makalah taubat

26
MAQAM TAUBAT Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tasawuf” Dosen pengampu : Umar Faruq, M.Fil.I Disusun oleh : Abdul Ma’ruf (932500112) Hikmatul Umami (932503112) Lailatul Zuhriyah (932504012) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2015 0

Upload: dirisaya

Post on 23-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

makalah tasawuf

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah taubat

MAQAM TAUBAT

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Ilmu Tasawuf”

Dosen pengampu :

Umar Faruq, M.Fil.I

Disusun oleh :

Abdul Ma’ruf (932500112)

Hikmatul Umami (932503112)

Lailatul Zuhriyah (932504012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2015

0

Page 2: Makalah taubat

BAB I

PENDAHULUAN

Makhluk Allah yang paling sempurna adalah manusia disbanding dengan

makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Tapi sebaik-baik manusia, tetaplah

tempatnya dosa dan lupa.

Memang manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun manusia yang

terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan

tetapi manusia yang terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia

langsung bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat. Bukan sekedar

tobat sesaat yang diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali..

Sering kali manusia bertaubat dengan meminta mohon ampunan, dan

berkata tidak mengulanginya kembali, tapi faktanya taubat hanya diucapkan

dalam lisan saja. Oleh karena itu , Kemudian apakah sebenarnya yang dimaksud

dengan taubat itu? bagaimanakah agar taubat seorang hamba itu diterima? Apa

saja tingkatan-tingkatan dalam bertaubat? Dan dosa apa sajakah yang harus

ditaubati?.

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah yang insya Allah bisa

menjawab tentang permasalahan taubat dan hal-hal yang erkaitan dengannya.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis

khususnya. Amin.

1

Page 3: Makalah taubat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Taubat

Secara lughot taubat berasal dari bahasa arab توبة يتوب، yang تاب،

artinya kembali.1 Sedangkan menurut istilah taubat beberapa ulama’

mendefinisikan pengertian taubat diantaranya:

1. Menurut Imam al-Ghazali, taubat yaitu: kembali dari jalan yang menjauhkan

diri dari Allah yang mendekatkan diri kepada syetan. 2 Dijelaskan pula

dalam kitab ihya’ Ulumddin taubat terbagi dari tiga unsur yaitu ilmu, amal,

dan hal.3

2. Menurut Al-Junaidi, taubat memiliki tiga makna yaitu menyesali kesalahan,

berketetapan hati untuk tidak kembali kepada apa yang telah dilarang Allah,

dan menyelesaikan atau membela orang yang teraniaya.4

3. Dan menurut Dzun Nun al-Misri dibedakan menjadi tiga tingkatan: orang

yang bertaubat dari dosa dan keburukan, orang yang bertaubat dari kelalaian

mengingat Allah dan orang yang bertaubat karena memandang kebaikan dan

ketaatannya.5

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa taubat ialah amalan

seorang hamba untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa

yang kemudian ia kembali kepada jalan yang lurus dengan penyesalan telah

hanyut dalam kesalahan, dan tidak akan mengulanginya lagi.

Jadi taubat merupakan hal yang wajib dilaksanakan dari setiap dosa,

maka jika (maksiat) itu hanya antara dia dan Allah semata yang tahu.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam al-Qur’an surah an-Nisa’: 17

berbunyi:

ق�ر�يب م�ن� �ون� �وب �ت ي �م� ث �ة ه�ال �ج� ب وء� �الس �ع�م�ل�ون� ي �ذ�ين� �ل ل �ه� الل ع�ل�ى �ة� �و�ب الت �م�ا �ن إ

ح�ك�يم)ا �يم)ا ع�ل �ه� الل �ان� و�ك �ه�م� �ي ع�ل �ه� الل �وب� �ت ي �ك� �ئ ول� ف�أ

1 Hamza Ya’kub, Tasawuf dan Taqorub (Bandung: Pustaka Madya, 1987), hlm:236.2Zainul Bahri Menembus Tirai Kesendiriannya, (Jakarta: Prenada, tt), hlm:46.3 Yusuf al-Qardhawy, Taubat , terj. Kathur Suhardi (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1998), hlm:38.4 Ibd, hlm:46.5 Mukhtar Roibon Solihin. Ilmu Tasawuf (Bandung:Pustaka Setia,2004), hlm:50.

2

Page 4: Makalah taubat

Artinya: Sesungguhnya taubat disisi Allah hanyalah taubat bagi orang-

orang yang mengerjakan kejatahatan lantaran kejahilan, yang kemudian

mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah

taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Maksud kata kejahilan pada ayat tersebut ialah:

1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu

adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu.

2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.

3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat

marah atau karena dorongan hawa nafsu.6

Menurut Imam Ghazali, taubat itu mengandung tiga unsur yang tidak

dapat dipisahkan sebagaimana yang telah beliau jelaskan :

علم مرتبة أمور ثالثة من ويلتثم ينتظم معنى عن عبارة التوبة أن اعلم

الثالث …… والفعل الثاني والحال األول فالعلم وفعل الخوحال

Ketiga unsur tersebut adalah :

1. Unsur ilmu, artinya ia mengetahui bahwa perbuatan yang sudah dikerjakan

adalah perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah. Jadi mempunyai pengertian

yang membenarkan bahwa dosa itu adalah suatu hal yang merusakkan dan

menyesatkan.

2. Unsur khal, yaitu dari unsur ilmu yang kemudian muncul khal atau

kesadaran bathin. Jeritan dalam hati berupa perasaan menyesal terhadap

segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

3. Unsur amal yaitu dengan adanya dua unsur diatas, kemudian lahirlah amal

yang didahului dengan niat yang kuat dan sungguh-sungguh bahwa akan

mohon ampun dan tidak akan mengulanginya kembali.7

B. Syarat Taubat

Adapun syarat diterimanya taubat, diantaranya;

Harus meninggalkan maksiat atau dosa

Taubat tidak mungkin dengan tetap melaksanakan dosa yang ia bertaubat

darinya. Ibnul-Qoyyim berkata: ”Taubat mustahil terjadi, sementara dosa

6 Abu Thoyyib Muhammad, Fathu al-Bayan Fi Maqosidil Qur’an, (Bairut :Maktabah ‘Asriyyah, 1992), hlm:55-56.7 Muhammad Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, (Bairut: Darul Ma’rifah, 2001), IV:3.

3

Page 5: Makalah taubat

tetap dilakukan”. Orang yang bertaubat tapi tetap melaksanakan dosa

tersebut berarti ia telah berdusta dan menghina Allah 'Azza wa Jalla.

Harus menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya

Kalau ia tidak menyesalinya, hal itu sebagai bukti bahwa ia ridla dengan

perbuatan dosa tersebut dan pasti akan selalu melakukannya. Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Bة� �و�ب ت �د�م� Menyesal adalah (inti)" الن

taubat." (Ibnu Majah : 4252, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Sedangkan Menyesal adalah berangan-angan, seandainya kesempatan itu

datang lagi, ia pasti akan melaksanakan kewajiban yang telah ditinggalkan,

tidak akan berbuat dosa, akan istiqamah terhadap perintah Allah dan

senantiasa taat kepada-Nya.

Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan itu kemali

Kalau seandainya ia sengaja melakukan dosa tersebut, maka taubatnya

batal, ia harus bertekad lagi untuk tidak mengulanginya. Ibnu Mas’ud

berkata: ”Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan

diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong

susunya lagi.”

Dan apabila dosa itu ada hubungannya dengan hak manusia maka,

menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak dengan minta maaf atas

kesalahannya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya.

Imam Nawawi berkata: ”Diantara syarat taubat adalah mengembalikan

kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan”.8

Ikhlas. Ibnu hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlas”. Allah

berfirman dalam QS. At Tahrim [66]: 8 yang berbunyi sebagai berikut :

�فEر� �ك ي ن�� أ �م� �ك ب ر� ع�س�ى �ص�وح)ا ن �ة) �و�ب ت �ه� الل �ل�ى إ �وا �وب ت �وا آم�ن �ذ�ين� ال �ه�ا ي

� أ �ا ي

. �ه�ار� ن� األ� �ه�ا ت �ح� ت م�ن� �ج�ر�ي ت �ات ن ج� �م� �ك �د�خ�ل و�ي �م� �ك �ات Eئ ي س� �م� �ك ع�ن

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah

dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-

mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan

memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-

sungai.

8 Muhammad Fadholi, Keutamaan Budi Dalam Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, tt), hlm:386.

4

Page 6: Makalah taubat

Dari ayat tersebut, yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang

ikhlash.

Taubat dilakukan pada waktu yang tepat/masyru', yaitu sebelum dua hal:

a.   Sebelum nyawa berada di kerongkongan. Ia yakin akan segera mati

sehingga tidak punya pilihan lain kecuali itu, seperti Fir'aun yang

dikisahkan dalam QS. Yunus: 91-92. Dan sabda Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam :

الله� رضي� الخطاب� بن� عم�ر� بن� الله عبد الرحمان عبد أبي وعن

- « : - - عز الله �ن� إ ق�ال� وسلم عليه الله صلى �بي الن عن عنهما،

) ( . الترمذي - رواه غ�ر� �غ�ر� ي �م� ل م�ا �د� الع�ب �ة� �وب ت �ل� �ق�ب ي وجل

Artinya : "Sesungguhnya Allah tetap menerima taubat seorang hamba

selama ruh (nyawa)nya belum di tenggorokan." (HR. At-Tirmidzi)

b.   Sebelum Matahari terbit dari barat. Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda:

- : صلى - - الله� س�ول� ر� ق�ال� ق�ال� عنه الله رضي ه�ريرة� أبي وعن

« : �ها م�غ�ر�ب م�ن� م�س� الش� �ع� �ط�ل ت �ن� أ �ل� ق�ب �اب� ت م�ن� وسلم عليه الله

. .» مسلم رواه �يه� ع�ل الله� �اب� ت

Artinya : Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat,

maka Allah menerima taubatnya. (HR. Muslim)9

Oleh kerana itulah para sufi menetapkan pensyaratan taubat dengan

harapan tidak akan tergelincir ke dalam perkara-perkara yang

mendatangkan kemudaratan dan dosa. Sementara itu taubat sendiri

memiliki rahasia yang amat penting, antara lain:

1. Memisahkan ketakutan daripada kemuliaan yaitu taubat itu harus

dimaksudkan sebagai wujud ketakutan kepada Allah Ta’ala

melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Dia juga harus

meninggalkan kedurhakaan kepadaNya berdasarkan cahaya Ilahi

yang akan menyelamatkan daripada siksaannya. Siapa yang

bertaubat dengan maksud mencari kemuliaan, maka taubatnya

menjadi sia-sia belaka;

9 Abu Zakariya Muhyiddin, Riyadh al-Shalihin, (Bairut: Dar Ibnu Katsir, 2007) hlm: 15.

5

Page 7: Makalah taubat

2. Melupakan dosa dan kesalahan merupakan tanda yang baik apabila

dilakukan pada saat memperoleh karunia, keberkatan dan rahmat

dari Allah Ta’ala. Hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah,

kerinduan untuk bersama denganNya dan merasakan kemanisan

bersamaNya;

3. Mengingatkan dosa masa silam setelah bertaubat adalah perwujudan

dari taubah itu sendiri. Pada dimensi ketiga ini seorang sufi akan

tetap menghindarkan diri dari perbuatan buruk dan tercela, ia tidak

akan mengulangi perbuatan yang buruk tersebut dia tahu bahwa itu

adalah dosa besar.10

C. Tingkatan Taubat

Dalam ilmu tasawuf maqam taubat dibedakan menjadi beberapa macam,

berikut penjelasannya;

a. Taubatnya orang-orang awam

Taubatnya orang awam ada 3 kategori, yaitu :

1. Taubatnya orang kafir adalah taubat menuju iman dan islam serta

meninggalkan sifat melampaui batas atau kesewenang-wenangan.

2. Taubatnya orang fasik adalah taubat dari dosa besar.

3. Taubatnya orang mukmin, adlah taubat dari dosa kecil yang timbul

akibat dari kelupaan, kelalaian, dan kebodohannya yang disinyalir

dalam kitabullah surat An-Nisa’ ayat 17 :

b. Taubatnya orang-orang khawas

Menurut Dzun Nun al-Misri mengatakan: taubatnya orang awam taubat

dari dosa-dosa, sementara taubatnya orang khawas karena adanya ghoflah

(lalai mengingat Tuhan). Karena itu untuk kalangan para sufi ghoflah

dipandang dosa, dan taubat sebagai pangkal tolak peralihan dari zaman

madhi ke zaman ‘ashri. Taubatnya khawash (khusus) Yakni taubatnya

orang-orang yang ahli hakikat, yakni mereka yang tidak ingat lagi akan

dosa-dosa mereka karena keagungan Allah, telah memenuhi hati mereka

dan mereka senantiasa ingat (dzikir) kepadanya. Sementara taubatnya

orang khawas ada dua kategori, yaitu :

10 Tamim Hag, Psikologi Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm: 171.

6

Page 8: Makalah taubat

1. Taubatnya khawas (orang-orang khusus) adalah taubat dari pikiran,

besitan hati, dan cinta dunia serta segala hal yang terikat erat

dengannya.

2. Taubatnya khawas al-khawas (orang-orang istimewa) adalah taubat

dari kelalaiannya untuk mengingat Allah. Taubatnya ahli ma’rifat

dan kelompok istimewa. Pandangan ahli ma’rifat, wajidin (orang-

orang yang mabuk kepada Allah), dan kelompok istimewa tentang

pengertian taubat adalah engkau bertaubat (berpaling) dari segala

sesuatu selain Allah.11

Lain halnya Ibnu Taimiyah, ia membedakan taubat terdiri dari dua

macam yakni taubat wajib dan taubat sunnah. Taubat wajib adalah taubat

karena menyesali perbuatan meninggalkan perkara-perkara wajib, atau

menyesal karena melakukan perkara-perkara haram. Sedangkan taubat sunnah

adalah taubat karena menyesali perbuatan meninggalkan perkara-perkara

sunnah,atau karena menyesali perbuatan dengan melakukan perkara-perkara

makruh.12

D. Penopang-penopang Taubat

a. Taubat Nashuha

Perlu diketahui, bahwa taubat yang diperintahkan untuk orang

mukmin adalah taubat Nashuha sebagaimana yang sudah terukir dalam al-

Qur’an surat at-Tahrim; 08.

�فEر� �ك ي ن�� أ �م� �ك ب ر� ع�س�ى �ص�وح)ا ن �ة) �و�ب ت �ه� الل �ل�ى إ �وا �وب ت �وا آم�ن �ذ�ين� ال �ه�ا ي

� أ �ا ي

. �ه�ار� ن� األ� �ه�ا ت �ح� ت م�ن� �ج�ر�ي ت �ات ن ج� �م� �ك �د�خ�ل و�ي �م� �ك �ات Eئ ي س� �م� �ك ع�ن

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah

dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-

mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan

memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-

sungai.

Muhammad bin Khattab al-Qurthuby berkata: Taubat nasuha

menghimpun empat perkara; memohon ampun dengan lisan, membebaskan

11 Ahmad Al-Kamsyakhanawiy, Jami’ al-Ushul fil Auliya’, (Surabaya: Haramain, tt), hlm:28.12 Hamzah Ya’kub, op.cit. 242-246,

7

Page 9: Makalah taubat

diri dari dosa dengan badan, tekat untuk kembali melakukannya lagi dengan

sepenuh perasaan dan menghindari teman-teman yang buruk.

b. Istighfar

Istighfar artinya memohon ampunan, segala perbuatan yang

menyelimuti jiwa manusia dari kegelapan dan kesesatan. Ibnu Qayyim Al-

Jauzy berkata: al-Maghfiroh adalah perlindungan dari kejahatan dosa,

seperti al-migfar tutup yang melindungi kepala dari gangguan. Adapun

syarat-syarat istighfar diantaranya:

- Niat yang benar dan ikhlas karena Allah semata.

- Harus ada kebersamaan hati dan lisan untuk istighfar

- Adab yang menyempurnakan istighfar iniialah menjaga kesucian, agar

dia berada dalam kondisi yang paling sempurna lahir maupun batin.

- Memohon ampunan kepada Allah dalak keadaan antara takut dan

berharap.

- Memilih waktu yang lebih utama misal, waktu sahur nisful lail.

- Memohon ampun sewaktu shalat, seperti ketika sujud, sebelum salam

sesudah takhiyat terakhir atau pun sudah selesai shalat.

- Berdoa bagi diri sendiri dan bagi orang-orang mukmin.

- Berdo’a memohon ampunan dan kalimat yang sudah disebutkan dalam

al-Qur’an dan As-Sunnah yang shohih.

Istigfar ini upaya dengan innstropeksi diri dan tak lupa sealu berdzikir

dengan penuh kerinduan (syauq) dan mengetahui posisi kita sebagai hamba

Allah.13

E. Taubat Yang Diterima Dan Di Tolak

Taubat yang besar harapan akan diterima Allah SWT ialah taubat

nashuha, taubat yang sebenar-benarnya. Namun diantara ulama ada yang

mengatakan, diterimanya taubat itu belum bisa dipastikan, tapi hanya sebatas

harapan. Orang yang bertaubat ada dibawah kehendak Allah sekalipun ia sudah

bertaubat. Mereka berhujjah dengan firman Allah dalam QS. An-Nisa : 48

13 Syamsul Bakri, Mukjizat Tasawuf Reiki, (Jakarta: t.tp:tt).

8

Page 10: Makalah taubat

Seseorang benar-benar akan diterima taubat oleh Allah, yakni bahwa

dia telah berpaling dari dosa-dosanya dan tidak kembali pada perkara yang

menjurumuskannya dan menutupinya dengan amalan-amalan shalih.

Sementara taubat yang tidak diterima terbagi menjadi dua kriteria;

pertama, Yang pertama taubat atas kesalahan yang dilakukan di dunia tatkala

hukuman telah mengenai dirinya. Sesungguhnya dalam keadaan ini tampak

seolah-olah dia bertaubat, padahal tidak demikian. Allah Awt berfirman dalam

QS. Al-Mukmin : 84-85. Kedua, ketika seorang hamba telah sampai ke alam

akhirat, maka taubat dan penyesalannya tidak berguna lagi. Taubat itu tidak

diterima lagi bukan hanya karena ketika itu hukuman balasan telah tampak

jelas dihadapannya, akan tetapi karena di alam akhirat amal perbuatan dan

aktivitas menuju kesempurnaan sudah tidak mempunyai arti.14

F. Macam-Macam Dosa Yang Dimintakan Taubat

Semua insan tak pernah luput yang namanya dosa, karena manusia

bukanlah makhluk yang sempurna, karena itu taubat sangatlah penting harus

dilakukan setiap melakukakan perbuatan dosa. Yusuf Al-Qardhawi telah

menyebutkan dosa-dosa yang meminta taubat adalah sebagai berikut:

1. Dosa karena meninggalkan perintah dan mengerjakan larangan.

Kedurhakaan yang pertama kehadap Allah adalah meninggalkan apa yang

diperintahkan. Ini merupakan kedurhakaan iblis. Sebagaimana di dalam

surah Al-Baqarah ayat 34, sebagai berikut:

م�ن� �ان� و�ك �ر� �ب �ك ت و�اس� �ى ب� أ �ل�يس� �ب إ �ال� إ ج�د�وا ف�س� د�م� آل� ج�د�وا اس� �ة� �ك ئ �م�ال� �ل ل �ا �ن ق�ل �ذ� و�إ

�اف�ر�ين� �ك ال

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:

"Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia

enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang

kafir.

Kedurhakaan yang kedua adalah mengerjakan apa yang dilarang Allah swt,

yaitu merupakan kedurhakaan Adam. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-

Baqarah : 35

14 Yusuf Qardhawy, op. Cit. 36

9

Page 11: Makalah taubat

و�ال� �م�ا �ت ئ ش� �ث� ح�ي غ�د)ا ر� �ه�ا م�ن �ال� و�ك �ة� ن �ج� ال و�ج�ك� و�ز� �ت� �ن أ �ن� ك اس� آد�م� �ا ي �ا �ن و�ق�ل

�م�ين� الظ�ال م�ن� �ا �ون �ك ف�ت ة� ج�ر� الش� ه�ذ�ه� �ا ب �ق�ر� ت

Artinya : Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan

isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi

baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon

ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

Tetapi Adam dikalahkan oleh kelemahannya sebagai manusia, sehingga

diapun lalai dan tekadnya menjadi lemah karena mendapat bujukan iblis.

2. Dosa anggota tubuh dan dosa hati

Banyak orang yang tidak tahu macam-macam kedurhakaan dan dosa

selain dari apa yang ditangkap indranya atau yang berkaitan dengan anggota

tubuh zhahir, seperti kedurhakaan yang lahir dari tangan, kaki, mata, telinga,

lidah hidung dan lain-lainnya yang berhubungan dengan syahwat perut,

kemaluan, birahi dan naluri keduniaan yang ada pada diri manusia.

Kedurhakaan mata adalah memandang apa yang diharamkan Allah.

Kedurhakaan telinga adalah mendengar apa yang diharamkan oleh Allah,

seperti kata-kata yang menyimpang yang diucapkan lisan. Kedurhakaan

lisan adalah mengucapkan perkataan yang diharamkan oleh Allah, yang

menurut Imam al-Ghazali ada dua puluh ma cam, seperti, dusta, ghibah, adu

domba, olok-olok, sumpah palsu, janji dusta, kata-kata batil, omong kosong,

tuduhan terhadap wanita-wanita muslimah yang lalai, ratap tangis, kutukan,

caci maki dan sebagainya.

3. Dosa yang berupa kedurhakaan dan bid’ah

Sebagaiman hadist yang mulia dalam kitab shahih Al-Arbadh bin Sariyah:

) دواد ابو و أحمد رواه ضاللة بدعة bكل فإن األمور ومحدثات إياكم

والترمذي)

Artinya : Jauhilah oleh kalian urusan-urusan yang baru, karena setiap yang

baru adalah bid’ah dan bid’ah itu adalah kesesatan. HR. Ahmad, Abu

Dawud,dan At-Tirmidzi).

Bahkan pada hakikatnya bid’ah itu merupakan salah satu jenis

kedurhakaan, hanya saja dengan sifat yang lebih khusus. Pelakunya

mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan bid’ah dan dia yakin

10

Page 12: Makalah taubat

bahwa dengan bid’ah ini menjadikan dirinya lebih dekat kepada Allah

daripada orang lain yang tidak melakukannya.

4. Dosa Yang terbatas dan dosa yang tidak terbatas

Di antara ketaatan dan kebaikan, ada yang terbatas dan tidak

berpengaruh kecuali  terhadapa dirinya sendiri, seperti shalat, puasa, haji,

umrah, haji, dzikir, membaca al-Qur’an, shadaqah, berbakti kepada orang

tua, berbuat baik kepada tetangga, orang miskin dan ibnu sabil. Hal ini tidak

berbeda dengan dosa dan keburukan, yang sebagian diantaranya ada yang

hanya berpengaruh kepada pelakunya dan tidak menjalar kepada orang lain.

Namun sebagian lain ada yang berpengaruh kepada orang lain, sedikit atau

banyak

5. Dosa Yang berkaitan dengan hak Allah dan hak hamba

Cukup banyak contoh dosa, kedurhakaan dan pelanggaran terhadap

hak-hak Allah, seperti meninggalkan sebagian perintah, mengerjakan

sebagian yang dilarang, seperti minum khamar, mendengarkan hal-hal yang

tidak pantas, menyiksa binatang, menyiksa diri sendiri, memboroskan harta

dan sebagainya. Sedangkan dosa yang berkaitan dengan hak hamba,

terutama hak material, maka taubat darinya, tetapi harus mengembalikan

hak itu kepada pemiliknya atau meminta pembebasan darinya atau minta

maaf dan memohon pembebasan dari pemenuhan hak karena Allah semata.

Jika tidak, hak itu sama dengan hutang yang harus dilunasinya,

hingga kedua belah pihak harus membuat perhitungan tersendiri pada hari

kiamat. Jika kebaikannya tidak mencukupi, maka keburukan-keburukan

orang yang memiliki hak itu dialihkan kepadanya, sampai akhirnya hak itu

terpenuhi.

G. Penghambat-Penghambat Taubat

Hal-hal yang dapat menghambat manusia untuk bertaubat itu timbul

dengan wujud sikapnya diri sendiri, diantaranya:

a. Meremehkan Dosa

Manusia sering menganggap remeh tentang namanya dosa dan

menganggapa masalah dengan ringan, hatinya tidak ragu dan tidak pula

11

Page 13: Makalah taubat

merasa takut atas ancaman dari Allah. Sifat seperti inilah tidak boleh

meremehkan begitu saja.

b. Angan – angan yang mengada-ada

Angan-angan yang mengada-ada dalam dunia kehidupan ini, dalam artian

seseorang menganggap hidupnya masih panjang, bahwa kematian masih

jauh, umurnya masih lama dan biosa dipergunakan untuk bencanda ria,

mengumbar nafsu dan sebagainya. Permasalahannya, angan-anagan kita

belum semua itu terkabulkan, misal: kematian, Allah tidak perlu meminta

izin untuk mencabut nyawa hambanya, karena sejak kita dalak kandungan

kita Allah sudah menuliskan riwayat hidup manusia tentang kematian,

rizqi dan lainnya.

c. Mengandalkan ampunan Allah

Allah telah mengkisahkan dalam kitab-Nya tentang kaum Yahudi,

�ى �د�ن األ� ه�ذ�ا ع�ر�ض� خ�ذ�ون�� �أ ي �اب� �ك�ت ال �وا و�ر�ث Bخ�ل�ف �ع�د�ه�م� ب م�ن� ف�خ�ل�ف�

�ا �ن ل �غ�ف�ر� ي س� �ون� �ق�ول و�ي

Artinya :“mereka mengambil harta benda dunia, dan berkata, Kami akan

diberi ampun, (QS. Al-A’raf;169).

Ini merupakan tipuan yang amat membahayakan, darimana Allah akan

mengampuni dosa-dosanya?. Perlu diketahui bahwa Allah memiliki sifat

wajib diantaranya irodat (maha berkehndak), maksudnya Allah akan

mengampuni dosa-dosa siapapu yang dikehendaki-Nya dan memebrikan

adzab yang dikehendaki-Nya pula, serta tak seorangpun yang dapat

mencegahnya.

Memang, mengharapakan ampunan kepada Allah dituntut dari setiap

muslim, tetapi tidak selayaknya seseorang mengharapkan buah tanpa

menabur benih atau menanam pohon dan merawatnya. Berlebih-lebihan

dalam berharap tanpa didahului amal dan usaha.

d. Dikungkung dosa dan putus asa mendapatkan ampunan

Manusia terkadang merasa hidupnya selalu jauh dari haribaan Allah,

tenggelam dalam dosa, melakukan apa yang dilarang, meninggalkan apa

yang diperinhtahkan. Tentu orang semacam ini tidak pernah menangis

matanya, tidak pernah khusyu’ hatinya, tidak pernah ruku’ punggunngnya,

12

Page 14: Makalah taubat

tidak pernah sujud keningnya, karena manusia mengikuti jalan syetan yang

meniti jalan kelamnya. Setelah mereka sadar atas perbuatannya, dan

melihat dosa-dosa besar atau kecil, kemudian berputus asa atas dosa-

dosanya akan diampuni, mereke menutup diri, lupa akan kehadiran Allah

disampingnya. Karena rasa takut harus dituntut, agar perjalanan kepada

Allah mendapatkan ridho-Nya. Konteks takut ini yang dimaksud adalah

menanamkan pada pendirian kita bahwa hidup kita selalu berada

pengawasan sang Maha Pencipta.

13

Page 15: Makalah taubat

BAB III

KESIMPULAN

- Devinisi taubat ialah amalan seorang hamba untuk tidak mengulangi

kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa yang kemudian ia kembali kepada jalan

yang lurus dengan penyesalan telah hanyut dalam kesalahan, dan tidak akan

mengulanginya lagi.

- Adapun syarat diterimanya taubat, diantaranya;

1. Harus meninggalkan maksiat atau dosa

2. Harus menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya

3. Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan itu kemali

4. Dan apabila dosa itu ada hubungannya dengan hak manusia maka,

menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak dengan minta maaf atas

kesalahannya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya.

5. Ikhlas.

6. Taubat dilakukan pada waktu yang tepat/masyru'.

- Dalam ilmu tasawuf maqam taubat dibedakan menjadi beberapa macam,

a. Taubatnya orang-orang awam

b. Taubatnya orang-orang khawas, taubatnya orang khawas karena adanya

ghoflah (lalai mengingat Tuhan).

- Taubat nasuha menghimpun empat perkara; memohon ampun dengan lisan,

membebaskan diri dari dosa dengan badan, tekat untuk kembali

melakukannya lagi dengan sepenuh perasaan dan menghindari teman-teman

yang buruk.

- Istighfar artinya memohon ampunan, segala perbuatan yang menyelimuti jiwa

manusia dari kegelapan dan kesesatan. Ibnu Qayyim Al-Jauzy berkata: al-

Maghfiroh adalah perlindungan dari kejahatan dosa, seperti al-migfar tutup

yang melindungi kepala dari gangguan.

14

Page 16: Makalah taubat

- Yusuf Al-Qardhawi telah menyebutkan dosa-dosa yang meminta taubat

adalah sebagai berikut: dosa karena meninggalkan perintah dan mengerjakan

larangan, dosa anggota tubuh dan dosa hati, dan dosa yang berupa kedurhakaan

dan bid’ah serta dosa yang terbatas dan dosa yang tidak terbatas

DAFTAR PUSTAKA

Ya’kub, Hamzah. Tasawuf dan Taqorub. Bandung: Pustaka Madya. 1987.

Bahri, Zainul. Menembus Tirai Kesendiriannya. Jakarta: Prenada. Tt.

Al-Qardhawy, Yusuf. Taubat , terj. Kathur Suhardi. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

1998.

Al-Ghazali, Muhammad. Ihya’ Ulum al-Din. Bairut: Darul Ma’rifah. 2001.

Solihin, Mukhtar Roibon. Ilmu Tasawuf . Bandung: Pustaka Setia. 2004.

Muhammad, Abu Thoyyib. Fathu al-Bayan Fi Maqosidil Qur’an. Bairut:

Maktabah ‘Asriyyah. 1992.

Fadholi, Muhammad. Keutamaan Budi Dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. Tt.

Muhyiddin, Abu Zakariya. Riyadh al-Shalihin. Bairut: Dar Ibnu Katsir. 2007.

Hag, Tamim. Psikologi Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia. 2011.

Penyampaian

Laila : terlalu monoton dan tidak punya kata intinya.

Makalah : tanda-tanda diterimanya taubat

Terjemah

Ayat dituliskan.

1. dosa anggota tubuh dan dosa hati. Ghillun, suudzon, merupakan bisikan syetan

dan kita tidak sadar dalam merasakannya. Lalu dia selalu beristighfar, apakah

taubat tersebut diterima.

2. al qurthubi, memohon ampun dengan lisan, membebaskan dosa dari badan.

Jelaskan

3. taubat yang diterima, dan ditolak. Poin 2 dijelaskan. Slametan berdoa untuk

orang yang meninggal apakah doanya di ampuni?

4. apabila dosa, taubat, dosa lagi bagaimana taubatnya?

15

Page 17: Makalah taubat

16