makalah ipl.rtf

Download Makalah IPL.rtf

If you can't read please download the document

Upload: syam

Post on 17-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

14

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, dan lain sebagainya, semuanya memerlukan lingkungan sekitar kita.

Namun dalam pemanfaatan alam, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut sehingga tidak jarang menjadi ceroboh dalam pemanfaatan lingkungannya. Kecerobohan tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan atau yang sering kita sebut dengan pencemaran lingkungan yang akhirnya akan berdampak pada keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah pengertian dari pencemaran?Bagaimanakah pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan?Bagaimanakah pencemaran yang terjadi pada air tanah?Bagaimanakah pencemaran yang terjadi pada air laut?Bagainanakah pencemaran bunyi?Bagaimanakah hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia?

TUJUAN

Mengetahui pengertian dari pencemaran.Mengetahui pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan.Mengetahui pencemaran yang terjadi pada air tanah.Mengetahui pencemaran yang terjadi pada air laut.Mengetahui pencemaran bunyi.Mengetahui hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian dari pencemaran

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung, baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun komunitas pada tempat tertentu.

Lingkungan alami adalah lingkungan yang dalam keadaan seimbang. Artinya, komponen-komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan tersebut dalam keadaan seimbang. Polusi atau pencemaran menurut UU Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 adalah masuk atau di masukkannya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain kedalam suatu lingkungan yang dilakukan oleh manusia sehingga kualitas dari lingkungan tersebut turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan seperti seharusnya.

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat popular. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.

Faktor Alam = diantaranya adalah gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir, kemarau panjang, kebakaran hutanFaktor Manusia = diantaranya adalah penebangan hutan, pembangunan pemukiman, intensifikasi pertanian

Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya penggunaan pupuk dan pestisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Manusia merupakan satu-satunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dapat menimbulkan dampak berupa masalah yang disebut pencemaran.

Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran.

Pencemaran/polusi diakibatkan oleh Polutan. Polutan adalah zat atau benda pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah sampah, limbah, bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme, dan lain-lain.

Polutan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yakni:

Polutan Kimiawi

Polutan kimiawi adalah polutan yang bentuknya senyawa kimia yang konsentrasinya cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran.

Contohnya: Gas karbon dioksida (CO2)

Polutan Biologis

Merupakan polutan yang berbentuk makhluk hidup yang bisa menimbulkan terjadinya pencemaran.

Contohnya: tumbuhan gulma.

Polutan Fisik

Polutan fisik adalah polutan yang fisiknya dapat menimbulkan pencemaran.

Contohnya: Besi tua yang sudah tidak digunakan dan di buang.

Pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan

Pengertiam pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara juga dapat dikatakan sebagai masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Penyebab Pencemaran Udara

Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.

Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :

Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:

1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.

2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik.,

3. Proses pembusukan sampah organik, dll

Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:

1. Hasil pembakar bahan bakar fosil.

2. Debu/serbuk dari kegiatan industri

3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

Klasifikasi Bahan Pencemar Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :

Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:

a. Polutan Gas terdiri dari:

Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran senyawa sulfur, yaitu oksida. Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.

b. Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.

Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.

2. Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.

Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

a) Konsentrasi relative dari bahan reaktran

b) Derajat fotoaktivasi

c) Kondisi iklim

d) Topografi lokal dan adanya embun.

Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran

tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.

Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td>

b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara

d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara

Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.

Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.Karbon Dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melaluisistem pernapasan. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalahISPA(infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,asma,bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :

a.Penyakit Antrakosis

Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak napas

b.Penyakit Silikosis

Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.

Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.

c.Penyakit Asbestosis

Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta

mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.

7. NOx

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

Pencemaran yang terjadi pada air tanah.

Pencemaran air tanah antara terjadi karena kurang teraturnya pengelolaan lingkungan. Penyebab menurunnya kualitas air tanah antara lain:1. Sampah dari TPA2. Tumpahan minyak3. Kegiatan pertanian4. Pembuangan limbah cair pada sumur dalam, dil5. Pembuangan limbah ke tanah6. Pembuangan limbah radioaktif.

Pengambilan air tanah secara intensif di daerah tertentu dapat menimbulkan pencemaran air tanah dalam yang berasal dari air tanah dangkal, sehingga kualitas air tanah yang semula baik menjadi menurun dan bahkan tidak dapat digunakan sebagai bahan baku air minum. Sedangkan di daerah dataran pantai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya intrusi air laut karena pergerakan air laut ke air tanah.

Indikator Pencemaran Air Tanah:

Kekeruhan melebilti 5 FTU

Warna lebih dari 15 PtCo

pH kurang dari 6,5

Fe3+lebih dari 0,3 mg/l

Mn2+lebih dari 0,1 mg/l

NH4+lebih dari 1,5 mg/l

Cl-lebih dari 250 mg/l

NO3-lebih dari 50 mg/l

Mengandung baktericoli yang berasal dari buangan tinja

Kekeruhan dan warna dapat terjadi karena adanya zat-zat koloid berupa zat-zat yang terapung serta terurai secara halus sekali, kehadiran zat organik, lumpur atau karena tingginya kandungan logam besi dan mangan. Kehadiran amonia dalam air bisa berasal karena adanya rembesan dari lingkungan yang kotor, dari saluran air pemnbuangan domestik. Amonia terbentuk karena adanya pembusukan zat organik secara bakterial atau karena adanya pencemaran pertanian. Kandungan besi dan mangan yang tinggi (> 0,3 mg/l untuk besi, > 0,1 mg/l untuk mangan) disebabkan batuan penyusun akuifer banyak mengandung logam besi dan mangan. Umumnya senyawa besi dan mangan terdapat dalam tanah dan mudah larut dalam air terutama bila air bersifat asam. Kandungan baktericolihanya berkembang pada sumur gali. Sedangkan pada sumur pantek umumnya tidak mengandung baktericoli. Pencemaran oleh adanya kandungan baktericolikemungkinan disebabkan oleh letak septic tank yang terlalu dekat dengan sumur atau sumur berdekatan dangan sungai yang telah tercemar oleh tinja manusia.

Pencemaran yang terjadi pada air laut.

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan pestisida dari pertanian. Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya minyak dari kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi (crude oil).

Penyebab

Pencemaran air laut dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.

Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi yang akan bermuara ke laut.Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atauLedakan sumur minyak lepas pantai.

Pencegahan dan penanggulangan

Dalam menangkap ikan dihindari penggunaan racun dan bahan peledak. Penggunaan jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik. Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai, kebocoran tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika terjadi tumpahan minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan dampak lebih luas. Pembangunan kawasan industri sebaiknya disertai dengan perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pencemaran bunyi.

Pencemaran Bunyi adalah bunyi yang berlebihan yang mengganggu kesehatan, aktivitas dan keseimbangan kehidupan makhluk hidup. Bunyi yang melebihi 75 dB dianggap sebagai pencemaran. Penyebab pencemaan bunyi :

Bunyi kendaraan bermotor seperti kereta, lori, bas, dan lain-lain yang banyak menyumbang pencemaran bunyi.

Pembangunan kawasan industri yang mengeluarkan bunyi melalui pemrosesan material.

Kawasan pembangunan yang mengeluarkan bunyi apabila cerucuk-cerucuk besi ditanam di dalam tanah untuk pembangunan bangunan-bangunan tinggi.

Klasifikasi Pencemaran Bunyi

Kebisingan Selenjar

Ini adalah kebisingan yang kurang dari 3 desibel (dB). Ini berlaku apabila seseorang sedang berbisik karena gelombang bunyi bergetar dengan lebih perlahan.

Kebisingan Fluktasi

Kebisingan fluktasi adalah kebisingan yang terletak antara puncak gelombang yang tinggi dan rendah. Pada tahap ini getaran gelombang bunyi akan bergetar dengan lebih cepat daripada kebisingan selenjar. Getaran gelombang adalah sekitar 3 dB saja. Contoh : bunyi mesin kenderaan, orang sedang berbicara.

Hentakan Impuls

Ini merupakan bunyi yang lebih intensif dalam tempo yang lebih singkat. Contoh : tembakan, ketukan dari benda yang keras. Pada umumnya, getaran gelombang akan memuncak dan menurun dengan cepat. Pada tahap ini intensitas bunyi adalah melebihi 80 dB kemudian gelombang bunyi akan menurun. Akan tetapi intensitas masih menunjukkan tahap yang tinggi karena bunyi yang kuat akan memberi kesan yang lama terhadap getaran.

Kebisingan Selang-Seling

Kebisingan ini berlaku secara berselang-seling. Dihasilkan apabila bunyi bising menjadi perlahan dan kuat dalam jangka masa yang pendek. Contoh : Ketika seseorang sedang menggergaji kayu, getaran akan berlaku ketika gergaji itu bergerak dan getaran tidak akan berlaku apabila gergaji kayu dihentikan. Ketika gergaji sedang ditarik, intensitas bunyi akan meninggi pada kadar tertentu dan menurun apabila gergaji tidak disorongkan.

Efek pencemaran bunyi bagi makhluk hidup :

Gangguan kesehatan (khususnya pendengaran)Gangguan psikologiPekakKesan kepada ibu yang mengandungDan lain-lain.

Hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia.

Di dalam suatu ekosistem, manusia mampu dan berperan dalam mengubah ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang menjadi penentu dari keseimbangan suatu ekosistem. Manusia telah lama memanfaatkan lingkungan untuk berbagai keperluan hidupnya. Akan tetapi, hal itu sering kali menyebabkan terjadinya perubahan dan kerusakan terhadap lingkungan.

Perubahan atau kerusakan lingkungan terjadi karena pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya dukungnya. Apalagi semakin bertambahnya populasi manusia, membuat semakin banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan itu hanya dapat diperoleh dari lingkungan, maka banyak terjadi eksploitasi alam guna kesejahteraan manusia. Padahal, tindakan tersebut dapat merusak keseimbangan ekosistem yang akhirnya dapat merugikan manusia sendiri.

Berbagai aktivitas manusia yang cenderung mencemari lingkungan adalah

Pembabatan Hutan

Penebangan pohon di hutan tanpa perhitungan akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna karena kehilangan tempat tinggal. Ketersediaan air berkurang saat musim kemarau dan beresiko tanah longsor saat musim penghujan dikarenakan kurangnya resapan air.

Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida dapat mematikan hewan-hewan selain tanaman yang dirawat.

Sistem Pertanian MonokulturAktivitas manusia yang menghasilkan CFC dan CO2

Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu :

Secara berahap mengganti CFC dengan bahan lain seperti Helium untuk keperluan AC, lemari es dan penyemprot aerosol. Menyaring asap dari industri dengan alat tertentu untuk mengelakkan Efek Rumah Kaca yan menyebabkan kenaikan suhu dan hujan asam. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan yang tidak mengandung timah hitam (Pb). Gunakan kendaraan elektronik Cegah pembalakan hutan, lakukan reboisasi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ada berbagai macam pencemaran, misalnya pencemaran udara, air laut, air tanah, dan pencemaran bunyi. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Pencemaran air tanah antara terjadi karena kurang teraturnya pengelolaan lingkungan, sehingga kualitas air tanah yang semula baik menjadi menurun dan bahkan tidak dapat digunakan sebagai bahan baku air minum. Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut, seperti sampah atau tumpahan minyak bumi oleh kapal tanker. Sedangkan pencemaran bunyi adalah bunyi yang berlebihan yang mengganggu kesehatan, aktivitas dan keseimbangan kehidupan makhluk hidup. Bunyi yang melebihi 75 dB dianggap sebagai pencemaran. Berbagai pencemaran tersebut diantaranya disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, sehingga perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran agar masalah pencemaran ini tidak terus-menerus terjadi.

SARAN

Tidakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hendaknya dilakukan oleh berbagai pihak, dari pemerintah sampai ke masyarakat awam. Sosialisasi mengenai tindakan-tindakan ini sebaiknya semakin digiatkan lagi, sehingga diharapkan semakin banyak kalangan yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan tersebut. Namun lebih dari itu semua, kita seharusnya membangun kesadaran diri kita pribadi terlebih dahulu untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan agar orang lain bisa menjadikan diri kita sebagai contoh nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA