makalah psikologi.docx

24
TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI TEORI BELAJAR DAN KEPRIBADIAN dosen pembimbing: Tri Lestari M.Kep., Sp.Mat oleh: FIRDHA APRILLIA (09060140) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: ghufrondodol

Post on 17-Feb-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI

TEORI BELAJAR DAN KEPRIBADIAN

dosen pembimbing: Tri Lestari M.Kep., Sp.Mat

oleh:

FIRDHA APRILLIA (09060140)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena

berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan yang

membahas tentang “teori belajar dan kepribadian”,

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca, khususnya para mahasiswa

keperawatan. Kami ucapkan maaf jika makalah ini belum sempurna. Kami sadar, bahwa masih

banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangatlah

kami harapkan.

Malang, 9 Februari 2013

Penulis

Page 3: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

.

A. Latar belakang masalah

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu

proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri. Perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah

laku ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi

belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada. Belajar

merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang

ada.

Memasuki abad ke-19 beberapa ahli mengadakan penelitian eksperimental tentang teori

belajar, walaupun pada waktu itu para ahli menggunakan binatang sebagai objek penelitiannya.

Penggunaan binatang sebagai objek penelitian didasarkan pada pemikiran bahwa apabila

binatang yang kecerdasannya dianggap rendah dapat melakukan eksperimen teori belajar, maka

sudah dapat dipastikan bahwa eksperimen itupun dapat berlaku bahkan dapat lebih berhasil pada

manusia, karena manusia lebih cerdas daripada binatang.

Menurut Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk

belajar antara lain sebagai berikut:

Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;

Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;

Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-

teman;

Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru,

baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;

Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman;

Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.

Page 4: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari belajar?

2. Apa yang dimaksud kegiatan belajar?

3. Apa saja ciri dari kegiatan belajar?

4. Apa saja teori belajar?

5. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?

6. Apa saja teori kepribadian?

7. Apa manfaat dari teori belajar bagi perawat pendidik?

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui definisi belajar dari beberapa ahli

2. Mengetahui pengertian dari kegiatan belajar

3. Mengetahui ciri-ciri dari kegiatan belajar

4. Mengetahui teori-teori belajar dari berbagai ahli

5. Mengetahui pengertian kepribadian

6. Mengetahui teori-teori kepribadian dari berbagai ahli

7. Mengetahui manfaat teori belajar dan dapat mengaplisikasinya

Page 5: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian

Dampak dari setiap perbuatan belajar adalah terjadinya perubahan dalam aspek fisiologis dan

psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis, misalnya dapat berjalan, berlari, dan mengendarai

kendaraan, sedangkan aspek psikologis berupa diperolehnya pemahaman, pengertian tentang apa

yang dipelajari, seperti pemahaman dan pengertian tentang ilmu pengetahuan, nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat.

Dalam kegiatan belajar melibatkan aspek fisiologis atau struktur, yaitu otak dan aspek psikologis

atau fungsi (berpikir). Beberapa pengertian belajar dapat diketengahkan sebagai berikut:

a) Pengertian tradisional, “Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah

pengetahuan”(Nasution, 1980).

b) Mengutip pendapat Ernest H. Hilgard, “Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang

dilakukannya sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya

menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu” (Sumadi S., 1984).

c) Dalam pengertian singkat belajar adalah “ A change behavior” atau perubahan perilaku

(Sumadi S., 1984).

d) Mengutip pendapat Cronbach, “Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan

dalam mengalami itu menggunakan pancaindranya” (Sumadi S., 1984).

e) Belajar adalah “Bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan”

(Oemar H., 1983).

Page 6: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Kegiatan Belajar

Setiap kegiatan belajar akan ada perubahan pada diri individu, seperti dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak dapat mengerjakan menjadi dapat

mengerjakan, dan semula tidak paham menjadi paham

Perubahan yang terjadi pada diri individu tidak selalu diakibatkan perbuatan belajar, tetapi dapat

disebabkan oleh proses pematangan, misalnya dapat berjalan, duduk, dan dapat berlalu. Namun,

ada perubahan yang terjadi bukan karena perbuatan belajar, yaitu pada saat keadaan terjepit,

misalnya Si A karena dikejar anjing lati dan serta-merta memanjat pohon, padahal sebelumnya Si

A sama sekali tidak bisa memanjat pohon.

Ciri-ciri kegiatan belajar

a) Terjadi perubahan baik actual maupun potensial pada diri individu yang belajar

b) Perubahan diperoleh karena usaha dan perjuangan

c) Perubahan didapat karena kemampuan baru yang berlangsung relative lama

Teori belajar

Teori belajar atau konsep belajar, yaitu suatu konsep pemikiran yang dirumuskan mengenai

bagaimana proses belajar itu terjadi. Menurut Notoatmodjo (1997) bahwa teori belajar dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

a) Teori yang hanya memperhitungkan faktor yang datang dari luar individu (faktor

eksternal), dikenal dengan teori stimulus dan respon

b) Teori yang memperhitungkan faktor yang berasal dari dalam individu (faktor internal),

dikenal sebagai teori transformasi

Page 7: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Teori belajar yang termasuk ke dalam teori stimulus dan respon adalah teori asosiasi. Dalam

teori ini belajar tidak lain adalah mengambil dan menggabungkan tanggapan (respon) karena

rangsangan (stimulus), dengan jalan mengulang-ulang. Semakin banyak stimulus yang diberikan,

makin banyak respon yang diperoleh. Teori belajar yang termasuk ke dalam teori trnasformasi,

yaitu:

a) Teori transformasi yang berlandaskan psikologi kognitif menurut Neisser (Notoatmodjo

1997) bahwa proses belajar merupakan transformasi dari input, reduksi input, analisis

input, disimpan, ditemukan kembali, dan dimanfaatkan

b) Awal individu belajar adalah interaksi individu dengan dunia luar, masukan sensoris,

diseleksi, masuk dalam memori, dan menyangkut dominan kognitif, afektif, dan

psikomotor

Beberapa teori belajar yang banyak dikemukakan para ahli, yaitu:

1. Behavioristik

Pelopornya adalah Watson. Pendapatnya dikemukakan sebagai berikut:

a) Teori stimulus dan respon apabila kita menganalisis tingkah laku yang

kompleks, akan ditemukan rangkaian unit stimulus dan respon yang

disebut reflex. Stimulus merupakan situasi objektif (suara dan sinar) dan

respon adalah reaksi subjektif individu terhadap stimulus (mengambil

makanan karena lapar atau menutup pintu karena ada angin kencang)

b) Pengamatan dan kesan adanya kesan motoris yang ditujukan terhadap

berbagai stimulus

c) Perasaan, tingkah laku, dan afektif – Ditemukan tiga reaksi emosional

yang dibawa sejak lahir, yaitu: takut, marah, dan cinta. Perasaan senang

dan tidak senang adalah reaksi senso motoris

d) Teori berpikir Berpikir harus merupakan tingkah laku sensomotoris dan

berbicara dalam hati adalah tingkah laku berpikir

e) Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan individu Reaksi instinktif

atau kodrati yang dibawa sejak lahir jumlahnya sedikit sekali, sedangkan

Page 8: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam perkembangan disebabkan oleh

latihan dan belajar.

Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.

Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang member respon terhadap

lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat

mekanistis,menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi

atau respon,menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil

belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh

adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut

S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran

atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian

dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi

behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat

bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku

adalah hasil belajar. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori

belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya

perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak

mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional;

behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh

faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada

tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang

member respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan

membentuk perilaku mereka. Prinsip-prinsip teori behaviorisme adalah :

Obyek psikologi adalah tingkah laku

Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek

Mementingkan pembentukan kebiasaan

Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-

apa, seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John

Page 9: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Locke (1632-1704), salah satu tokoh empiris, pada waktu lahir manusia tidak

mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman

adalah satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Idea dan pengetahuan adalah

produk dari pengalaman. Secara psikologis, seluruh perilaku manusia,

kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh pengalaman inderawi (sensory

experience). Pikiran dan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu. Kesulitan

empirisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika orang membicarakan

apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, memandang

manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya,

mencari kesenangan, dan menghindari penderitaan. Dalam utilitarianisme

perilaku manusia tunduk pada prinsip ganjaran dan hukuman. Bila empirisme

digabung dengan hedonisme dan utilitariansisme, maka itulah yang disebut

dengan behaviorisme. Asumsi bahwa pengalaman adalah paling berpengaruh dala

pembentukan perilaku, menyiratkan betapa plastisnya manusia. Ia mudah

dibentuk menjadi apapun dengan menciptakan lingkungan yang relevan.

Classical Conditioning

Dinamakan juga Pavlonisme karena peletak teori ini adalah Pavlov. Inti

penelitiannya sebagai berikut:

a) Eksperimennya menggunakan anjing yang telah dioperasi kelenjar

ludahnya sehingga air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur.

Apabila ada makanan, keluarlah air liur sebagai respon

b) Percobaan selanjutnya adalah membunyikan bel terlebih dahulu sebelum

diberikan makanan

c) Percobaan dilakukan berulang kali dan ternyata hasilnya bunyi bel saja

tanpa member makanan sudah dapat menimbulkan keluarnya air liur

secara reflek

Kesimpulan teori ini adalah segala sesuatu yang dipelajari dapat dikembalikan

kepada stimulus dan respons. Mendidik pada dasarnya adalah memberikan

Page 10: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

stimulus tertentu yang menimbulkan respon yang kita inginkan. Hail ini hendaknya

dilakukan berulang kali agar hubungan stimulus dan respon semakin kuat

Operant Conditioning

Pelopornya adalah Skinner. Dalam teori ini disebutkan bahwa ada dua macam

respon, yaitu:

a) Respondent response (reflexitive response atau respondense behavior)

Respons ini ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu yang dibuat

electing stimuli yang sifatnya relative tetap dan terbatas serta hubungan

antara stimulus dan respons sudah pasti sehingga kemungkinan

dimodifikasi kecil, misalnya makanan yang menimbulkan keluarnya air

liur

Operant respons (instrumental response atau instrumental behavior) Respon yang

timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu yang biasanya disebut

reinforcing stimuli atau reinforce. Perangsang teersebut memperkuat respon yang

telah dilakukan oleh organisme sehingga sifatnya mengikuti misalnya: seorang

anak belajar, kemudian memperoleh hadiah sehingga ia akan lebih giat lagi

belajarnya, berarti responsnya menjadi lebih kuat. Respon ini merupakan bagian

terbesar daripada tingkah laku manusia dan kemungkinannya untuk dimodifikasi

tak terbatas. Titik berat teori Skinner terletak pada respons kedua ini.

2. Teori kognitif

Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu

sendiri. Bagi penganut teori ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan

stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses berpikir yang komplek. Teori ini

sangat erat hubungannya dengan teori sibernetik. Pada awal diperkenalkannya

teori ini para ahli mencoba menjelaskan bagaimana mahasiswa mengolah

stimulus dan bagaimana mahasiswa tersebut sampai pada respon tertentu. Namun

lambat laun perhatian tersebut mulai tergeser. Saat ini perhatian mereka terpusat

Page 11: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

pada proses bagaimana suatu ilmu yang bbaru dapat berasimilasi dengan ilmu

yang sebelumnya lebih dikuasai oleh mahasiswa. Menurut teori ini, ilmu

pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang

berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan sendiri atau

terpisah-pisah tetapi proses ini merupakan suatu rangkaian yang saling terkait.

Sebagai contoh, ketika seorang ibu mengajarkan anaknya bagaimana cara

mengikat sepatu dengan memeragakannya berulang kali sehingga si anak bisa

mengikat tali sepatunya, maka proses ini disebut proses modeling. Sebagai

tambahan bagi proses peniruan interpersonal, proses modelingdapat juga terlihat

pada narasumber yang ditampilkan oleh media. Misalnya orang bisa meniru

bagaimana cara memasak kue bika dalam sebuah acara kuliner di televisi. Meski

demikian tidak semua narasumber dapat memengaruhi khalayak, meski contoh

yang ditampilkan lebih mudah dari bagaimana cara membuat kue bika. Di dalam

kasus ini, teori kognitif sosial kembali ke konsep dasar "rewards and

punishments" -- imbalan dan hukuman-- tetapi menempatkannya dalam konteks

belajar sosial.

3. Teori humanistic

Bagi penganut teori ini proses belajar harus berhulu dan bermuara pada

manusia itu sendiri. Dari keempat teori belajar, teori humanistic inilah yang

paling abstrak dan paling mendekati dunia filsafat daripada dunia pendidikan.

Meskipun teori ini sangat menekankan pada pentingnya isi daripada proses belajar

namun pada kenyataanya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan

proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain teori ini lebih

tertarik pad aide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada seperti apa

adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalm kehidupan sehari-hari. Dalam

praktiknya, teori ini anatara lain terwujud dalam pendekatan yang diusulkan oleh

Ausubel yang disebut belajar bermakna. Pendekatan humanisme dalam

pendidikan menekankan pada perkembangan positif.

Page 12: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan

menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan

tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk

pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati

keberadaan hidup dan juga masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan

membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan

karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Dalam teori belajar

humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan

dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia

mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini

berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari

sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si

siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu

untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu

dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Ada salah satu

ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampu untuk

mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa

mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat

memahaminya. Dan juga siswa dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana

mereka akan belajar. Dengan demikian maka siswa diharapkan mendapat manfaat

dan kegunaan dari hasil belajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme

memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu yang

meliputi bagian/domain yang ada yaitu dapat meliputi domain kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan

pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki

oleh setiap siswa. Untuk itu, metode pembelajaran humanistik mengarah pada

upaya untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan siswa. Sehingga para

pendidik/guru diharapkan dalam pembelajaran lebih menekankan nilai-nilai

kerjasama, saling membantu, dan menguntungkan, kejujuran dan kreativitas untuk

diaplikasikan dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan suatu proses

Page 13: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan hasil belajar yang dicapai

siswa.

4. Teori sibernetik

Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu informasi.

Menurut teori ini, belajar adalah pengolahan informasi. Sekilas teori ini

mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang mementingkan proses. Proses

memang peranan penting dalam teori ini. Namun yang lebih penting lagi adalah

sistem informasi yang diproses. Asumsi lain dari teori ini tidak ada satupun proses

belajar yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk mahasiswa. Sebuah

informasi mungkin akan dipelajari oleh mahasiswa dengan satu macam proses

belajar dan informasi yang sama yang mungkin akan dipelajari mahasiswa lain

melalui proses belajar yang berbeda.

Salah satu penganut aliran sibernetik adalah Landa. Ia membedakan ada

dua macam proses berpikir, yaitu proses berpikir algoritmik dan proses berpikir

heuristik. Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir yang sistematis, tahap

demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Contoh-

contoh proses algoritmik misalnya kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil,

dan lain-lain. Sedangkan cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir devergen,

menuju ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang

mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk

menggunakan cara berpikir heuristik. Contoh proses berpikir heuristik misalnya

operasi pemilihan atribut geometri, penemuan cara-cara pemecahan masalah, dan

lain-lain.

Page 14: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Definisi kepribadian

Kepribadian memiliki banyak arti karena perbedaan sudut pandang para ahli yang didasarkan

dari hasil penelitian, cara pengukuran maupun teori yang dikemukakan. Demikian juga tentang

definisi kepribadian belum ada kesepakatan dari para ahli. Menurut Calvin S. Hall dan Gardner

Lindzey (2000) bahwa Allport (1937) dalam penelitiannya menemukan hampir 50 definisi

kepribadian yang saling berbeda dan digolongkan ke beberapa kategori. Beberapa batasan

pengertian atau definisi kepribadian dapat dikemukakan menurut:

a) Koswara (1997) dalam pengertian sehari-hari. Kepribadian adalah “bagaimana individu

menampilkan dan menimbulkan kesan bagi individu lain”

b) Allport (1937) sebagaiman dikutip oleh Gunarso.S.D dan Ny Gunarsa.S.D (1989).

Kepribadian adalah “suatu organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikofisis di dalam

individu yang menentukan penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya”

c) Maramis (1999) kepribadian adalah “keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku

yang sering digunakan oleh seorang dalam usaha adaptasi yang terus-menerus terhadap

hidupnya”

d) Freud yang dikutip oleh Koswara (1991). Kepribadian adalah “suatu struktur yang terdiri

dari tiga sistem, yakni id, ego, dan superego”

e) Kusumanto Setyonegoro kepribadian adalah “segal corak kebiasaan manusia yang

terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan terhadap

segala rangsang, baik yang datang dari dalm dirinya maupun lingkungannya sehingga

corak dan cara kebiasaannya itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk

manusia itu”

f) Soeharto Heerdjan (1987) kepribadian adalah “himpunan segala fungsi kejiwaan

seseorang sebagai suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan penyesuaian diri orang

tadi terhadap tuntutan hidup sambil menjaga keseimbangan diri, baik secara fisik maupun

psikis”

g) Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey (2000) kepribadian adalah “sesuatu yang member

tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang

dilakukan individu”

Page 15: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

Jadi, kepribadian mengikuti meliputi segala corak tingkah laku individu yang terhimpun

dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala rangsang,

baik yang datang dari luar dirinya atau lingkungannya maupun dari dalam diri sendiri sehingga

corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

Dengan kata lain segala tingkah laku individu adalah manifestasi dari kepribadian yang

dimiliknya sebagai perpaduan yang timbul dari dalam diri dan lingkungannya.

Teori kepribadian

Teori pengertiannya berlawanan dengan fakta. teori yang telah dibuktikan kebenarannya

menjadi fakta. Pengertian teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau

spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti (Calvin S.Hall dan Gardner

Lindzey, 2000). Menurut Calvin S.Hall dan Gardner lindzey (2000) teori kepribadian dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a) Teori umum tentang tingkah laku, yaitu teori yang berusaha menjelaskan semua gejala

tingkah laku yang dianggap penting (misal teori belajar dan motivasi)

b) Teori ranah tunggal, yaitu teori yang membatasi perhatiannya pada peristiwa-peristiwa

tingkah laku golongan tertentu (misal teori tentang persepsi, proses sensoris, dan belajar

ketrampilan menyuntik)

Manfaat teori belajar bagi perawat pendidik

a) Sebagai landasan dalam penerapan materi pembelajaran bagi perawat pendidik yang

bersifat pembentukan kepribadian

b) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan dinamis

c) Memberi dorongan kepada mahasiswa agar menjadi manusia yang bebas tidak terikat

oleh pendapat orang lain

d) Dapat mengetahui berbagai macam perilaku dan cirri-ciri mahasiswanya dan menemukan

cara menyikapinya

e) Membantu menyalurkan dan mengoptimalkan potensi masing-masing mahasiswa

Page 16: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teori belajar secara umum dapat dikelompokkan  dalam empat

kelompok atau aliran meliputi: Aliran Behavioristik (Tingkah Laku), Aliran Kognitif,

Aliran Humanistik, Aliran Sibernetik

Pandangan teori belajar menurut  aliran Behavioristik (Tingkah Laku) adalah

perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.

Menurut aliran Kognitif adalah proses belajar , belajar tidak sekedar melibatkan hubungan

stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses berpikir yang komplek. Menurut aliran

Humanistik adalah teori ini sangat menekankan pada pentingnya isi daripada proses

belajar namun pada kenyataanya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan

proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Menurut aliran Sibernetik adalah

ada dua macam proses berfikir yaitu berfikir algoritmik, yaitu berpikir linier, konvergen,

lurus menuju ke suatu target tertentu, berpikir heuristic, yakni cara berpikir divergen,

menuju ke beberapa target sekaligus, menurut Landa.

Kepribadian mengikuti meliputi segala corak tingkah laku individu yang

terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya atau lingkungannya maupun

dari dalam diri sendiri sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan

fungsional yang khas bagi individu itu.

B. Saran

  Dengan mengetahui macam-macam teori belajar diharapkan agar nantinya dapat

menerapkan teori tersebut sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi lingkungan

belajar, sehingga tercipta kenyamanan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran

Page 17: MAKALAH PSIKOLOGI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz, A S.Kep. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung Seto, 2002.

Nursalam. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba, 2008.

Sunaryo Drs.M.Kes. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, 2004

Zulfan, Saam Prof.Dr Psikologi Keperawatan, Jakarta: Rajawali Pers, 2012

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/05/teori-belajar-behaviourisme.html