manajemen nyeri kepala migrain linda
DESCRIPTION
verry goodTRANSCRIPT
MANAJEMEN NYERI KEPALA MIGRAIN: SEBUAH PENINJAUAN PRAKTEK
TERBARU
Menggunakan terapi farmakologi dan non farmakologi untuk pengobatan akut dan
sebagai terapi preventif yang dapat menolong pasien migrain meredakan gejala.
Shugart C. Management of Migrain Headache: An Overview of Current Practice. CME
2012; 25 (2): 48-52. (Online)
Nyeri kepala migrain adalah suatu hal yang kronis, genetik, gangguan neurologi yang
melibatkan proses sensoris yang abnormal. Migrain seringkali melumpuhkan aktivitas, yang
mengarah ke perubahan gaya hidup dan keterbatasan pada pasien migrain. Para klinisi harus
yakin dengan diagnosis dan pengobatan nyeri kepala migrain jika pasien semakin membaik.
Patofisiologi nyeri kepala migrain belum jelas. Teori awal menyatakan bahwa migrain
dan aura migrain semata-mata disebabkan oleh vasodilatasi dan vasokonstriksi pembuluh darah
kranial. Teori terbaru menegaskan bahwa pentingnya hubungan antara pembuluh darah
kranial/menings dan nervus; neuropeptida; struktur sistem saraf pusat (SSP), khususnya
neurovaskuler trigeminal dan batang otak. Otak pasien migrain seringkali memiliki disfungsi
penghambatan nyeri, atau hipereksitasi, dan ambang nyeri yang menurun. Beberapa penulis telah
berdiskusi tentang patofisiologi migrain.
KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis nyeri kepala migrain berdasarkan panduan tetap International Headache
Society (IHS) edisi kedua International Headache Classification (IHCD-2) (Tabel 1). Nyeri
kepala migrain seringkali ditandai dengan nyeri berdenyut unilateral dari sedang ke berat dan
diikuti dengan mual atau muntah, dengan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Sebagai
catatan, bagaimanapun, tidak semua gejala tersebut dapat muncul pada diagnosis migrain.
Aura nyeri kepala dapat terjadi sampai 30% pada pasien dengan nyeri kepala migrain.
Aura merupakan stereotipikal, neurologis yang reversibel dan hal ini dapat hadir sebagai gejala
utama atau selama nyeri kepala migrain. Aura dapat berupa visualisasi, auditori, sensoris,
motoris atau kombinasi dari hal yang tadi. Aura yang paling banyak yaitu secara visual; dan
kedua terbanyak merupakan sensoris. Aura visual dapat termasuk melihat titik terang atau gelap,
cahaya atau kilatan yang tidak berbentuk, atau garis-garis selang-seling yang meluas, atau dapat
berupa melihat terowongan. Pertama kali hilangnya penglihatan atau hilangnya penglihatan
sebelah mata memerlukan penelitian selanjutnya untuk menghilangkan masalah neurologis
lainnya, seperti amaurosis fugax yang ada pada transient ischemic attack (TIA). Aura sensoris
dapat berupa pengalaman geli atau kebas pada wajah atau ekstremitas atau berupa gerakan
sensoris yang dimulai dengan gejala sensoris di tangan dan dapat berlanjut sepanjang lengan atau
bahu. Aura motorik menyebabkan kelemahan, khususnya pada daerah ekstremitas, dan
membutuhkan evaluasi lebih lanjut apabila baru pertama kali.
Sebagai tambahan migrain dengan atau tanpa aura, memiliki empat subklasifikasi
migrain lainya: gejala periodik pada anak-anak yang paling banyak sebagai prekursor migrain,
migrain retina, komplikasi migrain dan kemungkinan migrain. Migrain dengan aura termasuk
beberapa subtipe: tipe aura dengan nyeri kepala migrain, tipe aura dengan nyeri kepala non
migrain, tipe aura dengan nyeri kepala, tipe migrain basiler, migrain hemiplegia yang menurun,
dan migrain hemiplegia sporadik. Komplikasi subklasifikasi migrain termasuk migrain kronik
dan status migrain. Nyeri kepala migrain kronik merupakan nyeri kepala yang terjadi 15 hari
atau lebih per bulan sekurang-kurangnya dalam 3 bulan.
Nyeri kepala migrain sering salah didiagnosis. Pasien migrain sering mengatakan
memiliki nyeri kepala sinus, sakit gigi, nyeri kepala akibat alergi, atau tension headache. Dengan
menerapkan kriteria migrain IHS-ICHD-2, melakukan pengujian teliti, dan menunjang anatomi
kranial dan servikal (khususnya pada tiga bagian nervus trigeminal), klinisi dapat mendiagnosa
migrain dengan benar.
Tabel 1. Panduan diagnosis International Headache Society untuk diagnosis nyeri kepala
migrain
Migrain tanpa aura
Sekurangnya lima gejala nyeri kepala yang memenuhi kriteria di bawah
Durasi 4-72 jam (belum diobati dan pengobatan yang berhasil)
Terdapat dua gejala:
Lokasi unilateral
Berdenyut
Nyeri intens sedang sampai berat
Eksaserbasi dengan aktivitas fisik rutin, misalnya, berjalan atau menaiki tangga atau
menyebabkan pasien sulit melakukan beberapa aktivitas
Diikuti oleh
Mual atau muntah
Fotofobia atau fonofobia
Catatan: bila tidak ada mual atau muntah, pasien harus memiliki fotofobia dan fonofobia
Nyeri kepala dan gejalanya tidak boleh berkaitan dengan penyakit lain
Aura tipikal dengan nyeri kepala migraine
Nyeri kepala harus memenuhi semua criteria untuk migrain tanpa aura, pasien
memiliki sekurangnya total lima gejala nyeri kepala dan sekurangnya dua gejala nyeri
kepala dengan aura
Nyeri kepala dimulai dengan aura atau dalam 60 menit diikuti dengan aura
Aura tidak dapat disertai dengan kelemahan mototrik dan harus terdiri minimial satu
gejala:
Gejala visual yang reversibel, termasuk gejala positif dan negatif
Gejala sensoris yang reversibel
Gangguan berbicara disfasi yang reversibel
Aura harus termasuk sekurangnya dua gejala:
Gejala visual homonim dan atau gejala sensoris unilateral
Sekurangnya satu gejala secara bertahap lebih dari 5 menit, dan atau gejala aura yang
berbeda yang terjadi lebih dari 5 menit
Masing-masing gejala terjadi 5-60 menit
Gejala tidak boleh berkaitan dengan penyakit lain
NYERI KEPALA SEKUNDER
Pada kebanyakan pasien, diagnosis migrain tidak memerlukan pemeriksaan atau imejing
tambahan. Bagaimanapun, pola atau ciri-ciri nyeri kepala merupakan hal yang tidak
menyenangkan dan mencerminkan abnormalitas serius yang membutuhkan perhatian segera.
Beberapa pola bendera merah termasuk nyeri kepala dengan onset dan puncak cepat (detik ke
menit); nyeri kepala yang pertama dan buruk; nyeri kepala dengan gejala atau tanda neurologis
abnormal; nyeri kepala yang disertai dengan perubahan derajat keasadaran; nyeri kepala yang
berkaitan dengan demam/menggigil atau pada leher yang kaku; nyeri kepala setelah trauma
(terutama trauma kepala); nyeri kepala onset baru pada pasien dengan umur lebih dari 50 tahun;
nyeri kepala pada pasien dengan imunosupresi, memiliki keganasan, atau HIV yang positif; nyeri
kepala selama kehamilan atau postpartum; dan nyeri kepala akibat hubungan seksual, atau
manuver Valsava. Kondisi medis yang beragam lebih banyak disertai dengan nyeri kepala, dan
penting untuk diingat bahwa pasien-pasien memiliki lebih dari satu nyeri kepala. Dengan
mempertimbangkan gejala sistemik, gejala neurologis, onset waktu, onset setelah umur 50 tahun,
dan perubahan pola pada pasien dengan riwayat nyeri kepala dapat membantu mengidentifikasi
penyebab nyeri kepala sekunder (Tabel 2). Mnemonic SNOOP4 dapat membantu dalam hal ini.
Evaluasi nyeri kepala sekunder berdasarkan manifestasi klinis. Evaluasi diagnostik
termasuk imejing otak (CT, MRI, magnetic resonance angiography [MRA], magnetic resonance
venography [MRV]) dengan atau tanpa kontras IV; pungsi lumbal, pemeriksaan serum, termasuk
ESR; dan pemeriksaan keganasan dan imunosupresi. Tidak semua pemeriksaan dibutuhkan
untuk semua pasien.
Tabel 2. Pengenalan Penyebab Nyeri Kepala Sekunder (SNOOP4 mnemonik)
Kategori Gejala Gejala Penyebab
Gejala
sistemik/tanda/pe
nyakit
Demam, menggigil, keringat malam, mialgia,
kehilangan berat badan
Giant cell arteritis, infeksi,
keganasan
Riwayat keganasan, status imunokompresi,
infeksi HIV
Metastase, infeksi SSP
oportunistik
Tanda atau
gejala neurologis
Gejala atau tanda neurologis fokal atau
global, termasuk perubahan perilaku dan
kepribadian; diplopia, penglihatan gelap
sementara; tinnitus berdenyut, khususnya
pada pasien obesitas (hipertensi intracranial
idiopatik)
Neoplasia, inflamasi,
infeksi, penyakit vaskuler
SSP
Onset, tiba-tiba
(nyeri kepala
petir
(thunderclap)
Onset tiba-tiba. Tanyakan pertanyaan
kuantitatif: “seberapa cepat nyerinya dari
skala poin 0 sampai 10?
Krisis vaskuler (stroke,
perdarahan subarachnoid,
thrombosis sinus vena
serebral, sindrom
vasokonstriksi serebral
reversibel, diseksi arterial
Onset lebih dari usia 50 tahun* Neoplasma, inflamasi,
penyakit infeksi SSP, giant
cell arteritis
Perubahan Pola (Jika memiliki riwayat sebelumnya)
Nyeri kepala
progresif
Hilangnya nyeri kepala-periode bebas
Presipitasi
karena manuver
Valsava
Manuver Valsava sering memperburuk nyeri
kepala; semua nyeri kepala dipresipitasi
manuver Valsava dibutuhkan imejing untuk
nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala utama
dipresipitasi oleh manuver Valsava, misalnya
nyeri kepala akibat batuk
Malformasi Chiari, lesi
struktur yang menyumbat
aliran LCS, kebocoran LCS
Gangguan
postural
Nyeri kepala diperburuk ketika berdiri atau
berbaring
Hipotensi intracranial akibat
kebocoran LCS, hipertensi
intracranial
Nyeri kepala diperburuk dengan
pergerakan/posisi leher
Nyeri kepala cervikogenik
Papiledema Pengilhatan gelap sementara, diplopia, dan
defek lapangan penglihatan
Hipertensi intracranial
*Nyeri kepala primer diawali setelah berusia 50 tahun biasanya jarang
PENGOBATAN MIGRAIN
Pengobatan migrain terbagi atas terapi preventif dan terapi akut. Perencanaan pengobatan
berdasarkan frekuensi nyeri kepala, keparahan, dan berhubungan dengan ketidakmampuan pada
pasien. Perencanaan dapat melibatkan manajemen farmakologi dan non farmakologi.
Diawali dengan masalah gaya hidup dan pencetus nyeri kepala pada semua pasien. Tiga
pencetus terbanyak nyeri kepala migrain adalah buruknya mengatur stress, perubahan hormon,
dan pola tidur yang buruk, jadi mengajarkan pasien dalam area ini merupakan hal yang penting.
Diet dan olahraga yang tepat juga penting. Banyak pasien migrain menggunakan produk kafein
dan analgesik yang dijual bebas dengan berlebihan. Penggunaan narkotik juga banyak digunakan
pada pasien. Semua produk ini memiliki implikasi dalam progresi migrain dan pengobatan
berlebihan pada nyeri kepala (medication overuse headaches-MOHs) memiliki kontribusi, yang
dapat menyebabkan migrain kronik yang resisten terhadap pengobatan. (lihat Pengobatan
Berlebihan pada Nyeri Kepala “Medication overuse headaches.”). Kunci pendekatan terapi
adalah mengurangi dan atau menghentikan penggunaan kafein, analgesik yang dijual bebas, dan
narkotika. Informasi pasien bahwa mereka dapat merasakan lebih buruk dari yang sebelumnya
sambil menghentikan produk-produk tersebut.
Pengobatan berlebihan pada nyeri kepala (medication overuse headaches-MOHs)
Pengobatan berlebihan pada nyeri kepala (MOHs) dipertimbangkan sebagai nyeri kepala
sekunder dan disebabkan oleh karena penggunaan kronis pengobatan nyeri kepala,
seperti analgesik, triptan, ergotamine, dan opioid. Biokimia alami kompleks dari MOH
belum diketahui sampai sekarang; bagaimanapun, nyeri kepala ini dapat menentukan
keberhasilan terapi nyeri kepala. Penghentian tiba-tiba pengobatan biasanya
direkomendasikan. Bagaimanapun, pengobatan berlebihan bila dihentikan dapat
menyebabkan nyeri kepala dan gejala lainnya termasuk memperburuk nyeri kepala,
ansietas, mual dan muntah, gangguan tidur, dan hipotensi. Pengobatan MOH mencakup
pengobatan preventif dan memblok nervus diberikan kepada pasien rawat jalan yang
menerima kortikosteroid IV.
Pengobatan Preventif
Pasien dengan tiga atau lebih gejala nyeri kepala melumpuhkan lebih menguntungkan
bila menggunakan terapi preventif. Ketika memilih agen pengobatan, dipertimbangkan
kemanjuran obat dan efek sampingnya sesuai dengan kondisi pasien. Table: terapi preventif
untuk nyeri kepala migrain melampirkan penggunaan terapi preventif yang paling banyak
digunakan. Agen pengobatan lainnya termasuk injeksi toksin onabotulinum tipe A (Botox),
magnesium, riboflavin, dan butterbur (herbal dengan genus Petasites). Sedangkan berbagai
terapi lainnya tersedia, klinisi sebaiknya menggunakan dua sampai tiga pengobatan dan berhati-
hati bila menggunakan yang lainnya jika dibutuhkan.
Pasien sering tidak mendapatkan keuntungan dengan terapi preventif utama sekurangnya
6 minggu, pengobatan sebaiknya dititrasi dengan dosis lebih tinggi. Mengedukasi pasien tentang
fakta dan menyediakan terapi pendukung yang tepat sangatlah penting untuk berhasilnya terapi.
Lainnya, pengobatan non farmakologi termasuk biofeedback, meditasi, terapi fisik dan massage,
akupuntur, olahraga, dan konseling.
Titik Kunci
Nyeri kepala migrain sering ditandai dengan nyeri kepala unilateral dari sedang
sampai berat, nyeri berdenyut dan adanya mual atau muntah, dengan sensitive
terhadap cahaya dan suara.
Tiga pencetus tersering nyeri kepala migrain adalah pengaturan stres yang buruk,
perubahan hormone, dan gangguan pola tidur.
Walaupun terdapat berbagai pengobatan preventif, pengobatan dari klinisi dapat
menggunakan dua sampai tiga pengobatan dan dan berhati-hati bila menggunakan
yang lainnya jika dibutuhkan.
Pengobatan dengan triptan berhubungan dengan gejala migrain maupun nyeri
migrain.
Pengobatan Akut
Terdapat pengobatan farmakologi dan non farmakologi untuk nyeri kepala migrain akut.
Pada waktu yang lalu, pasien sering mengobati diri sendiri, dimulai dengan pengobatan tersebut
kurang efektif, lemah, atau pengobatan tersebut menganggu sehingga menambahkan atau
mengganti pengobatan tersebut ketika pengobatan sekarang suboptimal. Hal ini ditunjukan
dengan waktu konsumsi, dan hal ini memperburuk kondisi nyeri kepala migrain. Pendekatan
pengobatan bertahap dibuktikan lebih berhasil pada waktu yang singkat. Pada kondisi ini, pasien
yang sudah diketahui menderita nyeri kepala migrain diawali dengan pengobatan spesifik untuk
nyeri kepala akut. Mengobati nyeri kepala akut tanpa bekerja pada pencegahan nyeri kepala
sering mengarah pada MOH yang dapat menyebabkan migrain kronik.
Pengobatan nyeri kepala migrain akut termasuk membatasi penggunaan obat oral yang
dijual bebas kemudian diberikan resep analgesik, relaksan otot, triptan, antiemetik, dan resep
“penolong” untuk injeksi titik pencetus (trigger point injections-TPIs) dan memblok nervus.
Terapi tambahan yang paling penting untuk migrain akut telah diperkenalkan pada pengobatan
triptan. Triptan merupakan pengobatan migrain spresifik, namun klinisi harus mengetahui triptan
yang biasanya diresepkan. Kontraindikasi semua pengobatan migrain yaitu penyakit
kardiovaskuler, penyakit vaskuler perifer, hipertensi tidak terkontrol, migrain tipe basiler,
migrain dengan perpanjangan aura, dan migrain hemiplegi. Pasien dengan faktor risiko
kardiovaskuler, seperti obesitas, hipertensi, hiperkolestrolemia, diabetes mellitus, apneu saat
tidur, dan penggunaan estrogen, dan merokok bukan hal yang baik bagi pasien yang akan
meneripa pengobatan triptan, khususnya jika memiliki faktor risiko lebih dari satu. Sebagai
tambahan, semua triptan diberikan dosis sehingga pasien dapat mengkonsumsi satu tablet sedini
mungkin bila berlangsung onset nyeri kepala. Pengobatan pada umumnya, dosis lainnya dapat
dikonsumsi setelah 2 jam jika nyeri kepala tetap ada. Pengecualian untuk jadwal termasuk
menunggu selama 4 jam untuk mengkonsumsi dosis Amerge yang kedua; Sumavel DosePro
dapat diulang dalam 1 jam. Pasien sebaiknya mencoba triptan spesifik apabila terdapat dua atau
tiga gejala nyeri kepala sebelum memutuskan bahwa obat tersebut bekerja atau tidak. Dua triptan
berbeda tidak boleh digunakan dalam 24 jam satu dengan yang lainnya. Sebagai tambahan,
triptan digunakan dengan batasan 1 sampai 2 hari per minggu, dan apabila terlalu sering dapat
mengarah ke MOH.
Obat-obatan neuroleptik, seperti metoklopramide (Reglan, generic), chlorpromazine, dan
olanzapine (Zyprexa generik), juga efektif untuk nyeri kepala migrain. Beberapa praktisi
menghindari penggunaan chlorpromazine karena dapat meningkatkan risiko aritmia jantung.
Obat-obat neuroleptik dapat digunakan bila terdapat kontraindikasi terhadap NSAID atau triptan
atau hanya sebagai pengobatan “penolong”.
Tabel 3. Pengobatan Akut untuk Nyeri Kepala Migrain
Nama Dagang Generik Sediaan Dosis
Triptan
Amerge Naratriptan PO 2,5 mg*
Axert Almotriptan PO 12,5 mg
Frova Frovatriptan PO 2,5 mg
Imitrex Sumatriptan SC
NS
4 dan 6 mg
20 mg
PO 100 mg
Maxalt Rizatriptan PO, tablet oral
disintegrasi
10 mg
Relpax Eletriptan PO 40 mg
Sumavel
DosePro**
Sumatriptan SC, sistem bebas jarum 6 mg
Treximet Sumatriptan/naproxen PO 85 mg/500 mg
Zomig Zolmitriptan NS
PO
Tablet oral disintegrasi
5 mg
5 mg
5 mg
Pengobatan Nontriptan-Ergotamine
Cafergot Ergotamine + Kafein PO 1 mg/100 mg ***
Migranal Dihidroergotamin NS 0,5 mg ***
Kunci: NS, nasal spray: PO, per oral: SC, subkutan.
*pasien harus menunggu 4 jam sebelum mengkonsumsi dosis Amerge yang kedua
**dosis kedua Sumavel DosePro dapat dikonsumsi setelah 1 jam
***lihat penggunaan pengobatan nontriptan didalam bungkusan
Kesimpulan Pengobatan
Pada pasien kunjungan pertama di tempat praktek, kami sering mengatur untuk memblok
nervus dan TPI unutk membantu mematahkan siklus nyeri kepala. (Lihat blok nervus dan injeksi
titik pencetus) Sebagai tambahan, pasien biasanya memulai pengobatan preventif dan diberikan
relaksan otot atau pengobatan “penolong” untuk mengobati nyeri kepala akut. Pada tindak lanjut
berikutnya setelah ada perjanjian 2 minggu kemudian, kami melakukan blok nervus/TPI yang
kedua kalinya. Kami memperkuatpilihan gaya hidup positif kedepannya, menyelesaikan
pengobatan bila perlu, dan menjawab berbagai jenis pertanyaan yang disampaikan pasien. Proses
ini diulangi lagi 2 minggu setelahnya. Perjanjian berikut dijadwalkan 6 sampai 8 minggu
setelahnya. Pasien semakin membaik jika dibandingkan dengan yang pertama, setelah itu pasien
dapat mengatur perjanjian sesuai dengan kondisi mereka.
Blok Nervus dan Injeksi Titik Pencetus
Untuk memblok nervus dan injeksi titik pencetus (TriggerPoint Injections-TPIs), kami
mencampur lidokain, markain, dan dexamethasone dengan rasio 2:2:1. Injeksi dapat
diberikan secara tipikal pada daerah nervus sekitar oksipital, nervus sekitar supraorbital
bilateral, nervus di sekitar suprascapuler bilateral, otot paraspinal bilateral pada C7-T1,
otot paraservikal, dan otot trapezius superior posterior bilateral. Blok nervus lainnya dapat
diberikan sesuai indikasi. Beberapa artikel tentang blok nervus dan TPIs telah
dipublikasikan pada literatur medis.
KESIMPULAN
Pasien yang menderita nyeri kepala migrain sering memiliki kondisi komorbid, termasuk
obesitas, fibromialgia, insomnia, apneu saat tidur, depresi, dan ansietas. Pengenalan akan kondisi
komorbid ini sangat penting, untuk mengobati pasien nyeri kepala migrain.
Sekali pasien didiagnosa nyeri kepala migrain, pengobatan proaktif dapat dimulai secepat
mungkin. Diskusi dan melihat perubahan gaya hidup adalah penting sebagai kunci pengobatan.
Tindak lanjut secara teratur juga penting, dan pasien ingin untuk datang apabila mereka melihat
tempat dimana mereka berobat dapat memberikan kemajuan terhadap mereka. Pasien yang
memiliki perubahan terhadap pola nyeri kepala, memburuknya nyeri kepala, atau gejala
neurologis disarankan untuk evaluasi lebih lanjut.
Tabel. Pengobatan Sebagai Pencegah Nyeri Kepala Migrain
Obat-Obatan Dosis (mg/d) Kontraindikasi/Perhatian Efek Samping Uraian
Antiepilepsi
Monitor perubahan mood tiba-tiba dan kecenderungan bunuh diri dengan semua obat pada golongan ini
Divalproex
sodium (Depakote
ER, generik)
500-1500 Penyakit hati, gangguan
perdarahan, monitor fungsi
hati, hitung trombosit,
waktu perdarahan, FDA
kehamilan kategori D
Rambut rontok,
penambahan berat
badan,
hepatotoksik,
perubahan kognitif,
sindrom polikistik
ovarium,
perdarahan
pancreatitis;
interaksi dengan
pengobatan lainnya
Digunakan pada
terapi kejang;
tidak sering
digunakan karena
rambut rontok,
penambahan
berat badan, dan
efek
hepatotoksik.
Gabapentin
(Neurontin,
generik)
300-3600 Kelelahan, pusing,
mengantuk,
disfungsi kognitif
Terapi kejang
tambahan, dapat
digunakan untuk
tidur; digunakan
untuk nyeri
neuropati dan
sindrom restless
legs
Lamotrigine
(Lamictal,
generik)
(digunakan untuk
migrain aura)
50-200 Dinaikan dan dikurangi
perlaha;tidak dilanjutkan
bila ada gatal dan belum
jelas hubungannya dengan
obat lainnya
Jarang
menyebabkan
sindrom Stevens-
Johnson;
mengantuk,
disfungsi kognitif,
dapat dicampur
dengan pengobatan
Terapi kejang
tambahan;
digunakan untuk
mengobati
gangguan
bipolar, status
depresi
lain, termasuk
kontrasepsi oral
Topiramat
(Topamax,
generik)
50-400 Digunakan dengan hati-
hati pada pasien dengan
glaucoma
Paraetesi, disfungsi
kognitif, berat
badan menurun,
batu ginjal,
anoreksia,
glaucoma sudut
tertutup; dapat
dicampur dengan
kontrasepsi oral
Terapi kejang;
dapat
menyebabkan
hilangnya berat
badan dengan
signifikan
Zonisamid
(Zonegran,
generik)
50-400 Alergi sulfa; dinaikan dan
diturunkan perlahan;
dihentikan bila gatal dan
belum jelas hubungannya
dengan obat lainnya
Jarang terjadi
sindrom Steven
Johnson,
mengantuk,
disfungsi kognitif
Terapi kejang
tambahan
Antidepresan
Semua antidepresan diberikan kepada meningkaykan risiko depresi dan bunuh diri, khususnya pada remaja
dan dewasa sampai umur 28 tahun
Kontraindikasi pada pasien yang sedang atau dalam 14 hari penggunaan MAO
Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
Venlafaxine 50-200 Mania/hipomania, penyakit
jantung, meningkatkan
tekanan intraokuler,
kejang; peringatan
tambahan dengan
duloxetine; perburukan
ginjal, insufisiensi hepar
Mual, insomnia,
penurunan libido,
meningkatnya BP,
mimpi abnormal,
sindrom serotonin,
semangat yang
meningkat
Diguakan pada
depresi dan
ansietas;
venlafaxine
kadang
digunakan untuk
mengobati
keringat malam
pada wanita
menopause;
Venlaxine
extended release
(Effexor)
75-300
Duloxetine
(Cymbalta)
60-120
cymbalta juga
digunakan pada
neuropati
diabetic,
fibromialgia,
nyeri
musculoskeletal
kronik
Antidepresan trisiklik (TCA)
Amitriptilin 25-150 Digunakan dengan hati-
hati pada periode post MI,
dengan riwayat glaukoma,
kejang, retensi urin, aritmia
jantung atau penyakit
jantung, hipertrofi prostat;
menurunnya ambang
kejang
Semuanya memiliki
efek samping yang
sama: mulut kering,
konstipasi,
mengantuk,
penambahan berat
badan,
meningkatnya BP,
disritmia jantung.
Efek samping obat
spesifik:
desipiramine tidak
menyebabkan
penambahan berat
badan; doxepin
banyak
menyebabkan
sedasi dan
penambahan berat
badan
Dapat menolong
ansietas dan
depresi;
menolong alergi,
tidur
Imipramine
(SUrmontil,
Tofranil, generik)
25-150
Desipramine
(Norpramin,
generik)
25-150
Doxepin 10-100
Antihipertensi
Dosis sering dibatasi karena menyebabkan hipotensi pada dosis yang tinggi
Atenolol
(Tenormin,
generik)
25-200;
tipikal dosis
<100 mg/d
Dapat
diberikan
satu kali
sehari
Sinus bradikardi, blok
jantung derajat dua sampai
tiga, gagal jantung, syok
kardiogenik; hati-hati
dengan penyakit
bronkospastik, diabetes,
hipertiroidisme, penyakit
jantung iskemik, gangguan
sirkulasi perifer, disfungsi
renal
Pusing, kelelahan,
depresi, hipotensi
ortostatik, gagal
jantung, MI;
penyakit Raynaud
eksaserbasi
Digunakan untuk
mengobati
hipertensi; dosis
rendah
digunakan untuk
mengobati
ansietas ringan;
atenolol
merupakan
kardioselektif,
jadi memiliki
efek
bronkospasme
yang sedikit,
vasospasme
perifer, dan
hipoglikemia
Propanolol
(Inderal, Innopran,
generik)
60-320;
diberikan dua
kali sehari
Asma, sinus bradikardi,
blok atrioventrikuler
derajat dua dan tiga, gagal
jantung, syok kardiogenik;
hati-hati dengan sindrom
WPW, penyakit
bronkospastik, gangguan
ginjal atau hati
Hipotensi,
bradikardi,
bronkospasme,
pusing, depresi,
gatal (dapat sebagai
sindrom Steven
Johnson)
Digunakan untuk
mengobati
hipertensi dan
ansietas ringan;
propanolol bukan
sebagai
kardioselektif;
daya larut dalam
lemak yang
tinggi
Verapamil
(digunakan untuk
mengobati migrain
dengan aura)
90-360;
digunakan
dalam bentuk
pelepasan
Menghindari persoalan
jantung multiple, termasuk
gagal jantung, blok
konduksi jantung,
Konstipasi, pusing,
kelelahan, edema
perifer, palpitasi,
hipotensi
Pengobatan
hipertensi;
mengobati gejala
penyakit
yang
diperpanjang
; diberikan
sekali sehari
hipotensi; hati-hati dengan
disfungsi hati atau ginjal;
berintraksi dengan
pengobatan lain dan jus
anggur
Raynaud;
pelepasan yang
diperpanjang
digunakan untuk
nyeri kepala
klaster
Obat-Obatan yang Bertindak Sebagai Mekanisme Reseptor 5-hidroksitriptamin
Ciproheptadin
(digunakan pada
anak-anak)
4-12 MAOI yang digunakan
dalam 14 hari; glaukoma
sudut tertutup
Sedasi,
penambahan berat
badan
Efek kuat
antihistamin dan
digunakan untuk
mengobati
rhinitis alergi dan
urtikaria pada
orang dewasa;
juga digunakan
sebagai stimulasi
nafsu makan
Methyllergonovine
(Methergine,
generik)
0,2-0,4 mg 3
sampai 4 kali
sehari; 1
bulan henti
obat setelah
6 bulan
penggunaan
Penyakit arteri koronaria,
penyakit vaskuler perifer,
penyakit serebrovaskuler,
hipertensi tidak terkontrol,
deep venous thrombosis,
kehamilan, penyakit hati
dan ginjal, migrain tipe
basiler, dan gejala
neurologis yang berkaitan
dengan batang otak, aura
yang berkepanjangan,
nyeri kepala akibat stroke,
gangguan fibrotic paru-
paru
Fibrosis
pleuropulmonary
atau retroperitoneal,
vasokonstriksi
koroner atau perifer
yang menyebabkan
MI; nyeri otot
Derivat ergot
diberikan sesuai
pengalaman
pemberi dalam
mengobati nyeri
kepala yang
resisten dan
apabila diberikan
kepada keluarga
harus dilihat
pada ahli nyeri
kepala (dokter)