan pelatihan pada pekerjanya secara

berkala.

2. Mitigasi Risiko

Strategi mitigasi dilakukan PT. Suri Tani Pemuka dengan tujuan untuk

memperkecil dampak dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan perusahaan dalam

berbagai cara, antara lain adalah:

Page 74: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

60

a) Pengadaan dan perlakuan induk

Pengadaan induk yang masih diimpor dari Hawai sering menimbulkan

risiko bagi PT. Suri Tani Pemuka. Oleh karena itu, pengadaan induk sangat

diperhatikan oleh perusahaan sebagai upaya untuk mengoptimalkan keuntungan.

Strategi perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat kegiatan impor

induk adalah melalui sistem garansi yang disepakati oleh pihak pengimpor dan

perusahaan.

Sistem garansi berlaku untuk penanggungan oleh pihak importir induk

udang vannamei jika dalam kurun waktu 24 jam setelah induk berada di tempat

pembenihan terdapat induk yang mati atau terserang penyakit. Akan tetapi, jika

dalam waktu lebih dari 24 jam terdapat induk yang mati atau terserang penyakit,

maka pihak perusahaanlah yang menanggung semua kerugian. Oleh karena itu,

untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh kematian induk, maka pihak

perusahaan melakukan perlakuan pada induk.

Perlakuan pada induk meliputi proses penyesuaian suhu air tempat induk

dipelihara dengan suhu negara asal untuk menghindari stres pada induk. Perlakuan

dilakukan dengan melakukan penurunan suhu sehingga suhu pada tempat

pemeliharaan induk sama dengan suhu di negara asal induk. Penurunan suhu

dilakukan dengan menggunakan chiller.

b) Pengendalian penyakit

Penyakit pada induk udang dan benih udang merupakan masalah utama

yang harus ditangani dengan serius karena jika tidak ditangani dengan tepat, maka

akan mengakibatkan terganggunya proses produksi dan dapat mengurangi

penerimaan perusahaan. Menghadapi permasalahan yang diakibatkan oleh

penyakit ini, PT. Suri Tani Pemuka menerapkan salah satu cara untuk

meminimalkan angka kerugian. Jika ditemukan sampel induk yang terserang

penyakit, maka keseluruhan induk dalam satu bak akan dibuang. Hal ini dilakukan

untuk mencegah penularan penyakit pada bak pemeliharaan lainnya. Jika

terdeteksi penyakit pada sampel larva, maka bak pemeliharaan larva yang

terdeteksi terserang penyakit ditetesi formalin untuk membunuh larva yang

terserang penyakit dan tetap membiarkan larva yang tidak terserang penyakit.

Page 75: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

61

c) Sistem diversifikasi pemeliharaan

Metode mitigasi risiko lainnya yang dilakukan PT. Suri Tani Pemuka

adalah sistem diversifikasi pemeliharaan. Sistem diversifikasi dilakukan dengan

melakukan pemeliharaan induk dan larva pada bak terpisah. Penerapan pola

pemeliharaan ini bertujuan untuk menghindari gagalnya produksi pada

keseluruhan benih dan induk udang vannamei. Melalui cara pemisahan ini, maka

jika salah satu bak pemeliharaan terserang penyakit, maka bak yang lain dapat

dihindari dari terjangkitnya penyakit tersebut.

Strategi penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

tersebut dapat digambarkan sesuai dengan peta sumber-sumber risiko yang ada di PT.

Suri Tani Pemuka. Hasil pengelompokan strategi penanganan risiko berdasarkan

kuadran sumber risiko pada peta risiko dapat dilihat pada gambar 8 dan gambar 9.

Strategi penanganan risiko yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

berdasarkan hasil pemetaan sumber risiko yang ada dalam kegiatan pembenihan

udang vannamei dapat disesuaikan dengan letak risiko pada kuadran yang ada dalam

peta risiko. Strategi preventif risiko dilakukan PT. Suri Tani Pemuka untuk

mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, atau dengan kata lain strategi preventif

dilakukan perusahaan untuk menangani risiko yang ada pada kuadran dengan

probabilitas atau kemungkinan terjadinya besar. Kuadran yang dapat ditangani

dengan strategi preventif adalah risiko yang terdapat pada kuadran 1 dan kuadran 3.

Risiko yang terdapat pada kuadran 1 atau risiko dengan probabilitas besar

dan dampak yang disebabkan besar pula dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei adalah risiko penyakit dan tingginya tingkat mortalitas. Hasil

identifikasi strategi penanganan risiko yang dilakukan oleh perusahaan yang

sesuai dengan jenis risiko pada kuadran 1 ini adalah dengan melakukan persiapan

bak pemeliharaan, pemeliharaan induk, pemeliharaan larva, pengelolaan kualitas

air, pengelolaan pakan, pemanenan dan pengepakan benur serta pelatihan sumber

daya manusia.

Page 76: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

62

Dampak (Rp)

Besar

Kecil

Kecil Besar

Probabilitas (%)

Gambar 8. Strategi Preventif Risiko PT. Suri Tani Pemuka

Risiko yang terdapat pada kuadran 3 atau risiko dengan tingkat

probabilitas besar tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah

risiko karena adanya fluktuasi harga pada induk, pakan dan benih. Menghadapi

risiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga merupakan permasalahan yang sulit

bagi PT. Suri Tani Pemuka. Risiko karena adanya fluktuasi harga yang dapat

ditangani oleh PT. Suri Tani Pemuka adalah risiko fluktuasi harga pakan. Strategi

preventif yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka dalam menangani risiko ini

adalah dengan melakukan kontrak pembelian dengan pihak pemasok pakan,

sedangkan risiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga induk belum dapat

ditangani oleh perusahaan dikarenakan fluktuasi harga ditentukan oleh nilai tukar

rupiah terhadap dolar.

Strategi penanganan risiko menggunakan strategi mitigasi yang dilakukan

oleh PT. Suri Tani Pemuka dilakukan untuk mengendalikan risiko-risiko dengan

dampak yang besar. Risiko yang digolongkan ke dalam risiko dengan dampak yang

besar adalah risiko yang terdapat pada kuadran 1 dan kuadran 2. Kuadran 1

Kuadran 2: Kuadran 1:

-persiapan bak pemeliharaan

-pemeliharaan induk

-pemeliharaan larva

-pengelolaan kualitas air

-pengelolaan pakan

-pemanenan dan pengepakan

benur

-pengembangan SDM

Kuadran 4: Kuadran 3:

-Sistem kontrak pembelian

pakan

Page 77: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

63

merupakan risiko dengan kemungkinan terjadinya besar dan dampak yang

ditimbulkan besar pula, sedangkan kuadran 2 merupakan risiko dengan kemungkinan

terjadinya kecil, akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini besar.

Risiko yang terdapat pada kuadran 1 dikendalikan oleh PT. Suri Tani Pemuka

menggunakan strategi mitigasi risiko melalui kegiatan pengendalian penyakit

sehingga risiko timbulnya penyakit dan tingginya tingkat mortalitas dapat

diminimalkan. Risiko yang kemungkinan terjadinya kecil, akan tetapi dampak yang

ditimbulkan besar adalah risiko dalam kegiatan pengadaan induk. Risiko ini

dikendalikan perusahaan menggunakan mitigasi risiko melalui kegiatan pengadaan

dan perlakuan induk yang tepat dengan karakteristik induk udang vannamei. Pola

penangan risiko menggunakan strategi mitigasi dapat dilihat pada gambar berikut:

Dampak (Rp)

Besar

Kecil

Kecil Besar

Probabilitas (%)

Gambar 9. Strategi Mitigasi Risiko PT. Suri Tani Pemuka

Risiko yang terdapat pada kuadran dengan probabilitas kecil serta dampak

yang disebabkan oleh risiko tersebut kecil pula atau risiko yang terdapat pada

kuadran 4 yaitu risiko kerusakan alat dan pengaruh cuaca. Risiko yang terdapat

pada kuadran ini merupakan risiko yang ringan atau dengan kata lain risiko ini

tidak terlalu berpengaruh pada PT. Suri Tani Pemuka. Risiko ini tidak dapat

ditangani menggunakan strategi mitigasi ataupun preventif risiko. Kedua jenis

penanganan risiko ini dilakukan untuk jenis risiko yang kemungkinan terjadinya

besar atau risiko dengan dampak yang besar. Akan tetapi untuk menangani risiko

Kuadran 2:

-pengadaan dan perlakuan

induk

Kuadran 1:

-pengendalian penyakit

-sistem diversifikasi

pemeliharaan

Kuadran 4: Kuadran 3:

Page 78: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

64

pada kuadran ini, PT. Suri Tani Pemuka melakukan kegiatan perbaikan pada

peralatan teknis.

Dampak (Rp)

Besar

Kecil

Kecil Besar

Probabilitas (%)

Gambar 10. Alternatif Strategi Penanganan Risiko oleh PT. Suri Tani Pemuka

Penanganan risiko juga dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka melalui

alternatif strategi yang disesuaikan dengan hasil pemetaan risiko. Peta alternatif

strategi tersebut dapat dilihat pada gambar10. Risiko yang terdapat pada kuadran

1 yaitu risiko adanya penyakit dan tingkat mortalitas berdasarkan alternatif

strategi diatasi dengan strategi prevent at source. Strategi prevent at source dapat

dilakukan melalui kegiatan persiapan bak pemeliharaan, pemeliharaan induk,

pemeliharaan larva, pengelolaan kualitas air, pengelolaan pakan, pemanenan dan

pengepakan benur, pengembangan SDM, pengendalian penyakit dan diversifikasi

pemeliharaan.

Risiko yang terdapat pada kuadran 2 yaitu risiko dalam kegiatan

pengadaan induk diatasi dengan strategi detect and monitor. Strategi detect and

monitor dapat dilakukan dengan pengadaan dan perlakuan induk. Risiko yang

terdapat pada kuadran 3 yaitu risiko fluktuasi pada harga induk, pakan dan benih

dapat diatasi dengan alternatif penanganan risiko melalui strategi monitor. Strategi

monitor dapat dilakukan melalui sistem kontrak pembelian pakan. Sedangkan

Kuadran 2:

-Pengadaan induk

(Detect and Monitor)

Kuadran 1:

-Penyakit

-Tingkat Mortalitas

(Prevent at Source)

Kuadran 4:

-Kerusakan peralatan

-Cuaca

(Low Control)

Kuadran 3:

-Fluktuasi harga induk

-Fluktuasi harga pakan

-Fluktuasi harga benih

(Monitor)

Page 79: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

65

risiko yang terdapat pada kuadran 4 yaitu risiko kerusakan alat teknis pembenihan

dan adanya pengaruh cuaca dapat diatasi melalui strategi low control. Strategi low

control dapat dilakukan dengan kegiatan perbaikan fasilitas. Hasil identifikasi

sumber risiko dan upaya penanganan risiko yang dilakukan perusahaan dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Identifikasi Sumber dan Penanganan RisikoNo Sumber Risiko Upaya Penanganan Hasil

1 Penyakit -Pencegahan: persiapan bakpemeliharaan untukmengistirahatkan bak-Pengobatan: jika pada baklarva ditemukan ada larvayang terserang penyakit,maka ditetesi denganformalin. Jika yang terserangpenyakit adalah indukudang, maka seluruh indukudang yang ada dalam satubak akan dimusnahkan

Meminimalkan risikogagal panen yangdisebabkan tingkatkematian benih akibatterserang penyakit

2 Tingkat mortalitas larva Perlakuan yang teliti danhati-hati dalam kegiatanpemeliharaan induk,pemeliharaan naupli,pemeliharaan larva,kegiatan pemanenan,pengemasan dan distribusi,serta mengadakan pelatihankaryawan, menjaga kualitasair, penerapan poladiversifikasi pemeliharaaninduk dan larva

Meminimalkan tingkatmortalitas induk danlarva

3 Proses pengadaan indukMenggunakan sistem garansidan melakukan usahapenurunan suhu

Meminimalkan kerugianjika terjadi kematianpada induk yang masihdalam jangka waktu 24jam

4 Fluktuasi harga induk udangvannamei

Belum dapat ditanganikarena harga disesuaikandengan nilai tukar rupiah

Harga masih berfluktuasisesuai nilai tukar rupiahterhadap dolar

5 Cuaca Upaya penurunan suhu air Adaptasi induk cepat6 Fluktuasi harga pakan Melakukan kontrak

pembelian dengan pemasokpakan alami

Persediaan pakan alamitidak terputus meskipunpada musim tertentu

7 Fluktuasi harga benih Harga benih disesuaikandengan daerah konsumen

Keuntungan yangdiperoleh perusahaanoptimal

8 Kerusakan peralatan Perawatan rutin sertapenggantian bagian alatyang rusak

Kerusakan fatal padaperalatan dapat dicegah

Page 80: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

66

6.3. Analisis Probabilitas Risiko Produksi dan Penerimaan

Usaha pembenihan udang vannamei sering kali dihadapkan pada kendala-

kendala yang disebabkan oleh sumber-sumber risiko. Sumber-sumber risiko ini

juga dihadapi oleh PT. Suri Tani Pemuka sebagai salah satu perusahaan yang

melakukan usaha di bidang pembenihan udang vannamei. Menggunakan data

produksi naupli dan benur udang vannamei selama tahun 2008 yang dihasilkan

oleh PT. Suri Tani Pemuka dapat dipelajari mengenai probabilitas risiko yang

dihadapi oleh PT. Suri Tani Pemuka. Indikasi adanya risiko pada kegiatan

pembenihan udang vannamei dapat dilihat dari adanya fluktuasi hasil produksi

naupli, produksi benur, Survival Rate dan penerimaan yang dapat dilihat pada

Gambar 11.

Gambar 11. Grafik Produksi Naupli, Produksi Benur, Survival Rate, dan Penerimaan

Risiko yang ada dalam PT. Suri Tani Pemuka dan dapat dihitung

probabilitasnya berupa risiko produksi naupli, risiko produksi benur, risiko

survival rate dan risiko penurunan penerimaan. Hasil dari perhitungan ini

menunjukkan seberapa persen kemungkinan terjadinya risiko-risiko tersebut pada

Page 81: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

67

PT. Suri Tani Pemuka. Hasil perhitungan probabilitas risiko produksi dan

penerimaan dapat dilihat pada lampiran. Analisis probabilitas risiko dilakukan

dengan membandingkan tingkat probabilitas antara beberapa sumber risiko

produksi. Hasil perhitungan probabilitas risiko produksi pada beberapa sumber

risiko dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5. Perbandingan Tingkat Probabilitas Sumber RisikoNo Sumber Risiko Probabilitas (%)

1 Produksi Naupli 10,90

2 Produksi Benur 22,10

3 Survival Rate 19,80

4 Penerimaan 34,10

Tabel 5 menunjukkan perbandingan probabilitas terjadinya risiko pada

beberapa sumber risiko produksi. Tingkat probabilitas risiko terbesar pada

kegiatan produksi terletak pada kegiatan produksi benur yaitu sebesar 22,10

persen. Kemungkinan terjadinya risiko produksi benur di bawah target yang telah

ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar 6.250.000 benur tiap siklusnya dari 250

pasang induk yang dipelihara oleh PT. Suri Tani Pemuka. Nilai ini diperoleh dari

anggapan perusahaan bahwa benur yang dihasilkan sebesar 25 persen produksi

naupli normal. Jika produksi naupli normal sebesar 25.000.000 maka produksi

benur normal adalah sebesar 6.250.000.

Hasil perhitungan nilai z menggunakan metode nilai standar adalah

sebesar 0,770. Nilai z positif menunjukkan bahwa nilai z untuk penurunan

produksi benur berada di sebelah kanan dari rata-rata di distribusi normal. Nilai z

sebesar 0,770 pada tabel z menunjukkan nilai sebesar 0,221. Nilai sebesar 0,221

menunjukkan probabilitas produksi benur dibawah 6.250.000 sebesar 0,221 atau

sebesar 22,1 persen.

Kemungkinan terjadinya risiko pada produksi benur dapat disebabkan

karena pada tahap pemeliharaan naupli menjadi post larva merupakan masa yang

memerlukan ketelitian yang tinggi. PT. Suri Tani dalam mencegah kemungkinan

terjadinya risiko pada proses produksi benur telah menerapkan beberapa strategi

pencegahan kegagalan produksi benur. Kemungkinan terjadinya risiko pada

Page 82: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

68

kegiatan produksi benur adalah adanya risiko pada aspek operasional kegiatan

pembenihan udang vannamei. Salah satu sumber risiko yang dapat menyebabkan

terjadinya kemungkinan risiko produksi benur di bawah target yang ditentukan

perusahaan adalah penyakit parasiter yang menyerang benur pada stadia pos larva.

Selain pengaruh penyakit, sumber risiko yang dapat menyebabkan tingginya

kemungkinan risiko pada proses produksi benur adalah faktor cuaca yaitu suhu

dan salinitas yang berfluktuasi sehingga menyebabkan kondisi larva menjadi labil.

Tingginya kemungkinan derajat kelangsungan hidup naupli menjadi benur

sebesar 19,80 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan produksi dari

stadia naupli menjadi post larva, kemungkinan terjadinya risiko derajat

kelangsungan hidup benur di bawah target PT. Suri tani Pemuka adalah sebesar

19,80 persen. Nilai z untuk survival rate yang ditentukan perusahaan adalah

sebesar 30 persen. Hal ini berarti nilai survival rate yang dianggap normal oleh

perusahaan adalah sebesar 30 persen. Hasil perhitungan nilai z untuk survival rate

dibawah 30 persen adalah sebesar -0,85. Nilai z ini menunjukkan nilai probabilitas

pada tabel z sebesar 0,198 dan berada di sebelah kiri distribusi normal. Besarnya

kemungkinan untuk nilai survival rate di bawah nilai 30 persen adalah sebesar

0,198 atau sebesar 19,8 persen.

Nilai probabilitas ini merupakan urutan ketiga dari probabilitas kegiatan

pembenihan udang vannamei. Tahapan pemeliharaan dari stadia naupli sampai

stadia benur merupakan kegiatan terpenting yang sangat diperhatikan oleh PT.

Suri Tani Pemuka. Setiap kegiatan dilakukan dengan teliti sehingga dapat

memperkecil kemungkinan kegagalan produksi benur yang dapat memperkecil

derajat kelangsungan hidup benur.

Tingkat probabilitas terkecil dalam kegiatan produksi benih udang

vannamei adalah kemungkinan terjadinya risiko produksi naupli di bawah target

yang ditentukan oleh perusahaan. Tingkat probabilitas risiko pada produksi naupli

adalah sebesar 10,90 persen. Hasil perhitungan nilai z pada penurunan produksi

naupli menunjukkan nilai sebesar -1,23. Tanda minus diabaikan karena hanya

menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di sebelah kiri dari rata-rata di distribusi

normal karena nilai standar dari rata-rata pada distribusi normal adalah sama

dengan nol. Nilai z sebesar 1,23 pada tabel z menunjukkan nilai sebesar 0,109.

Page 83: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

69

Nilai 0,109 adalah nilai probabilitas produksi naupli yang lebih kecil dari

25.000.000. hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan produksi naupli di bawah

25.000.000 adalah sebesar 0,109 atau sebesar 10,90 %.

Nilai ini merupakan angka kemungkinan terkecil jika dibandingkan

dengan proses produksi benur. Hal ini menunjukkan bahwa pada kegiatan

produksi naupli, kemungkinan terjadinya risiko kecil jika dibandingkan dengan

kegiatan produksi benur. Kemungkinan terjadinya risiko pada produksi naupli

dapat disebabkan oleh kegagalan induk udang menghasilkan telur yang kemudian

menetas menjadi naupli. Dari perbandingan tingkat probabilitas risiko pada

kegiatan produksi naupli, produksi benur, derajat kelangsungan hidup benur dan

penerimaan terlihat bahwa PT. Suri Tani Pemuka mampu mencegah kemungkinan

terjadinya risiko pada kegiatan produksi naupli sehingga mampu menghasilkan

tingkat probabilitas risiko terkecil pada kegiatan produksi naupli.

Probabilitas risiko terbesar terjadi pada risiko penerimaan di bawah target

yang ditentukan oleh PT. Suri Tani Pemuka. Nilai probabilitas risiko pada

penerimaan sebesar 34,10 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pada penerimaan

yang diperoleh PT. Suri Tani Pemuka akan mengalami kemungkinan penerimaan

yang di bawah target adalah sebesar 34,10 persen. PT. Suri Tani menetapkan

target penerimaan untuk penjualan benur adalah sebesar Rp 156.250.000,00. Nilai

ini ditentukan perusahaan berdasarkan harga minimal pada penjualan benur udang

vannamei sebesar Rp 25,00 dengan minimal produksi benur sebanyak 6.250.000

benur per siklus.

Hasil perhitungan nilai z pada penurunan penerimaan sebesar 0,42 dan

menunjukkan nilai 0,341 pada tabel z. Nilai 0,341 ini menunjukkan probabilitas

atau kemungkinan perusahaan mendapatkan penerimaan di bawah Rp

156.250.000,00 sebesar 0,341 atau sebesar 34,1 persen.

Nilai probabilitas ini merupakan nilai probabilitas terbesar jika

dibandingkan dengan kegiatan produksi lainnya. Kemungkinan terjadinya risiko

pada penerimaan yang di bawah target PT. Suri Tani Pemuka ini dapat disebabkan

oleh fluktuasi produksi naupli, produksi benur, derajat kelangsungan hidup benih

dan tingkat harga yang berbeda pada setiap siklus produksi. Jika terjadi kesalahan

penanganan pada salah satu proses produksi, baik produksi naupli maupun

Page 84: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

70

produksi benur, maka penurunan produksi akan terjadi sehingga derajat

kelangsungan hidup benih pun akan menurun.

6.4. Analisis dampak Risiko Produksi

Analisis dampak risiko penurunan produksi naupli menunjukkan bahwa

perusahaan mengalami kerugian ketika produksi naupli dibawah target

perusahaan. Target produksi naupli yang ditetapkan perusahaan sebagai produksi

normal adalah sebesar sebanyak 25.000.000 naupli per siklus produksi. Selama

tahun 2008 PT. Suri Tani telah memproduksi naupli sebanyak 10 bulan. Dari

sepuluh bulan tersebut, perusahaan mengalami 2 kali produksi dibawah target

perusahaan. Produksi dibawah target perusahaan tersebut terjadi pada bulan Maret

dan September yaitu masing-masing mengalami kekurangan produksi sebesar

2.000.000 dan 1.000.000 naupli untuk memenuhi target produksi. Data dan

perhitungan dampak risiko produksi naupli dapat dilihat pada Lampiran 5.

Selain penurunan produksi naupli, penurunan produksi benur juga sering

kali menyebabkan kerugian dalam usaha pembenihan udang vannamei. Penurunan

produksi benur akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pada produksi

benur, hal yang dianggap merugikan adalah jika produksi benur tidak mampu

memenuhi target benur yang ditentukan oleh perusahaan. PT. Suri Tani Pemuka

menetapkan target sebanyak 6.250.000 benur tiap siklusnya. Jika produksi benur

tidak mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan, maka hal ini dianggap

sebagai kejadian yang berisiko.

Siklus produksi benur yang mengalami kerugian atau produksi yang masih

dibawah target terjadi pada siklus satu, siklus enam dan siklus tujuh. Kekurangan

produksi yang terjadi pada siklus ini masing-masing sebanyak 198.800, 1.906.960

dan 381.016. Tingkat harga benur udang vannamei pada siklus satu sebesar Rp

27,00, pada siklus enam sebesar Rp 26,00 dan pada siklus tujuh sebesar Rp 25,00.

Besarnya kerugian yang disebabkan penurunan produksi benur udang adalah

sebesar masing-masing pada siklus satu, siklus enam dan siklus tujuh adalah

sebesar Rp 5.367.600,00, Rp 49.580.960,00 dan Rp 9.525.400,00. Hasil

perhitungan dampak risiko produksi benur dapat dilihat pada lampiran 6.

Derajat kelangsungan hidup (SR) merupakan salah satu faktor penting

dalam usaha pembenihan udang vannamei. Derajat kelangsungan hidup akan

Page 85: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

71

menentukan keberhasilan dalam usaha pembenihan. Jika derajat kelangsungan

hidup benur tinggi maka tingkat produksi benur akan tinggi pula. Dalam usaha

pembenihan udang vannamei derajat kelangsungan hidup benur tidaklah stabil.

Penurunan derajat kelangsungan hidup yang dibawah standar perusahaan akan

menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak

mampu memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.

Target perusahaan untuk derajat kelangsungan hidup adalah sebesar 30

persen. Jika produksi benur tidak mencapai derajat kelangsungan hidup sebesar 30

persen maka produksi benur dianggap berisiko. Kerugian yang disebabkan oleh

penurunan derajat kelangsungan hidup terjadi pada siklus tiga dan siklus enam.

Pada kedua siklus ini, derajat kelangsungan hidup benur tidak mencapai 30 persen

sehingga pada siklus ini terjadi kekurangan produksi dari target produksi yang

ingin dicapai perusahaan.

Pada siklus tiga terjadi kekurangan produksi sebesar 1.526.800 benur dan

pada siklus enam terdapat kekurangan produksi sebanyak 1.906.960 benur.

Tingkat harga pada masing-masing siklus ini masing-masing sebesar Rp 25,00

dan Rp 26,00 sehingga kerugian yang terjadi pada siklus tiga adalah sebesar Rp

38.170.000,00 dan pada siklus enam terjadi kerugian sebesar Rp 49.580.960,00.

Penerimaan perusahaan merupakan salah satu faktor penting bagi

perusahaan sebagai penentu keberhasilan usaha. Jika terjadi penurunan

penerimaan perusahaan, maka ini merupakan akibat dari terjadinya risiko.

Berdasarkan tujuh siklus produksi yang dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

selama tahun 2008 terdapat empat siklus yang penerimaannya masih dibawah

target perusahaan. PT. Suri Tani Pemuka menetapkan target penerimaan tiap

siklusnya sebesar Rp 156.250.000,00.

Siklus yang masih di bawah target terdapat pada siklus tiga, siklus empat,

siklus enam dan siklus tujuh. Masing-masing kerugian dari kekurangan

penerimaan tersebut adalah sebesar Rp 38.170.000,00, Rp 19.003.600,00, Rp

43.330.960 dan Rp 9.525.400. hasil perhitungan dampak risiko produksi dan

penerimaan dapat dilihat pada lampiran. Perbandingan dampak terjadinya risiko

pada kegiatan produksi dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 86: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

72

Tabel 6 menunjukkan perbandingan hasil perhitungan dampak terjadinya

risiko pada kegiatan produksi terhadap PT. Suri Tani Pemuka. Dampak atau

kerugian terbesar terjadi pada risiko survival rate (derajat kelangsungan hidup)

benur. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi risiko derajat kelangsungan hidup

benur di bawah target yang ditentukan oleh perusahaan maka perusahaan akan

mengalami kerugian terbesar jika dibandingkan dengan terjadinya risiko lainnya.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak terjadinya risiko yang disebabkan oleh

derajat kelangsungan hidup benur yang tidak memenuhi target, maka tahap

pemeliharaan dari stadia naupli hingga menjadi benur sangat diperhatikan oleh

PT. Suri Tani Pemuka.

Tabel 6. Perbandingan Dampak Terjadinya Risiko Terhadap PerusahaanSumber Risiko Dampak (Rupiah)

Produksi Naupli 15.962.000

Produksi Benur 44.679.261

Survival Rate 53.260.994

Penerimaan 40.596.555

Dampak dari terjadinya risiko pada kegiatan produksi benur merupakan

dampak kerugian terbesar kedua setelah dampak yang disebabkan oleh risiko pada

derajat kelangsungan hidup benur. Besarnya dampak yang disebabkan oleh risiko

pada produksi benur dikarenakan produk hasil dari kegiatan pembenihan adalah

benur udang vannamei. Jika terjadi risiko pada proses produksinya maka dampak

yang disebabkan sangat mempengaruhi perusahaan. Dampak yang terjadi

disebabkan karena perusahaan tidak mampu memenuhi target produksi dan

penerimaan dari penjualan benur yang dihasilkan. Hal menyebabkan PT. Suri

Tani Pemuka melakukan tindakan untuk mengurangi dampak terjadinya risiko

pada produksi benur tersebut.

Dampak dari terjadinya risiko pada penerimaan menempati urutan ketiga

terbesar dari kegiatan lainnya. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan

probabilitasnya, penerimaan mempunyai kemungkinan terjadinya risiko terbesar

akan tetapi dampak yang disebabkan tidak sebesar dengan risiko pada derajat

kelangsungan hidup benur dan produksi benur. Hal ini dapat menunjukkan bahwa

Page 87: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

73

risiko yang disebabkan oleh penerimaan di bawah target perusahaan mempunyai

kemungkinan terjadi yang paling besar, akan tetapi dampak yang disebabkan tidak

sebesar dampak yang disebabkan oleh risiko pada derajat kelangsungan hidup dan

risiko pada produksi benur.

Dampak dari terjadinya risiko terkecil terjadi pada produksi benur.

Produksi benur selain mempunyai dampak yang kecil juga mempunyai nilai

probabilitas atau kemungkinan terjadinya pun paling kecil jika dibandingkan

dengan kegiatan produksi benur, derajat kelangsungan hidup benur dan risiko

pada penerimaan. Dari hasil analisis dampak ini, maka dapat dijelaskan bahwa

PT. Suri Tani Pemuka mampu menekan dampak terjadinya risiko pada produksi

naupli sehingga dampak yang disebabkan oleh risiko pada proses produksi naupli

lebih kecil jika dibandingkan dengan kegiatan lainnya.

6.5. Pemetaan Risiko

Hasil pengukuran probabilitas dan dampak risiko pada produksi naupli,

produksi benur, derajat kelangsungan hidup dan penerimaan akan menunjukkan

status risiko pada PT. Suri Tani Pemuka. Hasil penentuan status risiko yang

diperoleh dari hasil perkalian antara probabilitas risiko dan dampak dari risiko

yang terjadi pada kegiatan pembenihan udang vannamei.

Hasil perhitungan status risiko dapat dilihat pada Tabel 7. Status risiko

terbesar terjadi pada penerimaan, urutan kedua pada penurunan derajat

kelangsungan hidup, urutan ketiga pada produksi benur dan terakhir pada

produksi naupli.

Tabel 7. Status RisikoSumber Risiko Probabilitas

(%)

Dampak

(Rp)

Status risiko

Produksi naupli 10,9 15.962.000 1.739.858

Produksi benur 22,1 44.679.261 9.874.117

Survival Rate 19,8 53.260.994 10.545.677

Penerimaan 34,1 40.596.555 13.843.426

Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisinya

berada di mana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak risiko. Hasil

Page 88: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

74

penempatan risiko pada peta risiko dapat dilihat pada Gambar 12. Peta risiko

dapat diklasifikasikan ke dalam dua sumbu yaitu horizontal berupa probabilitas

risiko dan sumbu vertikal berupa dampak risiko. Kedua sumbu tersebut dibatasi

oleh nilai yang menjadi batasan besar atau kecilnya probabilitas dan dampak

risiko. Nilai probabilitas dibatasi oleh nilai 20 persen dan nilai dampak dibatasi

oleh nilai 50 juta rupiah. Nilai batasan ini ditentukan oleh perusahaan dan

diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Suri Tani Pemuka.

PT. Suri Tani Pemuka menganggap jika kemungkinan risiko melebihi nilai

20 persen maka risiko tersebut digolongkan ke dalam kuadran dengan probabilitas

besar, sedangkan jika kemungkinan terjadinya risiko kurang dari 20 persen maka

risiko ini digolongkan ke dalam probabilitas kecil. Hal yang sama terjadi pada

batasan dampak risiko. Apabila dampak yang ditimbulkan oleh risiko melebihi

nilai 50 juta rupiah maka dampak ini dianggap perusahaan sangat besar, akan

tetapi jika dampak dari suatu risiko masih dibawah 50 juta rupiah maka dianggap

kecil.

Hasil pemetaan ini menunjukkan bahwa risiko derajat kelangsungan hidup

berada pada kuadran 2. Risiko produksi benur dan risiko penerimaan terdapat

pada kuadran 3 dan risiko produksi naupli berada pada kuadran 4, sedangkan

untuk kuadran 1 tidak terisi risiko. Hal ini menunjukkan bahwa risiko yang

kemungkinan terjadinya besar dan dampak yang disebabkan oleh risiko dapat

diatasi oleh PT. Suri Tani Pemuka.

Risiko yang terdapat pada kuadran 1 merupakan risiko yang kemungkinan

terjadinya besar dan dampak yang ditimbulkan dari risiko ini juga besar. Pada

hasil pemetaan risiko menunjukkan bahwa pada kuadran 1 tidak terdapat risiko.

Hal ini menunjukkan perusahaan masih bisa mengendalikan risiko yang ada

dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari strategi PT. Suri Tani Pemuka

melakukan persiapan wadah pemeliharaan induk dan larva. Strategi ini terbukti

dapat mencegah terjadinya penyakit sehingga produksi benur tidak mengalami

risiko.

Risiko yang terdapat pada kuadran 2 merupakan risiko yang kemungkinan

terjadinya kecil, namun jika terjadi dampak yang ditimbulkan akan besar. Risiko

yang terdapat pada kuadran 3 merupakan risiko yang kemungkinan terjadinya

Page 89: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

75

besar namun dampak yang ditimbulkan kecil. Risiko yang terdapat pada kuadran

4 berarti risiko ini mempunyai kemungkinan terjadinya kecil dan dampak yang

ditimbulkan kecil pula. Hasil pemetaan risiko-risiko ini akan membantu dalam

proses penanganan risiko yang tepat untuk mengendalikan risiko-risiko yang

dihadapi perusahaan.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 12. Hasil Pemetaan Risiko

6.6. Penanganan Risiko Produksi

Kegiatan terakhir dari manajemen risiko perusahaan adalah penanganan

risiko. Analisis penanganan risiko dapat dilakukan dengan membandingkan antara

penangan risiko yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengendalikan sumber

risiko dengan penanganan risiko hasil analisis. Penanganan risiko hasil analisis

dapat dilakukan dengan bantuan penempatan risiko pada peta risiko. Penanganan

risiko perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah:

1. Preventif Risiko

Strategi preventif risiko dapat dilakukan pada risiko-risiko yang berada

pada kuadran dengan kemungkinan atau probabilitas yang besar. Kuadran yang

dapat ditangani dengan preventif risiko adalah risiko yang berada pada kuadran 1

dan kuadran 3. Hasil pemetaan risiko menunjukkan bahwa risiko yang terdapat

pada kuadran 3 adalah risiko produksi benur dan risiko pada penerimaan. Strategi

Kuadran 2:

-Risiko Survival Rate

Kuadran 1

Kuadran 4

-Risiko produksi naupli

Kuadran 3

-Risiko produksi benur

-Risiko penerimaan

Page 90: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

76

preventif untuk risiko yang ada pada kuadran dengan probabilitas besar dapat

dilihat pada Gambar 12.

Strategi preventif diharapkan mampu memperkecil kemungkinan

terjadinya risiko produksi benur dan risiko penerimaan. Strategi preventif yang

umum dilakukan untuk mengendalikan risiko-risiko yang terdapat pada kuadran 3

diantaranya adalah membuat atau memperbaiki sistem dan prosedur,

mengembangkan sumber daya alam dan memasang atau memperbaiki fasilitas

fisik.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 13. Preventif Risiko Produksi dan Penerimaan

Penanganan risiko berdasarkan hasil analisis lebih menekankan pada

perlakuan yang tepat dalam pemeliharaan dari naupli menjadi benur sehingga

kemungkinan terjadinya risiko penurunan produksi benur yang juga dapat

menyebabkan penurunan penerimaan dapat diperkecil. Penanganan risiko

menggunakan strategi preventif yang telah dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

diantaranya adalah persiapan wadah pembenihan udang vannamei, perbaikan

fasilitas, perlakuan yang teliti dalam kegiatan pemeliharaan induk dan benur

udang vannamei serta pelatihan karyawan.

Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

-risiko produksi benur

-risiko penerimaan

Page 91: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

77

2. Mitigasi Risiko

Strategi mitigasi risiko merupakan strategi yang digunakan untuk risiko-

risiko yang ada pada kuadran 1 dan kuadran 2. Mitigasi risiko ini diharapkan

mampu memperkecil dampak yang ditimbulkan dari terjadinya risiko. Strategi

mitigasi dilakukan untuk menggeser posisi risiko pada peta risiko yang berada

pada kuadran dengan dampak risiko yang besar ke kuadran yang dampak

risikonya kecil.

Hasil pemetaan risiko menunjukkan kuadran yang memiliki dampak risiko

besar terisi oleh semua sumber risiko pada kegiatan pembenihan udang vannamei

di PT. Suri Tani Pemuka. Risiko yang berada pada kuadran 2 terisi oleh risiko

derajat kelangsungan hidup (SR). Strategi mitigasi risiko untuk mengendalikan

risiko yang ada pada kuadran yang mempunyai dampak yang besar dapat dilihat

pada Gambar 13.

Risiko yang berada pada kuadran yang memiliki dampak yang besar

adalah risiko yang berada pada kuadran 2 yaitu risiko derajat kelangsungan hidup

(SR). Risiko pada kuadran 2 ini mempunyai kemungkinan terjadinya kecil, akan

tetapi jika terjadi dampak yang ditimbulkan besar. Risiko penurunan derajat

kelangsungan hidup benur pada PT. Suri Tani Pemuka pada umumnya disebabkan

oleh benur yang terserang oleh penyakit. Strategi mitigasi yang dapat dilakukan

untuk mengurangi dampak terjadinya risiko penurunan derajat kelangsungan

hidup benur dapat dilakukan dengan pengendalian penyakit dan sistem

diversifikasi pemeliharaan post larva. Strategi mitigasi risiko yang telah dilakukan

oleh PT. Suri Tani Pemuka diantaranya adalah sistem kontrak pembelian dengan

pihak pemasok pakan, pengendalian penyakit dan diversifikasi pemeliharaan.

Derajat kelangsungan hidup benur udang ditentukan oleh perbandingan

antara produksi naupli dan produksi benur. Oleh karena itu, untuk

mempertahankan derajat kelangsungan hidup benur tetap tinggi maka

pemeliharaan mulai dari stadia naupli hingga stadia post larva harus diperhatikan.

Penanganan risiko yang dapat dilakukan diantaranya adalah pengendalian

penyakit jika terdapat benur yang terserang penyakit dan diusahakan agar cepat

ditangani sehingga tidak semua benur yang tertular penyakit.

Page 92: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

78

PT. Suri Tani Pemuka telah melakukan penangan dengan menggunakan

strategi mitigasi risiko. Hal ini terlihat dari kesigapan PT. Suri Tani Pemuka

dalam menangani benur yang terkena penyakit dengan beberapa langkah yang

dilakukan. Selain itu, PT. Suri Tani juga memelihara induk maupun benur dalam

beberapa bak pemeliharaan yang terpisah sehingga dapat mengurangi dampak

kegagalan produksi jika ada benur yang terserang penyakit.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 14. Mitigasi Risiko Produksi dan Penerimaan

Strategi lain juga dapat dilakukan selain menerapkan strategi preventif dan

mitigasi risiko menggunakan grafik alternatif strategi yang ada pada Gambar 14.

Risiko derajat kelangsungan hidup terdapat pada kuadran 2 yaitu kuadran dengan

kemungkinan terjadi kecil tetapi jika terjadi dampak yang ditimbulkan akan besar.

Jika PT. Suri Tani Pemuka mengalami risiko derajat kelangsungan hidup, maka

perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar dan kemungkinan

mengalami kebangkrutan. Strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko

derajat kelangsungan hidup adalah menggunakan strategi detect and monitor.

Risiko produksi benur dan risiko penerimaan terdapat pada kuadran 3,

dimana kemungkinan terjadinya risiko ini besar akan tetapi dampak yang

ditimbulkan kecil. Strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka

adalah memonitor risiko-risiko yang terdapat pada kuadran ini. Risiko yang

Kuadran 2

-Risiko Survival Rate

Kuadran 1

Kuadran 4 Kuadran 3

Page 93: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

79

terdapat pada kuadran 3 ini dapat digolongkan pada risiko yang masih berada

pada wilayah normal.

Risiko produksi naupli terdapat pada kuadran 4. Risiko yang terdapat pada

kuadran ini merupakan risiko yang kemungkinan terjadinya kecil dan jika terjadi

dampak yang ditimbulkan dari risiko penurunan produksi naupli ini kecil pula.

Alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko yang terdapat pada

kuadran ini adalah melalui strategi low control atau penerapan pengawasan yang

rendah pada risiko pada kuadran ini.

Dampak (Rp)

Besar

50 juta

Kecil

Kecil 20 % Besar

Probabilitas (%)

Gambar 15. Alternatif Strategi Menghadapi Risiko Produksi dan Penerimaan

Kuadran 2

(Detect and Monitor)

-Risiko Survival Rate

Kuadran 1

(Prevent at Source)

Kuadran 4

(Low Control)

-Risiko produksi naupli

Kuadran 3

(Monitor)

-Risiko produksi benur

-Risiko penerimaan

Page 94: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT. Suri Tani Pemuka,

Kabupaten Serang, Provinsi Banten mengenai manajemen risiko perusahaan

dalam usaha pembenihan udang vannamei, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sumber-sumber risiko dalam usaha pembenihan udang vannamei yang

terdapat di PT. Suri Tani Pemuka diklasifikasikan menjadi risiko

operasional dan risiko pasar. Risiko operasional yang terdapat dalam

kegiatan pembenihan udang vannamei terdiri dari risiko penyakit, tingkat

mortalitas larva, proses pengadaan induk cuaca dan kerusakan pada

peralatan teknis. Risiko pasar yang teridentifikasi adalah adanya fluktuasi

harga pada induk, pakan dan benih. Hasil pemetaan dan pengklasifikasian

sumber-sumber risiko ini, menunjukkan hasil bahwa risiko operasional

merupakan risiko terbesar yang terjadi dalam kegiatan pembenihan udang

vannamei. Hal ini dapat dilihat dari kedudukan risiko operasional di dalam

peta risiko yang menempati kuadran yang kemungkinan terjadinya besar

dan dampak yang disebabkan oleh risiko ini besar pula. Hal ini dapat

membuktikan bahwa dalam kegiatan pembenihan udang vannamei di PT.

Suri Tani Pemuka, risiko operasional merupakan risiko yang paling

dominan terjadi yaitu adanya penyakit dan tingkat mortalitas.

2. Berdasarkan hasil analisis risiko, diperoleh risiko penerimaan mempunyai

nilai probabilitas tertinggi sedangkan probabilitas risiko produksi terbesar

terjadi pada produksi benur. Dampak risiko terbesar disebabkan oleh risiko

pada derajat kelangsungan hidup (SR). Risiko penerimaan tidak

memberikan dampak yang terbesar bagi perusahaan, tetapi paling

memungkinkan terjadi pada perusahaan.

3. Penanganan risiko yang telah dilakukan oleh PT. Suri Tani Pemuka dalam

menghadapi risiko dalam usaha pembenihan udang vannamei diantaranya

melalui penghindaran risiko dan pengalihan risiko. Tindakan penghindaran

risiko diantaranya dilakukan dengan mempersiapkan wadah pemeliharaan

induk dan benur, sistem garansi dalam proses pengadaan induk serta

Page 95: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

81

perlakuan induk yang teliti, kegiatan pemeliharaan yang sesuai dengan

karakteristik udang vannamei, pemeliharaan kualitas air, pengelolaan

pakan, pemanenan dan pengepakan benur dengan tepat, perbaikan fisik

dan pengembangan sumber daya manusia. Penanganan risiko lainnya

dilakukan melalui strategi mitigasi risiko yang dapat dilakukan dengan

melakukan sistem kontrak pembelian dengan pemasok pakan, kegiatan

pengendalian penyakit dan sistem diversifikasi pemeliharaan. Strategi

penanganan berdasarkan pemetaan risiko dapat dilakukan untuk mengatasi

risiko penurunan derajat kelangsungan hidup adalah menggunakan strategi

detect and monitor. Risiko penurunan produksi benur dan risiko penurunan

penerimaan ditangani dengan memonitor risiko-risiko yang terdapat pada

kuadran ini. Alternatif strategi dilakukan untuk mengatasi risiko

penurunan produksi naupli adalah melalui strategi low control atau

penerapan pengawasan yang rendah.

7.2. Saran

1. Penanganan risiko yang paling utama ditekankan untuk mengatasi risiko-

risiko pada aspek teknis terbesar yang berpotensi menimbulkan kerugian

terbesar yaitu risiko yang disebabkan oleh penyakit dan tingginya tingkat

mortalitas benih.

2. Saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan adalah perlu dilakukan

penelitian lanjutan untuk mempelajari manajemen risiko yang diterapkan

di PT. Suri Tani Pemuka pada kegiatan usaha lain selain kegiatan usaha

pembenihan udang vannamei karena keberhasilan PT. Suri Tani Pemuka

dalam mengendalikan risiko yang ada dalam kegiatan usaha sehingga

PT. Suri Tani Pemuka mampu mengembangkan usahanya di berbagai

bidang usaha.

Page 96: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

82

DAFTAR PUSTAKA

Amri, K dan I. Kanna. 2008. Budidaya Udang Vaname. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Batuparan, D.S. 2001. Kerangka Kerja Risk Management. BEI news edisi 5.Jakarta.

Erwinda, Y. 2008. Pembenihan Udang Putih Secara Intensif. Program StudiBiologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Iskandar, E. 2006. Analisis Risiko Investasi Saham Agribisnis Rokok denganPendekatan ARCH-GARCH. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Kountur, R. 2004. Manajemen Risiko Operasional (Memahami Cara MengelolaRisiko Operasional Perusahaan). PPM. Jakarta

Kountur, R. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. PPM.Jakarta

Lam, J. 2007. Enterprise Risk Management. PT. Ray Indonesia. Jakarta.

Mahendra. 2007. Budidaya Udang Vannamei dan Budidaya Pakan Alami.Universitas Soedirman. Jawa Tengah.

Rosiana, N. 2008. Kelayakan Pengembangan Usaha Akar Wangi Pada KondisiRisiko di Kabupaten Garut. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen.IPB. Bogor.

Siregar, Y.R. 2008. Analisis Risiko Pemasaran DOC Broiler dan Layer Pada PT.Sierad Produce.Makalah Seminar. Fakultas Ekonomi dan Manajemen,IPB. Bogor.

Sulistiyawati. 2005. Analisis Pendapatan dan Risiko Diversifikasi UsahataniSayur-Sayuran Pada Perusahaan Pacet Segar, Kecamatan Pacet, KabupatenCianjur. Skripsi. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Trangjiwani, W. 2008. Manajemen Risiko Operasional CV Bimandiri diLembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Skripsi. FakultasPertanian, IPB. Bogor.

Yulianto. 2008. Manajemen Risiko Proyek Pengembangan Perangkat LunakMybiz 2 Di Software House ABC. ITS. Surabaya.

Page 97: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

LAMPIRAN

Page 98: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

84

LAMPIRAN 1. Perhitungan Probabilitas Risiko Produksi NaupliBulan Produksi

Maret 23.000.000April 40.000.000Mei 43.000.000Juni 50.000.000Juli 40.000.000Agustus 38.000.000September 24.000.000Oktober 28.000.000November 32.000.000Desember 47.000.000Total 365.000.000Rata-rata 36.500.000Standar Deviasi 9.383.792x 25.000.000z -1,2255173Nilai pada Tabel z 0,109Probabilitas Risiko 10,90%

Page 99: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

85

LAMPIRAN 2. Perhitungan Probabilitas Risiko Produksi BenurSiklus Jumlah Benur

1 6.051.2002 6.352.9923 4.723.2004 5.083.2005 6.639.8405 4.343.0407 5.868.984Total 39.062.456Rata-rata 5.580.351Standar Deviasi 869607,604x 6.250.000z 0,770Nilai Pada Tabel z 0,221Probabilitas Risiko 22,10%

Page 100: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

86

LAMPIRAN 3. Perhitungan Probabilitas Risiko Survival RateSiklus SR

1 30,52 34,23 28,84 35,35 34,86 29,07 36,3Total 228,9Rata-rata 32,7Standar Deviasi 3,165x 30,0z -0,85296Nilai pada Tabel z 0,198Probabilitas Risiko 19,80%

Page 101: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

87

LAMPIRAN 4. Perhitungan Probabilitas Risiko Pada PenerimaanSiklus Jumlah benur Harga Penerimaan

1 6.051.200 27 163.382.4002 6.352.992 27 171.530.7843 4.723.200 25 118.080.0004 5.083.200 27 137.246.4005 6.639.840 26 172.635.8406 4.343.040 26 112.919.0407 5.868.984 25 146.724.600Total 1.022.519.064Rata-rata 146.074.152s 24543923,61x 156.250.000z 0,4146Nilai Pada Tabel z 0,341Probabilitas 34,10%

LAMPIRAN 5. Perhitungan Dampak Risiko Produksi Naupli

Bulan Produksi KekuranganProduksi Harga Kerugian

PenerimaanMaret 23.000.000 2.000.000 Rp 7,- 14.000.000September 24.000.000 1.000.000 Rp 8,- 8.000.000Jumlah 22.000.000Rata-rata 11.000.000s 4.242.640,687z 1,654VaR 15.962.000

Page 102: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

88

LAMPIRAN 6. Perhitungan Dampak Risiko Produksi Benur

Siklus Produksi KekuranganProduksi Harga Kerugian

1 6.051.200 198.800 Rp 27,- 5.367.6006 4.343.040 1.906.960 Rp 26,- 49.580.9607 5.868.984 381.016 Rp 25,- 9.525.400Jumlah 64.473.960Rata-rata 21.491.320s 24.415.010z 1,645VaR 44.679.261

LAMPIRAN 7. Perhitungan Dampak Risiko Survival Rate

Siklus Produksi KekuranganProduksi Harga Kerugian

Penerimaan3 4.723.200 1.526.800 Rp 25,- 38.170.0006 4.343.040 1.906.960 Rp 26,- 49.580.960Jumlah 87.750.960Rata-rata 43.875.480s 8.068.767z 1,645VaR 53.260.994

Page 103: MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PEMBENIHAN UDANG … · Risiko yang kemungkinan terjadinya besar akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh risiko ini kecil adalah risiko yang terjadi

89

LAMPIRAN 8. Perhitungan Dampak Risiko Pada PenerimaanSiklus Kerugian

3 38.170.0004 19.003.6006 43.330.9607 9.525.400Jumlah 110.029.960rata-rata 27.507.490

s 15913757,45z 1,645VaR 40596555