makalah qiroah

31
Pemberian ASI dan Tingginya Angka Kematian Bayi Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Qiroah Dan Ibadah Disusun oleh : Agista Riyanti Dewi Nurhayati Fadlie A D Hafifatul Auliya Rahmy Irsyad Melli Wulandari Mukhlidah Hanun Nia Pratiwi Nita Kurnia Pratiwi Saifi Nailul Izah Sri Minatun Umi Hani Zakiyah Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 1 | Page

Upload: hafifatulauliyarahmy1311

Post on 03-Jul-2015

186 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Qiroah

Pemberian ASI dan Tingginya Angka Kematian Bayi

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Qiroah Dan Ibadah

Disusun oleh :

Agista Riyanti

Dewi Nurhayati

Fadlie A D

Hafifatul Auliya Rahmy

Irsyad

Melli Wulandari

Mukhlidah Hanun

Nia Pratiwi

Nita Kurnia

Pratiwi

Saifi Nailul Izah

Sri Minatun

Umi Hani

Zakiyah

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2011 M/1432 H

1 | P a g e

Page 2: makalah Qiroah

الرحيم الرحمن الله بسم

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tak henti-hentinya kita haturkan kepada Allah SWT, karena berkat

taufik dan hidayah-Nya kita berada pada agama yang diturunkan-Nya, yaitu dienul islam

sehingga dapat menuntun manusia menuju jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat dan

pengikutnya hingga akhir zaman.

Maha suci Allah SWT yang menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan dan

tidak ada satu pun yang sia-sia. Segala sesuatunya tersebut telah Allah tempatkan pada

tempatnya masing-masing sesuai dengan peruntukannya. Begitu juga dengan ASI yang memang

diperuntukkan dan memiliki komposisi yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi

saat dilahirkan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah qiroah dan ibadah, dengan judul

“Pemberian ASI dan Tingginya Angka Kematian Bayi”. Dalam makalah ini diterangkan

mengenai betapa besarnya manfaat ASI bagi bayi dan fenomena yang terjadi pada saat ini, yaitu

tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya

pemberian ASI terhadap bayi. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan

bagi yang membacanya. Amin.

Jakarta, April 2011

Penulis

2 | P a g e

Page 3: makalah Qiroah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT di alam semesta ini tak dapat kita

pungkiri memang diciptakan secara berpasang-pasangan dan saling melengkapi. Allah telah

menciptakan penyakit dan pasti ada obatnya, kecuali penyakit tua. Berdasarkan dua

kenyataan tersebut, dapat kita analogikan pada ASI dan Bayi yang baru dilahirkan. Saat bayi

dilahirkan, Allah SWT sudah menciptakan sesuatu yang terbaik dan sangat diperlukan oleh

bayi tersebut, yaitu ASI (Air Susu Ibu). Jadi, dengan adanya bayi, Allah melengkapinya

dengan adanya Air Susu Ibu yang mudah didapatkan dan memiliki manfaat yang sangat

besar bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi tersebut. Begitulah, hal tersebut juga telah

dibuktikan dengan berbagai penelitian medik dan telah dituliskan dalam Al-Qur’an surat Al-

Baqarah ayat 233.

Akan tetapi, yang terjadi pada saat ini, lebih banyak ibu-ibu yang memberikan anaknya

susu formula buatan pabrik. Bahkan pemberian susu buatan pabrik tersebut (susu formula)

diberikan kepada bayi yang baru lahir. Padahal, jika dibandingkan dari berbagai kriteria, baik

itu dari kemanfaatan kandungan gizi, kehigienisan, keefisienan, dan kepraktisan, susu

formula telah kalah jauh dari ASI. Oleh karena itu dalam pembahasan pada makalah ini akan

diterangkan dengan lebih terperinci manfaat dari pemberian ASI eksklusif, bagaimana

pendapat agama tentang pemberian ASI eksklusif, dan hal-hal yang berhubungan dengan

pemberian ASI Eksklusif, meliputi fakta terkini yang menunjukkan bahwa pemberian ASI

eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi. Dan fakta bahwa salah satu penyebab dari

tingginya angka kematian bayi adalah karena kurangnya pemberian ASI, terutama peberian

ASI eksklusif kepada bayi.

3 | P a g e

Page 4: makalah Qiroah

BAB II

PEMBAHASAN

A. ASI Eksklusif dan Keutamaannya

1. Pengertian ASI Eksklusif

ASI adalah makanan bayi terbaik. Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,

berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan serta mendapat perelindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 4 UU

No. 23 tahun 2002 , tentang perlindungan anak), salah satu hak anak yang tercantum

dalam lima cluster hak anak adalah hak untuk mendapat kesehatan dasar dan

kesejahteraan, dimana bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif.

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan

garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai

makanan bagi bayinya.

Menurut Perkumpulan Perinatologi Indonesia, ASI eksklusif adalah pemberian ASI

saja sejak bayi lahir sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi diharapkan tidak

mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, ataupun

air putih. Pada pemberian ASI eksklusif, bayi juga tidak diberikan makanan tambahan

seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim, dan sebagainya. ASI eksklsif

diharapkan dapat diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Pemberian ASI secara benar

akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan tanpa makanan pendamping.

Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat

dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun (Suradi, 2004).

Kebutuhan ASI bayi :

1) Dalam kondisi normal, ASI diproduksi sebanyak 10-100 cc pada   hari-hari pertama

2) Bayi yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak 700-800 cc   ASI per hari

3) Produksi ASi menjadi lebih sedikit yaitu hanya berkisar   antara :

500-700 CC pada 6 bulan pertama

400-600 CC pada 6 bulan kedua

200-400 CC pada tahun kedua usia anak.

4 | P a g e

Page 5: makalah Qiroah

2. Proses Pembentukan ASI

ASI diproduksi oleh kelenjar susu atau payudara (glandula mammae). Kelenjar

tersebut pada dasarnya terdapat pada laki-laki dan perempuan, namun mengalami

perbedaan perkembangan. Pada laki-laki cenderung mengalami kemunduran (degenerasi)

dan tidak berfungsi sebagai penghasil air susu. Pada perempuan kelenjar susu

berkembang makin nyata setelah memasuki masa pubertas.

Pada seorang perempuan yang hamil kelenjar payudaranya akan makin berkembang

oleh pengaruh hormon estrogen, somatomamotropin, dan prolaktin. Proses tersebut

dimulai pada trimester pertama kehamilan. Hormon estrogen berfungsi untuk membuat

hipertrofi sistem duktus (saluran). Sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk

menambahkan sel-sel asinus pada payudara. Somatomamotropin berfungsi untuk

pertumbuhan asinus dan perubahan-perubahan dalam sel, pembentukan kasein,

laktoalbumin, dan laktoglobulin. Selama proses kehamilan, air susu tidak keluar karena

hormon prolaktin yang merangsang pengeluaran ASI dihambat oleh Prolactin Inhibiting

Hormone (PIH).

3. Kandungan ASI

 Keunggulan susu manusia (ASI) bila dibandingkan dengan susu hewan atau susu

sumber lain terletak pada kecukupan dan kelengkapan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan

bayi, termasuk kandungan protein dan asam aminonya. Kandungan fenilalanin dan tirosin

di dalam ASI lebih sedikit karena jika berlebihan dapat berbahaya bagi neonatus (bayi

baru lahir). Sistin yang penting untuk pertumbuhan lebih banyak  terdapat pada ASI.

Metionin lebih banyak terkandung dalam susu sapi karena jika berlebihan di dalam ASI

maka neonatus tidak dapat mengubahnya menjadi sistin karena enzim belum berfungsi

sempurna. Dan taurin yang penting untuk perkembangan otak terdapat 30-40 kali lebih

banyak pada ASI.

Kandungan ASI lainnya secara biokimia yaitu:

a. Protein

Laktoalbumin dan laktoglobulin lebih banyak yang penting untuk pertahanan tubuh

dan antibodi.

Kasein lebih banyak, sehingga lebih mudah dicerna tubuh.

b. Karbohidrat

5 | P a g e

Page 6: makalah Qiroah

Laktosa lebih banyak, penting untuk pertumbuhan Lactobacillus bifidus,

menghilangkan infeksi saluran cerna, pertumbuhan sel otak, serta menahan  kalium,

fosfor dan magnesium tetap di berada di dalam tubuh.

c. Lemak

Asam lemak tak jenuh lebih banyak dan mudah diserap

Kolesterol, asam lemak esensial, asam palmitat, serta garam empedu yang membuat

penyerapan lebih baik lebih banyak terkandung.

d. Laktoferin, lisozim, IgA

Zat-zat tersebut berfungsi melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan, radang

saluran pernafasan dan paru-paru, penyakit telinga, dan diare.

e. Mineral

Kadar Natrium lebih banyak sehingga melindungi neonatus dari dehidrasi dan

kelebihan natrium dalam darah. Sebanyak 50-70% besi diserap dari ASI bila

dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-30%. ASI juga mengandung

molekul pengikat seng, asam pikolinat, yang membuat penyerapan seng lebih efisien.

Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila dibandingkan

dengan susu sapi.

4. Perbandingan manfaat ASI dengan susu formula biasa

Setiap air susu mamalia (makhluk/binatang yang menyusui anaknya), spesifik untuk

masing-masing spesiesnya. Berdasarkan fakta di atas, dapat kita ketahui bahwa ASI

merupakan susu yang paling sesuai bagi bayi, karena ASI memiliki kandungan yang telah

disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Berikut beberapa keunggulan ASI dibanding susu

formula :

a. Sumber gizi sempurna

ASI:

Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan bayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak, terutama

DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang

berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk

gumpalan) dengan perbandingan 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI

lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.

6 | P a g e

Page 7: makalah Qiroah

Susu formula:

Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi.

Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak

casein. P erbandingan whey : casein susu sapi adalah 20:80.

b. Mudah dicerna

ASI:

Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurna pada usia kurang lebih 5 bulan.

ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu

proses pencernaan, antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk

menguraikan karbohidrat), dan protease (untuk menguraikan protein). Sisa

metabolisme yang akan diekskresikan (dikeluarkan) melalui ginjal pun hanya sedikit,

sehingga kerja ginjal si kecil menjadi lebih ringan. Asal tahu saja, metabolisme ini

penting karena merupakan proses pembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi enerji,

sel-sel baru, dan lain-lain.

Susu formula:

Sulit dicerna karena tidak mengandung enzim perncernaan. Perlu diketahui,

serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak

berfungsi. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses

metabolisme, yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.

c. Komposisi sesuai kebutuhan

ASI:

Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke

hari. Perubahan komposisi ASI ini terjadi dalam rangka menyesuaikan diri dengan

kebutuhan gizi bayi. Misalnya, kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang

biasanya keluar pada awal kelahiran sampai kira-kira seminggu sesudahnya) terbukti

mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu)

yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah

melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu sistem

pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal. Selain itu,

komposisi ASI pada saat mulai menyusui (fore milk) berbeda dengan komposisi pada

akhir menyusui (hind milk). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan

7 | P a g e

Page 8: makalah Qiroah

encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan hind milk

(berwarna putih dan kental). Walau tampak sehat, pertambahan berat badan bayi yang

hanya mendapat fore milk kurang baik. Makanya, jangan terlalu cepat memindahkan

bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang

diisapnya belum habis. ASI ibu yang melahirkan bayi prematur juga sesuai dengan

kebutuhan bayinya. Antara lain, kandungan proteinnya lebih tinggi dan lebih mudah

diserap.

Susu formula:

Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).

d. Mengandung zat pelindung

ASI:

Mengandung banyak zat pelindung, antara lain imunoglobulin dan sel-sel darah putih

hidup, yang perlu untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI

mengandung zat yang tidak terdapat dalam susu sapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi

atau tiruannya dalam susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat ini penting untuk

merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang membantu melindungi

usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis

bakteri merugikan, seperti keluarga coli .

Susu formula:

Hanya sedikit mengandung imunoglobulin, dan sebagian besar merupakan jenis yang

“salah” (tidak dibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidak mengandung sel-sel

darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup.

e. Cita rasa bervariasi

ASI:

Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di

dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu.

Susu formula:

Bercita rasa sama dari waktu ke waktu.

8 | P a g e

Page 9: makalah Qiroah

5. Manfaat ASI dari beberapa kriteria

a. Manfaat ASI untuk bayi :

1) ASI memberikan zat-zat gizi dengan kadar yang tepat sesuai   yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangan yang   sempurna

2) Mengandung DHA dan AA yang bermanfaat untuk kecerdasan

3) Pencernaan dan penyerapan ASI oleh bayi lebih baik

4) ASI melindungi bayi dari penyakit dan alergi

5) ASI adalah aman, murni, segar, bersih, hangat dan tidak   pernah basi

6) Membantu memperbaiki reflek menghisap, menelan dan   pernafasan.

b. Manfaat ASI untuk Ibu :

1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi

2) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempecepat   pemulihan

kesehatan

3) Mengurangi risiko terkena kanker payudara

4) Praktis, menghemat waktu dan biaya

5) Menunda kehamilan berikutnya

6) Menyusui mempunyai pengaruh kejiwaan. Waktu pertama bayi   menghisap

puting susu, akan merangsang ibu dan menimbulkan   kontraksi otot rahim

sehingga organ ini akan kembali lebih   cepat pada ukuran posisi normalnya.

c. Untuk Keluarga

1) Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau

minyak untuk merebus air, susu atau peralatan

2) Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam

perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit

3) Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif

4) Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat

5) Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga

sebab ASI selalu siap tersedia

6) Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas,

dll.

9 | P a g e

Page 10: makalah Qiroah

d. Untuk Masyarakat dan Negara

1) Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan

peralatan lain untuk persiapannya

2) Bayi sehat membuat negara lebih sehat

3) Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih

sedikit

4) Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian

5) Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu

bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya

6) ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

Dari berbagai penelitian pula menunjukkan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi yang

meningkatkan perkembangan saraf dan otak.

B. Fenomena ASI dikaitkan dengan AKB (Angka Kematian Bayi)

Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) atau

Infant Mortality Rate (IMR). Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik pada awal usia

kehidupan bayi. ASI ibarat emas yang diberikan gratis oleh Tuhan karena ASI adalah cairan

hidup yang dapat menyesuaikan kandungan zatnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi

bayi (Suryoprajogo, 2009). Jika kebutuhan gizi bayi tidak dipenuhi, akan menyebabkan bayi

mengalami kekurangan zat gizi. Kekurangan zat gizi pada bayi dapat menyebabkan

terganggunya perkembangan dan pertumbuhan. Di samping itu, bayi menjadi lebih rentan

terhadap penyakit infeksi dan selanjutnya bahkan dapat menyebabkan kematian bayi

tersebut. Studi kedokteran yang dilakukan di Eropa menunjukkan angka kematian dan

kesakitan bayi yang diberikan ASI lebih rendah daripada yang diberi susu formula (Febrianti,

2008).

Angka kematian bayi di seluruh dunia setiap tahun mencapai empat juta (Yuhana,

2008). Di Malaysia angka kematian hanya 41 per 100 ribu, Singapura 6 per 100 ribu,

Thailand 44 per 100 ribu, dan Filiphina 170 per 100 ribu (Swamurti, 2007). Menurut Survei

Demografi Kesehatan Indonesia 2002 – 2003, angka kematian bayi (AKB) tercatat 35 per

1.000 kelahiran hidup. Data di badan pusat statistik menunjukan angka kematian ibu dan bayi

di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, mendominasi lebih dari 75% total kematian anak

dibawah 5 tahun. Hal itu menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan (Depkes) pada

10 | P a g e

Page 11: makalah Qiroah

periode 2005 - 2009. Depkes menargetkan penurunan angka kematian ibu dari 26,9 %

menjadi 26 % per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi berkurang dari 248 menjadi

206 per 100.000 kelahiran yang dicapai pada tahun 2009. Sementara angka harapan hidup

berkisar rata-rata 70,6 tahun (Moedjiono, 2007).

Setelah diteliti lebih mendalam ternyata faktor penyebab utama terjadinya kematian

pada bayi baru lahir dan balita adalah penurunan angka pemberian inisiasi menyusui dini dan

ASI eksklusif. Di Jakarta, durasi rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya berlangsung

selama 18 hari. Di Jakarta utara hanya sekitar 17,9 % bayi baru lahir yang diberi IMD dalam

1 jam pertama persalinan dan hanya sekitar 28% bayi dibawah 6 bulan yang diberi ASI

eksklusif (Wahana, 2007).

Pemerintah melakukan upaya Gerakan nasional peningkatan penggunaan ASI eksklusif

untuk mencapai tujuan Millenium evelopment Goals (MDGs). Pada acara Pekan ASI sedunia

yang dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2008, The World Alliance For Breast Feeding

Action (WABA) memilih tema Mother Support: Going For the Gold. Makna tema tersebut

adalah suatu gerakan untuk mengajak semua orang meningkatkan dukungan kepada ibu

untuk memberikan bayi-bayi mereka makanan yang berstandar emas yaitu ASI yang

diberikan eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan ASI bersama makanan

pendamping ASI lainnya yang sesuai sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih (Dinkes, 2008).

Pemberian ASI secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13 %

sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22 per 1000

kelahiran hidup, angka kematian balita 46 per 1000 kelahiran hidup maka jumlah bayi yang

akan terselamatkan sebanyak 30 ribu. Untuk itu ASI patut menjadi prioritas (Sitopeng, 2008).

Untuk mencapai keberhasilan pemberian ASI, perlu ditunjang oleh manajemen laktasi yang

baik sejak masa kehamilan dan tehnik pemberian ASI yang benar. Walaupun menyusui

merupakan proses alamiah tetapi tidak semua ibu mengetahui cara menyusui yang baik,

terutama bagi ibu yang pertama kali melakukannya. Hal ini harus mendapat perhatian agar

tidak menimbulkan berbagai masalah. Di Indonesia hanya 8% ibu memberi ASI eksklusif

kepada bayinya sampai berumur 6 bulan. Manajemen laktasi yang baik dan pemberian ASI

dini meningkatkan kemungkinan 2-8 kali lebih besar untuk ibu memberi ASI eksklusif

(Eman, 2008).

11 | P a g e

Page 12: makalah Qiroah

C. Konsep Memberikan ASI dalam ISLAM

Perintah bagi para ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI telah disebutkan

beberapa kali dalam Al-Qur’an, diantaranya adalah

1). QS Al-Baqarah : 233, yang berbunyi :

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang

ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian

kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar

kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan

seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya

ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan,

Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang

lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang

patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa

yang kamu kerjakan.

2). QS An Nisa’ : 23, yang berbunyi

12 | P a g e

Page 13: makalah Qiroah

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;

saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;

saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-

saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang

perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu

isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah

kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu

ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-

isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua

perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3). QS Al Qashash : 12, yang berbunyi

Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau

menyusui(nya) sebelum itu; Maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku

tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat

Berlaku baik kepadanya?".

13 | P a g e

Page 14: makalah Qiroah

4). QS Lukman : 14, yang berbunyi

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;

ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan

menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

5). QS Al Ahqaf: 15, yang berbunyi

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,

ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah

(pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila

Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku,

tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan

kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;

berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-

orang yang berserah diri".

Dari ayat Al-Qur’an tersebut, telah kita ketahui bahwa betapa Islam sangat

memperhatikan akan keselamatan dan kesejahteraan manusia (hifdzunnafs), seperti yang

telah dijelaskan di dalam tujuan syari’at agama atau yang dikenal degan istilah

Maqasidussyari’at. Perwujudan hifdzunnafs tersebut tercermin dalam ayat Al-Qur’an di

14 | P a g e

Page 15: makalah Qiroah

atas, yang berisi perintah untuk menyusui anaknya dengan ASI selama dua tahun penuh.

Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa ASI memiliki manfaat yang sangat banyak bagi

seorang bayi. Dan Allah tidak akan menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia dan pastinya

memiliki manfaat yang paling baik jika digunakan sesuai dengan pemanfaatannya.

Berdasarkan teori, pemberian ASI Eksklusif bagi bayi dilakukan pada 6 bulan pertama

setelah bayi dilahirkan. Akan tetapi, setelah pemberian ASI ekslusif selama enam bulan

tersebut bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Seiring dengan pengenalan makanan

kepada bayi, pemberian ASI tetap harus dilakukan dan WHO (World Health Organitation)

telah merekomendasikan untuk menyusui anak selama dua tahun, seperti yang telah

diperintahkan di dalam Al-Qur’an pada surat Al-Baqarah di atas.

Memberikan ASI eksklusif kepada seoarang bayi merupakan suatu hal yang dalam

islam bisa dikatakan sesuatu yang wajib. Hal ini seperti yang tertulis pada buku “Kesehatan

dlam Prospekti Al-Qur’an” yang di terbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an

Badan Litbang dan Diklat DePag RI halaman 113. Dalam buku tersebut, disebutkan “Ulama

fiqih sepakat bahwa seorang ibu, dilihat dari hukum ukhrawi (diyanatan), wajib menyusukan

anaknya, karena menyusukan anak merupakan upaya pemeliharaan kelangsungan hidup

anak, baik ibu ini masih berstatus istri ayah sang anak, maupun maupun dalam masa ‘iddah

atau habis masa ‘iddahnya setelah dicerai suaminya (ayah sang anak)”. Karena menyangkut

kepada menjaga keselamatan hidup manusia (hifdunnafs) yaitu seorang bayi (manusia),

selain itu juga menyangkut pada kewajiban yang dilaksanankan oleh orang tua bayi terhadap

anaknya karena anak merupakan amanant dari Allah SWT yang harus dijaga dan di arahkan

menuju hal yang baik. ASI memiliki segala hal baik yang dibutuhkan oleh bayi. Disamping

itu, pemberian ASI dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan ibu yang

melahirkan, seperti untuk membantu memulihkan kondisi ibu pasca melahirkan. Selain itu,

dari seggi medis, ibu yang tidak pernah mau menyusui anaknya beresiko untuk terkena

kanker payudara.

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya

memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI

15 | P a g e

Page 16: makalah Qiroah

juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan

perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan

tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan,

bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan

pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan

perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga

memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi

bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat

perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula

bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan

penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah

dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem

pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi

dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan

tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak,

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan

bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan

mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka

juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.Salah satu hal yang menyebabkan ASI

sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak

omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak

tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting

selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan

sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya

ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3.

16 | P a g e

Page 17: makalah Qiroah

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap

bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah,

yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti

tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan

zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran

Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung.

Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang

mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan

sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami

penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi

jantung.

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran

Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon

protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar Adiponectin yang tinggi di

dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin

yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena

serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat

badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu,

mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang

memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul

penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan

Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko

penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap

insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.

Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.

Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang

dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui

bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI

berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat

17 | P a g e

Page 18: makalah Qiroah

dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam

perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur

seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas

air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam

bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada

air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – ,

memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi

yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang

diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang

ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang

diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini

ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan

anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi

apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu

pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya:  ”Para ibu

hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin

menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)

D. Peran Ahli Kesehatan Masyarakat Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Tingginya angka kematian bayi merupakan suatu hal yang sangat memilukan dan harus

diturunkan, bahkan harus dihilangkan. Sebagai ahli kesehatan masyarakat, hal ini merupakan

suatu cambukan untuk menigkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lebih memperluas

promosi kesehatan, terkait dengan pemberian ASI kepada bayi. Pada saat ini, promosi

pemberian ASI masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan

cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan,

masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu yang bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan

18 | P a g e

Page 19: makalah Qiroah

produsen susu formula mempromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas

kesehatan.

Oleh karena itu, sebagai seorang ahli kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bangkit

dan lebih proaktif dalam mengembangkan program dan mensukseskan pemberian ASI

eksklusif bagi bayi baru lahir hingga masa dua tahun penyusuan. Hal ini dapat dilakukan

mealui pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat maupun kader-kader kesehatan di tiap

daerah. Selain itu, seorang ahli kesehatan masyarakat juga harus lebih meningkatkan

program promosi dalam bentuk pemberian pengetahuan tentang pentingnya ASI bagi

pertumbuhan dan kebutuhan gizi bayi dan manfaatnya bagi ibu bayi dan keluarga. Baik itu

dari segi kesehatan maupun segi ekonomi.

Dengan pemberian pegetahuan tentang ASI, maka akan merubah pemikiran masyarakat

bahwa susu formula tidak lebih baik dari ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Saat ini, Angka Kematian Bayi yang tinggi merupakan suatu masalah yang sangat besar

bagi program kesehatan yang ada. Sedangkan salah satu penyebab dari tingginya angka kematian

bayi tersebut adalah kurangnya pemberian ASI, terutama ASI eksklusif bagi bayi yang baru

lahir. Karena berdasarkan penelitian dalam hal medis, diketahui bahwa pertumbuhan dan

perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi

dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI eksklusif tanpa bahan makanan

lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi yang baru lahir.

Setelah enam bulan pemberian ASI, secara bertahap bayi diberi makanan tambahan untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi anak yang semakin bertambah. Pemberian ASI eksklusif dilakukan

19 | P a g e

Page 20: makalah Qiroah

selama enam bulan pertama sejak bayi dilahirkan, akan tetapi pemberian ASI kepada bayi akan

lebih baik bagi optimalitas pertumbuhan dan perkembangan bayi jika dilakukan selama dua

tahun, seperti yang di perintahkan di dalam QS. Al-Baqrah : 233 dan anjuran oleh badan

kesehatan dunia (WHO).

3.2 Saran

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada makalah ini, diharapkan masyarakat lebih

memperluas lagi pengetahuan mengenai pemanfaatan ASI, sehingga dapat meningkatkan status

gizi bayi dan balita dan tingginya angka kematian pada bayi dapat diturunkan. Kepada para ahli

kesehatan masyarakat agar lebih mengoptimalkan program promosi kesehatan kepada

masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, terutama

tentang pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sedangkan bagi pemerintah,

diharapkan dapat mengorganisir dan lebih memperhatikan mengenai program-program yang

ditujukan kepada masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Lajnah Pentashihan mushaf Al-Quran. 2009. Kesehatan dalam Perspektif Al-Quran. Jakarta :

Lajnah Pentashihan mushaf Al-Quran.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta

Nur, Mujahidin, The Miracle of ASI, 2008. Jakarta : Medina Publishing

Salim, Ahmad Husain Ali. 2006. Terapi Al-Quran untuk Penyakit Fisik dan Psikis Manusia. A

Jakarta : Asta Buana Sejahtera.

Himawan, Arif Wahyu. 2006. Skripsi : Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi

Balita Di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang.

http://celotehibu.com/?p=141

http://www.menkokesra.go.id/content/view/10582/39/

http://asroruddin.multiply.com/journal/item/24

20 | P a g e

Page 21: makalah Qiroah

http://asiku.wordpress.com/2009/04/30/pandangan-asi-eksklusif-dalam-islam/

http://masgunanto.blogspot.com/2007/10/pentinga-asi-menurut-pandangan-islam.html

http://www.ssffmp.or.id/berita/3194/Inisiasi_Menyusu_Dini_Untuk_Awali_ASI_Eksklusif

http://swaramuslim.net/islam/more.php?id=5017_0_4_0_M

http://midwiferylover.blogspot.com/2009/10/fenomena-pemberian-asi-ekslusif-di.html

http://www.balifmradio.com/index.php?option=com_content&view=article&id=39:pemberian-asi-eksklusif-pada-bayi&catid=3:resume&Itemid=5

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-pemberian-asi-eksklusif/ http:// one.indoskripsi.com/node/8666

21 | P a g e