makalah mengenai mahligai rumah tangga

6
Nama: Yolan Maulita Wiguna Kelas : XII TKJ 2 / 32 MAHLIGAI RUMAH TANGGA A. Taaruf Ta’aruf artinya mengenal baik mengenalkan diri ataupun berkenalan dengan orang lain atau interaksi antara dua orang atau lebih dengan maksud tertentu. Ta’aruf bisa berupa pertemanan, persahabatan, persaudaraan ataupun membahas tentang ta’aruf cinta yang bisa menjembatani terjadinya suatu pernikahan. Demikian QS. Al-Isra’ :32 ً لا يِ بَ سَ اءَ سَ وً ةَ شِ ح اَ فَ انَ كُ ةَ ّ نِ اَ نِ ّ ز ل وُ $ بَ رْ قَ تَ لاَ و“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” Hal ini sangat sinkron dengan hadits Rasulullah saw. yang seolah menjelaskan model tindakan yang dapat mendekatkan seseorang dalam perzinahan. ُ . ولُ قَ تَ مَ ّ لَ . سَ وِ ْ يَ لَ عُ ل.ة ل ىَ ّ لَ . صَ ّ ىِ $ بَ ّ ب ل َ عِ مَ سُ ةَ ّ نَ ? ُ هْ يَ عُ لة ل ىِ ضَ رٍ اسَ ّ $ يَ عِ نْ $ ب ِ نَ ع) اري خ$ ب ل ه رو( ٌ مَ رْ حَ م اَ هَ عَ مَ وَ ّ لاِ ٌ هَ ? َ رْ م َ ّ نَ زِ ف اَ سُ تَ لاَ وٍ هَ ? َ رْ م اِ $ نٌ لُ $ جَ رَ ّ نَ وُ لْ خَ يَ لا“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta mahramnya, dan janganlah

Upload: yoollan-mw

Post on 16-Apr-2017

673 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga

Nama: Yolan Maulita WigunaKelas : XII TKJ 2 / 32

MAHLIGAI RUMAH TANGGA

A. TaarufTa’aruf artinya mengenal baik mengenalkan diri ataupun berkenalan

dengan orang lain atau interaksi antara dua orang atau lebih dengan maksud tertentu. Ta’aruf bisa berupa pertemanan, persahabatan, persaudaraan ataupun membahas tentang ta’aruf cinta yang bisa menjembatani terjadinya suatu pernikahan.

Demikian QS. Al-Isra’ :32

سبيال وساء فاحشة كان ه إن نا الز تقربوا وال

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”

Hal ini sangat sinkron dengan hadits Rasulullah saw. yang seolah menjelaskan model tindakan yang dapat mendekatkan seseorang dalam perzinahan.

الله صلى بي الن سمع ه أن عنه الله رضي اس عب ابن عنامرأة تسافرن وال بامرأة رجل يخلون ال يقول م وسل عليه

) البخاري ) رواه محرم ومعها إال

“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta  mahramnya” (HR. Bukhari)

Berikut kronologi kisah seseorang yang melakukan ta’aruf sampai menuju ke pernikahan:

Ѿ Kronologi peristiwa:Pertemuan itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 20 September 2014. Saat

berkunjung ke rumah temannya mempelai wanita, ia dikenalkan dengan seorang laki-laki oleh temannya. Kemudian berlanjut hubungannya dengan taaruf dengan bertemu seminggu sekali.

Page 2: Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga

B. Khitbah (Minang)Khitbah adalah meminang (melamar) yaitu permintaan seorang laki-

laki kepada anak perempuan orang lain untuk dinikahi, sebagai pendahuluan pernikahan, namun bukanlah aqad nikah, ia hanyalah permintaan dan janji untuk mengadakan pernikahan.Hal ini ditandai seorang laki-laki yang datang ke rumah perempuan dan menentukan tanggal pernikahannya Rabu, 10 Juni 2015 dengan memberikan sangsangan. Sebagai tanda di lingkungan masyarakat bahwa wanita tersebut sudah ada yang punya.

o Adab dan Tata Cara dalam Khitbah:1.Tidak boleh meminang pinangan orang lain.

Umar bin Khatab berkata dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim : “Nabi SAW melarang sebagian kamu menawarkan atas penawaran sebagian yang lain, dan tidak boleh seseorang meminang pinangan saudaranya hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau mengizinkannya.”

2. Memperlakukan si peminang sebagai laki-laki asing (bukan mahrom).Karena khithbah ini bukanlah aqad nikah, maka statusnya masih sebagai orang asing (bukan mahram), dan tidak diperkenankan untuk berkhalwat. Hal ini perlu ditekankan, untuk menghindari perbuatan yang tidak dibenarkan Islam, disamping itu kemungkinan batalnya khithbah bisa saja terjadi.

3. Dianjurkan menemui dan memberi hadiah.Pertemuan yang sopan bagi laki-laki yang meminang dan wanita yang dipinang ialah dengan kehadiran mahram wanita, karena hal tersebut akan menambah kemudahan untuk saling mengenal. Dengan pemberian hadiah dari peminang kepada wanita yang dipinang diharapkan akan mempererat lagi tali silaturrahim diantara mereka. Selain itu juga pemberian hadiah dari peminang kepada wanita yang dipinang itu akan menyemaikan benih-benih cinta diantara mereka. Sebagaimana Rasulullah saw  bersabda,“Hendaklah kamu saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.” (HR. Abu Hurayrah).

C. MelamarIslam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak

menikahinyamenyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan batasan nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Islam juga lebih menyukai mas kawin yang mudah dan sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam memintanya.Dari Uqbah bin Amir, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan."(HR. Al-Hakim dan Ibnu Majah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir 3279 oleh Al-Albani)

Page 3: Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga

Tanggal melamar terjadi pada hari Selasa, 29 September 2015. Disertai dengan mahar (mas kawin), seekor kambing, bumbu dapur, roti, dan seperangkat alat sholat yang dibayar tunai.

D. Akad Nikah

Page 4: Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga

Syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi:

Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai. Adanya ijab qabul.

Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu perkataan. Qabul artinya menerima. Jadi Ijab qabul itu artinya seseorang menyatakan sesuatu kepada lawan bicaranya, kemudian lawan bicaranya menyatakan menerima.

Dalam perkawinan yang dimaksud dengan "ijab qabul" adalah seorang wali atau wakil dari mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak perempuannya/ perempuan yang di bawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan lelaki yang mengambil perempuan tersebut sebagai isterinya. Lalu lelaki bersangkutan menyatakan menerima pernikahannya itu.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa:Sahl bin Said berkata: "Seorang perempuan datang kepada Nabi shallallahu alaihiwa sallam untuk menyerahkan dirinya, dia berkata: "Saya serahkan diriku kepadamu." Lalu ia berdiri lama sekali (untuk menanti). Kemudian seorang laki-laki berdiri dan berkata: "Wahai Rasulullah kawinkanlah saya dengannya jika engkau tidak berhajat padanya." Lalu Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda: "Aku kawinkan engkau kepadanya dengan mahar yang ada padamu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist Sahl di atas menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mengijabkan seorang perempuan kepada Sahl dengan mahar atau maskawinnya ayat Al-Quran dan Sahl menerimanya.

Adanya Mahar (mas kawin)

Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak menikahinya menyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan batasan nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Islam juga lebih menyukai mas kawin yang mudah dan sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam memintanya.

Dari Uqbah bin Amir, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan." (HR. Al-Hakim dan Ibnu Majah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir 3279 oleh Al-Albani)

Adanya Wali

Dari Abu Musa radliyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah sah suatu pernikahan tanpa wali." (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no.1836).Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalian wali-wali yang ada adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada barulah kakeknya (ayahnya ayah), kemudian saudara lelaki seayah seibu atau seayah, kemudian

Page 5: Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga

anak saudara lelaki. Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang lainnya atau hakim.

Adanya Saksi-SaksiRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:"Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil." (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh Al-Albani no. 7557).Menurut sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam, sebelum aqad nikah diadakan khuthbah lebih dahulu yang dinamakan khuthbatun nikah atau khuthbatul-hajat.

Rincian Lengkap:

Nama mempelai perempuan = Erzawati putri Bpk.Fauzidan dan Bu. Sumati

Nama mempelai pria = Muhlisin putra Bpk. Chaeran dan Bu. Rochaniah

Tanggal nikah = Kamis, 1 Oktober 2015Jam = 10.00 WIBWalimahan = Jumat, 2 Oktober 2015Jam = 07.00 s/d 08.00 WIB