manajemen pelayanan jamaah haji dan umrah pt....
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PELAYANAN JAMAAH HAJI DAN UMRAH
PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Komunikasi Islam (S. Kom I) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Dzul Kifli
NIM: 105053001783
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
MANAJEMEN PELAYANAN JAMAAH HAJI DAN UMRAH
PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
DZUL KIFLI NIM : 105053001783
Di Bawah Bimbingan
Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA
NIP: 196203031992032001
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “MANAJEMEN PELAYANAN JAMAAH HAJI DAN
UMRAH PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 16 februari 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana program strata I (SI) pada jurusan Manajemen
Dakwah.
Jakarta, 16 Februari 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Wahidin Saputra, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP.197009031996031001 NIP. 196708181998031002
Anggota
Penguji I Penguji II
Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP.196606051994031005 NIP.196708181998031002
Pembimbing
Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA
NIP: 196203031992032001
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Desember 2009
Dzul Kifli
ABSTRAK
Dzul kifli.
Manajemen Customer Service dan Implementasinya pada Pelayanan Haji
dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel
Dewasa ini banyak lembaga penyelenggara haji dan umrah yang
mengklaim dirinya menjadi lembaga yang mempunyai kualitas pelayanan yang prima. Bahkan ada yang memberikan beberapa bukti agar customer percaya
terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh biro perjalanan haji dan umroh. Namun kenyatannya banyak dijumpai beberapa jamaah yang merasa kurang puas
dengan pelayanan yang telah diberikan oleh biro perjalanan haji dan umrah. Ini
semua menjadikan penulis untuk meneliti lebih jauh tentang pelayanan haji dan
umrah. Dimana penulis menggunakan objek penelitiannya adalah PT. Patuna Tour
dan Travel.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan msalahnya adalah
bagaimana upaya PT. Patuna Tour dan Travel dalam memberikan pelayanan haji
dan Umroh pada jamaahnya dan Faktor pendukung dan penghambat dalam
melaksanakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Agar penelitian ini menjadi terarah dan falid. Penulis menggunakan
metode penelitian dalam bentuk deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan secara
apa adanya. Dari beberapa persyaratan penelitian ditemukan bahwa PT Patuna
Tour dan Travel sudah memberikan pelayanan yang baik. Terbukti dengan respon
dan kenyamanan yang di alami oleh para jamaah. Mulai dari pemberangkatan hingga kembali ke Indonesia. Ini merupakan nilai plus yang dimiliki PT Patuna
Tour dan Travel. Ini semua tentunya di dukung oleh para karyawan yang berkualitas dan alat teknologi yang memadai sehingga dapat mengetahui kedaah
Negara yang akan di tuju yaitu Arab Saudi. Namun demikian, meskipun sudah terbukti pelayanannya yang baik, namun PT. Patuna Tour dan Travel terkadang
mengalami sedikit kendala seperti para jamaah yang kurang mengetahui manasik haji, dan sudah tua. Sehingga butuh pembimbing yang berkualitas.
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmanirrohiim
Terukir rasa syukur kupersembahkan kepada sang khaliq yakni Allah
SWT, karena telah melimpahkan rezeki dan nikmat yang berlimpah ruah kepada
penulis, semoga pada saat ini penulis masih dapat merasakan setetes ilmu yang
Kau titipkan, dan penulis berharap dapat mengamalkan sampai malaikat
menyulam kebaikanku diakhir hisab nanti.
Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW, beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga
akhir zaman. Karena beliaulah yang menjadi suri tauladan bagi kami agar kami
menjadi insan kamil yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,
baik berupa dorongan moril maupun materil, karena penulis yakin tanpa bantuan
dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesarnya-besarnya kepada :
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
2. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah,
karena mengijinkan penulis menggunakan judul ini dan banyak memberikan
nasihat dan saran kepada penulis.
4. Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
skripsi ini, yang telah memberikan banyak masukan dan arahan kepada
penulis dan telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta
memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah
memberikan ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat
bagi penulis.
6. Seluruh staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai
referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak, Ibu. Aba dan Ummi tercinta yang senantiasa ikhlas dan sabar
mendampingi penulis mulai dari pendidikan taman kanak-kanak sampai
kejenjang perguruan tinggi dan selalu memberikan do’a restunya sehingga
penulis menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Jakarta.
8. Seluruh Staf PT. Patuna Tour dan Travel, yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian. Bapak Muhammad Asmuni yang telah
memberikan arahan dan masukan apabila peneliti mengalami kesulitan dalam
melakukan penelitian.
9. Kakak dan Adikku, keponakan dan saudara-saudaraku yang telah memberikan
semangat, do’a, nasehat dan keceriaan selama penulis menyelesaikan skripsi
ini.
10. Pamanku tercinta H.M. Kholili Ridho’i, S.Ag dan keluarga yang dijadikan
sandaran dikala duka maupun suka, yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil, terima kasih atas perhatian dan motivasinya selama ini.
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan yakni semua dewan guru Pesantren Tarbiyatus
Shibyan, Terima kasih atas suportnya.
12. Istriku tercinta Adinda Kholifah, yang selalu ada ketika penulis mengalami
kejenuhan dan masalah. Terima kasih sudah mau setia mendengarkan curahan
hati baik suka maupun duka, selalu menghibur dan memberi semangat penulis.
13. Fatihin, Hamid dan teman-teman seangkatan dan seperjuangan MD A dan MD
B periode 2005, yang tidak pernah penulis lupakan selama menempuh
pendidikan bersama.
Akhir kata penulis berharap semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan,
do’a dan harapan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi segenap keluarga besar jurusan Manajemen Dakwah pada
khususnya.
Jakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 5
D. Metodelogi Penelitian.............................................................. 6
E. Sistematika Penulisan.............................................................. 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pelayanan …………………………………………………… 9
1. Manajemen Pelayanan …………………………………. 9
2. Ciri-ciri Pelayanan Yang Baik …………………………. 11
B. Haji dan Umroh …………………………………………….. 18
1. Pengertian Haji ……………………………………….... 18
2. Pengertian Umroh …………………………………….... 19
C. Macam-macam Haji dan Umroh …………………………… 21
1. Macam-macam Haji …………………………………..... 21
2. Macam-macam Umroh ……………………………….... 22
BAB III GAMBARAN UMUM PT. PATUNA TOUR DAN
TRAVEL JAKARTA
A. Sejarah berdirinya PT. Patuna Tour dan Travel …………… 24
B. Visi, Misi PT. Patuna Tour dan Travel …………………….. 28
C. Tujuan didirikannya PT. Patuna Tour dan Travel …………. 28
D. Struktur Organisasi PT. Patuna Tour dan Travel ………….. 29
E. Produk-produk yang ditawarkan
PT. Patuna Tour dan Travel ………………………………. 30
BAB IV ANALISA PELAYANAN PT. PATUNA TOUR
DAN TRAVEL
A. Penyelenggaraan Haji dan Umroh PT. Patuna Tour
dan Travel
1. Pembinaan Haji dan Umroh PT. Patuna
Tour dan Travel ………………………………………… 33
a. Bimbingan Haji dan Umroh ………………............... 35
b. Penyuluhan dan Penerangan ……………………….. 38
2. Pelayanan Haji dan Umroh …………………………….. 39
a. Administrasi ………………………………………... 39
b. Transportasi ………………………………………… 45
c. Akomudasi ………………………………………….
46
d. Konsumsi …………………………………………… 47
e. Kesehatan …………………………………………...
48
f. Perlindungan Asuransi ……………………………… 50
B. Faktor Pendukung dan Penghambat ………………………... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………. 54 B. Saran ………………………………………………………... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan atas setiap
muslim yang mampu. Kewajiban ini merupakan rukun Islam yang kelima.
karena haji merupakan kewajiban, maka setiap orang yang mampu, apabila tidak
melakukannya, ia berdosa dan apabila dilakukan dia mendapat pahala. Haji dan
umrah hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Ini berarti bahwa seseorang telah
melakukan haji yang pertama, maka selesailah kewajibannya. Haji yang
berikutnya, kedua, ketiga dan seterusnya, merupakan ibadah sunnah1
Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi ummat Islam
untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci setiap tahun. Karena
setiap tahun sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk
menunaikan ibadah haji. Adapun ibadah umrah pada hakikatnya menjadi sarana
dan media bagi kaum muslimin untuk beribadah ke tanah suci setiap saat dan
waktu. Karena pada saat itu kaum muslimin datang dan menziarahi ka’bah untuk
melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak hanya tahun
pada saat haji, tetapi juga pada setiap saat, ketika orang melakukan ibadah umrah.2
Haji merupakan salah satu rukun islam yang kelima yang diwajibkan oleh
Allah SWT kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yakni memiliki
1Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami selut-beluk ibadah dalam islam,
(jakarta : prenada media, 2003) h. 227 2 Ibid, h. 231
kesanggupan biaya serta sehat jasmani dan rohani untuk menunaikan perintah
tersebut.3 Kewajiban haji dan umrah hanya sekali dalam seumur hidup.
4
Pada hakikatnya, tujuan pokok dari perjalanan haji dan umrah ada tiga,
yaitu:5
1. Megerjakan haji, hukumnya wajib (bagi yang mampu) dan hanya sekali
seumur hidup. Adapun selebihnya itu sunnah. Haji hanya dapat dikerjakan
pada musim haji, berbeda dengan umrah yang waktunya tidak terbatas.
2. Mengerjakan umrah, hukumnya sama dengan haji, hanya saja antara haji
dengan umrah terdapat persamaan dan perbedaan dalam waktu dan
pelaksanaannya.
3. Mengadakan ziarah, hukumnya sunnah. Dan berziarah dimaksukkan adalah
ketempat-tempat, baik di Jeddah, Makkah, Madinah dan tempat-tempat lain
yang bersejarah.
Kegiatan ibadah haji dan umrah mempunyai dua sisi yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu, standar pelaksanaannya saat masih
ditanah air dan di makkah. Pada standar pelayanan di tanah air banyak aspek
penting yang harus diperhatikan pembinaannya seperti dalam pelayanan jasa
(pembayaran setoran ONH ke bank, pengurusan dokumen haji dan umrah,
pemeriksaan kesehatan calon jamaah), bimbingan manasik, (materi bimbingan,
metode dan waktu bimbingan), penyediyaan perlengkapan, dan konsultasi
3 Depag, Hikmah Ibadah Haji, (Jakarta: Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggara Haji,
2003), h. 4 4 Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baaz, Haji, Umrah dan Ziarah berdasarkan tuntunan Al-
Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: CV. Firdaus, 1993), h. 5 5 Ahmad Abd Majdi, Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umrah, (Surabaya: Mutiara
Ilmu,1993), h. 13
keagamaan. Sedangkan setandar pelayanan ibadah haji dan umrah di tanah suci
adalah pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi, kesehatan, serta bimbingan
ibadah haji dan umrah.
Dalam undang-undang no 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah
haji di isyaratkan tiga hal yang harus di upayakan secara konsisten dan terus
menerus oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen agama sebagai leading sector
penyelenggaraan ibadah haji, yaitu:
Pertama, pembinaan yang mencakup bimbingan pra Haji, ketika
berlangsung, dan paska Haji.
Kedua, pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi,
konsumsi, kesehatan, akomodasi, dan sebagainya. Ketiga, perlindungan yang
meliputi keselamatan keamanan serta asuransi perlindungan dari pihak lain yang
merugikan jamaah haji.6
Maka peluang inilah yang di lirik bukan saja oleh pemerintah namun juga
oleh biro-biro penyelenggara berkompetisi untuk menarik simpati jamaah.
Kesemuanya itu berlomba-lomba menawarkan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan dengan kelebihan fasilitas yang berbeda untuk sebuah popularitas.
Disinilah kemudian lembaga-lembaga itu mengambil peran, dimana ada di antara
mereka yang menangani ini semata-mata karena bisnis, namun diantara mereka
ada karena memang panggilan Agama.
Agar tujuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah selalu sukses dan
mencapai target yang ingin di capai, maka perlu adanya suatu manajemen, baik
6 Taufiq kamil (Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan haji, di sajikan di sebuah
seminar haji di Jakarta / B-I ) , BPIHdari tahun ketahun, Faktual atau Komersil, (Media
Indonesia,edisi selasa, 9 juli 2002).
manajemen di bidang pelayanan, penyuluhan dan bimbingan, manasik dan
sebagainya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita para jamaah dalam menunaikan
ibadah haji dan umrah ini bisa di peroleh secara sempurna dan memuaskan.
Banyaknya travel biro-biro perjalanan haji dan umrah yang ikut serta
mengurusi pelaksanaan ibadah haji dan umrah, menimbulkan persaingan antara
satu dengan lainnya, sehingga membuat para jamaah bingung mencari lembaga
mana yang baik dalam memberikan pelayanan di segala bidang sehingga
pelaksanaan ibadah haji dan umrah bisa menuai hasil yang memuaskan.
Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada jamaah akan memberikan
kepuasan para jamaahnya yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas jamaah
pada pengelola (travel) yang bersangkutan. Bila pelayanan atas jasa yang diterima
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan atau jasa dipersepsikan
baik dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau jasa yang di terima lebih
rendah dari yang di harapkan, maka kualitas di persepsikan buruk.
Ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan kepada jamaah
adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan prasarana yang
baik, tersedia semua produk yang di inginkan, bertanggung jawab kepada setiap
jamaah dari awal hingga selesai, mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu
beromunikasi secara jelas, memiliki pengetahuan umum lainnya, mampu
memberikan kepercayaan kepada jamaah.7
Biro perjalanan wisata PT.Patuna Tour dan Trevel merupakan salah satu
biro perjalanan haji dan umrah khusus yang berusaha memberikan pelayanan
7 Kasmir, Etika Customer Service,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 9
terbaik dalam melaksanakan perjalanan ibadah haji dan umrah serta mampu
melancarkan pelaksanaan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Untuk mengetaui
lebih lanjut mengenai pelayanan ibadah haji dan umrah maka penulis akan
menuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiyah “skripsi” dengan judul:
“MANAJEMEN PELAYANAN JAMAAH HAJI DAN UMRAH
PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL”
B. Pembatasan dan perumusan masalah
1. Pembatasan masalah
Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka penulis membatasi
masalah yang akan dibahas hanya kepada pelayanan ibadah haji dan umrah
PT. Patuna Tour dan Travel.
2. Perumusan masalah
Dan berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah pokok
yang diangkat dalam skripsi ini adalah:
a. Bagaimana upaya PT Patuna Tour dan Travel dalam memberikan
pelayanan ibadah haji dan umrah pada jamaahnya sesuai dengan teori
manajemen Customer Service?
b. Faktor yang mendukung dan menghambat dalam melaksanakan pelayanan
ibadah haji dan umrah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas
mengenai pelayanan yang diberikan oleh PT Patuna Tour dan Travel dalam
pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta faktor pendukung dan penghambat dalam
melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah usaha dalam
mengembangkan ilmu manajemen khususnya, manajemen pelayanan
ibadah haji dan umrah dan menjadi bahan literatur bagi pengembangan
ilmu manajemen pada umumnya.
2. Dapat dijadikan acuan oleh PT Patuna Tour dan Travel dalam
meningkatkan pelayanan ibadah haji dan umrah dimasa yang akan datang.
3. Untuk meningkatkan kemampuan kepada penulis dalam melakukan
penelitian manajemen pelayanan yang efektif dan efesien pada suatu
organisasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya.
D. Metodologi Penelitian
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode
deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari
atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau prediksi.8 melainkan
metode deskriptif digunakan sebagai cara yang praktis untuk menjelaskan dan
menjabarkan pelayanan ibadah haji dan umrah. Untuk mendapatkan data-data
tesebut, penulis menggunakan dengan cara:
1. Sumber data
Sumber data ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu
penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan:
a. Data primer, merupakan data utama yang diperoleh langsung dari
responden berupa catatan tertulis dari hasil wawancara, serta
dokumentasi.
b. Data skunder, merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur terkait.
2. Tehnik pengumpulan data
a. Wawancara (interview) pada wawancara ini penulis mengadakan
komunikasi langsung dan megajukan beberapa pertanyaan ke beberapa
pihak yang bersangkutan baik secara lisan dan mendengarkan langsung
keterangan-keterangan atau informasi dari pengelola PT Patuna Tour
dan Travel.
8 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis Statistik.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24
b. Observasi, dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan dan
mencatat secara langsung terhadap objek penelitian yaitu proses
pelayanan haji dan umrah di PT. Patuna Tour dan Travel.
c. Dokumentasi, dalam hal ini penulis megumpulkan data-data yang
sudah tersimpan di PT. Patuna Tour dan Travel.
3. Teknik pengelolaan data
Setelah data diperoleh, maka langkah-langkah selanjutnya penulis
mengelola data dengan cara editing, yaitu kegiatan mempelajari berkas-
berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat
diketahui dan dapat dinyatakan baik.
4. Analisis Data
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu
penulis berusaha menggambarkan objek penelitian (pelayanan jamaah haji
dan umrah) dengan apa adanya yaitu sesuai dengan kenyataan, adapun
yang dijadikan subjek penelitian adalah PT. Patuna Tour dan Travel yang
berlokasi di Jl. Panglima Polim Raya No. 43A-B Kebayoran Baru Jakarta
Selatan 12160.
5. Tehnik penulisan
Untuk penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku
pedoman penulisan skripsi, tesis, dan desertasi yang diterbitkan oleh UIN
Jakarta Press. Tahun 2002 dengan ketentuan sebagai berikut: untuk
penulisan Al-Qur’an tidak memakai footnote dan diketik satu spasi dengan
terjemahan dicetak miring, dengan berpedoman pada terjemahan dari
Departemen Agama.
E. Kajian Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian
lebih lanjut kemudian menyusun menjadi karya ilmiah maka langkah awal
yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu dan melihat buku-buku
yang akan dijadikan reverensi oleh penulis. selelah penulis melakukan kajian
kepustakaan penulis akhirnya menemukan beberapa skripsi yang membahas
tentang:
1. skripsi yang berjudul “Oprasionalisasi Manajemen penyelenggaraan haji
dan umrah pada PT. Lintas Iskandaria Tour dan Travel”. karya Ida Farida
tahun 2007. pada skripsi ini membahas tentang manajemen
penyelenggaraan haji dan umrah pada PT. Lintas Iskandaria Tour dan
Travel.
2. Skripsi yang berjudul “pelayanan haji dan umrah PT. Nurul Amanah
Sirindo Jakarta terhadap jamaah” karya Hj. Nur Ahyani Jurusan
Manajemen Dakwah tahun 2006 pada skripsi ini hanya menjelaskan
tentang pelayanan haji dan umrah PT. Nurul Amanah Sirindo Jakarta.
3. Dan beberapa buku: Departemen Agama RI, Bimbingan Ibadah Haji,
Umrah dan Zakat,(Jakarta :2000)dan Hanan Alatief , Nidjam Akhmad,
Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim,2001).
Sedangkan judul skripsi penulis adalah Manajemen Pelayanan Haji dan
Umrah PT. Patuna Tour dan Travel. dalam hal ini dilihat dari segi judul
berbeda, baik itu dari segi pembahasan yang diteliti sungguh jauh berbeda,
yaitu, materi yang penulis bahas adalah tentang bagaimana Manajemen
Pelayanan Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing
terdapat sub-sub yaitu:
Bab 1 :Pendahuluan, bab ini berisi uraian mengenai latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, kajian pustaka,
sistematika penulisan.
Bab II :Tinjauan Teoritis, pada bab ini meliputi pengertian manajemen
pelayanan, ciri-ciri pelayanan yang baik, haji dan umrah,
pengertian haji dan umrah dan macam-macam haji dan umrah.
Bab III :Gambaran umum PT Patuna Tour dan Travel. Dalam bab ini
dibahas keadaan umum PT Patuna Tour dan Travel, tentang
sejarah berdiri dan perkembangan, visi dan misi, struktur
organisasi dan produk-produk yang ditawarkan PT Patuna Tour
dan Travel.
Bab IV :Analisa Penelitian, bab ini berisi tentang hasil penelitian
mengenai manajemen pelayanan jamaah haji dan umrah PT
Patuna Tour dan Travel terhadap jamaahnya serta faktor
pendukung dan penghambat, dan analisis pengaruh pelayanan
terhadap jumlah jamaah.
Bab V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen Pelayanan
1. Pengertian Manajemen Pelayanan
Untuk dapat mengetahui definisi manajemen pelayanan sebelumnya
harus memahami pengertiannya. Oleh karena itu dibawah ini akan diuraikan
tentang definisi manajemen dan definisi manajemen pelayanan. Ada beberapa
definisi manajemen sebagai berikut: dalam kamus manajemen, arti dari istilah
manajemen adalah: manajemen, pengurusan, kepemimpinan, ketatalaksanaan,
dan kepengurusan, pengelolaan dan sebagainya.9 Demikian pula halnya dalam
mendefinisikan istilah manajemen secara etimologi mempunyai arti pimpinan,
direksi dalam mengurus dan memerintah, memimpin atau dapat juga diartikan
sebagai pengurusan.10
Dengan sangat berfariasi para ahli manajemen mendefinisikan
manajemen dari sudut pandang mereka. Dapat dikemukakan mengenai
batasan-batasan pengertian manajemen oleh George R Terry, yang dikutip
oleh Rosadi Ruslan sebagai berikut: manajemen merupakan proses yang khas,
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumber lainnya.11
9 Moekijat, Kamus Manajemen, (Bandung: CV: Mandar Maju, 1990), Cet. 4, h. 290-291
10 Abdul Sanie, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara 1992), Cet. 4, h. 1
11 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Rosada, 1998), Cet. 1, h. 1
Berdasarkan pengertian diatas pengertian manajemen pelayanan
dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ilmu untuk menyusun rencana,
mengimplementasikan rencana, mengordinasikan dana dan menyelesaikan
aktifitas-aktifitas pelayanan demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.12
Menurut A.S. Moenir, yang dimaksud dengan manajemen
pelayanan adalah manajemen proses, yaitu sisi manajemen yang mengatur dan
mengendalikan proses layanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan dapat
berjalan tertib, lancar, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak
yang harus dilayani.13
Untuk dapat menyelenggarakan manajemen pelayanan yang baik,
ada prinsip-prinsip manajemen pelayanan yang dapat dipakai sebagai acuan.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah sebagai berikut:14
1. Identifikasikan kebutuhan jamaah yang sesungguhnya.
2. Sediakan pelayanan yang terpadu (one-stop-shop)
3. Buat sistem dan mendukung pelayanan jamaah.
4. Usahakan agar semua orang atau karyawan bertanggung jawab terhadap
kualitas pelayanan.
5. Layanilah keluhan jamaah secara baik.
6. Terus berinovasi
7. Karyawan adalah sama pentingnya dengan jamaah.
8. Bersikap tegas tapi ramah pada jamaah.
9. Menjalin komunikasi dan interaksi khusus dengan jamaah.
12
Ibid, h. 2 13
A. S. Moenir, Op Cit, h. 186 14 Ratminto dan Atik Sertiwinarsih. Op. Cit, h. 67
10. Selalu mengontrol kualitas.
2. Ciri-ciri pelayanan yang baik
Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan
dalam meberikan kepuasan kepada jamaah dengan standar yang sudah
ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh sumber daya manusia
dan sarana serta prasarana yang dimiliki. Banyak perusahaan yang ingin
dianggap selalu yang terbaik dimata jamaah. Karena jamaah akan menjadi
setia terhadap produk yang ditawarkan. Disamping itu, perusahaan juga
berharap pelayanan yang diberikan kepada jamaah dapat ditularkan kepada
calon jamaah lainnya. Hal ini merupakan promosi tersendiri bagi
perusahaan yang berjalan terus secara berantai dari mulut kemulut. dengan
kata lain, pelayanan yang baik akan meningkatkan image perusahaan
dimata jamaahnya. Image ini harus selalu dibangun agar citra perusahaan
dapat selalu meningkat,
Dalam prakteknya pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri
dan hampir perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk
membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu palayanan yang
diberikan.
Yang mempengaruhi pelayanan yang baik pertama adalah faktor
manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia (karyawan) yang
melayani jamaah harus memiliki kemampuan melayani jamaah secara
tepat dan cepat. Disamping itu, karyawan harus memiliki kemampuan
dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh
terhadap jamaahnya.
Kedua Pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh tersedianya
sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan
keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana harus dilengkapi oleh
kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang
dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi
dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.
Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik bagi perusahaan dan
karyawan yang bertugas melayani jamaah.15
1. Tersedianya karyawan yang baik.
Kenyamanan jamaah sangat tergantung dari karyawan yang
melayaninya. Karyawan harus ramah, sopan dan menarik. Disamping
itu, karyawan harus tatap tanggap, pandai bicara, menyenangkan, serta
pintar, karyawan harus mampu memikat dan mengambil hati jamaah
sehingga jamaah semakin tertarik. Demikian juga dengan cara kerja
karyawan harus rapi, cepat dan cekatan.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
Pada dasarnya jamaah ingin dilayani secara prima. Untuk melayani
jamaah, salah satu hal yang paling penting diperhatikan disamping
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia adalah sarana dan
prasarana yang dimiliki perusahaan. Peralatan dan fasilitas yang
15 Kasmir, Op. Cit, h. 186
dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu harus
dilengkapi berbagai fasilitas sehingga membuat jamaah nyaman atau
betah dalam ruangan tersebut.
3. Bertanggung jawab kepada setiap jamaah sejak awal hingga
selesaibertanggung jawab kepada setiap jamaah sejak awal hingga
selesai. Artinya dalam menjalankan kegiatan pelayanan karyawan
harus bisa melayani dari awal sampai selesai. Jamaah akan merasa
puas jika karyawan bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diinginkannya. Jika terjadi sesuatu karyawan yang dari awal
menangani masalah tersebut, secara segera mengambil alih tanggung
jawabnya.
4. Mampu melayani secara cepat dan tepat.
Mampu melayani secara cepat dan tapat. Artinya dalam melayani
jamaah diharapkan karyawan harus melakukannya sesuai prosedur.
Layanan yang diberikan sesuai dengan jadwal untuk pekerjaan tertentu
dan jangan membuat kesalahan dalam arti pelayanan yang diberikan
tidak sesuai dengan standar perusahaan dan keinginan jamaah.
5. Mampu berkomunikasi
Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu berbicaara
kepada jamaah. Karyawan juga harus dengan cepat memahami
keinginan jamaah. Selain itu, karyawan harus dapat berkomunkasi
dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan
istilah yang sulit dimengerti.
6. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
Untuk menjadi karyawan yang khusus melayani jamaah harus
memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu. Karena tugas
karyawan selalu berhubungan dengan manusia, karyawan perlu dididik
khususnya mengenai kemampuan dan pengetahuannya untuk
menghadapi masalah jamaah atau kemampuan dalam bekerja.
Kemampuan dalam bekerja akan mampu mempercepat proses
pekerjaan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
7. Berusaha memahami kebutuhan jamaah.
Berusaha memahami kebutuhan jamaah artinya karyawan harus
cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh jamaah. Karyawan
yang lamban akan membuat jamaah lari. Usahakan mengerti dan
memahami keinginan dan kebutuhan jamaah secara cepat.
8. Mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah.
Kepercayaan calon jamaah kepada perusahaan mutlak diperlukan
sehingga calon jamaah mau menjadi jamaah perusahaan yang
bersangkutan. Demikian pula untuk menjaga jamaah yang lama perlu
dijaga kepercayaannya agar tidak lari. Semua ini melalui pelayanan
karyawan khususnya dari seluruh karyawan perusahaan umumnya.
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry sebagaimana dikutip oleh Philip
Kottler menyusun faktor utama yang menjadi penentu dalam
meningkatkan mutu pelayanan, antara lain:16
1. Akses
Pelayanan harus mudah dijangkau dalam lokasi yang mudah
dicapai pada saat yang tidak merepotkan dan cepat.
2. Komunikasi
Pelayanan harus diuraikan dengan jelas dalam bahasa yang mudah
dimengerti oleh jamaah.
3. Kompetensi
Pegawai atau karyawan harus memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan.
4. Kesopanan.
Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah, penuh hormat dan
penuh perhatian.
5. Kredibilitas.
Instansi dan pagawai harus bisa di percaya dan memahami
keinginan utama yang diharapkan jamaah.
6. Reabilitas.
Pelayanan harus dilaksanakan dengan konsisten dan cermat.
7. Cepat tanggap.
16
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1995) Edisi Ke-6 Jilid 2 h. 107
Pegawai harus memberikan tanggapan dengan cepat dan kreatif
atas permintaan dan masalah jamaah.
8. Kepastian
Pelayanan harus bebas dari bahaya, resiko, atau hal-hal yang
meragukan.
9. Hal-hal yang berwujud.
Hal-hal yang berwujud pada sebuah pelayanan harus dengan tepat
memproyeksikan mutu pelayanan yang akan diberikan.
10. Memahami atau mengenali masyarakat
Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat atau jamaah
dengan memberikan perhatian secara individu.
Dari beberapa faktor diatas kemudian oleh Parasuraman, Zaithaml.
Dan Berry yang dikutip Fndy Tjiptono diidentifikasikan menjadi lima
dimensi pokok yang menjadi penentu dalam meningkatkan mutu
pelayanan, antara lain:17
a. Bukti langsung (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
b. Keandalan (realibility)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat dan memuaskan.
c. Daya tanggap (responsiveness)
17
Fandy Tjiptono, Prinsip-rinsip Total Cuality Cervice, (Yogyakarta: Andi, 2001) Cet. 2,
h. 14
Yaitu keinginan para staf untuk membantu para jamaah dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Jaminan (assurance)
Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan.
e. Empati
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, perhatian pribadi dan memahami jamaah.
Dengan adanya faktor pertimbangan dalam meningkatkan mutu
pelayanan diharapkan jamaah dapat merasakan lebih seperti yang mereka
inginkan. Sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang terbaik bagi
jamaah.
Menurut Kartawijaya, ada empat macam bentuk untuk
merealisasikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah, yaitu:
1) Pelayanan itu sendiri sebagai produk yang dijual. Dalam hal ini
pemasar harus mampu menanggapi pelayanan yang dijual sebagai
produk yang terdiri dari elemen, quality dan style yang harus
ditentukan dalam pelayanan yang akan dijual.
2) In sales service, yaitu pelayanan yang diberikan pada waktu penjualan
sedang berlangsung.
3) After sales service, yaitu pelayanan yang diberikan setelah penjualan
berlangsung.
4) Before sales service, yaitu pelayanan yang diberikan sebelum
penjualan berlangsung.
Agar pelayanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok
orang yang dilayani, maka petugas yang melayani harus memiliki empat
kriteria pokok. Yaitu: tingkah laku yang sopan, cara penyampaian yang
sesuai dan berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima orang yang
bersangkutan, waktu penyampaian yang tepat dan keramah-tamahan.18
Dengan demikian, kepuasan atau ketidakpuasan jamaah adalah
respon atas ketidaksesuaian antara harapan sebelumnya dengan kinerja
actual yang dirasakan pemiliknya. harapan jamaah memiliki peranan yang
sangat besar sebagai standar perbandingan dalam evaluasi maupun
kepuasan.
B. Haji dan Umrah
1. Pengertian haji dan umrah
Haji menurut pengertian bahasa berarti berniat pergi, bermaksud, atau
menuju ke suatu tempat tertentu.19
Haji dalam pengertian istilah para ulama, ialah menuju ke ka’bah
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu atau dengan perkataan lain
bahwa haji adalah mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan
suatu pekerjaan tertentu.20
Dalam buku fiqih empat madzab bagian ibadat (puasa, zakat, haji,
kurban), Abdurrahman al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud
18
Diambil dari tulisan Encep Suryana, 2004, h. 29. td. 19
Philip Kotler. Op. Cit. h. 108 20 Ahmad Thibraya, Siti Musdah Mulia, Op.Cit, h. 227
dengan haji secara bahasa adalah menuju kemuliaan. Sedangkan
pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara
tertentu pula.21
Menurut Fahruddin HS. Pengertian haji adalah sengaja berkunjung
menziarahi ka’bah yang terletak di masjidil haram di makkah, dengan niat
menunaikan ibadah haji yaitu rukun Islam yang kelima memenuhi
perintah Allah.22
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa haji
adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi ka’bah, dan
dilakukan pada waktu tertentu serta syarat-syarat yang telah ditentukan
atau ditetapkan. Kesemuanya itu dilakukan dalam rangka mentaati
perintah Allah SWT dan untuk mencapai ridha-Nya.
Ibadah haji tidak dilakukan disembarang tempat, disembarang
waktu, dan sembarang perbuatan. Apabila haji dilakukan dalam keadaan
demikian, hal ini bukanlah haji.
Ibadah haji mulai diperintahkan pada akhir tahun ke-9 Hijriah
(setelah Nabi berada di Madinah), dengan diturunkannya ayat yang
berkaitan dengan kewajiban itu. Yaitu ayat 97, S. Ali Imron (3): yang
berbunyi:
21
Abdul Rahman Al-Zaziri, Fikih Empat Madzab Bagian Ibadah (Puasa, Zakat, Haji,
Kurban). (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), Cet: ke-1, h. 77 22
Bahruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan al-Qur’an, (Jakarta: Bima Aksara,
1984), h. 107
Artinya: mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah
(QS. Ali Imran: 97)
Perintah haji yang diturunkan pada tahun itu belum dilakukan oleh
Rasulullah dan kaum muslimin karena adanya suatu halangan. Haji baru
dapat dilakukan oleh Nabi dan kaum muslimin setahun kemudian, yaitu
pada tahun ke-10 Hijriah. Haji inilah satu-satunya haji yang dilakukan oleh
Nabi.
Ibadah haji merupakan ibadah besar yang setiap saat orang dapat
menunaikannya, karena melaksanakan ibadah haji membutuhkan
kekuatan fisik, disamping kekuatan dana bagi muslim yang tinggal jauh
dari makkah. Oleh karena itu Allah hanya mewajibkan bagi orang-orang
yang mampu.
Adapun pengertian Umrah, kata umrah berasal dari I’timar yang
berarti ziarah, yakni menziarahi ka’bah dan berthawaf disekelilingnya,
kemudian bersa’I antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut
(tahallul) tampa wukuf di arafah.23
Dalam buku Bimbingan Manasik Haji Departemen Agama RI,
Umrah ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’I dan
bercukur demi mengharap ridha Allah.24
Umrah dapat dilaksanakan kapan saja kecuali pada waktu-waktu
yang dimakruhkan (hari Arafah, Nahar, dan Tasyrik).
23
Muhammad Baqir Al-Habsi, Fikih Praktis, (Bandung: Mizan, 1999), h. 377 24 Departemen Agama RI Bimbingan Manasik Haji, (Jakarta: 2003), h. 3
Dalam melaksanakan ibadah umrah para jamaah harus
mengerjakan amalan ibadah umrah. Adapun rangkaian amalan ibadah
umrah ada 4 (empat), yaitu:25
a. Berihram (berniat untuk umrah) di Miqat.
b. Melakukan tawaf sebanyak tujuh kali putaran.
c. Melakukan sa’I antara sofa dan marwa.
d. Mencukur atau memotong rambut.
Mengenai umrah Nabi Muhammad SAW telah melakukan umrah
sebanyak empat kali, semuanya dilakukan pada bulan dzulqo’dah, kecuali
umrah yang dilakukannya bersama dengan hajinya. Keempat umrah yang
dilakukannya itu ialah:26
a). Umrah Hudaibiyah yaitu umrah yang dilakukan oleh Nabi untuk
menziarahi ka’bah pada tahun ke 6 hijriah, karena pada saat akan
berihram di Hudaibiyah..
b). Umrah qadha, yaitu umrah yang dilakukan oleh Nabi pada tahun ke-8
hijriyah. Karena pada tahun ke 7 hijriah tidak dapat melakukan umrah
sehingga dilakukan pada tahun ke 8.
c). Umrah Ja’ronah yang dilakukannya pada tahun ke-8 hijriyah, karena
Nabi pada saat akan berhaji melakuan ihram di ja’ronah.
d). Umrah yang terahir dilakukannya bersama haji wadda’ pada tahun ke-
9 hijriyah.
25
Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia. Op Cit. h. 290 26 Syekh Hasan Ayub, Fikih al-Ibadat-al-Hajj, (Libanon: Darul Ulum Al-Hadisah, 1983).
2. Macam-macam haji dan umrah
Dalam pelaksanaannya haji terdiri dari tiga macam yaitu:27
a. Haji Ifrad
Yaitu membedakan haji dan umrah. Ibadah haji dan umrah
masing-masing dikerjakan tersendiri. Adapun pelaksanaannya, ibadah haji
dilakukan terlebih dahulu setelah selesai, baru melakukan umrah dalam
satu musim haji.
b. Haji Tammatu
Yaitu melakukan umrah terlebih dahulu pada bulan haji dan
setelah selesai baru melakukan haji. Adapun pelaksanaanya adalah
melakukan ihram dari miqot untuk umrah, kemudian melaksanakan haji
setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah, keduanya dilaksanakan
pada musim haji tahun yang bersangkutan juga.28
c. Haji Qiran
Yaitu melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.
Untuk pelaksanaannya adalah melakukan ihram dari miqat dengan niat
untuk haji serta umrah sekaligus dan melakukan semua pekerjaan haji.29
Adapun macam-macam umrah ada 2, yaitu:
a. Umrah wajib
Adalah umrah yang dilakukan pertama kalinya dalam kaitan
dengan pelaksanaan ibadah haji. Seperti diketahui, dalam melaksanakan
27
Iwan Gayuh, Buku Pintar Haji dan Umroh, (Jakarta: Pustaka Warga Negara), h. 29 28
Departemen Agama RI, Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, (Jakarta: 2000), h.
51 29 Ensiklopedi Islam 3 Fas-kal, (Jakarta: PT. Ihtiar Baru Van hoeve, 1999), Cet. 3 h. 63
ibadah haji kita diwajibkan untuk melakukan ibadah haji dan umrah untuk
satu kesatuan.
b. Umrah sunah
Umrah sunah bisa dilakukan kapan saja mau sebelumnya atau
sesudahnya. Ibadah umrah ini juga boleh dilakukan diluar musim haji,
dimana tatacara pelaksanaannya sama dengan umrah wajib yang termasuk
ibadah haji, setelah jama’ah bertahallul maka selesailah ibadah umrah
sunnah adapun yang membedakannya adalah dalam mengucapkan
niatnya.30
Bagi jamaah yang sudah ada di Makkah umrah sunah bisa
dilakukan dengan mengambil miqat di tan’im atau ja’ronah karena miqat
ini pada awalnya dipergunakan untuk miqat oleh Aisyah. Diriwayatkan
bahwa ketika baru selesai menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah,
Aisyah melakukan ibadah umrah. “untuk ihram umrah” itulah Nabi
Muhammad menyuruh Aisyah berangkat ke tan’im untuk mengambil
ihramnya.
Shalat sunah ihram, berniat ihram dengan membaca “labbaika
Allahumma umratan” setelah jamaah berihram dan berniat umrah lalu
langsung melaksanakan tawaf, sa’I dan tahallul.
Bila jamaah memilih ja’ranah sebagai tempat miqat maka yang
perlu diingat dan diketahui adalah ja’ranah letaknya lebih jauh dibanding
30 Iwan Gayo, Op. Cit, h. 345
tan’im yaitu sekitar 16 km dari makkah. Bagi para jamaah ja’ronah
merupakan miqat paling tinggi derajatnya diantara miqat lainnya.
C. Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh
1. Pengertian
Pelayanan haji yang dikelola oleh Pemerintah melalui Departemen
Agama Republik Indonesia dan diatur dalam Undang-Undang No 17 Tahun
1999, serta Keputusan Menteri Agama No. 244 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan haji dan umrah serta Keputusan Direktur Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D/296 Tahun 1999
tentang Petunjuk Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah. Dalam hal ini
Departemen Agama dalam menjalankan pelayanan jamaah haji adalah
memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh jamaah haji mulai dari proses
pendaftaran sampai dengan proses pemberangkatan jamaah haji ke tanah
suci Makkah, yang bekerjasama dengan instansi terkait yang ditunjuk oleh
pemerintah.31
Dengan demikian manajemen pelayanan haji dan umroh adalah
serangkaian aktifitas atau dikatakan sebuah manajemen proses, yaitu sisi
manajemen megatur dan mengendalikan proses layanan, agar mekanisme
kegiatan pelayanan dapat berjalan tertib, lancar, tepat mengenai sasaran dan
memuaskan bagi pihak yang harus di layani.32
31
http.///pelayanan jamaah haji dan umrah, com 32
A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
Cet. Ket-4, h. 186.
2. Ruang lingkup
Adapun ruang lingkup manajemen pelayanan Haji dan Umroh sebagaimana
diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia, meliputi:
a. Pelayanan
Adapun pengertian pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain secara langsung33. Pelayanan pun diartikan sebagai
setiap kegiatan/manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun34
.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin
secara fisik, dan menyediakan kepuasan jamaah. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu
menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
b. Pembinaan
Pembinaan dalam arti terminologi adalah membangun dan mengisi
akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat berbagai dzikir,
serta memompa dan menguatkan lewat introspeksi diri.35
Menurut Miftah Thoha, pembinaan adalah suatu tindakan, proses,
hasil atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan
33
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, hal.
17. 34
Bilson, Memenangkan Pasar Dengan pemasaran Efektif dan Profitabel, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 172. 35 Majdi Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 138.
adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai
kemungkinan, berkembang atau peningkatan atau sesuatu. Ada dua
unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa
tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan
itu bisa menunjukkan kepada perbaikan atas sesuatu.
Berdasarkan pengertian diatas, bahwa pembinaan adalah
membangun, mengusahakan, mengembangkan kemampuan secara
bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji demi terlaksananya cita-cita
ibadah haji.
Dengan demikian pembinaan haji adalah mengkoordinasi,
mengarahkan dengan mengembangkan kemampuan secara besama-sama
dalam kegiatan ibadah haji demi terlaksananya cita-cita ibadah haji.
c. Perlindungan
Perlindungan adalah sebuah harapan yang dimiliki masing-masing
jamaah dalam menunaikan ibadah di tanah suci dan semua itu
terfasilitasi dengan cara rnenggunakan asuransi ketika jamaah masih
berada di dalam pesawat, akan tetapi disaat jamaah sudah berada di
tanah suci keselamatan jiwa masing-masing sudah menjadi tanggung
jawab individu dan perusahaan/lembaga.
Dari uraian diatas, dapat dipahammi bahwa perlindungan terhadap
jama'ah Haji dan Umroh dengan menggunakan asuransi. Adapun
pengertian asuransi Haji adalah suatu bentuk saling menanggung
diantara para jama'ah dengan tujuan untuk memberi santunan kepada
ahli warisnya jika jama'ah haji meninggal dunia pada saat menunaikan
ibadah haji, yaitu sejak jama'ah meninggalkan rumah hingga tiba
kembali di rumah.36
3. Kegiatan pelayanan Haji dan Umroh
Adapun kegiatan pelaksanaan pelayanan haji dan umroh meliputi:
a. Administrasi
Administrasi adalah seluruh proses kegiatan yang dilakukan dan
melibatkan semua orang secara bersama dalam organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Mulai dari proses pendaftaran,
pembayaran, surat keimigrasian.
b. Bimbingan manasik
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaskud dalam Pasal
652, Direktorat Pembinaan Haji menyelenggarakan fungsi :
- penyiapan bahan perumusan visi, misi dan kebijakan di bidang pembinaan haji;
- perumusan standardisasi nasional di bidang pembinaan haji; - pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan haji; - pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan
tugas pembinaan haji; - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bimbingan manasik haji dan umroh dapat dilakukan tiga bagian, yaitu:
a) Pra haji adalah agar para jama'ah mengerti dan memahami bagaimana
cara beribadah haji dan umroh nanti ketika berada di tanah suci.
b) Ketika berlangsung adalah bimbingan yang dilakukan ketika berada di
tanah suci dengan cara pembimbing dapat mendampingin, memberi
36
Muhbib Abdul Wahab, Asuransi Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadist, (Jakarta: PBB
UIN, 2003), h. 1
pengarahan kepada jamaah, agar pelaksanaan ibadah haji dan umroh
sesuai dengan tata cara ibadah haji.
c) Paska haji yaitu bimbingan ini dilakukan setelah pelaksanaan ibadah
haji dan umroh, untuk mempertahankan kemabruran haji dan umroh.
c. Transpotasi
Transportasi yang aman dan lancar memegang peran yang cukup
menentukan dalam pelaksanaan haji. Pergerakan calon jamaah haji dari
daerah asal, dimana perjalanan dimulai, menuju ke Arab Saudi sampai
kembali ke daerah asal, di mana perjalanan diakhiri, memerlukan sarana
transportasi yang sesuai dengan jarak ternpuh perjalanan dan volume
angkut (orang dan barang).
d. Akomodasi
Salah satu unsur penting yang harus diperhatikan oleh para
penyelenggara ibadah haji dan umrah adalah akomodasi. Akomodasi harus
diberikan dengan baik dan memuaskan sehingga para jamaah lebih
khusyu’ dalam menjalankan ibadah haji dan umrah.
Yang dimaksud dengan akomodasi adalah wahana yang
menggunakan pelayanan jasa penginapan yang dilengkapi dengan
pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya.37
e. Konsumsi
Kelayakan dalam penyajian makanan yang memenuhi standar gizi
dan higienis merupakan service yang menjadikan jamaah merasa nyaman
37
Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikàsi no. 37/ PW. 304/MPT/86
tanggal 7 Juni 1986
dan adanya kepuasaan tersendiri hingga pada akhirnya jamaah merasakan
perhatian yang lengkap dan dalam perjalanàn panjang ibadah haji maupun
urnrah, dan biaya yang mereka keluarkan untuk bisa melaksanakan ibadah
haji dan umrah menjadi balance bila dikomparasikan dengan fasilitas yang
mereka terima dan rasakan.
f. Kesehatan
Pelayanan kesehatan ini dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci
seperti medical chek up, suntikan vaxin meningitis dan suntikan faxin
H1N1.
Pelayanan kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan dan
pemeliharaan kesehatan calon jamaah haji untuk menjaga agar jamaah haji
tetap dalam keadaan sehat antara lain tidak menularkan atau ketularan
penyakit selama menjalankan ibadah haji tersebut dan setelah kembali ke
tanah air.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL JAKARTA
A. Sejarah berdirinya PT. Patuna Tour dan Travel
Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,
dimana setiap tahun ratusan ribu umat islam Indonesia memenuhi panggilan Ilahi
untuk melaksanakan ibadah haji dengan tulus dan ikhlas, maka PT. Patuna Tour
dan Travel adalah salah satu dari sejumlah perusahaan yang memberikan
pelayanan yang terbaik demi kelancaran, keamanan dan keabsahan ibadah haji
dan umrah. Sehingga apa yang menjadi cita-cita dan harapan para calon jamaah
dapat tercapai.
PT. Patuna Tour dan Travel bergerak dalam penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah swasta yang berjenis ONH plus, yang dimaksud plus disini yaitu
berupa plus pelayanan dalam hal perlengkapan pelaksanan haji, penginapan,
transportasi dan konsumsi. Para jamaah haji dan umrah menginap dihotel
berbintang lima, makanan dengan menu masakan internasional, transportasi full
AC yang selalu siap mengantar jamaah baik waktu keberangkatan maupun di
tanah suci yang bekerjasama dengan pihak Garuda Indinesia, dan para
pembimbing ibadah yang dengan setia dan tekun membimbing jamaah ketempat-
tempat bersejarah yang ada di dunia.
PT. Patuna Tour dan Travel didirikan pada tahun1983 sekitar 26 tahun
yang lalu, baru mendapat surat ijin tetap usaha pariwisata No: 13/C:/TPU/V/ pada
tahun 1985, yang berdomisili di Jl. Panglima Polim Raya No. 43 A-B Kebayoran
Baru. Jakarta Selatan 12160-Indonesia. Serta secara resmi mempuyai ijin dan
kelayakan untuk bisa menjadi fasilitator jamaah untuk sampai ketanah suci juga
membantu para jamaah melaksanakan ibadah mulia dalam rangka menghasilkan
orang-orang yang khusyu’ dalam beribadah, yang nantinya para jamaah tersebut
ketika pulang ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur.
Status kepemilikan PT. Patuna Tour dan Travel secara tertulis atas nama
H. Amir Syah Thabrani yang bekerjasama dengan istrinya Hj. Emma Murtika.
Kolaborasi antara suami istri inilah yang membuat PT. Patuna Tour dan Travel
berkembang dengan cepat. Adapun nama Patuna diambil dari singkatan: Pan
Travel, Tunas Travel, dan Natrapu yang menjadi cikal bakal dari Patuna Mekar
Jaya Tour dan Travel sampai sekarang. Serta senantiasa selalu berusaha menjadi
fasilitator yang dapat dipercaya dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik serta
mengutamakan kepuasan bagi para jamaahnya.
Sejak beroprasi sebagai biro perjalanan haji dan umrah pada tahun 1983,
PT. Patuna Tour dan Travel mengalami perkembangan yang sangat pesat dan
memuaskan bagi para jamaah ditengah persaingan yang ada di Jakarta, perusahaan
tetap berjalan secara eksis karena hal ini didukung oleh system pelayanan yang
baik serta dengan niat tulus ikhlas dalam melayani para jamaah sehingga membuat
para calon jamaah haji dan umrah makin besar, inilah sebuah bukti yang jelas
adanya peningkatan jumlah jamaah dari tahun ketahun teruma pada jamaah
umrah.
Untuk ibadah umrah pada tahun 2008 sebanyak 300 orang dan jamaah
pada tahun 2009 sebanyak 500 orang. Sementara jumlah jamaah haji pada tahun
2008 sebanyak 205 orang dan jumlah jamaah haji pada tahun 2009 berjumlah 232
jamaah.
Dilihat dari manajemen PT. Patuna Tour dan Travel, pertumbuhan dan
kemajuan perusahaan ini juga merupakan hasil kerja yang cukup profasional
terutama dalam menempatkan tenaga-tenaga kerja handal yang menangani bagian
disektor pelayanan dan didukung oleh ilmu pengetahuan serta pengalaman yang
banyak dibidang haji dan umrah. Semuanya itu tak terlepas karena adanya
motivasi dari atasan yang selalu menyertai dengan statment “segala sesuatu
apabila engkau ikhlas, sabar dan sempurna dalam bekerja, maka Allah akan
memberikan yang setimpal dari usahamu”.38
Dengan adanya motivasi dari atasan menjadikan sebuah semangat para
karyawan. Hal itu merupakan acuan semangat dan kinerja bagi karyawan menjadi
terbentuk secara tidak langsung sebagai orang-orang profesional untuk kemajuan
PT. Patuna Tour dan Travel, aspirasi karyawan amat sangat didengarkan untuk
dijadikan sebuah pertimbangan demi kemajuan perusahaan. Bahkan nama PT.
Patuna Tour dan Travel sudah terpatri dihati para karyawan yaitu hidupnya
perusahaan merupakan hidupnya karyawan.
38 Dokumen sejarah PT Patuna Tour dan Travel (Jakarta: 8 Agustus 2009).
Saat ini karyawan PT. Patuna Tour dan Travel berjumlah 35 orang yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 21 orang dan wanita berjumlah 14 orang, ini
merupakan bukti yang jalas akan adanya kualitas terdapat pada diri masing-
masing karyawan yang selalu membuat perusahaan berkembang dan pesat
jamaahnya. Adapun karyawan dilihat dari tingkat usia yang berumur dari 25-35
tahun 24 orang, 35-45 tahun 11 orang dan dengan tingkat pendidikan stara I 27
orang, S2 5 orang dan SMA 3 orang.
Kemajuan perusahaan dikarekan pada awal beroprasi sebagai biro
perjalanan haji dan umrah, PT. Patuna Tour dan Travel telah melakukan
sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat luas dengan pemasarannya
keberbagai media informasi melalui surat kabar yaitu: Media Indonesia dan
Republika yang tetap setia mendampingi dan memfasilitasi PT. Patuna Tour dan
Travel dalam bentuk promusi, melalui cerita dari mulut kemulut, serta mengikuti
seminar-seminar dan menyebarkan brosur ke masjid-masjid setiap shalat jumat
bahkan ketika menjelang ramadhan mencetak bulletin islam yang didalamnya
terdapat artikel dari PT. Patuna Tour dan Travel.
Manajemen perusahaan selalu tepat sasaran karena adanya perencanaan
dalam rapat setiap satu bulan sekali, membahas strategi-strategi dalam pelayanan
ibadah haji dan umrah serta evaluasi seluruh aktivitas kerja dengan
pengevaluasian terhadap pelayanan yang diberikan serta perencanaan program-
program kerja untuk l setahun kedepan.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaahnya PT.
Patuna Tour dan Travel pada perinsipnya mempunyai semboyan “manjakan tamu-
tamu Allah nanti engkau akan dimanjakan oleh Allah”. Dengan adanya semboyan
tersebut pengelola dan karyawan PT. Patuna Tour dan Travel berusaha
memberikan pelayanan yang memuaskan dengan melayani jamaah secara
totalitas, berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan yang
berhubungan dengan upaya peningkatan di tanah air maupun di tanah suci
diantaranya adalah: kerjasama dengan pemarintah Saudi Arabia untuk melayani
dalam hal keamanan, sedangkan Garuda Indonesia pun dijadikan fasilitator untuk
keberangkatan dari tanah air ke tanah suci, dengan pihak sapco untuk transportasi
ditanah suci serta kerjasama dengan tim medis yang sudah disediakan oleh
pemerintah dalam bidang kesehatan dan membuka pelayanan praktek dokter 24
jam dengan harapan bagi jamaah yang sakit dapat dengan cepat mendapat
pelayanan rumah sakit dan didukung dengan pelayanan makanan khas masakan
internasional.
Selain itu juga dalam pelayanan manasik PT. Patuna Tour dan Travel
mempunyai pembimbing ataupun muthawwif yang diambil dari karyawannya
serta mempunyai kualitas dan keahlian dibidangnya, kalau untuk ibadah umrah
dipimpin oleh Drs. H. Zarkasi dan ibadah haji oleh Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA
sedangkan untuk muthawwif biasanya diambil dari mahasiswa-mahasiswa
Indonesia yang mayoritas belajar di mesir, dengan harapan ini semua dapat
menambah kepercayaan dan kepuasan masyarakat serta terjalin ikatan batin antara
pembimbing, muthawwif dan jamaah terhadap pelayanan yang akan diberikan
oleh PT. Patuna Tour dan Travel kepada para jamaah.
B. Visi, Misi PT. Patuna Tour dan Travel
1. Visi yaitu: “Patuna sahabat Anda beribadah”, menjadi fasilitator seluruh
jamaah menuju kenyamanan dalam beribadah dan kembali memperoleh
haji yang mabrur.
2. Misi yaitu: dengan mendirikan PT. Patuna Tour dan Travel mempunyai
satu harapan bahwa ibadah haji dan umrah yang sangat syarat dengan
perjuangan fisik bisa dijadikan sebagai ibadah yang nyaman dan membuat
daya tarik tersendiri dengan memberikan kepuasan kepada orang-orang
yang belum menunaikan ibadah haji dan umrah serta menepis rasa
ketakutan dari sebagian masyarakat
C. Tujuan di dirikannya PT.Patuna Tour dan Travel
Adapun tujuan didirikannya PT. Patuna Tour dan Travel adalah untuk
syi’ar Islam yaitu bagaimana syi’ar itu semakin luas dan menyentuh kepada
kalangan ekskutif yang kering akan pengetahuan Agama, sehingga dapat
menciptakan suasana syi’ar yang penuh kedamaian, kesamaan, kekeluargaan dan
saling memperhatikan satu dengan yang lainnya.39
D. Struktur Organisasi PT. Patuna Tour dan Travel
Dari segi bahasa stuktur mempunyai arti cara bagaimana sesuatu disusun
atau dibangun, dan stuktur dirancang untuk alokasi dan kordinasi yang efesien
dari semua kegiatan-kegiatan, posisi dan tugas-tugas dalam organisasi atau
39
Dokumen PT Patuna Tour dan Travel (Jakarta: 8 Agustus 2009).
lembaga. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa organisasi merupakan suatu
susunan atau aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan suatu kesatuan
yang teratur.
Adapun stuktur organisasi PT. Patuna Tour dan Travel adalah sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris : H. Amir Syah Thabrani
: Hj. Emma murtika
2. Direktur Utama : H. Budi Darmawan
3. Direktur Keuangan & Akuntansi : H. Arif Wahyudi
4. Direktur oprasional & Pemasaran : Fajar Racman
5. Manajer Akuntansi & Keuangan : M. Isaac Samil
6. Manajer Operasional & SDM : H. Endang Sunarya
7. Manajer Pemasaran : H.Yulistyowati farida A
8. Marketing Eksekutif : Slamet Sutanto
9. Supervisor Haji & Umroh : Hj. Ikardani Arbanusari
10. Supervisor Tiket : Taufik Maulana
11. Supervisor Tour : M. Taufik
12. Staf Keuangan : Ani Wahyuningsih
13. Staf Akuntansi : Hifsi Haromain
14. Staf Kasir : Muchtar Khudori
15. Staf Umum : MH. Sugiman
16. Staf Counter HU : Marselly M
17. Staf Marketing : Kiki Andriani
18. Staf Tiket : Ritno Hastono
19. Staf Dokumen Haji : Sodikin
20. Staf Handling Haji : Suryowinoto
21. Staf Pembinaan Jama”ah : Qomari Anwar
: Natsir Bakri
: Achidin Salim
E. Produk-produk yang ditawarkan PT. Patuna Tour dan Travel
Dalam melaksanakan kegiatannya PT. Patuna Tour dan Travel mempunyai
produk-produk pilihan perjalanan haji dan umrah yang ditawarkan. Dalam setiap
paket dibedakan atas waktu pemberangkatan dan harga, harga sewaktu-waktu
dapat berubah sesuai dengan kebijakan perintah. Adapun paket perjalanan haji dan
umrah yang ditawarkan PT. Patuna Tour dan Travel antara lain:
1. Program Haji
Produk-produk haji yang ditawarkan PT. Patuna Tour dan Travel
dibagi menjadi dua program yaitu:40
a. Program I : Arbain. Program arbain adalah program dimana jamaah
dalam melaksanakan ibadah haji selama 25 hari, dan para jamaah
melaksanakan shalat sebanyak 40 kali di Madinah, dengan fasilitas
penginapan sebagai berikut :
1. Jeddah di Hotel Meridien/Marrior.
2. Makkah di Hotel Granz Zamzam.
40 Brosur Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel (Jakarta : 8 Agustus 2009).
3. Madinah di Hotel Anwar Movenpick.
4. Aziziah Apartemen (2 orang/kamar).
5. Arafah/Mina di Hotel Tenda Standart Muassasah.
Program ini dengan biaya UDD 8.500 + Rp 5000.000 untuk 2
orang/kamar, sementara untuk yang 3 orang/kamar dengan biaya USD
8000 + 5000.000
b. Program II. Non Arbain. Program non arbain adalah jamaah dalam
melaksanakan ibadah haji selama 14 hari, dan para jamaah tidak
melaksanakan shalat 40 kali di Madinah, dengan fasilitas penginapan
sebagai berikut :
1. Jeddah di Hotel Marriot
2. Mekkah di Hotel Hilton/Grand Zamzam
3. Madinah di Hotel Anwar Movenpick
4. Azizah Apartemen (2 orang/kamar).
5. Arafah/Mina Tenda Standart Muasasah.
Program ini dengan biaya UDD 10.500 + Rp 5000.000 untuk 2
orang/kamar, sementara untuk yang 3 orang/kamar dengan biaya USD
10.000 + 5000.000
2. Program Umrah
a. Pagram Umrah regular yaitu kegiatan ibadah umrah yang dilakukan
dengan tujuan Jakarta-Makkah-Madinah. Adapun pelaksanaannya
dilakukan selama 9 hari dengan biaya sebagai berikut:
1) Harga paket/orang double room USD 1.899-2000.
2) Harga paket/orang Triple room USD 1.849-1950.
3) Harga paket/orang Quad room USD 1.799-1850.
b. Program Umrah plus Turki 11 Hari yaitu, kegiatan ibadah umrah yang
dilakukan dengan tujuan Jakarta Makkah Madinah. Kemudian setelah
itu kesatu Negara yang mempunyai latar belakang sejarah Islam seperti
Turki, Kairo, Brunei, Dubai, Aqso, dan tempat yang bersejarah lainnya
adapun pogram ini dilaksanakan 11 hari dengan harga paket sebagai
berikut :
1) Harga/orang doble room 3000.
2) Harga/orang triple room 2950.
Dari harga-harga di atas belum termasuk.41
1) Airport Tax dan Perlengkapan : Rp. 700.000,.
2) Pengurusan Surat Muhrim : Rp. 100.000,.
3) Tambah Nama di Paspor : Rp. 150.000,.
Visa Turki : Rp. 500.000,.
4) Biasa Fikal, untuk non NPWP : Rp. 2.500.000,.
41 Wawancara Pribadi dengan Staf PT Patuna Tour dan Travel (Jakarta 9 Agustus 2009).
Selain melayani Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel juga melayani
:
1. Tiket penerbangan dalam dan luar negeri.
2. Tiket kapal laut dan kereta api.
3. Pengurusan dokumen perjalanan.
4. Paket tour dalam dan luar negeri.
5. Pembukuan hotel dalam dan luar negeri.
BAB IV
ANALISA PELAYANAN HAJI DAN UMRAH PT. PATUNA TOUR DAN
TRAVEL
A. Pelayanan Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab 1, dalam Undang-undang no.
17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji ada tiga hal yang harus
diupayakan secara konsisten dan terus-menerus dalam penyelenggaraan ibadah
haji, yaitu pembinaan yang mencakup pelayanan manasik, penyuluhan dan
penerangan. Kedua: pembiayaan yang terdiri dan pelayanan administrasi,
transportasi, akomodasi, kesehatan dan konsumsi. Ketiga: perlindungan yang
meliputi keselamatan keamanan (asuransi) serta perlindungan dari pihak lain yang
merugikan jamaah haji.42
Pembinaan jamaah haji dan umrah yang dilakukan adalah rangkaian
kegiatan yang mencakup penyuluhan dan penerangan serta bimbingan tentang
ibadah haji dan umrah yang dilakukan sejak jamaah mendaftarkan diri sampai
kembali selesai menunaikan ibadah haji dan umrah. Pembinaan dilakukan demi
keselamatan, kelancaran, ketertiban dan kesejahteraan jamaah haji dan umrah
serta kesempurnaan ibadah haji dan umrah.43
Pelaksanaan pembinaan ibadah haji dan umrah yang dilakukan ketika di
tanah air dilakukan secara terus menerus dengan berbagai metode. Ada tiga
metode dalam penyampaian manasik haji dan umrah, yaitu:
42
Undang-undang no. 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji 43 http.///pembinaan jamaah haji dan umrah,com
1. Metode ceramah, yaitu pembimbing menyampaikan langsung materi
manasik haji dan umrah dan jamaah sebagai audiens serta membuka
pertanyaan bagi jamaah untuk jamaah tentang materi yang diberikan.
2. Metode simulasi. yaitu dengan bermain peran antara pembimbing dan
jamaah, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, seperti praktek
dilapangan.
3. Metode diskusi, yaitu pembimbing dan jamaah memperdalam materi
dengan cara mendiskusikan materi manasik haji dan umrah, dengan tujuan
jamaah benar-benar mengerti manasik secara teori dan prakteknya. Antara
pembimbing dan jamaah berdialog untuk membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan ibadah haji dan umrah, demi kelancaran dan keabsahan
dalam beribadah. Metode ini akan menjadi sebuah harapan bagi jamaah
terhadap pembimbing untuk melengkapi dan menambah pemahaman
tentang agama Islam yang hakiki khususnya di dalam beribadah haji dan
umrah, maka secara tidak langsung terjalin sebuah ikatan bathin yang
semuanya itu menjadi Mau‘idzatul Hasanah antara pembimbing dengan
jamaah. Adapun melalui media cetak perusahaan menerbitkan buletin-
buletin Islam, buku-buku yang diterbitkan 1angsung dengan tujuan untuk
diadakan sebagai panduan bagi jamaah, konsultasi melalui telepon dengan
pembinaan ini jamaah dapat berkomunikasi langsung kepada pembimbing
melalui via telepon apabila ada kesulitan atau ketidakpahaman pada
jamaah tentang pelaksanaan dalam beribadah haji maupun umrah,
konsultasi telepon ini secara online selama 24 jam.
Untuk mencapai kekhusyuan ibadah haji dan umrah, perusahaan membuat
planning dengan system pembagian kerja yang meliputi empat bagian yaitu
adanya ini yang memantau jamaah di lapangan demi kelancaran dalam perjalanan
untuk beribadah, pembimbing ibadah yang selalu tetap memberikan bimbingan
setiap saat dan tim medis dengan kesaggupannya dalam menangani jamaah yang
sakit serta muthawwif dengan kesetiaannya dalam mendampingi jamaah dalam
beribadah baik haji maupun umrah.
PT. Patuna Tour dan Travel memberikan bimbingan melalui system
multimedia seperti OHP dengan tujuan para jamaah dapat dengan jelas
memahami, materi yang telah diberikan. Adapun materi yang diberikan yaitu
pengetahuan agama yang berhubungan dengan perjalanan ibadah haji dan umrah,
dan do’a-do’a yang harus dibaca oleh para jamaah ketika sudah sampai ditanah
suci, juga dapat berdialog langsung dengan pembimbing apabila ada salah satu
jamaah ataupun lebih yang belum begitu mengerti tentang materi yang telah
diberikan, sehingga ketika jamaah sudah berada di tanah suci dapat menerapkan
ilmu yang telah diberikan oleh pembimbing. Sedangkan ceramahpun diberikan
kejamaah berisikan materi-materi yang berhubungan dengan pelaksanan ibadah
haji dan umrah serta wejangan-wejangan yang disampaikan oleh pembimbing.
Adapun praktek yang diberikan dengan system menggambarkan keadaan situasi
dan kondisi di tanah suci dengan bentuk ka’bah buatan untuk melakukan tawaf
serta bagaimana cara sa’i dan melempar jumrah yang benar menurut manasik.
Dengan pembekalan yang dilakukan selama berada ditanah air ini, sehingga ketika
jamaah sudah berada di tanah suci mereka lebih memahami situasi dan kondisi di
sana.
Semua sistem yang dilakukan tersebut dimaksudkan agar jamaah lebih
mendalami dalam menjalankan ibadah haji dan umrah sesuai dengan yang
disyari’atkan oleh agama. Bimbingan manasik haji dilakukan 13 kali pertemuan.
Sedangkan bimbingan manasik untuk umrah dilakukan hanya 3 kali
pertemuan bertempat dikantor PT. Patuna Tour dan Travel dilantai 2 dikarenakan
ibadah umrah ini simpel dan nyaman serta orang-orang yang menunaikan umrah
rata-rata mereka sudah berpengalaman, jadi untuk bimbingan manasik umrah ini
dilakukan hanya 3 kali saja. Selain bimbingan manasik, PT. Patuna Tour dan
Travel menyediakan waktu kepada para jamaah untuk konsultasi dalam bidang
keagamaan dan yang berkaitan langsung dengan ibadah yang akan dan sedang
mereka jalani dengan langsung menghubungi muthawwif selain itu para jamaah
akan mendapatkan bimbingan selama di dalam pesawat didampingi oleh tour
leader yang akan memimpin jamaah selama dalam perjalanan, dengan
mengingatkan para jamaah untuk berdoa dan berdzikir kepada Allah agar selama
dalam perjalanan dapat berjalan dengan lancar dan selamat sampai di tanah suci.
Bimbingan manasik juga akan diberikan ketika jamaah berada di tanah
suci, pada waktu di tanah suci untuk 40 orang jamaah akan mendapatkan satu
pembimbing dibantu kru dari Jakarta dan team kesehatan, serta muthawwif
setempat, jamaah tersebut akan dibimbing sesuai dengan teori dan praktek yang
telah diberikan selama mengikuti manasik di tanah air serta didampingi oleh satu
orang muthawwif yang membuat jamaah merasa lebih nyaman, aman dan penuh
dengan kekhusyuan dalam melaksanakan ibadah.
Bimbingan di mulai dan melaksanakan haji hingga kepulangannya di
tanah air, sedangkan untuk jamaah umrah akan dibimbing oleh pembimbing yang
masing-masing 40 orang akan mendapatkan 1 orang pembimbing. Selain itu
ketika melakukan ziarah jamaah akan dipandu oleh pembimbing dan muthawwif
seperti ziarah ke makam nabi, keluarga, sahabat, dan tempat-tempat bersejarah
seperti masjid Quba yaitu masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi
Muhammad SAW ketika beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, Masjid Qiblatain
adalah nama masjid yang berarti “masjid dua Qiblat” karena pernah terjadi satu
peristiwa pada hari senin bulan rajab tahun ke-2 hiriyah ketika Nabi sedang
menjalankan sholat dzuhur di masjid kaum bani salamah, Baqi adalah tanah
perkuburan di madinah yang telah ada semenjak zaman jahiliyah hingga ini.
Disinilah tempat dimakamkan lebih dan 1000 sahabat dan istri serta keluarga
Rasul, serta tempat-tempat bersejarah lainnya dalam islam, selain itu khusus bagi
jamaah umrah plus dapat melakukan perjalanan ke negara lainnya seperti Kairo,
Turki, Istambul, Mesir, Aqsa dan lain-lain. Negara tersebut masing-masing
mempunyai tempat bersejarah dalam Islam.
Bimbingan di tanah suci diadakan agar para jamaah lebih memahami
esensi dari perjalanan ibadah haji dan juga sebagai kegiatan ibadah yang bukan
hanya memiliki makna raga semata untuk beribadah akan tetapi lebih mendekati
sentuhan jiwa hati mereka untuk beribadah.
Jamaah haji yang bergabung dengan PT. Patuna Tour dan Travel sebagian
besar kenyataannya adalah mereka yang belum mempunyai pengalaman dalam
pelaksanaan ibadàh haji karena merupakan pertama kali dalam sejarah perjalanan
hidup mereka, lain halnya dengan jamaah umrah yang mayoritas mereka telah
melaksanakan untuk kesekian kalinya, yang berarti sudah mempunyai
pengalarnan dan gambaran secara jelas tentang situasi dan kondisi dan tempat
yang akan mereka datangi.
Karenanya memberikan perhatian khusus kepada jamaah haji dengan
memberikan penyuluhan dan penerangan seputar situasi, kondisi selama dalam
pelaksanaan ibadah bahkan sampai kepada etika yang harus dimiliki oleh jamaah
selama berada ditanah suci serta perlengkapan-perlengkapan yang harus di bawa
oleh jamaah seperti membawa seragam yang telah diberikan.
Perbedaan culture dan budaya Indonesia dengan Saudi Arabia harus
diketahui oleh jamaah dalam rangka prepare terhadap kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi pada saat pelaksanaan ibadah nantinya, penyuluhan dan
penerangan dalam hal ini sangat membantu kepada jamaah untuk bisa lebih
mempersiapkan diri.
1. Administarasi
Proses administrasi adalah langkah awal yang dilakukan untuk
pendaftaran bagi calon jamaah baik haji maupun umrah. Jamaah haji maupun
umrah dapat memperoleh informasi tentang. penyelenggaraan program-
program paket pilihan haji dan umrah melalui pusat-pusat informasi yang
telah ditunjuk oleh perusahaan seperti di Jakarta yaitu yang terletak di Jl.
Panglima Polim Raya NO. 43 A-B Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dengan
cara memberikan arahan-arahan tentang persyaratan yang perlu dipenuhi oleh
para jamaah demi mempermudah kegiatan tersebut.
1) Persyaratan pembayaran haji
a). Mengisi formulir dan pendaftaran Haji yang disediakan oleh PT.
Patuna Tour dan Travel dan mengisi surat pendaftaran pergi Haji (SPPH)
yang disediakan oleh Departemen Agama.
b). Membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)melalui bank
penerima setoran Haji (BPS) sebesar USD 3000 (tiga ribu USD) untuk
mendapatkan nomor porsi Haji.
c). Membayar uang muka pendaftaran ONH PLUS melalui kas Patuna
atau Bank Transfer sebesar USD 500 (Lima Ratus USD)
d). Menyerahkan surat keterangan sehat dari puskesmas setempat dan
hasil pemeriksaan laboratorium serta hasil pemeriksaan Rontgen dari
rumah sakit/klinik.
e). Menyerahkan foto copy KTP, surat nikah, (khusus untuk suami istri)
dan foto copy kartu keluarga.
f). Menyerahkan pas foto terbaru berwarna. 2x3= 5 lembar, 3x4 = 45
lembar, 4x6 = 10 lembar. Berwarna dengan ukuran kepala 70 %,
background putih.
2) Persyaratan khusus
a). Bagi pendaftar yang berusia diatas 60 tahun harus ada pendamping
dari Jakarta (salah seorang keluarga, berbadan sehat/dinyatakan
dengan surat keterangan sehat dri dokter Rumah sakit dan dokter
Patuna)
b). Diharuskan menggunakan jasa Guide khusus.
c). Untuk kenyamanan di hotel selama menjalankan ibadah haji,
diharuskan memilih paket sekamar berdua (DBL Room).
d). Melampirkan surat keterangan sehat dari dokter Patuna.
3) Harga peket sudah termasuk
a). Tiket pesawat terbang kelas ekonomi.
b). Pengurusan dokumen visa dan surat rekomendasi keberangkatan
c). Akomodasi hotel.
d). Makan 3 kali sehari.
e). Transportasi full AC selama di Arab Saudi.
f). Guide (Muthawwif) yang berpengalaman.
g). Ziarah dan City Tour sesuai program.
h). Air zam-zam 5 liter/orang.
i). Manasik di Indonesia.
j). Dokter pendamping.
k). Pembimbing Ibadah.
l). Buku album.
m). Tenda ber-AC di Arafah dan Mina.
n). Perlengkapan Ibadah.
4) Harga paket tidak termasuk
a). Biaya kelebihan berat bagasi.
b). Tour dan transportasi di luar paket.
c). Telepon, telex, faximili, minuman, cucian. Dan biaya lain-lain yang
bersifat pribadi.
d). Guid (Muthawwif) khusus.
e). Kursi Roda.
f). Badal Haji.
g). Kargo.
5) Perlengkapan Haji
a). Koper besar.
b). Travelling bag.
c). Kain ihrom (pria).
d). Mukena dan Bergo (Wanita).
e). Celana panjang putih bawahan (wanita).
f). Sajadah.
g). Tas serbaguna.
h). Kantor Pasport.
i). Masker.
j). Baju seragam.
k). Pita bunga ros (Wanita).
l). Buku manasik haji.
m). Lebel Tag.
n). Kantong batu.
o). ID Card Patuna.
p). Jaket seragam.
q). Pembatalan Haji
Calon jamah haji yang gagal berangkat / membatalkan keberangkatan /
mengundurkan diri dikarenakan sesuatu hal apapun, dikarenakan biaya
pembatalan dari harga paket, sebagai berikut :
a). 10% sejak dilakukan pendaftaran sampai dengan penutupan awal BPIH dari
pemerintah.
b). 25% sejak dilakukan penutupan awal BPIH dari pemerintah sampai dengan
tanggal 1 ramadhan 1430 H.
c). 75% sejak 2 syawal 1430 H. sampai dengan 2 minggu sebelum
keberangkatan.
d). 85% sejak 2 minggu sebelum keberangkatan sampai dengan tanggal
keberangkatan.
Setelah rnenentukan paket pilihan serta besar biaya yang harus
dikeluarkan oleh calon jamaah haji maupun umrah maka biaya tersebut dibayar
secara langsung dengan mendatangi kantor atau dengan cara mentransfer ke
nomor rekening perusahaan pada bank-bank yang telah ditunjuk yaitu:
1. Kas dikantor Patuna.
2. Transfer melalui bank mandiri. Cabang jakarta melawai. Atas nama PT Patuna
Mekar Jaya. No rekening: 126.00.8700743.0 (Pembayaran Rupiah). No
Rekening: 126.00.9903135.2: pembayaran US Dollar.
Patuna tidak menerima konversi antara mata uang USD dengan rupiah
dan sebaliknya. Dengan begitu peserta jamaah memperoleh kemudahan dalam
membayar administrasi untuk ongkos naik haji maupun umrah.
Sistem pendaftaran yang digunakan adalah dengan sistem jemput bola
yaitu lebih banyak peran dan pengurus untuk memfollow up dengan cara
menelpon para calon jamaah yang sudah mendapatkan brosur ataupun mengetahui
produk-produk PT. Patuna Tour dan Travel dan mengambil persyaratan untuk
kelengkapan dokumen peserta haji maupun umrah.
Untuk calon jamaah haji dapat membayar uang muka minimal sebesar
USD 3000 untuk mendapatkan nomor porsi haji, sedangkan untuk calon jamaah
umrah dapat membayar dengan uang muka minimal sebesar USD 200.
Selanjutnya pihak melakukan pendaftaran jamaah haji dan umrah ke Departemen
Agama Republik Indonesia, dengan demikian memperoleh porsi (kuota) untuk
pemberangkatan jamaah haji dan umrah.
Sedangkan pelayanan administrasi haji dan umrah di tanah suci adalah
merupakan tanggung jawab penuh yang di tangani langsung oleh pihak PT Patuna
Tour dan Travel sehingga para jamaah lebih konsentrasi dalam menunaikañ
ibadah haji dan umrah.
2) Persyaratan pembayaran umrah
a. Pembayaran umrah
1) Membayar uang muka pendaftaran sebesar: 1000 US Dollar.
2) Nama di paspor minimal terdiri dari tiga kata, contoh: Mohammad
Asmuni bin Saleh.
3) Surat nikah asli dan kartu keluarga asli (bagi suami istri). Akte lahir
asli (untuk peserta anak).
4) Kartu tanda penduduk (KTP) Asli/KK Asli (untuk peserta wanita di
atas usia 60 tahun).
5) Menyerahkan foto copy NPWP untuk kepala keluarga dan bagi anak
yang berusia diatas 21 tahun.
6) Menyerahkan pas foto terbaru:
a). Berwarna.
b). Latar belakang (layer) foto berwarna putih.
c). Close up (wajah terlihat 80%).
d). Tidak memakai kaca mata hitam.
e). Wanita harus memakai jilbab.
f). Ukuran foto: 3x4 = 4 lembar.
g). Ukuran foto: 4x6 = 6 lembar.
7) Menyerahkan kartu kuning (Bukti suntikan meningitis).
8) Pendaftaran paling lambat 1 bulan sebelum keberangkatan (Selama
tersedianya seat).
b. Persyaratan khusus.
1) Bagi pendaftar yang berusia diatas 60 tahun harus ada pendamping
dari Jakarta (salah seorang keluarga, berbadan sehat/dinyatakan
dengan surat keterangan sehat dari dokter rumah sakit dan dokter
Patuna)
2) Diharuskan menggunakan jasa Guide khusus.
3) Untuk kenyamanan di hotel selama menjalankan ibadah haji,
diharuskan memilih paket sekamar berdua (DBL Room).
c. Harga peket sudah termasuk
1) Tiket Pesawat Terbang Kelas ekonomi
2) Pengurusan dokumen visa dan surat rekomendasi keberangkata.
3) Akomodasi hotel.
4) Makan 3 kali sehari.
5) Transportasi lokal selama di Arab Saudi.
6) Guide (Muthawwif) yang berpengalaman.
7) Ziarah dan city tour sesuai program.
8) Air zam-zam 5 liter/orang.
9) Porter
10) Asuransi kecelakaan selama mengikuti program.
d. Harga paket tidak termasuk
1) Biaya kelebihan berat Bagasi.
2) Tour dan tansportasi diluar paket.
3) Telepon, Telex, Faximili, Minuman, cucian, dan biaya lain-lain yang
bersifat pribadi.
4) Fiskal, Airport, Tax, Perlengkapan.
e. Pembatalan Umrah dikenakan biaya:
1) 25% dari harga pekat, sejak pendaftaran sampai dengan 14 hari
sebelum keberangkatan.
2) 30% dari harga paket, sejak 13 hari sampai dengan 10 hari sebelum
keberangkatan.
3) 75% sejak 9 hari sampai tanggal keberangkatan.
f. Pembatalan umrah ramadhan
1) 50% dari harga paket, sejak pendaftaran sampai dengan 10 hari
sebelum keberangkatan.
2) 85% sejak 9 hari sampai dengan tanggal keberangkatan.
g. Perlengkapan Umrah
1) Koper besar.
2) Tas serba guna.
3) Buku do’a.
4) Buku Album.
5) Kantong sandal.
6) I.D. Card.
7) Label tag.
8) Kain ihram (pria).
9) Tas pinggang (pria).
10) Mukena dan Bergo (wanita).
11) Baju koko (pria).
12) Bahan seragam (wanita).
h. Pembayaran Umrah
1) KAS di kantor Patuna, Jalan Panglima Polim Raya No. 43 A-B
Kebayoran Baru-Jakarta Selatan.
2) Transfer melalui: BNI 46 Cabang. Jakarta Melawai A/N PT. Patuna
Tour dan Travel.
3) No rekening: 00-173-670-63 (US Dolar).
4) No rekening: 00-173-670-52 (rupiah).
2. Pelayanan manasik Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel
1) Pelayanan manasik pra Haji (Pelayanan selama di Indonesia)
Pelayanan ini dilakukan ketika masih berada di tanah air, dan
dilakukan selama 13 kali pertemuan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 1 : Jadwal Manasik Pra Haji
N0 Hari/tanggal Materi Tempat Nara
sumber
1 Minggu, 2-09-2009
Pembukaan Manasik
Jam 09:00-16:00
Pola pembinaan
ibadah berorientasi fisik, wawasan dan
penguasaan ibadah praktis.
- Sejarah dan filosofi haji
- Tekhnik pelatihan
manasik fisik.
Dll.
Gedung Graha Jala
Puspita, Jl. Gatot Subroto Kav 101
Jakarta.
Dirjen
umrah dan haji Depag.
Rektor UIN
Syahid Jakarta dan
nara sumber
lainnya.
2. Minggu, 09-08-2009. jam, 09:00-
12:00
Dalil, hokum dan amalan-amalan
haji.
Gedung Graha Jala Puspita, Jl. Gatot
Subroto Kav 101
Jakarta.
Pembimbing Ibadah
Haji
Patuna.
3. Minggu, 16-08-
2009. jam, 09:00-12:00
Wanita dan
permasalahan haji. Pemeriksaan
tulang, konsultasi dokter dan suntikan
Gedung Graha Jala
Puspita, Jl. Gatot Subroto Kav 101
Jakarta.
Pembimbin
g Ibadah dan team
kesehatan.
flue.
4 Sabtu, 05-09-2009,
Jam, 09:30-11:30.
Tata cara shalat-
shalat sunah dan faedahnya.
Masjid PTIK
Darul Ilmi jalan. Tirtayasa raya no 6
Keb-Baru Jak-Sel.
Pembimbin
g ibadah Patuna
5 Sabtu, 12-09-2009,
Jam, 09:30-11:30.
Lanjutan tata
shalat.
Masjid PTIK
Darul Ilmi jalan. Tirtayasa raya no 6
Keb-Baru Jak-Sel
Pembimbin
g ibadah Patuna
6. Sabtu, 03-10-2009,
Jam, 09:00-15:00.
Pemeriksaan
laboratorium. Rontgen. Dll.
Kantor Patuna. Jl.
Panglima Polim raya no 43 Keb-
Baru Jak-Sel.
Team
kesehatan.
7. Minggu 11-10-2009
Jam, 09:00-12:00
Pemeriksaan
kesehatan dan
suntikan
meningitis.
Puskesmas Kec.
Setia Budi Jl.
Halimun raya, No
12 Jak-Pus.
Dinas
kesehatan
propinsi
DKI
Jakarta.
8. Sabtu. 17-10-2009
Jam, 09:00-14:00
Penjelasan program
perjalanan haji
pertama 2009.
Gedung Graha Jala
Puspita, Jl. Gatot
Subroto Kav 101
Jakarta.
Direktur
Patuna,
9. Sabtu. 24-10-2009
Jam, 09:00-14:00
Peragaan.
penggunaan dan
pemakaian kain
ihram dan manasik
praktek.
Gedung Graha Jala
Puspita, Jl. Gatot
Subroto Kav 101
Jakarta.
Pembimbin
g Ibadah
Haji
Patuna.
10. Sabtu. 30-10-2009
Jam, 18:30-22:00
Silaturahmi dan
penjelasan teknis
perjalanan haji
Patuna.
Balairung Bell
Room. Hotel
Kartika Candra. Jl.
Gatot subroto Jak-
Pus.
Team
Patuna.
11.
04-06-10-2009. 14-17-10-2009
Jam 09:00-16:30
PENGUMPULAN
KOPER
Program Arbain Program non
Arbain.
Kantor Patuna. Jl.
Panglima Polim
raya no 43 Keb-Baru Jak-Sel.
Team
Patuna
12. Sabtu 07-10-2009
Jam akan ditentukan
kemudian.
Pemberangkatan
Paket Haji arbain.
Gd. Manggala
wana bakti atau
Dep. Kehutanan.
Ruang rimbawan.
Jl Gatot Subroto
Jakarta Pusat.
Team
Patuna
13. Rabu 18-10-2009
Jam akan ditentukan
Pemberangkatan
Paket Haji non
Gd. Manggala
wana bakti atau
Team
Patuna
kemudian. arbain Dep. Kehutanan.
Ruang rimbawan.
Jl Gatot Subroto
Jakarta Pusat.
2) Pelayanan manasik pada saat pelaksanaan haji dan umrah. (tanah suci).
Pelayanan haji dan umrah bagi jamaah ketika di tanah suci yaitu
dengan mendampingi dan memantau jamaah sehingga dalam melaksanakan
ibadah dapat berjalan dengan lancar dan penuh dengan kekhusyuan, yang
secara teknis dilakukan dengan cara pembagian jobdescription oleh masing-
masing bagian dan pengurus. Adapun jadwal pelaksanaan haji PT Patuna Tour
dan Travel adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Jadwal Pelaksanaan Haji
Program Arbain
HARI KE I JAKARTA-JEDDAH-MEKKAH SELASA, 07-11-2009
� 10:00-12:00.
- Seluruh Jamaah berkumpul di Gedung Manggala Wana Bakti Ruang
Rimbuan II Jl. Jend. Gatot Subroto Jak-Sel (jamaah sudah mandi sunnah
dan pakian ihram dari rumah) dan mengenakan kantong paspor maupun
gelang haji.
� 12:00.
- Berangkat menuju bandara Sukarno Hatta, sesuai dengan nomer bus masing
masing. - Pembagian passport dilakukan didalam bus pada waktu menuju airport.
� 13:00. - Tiba di air port jamaah langsung memasuki bandara sukarno hata
menunggu di ruang keberangkatan. � 15:25.
- Dengan pesawat Garuda (GA 982) berangkat menuju Jeddah Saudi Arabiah. sekitar 1 jam sebelum mendarat, pembimbing ibadah
mengumumkan waktu mikot, jamaah sudah dalam keadaan berikram dan siap-siap niat umrah-“Labbaik Allahumma Labbaik”
� 21:00.
- Insya Allah tiba di terminal haji King Abdul Aziz Jeddah, Saudi
Arabiyah.
- Setelah melalui prosedur imigrasi setempat, mengambil koper menuju
pemeriksaan bagasi.
- Sambil menunggu keluar air port, jamaah makan malam (di Boks) di bandara King Abdul Aziz.
- Jamaah naik bus sesuai dengan nomor bus masing-masing menuju makkah.
- Tiba di Makkah singgah di Maktab untuk pemeriksaan passport dan pembagian tenda pengenal maktab.
- Di Maktab Muthawwif akan bergabung sesuai dengan nomor bus dan kelompok masing-masing.
- Transfer ke hotel untuk meletakan barang bawaan dan menyiapkan diri
untuk berwudhu.
- Menuju Masjidil haram untuk melaksanakan ibadah umrah (Tawaf, sa’I
dan tahallul).
- Sesuai umrah, kembali ke hotel, jamaah boleh mengenakan pakaian biasa
(melepas pakaian ihram).
HARI KE 2-5 MAKKAH AL-MUKARAMAH MINGGU-RABU Tgl 08-11-Nov
2009
- Shalat lima waktu di Masjidil Haram, makan pagi, siang dan malam di
hotel.
- Melakukan ziarah (napak tilas) sejarah nabi Muhammad Saw. di sekitar
kota Makkah: Jabal Nur, Jabal Tsur, Mina, Mudzdalifah, dan Jabal
Rahmah, Dll. (Senin 09 Nov 2009).
- Mempersiapkan koper besar untuk di bawa ke Madinah. Rabu 11 Nov
2009. - Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram, dzikir, membaca al-Qur’an,
Dll.
HARI KE 6 MAKKAH-MADINAH KAMIS 12 NOV 2009
- Shalat 5 waktu di Masjidil haram, Makan pagi, siang dan malam di
masjidil haram.
- Setelah shalat dhuhur dan ashar di jamak ta’dim, bersiap-siap
meninggalkan kota makkah.
� 14:00
- setelah makan siang, cek out hotel menuju bus masing-masing untuk
berangkat ke madinah.
- Singgah di Maktab untuk proses passport dan makan malam (di Boks). � 21:00.
- Insya Allah tiba di madinah, langsung menuju hotel, menerima kunci dan istirahat.
HARI KE 7-14 MADINAH AL-MUNAWARAH Jum’at-jum’at 13 Nov 21 2009
- Shalat subuh di Masjid Nabawi (jum’at, 13 Nov 2009)awal dimulainya
shalat arbain
- melaksanakan shalat lima waktu berjamaah(Arbain)di Masjid Nabawi
- makan pagi, siang dan malam di hotel
- ziarah ke Makam Rasulallah SAW. dan berdo’a di Raudhah
- Ziarah ke makam Baqi, Masjid Kuba, Jabal Uhud, Qiblatain, Khomsah Dll
- Menyiapkan pakaian minimal 3 stel termasuk baju ikhram untuk umrah ke2 20 Nov 2009
Menyiapkan koper besar Patuna untuk di bawa ke Aziziah, jum’at pagi 21 Nov 2009 dan shalat isya’ berjaah di Masjid Nabawi sebagai akhir
shalat Arbain HARI KE 15 MADINAH-AZIZIAH SABTU 21 Nov 2009
- Shalat subuh di Masjid Nabawi, makan pagi di hotel
- mandi ihram dan shalat sunah ihram di hotel shalat dhuhur dilanjutkan dengan shalat ashar jama’ takdim (Qhasar) di
Masjid Nabawi kembali kehotel berpakaian ihram, kemudian cek aout hotel selanjutnya
makan siang. � 04:00
- meninggalkan area hotel menuju bir ali (tempat mikot). untuk melaksanakan niat umrah “Labbaik Allahumma Umratan”, Perjalanan
dilanjutkan menuju makkah untuk melaksanakan umrah yang ke 2,
sepenjang perjalanan disunahkan membaca talbiyah. (makan malam di
boks).
- singgah di maktab untuk pemeriksaan pqsport, langsung menuju aziziyah.
- Tiba Aziziyah, menuju kamar yang sudah disiapkan untuk beristirahat
sampai waktu subuh. HARI KE 16-18 AZIZIAH-MASJIDIL HARAM-AZIZIAH MINGGU-SELASA
22-24 Nov 2009
- Shalat subuh di Aziziyah, dilanjutkan dengan makan pagi.
- Bersiap-siap berangkat ke masjidil haram untuk melakukan umrah yang
ke 2 (thawaf, sa’I dan tahallul).
- Sesampainya di makkah seluruh jamaah akan di drop di trowongan atau
lantai dasar masjidil haram. kemudian seluruh jamaah sesuai dengan
kelompoknya menaiki tangga menuju masjidil haram, dan berkumpul di
depan Hilton (took roleks) selanjutnya bersama-sama melakukan umrah.
- Setelah selesai, seluruh jamaah akan dijemput di tempat semula untuk kembali ke aziziyah. Sewaktu penjemputan nomor bus tidak akan urut.
jqmaah bisa menaiki bus yang sudah siap. - Makan siang dan malam di aziziyah.
- Selama di aziziyah akan dilakikan pendalaman manasik menjelang wukuf dan mabit.
HARI KE 19 AZIZIAH ARAFAH RABU 25 NOV 2009
- Setelah makan malam, mandi ihram dan berpakaian ihram di kamar
masing-masing. pada waktu yang ditentukan bersama-sama melafalkan
niat haji “ Labbaik Allahumma Hajjan).
� 02:00.
- Seluruh jamaah memasuki bus sesuai nomor bus masing-masing menuju
ke arafah.
- Sepanjang perjalanan disunahkan membaca talbiyah yang dipimpin oleh
muthawwif masing-masing. - Tiba di tenda Patuna arafah yang di siapkan oleh maktab, seluruh jamaah
masuk dengan tertib. kemudian menempati kasur yang sudah tersedia sesuai pembagian, selanjutnya beristirahat.
HARI KE 20 ARAFAH-MUZDALIFAH KAMIS 26 NOV 2009
- Shalat subuh berjamaah dan makan pagi di tenda arafah.
- Bersiap-siap untuk wukuf dalam keadaan berwudhu, memperbanyak zikir
sampai waktu adzan.
- Selesai adzan, mendengarkan khotbah wukuf dan dilanjutkan shalat
dhuhur dan ashar. Jamak ta’dim (kosor), dzikir dan doa arafah berjamaah, selesai dilanjutkan makan siang. Selama di padang arafah hendaknya
memperbanyak dzikir dan doa. - Shalat magrib dan isya di jamak ta’dim dilanjutkan dengan makan
malam. � 21:00.
- Persiapan meninggalkan arafah menuju mudzalifah untuk mabit, mengambil batu krikil minimal 7 butir per orang untuk melontar jumrah
di mina. HARI KE 21 MUDZALIFAH-MAKKAH-AZIZIAH-MINA, JUM’AT 27 NOV 09
- 00:30
- Setelah lewat tengah malam melanjutkan perjalanan menuju makkah untuk melaksanakan thawaf ifadhah, sya’I dan tahallul (tahallul awal).
- Semua bus akan berhenti ditempat pemberhentian bus atau terowongan dibawah masjidil haram, kemudian seluruh jamah sesuai dengan
kelompoknya meniki tangga menuju masjidil haram dan berkumpul di depan Hilton, kemudian bersama-sama melakukan thawaf dan sa’I
ifadhah, kemudian kembali ke aziziyah. Tiba di aziziyah ganti dengan pakaian biasa, makan pagi, siang, dan beristirahat.
� 16:00
- Menuju mina untuk melontar jumrah akobah dan memotong rambut
sebgai tanda tahallul akhir, kemudian mabit. (bermalam di tenda mina).
Shalat magrib, isya, dan makan malam di mina.
HARI KE 22 MINA 1 28 NOV 2009
- Setelah lewat tengah malam kembali ke aziziyah.
- Shalat fardhu, makan pagi, siang, dan malam dilaksanakan di aziziyah.
- Sore hari siap-siap kembali ke tenda mina.
� 23:30
- Seluruh jamaah yang terbagi atas bus dan group melontar tiga jumrah (ula, wustha, aqabah) setelah melontar menuju ke mina untuk intrahat.
HARI KE 23 MINA-AZIZIYAH MINGGU 26 NOV 2009
- Setelah lewat tengah malam kembali ke aziziyah, shalat subuh dan makan
pagi di aziziyah.
� 08:00
- Seluruh jamaah yang terbagi atas bus dan group melontar tiga jumrah
(ula, wustha, aqabah) setelah melontar menuju ke aziziyah kemudian
bersiap-siap meninggalkan aziziyah. Seluruh pelaksanaan amalan-amalan haji selesai kecuali thawaf wada.
- Kemudian berangkat ke masjidil haram untuk thawaf wada. (tawaf perpisahan).
- Kemudian berangkat ke maktab untuk mengambil dokumen, selanjutnya menuju ke Jeddah (makan siang di boks).
- Tiba di Jeddah City tour kemudian chek in hotel, shalat dhuhur di hotel, kemudian makan malam di hotel. Setelah itu acara bebas.
HARI KE 24 AZIZIAH-MASJIDIL HARAM-AZIZIAH-JEDDAH SENIN 30 NOV 2009
- Shalat subuh dan makan pagi di hotel
� 15:00
- Setelah makan siang chek out hotel, dilanjutkan ke city tour ke laut
merah. Makan malam direstoran setempat, kemudian melaksanakan
shalat magrib dan isya jamak ta’dim.
� 19:00
- Meninggalkan restoran menuju bandara king Abdul Aziz, terminal haji.
� 23:00
- Dengan pesawat Garuda GA 983 Terbang menuju Jakarta.
HARI KE 25 JEDDAH JAKARTA SELASA 01 DESEMBER 2009
� 12:40
- Insya Allah tiba kembali di bandara sukarno hatta Jakarta.
- Program arbain selesai semoga menjadi haji yang mabrur.
Table 2.2 : Jadwal Pelaksanaan Haji
Program Non Arbain
HARI KE I JAKARTA-JEDDAH-MADINAH RABU 18 Nov 2009
� 07:30-09:00 – - Seluruh Jamaah berkumpul di Gedung Manggala Wana Bakti Ruang
Rimbuan II Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Selatan � 09:00.
- Berangkat menuju bandara Sukarno Hatta, dengan bus yang telah disiapkan dan pembagian paspor dilakukan di dalam bus yang telah di
siapkan � 10:00
- Tiba di Air port, jamaah masuk bandara Sukarno-Hatta menunggu diruang
keberangkatan
� 12:25
- Dengan pesawat Garuda (GA 980)berangkat menuju Jeddah Saudi Arabia
� 18:00
- InsaAllah tiba di terminal Haji King Abdul Aziz Jeddah, Saudi Arabia
- Setelah seluruh proses kedatangan selesai, menunggu proses transfer ke
Domistik Saudi Airport dengan pesawat Saudia (SV)berangkat menuju Madinah
- setelah tiba di terminal Haji di Madinah kemudian keluar dari bandara dengan Bus berangkat menuju hotel, tiba di hotel pembagian kunci kamar
dan jamaah istirahat
HARI KE 2-3 MADINAH AL-MUNAWWARAH KAMIS JUM’AT 18 NOV 2009
- Shalat Shubuh , Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya’di Masjid Nabawi
- Makan pagi, siang dan malm di hotel - Ziarah ke Makam Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Mihrab dan berdo’a di Raudhah - Ziarah ke makam Baqi, Masjid Kuba, Jabal Uhud, Qiblatain, khamsah
Dll(kamis ba’da Ashar) - Melaksanakan Shalat Jum’at di Masjid Nabawi
- Mempersiapkan koper besar dan persiapan umrah ke Makkah (jum’at 3 Nov 2009
HARI KE 4 MADINAH-MAKKAH SABTU 21 NOV 2009
- Shalat Shubuh di Masjid Nabawi dan makan pagi di hotel - Mandi ihram dan shalat sunnah ihram di hotel, kemudian shalat dhuhur
dan asar jamak takdimdi masjid Nabaw, kembali ke hotel ganti pakian ihram, cek out hotel dan makan siang
� 14:00 - Meninggalkan hotel, berangkat menuju Bir Ali,(tempat miqot) untuk
melaksanakan niat Umrah “labbaik allahumma umrotan”perjalanan di lanjutkan menuju makkah dengan Bus, sepanjang perjalanan di sunnahkan
membaca talbiyah - Tiba di Makkah singgah di maktab untuk pemeriksaan paspor
- Transfer ke hotel untuk meletakkan barang bawaan dan menyiapkan diri
untuk berwudhu’, kemudian menuju masjidil Haram untuk melaksanakan
Umrah(Thawaf, Sa’I dan Tahallul)
- Kembali ke hotel, jamaah boleh mengenakan pakian biasa(melepas pakian
ihram)
HARI KE 5-7 MAKKAH AL-MUKARRAMAH MINGGU-SELASA 22-24 NOV
2009
- Shalat shubuh, Dhuhur, Asar, Magrib dan Isya’ di Masjidil Haram
- Makan pagi, siang dan malam di hotel
- Memperbanyak ibadah dzikir dan membaca al-qur’an di Masjidil Haram
Dll HARI KE 8 MAKKAH-AZIZIAH-ARAFAH RABU 25 NOV 2009
- Shalat shubuh di Masjidil Haram dan makan pagi di hotel
- Shalat 5 waktu berjamah di Masjidil Haram, makan siang dan malam di
hotel
- Mandi dan shalat sunnah ihram di hotel, persiapan untuk menuju padang
Arafah / berpakian ihram membawa tas serba guna dengan isi sajadah,
handuk kecil, al-Qur’an Dll � 22:00
- Melafadkan niat Haji “labbaik Allahumma Hajjan”kemudian meninggalkan Makkah menuju padang Arafah untuk melaksanakan wukuf
di Arafah - Di Arafah menempzti tenda sesuai dengan pembagian Maktab, Istirahat,
dan memperbanyak ibadah
HARI KE 9 ARAFAH-MUSDZALIFAH KAMIS 26 NOV 2009
- Shalat Shubuh berjamaah dan makan pagi didi tenda Arafah - Bersiap-siap untuk wukuf dengan berwudhudan memperbanyak dzikir
sampai waktu Adhan kemudian mendengarkan hutbah wukuf dan di lanjutkan Shalat Dhuhur dan Ashar jamak takdim, Dzikir,do’a dan shalat
magrib, isa jamak ta’dim. dilanjutkan dengan makan malam. � 21.00
- Persiapan meninggalkan arafahnmenuju mudzalifah untuk mabit, mengambil batu krikil minimal 7 butir/oang, untuk melempar jumroh di
mina. HARI KE 10 MUDZALIFAH-MAKKAH-AZIZIAH-MINA JUM’AT 27 NOV 2009
- 00:30
- Setelah lewat tengah malam, beragkat ke makkah untuk melakukan tawaf ifadhah, sa’I dan tahallul awal. Setelah selesai kembali ke hotel dan
istirahat. - Shalat subuh dan dhuhur berjamaah di masjidil haram, nakan pagi dan
siang di hotel kemudian persiapan untuk mbit di mina, membawa tas kecil berisi perlengkapan mandi. Dll.
� 15:00 - Menuju mina untuk melontar jumrah dan mabit. Di mina menempati tenda
maktab.
- Sesuai dengan waktu yang ditentukan berangkat ke jamarat untuk melontar
jumrah akobah, kemudian bercukur sebagai tanda tahallul akhir.
- Mabit di mina sampai batas waktu yang ditentukan.
- Makan malam di mina memperbanyak ibadah dan doa.
HARI KE 11 MINA SABTU 28 NOV 2009
- Setelah lewat tengah malam, menuju bus kemudian kembali ke makkah.
- Shalat subuh di masjidil haram, makan pagi di hotel, dan istirahat.
- Shalat dzuhur dan asar di jamak ta’dim di masjidil haram. Makan siang di
hotel. - Persiapan untuk mabit ke 2x di mina membawa tas kecil, perlengkapan
shalat dan mandi. Tiba di mina kemudian langsung menuju tenda maktab.
- Pada waktu yang ditentukan bersama kelompoknya masing-masing
menuju jamarat untuk melontar 3 jumrah (ula, wustha, aqabah).
- Selesai melontar kembali ke tenda untuk mabit di mina sampai pagi hari.
HARI KE 12 MINA-AZIZIAH-MAKKAH-JEDDAH MINGGU 29 NOV 2009
- Melaksnakan shalat subuh di mina.
� 07:00
- Bersama dengan rombongan dan kelompoknya melontar 3 jumrah. (ula,
wustha, aqabah).
- Seluruh pelaksanaan amalan-amalan haji telah selesai kecuali thawaf
wada.
� 09:00
- Setelah melontar langsung menuju bus untuk kembali ke hotel di makkah.
Tiba di hotel istirahat sejenak, kemudian menuju masjidil haram untuk
melakukan tawaf wada. - Setelah makan siang chek out hotel, selanjutnya menuju maktab untuk
proses ke Jeddah. Sore hari tiba di Jeddah city tour, selanjutnyabtransfer ke hotel untuk chek in. Kemudian makan malam di hotel acara bebas.
HARI 13 JEDDAH-JAKARTA SENIN 30 NOV 2009
- Shalat subuh dan makan pagi di hotel.
� 15:00
- Setelah makan siang chek out hotel, dilanjutkan di city tour ke laun merah.
Makan malan di restoran setempat, melaksanakan shalat magrib dan isya
jamak ta’dim. � 19:00
- Meninggalkan restoran menuju bandara king Abdul Aziz (terminal haji). � 23:00
- Dengan pesawat Garuda (GA 983) terbang menuju Jakarta. HARI KE 14 JAKARTA SELASA 1 DESEMBER 2009
� 12:40 - Insya Allah tiba kembali di bandara Sukarno Hatta. Program non arbain
selesai, semoga menjadi haji mabrur.
3) Paska Haji
Bimbingan ini dilakukan setelah pelaksanaan ibadah haji dan umrah, untuk
mempertahankan kemabruran haji dan umrah PT. Patuna Tour dan Travel
memberikan bimbingan paska haji ini dilakukan 1 bulan sekali, dengan materi
seputar pesan-pesan agama Islam, khususnya di bidang haji dan umrah, serta
diadakan reuni per tahun (Perhimpunan jamaah haji) PT. Patuna Tour dan Travel.
3. Transportasi
Tidak diragukan lagi rasa bahagia dan puas yang pertama dinikmati oleh
jamaah adalah apabila diperolehnya transportasi yang lancar, nyaman dan bersih,
adanya service pelengkap seperti fasilitas berupa suguhan hidangan yang lezat,
tempat duduk yang nyaman dan sejuk.
Transportasi yang digunakan ketika di Tanah Air mulai dari pelepasan
jamaah sampai ke bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan bus Blubed,
dengan pelayanan transportasi di Tanah Air tersebut dapat membuat jamaah
merasa nyaman dan menikmati perjalanan ketika masih di Tanah Air.
Adapun transportasi di Tanah Suci adalah salah satu faktor yang tidak
kalah pentingnya dalam menentukan kelancaran dalam beribadah. Para jamaah
dalam pemberangkatannya dari Jakarta menuju tanah suci transit di Jeddah
menggunakan penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan Jeddah ke Madinah
menggunakan penerbangan Saudia Airlines khusus untuk program arbain dan non
arbain serta menggunakan bus AC yang berfasilitaskan toilet, makanan dan
minuman ringan serta buah-buahan.
4. Akomodasi
Adapun akomodasi yang diberikan untuk ibadah haji yaitu di Mekkah
menggunakan hotel Grand Zam-Zam, di Madinah menggunakan hotel Anwar
Movenpick, dan untuk di Jeddah menggunakan hotel Le Meridien yang jumlah
perkamarnya 2 sampai 3 orang tergantung dan paket pilihan yang diambil.
Sedangkan untuk ibadah umrah akomodasinya menggunakan hotel Grand Zam-
Zam ketika berada di Makkah untuk di Madinah menggunakan hotel Anwar
Movenpick dan untuk di Jeddah menggunakan hotel Meridien ini yang jumlah
perkamarnya pun 2 sampai 3 orang tergantung dan paket pilihan yang diambil.
dan untuk pengaturan barang diatur oleh pihak PT. Patuna Trour dan Travel yang
pelayanan itu semua diberikan kepada jamaah haji maupun umrah.
5. Konsumsi
Pengertian menu sebagai alat pemasaran bagi suatu hotel / restoran yang
rnenghubungkan keinginan tamu-tamu dengan pihak penyedia makanan.
PT. Patuna Trour dan Travel memilih menu Internasional yang memang
disajikan langsung dan hotel setiap harinya selama berada di kota Makkah
ataupun di kota Madinah, ini merupakan bagian terpenting juga dan pelayanan
yang disuguhkan oleh perusahaan kepada para jamaah dalam usaha menjaga
stamina dan kesehatan jamaah.
Adapun konsumsi yang dapat dinikmati oleh jamaah selain menu
Internasional juga terdapat menu Indonesia seperti makanan empat sehat lima
sempurna, dan menu-menu Iainnya serta buah-buahan yang selalu tersedia untuk
jamaah. Setiap jamaah akan mendapatkan makanan sebanyak 3 kali sehari yaitu
ketika pagi, siang, dan malam hari, dikarenakan untuk menjaga stamina tubuh
para jamaah, dan pihak Patuna menyediakan menu tambahan has Indonesia ketika
berada di Hotel.
6. Pelayanan kesehatan haji dan umrah
1) Pra haji dan umrah
Haji dan umrah bukan hanya merupakan ibadah rohani saja namun
juga merupakan ibadah fisik, artinya para jamaah harus memiliki badan yang
sehat agar dalam menjalankan ibadah haji dapat dilakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan calon jamaah haji dilakukan secara terus
menerus sejak di tanah air sampai pada saat pelaksanaan haji yang meliputi
berbagai aspek, yaitu kesehatan umum, gizi, Keluarga Berencana dan
menstruasi yang dikaitkan dengan ibadah haji. kesempatan dan aklimitisasi,
sehingga ca1on jamaah haji dapat melakukan seluruh rangkaian perjalanan
dan ibadah dengan kesehatan yang optimal.
Untuk itu PT. Patuna Tour dan Travel sangat memperhatikan
kesehatan para jamaahnya dengan memberikan pemeriksaan kesehatan dan
pemberian vaxsin Miningitis dengan harapan para jamaah dapat
meningkatkan daya tahan tubuh dan terantisipasi oleh penyakit pada saat
ditanah suci, sehingga merekapun lebih maksimal dalam menjalankan ibadah,
dan pemeriksaan tes kehamilan bagi calon jamaah haji wanita Pasangan Usia
Subur (PUS), tes kehamilan dilakukan pada setiap calon jamaah haji wanita
Pasangan Usia Subur (PUS), bila wanita tersebut hamil, tidak boleh disuntik
vaksin miningitis.
2) Ketika pelaksanaan berlangsung
Pelayanan kesehatan ini dilakukan ketika pelaksanaan ibadah haji
berlangsung, dengan membuka praktek dokter 24 jam untuk menangani
jamaah yang sakit, konsultasi medis, Dll.
Disamping pelayanan kesehatan, disediakan pula keperluan obat-
obatan dan alat kesehatan yang memadai sejak di Tanah Air, selama dalam
pesawat udara dan kebutuhan di Arab Saudi. Pengurus memberikan pelayanan
kesehatan dengan membawa obat-obatan yang ada di tanah air seperti
amoxilin, panadol, bodrex, milanta cair, antimo, prirnolute dan obat-obatan
yang lain disesuaikan dengan penyakit dan kondisi di tanah suci.
Adapun pelayanan kesehatan ditanah suci, pihak pengurus
memfasilitasi jamaah dengan menyiapkan dokter serta dilengkapi dengan
obat-obatan yang siap diberikan kepada para jamaah apabila ada yang
tejangkit penyakit, baik penyakit yang ringan maupun yang berat. Selain itu
bekerjasama dengan pihak rumah sakit yang ada di Saudi Arabia.
7. Perlindungan haji dan umrah
Perlindungan adalah sebuah harapan yang dimiliki masing-masing
jamaah dalam menunaikan ibadah di tanah suci dan semua itu terfasilitasi
dengan cara rnenggunakan asuransi ketika jamaah masih berada di dalam
pesawat, akan tetapi disaat jamaah sudah berada di tanah suci keselamatan jiwa
masing-masing sudah menjadi tanggung jawab individu dan PT Patuna.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelayanan Haji dan Umrah
Dalam pelaksanaan ibadah haji yang diharapkan oleh semua jamaah
adalah menjadi haji mabrur begitu juga dengan ibadah umrah yang diharapkan
oleh semua jamaah adalah kesempurnaan dalam beribadah. Hal ini tidak akan
terwujud tanpa harus didukung oleh sarana yang memadai baik ketika di tanah air
maupun di tanah suci.
Persiapan ketika di tanah air seperti bimbingan manasik haji lebih di
prioritaskan, hal ini agar para jamaah lebih memahami tentang pelaksanaan ibadah
haji. Ketika di tanah suci dalam hal ini penginapan harus diperhatikan karena
dengan tempat yang dekat dengan masjid akan membuat para jamaah lebih mudah
dan khuysu’ dalam menjalankan ibadah haji, sehingga hajinya menjadi haji yang
mabrur dan ibadah umrahnya meraih kesempurnaan.
PT. Patuna Tour dan Travel dalam melaksanakan penyelenggaraan haji
dan umrah tentunya memiliki faktor pendukung serta faktor penghambat dalam
pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Faktor pendukung yang ada di PT. Patuna Tour dan Travel
1. Letak Geografis.
2. PT. Patuna Tour dan Travel terletak ditengah-tengah kota sehingga
masyarakat dan penjuru manapun bisa dengan mudah untuk menjangkaunya.
3. Produk-produk serta gedung yang dimiliki cukup lengkap dan istimewa yang
digunakan perusahaan sebagai fasilitas pelayanan, baik di tanah air maupun di
tanah suci sehingga memberikan kemudahan bagi terselenggaranya kegiatan
atau aktifitas yang akan dilaksanakan dan kemungkinan untuk terus eksis.
4. PT. Patuana Tour dan Travel berusaha memberikan kepercayaan yang tinggi
kepada para jamaah dengan pengalamannya yang begitu banyak sehingga
jamaah tidak merasa kecewa terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan.
5. PT. Patuna Tour dan Travel akan tetap eksis karena adanya penelitian yang
diadakan oleh para mahasiswa yang dapat memberikan peluang karena secara
tidak langsung akan mempublikasikan skripsinya kepada masyarakat umum.
6. Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan sangat memadai.
7. Publikasi yang terus menerus dibeberapa media cetak di Ibu Kota.
8. Biro-biro perjalanan haji akan tetap tumbuh dan berkembang sampai akhir
hayat dikarenakan penduduk Indonesia kurang lebih 80% adalah beragama
Islam, setiap orang islam yang mampu harus melaksanakan ibadah haji.
9. Banyaknya membuka jaringan-jaringan yang dibangun oleh PT. Patuna Tour
dan Travel dengan pihak luar negeri maupun dalam negeri ini membuktikan
kemudahan dalam mensosialisasikan keberadaan PT. Patuna Tour dan Travel
serta mempermudah menyelesaikan masalah yang dihadapi.
10. PT. Patuna Tour dan Travel mempunyai Dewan Komisaris dan Direktur
Operasional yang berimbas positif bagi perusahaan.
Sedangkan faktor Penghambat PT. Patuna Tour dan Travel diantaranya
adaIah:
a. Timbulnya persaingan yang ketat dikarenakan banyaknya biro-biro
penyelenggara ibadah haji dan umrah, sehingga akan mengurangi kuota yang
diberikan kepada setiap biro-biro penyelenggara ibadah haji dan umrah.
b. Harga dollar yang semakin meningkat akan berdampak pada ongkos naik haji
maupun umrah. Semakin tinggi ongkos naik haji dan umrah maka semakin
sedikit orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah.
c. Kurang pengetahuannya jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Sehingga
pihak Patuna sedikit mengalami kendala dalam hal ini. Namun, PT. Patuna
Tour dan Travel terus membimbingnya agar dalam melaksanakan ibadah haji
sesuai syariat.
C. Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Jumlah Jamaah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat
menganalisis tentang manajemen pelayanan haji dan umroh di PT. Patuna
Tour dan Travel. Pelayanan yang diberikan kepada jama'ah dengan system
pelayanannya lebih profesional dan baik, terbukti dengan respon dan
kenyamanan yang dialami oleh para jamaah dan adanya peningkatan jumlah
jamaah dari tahun ke tahun.
Dengan pelayanan yang diterapkan oleh PT. Patuna Tour dan Travel,
memperlihatkan gairah kerja dan etos kerja yang tinggi dan menunjukkan
sikap selalu siap untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap jamaahnya,
serta memiliki keterampilan, keandalan, bernampilan baik dan rapi (good
performance), bersikap ramah serta mampu berkomunikasi dan menciptakan
hubungan yang baik (good relationship) dengan jamaah.
Dengan pelayanan yang maksimal dapat mendatangkan ketenangan,
kenyamanan, keselamatan, kekhusyuan dan keabsahan dalam menjalankan
ibadah haji dan umrah dapat mencapai kesempurnaan ibadah haji dan umroh,
dan juga dapat menciptakan citra perusahaan yang baik dan loyalitas jamaah
terhadap perusahaan sehingga dapat menunjang kemajuan perusahaan di masa
yang datang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis
berkesimpulan bahwa:
1. Pelayanan haji dan umrah di PT. Patuna Tour dan Travel sudah cukup baik
karena pada pelaksanaannya telah diterapkan sesuai dengan teori dan
praktek. Dalam hal pelayanan PT. Patuna Tour dan Travel secara
administratif sudah cukup maksimal terhadap jamaah dengan
memfasilitasi secara profesional baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci
serta akomodasi dalam pengaturan tempat yang memadai fasilitas
penginapan tersebut berbintang lima yang dilengkapi dengan menu
makanan International, dikarenakan pihak manajernen PT. Patuna Tour
dan Travel melihat situasi dan kondisi yang ada.
2. Faktor pendukung dan faktor penghambat perusahaan merupakan barometer
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan semula oleh pihak
pengelola atau manajemen harus memperhatikan apa saja yang menjadi
faktor-faktor tersebut, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam segi pelayanan.
B. Saran
Akhirnya penulis hanya dapat memberikan sekelumit saran yang mudah-
mudahan dapat memberikan lnput (masukan) kepada PT. Patuna Tour dan Travel.
1. Penerapan pelayanan pada PT. Patuna Tour dan Travel sudah cukup baik
salah satunya adalah dengan adanya pelayanan yang diberikan kepada para
jamaah dan karyawan perusahaan yang mempunyai kualitas yang baik
dengan memberikan bimbingan serta arahan lebih intensif agar
menimbulkan kesan dan kepuasan bagi jamaah haji dan umrah.
2. Agar PT. Patuna Tour dan Travel tetap eksis dalam menjalankan
programnya, maka harus meningkatkan semua departemen yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Apabila PT. Patuna Tour dan Travel akan mengadakan pertemuan antar
pengurus dan jamaah penulis berharap dapat berpartisipasi dalam acara
tersebut dengan tujuan agar penulis mendapatkan wawasan serta
pengalaman baru, khususnya dalam bidang haji dan umrah.
4. Mempertahankan hubungan yang harmonis dan meningkatkan kualitas
para karyawan sehingga terciptanya kerjasama yang baik di semua
departemen.
5. Mengadakan kontroling serta mengevaluasi program yang sedang, atau
sudah dijalankan. Dengan tujuan agar pelayanan perjalanan haji dan umrah
kedepannya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul Bin Baaz bin Abdullah , Haji, Umrah dan Ziarah berdasarkan
tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jakarta: CV. Firdaus, 1993
Abd Majdi, Ahmad, Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umrah, Surabaya: Mutiara
Ilmu,1993
Abdul Sanie, Manajemen Organisasi, Jakarta: Bina Aksara 1992
Ayub, Hasan , Hanan, Fikih al-Ibadat-al-Hajj, Libanon: Darul Ulum Al-Hadisah,
1983
Baqir Al-Habsi, Muhammad, Fikih Praktis, Bandung: Mizan, 1999
Brosur Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel. Jakarta : 8 Agustus 2009
Bahruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan al-Qur’an, Jakarta: Bima Aksara,
1984
Departemen Agama RI, Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, Jakarta:
2000
Ensiklopedi Islam 3 Fas-kal, Jakarta: PT. Ihtiar Baru Van hoeve, 1999
Depag, Hikmah Ibadah Haji, Jakarta: Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggara
Haji, 2003
Departemen Agama RI, Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, Jakarta:
2000
Departemen Agama RI Bimbingan Manasik Haji, Jakarta: 2003
Dokumen sejarah PT Patuna Tour dan Travel. Jakarta: 8 Agustus 2009
Dokumen PT Patuna Tour dan Travel. Jakarta: 8 Agustus 2009
Ensiklopedi Islam 3 Fas-kal, Jakarta: PT. Ihtiar Baru Van hoeve, 1999
Fandy, Tjiptono, Prinsip-rinsip Total Cuality Cervice, Yogyakarta: Andi, 2001
Gayuh, Iwan, Buku Pintar Haji dan Umroh, Jakarta: Pustaka Warga Negara 1999
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, Jakarta: Erlangga, 1995
Moekijat, Kamus Manajemen, Bandung: CV: Mandar Maju, 1990
Muhammad, Imam bin Ismail al-Kahlani, Shubulus salam Sarah bulughul Maram
min jami’I adillatil ahkam, 1182 H-1059 M
Moekijat, Kamus Manajemen, Bandung: CV: Mandar Maju, 1990
Ruslan, Rosady , Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsepsi dan
Aplikasi,Jakarta: PT Raja Grafindo Rosada, 1998
Rahman Al-Zaziri, Abdulah Fikih Empat Madzab Bagian Ibadah Puasa, Zakat,
Haji, Kurban. Jakarta: Darul Ulum Press, 1996
Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis
Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002
Sanie, Abdul, Manajemen Organisasi, Jakarta: Bina Aksara 1992
Thib Raya, Ahmad, Mulia, Siti Musdah, Menyelami selut-beluk ibadah dalam
islam, jakarta: Prenada Media, 2003
Taufiq kamil (Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan haji, di sajikan di sebuah
seminar haji di Jakarta/B-I ), BPIHdari tahun ketahun, Faktual atau
Komersil, Media Indonesia,edisi selasa, 9 juli 2002
Wawancara Pribadi dengan Pimpinan PT. Patuna Tour dan Travel. Jakarata 8
Agustus 2009
Wawancara Pribadi dengan Staf PT Patuna Tour dan Travel. Jakarta 9 Agustus 2009
Wawancara Pribadi dengan Jamaah PT. Patuna Tour dan Travel. Jakarata 10
Agustus 2009