makalah tpt durian
DESCRIPTION
tugas kuliah TPT pertanianTRANSCRIPT
MAKALAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
TANAMAN HORTIKULTURA TROPIS
DURIAN (Durio Zibethinus)
Disusun Oleh:
Haniffudin 145040200111098
Maharani Mega C 145040200111105
Rizky Nanda G 145040200111110
Anwar Fuadi 145040200111120
Aden Renanda Dwi 145040200111127
Ivone Sagala 145040200111156
Hendi Ahmad N 145040200111162
Achmad Faruq N 145040200111165
Rick Ventin Purba 145040200111180
Oktavianus Verry Y 145040201111010
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
I. PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................4
II. PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Syarat Tumbuh...............................................................................................................................5
2.1.1 Iklim........................................................................................................................................5
2.1.2 Media Tanam..........................................................................................................................5
2.1.3 Ketinggian Tempat.................................................................................................................5
2.2 Teknik Budidaya Durian................................................................................................................6
2.2.1 Penyiapan Lahan.....................................................................................................................6
2.2.2 Penyiapan Benih dan Bibit.....................................................................................................6
2.2.3 Penanaman Durian..................................................................................................................6
2.2.4 Pemeliharaan Tanaman...........................................................................................................7
2.2.5. Panen dan Pasca Panen........................................................................................................10
2.3 Varietas Durian............................................................................................................................12
2.4 Strategi Peningkatan Produksi Durian.........................................................................................14
III. PENUTUP.................................................................................................................................16
3.1.Kesimpulan..................................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................17
ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDurian adalah tanaman asli Asia Tenggara yang tersebar di Negara-negara Asia Tenggara
terutama di Pulau Kalimantan. Buah durian merupakan buah yang cukup diminati oleh
masyarakat Indonesia, hal ini terlihat dari jumlah permintaan yang melebihi jumlah produksi
durian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun 2004 Indonesia
mengimpor durian segar 11,086,846 kg dan tahun 2005 mengimpor 5,787,426 kg. Indonesia
sangat potensial untuk produksi durian karena memiliki lokasi yang merupakan habitat asli
tanaman durian. Pengetahuan tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan bunga
dan buah bermanfaat sebagai pendekatan untuk pengaturan teknik budidaya dan optimalisasi
produksi. Dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bunga dan buah akan dapat
membantu penanganan metode penyerbukan dan jadwal pemupukan. Selain itu juga dapat
memberikan informasi yang dapat mendukung untuk tujuan pemuliaan tanaman yang dapat
menghasilkan durian varietas unggul, sehingga dapat meningkatkan kualitas durian di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana syarat tumbuh tanaman durian?
2. Bagaimana teknologi budidaya tanaman durian?
3. Apa saja varietas unggul dari tanaman durian?
4. Bagaimana strategi peningkatan produksi tanaman durian?
1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman durian.
2. Untuk mengetahui teknologi budidaya tanaman durian.
3. Untuk mengetahui varietas unggul dari tanaman durian.
4. Untuk mengetahui strategi peningkatan produk durian.
1
II. PEMBAHASAN
2.1 Syarat Tumbuh
2.1.1 Iklima. Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan
minimal1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan
kemarau 1-2bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
b. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktumasih
kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinarmatahari di
musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
c. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30ᵒ C. Pada suhu 15ᵒ Cdurian dapat
tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35ᵒ C daun akan
terbakar.
2.1.2 Media Tanam
a. Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahanorganik).
Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehinggamudah
membentuk remah.
b. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol.
Tanahyang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah
lapisan atasbebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan
mengikat airtinggi.
c. Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7,dengan
pH optimum 6-6,5.
d. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam,
makamembutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm)
dan(150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah
tidakmanis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
2.1.3 Ketinggian Tempat
2
Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada
juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang
kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.
2.2 Teknik Budidaya Durian
2.2.1 Penyiapan Lahan Durian cocok tumbuh pada tanah yang berstruktur lempung berpasir ,subur gembur
dan memiliki kandungan hara yang baik dan banyak kandungan bahan
organiknya .Kandungan organik bisa di tingkatkan dengan menambah pupuk kandang.
Sementara itu pH tanah yang cocok untuk durian berkisar antara pH 6 – 7. Selain itu lahan
budidaya juga harus memiliki suplai air yang cukup dan terhindar dari air yang menggenang
dengan cara membuat saluran air dan drainase yang baik.
Pembukaan lahan untuk budidaya durian sebaiknya dilakukan pada musim
kemarau,sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan karna waktu yang
baik untuk penanaman durian adalah saat musim hujan . Hal lain yang perlu dilakukan
adalah membersihkan lahan dari tanaman-tanaman pengganggu seperti gulma, alang-alang,
dan tumbuhan-tumbuhan lain yang dapat menghambat masuknya sinar matahari dengan cara
mekanis atau kimiawi.
2.2.2 Penyiapan Benih dan BibitBiji yang baik adalah biji yang diperoleh dari durian yang telah benar-benar tua
(telah matang), biji durian yang telah siap dipisahkan dari dagingnya. Yang
dipergunakan sebagai bibit hanya biji yang sempurna. Biji yang sempurna adalah biji yang
bentuknya seragam, tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama, dan tidak
luka/lecet. Selanjutnya biji disimpan sekitar satu minggu untuk mengistirahatkan biji
dari pertumbuhan. Biji yang sudah disimpan kemudian diseleksi lagi dengan cara
memasukkannya kedalam air. Hanya biji yang tenggelam yang ditanam untuk bibit.
2.2.3 Penanaman DurianPersiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari
tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat
membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah
dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak
tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit tidak mudah
menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Lubang tanam yang telah dibuat
3
kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan
maksud agar gas – gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh
dengan oftimal.
Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi
menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini
dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari
proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak -+10 liter air.
2.2.4 Pemeliharaan Tanaman1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan utk mencegah kematian durian agar tdk menghabiskan energinya
utk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah,
ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan bersamaan dgn proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga
selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dpt dilakukan dgn menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga
atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka & sudah
dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yg telah dibuahi akan tetap meneruskan
pembuahannya sedangkan bunga yg belum sempat dibuahi akan mati dgn sendirinya. Jumlah
buah durian yg dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yg ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1
musim. Selama itu pula tanaman tdk dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman
menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras & lebih
tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling
lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang &
4
pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam
60-90 cm & sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman yg sudah tua & kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tdk harus
dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan
dibuat miring supaya air hujan tdk tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas
luka tersebut dpt diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan
pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru.
Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dpt diokulasi. Cara okulasi cabang sama
dgn cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m
tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tdk boleh terlalu
dekat dgn tanah.
c) Pembentukan tanaman yg terlanjur tua
Dahan-dahan yg akan dibentuk tdk usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik &
dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tdk mengarah ke atas. Cabang yg akan
dibentuk dibalut dgn kalep agar dahan tersebut tdk terluka. Balutan kalep tadi diberi tali,
kemudian ditarik & diikat dgn pasak. dgn demikian, dahan yg tadinya tumbuh tegak ke atas
akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan
pupuk & unsur hara yg terkandung dalam tanah.
a) Cara pemupukan
5
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dgn
lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di
pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi
dikembalikan utk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam
keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis & dosis pemupukan
Jenis pupuk yg digunakan utk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau
serta pupuk buatan. Pemupukan yg tepat dpt membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga
bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dgn NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali
sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dgn pupuk organik
kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan
dgn cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar
dari tanaman. Tanaman durian yg telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang
& tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari
dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon
maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk
kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian
membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk
tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan & Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tdk boleh tergenang
terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yg baru ditanam membutuhkan
penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah
tanaman berumur satu bulan, air tanaman dpt dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yg
dikebunkan dgn skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yg cukup. Dalam
pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase utk menghindari air menggenangi bedengan
tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yg baik, setiap 2 minggu sekali bibit
disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dgn dosis 1 cc/liter air & ditambah dgn Metalik dgn
6
dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan utk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih
sempurna. Jenis insektisida yg digunakan adalah Basudin yg disemprot sesuai aturan yg
ditetapkan & berguna utk pencegahan serangga. utk cendawan cukup melaburi batang dgn
fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan
penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
2.2.5. Panen dan Pasca Panena) Panen
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim
berbunga jatuh pada musim kemarau, yakni bulan Juni – September sehingga bulan
Oktober-Februari buah sudah dewasa & siap dipetik. Panen durian diusahakan
sebelum musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah durian.
Waktu pemanenan buah durian pada setiap varietas adalah berbeda. Contohnya,
pada durian Monthong waktu pemanenan buah yaitu sekitar 125-135 hari setelah
bunga mekar. Buah durian memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda ketika sudah
matang. Beberapa ciri fisik tersebut yaitu :
Ujung duri pada buah durian berwarna cokelat tua
Garis-garis diantara duri mulai jelas
Ruas-ruas tangkai buah membesar
Tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan
Terdengar bunyi kasar dan menggema ketika dipukul
Buah berbau harum yang menyengat
Buah durian memiliki cara panen tersendiri. Apabila buah durian sudah matang,
maka buah tersebut akan jatuh sendiri ke tanah. Apabila buah durian jatuh ketanah,
maka buah akan retak dan daging buah akan masam dan pahit karena terjadi
fermentasi pembentukan alkohol dan asam.
Pada pohon yang tinggi, 1 bulan sebelum durian masak, buah dapat diikat
dengan menggunakan tali. Tujuan pengikatan tersebut adalah untuk mencegah buah
agar tidak jatuh ke tanah dan menggantung pada tali sehingga buah dapat diambil
dengan keadaan utuh. Apabila pohon rendah dapat dilakukan pemanenan dengan
cara memetik buah durian dengan menggunakan pisau tajam atau dengan
menggunakan galah yang pada ujungnya telah diikatkan dengan pisau yang tajam.
Tangkai buah dipotong mulai 1.5 cm dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan
7
dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yang akan tumbuh di
musim berikutnya.
b) Pasca Panen
Setelah dilakukan pemanenan buah durian, hal yang perlu diperhatikan adalah
perlakuan yang harus dilakukan pada buah durian tersebut. Berikut ini merupakan
kegiatan yang dilakukan setelah pemanenan buah durian :
Pengumpulan
Setelah dilakukan pemanenan, buah durian dikumpulkan pada suatu tempat.
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat
dengan warna tertentu untuk menunjukkan dari kebun mana durian tersebut
berasal.
Penyortirandan Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran.
Seleksi perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama
bila buah ini akan dijual di pasar local atau diekspor keluar negeri.
Penyimpanan
Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran
yang menempel pada kulitnya hilang sehingga buah durian menjadi bersih.
Selanjutnya buah dicelupkan kedalam air yang telah diberi fungisida Aliette 800
WP yang berbahan aktif Aluminiumtris (Oethy/phosphonate) sebanyak 22
cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah
yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp. Selama pemeraman dan
transportasi. Lalu buah dapat dikeringanginkan.
Pengemasandan Pengangkutan
Buah durian yang akan dijual kepasar local maupun diekspor akan diberi
perlakuan sebagai berikut:
1) Setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali
rafia. Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian.
2) Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dengan kantung
kertas semen.
3) Setelah itu, dimasukkan kedalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap
bungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg
durian.
8
4) Kemudian kotak direkatkan dengan perekat atau lakban yang tebal yang
tidak mudah robek jika terkena gesekan.
Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada
sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya
bau, sehingga tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan
udara luar maka jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium
menyengat sampai keluar.
Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ketempat yang jauh, maka dapat
dilakukan cara pengepakan fakumu dara. Cara ini banyak dipakai oleh petani durian di
Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-
40 menit dengan suhu 400 C di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan kedalam
plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamarpen dingin dengan suhu 18 derajat C
di bawah nol.
2.3 Varietas Durian Durian Otong (Parung Bogor)
Dikenal juga sebagai varietas durian mon thong atau golden pillow di Thailand.
Buahnya memanjang dengan bagian ujung dan pangkal meruncing.
Warna kulit kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan agak rapat.
Berat buahnya 2-4 kg. Daging buah tebal, kering, kurang lemak, kuning, bertekstur
sangat halus, beraroma tidak begitu tajam, dan bercita rasa sangat manis.
Durian Petruk (Jepara, Jawa Tengah)
Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan. Duri kulitnya
berbentuk kerucut kecil dan rapat. Buahnya berukuran sebesar kelapa gading dengan
penampilan sangat menarik dengan bobot buah 1–2½ kg. Daging buah agak tebal,
berlemak, berwarna kuning bertekstur agak lembek, berserat halus, beraroma sedang
atau tidak begitu tajam.
Durian Sidodol (Karang Intan, Kalimantan Selatan)
Bentuk buah bulat dengan warna hijau kekuningan. Duri berbentuk kerucut dan
tumpul dengan susunan rapat. Berat buah 11/2- 2 1/2 kg. Warna daging buah kuning
mengilap, tebal 1,2 cm, tekstur halus, agak lembek, aroma harum, dan rasa manis
gurih.
9
Durian Sawah Mas (Mabah, Kalimantan Barat)
Dikenal juga dengan nama durian lai mas. Bentuk buah bulat dengan ujung
meruncing. Warna kulit buah berwarna hijau dengan ketebalan 1-1,3 cm. Duri buah
berbentuk kerucut dengan susunan agak jarang. Berat buah 2 ½ - 4 kg. Warna daging
buah kuning, kering, bertekstur halus, berasa manis gurih, dan beraroma harum.
Durian Matahari (Cimanggu, Bogor)
Buahnya bulat panjang dengan warna kulit hijau kecokelatan dan tebal 0,5-1
cm. Durinya besar, runcing, jarang, dan bengkok. Berat buah 2-3,5 kg. Daging buah
tebal, kering, berlemak, tekstur halus, aroma tidak tajam, dan manis.
Durian Bokor (Majalengka, Jawa Barat)
Dikenal juga sebagai durian aden. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan
warna kulit hijau kekuningan. Duri kulit buahnya besar tersusun jarang. Berat buah 3 -
4 kg. Warna daging buah kuning, cukup tebal, kering, aroma harum, dan sedikit
manis.
Durian Hepe (Cileungsi, Jawa Barat)
Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna cokelat kekuningan dan tebal 0,8-1
cm. Duri kulit buah berbentuk kerucut, kecil, dan tersusun rapat. Berat buah 1½ - 2 kg
dagung buah berwarna putih kekuningan, tebal agak kering, tekstur halus, berlemak,
aroma tajam, dan manis.
Durian Sukun (Karanganyar, Jawa Tengah)
Bentuk buahnya bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri kulit buahnya
berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Berat buah 1½ -2½ kg. Daging buah sangat tebal,
kering berlemak, tekstur halus, putih kekuningan, harum, dan manis.
Durian Gantalmas (Medan, Sumatera Utara)
Bentuk buahnya lonjong dengan warna masih kehijauan. Duri kulitnya
berbentuk kerucut tidak tajam, kecil, dan tidak rapat. Berat buah mencapai 3-4 kg.
Daging buah tipis dengan warna putih kekuningan. Cita rasanya tidak terlalu manis,
namun sangat berlemak.
Durian Tembaga (Kampar, Kepulauan Riau)
Bentuk buahnya bulat sempurna dengan duri kulit buahnya berbentuk lancip,
langsing, dan rapat. Berat buah 2-3½ kg. Daging buah berwarna kuning pekat seperti
tembaga, sangat tebal, berlemak, tekstur halus, sangat harum, dan sangat manis.
10
2.4 Strategi Peningkatan Produksi Durian
1.Meningkatkan Pembinaan Petani Melalui Kelompok Tani Yang Ada, Yang Di Lakukan
Secara Intensif Dan Berkesinambungan.
Pembinaan petani melalui kelompok tani yang di lakukan secara intensif dan
berkesinambungan dapat meningkatkan sumber daya manusia
(SDM) petani yang siap latih di dalam menghadapi perkembanganteknologi baru ataupun
permasalahan yang ada khususnya di bidang pertanian dan perkebunan. Penyuluh pertanian
merupakan unsur yang sangat penting di dalam sebuah kelompok tani untuk menyampaikan
informasi informasi dan teknologi baru yang berkembang di bidang pertanian dan
perkebunan, melalui kelompok tani dan penyuluh pertanian petani dan pekebun dapat
mengelola dan mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan ke arah yang lebih baik,
petani tidak hanya menghasilkan produk pertanian saja melainkan dapat mengolah hasil
pertanian untuk dapat meningkatkan dan merubah taraf hidup masyarakat petani.
2.Pemamfaatan Lahan Pertanian Secara Optimal.
Pemamfaatan lahan pertanian secara optimal yang ada, Melalui kelompok tani yang di
dampingi oleh penyuluh penyuluh pertanian dan perkebunan, penduduk selaku pembudidaya
buah durian bisa menerapkan sistem tanam pada lahan pertanian yang tersebar yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mengembangkan budidaya buah durian di lahan pertanian agar
dapatmemenuhi kebutuhan konsumen akan buah durian di pasar.
3.Mengoptimalkan Dua Sumber Mata Air (Sumur Bor) Yang Ada.
Air sangatlah di butuhkan oleh petani dan pekebun pada khususnya untuk keperluan
budidaya, petani yang berkualitas memamfaatkan dan mengelola sumber daya alam (SDA)
yang ada untuk kesejahteraan patani, irigasi yang lancar akan membantu petani dan pekabun
untuk mengembangkan usaha tani sesuai dengan yang di inginkan.
4.Penanaman Pohon Buah Durian Secara Serentak Melalui Pembinaan Dari Kelompok Tani.
Penanaman pohon buah durian secara serentak sangatlah efisien mengingat tanah
yang ada sangatlah cocok untuk di tanami buah durian yang di dukung oleh luas lahan
pertanian yang ada dan sumber mata air yang cukup tersedia serta keberadaan kelompok tani
dan penyuluh pertanian yang siap membina petani dan pembudidaya buah durian di dalam
mengelola dan menanam pohon buah durian. Penanaman secara serentak akan membuat
11
pembudidaya dan penyuluh pertanian mudah berinteraksi serta berkonsultasi mana kala ada
permasalahan di dalam pengembangan, budidaya dan perawatan buah durian.
12
III. PENUTUP
3.1.KesimpulanIndonesia sangat potensial untuk produksi durian karena memiliki lokasi yang merupakan
habitat asli tanaman durian. Pengetahuan tentang karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan bunga dan buah bermanfaat sebagai pendekatan untuk pengaturan teknik
budidaya dan optimalisasi produksi. Dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan
bunga dan buah akan dapat membantu penanganan metode penyerbukan dan jadwal
pemupukan. Selain itu juga dapat memberikan informasi yang dapat mendukung untuk tujuan
pemuliaan tanaman yang dapat menghasilkan durian varietas unggul, sehingga dapat
meningkatkan kualitas durian di Indonesia.Oleh karena itu, teknologi produksi tanaman
durian ini turut berperan penting demi upaya strategi peningkatan hasil produksi.
3.2 SaranAgar di dapatkan hasil produksi yang optimal dan sesuai yang di harapkan, maka
sebaiknya melakukan pembudidayaan sesuai dengan prosedur teknologi produksi tanaman
yang tepat.
13
DAFTAR PUSTAKARedaksi Trubus. 1997. Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya
AAK. Budidaya Buah Durian 1. Kanisius, Yogyakarta. 1975.
Sobir, dan Rodame M. Napitupulu (2010). Bertanam Durian Unggul. PT. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sumarlin, Efendi Raswan, Rahmayani, 2007, Karakterisasi Pati Biji Durian (Durio
Zebithinus) Dengan Head Moisture Treatment (HMT). Fakultas Pertanian,
Universitas Riau.
Wiryanta, Bernardinus T.Wahyu. (2005). Bertanam Durian. Agromedia Pustaka.
Tangerang.
14