makalah pendidikan profesi

20
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hakikat Bimbingan dan Konseling”. Di dalam makalah ini kami menyampaikan tentang berbagai hal yang menyangkut tentang bimbingan dan konseling yang berupa pengertian, azas-azas dan prinsip-prinsipnya. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan mutu makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat meningkatkan pembelajaran bimbingan dan konseling.

Upload: roby-hidayatur-rohman

Post on 27-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pendidikan profesi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis telah dapat

menyelesaikan makalah dengan judul “Hakikat Bimbingan dan Konseling”. Di

dalam makalah ini kami menyampaikan tentang berbagai hal yang menyangkut

tentang bimbingan dan konseling yang berupa pengertian, azas-azas dan prinsip-

prinsipnya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan mutu makalah ini.

Semoga makalah ini berguna dan dapat meningkatkan pembelajaran

bimbingan dan konseling.

Page 2: makalah pendidikan profesi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Pendidikan sekarang menjadi salah satu dasar kehidupan yang terpenting.

Pendidikan dibutuhkan untuk masa depan yang lebih baik. Hal yang mendekati

pada arti pendidikan itu sendiri yaitu belajar, dimana di dalam belajar dibutuhkan

berbagai macam bimbingan.

Dalam bimbingan itu sendiri terdapat berbagai macam hal yang perlu

diketahui agar dapat terciptanya hasil belajar yang optimal. Berdasarkan hal itulah

penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai “Hakikat Bimbingan dan

Konseling”.

1.2     Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari hakikat bimbingan dan konseling?

1.2.2 Apa saja fungsi, asas, prinsip dan tujuan bimbingan dan konseling?

1.2.3 Bagaimana hubungan persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling?

1.2.4 bagaimana hubungan bimbingan dengan pendidikan?

1.3   Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian hakikat bimbingan dan konseling.

1.3.2 Dapat menjelaskan dan mengetahui fungsi, asas, prinsip, dan tujuan

bimbingan dan konseling.

1.3.3 mengetahui hubungan persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling.

1.3.4 mengetahui hubungan antara bimbingan dengan pendidikan.

Page 3: makalah pendidikan profesi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahaan dari istilah “guidance”

dan “conseling” dalam bahasa Inggris. Guidance berasal dari akar kata “guide”

yang berati mengarahkan, memandu, menyetir, mengelola.

Pertama, bimbingan merupakan suatu proses yang mengadung makna

bahwa bimbingan itu merupakan kegiatan yang berkesinambungan, berlangsung

terus-menerus, bukan kegiatan seketika dan kebetulan. Bimbingan merupakan

serangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah kepada

pencapaian tujuan.

Kedua, bimbingan merupakan “helping”, yang identik artinya dengan

aiding, assisting, atau availing, yang artinya adalah bantuan atau pertolongan.

Makna bantuan dalam bimbingan menunjukkan bahwa yang aktif dalam

mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah

siswa sendiri.

Ketiga, bantuan itu diberikan kepada individu. Individu yang diberi

bantuan adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya,

yang mempertimbangkan keragaman keunikan individu.

Keempat, tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal. Perkembangan

optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang

kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal bukanlah semata-mata

pencapaian tingkat kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan

penguasaan pengetahuan dan keterampilan, melainkan suatu kondisi dinamik

dimana individu mampu mengenal dan memahami diri, dan sistem nilai,

melakukan pilihan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.

Pengertian Bimbingan menurut beberapa ahli,yaitu:

Para ahli mendefinisikan bimbingan seperti berikut ini :

Page 4: makalah pendidikan profesi

a. Crow & Crow, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik

pria maupun wanita , yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian

dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia untuk

membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya

sendiri.

b. Jones, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu

dalam menentukan pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan

bijaksana dengan lingkungannya.

c. Mortensen& Scmuller, bimbingan diartikan sebagai bagian dari keseluruhan

pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan pribadi dan layanan staf

ahli dengan cara mana, setiap individu dapat mengembangkan kemampuan dan

kesanggupan sepenuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi.

Sehingga dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan

merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada

seseorang atau beberapa individu agar orang tersebut dpat mengembangkan

kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dangan memenfaatkan kemampuan

individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang

berlaku.

Pengertian konseling menurut beberapa ahli, yaitu:

a. Bernard & Fullmer, konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu

untuk mengungkapkan kebutuhan-kebuutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang

unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk

mengapresiasikan ketiga hal tersebut

b. Sertzer& Stone, mengemukakan bahwa konseling merupakan suatu proses

dimana konselor membantu konseli dalam membuat interpretasi tentang fakta-

fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, dan penyesuaian yang perlu

dibuatnya

c. Menurut Division of Counseling Psychology, konseling diartikan sebagai suatu

proses untuk membantu individu untuk mengatasi hambatan-hambatan

perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan

pribadi yang dimilikinya dimana proses tersebut terjadi setiap waktu.

Page 5: makalah pendidikan profesi

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling

adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara

konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami

suatu masalah (klien/konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang

dihadapi oleh klien/konseli tersebut.

Dalam hubungannya dalam bimbingan konseling merupakan salah satu

jenis layanan bimbingan. Secara umum layanan bimbingan dan konseling adalah

mambantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan

menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk meneruskan karier yang

sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

B.  Fungsi, Asas, Prinsip dan Tujuan Bimbingan

1.  Fungsi dan Bimbingan Konseling

a.  Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu siswa agar memiliki

pemahaman terhadap diri dan lingkungannya.

b.  Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya pembimbing untuk

senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi, dan berupaya

untuk mencegah supaya masalah itu tidak dialami siswa. Melalui fungsi ini,

pembimbing atau guru pembimbing memberikan bimbingan kepada siswa tentang

cara menghindari diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.

c.   Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari

fungsi-fungsi lainnya. Pembimbingan dan personel sekolah sama dengan

merumuskan dan melaksanakan program bimbingan yang sistematis, baik

menyangkut aktivitas, maupun materi atau bahan bimbingan yang mendukung

siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.

d.  Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif (penyembuhan).

Teknik yang digunakan di sini adalah konseling (dilakukan oleh guru pembimbing

atau konselor), dan remidial teaching (dilakukan oleh guru bidang studi).

2.   Asas-asas Bimbingan

Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut :

Page 6: makalah pendidikan profesi

a.   Asas kerahasiaan, yaitu asas yang menuntut kerahasiaan segenap data atau

keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan.

b.   Asas kesukarelaan, yaitu asas yang mengkehendaki adanya kesukaan dan kerelaan

peserta didik (klien) mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan

baginya.

c.   Asas keterbukaan, yaitu asas yang mengkehendaki agar perserta didik (klien) yang

menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di

dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima

berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan

keterbukaan peserta didik (klien).

d.   Asas kegiatan, yaitu asas yang mengekehendaki agar peserta didik (klien) yang

menjadi sasaran layanan/kegiatan mau berpartisipasi secara aktif di dalam

penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan.

e.   Asas kemandirian, yaitu asas yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan

konseling, yaitu peserta didik, (klien) sebagai sasaran layanan bimbingan dan

konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri

mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil

keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri sebagaimana telah

diutarakan terdahulu.

f.   Asas kekinian, yaitu asas yang mengkehendaki agar objek sasaran layanan

bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (klien) dalam

kondisinya sekarang.

g.   Asas kedinamisan, yaitu asas yang mengkehendaki agar isi layanan terhadap

sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak

monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan

tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

h.   Asas keterpaduan, yaitu asas yang mengekehendaki agar layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun

oleh pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadukan.

i.   Asas kenormatifan, yaitu asas yang mengkehendaki agar segenap layanan dan

kegiatan bimbingan dan koneling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan

Page 7: makalah pendidikan profesi

dengan nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan

peraturan, adat-istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku.

j.   Asas keahlian, yaitu asas yang mengkehendaki agar layanan dan bimbingan dan

konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.

k.   Asas ahli tangan, yaitu asas yang mengkehendaki agar pihak-pihak yang tidak

mampu menyelenggarakan layanan bimbingan konseling secara tepat dan tuntas

atas suatu permasalahan peserta didik (klien) mengalihtangankan permasalahan

itu kepada pihak yang lebih ahli.

l.    Asas tut wuri handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang

mengkehendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan

dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman),

mengembangka keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta

kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

3.   Prinsip-prinsip Bimbingan

a.   Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses

berkembang. Ini berarti bahwa bantuan yang diberikan kepada siswa harus

bertolak dari perkembangan dan kebutuhan siswa.

b.   Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa. Bimbingan tidak hanya ditunjukkan

kepada siswa yang bermasalah atau salah satu dari mereka, tetapi ditunjukkan

kepada semua siswa. Prinsip ini mengadung arti bahwa pembimbing perlu

memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan

menjadikan perkembangan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar

bagi penyusun program bimbingan di sekolah.

c.   Bimbingan dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswa.

Prinsip ini mengandung arti bahwa dalam bimbingan semua segi perkembangan

siswa, baik fisik, mental, sosial, emosional, maupun moral-spiritual dipandang

sebagai satu kesatuan dan saling berkaitan.

d.   Bimbingan berdasarkan kepada kemampuan individu untuk menentukan pilihan.

Prinsip ini mengandung makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk

menentukan pilihan sendiri yang akan dia lakukan.

Page 8: makalah pendidikan profesi

e.   Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan. Proses bukanlah proses

pengembangan aspek intelektual semata. Melainkan proses pengembangan

seluruh aspek kepribadian siswa.

f.   Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya. Prinsip

ini mengandung makna bahwa bantuan di dalam proses bimbingan diarahkan

untuk membantu siswa memahami dirinya, mengarahkan diri kepada tujuan yang

realistik, dan mencapai tujuan yang realistik itu sesuai dengan kemampuan diri

dan peluang yang diperoleh.

4. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Secara garis besar tujuan bimbingan dan konseling dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Tujuan umum

Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk

membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap

perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang

ada serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Maka, bimbingan dan

konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam

kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan,

penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan

lingkungannya.

Dengan tercapainya tujuan tersebut maka seorang individu akan menjadi

insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan

lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima diri sendiri dan lingkungannya

secara positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan secara tepat dan

bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai keputusan yang diambilnya, serta

akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.

Pencapaian tujuan tersebut dalam rangka pengembangan perwujudan

keempat dimensi kemanusiaan individu. Dimensi tersebut antara lain adalah

dimensi keindividuan (individualitas), dimensi kesosialan (sosialitas), dimensi

kesusilaan (moralitas), dan dimensi keberagamaan (religiusitas).

Page 9: makalah pendidikan profesi

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari

tujuan umum yang dikaitkan langsung dengan permasalahan yang dialami

individu. Masalah yang dialami individu sangatlah beragam, memiliki intensitas

yang berbeda serta bersifat unik. Dengan demikian maka tujuan khusus

bimbingan dan konseling untuk tiap-tiap indivdu bersifat unik pula, artinya tujuan

bimbingan dan konseling tersebut tidak boleh disamakan antara individu satu

dengan individu lain.

C. Hubungan Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling

a) Hubungan antara bimbingan dan konseling

Menurut Mohamad Surya (1988), ada tiga pandangan mengenai hubungan

antara bimbingan dan konseling. Pandangan pertama berpendapat bahwa

bimbingan sama dengan konseling. Kedua istilah tidak mempunyai perbedaan

yang mendasar.

Pandangan kedua berpendapat bahwa bimbingan berbeda dengan

konseling, baik dasar maupun cara kerja. Menurut pandangan kedua, bimbingan

merupakan pendidikan sedangkan konseling merupakan psikoterapi yaitu usaha

untuk menolong individu yang mengalami masalah serius.

Pandangan ketiga berpendapat bahwa bimbingan dan konseling

merupakan kegiatan yang terpadu, keduanya tidak saling terpisah.Berkaitan

dengan pandangan ketiga ini, Downing (1998); Hansen, Stefic, dan Warner

(1977) dalam Prayitno (1978), menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu

pelayanan khusus yang terorganisasi dan terintegrasi ke dalam program sekolah

untuk menunjang kegiatan perkembangan siswa secara optimal, sedangkan

konseling adalah usaha pemberian bantuan kepada murid secara perorangan dalam

mempelajari cara-cara baru guna penyesuaian diri.

Page 10: makalah pendidikan profesi

Moser dan Moser (dalam Prayitno, 1978:643) menyatakan bahwa di dalam

keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap sebagai inti dari proses

pemberian bantuan. Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan bahwa

konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.

b) Persamaan antara bimbingan dan konseling

Istilah bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki persamaan-

persamaan tertentu.Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak pada

tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan

individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama

mengikuti norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tempat kedua

kegiatan itu diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu

kesatuan dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan

bimbingan tersebut.

c) Perbedaan antara bimbingan dan konseling

Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan

dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak

bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan dan kegiatan

pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan,

sedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap

muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.

Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali

kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya.Namun, konseling hanya dapat

dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih.

Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu

layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

Page 11: makalah pendidikan profesi

D. Hubungan Bimbingan dengan Pendidikan

Bimbingan dipandang sebagai salah satu komponen yang tak terpisahkan

dari komponen-komponen lainnya. Di Indonesia perkembangan bimbingan

dimulai dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah.

Kurikulum 1975 dan 1976 merupakan wadah formal bagi pelaksanaan bimbingan

dalam bimbingan pendidikan di sekolah.

Hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat penting dalam

pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara

optimal. Maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak

didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun sosial.

Page 12: makalah pendidikan profesi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bimbingan dapat diartikan sebagai proses membantu individu untuk

mencapai perkembangan optimal. Konseling merupakan salah satu jenis layanan

bimbingan yang dipandang inti dari keseluruhan layanan bimbingan.

Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu/peserta

didik agar dapat mengembangkan kepribadiannya secara optimal yang

penyelenggaraannya berdasarkan pada prinsip dan azas-azas.

Persamaan antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuannya yang

hendak dicapai yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama-

sama diterapkan di program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-

norma yang berlaku di masyarakat tempat kedua kegiatan tersebut

diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan

dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan

tersebut.

Perbedaan bimbingan dan konseling terletak pada isi kegiatan dan tenaga

yang menyelenggarakannya. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak menyangkut

tentang usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data siswa dan

lebih menekankan pada fungsi pencegahan.Sedangkan konseling merupakan

bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia

yaitu konselor dan klien/konseli.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini diharapkan baik penulis maupun pembaca

diharapkan dapat mengambil manfaatnya. Yang mana manfaatnya agar dapat

terciptanya bimbingan dan konseling yang baik.

Page 13: makalah pendidikan profesi

DAFTAR PUSTAKA

Djam’ah Satori, dkk. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Mohamad Surya. 1994. Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori).

Bandung: Bhakti Winaya

Prayitno dan Erman Amti. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta

Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Mugiarso, Heru. Bimbingan dan Konseling. 2007. Semarang: UPT MKK

Universitas Negeri Semarang.

Marjohan, Erman Amti. Bimbingan dan Konseling. 1991. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan