makalah ilmu sosial dan budaya dasar

19
MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Hati Nurani Sebagai Sumber Kesederajatan Antar Manusia Di Atas Keragaman Kehidupan Sosial Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar Dosen : Y.Ch. Nany S, M.Si Oleh : Kelompok 1 Arif Riyanto 11520241001 Zein Syahida Kusuma Putra11520241002

Upload: muhammad-ansori

Post on 30-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pancasilaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Hati Nurani Sebagai Sumber Kesederajatan

Antar Manusia Di Atas Keragaman Kehidupan Sosial Mahasiswa Universitas

Negeri Yogyakarta

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya

Dasar

Dosen : Y.Ch. Nany S, M.Si

Oleh : Kelompok 1

Arif Riyanto 11520241001

  Zein Syahida Kusuma Putra11520241002 

Hardika Dwi Hermawan 11520241004 

Oktaviani Faizatul Khasanah 11520241005 

Page 2: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

 Timur Rohimiasih 11520241006 

  Lalu Satriawan Kholid 11520241007

Pendidikan Teknik Informatika / Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan judul “Hati Nurani Sebagai

Sumber Kesederajatan Antar Manusia Di Atas Keragaman Kehidupan Sosial Mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta “ dengan lancar.

Makalah yang mengandung tema Manusia, Kesederajatan, dan Keragaman ini, kami

susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang diampu oleh Ibu

Nany S.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nany S. yang telah memberikan materi

sekaligus membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan juga kami mengucapkan

terima kasih kepada teman – teman dan seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan, baik  dari segi

penulisan maupun dari segi isi. Oleh karena itu tidak lupa kritik dan saran yang membangun

senantiasa kami harapkan demi terwujudnya hasil yang lebih baik dalam pembuatan makalah

selanjutnya.

Yogyakarta, 13 September 2011

Penyusun

Page 3: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
Page 4: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

BAB I

Pendahuluan

Tidak dapat kita pungkiri, bahwasannya masyarakat Indonesia memiliki keragaman

ataupun pluralisme yang sangat tinggi. Keragaman itu memuat aspek seperti keragaman, ras,

suku bangsa, ideologi, adat istiadat, agama atau kepercayaan, norma-norma, bahkan di dalam

aspek ekonomi sekalipun kita memiliki keragaman. Namun, keragaman yang dimiliki

masyarakat Indonesia tersebut seharusnya tidaklah menjadi sebuah tembok penghalang dalam

kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan sebagai masyarakat Indonesia

kita memiliki berbagai indikator kesederajatan – cita-cita bangsa, kesederajatan hukum,

kedudukan di dalam pemerintahan, hak asasi, serta kita sebagai masyarakat Indonesia yang

memiliki pancasila sebagai dasar Negara, kita diayomi dalam satu payung hukum NKRI, kita

memiliki bahasa persatuan, dan yang utama, kita sama-sama berdiri di bawah naungan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bentuk keragaman masyarakat Indonesia sudah lama

ada, hal itu dibuktikan dalam Kitab Sutasoma yang menuliskan “ Bhineka Tunggal Ika Tan

Hana Dharma Mangrua “ yang artinya walaupun berbeda namun satu jua adanya sebab tidak

ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Pada saat itu, kehidupan beragama antara

masyarakat Hindu dan Budha berjalan lancar dan saling menghormati.

Sudah sewajarnya dalam berkehidupan kita wajib saling menghormati dan

menghargai keragaman atau kemajemukan yang terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apalagi Tuhan juga memandang sederajat semua hamba-Nya, yang kemudian membedakan

hanyalah ketaqwaannya.

A. Latar Belakang

Salah satu bentuk keragaman yang jangkauannya lebih sempit adalah keragaman

yang terdapat dalam kehidupan sosial kita di kampus. Bentuk keragaman itu sendiri

bermacam-macam, menyangkut aspek ideologi, sosial ekonomi, politik, agama, golongan,

bahkan kelompok yang di dalamnya, memiliki norma-norma yang berbeda dan tidak jarang

menimbulkan pertentangan.

Sebagai bagian dari civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta, kita juga

memiliki keragaman tersebut yang juga tidak sedikit yang menimbulkan konflik atau

pertentangan.

Page 5: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

B. Permasalahan

Konfik dalam kampus, khususnya Universitas Negeri Yogyakarta dapat memecah-

belahkan persatuan dan kesatuan mahasiswa UNY itu sendiri, yang notabene memiliki

sebuah visi dan misi yang sama di bawah naungan UNY. Konflik tersebut, lebih banyak

terjadi karena perbedaan ideologi, pandangan, ataupun norma-norma yang diterapkan

masing-masing golongan dalam kampus yang tidak disikapi dengan kedewasaan dalam

berpikir dan bertindak, menjadi evaluasi bagi seluruh civitas akademika Universitas Negeri

Yogyakarta. Salah satu wujud konflik tersebut dapat dilihat pada saat pelaksanaan ospek

Universitas Negeri Yogyakarta pada awal Agustus 2011 lalu. Konflik yang terjadi bukan

hanya memecah-belahkan persatuan dan kesatuan, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi

keberlangsungan kehidupan sosial mahasiswa UNY di dalam menjalankan aktivitas

kampusnya. Hal ini tercermin dalam interaksi yang terjadi antara beberapa fakultas yang

menunjukan adanya pertentangan dan ketidakharmonisan hubungan.

Kita semua adalah satu keluarga, yaitu keluarga besar Universitas Negeri

Yogyakarta, sebagai keluarga sudah menjadi keharusan bahwa kita harus menjaga keutuhan

keluarga.

Bentuk keragaman yang tidak ditanggapi dengan hati nurani tersebutlah yang dapat

menimbulkan konflik berkepanjangan. Sebenarnya apa yang harus dibenahi seluruh

komponen civitas akademika UNY, agar dapat mewujudkan keharmonisan hubungan sosial

di dalam kampus di atas keragaman mahasiswa? Dalam makalah ini kami mencoba

memberikan gambaran mengenai pentingnya hati nurani dalam menyikapi berbagai

keberagaman dalam kampus Universitas Negeri Yogyakarta tercinta ini.

Page 6: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

BAB II

Pembahasan

A. Kesederajatan Manusia

Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan juga dapat disebut

kesederajatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sederajat artinya sama

tingkatan (kedudukan, pangkat). Dengan demikian, kesetaraan atau kesederajatan

menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau

tidak lebih rendah antara satu sama lain.1

Berdasarkan kutipan tersebut, kita mengetahui bahwa sebagai mahasiswa kita juga

memiliki kedudukan ataupun tingkatan yang sama di dalam memperoleh hak-hak sesuai

dengan rule atau aturan yang diterapkan pihak Universitas. Kesederajatan sudah seyogyanya

menjadikan kita bersikap saling menghargai, menghormati antar suatu kelompok yang

terdapat dalam komponen kampus. Selain kesederajatan tersebut, juga sudah menjadi takdir

bahwa manusia memiliki kesetaraan dimata Sang Pencipta. Sang Pencipta tidaklah akan

memandang apa kedudukan, jabatan, ataupun tingkatan manusia itu di dalam struktur sosial

masyarakat, melainkan ketaqwaannyalah yang membedakan manusia yang satu dengan yang

lainnya. Itulah salah satu bentuk prinsip kesederajatan yang sepatutnya dianut oleh setiap

individu agar terwujudnya kehidupan yang tertib dan harmonis.

Oleh karena itu, dapat kita pahami bahwa kesederajatan adalah suatu sikap

mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban sebagai

sesama manusia. Implikasi selanjutnya adalah perlunya jaminan akan hak-hak itu agar setiap

manusia bisa merealisasikan serta perlunya merumuskan sejumlah kewajiban-kewajiban agar

semua bisa melaksanakan agar tercipta tertib kehidupan. 1

B. Keragaman

1. Keragaman Mayarakat Indonesia

Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3) lagu: music; langgam; 4) warna, corak,

ragi; 5) (ling) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam:

berjenis-jenis: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis. 2

Page 7: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Keragaman adalah sebuah realita atau fakta yang terdapat dalam komponen

masyarakat Indonesia. Keragaman Masyarakat Indonesia terdapat pada beranekaragamnya

suku bangsa, ras, agama atau kepercayaan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

Keragaman Indonesia merupakan sebuah anugrah besar yang diberikan Sang

Pencipta terhadap Indonesia.

“Jakarta (ANTARA News) - Kurang dari dua bulan, jumlah pengunjung paviliun

Indonesia pada ajang bergengsi "World Expo" di Shanghai, China, telah menembus angka

dua juta orang.”

“Salah satu keragaman dari Indonesia yang berpenduduk sekitar 240 juta jiwa adalah

perbedaan suku dan bahasa. Jumlah suku mencapai 300 dan 500 bahasa daerah.”

"Keragaman itulah yang mewarnai perjalanan Indonesia hingga saat ini, menjadi

warga dunia yang mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi, namun tetap santun

dengan alam," kata Wakil Direktur Paviliun Indonesia Pratito Soeharyo menjelaskan konsep

yang diusung Indonesia pada Pameran Dunia itu.” 2

Itulah salah satu bukti nyata bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia sudah

sepatutnya bersyukur dan menghargai keberagaman yang dimiliki. Warga dunia saja begitu

tergoda dengan keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, sebagai masyarakat

Indonesia kita harus lebih bangga dan menjadikannya sebuah energi positive agar tetap

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas berbagai keragaman yang kita miliki.

Keragaman tidak akan menjadi masalah jika kita menyikapinya dengan benar dan sesuai

dengan kaidah-kaidah yang relevan.

Kerusuhan sosial dan tindakan represif dari berbagai institusi, berkali-kali

menghapus fakta keanekaragaman di negeri ini. Padahal, keanekaragaman adalah fakta. Fakta

keanekaragaman memang sesuatu yang dilematis. Di satu sisi, keberagaman adalah sebuah

fenomena nyata yang tidak mungkin diingkari. Tapi di sisi yang lain, ada sebuah misi

persatuan di bawah payung NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang juga harus

dijunjung tinggi.3

2. Keragaman Mahasiswa UNY

Realitas yang terjadi dalam lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta harus diakui

dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa, karena dengannya keragaman yang ada dapat

dipertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan besar kemungkinan

tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan mahasiswa, seperti :4

Page 8: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia

dengan dunia lingkungannya.

2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan

memunculkan masalah yang lain.

3. Ekskusivisme, rasialis bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-

macam antara lain keyakinannya bahwa secara kodrati, ras/sukunya, kelompoknya

lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

Itu semua dapat kita hindari jika kita meletakan koridor kita dalam posisi yang benar.

Realitas keragaman mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dapat kita lihat dalam

kehidupan sehari-hari. Beberapa keragaman yang terlihat di lingkungan kampus Universitas

negeri Yogyakarta adalah keragaman suku bangsa dan ras seperti ras Mongoloid Melayu

Muda (Deutero Malayan Mongoloid) yang termasuk di dalamnya adalah masyarakat

Indonesia bagian barat mulai dari Sulawesi. Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk

Mongoloid Melayu Tua (Proto Malayan Mongoloid). Sebelah timur Indonesia termasuk ras

Austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan keompok terbesar yang tidak termasuk

kelompok pribumi adalah golongan Cina yang termasuk Astratic Mongoloid.

Keragaman bahasa. Sebagai mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang berasal

dari berbagai penjuru pelosok Tanah Air bahkan sebagian kecil ada yang berasal dari luar

negeri, memiliki ciri khas tersendiri, yang diantaranya adalah ciri bahasa yang digunakan.

Bahkan, dalam pengucapan bahasa Indonesia, masih sering kita dengar pengucapan lafal

yang masih mencirikan lafal kedaerahan. Keragaman bahasa yang lebih sempit juga terdapat

dalam bahasa Jawa, dimana sering kita dengar beberapa mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta yang menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa kesehariannya namun memiliki

pelafalan yang berbeda. Seperti bahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat Purbalingga,

Purwokerto, Banjarnegara, Cilacap, Tegal, dan sekitarnya akan sedikit berbeda dengan

bahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat Yogyakarta, Solo, Jawa Timur, dan sekitarnya.

Masih banyak keragaman lain yang terdapat di dalamnya. Salah satu keragaman

yang sering menjadi permasalahan adalah keragaman ideologi mahasiswa.

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta memanglah heterogen. Seperti beberapa

contoh keberagaman yang telah dijelaskan diatas. Mahasiswa UNY juga tidak sedikit yang

berasal dari desa, ada yang berasal dari metropolitan, bahkan ada yang besar dan tumbuh di

luar negeri. Ada yang anak petani, anak guru, anak anggota DPR, pegawai, bahkan sampai

Page 9: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

dengan pengusaha. Hal itu tidaklah menjadi masalah ketika kampus menerima berbagai

mahasiswa dari berbagai latar belakang kehidupan.

C. Hati Nurani

Dalam pandangan para sufi, hati yang lebih ditekankan pada makna lathiifah

rabbaniyah ruuhaniyyah adalah sesuatu yang menjadi tumpuan pandangan Allah,

sebagaimana disebutkan dalam Alquran, ”Tidak ada dosanya jika kamu berbuat salah, kecuali

jika hatimu menyengajanya. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Mengasihi” (QS

33:5).5

Dalam bahasa Inggris, hati nurani artinya consciece. Kalau kata consciece

diterjemahbalik maka artinya menjadi suara hati, kata hati atau hati nurani. Berdekatan

dengan kata conscience, ada kata conscious. Conscious artinya sadar, berkesadaran, atau

kesadaran. Disamping kedua kata ini, ada satu lagi yang berdekatan maknanya yaitu intuition,

intuition artinya gerak hati, lintasan hati, gerak batin. 6

Consciece = Conscience is an ability or a faculty that distinguishes whether one’s

actions are right or wrong. It leads to feelings of remorse when one does. Hati nurani adalah

kemampuan atau fakultas yang membedakan apakah salah satu dari tindakan apakah benar

atau salah. The moral sense of right and wrong, chiefly as it affects one’s own behaviour;

Consciousness; thinking; awareness, especially self-awareness. Rasa moral tentang yang

benar dan yang salah, terutama karena akan mempengaruhi tingkah laku sendiri; Kesadaran;

berpikir; kesadaran, terutama kesadaran diri. Kesadaran juga berarti peran kognitif diri yang

memperjelas secara sadar di mana diri kita saat ini dan bagaimana situasi lingkungan kita.

Kajian-kajian yang mendalam tentang hal ini dapat kita telusuri lebih jauh terutama di dalam

sains psikologi.6

1. Arti Hati Nurani

Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang

dalam hati manusia dalam situasi konkret. Suara hati menilai suatu tindakan manusia benar

atau salah , baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun

dapat keliru. Dalam hati, manusia sebelum bertindak atau melakukan sesuatu , ia sudah

mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk.

Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda –

beda. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan

perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang

Page 10: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

menyuruh dan jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang.

Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati. Pada saat suatu tindakan dijalankan,

kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh atau melarang. Sesudah suatu tindakan, maka

kata hati muncul sebagai “hakim” yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati

akan memuji, sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan

itu buruk atau jahat, maka kata hati akan menyalahkan, sehingga, orang merasa gelisah, malu,

putus asa, menyesal.

2. Fungsi Hati Nurani

Fungsi hati nurani yaitu sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu

tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk. Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau

peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari dan menyadarkan manusia akan

nilai dan harga dirinya.

Sikap kita terhadap hati nurani adalah menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati

nurani kita. Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.

Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati nurani.

Melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.

3. Pentingnya Pembinaan Hati Nurani bagi Mahasiswa UNY

Dengan hati nurani yang baik dan benar, seseorang akan selalu terdorong untuk

bertindak melakukan kehendak Tuhan dan menuruti norma-norma moral obyektif.

Pembinaan hati nurani tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang

tentang kebenaran dan nilai-nilai, ataupun kemampuan untuk memecahkan dilema moral,

tetapi juga harus memasukkan ke dalamnya pembinaan karakter moral seseorang secara lebih

penuh. Pembinaan hati nurani merupakan upaya yang hakiki agar manusia lebih mampu

hidup dan bertindak sesuai dengan bisikan hati hati nurani yang bisa dipertanggungjawabkan

secara moral. Melalui pembinaan hati nurani, manusia diharapkan bisa terhindar dari

kesesatan dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Dengan begitu, perbedaan ataupun

keragaman tidak menjadi permasalahan yang dapat memicu konflik.

Dalam hadis diungkapkan ”Sesungguh-nya Allah tidak memandang bentuk dan

tubuhmu, tetapi Dia memperhatikan hati dan perbuatanmu.” (HR Muslim). Allah hanya

memperhatikan hati, karena hati itulah yang menjadi hakikat manusia. Karakter seseorang

berbeda dengan yang lain karena hatinya berbeda. Perbedaan itu pula yang menyebabkan

perbedaan dalam cara Allah memperlakukan sang hamba itu sendiri.7

Page 11: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Sebagai contoh, seseorang dengan hati nurani, melihat ada orang lain yang patut

ditolong pasti akan ditolongnya tanpa menghiraukan apa jenis warna kulitnya dari bangsa

atau kelompok mana yang ditolong itu berasal. Dengan hati nurani juga manusia bisa berbuat

baik untuk seluruh mahluk yang ada di alam ini dengan memberi perlindungan secara

maksimal dengan menjaga keseimbangannya. Inilah manusia yang dapat memberi rahmat

atas alam ini, pembawa damai dan toleransi.

Contoh tersebut menjadi bukti begitu pentingnya hati nurani untuk dijadikan pedoman

dalam berbuat. Mahasiswa yang menggunakan hati nurani dalam setiap melaksanakan

aktivitasnya, berarti dia telah turut berusaha agar menjadi insan yang bertaqwa, dalam sisi

lain juga turut berusaha mensukseskan visi UNY yaitu mencetak generasi-generasi lulusan

yang bertaqwa. Hal itu juga sejalan dengan tekad UNY guna meningkatkan perannya dalam

pengembangan pendidikan karakter menuju universitas kelas dunia, sehingga dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

Jika hati nurani tersebut digunakan oleh seluruh komponen masyarakat Universitas

Negeri Yogyakarta, khususnya mahasiswa, keharmonisan hubungan antar fakultas /

kelompok / organisasi kampus, dan sejenisnya dapat tetap terjaga dengan baik karena mereka

akan cenderung hidup saling menghargai, menghormati, dan cenderung akan menjauhi hal-

hal yang dapat menjadi pertentangan ataupun konflik yang berkelanjutan.

Ibu Nurhayati Budiyanti dalam artikelnya berjudul “Ini Kampus Pendidikan, Bung!”

yang dimuat di Rema Post Edisi 5/Tahun IV/Agustus 2010 mengungkapkan :

“Sebagai kampus pencetak guru, maka UNY berbeda dengan kampus-kampus lain. Di

sinilah pembentukan karakter menjadi sebuah hal yang sangat ditekankan. Bagaimana jika

karakter para guru bobrok? Hukum alam mengatakan muridnya akan lebih bobrok. Meskipun

guru bukan dewa atau malaikat yang suci dari kesalahan, namun seorang guru mesti memiliki

karakter ideal yang nantinya menjadi panutan muridnya. Maka, kampus ini menjadi kawah

candradimuka dalam pembentukan karakter, sesuai dengan visi UNY mewujudkan insan

yang bernurani, cendekia, dan mandiri.”

Kutipan tersebut menjadi bukti, bahwa sudah menjadi tanggung jawab bersama,

sebagai calon guru, haruslah menjadi suri tauladan yang baik, terutama bagi murid –

muridnya, hati nurani menjadi hal yang penting yang tidak dapat dimunafikan.

BAB III

Penutup

Page 12: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

A. Kesimpulan

Konflik dalam kampus Universitas Negeri Yogyakarta yang disebabkan karena tidak

disikapi dengan hati nurani hendaklah menjadi bahan instrospeksi dan refleksi kita sebagai

bagian konkret dari civitas akademika UNY dalam menyikapi permasalahan yang terjadi.

Jika setiap mahasiswa meletakan hati nurani di atas akal dan pikiran, perbedaan

ataupun keragaman akan disikapinya dengan benar dan tidak akan menimbulkan konflik yang

dapat memecah-belahkan persatuan mahasiswa UNY.

Ada kalanya logika manusia tidak dapat memberikan keputusan terbaik, maka dengan

hati nurani diharapkan dapat memegang kendali atas keputusan kita. Hati nurani merupakan

salah satu ”otak” dalam pengambilan keputusan disamping logika. Hati nurani dapat juga

memberikan penilaian dan rasa tanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Hati nurani

memiliki fungsi sebagai ”juri” atas diri kita. Hati nurani akan terus memberikan penilaian

terhadap perbuatan, keputusan, dan cara hidup kita. Itulah mengapa hati nurani menjadi

penting sebagai sumber kesederajaan di atas keragaman mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta demi terciptanya kehidupan sosial dalam kampus yang harmonis dan tetap

terjaga hubungan kekeluargaannya.

B. Saran

Marilah kita selalu bercermin kepada hati nurani, karena didalamnya terkandung

nilai-nilai luhur, yang akan membawa kemaslahatan bagi kita sendiri dan orang-orang

disekitar kita. Janganlah pertimbangan-pertimbangan negatif lebih mendominasi, sehingga

menyebabkan “buta”nya hati nurani. Kembalilah kepada pemikiran-pemikiran positif dalam

mencermati suatu masalah dengan koridornya adalah hati nurani. Janganlah konsep

materialistis sampai mengesampingkan hati nurani, kita tidak akan mampu lari dari

kesalahan-kesalahan akibat melawan nurani itu.

DAFTAR PUSTAKA

M Setiadi, Dr. Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Kencana – Prenada Media Group :

Jakarta.

Page 13: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2164767-pengertian-dan-makna-kesetaraan-manusia/

#ixzz1Xtwb1qyY

http://www.antaranews.com/berita/1277396722/world-expo-keragaman-indonesia-menggoda-dunia

http://syaharuddin.wordpress.com/2010/04/10/masalah-keragaman-dalam-masyarakat-indonesia/

http://filsafatindonesia1001.wordpress.com/2009/08/11/filsafat-hati-nurani-bag-1/

h ttp://addaani2008.wordpress.com/2008/07/15/makna-qalb-atau-hati-nurani/

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1386:uny-tingkatkan-

pendidikan-karakter-&catid=69:berita-terkait&Itemid=196

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=citizen&act=view&id=73278a4a86960eeb576a8fd4c9ec6997