makalah pp

Upload: irfan-setya-basith

Post on 14-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

MAKALAHPROSES PRODUKSI IROLLING

Disusun oleh :1. Ilham Bagus WirantoNIM. I0414026

2. ImerstoNIM. I0414027

3. Irfansetya BasithNIM. I0414028

4. Kartika AgustinNIM. I0414029

5. Kusuma Arum Dyana K.NIM. I0414030

Universitas Sebelas MaretSurakarta2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul Proses Produksi I: Mesin Rolling.Kami menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari bimbingan, petunjuk maupun nasehat dari orang-orang yang membantu kami.Dalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih kepada :1. Orang tua kami yang telah memberi semangat dalam pembuatan makalah ini.2. Petugas Perpustakaan yang telah membantu kami untuk mencari buku referensi.3. Teman-teman yang memberikan dorongan dan semangat kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan penelitian atau pun tuntunan berbisnis bagi pembaca.Kami sudah berusaha maksimal untuk mendapatkan hasil yang terbaik namun kami mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya makalah ini di masa mendatang.

Surakarta, Desember 2014

Penulis,

DAFTAR ISI

Judul.............................................................................................................

Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar Isi......................................................................................................

Bab I. Pendahuluan......................................................................................

A. Latar Belakang Masalah............................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................

C. Tujuan........................................................................................

D. Manfaat......................................................................................

Bab II. Pembahasan......................................................................................

Bab III. Penutup...........................................................................................

Daftar Pustaka..............................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahGuna membentuk logam menjadi bentuk yang lebih bermanfaat, biasanya dibutuhkan proses pengerjaan mekanik di mana logam tersebut akan mengalami deformasi plastik dan perubahan bentuk. Salah satu pengerjaan itu adalah pengerjaan panas. Pada proses ini hanya memerlukam daya deformasi yang rendah dan perubahan sifat mekanik yang terjadi juga kecil. Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu rekristalisasi atau di atas daerah pengerasan kerja. Pada waktu proses pengerjaan panas berlangsung, logam berada dalam keadaan plastik dan mudah di bentuk oleh tekanan. Proses ini juga mempunyai keuntungan-keuntungan antara lain:a. Porositas dalam logam dapat dikurangi,b. Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam,c. Butir yang kasar dan berbentuk kolom diperhalus,d. Sifat-sifat fisik meningkat,e. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk logam dalam keadaan plastik lebih rendah.Namun demikian, pada proses pengerjaan ini juga ada kerugiannya, yaitu pada suhu yang tinggi terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan logam sehingga penyelesaian permukaan tidak bagus. Hal itu akan berakibat pada toleransi dari benda tersebut menjadi tidak ketat. Proses pengerjaan panas logam ini ada bermacam-macam, salah satunya yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu rolling.RollingBatangan baja yang membara, diubah bentuknya menjadi produk berguna melalui pengerolan. Salah satu akibat dari proses dari pengolahan adalah penghalusan butir yang disebabkan rekristalisasi. Struktur yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh penggilingan. Pada proses pengerolan suatu logam, ketebalan logam mengalami deformasi terbanyak. Adapun lebarnya hanya bertambah sedikit. Pada operasi pengerolan, keseragaman suhu sangat penting karena berpengaruh pada aliran logam dan plastisitas. Proses pengerjaan panas dengan pengerolan ini biasanya digunakan untuk membuat rel, bentuk profil, pelat, dan batang.

B. Rumusan Masalah1. Apakah itu mesin rolling?2. Bagaimanakah prinsip kerja dari mesin rolling?3. Apa saja bagian-bagian mesin rolling?4. Apa saja jenis-jenis mesin rolling?

C. Tujuan1. Mengetahui apa itu mesin rolling.2. Mengetahui prinsip kerja mesin rolling.3. Mengetahui bagian-bagian mesin rolling.4. Mengetahui jenis-jenis mesin rolling.

D. Manfaat1. Menambah wawasan masyarakat tentang apa itu mesin rolling.2. Masyarakat mengetahui prinsip kerja dari mesin rolling.3. Menambah wawasan masyarakat tentang bagian-bagian dari mesin rolling.4. Menambah wawasan masyarakat tentang jenis-jenis mesin rolling.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian RollingProses pembentukan adalah proses produksi untuk merubah bentuk sebuah benda kerja dengan cara mendeformasi plastis benda kerja tersebut. Salah satu proses pembentukan adalah rolling.Rollingmerupakan suatu proses deformasi dimana ketebalan dari benda kerja direduksi menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buahrollatau lebih. Rollberputar untuk menarik dan menekan secara silmultan benda kerja yang berada diantaranya. Rolling merupakan proses pembentukan yang banyak digunakan, karena produksinya tinggi dan produk akhir terkontrol.

B. Prinsip Kerja Mesin RollingPrinsip kerja dari pengerolan adalah rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakkan plat. Plat bergerak linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan plat, sehimgga plat tertekan dan mengalami pembengkokan.Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat plat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembengkokan yang sama maka akan menghasilkan radius pengerolan yang merata.

C. Bagian-Bagian Mesin Rolling

Keterangan:1. Rangka mesin8. Rantai

2. Rol Landasan9. V belt

3. Rol pembentuk10. Reducer

4. Dudukan rol11. Motor

5. Pulley12. Ulir penekan

6. Gear13. Stabilizer

7. Sproket14. Tutup transmisi

D. Jenis-Jenis Mesin Roll1. Mesin roll dua tingkat (two-high roll mill)Mesin roll ini mempunyai diameter sekitar 0,6 sd 1,4 m. Roll ini dapat bekerja secara bolak-balik (reversing) atau searah (nonreversing). Roll yang searah selalu berputar pada arah yang sama dan benda kerja selalu dimasukkan dari sisi yang sama. Roll yang bekerja bolak-balik arah putar roll dapat dibalik, sehingga benda kerja bisa dimasukkan dari sisi yang lain.a. Lembaran logam bergerak antara roll kemudian dihentikanb. Arah roll dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.c. Pada interval tertentu logam diputar 900agar penampang uniform dan butir-butir logam merata.Keuntungan:a. Dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai ukuran.b. Dapat diatur kemampuannya sesuai dengan ukuran batangan dan laju reduksi.Kelemahan:a. Ukuran panjang batangan terbatasb. Pada setiap pembalikan siklus pembalikan gaya kelembaman arus diatasi.

2. Mesin roll tingkat tiga (three-high roll mill)Mesin roll tingkat tiga terdiri dari tiga roll, dalam posisi vertikal, dan arah rotasi dari masing masing roll tidak berubah, untuk mereduksi benda kerja menjadi ukuran yang diinginkan, maka benda kerja dapat di lewatkan kembali melalui sisi yang lain dengan menaikan atau menurunkan landasan setelah melewati laluan. Sehingga pada rolling mills ini peralatan sangat komplek, karena membutuhkan mekanisme elevator untuk menaikkan atau menurunkan benda kerja.Keuntungan:a. Tidak diperlukan arah pembalikan arah putar roll, sehingga tidak ada gaya kelembaman yang harus diatasi.b. Biaya lebih murah dan mempunyai keluasan lebih tinggi dibandingkan dengan mesin roll bolak-balik.Kelemahan:a. Diperlukan adanya mekanisme elevasi.b. Terdapat sedikit kesulitan dalam mengatasi kecepatan roll.3. Mesin roll tingkat empat (four-high roll mill)Roll ini menggunakan dua roll dengan diameter lebih kecil yang bersentuhan langsung dengan benda kerja dan dua roll pendukung untuk menahan roll yang berdiameter lebih kecil. Biasa digunakan untuk lembaran yang lebar.4. Mesin roll kluster (cluster mill)Menggunakan empat roll pendukung dengan dua roll yang langsung berhubungan langsung dengan benda kerja dimana diameternya lebih kecil dibandingkan mesin roll tingkat empat. Penggunaanya sama dengan mesin roll tingkat empat.5. Mesin roll tandem (tandem roll mill)Roll ini menggunakan beberapa pasang roll, sehingga dapat dioperasikan secara kontinyu sampai dicapai ketebalan produk yang diinginkan.

BAB IIIPENUTUP

Dengan demikian kita telah mengetahui tentang berbagai aspek tentang mesin rolling, rollingmerupakan suatu proses deformasi dimana ketebalan dari benda kerja direduksi menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buahrollatau lebih. Rollberputar untuk menarik dan menekan secara silmultan benda kerja yang berada diantaranya.Juga prinsip kerja dari mesin rolling adalah rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakkan plat. Plat bergerak linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan plat, sehimgga plat tertekan dan mengalami pembengkokan.Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat plat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembengkokan yang sama maka akan menghasilkan radius pengerolan yang merata.Kita juga telah mengetahui bagian-bagian dari mesin rolling dan jenis-jenis mesin rolling.

DAFTAR PUSTAKA

Widarto, dkk. 2008. Teknik Permesinan. Diunduh pada 22 November 2014 pukul 12.14 WIBFaridha, dkk. 2008. Pembuatan Dudukan Rol Pada Ms=esin Rol Pelat Penggerak Elektrik. Diunduh pada 13 Desember 2014 pukul 02.12 WIB dari http://eprints.uny.ac.id/6672/1/PEMBUATAN%20DUDUKAN%20ROL%20PADA%20MESIN%20ROL%20PELAT%20PENGGERAK%20ELEKTRIK.pdf