makalah plasenta previa totalis
TRANSCRIPT
MAKALAH
STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA
DAN ANAK PRASEKOLAH PADA UMUR 48-60 BULAN
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak)
Di susun oleh :
Kelompok 7
1. Rima Destama 6. Rina Agustina
2. Rina Purnama Sari 7. Rizky Janatul Aulia
3. Rollyta 8. Sarah Adriani
4. Saputri Handayani 9. Riani
5. Septi Ariyanti 10. Rosmalinda
Dosen : dr. Asmarani, Sp,A(K)
AKADEMI KEBIDANAN ‘AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunianya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STIMULASI TUMBUH
KEMBANG BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH PADA UMUR 48-60 BULAN”
Tujuan penulisan ini untuk menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah Kesehatan
Anak dan untuk menambah pengetahuan serta wawasan kepada pembaca.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Asmarani, Sp. A(K) selaku dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan Reproduksi
2.Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan bekerjasama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai perbaikan untuk menyusun
makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat, amin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Palembang, Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................. 4
Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tumbuh Kembang Pada Balita ……………………......……. 6
B. Ciri Perkembangan Anak....................………………………………...... 6
C. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak................………………………....... 7
D. Periode dan Tahap Perkembangan Anak
Menurut Umur dan Aspek Kemampuan...............................………......… 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku.
Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri
pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah
dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu
memperhatikan,mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh
kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat
tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh
kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa
ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna
agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya,
bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan
anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan
anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi
kita dalam merawat dan membesarkan buah hati kita.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Stimulasi Tumbuh Kembang pada bayi dan balita
adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk
menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, sosial. Juga
menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan
penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tumbuh Kembang Pada Balita
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun induvidu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil
dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
B. Ciri Perkembangan Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan.
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perkembangkan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
mengalami tahapan sebelumnya. Contoh: seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri, dan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kai dan
bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terlambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik
dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan
pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
1. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah anggota tubuh
2. Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar diikuti
kemampuan gerak halus.
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teraturndan berurutan,
dan tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu gambar kotak, anak mampu berdiri
sebelum berjalan, dan sebagainya.
C. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Sebelum mamahami tentang periode dan aspek perkembangan yang
berlangsung pada anak balita, maka penting dipahami beberapa prinsip tentang
stimulai tumbuh kembang. Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara
optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus
pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua,
yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak,
anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan
gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta
kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip
dasar yang perlu diperhatikan yakni
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah
laku orang-orang yang terdekat dengan anak.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4
(empat) aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya.
D. Periode dan Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek
Kemampuan
Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan pertumbuhan.
Perkembangan kemampuan dasar mempunyain pola yang tetap dan berlangsung
secara berurutan. Oleh karenanya stimulasi yang diberikan kepada anak balita dalam
rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan sesuai
dengan pembagian kelompok umur anak.
Anak pada umur 48-60 bulan:
Kemampuan gerak kasar
a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Dorong anak main bola, lari, lompat dengan 1 kaki, lompat jauh, jalan di
atas papan sempit/permainan keseimbangan tubuh, berayun-ayun dan
memanjat.
b) Lomba karung
Ambil karung/kain sarung yang cukup lebar untuk menutup bagian bawah
tubuh dan kedua kaki anak. Tunjukkan pada anak dan teman-temannya cara
memakai karung dan melompat-lompat, siapa yang paling cepat/dulu
sampai garis tujuan.
c) Main engklek
Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-
temannya cara bermain engklek
d) Melompat tali
Pada waktu anak bermain dengan teman sebayanya, tunjuk 2 anak untuk
memegang tali rafia (panjang 1 meter), atur jarak dari tanah, jangan terlalu
tinggi. Tunjukkan kepada anak cara melompati tali dan bermain “katak
melompat”.
Kemampuan gerak halus
a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Ajak anak bermain puzzle, menggambar, menghitung, memilih dan
mengelompokkan, memtong dan menempel gambar.
b) Konsep tentang “separuh atau satu”
Bila anak sudah bisa menyusun puzzle, ajak anak membuat lingkaran dan
segi empat dari kertas/karton, gunting menjadi dua bagian. Tunjukkan pada
anak bagaimana menyatukan dua bagian tersebut menjadi satu bagian.
c) Menggambar
Ketika anak sedang menggambar, minta anak melengkapi gambar tersebut,
misal: menggambar baju pada gambar orang, menggambar pohon, bunga,
matahari, pagar pada gambar rumah, dan sebagainya.
d) Mencocokkan dan menghitung
Bila anak sudah bisa menghitung dan kenal angka, buat 1 set kartu yang
ditulis angka 1-10. Letakkan kartu itu berurutan di atas meja. Minta anak
menghitung benda-benda kecil yang ada di rumah seperti: kacang, batu
kerikil, biji sawo dan lain-lain, sejumlah angka yang tertera pada kartu.
Kemudian letakkan benda-benda tersebut di dekat angka yang cocok.
e) Menggunting
Bila anak sudah bisa memakai gunting tumpul, ajari cara menggunting
kertas yang sudah dilipat-lipat, membuat suatu bentuk seperti rumbai-
rumbai, orang, binatang, mobil dan sebagainya.
f) Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan
Ajari anak bermain menyusun 3 buah piring berbeda ukuran atau 3 gelas
diisi air dengan isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/gelas tersebut
dari yang ukuran kecil/jumlah sedikit ke besar/banyak atau dari ringan ke
berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda itu, tambah jumlahnya
menjadi 4 atau lebih.
g) Percobaan ilmiah
Sediakan 3 gelas isi air. Pada gelas pertama tambahkan 1 sendok teh gula
pasir dan bantu anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas kedua
masukkan gabus dan pada gelas ketiga masukkan kelereng. Bicarakan
mengenai hasilnya ketika anak melakukan “percobaan” ini.
h) Berkebun
Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng/gelas aqua
bekas yang telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman tersebut setiap
hari. Ajak anak mempehatikan pertumbuhannya dari hari ke hari. Bicarakan
mengenai bagaimana tanaman, binatang dan anak-anak tumbuh/bertambah
besar.
Kemampuan bicara dan bahasa
a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Buat anak maubertanya dan bercerita tentang apa yang dilihat &
didengar
Dorong anak sering melihat buku. Buat agar ia melihat anda
membaca buku.
Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV
maksimal 2 jam sehari. Dampingi anak menonton TV dan jelaskan
kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa acara dan berita di TV
dapat berpengaruh buruk pada anak.
b) Belajar mengingat-ingat
Masukkan sejumlah benda kecil/mainan anak ke sebuah kantong. Minta
anak memperhatikan anda ketika anda mengambil 3-4 macam benda
kecil/dari kantong tersebut. Letakkan di atas meja dan minta anak
menyebut nama benda/mainn satu persatu. Kemudian, minta anak menutup
matanya, dan ambil salah satu benda tadi. Tanyakan kepada anak benda
apa yang hilang. Bila ia sudah menguasai permainan ini, tambahkan
jumlah benda yang diletakkan di meja.
c) Mengenal huruf dan simbol
Tulis nama benda-benda yang ada di ruangan pada sepotong kertas kecil.
Kemudian tempel kertas tersebut pada setiap benda, misalnya: tulisan meja
ditempel di meja, tulisan buku, bunga, bantal dan sebagainya. Minta anak
menyebutkan tulisan di kertas tersebut. Ajari anak mengenali tanda-tanda
di sepanjang jalan.
d) Mengenal angka
Bantu anak mengenali angka dan berhitung. Ajari anak bermain kartu,
gunakan kartu angka 2-10.
e) Membaca majalah
Kumpulkan majalah anak (bekas) atau bila mungkin berlangganan majalah
anak. Bacakan dan ajak anak melihat majalah tersebut. Bila berlangganan
lakukan secara teratur setiap penerbitan majalah itu.
f) Mengenal musim
Bantu anak mengenal musim hujan dan kemarau. Bicarakan apa yang
terjadi pada kedua musim itu, pengaruhnya terhadap tanaman, binatang, an
alam sekitarnya
g) Buku kegiatan keluarga
Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan
foto/gambar anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat yang
pernah dikunjungi anak, dan sebagainya.
h) Mengunjungi perpustakaan
Sesering mungkin bawa anak mengunjungi taman bacaan/perpustakaan
anak-anak. Pinjam buku yang menarik perhatian anak dan bacakan untuk
anak.
i) Melengkapi kalimat
Buat kalimat pernyataan mengenai apa yang anda dan anak lakukan
bersama dan minta anak menyelesaikannya. Misalnya sehabis mengajak
anak ke kebun binatang; “kemarin kami pergi ke.....” atau sehabis
mengajak makan mie bakso; “makanan kesukaan adik adalah.....”
j) Bercerita “ketika saya masih kecil”
Anak senang mendengar cerita tentang masa kecil orang tuanya dan
senang bercerita tentang “masa kecil anak”. Ceritakan kepada anak masa
kecil anda dan selanjutnya minta anak menceritakan masa kecilnya.
k) Membantu pekerjaan di dapur
Katakan pada anak bahwa anda mengangkatnya sebagai “asisten” anda.
Minta anak membantu memotong sayuran, menyiapkan dan membersihkan
meja makan, dan lain-lain. Buat agar anak membantu sesama dan
mengerjakan sesuatu dengan baik.
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Berikan tugas rutin pada anak dalam kegiatan di rumah, ajak anak
mebantu anda di dapur dn makan bersama keluarga
Buat agar anak bermain dengan teman sebayanya
Ajak anak berbicara tentang apa yang dirasakan anak
Bersma-sama anak buatlah rencana jalan-jalan sesering mungkin
b) Membentuk kemandirian
Beri kesempatan pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat, teman
atau saudara tanpa ditemani anda. Selanjutnya minta anak berbicara
tentang kunjungannya itu.
c) Membentuk “album” keluarga
Bantu anak membuat album keluarga yang ditempei dengan foto-foto
anggota keluarga. Tulis nama setiap orang di bawah fotonya.
d) Membuat boneka”
Tunjukkan cara membuat “boneka” dari kertas. Gambar bagian muka
dengan spidol. Agar dapat berdiri tegak, pasang lidi sebagai
“rangka/badan” boneka. Atau buat “boneka” dari kaos kaki bekas.
Gambar mata, hidung, dan mulut. Gerakkan jari-jari tangan anda seolah-
olah boneka itu dapat berbicara. Buat agar anak mau bermain dengan
temannya selain bermain sendiri.
e) Menggambar orang
Tunjukkan pada anak cara menggambar orang pada selembar kertas.
Jelaskan ketika anda menggambar mata, hidung, bibir, dan baju.
f) Mengikuti aturan permainan/ptunjuk
Ajak anak bermain sekaligus belajar mengikuti peraturan/petunjuk
permainan. Pda awal permainan, beri perintah kepada anak, misalnya
“berjalan 3 langkah besar ke depan atau berjalan mundur 5 langkah jinjit”.
Setiap kali akan menjalankan perintah itu, minta anak mengatakan
“bolehkah saya memulainya?” setelah anak bisa memainkan permainan
ini, bergantian anak yang memberikan perintah dan anda yang mengataan
“bolehkan saya memulainya?”.
g) Bermain kreatif dengan teman-temannya
Undang ke rumah 2-3 anak yang ebaya. Ajari anak-anak permainan
dengan bernyanyi, membuat boneka dari kertas/kaos kaki bekas dan
kemudian memainkannya. Minta anak mau menirukan tingkah laku
binatang seperti yang dilihatnya di kebun bintang.
h) Bermain “berjualan dan berbelanja di toko”
Kumpulkan benda-benda yang ada di rumah seperti sepatu, buku, mainan,
majalah, dan sebagainya untuk bermain “belanja di toko”. Tulis harga
setiap benda pada secarik kertas kecil. Buat “uang kertas” dari potongan
kertas adn “uang logam” dari kacing/tutup botol. Kemudian minta anak
berperan sebagai pemilik toko, anda dan anak yang lain-lain pura-pura
menbeli benda-benda itu dengan “uang kertas” dan “uang logam”.
Selanjutnya secara bergantian anak-anak menjadi pembeli dan pemilik
toko.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik
seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu
faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan
hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak. Dunia
anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Aktivitas bermain merupakan salah
satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.Alat permainan pada anak
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif
dan soaial anak atau disebut dengan alat permainan edukatif (APE).Jenis permainan
disesuaikan dengan usia anak.
B. Saran
1. Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan
masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal.
2. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada
bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.
3. Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk
menyesuaikan dengan umur anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-bayi.html
file:///C:/Users/ACER/Documents/aSkep-askeb%20%20TUMBUH%20KEMBANG
%20ANAK%20BALITA.htm
romlahgany.files.wordpress.com/.../tumbuh-kembang-anak-balita2.doc