makalah kreatifitas

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah salah satu potensi alamiah dalam diri anak yang harus dikembangkan secara optimal. Kreativitas itu sendiri ditumbuhkan di otak kanan, yaitu bagian otak yang memiliki spesifikasi berpikir, mengolah data seputar perasaan, emosi, seni dan musik. Semua anak yang lahir di dunia pasti mempunyai sisi kreativitas, tapi dalam kadar yang berbeda. Tinggi rendahnya kreativitas anak dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor genetika (bawaan lahir) dan faktor lingkungan. Kreativitas ini akan tumbuh secara optimal jika kedua faktor dipadukan secara baik. Seperti perkembangan kepribadian, perkembangan kreativitas anak terkait erat dengan pola asuh. Hubungan ibu atau orang dekat lainnya dengan anak memberikan dasar bagi bagaimana dan sejauh mana anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Pengasuhan yang

Upload: heary-setiawan-muhammad

Post on 29-Dec-2015

181 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nmn

TRANSCRIPT

Page 1: makalah kreatifitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreativitas adalah salah satu potensi alamiah dalam diri anak

yang harus dikembangkan secara optimal. Kreativitas itu sendiri

ditumbuhkan di otak kanan, yaitu bagian otak yang memiliki spesifikasi

berpikir, mengolah data seputar perasaan, emosi, seni dan musik.

Semua anak yang lahir di dunia pasti mempunyai sisi

kreativitas, tapi dalam kadar yang berbeda. Tinggi rendahnya

kreativitas anak dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor genetika

(bawaan lahir) dan faktor lingkungan. Kreativitas ini akan tumbuh

secara optimal jika kedua faktor dipadukan secara baik.

Seperti perkembangan kepribadian, perkembangan kreativitas

anak terkait erat dengan pola asuh. Hubungan ibu atau orang dekat

lainnya dengan anak memberikan dasar bagi bagaimana dan sejauh

mana anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Pengasuhan yang

dilandasi oleh hubungan yang hangat, nyaman, dan mendukung akan

menghasilkan keleluasaan pada anak untuk mengembangkan dirinya,

termasuk juga mengembangkan kreativitas.

Page 2: makalah kreatifitas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreativitas

Menurut Hurlock, Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

mengahsilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada

dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat

berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan

hanya perangkuman. Ia mungkin mencangkup pembentukan pola baru

dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan

pencangkakokan hubungan lama kesituasi baru dan mungkin mencangkup

korelasi baru. Ia harus mempunyai maksud atau tujuan yang di tentukan,

bukan fantasi semata, walaupun merupkan hasil yang sempurna dan

lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk seni, kesusastraan, produk

ilmiah, atau mungkin bersifat prosedural atau metodologis.1

Menurut pandangan David Campbell, kreativitas adalah suatu ide atau

pemikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat

dimengerti. Definisi senada juga dikemukakan oleh Drevdahl. Menurutnya,

kreativitas adalah kemampuan seseorang menghasilkan gagasan baru,

berupa kegiatan atau sintesis pemikiran yang mempunyai maksud dan

tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata.Perkembangan ilmu

pengetahuan, seni dan teknoklogi berkembang sangat pesat. Banyak

manusia yang menikmati hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni

dan teknologi dimana dapat menunjang kegiatan manusia. Perkembangan

ilmu pengetahuan, seni dan teknologi tidak lepas dari pengaruh kreativitas

dalam kehidupan untuk menciptakan product baru untuk membantu

manusia. Manusia membuat sebuah peradaban dengan potensi yang

diberikan Tuhan untuk selalu dikembangkan.

1 Elizabeth B. Hurlock. Perkembangan Anak Jilid 2. (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 2

Page 3: makalah kreatifitas

Kreativitas menurut John Adair adalah daya pikir dan semangat yang

memungkinkan untuk mengadakan sesuatu yang memiliki tatanan,

kegunaan, keindahan atau arti penting dari suatu yang kelihatannya tidak

ada. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru baik dalam gagasan maupun karya nyata yang

berbentuk aptitude maupun non aptitude baik dalam karya baru maupun

kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang hasilnya berbeda dengan

yang sudah ada sebelumnya yang meliputi person, process, press, dan

product.

B. Kreativitas Pada Anak

Kreativitas yang tampak pada anak-anak berbeda dengan orang

dewasa. Kreativitas seorang anak bisa muncul jika terus diasah sejak

dini. Pada anak-anak, kreativitas merupakan sifat yang komplikatif;

seorang anak mampu berkreasi dengan spontan karena ia telah memiliki

unsur pencetus kreativitas.

Pada dasarnya kreativitas anak-anak bersifat ekspresionis. Ini karena

pengungkapan ekspresi itu merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat

berkembang melalui latihan-latihan. Ekspresi ini disebut dengan

spontanitas, terbuka, tangkas dan sportif. Ada 3 ciri dominan pada anak

yang kreatif: (1) spontan; (2) rasa ingin tahu; (3) tertarik pada hal-hal

yang baru. Ternyata ketiga ciri-ciri tersebut terdapat pada diri anak.

Berarti semua anak pada dasarnya adalah kreatif; faktor lingkunganlah

yang menjadikan anak tidak kreatif.

Usia dini atau disebut juga sebagai usia prasekolah adalah suatu

masa ketika anak-anak belum memasuki pendidikan formal. Oleh sebab

itu, pada rentang usia dini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan

kreativitas anak. Pengembangan kreativitas anak secara terarah pada

rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupannya di masa

Page 4: makalah kreatifitas

depan. Tapi sebaliknya, jika orangtua tidak dapat memperhatikan

pengembangan kreativitas anak secara benar dan terarah, bisa jadi akan

berakibat fatal terhadap kreativitas anak yang sebenarnya.

Secara biologis, otak bayi mengandung 100 miliar neuron dan sekitar

1 triliun sel glia yang berfungsi sebagai perekat. Selama tahun pertama,

otak bayi berkembang pesat dengan manghasilkan neuron yang

banyaknya melebihi kebutuhan. Sambungan antarneuron harus diperkuat

melalui berbagai rangsangan karena sambungan yang tidak diperkuat

dengan rangsangan akan mengalami atrofi (menyusut dan musnah).

Banykanya sambungan itulah yang mempengaruhi tingkat kecerdasan

anak. Otak manusia terdiri dari dua bagian, apabila keduanya dirangsang

dan dimanfaatkan secara seimbang akan menciptakan suatu sinergi yang

membuat kemampuan sebelumnya.

Dalam literatur buku tentang perkembangan anak, ternyata anak pada

usian 4 tahun memiliki kapasitas kecerdasan mencapai 50 persen, dan

ketika memasuki usia 8 tahun bisa mencapai 80 persen. Jadi, sangat

jelas betapa pesat pertumbuhan anak pada rentang masa tersebut.

Dengan kata lain pada usia dini, peluang anak dalam menyerap berbagai

pengetahuan jauh lebih besar dibandingkan ketika mereka beranjak

dewasa, itu disebabkan otak anak usia dini belum terkontaminasi oleh

berbagai macam pengetahuan lainnya.

Anak bagaikan kertas putih, dan orangtualah yang akan menjadi

tintanya. Bagaimnana seorang anak bertindak, berpikir, serta

berkreativitas, sangant bergantung pada perhatian orang tua pada

mereka.

C. Faktor Penghambat dan Pendorong Kreativitas

Kreativitas bisa berupa bakat dan minat yang dikembangkan oleh

lingkungan maupun sesuatu yang langsung didapat dari lingkungan.

Page 5: makalah kreatifitas

Sebuah kreativitas dapat berkembang dan dapat juga tidak berkembang.

Dalam mengembangkan sebuah kreativitas, seseorang dapat mengalami

hambatan, kendala, maupun rintangan yang dapat merusak daya

kreatifitas seseorang. Adapaun faktor yang menghambat kreativitas antara

lain sikap negatif, takut gagal, stress yang berlebihan, taat pada aturan,

membuat asumsi, terlalu mengandalkan logika, merasa tidak kreatif.

Beberapa faktor diatas dapat menghambat kreativitas seseorang. Selain

itu, menurut Rachmawati dan Kurniati (2010), faktor yang menghambat

perkembangan kreativitas antara lain:

1. Hambatan diri sendiri

Faktor diri sendiri menjadi penyebab utama penghambat

kreativitas, karena dorongan dan keinginan yang ada didalam diri

seseorang menjadi kekuatan dalam berkreativitas. Faktor diri sendiri

meliputi psikologis, biologis, fisiologis, dan sosial individu.

a. Psikologis

Psikologis seseorang mempengaruhi perilaku kreativitas.

Menurut Munandar (1999) sebuah kebiasaan atau pembiasaan

seseorang dalam kehidupan sehari-hari mempengaruhi kreativitas

orang tersebut, seperti: perkiraan harapan orang lain; kurangnya

usaha dan malas, ketakutan berpikir, mengambil resiko, dan takut

diejek; ketidakberanian untuk berbeda; ketergantungan terhadap

otoritas, pola pikir orang lain, rutinitas, dan kenyamanan sangat

mempengaruhi psikologi seseorang dalam mengembangkan

kreativitas.

b. Biologis

Kreativitas merupakan salah satu faktor biologis atau hereditas

atau keturunan. Gen kreativitas yang diwariskan oleh orang tua

mempunyai faktor penting dalam mengembangkan kreativitas.

Seorang anak yang orang tuanya seorang seniman atau

Page 6: makalah kreatifitas

mempunyai kreativitas tinggi pasti secara hereditas akan

menurunkan gen tersebut kepada sang anak.

c. Fisiologis

Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadinya

kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan

yang memungkinkan seseorang mengalami kelainan fisik dapat

menghambat kreativitas orang tersebut.

d. Sosiologis

Lingkungan sosial merupakan faktor utama dalam

mengembangkan kreativitas seseorang. Lingkungan sosial

berperan penting dalam menentukan kemampuan seseorang

untuk menggunakan potensi kreatif dan mengungkapkan keunikan

diri. Kemampuan kreativitas seseorang akan terhambat ketika

pemikirannya tidak diterima oleh lingkungan. Menurut Suryani

(2007), seseorang harus menentukan batas perilaku tetapi juga

harus mempertahankan motivasi intrinsik. Seseorang yang merasa

dirinya diawasi dan tidak nyaman berada pada sebuah lingkungan

mengakibatkan kreativitas terhambat.

2. Pola asuh

Pola asuh orang tua menjadi hal yang penting dalam

pengembangan kreativitas seseorang. Kreatifitas dapat berkembang

dengan baik jika suasana kluarga menyenangkan, saling menghargai,

menerima, dsb. kluarga merupakan lingkungan yang paling utama

dalam mendorong maupun menghambat perkembangan kreativitas.

Pola asuh menjadi penting dalam mempengaruhi kreativitas. Menurut

penelitian Kasiah, dkk (2012) menyatakan bahwa pola asuh orang tua

demokratis memberikan dampak positif kepada kreatifitas anak. pola

asuh demokrasi dapat menstimulasi rasa ingin tahu, keterbukaan

Page 7: makalah kreatifitas

dalam pengalaman, dan toleransi terhadap resiko, sedangkan pola

asuh autoriter akan menghambat kreativitas anak. orang tua

hendaknya memberikan dorongan dan kebebasan dalam membantu

anak berprestasi sesuai dengan bakat dan minat anak.

3. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan yang menitik beratkan pada perkembangan

kognitif saja membuat sekolah menjadi membeosankan bagi anak

yang mempunyai kreativitas tinggi. Proses pembelajaran disekolah

hanya monoton dan menjemukan. Lingkungan sekorang kurang

mendukung anak untuk mengapresiasi kreatitas anak. sekolah dan

orang tua menganggap bahwa anak yang pintar adalah anak yang

pandai berhitung sedangkan anak yang mempunyai kreativitas tinggi

dianggap sebagai anak yang bermasalah. Munandar menjelaskan

kondisi sekolah yang menghambat perkembangan kreatitivitas

(Rachmawati dan Kurniati, 2010), yaitu:

a. Sikap guru, dalam kegiatan pendidikan guru lebih banyak

memberikan intervensi dan mengontrol siswa sesuai dengan

keinginan guru;

b. Belajar dengan teknik menghafal, kenyataan dilapangan proses

pendidikan lebih menekankan pada teknik hafalan dalam

memperoleh pengetahuan bukan pemahaman anak;

c. Kegagalan, kegagalan menjadi salah faktor yang menghambat

kretativitas karena kegagalan menjadi dampak pada motivasi

siswa untuk mencoba;

d. Tekanan akan konformitas, tenakan yang diterima anak sebagai

tradisi atau aturan menjadi penghambat kreativitas.

Page 8: makalah kreatifitas

Hal-hal yang harus dihindari di sekolah yang dapat

mematikan kreativitas siswa, yaitu (Rachmawati dan Kurniati,

2010):

a. Evaluasi, guru sebaiknya tidak memberikan evaluasi terhadap

hasil karya anak seperti melabel bagus atau tidak

b. Hadiah, pemberian hadiah akan merusak motivasi intrinsik

siswa dalam berkreasi

c. Persaingan, dengan adanya persaingan siswa akan merasa

hasil kreativitasnya dibandingkan dan akan mematikan

kreativitas siswa

d. Lingkungan yang membatasi, minat dan motivasi anak akan

rusak jika anak belajar dengan dipaksakan dan dibatasi oleh

lingkungan

e. Kesenjangan dalam pembelajaran, adanya tuntutan dalam

mencapai materi kurikulum yang sudah ditentukan membuat

proses pembelajaran tidak memperhatikan cara-cara sederhana

yang dilakukan anak dalam memecahkan masalah.

4. Latar Belakang Sejarah dan Budaya

Sejarah dan budaya bangsa menjadi salah satu faktor penting

dalam pengembangan kreativitas. Pola hidup dibawah tekanan,

ketakutan, aturan dan perintah membuat kreativitas masyarakat

Indonesia tidak berkembang. Menurut Adams ada enam budaya

Indonesia yang menghambat kreativitas, yaitu (Rachmawati dan

Kurniati, 2010):

a. Anggapan bahwa berkhayal dan melamun adalah kegiatan

membuang waktu

b. Sikap suka bermain hanyalah cocok untuk anak-anak

Page 9: makalah kreatifitas

c. Masyarakat menjunjung tinggi kemampuan berpikir logis, kritis

analitis dan tidak mengandalkan pada perasaan atau firasat

d. Masyarakat masih beranggapan bahwa setiap masalah dapat

dipecahkan dengan pemikiran ilmiah dan dengan banyak uang

e. Ketertarikan pada tradisi masih kuat dan sulit melakukan inovasi

maupun perubahan

f. Berlakunya sebutan “tabu” untuk sesuatu yang bersifat baru,

aneh, beda, unik, dsb.

Menurut suryani (2007), menjelaskan kendala dalam

mengembangkan kreativitas antara lain:

a. kendala budaya, masyarakat masih mengembangkan pola-pola

budaya yang sangat berpengaruh dalam kehidupan

b. kendala lingkungan dekat fisik, lingkungan fisik meliputi

lingkungan keluarga dan lingkungan kerja.

c. Kendala persepsi, yaitu kesulitan dalam mengisolasi masalah,

kecendurangan membatasi masalah, ketidakmampuan melihat

masalah dari susdut pandang yang berbeda, memberi label

terlalu dini, kejenuhan dan ketidakmampuan untuk

menggunakan masukan sensoris

d. Kendala emosi, kendala emosi dapat memwarnai dan

membatasi bagaimana cara pandang seseorang, cara berpikir,

dan cara menyelesaikan suatu masalah

e. Kendala imajinasi, kendala imajinasi dapat menghalangi

kebebasan dalam menjajaki dan memanipulasi gagasan-

gagasan

f. kendala intelektual, kendala ini muncul bila informasi dihimpun,

dirumuskan atau diolah secara tidak benar

Page 10: makalah kreatifitas

g. kendala dalam ungkapan, kendala ungkapan terjadi pada

keterampilan bahasa yang kurang dalam mengungkapkan

gagasan dan kelambanan dalam ungkapan secara tertulis.

D. Faktor-Faktor Yang Menunjang Kreatifitas

Faktor-faktor pendorong kreatifitas setiap orang memiliki

potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini perlu

dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu perlu kekuatan-

kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam

individu sendiri. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat

memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik

lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti

kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas

dan selanjutnya berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh

seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta

pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo

Soemardjan 1983). Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat

menyediakan berbagai kemudahan, sarana, dan prasarana untuk

menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali

pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan

kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif, suatu

pengikatan yang melibatkan diri dalam suatu pengikatan untuk

melibatkan diri dalam suatu kegiatan interaktif, yang mungkin

memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.

Faktor penunjang kreatifitas yaitu :

1. Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis

mendorong anak untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan dan

hambatan.

Page 11: makalah kreatifitas

2. Faktor Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga.

Suasana, kondisi sekolah sangat menentukan kreatifitas

berkembang.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang

berbeda, lingkungan yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak

berkembang kreatifitasnya.

Faktor lain penunjang kreatifitas adalah:

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-

laki cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak

perempuan, terutama setelah masa kanak-kanak. Hal ini

disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga

anak laki-laki biasanya lebih berani mengambil resiko disbanding

anak perempuan.

2. Urutan kelahiran

Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda

tingkat kreatifitasnya. anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak

tunggal cenderung lebih kreatif daripada anak yang lahir pertama.

Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung lebih ditekan untuk

lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih penurut

dan kreatifitasnya mati.

3. Intelegensi

Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan

perkembangan cenderung menunjukan tingkah kreatifitas yang

tinggi dibandingkan anak yang intelegensinya rendah. Anak yang

Page 12: makalah kreatifitas

pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru untuk

menyelesaikan konflik social dan mampu merumuskan

penyelesaian konflik tersebut.

4. Tingkat pendidikan orangtua

Anak yang orangtuanya berpendidikan tinggi cenderung lebih

kreatif dibandingkan pendidikannya rendah. Hal ini disebabkan

karena banyaknya prasarana serta tingginya dorongan dari

orangtua sehingga memupuk anak-anak untuk menampilkan daya

inisiatif dan kreatifitas dan kreatifitasnya. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kreatifitas tumbuh dan berkembang karena

faktor internal dan faktor eksternal.

Munandar (2004) memaparkan bahwa dari berbagai penelitian

diperoleh hasil bahwa sikap orang tua yang memupuk kreativitas

anak antara lain:

1. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk

mengungkapkannya

2. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan

berkhayal

3. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri

4. Mendorong kemelitan anak untuk menjajaki dan

mempertanyakan banyak hal

5. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin

dicoba dilakukan dan apa yang dihasilkan

6. Menunjang dan mendorong kegiatan anak

7. Menikmati keberadaannya bersama anak

8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak

9. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja

10.Melatih hubungan kerja sama yang baik dengan anak

Page 13: makalah kreatifitas

Selanjutnya Hurlock (1999) mengemukakan beberapa faktor

pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu: (1) waktu, (2)

kesempatan menyendiri, (3) dorongan, (4) sarana, (5) lingkungan

yang merangsang, (6) hubungan anak-orang tua yang tidak posesif,

(7) cara mendidik anak, (8) kesempatan untuk memperoleh

pengetahuan.

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa kreativitas anak akan

berkembang jika orang tua dan guru selalu bersikap otoritatif

(demokratik), yaitu mau mendengarkan omongan anak, menghargai

pendapat anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkan

pendapatnya. Jangan memotong pembicaraan anak ketika ia ingin

mengungkapkan pikirannya. Jangan memaksakan pada anak bahwa

pendapat orangtua/guru paling benar, atau melecehkan pendapat

anak.

Selain itu orang tua dan guru harus mendorong kemandirian anak

dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah

dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya

walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur

penting pengembangan kreativitas anak.

Sementara itu menurut Mayang Sari (2005) faktor lingkungan

(ruang) juga dapat sebagai pendorong kreativitas anak. Hasil

penelitiannya mengungkapkan bahwa perkembangan kreativitas anak

bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungan psikis saja, tetapi

lingkungan fisik juga memiliki andil yang cukup besar. Ruang interior

sebagai salah satu lingkungan fisik dapat berperan sebagai pendorong

atau “press” untuk mengembangkan kreativitas anak, sebagai stimuli

eksternal. Kebutuhan anak akan ruang berdasarkan kebutuhan pada

perkembangan psikis dan fisiknya. Dengan demikian dibutuhkan

Page 14: makalah kreatifitas

kualitas ruang interior yang memadai dan sesuai kebutuhan bagi

perkembangan kreativitas anak tersebut.

menurut Mayesky (Majidi, 2009) ada beberapa hal yang bisa

dilakukan diantaranya adalah (1) main drama, (2) main boneka, (3)

bermain pasir, kertas lipat atau lilin, (4) bermain sambung cerita, (5)

main musik, (6) meniru bentuk, dan (7) serbuan pertanyaan. Dan

merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Robert Eisenberger

(1999)  ditemukan bahwa pemberian penghargaan pada anak akan

menjadi hal yang sangat efektif untuk merangsang minat dan

kreativitas anak. 

E. Cara Mengembangkan Kreativitas pada Anak Usia Dini

Kreativitas seseorang dapat dikembangkan dengan beberapa cara

baik secara internal dan eksternal. Kreativitas dapat distimulai sejak usia dini.

Beberapa cara untuk mengembangkan kreativitas (), yaitu:

1. Memilihkan sarana bermain yang sesuai, kegiatan bermain merupakan

kegiatan eksplorasi bagi anak, melalui bermain anak-anak dapat

membangun pengalaman dan pengetahuan selain itu juga bermanfaat

untuk mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak;

2. Kenalkan dengan lingkungan sosial, mengenalkan anak terhadap

lingkungan sosial dapat memberikan pengalaman empiris dalam

bersosialisasi dengan masyarakat yang dapat mengembangkan diri

sendiri dan minat yang dimiliki anak;

3. Ajak berhubungan dengan alam, mengenalkan anak dengan alam dapat

merangsang imajinasi anak sehingga anak dapat membuk kesadaran

untuk memanfaatkan sumber daya alam dan berkreasi dengan alam;

4. Memberikan kesembapatan pada anak untuk bereksplorasi atau

mencoba (tidak melarang anak), memberikan kesempatan pada anak

Page 15: makalah kreatifitas

untuk mencoba dan melakukan apa saja yang anak inginkan selama

orang dewasa memastikan apa yang dilakukan anak aman;

5. Memfasilitasi anak untuk menilai dunia sebagai hal yang penting,

kreativitas dikembangkan melalui daya tarik lingkungan, punya rasa

empati, dan menilai hidup sebagai sesuatu yang penting sehingga

kepercayaan diri anak dapat berkembang . Anak belajar mengekplorasi

lingkungan dan memberi makna kepada obyek-obyek yang ditemuinya.

Kepedulian anak terhadap lingkungannya terbina dari aktivitas eksplorasi;

6. Memfasilitasi anak untuk tetap memiliki penilaian dan pemahaman yang

unik, kepedulian, rasa ingin tahu, memberikan kesempatan pada anak

untuk mengujicoba pikiran dan sudut pandang anak dapat

mengembangkan kreativitas;

7. Menggugah anak dengan rangsangan yang beragam, rangsangan yang

beragam memberikan perspektif yang beragam pada anak dan

memperkaya wawasan anak sehingga ketertarikan anak kepada ranah

kehidupan meningkatkan;

8. Melakukan aktivitas-aktivitas kreatif, aktivitas kreatif dapat dilakukan

dengan beberapa cara seperti bermain drama, cerita dan dongeng,

berkebun, bermain musik, memasak, dll;

9. Menumbuhkembangkan motivasi. dorongan dari luar diperlukan untuk

memunculkan suatu gagasan. Motivasi anak dapat dikembangkan

dengan dengan cara yang menyenangkan dan tidak di bawah tekanan

atau paksaan;

Mengendalikan proses pembentukan anak kreatif, proses pembentukan

kreativitas dapat dilakukan dengan cara persiapan waktu, tempat, fasilitas

dan bahan yang memadai, mengatur kegiatan, menyediakan satu sudut

khusus untuk anak dalam melakukan aktivitas, dan memelihara iklim kreatif

agar tetap terpelihara

Page 16: makalah kreatifitas

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah yang dipaparkan di atas bahwa yang

menghambat kreativitas pada seseorang, meliputi faktor internal dan

eksternal, yaitu faktor dari dalam diri seseorang (Psikologis, Biologis,

Fisiologis, sosiologis) pola asuh dan sistem pendidikan, serta latar

belakang sejarah budaya.

Kemudian selain ada faktor-faktor yang menghambat, ada faktor yang

menunjang kreativitas yaitu, meliputi: (1) waktu, (2) kesempatan

menyendiri, (3) dorongan, (4) sarana, (5) lingkungan yang merangsang, (6)

hubungan anak-orang tua yang tidak posesif, (7) cara mendidik anak, (8)

kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.