makalah psikologo perkembangan1
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat yang dikenal sebagai induk
dari berbagai ilmu. Dalam perkembangannya kemudian, psikologi juga banyak diminati
oleh para ahli di bidang kedokteran. Kelompok inilah kemudian yang berjasa menjadikan
psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik dari prenatal maupun sudah lanjut
usia. Inilah suatu signifikan dari perkembangan rohani manusia itu sendiri yang dialami
sejak ia lahir sampai menjadi dewasa. Dalam proses perkembangan rohani itu terjadi
perubahan yang terus-menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan satu kesatuan.
Dari sekilas tentang penjelasan mengenai pengertian psikologi secara globalitas ini, jadi
sudah dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa yang menjadi objek kajiannya adalah
jiwa perkembangan manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi perkembangan?
2. Apa saja ruang lingkup psikologi perkembangan?
3. Apa pentingnya mempelajari psikologi perkembangan ?
4. Apa yang dimaksud pengertian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan ?
5. Apa saja isu-isu perkembangan ?
6. Apa saja perbedaan individual dalam perkembangan ?
7. Apa saja faktor-faktor yang melandasi perkembangan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan nya untuk :
1. Mengungkap psikologi perkembangan.
2. Mengungkap ruang lingkup psikologi perkembangan.
3. Mengungkap pentingnya mempelajari psikologi perkembangan
4. Mengungkap pengertian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan
5. Mengungkap isu-isu perkembangan.
6. Mengungkap perbedaan individual dalam perkembangan.
1
7. Mengungkap faktor-faktor yang melandasi perkembangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; masing-masing kata itu mempunyai
arti “jiwa” dan “ilmu”. psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang
perbuatan dan tingkah laku manusia. Kelompok pengetahuan psikologi terdiri atas
psikologi umum, psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi perkembangan, dan
kesehatan mental. Psikologi perkembangan masih dapat dibagi-bagi lagi, misalnya
psikologi anak, psikologi remaja, dan psikologi orang dewasa.
Untuk maksud menyebut psikologi perkembangan ini Alice Crow dan Robert M.
Liebert menggunakan istilah genetic pyshycology, sementara kata genetic berasal dari
genese yang artinya pertumbuhan. Sedangkan R.M.Liebert dalam bukunya developmental
pyshycology,1974, untuk menyebut psikologi perkembangan kadan-kadang menggunakan
istilah psikologi anak atau psikologi genetic. Mulanya kata perkembanagn berasala dari
biologi, kemudian pada abad 20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi.
Kata penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli
yang menyebut pertumbuhan disamping kata perkembangan, bahkan ada orang yang
menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.
Pengertian psikologi perkembangan menurut para ahli
1. Menurut Linda L. Davidoff, psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang
mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi
mental manusia yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui
pembuahan hingga menjelang mati. Richard M. Lerner merumuskan psikologi
perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup.
2. Alice Crow dan Robert M. Liebert menggunakan istilah genetic pyshycology,
sementara kata genetic berasal dari genese yang artinya pertumbuhan. Sedangkan
R.M.Liebert dalam bukunya developmental pyshycology,1974, untuk menyebut
psikologi perkembangan kadan-kadang menggunakan istilah psikologi anak atau
psikologi genetic.
3. Sedangkan menurut F.J. Monk, dkk menjelaskan pengertian perkembangan
menunjuk pada “suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang
3
kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak
dapat diputar kembali.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi
perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis
perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses
yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam
struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya,
yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
B. Kedudukan Psikologi Perkembangan dalam Psikologi
Saat ini Psikologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang
pesat. Lapangan atau daerah garapannya pun menjadi sangat luas. Untuk mengetahui
atau mempelajari psikologi belajar, perlu diketahui lapangan psikologi sehingga dapat
diketahui kedudukannya.cGerungan (1962) membedakan psikologi menjadi 2, yaitu :
1. Psikologi Teoritis, digolongkan menjadi
a. Psikologi umum
Menguraikan dan menyelidiki kegiatan-kegiatan psikis pada umumnya pada
manusia dewasa dan normal, termasuk kegiatan pengamatan, pemikiran, intelegensi,
perasaan, kehendak, motif-motif dan sebagainya.
b. Psikologi khusus
Menguraikan dan menyelidiki segi-segi khusus daripada kegiatan psikis manusia,
antara lain :
Psikologi Perkembangan, menguraikan perkembangan kegiatan psikis manusia
dari kecil sampai dewasa dan lebih lanjut.
Psikologi kepribadian, menguraikan struktur kepribadian manusia sebagai
suatu keseluruhan, serta mengenai jenis-jenia atau tipe kepribadian.
Psikologi social, menguraikan tentang kegiatan manusia dalam hubungannya
dengan situasi social, seperti situasi kelompok, situasi massa dan sebagainya.
Psikologi belajar, menguraikan tentang kegiata-kegiatan menusia dalam
belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan
pembelajaran.
Psikopathologi, menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berjiwa
abnormal.
4
2. Psikologi Praktis
a. Psikodianostik
Merupakan cara-cara psikologis dalam pemilihan suatu jabatan, studi atau yang
lainnya. Antara lain seperti wawancara, observasi dan tes psikologi yang dapat
menentukan struktur kepribadian orang, bakat, kecakapan, intelegensi dan lain
sebagainya.
b. Psikologi klinis dan bimbingan psikologis
Merupakan usaha-usaha sarjana psikologi dalam menolong orang yang menderita
kesulitan psikis yang bermacam-macam rupanya.
Dari sistematika tersebut, terlihat bahwa kedudukan psikologi perkembangan
dalam psikologi merupakan psikologi teoritis yang bersifat khusus.
C. Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini bahwa pssikologi perkembangan merupakan:
a. Cabang dari psikologi.
b. Objek pembahasannya ialah perilaku atau gejala jiwa seseorang.
c. Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis
manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1. Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan
manusia, masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak
terjadi pertumbuhan/perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir
ini ialah:
a) Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode
perkembangan.
b) Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/
perkembangan janin.
c) Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d) Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan
lebih lanjut.
2. Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
5
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun
akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau
12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid
yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada
empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a. Perubahan besarnya tubuh.
b. Perubahan proporsi tubuh.
c. Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d. Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
3. Psikologi Orang Dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa kehidupan, masa
ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur
40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir
atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh
kehidupan manusia.
b. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki
suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia
madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti
(stagnasi).
d. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
4. Psikologi Orang Tua.
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa
ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
6
D. Pentingnya Psikologi Perkembangan dalam Pendidikan
Pentingnya psikologi perkembangan dalam pendidikan antara lain :
1. Sebagai pendidik, guru perlu mengetahui perubahan-perubahan fisik, mental dan
sosio emosional peserta didik.
2. Pengetahuan psikologi perkembangan berguna bagi pendidik, guru untuk
memperbaiki pribadi sendiri, yang harus menjadi teladan bagi para peserta didiknya.
3. Dengan memahami psikologi perkembanganj, dapat memudahkan pendidik guru
dalam memodifikasi perangsang-perangsang pendidikan dan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Manfaat Belajar Psikologi Perkembangan Bagi Guru
Adapun manfaat mempelajari psikologi perkembangan bagi guru dan calon guru adalah:
a) Guru/calon guru dapat menghadapi anak didiknya secara tetat sesuai dengan sifat-
sifat khas yang ditampilkan anak didiknya itu. Sebagi contoh : anak berumur 6-12
tahun yang perkembangannya normal menunjukkan tingkah laku produktif tinggi
(Erikson,1960). Pada periode ini anak ingin berbuat sesuatu yang menunjukkan hasil,
memiliki ide yang banyak, yang ingin ditampilkannya. Oleh karena itu guru
hendaknya memberi kesempatan dan rangsangan agar anak dapat mengembangkan
berbagai keterampilan.
b) Guru dapat memilih dan menetukan tujuan, materi, alat, dan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual anak didik.. Contoh : Anak dalam
belajar membaca, maka materi belajar hendaknya terdiri dari kata-kata yang pernah
dialami atau dipahami anak melalui pengalaman lingkungannya.
c) Guru dapat mengadapi anak didik dengan benar dalam membantu membentuk
tingkah laku yang benar. Guru yang mempelajari psikologi perkembangan menyadari
bahwa anak yang dihadapinya adalah sedang dalam proses perkembangan. Contoh :
Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam tingkah laku, karena kekrang tahuan dan
kekurang mampuannya.
d) Guru dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak, khususnya tentang
keragaman yang mempengaruhi kemampuannya dalam belajar. Sebagai contoh :
memperlakukan anak di dalam kelas tidaklah sama, karena pada prinsipnya akan kita
jumpai paling tidak tiga kelompok anak taraf kemampuan yang berbeda yaitu anak
yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
7
E. Pengertian pertumbuhan,perkembangan dan kematangan
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik
dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan
keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
Pengertian Perkembangan
Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya
proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.
Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau
oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu,
walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa
misalnya mengenai makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan
penyakit dsb. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak
harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang
Pengertian Kematangan
Kematangan atau masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang
merupakan titik kulminasi (titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak
kesiapan dari suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya. (Hurlock, 1956).
F. Isu-Isu Penting Dalam Psikologi Perkembangan
8
Isu adalah kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya.
Pertanyaan-pertanyaan seputar bagaimana perkembangan manusia, apakah dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Hal-hal tersebut yang
akhirnya mengganggu pemikiran para psikolog sejak berkembangnya ilmu psikologi,
selanjutnya perdebatan para psikolog sering kali terjadi, diantaranya :
1. Bawaan dan Lingkungan (Nature Vs Nurture)
Salah satu pokok permasalahan yang sering diperdebatkan diantara para ahli psikologi
ialah mengenai kotroversi bawaan-lingkungan (nature-nurture controversy) yakni,
apakah perkembangan utama yang terjadi pada tiap-tiap individu lebih dipengaruhi
oleh :
a. Paham “Bawaan”
Psikolog yang menganut paham “Bawaan” mengatakan bahwa manusia itu
berkembang secara teratur sesuai dengan gen yang dimiliki oleh tiap individu
hingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangannya memiliki kesamaan
dengan gen tersebut.
Paham bawaan, banyak dipengaruhi oleh pendapat plato (427-346 SM) yang
menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetik.
Potensi individu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Artinya sejak lahir anak telah
memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat di kembangkan
melalui pengasuhan dan pendidikan.Contohnya, dengan memberikan stimulasi
ringan pada telapak tangan bayi muda-belia dapat menimbulkan gerakan
menggenggam pada tangan bayi tersebut.
Respon dalam bentuk menggenggam yang diberikan oleh bayi tersebut, merupakan
perintah yang diberikan oleh DNA kepada syaraf-syaraf atau reseptor yang berada
di telapak tangan.
Anak-anak dianggap oleh paham ini sebagai miniatur orang dewasa. Secara sosial
anak-anak juga diperlakukan layaknya orang dewasa. Dan apabila ia melakukan
perbuatan menyimpang dari standart orang dewasa, anak tersebut dianggap bodoh
dan tolol. Sementra jika anak melakukan perbuatan yang melanggar norma sosial
dan moral, maka ia dianggap telah melakukan sebuah kejahatan dan menerima
hukuman seperti orang dewasa.
Paham ini juga menyatakan bahwa lingkungan ekstrim, yakni berupa kondisi
psikolois yang hampa dan bermusuhan, merpakan faktor yang dapat menghambat
9
laju perkembangan individu. Akan tetapi, mereka tetap yakin bahwa kebutuhan
akan pertumbuhan dasar pada individu tersebut telah terpenuhi.
b. Paham “Lingkungan”
Berlawanan dengan paham bawaan tersebut, pada paham kedua, psikolog lain
mengemukakan bahwa perkembangan pada tiap individu lebih dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Lingkungan memberikan kontribusi yang sangat besar pada
perkembangan individu.
Seluruh tingkah laku yang muncul, merupakan tingkah laku yang telah dipelajari
sebelumnya atau dengan kata lain di butuhkan adanya pengalaman belajar terhadap
lingkungan. Dan proses perkembangan tersebut tidak tergantung pada faktor
hereditas. Faktor hereditas hanya merupakan sebagian kecil yang dapat
mempengarihi perkembangan manusia.
Paham lingkungan, dipengaruhi oleh pendapat John Locke (1632-1704), yang
mengemukakan pendapat bahwa pengalaman dan pendidikan merupkan faktor yang
peling menentukan dalm perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya
kemampuan bawaan (innate knowledge). Ia mengibaratkan isi kejiwaan anak ketika
dilahirkan layaknya secarik kertas kosong, dimana bentuk dan corak krtas tersebut
nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi.
Pengalaman yang dimaksud ialah mencakup pengalaman terhadap lingkungan
biologis anak-gizi, perawatan kesehatan, obat dan kecelakaan fisik, sampai pada
lingkungan sosial-keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media dan budaya.
Contohnya, seorang anak yang merasa takut dengan adanya orang yang baru/asing
yang tak pernah ia kenal/tidak akrab dengannya. Menurut Hebb dalam bukunya a
Text Book of Psychology. Dalam penelitiannya mengenai contoh tadi, menyatakan
bahwa ketakutan yang dirasakan anak tersebut, merupakan hasil dari
pembelajarannya selama ini untuk menyukai seseorang. Dan ketika orang yang
ditemui tersebut adalah orang yang jarang jarang atau tidak pernah didekatnya,
maka anak tersebut cenderung akan merasa asing dan ketakutan sebagai bentuk
respon yang ia berikan.
2. Kontinuitas dan Diskontinuitas
Permasalahan atau isu yang kedua ialah bagaimana laju perkembangan itu
sendiri. apakah berjalan secara kontinyu ataukah diskontinyu. Dalam buku Life Span
Development, John W. Santrock, memberikan dua opsi. Yang pertama, mengibaratkan
10
pertumbuhan manusia itu secara berangsur layaknya pertumbuhan bibit hingga menjadi
sebuah pohon raksasa, dimana pertumbuhannya berjalan lambat. Ia juga menggambarkan
bahwa pertumbuhan manusia itu layaknya ulat yang kemudian berubah menjadi kupu-
kupu, dimana perkembangannya berjalan lebih cepat.
a. Paham “Kontinuitas”
Sebagian psikolog berpendapat bahwa perkembangan manusia itu berjalan
secara kontinyu. Maksud dari kontinuitas perkembangan (continuity of development)
adalah pandangan bahwa perkembangan meliputi perubahan yang berangsur-angsur,
sedikit demi sedikit, dari pembuahan hingga kematian.
Paham ini mengatakan bahwa perkembangan manusia itu berjalan secara
mulus dari waktu ke waktu melalui tahapan-tahapan perkembangan secara urut.
Proses yang berjalan merupakan suatu proses pembelajaran bagi manusia dengan
tujuan meraih kesuksesan tahap selanjutnya.
Contohnya, ketika seorang anak berhasil berjalan dengan jarak tiga langkah
kaki orang dewasa menuju pada ibunya yang sedang membawa susu, itu semua
merupakan hasil dari latihan yang dia lakaukan selama beberapa waktu. Ia juga telah
melewati beberapa tahapan secara urut seperti tengkurap, duduk, merangkak hingga
berjalan.
b. Paham “Diskotinuitas”
Paham kedua mengenai laju perkembangan yakni diskontinuitas, yang
memiliki pandangan yang bertentangan dengan pandangan yang pertama.
Diskontinuitas perkembangan yaitu perkembangan yang meliputi tahapan-tahapan
yang khas atau berbeda dalam masa hidupnya. Dalam paham ini individu di
gambarkan memiliki kemampuan lebih besar pada suatu tahapan.
Contohnya pada suatu saat anak berubah dari tidak mampu berpikir abstrak
mengenai dunia tiba-tiba ia mampu berpikir abstrak abstrak mengenai dunia.
Maksudnya berfikir abstrak adalah memikirkan sesautu yang sulit dibuktikan dan
diwujudkan. Dan perubahannya cenderung mengarah pada kondisi psikis
G. Perbedaan Individual dalam Perkembangan
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu:
1. semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola
perkembangannya,
11
2. di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia –
secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif
dan bukan kualitatif.
Beberapa segi perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan
dalam:
1. kecerdasan
2. kecakapan
3. hasil belajar
4. bakat
5. sikap
6. kebiasaan
7. pengetahuan
8. kepribadian
9. cita-cita
10. kebutuhan
11. minat
12. pola-pola dan tempo perkembangan
13. ciri-ciri jasmaniah
14. latar belakang lingkungan.
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut lindgren (1980) menyangkut
variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
a. Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil
pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu
yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu
diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
b. Perbedaan Kecakapan Bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya
dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis.
12
Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor
lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
c. Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat
untuk melakukan kegiatan.
d. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat
memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk
menguasai bahan.
e. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut
akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan
secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak
memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan
pemupukan yang menyentuhnya.
f. Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat
penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang
sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh
dari luar yang lebih luas.
g. Perbedaan Tingkat Pencapaian
Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan anak adalah dengan memeriksa
hasil pencapaian dalam tes matematika standar. Tingkat pencapaian anak merupakan
suatu fungsi yang menunjukkan nilai belajar anak. Murid dalam posisi puncak di
suatu kelompok biasanya mampu belajar matematika dengan cepat, sementara murid
dengan posisi terendah di dalam kelas biasanya merupakan pebelajar yang lambat.
Pada posisi tengah-tengah, sekitar 50 persen diantaranya memiliki kemampuan yang
merata dalam pencapaian matematika.
h. Perbedaaan Lingkungan Keluarga
Anak-anak berasal dari berbagai lingkungan keluarga. Anak dari keluarga berada
dengan pendidikan yang memadai biasanya datang ke sekolah dengan latar belakang
berbagai pengalaman lebih cenderung menjadi pebelajar yang cepat. Sebaliknya,
13
anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan dengan latar belakang orang tua
tanpa pendidikan cenderung menjadi pebelajar yang lambat.
Lingkungan keluarga selalu memberikan pengaruh terhadap sikap anak dalam
menghargai matematika. Penelitian menujukkan adanya korelasi positif antara sikap
anak terhadap matemtika dengan sikap orang tua terhadap mata pelajaran ini.
H. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa perkembangan tiap – tiap
individu tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara garis
besarnya faktor dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu 1) faktor yang berasal dari
dalam diri individu , 2) faktor yang berasal dari luar individu, dan 3) faktor – faktor
umum (Dra. Desmita , M.Si dalam Psikologi Perkembangan Peserta Didik).
1. Faktor yang Berasal dari Dalam Individu
Faktor yang berasal dari dalam individu merupakan salah faktor yang bersumber dari
setiap individu. Ini merupakan faktor yang sangat tampak dan dapat dilihat sebagai
contohnya adalah :
Bakat atau Pembawaan
Bakat meruapakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat sering
juga disebut juga dengan hal – hal yang menjadi keahliannya. Tetapi sering dijumpai
kata – kata “bakat tersembunyi”. Dengan adanya hal tersebut sering juga kita
berfikiran apakah yang telah kita lakukan ini merupakan benar – benar bakat kita atau
kita hanya terbiasa melakukannya dan sebenarnya kita memiliki bakat yang mungkin
tidak dimiliki oleh orang lain .
Sifat –sifat keturunan
Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari orangtua
atau mungkin keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini merupakan sifat identik
yang dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa
keturunan dari fisik dan mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk
badan , suatu penyakit dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas ,
pendiam , pintar , dsb. ((Dra. Desmita , M.Si dalam Psikologi Perkembangan Peserta
Didik).
Dengan demikian bahwa sifat keturunan dapat mempengaruhi perkembangan seorang
anak .
14
1) Dorongan dan Instrinsik
Dorongan adalah hal yang membuat seseorang untuk melakukan suatu hal.
Sedangkan naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh
atau membisiskan kepada manusia bagaimana melaksanakan dorongan batin.
Faktor yang Berasal dari Luar Individu
Setelah mengetahui uraian tentang faktor penyebab adanya perkembangan anak ada
juga yang tidak kalah penting dan merupakan hal yang biasanya mempunyai peranan
besar dalam perkembangan anak yaitu faktor dari luar. Faktor – faktor ini dapat
diuraikan sebagi berikut :
· Makanan
· Iklim
· Kebudayaan
· Ekonomi
· Kedudukan anak dalam lingkungan kelurga
Faktor Umum
Setelah membahas tentang faktor dari dalam dan dari luar ada juga salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Faktor umum ini merupakan
gabungan antara faktor dari dalam dan dari luar. Contohnya adalah sebagai berikut:
· Intelegensi
· Jenis kelamin
· Kesehatan
· Ras
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara
sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari
proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik
perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia
sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang
mati.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa perkembangan tiap – tiap individu
tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara garis besarnya
faktor dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu 1) faktor yang berasal dari dalam
diri individu , 2) faktor yang berasal dari luar individu, dan 3) faktor – faktor umum.
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis
manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1. Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
2. Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
3. Psikologi Orang Dewasa
4. Psikologi Orang Tua
16