makalah tentang bela negara

21
Makalah TENTANG Bela Negara Disusun oleh Agus Tri Purnama Adi(03) Muhaimin Hidayatullah(21) Panji Awwaludi Dzikriawan(29) Wahyu Nugroho(37) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMKN 1 GRATI X MM 1 KABUPATEN PASURUAN 2014-2015

Upload: muhaimin-hidayatullah-hidayatullah

Post on 22-Jul-2015

1.900 views

Category:

Education


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Bela Negara

Makalah TENTANG

Bela Negara

Disusun oleh

Agus Tri Purnama Adi(03)

Muhaimin Hidayatullah(21)

Panji Awwaludi Dzikriawan(29)

Wahyu Nugroho(37)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA

SMKN 1 GRATI

X MM 1

KABUPATEN PASURUAN

2014-2015

Page 2: Makalah Tentang Bela Negara

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas izin dan kuasaNya- lah kami bisa menyelesaikan makalah, yakni berupa makalah dengan judul “Bela Negara”.

Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami berbagai hambatan, namun hambatan itu bisa kami lalui karena pertolonganNya dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu, kami ucapkan

terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan

dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Page 3: Makalah Tentang Bela Negara

ABSTRAK

Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban dasar manusia.Juga kehormatan bagi tiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada Negara dan bangsa. Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, pernah mengatakan, karak ter bangsa adalah watak atau sifat hakiki suatu bangsa.Sedangkan jatidiri bangsa merupakan cirri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan dengan bangsa lain.

Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni siskamling, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian sehingga dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi dalam negeri agar dapat meningkatkan hasil ekspor t, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik nasional maupun internasional.Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

Page 4: Makalah Tentang Bela Negara

LATAR BELAKANG

Bela Negara adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia yang di bentuk untuk turut mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga turut peran serta

membantu dan mendampingi pemerintah sebagai penyelenggara Negara dalam setiap kebijakan Pemerintahan baik tingkat Pusat maupun daerah demi tercapainya Pembangunan di segala bidang

secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.

Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi

muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan dan para pendiri Bangsa terdahulu, BELA NEGARA berkewajiban juga di tuntut pada anggotanya untuk menegakkan kebenaran

dalam berbangsa dan bernegara bahwa di kemudian hari jangan ada lagi bangsa yang tidak menghormati pemimpinya dan Jangan ada lagi bangsa yang melecehkan lembaga lembaga tinggi negara dan Institusi Negara yang Sah lainya.

Para Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia menginginkan rakyat ini tetap bersatu tidak ada yang makar namun sebaliknya tidak ada lagi di negara ini kesewenang wenangan pemimpin dan para penyelenggara negara menindas Rakyatnya, Pejuang Perintis Kemerdekaan

ingin bangsa ini tetap hidup rukun bersatu bersinergi antara Lembaga Tinggi negara pemerintah dan TNI/POLRI bersama rakyat membangun dan menjaga keutuhan negara dalam satu tujuan

Bela negara seperti yang tercantum dalam amanat UUD 45 sebagaimana tersebut di atas.

Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Bela Negara yang mendapat amanah dari para Pejuang Perintis Kemerdekaan lewat surat keputusan sah dari Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Masa Bhakti

2004-2009, kita mengajak seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan menghirup udara dan makan minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng tangan

bersatu dalam satu kesatuan dan mari kita teruskan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah berkorban nyawa harta darah nanah dan segalanya demi untuk bangsa dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, serta mengisi kemerdekaan

dengan segala upaya dan kemampuan kita demi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan juga ketentraman seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan, serta

mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di barisan terdepan membela negara sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang tercantum di atas dengan segala kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.

Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang terhalus sampai yang

terkeras sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama warga Negara sampai berupaya menangkal ancaman serangan musuh bersenjata yang datangnya dari dalam negeri maupun dari

luar demi untuk melindungi kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat Indonesia, maka dari itu BELA NEGARA akan

memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang akan digalang di seluruh wilayah

Page 5: Makalah Tentang Bela Negara

Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara menjadi gerakan Nasional yang sesuai

KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember 2006. Dalam pelaksanaannya Gerakan Bela Negara juga menyesuaikan dengan peraturan pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku di daerah masing-masing tanpa bersebrangan satu sama lain.

Demi cita-cita yang mulia bagi seluruh anak bangsa, maka BELA NEGARA turut berperan serta

membangun bangsa dalam hal kesadaran Berbela Negara secara menyeluruh yang tepat Guna dengan membuat beberapa Bidang bidang Keorganisasian dan satuan-satuan tugas untuk

membantu aparat pemerintah dan juga TNI/POLRI pada khususnya dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara Kamtibmas, antara lain:

BELA NEGRA dipersiapkan untuk komponan cadangan dan pendukung TNI/POLRI. Dalam

bidang Pertahanan dan keamanan negara jika di butuhkan, Sat-Bela Negara juga membangun pencitraan TNI pada Masyarakat luas, dan menjalin hubungan kemitraan POLRI dengan Masyarakat, mengingat jumlah Prajurit dan Personel dan juga masih minimnya

peralatanTNI/POLRI kita maka belum seperti yang kita harapkan bersama, karena belum sebanding dengan luas pulau di wilayah NKRI dan pesatnya perkembangan penduduk atau

kehidupan masyarakat kita yang beraneka ragam suku budaya, sehingga sering terjadi keributan antar warga yang terkadang beda pendapat atau paham dan juga kejahatan dan pelanggaran hukum lainya yang masih marak di bebarapa wilayah, untuk itu Kamtibmas masih sangat perlu

ditingkatkan bersama;

Membentuk Satgas Peka Bencana Alam yang akan turut bergabung dengan badan penanggulangan bencana alam nasional, karena akhir-akhir ini di beberapa daerah kita sering

terjadinya bencana alam dari gempa banjir angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lain-lain ini menjadi keprihatinan kita bersama;

Membentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di beberapa daerah demi memberi pelayanan Konsultasi dan Bantuan di bidang Hukum pada seluruh lapisan masyarakat yang

membutuhkan dan juga turut peran serta menegakan Supremasi Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Membentuk Koperasi dari tingkat Kepengurusan Pusat dan di Daerah guna mendidik dan

mengenalkan pentingnya Perkoperasian di negara kita sebagai soko guru perekonomian Rakyat. Koperasi Bela Negara di bentuk demi kepentingan kesejahteraan para anggota dan masyarakat Luas pada umumnya,

Menyelenggarakan Event Hari Hari Besar Nasional dan seminar-seminar Nasional bersama pemerintah dan Lembaga Tinggi Negara dan juga kalangan swasta Nasional Lainya, pada moment-moment penting di negeri ini yang perlu kita angkat dan besarkan agar dapat mendidik

kecintaan dan kemajuan pada anak Bangsa dan negara;

Melestarikan sejarah kepahlawanan nasional dan budaya bangsa dan juga melestarikan lingkungan hidup sumber daya alam yang ada di sekliling kita demi kelangsungan hidup anak

Bangsa masa sekarang dan masa akan datang,

Page 6: Makalah Tentang Bela Negara

Agenda utama yang harus bisa kita lakukan untuk sementara ini oleh BELA NEGARA yaitu

akan menggalakan dan mengajak para anggotanya dan elemen masyarakat lainya untuk meningkatkan kesadaran Berbela Negara demi memupuk jiwa Nasionalisme dan Patriotisme para pemuda dan generasi penerus anak bangsa agar selalu memperkokoh dan mengamalkan

nilai-nilai Sumpah Pemuda tanggal 28 0ktober 1928 yang dipelopori oleh para pergerakan Pemuda terdahulu agar lebih semangat untuk menjaga dan menegakkan Ideologi Pancasila dan

UUD 1945 demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kerangka Utuh NKRI.

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Page 7: Makalah Tentang Bela Negara

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan bela Negara?

2. Bagaimana cara menunjukkan rasa bela Negara?

3. Dimana bela Negara harus dilakukan?

4. Megapa setiap warga Negara harus memiliki rasa bela Negara yang

kuat?

5. Siapa saja yang harus menjalankan kewajiban bela Negara?

6. Kapan setiap warga Negara mengoptimalkan rasa bela Negara

tersebut?

Page 8: Makalah Tentang Bela Negara

PEMBAHASAN

Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban dasar manusia.Juga kehormatan bagi tiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada Negara

dan bangsa. Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, pernah mengatakan, karakter bangsa

adalah watak atau sifat hakiki suatu bangsa.Sedangkan jatidiri bangsa merupakan cirri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan dengan bangsa lain.

“Karakter bangsa Indonesia itu tercermin dalam sila-sila Pancasila.Sedangkan jatidiri bangsa

terejawantahkan dalam Bhinneka Tunggal Ika,” kata Purnomo.

Mamang banyak devisi yang membuat pengertian tentang arti bela Negara namun penertian yang

pasti Bela Negaraadalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasiladan Undang-UndangDasar

1945dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia (WNI)yang memiliki tekad, sikap dan perilaku

yang dijiwai cinta NKRI

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara yg

memiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap dan bertindak

senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.

Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air, yaitu

mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan

mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga sebagai

bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap membela tanah air terhadap

ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapun dan siapapun.

Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitu

dengan membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari

lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksi

dalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera merah

putih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.

Page 9: Makalah Tentang Bela Negara

Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu

memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai

pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasila

sebagai ideologi negara.

Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu

bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan

negara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga negara yg

mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk

bangsa dan negara tidak sia-sia.

Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secara

psikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta

memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilan jasmani untuk

mendukung kemampuan awal bina secara psikis dengan cara gemar

berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.

Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni siskamling,

menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian

sehingga dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi dalam negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikan

budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik

nasional maupun internasional.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syaratsyarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

Kesadaran bela negaraitu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang

paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang

terbaik bagi bangsa dan negara.Dan Bela Negara merupakan tekad, sikap, perilaku, dan tindakan

warga negara dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI.Nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara adalah cinta tanah air,

kesadaran berbangsa dan bernegara. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela

berkorban bagi bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara.Salah satu strategi dalam membangun daya tangkal bangsa untuk menghadapi kompleksitas ancaman ini

adalah melaksanakan revitalisasi pembinaan kesadaran bela negara kepada setiap warga negara.

Strategi itu akan terwujud bila ada keterpaduan penyelenggaraan secara lintas sektoral, sebagai wujud tanggung jawab bersama pembinaan SDM untuk mewujudkan keutuhan dan

Page 10: Makalah Tentang Bela Negara

kelangsungan hidup NKRI.Diharapkan ada kesepahaman bahwa pembinaan kesadaran bela

negara sebagai upaya membangun karakter bangsa yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional. Juga dapat diprogramkan pada setiap institusi pemerintah dan non pemerintah.Begitu

pula dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) bisa melaksanakan sesuai aturan yang

berlaku.Demi suatu tujuan, yaitu nasionalisme, cinta tanah air, dan kedamaian.Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan terwujud dalam sikap dan

perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–

sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.

Unsur Dasar Bela Negara

1. Cinta Tanah Air

2. Kesadaran Berbangsa & bernegara 3. Yakin akan Pancasilasebagai ideologi negara

4. Rela berkorban untuk bangsa & negara

Contoh-Contoh Bela Negara :

5. Melestarikan budaya

6. Belajar dengan rajin bagi para pelajar

7. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara 8. Dll.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantaradan

KeamananNasional.

2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. 3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah

oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNIdengan POLRI. 5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNIdan POLRI.

6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3. 7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dan dalam Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara". Konsep Bela Negara dapat diuraikan yaitu secara fisik maupun non-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul bedil" menghadapi

serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman

dari luar. Sedangkan Bela Negara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan

kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara". sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih

Page 11: Makalah Tentang Bela Negara

membantu pemerintah merupakan unsur bantuan tempur bagi pasukan reguler TNI dan terlibat

langsung di medan perang. Apabila daerah dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, sementara fungsi

Perlawanan Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana Rakyat

Terlatih keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan

Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di

banyak negara maju di Barat. Mereka yang telah mengikuti pendidikan dasar militer akan dijadikan Cadangan Tentara Nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan

masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam

waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas teritorial. Rekrutmen

dilakukan secara selektif, teratur dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan

sipil misalnya dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara, pengacara di Dinas

Hukum, akuntan di Bagian Keuangan, penerbang di Skwadron Angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi

masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi sipil". Maksudnya sebagai upaya

sosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh

warga negara Republik Indonesia.

Bela Negara Secara Non-Fisik Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat

ini, justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal

berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana telah

diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul

bedil menghadapi musuh". Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan

dalam segala situasi, misalnya dengan cara: a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk

menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak

memaksakan kehendak b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang

tulus kepada masyarakat

c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika)

d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia

e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat

menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt

melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing

Page 12: Makalah Tentang Bela Negara

Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan

bela negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada

gilirannya merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama

sekali. Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan

Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda

dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah

kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara

merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik

Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

Ancaman Dari Dalam Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu

yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara

Republik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:

a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap

kebijakan pemerintah pusat

b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan

huru-hara/kerusuhan massa c. Upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia

d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat

dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA

e. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.Di masa transisi ke arah demokratisasi sesuai dengan tuntutan reformasi saat ini,

potensi konflik antar kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah besar.

Perbedaan pendapat yang justru adalah esensi dari demokrasi malah merupakan potensi konflik yang serius apabila salah satu pihak berkeras dalam

mempertahankan pendiriannya sementara pihak yang lain berkeras memaksakan kehendaknya. Dalam hal ini, sebenarnya cara yang terbaik untuk mengatasi

perbedaan pendapat adalah musyawarah untuk mufakat. Namun cara yang

sesungguhnya merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia itu tampaknya sudah dianggap kuno atau tidak sesuai lagi di era reformasi ini.

Masalahnya, cara pengambilan suara terbanyakpun (yang dianggap sebagai cara

yang paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan pendapat) seringkali menimbulkan rasa tidak puas bagi pihak yang "kalah", sehingga mereka memilih

Page 13: Makalah Tentang Bela Negara

cara pengerahan massa atau melakukan tindak kekerasan untuk memaksakan

kehendaknya. Banyak alasan mengapa kita sebagai warga negara wajib mengupayakan untuk membela negara.Oleh dari itu, kita sebagai generasi

penerus mempunyai kewajiban untuk memberi contoh bela negara, sesuai dengan

arti atau pengertian bela negara indonesia.

A. Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud

perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan atau PKn

B. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Pernahkah kalian melihat atau meraba wujud negara? Tentu kalian sulit melihat atau merabawujud negara, karena negara bersifat abstrak (in abstracto). Namun demikian, untuk

mengetahui wujud negara dapat kita telusuri dari unsur-unsur negara seperti penduduk, wilayah, pemerintah,dan pengakuan. Unsur-unsur itulah yang mesti kita bela. Dalam UUD 1945 tidak dijelaskan pengertian usaha pembelaan negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat

dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam undang-undangtersebut bukan ´usaha pembelaan negara´ tetapi digunakan istilah lain yang

mempunyai maknasama yaitu ´upaya bela negara´. Dalam penjelasan tersebut ditegaskan, bahwa upaya bela negaraadalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam

menjamin kelangsunganhidup bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian upaya bela negara, apakah kalian pernah ikut serta dalam usaha pembelaan negara? Apabila kalian pernah ikut serta menjaga wilayah negara termasuk wilayah.

Alasan wajib bela negara bagi rakyat Indonesia adalah :

Latar belakang historis : sejak dulu ingin menguasai Indonesia,Indonesia pernah dijajah kurang

lebih 350 tahun lamanya, kemerdekaan diperoleh berkat rakyat Indonesia, rakyat Indonesia memiliki nilai juang tinggi.kedudukan geografis dan geostrategis negara RI kondisi demo grafis

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam UU NO 2 tentang pertahanan negara, keikutsertaan pertahanan negara yang dapat berperan serta ialah dalam bentuk :

Pendidikan kewarganegaraan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib pengabdian sebagai

prajurit TNI secara sukarela / wajib pengabdian sesuai dengan profesi

Page 14: Makalah Tentang Bela Negara

Dasar hukum bela negara :

UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1 UU no 39 tahun 1999 tentang HAM UU no 56

tahun 1999 tentang Ratih atau rakyat terlatih UU no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

Fungsi negara :

penertiban kesejahteraan dan kemakmuran rakyatpertahananmenegakkan keadilan.

Sifat negara :

memaksa monopoli / menguasai mencakup semua/ menyeruluh.

Lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman yang membahayakan keselamatan bangsa dannegara berarti kalian sudah berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Sikap hormat

terhadap bendera, lagu kebangsaan, dan menolak campur tangan pihak asing terhadap kedaulatan NKRI juga menunjukkan suatu sikap dalam usaha pembelaan negara.Dengan demikian

pengertian usaha pembelaan negara tidak terbatas memanggul senjata, tetapimeliputi berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara, misalnya dengan usaha untuk mewujudkan keamanan lingkungan,

keamanan pangan, keamanan energi, keamanan ekonomi. Misalnya, yang telah dilakukan Elan Wukak Victor, dari Nusa Tenggara Timur merupakan usaha pembelaan negaradalam bentuk

keamanan lingkungan.

C. Usaha Pembelaan Negara Penting Dilakukan

Pernahkah kalian memiliki barang yang diganggu atau akan d iambil alih orang lain yang tidak berhak? Apakah kalian berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti

kalianmempertahankannya bukan? Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalumelindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki dari ganguan orang lain. Lebih- lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi kalian.Hal

lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap orangmembutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada

negara?Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu ´manusiamerupakan serigala bagi manusia lainnya´(Homo Homini Lupus) dan ´perang manusia lawanmanusia´ (Bellum Omnium Contra Omnes).

Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.

Supaya hidup tertib, aman, dan damai makadiperlukan negara. Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya.Oleh karena itu, membela negara sa ngat penting

dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warganegaraIndonesia, diantaranya yaitu:

Page 15: Makalah Tentang Bela Negara

Untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;untuk menjaga keutuhan wilayah negara

merupakan panggilan sejarah; merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan pertama,teori fungsi negara, kedua, unsur-unsur negara, ketiga, aspek sejarah perjuangan bangsa(merupakan panggilan sejarah), dan keempat, peraturan perundang-undangan tentang

kewajibanmembela negara. Kaitan hal ± hal tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.

D. Fungsi Negara dalam Kaitannya dengan Pembelaan Negara

Para ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung pada titik berat perhatian latar belakang perumusan tujuan negara serta dipengaruhi oleh pandangan atau

ideologi yang dianut suatu negara atau ahli tersebut. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjomenyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa

fungsi minimum yaitu:

Fungsi penertiban (law and order) Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan

kemakmuranrakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negaraharus diperlengkapi

dengan alat-alat pertahanan.Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan. Ke empat fungsitersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti fungsi negara tersebut bisa berkembang lebih luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai negara.

Jadi fungsi negara tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling berkaitan,sehingga para ahli seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi negara. Bagaimanaketerkaitan fungsi negara dengan usaha pembelaan negara? Pada dasarnya fungsi-

fungsi negaratersebut berkaitan dengan usaha pembelaan negara. Salah satu fungsi negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan hidup negara adalah fungsi pertahanan negara. Fungsi pertahanannegara dimaksudkan terutama untuk menjaga dan mempertahankan negara dari

segalakemungkinan serangan dari luar. Oleh sebab itu harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahananyaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan perlengkapannya. TNI terdiri atas TNI-

AD, TNI-AU, dan TNI-AL.

Perlengkapan TNI dikenal dengan sebutan alat utama sistem senjata (Alutsista) Fungsi pertahanan negara tidak bisa dipisahkan dengan pembelaan terhadap negara

sebagaimanaditegaskan dalam UU RI Nomor 3 tahun 2003 bahwa ³setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara´(Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung makna, bahwa partisipasi warga negara

dalammelaksanakan fungsi pertahanan negara merupakan wujud upaya pembelaan negara. Selainfungsi pertahanan, fungsi lain yang juga sangat penting dalam upaya pembelaan negara

adalahfungsi keamanan (ketertiban) yaitu untuk mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat.Untuk melaksanakan fungsi keamanan tersebut di negara kita dibentuklembaga yang kita kenaldengan POLRI. Berdasarkan uraian di atas, fungsinegara yang sangat penting untuk

memeliharaatau tetap tegaknya negara adalah fungsi pertahanan dan ketertiban (keamanan).

Page 16: Makalah Tentang Bela Negara

Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan, selain negara harus memiliki alat-alat

pertahanandan keamanan, juga diperlukan keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pertahanan dankeamanan negara. Dengan demikian, keikutsertaan segenap warga negara dalam melaksanakanfungsi pertahanan dan keamanan negara berkaitan dengan upaya membela negara.

Fungsi pertahanan dan keamanan negara merupakan fungsi yang sangat penting dalamkehidupan

negara dan merupakan prasyarat bagi fungsi- fungsi lainnya. Hal itu karena negarahanya dapat menjalankan fungsi- fungsi lainnya jika negara mampu mempertahankan diri dari berbagai

ancaman baik dari luar maupun dari dalam.

Pentingnya fungsi pertahanan dankeamanan dalam kehidupan negara dapat diibaratkan pada kehidupan pribadi sehari-hari kita. Apakah kalian bisa belajar dengan tenang atau tidur dengan

nyenyak apabila tidak mampumenangkal dan mempertahankan diri dari gangguan atau ancaman yang dihadapi? Jadi jika ingin belajar dengan tenang, nyaman dan konsentrasi, maka diperlukan kemampuan untuk menangkal berbagai gangguan dan ancaman yang dihadapi.

Demikian pula dalam organisasi negara, fungsi pertahanan dan keamanan sangat penting

karenanegara tidak akan dapat mensejahterakan rakyat, meningkatkan kualitas pendidikan, menegakkan keadilan, dan lain- lain jika tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman

baik dari luar maupun dari dalam. hal ini mengandung arti bahwa untuk mempertahankan dan megamankannegara bukan hanya kewajiban TNI dan POLRI, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warganegara Indonesia termasuk kalian sebagai siswa yang sekaligus juga sebagai warga

negaraIndonesia.

Coba renungkan apa yang telah kalian lakukan untuk mengamankan lingkungansekolah atau tempat tinggalkalian!Sedangkan fungsi kesejahteraan dan kemakmuran dijalankan oleh

pemerintah dalam bentuk pelayanan dan perniagaan. Fungsi pelayanan atau jasa yaitu seluruh aktivitas yang mungkin tidak akan ada apabila tidak diselenggarakan oleh negara, yang meliputi antara lain pemeliharaan fakir miskin, pembangunan jalan, pembangunan jembatan, kesehatan,

pendidikan, dan program- program pembangunan lainnya.

E. Bela Negara Dan Relevansinya Di Era Reformasi

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif

dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru menyebabkan arus

informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai

ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang

otoriter.

Page 17: Makalah Tentang Bela Negara

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan

kecintaan pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam sua tu sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik SARA dan separatisme yang sering terjadi dengan

mengatas namakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan

utama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.

Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia.

Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

UU no 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara RI mengatur tata cara penyelenggaraan

pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun oleh seluruh komponen bangsa. Upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan

pertahanan negara itu antara lain dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Di dalam masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah Pendidikan Pendahuluan Bela Negara masih relevan dan masih dibutuhkan.

Makalah ini akan mencoba membahas tentang relevansi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi era globalisasi abad ke 21. Hakekat Ancaman

Terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 18: Makalah Tentang Bela Negara

Ancaman Dari Luar

Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di dunia

umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat potensi konflik khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, misalnya sengketa Kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di kawasan ini, masalah Timor Timur yang

menyebabkan ketegangan antara Indonesia dan Australia, dan sengketa Pulau Sipadan/Ligitan antara Indonesia dan Malaysia, namun diperkirakan semua pihak yang terkait tidak akan

menyelesaikan masalah tersebut melalui kekerasan bersenjata. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu pendek ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil. Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan

budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia

terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk "penjarahan" sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak

lingkungan atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara "legal" maupun yang dilakukan melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan

kerugian bagi negara.

Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara lain:

a Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh

budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia

b Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.

c Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan

peraturan/undang-undang).

d Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan Panca Sila sebagai

ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

e Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat

Terlatih (Ratih) sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta.

Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk menghadapinya.

Page 19: Makalah Tentang Bela Negara

Ancaman Dari Dalam

Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-

ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negaraRepublik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri,antara lain dalam bentuk:

a disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau

pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat

b keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa

c upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia

d potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA

e makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional

J. Bela Negara Secara Fisik

Page 20: Makalah Tentang Bela Negara

KESIMPULAN DAN SARAN

Setiap warga Negara harus berani mengeluarkan argumennya dalam forum-forum dinegara – Negara lain untuk dapat membuktikan bahwa Indonesia mampu untuk bersaing dalam kancah internasioanal. Warga juga harus mampu membela negaranya dari budaya-budaya lain,sehingga budaya dalam negri selalu dibudidayakan dalam masyarakat belakangan ini.

Demikian laporan tugas akhir mata kuliah pancasila ini saya buat ,semoga segala kekurangan dan kelemahan dari laporan tugas akhir ini dapat menjadikan pengalaman untuk saya yang akan datang.saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya hingga dapat menyelesaikan tugas akhir pancasila ini.segala masukan dan kritikan dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan kinerja saya yang akan datang.

Page 21: Makalah Tentang Bela Negara

DAFTAR PUSTAKA

Rohmadi,Muhammad.2005.Bahasa dan Sastra Indonesia3.Surakarta:PT Grahadi

Permata.2006.Sejarah.Solo:CV Cahaya Pustaka www.google.com