makalah morsistum

36
MORFOLOGI SISTEMATIKA TUMBUHAN MENTIMUN DAN SELEDRI EFEKTIF DALAM MENURUNKAN HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI) OLEH : NAMA : CHICHI FAUZIYAH NIM : F1F1 12 028 KELAS : A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013

Upload: chichi-fauziyah

Post on 29-Nov-2015

350 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Morsistum

MORFOLOGI SISTEMATIKA TUMBUHAN

MENTIMUN DAN SELEDRI EFEKTIF DALAM MENURUNKAN

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)

OLEH :

NAMA : CHICHI FAUZIYAH

NIM : F1F1 12 028

KELAS : A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 2: Makalah Morsistum

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya

sehingga Makalah Morfologi Sistematika Tumbuhan yang berjudul “Morfologi

Sistematika Tumbuhan Mentimun dan Seledri Efektif dalam Menurunkan

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)” dapat selesai dengan lancar.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari

Dosen Pengampu yakni Irnawati, S.Pd, M.Sc. Penulis juga tahu dan sadar bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang

membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih

baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam

kehidupan kita sehari-hari.

Kendari, Oktober 2013

Penulis

ii

Page 3: Makalah Morsistum

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. MENTIMUN.............................................................................................3

B. TANAMAN SELEDRI...........................................................................13

C. PERBANDINGAN BUAH MENTIMUN DAN SELEDRI DALAM

MENURUNKAN HIPERTENSI...............................................................20

BAB III PENUTUP..............................................................................................22

A. KESIMPULAN.......................................................................................22

B. SARAN...................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iii

Page 4: Makalah Morsistum

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap tumbuhan memiliki karakter dan sifat masing-masing baik dari

segi morfologi yaitu akar, batang, daun, bung, buah dan biji maupun dari segi

khasiat tanaman tersebut. Untuk tanaman obat, banyak terkandung senyawa

aktif yang memiliki berbagai khasiat bagi tubuh manusia. Tidak jarang pula

banyak tanaman yang memiliki khasiat yang sama walaupun sumber zat aktif

dari tanaman yang berbeda. Misalnya saja berbagai tanaman yang dgunakan

dalam penurunan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum

terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi

kedua di Indonesia. Kejadian hipertensi meningkat pada usia 40-60 tahun dan

lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Banyak sekali

tanaman obat yang dapat digunakan dalam hal pengobatan tekanan darah

tinggi. Diantaranya adalah mentimun dan seledri.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang anda ketahui tentang mentimun ?

2. Apa yang anda ketahui tentang tanaman seledri ?

3. Apa yang dapat dibandingkan antara mentimun dan seledri dalam

menurunkan hipertensi ?

1

Page 5: Makalah Morsistum

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui berbagai hal tentang mentimun.

2. Untuk mengetahui berbagai hal tentang tanaman seledri.

3. Untuk membandingkan antara mentimun dan seledri dalam menurunkan

hipertensi.

2

Page 6: Makalah Morsistum

BAB II

PEMBAHASAN

A. MENTIMUN

Mentimun atau ketimun atau timun merupakan salah satu jenis sayuran

dari keluarga labu-labuan yang sudah populer di seluruh dunia. . Di Indonesia

mentimun memiliki berbagai nama daerah seperti timun (Jawa), bonteng

(Jawa Barat), temon atau antemon (Madura), ktimun atau antimun (Bali),

hantimun (Lampung) dan timon (Aceh)

1. Asal Usul Mentimun

Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman

mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari

Asia Selatan. Para ahli tanaman memastikan daerah asal tanaman

mentimun adalah India, tepatnya di lereng gunung Himalaya. Di kawasan

ini diketemukan jenis mentimun liar yaitu Cucumis hardwichii Royle yang

jumlah kromosomnya tuuh pasang (n = 14). Padahal jumlah kromosom

mentimun pada umumnya adalah 2n = 2x = 24. Sumber genetik (plasma

nuftah) mentimun yang lain diketemukan para ahli tanaman terdapat di

Afrika Selatan. Dari kawasan India dan Afrika Selatan, pembudidayaan

mentimun kemudian meluas ke wilayah Mediteran.

3

Page 7: Makalah Morsistum

2. Klasifikasi Mentimun

Tanaman mentimun dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Family : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Species : Cucumis sativus L.

3. Ciri Morfologi Mentimun

a. Akar

Mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki akar tunggang dan

bulu-bulu akar tetapi daya tembusnya relatif dangkal, sekitar

kedalaman 30-60 cm. Oleh karena itu, tanaman mentimun termasuk

peka terhadap kekurangan dan kelebihan air.

4

Page 8: Makalah Morsistum

b. Batang

Batang mentimun berupa batang lunak dan berair, berbentuk

pipih, berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar.

Batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Ruas batang atau

buku-buku batang berukuran 7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm.

Diameter cabang anakan lebih kecil dari batang utama. Pucuk batang

aktif memanjang.

5

Page 9: Makalah Morsistum

c. Daun

Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai

daun, dan ibu tulang daun. Helaian daun mempunyai bangun dasar

bulat atau bangun ginjal, bagian ujung daun runcing berganda. Pangkal

daun berlekuk, tepi daun bergerigi ganda. Daun mentimun dewasa

mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat mencapai 20 cm,

berwarna hijau tua hingga hijau muda, permukaan daun berbulu halus

dan berkerut

d. Bunga

Bunga mentimun berbentuk terompet dan berwarna kuning bila

sudah mekar. Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya

bunga jantan dan betina letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu

tanaman. Bunga betina mempunyai bakal buah yang membengkak,

terletak di bawah mahkota bunga, sedangkan pada bunga jantan tidak

mempunyai bagian bakal buah yang membengkak.

6

Page 10: Makalah Morsistum

e. Buah

Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari

satu bunga yang terdiri satu bakal buah saja. Buah berkedudukan

menggantung dan dapat berbentuk bulat, kotak, lonjong atau

memanjang dengan ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri

atau kutil yang terserak pada ukuran buah beragam, biasanya lebih

jelas terlihat pada buah muda. Warna kulit buah juga beragam dari

hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam berwarna

putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan

berwarna putih.

7

Page 11: Makalah Morsistum

f. Biji

Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum

masak fisiologi. Bentuknya bulat memanjang dan berwarna putih.

4. Kandungan Kimia

Dalam sebuah mentimun mengandung gizi berupa protein

sebanyak 0,65%, lemak sebesar 0,1 % dan karbohidrat sebesar 2,2 %.

Selain itu juga mengandung zat mineral berupa magnesium, zat besi,

fosfor, vitamin B, vitamin A, vitamin C dan vitamin B2. Dalam satu buah

mentimun terdapat sekitar 35.100 hingga 486.700 part per milion asam

8

Page 12: Makalah Morsistum

linoleat yang termasuk dalam suku cucurbiaceae. Pada umumnya semua

mentimun memiliki banyak senyawa yang mengandung kukurbitasin. Zat

ini memiliki manfaat sebagai zat antikanker yang dapat mencegah

terjadinya tumor sejak dini.

5. Manfaat Mentimun

Berbagai zat yang ada dalam buah mentimun tersebut dapat

bermanfaat sebagai :

Obat menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Ada baiknya

mengkonsumsi mentimun setelah anda memakan makanan yang

mengandung kolesterol tinggi seperti sate dan gulai kambing.

Obat Cacingan, Zat hipoxanti yang terdapat dalam Mentimun

merupakan zat yang bersifat antitoxin berupa koloid yang terdapat di

dalam buah mentimun. Bermanfaat bagi anak-anak yang cacingan, zat

koloid ini dapat digunakan untuk membunuh cacing yang ada dalam

perut anak-anakan. Jadi makan mentimun pada anak-anak dapat

mengobati dan mencegah cacingan.

Buah mentimun dapat digunakan sebagai obat untuk mengembalikan

suara anda jika sedang sakit tenggorokan.

Buah mentimun dapat digunakan sebagai penunjang program diet

untuk menurunkan berat badan, mentimun dikombinasikan buah lain

untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

9

Page 13: Makalah Morsistum

Buah mentimun juga dapat digunakan sebagai ramuan kecantikan

alami. Caranya adalah digunakan sebagai masker setelah timun

diparut.

Buah mentimun juga dapat digunakan sebagai obat penurun panas

setelah diparut lalu dikompreskan pada kening penderita.

Buah timun yang menyegarkan dapat menjadi asupan yang baik

setelah kita banyak beraktivitas.

Selain manfaat untuk pengobatan sebagaimana tersebut di atas,

Timum juga bermanfat untuk;

Menghidrasi tubuh dan mengisi ulang vitamin harian

Mentimun mengandung air hingga sebanyak 95 persen yang

dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi sambil membantu mengeluarkan

racun dari dalam tubuh. Mentimun juga mengandung sebagian besar

vitamin yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari.Cucilah mentimun

sampai bersih dan jangan mengupas kulitnya karena kulit mentimun

mengandung sekitar 10 persen vitamin C dari yang dibutuhkan tubuh

dalam sehari.

Perawatan kulit dan rambut

Orang yang tidak suka makan mentimun masih dapat

memperoleh manfaat dari mentimun untuk perawatan kulit dan

rambut. Mentimun dapat digunakan untuk mengatasi iritasi kulit atau

menenangkan kulit yang terbakar matahari.Sifat anti-inflamasi

mentimun juga dapat mengurangi mata bengkak dengan cara

10

Page 14: Makalah Morsistum

meletakkan irisan mentimun pada mata. Silikon dan belerang dalam

mentimun juga dapat membantu untuk merangsang pertumbuhan

rambut.

Melawan kanker

Mentimun diketahui mengandung lariciresinol, pinoresinol, dan

secoisolariciresinol yang telah dikaitkan terhadap penurunan risiko

beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker ovarium,

kanker rahim dan kanker prostat.

Perawatan rumah

Menggosok cermin atau kaca jendela dengan mentimun dapat

mengatasi cermin berkabut sehingga Anda dapat mengurangi

penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan untuk

membersihkan rumah.

Meredakan bau mulut

Ambillah seiris mentimun dan tekan ke langit-langit mulut

dengan lidah selama 30 detik. Phytochemcials dalam mentimun dapat

membunuh bakteri dalam mulut yang menyebabkan bau mulut.

Mengurangi nyeri ketika sakit kepala

Makan beberapa iris mentimun sebelum tidur untuk meredakan

sakit kepala. Mentimun mengandung gula alami, vitamin gula B dan

elektrolit untuk menambah nutrisi penting dan mengurangi intensitas

sakit kepala.

11

Page 15: Makalah Morsistum

Membantu penurunan berat badan dan memperlancar pencernaan

Karena kalori yang rendah dan kandungan air yang tinggi,

mentimun adalah makanan yang ideal untuk orang yang menjalani

program penurunan berat badan. Kandungan air yang tinggi dan serat

makanan dalam mentimun sangat efektif untuk membersihkan sistem

pencernaan dari racun. Konsumsi harian mentimun dianggap dapat

mengobati sembelit kronis.

Mengobati diabetes, mengurangi kolesterol dan mengontrol tekanan

darah

Jus mentimun mengandung hormon yang dibutuhkan oleh sel-

sel pankreas untuk memproduksi insulin dan sangat bermanfaat bagi

penderita diabetes. Para peneliti menemukan bahwa senyawa yang

disebut sterol di dalam mentimun dapat membantu mengurangi kadar

kolesterol. Mentimun juga mengandung banyak potasium, magnesium

dan serat yang bekerja efektif mengatur tekanan darah. Hal ini

membuat mentimun baik untuk merawat tekanan darah rendah dan

tekanan darah tinggi.

Meningkatkan kesehatan sendi, meredakan encok dan radang sendi

Mentimun adalah sumber silika, yang dikenal dapat

memperkuat jaringan ikat. Selain itu mentimun juga kaya akan vitamin

A, B1, B6, C & D, Folat, Kalsium, Magnesium, dan Kalium. Ketika

dicampur dengan jus wortel, mentimun juga dapat meringankan asam

urat dan nyeri artritis dengan menurunkan kadar asam urat.

12

Page 16: Makalah Morsistum

B. TANAMAN SELEDRI

Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah

subtropis Eropa dan Asia. Seledri dapat tumbuh pada dataran rendah sampai

tinggi, dan optimal pada ketinggian tempat 1.000-1.200 m dpl, suhu udara 15-

240oC. Tanaman seledri juga dapat dikembangkan pada daerah tropis seperti

di Indonesia. Tumbuhan ini termasuk sayuran daun dan tumbuhan obat yang

biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan obat tradisional.

Berdasarkan habitus pohonnya, seledri dapat dibagi menjadi 3

golongan yaitu sebagai berikut:

1. Seledri Daun ( Apium graveolens L. var. secalinum Alef.)

Cirri khas seledri ini adalah terletak pada tatacara panennya, yaitu

dicabut batangnya atau dipetik tangkai daunnya.

2. Seledri Potongan (Apium graveolens L. var. sylvestre Alef.)

Jenis seledri ini biasa dipanen dengan cara memotong tanaman

pada pangkal batangnya.

13

Page 17: Makalah Morsistum

3. Seledri Berumbi (Apium graveolens L. var. rapaceum Alef.)

Seledri ini biasa dipanen hanya daun-daunnya saja. Ciri khas

seledri berumbi adalah pada bagian pangkal batangnya membengkak

merupakan umbi.

1. Asal Usul Seledri

Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang

memiliki nama latin Apium graveolens L itu memiliki bentuk daun dan

aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur

ayam, sup atau bakso.

14

Page 18: Makalah Morsistum

Di Eropa dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina dan Korea

tidak hanya mempergunakan daun saja, namun juga bagian tangkai

sebagai bahan makanan atau penyedap masakan.

Tumbuhan herbal itu berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia.

Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m

dari permukaan laut. Di daerah tersebut, seledri tumbuh dengan tangkai

dan daun yang tebal.

Tidak hanya sebagai bahan makanan, seledri juga telah dikenal

sebagai bahan obat sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi.

Penyakit seperti flu, masalah pencernaan, limpa dan hati menggunakan biji

tanaman asli sebagai obat penyakit tersebut. Masyarakat Indonesia juga

telah lama mengetahui seledri sebagai obat hipertensi.

2. Klasifikasi Seledri

Tanaman seledri dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus : Apium

Spesies : Apium graveolens L.

15

Page 19: Makalah Morsistum

3. Ciri Morfologi Seledri

Tanaman seledri (Apium graveolens L.) termasuk tanaman dikotil

(biji berkeping dua) dan merupakan tanaman setahun atau dua tahun, yang

berbentuk rumput atau semak. Morfologi dari tanaman seledri yaitu :

a. Akar

Akar tanaman seledri yaitu akar tunggang dan memiliki serabut

akar yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari

pangkal batang dan akar dapat menembus tanah sampai kedalaman 30

cm, berwarna putih kotor.

16

Page 20: Makalah Morsistum

b. Batang

Batang Seledri memiliki batang tidak berkayu, memiliki bentuk

bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan

berwarna hijau (pucat).

c. Daun

Daun tanaman seledri daun majemuk menyirip ganjil dengan

anak daun 3-7 helai, anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm

tangkai daun berwarna hijau keputih- putihan, helaian daun tipis dan

rapat pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit, panjang 2-

7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau

muda sampai hijau tua.

17

Page 21: Makalah Morsistum

d. Bunga

Bunga tanaman seledri adalah bunga majemuk berbentuk

payung berjumlah 8-12 buah kecil-kecil berwarna putih tumbuh

dipucuk tanaman tua. Pada setiap ketiak daun dapat tumbuh sekitar 3-8

tangkai bunga, pada ujung tangkai bunga ini membetuk bulatan.

Setelah bunga dibuahi akan terbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah

muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.

18

Page 22: Makalah Morsistum

e. Buah

Buah tanaman seledri berbentuk bulatan kecil hijau sebagai

buah muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.

Buah seledri kecil berbentuk kerucut, panjang 1– 1,5 mm

4. Kandungan Kimia

Herba seledri mangandung flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak

atsiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin,

zat pahit, vitamin (A, B, dan C). Setiap 100 g herba seledri mengandung

air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g,

kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,

magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05

mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung

asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan

tirosin. Biji mengandung apiin, minyak menguap, apigenin, dan alkaloid.

Apigenin berkhasiat hipotensif.

19

Page 23: Makalah Morsistum

5. Manfaat Seledri

Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan kencing

(diuretik) sedangkan buah atau bijinya sebagai pereda kejang

(antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh

kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisiak, penenang

(sedatif), dan antihipertensi

C. PERBANDINGAN BUAH MENTIMUN DAN SELEDRI DALAM

MENURUNKAN HIPERTENSI

Tekanan darah tinggi atau hipertensi berhubungan erat dengan

meningkatnya serangan jantung dan stroke. Penyebab tekanan darah tinggi ini

antara lain adanya pengerasan dan penyumbatan arteri. Pembuluh darah yang

sakit menjadi sempit, sehingga jantung memerlukan tekanan yang lebih besar

untuk memompa darah ke pembuluh darah.

Beberapa obat alami yang kandungannya dapat mengurangi bahkan

penyakit darah tinggi diantaranya mentimun dan seledri. Kedua tanaman ini

memiliki ciri morfologi dan tergolong dalam kelas yang berbeda di dalam

tumbuhan. Begitu pula zat aktif yang terkandung di dalamnya berbeda.

Namun, dalam perbedaan tersebut terdapat persamaan dalam hal

pemanfaatnnya sebagai obat tradisonal. Keduanya sama-sama dimanfaatkan

manusia sebagai obat hipertensi/ tekanan darah tinggi.

Mentimun memiliki kadar mineral potassium yang tinggi berguna

untuk mengurangi tekanan darah yang tinggi, serta berguna juga untuk

mengurangi batu ginjal

20

Page 24: Makalah Morsistum

Seledri merupakan sayuran/ tanaman yang oleh banyak masyarakat

Tiongkok tradisional sejak lama digunakan untuk menurunkan tekanan darah.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kandungan Apigenin (yang berfungsi

sebagai calcium antagonist) yang dapat mencegah penyempitan pembuluh

darah. Efek tersebut akan menjadi lebih besar berkat adanya komponen

Pthalide yang dapat merilekskan pembuluh darah.

Pengobatan tradisional untuk hipertensi dengan tangkai seledri dapat

dilakukan dengan mudah. Caranya 20 tangkai seledri dicuci dan dilumatkan.

Kemudian diberi sedikit air masak lalu diperas. Minum airnya dua sendok

makan tiga kali sehari. Lakukan dengan teratur selama tiga hari. Hasil rebusan

itu diminum separuh pagi, separuh malam.

21

Page 25: Makalah Morsistum

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Mentimun atau ketimun atau timun merupakan salah satu jenis sayuran

dari keluarga labu-labuan. Mentimun mempunyai manfaat yangsalah

satunya adalah menurunkan tekanan darah tinggi.

2. Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah

subtropis Eropa dan Asia. Tanaman seledri juga dapat dikembangkan pada

daerah tropis seperti di Indonesia. Tumbuhan ini termasuk sayuran daun

dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan

obat tradisional. Tanaman seledri mempunyai khasiat yang salah satunya

menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Mentimun dan seledri memiliki ciri morfologi dan tergolong dalam kelas

yang berbeda di dalam tumbuhan. Begitu pula zat aktif yang terkandung di

dalamnya berbeda. Namun, dalam perbedaan tersebut terdapat persamaan

dalam hal pemanfaatnnya sebagai obat tradisonal. Keduanya sama-sama

dimanfaatkan manusia sebagai obat hipertensi/ tekanan darah tinggi.

B. SARAN

Masih banyak tanaman di Indonesia yang memiliki manfaat dalam

mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman-tanaman tersebut suatu saat

dapat dimanfaatkan bahkan lebih baik dikombinasikan untuk memberikan

efek yang diinginkan walaupun berada pada kelas tumbuhan yang berbeda.

22

Page 26: Makalah Morsistum

DAFTAR PUSTAKA

Putri, Ayu, 2009, Obat Alami untuk Darah Tinggi, http://i-herbal.blogspot.com/2009/10/obat-alami-untuk-darah-tinggi.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.

Zulkifli, 2012, Apakah itu Noni, http://www.deherba.com/apakah-itu-noni.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.

Anwar, 2008, Buah dan Sayur Terbaik untuk Mengatasi Darah Tinggi, http://www.deherba.com/buah-dan-sayur-terbaik-untuk-mengatasi-darah-tinggi.html, diakses tangga 7 Oktober 2013.

Sari, Siti Rafia, 2011, Manfaat Seledri dan Mengkudu, http://sitirafianggitasari0901098.blogspot.com/2011/02/manfaat-seledri-dan-mengkudu-sebagai.html, diakses tanggal 7 Oktober 2013.

Abiding, 2008, Tanaman Obat Seledri, http://abidinblog.blogspot.com/2008/09/tanaman-obat-seledri.html, diakses tanggal 8 Oktober 2013.

Fuad, Nanda, 2013, Kasifikasi dan Morfologi Tanaman Seledri, http://nandagokilz1.wordpress.com/2013/02/04/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-seledri-apium-graveolens-l/, diakses tanggal 8 Oktober 2013.

23