makalah mata kuliah pancasila
DESCRIPTION
makalah pancasilaTRANSCRIPT
MAKALAH PANCASILA
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (MEREK)
OLEH :
WAHYU AFIF JOHAR FIRGANI
151510813028
FAKULTAS VOKASI
MANAJEMAN PEMASARAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pelanggaran hak kekayaan
intelektual (merek). Mkalah ini disususn guna untuk melengkapi tugas mata
kuliah pancasila.
Terimakasih kepada pihak pihak yang terkait untuk pmbuatan makalah ini. Tak
ada gading yang tak retak, makalah ini jauh dari kata yang sempurna. Maka dari
itu dibutuhkan kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Apabila
makalah ini ada kekurangan selaku penulis meminta maaf. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat unuk kita semua.
Surabaya, 28 desember 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1)Latar Belakang
Perlindungan hak kekayaan Intelektual sangat penting bagi Indonesia .
Hak atas kekayaan Intelektual yang dilindungi oleh Indonesia yang dapat
digunakan untuk membedakan barang dan jasa yang disebut dengan Merk.
Merk menjadi salah satu kata-kata yang angat popular dalam hal
mempublikasikan produk baik itu dengan media cetak maupun media social ,
Banyak alasan menggapa banyak industri memangfaatkan merk-merk terkenal
untuk produk-produknya salah satunya agar mudah untuk dijual se;ain itu
perusahaan tidak perlu repot-repot mengurus no pendaftaran ke Dirjen HAKI
atau tidak repot-reput untuk membangu citra produknya.
Fungsi utama dari sebuah merk adalah agar konsumen dapat mencirikan
suatu produk tersebut yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dibedakan
dari produk perusahaan lain yang serupa ataupun yang mirip yang dimiliki oleh
pesaingnya . Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk tertentu akan
membeli atau memakai kembali produk tersebut dimasa yang akan
datang .Untuk dapat melakukan hal tersebut pemakai harus mampu
membedakan dengan mudah antara produksi yanh asli dengan produk – produk
yang identik atau yang mirip.
2) Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana menentukan sebuah merk yang tidak dipergunakan dalam
kegiatan perdagangan barang ataupun jasa ?
2. Mengapa harus diperlukan pengaturan mengenai masalah penghapusan
pendaftaran merk ?
3. Bagaimana implementasi penghapusan pendaftaran merek di Indonesia
meurut TRIPs ?
3) Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hokum tentang etika pelanggaran Haki
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari pelanggaran merk
BAB III
PEMBAHASAN
Merk memiliki kemampuan sebagai tanda yang dapat membedakan hasil
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya , baik barang maupun
jasa . Fungsi merk tidak hannya sekedar untuk membedakan suatu produk
dengan yang lain tetapi juga sebagai aset perusahaan yang tidak ternilai
hargannya terutama untuk merk-merk yang terkenal .
Untuk memperkenalkan produksi suatu perusahaan , merk mempunyai
peranan yang sangat penting bagi pemilik suatu produk hal ini di sebabkan
oleh . Hal ini disebabkan oleh merk itu sendiri untuk membedakan barang
maupun jasa sesui kreteria dalam kelas barang dan jasa atau sejenis yang di
produksi oleh perusahaan yang berbeda . selain membanggun loyalitas
konsumen , melalui merk dapat pila dilakukan strategipemasran berupa
pembanggunan produk kepada masyarakat pemakai atau epada masyarakat
konsumen , dimana kedudukan suatu merk di pengaruhi baik dan tidaknya mutu
suatu barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang mempunyai merk tersebut .
Jadi produk dan jasa dengan merk yang mempunyai mutu dan karakter ysng
baik ataupun yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pasar merupakan
merk yang akan selallu dikonsumsi oleh para konsumen.
Sebuah merk dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat karena
melallui merk produk dn jasa yang sejenis dapat dibedakan asal suslnya ,
kualitasnya serta terjamin bahwa suatu produk tersebut benar-benar original .
OK Sadikin ,. “ Aspek Hukum Hak kekayaan Intelektual “ . Intelectual
Property Right , cet 4, (Jakarta RajaGrafindo Persada,2014),hal. 359 .
Merk sebuah perusahan telah membangun suatu karakter terhadap
produk-produknya yang diharapkan dapat membentuk reputasi bisnis atas
pengunaan merk tersebut . Karena itu , perusahaan – perusahaan cenderung
berupaya untuk mencegah orang/perusahaan lain untuk mengunakan merk
tersebut dalam produk-produknya . Upaya pemilik merk untuk mecegah
pemakain merknya oleh pihak lain merupakan hal yang sangat penting
menggingat bahwa upaya membangun sebuah reputasi merk memerlukan biaya
yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama . Hal ini juga tidak kalah penting
bahwa reputasi baik akan menimbulkan kepercayaan diri konsumen . Keadaan
ini akan menyebabkan merk tiruan tersebut diasosiakan dengan merk yang telah
digunakan oleh perusahaan tersebut oleh para konsumen . Oleh sebab itu para
perusahaan akan melakukan upaya apapun terhadap pembatalan pendaftaran
merk yang terbukti telah meniru merk yang digunakannya hingga mengajukan
gugaktan kepada pengadilan .
Berkaitan dengan perlindungan merk perdagangan tidak akan
berkembang baik jika merk tidak dapat perlindungan hukum yang memadai
disuatu Negara . Pembajakan tentunnya tidak hannya merugikan para
pengusaha saja sebagai pemilik atau pemegang atas hak merk tersebut , tetapi
juga bagi para konsumen . Merk merk terkenla seperti NIKE , ADIDAS ,
LEVI’S , VANS dan masih banyak lainnya , telah mengembangkan kemampuan
untuk menciptakan nilai yang tingi terhadap barang atau produknya . Prestice
yang didapatkan bukan hal yang mudah karena diperlukan upaya promosi yang
gencar dan investasi yang besar oleh para pemilik merk hingga menjadi terkenal
diseluruh dunia selain tentunnya didukung oleh manajeman yang baik .
Keterkenalan merk diikuti dengan kualitas yang terjamin menyebabkan
banyaknya permintaan terhadap produk – produk yang menggunakan merk2
tersebut , namun banyaknya permintaan ini seringkali dimangfaatkan dengan
baik oleh para pemalsu dengan memproduksi dan mendistribusikan produk-
produk yang tidak sah produk – produk tersebut dipasarkan keseluruh dunia
termasuk Indonesia . Perilaku pemalsuan yang diperbuat oleh para pelaku
tentunnya akan sangat merugikan pemilik merk dalam skala yang besar
meningat konsumen yang menjadi sasaran produk palsu tersebut juga sangat
berjumlah besar . Produk palsu biasannya murah dan mempunyai kualitas lebih
rendah dibandingkan dengan produk aslinya . Tindakan pemalsuan merk akan
menggurangi kepercayaan pihak asing terhadap jaminan pelindungan atas merk
yang mereka miliki . Akibatnya muncul ketidapercayaan dunia Internasional
terhadap pelindungan hak atas merk yang diberikan oleh pemerintah Indonesia
ataupun untuk melakukan hubungan dagang dengan pihak Indonesia . Peniruan
merk secara tidak bertanggung jawab untuk barang yang sejenis selain
merugikan pemilik merk yang sah juga akan merugikan masyarakat umum
terutama konsumen hal itu merupakan perbuatan curang yang menimbulkan
kekacauan melalui asal usul arang ataupun jasa industry dan dagang ,
mendiskreditkan usaha pengusaha atau barang Industrial dan Komersial pemilik
merk yang sesungguhnya dengan adannya pelanggran terhadap merk serta
mengelabuhi khalayak ramai berkenan dengan kualitas suatu barang . Bahkan
ada kalannya produksi palsu tersebut membahayakan kesehatan dan jiwa
konsumen . Adapun tindakan prakter perdagangan tidak jujur melalui cara-cara
sebagai berikut
a. Praktek Peniruan merk dagang
Pengusaha yang beretikat tidak baik tersebut dalam hal pesaingan tidak jujur
semacam ini berwujud upaya upaya penggunan merk terkenal , yang sudah ada
sehingga merk atas barang ataupun jasa yang diproduksi pada pokoknya
samadengan merk atau jasa yang sudah terkenal untuk menimbulkan kesan
seakan-akan barang yang di produksinya tersebut adalah produk terkenal
tersebut . Pengusaha yang melakukan praktik ini terhadap bahwa kemiripan ini
akan memperoleh keuntungan yang sangat besar tanpa perlu mengeluarkan
biasa yang besar untuk melakukan promosi memperkenalkan produknya
tersebut .
b.Praktek pemalsuan merk dagang
Persaingan tidak jujur ini dilakukan oleh pengusaha yang bertikat tidak baik
dengan cara memproduksi barang-barang dengan mempergunakan merk yang
sudah dikenal secara luas di masyarakat yang bukan merupakan haknya.
Merek menjadi salah satu kata yang sangat populer yang sering digunakan
dalam hal mempublikasikan produk baik itu lewat media massa seperti di surat
kabar, majalah, dan tabloid maupun lewat media elektronik seperti di televisi,
radio dan lain-lain. Seiring dengan semakin pesatnya persaingan dalam dunia
perdagangan barang dan jasa ahkir-akhir ini maka tidak heran jika merek
memiliki peranan yang sangat signifikan untuk dikenali sebagai tanda suatu
produk tertentu di kalangan masyarakat dan juga memilki kekuatan serta
manfaat apabila dikelola dengan baik. Merek bukan lagi kata yang hanya
dihubungkan dengan produk atau sekumpulan barang pada era perdagangan
bebas sekarang ini tetapi juga proses dan strategi bisnis. Oleh karena itu, merek
mempunyai nilai atau ekuitas. Dan ekuitas menjadi sangat penting karena nilai
tersebut akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada dipasaran.
Semakin pesatnya persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini mendorong
semua perusahaan baik yang memproduksi barang maupun jasa berlomba-
lomba menarik minat masyarakat akan produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaannya, salah satunya yaitu dengan membuat sebuah nama atau merek
yang unik dan se-kreativ mungkin baik dalam hal susunan gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut. Begitu banyaknya pelanggaran-pelanggaran dalam pembuatan merek
baik merek dagang maupun merek jasa seperti halnya kasus-kasus penjiplakan
merek dengan maksud untuk mencari keuntungan maupun hanya sekedar
kebetulan memiliki beberapa kesamaan.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu kiranya mempelajari mengenai hak
atas merek yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik
Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu
dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada
pihak lain untuk menggunakannya. Sedangkan merek itu sendiri adalah tanda
berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang maupun jasa. Diharapkan
dengan memperlajari hak atas merek tersebut, sebagai mahasiswa kita dapat
menganalisa kasus-kasus pelanggaran yang terjadi dalam dunia persaingan baik
dagang maupun jasa.
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang
berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu
dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kreatif yang telah diciptakan tidak
diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat
membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk tingkat
internasional organisasi yang mewadahi bidang HaKI (Hak atas Kekayaan
Intelektual) adalah WIPO (World Intellectual Property Organization).
Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka
dirasakan perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan
hukum tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang
lebih baik untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-
undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa
perubahan dan telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua
belas) bulan sejak diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi di bidang
teknologi (hak paten) dan kreasi tentang penggabungan antara unsur bentuk,
warna, garis (desain produk industri) serta tanda yang digunakan untuk kegiatan
perdagangan dan jasa (merek) juga perlu diakui dan dilindungi dibawah
perlindungan hukum. Dengan kata lain Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
perlu didokumentasikan agar kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya
lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah
Hak cipta harus dapat melindungi ekspresi dari suatu ide gagasan konsep, salah satu cara untuk melindungi suatu hak cipta tercantum pada Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, yaitu dengan melakukan pendaftaran hak atas merek.Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek menyatakan bahwa hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya. Dalam pendaftaran merek, pemiliknya mendapat hak atas merek yang dilindungi oleh hukum.Pemilik Merek merupakan pemohon yang telah disetujui permohonannya dalam melakukan pendaftaran merek secara tertulis kepada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, sebagaimana yang temuat dalam Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 15Tahun 2001 tentang Merek.
B. Fungsi Dan Manfaat MerekKebutuhan untuk melindungi produk yang dipasarkan dari berbagai tindakan melawan hukum pada akhirnya merupakan kebutuhan untuk melindungi merek tersebut. Merek merupakan suatu tanda yang dapat dicantumkan pada barang bersangkutan atau bungkusan dari barang tersebut, jika suatu barang hasil produksi suatu perusahaan tidak mempunyai kekuatan pembedaan dianggap sebagai tidak cukup mempunyai kekuatan pembedaan dan karenanya bukan merupakan merek.22Fungsi utama merek (terjemahan umum dalam bahasa Inggrisnya adalah trademark, brand, atau logo) adalah untuk membedakan suatu produk barang atau jasa, atau pihak pembuat/penyedianya. Merek mengisyaratkan asal-usul suatu produk (barang/jasa) sekaligus pemiliknya. Hukum menyatakan merek sebagai property atau sesuatu yang menjadi milik eksklusif pihak tertentu, dan melarang semua orang lain untuk memanfaatkannya, kecuali atas izin pemilik.23 Dengan demikian, merek
22 Gautama, Sudargo, Hukum Merek Indonesia, Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1989, hal. 34.23 Munandar, Haris dan Sally Sitanggang, Mengenal HAKI, Hak Kekayaan Intelektual Hak Cipta,Paten, Merek, dan seluk-beluknya, Jakarta, Erlangga,esensi , 2009, hal.50
berfungsi juga sebagai suatu tanda pengenal dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa yang sejenis. Pada umumnya, suatu produk barang dan jasa tersebut dibuat oleh seseorang atau badan hukum dengan diberi suatu tanda tertentu, yang berfungsi sebagai pembeda dengan produk barang dan jasa lainnya yang sejenis. Tanda tertentu di sini merupakan tanda pengenal bagi produk barang dan jasa yang bersangkutan, yang lazimnya disebut dengan merek. Wujudnya dapat berupa suatu gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dariunsur-unsur tersebut.24
Merek juga dapat berfungsi merangsang pertumbuhan industri dan perdagangan yang sehat dan menguntungkan semua pihak. Diakui oleh Commercial Advisory Foundation in Indonesia (CAFI) bahwa masalah paten dan trademark di Indonesia memegang peranan yang penting di dalam ekonomi Indonesia, terutama berkenaan dengan berkembangnyausaha-usaha industri dalam rangka penanaman modal.25 Oleh karena itu,
merek bermanfaat dalam memberikan jaminan nilai atau kualitas dari barang dan jasa yang bersangkutan. Hal itu tersebut tidak hanya berguna bagi produsen pemilik merek tersebut, tetapi juga memberikan perlindungan dan jaminan mutu barang kepada konsumen. Selanjutnya, merek juga bermanfaat sebagai sarana
promosi (means of trade promotion) dan reklame bagi produsen atau pengusaha-pengusaha yang memperdagangkan barang atau jasa yang bersangkutan. Di pasaran luar
24 Usman, Rachmadi, op.cit, hal 320.25 Putra, Ida Bagus Wyasa, Aspek-aspek Hukum Perdata Internasionaldalam Transaksi BisnisInternasional, PT Refika Aditama, Bandung, 2000, hal 23.
negeri, merek-merek sering kali adalah satu-satunya cara untuk menciptakan dan mempertahankan “goodwill” di mata konsumen. Merek tersebut adalah simbol dengan mana pihak pedagang memperluas pasarannya di luar negeri dan juga mempertahankan pasaran tersebut. Goodwill atas merek adalah sesuatu yang tidak ternilai dalammemperluas pasaran.26
Berdasarkan fungsi dan manfaat inilah maka diperlukan perlindungan hukum terhadap produk Hak Merek, ada 3 (tiga) hal yaitu:271. Untuk menjamin adanya kepastian hukum bagi para penemu merek, pemilik merek, atau pemegang hak merek;2. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan kejahatan atas Hak atas Merek sehingga keadilan hukum dapat diberikan kepada pihak yang berhak;3. Untuk memberi manfaat kepada masyarakat agar masyarakat lebih terdorong untuk membuat dan mengurus pendaftaran merek usaha mereka.
Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil). Terdapat tiga jenis benda yang dapat dijadikan kekayaan atau hak milik, yaitu : 1) Benda bergerak, seperti emas, perak, kopi, teh, alat-alat elektronik, peralatan telekominukasi dan informasi, dan sebagainya; 2) Benda tidak bergerak, seperti tanah, rumah, toko, dan pabrik; 3) Benda tidak berwujud, seperti paten, merek, dan hak cipta. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud. Berbeda dengan hak-hak kelompok pertama dan kedua yang sifatnya berwujud. Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan dan sebagainya yang tidak mempunyai bentuk tertentu
Sebagaimana diketahui, bahwa perlindungan merek di Indonesia, semula diatur dalam Reglement Industriele Eigendom Kolonien 1912, yang kemudian diperbaharui dan diganti dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan (disebut pula Undang-Undang Merek 1961). Adapun pertimbangan lahirnya Undang-Undang Merek 1961 ini adalah untuk melindungi khalayak ramai dari tiruan barang-barang yang memakai suatu merek yang sudah dikenalnya sebagai merek barang-barang yang bermutu baik. Selain itu, Undang-Undang Merek 1961 juga bermaksud melindungi pemakai pertama dari suatu merek di Indonesia.
Selanjutnya, pengaturan hukum merek yang terdapat dalam Undang-Undang Merek 1961, diperbaharui dan diganti lagi dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (selanjutnya disebut Undang-undang Merek 1992), yang mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1993. Dengan berlakunya Undang-undang Merek 1992, Undang-undang Merek 1961 dinyatakan tidak berlaku lagi. Pada prinsipnya Undang-Undang Merek 1991 telah melakukan penyempurnaan dan perubahan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan merek, guna disesuaikan dengan Paris convention.
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992, disempurnakan lagi dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997. Penyempurnaan undang-undang terus dilakukan, hingga sekarang diberlakukan Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Tahun 4131), yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2001.
Untuk lebih mengetahui tentang merk itu, maka penulis menyajikan teori pengertian merek dari yakni :
1. Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 Merek adalah Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
2. Menurut Philip Kotler (2000 : 404), menyatakan bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan dan jasa.”
3. Adapun pengertian merk menurut Djaslim Saladin (2003 : 84), menyatakan bahwa: “Merk adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.”
4. Selanjutnya menurut DR. Buchori Alma (2000:105) : “Merek adalah tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.”
5. Menurut Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan melalui suatu merek :
1. AtributSebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu.
2. Manfaat
Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional.
1. Nilai
Merek menunjukan nilai produsen.
1. BudayaMerek menunjukan budaya tertentu.
2. KepribadianMerek mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek.
3. Pemakai
Merk menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semua definisi mempunyai pengertian yang sama mengenai merek yakni salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pada dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 84) ada empat bagian merek :
1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat diucapkan.
2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau warna khusus.
3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.
4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.
Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi. Dan Merk juga sangat memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat belanja mereka membantu mereka mencari dan menemukan keterangan produk. Adapun fungsi merek adalah untuk membedakan kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.
Dengan adanya merk, dapatlah membuat produk yang satu beda dengan yang lain sehingga diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merk dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/300/6/Chapter5201.pdf
https://sulajadech.wordpress.com/2011/06/13/makalah-tentang-merk/
OK Sadikin ,. “ Aspek Hukum Hak kekayaan Intelektual “ . Intelectual Property Right , cet 4, (Jakarta RajaGrafindo Persada,2014),hal. 359.
Digital_123886_PK – IV 2140.8286-Analisa Yulidis-Pendahuluan .pdf (SECURED)
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-413-bab3.pdf
https://rifkymiafauziah.wordpress.com/2012/11/12/sejarah-singkat-latar-belakang-dan-perkembangan-haki-di-indonesia/