makalah pertimbangan lainnya komunikasi dengan komite audit
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
1/6
D. Pertimbangan Lainnya
1. Komunikasi dengan komite audit
Komite audit atau pihak yang secara formal ditunjuk untuk mengawasi proses
pelaporan keuangan yang bertanggung jawab kepada badan yang setara dengan komite audit
(seperti komite keuangan atau komite anggaran) dan semua perikatan dengan Bapepam.
Komunikasi dapat berbentuk lisan atu tertulis. Jika informasi dikomunikasikan secara lisan,
auditor harus mendokumentasikan komunikasi tersebut dengan catatan atau memo memadai
dalam kertas kerja. Bila auditor berkomunikasi dalam bentuk lisan, laporan harus
menunjukan bahwa hal itu hanya dimaksudkan untuk digunakan oleh komite audit atau
dewan komisaris dan jika diperlukan oleh manajemen.
Mungkin sudah semestinya jika manajemen melakukan komunikasi dengan komite
audit tentang masalah tertentu. Dalam keadaan tersebut, auditor harus puas bahwa
komunikasi telah benar-benar terjadi. Umumnya, tidaklah perlu untuk mengulangi
komunikasi masalah yang selalu terjadi berulang setiap tahun. Namun, secara berkala auditor
harus mempertimbangkan apakah semestinya dan tepat waktu untuk melaporkan masalah
tersebut, dengan adanya perubahan komite audit atau hanya karena berlalunya waktu.
Masalah yang dikomunikasikan:
Tanggung Jawab Auditor Berdasarkan Standar Auditing yang Ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia
Agar komite audit memahami sifat keyakinan yang diberikan oleh suatu audit, auditor
harus mengkomunikasikan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya mengenai masalah-
masalah tersebut berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Juga penting bagi komite audit untuk memahami bahwa standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia didesain untuk memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak,
atas laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi Siginifikan
Auditor harus menentukan bahwa komite audit mendapatkan informasi tentang
pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi atau pelaksanaannya. Auditor juga harus
menentukan bahwa komite audit mendapatkan informasi tentang metode yang digunakan
untuk mempertanggungjawabkan transaksi signifikan yang tidak biasa dan dampak kebijakan
akuntansi signifikan untuk isu akuntansi yang baru atau kontroversial yang belum ada
panduan atau kesepakatan mengenai perlakuan akuntansinya dari badan berwenang.
Pertimbangan Manajemen dan Estimasi Akuntansi
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
2/6
Estimasi akuntansi merupakan bagian terpadu dari laporan keuangan yang disusun
oleh manajemen dan didasarkan atas pertimbangan kini manajemen. Pertimbangan tersebut
biasanya didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman tentang peristiwa sekarang dan masa
lalau serta asumsi tentang peristiwa masa yang akan datang. Auditor harus menentukan
komite audit mendapatkan informasi tentang proses yang digunakan oleh manajemen dalam
merumuskan estimasi akuntansi yang sangat sensitif tersebut dan tentang dasar yang dipakai
oleh auditor dalam menyimpulkan kewajaran estimasi tersebut.
Penyesuaian Audit Signifikan
Auditor harus memberikan informasi kepada auditee tentang penyesuaian yang timbul
dari audit yang menurut pertimbangannya dapat berdampak signifikan atas proses pelaporan
entitaas, baik secara individu atau secara bersama-sama. Masalah yang menjadi dasar
penyesuaian yang disusulkan oleh auditor, namun tidak dicatat oleh entitas dapat secara
potensial menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan masa yang akan datang,
meskipun auditor berkesimpulan bahwa penyesuaian tersebut tidak material bagi laporan
keuangan sekarang.
Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan
Komite audit seringkali mempertimbangkan informasi yang disusun oleh manajemen
yang menyertai laporan keuangan entitas. Perusahaan tertentu yang menyerahkan laporan
kepada Bapepam diharuskan untuk menyajikan informasi Analisis dan Pembahasan Umum
oleh Manajemen terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha dalam laporan tahunan kepada
pemegang saham. Auditor harus membicarakan dengan komite audit mengenai tanggung
jawabnya atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan, dan
prosedur yang telah dilaksanakan, serta hasilnya.
Ketidaksepakatan dengan Manajemen
Ketidaksepakatan dengan manajemen dapat terjadi sehubungan dengan penerapan
prinsip akuntansi terhadap transaksi dan peristiwa khusus entitas serta basis yang digunakan
oleh manajemen untuk membuat estimasi akuntansi. Ketidaksepakatan dapat juga timbul
berkaitan dengan lingkup audit, pengungkapan yang dicantumkan dalam laporan keuangan
entitas, serta kata-kata yang digunakan oleh auditor dalam laporan auditnya. Auditor harus
membahas dengan komite audit setiap ketidaksepakatannya dengan manajemen, baik yang
dapat diselesaikan dengan memuaskan maupun yang tidak, tentang masalah-masalah yang
secara individual maupun bersama-sama signifikan terhadap laporan keuangan entitas atau
laporan auditor.
Konsultasi dengan Akuntan Lain
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
3/6
Dalam beberapa hal, manajemen dapat memutuskan untuk berkonsultasi dengan
akuntan lain tentang masalah auditing dan akuntansi. Bila auditor mengetahui bahwa
konsultasi semacam ini terjadi, ia harus membahas dengan komite audit mengenai
pandangannya terhadap masalah signifikan yang dikonsultasikan oleh manajemen.
Isu Utama yang Dibicarakan dengan Manajemen sebelum Keputusan Mempertahankan
Auditor
Auditor harus membahas dengan komite audit mengenai isu utama yang telah dibahas
dengan manajemen yang berkaitan dengan usaha mula-mula atau usaha selanjutnya untuk
tetap mempertahankan penggunaan jasa auditor tersebut termasuk, diantarannya, pembahasan
mengenai penerapan prinsip akuntansi dan standar auditing.
Kesulitan yang Dijumpai dalam Pelaksanaan Audit
Auditor harus memberikan informasi kepada komite audit bila terdapat kesulitan
serius yang dijumpainya dalam berhubungan dengan manjemen mengenai pelaksanaan audit.
Hal ini termasuk, diantaranya, penundaan yang tidak beralasan oleh manajemen mengenai
saat dimulainya audit atau penyediaan informasi yang diperlukan, dan apakah jadwal waktu
yang dibuat oleh manajemen masuk akal dalam keadaan tersebut. Masalah lain yang mungkin
dijumpai oleh auditor adalah tidak tersedianya personel klien dan kegagalan personel klien
untuk menyelesaikan daftar yang dibuat klien pada waktunya, jika auditor menganggap
masalah ini signifikan, ia harus memberitahu komite audit.
2. Pelaporan pengendalian i nternal
Selama melaksanakan audit, auditor mungkin mengetahui persoalan yang
menyangkut pengendalian intern yang mungkin perlu diketahui oleh komite audit. Secara
khusus, ini adalah persoalan yang menarik perhatian auditor, yang menurut pertimbangannya,
harus dikomunikasikan kepada komite audit, karena merupakan kekurangan material dalam
desain atau operasi pengendalian intern, yang berakibat buruk terhadap kemampuan
organisasi tersebut dalam mencatat, mengolah, mengikhtisarkan, dan melaporkan data
keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Kekurangan
demikian dapat mencakup aspek lima komponen pengendalian intern, yaitu: (a) lingkungan
pengendalian, (b) penaksiran risiko, (c) aktivitas pengendalian, (d) informasi dan komunikasi,
dan (e) pemantauan. Auditor mungkin juga mengidentifikasi persoalan yang menurut
pertimbangannya, bukan merupakan kondisi yang dapat dilaporkan, namun auditor mungkin
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
4/6
memutuskan untuk mengkomunikasikan persoalan demikian bagi kepentingan manajemen
dan bagi penerima semestinya laporan audit lainnya.
Tujuan auditor dalam mengaudit laporan keuangan adalah untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan entitas secara keseluruhan. Auditor tidak berkewajiban
mencari kondisi yang dapat dilaporkan. Namun, auditor mungkin menemukan kondisi yang
dapat dilaporkan melalui pertimbangannya atas komponen pengendalian intern, penerapan
prosedur audit terhadap saldo akun dan transaksi, atau mungkin dengan cara lain selama
pelaksanaan audit. Ditemukan atau tidaknya kondisi yang dapat dilaporkan akan berbeda
antara satu perikatan dengan perikatan yang lain, karena dipengaruhi oleh sifat, saat, dan
lingkup prosedur audit serta faktor-faktor lainnya, seperti ukuran entitas, kerumitan dan sifat
serta keanekaragaman kegiatan usahanya.
Adanya kondisi yang dapat dilaporkan yang menyangkut desain atau operasi
pengendalian intern mungkin telah diketahui, dan dalam kenyataannya, mungkin merupakan
keputusan yang diambil dengan sadar oleh manajemen - suatu keputusan yang diketahui oleh
komite audit - untuk menerima tingkat risiko tersebut karena pertimbangan biaya atau
pertimbangan lainnya. Hal ini merupakan tanggung jawab manajemen untuk mengambil
keputusan mengenai biaya yang akan ditanggung serta manfaat yang bersangkutan. Auditor
dapat memutuskan bahwa permasalahan tersebut tidak perlu dilaporkan asalkan komite audit
telah mengetahui kekurangan tersebut dan memahami risiko yang bersangkutan. Secara
berkala, auditor harus mempertimbangkan, apakah karena perubahan dalam manajemen,
penerima laporan, atau hanya karena berjalannya waktu, perlu untuk melaporkan
permasalahan demikian secara tepat waktu.
Pada waktu menentukan lingkup auditnya, auditor dan kliennya mungkin
membicarakan pengendalian intern dan berfungsi atau tidaknya pengendalian tersebut. Klien
mungkin meminta auditor untuk waspada terhadap permasalahan tertentu. Auditor sebaiknya
juga melaporkan masalah lain, yang menurut penilaiannya, berguna untuk manajemen,
walaupun tanpa permintaan khusus untuk itu.
Lingkup yang disepakati bersama antara auditor dan klien untuk melaporkan kondisi
yang ditemukan dapat meliputi, misalnya, adanya kondisi yang dikemukakan oleh klien, atau
hasil penyelidikan lebih lanjut dari permasalahan yang ditemukan untuk mengidentifikasikan
penyebabnya. Dalam lingkup demikian, mungkin auditor diminta untuk mengunjungi lokasi
tertentu, menilai prosedur pengendalian tertentu, atau melaksanakan prosedur tertentu yang
tidak direncanakan sebelumnya.
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
5/6
3. Dampak keberadaan fungsi audit in ternal
Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
prosedur audit yang harus dilaksanakan dalam suatu audit atas laporan keuangan entitas.
Salah satu faktor adalah eksistensi fungsi audit intern. Auditor intern bertanggung jawab
untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan
informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara
wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor
intern mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya.
Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau kinerja pengendalian
entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern, ia harus berusaha
memahami fungsi audit intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang
relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahaminya
bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut.
Pekerjaan auditor intern dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan lingkup audit,
termasuk:
a) Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor pada saat berusaha memahami pengendalianintern entitas.
b) Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor pada saat menetapkan risiko.c) Prosedur substantif yang dilaksanakan oleh auditor.
Meskipun pekerjaan auditor intern berdampak terhadap prosedur audit, auditor harus
melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk
mendukung laporan auditor. Bukti yang diperoleh auditor dari pengetahuan pribadi langsung
termasuk pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan, dan inspeksi umumnya bersifat lebih
meyakinkan dibandingkan dengan informasi yang diperoleh secara tidak langsung.
Dalam melaksanakan audit, auditor dapat meminta bantuan langsung dari auditor
intern. Bantuan langsung berkaitan dengan pekerjaan yang secara spesifik diminta oleh
auditor dari auditor intern untuk menyelesaikan beberapa aspek pekerjaan auditor. Sebagai
contoh, auditor intern dapat membantu auditor dalam memahami pengendalian intern atau
dalam melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantif. Bila bantuan
langsung disediakan, auditor harus menentukan kompentensi dan objektivitas auditor
intern dan melakukan supervisi,review, evaluasi, serta pengujian pekerjaan yang
dilaksanakan oleh auditor intern yang lingkupnya disesuaikan dengan keadaan. Auditor harus
memberitahu auditor intern mengenai tanggung jawab auditor intern tersebut, tujuan prosedur
-
7/28/2019 Makalah Pertimbangan Lainnya Komunikasi Dengan Komite Audit
6/6
yang dilaksanakan oleh auditor intern, serta hal-hal yang mungkin berdampak terhadap sifat,
saat, dan lingkup prosedur audit, seperti masalah akuntansi dan auditing. Auditor juga harus
memberitahu auditor intern bahwa semua masalah akuntansi dan auditing signifikan yang
ditemukan oleh auditor intern selama audit tersebut, harus diberitahukan kepada auditor.